percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM " Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam

percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM "   Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam

apakah ini sebuah fenomena ... ???
- ... kebetulan
-  ... menyempernukan kitab sebelumnya
- ... nyontek

Paradise OK wrote:percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM "   Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam

apakah ini sebuah fenomena ... ???
- ... kebetulan
-  ... menyempernukan kitab sebelumnya
- ... nyontek

Laa ilaha Illahah artinya :" Tidak ada sesembahan (Tuhan) selain Allah"

Sedangkan "SYALOM ALEYKHEM" apakah boleh saya minta anda terjemahkan kedalam bahasa Indonesia...?

Paradise OK wrote:percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM "   Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam

apakah ini sebuah fenomena ... ???
- ... kebetulan
-  ... menyempernukan kitab sebelumnya
- ... nyontek

Sebelum anda bertanya PERCAYA ATAU TIDAK, saya sudah lampirkan faktanya diforum ini bahwa hal itu benar

Dari Ketiga opsi yg anda beri itu tidak ada satupun yg tepat 100%

"Allah" emang bukan Proper Name... dalam bahasa Arab... Yang Maha Tinggi adalah "Allah" .. seperti halnya "Yahweh" dalam bahasa Ibrani... kalow dlm Bahasa Sunda Kuno "Hiyang" ... "Akbar" ===> "Agung" ... jadi..Hiyang Agung ==> Allah Akbar. Sama aja..ini cuman masalah tata bahasa.

Jadi klo TS..nanya di tret ini... ini bukan sesuatu yg Heboh. Emang kaya gitu adanya. Tata Bahasa.

Yang heboh..justru faham bahwa Yang Maha Tinggi turun ke bumi..dalam bentuk Rupa dan Daging..menebus dosa mahluk Ciptaannya dengan darah Nya.

Ini adalah FAHAM DODOL .... JIPLAKAN dari Paganisme.

Maka AlQuran mengoreksi faham dodol ini dengan Surah Al Ihklas 1-4.

@Paradise OK
Kok Absurd sekali?

Menurut anda .. baru bisa disebut sumber ajaran yg satu kalau sudah sama sekali tidak ada kesamaannya .. atau bagaimana jadinya agar saya bisa memahami logika berpikir anda yg aneh begini?

mang odoy wrote:"Allah" emang bukan Proper Name... dalam bahasa Arab... Yang Maha Tinggi adalah "Allah" .. seperti halnya "Yahweh" dalam bahasa Ibrani... kalow dlm Bahasa Sunda Kuno "Hiyang" ... "Akbar" ===>  "Agung" ... jadi..Hiyang Agung ==> Allah Akbar. Sama aja..ini cuman masalah tata bahasa.

Jadi klo TS..nanya di tret ini... ini bukan sesuatu yg Heboh. Emang kaya gitu adanya. Tata Bahasa.

Yang heboh..justru faham bahwa Yang Maha Tinggi turun ke bumi..dalam bentuk Rupa dan Daging..menebus dosa mahluk Ciptaannya dengan darah Nya.

Ini adalah FAHAM DODOL .... JIPLAKAN dari Paganisme.

Maka AlQuran mengoreksi faham dodol ini dengan Surah Al Ihklas 1-4.

bukan propername dicomot/disontek dijadikan real name ilah fiktif sesembahannya dodol/tidak Dung??

ngayarana wrote:

Paradise OK wrote:percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM "   Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam

apakah ini sebuah fenomena ... ???
- ... kebetulan
-  ... menyempernukan kitab sebelumnya
- ... nyontek

Laa ilaha Illahah artinya :" Tidak ada sesembahan (Tuhan) selain Allah"

Sedangkan "SYALOM ALEYKHEM" apakah boleh saya minta anda terjemahkan kedalam bahasa Indonesia...?

sesembahan itu banyak..
dewa-dewi, berhala-berhili, dzat ini dzat itu, dan sebagainya
termasuk TUHAN..
penyembah Tuhan mestinya: tiada TUHAN selain TUHAN

SEGOROWEDI wrote:

mang odoy wrote:"Allah" emang bukan Proper Name... dalam bahasa Arab... Yang Maha Tinggi adalah "Allah" .. seperti halnya "Yahweh" dalam bahasa Ibrani... kalow dlm Bahasa Sunda Kuno "Hiyang" ... "Akbar" ===>  "Agung" ... jadi..Hiyang Agung ==> Allah Akbar. Sama aja..ini cuman masalah tata bahasa.

Jadi klo TS..nanya di tret ini... ini bukan sesuatu yg Heboh. Emang kaya gitu adanya. Tata Bahasa.

Yang heboh..justru faham bahwa Yang Maha Tinggi turun ke bumi..dalam bentuk Rupa dan Daging..menebus dosa mahluk Ciptaannya dengan darah Nya.

Ini adalah FAHAM DODOL .... JIPLAKAN dari Paganisme.

Maka AlQuran mengoreksi faham dodol ini dengan Surah Al Ihklas 1-4.

bukan propername dicomot/disontek dijadikan real name ilah fiktif sesembahannya dodol/tidak Dung??

Allah diterjemahkan bahwa iti adalah DZAT... adalah diambil dari Kamus Al-Munjid yang di karang oleh PASTOR KATOLIK-ARAB LIBANON ..yang mulai di publikasikan pada taun 1908..

Kalo ada Pemeluk agama Islam masih menganggap bahwa Allah iti Dzat... maka otomatis akan menganggap bahwa Allah itu prpper name... Sang Maha Tinggi punya nama...layaknya perabotan rumah Tangga...

Hayoo... mo bacun apalagi lu nduss.....???

lha di alquran kan memang 'alloh' itu nama dzat fiktif sesembahan muhammad..
beda dengan ALLAH/EL/ELOAH/ELOHIM di alktab

maka sahadat yang bener itu:
tiada TUHAN selain TUHAN
tiada ALLAH selain ALLAH

SEGOROWEDI wrote:
lha di alquran kan memang 'alloh' itu nama dzat fiktif sesembahan muhammad..
beda dengan ALLAH/EL/ELOAH/ELOHIM di alktab

Mana ayat di Quran yang menyatakan bahwa Allah itu adalah DZAT...??
Bawa kesini..gw pengen tau...!!

Etimologi dan terminologiSunting

Kata Tuhan dalam bahasa Melayukini berasal dari kata tuan. Buku pertama yang memberi keterangan tentang hubungan kata tuan dan Tuhan adalah adalah Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf Heuken SJ (1976). Menurut buku tersebut, arti kata Tuhan ada hubungannya dengan kata Melayu tuan yang berarti atasan/penguasa/pemilik.[17]Kata "tuan" ditujukan kepada manusia, atau hal-hal lain yang memiliki sifat menguasai, memiliki, atau memelihara. Digunakan pula untuk menyebut seseorang yang memiliki derajat yang lebih tinggi, atau seseorang yang dihormati. Penggunaannya lumrah digunakan bersama-sama dengan disertakan dengan kata lain mengikuti kata "tuan" itu sendiri, dimisalkan pada kata "tuan rumah" atau "tuan tanah" dan lain sebagainya. Kata ini biasanya digunakan dalam konteks selain keagamaan yang bersifat ketuhanan.[18]

Ahli bahasa Remy Syladomenemukan bahwa perubahan kata "tuan" yang bersifat insani, menjadi "Tuhan" yang bersifat ilahi, bermula dari terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu karya Melchior Leijdecker yang terbit pada tahun 1733.[19][20] Dalam terjemahan sebelumnya, yaitu kitab suci Nasrani bahasa Melayu beraksara Latin terjemahan Brouwerius yang muncul pada tahun 1668, kata yang dalam bahasa Yunaninya, Kyrios, dan sebutan yang diperuntukkan bagi Isa Almasih ini diterjemahkannya menjadi "tuan". Kata yang diterjemahkan oleh Brouwerius sebagai "Tuan"—sama dengan bahasa Portugis Senhor,Perancis Seigneur, Inggris Lord,Belanda Heere—melalui Leijdecker berubah menjadi "Tuhan" dan kemudian, penerjemah Alkitab bahasa Melayu melanjutkan penemuan Leijdecker tersebut. Kini kata Tuhan yang awalnya ditemukan oleh Leijdecker untuk mewakili dua pengertian pelik insani dan ilahi dalam teologi Kristen atas sosok Isa Almasih akhirnya menjadi lema khas dalam bahasa Indonesia

=========<<============================

Baca pake bocos lu....perluas wawasan di otak eluh...!!!

SEGOROWEDI wrote:
maka sahadat yang bener itu:
tiada TUHAN selain TUHAN
tiada ALLAH selain ALLAH

Lu bacun pake Tata Bahasa apaan...???

Apa bedanya kata "tuan" .... "Tuan" .... dengan " TUAN" ....?

Coba gw pengen liat penjabaran seorang ahli bahasa semprul macem eluh...!!

mang odoy wrote:

SEGOROWEDI wrote:
lha di alquran kan memang 'alloh' itu nama dzat fiktif sesembahan muhammad..
beda dengan ALLAH/EL/ELOAH/ELOHIM di alktab

Mana ayat di Quran yang menyatakan bahwa Allah itu adalah DZAT...??
Bawa kesini..gw pengen tau...!!

lha kamu sebut apa? 'roh' juga bukan...

mang odoy wrote:

SEGOROWEDI wrote:
maka sahadat yang bener itu:
tiada TUHAN selain TUHAN
tiada ALLAH selain ALLAH

Lu bacun pake Tata Bahasa apaan...???

Apa bedanya kata "tuan" .... "Tuan" .... dengan " TUAN" ....?

Coba gw pengen liat penjabaran seorang ahli bahasa semprul macem eluh...!!

gak usah OOT!

SEGOROWEDI wrote:

mang odoy wrote:

SEGOROWEDI wrote:
lha di alquran kan memang 'alloh' itu nama dzat fiktif sesembahan muhammad..
beda dengan ALLAH/EL/ELOAH/ELOHIM di alktab

Mana ayat di Quran yang menyatakan bahwa Allah itu adalah DZAT...??
Bawa kesini..gw pengen tau...!!

lha kamu sebut apa? 'roh' juga bukan...

Buktikan saja..bahwa Pastor Katolik yang ngarang Kamus Arab Al Munjid itu benar..bahwa si pastor kampret menerjemahkan Allah itu DZAT..

Mana ayatnya...??
Gw kulitin abis abisan...

SEGOROWEDI wrote:

mang odoy wrote:

SEGOROWEDI wrote:
maka sahadat yang bener itu:
tiada TUHAN selain TUHAN
tiada ALLAH selain ALLAH

Lu bacun pake Tata Bahasa apaan...???

Apa bedanya kata "tuan" .... "Tuan" .... dengan " TUAN" ....?

Coba gw pengen liat penjabaran seorang ahli bahasa semprul macem eluh...!!

gak usah OOT!

Oot jidat lu...??

Bukankah eluh yang sering mempermasalahkan kata "tuhan" "Tuhan" dan "TUHAN" ....

sedangkan kata Tuhan ... tuhan dan TUHAN dalam tatabahasa Indonesia..sebenernya diambil dari terjemahan Alkitab Indonesia yang mana katatersebut.. plesetan dari bahasa melayu "tuan" yang padanannya yaitu "puan" ... tuan dan puan.

Yang Maha Tinggi dlm bhs Ibrani ==> Yahweh
Yang Maha Tinggi dlm bhs Yunani ==> Ho Theos
Yang Maha Tinggi dlm bhs Arab ==> Allah
Yang Maha Tinggi dlm bhs Sunda Kuno ==> Hiyang

Trus masalah lu dimana hah...??

Apakah lu juga menganggap HP THEOS adalah Proper Name.. yg mana Ho Theosini ada dlm kitab suci eluh yaitu PB yang berbahasa asli Bahasa Yunani...??

Otak lu tu cuman isi Benci dan Dengki.... cuman 5% berisi Ilmu Pengetahuan..

masalahnya: alloh adalah proper name
beda dengan EL/ELOAH/ELOHIM/ALLAH (= TUHAN)

Pengertian tentang 'ALLAH' Lafazh Allah bukanlah "proper name", melainkan istilah Orang Arab untuk menyebut Tuhannya, tercatat dalam kitab kuno Al Kafi jilid I, bab al Ma'bud :

“Lafazh ALLAH berasal dari kata ilah yaitu Tuhan yang disembah, dan nama (Allah tsb) bukanlah (hakekat Tuhan) yang dinamai itu sendiri.”- Imam Ja’far Ash Shadiq- cicit Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, pengertian ini sepadan dengan yang dipahami bahasa kita yakni Tuhan ( t kapital ); sedangkan ilah sebagai tuhan (t kecil). Jikalau di-Sunda-kan maka Allah itu sama dengan Gusti (g kapital) atau Pangeran (p kapital). Demikian pula asma-ul husna 99 plus 1 (Allah) bukanlah Al Musamma (hakekat Allah) melainkan segala sifat yang baik yang disematkan manusia kepada Tuhan yang dipujanya itu, yakni Allah SWT. Maka itu Orang Arab (khususnya kalangan ‘Alawiyin/turunan Nabi SAW) memaknai lafazh Allah itu sebagai "Tuhan" bukan nama diri Tuhan . Yang mengherankan adalah mengapa kita lalu menjadikan “Allah” sbg "Nama asli-Nya"? Mungkin kita terpengaruh oleh ta’rif (definisi) Allah dlm Kamus al Munjid (susunan Fransiskus Louis Ma’luf al-Yassu’i, Pastur Katolik Arab Libanon, terbitan "Dar al Masyriq" Beirut taun 1908) halaman 16, yg menyebutkan Allah sebagai "ismudz dzatil wajibil wujud" (nama Dzat yang wajib adanya).

Sangat wajar bila ada miss-understanding karena Bahasa Arab jauh berbeda dengan bahasa kita dalam banyak hal, sehingga kita banyak miss dlm memahami teks-teks berahasa Arab, baik dari segi etimologis, kesesuaian dgn latar falsafah, kultur dan sosial Arab.

Lalu apa dan bagaimana lafazh Allah sebenanya? Apa pula arti 'bismillah' dan bagaimana terjemahannya ? bukankah disitu ada bismi (ismun)? Ismun artinya macam-macam. Semua kata yang diakhiri tanwin atau diawali alif-lam adalah ismun. Sebagai ilustrasi, insanun (manusia) adalah ismun dan bukan berarti al-insanu adalah proper name manusia. Begitu juga dengan ilahun dan al ilahu -> Allahu. Bagi yg pernah mempelajari nahwu (gramatika Arab) tentunya dapat memahami ini.

Dengan demikian arti bismillah adalah "dengan nama Tuhan". Siapakah nama Tuhan? Wallahu a'lam. Bahasa arab pun tidak memiliki kata khusus untuk mewakili “noun” dan “name”, dan mereka menyebut untuk kedua arti tsb dengan ismun. Ismun untuk noun dan ismun pula untuk name. Demikianlah bahwa Sense of language Arab (dzauq Araby) sangat jauh berbeda dengan bahasa kita (Sunda khususnya maupun Indonesia umumnya). Jikalau ingin benar-benar mengetahui sejelas-jelasnya tentang arti dan makanya ‘ALLAH’maka dianjurkan agar benar-benar pula memahami ‘referensi’ yang benar-benar dari acuan aslinya dan bukan sekedar hanya mengacu dari terjemahan semata. Terlebih lagi yang memakai acuan hanya dari guru/ustadz yang sama-sama belajar (hanya) dari terjemahan, bahkan sama sekali tidak mengenal Bahasa dan Tatabahasa Arab Klasik (Darmana Bani Sasmita, yakni Bahasa Quran yang memepergunakan Bahasa Arab Klasik dari abad VII Masehi). Ada perbedaan ini antara Bahasa Arab Modern yang ada sekarang dengan Bahasa Arab Klasik (Quran). Karena, bukankah setiap bahasa memiliki keuinikan dan kekhususannya masing-masing.

SEGOROWEDI wrote:
masalahnya: alloh adalah proper name
beda dengan EL/ELOAH/ELOHIM/ALLAH (= TUHAN)

Yang mengannggap Allah adalah proper name...hanya yang terpengaruh dengan Ilmu Filsafat Yunani....yang menganggap bahwa Yang Maha Tinggi adalah DZAT...mau itu dengan dalih Material ato Immaterial...

Sudah gw buktikan...sampe dengan generasi Cicit nya Nabi Muhammad...tidak sekali sekali dianggap bahwa Allah adalah proper name.

Bukti lain adalah Kamus Bahasa arab karangan Pastor Katolik..

Lu sudah gak bisa ngebacun banyak...modal lu cuman pengetahuan yang seemprit.

Ketika gw sodorkan bukti bukti.... Lu gak bisa bantah..

Alkitab LAI pun.... Cuman ngedompleng bahasa Melayu "tuan" yang diplesetkan menjadi "Tuhan". Bukti udah gw sodorkan....tapi lu dah gk bisa ngebantah.

Jendral forum....otak hansip.

mang odoy wrote:Pengertian tentang 'ALLAH' Lafazh Allah bukanlah "proper name", melainkan istilah Orang Arab untuk menyebut Tuhannya, tercatat dalam kitab kuno Al Kafi jilid I, bab al Ma'bud :

“Lafazh ALLAH berasal dari kata ilah yaitu Tuhan yang disembah, dan nama (Allah tsb) bukanlah (hakekat Tuhan) yang dinamai itu sendiri.”- Imam Ja’far Ash Shadiq- cicit Nabi Muhammad SAW.

                               

kalau bukan proper-name kok sahahatnya tidak:
tiada ilah selain ilah? atau..
tiada tuhan selain tuhan? atau..
tiada alloh selain alloh?