kristenisasi
Halaman 6 dari 9 • Share
Halaman 6 dari 9 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
kristenisasi
First topic message reminder :
"Kalaulah ada harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan keimanan kami!" (M. Natsir)
Oleh: Artawijaya
Jakarta, 1 Syawal 1837 Hijriyah. Pagi masih basah, ketika ratusan kaum muslimin sejak pagi buta berkumpul untuk melaksanakan shalat dan mendengarkan khutbah Idul Fitri di area sekitar pusat perbelanjaan Proyek Senen, Jakarta Pusat. Maklum, sang khatib pada hari itu bukanlah tokoh biasa. Dia adalah Allahyarham Mohammad Natsir, pendiri sekaligus ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Massa datang berjejal, ingin mendengarkan khutbah dari tokoh yang sempat memimpin Partai Masyumi ini. Pada waktu itu, isu Kristenisasi begitu mencuat, bahkan sudah terjadi gesekan di lapangan antara kaum muslimin dengan kelompok salibis.
Dari atas mimbar, Mohammad Natsir yang dikenal bersahaja dan berkarakter lembut menyampaikan khutbahnya. Hari itu, ia meminta kepada kelompok Kristen untuk tidak bermain api dengan akidah kaum muslimin. "Isyhaduu bi annaa muslimun! Saksikanlah (dan akuilah) bahwa kami ini adalah Muslimin! Yakni orang-orang yang sudah memeluk agama. Agama Islam. Orang-orang yang sudah mempunyai identitas, yakni Islam. Janganlah identitas kami saudara ganggu. Jangan kita ganggu mengganggu dalam soal agama ini..." tegasnya.
Dengan tegas pula, di hadapan ratusan massa umat Islam, mantan Perdana Menteri Republik Indonesia ini menyatakan, "Kita umat Islam tidak apriori menganggap musuh terhadap orang-orang yang bukan Islam. Tetapi tegas pula Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang kami untuk bersahabat dengan orang-orang yang mengganggu agama kami..." ujarnya.
Natsir melanjutkan, "Ada baiknya kita berbicara berpahit-pahit. Yakni, yang demikian tidak akan dapat kami lihatkan saja sambil berpangku tangan. Sebab kalaulah ada suatu harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan keimanan kami. Itulah yang hendak kami wariskan kepada anak cucu dan keturunan kami. Harta ini kami diwajibkan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjaga dan melindunginya, sampai dia selamat dan aman, dan jadilah agama itu karena Allah semata-mata. Kalau bisa dengan teman bersama-sama, kalau tidak seorang diri sebatang kara..." Demikian khutbah Mohammad Natsir di tengah keprihatinan umat Islam dengan maraknya berbagai upaya Kristenisasi yang terjadi di tengah-tengah kaum Muslimin.
Jauh sebelum itu, pada Majalah Pandji Islam tahun 1938, Natsir yang juga tokoh Persatuan Islam (Persis) menulis tentang upaya-upaya misi Kristenisasi yang tak henti-hentinya menyasar umat Islam. Natsir menyatakan, zending Kristen akan bekerja habis-habisan, dengan dukungan zending internasional, mengkristenkan negeri-negeri Muslim. Dalam artikel berjudul, "Suara Adzan dan Lonceng Geredja" Natsir menegaskan, jika kaum muslimin berdiam diri dan berpangku tangan dengan gerak laju kristenisasi, maka bukan hal yang mustahil, di negeri yang mayoritas Muslim ini suara adzan akan dikalahkan dengan "lonceng gereja".
Dengan bahasa yang lirih, Natsir menuliskan keprihatinannya ke depan akan nasib kaum Muslimin kelak di Indonesia, jika misi kristenisasi semakin kuat dan menggurita. Ditambah lagi, upaya-upaya untuk menjauhkan para pemuda muslim dari agamanya dan perusakan moral begitu gencar. "Sebagian kaum di golongan yang masih muda, sedang dilepaskan dari ikatan iman mereka yang asli, sehingga kesudahannya terdampar ke kanan dan ke kiri oleh gelombang penghidupan dan tidak pernah mengenal tujuan hidup yang lebih tinggi dan luhur. Sudah bukan barang yang mustahil lagi apabila sekarang terjumpa anak-anak kita orang Islam yang telah sampai ke sekolah-sekolah menengah yang belum pernah membaca Al-Fatihah seumur hidupnya dan hanya belajar mengucapkan kalimat syahadat dengan bersusah payah di waktu akan mengakadkan nikah di muka penghulu..." terangnya.
Demikianlah ketegasan Mohammad Natsir sebagai tokoh umat Islam terhadap persoalan Kristenisasi. Ia tidak berdiam diri dan berpangku tangan, apalagi bersikap lunak dengan mengatasnamakan "kerukunan beragama dan toleransi." Anehnya, saat ini ada orang yang mengaku sebagai pimpinan ormas terbesar di Indonesia, tetapi bermuka manis, bahkan berada di barisan kelompok Kristen yang berperkara dengan umat Islam. Islam menghargai hak-hak kaum kafir, jika mereka juga menghargai hak-hak kaum Muslimin. Jika kaum kafir, mencari perkara dan mengusik akidah kaum muslimin, tak ada pilihan lain selain bersikap tegas dan melawan sekuat tenaga demi mempertahankan akidah kaum muslimin! [voa-islam.com]
"Kalaulah ada harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan keimanan kami!" (M. Natsir)
Oleh: Artawijaya
Jakarta, 1 Syawal 1837 Hijriyah. Pagi masih basah, ketika ratusan kaum muslimin sejak pagi buta berkumpul untuk melaksanakan shalat dan mendengarkan khutbah Idul Fitri di area sekitar pusat perbelanjaan Proyek Senen, Jakarta Pusat. Maklum, sang khatib pada hari itu bukanlah tokoh biasa. Dia adalah Allahyarham Mohammad Natsir, pendiri sekaligus ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Massa datang berjejal, ingin mendengarkan khutbah dari tokoh yang sempat memimpin Partai Masyumi ini. Pada waktu itu, isu Kristenisasi begitu mencuat, bahkan sudah terjadi gesekan di lapangan antara kaum muslimin dengan kelompok salibis.
Dari atas mimbar, Mohammad Natsir yang dikenal bersahaja dan berkarakter lembut menyampaikan khutbahnya. Hari itu, ia meminta kepada kelompok Kristen untuk tidak bermain api dengan akidah kaum muslimin. "Isyhaduu bi annaa muslimun! Saksikanlah (dan akuilah) bahwa kami ini adalah Muslimin! Yakni orang-orang yang sudah memeluk agama. Agama Islam. Orang-orang yang sudah mempunyai identitas, yakni Islam. Janganlah identitas kami saudara ganggu. Jangan kita ganggu mengganggu dalam soal agama ini..." tegasnya.
Dengan tegas pula, di hadapan ratusan massa umat Islam, mantan Perdana Menteri Republik Indonesia ini menyatakan, "Kita umat Islam tidak apriori menganggap musuh terhadap orang-orang yang bukan Islam. Tetapi tegas pula Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang kami untuk bersahabat dengan orang-orang yang mengganggu agama kami..." ujarnya.
Natsir melanjutkan, "Ada baiknya kita berbicara berpahit-pahit. Yakni, yang demikian tidak akan dapat kami lihatkan saja sambil berpangku tangan. Sebab kalaulah ada suatu harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan keimanan kami. Itulah yang hendak kami wariskan kepada anak cucu dan keturunan kami. Harta ini kami diwajibkan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjaga dan melindunginya, sampai dia selamat dan aman, dan jadilah agama itu karena Allah semata-mata. Kalau bisa dengan teman bersama-sama, kalau tidak seorang diri sebatang kara..." Demikian khutbah Mohammad Natsir di tengah keprihatinan umat Islam dengan maraknya berbagai upaya Kristenisasi yang terjadi di tengah-tengah kaum Muslimin.
Jauh sebelum itu, pada Majalah Pandji Islam tahun 1938, Natsir yang juga tokoh Persatuan Islam (Persis) menulis tentang upaya-upaya misi Kristenisasi yang tak henti-hentinya menyasar umat Islam. Natsir menyatakan, zending Kristen akan bekerja habis-habisan, dengan dukungan zending internasional, mengkristenkan negeri-negeri Muslim. Dalam artikel berjudul, "Suara Adzan dan Lonceng Geredja" Natsir menegaskan, jika kaum muslimin berdiam diri dan berpangku tangan dengan gerak laju kristenisasi, maka bukan hal yang mustahil, di negeri yang mayoritas Muslim ini suara adzan akan dikalahkan dengan "lonceng gereja".
Dengan bahasa yang lirih, Natsir menuliskan keprihatinannya ke depan akan nasib kaum Muslimin kelak di Indonesia, jika misi kristenisasi semakin kuat dan menggurita. Ditambah lagi, upaya-upaya untuk menjauhkan para pemuda muslim dari agamanya dan perusakan moral begitu gencar. "Sebagian kaum di golongan yang masih muda, sedang dilepaskan dari ikatan iman mereka yang asli, sehingga kesudahannya terdampar ke kanan dan ke kiri oleh gelombang penghidupan dan tidak pernah mengenal tujuan hidup yang lebih tinggi dan luhur. Sudah bukan barang yang mustahil lagi apabila sekarang terjumpa anak-anak kita orang Islam yang telah sampai ke sekolah-sekolah menengah yang belum pernah membaca Al-Fatihah seumur hidupnya dan hanya belajar mengucapkan kalimat syahadat dengan bersusah payah di waktu akan mengakadkan nikah di muka penghulu..." terangnya.
Demikianlah ketegasan Mohammad Natsir sebagai tokoh umat Islam terhadap persoalan Kristenisasi. Ia tidak berdiam diri dan berpangku tangan, apalagi bersikap lunak dengan mengatasnamakan "kerukunan beragama dan toleransi." Anehnya, saat ini ada orang yang mengaku sebagai pimpinan ormas terbesar di Indonesia, tetapi bermuka manis, bahkan berada di barisan kelompok Kristen yang berperkara dengan umat Islam. Islam menghargai hak-hak kaum kafir, jika mereka juga menghargai hak-hak kaum Muslimin. Jika kaum kafir, mencari perkara dan mengusik akidah kaum muslimin, tak ada pilihan lain selain bersikap tegas dan melawan sekuat tenaga demi mempertahankan akidah kaum muslimin! [voa-islam.com]
Terakhir diubah oleh ichreza tanggal Tue Oct 30, 2012 1:35 am, total 1 kali diubah
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kristenisasi
Hanya Islam yang butuh pertolongan dari umatnya.....ternyata Alloh juga butuh ditolong.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: kristenisasi
Pemeluk Islam disebut-sebut mengalami penurunan yang signifikan. Benarkah terjadi gelombang Kristenisasi?
M ajalah Time edisi 30 Juni 2003 lalu, menurunkan tema unik yang mengundang perhatian tersendiri. Dalam edisi yang bergambar Salib emas yang sedang digenggam tersebut, Time menurunkan judul Should Christians Convert Muslim? Haruskah Kristen menarik Muslim? Kira-kira begitu terjemahan bebasnya.
Dalam edisi tersebut dituliskan berbagai kiprah dan kemajuan gerakan Kristenisasi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, dalam peta yang dilampirkan, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, India dan Nigeria termasuk negara-negara dengan jumlah misionaris dan penginjil tertinggi. Dicantumkan dalam peta tersebut, jumlah penginjil dan misionaris yang tersebar di Indonesia diperkirakan 4.001 sampai 10.000 orang aktivis.
Angka di atas adalah data resmi yang bisa terdeteksi. Namun bisa jadi, jumlah yang sebenarnya jauh dari angka yang disebutkan oleh Time. Dengan jumlah dan gerakan yang masif seperti itu, dapat dibayangkan berapa besar angka rekruitmen yang mereka lakukan.
Salah satu cara menarik yang diungkap Time dalam gerakan Kristenisasi ini adalah pendistribusian film-film tentang Jesus ke berbagai negara. Disebutkan, hingga saat ini film-film tersebut telah ditransfer ke dalam 830 bahasa masyarakat yang hidup di dunia. Film-film tersebut didistribusikan dalam format VCD, DVD dan berbagai format lain yang memungkinkan dijangkau oleh penduduk lokal yang menjadi tujuan.
Selain cara dan jumlah Kristenisasi, Time edisi akhir Juni tersebut juga mengutip beberapa pendapat yang menyudutkan Islam dan Rasulullah. Misalnya saja pernyataan yang mengatakan, Yesus bangkit dari kematian dan hidup. Tapi Muhammad tidak, ia mati. Islam teroris dan beberapa pernyataan lain. Satu pernyataan yang tak pantas justru diucapkan oleh seorang petinggi pemerintahan Amerika Serikat. John Aschroft, Jaksa Agung Amerika mengatakan, Islam adalah agama dimana Tuhan memintamu mengorbankan anakmu untuk-Nya. Sedangkan dalam Kristen, Tuhan mengutus anak-Nya untuk berkorban demi kamu.
Jika penghinaan dan pernyataan yang menyudutkan tentang Islam, mungkin sudah bukan berita baru lagi. Tapi benarkah, negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam telah bergeser dan berubah? Pdt. Natan Setiabudi, Ketua Persatuan Gereja Indonesia mengiyakan asumsi peningkatan jumlah umat Kristiani. Tanpa menyebut angka, Natan mengatakan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan. “Saya tidak tahu persis angka dan persentasenya. Tapi, berdasarkan data keanggotaan, memang terjadi peningkatan setiap tahunnya,” ujar Natan.
Natan juga menambahkan bahwa peningkatan tersebut wajar dan sah-sah saja. “Secara umum, perubahan-perubahan dan peningkatan jumlah pemeluk agama, apapun agamanya, secara universal dan undang-undang dijamin keabsahannya,” ujarnya.
Benarkah terjadi peningkatan? Seberapa besar jumlahnya? Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Ichwan Syam mengatakan, dirinya menganggap pernyataan tentang peningkatan-peningkatan tersebut hanya klaim-klaim semata, tanpa kejelasan data valid. “Kami tidak terlalu peduli dengan klaim-klaim seperti itu. Karena klaim tersebut sifatnya mengejar target-target kelembagaan yang menyangkut donor dana dan macam-macam. Maka harus ditulislah laporan yang menggembirakan,” tandas Ichwan Sam.
Lebih jauh Ichwan mengatakan, yang lebih penting dari itu semua adalah menumbuhkan kesadaran demografis yang dimiliki oleh umat Islam. “Kesadaran demografis ini yang akan membuat umat nanti waspada. Sehingga, jika suatu saat muncul klaim-klaim serupa, umat sendiri yang akan meneliti dan mencari tahu sejauh mana kebenaran beritanya,” terangnya. Ichwan menambahkan, kesadaran tersebut perlu dimunculkan karena selama ini masih terjadi ketidakjelasan data-data, khususnya yang menyangkut masalah keagamaan.
“Dulu memang ada kecenderungan menyembunyikan data-data, khususnya yang berkaitan dengan agama. Katanya sih, ada hal-hal yang sensitif. Jadi ketika ada orang-orang yang ingin mengakses, bahkan kaum akademisi seperti dosen dan mahasiswa, mereka selalu dihalang-halangi,” Ichwan menerangkan. Salah satu alasan pengekangan data ini menurut Ichwan adalah, pendekatan security yang dijalankan oleh Orde Baru.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah pemeluk Islam pada sensus yang dilakukan tahun 1990 sebesar 87,7% dari total penduduk Indonesia, baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Sedangkan pada sensus tahun 2000, terjadi peningkatan sebesar 0,2% menjadi 87,9% dari jumlah penduduk.
Sementara itu, jumlah pemeluk Kristen pada tahun 1990 sebesar 5,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Tahun 2000, terjadi penurunan menjadi 5,7%. Sedangkan pemeluk Katolik, pada tahun 1990 tercatat sebanyak 3,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2000, terjadi peningkatan pada pemeluk Katolik menjadi 3,3% dari total penduduk Indonesia.
Tapi, meski jumlah pemeluk Islam masih pada urutan teratas, ada ironi-ironi lain yang membuat jumlah tersebut menjadi angka rawan. Misalnya saja pada kategori jumlah pemeluk agama yang masih buta huruf, lebih dari 11% umat Islam masih belum bisa baca tulis. Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan pemeluk Kristen atau pun Katolik.
Dalam kategori lain seperti jumlah pengangguran misalnya, umat Islam tercatat sebagai kelompok dengan angka tertinggi tingkat penganggurnya. Pada tahun 2000 jumlah penganggur laki-laki yang beragama Islam tercatat sebesar 5,4% dan jumlah penganggur perempuan 6,1%. Sementara itu, dalam kelompok agama lain, Katolik pada tahun 2000 tercatat hanya 3,4% untuk kelompok laki-laki dan 3,1% untuk perempuan.
Kategori-kategori seperti di atas cukup menentukan dalam jumlah perkembangan atau penurunan angka pemeluk agama. Umat Islam yang buta huruf dan tingkat ekonomi yang rendah bisa menjadi kelompok paling rawan menjadi korban invansi agama lain. Dan ini menjadi PR paling besar sebagian umat Islam lain yang lebih mampu. Karena seperti yang disabdakan Rasulullah, sesungguhnya kefakiran itu mendekatkan orang kepada kekafiran. Sudahkah kita memberikan perhatian yang cukup?
Herry Nurdi
Sabili.co.id
M ajalah Time edisi 30 Juni 2003 lalu, menurunkan tema unik yang mengundang perhatian tersendiri. Dalam edisi yang bergambar Salib emas yang sedang digenggam tersebut, Time menurunkan judul Should Christians Convert Muslim? Haruskah Kristen menarik Muslim? Kira-kira begitu terjemahan bebasnya.
Dalam edisi tersebut dituliskan berbagai kiprah dan kemajuan gerakan Kristenisasi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, dalam peta yang dilampirkan, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, India dan Nigeria termasuk negara-negara dengan jumlah misionaris dan penginjil tertinggi. Dicantumkan dalam peta tersebut, jumlah penginjil dan misionaris yang tersebar di Indonesia diperkirakan 4.001 sampai 10.000 orang aktivis.
Angka di atas adalah data resmi yang bisa terdeteksi. Namun bisa jadi, jumlah yang sebenarnya jauh dari angka yang disebutkan oleh Time. Dengan jumlah dan gerakan yang masif seperti itu, dapat dibayangkan berapa besar angka rekruitmen yang mereka lakukan.
Salah satu cara menarik yang diungkap Time dalam gerakan Kristenisasi ini adalah pendistribusian film-film tentang Jesus ke berbagai negara. Disebutkan, hingga saat ini film-film tersebut telah ditransfer ke dalam 830 bahasa masyarakat yang hidup di dunia. Film-film tersebut didistribusikan dalam format VCD, DVD dan berbagai format lain yang memungkinkan dijangkau oleh penduduk lokal yang menjadi tujuan.
Selain cara dan jumlah Kristenisasi, Time edisi akhir Juni tersebut juga mengutip beberapa pendapat yang menyudutkan Islam dan Rasulullah. Misalnya saja pernyataan yang mengatakan, Yesus bangkit dari kematian dan hidup. Tapi Muhammad tidak, ia mati. Islam teroris dan beberapa pernyataan lain. Satu pernyataan yang tak pantas justru diucapkan oleh seorang petinggi pemerintahan Amerika Serikat. John Aschroft, Jaksa Agung Amerika mengatakan, Islam adalah agama dimana Tuhan memintamu mengorbankan anakmu untuk-Nya. Sedangkan dalam Kristen, Tuhan mengutus anak-Nya untuk berkorban demi kamu.
Jika penghinaan dan pernyataan yang menyudutkan tentang Islam, mungkin sudah bukan berita baru lagi. Tapi benarkah, negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam telah bergeser dan berubah? Pdt. Natan Setiabudi, Ketua Persatuan Gereja Indonesia mengiyakan asumsi peningkatan jumlah umat Kristiani. Tanpa menyebut angka, Natan mengatakan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan. “Saya tidak tahu persis angka dan persentasenya. Tapi, berdasarkan data keanggotaan, memang terjadi peningkatan setiap tahunnya,” ujar Natan.
Natan juga menambahkan bahwa peningkatan tersebut wajar dan sah-sah saja. “Secara umum, perubahan-perubahan dan peningkatan jumlah pemeluk agama, apapun agamanya, secara universal dan undang-undang dijamin keabsahannya,” ujarnya.
Benarkah terjadi peningkatan? Seberapa besar jumlahnya? Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Ichwan Syam mengatakan, dirinya menganggap pernyataan tentang peningkatan-peningkatan tersebut hanya klaim-klaim semata, tanpa kejelasan data valid. “Kami tidak terlalu peduli dengan klaim-klaim seperti itu. Karena klaim tersebut sifatnya mengejar target-target kelembagaan yang menyangkut donor dana dan macam-macam. Maka harus ditulislah laporan yang menggembirakan,” tandas Ichwan Sam.
Lebih jauh Ichwan mengatakan, yang lebih penting dari itu semua adalah menumbuhkan kesadaran demografis yang dimiliki oleh umat Islam. “Kesadaran demografis ini yang akan membuat umat nanti waspada. Sehingga, jika suatu saat muncul klaim-klaim serupa, umat sendiri yang akan meneliti dan mencari tahu sejauh mana kebenaran beritanya,” terangnya. Ichwan menambahkan, kesadaran tersebut perlu dimunculkan karena selama ini masih terjadi ketidakjelasan data-data, khususnya yang menyangkut masalah keagamaan.
“Dulu memang ada kecenderungan menyembunyikan data-data, khususnya yang berkaitan dengan agama. Katanya sih, ada hal-hal yang sensitif. Jadi ketika ada orang-orang yang ingin mengakses, bahkan kaum akademisi seperti dosen dan mahasiswa, mereka selalu dihalang-halangi,” Ichwan menerangkan. Salah satu alasan pengekangan data ini menurut Ichwan adalah, pendekatan security yang dijalankan oleh Orde Baru.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah pemeluk Islam pada sensus yang dilakukan tahun 1990 sebesar 87,7% dari total penduduk Indonesia, baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Sedangkan pada sensus tahun 2000, terjadi peningkatan sebesar 0,2% menjadi 87,9% dari jumlah penduduk.
Sementara itu, jumlah pemeluk Kristen pada tahun 1990 sebesar 5,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Tahun 2000, terjadi penurunan menjadi 5,7%. Sedangkan pemeluk Katolik, pada tahun 1990 tercatat sebanyak 3,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2000, terjadi peningkatan pada pemeluk Katolik menjadi 3,3% dari total penduduk Indonesia.
Tapi, meski jumlah pemeluk Islam masih pada urutan teratas, ada ironi-ironi lain yang membuat jumlah tersebut menjadi angka rawan. Misalnya saja pada kategori jumlah pemeluk agama yang masih buta huruf, lebih dari 11% umat Islam masih belum bisa baca tulis. Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan pemeluk Kristen atau pun Katolik.
Dalam kategori lain seperti jumlah pengangguran misalnya, umat Islam tercatat sebagai kelompok dengan angka tertinggi tingkat penganggurnya. Pada tahun 2000 jumlah penganggur laki-laki yang beragama Islam tercatat sebesar 5,4% dan jumlah penganggur perempuan 6,1%. Sementara itu, dalam kelompok agama lain, Katolik pada tahun 2000 tercatat hanya 3,4% untuk kelompok laki-laki dan 3,1% untuk perempuan.
Kategori-kategori seperti di atas cukup menentukan dalam jumlah perkembangan atau penurunan angka pemeluk agama. Umat Islam yang buta huruf dan tingkat ekonomi yang rendah bisa menjadi kelompok paling rawan menjadi korban invansi agama lain. Dan ini menjadi PR paling besar sebagian umat Islam lain yang lebih mampu. Karena seperti yang disabdakan Rasulullah, sesungguhnya kefakiran itu mendekatkan orang kepada kekafiran. Sudahkah kita memberikan perhatian yang cukup?
Herry Nurdi
Sabili.co.id
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kristenisasi
ichreza wrote:Pemeluk Islam disebut-sebut mengalami penurunan yang signifikan. Benarkah terjadi gelombang Kristenisasi?
M ajalah Time edisi 30 Juni 2003 lalu, menurunkan tema unik yang mengundang perhatian tersendiri. Dalam edisi yang bergambar Salib emas yang sedang digenggam tersebut, Time menurunkan judul Should Christians Convert Muslim? Haruskah Kristen menarik Muslim? Kira-kira begitu terjemahan bebasnya.
Dalam edisi tersebut dituliskan berbagai kiprah dan kemajuan gerakan Kristenisasi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, dalam peta yang dilampirkan, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, India dan Nigeria termasuk negara-negara dengan jumlah misionaris dan penginjil tertinggi. Dicantumkan dalam peta tersebut, jumlah penginjil dan misionaris yang tersebar di Indonesia diperkirakan 4.001 sampai 10.000 orang aktivis.
Angka di atas adalah data resmi yang bisa terdeteksi. Namun bisa jadi, jumlah yang sebenarnya jauh dari angka yang disebutkan oleh Time. Dengan jumlah dan gerakan yang masif seperti itu, dapat dibayangkan berapa besar angka rekruitmen yang mereka lakukan.
Salah satu cara menarik yang diungkap Time dalam gerakan Kristenisasi ini adalah pendistribusian film-film tentang Jesus ke berbagai negara. Disebutkan, hingga saat ini film-film tersebut telah ditransfer ke dalam 830 bahasa masyarakat yang hidup di dunia. Film-film tersebut didistribusikan dalam format VCD, DVD dan berbagai format lain yang memungkinkan dijangkau oleh penduduk lokal yang menjadi tujuan.
Selain cara dan jumlah Kristenisasi, Time edisi akhir Juni tersebut juga mengutip beberapa pendapat yang menyudutkan Islam dan Rasulullah. Misalnya saja pernyataan yang mengatakan, Yesus bangkit dari kematian dan hidup. Tapi Muhammad tidak, ia mati. Islam teroris dan beberapa pernyataan lain. Satu pernyataan yang tak pantas justru diucapkan oleh seorang petinggi pemerintahan Amerika Serikat. John Aschroft, Jaksa Agung Amerika mengatakan, Islam adalah agama dimana Tuhan memintamu mengorbankan anakmu untuk-Nya. Sedangkan dalam Kristen, Tuhan mengutus anak-Nya untuk berkorban demi kamu.
Jika penghinaan dan pernyataan yang menyudutkan tentang Islam, mungkin sudah bukan berita baru lagi. Tapi benarkah, negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam telah bergeser dan berubah? Pdt. Natan Setiabudi, Ketua Persatuan Gereja Indonesia mengiyakan asumsi peningkatan jumlah umat Kristiani. Tanpa menyebut angka, Natan mengatakan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan. “Saya tidak tahu persis angka dan persentasenya. Tapi, berdasarkan data keanggotaan, memang terjadi peningkatan setiap tahunnya,” ujar Natan.
Natan juga menambahkan bahwa peningkatan tersebut wajar dan sah-sah saja. “Secara umum, perubahan-perubahan dan peningkatan jumlah pemeluk agama, apapun agamanya, secara universal dan undang-undang dijamin keabsahannya,” ujarnya.
Benarkah terjadi peningkatan? Seberapa besar jumlahnya? Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Ichwan Syam mengatakan, dirinya menganggap pernyataan tentang peningkatan-peningkatan tersebut hanya klaim-klaim semata, tanpa kejelasan data valid. “Kami tidak terlalu peduli dengan klaim-klaim seperti itu. Karena klaim tersebut sifatnya mengejar target-target kelembagaan yang menyangkut donor dana dan macam-macam. Maka harus ditulislah laporan yang menggembirakan,” tandas Ichwan Sam.
Lebih jauh Ichwan mengatakan, yang lebih penting dari itu semua adalah menumbuhkan kesadaran demografis yang dimiliki oleh umat Islam. “Kesadaran demografis ini yang akan membuat umat nanti waspada. Sehingga, jika suatu saat muncul klaim-klaim serupa, umat sendiri yang akan meneliti dan mencari tahu sejauh mana kebenaran beritanya,” terangnya. Ichwan menambahkan, kesadaran tersebut perlu dimunculkan karena selama ini masih terjadi ketidakjelasan data-data, khususnya yang menyangkut masalah keagamaan.
“Dulu memang ada kecenderungan menyembunyikan data-data, khususnya yang berkaitan dengan agama. Katanya sih, ada hal-hal yang sensitif. Jadi ketika ada orang-orang yang ingin mengakses, bahkan kaum akademisi seperti dosen dan mahasiswa, mereka selalu dihalang-halangi,” Ichwan menerangkan. Salah satu alasan pengekangan data ini menurut Ichwan adalah, pendekatan security yang dijalankan oleh Orde Baru.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah pemeluk Islam pada sensus yang dilakukan tahun 1990 sebesar 87,7% dari total penduduk Indonesia, baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Sedangkan pada sensus tahun 2000, terjadi peningkatan sebesar 0,2% menjadi 87,9% dari jumlah penduduk.
Sementara itu, jumlah pemeluk Kristen pada tahun 1990 sebesar 5,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Tahun 2000, terjadi penurunan menjadi 5,7%. Sedangkan pemeluk Katolik, pada tahun 1990 tercatat sebanyak 3,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2000, terjadi peningkatan pada pemeluk Katolik menjadi 3,3% dari total penduduk Indonesia.
Tapi, meski jumlah pemeluk Islam masih pada urutan teratas, ada ironi-ironi lain yang membuat jumlah tersebut menjadi angka rawan. Misalnya saja pada kategori jumlah pemeluk agama yang masih buta huruf, lebih dari 11% umat Islam masih belum bisa baca tulis. Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan pemeluk Kristen atau pun Katolik.
Dalam kategori lain seperti jumlah pengangguran misalnya, umat Islam tercatat sebagai kelompok dengan angka tertinggi tingkat penganggurnya. Pada tahun 2000 jumlah penganggur laki-laki yang beragama Islam tercatat sebesar 5,4% dan jumlah penganggur perempuan 6,1%. Sementara itu, dalam kelompok agama lain, Katolik pada tahun 2000 tercatat hanya 3,4% untuk kelompok laki-laki dan 3,1% untuk perempuan.
Kategori-kategori seperti di atas cukup menentukan dalam jumlah perkembangan atau penurunan angka pemeluk agama. Umat Islam yang buta huruf dan tingkat ekonomi yang rendah bisa menjadi kelompok paling rawan menjadi korban invansi agama lain. Dan ini menjadi PR paling besar sebagian umat Islam lain yang lebih mampu. Karena seperti yang disabdakan Rasulullah, sesungguhnya kefakiran itu mendekatkan orang kepada kekafiran. Sudahkah kita memberikan perhatian yang cukup?
Herry Nurdi
Sabili.co.id
Nah ini pemikiran cerdas. Daripada melarang orang lain menawarkan jualannya, mending introspeksi. Tingkatkan kualitas produk supaya laku dipasaran dan bisa bersaing tanpa harus diskriminatif pada penjual2 yg lain.
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
kenapa cuma dinegara dunia ketiga saja kristenisasi masih giat dijalankan?
dan kenapa sebaliknya Islamisasi lebih mudah dijalankan dinegara2 yang sudah maju misal eropa amerika bahkan diaustralia. Ada apa dengan agama mereka sebelumnya? apakah karena ajaran mereka gagal memanusiakan manusia dan lebih cenderung mendombakan manusia
dan kenapa sebaliknya Islamisasi lebih mudah dijalankan dinegara2 yang sudah maju misal eropa amerika bahkan diaustralia. Ada apa dengan agama mereka sebelumnya? apakah karena ajaran mereka gagal memanusiakan manusia dan lebih cenderung mendombakan manusia
masibelajar- KOPRAL
-
Posts : 20
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 05.12.12
Reputation : 0
Re: kristenisasi
Mungkin krn semakin maju peradaban kualitas cara berfikir mereka justru makin merosot. Mereka memuja kemampuan diri (kepandaian, kekayaan, dan berbagai hal yg bersifat fisik) dan justru meninggalkan hal2 yg rohaniah. Maka ketika ada tawaran agama yg lebih berorientasi pada pemikiran2 yg (seolah) meninggikan logika/akal dan menjanjikan kenikmatan2 yg bersifat fisik, akan lebih mudah untuk diterima.masibelajar wrote:kenapa cuma dinegara dunia ketiga saja kristenisasi masih giat dijalankan?
dan kenapa sebaliknya Islamisasi lebih mudah dijalankan dinegara2 yang sudah maju misal eropa amerika bahkan diaustralia. Ada apa dengan agama mereka sebelumnya? apakah karena ajaran mereka gagal memanusiakan manusia dan lebih cenderung mendombakan manusia
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
negara maju, ham-nya juga maju
agama urusan pribadi..
gak ada hubungannya dengan 'kehebatan' islam
pun yang kamu sampaikan cuman klaim
agama urusan pribadi..
gak ada hubungannya dengan 'kehebatan' islam
pun yang kamu sampaikan cuman klaim
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kristenisasi
Mungkin krn semakin maju peradaban kualitas cara berfikir mereka justru makin merosot. Mereka memuja kemampuan diri (kepandaian, kekayaan, dan berbagai hal yg bersifat fisik) dan justru meninggalkan hal2 yg rohaniah. Maka ketika ada tawaran agama yg lebih berorientasi pada pemikiran2 yg (seolah) meninggikan logika/akal dan menjanjikan kenikmatan2 yg bersifat fisik, akan lebih mudah untuk diterima. [/quote]
bukannya semakin maju peradaban kualitas berfikir juga semakin maju ( kritis ).
apakah Islam menjanjikan kenikmatan fisik?
Apakah wanita dalam islam disarankan berjilbab dan menutup auratnya adalah kenikmatan fisik?
Kemudian laki2 harus menjaga pandangannya, juga kenikmatan fisik?
Berhaji, sedekah, berpuasa, shalat wajib dan sunnah seperti tahajud jika semua dikerjakan apakah semuanya kenikmatan fisik?
Menjaga makanan dari makanan yang haram, Apakah kenikmatan fisik?
Ibadah dalam islam justru mengutamakan kenikmatan rohani. setiap muslim masing2 menjalankan amal ibadah nya dan memohon kepada Tuhan untuk menghapus dosanya.
Justru suatu ajaran yang mengajarkan dosa semua manusia sudah ditebus menawarkan kenikmatan fisik
bukannya semakin maju peradaban kualitas berfikir juga semakin maju ( kritis ).
apakah Islam menjanjikan kenikmatan fisik?
Apakah wanita dalam islam disarankan berjilbab dan menutup auratnya adalah kenikmatan fisik?
Kemudian laki2 harus menjaga pandangannya, juga kenikmatan fisik?
Berhaji, sedekah, berpuasa, shalat wajib dan sunnah seperti tahajud jika semua dikerjakan apakah semuanya kenikmatan fisik?
Menjaga makanan dari makanan yang haram, Apakah kenikmatan fisik?
Ibadah dalam islam justru mengutamakan kenikmatan rohani. setiap muslim masing2 menjalankan amal ibadah nya dan memohon kepada Tuhan untuk menghapus dosanya.
Justru suatu ajaran yang mengajarkan dosa semua manusia sudah ditebus menawarkan kenikmatan fisik
Terakhir diubah oleh masibelajar tanggal Thu Dec 06, 2012 4:49 pm, total 1 kali diubah (Reason for editing : kuang dikiiit ;))
masibelajar- KOPRAL
-
Posts : 20
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 05.12.12
Reputation : 0
Re: kristenisasi
Cara berfikir otak memang makin maju. Berfikir secara keseluruhan (akal dan nurani) yg merosot. Krn nuarni makin ditinggalkan.masibelajar wrote:
bukannya semakin maju peradaban kualitas berfikir juga semakin maju ( kritis ).
JAnji...itu artinya sesuatu yang akan didapatkan kelak. Bukan dlm konteks sekrg.apakah Islam menjanjikan kenikmatan fisik?
Apakah wanita dalam islam disarankan berjilbab dan menutup auratnya adalah kenikmatan fisik?
Kemudian laki2 harus menjaga pandangannya, juga kenikmatan fisik?
Berhaji, sedekah, berpuasa, shalat wajib dan sunnah seperti tahajud jika semua dikerjakan apakah semuanya kenikmatan fisik?
Menjaga makanan dari makanan yang haram, Apakah kenikmatan fisik?
Ibadah dalam islam justru mengutamakan kenikmatan rohani. setiap muslim masing2 menjalankan amal ibadah nya dan memohon kepada Tuhan untuk menghapus dosanya.
Semua manusia memang disediakan penebusan. Itupun hanya buat yg mau menerima dgn segala konsekuensinya. BUkan barang gratisan.Justru suatu ajaran yang mengajarkan dosa semua manusia sudah ditebus menawarkan kenikmatan fisik
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
Penganut Kristen harus dan perlu dibedakan dalam tiga golongan.
Pertama, penganut Kristen yang buta (tidak tahu dan tidak faham agama Kristen, tidak pernah membaca dan mempelajari Bibel, tidak pernah ke Gereja dan kalau ditanya tentang agama Kristen, mereka tak dapat menjawab secara argumenentatif.
Kedua, penganut Kristen yang menjadi qissiis dan rahib (mendalami ajaran Kitab Suci Injil dan mengamalkannya), seperti yang diungkapkan al-Qur'an surah al-Maa-idah ayat 82-83, yang kalau terdengar oleh mereka penyampaian wahyu kepada Rasul Allah, mereka menangis dan menyatakan beriman kepada Allah.
Ketiga, penganut Kristen seperti yang diungkapkan Allah di dalam al-Qur'an (Al-Baqarah: 120) bahwa Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada Islam sehingga umat Islam mengikut agama mereka. Nah, yang berbahaya bagi umat Islam ialah penganut Kristen golongan terakhir ini.
imageGolongan terakhir inilah yang secara gigih berupaya memurtadkan (mengkristenkan) umat Islam, yang dalam perkembangan selanjutnya dikatakan kristenisasi. Upaya ini telah berlangsung sejak lama, termasuk di Indonesia. Hanya di Indonesia, ketika Orde Baru jaya, banyak pejabat negeri ini tidak percaya bahwa kristenisasi besar-besaran telah dan sedang terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku Fakta dan Data tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, banyak yang terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus. Ironisnya, pada Orde Reformasi di Indonesia, upaya kristenisasi itu semakin berani dan terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan pengertiannya yang sengaja diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan sekaligus untuk mengelabui umat Islam, agar sudi masuk Kristen. Berbagai trik halus mereka lakukan, di antaranya bergerilya dengan kedok "dakwah ukhuwwah" dan "shirathal mustaqim" secara gencar dan tersembunyi. Gerakan ini dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos.
Yang dimaksud dengan Kristenisasi dalam konteks ini menurut YB Sariyanto Siswosoebroto ialah mengkristenkan orang (non Kristen) secara besar-besaran dengan segala daya upaya yang mungkin agar adat dan pergaulan dalam masyarakat mencerminkan ajaran agama Kristen. Masyarakat yang demikian akan lebih melancarkan tersiar luasnya agama Kristen. Akhirnya kehidupan rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke gereja.
Upaya kristenisasi yang gencar itu dilancarkan bukan hanya terhadap orang-orang yang belum beragama atau yang menganut kepercayaan animisme saja, tetapi juga terhadap orang yang telah beragama Islam. (Beberapa keluarga penganut Islam berhasil diKristenkan).
Di kalangan penganut Kristen, pengkristenan dipercayai sebagai satu tugas suci yang dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh ditinggalkan. Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada induknya. Manusia-manusia sebagai anak domba akan dibawa kepada kerajaan Allah.
Dan kristenisasi merupakan usaha internasional. Artinya upaya mengeristenkan umat manusia dilakukan ke seluruh dunia, sedang dalam pengertian politik ialah: Berusaha melahirkan undang-undang ataupun peraturan atau tindakan dan sikap penguasa, yang memberi kesempatan lebih banyak lagi bagi tersiarnya agama itu atau menguntungkan bagi agama itu. Apabila penyebaran Kristen dalam masyarakat telah berhasil dan dalam bidang politik berhasil pula, maka terbukalah jalan yang selebar-lebarnya untuk menjadikan keseluruhan masyarakat bernapaskan Kristen, sehingga diharapkan dengan cepat umat Kristen akan menjadi mayoritas, seperti di Filipina, yang sekarang ini ternyata menjadi basis perluasan Kristen ke seluruh Asia Tenggara.
Usaha Kristenisasi itu dilakukan dengan segala daya, biaya, peralatan yang lengkap, rencana yang masak, tehnik yang tinggi, kemauan dan kesungguhan yang mantap dan kuat, keyakinan yang mendalam serta melalui segala jalan dan saluran yang meresap dalam hampir semua aspek kehidupan manusia -- sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, politik dan segala macam hiburan.
Musyawarah yang gagal
Pada tanggal 30 Nopember 1967 Pemerintah Indonesia mengadakan Musyawarah Antar Agama bertempat di gedung Dewan Pertimbangan Agung Jakarta, dengan maksud antara lain untuk membina saling pengertian dan saling toleransi antara pemeluk-pemeluk agama terutama Islam dan Kristen. Dalam sambutan tertulis Jenderal Suharto pada waktu itu, pejabat Presiden Republik Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas kenyataan bahwa penyiaran agama masih dilakukan orang terhadap mereka yang telah memeluk agama tertentu. Dijiwai oleh sambutan Pejabat Presiden itu maka pihak umat Islam mengusulkan rumusan persetujuan, yaitu: Rakyat yang telah beragama jangan dijadikan sasaran penyebaran agama lain. Umat Islam setuju, tetapi pihak Kristen menolak keras usul itu. Maka dicoba mengadakan pertukaran pikiran dan pendekatan-pendekatan namun sia-sia, yang mengakibatkan musyawarah yang berlangsung hampir 24 jam itu tidak menghasilkan sesuatu yang kongkrit.
Selain Islam, Masuk Neraka
Kalau saja dalam beragama dibolehkan mempertuhankan akal, mungkin banyak orang Islam meninggalkan Islam, lalu masuk Kristen. Sebab dalam Kristen, perintah dan kewajiban tak banyak. Shalat tak perlu sampai lima kali sehari semalam. Dan mungkin masih banyak kemudahan-kemudahan serta keringanan-keringanan lain lagi. Tetapi Allah dalam hal ini telah memberikan ketentuan: "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima dan ia di akhirat menjadi orang-orang yang rugi." (Ali Imran: 85)
Yang dimaksud dengan merugi di sini ialah dimasukkan ke dalam neraka. Firman Allah ini menguatkan firman Allah di dalam al-Qur'an. "Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam." (Ali Imran: 19)
Bukan Allah diktator atau otoriter, tetapi apa yang dikatakanNya itu tentu yang baik, sedang selainnya pasti tak baik. Apa gunanya memilih agama yang dirasakan enak dan mudah dilaksanakan, kalau akibatnya di akhirat nanti, dilemparkan ke dalam neraka? Wallaahu Ta'ala a'lam. (bps/waspada)
Pertama, penganut Kristen yang buta (tidak tahu dan tidak faham agama Kristen, tidak pernah membaca dan mempelajari Bibel, tidak pernah ke Gereja dan kalau ditanya tentang agama Kristen, mereka tak dapat menjawab secara argumenentatif.
Kedua, penganut Kristen yang menjadi qissiis dan rahib (mendalami ajaran Kitab Suci Injil dan mengamalkannya), seperti yang diungkapkan al-Qur'an surah al-Maa-idah ayat 82-83, yang kalau terdengar oleh mereka penyampaian wahyu kepada Rasul Allah, mereka menangis dan menyatakan beriman kepada Allah.
Ketiga, penganut Kristen seperti yang diungkapkan Allah di dalam al-Qur'an (Al-Baqarah: 120) bahwa Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada Islam sehingga umat Islam mengikut agama mereka. Nah, yang berbahaya bagi umat Islam ialah penganut Kristen golongan terakhir ini.
imageGolongan terakhir inilah yang secara gigih berupaya memurtadkan (mengkristenkan) umat Islam, yang dalam perkembangan selanjutnya dikatakan kristenisasi. Upaya ini telah berlangsung sejak lama, termasuk di Indonesia. Hanya di Indonesia, ketika Orde Baru jaya, banyak pejabat negeri ini tidak percaya bahwa kristenisasi besar-besaran telah dan sedang terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku Fakta dan Data tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, banyak yang terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus. Ironisnya, pada Orde Reformasi di Indonesia, upaya kristenisasi itu semakin berani dan terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan pengertiannya yang sengaja diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan sekaligus untuk mengelabui umat Islam, agar sudi masuk Kristen. Berbagai trik halus mereka lakukan, di antaranya bergerilya dengan kedok "dakwah ukhuwwah" dan "shirathal mustaqim" secara gencar dan tersembunyi. Gerakan ini dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos.
Yang dimaksud dengan Kristenisasi dalam konteks ini menurut YB Sariyanto Siswosoebroto ialah mengkristenkan orang (non Kristen) secara besar-besaran dengan segala daya upaya yang mungkin agar adat dan pergaulan dalam masyarakat mencerminkan ajaran agama Kristen. Masyarakat yang demikian akan lebih melancarkan tersiar luasnya agama Kristen. Akhirnya kehidupan rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke gereja.
Upaya kristenisasi yang gencar itu dilancarkan bukan hanya terhadap orang-orang yang belum beragama atau yang menganut kepercayaan animisme saja, tetapi juga terhadap orang yang telah beragama Islam. (Beberapa keluarga penganut Islam berhasil diKristenkan).
Di kalangan penganut Kristen, pengkristenan dipercayai sebagai satu tugas suci yang dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh ditinggalkan. Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada induknya. Manusia-manusia sebagai anak domba akan dibawa kepada kerajaan Allah.
Dan kristenisasi merupakan usaha internasional. Artinya upaya mengeristenkan umat manusia dilakukan ke seluruh dunia, sedang dalam pengertian politik ialah: Berusaha melahirkan undang-undang ataupun peraturan atau tindakan dan sikap penguasa, yang memberi kesempatan lebih banyak lagi bagi tersiarnya agama itu atau menguntungkan bagi agama itu. Apabila penyebaran Kristen dalam masyarakat telah berhasil dan dalam bidang politik berhasil pula, maka terbukalah jalan yang selebar-lebarnya untuk menjadikan keseluruhan masyarakat bernapaskan Kristen, sehingga diharapkan dengan cepat umat Kristen akan menjadi mayoritas, seperti di Filipina, yang sekarang ini ternyata menjadi basis perluasan Kristen ke seluruh Asia Tenggara.
Usaha Kristenisasi itu dilakukan dengan segala daya, biaya, peralatan yang lengkap, rencana yang masak, tehnik yang tinggi, kemauan dan kesungguhan yang mantap dan kuat, keyakinan yang mendalam serta melalui segala jalan dan saluran yang meresap dalam hampir semua aspek kehidupan manusia -- sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, politik dan segala macam hiburan.
Musyawarah yang gagal
Pada tanggal 30 Nopember 1967 Pemerintah Indonesia mengadakan Musyawarah Antar Agama bertempat di gedung Dewan Pertimbangan Agung Jakarta, dengan maksud antara lain untuk membina saling pengertian dan saling toleransi antara pemeluk-pemeluk agama terutama Islam dan Kristen. Dalam sambutan tertulis Jenderal Suharto pada waktu itu, pejabat Presiden Republik Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas kenyataan bahwa penyiaran agama masih dilakukan orang terhadap mereka yang telah memeluk agama tertentu. Dijiwai oleh sambutan Pejabat Presiden itu maka pihak umat Islam mengusulkan rumusan persetujuan, yaitu: Rakyat yang telah beragama jangan dijadikan sasaran penyebaran agama lain. Umat Islam setuju, tetapi pihak Kristen menolak keras usul itu. Maka dicoba mengadakan pertukaran pikiran dan pendekatan-pendekatan namun sia-sia, yang mengakibatkan musyawarah yang berlangsung hampir 24 jam itu tidak menghasilkan sesuatu yang kongkrit.
Selain Islam, Masuk Neraka
Kalau saja dalam beragama dibolehkan mempertuhankan akal, mungkin banyak orang Islam meninggalkan Islam, lalu masuk Kristen. Sebab dalam Kristen, perintah dan kewajiban tak banyak. Shalat tak perlu sampai lima kali sehari semalam. Dan mungkin masih banyak kemudahan-kemudahan serta keringanan-keringanan lain lagi. Tetapi Allah dalam hal ini telah memberikan ketentuan: "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima dan ia di akhirat menjadi orang-orang yang rugi." (Ali Imran: 85)
Yang dimaksud dengan merugi di sini ialah dimasukkan ke dalam neraka. Firman Allah ini menguatkan firman Allah di dalam al-Qur'an. "Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam." (Ali Imran: 19)
Bukan Allah diktator atau otoriter, tetapi apa yang dikatakanNya itu tentu yang baik, sedang selainnya pasti tak baik. Apa gunanya memilih agama yang dirasakan enak dan mudah dilaksanakan, kalau akibatnya di akhirat nanti, dilemparkan ke dalam neraka? Wallaahu Ta'ala a'lam. (bps/waspada)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kristenisasi
jakajayagiri-2 wrote:Mungkin krn semakin maju peradaban kualitas cara berfikir mereka justru makin merosot. Mereka memuja kemampuan diri (kepandaian, kekayaan, dan berbagai hal yg bersifat fisik) dan justru meninggalkan hal2 yg rohaniah. Maka ketika ada tawaran agama yg lebih berorientasi pada pemikiran2 yg (seolah) meninggikan logika/akal dan menjanjikan kenikmatan2 yg bersifat fisik, akan lebih mudah untuk diterima.masibelajar wrote:kenapa cuma dinegara dunia ketiga saja kristenisasi masih giat dijalankan?
dan kenapa sebaliknya Islamisasi lebih mudah dijalankan dinegara2 yang sudah maju misal eropa amerika bahkan diaustralia. Ada apa dengan agama mereka sebelumnya? apakah karena ajaran mereka gagal memanusiakan manusia dan lebih cenderung mendombakan manusia
Mungkin ya
apa nggak pernah baca kesaksian2 mereka, kok pakai mungkin
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: kristenisasi
Orang_Pinggiran wrote:jakajayagiri-2 wrote:Mungkin krn semakin maju peradaban kualitas cara berfikir mereka justru makin merosot. Mereka memuja kemampuan diri (kepandaian, kekayaan, dan berbagai hal yg bersifat fisik) dan justru meninggalkan hal2 yg rohaniah. Maka ketika ada tawaran agama yg lebih berorientasi pada pemikiran2 yg (seolah) meninggikan logika/akal dan menjanjikan kenikmatan2 yg bersifat fisik, akan lebih mudah untuk diterima.masibelajar wrote:kenapa cuma dinegara dunia ketiga saja kristenisasi masih giat dijalankan?
dan kenapa sebaliknya Islamisasi lebih mudah dijalankan dinegara2 yang sudah maju misal eropa amerika bahkan diaustralia. Ada apa dengan agama mereka sebelumnya? apakah karena ajaran mereka gagal memanusiakan manusia dan lebih cenderung mendombakan manusia
Mungkin ya
apa nggak pernah baca kesaksian2 mereka, kok pakai mungkin
Yg kasih kesaksian tu berapa org? Sedangkan kesimpulan Anda untuk keseluruhan. Jadi apa yg paling rasional selain menggunakan kata mungkin?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
@atas..
kulak mungkin, jual kemungkinan, untungnya "embuh"
kacau nich orang2, mungkin kok dijadikan Argumen
kulak mungkin, jual kemungkinan, untungnya "embuh"
kacau nich orang2, mungkin kok dijadikan Argumen
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: kristenisasi
Hanya itu yg bisa dilakukan untuk menjawab pernyataan bersifat menggeneralisir.Orang_Pinggiran wrote:@atas..
kulak mungkin, jual kemungkinan, untungnya "embuh"
kacau nich orang2, mungkin kok dijadikan Argumen
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
ichreza wrote:Penganut Kristen harus dan perlu dibedakan dalam tiga golongan.
Pertama, penganut Kristen yang buta (tidak tahu dan tidak faham agama Kristen, tidak pernah membaca dan mempelajari Bibel, tidak pernah ke Gereja dan kalau ditanya tentang agama Kristen, mereka tak dapat menjawab secara argumenentatif.
Kedua, penganut Kristen yang menjadi qissiis dan rahib (mendalami ajaran Kitab Suci Injil dan mengamalkannya), seperti yang diungkapkan al-Qur'an surah al-Maa-idah ayat 82-83, yang kalau terdengar oleh mereka penyampaian wahyu kepada Rasul Allah, mereka menangis dan menyatakan beriman kepada Allah.
Ketiga, penganut Kristen seperti yang diungkapkan Allah di dalam al-Qur'an (Al-Baqarah: 120) bahwa Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada Islam sehingga umat Islam mengikut agama mereka. Nah, yang berbahaya bagi umat Islam ialah penganut Kristen golongan terakhir ini.
pengikut islam hanya satu golongan
semua buta
betapa tidak?
- a - z quran sumbernya hanya klaim muhammad
- isinya tak ada nlai etika-moral yang tinggi
- perilaku muhammad jauh di bawah standard etika-moral manusia normal
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kristenisasi
jakajayagiri-2 wrote:Tolong dong tunjukkan bukti, analisa, atau apapun yg menunjukkan bahwa ayat di atas bicara soal hukuman dan keselamatan di dunia.satria bergitar wrote:
Berbicara masalah kristenisasi maka tidak akan lepas dari ayat2 bibel yg berikut ini...
Markus 16:15 Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia dan siarkanlah Kabar Baik dari Allah itu kepada seluruh umat manusia.†
Markus 16 :16 Orang yang tidak percaya akan dihukum. Tetapi orang yang percaya dan dibaptis, akan selamat.
lha konteksnya aja pan dah jelas sebarkan injil didunia yang g percaya akan dihukum dan yg yang percaya selamat???
PASTI!!!!Sekilas saja ayat2 tersebut sudah menyiratkan betapa besarnya hasrat gereja untuk menyebarkan injil ke seluruh dunia..
Tapi tidak ada hubungannya dgn kekerasan dan penjajahan.
ah masa sih...
ah itu sih pandangan umum jek...lah pan muslimpun di amerika diperlakukan spt itu kok...Kalau ada org yg menjajah atau berbuat kekerasan dgn mendasarkan perbuatan itu pada ayat ini, jelas logikanya lagi terkilir, sama seperti yg menduga begitu.Matius 10 : 34 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Matius 10 : 35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya.
Ayat itu justru merupakan peringatan dr Yesus, bahwa setiap org yg percaya kepadanya harus berani menanggung resiko untuk dipisahkan dr komunitasnya atau bahkan dr keluarganya, krn keputusannya menjadi pengikut Yesus itu membuat dirinya dibenci.
ayat dah jelas kok ditafsir2 lagi ...jelas2 pak yesus ngomong gini : Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: kristenisasi
Penduduk pribumi di benua Amerika, bangsa Indian dari dulu awalnya emang beragama Kristen ya bro ?
Ada yang tau gak sejarah masuknya kristen di benua Amerika ?
Dengan damai tanpa pedang dan pembantaian kah ?
Ada yang tau gak sejarah masuknya kristen di benua Amerika ?
Dengan damai tanpa pedang dan pembantaian kah ?
DOMBA BERTARING SERIGALA- SERSAN MAYOR
-
Posts : 217
Join date : 06.12.11
Reputation : 7
Re: kristenisasi
roel_kisser wrote:satria bergitar wrote:Mari kita tinjau kristenisasi dari segi hukum...Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa Indonesia berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam ayat (2) disebutkan bahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Penegasan konstitusi
ini mengharuskan setiap warga negara untuk hormat– menghormati dan
hargai–menghargai terhadap agama yang dianut oleh warga negara
Indonesia. Negara menjamin kemerdekaan warganya untuk menganut agama
tertentu sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Dalam Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri yang
dituangkan dalam berbagai keputusannya. Menjelaskan beberapa hal :
Pertama, dalam rangka menciptakan kerukunan antar umat beragama tidak
boleh dilakukan upaya-upaya pemaksaan agama atau upaya-upaya yang
menarik dan mengarahkan seseorang untuk keluar dari agamanya.
Kedua,
penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau
kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama lain dengan cara;
menggunakan bujukan, pemberian barang bantuan, pengobatan dan
bentuk-bentuk pemberian lainnya, menyebarkan pamplet, majalah, buletin,
buku-buku dan bentuk-bentuk barang cetakan lainnya kepada orang yang
telah memeluk agama, melakukan kunjungan ke rumah-rumah umat yang telah
memeluk agama.
Ketiga, pemerintah berkewajiban untuk memantau dan
mengawasi kegiatan keagamaan termasuk pelaksanaan ibadah, sehingga akan
tercipta kerukunan antar umat beragama.
Keempat, pemerintah
memfasilitasi kegiatan-kegiatan keagamaan termasuk penguatan dalam
bidang aqidah, sehingga kehidupan umat beragama akan semakin baik dan
kokoh.
Jadi jika rekan rekan muslim menemukan indikasi adanya penyebaran agama dengan motif seperti poin kedua diatas bisa dilaporkan kepada polisi karena telah melanggar konstitusi dan keputusan menteri
Subhanallah..saya baru tau ada aturan seperti ini..saya didatangi misionaris sampai 6x di rumah saya dan semua saya terima baik..saya ajak masuk ke rumah sya sediakan minum dan dengan halus saya katakan bahwa saya muslim dan dlm ajaran islam menegaskan bahwa...agamaku adalah agamaku dan agamamu adalah agamamu..
kepmen ini nomer berapa ya..kalau ada yg datang lagi saya laporin polisi aja lah..
Keputusan Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (SKB 2 Menteri) No. 70. Tahun 1978, Tentang Pedoman Penyiaran Agama masbro...
ga ush ragu masbro laporin aja ....
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: kristenisasi
jakajayagiri-2 wrote:Cara berfikir otak memang makin maju. Berfikir secara keseluruhan (akal dan nurani) yg merosot. Krn nuarni makin ditinggalkan.masibelajar wrote:
bukannya semakin maju peradaban kualitas berfikir juga semakin maju ( kritis ).JAnji...itu artinya sesuatu yang akan didapatkan kelak. Bukan dlm konteks sekrg.apakah Islam menjanjikan kenikmatan fisik?
Apakah wanita dalam islam disarankan berjilbab dan menutup auratnya adalah kenikmatan fisik?
Kemudian laki2 harus menjaga pandangannya, juga kenikmatan fisik?
Berhaji, sedekah, berpuasa, shalat wajib dan sunnah seperti tahajud jika semua dikerjakan apakah semuanya kenikmatan fisik?
Menjaga makanan dari makanan yang haram, Apakah kenikmatan fisik?
Ibadah dalam islam justru mengutamakan kenikmatan rohani. setiap muslim masing2 menjalankan amal ibadah nya dan memohon kepada Tuhan untuk menghapus dosanya.Semua manusia memang disediakan penebusan. Itupun hanya buat yg mau menerima dgn segala konsekuensinya. BUkan barang gratisan.Justru suatu ajaran yang mengajarkan dosa semua manusia sudah ditebus menawarkan kenikmatan fisik
cukup nerima doang...sisanya diberesin pak yesus...
persis konsep asuransi...bayar dimuka, sisanya ongkang2 kaki deh..kekeke
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: kristenisasi
satria bergitar wrote:
ayat dah jelas kok ditafsir2 lagi ...jelas2 pak yesus ngomong gini : Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
itu kiasan mas..
Yesus kan tidak pernah secara harfiah membawa pedang
apalagi untuk memerangi dan membantai yang tidak menerima-Nya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kristenisasi
Lukas 22 :
(36) Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata Yesus kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
(38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab Yesus: "Sudah cukup."
(36) Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata Yesus kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
(38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab Yesus: "Sudah cukup."
DOMBA BERTARING SERIGALA- SERSAN MAYOR
-
Posts : 217
Join date : 06.12.11
Reputation : 7
Re: kristenisasi
Ya sdh cukup. Syangnya, Anda yg tidak cukup cerdas untuk segera membaca ayat2 selanjutnya sampai tuntas.Tipikal muslim kalau mau cari kesalahan Alkitab adalah membaca Alkitab secara sepotong. Itu pembodohan diri sendiri sebenarnya.DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Lukas 22 :
(36) Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata Yesus kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
(38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab Yesus: "Sudah cukup."
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kristenisasi
jakajayagiri-2 wrote:Ya sdh cukup. Syangnya, Anda yg tidak cukup cerdas untuk segera membaca ayat2 selanjutnya sampai tuntas.Tipikal muslim kalau mau cari kesalahan Alkitab adalah membaca Alkitab secara sepotong. Itu pembodohan diri sendiri sebenarnya.DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Lukas 22 :
(36) Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata Yesus kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
(38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab Yesus: "Sudah cukup."
Justru krn sy tidak cukup cerdas makanya bertanya kepada yang kristen pinter spt anda,
Dalam rangka apa Yesus menyuruh muridnya menjual jubah untuk membeli pedang dalam ayat itu ?
Apakah itu pedang dalam arti kiasan atau pedangbeneran yang tajam yang bisa dipakai untuk membunuh ?
Terakhir diubah oleh DOMBA BERTARING SERIGALA tanggal Sat Dec 08, 2012 10:01 am, total 1 kali diubah
DOMBA BERTARING SERIGALA- SERSAN MAYOR
-
Posts : 217
Join date : 06.12.11
Reputation : 7
Re: kristenisasi
ikut nyimak ya cu, salam kenal
Mbah Ringgo- KOPRAL
-
Posts : 39
Kepercayaan : Islam
Location : Kota Tua
Join date : 08.12.12
Reputation : 2
Re: kristenisasi
yaah, kang jaka offline dah...
c. u. next time, di tunggu jawabannya ya kang...
hatur nuhun kang...
c. u. next time, di tunggu jawabannya ya kang...
hatur nuhun kang...
DOMBA BERTARING SERIGALA- SERSAN MAYOR
-
Posts : 217
Join date : 06.12.11
Reputation : 7
Re: kristenisasi
Kan sdh saya bilang, baca saja terus kelanjutannya. Jawaban akan Anda dapatkan sendiri tanpa harus bertanya.DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:jakajayagiri-2 wrote:Ya sdh cukup. Syangnya, Anda yg tidak cukup cerdas untuk segera membaca ayat2 selanjutnya sampai tuntas.Tipikal muslim kalau mau cari kesalahan Alkitab adalah membaca Alkitab secara sepotong. Itu pembodohan diri sendiri sebenarnya.DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Lukas 22 :
(36) Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata Yesus kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
(38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab Yesus: "Sudah cukup."
Justru krn sy tidak cukup cerdas makanya bertanya kepada yang kristen pinter spt anda,
Dalam rangka apa Yesus menyuruh muridnya menjual jubah untuk membeli pedang dalam ayat itu ?
Apakah itu pedang dalam arti kiasan atau pedangbeneran yang tajam yang bisa dipakai untuk membunuh ?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Halaman 6 dari 9 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Similar topics
» Endonesia: "Kristenisasi" dan Intoleransi
» car free day kristenisasi
» setelah Islam & Buddha, kini giliran Hindu jadi target Kristenisasi
» Kristenisasi lagiiii, payah....
» kristenisasi era orde baru
» car free day kristenisasi
» setelah Islam & Buddha, kini giliran Hindu jadi target Kristenisasi
» Kristenisasi lagiiii, payah....
» kristenisasi era orde baru
Halaman 6 dari 9
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik