dari monotheis ke trinitas
Halaman 2 dari 10 • Share
Halaman 2 dari 10 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
dari monotheis ke trinitas
First topic message reminder :
Tahun 12 M Tersurat dalam Yohanes 20:17 ... "Aku naik kepada
Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."
57 M Paulus menulis "Tiada ada Allah lain, melainkan
Yang Satu Bagi kita hanya ada satu Allah,
Sang Bapa, dan satu Yesus Kristus."
96 M Clement I (Clemens Romanus), 88 - 97, uskup Roma,
menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel
(rasul) diutus oleh Kristus."
120 M Rukun Iman para apostel (Apostles' Creed) mulai
dikenal Gereja. Bunyinya "Saya percaya akan Allah,
Sang Bapa Yang Maha Kuasa."
150 M Justin Martyr (juga dikenal dengan Justinus si Ahli
Filsafah), kelahiran Syikhem di Palestina, 100 - 165,
dengan ajaran Platonisme mulai merusak kesederhanaan
Nasrani. Beliau adalah guru-besar Platonisme dan
kemudian masuk Kristen tanpa membuang Platonisme,
sebab perpaduan maka beliau dihukum mati.
170 M Kata "Trias" pertama kali terdapat dalam literatur
Nasara.
200 M Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh
Tertullianus, seorang penulis tarikh gereja.
230 M Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria
185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang
doa-doa ditujukan kepada Kristus.
260 M Sabellius, guru Nasrani, mengajar: Sang Bapa,
Sang Putera dan Roh Kudus adalah tiga nama untuk
Tuhan yang sama.
300 M Bentuk Trinitas dan doa belum dikenal Gereja.
310 M Lactantius Firmianus, bapa Gereja, menulis "Kristus
tidak pernah menamakan dirinya Tuhan."
320 M Eusebius, ahli tarikh Gereja dan uskup Caesarea,
dan kawan Arius 260 - 340, menulis "Kristus mengajar
kita untuk menamakan bapanya Tuhan yang benar dan
untuk beribadat kepadaNya."
325 M Muktamar Iznik (Nicene Council) bersepakat menamakan
Kristus "Allah dari Allah, Tuhan benar dari Tuhan
benar."
350 M Pertentangan-pertentangan hebat dalam Gereja perihal
ajaran Trinitas.
370 M Doxology (puja-puji) bagi Sang Bapa, Sang Putera dan
Roh Kudus, disusun dan disesalkan sebagai suatu
bid'ah (novelty).
381 M Muktamar Konstantinopel (kini Istambul)
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam satu Tuhan."
383 M Kaisar Theodosius I Agung (379-395) mengancam akan
menghukum semua yang tidak percaya dan tidak ibadat
terhadap Trinitas.
496 M Firman Paus Gelasius I (492-496) menghukum Injil
Barnabas. Barnabas adalah pembina jemaah
di Antakia (Antiok).
TRINITAS tidak ada dalam Bible. Trinitas merupakan synthesis
yang dihasilkan oleh Gereja. Hubungan dengan Trinitas dari
bangsa-bangsa kafir yang melahirkan Trinitas faham Gereja.
Perpaduan ini memudahkan Gereja menasranikan bangsa-bangsa
jahiliyah (kafir) yang bertrinitas. Prof. Dr. G.J. Vossius
[18] menerangkan bahwa Trinitasnya:
Orang-orang Indian Amerika: OTKON, MESSOU dan ATAHAUATA.
Orang-orang Hindu: BRAHMA, VISYNU dan SIVA, yang dirupakan
satu badan berkepala tiga.
Orang-orang Mesir Kuna: EICTON, CNEPH (DEMIURGUS) dan PHTHA
atau PTAH.
Bangsa-bangsa Greka (Yunani):
a)Orpheus: PHANES, URANOS dan KRONOS.
b)Plato: AGATHON, NOUS dan PSUCHE.
c)Pythagoras: MONAD, NOUS dan PSUCHE.
Orang-orang Parsi: OROMASDES. MITHRAS dan ARIMENES
Orang-orang Rumawi Kuna: JUPITER, MINERVA dan JUNO, Amor ac
Delicium, Jovis, yaitu Roh Suci.
Orang-orang Skandinavia (Norse, Anglo-Saxon, Jerman). ODIN
(OTHIN atau WODAN), HAENIR dan LODUR.
Tahun 12 M Tersurat dalam Yohanes 20:17 ... "Aku naik kepada
Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."
57 M Paulus menulis "Tiada ada Allah lain, melainkan
Yang Satu Bagi kita hanya ada satu Allah,
Sang Bapa, dan satu Yesus Kristus."
96 M Clement I (Clemens Romanus), 88 - 97, uskup Roma,
menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel
(rasul) diutus oleh Kristus."
120 M Rukun Iman para apostel (Apostles' Creed) mulai
dikenal Gereja. Bunyinya "Saya percaya akan Allah,
Sang Bapa Yang Maha Kuasa."
150 M Justin Martyr (juga dikenal dengan Justinus si Ahli
Filsafah), kelahiran Syikhem di Palestina, 100 - 165,
dengan ajaran Platonisme mulai merusak kesederhanaan
Nasrani. Beliau adalah guru-besar Platonisme dan
kemudian masuk Kristen tanpa membuang Platonisme,
sebab perpaduan maka beliau dihukum mati.
170 M Kata "Trias" pertama kali terdapat dalam literatur
Nasara.
200 M Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh
Tertullianus, seorang penulis tarikh gereja.
230 M Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria
185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang
doa-doa ditujukan kepada Kristus.
260 M Sabellius, guru Nasrani, mengajar: Sang Bapa,
Sang Putera dan Roh Kudus adalah tiga nama untuk
Tuhan yang sama.
300 M Bentuk Trinitas dan doa belum dikenal Gereja.
310 M Lactantius Firmianus, bapa Gereja, menulis "Kristus
tidak pernah menamakan dirinya Tuhan."
320 M Eusebius, ahli tarikh Gereja dan uskup Caesarea,
dan kawan Arius 260 - 340, menulis "Kristus mengajar
kita untuk menamakan bapanya Tuhan yang benar dan
untuk beribadat kepadaNya."
325 M Muktamar Iznik (Nicene Council) bersepakat menamakan
Kristus "Allah dari Allah, Tuhan benar dari Tuhan
benar."
350 M Pertentangan-pertentangan hebat dalam Gereja perihal
ajaran Trinitas.
370 M Doxology (puja-puji) bagi Sang Bapa, Sang Putera dan
Roh Kudus, disusun dan disesalkan sebagai suatu
bid'ah (novelty).
381 M Muktamar Konstantinopel (kini Istambul)
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam satu Tuhan."
383 M Kaisar Theodosius I Agung (379-395) mengancam akan
menghukum semua yang tidak percaya dan tidak ibadat
terhadap Trinitas.
496 M Firman Paus Gelasius I (492-496) menghukum Injil
Barnabas. Barnabas adalah pembina jemaah
di Antakia (Antiok).
TRINITAS tidak ada dalam Bible. Trinitas merupakan synthesis
yang dihasilkan oleh Gereja. Hubungan dengan Trinitas dari
bangsa-bangsa kafir yang melahirkan Trinitas faham Gereja.
Perpaduan ini memudahkan Gereja menasranikan bangsa-bangsa
jahiliyah (kafir) yang bertrinitas. Prof. Dr. G.J. Vossius
[18] menerangkan bahwa Trinitasnya:
Orang-orang Indian Amerika: OTKON, MESSOU dan ATAHAUATA.
Orang-orang Hindu: BRAHMA, VISYNU dan SIVA, yang dirupakan
satu badan berkepala tiga.
Orang-orang Mesir Kuna: EICTON, CNEPH (DEMIURGUS) dan PHTHA
atau PTAH.
Bangsa-bangsa Greka (Yunani):
a)Orpheus: PHANES, URANOS dan KRONOS.
b)Plato: AGATHON, NOUS dan PSUCHE.
c)Pythagoras: MONAD, NOUS dan PSUCHE.
Orang-orang Parsi: OROMASDES. MITHRAS dan ARIMENES
Orang-orang Rumawi Kuna: JUPITER, MINERVA dan JUNO, Amor ac
Delicium, Jovis, yaitu Roh Suci.
Orang-orang Skandinavia (Norse, Anglo-Saxon, Jerman). ODIN
(OTHIN atau WODAN), HAENIR dan LODUR.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: dari monotheis ke trinitas
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:
knapa yesus merefer allah bapa? siapa allah bapa yang direfer yesus?
- supaya tidak menyeru setan yang direfer oleh selain Yesus
- Yesus (sendiri)
Goh cok tong adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
dia bukanlah adik goh cok tong.....
dia bukanlah kakak goh cok tong....
siapakah anak itu?
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: dari monotheis ke trinitas
tapi yesus bilang, lebih besar Bapa daripade Die, bijihmane OmSEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:
knapa yesus merefer allah bapa? siapa allah bapa yang direfer yesus?
- supaya tidak menyeru setan yang direfer oleh selain Yesus
- Yesus (sendiri)
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: dari monotheis ke trinitas
ichreza wrote:
Goh cok tong adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
dia bukanlah adik goh cok tong.....
dia bukanlah kakak goh cok tong....
siapakah anak itu?
umar bakri mengajari menghormati guru
tidak berarti umar bakri bukan guru
umar bakri seorang guru
tidak berarti umar bakri bukan seorang murid
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
putramentari wrote:
tapi yesus bilang, lebih besar Bapa daripade Die, bijihmane Om
Bapa dalam peran/fungsi sebagai Sang Khalik
Putera dalam fungsi/peran sebagai Sang Firman
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
SEGOROWEDI wrote:putramentari wrote:
tapi yesus bilang, lebih besar Bapa daripade Die, bijihmane Om
Bapa dalam peran/fungsi sebagai Sang Khalik
Putera dalam fungsi/peran sebagai Sang Firman
ada dasarnya om berani bilang geto, itu dua oknum dengan fungsi masing masing, jangan campur aduk kayak Pecel Lontong :bata:
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: dari monotheis ke trinitas
putramentari wrote:
ada dasarnya om berani bilang geto, itu dua oknum dengan fungsi masing masing, jangan campur aduk kayak Pecel Lontong :bata:
2 oknum yang sama-sama menyatakan:
- Yang Pertama dan Yang Terkemudian
- Juruselamat/Mesias
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
SEGOROWEDI wrote:putramentari wrote:
ada dasarnya om berani bilang geto, itu dua oknum dengan fungsi masing masing, jangan campur aduk kayak Pecel Lontong :bata:
2 oknum yang sama-sama menyatakan:
- Yang Pertama dan Yang Terkemudian
- Juruselamat/Mesias
Hobi kali ne om ngulang jawaban ngawur, udah dibilang itu firman Tuhan Allah, gak ade firman Yesus :bata:
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: dari monotheis ke trinitas
Telah umum dalam pemahaman orang-orang Kristen bahwa Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum, yaitu : Tuhan Bapa (God the Father), Tuhan anak (Jesus the Christ) dan Tuhan Roh Kudus (The Holy Spirit); Dan ketiga-tiga oknum ini didalam keyakinan mereka merupakan sehakikat dan satu dalam kesatuannya.
Adanya kehadiran Jesus yang disebut sebagai Tuhan anak (The Son of God) didalam salah satu unsur ke-Tuhanan Kristen, tidak hanya dipandang sebagai kiasan (metafora), namun lebih cenderung dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena perkataan Tuhan anak disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan “Tuhan Bapa” disini seharusnya juga digunakan pula dalam arti "Bapa" yang sesungguhnya, sebab dengan demikian pemahaman ini menjadi benar.
Namun hal ini akan menjadikan suatu hal yang mustahil untuk dapat diterima oleh akal sehat !
Karena diri "anak" yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan diri sang "Bapa" yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.
Sebab pada ketika "zat" yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga "zat" yang satu ini disebut sebagai Bapa. Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika zat yang satu ini kita sebut sebagai Bapa, maka dimanakah zat anak ?
Tentunya kita semua sepakat bahwa kata apapun yang kita pakai dalam membicarakan Tuhan itu semata sebagai pengganti kata DIA (yaitu kata ganti yang tentu saja memang ada kata yang digantikannya, dan kata ZAT dalam konteks pembicaraan kita disini bukanlah kata zat yang dapat dibagi menjadi zat zair, padat dan gas.
Oleh karena dunia Kristen memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah terjadi suatu dilema yang sukar dan untuk menjawab hal ini, mereka selalu melarikan diri pada jawaban : "Misteri Tuhan yang sulit diungkapkan."
Suatu pernyataan yang mencoba menutupi ketidak berdayaan penganut Kristen didalam memberikan pemahaman mengenai doktrin keTuhanan mereka yang bertentangan dengan akal sehat.
Disatu sisi mereka memberikan kesaksian akan ke-Esaan dari Allah, namun pada sisi lain mereka juga dipaksa untuk menerima kehadiran unsur lain sebagai Tuhan selain Allah yang satu itu, logikanya adalah, jika disebut zat Tuhan Bapa lain dari zat Tuhan anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan dan bukan Monotheisme).
Begitu pula dengan masuknya unsur ketuhanan yang ketiga, yaitu Roh Kudus, sehingga semakin menambah oknum ketuhanan yang satu menjadi tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mau tidak mau pengakuan tentang ke-Esaan Tuhan (prinsip Monotheisme) akan menjadi sirna.
Khusus mengenai diri Tuhan Roh Kudus sendiri, didalam kitab Bible (di-Indonesia sering disebut al-kitab) kadangkala digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan Tuhan Roh Kudus ini menurut kitab Perjanjian Lama (bagian awal dari al-Kitab) sudah seringkali hadir ditengah-tengah manusia, baik sebelum kelahiran Jesus, masa keberadaan Jesus ditengah para murid-muridnya hingga masa-masa setelah ketiadaan Jesus pasca penyaliban.
Dan menghadapi hal ini, kembali kita sebutkan bahwa unsur Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap dikatakan masih dalam satu zat (satu kesatuan), maka ketika itu juga terjadilah zat Tuhan Bapa adalah zat Tuhan anak kemudian zat Tuhan anak dan zat Tuhan Bapa itu adalah juga zat dari Tuhan Roh Kudus.
Pertanyaannya sekarang, sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ?
Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai Tuhan anak, maka dimanakah Tuhan Bapa serta Tuhan Roh Kudus ? Oleh sebab itu haruslah disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda.
Sebab yang memperbedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua adalah ‘keanakan’ dan ‘keBapaan’. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak !
Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi.
Oleh karena itulah setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar akan menganggap bahwa ajaran Trinitas, bukanlah bersifat Monotheisme atau meng-Esakan Tuhan melainkan lebih condong kepada paham Polytheisme (sistem kepercayaan banyak Tuhan).
Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya.
Kita dapati dari kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru (khususnya 4 Injil) sampai kepada kitab suci umat Islam yaitu al-Qur'an, tidak didapati konsep pluralitas ketuhanan sebagaimana yang ada pada dunia Kristen itu sendiri.
Pada masanya, Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada tiga, demikian pula dengan Abraham, Daud, Musa, dan nabi-nabi sebelum mereka sampai pada Jesus sendiri juga tidak pernah mengajarkan asas ke-Tritunggalan Tuhan, apalagi dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Lebih jauh lagi bila kita analisa konsep Trinitas ini menyebutkan bahwa oknum Tuhan yang pertama terbeda dengan Ke-Bapaan, karena itu ia disebut sebagai Tuhan Bapa (Dia dianggap sebagai Tuhan yang lebih tua), sementara oknum Tuhan kedua terbeda dengan Keanakan yang lahir menjadi manusia bernama Jesus dalam pengertian singkatnya bahwa Tuhan anak baru ada setelah adanya Tuhan Bapa, karena itu ia disebut sebagai sang anak.
Hal yang paling menarik lagi adalah tentang oknum Tuhan ketiga yaitu Roh Kudus yang justru terbeda sifatnya dengan keluarnya bagian dirinya dari Tuhan Bapa dan Tuhan anak, sehingga Bapa bukan anak dan anak bukan pula Bapak atau Roh Kudus.
Apabila sesuatu menjadi titik perbedaan sekaligus titik keistimewaan pada satu oknum, maka perbedaan dan keistimewaan itu harus juga ada pada zat oknum tersebut. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak.
Artinya zat itu adalah zat anak, sebab oknum tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Tuhan, karena zat keduanya hanya satu.
Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak mungkin ada pada oknum yang lain.
Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.
Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.
Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah.
Karena zat Bapa dengan zat Tuhan adalah satu (unity).
Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan tersebut pada zat Tuhan dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Tuhan.
Misalnya, Tuhan anak lahir menjadi manusia.
Apabila Tuhan anak menjadi manusia, maka zat Tuhan Bapa harus menjadi manusia karena zat mereka satu (sesuai dengan prinsip Monotheisme). Namun kenyataannya menurut dunia kekristenan bahwa Tuhan Bapa tidak menjadi manusia. Dengan demikian berarti zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia.
Maka pada saat zat Tuhan Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan suatu konsep yang mustahil.
Ajaran Trinitas yang mengakui adanya Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima secara baik hanya jika dunia Kristen mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa Tuhan bukan Esa, melainkan tiga (Trialisme).
Siapapun tidak akan menolak bahwa Tuhan bersifat abadi, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir, namun keberadaan Tuhan yang menjadi anak dan lahir dalam wujud manusia telah memupus keabadian sifat Tuhan didalam dunia Kristen, karena nyata ada Bapa dan ada anak alias telah ada Tuhan pertama yang lebih dulu ada yang disebut sebagai Tuhan tertinggi dan ada pula Tuhan yang baru ada setelah Tuhan yang pertama tadi ada.
Akal manusia dapat membenarkan, jika Bapa dalam pengertian yang sebenarnya harus lebih dahulu ada daripada anaknya.
Akal manusia akan membantah bahwa anak lebih dahulu daripada Bapa atau sang anak bersama-sama ada dengan Bapa, sebab bila demikian adanya tentu tidak akan muncul istilah Bapa maupun anak.
Apabila Tuhan Bapa telah terpisah dengan Tuhan anak dari keabadiannya, maka Tuhan anak itu tidak dapat disebut ‘diperanakkan’ oleh Tuhan Bapa. sebab Tuhan Bapa dan Tuhan anak ketika itu sama-sama abadi, Alpha dan Omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih kemudian hadirnya.
Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia adanya terkemudian daripada Bapa. Karena sekali lagi, anak yang sebenarnya harus ada terkemudian daripada Bapa yang sebenarnya.
Apabila antara Tuhan Bapa serta Tuhan anak telah terbeda dari kekekalan, maka Tuhan Roh Kudus pun telah terbeda pula dari kekekalannya masing-masing, mereka bukan satu kesatuan tetapi 3 unsur yang berbeda.
Kenyataan ini justru didukung penuh oleh kitab Perjanjian Baru sendiri, bukti pertama bisa kita baca dalam Injil karangan Matius pasal 3 ayat 16 sampai 17 :
"Sesudah dibaptis, Jesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia (Jesus) melihat Roh Allah seperti burung merpati hinggap ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga (apakah sorga = langit? :-red) yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17)
Pada ayat diatas secara langsung kita melihat keberadaan 3 oknum dari zat Tuhan yang berbeda secara bersamaan, yaitu satu dalam wujud manusia bernama Jesus dengan status Tuhan anak, satu berwujud seperti burung merpati (yaitu Tuhan Roh Kudus) dan satunya lagi Tuhan Bapa sendiri yang berseru dari sorga dilangit yang sangat tinggi.
Dengan berdasar bukti dari pemaparan Matius diatas, bagaimana bisa sampai dunia Kristen mempertahankan argumentasi paham Monotheisme didalam sistem ketuhanan mereka ?
Bukti lainnya yang menunjukkan perbedaan antara masing-masing zat Tuhan didalam dunia Kristen yang semakin membuktikan keterpisahan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lainnya dalam kemanunggalan mereka.
"Maka kata Jesus sekali lagi: Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu !; dan sesudah berkata demikian, ia (Jesus) menghembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus" !." (Johanes 20:21-22)
Ayat Johanes diatas sebagaimana juga Matius pasal 3 ayat 16 dan 17, memaparkan mengenai keterbedaan zat Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus sehingga semakin jelas bahwa antara Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus tidak ada ikatan persatuan dan tidak dapat disebut Tuhan yang Esa, masing-masing Tuhan memiliki pribadinya sendiri, inilah sistem kepercayaan banyak Tuhan (Pluralisme ketuhanan) sebagaimana juga yang diyakini oleh orang-orang Yunani maupun Romawi tentang keragaman dewa-dewa mereka.
Konsep ini sama dengan konsep 3 makhluk bernama manusia, ada si Amir sebagai Bapa, ada si Jhoni sebagai anak dan adapula si Robin, ketiganya berbeda pribadi namun tetap memiliki kesatuan, yaitu satu dalam wujud, sama-sama manusia, tetapi apakah ketiganya sama ? Tentu saja tidak, mereka tetaplah 3 orang manusia.
Tuhan Bapa, Tuhan anak maupun Tuhan Roh Kudus adalah sama-sama Tuhan namun mereka tetap 3 sosok Tuhan yang berbeda, inilah sebenarnya konsep yang terkandung dalam paham Trinitas atau Tritunggal pada dunia Kristen.
Sebagai akhir dari Bab ini, maka kita kemukakan dua hal penting lain sebagai pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yang meyakini ide Trinitas dan mempercayai akan kemanunggalan Jesus dengan Allah.
Pertama, dunia Kristen Trinitas meyakini bahwa Jesus merupakan anak Tuhan sekaligus Tuhan itu sendiri yang lahir menjadi manusia untuk menerima penderitaan diatas kayu salib demi menebus kesalahan Adam yang telah membuat jarak yang jauh antara Tuhan dengan manusia.
Sekarang, bila memang demikian adanya, bisakah anda menyatakan bahwa pada waktu penyaliban terjadi atas diri Jesus maka pada saat yang sama Tuhan Bapa (Allah) telah ikut tersalibkan ?
Hal ini perlu diangkat sebagai acuan pemikiran yang benar, bahwa ketika Tuhan telah memutuskan diri-Nya untuk terlahir dalam bentuk manusia oleh perawan Mariah maka secara otomatis antara Jesus dengan Tuhan Bapa tidak berbeda, yang disebut Jesus hanyalah phisik manusiawinya saja tetapi isi dari ruhnya adalah Tuhan sehingga hal ini menjadikan diri Jesus disebut Tuhan anak.
Dalam keadaan apapun selama tubuh jasmani Jesus masih hidup dan melakukan aktivitas layaknya manusia biasa, pada waktu itu Ruh Tuhan pun tetap ada dalam badan jasmani tersebut dan tidak bisa dipisahkan, sebab jika Ruh Tuhan telah keluar dari badan kasarnya maka saat itu juga Jesus mengalami kematian, karena tubuh jasmani telah ditinggalkan oleh ruhnya.
Jadi logikanya, sewaktu tubuh jasmaniah Jesus disalibkan, maka zat Tuhan juga telah ikut tersalib, artinya secara lebih gamblang, Tuhan Bapa telah ikut disalib pada waktu bersamaan (sebab mereka satu kesatuan).
Pada waktu tubuh jasmani Jesus bercakap-cakap dengan para murid serta para sahabat lainnya maka pada waktu yang bersamaan sebenarnya Tuhan-lah yang melakukannya dibalik wadag tersebut.
Dan sekarang bila Jesus mengalami kejadian-kejadian tertentu seperti mengutuki pohon Ara karena rasa laparnya namun ia tidak menjumpai apa-apa disana selain daun (Matius 21:18-19) maka hal ini menyatakan ketidak tahuan dari diri Jesus mengenai segala sesuatu dan implikasinya bahwa Tuhan yang mengisi jiwa dari wadag manusia Jesus pun bukanlah Tuhan yang sebenarnya, sebab ia tidak bersifat maha mengetahui sedangkan pencipta alam semesta ini haruslah Tuhan yang mengenal ciptaan-Nya sekalipun itu dalam wujud makhluk paling kecil dan hitam yang tidak tampak secara kasat mata berjalan pada malam yang paling kelam sekalipun.
Dan pada waktu Jesus merasa sangat ketakutan sampai peluhnya membasahi sekujur tubuhnya bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ketanah (Lukas 22:44) maka pada saat yang sama kita menyaksikan Tuhan yang penuh kecacatan, betapa tidak, Tuhan justru frustasi dan kecewa sampai Dia mau mati (Matius 26:38) akibat ketakutan-Nya kepada serangan para makhluk ciptaan-Nya sendiri yang seharusnya justru menjadi lemah dan bukan ancaman menakutkan dimata Tuhan.
Dan didetik-detik tersebut kita dapati pada Matius pasal 26 ayat 36 sampai 39 Jesus telah memanjatkan doa yang ditujukan kepada Tuhan. Sungguh suatu kejanggalan yang sangat nyata sekali, betapa Tuhan telah menjadi makhluk dalam bentuk manusia dan Tuhan itu masih memerlukan bantuan dari pihak lain (dalam hal ini Tuhan itu butuh bantuan Tuhan juga), disinilah sebenarnya kita melihat kenyataan bahwa Jesus itu sendiri bukan Tuhan, dia hanyalah makhluk dan sebagai makhluk maka seluruh dirinya terlepas dari unsur-unsur ketuhanan, baik jasmani maupun rohaninya.
Karena itu dia pasti membutuhkan bantuan Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Tahu, Tuhan yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu dari ciptaan-Nya serta Tuhan yang Maha Gagah.
Silahkan anda sebagai penganut paham Trinitas memikirkan hal-hal ini secara lebih kritis lagi. Adapun sekarang hal kedua yang ingin saya kemukakan sebagai penutup Bab pertama ini adalah sehubungan kembali dengan dakwaan Trinitas akan kemanunggalan Jesus dengan Tuhan dan mereka itu dianggap sebagai satu kesatuan, sehingga Jesus disebut sebagai Tuhan itu sendiri (makanya dikenal sebagai Tuhan Jesus).
Dalam banyak kitab dan pasal pada Perjanjian Baru, kita sebut saja misalnya Matius 26:64, Kisah Para Rasul 7:55-56, Roma 8:34 dan sebagainya telah disebut bahwa Jesus sebagai Tuhan anak telah duduk disebelah kanan Tuhan Bapa, artinya mereka berdua (antara Tuhan Bapa dengan Tuhan anak) merupakan dua Tuhan yang berbeda, tidakkah ini menyalahi sendiri konsep kemanunggalan Jesus pada Tuhan Bapa yang diklaim oleh pihak Trinitas sendiri ?
Bukankah semakin jelas kita melihat ada dua Tuhan dan bukan satu Tuhan, dan jika paham satu Tuhan disebut sebagai Tauhid atau Monotheisme maka sistem banyak Tuhan (lebih dari satu Tuhan) disebut sebagai Pluralisme Tuhan atau Polytheisme.
Semoga hal ini bisa membawa anda kepada pemikiran yang benar, logis serta penuh kedamaian kembali kepada ajaran yang bisa anda terima secara lurus... ISLAM.
Wassalam,
Adanya kehadiran Jesus yang disebut sebagai Tuhan anak (The Son of God) didalam salah satu unsur ke-Tuhanan Kristen, tidak hanya dipandang sebagai kiasan (metafora), namun lebih cenderung dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena perkataan Tuhan anak disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan “Tuhan Bapa” disini seharusnya juga digunakan pula dalam arti "Bapa" yang sesungguhnya, sebab dengan demikian pemahaman ini menjadi benar.
Namun hal ini akan menjadikan suatu hal yang mustahil untuk dapat diterima oleh akal sehat !
Karena diri "anak" yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan diri sang "Bapa" yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.
Sebab pada ketika "zat" yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga "zat" yang satu ini disebut sebagai Bapa. Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika zat yang satu ini kita sebut sebagai Bapa, maka dimanakah zat anak ?
Tentunya kita semua sepakat bahwa kata apapun yang kita pakai dalam membicarakan Tuhan itu semata sebagai pengganti kata DIA (yaitu kata ganti yang tentu saja memang ada kata yang digantikannya, dan kata ZAT dalam konteks pembicaraan kita disini bukanlah kata zat yang dapat dibagi menjadi zat zair, padat dan gas.
Oleh karena dunia Kristen memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah terjadi suatu dilema yang sukar dan untuk menjawab hal ini, mereka selalu melarikan diri pada jawaban : "Misteri Tuhan yang sulit diungkapkan."
Suatu pernyataan yang mencoba menutupi ketidak berdayaan penganut Kristen didalam memberikan pemahaman mengenai doktrin keTuhanan mereka yang bertentangan dengan akal sehat.
Disatu sisi mereka memberikan kesaksian akan ke-Esaan dari Allah, namun pada sisi lain mereka juga dipaksa untuk menerima kehadiran unsur lain sebagai Tuhan selain Allah yang satu itu, logikanya adalah, jika disebut zat Tuhan Bapa lain dari zat Tuhan anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan dan bukan Monotheisme).
Begitu pula dengan masuknya unsur ketuhanan yang ketiga, yaitu Roh Kudus, sehingga semakin menambah oknum ketuhanan yang satu menjadi tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mau tidak mau pengakuan tentang ke-Esaan Tuhan (prinsip Monotheisme) akan menjadi sirna.
Khusus mengenai diri Tuhan Roh Kudus sendiri, didalam kitab Bible (di-Indonesia sering disebut al-kitab) kadangkala digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan Tuhan Roh Kudus ini menurut kitab Perjanjian Lama (bagian awal dari al-Kitab) sudah seringkali hadir ditengah-tengah manusia, baik sebelum kelahiran Jesus, masa keberadaan Jesus ditengah para murid-muridnya hingga masa-masa setelah ketiadaan Jesus pasca penyaliban.
Dan menghadapi hal ini, kembali kita sebutkan bahwa unsur Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap dikatakan masih dalam satu zat (satu kesatuan), maka ketika itu juga terjadilah zat Tuhan Bapa adalah zat Tuhan anak kemudian zat Tuhan anak dan zat Tuhan Bapa itu adalah juga zat dari Tuhan Roh Kudus.
Pertanyaannya sekarang, sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ?
Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai Tuhan anak, maka dimanakah Tuhan Bapa serta Tuhan Roh Kudus ? Oleh sebab itu haruslah disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda.
Sebab yang memperbedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua adalah ‘keanakan’ dan ‘keBapaan’. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak !
Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi.
Oleh karena itulah setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar akan menganggap bahwa ajaran Trinitas, bukanlah bersifat Monotheisme atau meng-Esakan Tuhan melainkan lebih condong kepada paham Polytheisme (sistem kepercayaan banyak Tuhan).
Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya.
Kita dapati dari kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru (khususnya 4 Injil) sampai kepada kitab suci umat Islam yaitu al-Qur'an, tidak didapati konsep pluralitas ketuhanan sebagaimana yang ada pada dunia Kristen itu sendiri.
Pada masanya, Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada tiga, demikian pula dengan Abraham, Daud, Musa, dan nabi-nabi sebelum mereka sampai pada Jesus sendiri juga tidak pernah mengajarkan asas ke-Tritunggalan Tuhan, apalagi dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Lebih jauh lagi bila kita analisa konsep Trinitas ini menyebutkan bahwa oknum Tuhan yang pertama terbeda dengan Ke-Bapaan, karena itu ia disebut sebagai Tuhan Bapa (Dia dianggap sebagai Tuhan yang lebih tua), sementara oknum Tuhan kedua terbeda dengan Keanakan yang lahir menjadi manusia bernama Jesus dalam pengertian singkatnya bahwa Tuhan anak baru ada setelah adanya Tuhan Bapa, karena itu ia disebut sebagai sang anak.
Hal yang paling menarik lagi adalah tentang oknum Tuhan ketiga yaitu Roh Kudus yang justru terbeda sifatnya dengan keluarnya bagian dirinya dari Tuhan Bapa dan Tuhan anak, sehingga Bapa bukan anak dan anak bukan pula Bapak atau Roh Kudus.
Apabila sesuatu menjadi titik perbedaan sekaligus titik keistimewaan pada satu oknum, maka perbedaan dan keistimewaan itu harus juga ada pada zat oknum tersebut. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak.
Artinya zat itu adalah zat anak, sebab oknum tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Tuhan, karena zat keduanya hanya satu.
Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak mungkin ada pada oknum yang lain.
Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.
Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.
Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah.
Karena zat Bapa dengan zat Tuhan adalah satu (unity).
Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan tersebut pada zat Tuhan dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Tuhan.
Misalnya, Tuhan anak lahir menjadi manusia.
Apabila Tuhan anak menjadi manusia, maka zat Tuhan Bapa harus menjadi manusia karena zat mereka satu (sesuai dengan prinsip Monotheisme). Namun kenyataannya menurut dunia kekristenan bahwa Tuhan Bapa tidak menjadi manusia. Dengan demikian berarti zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia.
Maka pada saat zat Tuhan Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan suatu konsep yang mustahil.
Ajaran Trinitas yang mengakui adanya Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima secara baik hanya jika dunia Kristen mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa Tuhan bukan Esa, melainkan tiga (Trialisme).
Siapapun tidak akan menolak bahwa Tuhan bersifat abadi, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir, namun keberadaan Tuhan yang menjadi anak dan lahir dalam wujud manusia telah memupus keabadian sifat Tuhan didalam dunia Kristen, karena nyata ada Bapa dan ada anak alias telah ada Tuhan pertama yang lebih dulu ada yang disebut sebagai Tuhan tertinggi dan ada pula Tuhan yang baru ada setelah Tuhan yang pertama tadi ada.
Akal manusia dapat membenarkan, jika Bapa dalam pengertian yang sebenarnya harus lebih dahulu ada daripada anaknya.
Akal manusia akan membantah bahwa anak lebih dahulu daripada Bapa atau sang anak bersama-sama ada dengan Bapa, sebab bila demikian adanya tentu tidak akan muncul istilah Bapa maupun anak.
Apabila Tuhan Bapa telah terpisah dengan Tuhan anak dari keabadiannya, maka Tuhan anak itu tidak dapat disebut ‘diperanakkan’ oleh Tuhan Bapa. sebab Tuhan Bapa dan Tuhan anak ketika itu sama-sama abadi, Alpha dan Omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih kemudian hadirnya.
Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia adanya terkemudian daripada Bapa. Karena sekali lagi, anak yang sebenarnya harus ada terkemudian daripada Bapa yang sebenarnya.
Apabila antara Tuhan Bapa serta Tuhan anak telah terbeda dari kekekalan, maka Tuhan Roh Kudus pun telah terbeda pula dari kekekalannya masing-masing, mereka bukan satu kesatuan tetapi 3 unsur yang berbeda.
Kenyataan ini justru didukung penuh oleh kitab Perjanjian Baru sendiri, bukti pertama bisa kita baca dalam Injil karangan Matius pasal 3 ayat 16 sampai 17 :
"Sesudah dibaptis, Jesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia (Jesus) melihat Roh Allah seperti burung merpati hinggap ke atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga (apakah sorga = langit? :-red) yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17)
Pada ayat diatas secara langsung kita melihat keberadaan 3 oknum dari zat Tuhan yang berbeda secara bersamaan, yaitu satu dalam wujud manusia bernama Jesus dengan status Tuhan anak, satu berwujud seperti burung merpati (yaitu Tuhan Roh Kudus) dan satunya lagi Tuhan Bapa sendiri yang berseru dari sorga dilangit yang sangat tinggi.
Dengan berdasar bukti dari pemaparan Matius diatas, bagaimana bisa sampai dunia Kristen mempertahankan argumentasi paham Monotheisme didalam sistem ketuhanan mereka ?
Bukti lainnya yang menunjukkan perbedaan antara masing-masing zat Tuhan didalam dunia Kristen yang semakin membuktikan keterpisahan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lainnya dalam kemanunggalan mereka.
"Maka kata Jesus sekali lagi: Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu !; dan sesudah berkata demikian, ia (Jesus) menghembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus" !." (Johanes 20:21-22)
Ayat Johanes diatas sebagaimana juga Matius pasal 3 ayat 16 dan 17, memaparkan mengenai keterbedaan zat Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus sehingga semakin jelas bahwa antara Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus tidak ada ikatan persatuan dan tidak dapat disebut Tuhan yang Esa, masing-masing Tuhan memiliki pribadinya sendiri, inilah sistem kepercayaan banyak Tuhan (Pluralisme ketuhanan) sebagaimana juga yang diyakini oleh orang-orang Yunani maupun Romawi tentang keragaman dewa-dewa mereka.
Konsep ini sama dengan konsep 3 makhluk bernama manusia, ada si Amir sebagai Bapa, ada si Jhoni sebagai anak dan adapula si Robin, ketiganya berbeda pribadi namun tetap memiliki kesatuan, yaitu satu dalam wujud, sama-sama manusia, tetapi apakah ketiganya sama ? Tentu saja tidak, mereka tetaplah 3 orang manusia.
Tuhan Bapa, Tuhan anak maupun Tuhan Roh Kudus adalah sama-sama Tuhan namun mereka tetap 3 sosok Tuhan yang berbeda, inilah sebenarnya konsep yang terkandung dalam paham Trinitas atau Tritunggal pada dunia Kristen.
Sebagai akhir dari Bab ini, maka kita kemukakan dua hal penting lain sebagai pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yang meyakini ide Trinitas dan mempercayai akan kemanunggalan Jesus dengan Allah.
Pertama, dunia Kristen Trinitas meyakini bahwa Jesus merupakan anak Tuhan sekaligus Tuhan itu sendiri yang lahir menjadi manusia untuk menerima penderitaan diatas kayu salib demi menebus kesalahan Adam yang telah membuat jarak yang jauh antara Tuhan dengan manusia.
Sekarang, bila memang demikian adanya, bisakah anda menyatakan bahwa pada waktu penyaliban terjadi atas diri Jesus maka pada saat yang sama Tuhan Bapa (Allah) telah ikut tersalibkan ?
Hal ini perlu diangkat sebagai acuan pemikiran yang benar, bahwa ketika Tuhan telah memutuskan diri-Nya untuk terlahir dalam bentuk manusia oleh perawan Mariah maka secara otomatis antara Jesus dengan Tuhan Bapa tidak berbeda, yang disebut Jesus hanyalah phisik manusiawinya saja tetapi isi dari ruhnya adalah Tuhan sehingga hal ini menjadikan diri Jesus disebut Tuhan anak.
Dalam keadaan apapun selama tubuh jasmani Jesus masih hidup dan melakukan aktivitas layaknya manusia biasa, pada waktu itu Ruh Tuhan pun tetap ada dalam badan jasmani tersebut dan tidak bisa dipisahkan, sebab jika Ruh Tuhan telah keluar dari badan kasarnya maka saat itu juga Jesus mengalami kematian, karena tubuh jasmani telah ditinggalkan oleh ruhnya.
Jadi logikanya, sewaktu tubuh jasmaniah Jesus disalibkan, maka zat Tuhan juga telah ikut tersalib, artinya secara lebih gamblang, Tuhan Bapa telah ikut disalib pada waktu bersamaan (sebab mereka satu kesatuan).
Pada waktu tubuh jasmani Jesus bercakap-cakap dengan para murid serta para sahabat lainnya maka pada waktu yang bersamaan sebenarnya Tuhan-lah yang melakukannya dibalik wadag tersebut.
Dan sekarang bila Jesus mengalami kejadian-kejadian tertentu seperti mengutuki pohon Ara karena rasa laparnya namun ia tidak menjumpai apa-apa disana selain daun (Matius 21:18-19) maka hal ini menyatakan ketidak tahuan dari diri Jesus mengenai segala sesuatu dan implikasinya bahwa Tuhan yang mengisi jiwa dari wadag manusia Jesus pun bukanlah Tuhan yang sebenarnya, sebab ia tidak bersifat maha mengetahui sedangkan pencipta alam semesta ini haruslah Tuhan yang mengenal ciptaan-Nya sekalipun itu dalam wujud makhluk paling kecil dan hitam yang tidak tampak secara kasat mata berjalan pada malam yang paling kelam sekalipun.
Dan pada waktu Jesus merasa sangat ketakutan sampai peluhnya membasahi sekujur tubuhnya bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ketanah (Lukas 22:44) maka pada saat yang sama kita menyaksikan Tuhan yang penuh kecacatan, betapa tidak, Tuhan justru frustasi dan kecewa sampai Dia mau mati (Matius 26:38) akibat ketakutan-Nya kepada serangan para makhluk ciptaan-Nya sendiri yang seharusnya justru menjadi lemah dan bukan ancaman menakutkan dimata Tuhan.
Dan didetik-detik tersebut kita dapati pada Matius pasal 26 ayat 36 sampai 39 Jesus telah memanjatkan doa yang ditujukan kepada Tuhan. Sungguh suatu kejanggalan yang sangat nyata sekali, betapa Tuhan telah menjadi makhluk dalam bentuk manusia dan Tuhan itu masih memerlukan bantuan dari pihak lain (dalam hal ini Tuhan itu butuh bantuan Tuhan juga), disinilah sebenarnya kita melihat kenyataan bahwa Jesus itu sendiri bukan Tuhan, dia hanyalah makhluk dan sebagai makhluk maka seluruh dirinya terlepas dari unsur-unsur ketuhanan, baik jasmani maupun rohaninya.
Karena itu dia pasti membutuhkan bantuan Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Tahu, Tuhan yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu dari ciptaan-Nya serta Tuhan yang Maha Gagah.
Silahkan anda sebagai penganut paham Trinitas memikirkan hal-hal ini secara lebih kritis lagi. Adapun sekarang hal kedua yang ingin saya kemukakan sebagai penutup Bab pertama ini adalah sehubungan kembali dengan dakwaan Trinitas akan kemanunggalan Jesus dengan Tuhan dan mereka itu dianggap sebagai satu kesatuan, sehingga Jesus disebut sebagai Tuhan itu sendiri (makanya dikenal sebagai Tuhan Jesus).
Dalam banyak kitab dan pasal pada Perjanjian Baru, kita sebut saja misalnya Matius 26:64, Kisah Para Rasul 7:55-56, Roma 8:34 dan sebagainya telah disebut bahwa Jesus sebagai Tuhan anak telah duduk disebelah kanan Tuhan Bapa, artinya mereka berdua (antara Tuhan Bapa dengan Tuhan anak) merupakan dua Tuhan yang berbeda, tidakkah ini menyalahi sendiri konsep kemanunggalan Jesus pada Tuhan Bapa yang diklaim oleh pihak Trinitas sendiri ?
Bukankah semakin jelas kita melihat ada dua Tuhan dan bukan satu Tuhan, dan jika paham satu Tuhan disebut sebagai Tauhid atau Monotheisme maka sistem banyak Tuhan (lebih dari satu Tuhan) disebut sebagai Pluralisme Tuhan atau Polytheisme.
Semoga hal ini bisa membawa anda kepada pemikiran yang benar, logis serta penuh kedamaian kembali kepada ajaran yang bisa anda terima secara lurus... ISLAM.
Wassalam,
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: dari monotheis ke trinitas
saya tegaskan lagi ya..
TRINITAS itu MONOTHEIS
yang tidak monotheis itu kalau beda oknum tapi disetarakan
misalnya: harus sama-sama ditaati, sama-sama disahadati
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
Kalau Ane tanya
1. Bisa nggak Air jadi es?
2. Bisa nggak sebagian air menjadi es dan sebagian lagi tetap menjadi air?
3. Bisa nggak air jadi uap air?
4. Bisa nggak sebagian air menjadi uap air dan sebagian lagi tetap menjadi air?
5. Apa rumus kimia dari air, es dan uap air?
Kalau ente jawab ke-4 nya bisa dan maka Roh Tuhan (Allah Bapa) bisa menjadi Anak (Yesus) dan Roh Kudus.
Kalau jawaban ente semuanya H2O maka Alah bapa Yesus dan Roh Kudus adalah Roh Tuhan
1. Bisa nggak Air jadi es?
2. Bisa nggak sebagian air menjadi es dan sebagian lagi tetap menjadi air?
3. Bisa nggak air jadi uap air?
4. Bisa nggak sebagian air menjadi uap air dan sebagian lagi tetap menjadi air?
5. Apa rumus kimia dari air, es dan uap air?
Kalau ente jawab ke-4 nya bisa dan maka Roh Tuhan (Allah Bapa) bisa menjadi Anak (Yesus) dan Roh Kudus.
Kalau jawaban ente semuanya H2O maka Alah bapa Yesus dan Roh Kudus adalah Roh Tuhan
Cak Yadi- SERSAN SATU
-
Posts : 111
Kepercayaan : Katolik
Location : Solo
Join date : 06.02.13
Reputation : 0
Re: dari monotheis ke trinitas
menarik sekali,,Cak Yadi wrote:Kalau Ane tanya
1. Bisa nggak Air jadi es?
2. Bisa nggak sebagian air menjadi es dan sebagian lagi tetap menjadi air?
3. Bisa nggak air jadi uap air?
4. Bisa nggak sebagian air menjadi uap air dan sebagian lagi tetap menjadi air?
5. Apa rumus kimia dari air, es dan uap air?
Kalau ente jawab ke-4 nya bisa dan maka Roh Tuhan (Allah Bapa) bisa menjadi Anak (Yesus) dan Roh Kudus.
Kalau jawaban ente semuanya H2O maka Alah bapa Yesus dan Roh Kudus adalah Roh Tuhan
jika es, air, dan uap adalah perubahan fasa,, dimana temperatur merupakan faktor utamanya,
dan ketiga fasa tersebut memiliki sifat berbeda,, es;padat/dingin sekali , air;cair/dingin dan panas, uap;gas/panas sekali
tapi jika melihat tuhan umat nasrani,, antara Bapa ( roh ) roh Kudus (roh) yesus ( padat/roh),,
pertanyaan ialah,,
1. jika bapa sudah roh kenapa perubahannya tetap roh yaitu roh kudus,, ?
2. apakah roh bapa dengan roh kudus memiliki alam berbeda sehingga harus ada perubahan seperti alam
dunia,, dimana bapa menjadi anak,,?
3. jika dalam satu oknum,, kenapa ada ayat di sorga yesus duduk sebelah kanan bapa, roh kudus
sebelah kiri bapa?
4. apa perbedaan sifat masing2
EHAN- LETNAN DUA
-
Posts : 1393
Kepercayaan : Islam
Location : kalimantan
Join date : 16.07.12
Reputation : 39
Re: dari monotheis ke trinitas
EHAN wrote:
tapi jika melihat tuhan umat nasrani,, antara Bapa ( roh ) roh Kudus (roh) yesus ( padat/roh),,
pertanyaan ialah,,
1. jika bapa sudah roh kenapa perubahannya tetap roh yaitu roh kudus,, ?
2. apakah roh bapa dengan roh kudus memiliki alam berbeda sehingga harus ada perubahan seperti alam
dunia,, dimana bapa menjadi anak,,?
3. jika dalam satu oknum,, kenapa ada ayat di sorga yesus duduk sebelah kanan bapa, roh kudus
sebelah kiri bapa?
4. apa perbedaan sifat masing2
1. bisa berubah, bisa juga tidak berubah
2. alam itu justru dalam penguasaan Tuhan
3. itu kiasan (Yesus dalam kemuliaan Bapa, sebagai Sang Khalik)
4. kedagingan/manusia dan roh
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
1. Ketika alamnua sama (yaitu surga) Roh Bapa dan Roh Kudus sama berupa Roh.EHAN wrote:menarik sekali,,Cak Yadi wrote:Kalau Ane tanya
1. Bisa nggak Air jadi es?
2. Bisa nggak sebagian air menjadi es dan sebagian lagi tetap menjadi air?
3. Bisa nggak air jadi uap air?
4. Bisa nggak sebagian air menjadi uap air dan sebagian lagi tetap menjadi air?
5. Apa rumus kimia dari air, es dan uap air?
Kalau ente jawab ke-4 nya bisa dan maka Roh Tuhan (Allah Bapa) bisa menjadi Anak (Yesus) dan Roh Kudus.
Kalau jawaban ente semuanya H2O maka Alah bapa Yesus dan Roh Kudus adalah Roh Tuhan
jika es, air, dan uap adalah perubahan fasa,, dimana temperatur merupakan faktor utamanya,
dan ketiga fasa tersebut memiliki sifat berbeda,, es;padat/dingin sekali , air;cair/dingin dan panas, uap;gas/panas sekali
tapi jika melihat tuhan umat nasrani,, antara Bapa ( roh ) roh Kudus (roh) yesus ( padat/roh),,
pertanyaan ialah,,
1. jika bapa sudah roh kenapa perubahannya tetap roh yaitu roh kudus,, ?
2. apakah roh bapa dengan roh kudus memiliki alam berbeda sehingga harus ada perubahan seperti alam
dunia,, dimana bapa menjadi anak,,?
3. jika dalam satu oknum,, kenapa ada ayat di sorga yesus duduk sebelah kanan bapa, roh kudus
sebelah kiri bapa?
4. apa perbedaan sifat masing2
2. Ketika berada di bumi Roh Tuhan akan berubah menjadi yang sesuai dengan tugasnya supaya manusia dapat melihat atau merasakan kehadiran Roh Tuhan tersebut. Pada mulanya Roh Tuhan (Allah) membimbing manusia melalui para Nabi. Namun karena Allah mencintai manusia, maka Allah turun sendiri menjadi manusia. Tidak semua Roh Tuhan menjadi manusia. Jadi Sebagian Roh Tuhan tetap menjadi Allah dan yang lainnya menjadi Yesus. Setelah Yesus berubah wujud menjadi Roh (setelah bangkit dari kematian), maka kembali Allah memberikan sebagian Roh-Nya menjadi Roh Kudus yang bertugas membimbing manusia.
3. Ketika di surga Roh Tuhan dapat bersatu ataupun terpisah.
4. Perbedaan masing-masing adalah tugas yang diemban. Roh Bapa adalah Roh Tuhan yang membimbing manusia pilihan (Nabi). Roh Anak adalah Roh Tuhan yang menjadi manusia pilihan (menjadi Nabi). Roh Kudus adalah Roh Tuhan yang membimbing manusia biasa.
Cak Yadi- SERSAN SATU
-
Posts : 111
Kepercayaan : Katolik
Location : Solo
Join date : 06.02.13
Reputation : 0
Re: dari monotheis ke trinitas
cak yadi wrote:1. Ketika alamnua sama (yaitu surga) Roh Bapa dan Roh Kudus sama berupa Roh.
maksud saya,, jika dalam satu wilayah untuk apa roh berubah menjadi roh,, apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus),,
anda berbicara tugas tuhan,,cak yadi wrote: 2. Ketika berada di bumi Roh Tuhan akan berubah menjadi yang sesuai dengan tugasnya supaya manusia dapat melihat atau merasakan kehadiran Roh Tuhan tersebut. Pada mulanya Roh Tuhan (Allah) membimbing manusia melalui para Nabi. Namun karena Allah mencintai manusia, maka Allah turun sendiri menjadi manusia. Tidak semua Roh Tuhan menjadi manusia. Jadi Sebagian Roh Tuhan tetap menjadi Allah dan yang lainnya menjadi Yesus. Setelah Yesus berubah wujud menjadi Roh (setelah bangkit dari kematian), maka kembali Allah memberikan sebagian Roh-Nya menjadi Roh Kudus yang bertugas membimbing manusia.
bisa anda berikan, apa saja tugas tuhan,,? dasar anda apa "tuhan memiliki tugas"?,, apa gunanya malaikat2,, sampai tuhan menjalankan tugas sendiri.. apakah tuhan anda tidak mempercayai malaikat / nabi.?
saya ada mengutip kata2 neter di FK
http://forumkristen.com/index.php?action=profile;u=25070 apa setan tidak dapat merasakan yesus itu bapa? Matius 4:1-10simonzes wrote:Pernahkah terpikir, ketika Yesus di cobai setan? Masak Allah Bapa yg maha tinggi di test oleh setan?
Masak Bapa yg menjadi manusia harus puasa segala...di goda setan lagi...
bisa anda jelaskan mengapa yesus mengatakan bapa di surga sementara dirinya(rohnya) ada di dunia? sementara yesus berdoa kepada bapa di surga,,
http://www.jesoes.com/alkitab/mat/26/36#36
apa roh kudus dalam diri yesus tidak bisa memberikan petunjuk pada dirinya sendiri, sehingga yesus mesti berdoa sendiri kepada diri sendiri,http://www.jesoes.com/alkitab/mat/14/23#23
dari ketimpanagn di atas apa prisip es, air, dan uap masih dapat diterapkan,, sementara es, air dan uap,, kosisten dalam dalam 1 unsur utama H2O,,
tapi trinitas tidak konsisten dalam 1 kekuatan,,
saya agak bingung,cak yadi wrote:3. Ketika di surga Roh Tuhan dapat bersatu ataupun terpisah.
apa maksud dari roh tuhan bersatu?? terpisah?? jelaskan masing2..
awalnya anda mengatakan mereka satu oknum,, nama bapa, putra, dan roh kudus adalah hanya
bisa berikan dasar anda menyatakan seperti itu,,cak yadi wrote:berubah menjadi yang sesuai dengan tugasnya
cak yadi wrote:4. Perbedaan masing-masing adalah tugas yang diemban. Roh Bapa adalah Roh Tuhan yang membimbing manusia pilihan (Nabi). Roh Anak adalah Roh Tuhan yang menjadi manusia pilihan (menjadi Nabi). Roh Kudus adalah Roh Tuhan yang membimbing manusia biasa.
jika roh bapa untuk membimbing nabi,, roh kudus untuk manusia biasa,,
apa alasannya? toh kedua diatas sama2 roh,,
matius 1;18Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri..
matius 1; 20Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
kenapa bukan roh bapa yang mengandungi rahim maria,, apa yesus manusia biasa, sementara nabi saja mendapatkan keistimewaan dengan mendapat bimbingan dari bapa??
EHAN- LETNAN DUA
-
Posts : 1393
Kepercayaan : Islam
Location : kalimantan
Join date : 16.07.12
Reputation : 39
Re: dari monotheis ke trinitas
Memangnya Tuhan nggak bisa berubah wujud?EHAN wrote: jika dalam satu wilayah untuk apa roh berubah menjadi roh,, apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus)
Allah sudah memberikan petunjuk kepada manusia melalui para Nabi. Perubahan wujud adalah bagian rencana Tuhan untuk menyadarkan manusia akan kehadiran TuhanEHAN wrote: apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus)
Tugas Tuhan banyak tetapi yang terutama adalah menciptakan alam semesta dan menyadarkan manusia akan keberadaaNyaEHAN wrote: bisa anda berikan, apa saja tugas tuhan,,?
Sudah ane jelasin bahwa sebelum kedatangan Yesus, Tuhan menyuruh Nabi sebagai "lidah" TuhanEHAN wrote: dasar anda apa "tuhan memiliki tugas"?,, apa gunanya malaikat2,, sampai tuhan menjalankan tugas sendiri.. apakah tuhan anda tidak mempercayai malaikat / nabi.?
Konsep perubahan Air adalah analogi Ane untuk menjelaskan konsep Trinitas. Biar mudah dipahamiEHAN wrote: dari ketimpanagn di atas apa prisip es, air, dan uap masih dapat diterapkan,, sementara es, air dan uap,, kosisten dalam dalam 1 unsur utama H2O,,
tapi trinitas tidak konsisten dalam 1 kekuatan,,
Itu intisari dari Alkitab yang ane bacaEHAN wrote: bisa berikan dasar anda menyatakan seperti itu (No 3 dari cakyadi statement)
Itu untuk membedakan saja karena Roh bapa dan Roh Kudus adalah sama.EHAN wrote: jika roh bapa untuk membimbing nabi,, roh kudus untuk manusia biasa,,
apa alasannya? toh kedua diatas sama2 roh
Itu kabar bahwa Yesus berasal dari Tuhan dan Yesus saat itu belum kelihatan Tuhan-nya karena belum nongol ke dunia jadi Roh Tuhan saat itu disebut Roh KudusEHAN wrote: matius 1;18Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri..
matius 1; 20Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Nabi dibimbing oleh Tuhan. Tapi Yesus langsung berasal (bukan dibimbing lagi) dari TuhanEHAN wrote: kenapa bukan roh bapa yang mengandungi rahim maria,, apa yesus manusia biasa, sementara nabi saja mendapatkan keistimewaan dengan mendapat bimbingan dari bapa??
Konsep Tugas sebagai pembeda pengenalan Roh Tuhan adalah pendapat Ane pribadi (setelah membaca ALkitab) dalam memahami TUHAN ane.
Secara keseluruhan TRINITAS adalah konsep pengenalan manusia terhadap TUHAN. Orang Kristen percaya bahwa TUHAN dapat berubah wujud 3 tetapi ke-3 wujud itu sebenarnya satu esensi yaitu TUHAN.
Bapa is Tuhan; Putera is Tuhan; Roh Kudus is Tuhan
Cak Yadi- SERSAN SATU
-
Posts : 111
Kepercayaan : Katolik
Location : Solo
Join date : 06.02.13
Reputation : 0
Re: dari monotheis ke trinitas
cak yadi wrote:Memangnya Tuhan nggak bisa berubah wujud?EHAN wrote:
jika dalam satu wilayah untuk apa roh berubah menjadi roh,, apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus)
loh,, ko nga di jawab,, saya menganggap tuhan anda mampu berubah wujud bukannya tidak bisa,, makanya saya bertanya seperti di atas,,
ehan wrote:apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus)?
wah anda ini kacau sendiri....
lihat konteks pertanyaan saya,, yaitu tentang bapa dan roh kudus,,bukan tentang perubahan wujud untuk menyadarkan,, tapi tentang mampu / tidak mampu di lihat dari tugas2nya menurut anda,,cak yadi wrote:Allah sudah memberikan petunjuk kepada manusia melalui para Nabi. Perubahan wujud adalah bagian rencana Tuhan untuk menyadarkan manusia akan kehadiran TuhanEHAN wrote:
apakah bapa tidak mampu berbuat apa2( memberi petunjuk)/ kesulitan memberi pentujuk, jika tidak menjadi roh lain (roh kudus)
anda berbicara secara universal,, tapi saya meminta secara struktural,, yaitu Roh Bapa, Roh Kudus, putra,,Tugas Tuhan banyak tetapi yang terutama adalah menciptakan alam semesta dan menyadarkan manusia akan keberadaaNya
apa anda takut saya bertanya kebalikannya seperti di atas
cak yadi wrote:Sudah ane jelasin bahwa sebelum kedatangan Yesus, Tuhan menyuruh Nabi sebagai "lidah" Tuhan
anda orang arab? ana, ane,,
bagaimana tentang malaikat,,sepertinya tuhan anda sibuk sendiri,, malaikat nganggur,,,
,,cak yadi wrote:Konsep perubahan Air adalah analogi Ane untuk menjelaskan konsep Trinitas. Biar mudah dipahami
sebuah konsep tentu mewakili sesuatu yang rumit,, sementara konsep anda, sangat bertentangan dengan prinsip trinitas,, dimana air tetap dalam 1 unsur, walau dalam bentuk bereda,, sementara tidak pada trinitas, dimana dalam bentuk lain, tidak dalam satu kekuatan bahkan kekuasaan,,,
bagaimana bisa konsep tersebut bisa mewakili konsep trinitas,, yang bila di kupas,, konsep H2O menjadi gagal dan bertentangan.
walau sebuah inti sari,, tentu ada dasar petunjuk ucapan anda,,cak yadi wrote:Itu intisari dari Alkitab yang ane baca
kalau tidak memiliki dasar, itu artinya anda MENGHAYAL..
lohh, anda ini bagaimana sih,, diatas mengatakancak yadi wrote:Itu untuk membedakan saja karena Roh bapa dan Roh Kudus adalah sama.
,,cak yadi wrote:Roh Tuhan akan berubah menjadi yang sesuai dengan tugasnya
apa yesus manusia biasa, karena bukan bapa yang mengandungi maria,, tetapi roh kudus,, sementara roh kudus salah satu tugasnya membimbing manusia biasa..
nabi saja langsung roh bapa,, bagaimana ini,, ??
jika satu esensi,, kenapa tidak dalam satu kekuatan dan kekuasaan..??Nabi dibimbing oleh Tuhan. Tapi Yesus langsung berasal (bukan dibimbing lagi) dari Tuhan
Konsep Tugas sebagai pembeda pengenalan Roh Tuhan adalah pendapat Ane pribadi (setelah membaca ALkitab) dalam memahami TUHAN ane.
Secara keseluruhan TRINITAS adalah konsep pengenalan manusia terhadap TUHAN. Orang Kristen percaya bahwa TUHAN dapat berubah wujud 3 tetapi ke-3 wujud itu sebenarnya satu esensi yaitu TUHAN.
Bapa is Tuhan; Putera is Tuhan; Roh Kudus is Tuhan
EHAN- LETNAN DUA
-
Posts : 1393
Kepercayaan : Islam
Location : kalimantan
Join date : 16.07.12
Reputation : 39
Re: dari monotheis ke trinitas
kalau aloh bisa berubah wujud kagak?
jibril aja bisa lho..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: dari monotheis ke trinitas
Jangan sok ilmiah kalau asal cuap cuap...SEGOROWEDI wrote:
itu analog 3 oknum tapi satu entitas
yang katanya gak nyampek di otak para santri ponpes
padahal H2O bisa berupa padat (es), cair (air), dan gas (uap air)
es bisa campur air dan uap air pada waktu yang sama dan dimanapun
Coba perhatikan...
Jika air seberat 1 kg...dipanaskan sampai habis berubah menjadi uap...
Ketika berubah menjadi uap...air sudah habis...
Jadi berdasar logika anda...ketika Allah menjelma menjadi Yesus...Allah pun habis..ilang ?...Jika jawaban anda tidak...berarti pengandaian anda salah.
suara hati- SERSAN MAYOR
-
Posts : 288
Kepercayaan : Islam
Location : Medan
Join date : 29.11.12
Reputation : 5
Re: dari monotheis ke trinitas
@duren
Maksud nya nguap nya separuh gitu ?...jadi tuhan nya separuh-separuh gitu..udah kayak putri duyung aja.
Maksud nya nguap nya separuh gitu ?...jadi tuhan nya separuh-separuh gitu..udah kayak putri duyung aja.
suara hati- SERSAN MAYOR
-
Posts : 288
Kepercayaan : Islam
Location : Medan
Join date : 29.11.12
Reputation : 5
Re: dari monotheis ke trinitas
@Dodol
Tuhan itu ada DIMANA MANA
Elo UAPIN ampe cape juga ga akan ada habisnya
Tuhan itu ada DIMANA MANA
Elo UAPIN ampe cape juga ga akan ada habisnya
Guest- Tamu
Re: dari monotheis ke trinitas
Jadi maksud sohib mu..."air ada dimana mana" ?duren sawit wrote:
Tuhan itu ada DIMANA MANA
Elo UAPIN ampe cape juga ga akan ada habisnya
suara hati- SERSAN MAYOR
-
Posts : 288
Kepercayaan : Islam
Location : Medan
Join date : 29.11.12
Reputation : 5
Re: dari monotheis ke trinitas
ANALOGI H2O dibuat unruk menerangkan KENISCAYAAN bahwa SESUATU itu bisa punya WUJUD bermacam macamsuara hati wrote:Jadi maksud sohib mu..."air ada dimana mana" ?duren sawit wrote:
Tuhan itu ada DIMANA MANA
Elo UAPIN ampe cape juga ga akan ada habisnya
Sedang kan elo langsung oot ke masalah KENISCAYAAN KEBERADAAN benda
Sehingga elo MELANGGAR rule bahwa Tuhan ada di mana mana
Sementara Trinitas adalah PENDEKATAN manusia untuk MENGHITUNG wujud Tuhan yang di kenalnya TITIK
Tuhh camkan kata : PENDEKATAN
Masalah FAKTUAL NYA => HANYA TUHAN LAH YANG TAU !!
Bisa bisa ajah EMPATNITAS ato SERATUSNITAS
Guest- Tamu
Re: dari monotheis ke trinitas
Ketika Tuhan bapa berubah menjadi Anak (Yesus) bukan berarti semua entitas Allah berubah menjadi Anak. Yang berubah sebagian.suara hati wrote:Jangan sok ilmiah kalau asal cuap cuap...SEGOROWEDI wrote:
itu analog 3 oknum tapi satu entitas
yang katanya gak nyampek di otak para santri ponpes
padahal H2O bisa berupa padat (es), cair (air), dan gas (uap air)
es bisa campur air dan uap air pada waktu yang sama dan dimanapun
Coba perhatikan...
Jika air seberat 1 kg...dipanaskan sampai habis berubah menjadi uap...
Ketika berubah menjadi uap...air sudah habis...
Jadi berdasar logika anda...ketika Allah menjelma menjadi Yesus...Allah pun habis..ilang ?...Jika jawaban anda tidak...berarti pengandaian anda salah.
Cak Yadi- SERSAN SATU
-
Posts : 111
Kepercayaan : Katolik
Location : Solo
Join date : 06.02.13
Reputation : 0
Re: dari monotheis ke trinitas
Pertanyaan kemudian adalah :Cak Yadi wrote:
Ketika Tuhan bapa berubah menjadi Anak (Yesus) bukan berarti semua entitas Allah berubah menjadi Anak. Yang berubah sebagian.
(1).Darimana anda dapat keterangan bahwa berobah sebagian ? ada penjelasan di alkitab ?
(2).Udah kayak putri duyung lah ya :)
Suatu analogi yang tidak tepat...pada prinsip perubahan wujud...setelah berubah wujud...maka wujud asal habis atau ilang...duren sawit wrote:
ANALOGI H2O dibuat unruk menerangkan KENISCAYAAN bahwa SESUATU itu bisa punya WUJUD bermacam macam
Sementara dalam trinitas..."katanya" gak ada yang ilang...jadi tidak tepat.
Makanya saya sarankan ke Cak Yadi untuk mulai menghormati (menyembah) lembu, sandal, katak atau hidung anda sendiri...duren sawit wrote:
Sementara Trinitas adalah PENDEKATAN manusia untuk MENGHITUNG wujud Tuhan yang di kenalnya TITIK
Tuhh camkan kata : PENDEKATAN
Masalah FAKTUAL NYA => HANYA TUHAN LAH YANG TAU !!
Bisa bisa ajah EMPATNITAS ato SERATUSNITAS
Siapa tau tuhan sedang menjelma menjadi lembu atau hidung anda.
suara hati- SERSAN MAYOR
-
Posts : 288
Kepercayaan : Islam
Location : Medan
Join date : 29.11.12
Reputation : 5
Halaman 2 dari 10 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Similar topics
» Dari Esa Menjadi Trinitas
» TAHAPAN DAN ASPEK YANG BERBEDA DARI OKNUM TRINITAS
» [bisa dijual][tidak harus dari kardus, bisa dari triplek] Kreasi kerajinan tangan rak dinding unik minimalis dari kardus bekas
» [ WAIJB tahu !!! ][ CAMILAN dari TANAH LIAT !!! ] Makanan dari tanah liat (AMPO) dari Tuban / food from the ground
» [lampu dari botol bekas] Lampu dari Botol Plastik Selamatkan Manila dari Kegelapan
» TAHAPAN DAN ASPEK YANG BERBEDA DARI OKNUM TRINITAS
» [bisa dijual][tidak harus dari kardus, bisa dari triplek] Kreasi kerajinan tangan rak dinding unik minimalis dari kardus bekas
» [ WAIJB tahu !!! ][ CAMILAN dari TANAH LIAT !!! ] Makanan dari tanah liat (AMPO) dari Tuban / food from the ground
» [lampu dari botol bekas] Lampu dari Botol Plastik Selamatkan Manila dari Kegelapan
Halaman 2 dari 10
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik