Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Halaman 1 dari 15 • Share
Halaman 1 dari 15 • 1, 2, 3 ... 8 ... 15
Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
SEBAGIAN besar Alkitab awalnya ditulis hanya dalam dua bahasa, Ibrani dan Yunani.* Para penulis menggunakan kedua bahasa tersebut di bawah bimbingan roh kudus Allah. (2 Samuel 23:2) Karena itu, pesan yang mereka catat bisa dikatakan ”diilhamkan Allah”.—2 Timotius 3:16, 17.
Akan tetapi, mayoritas pembaca Alkitab dewasa ini tidak memahami bahasa Ibrani atau Yunani. Mereka perlu menggunakan terjemahan Alkitab dalam bahasa mereka. Mungkin, Anda pun demikian. Karena para penerjemahnya tidak mengaku diilhami, Anda bisa jadi bertanya-tanya, ’Apakah saya bisa memahami sepenuhnya pesan Alkitab padahal saya menggunakan terjemahan, atau perlukah saya mencoba belajar bahasa Ibrani dan Yunani?’
Beberapa Faktor untuk Dipertimbangkan
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, sekadar memiliki pengetahuan tentang bahasa Ibrani atau Yunani kuno tidak dengan sendirinya membuat seseorang secara mukjizat lebih mudah memahami pesan Alkitab. Ketika berbicara kepada orang Yahudi di zamannya, Yesus mengatakan, ”Kamu menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, karena kamu pikir bahwa dengan perantaraan itu kamu akan memiliki kehidupan abadi; dan Tulisan-Tulisan Kudus itulah yang memberikan kesaksian mengenai aku. Tetapi kamu tidak mau datang kepadaku untuk memperoleh kehidupan.” (Yohanes 5:39, 40) Apa masalahnya? Apakah karena mereka kurang memahami bahasa Ibrani? Tidak, mereka menguasai bahasa itu. Namun, Yesus selanjutnya mengatakan, ”Aku tahu betul bahwa kamu tidak mempunyai kasih akan Allah dalam dirimu.”—Yohanes 5:42.
Demikian pula, rasul Paulus memberi tahu orang Kristen yang berbahasa Yunani di kota Korintus kuno, ”Orang Yahudi meminta tanda-tanda dan orang Yunani mencari hikmat; namun kami memberitakan Kristus yang dipantek, yang bagi orang Yahudi adalah alasan untuk tersandung tetapi bagi bangsa-bangsa, suatu kebodohan.” (1 Korintus 1:22, 23) Maka jelaslah, sekadar bisa berbahasa Ibrani atau Yunani bukanlah kunci untuk menerima pesan yang terdapat dalam Firman Allah.
Faktor kedua adalah bahwa meskipun dewasa ini ada orang bisa berbahasa Ibrani atau Yunani modern, kedua bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa Ibrani dan Yunani yang digunakan untuk menulis Alkitab. Kebanyakan orang yang berbahasa Yunani dewasa ini merasa sulit untuk mengerti bahasa Yunani Alkitab dengan benar. Ini karena kata-kata baru telah ditambahkan ke bahasa tersebut, menggantikan istilah-istilah yang lebih tua, dan banyak kata yang masih ada memiliki makna yang berbeda. Misalnya, kata yang diterjemahkan ”elok” di Kisah 7:20 dan di Ibrani 11:23 berarti ”lucu” dalam bahasa Yunani modern. Selain itu, tata bahasa dan sintaksis dalam bahasa itu telah mengalami banyak perubahan.
Seandainya pun Anda belajar bahasa Ibrani modern atau bahasa Yunani modern, tidak berarti Anda akan memahami Alkitab dengan lebih akurat dalam bahasa aslinya. Anda masih memerlukan kamus dan buku tata bahasa untuk mengetahui bagaimana bahasa-bahasa tersebut digunakan ketika buku-buku Alkitab pertama kali dibuat dalam bentuk tulisan.
Faktor ketiga adalah bahwa belajar bahasa baru bisa sangat sulit. Meskipun awalnya mungkin relatif mudah untuk belajar beberapa frasa dalam bahasa lain, Anda perlu mengerahkan upaya yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun sebelum bisa memahami berbagai nuansa yang pelik dalam bahasa itu. Lagi pula, sedikit pengetahuan malah berbahaya. Mengapa?
Apa Arti Kata Itu?
Pernahkah Anda ditanya tentang arti sebuah kata oleh seseorang yang sedang belajar bahasa Anda? Kalau begitu, Anda tentu tahu bahwa tidak selalu mudah untuk memberikan jawabannya. Mengapa? Karena sebuah kata bisa memiliki beberapa arti. Anda mungkin meminta orang itu memberikan contoh kalimat yang memuat kata tersebut. Tanpa konteks, Anda mungkin sulit menentukan arti mana yang dimaksud. Misalnya, Anda mungkin ditanya tentang arti kata bahasa Indonesia ”bunga”. Satu kata ini bisa berbeda artinya dalam konteks yang berbeda. Itu bisa berarti kembang atau bagian tumbuhan yang bakal menjadi buah, gambar hiasan, atau tambahan untuk memperindah. Dalam konteks yang berbeda, kata itu bisa memaksudkan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu yang disepakati. Kata kerjanya, misalnya ”membungakan”, berarti meminjamkan uang dengan memperoleh riba. Bila menjadi ungkapan ”hati yang berbunga-bunga”, artinya sama sekali berbeda, yaitu berbahagia. Yang mana arti yang cocok?
Sebuah kamus bisa mencantumkan semua kemungkinan arti sebuah kata. Ada kamus yang bahkan mendaftarkan arti-arti tersebut menurut urutan penggunaan yang umum. Namun, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat. Sebagai ilustrasi: Katakan Anda mempunyai sedikit pengetahuan medis dan ingin mencari penyebab berbagai gejala yang Anda rasakan. Anda bisa saja memeriksa kamus medis. Anda mungkin membaca di kamus itu bahwa dalam 90 persen kasusnya, gejala Anda mengartikan satu hal, namun dalam 10 persen kasusnya, simtom tersebut menunjukkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Anda memerlukan lebih banyak pengetahuan sebelum Anda bisa sampai pada diagnosis yang tepat. Demikian pula, fakta bahwa sebuah kata memiliki arti tertentu dalam 90 persen kasusnya tidak membantu apabila Anda sedang membaca sebuah teks penting yang menggunakan arti sekunder kata tersebut. Anda perlu lebih memahami konteksnya sebelum bisa mengerti kata itu.
Sewaktu mempelajari kata-kata yang terdapat di Alkitab, Anda juga perlu mengetahui konteksnya. Misalnya, kata-kata asli yang biasanya diterjemahkan menjadi ”roh” bisa memiliki beragam arti, bergantung pada konteksnya. Kata-kata asli itu kadang-kadang bisa diterjemahkan secara akurat menjadi ”angin”. (Keluaran 10:13; Yohanes 3:8) Dalam konteks lain, yang dimaksud adalah tenaga hidup yang terdapat di dalam setiap makhluk hidup, baik manusia maupun binatang. (Kejadian 7:22; Mazmur 104:29; Yakobus 2:26) Makhluk-makhluk yang tidak kelihatan di surga juga digambarkan sebagai roh. (1 Raja 22:21, 22; Matius 8:16) Tenaga aktif Allah disebut roh kudus-Nya. (Kejadian 1:2; Matius 12:28) Kata yang sama digunakan untuk menunjukkan daya atau tenaga yang menyebabkan seseorang mempertunjukkan sikap, kecenderungan, atau emosi tertentu, serta kecenderungan mental yang dominan yang diperlihatkan oleh sekelompok orang.—Yosua 2:11; Galatia 6:18.
Meskipun sebuah kamus Ibrani atau Yunani mungkin mendaftarkan berbagai arti ini, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat.* Hal ini berlaku tidak soal Anda sedang membaca Alkitab dalam bahasa aslinya atau menggunakan terjemahan dalam bahasa Anda.
Apakah Salah Menggunakan Terjemahan?
Ada yang telah bersusah payah belajar bahasa Ibrani Alkitab atau Yunani Alkitab atau kedua-duanya. Meskipun menyadari keterbatasan pemahaman mereka, mereka senang bisa membaca Alkitab dalam bahasa-bahasa aslinya dan merasa bahwa semua upaya itu tidak sia-sia. Namun, jika Anda tidak bisa melakukan hal itu, apakah Anda perlu merasa kecil hati dan berhenti mencari kebenaran Alkitab? Tidak, sama sekali tidak! Ada beberapa alasan untuk menyimpulkan hal ini.
Pertama, tidak salah untuk menggunakan terjemahan Alkitab. Malah, para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau yang disebut Perjanjian Baru, sering memanfaatkan terjemahan Yunani sewaktu mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani.* (Mazmur 40:6; Ibrani 10:5, 6) Meskipun dapat berbahasa Ibrani dan bisa saja mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani yang asli, mereka agaknya lebih suka menggunakan terjemahan dari ayat-ayat tersebut yang lebih banyak tersedia bagi orang-orang yang mereka surati.—Kejadian 12:3; Galatia 3:8.
Kedua, sekalipun seseorang bisa memahami bahasa-bahasa Alkitab, ia bisa membaca kata-kata Yesus hanya dalam bentuk terjemahan. Alasannya, kata-kata yang semula Yesus ucapkan dalam suatu bentuk bahasa Ibrani ditulis dalam bahasa Yunani oleh para penulis Injil.* Siapa pun yang merasa memiliki hikmat khusus hanya karena bisa membaca kata-kata dari para hamba Yehuwa yang setia zaman dahulu dalam bahasa aslinya hendaknya berhati-hati. Fakta bahwa Yehuwa mengatur agar kata-kata dari Hamba-Nya yang terbesar hanya dilestarikan dalam terjemahan—dalam bahasa yang umum dipahami saat itu—menunjukkan bahwa bahasa apa pun yang digunakan untuk membaca Alkitab tidaklah penting. Yang penting, kita membaca pesannya yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita.
Ketiga, ”kabar baik” yang terdapat dalam Alkitab harus dibuat tersedia bagi orang yang rendah hati dari ”setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. (Penyingkapan [Wahyu] 14:6; Lukas 10:21; 1 Korintus 1:27-29) Selaras dengan hal ini, sebagian besar orang sekarang bisa belajar tentang maksud-tujuan Allah dari Alkitab dalam bahasa mereka sendiri tanpa harus belajar bahasa lain. Berbagai terjemahan tersedia dalam banyak bahasa, sehingga pembaca bisa memilih.*
Jadi, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Anda memahami kebenaran yang terdapat dalam Alkitab? Saksi-Saksi Yehuwa mendapati bahwa mempelajari Alkitab menurut topik, sambil memerhatikan konteksnya, adalah cara yang berguna untuk memahami isi Firman Allah. Misalnya, mereka memilih topik tertentu, seperti ”Perkawinan”, dan mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan topik itu. Dengan demikian, satu bagian Alkitab akan menjelaskan apa yang dimaksud di bagian lain. Silakan Anda memanfaatkan kursus pelajaran Alkitab di rumah yang ditawarkan Saksi-Saksi Yehuwa secara cuma-cuma kepada semua orang. Tidak soal bahasa apa yang Anda gunakan, Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”.—1 Timotius 2:4; Penyingkapan 7:9.
[Catatan Kaki]
Beberapa bagian Alkitab ditulis dalam bahasa Aram, bahasa yang masih serumpun dengan bahasa Ibrani Alkitab. Contohnya terdapat di Ezra 4:8 sampai 6:18 dan 7:12-26; Yeremia 10:11; dan Daniel 2:4b sampai 7:28.
Hendaknya diperhatikan bahwa beberapa kamus dan leksikon kata-kata Alkitab hanya menunjukkan bagaimana sebuah kata telah diterjemahkan dalam terjemahan Alkitab tertentu, seperti King James Version, dan tidak menjelaskan arti kata itu.
Menjelang zaman Yesus Kristus dan rasul-rasulnya, seluruh Kitab-Kitab Ibrani bisa dibaca dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini kemudian disebut Septuaginta dan banyak digunakan oleh orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Ratusan kutipan langsung dari Kitab-Kitab Ibrani yang ditemukan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen kebanyakan didasarkan atas Septuaginta.
Konon, Injil Matius awalnya ditulis oleh rasul Matius dalam bahasa Ibrani. Namun, seandainya itu benar, apa yang dilestarikan hingga kini merupakan terjemahan bahasa Yunani dari bahasa aslinya, yang kemungkinan dibuat oleh Matius sendiri.
Untuk pembahasan tentang berbagai gaya penerjemahan dan bagaimana memilih terjemahan yang akurat, lihat artikel ”Bagaimana Memilih Terjemahan Alkitab yang Baik?” dalam terbitan 1 Mei 2008 majalah ini.
[Kotak/Gambar di hlm. 22]
Septuaginta
Orang Yahudi yang berbahasa Yunani pada zaman Yesus dan para rasul sering sekali menggunakan Septuaginta Yunani. Ini adalah terjemahan Kitab-Kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta tidak saja patut diperhatikan karena merupakan upaya pertama yang diketahui untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa lain tetapi juga mengesankan karena proyek penerjemahannya yang besar. Sekelompok penerjemah mulai mengerjakan Septuaginta pada abad ketiga SM, dan pekerjaan itu dirampungkan oleh orang-orang lain kira-kira seratus tahun setelah itu.
Orang Kristen abad pertama cepat menggunakan Septuaginta secara efektif untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan. Begitu efektifnya mereka sehingga Septuaginta mulai dianggap oleh beberapa orang sebagai terjemahan ”orang Kristen”. Akibatnya, orang Yahudi mulai tidak menyukai Septuaginta, sehingga dibuatlah beberapa terjemahan baru dalam bahasa Yunani. Salah satunya dibuat oleh seorang proselit Yahudi bernama Akuila pada abad kedua M. Ketika menggambarkan terjemahan ini, seorang pakar Alkitab menyebutkan sebuah ”aspek yang mengejutkan” dari terjemahan ini. Nama ilahi, Yehuwa, muncul dalam huruf-huruf Ibrani kuno di beberapa bagian dalam terjemahan bahasa Yunani Akuila.
[Keterangan]
Israel Antiquities Authority
[Gambar di hlm. 23]
Penting agar kita membaca isi Alkitab yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita
Akan tetapi, mayoritas pembaca Alkitab dewasa ini tidak memahami bahasa Ibrani atau Yunani. Mereka perlu menggunakan terjemahan Alkitab dalam bahasa mereka. Mungkin, Anda pun demikian. Karena para penerjemahnya tidak mengaku diilhami, Anda bisa jadi bertanya-tanya, ’Apakah saya bisa memahami sepenuhnya pesan Alkitab padahal saya menggunakan terjemahan, atau perlukah saya mencoba belajar bahasa Ibrani dan Yunani?’
Beberapa Faktor untuk Dipertimbangkan
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, sekadar memiliki pengetahuan tentang bahasa Ibrani atau Yunani kuno tidak dengan sendirinya membuat seseorang secara mukjizat lebih mudah memahami pesan Alkitab. Ketika berbicara kepada orang Yahudi di zamannya, Yesus mengatakan, ”Kamu menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, karena kamu pikir bahwa dengan perantaraan itu kamu akan memiliki kehidupan abadi; dan Tulisan-Tulisan Kudus itulah yang memberikan kesaksian mengenai aku. Tetapi kamu tidak mau datang kepadaku untuk memperoleh kehidupan.” (Yohanes 5:39, 40) Apa masalahnya? Apakah karena mereka kurang memahami bahasa Ibrani? Tidak, mereka menguasai bahasa itu. Namun, Yesus selanjutnya mengatakan, ”Aku tahu betul bahwa kamu tidak mempunyai kasih akan Allah dalam dirimu.”—Yohanes 5:42.
Demikian pula, rasul Paulus memberi tahu orang Kristen yang berbahasa Yunani di kota Korintus kuno, ”Orang Yahudi meminta tanda-tanda dan orang Yunani mencari hikmat; namun kami memberitakan Kristus yang dipantek, yang bagi orang Yahudi adalah alasan untuk tersandung tetapi bagi bangsa-bangsa, suatu kebodohan.” (1 Korintus 1:22, 23) Maka jelaslah, sekadar bisa berbahasa Ibrani atau Yunani bukanlah kunci untuk menerima pesan yang terdapat dalam Firman Allah.
Faktor kedua adalah bahwa meskipun dewasa ini ada orang bisa berbahasa Ibrani atau Yunani modern, kedua bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa Ibrani dan Yunani yang digunakan untuk menulis Alkitab. Kebanyakan orang yang berbahasa Yunani dewasa ini merasa sulit untuk mengerti bahasa Yunani Alkitab dengan benar. Ini karena kata-kata baru telah ditambahkan ke bahasa tersebut, menggantikan istilah-istilah yang lebih tua, dan banyak kata yang masih ada memiliki makna yang berbeda. Misalnya, kata yang diterjemahkan ”elok” di Kisah 7:20 dan di Ibrani 11:23 berarti ”lucu” dalam bahasa Yunani modern. Selain itu, tata bahasa dan sintaksis dalam bahasa itu telah mengalami banyak perubahan.
Seandainya pun Anda belajar bahasa Ibrani modern atau bahasa Yunani modern, tidak berarti Anda akan memahami Alkitab dengan lebih akurat dalam bahasa aslinya. Anda masih memerlukan kamus dan buku tata bahasa untuk mengetahui bagaimana bahasa-bahasa tersebut digunakan ketika buku-buku Alkitab pertama kali dibuat dalam bentuk tulisan.
Faktor ketiga adalah bahwa belajar bahasa baru bisa sangat sulit. Meskipun awalnya mungkin relatif mudah untuk belajar beberapa frasa dalam bahasa lain, Anda perlu mengerahkan upaya yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun sebelum bisa memahami berbagai nuansa yang pelik dalam bahasa itu. Lagi pula, sedikit pengetahuan malah berbahaya. Mengapa?
Apa Arti Kata Itu?
Pernahkah Anda ditanya tentang arti sebuah kata oleh seseorang yang sedang belajar bahasa Anda? Kalau begitu, Anda tentu tahu bahwa tidak selalu mudah untuk memberikan jawabannya. Mengapa? Karena sebuah kata bisa memiliki beberapa arti. Anda mungkin meminta orang itu memberikan contoh kalimat yang memuat kata tersebut. Tanpa konteks, Anda mungkin sulit menentukan arti mana yang dimaksud. Misalnya, Anda mungkin ditanya tentang arti kata bahasa Indonesia ”bunga”. Satu kata ini bisa berbeda artinya dalam konteks yang berbeda. Itu bisa berarti kembang atau bagian tumbuhan yang bakal menjadi buah, gambar hiasan, atau tambahan untuk memperindah. Dalam konteks yang berbeda, kata itu bisa memaksudkan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu yang disepakati. Kata kerjanya, misalnya ”membungakan”, berarti meminjamkan uang dengan memperoleh riba. Bila menjadi ungkapan ”hati yang berbunga-bunga”, artinya sama sekali berbeda, yaitu berbahagia. Yang mana arti yang cocok?
Sebuah kamus bisa mencantumkan semua kemungkinan arti sebuah kata. Ada kamus yang bahkan mendaftarkan arti-arti tersebut menurut urutan penggunaan yang umum. Namun, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat. Sebagai ilustrasi: Katakan Anda mempunyai sedikit pengetahuan medis dan ingin mencari penyebab berbagai gejala yang Anda rasakan. Anda bisa saja memeriksa kamus medis. Anda mungkin membaca di kamus itu bahwa dalam 90 persen kasusnya, gejala Anda mengartikan satu hal, namun dalam 10 persen kasusnya, simtom tersebut menunjukkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Anda memerlukan lebih banyak pengetahuan sebelum Anda bisa sampai pada diagnosis yang tepat. Demikian pula, fakta bahwa sebuah kata memiliki arti tertentu dalam 90 persen kasusnya tidak membantu apabila Anda sedang membaca sebuah teks penting yang menggunakan arti sekunder kata tersebut. Anda perlu lebih memahami konteksnya sebelum bisa mengerti kata itu.
Sewaktu mempelajari kata-kata yang terdapat di Alkitab, Anda juga perlu mengetahui konteksnya. Misalnya, kata-kata asli yang biasanya diterjemahkan menjadi ”roh” bisa memiliki beragam arti, bergantung pada konteksnya. Kata-kata asli itu kadang-kadang bisa diterjemahkan secara akurat menjadi ”angin”. (Keluaran 10:13; Yohanes 3:8) Dalam konteks lain, yang dimaksud adalah tenaga hidup yang terdapat di dalam setiap makhluk hidup, baik manusia maupun binatang. (Kejadian 7:22; Mazmur 104:29; Yakobus 2:26) Makhluk-makhluk yang tidak kelihatan di surga juga digambarkan sebagai roh. (1 Raja 22:21, 22; Matius 8:16) Tenaga aktif Allah disebut roh kudus-Nya. (Kejadian 1:2; Matius 12:28) Kata yang sama digunakan untuk menunjukkan daya atau tenaga yang menyebabkan seseorang mempertunjukkan sikap, kecenderungan, atau emosi tertentu, serta kecenderungan mental yang dominan yang diperlihatkan oleh sekelompok orang.—Yosua 2:11; Galatia 6:18.
Meskipun sebuah kamus Ibrani atau Yunani mungkin mendaftarkan berbagai arti ini, konteksnyalah yang akan membantu Anda menentukan artinya yang tepat.* Hal ini berlaku tidak soal Anda sedang membaca Alkitab dalam bahasa aslinya atau menggunakan terjemahan dalam bahasa Anda.
Apakah Salah Menggunakan Terjemahan?
Ada yang telah bersusah payah belajar bahasa Ibrani Alkitab atau Yunani Alkitab atau kedua-duanya. Meskipun menyadari keterbatasan pemahaman mereka, mereka senang bisa membaca Alkitab dalam bahasa-bahasa aslinya dan merasa bahwa semua upaya itu tidak sia-sia. Namun, jika Anda tidak bisa melakukan hal itu, apakah Anda perlu merasa kecil hati dan berhenti mencari kebenaran Alkitab? Tidak, sama sekali tidak! Ada beberapa alasan untuk menyimpulkan hal ini.
Pertama, tidak salah untuk menggunakan terjemahan Alkitab. Malah, para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen, atau yang disebut Perjanjian Baru, sering memanfaatkan terjemahan Yunani sewaktu mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani.* (Mazmur 40:6; Ibrani 10:5, 6) Meskipun dapat berbahasa Ibrani dan bisa saja mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani yang asli, mereka agaknya lebih suka menggunakan terjemahan dari ayat-ayat tersebut yang lebih banyak tersedia bagi orang-orang yang mereka surati.—Kejadian 12:3; Galatia 3:8.
Kedua, sekalipun seseorang bisa memahami bahasa-bahasa Alkitab, ia bisa membaca kata-kata Yesus hanya dalam bentuk terjemahan. Alasannya, kata-kata yang semula Yesus ucapkan dalam suatu bentuk bahasa Ibrani ditulis dalam bahasa Yunani oleh para penulis Injil.* Siapa pun yang merasa memiliki hikmat khusus hanya karena bisa membaca kata-kata dari para hamba Yehuwa yang setia zaman dahulu dalam bahasa aslinya hendaknya berhati-hati. Fakta bahwa Yehuwa mengatur agar kata-kata dari Hamba-Nya yang terbesar hanya dilestarikan dalam terjemahan—dalam bahasa yang umum dipahami saat itu—menunjukkan bahwa bahasa apa pun yang digunakan untuk membaca Alkitab tidaklah penting. Yang penting, kita membaca pesannya yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita.
Ketiga, ”kabar baik” yang terdapat dalam Alkitab harus dibuat tersedia bagi orang yang rendah hati dari ”setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. (Penyingkapan [Wahyu] 14:6; Lukas 10:21; 1 Korintus 1:27-29) Selaras dengan hal ini, sebagian besar orang sekarang bisa belajar tentang maksud-tujuan Allah dari Alkitab dalam bahasa mereka sendiri tanpa harus belajar bahasa lain. Berbagai terjemahan tersedia dalam banyak bahasa, sehingga pembaca bisa memilih.*
Jadi, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa Anda memahami kebenaran yang terdapat dalam Alkitab? Saksi-Saksi Yehuwa mendapati bahwa mempelajari Alkitab menurut topik, sambil memerhatikan konteksnya, adalah cara yang berguna untuk memahami isi Firman Allah. Misalnya, mereka memilih topik tertentu, seperti ”Perkawinan”, dan mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan topik itu. Dengan demikian, satu bagian Alkitab akan menjelaskan apa yang dimaksud di bagian lain. Silakan Anda memanfaatkan kursus pelajaran Alkitab di rumah yang ditawarkan Saksi-Saksi Yehuwa secara cuma-cuma kepada semua orang. Tidak soal bahasa apa yang Anda gunakan, Allah ingin agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”.—1 Timotius 2:4; Penyingkapan 7:9.
[Catatan Kaki]
Beberapa bagian Alkitab ditulis dalam bahasa Aram, bahasa yang masih serumpun dengan bahasa Ibrani Alkitab. Contohnya terdapat di Ezra 4:8 sampai 6:18 dan 7:12-26; Yeremia 10:11; dan Daniel 2:4b sampai 7:28.
Hendaknya diperhatikan bahwa beberapa kamus dan leksikon kata-kata Alkitab hanya menunjukkan bagaimana sebuah kata telah diterjemahkan dalam terjemahan Alkitab tertentu, seperti King James Version, dan tidak menjelaskan arti kata itu.
Menjelang zaman Yesus Kristus dan rasul-rasulnya, seluruh Kitab-Kitab Ibrani bisa dibaca dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini kemudian disebut Septuaginta dan banyak digunakan oleh orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Ratusan kutipan langsung dari Kitab-Kitab Ibrani yang ditemukan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen kebanyakan didasarkan atas Septuaginta.
Konon, Injil Matius awalnya ditulis oleh rasul Matius dalam bahasa Ibrani. Namun, seandainya itu benar, apa yang dilestarikan hingga kini merupakan terjemahan bahasa Yunani dari bahasa aslinya, yang kemungkinan dibuat oleh Matius sendiri.
Untuk pembahasan tentang berbagai gaya penerjemahan dan bagaimana memilih terjemahan yang akurat, lihat artikel ”Bagaimana Memilih Terjemahan Alkitab yang Baik?” dalam terbitan 1 Mei 2008 majalah ini.
[Kotak/Gambar di hlm. 22]
Septuaginta
Orang Yahudi yang berbahasa Yunani pada zaman Yesus dan para rasul sering sekali menggunakan Septuaginta Yunani. Ini adalah terjemahan Kitab-Kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta tidak saja patut diperhatikan karena merupakan upaya pertama yang diketahui untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa lain tetapi juga mengesankan karena proyek penerjemahannya yang besar. Sekelompok penerjemah mulai mengerjakan Septuaginta pada abad ketiga SM, dan pekerjaan itu dirampungkan oleh orang-orang lain kira-kira seratus tahun setelah itu.
Orang Kristen abad pertama cepat menggunakan Septuaginta secara efektif untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan. Begitu efektifnya mereka sehingga Septuaginta mulai dianggap oleh beberapa orang sebagai terjemahan ”orang Kristen”. Akibatnya, orang Yahudi mulai tidak menyukai Septuaginta, sehingga dibuatlah beberapa terjemahan baru dalam bahasa Yunani. Salah satunya dibuat oleh seorang proselit Yahudi bernama Akuila pada abad kedua M. Ketika menggambarkan terjemahan ini, seorang pakar Alkitab menyebutkan sebuah ”aspek yang mengejutkan” dari terjemahan ini. Nama ilahi, Yehuwa, muncul dalam huruf-huruf Ibrani kuno di beberapa bagian dalam terjemahan bahasa Yunani Akuila.
[Keterangan]
Israel Antiquities Authority
[Gambar di hlm. 23]
Penting agar kita membaca isi Alkitab yang terilham dalam bahasa yang bisa kita pahami dan bisa menggugah kita
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
sudah ada ahlinya, cong
gak perlu maksa pakai bahasa asli tapi gak ngerti artinya, konyol
gak perlu maksa pakai bahasa asli tapi gak ngerti artinya, konyol
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
sehali-ahlinya orang pasti ada luputnya juga.....makanya itu belajar..... belajar kok maksaSEGOROWEDI wrote:sudah ada ahlinya, cong
gak perlu maksa pakai bahasa asli tapi gak ngerti artinya, konyol
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
keroncong wrote:sehali-ahlinya orang pasti ada luputnya juga.....makanya itu belajar..... belajar kok maksaSEGOROWEDI wrote:sudah ada ahlinya, cong
gak perlu maksa pakai bahasa asli tapi gak ngerti artinya, konyol
ya maksalah...
masih mengagung2kan bahasa aseli, tapi nggak ngerti arti
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
cherish wrote:Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
wong sudah diterjemahkan orang yang ahli dibidangnya..
ngapain harus repot2 belajar bahasa asli?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Ahli tapi kalo ga jujur....SEGOROWEDI wrote:cherish wrote:Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
wong sudah diterjemahkan orang yang ahli dibidangnya..
ngapain harus repot2 belajar bahasa asli?
Belajar sendiri agar ga dibohongin terus..
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
siapa bilang gak jujur?
buktinya terjemahannta ok2 saja
buktinya terjemahannta ok2 saja
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
soal terjemahan sudah ada yg membidanginya, dengan maksud bisa dipahami oleh semua bangsacherish wrote:Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
kita diajarkan utk tahu & memahaminya, bukan ngafal doank
apalah artinya menghafal tetapi tidak mengerti artinya, contohnya penghafal alquran (bahasa arab)
burung beo jga bisa ngafal lirik lagu, btw burung beo gak tahu artinya, apa bedanya dgn burung beo
YADAH- LETNAN DUA
-
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Ok apanya gorr...SEGOROWEDI wrote:siapa bilang gak jujur?
buktinya terjemahannta ok2 saja
Nih gue kasih contoh satu kasus...
Babi atau Babi Hutan?
Perhatikan Kitab Imamat Pasal 11 ayat 7 pada ke Empat versi Alktab dibawah ini
R Alkitab Terjemahan Lama
dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.
R Alkitab Ende 1970
Babi hutan, sebab ia betul berkuku dua dan kukunya bersela tapi tidak memamah biak; nadjislah itu bagimu.
Alkitab Terjemahan Baru
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Alkitab Bahasa Jawa
Mangkono uga celeng, iku iya tracak belah, malah belahane dawa, nanging ora nggayemi, iku karam tumrap sira.
Alkitab (Perjanjian Lama) bahasa Ibrani dalam ayat tersebut tertulis “Khazir” yang berarti “Babi “secara umum bukan untuk babi hutan secara khusus begitu juga dalam terjemahan King James Version, kata tersebut bertuliskan “Swine “ yang kalau dibuka di kamus artinya “Babi” saja! Ada lebih dari 10 jenis babi, bisa kita bayangkan saat kata “Babi” dirubah menjadi “Babi Hutan”, maka 9 jenis babi yang lain menjadi halal atau boleh dimakan, bahkan Babi Hutan pun bisa menjadi halal, manakala dipindah ke desa atau ke kota untuk diternak karna sudah tidak hidup liar lagi dihutan, sehingga tidak mengherankan kalau umat Nasrani demen sekali mengkomsumsi daging hewan ini.
Sumber : kritolog.com
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
soal haram?
baca: matius 15:11
baca: matius 15:11
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Tahu dari mana loe, para penghafal Alquran ga bisa bahasa Arab ??!!YADAH wrote:soal terjemahan sudah ada yg membidanginya, dengan maksud bisa dipahami oleh semua bangsacherish wrote:Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
kita diajarkan utk tahu & memahaminya, bukan ngafal doank
apalah artinya menghafal tetapi tidak mengerti artinya, contohnya penghafal alquran (bahasa arab)
burung beo jga bisa ngafal lirik lagu, btw burung beo gak tahu artinya, apa bedanya dgn burung beo
Tapi yang aneh alkitab paling tua pake bahasa yunani, emangnye Yesus orang Yunani ??..
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Koq, menggok ke masalah haram ???!SEGOROWEDI wrote:soal haram?
baca: matius 15:11
Yang lagi dibahas kan masalah terjemahan......
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
cherish wrote:Tahu dari mana loe, para penghafal Alquran ga bisa bahasa Arab ??!!YADAH wrote:soal terjemahan sudah ada yg membidanginya, dengan maksud bisa dipahami oleh semua bangsacherish wrote:Para penyembah Yesus sudah terbiasa dan memang dikondisikan untuk langsung telen, karena kalo terlalu pintar dan kritis akan menggoncang imannya.
kita diajarkan utk tahu & memahaminya, bukan ngafal doank
apalah artinya menghafal tetapi tidak mengerti artinya, contohnya penghafal alquran (bahasa arab)
burung beo jga bisa ngafal lirik lagu, btw burung beo gak tahu artinya, apa bedanya dgn burung beo
Tapi yang aneh alkitab paling tua pake bahasa yunani, emangnye Yesus orang Yunani ??..
di Indonesia banyak umat muslim ngafal Alquran (bhs arab), btw gk bisa & gk ngerti bahasa arab
bahasa Yunani adalah bahasa Internasional di zaman Yesus & dipakai sebagai bahasa resmi di tanah palestina pda waktu itu
bahasa Yunani adalah bahasa Internasional di zaman Yesus & dipakai sebagai bahasa resmi di tanah palestina pda waktu itu
YADAH- LETNAN DUA
-
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
tetap saja mo babi kampung, babi hutan, babi ngepet sekalipun tergolong najiz dlm ketentuan hukum torahcherish wrote:Ok apanya gorr...SEGOROWEDI wrote:siapa bilang gak jujur?
buktinya terjemahannta ok2 saja
Nih gue kasih contoh satu kasus...
Babi atau Babi Hutan?
Perhatikan Kitab Imamat Pasal 11 ayat 7 pada ke Empat versi Alktab dibawah ini
R Alkitab Terjemahan Lama
dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.
R Alkitab Ende 1970
Babi hutan, sebab ia betul berkuku dua dan kukunya bersela tapi tidak memamah biak; nadjislah itu bagimu.
Alkitab Terjemahan Baru
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Alkitab Bahasa Jawa
Mangkono uga celeng, iku iya tracak belah, malah belahane dawa, nanging ora nggayemi, iku karam tumrap sira.
Alkitab (Perjanjian Lama) bahasa Ibrani dalam ayat tersebut tertulis “Khazir” yang berarti “Babi “secara umum bukan untuk babi hutan secara khusus begitu juga dalam terjemahan King James Version, kata tersebut bertuliskan “Swine “ yang kalau dibuka di kamus artinya “Babi” saja! Ada lebih dari 10 jenis babi, bisa kita bayangkan saat kata “Babi” dirubah menjadi “Babi Hutan”, maka 9 jenis babi yang lain menjadi halal atau boleh dimakan, bahkan Babi Hutan pun bisa menjadi halal, manakala dipindah ke desa atau ke kota untuk diternak karna sudah tidak hidup liar lagi dihutan, sehingga tidak mengherankan kalau umat Nasrani demen sekali mengkomsumsi daging hewan ini.
Sumber : kritolog.com
YADAH- LETNAN DUA
-
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Makanya.......terjemahan yang jadul udeh bener, tapi kenapa dirubah jadi ga bener..YADAH wrote:tetap saja mo babi kampung, babi hutan, babi ngepet sekalipun tergolong najiz dlm ketentuan hukum torahcherish wrote:Ok apanya gorr...SEGOROWEDI wrote:siapa bilang gak jujur?
buktinya terjemahannta ok2 saja
Nih gue kasih contoh satu kasus...
Babi atau Babi Hutan?
Perhatikan Kitab Imamat Pasal 11 ayat 7 pada ke Empat versi Alktab dibawah ini
R Alkitab Terjemahan Lama
dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu.
R Alkitab Ende 1970
Babi hutan, sebab ia betul berkuku dua dan kukunya bersela tapi tidak memamah biak; nadjislah itu bagimu.
Alkitab Terjemahan Baru
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Alkitab Bahasa Jawa
Mangkono uga celeng, iku iya tracak belah, malah belahane dawa, nanging ora nggayemi, iku karam tumrap sira.
Alkitab (Perjanjian Lama) bahasa Ibrani dalam ayat tersebut tertulis “Khazir” yang berarti “Babi “secara umum bukan untuk babi hutan secara khusus begitu juga dalam terjemahan King James Version, kata tersebut bertuliskan “Swine “ yang kalau dibuka di kamus artinya “Babi” saja! Ada lebih dari 10 jenis babi, bisa kita bayangkan saat kata “Babi” dirubah menjadi “Babi Hutan”, maka 9 jenis babi yang lain menjadi halal atau boleh dimakan, bahkan Babi Hutan pun bisa menjadi halal, manakala dipindah ke desa atau ke kota untuk diternak karna sudah tidak hidup liar lagi dihutan, sehingga tidak mengherankan kalau umat Nasrani demen sekali mengkomsumsi daging hewan ini.
Sumber : kritolog.com
Berarti ada ketidak jujuran dalam menerjemahkan alkitab.
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
cherish wrote:Koq, menggok ke masalah haram ???!SEGOROWEDI wrote:soal haram?
baca: matius 15:11
Yang lagi dibahas kan masalah terjemahan......
lha kamu bawa2 babi/babi hutan, mana yang haram..
padahal sudah gak relevan, sudah ada matius 5:11
justeru kamu yang masih mengharamkan babi
babi yang mana??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Yang jadi masalah kan terjemahan nya kenapa bisa dirubah2, kalo menurut teks aslinya seharusnya terjemahannya "babi"...dan terjemahan Alkitab jadul juga " babi". Tapi kenapa di alkitab yang sekarang jadi "babi hutan" ???SEGOROWEDI wrote:cherish wrote:Koq, menggok ke masalah haram ???!SEGOROWEDI wrote:soal haram?
baca: matius 15:11
Yang lagi dibahas kan masalah terjemahan......
lha kamu bawa2 babi/babi hutan, mana yang haram..
padahal sudah gak relevan, sudah ada matius 5:11
justeru kamu yang masih mengharamkan babi
babi yang mana??
Bisa jadi di alkitab yang akan datang terjemahan nya berubah lagi jadi "babi ngepet"
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
bahasa Ibarani untuk babi ternak, babi hutan, babi ngepet....semua di tulis "babi"cherish wrote:Makanya.......terjemahan yang jadul udeh bener, tapi kenapa dirubah jadi ga bener..YADAH wrote:
tetap saja mo babi kampung, babi hutan, babi ngepet sekalipun tergolong najiz dlm ketentuan hukum torah
Berarti ada ketidak jujuran dalam menerjemahkan alkitab.
krn waktu itu bangsa Ibrani ngembara di padang gurun, maka lebih pasnya babi hutan, bukan babi ternak
YADAH- LETNAN DUA
-
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
jaman musa kan masih babi liar/hutan..
mungkin juga sudah ada yang didomestifikasi
masalahnya dimana..
justeru kamu yang masih mengharamkan..
babi or babi hutan??
mungkin juga sudah ada yang didomestifikasi
masalahnya dimana..
justeru kamu yang masih mengharamkan..
babi or babi hutan??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Lho !! Kan udah dijelasin...teks asli nya tertulis KHAZIR yang artinya babi secara umum, berarti apakah babi hutan, babi kampung, babi kota semuanya dari bapak moyang babi sampe ke cicitnya. Yang jadi pertanyaan....kenapa terjemahannya dipersempit jadi babi hutan ??!!YADAH wrote:bahasa Ibarani untuk babi ternak, babi hutan, babi ngepet....semua di tulis "babi"cherish wrote:Makanya.......terjemahan yang jadul udeh bener, tapi kenapa dirubah jadi ga bener..YADAH wrote:
tetap saja mo babi kampung, babi hutan, babi ngepet sekalipun tergolong najiz dlm ketentuan hukum torah
Berarti ada ketidak jujuran dalam menerjemahkan alkitab.
krn waktu itu bangsa Ibrani ngembara di padang gurun, maka lebih pasnya babi hutan, bukan babi ternak
Jadi menurut taurat babi non hutan itu halal dimakan, gitu ???
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
Masalahnya terjemahan yang udah bener dirobah malah jadi salah...SEGOROWEDI wrote:jaman musa kan masih babi liar/hutan..
mungkin juga sudah ada yang didomestifikasi
masalahnya dimana..
justeru kamu yang masih mengharamkan..
babi or babi hutan??
Wong KHAZIR itu artinya babi secara umum, malah dirobah jadi babi hutan.
Lha iya...., babi memang haram koq !!
Musa as, Yesus as dan Muhammad saw semuanya mengharamkan babi. Yang doyan makan babi kan pengikut paulus.
cherish- LETNAN SATU
-
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
secara umum...
berarti babi (hutan) termasuk dong
yang ditanya: babi yang mana??
berarti babi (hutan) termasuk dong
yang ditanya: babi yang mana??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
babi dan babirusa/babi hutan
secara taksonomi masih 1 famili yi: suidae
secara taksonomi masih 1 famili yi: suidae
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Umat kristen perlu belajar bahasa ibrani dan Yunani, agar tidak tertipu
cherish wrote:Lho !! Kan udah dijelasin...teks asli nya tertulis KHAZIR yang artinya babi secara umum, berarti apakah babi hutan, babi kampung, babi kota semuanya dari bapak moyang babi sampe ke cicitnya. Yang jadi pertanyaan....kenapa terjemahannya dipersempit jadi babi hutan ??!!YADAH wrote:bahasa Ibarani untuk babi ternak, babi hutan, babi ngepet....semua di tulis "babi"cherish wrote:Makanya.......terjemahan yang jadul udeh bener, tapi kenapa dirubah jadi ga bener..YADAH wrote:
tetap saja mo babi kampung, babi hutan, babi ngepet sekalipun tergolong najiz dlm ketentuan hukum torah
Berarti ada ketidak jujuran dalam menerjemahkan alkitab.
krn waktu itu bangsa Ibrani ngembara di padang gurun, maka lebih pasnya babi hutan, bukan babi ternak
Jadi menurut taurat babi non hutan itu halal dimakan, gitu ???
KHAZIR dimaksud sudah termasuk semua jenis babi
aturan torah fisikal udah direfolmulasi dgn hukum moral spiritual, dari halal-haram soal yg ditelen dirobah dgn halal-haram soal rohani (standarnya tinggi)
aturan torah fisikal udah direfolmulasi dgn hukum moral spiritual, dari halal-haram soal yg ditelen dirobah dgn halal-haram soal rohani (standarnya tinggi)
YADAH- LETNAN DUA
-
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2
Halaman 1 dari 15 • 1, 2, 3 ... 8 ... 15
Similar topics
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] yunani/greek -- NT (dalam bahasa yunani westcott-hort)
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] ibrani/hebrew -- OT (dalam bahasa ibrani tanakh)
» ARGUMEN TERBODOH DAN TIDAK MASUK AKAL UMAT KRISTEN
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM " Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam
» [ALKITAB AUDIO][-bahasa-] ibrani/hebrew -- OT (dalam bahasa ibrani tanakh)
» ARGUMEN TERBODOH DAN TIDAK MASUK AKAL UMAT KRISTEN
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» percaya/tidak ? ... "la ilaha illa al-Lah & SYALOM ALEYKHEM " Diucapkan oleh umat Kristen Arab sebelum Era Islam
Halaman 1 dari 15
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik