Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Halaman 11 dari 15 • Share
Halaman 11 dari 15 • 1 ... 7 ... 10, 11, 12, 13, 14, 15
Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
First topic message reminder :
SEBAGIAN besar Alkitab awalnya ditulis hanya dalam dua bahasa, Ibrani dan Yunani.* Para penulis menggunakan kedua bahasa tersebut di bawah bimbingan roh kudus Allah. (2 Samuel 23:2) Karena itu, pesan yang mereka catat bisa dikatakan ”diilhamkan Allah”.—2 Timotius 3:16, 17.
Akan tetapi, mayoritas pembaca Alkitab dewasa ini tidak memahami bahasa Ibrani atau Yunani. Mereka perlu menggunakan terjemahan Alkitab dalam bahasa mereka. Mungkin, Anda pun demikian. Karena para penerjemahnya tidak mengaku diilhami, Anda bisa jadi bertanya-tanya, ’Apakah saya bisa memahami sepenuhnya pesan Alkitab padahal saya menggunakan terjemahan, atau perlukah saya mencoba belajar bahasa Ibrani dan Yunani?’
Beberapa Faktor untuk Dipertimbangkan
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, sekadar memiliki pengetahuan tentang bahasa Ibrani atau Yunani kuno tidak dengan sendirinya membuat seseorang secara mukjizat lebih mudah memahami pesan Alkitab. Ketika berbicara kepada orang Yahudi di zamannya, Yesus mengatakan, ”Kamu menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, karena kamu pikir bahwa dengan perantaraan itu kamu akan memiliki kehidupan abadi; dan Tulisan-Tulisan Kudus itulah yang memberikan kesaksian mengenai aku. Tetapi kamu tidak mau datang kepadaku untuk memperoleh kehidupan.” (Yohanes 5:39, 40) Apa masalahnya? Apakah karena mereka kurang memahami bahasa Ibrani? Tidak, mereka menguasai bahasa itu. Namun, Yesus selanjutnya mengatakan, ”Aku tahu betul bahwa kamu tidak mempunyai kasih akan Allah dalam dirimu.”—Yohanes 5:42.
Demikian pula, rasul Paulus memberi tahu orang Kristen yang berbahasa Yunani di kota Korintus kuno, ”Orang Yahudi meminta tanda-tanda dan orang Yunani mencari hikmat; namun kami memberitakan Kristus yang dipantek, yang bagi orang Yahudi adalah alasan untuk tersandung tetapi bagi bangsa-bangsa, suatu kebodohan.” (1 Korintus 1:22, 23) Maka jelaslah, sekadar bisa berbahasa Ibrani atau Yunani bukanlah kunci untuk menerima pesan yang terdapat dalam Firman Allah.
Faktor kedua adalah bahwa meskipun dewasa ini ada orang bisa berbahasa Ibrani atau Yunani modern, kedua bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa Ibrani dan Yunani yang digunakan untuk menulis Alkitab. Kebanyakan orang yang berbahasa Yunani dewasa ini merasa sulit untuk mengerti bahasa Yunani Alkitab dengan benar. Ini karena kata-kata baru telah ditambahkan ke bahasa tersebut, menggantikan istilah-istilah yang lebih tua, dan banyak kata yang masih ada memiliki makna yang berbeda. Misalnya, kata yang diterjemahkan ”elok” di Kisah 7:20 dan di Ibrani 11:23 berarti ”lucu” dalam bahasa Yunani modern. Selain itu, tata bahasa dan sintaksis dalam bahasa itu telah mengalami banyak perubahan.
Seandainya pun Anda belajar bahasa Ibrani modern atau bahasa Yunani modern, tidak berarti Anda akan memahami Alkitab dengan lebih akurat dalam bahasa aslinya. Anda masih memerlukan kamus dan buku tata bahasa untuk mengetahui bagaimana bahasa-bahasa tersebut digunakan ketika buku-buku Alkitab pertama kali dibuat dalam bentuk tulisan.
Faktor ketiga adalah bahwa belajar bahasa baru bisa sangat sulit. Meskipun awalnya mungkin relatif mudah untuk belajar beberapa frasa dalam bahasa lain, Anda perlu mengerahkan upaya yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun sebelum bisa memahami berbagai nuansa yang pelik dalam bahasa itu. Lagi pula, sedikit pengetahuan malah berbahaya. Mengapa?
Apa Arti Kata Itu?
Pernahkah Anda ditanya tentang arti sebuah kata oleh seseorang yang sedang belajar bahasa Anda? Kalau begitu, Anda tentu tahu bahwa tidak selalu mudah untuk memberikan jawabannya. Mengapa? Karena sebuah kata bisa memiliki beberapa arti. Anda mungkin meminta orang itu memberikan contoh kalimat yang memuat kata tersebut. Tanpa konteks, Anda mungkin sulit menentukan arti mana yang dimaksud. Misalnya, Anda mungkin ditanya tentang arti kata bahasa Indonesia ”bunga”. Satu kata ini bisa berbeda artinya dalam konteks yang berbeda. Itu bisa berarti kembang atau bagian tumbuhan yang bakal menjadi buah, gambar hiasan, atau tambahan untuk memperindah. Dalam konteks yang berbeda, kata itu bisa memaksudkan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu yang disepakati. Kata kerjanya, misalnya ”membungakan”, berarti meminjamkan uang dengan memperoleh riba. Bila menjadi ungkapan ”hati yang berbunga-bunga”, artinya sama sekali berbeda, yaitu berbahagia. Yang mana arti yang cocok?
Sebuah kamus bisa mencantumkan semua kemungkinan arti sebuah kata. Ada kamus yang bahkan mendaftarkan arti-arti tersebut menurut urutan penggunaan yang umum. Namun, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat. Sebagai ilustrasi: Katakan Anda mempunyai sedikit pengetahuan medis dan ingin mencari penyebab berbagai gejala yang Anda rasakan. Anda bisa saja memeriksa kamus medis. Anda mungkin membaca di kamus itu bahwa dalam 90 persen kasusnya, gejala Anda mengartikan satu hal, namun dalam 10 persen kasusnya, simtom tersebut menunjukkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Anda memerlukan lebih banyak pengetahuan sebelum Anda bisa sampai pada diagnosis yang tepat. Demikian pula, fakta bahwa sebuah kata memiliki arti tertentu dalam 90 persen kasusnya tidak membantu apabila Anda sedang membaca sebuah teks penting yang menggunakan arti sekunder kata tersebut. Anda perlu lebih memahami konteksnya sebelum bisa mengerti kata itu.
Sewaktu mempelajari kata-kata yang terdapat di Alkitab, Anda juga perlu mengetahui konteksnya. Misalnya, kata-kata asli yang biasanya diterjemahkan menjadi ”roh” bisa memiliki beragam arti, bergantung pada konteksnya. Kata-kata asli itu kadang-kadang bisa diterjemahkan secara akurat menjadi ”angin”. (Keluaran 10:13; Yohanes 3:8) Dalam konteks lain, yang dimaksud adalah tenaga hidup yang terdapat di dalam setiap makhluk hidup, baik manusia maupun binatang. (Kejadian 7:22; Mazmur 104:29; Yakobus 2:26) Makhluk-makhluk yang tidak kelihatan di surga juga digambarkan sebagai roh. (1 Raja 22:21, 22; Matius 8:16) Tenaga aktif Allah disebut roh kudus-Nya. (Kejadian 1:2; Matius 12:28) Kata yang sama digunakan untuk menunjukkan daya atau tenaga yang menyebabkan seseorang mempertunjukkan sikap, kecenderungan, atau emosi tertentu, serta kecenderungan mental yang dominan yang diperlihatkan oleh sekelompok orang.—Yosua 2:11; Galatia 6:18.
Meskipun sebuah kamus Ibrani atau Yunani mungkin mendaftarkan berbagai arti ini, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat.* Hal ini berlaku tidak soal Anda sedang membaca Alkitab dalam bahasa aslinya atau menggunakan terjemahan dalam bahasa Anda.
Apakah Salah Menggunakan Terjemahan?
Ada yang telah bersusah payah belajar bahasa Ibrani Alkitab atau Yunani Alkitab atau kedua-duanya. Meskipun menyadari keterbatasan pemahaman mereka, mereka senang bisa membaca Alkitab dalam bahasa-bahasa aslinya dan merasa bahwa semua upaya itu tidak sia-sia. Namun, jika Anda tidak bisa melakukan hal itu, apakah Anda perlu merasa kecil hati dan berhenti mencari kebenaran Alkitab? Tidak, sama sekali tidak! Ada beberapa alasan untuk menyimpulkan hal ini.
Pertama, tidak salah untuk menggunakan terjemahan Alkitab. Malah, para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau yang disebut Perjanjian Baru, sering memanfaatkan terjemahan Yunani sewaktu mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani.* (Mazmur 40:6; Ibrani 10:5, 6) Meskipun dapat berbahasa Ibrani dan bisa saja mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani yang asli, mereka agaknya lebih suka menggunakan terjemahan dari ayat-ayat tersebut yang lebih banyak tersedia bagi orang-orang yang mereka surati.—Kejadian 12:3; Galatia 3:8.
Kedua, sekalipun seseorang bisa memahami bahasa-bahasa Alkitab, ia bisa membaca kata-kata Yesus hanya dalam bentuk terjemahan. Alasannya, kata-kata yang semula Yesus ucapkan dalam suatu bentuk bahasa Ibrani ditulis dalam bahasa Yunani oleh para penulis Injil.* Siapa pun yang merasa memiliki hikmat khusus hanya karena bisa membaca kata-kata dari para hamba Yehuwa yang setia zaman dahulu dalam bahasa aslinya hendaknya berhati-hati. Fakta bahwa Yehuwa mengatur agar kata-kata dari Hamba-Nya yang terbesar hanya dilestarikan dalam terjemahan—dalam bahasa yang umum dipahami saat itu—menunjukkan bahwa bahasa apa pun yang digunakan untuk membaca Alkitab tidaklah penting. Yang penting, kita membaca pesannya yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita.
Ketiga, ”kabar baik” yang terdapat dalam Alkitab harus dibuat tersedia bagi orang yang rendah hati dari ”setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. (Penyingkapan [Wahyu] 14:6; Lukas 10:21; 1 Korintus 1:27-29) Selaras dengan hal ini, sebagian besar orang sekarang bisa belajar tentang maksud-tujuan Allah dari Alkitab dalam bahasa mereka sendiri tanpa harus belajar bahasa lain. Berbagai terjemahan tersedia dalam banyak bahasa, sehingga pembaca bisa memilih.*
Jadi, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Anda memahami kebenaran yang terdapat dalam Alkitab? Saksi-Saksi Yehuwa mendapati bahwa mempelajari Alkitab menurut topik, sambil memerhatikan konteksnya, adalah cara yang berguna untuk memahami isi Firman Allah. Misalnya, mereka memilih topik tertentu, seperti ”Perkawinan”, dan mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan topik itu. Dengan demikian, satu bagian Alkitab akan menjelaskan apa yang dimaksud di bagian lain. Silakan Anda memanfaatkan kursus pelajaran Alkitab di rumah yang ditawarkan Saksi-Saksi Yehuwa secara cuma-cuma kepada semua orang. Tidak soal bahasa apa yang Anda gunakan, Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”.—1 Timotius 2:4; Penyingkapan 7:9.
[Catatan Kaki]
Beberapa bagian Alkitab ditulis dalam bahasa Aram, bahasa yang masih serumpun dengan bahasa Ibrani Alkitab. Contohnya terdapat di Ezra 4:8 sampai 6:18 dan 7:12-26; Yeremia 10:11; dan Daniel 2:4b sampai 7:28.
Hendaknya diperhatikan bahwa beberapa kamus dan leksikon kata-kata Alkitab hanya menunjukkan bagaimana sebuah kata telah diterjemahkan dalam terjemahan Alkitab tertentu, seperti King James Version, dan tidak menjelaskan arti kata itu.
Menjelang zaman Yesus Kristus dan rasul-rasulnya, seluruh Kitab-Kitab Ibrani bisa dibaca dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini kemudian disebut Septuaginta dan banyak digunakan oleh orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Ratusan kutipan langsung dari Kitab-Kitab Ibrani yang ditemukan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen kebanyakan didasarkan atas Septuaginta.
Konon, Injil Matius awalnya ditulis oleh rasul Matius dalam bahasa Ibrani. Namun, seandainya itu benar, apa yang dilestarikan hingga kini merupakan terjemahan bahasa Yunani dari bahasa aslinya, yang kemungkinan dibuat oleh Matius sendiri.
Untuk pembahasan tentang berbagai gaya penerjemahan dan bagaimana memilih terjemahan yang akurat, lihat artikel ”Bagaimana Memilih Terjemahan Alkitab yang Baik?” dalam terbitan 1 Mei 2008 majalah ini.
[Kotak/Gambar di hlm. 22]
Septuaginta
Orang Yahudi yang berbahasa Yunani pada zaman Yesus dan para rasul sering sekali menggunakan Septuaginta Yunani. Ini adalah terjemahan Kitab-Kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta tidak saja patut diperhatikan karena merupakan upaya pertama yang diketahui untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa lain tetapi juga mengesankan karena proyek penerjemahannya yang besar. Sekelompok penerjemah mulai mengerjakan Septuaginta pada abad ketiga SM, dan pekerjaan itu dirampungkan oleh orang-orang lain kira-kira seratus tahun setelah itu.
Orang Kristen abad pertama cepat menggunakan Septuaginta secara efektif untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan. Begitu efektifnya mereka sehingga Septuaginta mulai dianggap oleh beberapa orang sebagai terjemahan ”orang Kristen”. Akibatnya, orang Yahudi mulai tidak menyukai Septuaginta, sehingga dibuatlah beberapa terjemahan baru dalam bahasa Yunani. Salah satunya dibuat oleh seorang proselit Yahudi bernama Akuila pada abad kedua M. Ketika menggambarkan terjemahan ini, seorang pakar Alkitab menyebutkan sebuah ”aspek yang mengejutkan” dari terjemahan ini. Nama ilahi, Yehuwa, muncul dalam huruf-huruf Ibrani kuno di beberapa bagian dalam terjemahan bahasa Yunani Akuila.
[Keterangan]
Israel Antiquities Authority
[Gambar di hlm. 23]
Penting agar kita membaca isi Alkitab yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita
SEBAGIAN besar Alkitab awalnya ditulis hanya dalam dua bahasa, Ibrani dan Yunani.* Para penulis menggunakan kedua bahasa tersebut di bawah bimbingan roh kudus Allah. (2 Samuel 23:2) Karena itu, pesan yang mereka catat bisa dikatakan ”diilhamkan Allah”.—2 Timotius 3:16, 17.
Akan tetapi, mayoritas pembaca Alkitab dewasa ini tidak memahami bahasa Ibrani atau Yunani. Mereka perlu menggunakan terjemahan Alkitab dalam bahasa mereka. Mungkin, Anda pun demikian. Karena para penerjemahnya tidak mengaku diilhami, Anda bisa jadi bertanya-tanya, ’Apakah saya bisa memahami sepenuhnya pesan Alkitab padahal saya menggunakan terjemahan, atau perlukah saya mencoba belajar bahasa Ibrani dan Yunani?’
Beberapa Faktor untuk Dipertimbangkan
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, sekadar memiliki pengetahuan tentang bahasa Ibrani atau Yunani kuno tidak dengan sendirinya membuat seseorang secara mukjizat lebih mudah memahami pesan Alkitab. Ketika berbicara kepada orang Yahudi di zamannya, Yesus mengatakan, ”Kamu menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, karena kamu pikir bahwa dengan perantaraan itu kamu akan memiliki kehidupan abadi; dan Tulisan-Tulisan Kudus itulah yang memberikan kesaksian mengenai aku. Tetapi kamu tidak mau datang kepadaku untuk memperoleh kehidupan.” (Yohanes 5:39, 40) Apa masalahnya? Apakah karena mereka kurang memahami bahasa Ibrani? Tidak, mereka menguasai bahasa itu. Namun, Yesus selanjutnya mengatakan, ”Aku tahu betul bahwa kamu tidak mempunyai kasih akan Allah dalam dirimu.”—Yohanes 5:42.
Demikian pula, rasul Paulus memberi tahu orang Kristen yang berbahasa Yunani di kota Korintus kuno, ”Orang Yahudi meminta tanda-tanda dan orang Yunani mencari hikmat; namun kami memberitakan Kristus yang dipantek, yang bagi orang Yahudi adalah alasan untuk tersandung tetapi bagi bangsa-bangsa, suatu kebodohan.” (1 Korintus 1:22, 23) Maka jelaslah, sekadar bisa berbahasa Ibrani atau Yunani bukanlah kunci untuk menerima pesan yang terdapat dalam Firman Allah.
Faktor kedua adalah bahwa meskipun dewasa ini ada orang bisa berbahasa Ibrani atau Yunani modern, kedua bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa Ibrani dan Yunani yang digunakan untuk menulis Alkitab. Kebanyakan orang yang berbahasa Yunani dewasa ini merasa sulit untuk mengerti bahasa Yunani Alkitab dengan benar. Ini karena kata-kata baru telah ditambahkan ke bahasa tersebut, menggantikan istilah-istilah yang lebih tua, dan banyak kata yang masih ada memiliki makna yang berbeda. Misalnya, kata yang diterjemahkan ”elok” di Kisah 7:20 dan di Ibrani 11:23 berarti ”lucu” dalam bahasa Yunani modern. Selain itu, tata bahasa dan sintaksis dalam bahasa itu telah mengalami banyak perubahan.
Seandainya pun Anda belajar bahasa Ibrani modern atau bahasa Yunani modern, tidak berarti Anda akan memahami Alkitab dengan lebih akurat dalam bahasa aslinya. Anda masih memerlukan kamus dan buku tata bahasa untuk mengetahui bagaimana bahasa-bahasa tersebut digunakan ketika buku-buku Alkitab pertama kali dibuat dalam bentuk tulisan.
Faktor ketiga adalah bahwa belajar bahasa baru bisa sangat sulit. Meskipun awalnya mungkin relatif mudah untuk belajar beberapa frasa dalam bahasa lain, Anda perlu mengerahkan upaya yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun sebelum bisa memahami berbagai nuansa yang pelik dalam bahasa itu. Lagi pula, sedikit pengetahuan malah berbahaya. Mengapa?
Apa Arti Kata Itu?
Pernahkah Anda ditanya tentang arti sebuah kata oleh seseorang yang sedang belajar bahasa Anda? Kalau begitu, Anda tentu tahu bahwa tidak selalu mudah untuk memberikan jawabannya. Mengapa? Karena sebuah kata bisa memiliki beberapa arti. Anda mungkin meminta orang itu memberikan contoh kalimat yang memuat kata tersebut. Tanpa konteks, Anda mungkin sulit menentukan arti mana yang dimaksud. Misalnya, Anda mungkin ditanya tentang arti kata bahasa Indonesia ”bunga”. Satu kata ini bisa berbeda artinya dalam konteks yang berbeda. Itu bisa berarti kembang atau bagian tumbuhan yang bakal menjadi buah, gambar hiasan, atau tambahan untuk memperindah. Dalam konteks yang berbeda, kata itu bisa memaksudkan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu yang disepakati. Kata kerjanya, misalnya ”membungakan”, berarti meminjamkan uang dengan memperoleh riba. Bila menjadi ungkapan ”hati yang berbunga-bunga”, artinya sama sekali berbeda, yaitu berbahagia. Yang mana arti yang cocok?
Sebuah kamus bisa mencantumkan semua kemungkinan arti sebuah kata. Ada kamus yang bahkan mendaftarkan arti-arti tersebut menurut urutan penggunaan yang umum. Namun, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat. Sebagai ilustrasi: Katakan Anda mempunyai sedikit pengetahuan medis dan ingin mencari penyebab berbagai gejala yang Anda rasakan. Anda bisa saja memeriksa kamus medis. Anda mungkin membaca di kamus itu bahwa dalam 90 persen kasusnya, gejala Anda mengartikan satu hal, namun dalam 10 persen kasusnya, simtom tersebut menunjukkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Anda memerlukan lebih banyak pengetahuan sebelum Anda bisa sampai pada diagnosis yang tepat. Demikian pula, fakta bahwa sebuah kata memiliki arti tertentu dalam 90 persen kasusnya tidak membantu apabila Anda sedang membaca sebuah teks penting yang menggunakan arti sekunder kata tersebut. Anda perlu lebih memahami konteksnya sebelum bisa mengerti kata itu.
Sewaktu mempelajari kata-kata yang terdapat di Alkitab, Anda juga perlu mengetahui konteksnya. Misalnya, kata-kata asli yang biasanya diterjemahkan menjadi ”roh” bisa memiliki beragam arti, bergantung pada konteksnya. Kata-kata asli itu kadang-kadang bisa diterjemahkan secara akurat menjadi ”angin”. (Keluaran 10:13; Yohanes 3:8) Dalam konteks lain, yang dimaksud adalah tenaga hidup yang terdapat di dalam setiap makhluk hidup, baik manusia maupun binatang. (Kejadian 7:22; Mazmur 104:29; Yakobus 2:26) Makhluk-makhluk yang tidak kelihatan di surga juga digambarkan sebagai roh. (1 Raja 22:21, 22; Matius 8:16) Tenaga aktif Allah disebut roh kudus-Nya. (Kejadian 1:2; Matius 12:28) Kata yang sama digunakan untuk menunjukkan daya atau tenaga yang menyebabkan seseorang mempertunjukkan sikap, kecenderungan, atau emosi tertentu, serta kecenderungan mental yang dominan yang diperlihatkan oleh sekelompok orang.—Yosua 2:11; Galatia 6:18.
Meskipun sebuah kamus Ibrani atau Yunani mungkin mendaftarkan berbagai arti ini, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat.* Hal ini berlaku tidak soal Anda sedang membaca Alkitab dalam bahasa aslinya atau menggunakan terjemahan dalam bahasa Anda.
Apakah Salah Menggunakan Terjemahan?
Ada yang telah bersusah payah belajar bahasa Ibrani Alkitab atau Yunani Alkitab atau kedua-duanya. Meskipun menyadari keterbatasan pemahaman mereka, mereka senang bisa membaca Alkitab dalam bahasa-bahasa aslinya dan merasa bahwa semua upaya itu tidak sia-sia. Namun, jika Anda tidak bisa melakukan hal itu, apakah Anda perlu merasa kecil hati dan berhenti mencari kebenaran Alkitab? Tidak, sama sekali tidak! Ada beberapa alasan untuk menyimpulkan hal ini.
Pertama, tidak salah untuk menggunakan terjemahan Alkitab. Malah, para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau yang disebut Perjanjian Baru, sering memanfaatkan terjemahan Yunani sewaktu mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani.* (Mazmur 40:6; Ibrani 10:5, 6) Meskipun dapat berbahasa Ibrani dan bisa saja mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani yang asli, mereka agaknya lebih suka menggunakan terjemahan dari ayat-ayat tersebut yang lebih banyak tersedia bagi orang-orang yang mereka surati.—Kejadian 12:3; Galatia 3:8.
Kedua, sekalipun seseorang bisa memahami bahasa-bahasa Alkitab, ia bisa membaca kata-kata Yesus hanya dalam bentuk terjemahan. Alasannya, kata-kata yang semula Yesus ucapkan dalam suatu bentuk bahasa Ibrani ditulis dalam bahasa Yunani oleh para penulis Injil.* Siapa pun yang merasa memiliki hikmat khusus hanya karena bisa membaca kata-kata dari para hamba Yehuwa yang setia zaman dahulu dalam bahasa aslinya hendaknya berhati-hati. Fakta bahwa Yehuwa mengatur agar kata-kata dari Hamba-Nya yang terbesar hanya dilestarikan dalam terjemahan—dalam bahasa yang umum dipahami saat itu—menunjukkan bahwa bahasa apa pun yang digunakan untuk membaca Alkitab tidaklah penting. Yang penting, kita membaca pesannya yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita.
Ketiga, ”kabar baik” yang terdapat dalam Alkitab harus dibuat tersedia bagi orang yang rendah hati dari ”setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. (Penyingkapan [Wahyu] 14:6; Lukas 10:21; 1 Korintus 1:27-29) Selaras dengan hal ini, sebagian besar orang sekarang bisa belajar tentang maksud-tujuan Allah dari Alkitab dalam bahasa mereka sendiri tanpa harus belajar bahasa lain. Berbagai terjemahan tersedia dalam banyak bahasa, sehingga pembaca bisa memilih.*
Jadi, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Anda memahami kebenaran yang terdapat dalam Alkitab? Saksi-Saksi Yehuwa mendapati bahwa mempelajari Alkitab menurut topik, sambil memerhatikan konteksnya, adalah cara yang berguna untuk memahami isi Firman Allah. Misalnya, mereka memilih topik tertentu, seperti ”Perkawinan”, dan mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan topik itu. Dengan demikian, satu bagian Alkitab akan menjelaskan apa yang dimaksud di bagian lain. Silakan Anda memanfaatkan kursus pelajaran Alkitab di rumah yang ditawarkan Saksi-Saksi Yehuwa secara cuma-cuma kepada semua orang. Tidak soal bahasa apa yang Anda gunakan, Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”.—1 Timotius 2:4; Penyingkapan 7:9.
[Catatan Kaki]
Beberapa bagian Alkitab ditulis dalam bahasa Aram, bahasa yang masih serumpun dengan bahasa Ibrani Alkitab. Contohnya terdapat di Ezra 4:8 sampai 6:18 dan 7:12-26; Yeremia 10:11; dan Daniel 2:4b sampai 7:28.
Hendaknya diperhatikan bahwa beberapa kamus dan leksikon kata-kata Alkitab hanya menunjukkan bagaimana sebuah kata telah diterjemahkan dalam terjemahan Alkitab tertentu, seperti King James Version, dan tidak menjelaskan arti kata itu.
Menjelang zaman Yesus Kristus dan rasul-rasulnya, seluruh Kitab-Kitab Ibrani bisa dibaca dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini kemudian disebut Septuaginta dan banyak digunakan oleh orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Ratusan kutipan langsung dari Kitab-Kitab Ibrani yang ditemukan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen kebanyakan didasarkan atas Septuaginta.
Konon, Injil Matius awalnya ditulis oleh rasul Matius dalam bahasa Ibrani. Namun, seandainya itu benar, apa yang dilestarikan hingga kini merupakan terjemahan bahasa Yunani dari bahasa aslinya, yang kemungkinan dibuat oleh Matius sendiri.
Untuk pembahasan tentang berbagai gaya penerjemahan dan bagaimana memilih terjemahan yang akurat, lihat artikel ”Bagaimana Memilih Terjemahan Alkitab yang Baik?” dalam terbitan 1 Mei 2008 majalah ini.
[Kotak/Gambar di hlm. 22]
Septuaginta
Orang Yahudi yang berbahasa Yunani pada zaman Yesus dan para rasul sering sekali menggunakan Septuaginta Yunani. Ini adalah terjemahan Kitab-Kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta tidak saja patut diperhatikan karena merupakan upaya pertama yang diketahui untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa lain tetapi juga mengesankan karena proyek penerjemahannya yang besar. Sekelompok penerjemah mulai mengerjakan Septuaginta pada abad ketiga SM, dan pekerjaan itu dirampungkan oleh orang-orang lain kira-kira seratus tahun setelah itu.
Orang Kristen abad pertama cepat menggunakan Septuaginta secara efektif untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan. Begitu efektifnya mereka sehingga Septuaginta mulai dianggap oleh beberapa orang sebagai terjemahan ”orang Kristen”. Akibatnya, orang Yahudi mulai tidak menyukai Septuaginta, sehingga dibuatlah beberapa terjemahan baru dalam bahasa Yunani. Salah satunya dibuat oleh seorang proselit Yahudi bernama Akuila pada abad kedua M. Ketika menggambarkan terjemahan ini, seorang pakar Alkitab menyebutkan sebuah ”aspek yang mengejutkan” dari terjemahan ini. Nama ilahi, Yehuwa, muncul dalam huruf-huruf Ibrani kuno di beberapa bagian dalam terjemahan bahasa Yunani Akuila.
[Keterangan]
Israel Antiquities Authority
[Gambar di hlm. 23]
Penting agar kita membaca isi Alkitab yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
MAKANAN itu semua yang bisa dimakan untuk hidup
oleh Tuhan ada yang diharamkan dan tidak
oleh Tuhan ada yang diharamkan dan tidak
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yang namanya babi dari dulu hingga sekarang tetap aja haram
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
yang dulu diharamkan gak hanya babi lho, ret
kenapa yang dicontek hanya babi?
kenapa yang dicontek hanya babi?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Nah tu loe tau. Manusia makan utk hidup. bukan hidup utk makan.SEGOROWEDI wrote:MAKANAN itu semua yang bisa dimakan untuk hidup
oleh Tuhan ada yang diharamkan dan tidak
Tuhan mengharamkan sesuatu itu pasti ada sebabnya.
Jadi yang dilarang Tuhan utk dimakan manusia, itu tidak termasuk MAKANAN.
Lagian emangnya kenapa sih, kalo ngga makan MAKANAN yang diharamkan Tuhan...???
NGGA MATI kok...
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
MAKANAN lah..
buktinya setelah pengharaman digenapi (bukan lagi makanan yang menajiskan), kita makan babi misalnya, juga sehat wal afiat
buktinya setelah pengharaman digenapi (bukan lagi makanan yang menajiskan), kita makan babi misalnya, juga sehat wal afiat
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Percuma loe sekarang sehat wal Afiat, kalo nanti bakalan ditendang ke neraka....
Ingat loe gorrr.....sorga ga mau terima yang najis2.
Ingat loe gorrr.....sorga ga mau terima yang najis2.
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yesus dah bilang: makanan tak menajiskan
dan Yesus-lah kelak hakim agungnya
dan Yesus-lah kelak hakim agungnya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
cherish wrote:Percuma loe sekarang sehat wal Afiat, kalo nanti bakalan ditendang ke neraka....
Ingat loe gorrr.....sorga ga mau terima yang najis2.
pesta sex dengan 72 bidadari mata jeli najis/kagak, ret?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
MAKANAN yg dilarang bagi manusia oleh Tuhan, hakikatnya bukan makanan untuk manusia.SEGOROWEDI wrote:MAKANAN lah..
buktinya setelah pengharaman digenapi (bukan lagi makanan yang menajiskan), kita makan babi misalnya, juga sehat wal afiat
Kalo yg diharamkan Tuhan, tetap loe makan juga, itu artinya loe ngga ikut PERINTAH TUHAN.
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Tuhan sudah menggenapinya: bukan makanan yang menajiskan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Dalil yg loe pake itu udah terpatahkan.
Yesus ngga pernah menghalalkan yang sdh diharamkan.
Yesus ngga pernah bilang "bukan makanan HARAM yang menajiskan..."
Yesus ngga pernah menghalalkan yang sdh diharamkan.
Yesus ngga pernah bilang "bukan makanan HARAM yang menajiskan..."
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
lah..
makanan kan ada yang menajiskan dan tidak
dan Yesus bilang: makanan tidak menajiskan
berarti semua makanan (baik yang menajiskan/tidak)
makanan kan ada yang menajiskan dan tidak
dan Yesus bilang: makanan tidak menajiskan
berarti semua makanan (baik yang menajiskan/tidak)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Di sorga ga ada barang najis, gorrSEGOROWEDI wrote:cherish wrote:Percuma loe sekarang sehat wal Afiat, kalo nanti bakalan ditendang ke neraka....
Ingat loe gorrr.....sorga ga mau terima yang najis2.
pesta sex dengan 72 bidadari mata jeli najis/kagak, ret?
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
di dunia aja najis, mosok di sorga malah kagak?
itu sorga apa rumah bordil?
itu sorga apa rumah bordil?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yesus bilangnya "makanan"SEGOROWEDI wrote:lah..
makanan kan ada yang menajiskan dan tidak
dan Yesus bilang: makanan tidak menajiskan
berarti semua makanan (baik yang menajiskan/tidak)
Yesus ngga bilang "makanan yg menajiskan"
Yesus juga ngga bilang "semua makanan"
Itu tafsiran loe dan orang2 yang doyan daging babi.
Daging BABI ngga termasuk makanan bagi Yesus dan orang2 yahudi,
karena jelas2 DIHARAMKAN Tuhan dalam taurat.
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
yang g percaya taurat kan makan
berarti MAKANAN, hanya bagi yang percaya taurat DIHARAMKAN, dilarang dimakan, bukan berarti bukan makanan.. bukan makanan itu misalnya: batu
berarti MAKANAN, hanya bagi yang percaya taurat DIHARAMKAN, dilarang dimakan, bukan berarti bukan makanan.. bukan makanan itu misalnya: batu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yesus melaksanakan hukum taurat dan ucapannya itu juga ditujukan kepada kaum yang percaya taurat.
Jadi loe NGGA termasuk yg percaya hukum taurat??
Jadi loe NGGA termasuk yg percaya hukum taurat??
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
diharamkan untuk dimakan bukan berarti bukan makanan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Apanya yang najis ??SEGOROWEDI wrote:di dunia aja najis, mosok di sorga malah kagak?
itu sorga apa rumah bordil?
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yesus melaksanakan hukum tauratSEGOROWEDI wrote:diharamkan untuk dimakan bukan berarti bukan makanan..
Ucapannya pun ditujukan kepada kaum yang percaya taurat.
Orang yg percaya taurat tapi ngga mw ngikutin perintah taurat....
Karena lebih enak dan lebih cocok ngikutin PERINTAH MANUSIA, itu namanya.....??
MUNA...
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
lha iya..
yang percaya taurat mengharamkan makanan ini itu (termasuk babi)
tidak berarti ini itu bukan makanan
contoh bukan makanan itu batu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yesus PASTI bicara berdasarkan hukum taurat dan ucapannya itu juga ditujukan kepada kaum yang percaya taurat.
Loe termasuk yg percaya hukum taurat apa BUKAN??
Loe termasuk yg percaya hukum taurat apa BUKAN??
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
yg percaya taurat jg menganggap MAKANAN
hanya bagi mereka diharamkan..
hanya bagi mereka diharamkan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yang percaya hukum taurat, NGGA BISA makan makanan yg diHARAMkan. Itu artinya makanan yg diHARAMkan taurat, TIDAK termasuk makanan bagi yang percaya taurat.
Karena yang namanya makanan itu yang HARUS BISA DIMAKAN,
Maka MAKANAN yg ngga bisa dimakan, artinya BUKAN MAKANAN.
Ye khan...??
Karena yang namanya makanan itu yang HARUS BISA DIMAKAN,
Maka MAKANAN yg ngga bisa dimakan, artinya BUKAN MAKANAN.
Ye khan...??
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
bisa banget kok dimakan..
tp gak boleh
tp gak boleh
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 11 dari 15 • 1 ... 7 ... 10, 11, 12, 13, 14, 15
Similar topics
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] yunani/greek -- NT (dalam bahasa yunani westcott-hort)
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] ibrani/hebrew -- OT (dalam bahasa ibrani tanakh)
» ARGUMEN TERBODOH DAN TIDAK MASUK AKAL UMAT KRISTEN
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM " Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] ibrani/hebrew -- OT (dalam bahasa ibrani tanakh)
» ARGUMEN TERBODOH DAN TIDAK MASUK AKAL UMAT KRISTEN
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM " Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam
Halaman 11 dari 15
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik