Pengganti Keimanan, Bayar Dulu (Jisyah) / Ikhwanul Muslimin paksa umat Kristen Koptik masuk Islam

musicman wrote:Nih liat...

..ente mau ngeyel romawi jajahan umar lagi?? hahahahahahahahahahahahahaha...

Ooo...Umar tidak pernah menduduki Romawi menurut Wawasan anda ya?
Tidak tahu sejarah..belajar dan searching pun belum kalau fakta bicara apa..
dan Luar biasanya..masih bisa tertawa keras-keras..

Sip deh..poll memang...

Survival, 565–717[edit]

In the early 7th century, the Avars and later the Bulgars overwhelmed much of the Balkans, threatening Constantinople from the west. Simultaneously, the Persian Sassanids overwhelmed the Prefecture of the East and penetrated deep into Anatolia. Heraclius, son to the exarch of Africa, set sail for the city and assumed the purple. He found the military situation so dire that he is said at first to have contemplated withdrawing the imperial capital to Carthage, but relented after the people of Constantinople begged him to stay. The citizens lost their right to free grain in 618 when Heraclius realised that the city no longer could be supplied from Egypt as a result of the Persian wars: the population dropped substantially in size as a result.[24]

While the city withstood a siege, Heraclius campaigned deep into Persian territory and briefly restored the status quo in 628, when the Persians surrendered all their conquests. However, further sieges followed in the course of attacks from the Arabs, a first from 674 to 678, and a second from 717 to 718. At this time the Theodosian Walls kept the city impregnable from the land, while a newly discovered incendiary substance known as "Greek Fire" allowed the Byzantine navy to destroy the Arab fleets and keep the city supplied. In the second siege, the Second ruler of Bulgaria, Khan Tervel (also called St. Triveliy) rendered decisive help.

Wafatnya[sunting sumber]

Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.

musicman wrote:@Ramayana
KOk wiki lagi?
setahu saya WIKI tidak pernah jadi Rujukan Syariat ISlam karena dikutip dari berbagai sumber, bahkan dr sumber yg tidak berasal dari tafsir muslim yg sudah disepakati.


Tafsir ayat2 setan Salman Rushdie pun Sah masuk di WIki...

ane nanya sejujurnya mus.. apalagi ada kasus bani taglib. yg ikut perang tetep bayar jizyah. adilkah??
apakah uang jizyah juga buat kesejahteraan mereka????? sama seperti zakat yg buat kesejahteraan muslim????

B. Taghlib membayar atas inisiatif mereka, bahkan diawali dengan penolakan dari Khalifah Umar walaupun mereka dari Golongan Makmur itu FAKTA

Kalau Fakta harus disesuaikan dengan misi anda untuk mendistorsi KOnsep JIzyah, yah jadinya ngga adil terus menurut anda.

Sekarang saya balik tanya yg sejujurnya boleh yah....

Begini..
Kita mau bicara apa...Fakta sesungguhnya atau Fakta yg harus dijejalkan dan dipaksakan sesuai dengan tafsir Emosional anda?
Kalau Misalkan Ketua RT sudah memberi keringanan kepada saya untuk membayar Uang kebersihan 1/2 lebih murah daripada masyarakat sekitar krn pertimbangan ..lalu dengan inisiatif sendiri saya membayar lebih lalu ketua RT anda tuduh ngga adil, Saya tanya jujur gantian...

Kalau saya membayar lebih dengan inisiatif sendiri..lalu anda tuduh ketua RT tidak adil krn saya membayar lebih..
Anda yg Gemblung atau Ketua RTnya yg tidak adil?

Kalau mau bicara Emosional..tidak alasan cerdas untuk saya memberi fakta dan argument lagi.
Debat Kusir sama sekali tidak menarik bagi saya

halo mus....

kenapa..Udah Sakaw umbar syahwat ya?

hati2..tidak baik.

Kepuasan krn ditinggal sementara oleh lawan diskusi atau bahkan Non Permanent waktunya bisa jadi karena Lawan diskusi merasa flash back krn ingat adu argument dengan nenek bawel yg tidak jelas arah bicaranya, sehingga meninggalkan arena adalah langkah paling pintar.

It was stated in 'Al-Muhadh'dhab' from the Shaafi'iy Fiqh: "If a people abstain from giving the Jizyah with the name of Jizyah and say: We will give it with the name of Sadaqah (i.e. Zakaah) and the Imaam viewed that it (Jizyah) can be taken with the naming of Sadaqah, this is permissible because the Arab Christians said to 'Umar (ra) that: We will not give what the non-Arabs give but rather take from us with the naming of Sadaqah like the naming given to that which is taken from the Arabs! So 'Umar (ra) refused this and said: I do not approve except the Jizyah for you. So they said: Take from us double that which is taken from the Muslims. So he refused this from them (as well). They wanted to be attached to the Daar ul-Harb (land of war) so Zur'ah Bin Nu'maan or Nu'maan Bin Zur'ah said to 'Umar: Bani Taghlib are Arabs and they possess force so take from them (these Christians) like what they (Bani Taghlib) have given and don't let them join with your enemy. So 'Umar made a treaty with them upon double the amount of the Zakaah.." (Al-Muhadh'dhab, Ash-Sheeraaziy: 250251/2).

It was stated in Al-Mughni Al-Muhtaaj in relation to this: "And he took the Jizyah using the name of Sadaqah and none of the Sahaabah objected to him (i.e, 'Umar) and so it was and Ijmaa' (consensus) and a permanent Dhimmah was contracted for them... And the most correct view is that there is no difference in regards to this between the Arabs and non-Arabs... He then said: And its doubling is not specified..." (Mughni Al-Muhtaaj: 251-252/4).

The following was stated in Ibn Qudaamah's Al-Mughni of the Hanbali fiqh: "Banu Taghliba Bin Waa'il are from the Arabs by way of Rabee'ah Bin Nizaar. In the times of Jaahilliyah (pre-Islaam) they became Christians so 'Umar invited them to give the Jizyah but they refused and were adamant about it! They said: We are Arabs! Take from us like you take from amongst yourselves with the naming of Sadaqah. So 'Umar said: I will not take Sadaqah from a Mushrik. So some of them aligned themselves with the Romans. Then Nu'maan Bin Zur'ah said: O Ameer Al-Mu'mineen these people possess a strength and power and they are Arabs and resist the Jizyah so don't let your enemy be aided (strengthened) by them. Take the Jizyah from them with the naming of Sadaqah. So 'Umar looked into their demands and agreed to make it double upon them. So this became settled by 'Umar and none of the Sahaabah opposed him and as such it became an Ijmaa' (consensus). And the Fuqahaa after the Sahaabah held this view and they included: Ibn Abi Laylaa, Al-Hasan Bin Saalih, Abu Haneefah, Abu Yousuf, Ash-Shaafi'iy...." (Al-Mughni. Ibn Qudaamah, 590/591/10).

http://www.khilafah.com/index.php/the-khilafah/non-muslims/15385-part-3-the-alternative-to-the-jizyah

B. Taghlib membayar atas inisiatif mereka, bahkan diawali dengan penolakan dari Khalifah Umar walaupun mereka dari Golongan Makmur itu FAKTA

The following was stated in Ibn Qudaamah's Al-Mughni of the Hanbali fiqh: "Banu Taghliba Bin Waa'il are from the Arabs by way of Rabee'ah Bin Nizaar. In the times of Jaahilliyah (pre-Islaam) they became Christians so 'Umar invited them to give the Jizyah but they refused and were adamant about it! They said: We are Arabs! Take from us like you take from amongst yourselves with the naming of Sadaqah. So 'Umar said: I will not take Sadaqah from a Mushrik. So some of them aligned themselves with the Romans. Then Nu'maan Bin Zur'ah said: O Ameer Al-Mu'mineen these people possess a strength and power and they are Arabs and resist the Jizyah so don't let your enemy be aided (strengthened) by them. Take the Jizyah from them with the naming of Sadaqah. So 'Umar looked into their demands and agreed to make it double upon them. So this became settled by 'Umar and none of the Sahaabah opposed him and as such it became an Ijmaa' (consensus). And the Fuqahaa after the Sahaabah held this view and they included: Ibn Abi Laylaa, Al-Hasan Bin Saalih, Abu Haneefah, Abu Yousuf, Ash-Shaafi'iy...." (Al-Mughni. Ibn Qudaamah, 590/591/10).

Take the Jizyah from them with the naming of Sadaqah

Kalau Fakta harus disesuaikan dengan misi anda untuk mendistorsi KOnsep JIzyah, yah jadinya ngga adil terus menurut anda.

Sekarang saya balik tanya yg sejujurnya boleh yah....

Begini..
Kita mau bicara apa...Fakta sesungguhnya atau Fakta yg harus dijejalkan dan dipaksakan sesuai dengan tafsir Emosional anda?
Kalau Misalkan Ketua RT sudah memberi keringanan kepada saya untuk membayar Uang kebersihan 1/2 lebih murah daripada masyarakat sekitar krn pertimbangan ..lalu dengan inisiatif sendiri saya membayar lebih lalu ketua RT anda tuduh ngga adil, Saya tanya jujur gantian...

Kalau saya membayar lebih dengan inisiatif sendiri..lalu anda tuduh ketua RT tidak adil krn saya membayar lebih..
Anda yg Gemblung atau Ketua RTnya yg tidak adil?

Kalau mau bicara Emosional..tidak alasan cerdas untuk saya memberi fakta dan argument lagi.
Debat Kusir sama sekali tidak menarik bagi saya

Dari Zur’ah ibnun-Nu’man atau an-Nu’man bin Zurah bahwa dia pernah bertanya kepada Umar ibnul Khaththab. Dia telah membicarakan mengenai persoalan bani Taghlib. Sementara Umar berkeinginan mengambil jizyah dari mereka. Lalu mereka banyak yang melarikan diri keseluruh plosok negeri. An-Nu’man atau Zur’ah ibnu Nu’man berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya bani Taghlib juga termasuk bangsa Arab. Mereka sangat enggan membayar jizyah, ditambah lagi mereka adalah orang yang tidak memiliki harta kekayaan. Mereka hanyalah orang yang memiliki profesi bercocok tanam dan pengembala. Mereka sangat handal dalam peperangan dan strategi untuk melawan mereka. Oleh karena itu, jangalah engkau meminta bantuan kepada mereka untuk memerangi musuhmu.”

mereka adalah orang yang tidak memiliki harta kekayaan

kenapa..Udah Sakaw umbar syahwat ya?

hati2..tidak baik.

Kepuasan krn ditinggal sementara oleh lawan diskusi atau bahkan Non Permanent waktunya bisa jadi karena Lawan diskusi merasa flash back krn ingat adu argument dengan nenek bawel yg tidak jelas arah bicaranya, sehingga meninggalkan arena adalah langkah paling pintar.

pajak negara dan "pajak" agama. bayangkan ketika itu di tambah ama jizyah!

hahahahahaha.. bawa kemari mus!! sejarah ente.. romawi pernah di jajah umar.

ini fakta??? fakta dari mana mus? dari pala lu? baca lagi mus!!

musicman wrote:@ramayana

pajak negara dan "pajak" agama. bayangkan ketika itu di tambah ama jizyah!

Oo..jadi menurut Wawasan anda..dalam Daulah Islamiyah itu menurut Sirah diterapkan pajak sekaligus Jizyah?

"Luar biasa"...


Al Thabari, Al Tarikh hal.2404

Ditandatangani Oleh Umar dengan saksi Khalid ibn walid, Amr Bin Ash dan Muawiyah bin Abu Sofyan

Jizyah Bebas.. kalau Panen Gagal.
Apa yg bisa di"lebihkan" kalau dibandingkan pajak yg tidak mengenal Sikon kepada Object pajak?

hahahahahaha.. bawa kemari mus!! sejarah ente.. romawi pernah di jajah umar.

ooo..jadi menurut Wawasan anda itu, kalau ada bbrp wilayah suatu negara yg ditaklukan artinya menjajah semua wilayahnya?

Perfect-tok deh....poll bener..

ini fakta??? fakta dari mana mus? dari pala lu? baca lagi mus!!

Romawi memang makmur

kalau menurut anda itu bukan fakta yah lanjutkan saja halunisasinya..
Sejarahwan mana yg BERANI bilang Persia dan Romawi bukan Imperium raksasa yg makmur?

cuma kepala anda sepertinya yg berhalunisasi berkata sebaliknya..

Jizyah Bebas.. kalau Panen Gagal.
Apa yg bisa di"lebihkan" kalau dibandingkan pajak yg tidak mengenal Sikon kepada Object pajak?

Romawi memang makmur

kalau menurut anda itu bukan fakta yah lanjutkan saja halunisasinya..
Sejarahwan mana yg BERANI bilang Persia dan Romawi bukan Imperium raksasa yg makmur?

cuma kepala anda sepertinya yg berhalunisasi berkata sebaliknya..

ooo..jadi menurut Wawasan anda itu, kalau ada bbrp wilayah suatu negara yg ditaklukan artinya menjajah semua wilayahnya?

Perfect-tok deh....poll bener..

...ane kasih tau arti kata jajahan?

musicman wrote:Menerangkan Balon itu benda yg aman ..tidak mengigit, tidak menyeramkan, dan berbagai Image tidak seram lainnya kepada orang yg sudah dihinggapi Phobia Balon kronis memang percuma.
atau kalau sudah anti, yah jadinya Logispun menjadi tidak logis. Hal yg terbuktipun dan terlihat didepan mata..bisa diakali dengan tuduhan "KEBETULAN" saja..

Kalau sudah Phobia dan ANTI..
hal yg "BENAR" pun menjadi cacat juga kalau misal saya memberi Sedeqah diam2 karena dengan mudah dituduh Tidak mau memberi contoh baik kepada sekitar, parahnya???
memberi terang2an pun serba salah karena dituduh malah Pamer.

Yah, yg mendengarkan penjelasan sajalah..yg saya bisa harapkan faham

musicman wrote:@Ramayana

...ane kasih tau arti kata jajahan?

Nah kan...
Grabak grubuk sendiri..malah ajari saya arti kata menjajah..

saya aja heran..apa pernah saya bilang Romawi dijajah?
saya tidak perduli dengan arti jajah menjajah..krn saya tidak berbicara dalam konteks demikian.
Mau ajari malah gk tau apa yg perlu diajari..

 

sipp lah...nafsu sudah menyusul nalar dan ketelitian yah?

musicman wrote:@Ramayana

yg kaya masuk romawi krn mereka punya uang buat pindah.. tinggal yg miskin tinggal di daerah islam. lalu yg bayar jizyah siapa mus?? yg miskin!! ini kan logika sederhana mus.

YG bayar adalah Bani Tahglib yg kaya...

Logikamu Tidak berlaku disini. Patah dengan fakta yg ada..
Memang sejak kapan Romawi pada jaman Umar bukan bagian dari Khilafah Islam?


Asbun non stop ya?
sip deh....makin poll "tengkurapnya"..

musicman wrote:Nih liat...

..ente mau ngeyel romawi jajahan umar lagi?? hahahahahahahahahahahahahaha...

Ooo...Umar tidak pernah menduduki Romawi menurut Wawasan anda ya?
Tidak tahu sejarah..belajar dan searching pun belum kalau fakta bicara apa..
dan Luar biasanya..masih bisa tertawa keras-keras..

Sip deh..poll memang...

saya aja heran..apa pernah saya bilang Romawi dijajah?

musicman wrote:Romawi pernah ditaklukan sebagian wilayahnya oleh Muslim adalah FAKTA, artinya menolak fakta demikian sama saja menutup kepala anda dengan tas plastik didepan para sejarahwan, bahan lelucon.

Kalau menurut Pemahaman anda saya mengartikan Romawi dijajah Umar, saya tidak bisa mengintervensi pemahaman anda. Saya dan berbagai Ulama Hanif seperti yg sudah saya lampirkan sudah satu kata mengenai konsep JIzyah. Kalau lah Fakta lapangan berbalik 180 derajat berubah menjadi penistaan JIzyah, saya berlepas tangan dan fakta saat ini memang sudah bagian dari sejarah yg tidak mungkin saya ubah.

Bani Taghlib adalah bagian dari Arab, walaupun mereka Kristen. Kalau mereka Hijrah ke Romawi tentu mereka akan memilih pindah dalam wilayah yg ditaklukan Muslim karena Jizyah memang mengharuskan Tunjangan bagi kafir dengan bbrp syarat, hal inilah yg tidak dimiliki oleh Romawi dimana mereka (Romawi) memberlakukan Pajak yg tidak memiliki jiwa timbal balik dan melindungi bagi si wajib Jizyah.

Saya kira terlalu bodoh kalau mereka (Bani Taghlib) berbalik mau bernaung dibawah ROmawi secara otoritas.

Siapa yg mau Masuk ke mulut singa (Romawi)?
Ngga lah..

...dan lari kalau ke daerah bekas romawi yg dikuasai islam.. apa bisa itu dikatakan wilayah romawi?????

musicman wrote:Masih saja...duh..duh..

4 Orang khalifah sekaligus membebaskan yahudi kembali beribadah di Jerusalem, setelah Romawi habis2an melarang saat berkuasa disana.

Luar biasa bung Ramayana...Phobia sekali komentarnya.

Santunan Umar kepada Yahudi Tua dari jizyah sampai menjadi Bias..Dzimmi, harbi masih saja gk karuan tafsirannya.

Kalau sudah yg namanya Islam, muslim..artinya dari Ujung rambut sampai ujung kuku itu harus jadi Bajingan ya?

Ingat bung Ramayana, saya bukan debater FB lho..

musicman wrote:

...dan lari kalau ke daerah bekas romawi yg dikuasai islam.. apa bisa itu dikatakan wilayah romawi?????

Ya sudah, bekas daerah Romawi

yerusalem bebas beribadah di jaman khalifah????????? beribadat dimana?????????? bait suci udah ga ada.. bekas tempatnya udah di ambil sebagai masjid.

..entah siapa yg dungu....

musicman wrote:@Ramayana

yerusalem bebas beribadah di jaman khalifah????????? beribadat dimana?????????? bait suci udah ga ada.. bekas tempatnya udah di ambil sebagai masjid.

kebanyakan Tanda tanyanya, eh....salah lagi...



Buktinya mereka bebas beribadah di bait Suci saat Jerusalem ditaklukan Oleh Muslim, Hal Mewah yg tidak pernah mereka dapatkan dari Romawi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Siege_of_Jerusalem_%28637%29
Following the Muslim conquest of Jerusalem, Jews were once again allowed to live and practice their religion with more freedom in Jerusalem, 8 years after their massacre by the Byzantines and nearly 500 years after their expulsion from Judea by the Roman Empire

..entah siapa yg dungu....

Beginilah...
Mengingat keIslaman Bani Taghlib adalah suku terakhir yg masuk Islam, artinya kepindahan Bani Taghlib ini perlu dicermati bahwa tidak selamanya Hukum JIzyah ini bisa dalam situasional mengikuti rel Protokoler.

Kepindahan Bani Taghlib yg masih konsisten dengan Kekristenannya perlu dicermati sebagai kedekatan Historis dimana Peristiwa pembantaian Najran oleh Yahudi Dhu Nawas tentu membekas (taksiran korban s/d 20.000 jiwa dibakar hidup2) dan tentu saja tanpa turun tangan dari Fihak Kristen diluar arab akan jelas membengkak jumlahnya.

Buktinya, suku Najran yg lain tidak mengikuti jejak mereka untuk hijrah ke Romawi...mereka fine2 saja dibawah Pemerintahan Khalifah.


Ya kan?

Lalu Umar ibnul Khaththab mengadakan perjanjian damai bersama mereka, tetapi dengan syarat melipatgandakan pembayaran zakat ke atas mereka dan mereka tidak boleh memasukkan anak-anak mereka kedalam agama nasrani. Mughirah berkata, “Aku telah diceritakan bahw Ali pernah berkata, ‘Jika aku mendapat tugas untuk mengatasi persoalan bani Taghlib, aku mempunyai pendapat yang khusus mengatasi mereka. Aku akan memerangi pasukan mereka dan aku akan menawan anak keturunan mereka. Sebab, mereka telah melanggar perjanjian dan jaminan keamanan telah hilang dari mereka, ketika mereka telah memasukkan anak-anak mereka ke dalam agama Nasrani.”

emang dimana bait sucinya? kan dah jadi masjid?

Lalu Umar ibnul Khaththab mengadakan perjanjian damai bersama mereka, tetapi dengan syarat melipatgandakan pembayaran zakat ke atas mereka dan mereka tidak boleh memasukkan anak-anak mereka kedalam agama nasrani..dst..

musicman wrote:@Ramayana

emang dimana bait sucinya? kan dah jadi masjid?

saya sedang tidak bersemangat mendebat hal yg demikian. Kalau saya membuktikan masalah A dengan penjelasan a-b-c-d dan sumber saya sudah sepakat...lalu anda lebih memilih berkelit dengan point d dan bukan point A, saya mulai agak2 bosan di thread yg sudah memakan banyak halaman ini. Banyak PR yg lebih penting...tidak Fair itu namanya.

paling tidak...keterangan Yahudi Bebas merdeka melakukan semua ritual agamanya yg tidak pernah mereka dapatkan saat dibawah romawi, mereka bisa lakukan lagi saat Khulafur rasyidin mengambil alih.

Lalu Umar ibnul Khaththab mengadakan perjanjian damai bersama mereka, tetapi dengan syarat melipatgandakan pembayaran zakat ke atas mereka dan mereka tidak boleh memasukkan anak-anak mereka kedalam agama nasrani..dst..

Ini sumber dari blog bukan?

saya ngga tertarik mengomentari sumber abal-abal..Hadits bukan, sirah bukan..

In one case, that of the Bani Taghlib, we even find it laid down that they should not baptize their children.
http://www.muhammadanism.org/bell/origin/p180.htm

However, certain tribes of Mesopotamia, such a number of groups from the Bani Taghlib, stuck to their Christian faith, though they were not allowed to baptize their children.

http://en.icro.ir/index.aspx?siteid=257&pageid=4866

yg lain cari dewe mus!!

..maka kita akhiri debat super ga mutu ini!

musicman wrote:Saya sudah cek..


Yang Satunya Blog, Satunya lagi malah Link Anti Islam ->http://www.muhammadanism.org/Muhammad/cartoons.htm (Masak Link Islam bilang Muslim semua Munafik?), Terakhir ..satu lagi Ternyata Link Syiah.. yg saya ngga tau..masih sebel atau tidak sama Umar..


Ngga tertarik mengomentari kalau begitu ah...

Caliph ‘Umar discussed the matter with his companions and, according to Yahyā
Ibn Ādam, in his book Kitab al-Kharaj:

‘Ubāda Ibn al-Nu‘man said to ‘Umar Ibn al-Khattāb: O Commander of the
Faithful! You know the might of Banū Taghlib, that they are living close to
the enemy, and should they assist the enemy against you, it would be a
burdensome affair. Therefore, if you decide to give them something, do so.
Thereupon he made a treaty with them, making a condition that they should
not baptize any of their children as Christians and that for them the sadaqa
[a voluntary donation for charity] should be doubled. ‘Ubāda used to say:
they had a treaty but they did not act accordingly.9

ente mau lawan dia mus?? bener bener bego!

musicman wrote:@Ramayana

ente mau lawan dia mus?? bener bener bego!

yah terserah..
Mau bilang bego, dodol atau apapun.

Sudah menjadi falsafah saya ngga main telan aja ocehan siapapun. Mau dia Kyai, Ustadz, atau apapun pasti saya telaah dulu..bener ngga tuh?... PHD kalau saya tidak tahu latar belakanganya dan malah sejalan dengan pendapat Syiah mengenai Sahabat2 nabi...yah gk fair.

Mau Iman Protestan anda saya debat dengan mengambil Iman dan ajaran Katholik?

Yah jangan donk..begonya keliatan kalau begitu

hahahahaha.. mengerti akan arti kalimat aja ente ga becus!
ane ini bilang.. lihat faktanya! bukan lihat darimana tulisan itu!
apa kalau yg nuslin anti islam maka pasti salah?

jujur ya mus.. ane lebih percaya non muslim daripada muslim.. terutama kalau menyangkut kebenaran agama!
lha ente aja tukang tipu kok.. mana dalil bebas jizyah kl ikut wamil??

ente mau adu ama ajaran katholok? ilmu agama sendiri aja ga becus kok mau nantang pakai ajaran orang lain.
ente mau pakai apa sebagai dasar adu ilmu?? Alkitab? atau sumber sumber katholik? sumber katholik yang mana mus?


ayo mus kalau mau adu ilmu setelah ente ga becus adu ilmu di ajaran ente.. silahkan mus. monggo!

tuh udah dilihat belum sumbernya? PHD ini aliran syiah ya? muslim abal abal gitu? hahahahahahaha

gimana mus ama fakta kalau pemerintahan islam memaksa anak anak bani taglib jadi islam? menurut ente kalau masih punya nurani gimana?

ente bayangkan ajalah mus.. anak anak ente ga boleh masuk islam. tetapi wajib ikut kristen. gimana perasaan ente?