dari monotheis ke trinitas

First topic message reminder :

Tahun 12 M Tersurat dalam Yohanes 20:17 ... "Aku naik kepada
Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."

57 M Paulus menulis "Tiada ada Allah lain, melainkan
Yang Satu Bagi kita hanya ada satu Allah,
Sang Bapa, dan satu Yesus Kristus."

96 M Clement I (Clemens Romanus), 88 - 97, uskup Roma,
menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel
(rasul) diutus oleh Kristus."

120 M Rukun Iman para apostel (Apostles' Creed) mulai
dikenal Gereja. Bunyinya "Saya percaya akan Allah,
Sang Bapa Yang Maha Kuasa."

150 M Justin Martyr (juga dikenal dengan Justinus si Ahli
Filsafah), kelahiran Syikhem di Palestina, 100 - 165,
dengan ajaran Platonisme mulai merusak kesederhanaan
Nasrani. Beliau adalah guru-besar Platonisme dan
kemudian masuk Kristen tanpa membuang Platonisme,
sebab perpaduan maka beliau dihukum mati.

170 M Kata "Trias" pertama kali terdapat dalam literatur
Nasara.

200 M Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh
Tertullianus, seorang penulis tarikh gereja.

230 M Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria
185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang
doa-doa ditujukan kepada Kristus.

260 M Sabellius, guru Nasrani, mengajar: Sang Bapa,
Sang Putera dan Roh Kudus adalah tiga nama untuk
Tuhan yang sama.

300 M Bentuk Trinitas dan doa belum dikenal Gereja.

310 M Lactantius Firmianus, bapa Gereja, menulis "Kristus
tidak pernah menamakan dirinya Tuhan."

320 M Eusebius, ahli tarikh Gereja dan uskup Caesarea,
dan kawan Arius 260 - 340, menulis "Kristus mengajar
kita untuk menamakan bapanya Tuhan yang benar dan
untuk beribadat kepadaNya."

325 M Muktamar Iznik (Nicene Council) bersepakat menamakan
Kristus "Allah dari Allah, Tuhan benar dari Tuhan
benar."

350 M Pertentangan-pertentangan hebat dalam Gereja perihal
ajaran Trinitas.

370 M Doxology (puja-puji) bagi Sang Bapa, Sang Putera dan
Roh Kudus, disusun dan disesalkan sebagai suatu
bid'ah (novelty).

381 M Muktamar Konstantinopel (kini Istambul)
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam satu Tuhan."

383 M Kaisar Theodosius I Agung (379-395) mengancam akan
menghukum semua yang tidak percaya dan tidak ibadat
terhadap Trinitas.

496 M Firman Paus Gelasius I (492-496) menghukum Injil
Barnabas. Barnabas adalah pembina jemaah
di Antakia (Antiok).

TRINITAS tidak ada dalam Bible. Trinitas merupakan synthesis
yang dihasilkan oleh Gereja. Hubungan dengan Trinitas dari
bangsa-bangsa kafir yang melahirkan Trinitas faham Gereja.
Perpaduan ini memudahkan Gereja menasranikan bangsa-bangsa
jahiliyah (kafir) yang bertrinitas. Prof. Dr. G.J. Vossius
[18] menerangkan bahwa Trinitasnya:

Orang-orang Indian Amerika: OTKON, MESSOU dan ATAHAUATA.

Orang-orang Hindu: BRAHMA, VISYNU dan SIVA, yang dirupakan
satu badan berkepala tiga.

Orang-orang Mesir Kuna: EICTON, CNEPH (DEMIURGUS) dan PHTHA
atau PTAH.

Bangsa-bangsa Greka (Yunani):

a)Orpheus: PHANES, URANOS dan KRONOS.

b)Plato: AGATHON, NOUS dan PSUCHE.

c)Pythagoras: MONAD, NOUS dan PSUCHE.

Orang-orang Parsi: OROMASDES. MITHRAS dan ARIMENES

Orang-orang Rumawi Kuna: JUPITER, MINERVA dan JUNO, Amor ac
Delicium, Jovis, yaitu Roh Suci.

Orang-orang Skandinavia (Norse, Anglo-Saxon, Jerman). ODIN
(OTHIN atau WODAN), HAENIR dan LODUR.

bahwa Bapa = Putera = Roh Kudus
apa bisa tamat? pikirkan...!

SEGOROWEDI wrote:
bahwa Bapa = Putera = Roh Kudus
apa bisa tamat? pikirkan...!

Lagi-lagi balasan SMS yang ane dapat..walah..malang bener nasib si wedi..hi..hik..hik

hafisah wrote:
Wk..wk..wk..memang bener-bener ajaib makhluk yg bernama wedi ini..jawabannya hanya sms doang..
dan asbun lagi....coba diresapi lagi tuh pernyataan ane diatas..yang saya bilang ajaran trinitas
tamat dengan sendirinya...karena heppy endingnya kata si Ogli..naik kesurga..dan kamu tambahkan lagi
kembali kewujud aslinya..memang betul..betul hanya amin dan iman doang kepercayaan umat paulus..

Saran saya tidak usah dilayani lagi beliau itu...payah kalau sering tinggal kelas dan gak lulus lulus...saya aja udah males meresponnya.

suara hati wrote:

hafisah wrote:
Wk..wk..wk..memang bener-bener ajaib makhluk yg bernama wedi ini..jawabannya hanya sms doang..
dan asbun lagi....coba diresapi lagi tuh pernyataan ane diatas..yang saya bilang ajaran trinitas
tamat dengan sendirinya...karena heppy endingnya kata si Ogli..naik kesurga..dan kamu tambahkan lagi
kembali kewujud aslinya..memang betul..betul hanya amin dan iman doang kepercayaan umat paulus..

Saran saya tidak usah dilayani lagi beliau itu...payah kalau sering tinggal kelas dan gak lulus lulus...saya aja udah males meresponnya.

Tepat sekali Bro...baiknya dicuekin aza..kecuali beliau udah naik kelas dan lulus wk.wk.wk.wk..

oglikom wrote:

suara hati wrote:

oglikom wrote:
Baca dengan cermat ayat yang anda petik terutama pada QS 38.4 yang saya merahkan "dari kalangan mereka" dengan kata lain DARI KALANGAN PENYEMBAH BERHALA.
Kitab suci kalian sudah menjelaskan dengan gamblang Muhammad adalah salah satu dari PENYEMBAH BERHALA, jadi bukan saya yang mengada-ada.
Kurang yakin!? saya berikan ayat lainnya.

Dari kalangan mereka maksudnya dari kalangan manusia, atau manusia yang hidup di kalangan (di sekitar mereka) mereka ! Wong memang di zaman nabi Muhammad banyak sekali penganut kafir kok.

Memang orang Islam sangat mengherankan, bisa secara tiba-tiba begitu pandai dan mendadak menjadi bodho bila sudah membela IDEOLOGI yang bernama Islam.
Coba bung SH perhatikan kalimat keseluruhannya "Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka". Yang secara tiba-tiba MENJADIKAN Tuhan-Tuhan kalangan mereka menjadi SATU.
Sudah bisa dipastikan Muhammad seperti MEREKA.

Sudah membuat seseorang atau bahkan semua pemujanya MUKA MERAH...hehehe.

[quote="oglikom"]

oglikom wrote:

suara hati wrote:

oglikom wrote:
Baca dengan cermat ayat yang anda petik terutama pada QS 38.4 yang saya merahkan "dari kalangan mereka" dengan kata lain DARI KALANGAN PENYEMBAH BERHALA.
Kitab suci kalian sudah menjelaskan dengan gamblang Muhammad adalah salah satu dari PENYEMBAH BERHALA, jadi bukan saya yang mengada-ada.
Kurang yakin!? saya berikan ayat lainnya.

Dari kalangan mereka maksudnya dari kalangan manusia, atau manusia yang hidup di kalangan (di sekitar mereka) mereka ! Wong memang di zaman nabi Muhammad banyak sekali penganut kafir kok.

Memang orang Islam sangat mengherankan, bisa secara tiba-tiba begitu pandai dan mendadak menjadi bodho bila sudah membela IDEOLOGI yang bernama Islam.
Coba bung SH perhatikan kalimat keseluruhannya "Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka". Yang secara tiba-tiba MENJADIKAN Tuhan-Tuhan kalangan mereka menjadi SATU.
Sudah bisa dipastikan Muhammad seperti MEREKA.

Sepertinya anda tidak memahami dan kurang mengerti ayat tsb, baik saya luruskan sangkaan anda,
Dari Kalangan mereka..maksudnya adalah Muhammad memang dari kalangan kaum Bani israel..dimana pada saat beliau belum menerima wahyu beliau hidup dilingkungan para kafirun, kemudian setelah menerima wahyu dari Allah SWT, maka beliau memberikan peringatan kepada kafirun agar menyembah Tuhan yang satu yaitu Allah SWT,
dan selanjutnya Menjadikan tuhan-tuhan kalangan mereka menjadi satu..
maksudnya bukan tuhan -tuhan berhala kaum kafirun yang banyak menjadi satu..karena mereka heran
di agama yang terakhir menurut mereka (Nasrani) mengakui tuhan yang yang tiga..oleh karena itu
mereka menggangap Muhammad Ahli sihir yang pendusta.. padahal mereka yang tidak mengerti..
begitu...

@ Atas

oglikom wrote:

suara hati wrote:

oglikom wrote:
Surah Shaad.5
Mengapa ia menjadikan Tuhan-Tuhan itu TUHAN YANG SATU saja? Sesungguhnya itu benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan?
Penyembah Alloh SWT sendiri saja heran..nah loh.

Para penyembah berhala atau kafir itu yang protes...bukan orang yang beriman...
Berikut petikan ayat nya :

Surat Shaad :
[38:4] Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".
[38:5] Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.

Jadi bukan orang beriman yang heran dengan penyembahan Tuhan yang satu melainkan orang kafir.

Baca dengan cermat ayat yang anda petik terutama pada QS 38.4 yang saya merahkan "dari kalangan mereka" dengan kata lain DARI KALANGAN PENYEMBAH BERHALA.
Kitab suci kalian sudah menjelaskan dengan gamblang Muhammad adalah salah satu dari PENYEMBAH BERHALA, jadi bukan saya yang mengada-ada.

Kurang yakin!? saya berikan ayat lainnya.

Tolong jangan asal....kalau mau mengerti berlajar asbabun nuzul, seperti saya menurut nasehat pacar saya VHEE.
Jadi tidak asal Islam saja.

Ada BERAPA Kitab Suci umat Islam?

Sepengetahuan saya kitab suci umat Islam 1.

Jika Kitab Suci umat Islam CUMA ADA 1, berarti utk bisa membaca Kitab Suci nya yg CUMA ADA 1 tsb maka muslim2 yg jumlahnya di dunia sekitar 1 milyar tsb harus ngantri utk dpt giliran membaca Kitab Suci yg cuma ada 1 tsb dong.

Pasti akan dijawab bahwa jilid nya kan banyak, sehingga masing2 muslim bisa memiliki sendiri satu jilid kitab sucinya masing2.

Nah Jadi banyaknya jumlah jilid kitab suci yg masing2 jilid pada hakekatnya adalah kitab suci umat islam (yakni Alquran), TIDAK lantas menyebabkan dikatakan kalau Kitab Suci umat Islam ada banyak/lebih dari 1.

Kamu bisa bilang "kitab suci umat islam cuma SATU" krn meskipun banyak jilid, tapi isi (hakekat) dari tiap jilid itu sama dan CUMA SATU, yakni Alquran (Kitab suci umat islam satu2nya).

Nah pakai pemikiran cara hitung mu tsb yg berdasarkan isi/hakekat pada Trinitas.

"kitab suci umat islam cuma SATU" krn meskipun banyak jilid, tapi isi (hakekat) dari tiap jilid itu sama dan CUMA SATU, yakni Alquran (Kitab suci umat islam satu2nya).

Meskipun ada 3 Pribadi, tapi hakekat ketiga Pribadi tsb sama dan CUMA SATU yakni Allah Yang Esa.

yg warna biru analogi yg mendekati perihal jumlah dari yg warna merah

-------

mungkin dan biasanya akan ada yg komentar dari muslim:
"Tuhan koq disamain dgn kitab?"

Maka tanggapan saya:
-Siapa juga yg duluan suka mempermasalahkan Trinitas dgn matematika? Tuhan koq disamain dgn rumus matematika?
- Siapa juga yg duluan suka maksa minta analogi /perumpamaan yg cocok utk Trinitas?

Muslim tuh ga konsisten. Di satu sisi punya prinsip "tidak ada yg serupa dgn Allah", tapi di sisi lain malah minta analogi/perumpamaan, sampai2 kalau ga ada analogi/perumpamaan yg cocok dianggap omong kosong spt comment sdr suara hati berikut:

suara hati wrote:berbagai teori dan perumpamaan tidak ada SATU PUN yang mengena ke trinitas...jadi omong kosong trinitas itu

Benar2 Ga konsisten !!!

oglikom wrote:@ Atas

oglikom wrote:

suara hati wrote:

oglikom wrote:
Surah Shaad.5
Mengapa ia menjadikan Tuhan-Tuhan itu TUHAN YANG SATU saja? Sesungguhnya itu benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan?
Penyembah Alloh SWT sendiri saja heran..nah loh.

Para penyembah berhala atau kafir itu yang protes...bukan orang yang beriman...
Berikut petikan ayat nya :

Surat Shaad :
[38:4] Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".
[38:5] Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.

Jadi bukan orang beriman yang heran dengan penyembahan Tuhan yang satu melainkan orang kafir.

Baca dengan cermat ayat yang anda petik terutama pada QS 38.4 yang saya merahkan "dari kalangan mereka" dengan kata lain DARI KALANGAN PENYEMBAH BERHALA.
Kitab suci kalian sudah menjelaskan dengan gamblang Muhammad adalah salah satu dari PENYEMBAH BERHALA, jadi bukan saya yang mengada-ada.

Kurang yakin!? saya berikan ayat lainnya.

Tolong jangan asal....kalau mau mengerti berlajar asbabun nuzul, seperti saya menurut nasehat pacar saya VHEE.
Jadi tidak asal Islam saja.

Coba dulu anda tampilkan asbabun nuzulnya..saya ingin tahu bagaimana cara anda mencerna
kalimatnya...

Bajing Ireng wrote:

Sepertinya anda tidak memahami dan kurang mengerti ayat tsb, baik saya luruskan sangkaan anda,
Dari Kalangan mereka..maksudnya adalah Muhammad memang dari kalangan kaum Bani israel..dimana pada saat beliau belum menerima wahyu beliau hidup dilingkungan para kafirun, kemudian setelah menerima wahyu dari Allah SWT, maka beliau memberikan peringatan kepada kafirun agar menyembah Tuhan yang satu yaitu Allah SWT,
dan selanjutnya Menjadikan tuhan-tuhan kalangan mereka menjadi satu..
maksudnya bukan tuhan -tuhan berhala kaum kafirun yang banyak menjadi satu..karena mereka heran
di agama yang terakhir menurut mereka (Nasrani) mengakui tuhan yang yang tiga..oleh karena itu
mereka menggangap Muhammad Ahli sihir yang pendusta.. padahal mereka yang tidak mengerti..
begitu...

Buktikan dhunk tulisan anda ini, kalau tidak bisa mending mingkem.

aliumar wrote:
"kitab suci umat islam cuma SATU" krn meskipun banyak jilid, tapi isi (hakekat) dari tiap jilid itu sama dan CUMA SATU, yakni Alquran (Kitab suci umat islam satu2nya).

Meskipun ada 3 Pribadi, tapi hakekat ketiga Pribadi tsb sama dan CUMA SATU yakni Allah Yang Esa.

yg warna biru analogi yg mendekati perihal jumlah dari yg warna merah

Pengandaian tentang jilidan Quran dan trinitas adalah jauh panggang dari api...bahkan bisa memunculkan 'masalah' baru.

Saya tidak setuju dengan pengandaian itu karena :
1. Prinsip memperbanyak quran adalah prinsip fotocopy atau prinsip membelah diri. Berarti pada kasus ini anda juga menyamakan prinsip trinitas dengan prinsip pembelahan sel atau (pengembang biakan amoeba)...Namun pada foto copy : isi jilid nya sama...dan pada pembelahan sel...terjadi sel kedua yang identik...hal ini memunculkan point (2).
2. Bapa,putera dan roh kudus...'kemampuan atau wewenangnya' tidak identik. Bapa lebih besar dari putera. Putera berdo'a dan bersyukur kepada bapa. Artinya bapa,putera dan roh kudus tidak lah memiliki 'isi' yang sama selayaknya isi jilid foto copy.

Jadi trinitas kristen itu tidak sama dengan foto copy atau pengembang biakan sel atau amoeba.

Saya tidak setuju dengan pengandaian itu karena :
1. Prinsip memperbanyak quran adalah prinsip fotocopy atau prinsip membelah diri.

Ingat masalah kamu di awal yg menyebabkan saya memeberi contoh tsb kan perihal "JUMLAH". Kamu kan mempermasalahkan "Jumlah" Allah Trinitas yg tetap bisa dianggap sbg "Satu Tuhan (Monotheis)" oleh pihak Kristen..Kenapa sekarang jadi melenceng ke perihal proses perbanyakan?

Fokus contoh itu perihal "Jumlah" bukan "Proses".

Prinsip yg ingin ditekankan dari contoh itu prinsip "JUMLAH (cara "hitung"), Ini sebagaimana yg kamu masalahkan yaitu perihal "JUMLAH", yaitu bahwa: "Banyak nya jilid Kitab suci umat Islam tetap BISA dikatakan kalau kitab suci umat islam CUMA SATU, dan tidak menyebabkan itu berarti Kitab Suci umat Islam jadi BANYAK

"Banyak nya jilid Kitab suci umat Islam tetap BISA "dihitung" kalau kitab suci umat islam CUMA SATU, krn esensi/isi dari jilid2 yg banyak itu sama dan CUMA SATU, yaitu Alquran (kitab suci umat islam satu2nya).

Jadi "hitung" JUMLAH nya yaitu pada Esensi/isi nya yg memang cuma SATU, dan bukan "hitung" Jumlah Jilidnya.

Demikian juga Trinitas:
Meng-"Hitung" JUMLAH Allahnya yaitu pada Esensi dari ketiga Pribadi yang SAMA DAN CUMA SATU yaitu Allah Yang Esa.

2. Bapa,putera dan roh kudus...'kemampuan atau wewenangnya' tidak identik.

Kan yg kamu masalahkan perihal "JUMLAH", ga usah melenceng ke masalah "fungsi/kuasa/wewenang".

Bapa lebih besar dari putera. Putera berdo'a dan bersyukur kepada bapa. Artinya bapa,putera dan roh kudus tidak lah memiliki 'isi' yang sama selayaknya isi jilid foto copy.

Kalau dikatakan:
"Si Budi itu atasan saya".
"Saya disuruh sama si Budi sbg atasan saya, utk membeli buku"
"Saya berterima kasih kpd Budi, atasan saya, krn telah menaikan gaji saya"
Apakah itu berarti "isi" Budi dan saya berbeda?
Tetap sama. Si Budi maupun saya "isi" nya SAMA2 MANUSIA.

Ini juga argumen yg suka dipakai muslim, krn ada ayat yg mengatakan "Bapa lebih besar dari Yesus", "Bapa mengutus Yesus", dsb, lalu menganggap Yesus bukan Allah melainkan lebih rendah dari Allah (yakni cuma manusia).
Apakah krn disuruh Budi, dan saya bawahan Budi, lantas itu berarti "isi/hakekat" diri saya bukan manusia melainkan lebih rendah dari manusia?

aliumar wrote:
Ingat masalah kamu di awal yg menyebabkan saya memeberi contoh tsb kan perihal "JUMLAH". Kamu kan mempermasalahkan "Jumlah" Allah Trinitas yg tetap bisa dianggap sbg "Satu Tuhan (Monotheis)" oleh pihak Kristen..Kenapa sekarang jadi melenceng ke perihal proses perbanyakan?
Fokus contoh itu perihal "Jumlah" bukan "Proses".

Saya menyatakan jumlah Tuhan adalah satu. Kamu kemudian mempertahankan trinitas dengan contoh pertanyaan "berapa jumlah kitab suci Islam"...kemudian saya bertanya..."apakah ada hubungan dengan trinitas ?"...maka kemudian saya jawab..."kitab suci Islam adalah 1"

Nah muncullah teori penjilidan mu...segera saja saya bandingkan teori penjilidan dengan trinitas...dan hasilnya trinitas tidak sama dengan fotocopy atau amoeba.

aliumar wrote:
Demikian juga Trinitas:
Meng-"Hitung" JUMLAH Allahnya yaitu pada Esensi dari ketiga Pribadi yang SAMA DAN CUMA SATU yaitu Allah Yang Esa.

Jauh panggang dari api bahwa trinitas = penjilidan = foto copy tuhan= amoeba beranak.

aliumar wrote:
Fokus contoh itu perihal "Jumlah" bukan "Proses".

Contoh itu tidak sama dengan trinitas...!
Kalau soal jumlah tapi tidak dihubungkan dengan trinitas...itu namanya belajar berhitung, ngapai pake contoh jilid segala...begini lo belajar berhitung...
1.Jika kamu naik bajai...hitung ya ada berapa kali melihat pohon mangga di jalan.
2.Jika kamu makan nasi...hitung ya berapa kali mengunyah sebelum ditelan...

Itu dia masalah jumlah....yang kita bicarakan bukan hanya jumlah saja...tapi jumlah + trinitas.

Sedari awal saya sudah mempertanyakan semacam "apakah maksud anda menanyakan jumlah quran berhubungan dengan contoh trinitas ? anda jawab ya..

aliumar wrote:
Ini juga argumen yg suka dipakai muslim, krn ada ayat yg mengatakan "Bapa lebih besar dari Yesus", "Bapa mengutus Yesus", dsb, lalu menganggap Yesus bukan Allah melainkan lebih rendah dari Allah (yakni cuma manusia).

Berarti kamu mendukung bunyi ini ?

1.Yesus lebih besar dari bapa.
2.Yesus mengutus bapa ?

Kenapa gak didukung???...lho..katanya sama aja...sama sama tuhan ?

aliumar wrote:
Kalau dikatakan:
"Si Budi itu atasan saya".
"Saya disuruh sama si Budi sbg atasan saya, utk membeli buku"
"Saya berterima kasih kpd Budi, atasan saya, krn telah menaikan gaji saya"
Apakah itu berarti "isi" Budi dan saya berbeda?
Tetap sama. Si Budi maupun saya "isi" nya SAMA2 MANUSIA.

Kalau itu memang sama sama manusia...
Tapi si Budi dan atasannya tidak bersatu menjadi tunggal. Atau kamu menganggap mereka 'tunggal' hanya karena sama sama manusia ?
Kalau atasannya di ganti dengan hantu atau gendruwo bagaimana ?

Nah muncullah teori penjilidan mu...segera saja saya bandingkan teori penjilidan dengan trinitas...dan hasilnya trinitas tidak sama dengan fotocopy atau amoeba.

ga sama nya krn contoh itu kan utk menggambarkan kesamaan "jumlah satu" nya Trinitas dgn "jumlah satu" nya Kitab Suci umat Islam, bukan utk menggambarkan kesamaan "proses perbanyakan".

dan yg perlu diingat juga bahwa contoh analogi yg mendekati yg saya berikan itu utk menggambarkan/menjelaskan Trinitas. Bukan sebaliknya, Trinitas utk menjelaskan analogi yg saya berikan.

Kamu mempermasalahkan "jumlah satu" nya Trinitas---> saya kasih analogi "jumlah kitab suci umat Islam".
Tidak bisa kemudian kamu mempermasalahkan "proses perbanyakan" yg ada di kitab dgn "proses" pada Trinitas yg memang tidak ada proses perbanyakan. Arahnya menjadi terbalik.

Jadi krn analogi pendekatan yg saya berikan utk menggambarkan Trinitas, maka "arahnya" harus dari apa yg ada di Trinitas lalu diarahkan ke yg sama yg ada di analogi tsb, bukan mengarahkan sebaliknya, dari apa yg ada di analogi lalu coba diarahkan(dibandingkan) ke Trinitas

"jumlah satu" Trinitas ---> Jumlah satunya kitab suci umat islam
???? (arah terbalik) <------ proses perbanyakan kitab suci.

Sama spt menjelaskan / menganalogikan gaya tarik gravitasi bumi ke anak2 dgn memakai analogi gaya tarik magnet. Tidak bisa kemudian dibalik, mempermasalahkan magnet yg bisa tolak menolak dgn gravitasi bumi yg tidak bisa tolak menolak.
Analogi itu utk menggambarkan sesuatu yg ada di gravitasi yaitu ada gaya tarik menarik, yg ada juga di magnet, (yg sama2 semakin kuat tarikannya jika jaraknya semakin dekat). Bukan sebaliknya mengarahkan perbandingan yg ada di analogi magnet kemudian membandingkannya dgn yg tidak ada di gravitasi bumi (yaitu gaya tolak menolak).

Gravitasi bumi ---> Medan magnet
"tarik menariknya" gravitasi bumi---> tarik menarik nya magnet
???? (arah nya terbalik) <------ tolak menolaknya magnet

Jadi selain sudah melenceng, membahasa perihal "proses perbanyakan" juga tidak sesuai dgn arah tujuan dlm memberikan analogi. Analogi utk menjelaskan yg dianalogikan, bukan sebaliknya, analogi dijelaskan oleh yg dianalogikan.

Kalau soal jumlah tapi tidak dihubungkan dengan trinitas

siapa bilang ga dihubungkn dgn Trinitas. Lihat tuh analogi jumlah di tulisan yg saya beri warna biru dan merah di post sebelumnya, dmn yg merah jelas2 saya kaitkan dgn Trinitas. Saya tulis lagi niy (Perhatikan yg ditebalkan dan digarisbawahi yg menunjukan kalau saya mengHUBUNGKAN perihal "JUMLAH satu" dgn/pada Trinitas):

Jadi pada contoh jilid kitab suci: "hitung" JUMLAH nya yaitu pada Esensi/isi nya yg memang cuma SATU, dan bukan "hitung" Jumlah Jilidnya.

Demikian juga Trinitas:
PADA TRINITAS, Meng-"Hitung" JUMLAH Allahnya yaitu pada Esensi dari ketiga Pribadi yang SAMA DAN CUMA SATU yaitu Allah Yang Esa.

Nah masalahnya kamu kemudian mengkaitkan contoh jilid buku tsb yg digunakan utk analogi "jumlah satu" pada Trinitas, lalu kemudian kamu kaitkan (melenceng) ke perihal proses.

Nah jadi sudah beres kan Perihal "JUMLAH satu" nya Trinitas.

Kalau itu memang sama sama manusia...
Tapi si Budi dan atasannya tidak bersatu menjadi tunggal. Atau kamu menganggap mereka 'tunggal' hanya karena sama sama manusia ?

balik lagi ke perihal "JUMLAH".
Silahkan pikirkan kembali Kenapa kamu mengatakan "JUMLAH Kitab Suci Umat Islam SATU? Padahal 1 jilid kitab yg ada padamu isinya adalah Kitab Suci Islam (yakni Alquran), 1 jilid yg ada di tangan muslim B isinya adalah juga sama Kitab Suci umat Islam (yakni Alquran), dan 1 jilid yg ada di tangan masing2 muslim lainnya isinya juga sama yakni Kitab Suci umat Islam (yakni Alquran). Lantas Kenapa kamu tetap menyatakan kalau JUMLAH kitab suci umat Islam tetap 1, bukan banyak?

Aspek Trinitas itu banyak. Kamu mau lihat aspek mana nya dulu niy.
Tiap analogi utk mendekati penggambaran salah satu aspek Trinitas tidak bisa saling dicampuradukan.

Contoh "jumlah kitab" menggambarkan aspek "Jumlah satu" nya Trinitas.
Contoh "budi dan saya" menggambarkan aspek "kesamaan isi/hakekat tiap Pribadi dlm Trinitas".

Tiap contoh yg saya berikan sesuai dgn aspek Trinitas yg kamu tanyakan.

Kamu masalahkan aspek "Jumlah satu" pada Trinitas--->saya kasih contoh "jumlah kitab suci umat islam"

Kamu lalu mempermasalahkan aspek "Isi" pada Trinitas---> saya kasih contoh "si Budi dan saya"

aliumar wrote:
ga sama nya krn contoh itu kan utk menggambarkan kesamaan "jumlah satu" nya Trinitas dgn "jumlah satu" nya Kitab Suci umat Islam, bukan utk menggambarkan kesamaan "proses perbanyakan".

Oh tidak bisa begitu...
(1).Isi masing masing adalah sama, sementara 'isi' trinitas tidak sama ('isi bapa' lain dengan 'isi putera')...Buktinya bapa tidak bersyukur kepada anak,anak tidak mengutus bapa, dan bapa tidak menetek kepada ibu....Kalau isi jilid nya sama...maka halaman sekian di jilid ini bisa digantikan langsung dengan halaman yang sama di jilid lain...
(2).Buku bisa sampai dicetak ribuan...alias ribuan atau jutaan nitas..trinitas cuma 3.

Prinsipnya saya tidak bisa menerima penjelasan trinitas yang memilah milah jumlah dengan trinitas...(Ini syarat saya dari awal sehingga saya mau menjawab 1)...

aliumar wrote:
Kamu mempermasalahkan "jumlah satu" nya Trinitas---> saya kasih analogi "jumlah kitab suci umat Islam".
Tidak bisa kemudian kamu mempermasalahkan "proses perbanyakan" yg ada di kitab dgn "proses" pada Trinitas yg memang tidak ada proses perbanyakan. Arahnya menjadi terbalik.

Seharusnya bisa, jika tidak bisa maka itu berarti pengandaian yang tidak cocok. Jika bisa...saya yakin anda segera menyodorkan kepada saya sebagai bukti bahwa pengandaian itu benar...tapi apa lacur...ternyata tak cocok...sehingga anda memberi batasan harus arah begini dan begitu...

aliumar wrote:
"jumlah satu" Trinitas ---> Jumlah satunya kitab suci umat islam
???? (arah terbalik) <------ proses perbanyakan kitab suci.

Dengan analogi ini

(1).di jilid mana bapa, di jilid mana putera dan di jilid mana roh kudus ?
(2).jilid mana lebih superior dari jilid mana?
(3).jumlah hidung anda adalah satu...trus itu adalah contoh jumlah trinitas...?

aliumar wrote:
Jadi pada contoh jilid kitab suci: "hitung" JUMLAH nya yaitu pada Esensi/isi nya yg memang cuma SATU, dan bukan "hitung" Jumlah Jilidnya.

Pada penjilidan...isi nya memang sama...tapi pada trinitas...'isi nya tidak sama'...isi pada trinitas kan maksudnya semacam wewenang, pengetahuan dan jati diri masing masing yang memang berbeda.
Pada penjilidan...buka halaman sekian baris keduabelas dari atas dan isi nya sama...
Pada trinitas...bapa tidak mengucap syukur, bapa tidak menetek, roh kudus tidak disalib,bapa tidak dicobai setan dan sebagainya.

aliumar wrote:
Silahkan pikirkan kembali Kenapa kamu mengatakan "JUMLAH Kitab Suci Umat Islam SATU? Padahal 1 jilid kitab yg ada padamu isinya adalah Kitab Suci Islam (yakni Alquran), 1 jilid yg ada di tangan muslim B isinya adalah juga sama Kitab Suci umat Islam (yakni Alquran), dan 1 jilid yg ada di tangan masing2 muslim lainnya isinya juga sama yakni Kitab Suci umat Islam (yakni Alquran). Lantas Kenapa kamu tetap menyatakan kalau JUMLAH kitab suci umat Islam tetap 1, bukan banyak?

MAsalah penjilidan yang isinya satu walau jilidan nya banyak...itu memang benar dan mudah dipahami...
Tapi coba kamu pikir baik baik...seperti yang sudah saya tulis diatas...apakah 'isi bapa' = 'isi anak'='isi roh kudus'...?
Ternyata tidak...saya ulangi lagi 1 contoh...bapa tidak menetek (menyusu)...

aliumar wrote:
Kamu masalahkan aspek "Jumlah satu" pada Trinitas--->saya kasih contoh "jumlah kitab suci umat islam"
Kamu lalu mempermasalahkan aspek "Isi" pada Trinitas---> saya kasih contoh "si Budi dan saya"

Setiap pengandaian harus tahan terhadap 'cobaan' klausul lainnya.
Mengandaikan ke penjilidan harus tahan terhadap kesamaan isi...dan ternyata 'isi anak' tidak sama dengan 'isi bapa'...berarti pengandaian batal.
Mengandaikan si Budi dan saya...bagaimana mungkin si Budi berbicara kepada saya pada saat bersamaan dengan 2 pribadi yang berbeda ? Ingat ketika ada suara dari langit..."...inilah anakku..bla bla bla..."

Pengandaian trinitas(dengan melibatkan semua klausul di PB) dan penjilidan buku (dengan segala klausul nya) hanya punya kemiripan sekitar 10%...sementara 90% tak punya kemiripan.

Hafisah wrote:

suara hati wrote:

hafisah wrote:
Wk..wk..wk..memang bener-bener ajaib makhluk yg bernama wedi ini..jawabannya hanya sms doang..
dan asbun lagi....coba diresapi lagi tuh pernyataan ane diatas..yang saya bilang ajaran trinitas
tamat dengan sendirinya...karena heppy endingnya kata si Ogli..naik kesurga..dan kamu tambahkan lagi
kembali kewujud aslinya..memang betul..betul hanya amin dan iman doang kepercayaan umat paulus..

Saran saya tidak usah dilayani lagi beliau itu...payah kalau sering tinggal kelas dan gak lulus lulus...saya aja udah males meresponnya.

Tepat sekali Bro...baiknya dicuekin aza..kecuali beliau udah naik kelas dan lulus wk.wk.wk.wk..

dari sorga, turun ke bumi, dan naik ke sorga lagi
apa menghapus fakta Bapa = Putera = Roh Kudus? kan tidak..
yang dibilang tamat itu apanya?

coba ini dibantah:

yang bukan monotehis adalah bila:
- ada yang disahadati selain Tuhan
- ada yang dijunjung selain Tuhan
- ada (umat) yang menjunjung selain Tuhan

SEGOROWEDI wrote:
eksemplar 1 -> quran
eksemplar 2 -> quran
eksemplar 3 -> quran

qurannya 3 apa 1?

masih pada mingkem berjamaah...

(1).Isi masing masing adalah sama, sementara 'isi' trinitas tidak sama

Pada penjilidan...isi nya memang sama...tapi pada trinitas...'isi nya tidak sama'...isi pada trinitas kan maksudnya semacam wewenang, pengetahuan dan jati diri masing masing yang memang berbeda.

Siapa bilang begitu?ketauan kamu salah mengerti perihal maksud "isi". Jadinya semua contoh yg saya berikan menjadi salah dimengerti oleh kamu.

Yg dimaksud "Isi" Trinitas sama yaitu bahwa hakekat/esensi dari ketiga Pribadi dalam Trinitas itu sama yaitu Allah.

Jadi yg dimaksud "Isi" yaitu hakekat/esensi (Istilah Yunani:Ousia).
Jadi bukan perihal wewenang, dsb.

Kalau bingung perihal maksud/pengertian "hakekat", silahkan buka kamus besar bhs Indonesia.
Sbg contoh utk memudahkan mengerti tentang "hakekat":
Hakekat dari Garfield adalah Kucing.
Hakekat dari Pluto adalah Anjing.
Hakekat dari Mickey adalah Tikus.
Hakekat dari Donald adalah bebek.

Makanya di post sebelumnya saya tuliskan: "hakekat/esensi". Rupanya ga kamu resapi makna dan maksud tulisan saya tsb.

Jadi mulai sekarang ubah mindset kamu, dan ingat bahwa yg dimaksud "Isi" adalah: Hakekat/esensi (Yunani:Ousia).

Nah spt tulisan Segorowedi:

eksemplar 1 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 2 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 3 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)

Ada BERAPA kitab suci umat islam? 3 atau 1 ?

masih pada mingkem berjamaah...

muslim tiba2 jadi bingung dan kesulitan berhitung dgn contoh ini. Makanya masih pada mingkem berjamaah, hahahaha.... Padahal selama ini "sok pinter" dgn mentertawakan perihal "jumlah satu"nya Trinitas.

aliumar wrote:Nah spt tulisan Segorowedi:

eksemplar 1 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 2 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 3 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)

Ada BERAPA kitab suci umat islam? 3 atau 1 ?

masih pada mingkem berjamaah...

muslim tiba2 jadi bingung dan kesulitan berhitung dgn contoh ini. Makanya masih pada mingkem berjamaah, hahahaha.... Padahal selama ini "sok pinter" dgn mentertawakan perihal "jumlah satu"nya Trinitas.

Coba anda beri pengertian dulu .. apa maksud eksemplar 1 ,2 dan 3...saya ingin tahu anda ngerti nggak eksemplar!!!

Monggo silahken..

halagh...
masih mingkem berjamaah

aliumar wrote:
Yg dimaksud "Isi" Trinitas sama yaitu bahwa hakekat/esensi dari ketiga Pribadi dalam Trinitas itu sama yaitu Allah.
Jadi yg dimaksud "Isi" yaitu hakekat/esensi (Istilah Yunani:Ousia).
Jadi bukan perihal wewenang, dsb.

(1).Trus apakah bapa buang air besar ?...
(2).Trus apakah peran bapa dan putera bisa dipertukarkan ?
(3).Trus apakah hakekat tuhan itu ?

aliumar wrote:
eksemplar 1 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 2 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
eksemplar 3 -> Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
Ada BERAPA kitab suci umat islam? 3 atau 1 ?

(4).Dimana qur'an jilid mana yang menyatakan bahwa jilid tertentu memiliki suatu keunggulan ? Sebagaimana putera menyatakan bahwa bapa lebih besar ?

Saya tunggu jawabanmu untuk keempat pertanyaan itu.

(1).Trus apakah bapa buang air besar ?...

ketauan kamu masih ga memahami makna hakekat yg sama pada Tiga Pribadi Trinitas.

(2).Trus apakah peran bapa dan putera bisa dipertukarkan ?

Jawab: Tidak bisa.
Adanya perbedaan peran, tidak menyebabkan perbedaan hakekat.
Si Budi dan atasannya berbeda peran. Atasannya bisa dibilang lebih besar dari si Budi, tapi hakekatnya sama, yaitu sama2 manusia.

(3).Trus apakah hakekat tuhan itu ?

Tuhan itu hakekat dari Tiga Pribadi Trinitas. Koq malah tanya "hakekat Tuhan"? Ketauan kamu memang masih belum mengerti maksud "hakekat".

(4).Dimana qur'an jilid mana yang menyatakan bahwa jilid tertentu memiliki suatu keunggulan ? Sebagaimana putera menyatakan bahwa bapa lebih besar ?

Kalau ada AlQuran raksasa spt yg ada di makasar foto alquran raksasa, itu berarti kan Quran raksasa tsb lebih besar dari alquran yg ada di tangan saya, dalam artian ukuran jilid nya yg bisa ada yg lebih besar dari yg lainnya.

Ukuran Jilid nya bisa lebih besar, tapi isi/hakekat nya sama yaitu Alquran.

Pribadi bisa lebih besar (Pribadi Bapa bisa lebih besar dari Anak), tapi hakekatnya sama yaitu Allah.

Dan FYI : pengertian "lebih besar" mengacu pada tugas karya keselamatan. Jadi krn Bapa yg mengutus Anak(Yesus) utk menebus dosa manusia, maka sebatas itulah Bapa "lebih besar" dari Anak(Yesus).

Jadi konteks "lebih besar nya" hanya sebatas dlm Pribadi dalam kerangka karya keselamatan. Secara hakekat, Bapa, Anak dan Roh Kudus SETARA.

Sama spt atasan Budi yg "lebih tinggi" dari Budi hanya dalam kerangka relasi kerja. Secara hakekat, Budi dan atasannya setara, sama2 manusia.

apa maksud eksemplar 1 ,2 dan 3

saya permudah deh:

Hafisah sedang memegang 1 Kitab di tangannya -> yakni Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
Suara hati sedang memegang 1 Kitab di tangannya -> yakni Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)
Erusi sedang memegang 1 Kitab di tangannya -> yakni Kitab Suci umat Islam (yakni Quran)

Pertanyaannya: Ada BERAPA kitab suci umat islam? 3 atau 1 ?