Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
Halaman 1 dari 1 • Share
Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
The leaked statistics for 2011 and 2012 represents a dramatic increase over the 171 priests defrocked in 2008 and 2009.
5:28am UK, Saturday 18 January 2014
The former Pope, Benedict XVI, defrocked nearly 400 priests over a two-year period for allegedly raping and molesting children, according to a leaked Vatican document.
The statistics for 2011-12 show a dramatic increase over the 171 priests removed in 2008 and 2009, when the Vatican first provided details on the number of priests who have been dismissed.
"The document shows that in two years alone, from 2011 to 2012, as 800 new cases of abuse came into the Vatican for review, the Pope actually defrocked 400 priests and the Vatican sent another 400 cases to either be tried by a Church tribunal or to be dealt with administratively," said Rome Acting Bureau Chief and Vatican Correspondent Nicole Winfield.
Before 2008, the Vatican had only publicly revealed the number of alleged cases of sexual abuse it had received.
An internal Vatican document prepared to help the Holy See defend itself before a UN committee hearing this week in Geneva compiled the statistics over the course of several years.
Analysis of the raw data cited in that document, obtained by the Associated Press news agency, confirmed the figures.
An AP review of a decade's worth of the reference books shows an evolution in the Holy See's in-house procedures to discipline paedophiles since 2001, when the Vatican ordered bishops to send cases of all credibly accused priests to Rome for review.
Before becoming pope, then-Cardinal Joseph Ratzinger took action after determining that bishops around the world were not following church policy and putting accused clerics on trial in church tribunals.
Instead, bishops routinely moved problem priests from parish to parish rather than subject them to canonical trials - or turn them over to police.
For centuries, the church has had its own in-house procedures to deal with priests who sexually abuse children.
One of the chief accusations against the Vatican from victims is that bishops put the church's procedures ahead of civil law enforcement by suggesting that victims keep accusations quiet while they were dealt with internally.
The maximum penalty for a priest convicted by a church tribunal is essentially losing his job: being defrocked, or removed from the clerical state.
There are no jail terms and nothing to prevent an offender from raping again.
The Vatican insists nothing in its church process prevented victims from going to police.
http://news.sky.com/story/1197069/pope-defrocked-400-priests-over-child-abuse
The leaked statistics for 2011 and 2012 represents a dramatic increase over the 171 priests defrocked in 2008 and 2009.
5:28am UK, Saturday 18 January 2014
The former Pope, Benedict XVI, defrocked nearly 400 priests over a two-year period for allegedly raping and molesting children, according to a leaked Vatican document.
The statistics for 2011-12 show a dramatic increase over the 171 priests removed in 2008 and 2009, when the Vatican first provided details on the number of priests who have been dismissed.
"The document shows that in two years alone, from 2011 to 2012, as 800 new cases of abuse came into the Vatican for review, the Pope actually defrocked 400 priests and the Vatican sent another 400 cases to either be tried by a Church tribunal or to be dealt with administratively," said Rome Acting Bureau Chief and Vatican Correspondent Nicole Winfield.
Before 2008, the Vatican had only publicly revealed the number of alleged cases of sexual abuse it had received.
An internal Vatican document prepared to help the Holy See defend itself before a UN committee hearing this week in Geneva compiled the statistics over the course of several years.
Analysis of the raw data cited in that document, obtained by the Associated Press news agency, confirmed the figures.
An AP review of a decade's worth of the reference books shows an evolution in the Holy See's in-house procedures to discipline paedophiles since 2001, when the Vatican ordered bishops to send cases of all credibly accused priests to Rome for review.
Before becoming pope, then-Cardinal Joseph Ratzinger took action after determining that bishops around the world were not following church policy and putting accused clerics on trial in church tribunals.
Instead, bishops routinely moved problem priests from parish to parish rather than subject them to canonical trials - or turn them over to police.
For centuries, the church has had its own in-house procedures to deal with priests who sexually abuse children.
One of the chief accusations against the Vatican from victims is that bishops put the church's procedures ahead of civil law enforcement by suggesting that victims keep accusations quiet while they were dealt with internally.
The maximum penalty for a priest convicted by a church tribunal is essentially losing his job: being defrocked, or removed from the clerical state.
There are no jail terms and nothing to prevent an offender from raping again.
The Vatican insists nothing in its church process prevented victims from going to police.
http://news.sky.com/story/1197069/pope-defrocked-400-priests-over-child-abuse
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
:D segitu gemesnya dengan modrator yah, sampai tanggalnya dimerah-merahin gitu
:D
just kiding.
:D
just kiding.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
;P
iya tuh suka ngasal, bikin males aja mampir ke sini.
iya tuh suka ngasal, bikin males aja mampir ke sini.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
iya aku pernah posting ini, eh beberapa saat kemudian tiba-tiba lenyap
*nohope
*nohope
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
gak cuma 1 tapi banyaaaaaak
http://www.laskarislam.com/t8090-400-pastor-terlibat-pelecehan-anak
dan parahnya bukan ditolong korbannya, tapi malah dibungkam
http://www.laskarislam.com/t6443-gereja-merahasiakan-catatan-pastor-mabuk-pedofilia-dan-korupsi-hingga-berabad-abad
Kasus-kasus pelecehan seksual dan paedofilia merundung banyak gereja di Eropa dan Amerika. Para uskup diminta segera menyusun pedoman umum untuk mengatasi kasus seperti itu. Pekan lalu, diam-diam Vatikan menggelar simposium yang membahas skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja Katolik. Dihadiri para uskup dari sekitar 100 negara dan para wakil dari 30 ordo dalam Katolik, simposium selama empat hari di Roma itu dikabarkan berlangsung tertutup. Menurut laporan Voice of America (VoA), setidaknya ada dua uskup yang bersuara keras dalam simposium itu. Seorang di antaranya adalah Uskup Agung Manila, Monsignor Luis Antonio Tagle. Ia mengecam peningkatan jumlah kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkup gereja, termasuk di Filipina. Ia memperingatkan, Asia bisa menjadi wilayah berikutnya yang mencuat berkaitan dengan kasus serupa itu. Tokoh lain adalah Monsignor Charles Scicluna. Petinggi di lingkungan Gereja Vatikan ini bahkan mengecam "budaya bungkam" yang dipegang sejumlah keuskupan dalam menangani skandal-skandal itu. "Kita wajib bekerja sama dengan otoritas sipil dalam perjuangan bersama melawan kejahatan ini," katanya, seperti dikutip VoA. Ia juga memperingatkan para uskup bahwa mereka dapat dipecat dari jabatan jika tidak mematuhi pedoman gereja tentang pelaporan tuduhan-tuduhan pelecehan. Selama ini, banyak organisasi para korban mengecam gereja Katolik dan para uskup karena melindungi para pastor yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Pastor peadofil itu hanya dipindahtugaskan dari gereja ke gereja lain dan tidak diserahkan kepada otoritas sipil. Simposium tersebut boleh jadi digelar sebagai tanggapan atas serangkaian berita miring seputar gereja yang marak pada Desember silam. Sebuah komisi independen di Den Haag, Belanda, pada medio Desember lalu mengumumkan hasil penyelidikan mereka. Menurut hasil penyelidikan itu, puluhan ribu anak jadi korban pelecehan para pastor di Belanda sejak 1945. Ketua komisi itu, Wim Deetman, dalam konferensi persnya menyatakan, setelah memeriksa 1.795 laporan, pihaknya menemukan setidaknya 10.000 hingga 20.000 anak yang dilecehkan secara seksual di lembaga-lembaga Katolik. Kebanyakan kasus melibatkan pelecehan ringan hingga moderat dan diperkirakan ada beberapa ribu kasus pemerkosaan. Dalam laporan penyelidikan setebal 1.200 halaman bertajuk "Seksueel Misbruik van Minderjarigen in de Rooms Katolieke Kerk" itu teridentifikasi setidaknya 800-an pelaku dalam rentang 65 tahun ini. Di antara para pelaku itu, ada 105 orang yang masih hidup. Laporan itu juga menyebutkan, para petinggi Katolik gagal menangani meluasnya kasus pelecehan seksual di sekolah-sekolah, seminari, dan panti-panti asuhan. "Masalah ini sudah lama diketahui, tapi tidak pernah diambil tindakan yang memadai," kata Wim, seperti dikutip Associated Press. Menurut Wim, tim independen itu mulai melakukan penyelidikan pada Agustus 2010, menyusul kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah sekolah Katolik di Belanda Timur. Kasus tersebut mendorong sejumlah korban lainnya untuk melapor. Selain itu, tim ini juga melakukan survei besar-besaran yang melibatkan lebih dari 34.000 orang, guna memperoleh gambaran menyeluruh tentang skala dan bentuk pelecehan yang diderita anak-anak Belanda. Kasus pelecehan seksual di lingkungan gereja bukan hanya masalah yang dihadapi gereja Katolik Belanda. Boleh dibilang, skandal ini sudah menjadi masalah gereja se-Eropa, bahkan di bumi Amerika. Di Eropa, skandal-skandal seperti itu terungkap di banyak negara, mulai Irlandia, Jerman, Swedia, hingga Austria. Di Irlandia, misalnya, Departemen Kehakiman negeri itu pernah melansir laporan tentang ulah para pastor paadofil. Laporan itu menyatakan, dalam rentang 1975 hingga 2004, banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan ratusan pastor. Jumlah korban perilaku menyimpang para pastor itu dikabarkan sekitar 14.500 anak. Tapi, menurut laporan itu, pihak gereja secara sistematis menutupi kasus-kasus tersebut. Laporan itu membuat Uskup Agung Dublin, Limerick Donald Murray, mengundurkan diri. Ia dikabarkan menjadi tokoh petinggi gereja pertama yang minta mundur karena dinilai tak mampu menangani kasus-kasus penyimpangan di kalangan Gereja Dublin itu. Menyusul Murray, sebulan kemudian giliran Uskup Eamonn Walsh dan Uskup Raymond Field mengambil keputusan serupa. Salah satu kasus pelecehan seksual yang amat terkenal di Irlandia adalah menyangkutkan nama Pastor Brendan Smyth. Dengan memanfaatkan posisinya di gereja, ia dituding melecehkan ratusan anak di paroki-paroki tempat ia bertugas selama puluhan tahun di Belfast, Dublin, juga di Rhode Island dan North Dakota, Amerika Serikat. Setelah sempat kabur, Smyth diadili pada 1995, kemudian divonis 40 tahun penjara. Ia tewas di penjara pada 1997 karena serangan jantung. Kasus lain yang mencuat di Eropa merundung Keuskupan Belgia. Tidak tanggung-tanggung, kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak itu melibatkan Uskup Roger Vangheluwe. Uskup Bruges ini mengaku telah melecehkan dua kemenakannya di masa lalu. Walhasil, ia mengundurkan diri dari keuskupan pada 17 Mei 2010. Kasus pelecehan di kalangan gereja di Belgia jadi sangat kontroversial bukan saja karena terkuaknya kasus Vangheluwe, melainkan juga karena ulah puluhan anggota polisi setempat. Mereka menggerebek Keuskupan Mechelen ketika para petinggi gereja di Provinsi Antwerpen sedang menggelar pertemuan dengan Duta Besar Vatikan untuk Belgia pada Juli 2010. Selain menyita dokumen-dokumen yang ada di keuskupan, mereka juga menangkapi beberapa pastor. Pihak kepolisian menyatakan, penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih serius terhadap kasus pelecehan seksual dan paedofilia di lingkup gereja Belgia. Mereka mengaku, keputusan untuk bergerak cepat diambil setelah berbagai aib itu terbongkar dari kesaksian para korban. Kalangan gereja Belgia sendiri tidak menampik adanya kasus-kasus memalukan itu. Tapi mereka menyesalkan aksi penggerebekan itu dilakukan justru ketika keuskupan telah membentuk tim penyelidik independen. Ketua tim investigasi itu, Peter Adriaanssens, mengungkapkan bahwa timnya telah menemukan 500 kasus pelecehan dan 100 di antaranya siap dilimpahkan ke polisi. Hanya berselang tiga bulan setelah kasus Vangheluwe terkuak, kasus serupa terungkap di sebuah gereja di Honduras. Pastor bernama Manuel Serrano itu diseret ke pengadilan karena menggagahi pembantu rumah tangganya. Lelaki berusia 63 tahun itu divonis tujuh tahun penjara dan denda US$ 12.000. Serrano mengajukan banding karena tetap kukuh bahwa dirinya tidak bersalah. Serrano bukan satu-satunya pemuka agama di Benua Amerika yang diseret ke pengadilan. Sebelumnya, pada Februari 2011, Pengadilan Philadelphia menggelar sidang pelecehan seksual anak-anak oleh seorang pastor dan pendeta Kristen. Pastor bernama Charles F. Engelhardt dan Pendeta Edward V. Avery dituding menggagahi dua anak yang masih berusia 10 tahun. Para korbannya mengaku, pelecehan itu berlangsung sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000. Paus Benediktus XVI sendiri menyatakan kesedihannya dan rasa malu atas kasus-kasus pelecehan yang mengguncang gereja sepuluh tahun terakhir. Pemimpin umat Katolik sedunia itu pun mendesak agar para uskup segera menyusun pedoman umum guna mengatasi dan memecahkan masalah pedofilia tersebut selambat-lambatnya Mei tahun ini."[/quote]
Juga kasus bocah dikebiri pastor gereja Katholik Belanda dll itu juga lama sekali baru terbongkar karena selalu berusaha ditutup-tutupi. Aksi pencabulan dan pelecehan marak terjadi antara lain di Belanda dan Irlandia. Sedikitnya 11 anak laki-laki dikebiri saat berada dibawah naungan gereja Katholik Roma Belanda pada tahun 1950an dengan alasan untuk mencegah mereka tumbuh menjadi homoseksual, tulis sebuah koran Belanda dalam investigasinya.
Seorang bocah dikebiri tahun 1956 setelah mengatakan pada polisi bahwa dirinya dilecehkan oleh pastor di gereja itu, lapor koran tersebut.
Saat ini Menteri Kehakiman Belanda tengah menyelidiki apa peran pemerintah saat insiden ini berlangsung. Tahun lalu, dalam sebuah penyelidikan ditemukan empat ribu anak yang dianiaya secara seksual oleh institusi gereja Belanda sejak tahun 1945.
Sejumlah anggota parlemen Belanda menyerukan dilakukan pemeriksaan setelah munculnya laporan terbaru yang dirilis koran NRC Handelsblad ini, yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu.
'Berat dan mengejutkan'
Henk Hethuis, seorang siswa pada sebuah sekolah berasrama Katholik, berusia 18 tahun saat dirinya melapor pada polisi tahun 1956 menjadi korban pelecehan seorang biarawan Belanda. Hethuis kemudian dikebiri dengan perintah dari sejumlah pastor Katholik, tulis koran NRC Handelsblad, dengan alasan untuk "menyembuhkannya" dari kecenderungan homoseksualitas.
Kasus yang sama terjadi pada sedikitnya 10 anak lain di sekolah itu, tulis koran ini.
Wim Deetman
Deetman saat melaporkan hasil penyelidikan kasus pencabulan oleh pastor gereja katolik.
Hethuis akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tahun 1958.
Menteri Kehakiman Belanda Ivo Opstelten menyebut tudingan ini "sangat berat dan mengejutkan" dan menjanjikan akan menyelidiki apa peran pemerintah Belanda saat itu.
Gereja Katholik Belanda telah mengatakan bersedia bekerja sama menguak tabir kasus ini melalui penyelidikan untuk mencari tahu apakah laporan media tersebut benar tulis kantor berita Reuters.
Sebuah komisi pencari fakta pada tahun lalu menyimpulkan bahwa para pejabat dalam insitusi gereja Katholik gagal mengatasi persoalan praktek penganiayaan yang meluas di sekolah-sekolah yang dinaunginya, di seminari serta rumah-rumah panti asuhan.
Aksi berdosa
Komisi ini, diketuai oleh mantan menteri kabinet Wim Deetman, menemukan ada puluhan ribu anak menjadi korban penganiayaan atau pelecehan dari sekedar diraba-raba sampai diperkosa.
Komisi itu mengutuk tindakan gereja yang disebutnya menutup-nutupi dan budaya diam.
Koran NRC Handelsblad mengatakan komisi tersebut juga menerima laporan terkait kasus pengebirian pada tahun 2010.
Para anggota parlemen Belanda akan secara resmi minta diagendakan sidang pemanggilan parlemen terhadap ketua komisi ini, untuk memastikan kenapa justru tidak memasukkan laporan kasus pengebirian itu dalam penyelidikan timnya.
Sementara organisasi tertinggi Katholik Roma di Vatikan baru saja mengeluarkan sebuah laporan Selasa kemarin, tentang kasus pencabulan yang meluas di kalangan gereja Katholik Irlandia.
Tindakan yang disebut Vatikan sebagai aksi 'penuh dosa dan kriminal' itu menunjukkan adanya pelecehan, pencabulan dan penganiayaan terhadap anak-anak yang dipercayakan pendidikan dan pengurusannya pada institusi Katholik Irlandia selama 70 tahun.
Pelaku aksi mengerikan tersebut berasal dari kalangan pastor, frater (calon pastor), biarawati sementara tindakan menutup-nutupi yang dilakukan oleh atasan mereka.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/03/120321_castratedcatholic.shtml
http://www.laskarislam.com/t8090-400-pastor-terlibat-pelecehan-anak
dan parahnya bukan ditolong korbannya, tapi malah dibungkam
http://www.laskarislam.com/t6443-gereja-merahasiakan-catatan-pastor-mabuk-pedofilia-dan-korupsi-hingga-berabad-abad
Kasus-kasus pelecehan seksual dan paedofilia merundung banyak gereja di Eropa dan Amerika. Para uskup diminta segera menyusun pedoman umum untuk mengatasi kasus seperti itu. Pekan lalu, diam-diam Vatikan menggelar simposium yang membahas skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja Katolik. Dihadiri para uskup dari sekitar 100 negara dan para wakil dari 30 ordo dalam Katolik, simposium selama empat hari di Roma itu dikabarkan berlangsung tertutup. Menurut laporan Voice of America (VoA), setidaknya ada dua uskup yang bersuara keras dalam simposium itu. Seorang di antaranya adalah Uskup Agung Manila, Monsignor Luis Antonio Tagle. Ia mengecam peningkatan jumlah kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkup gereja, termasuk di Filipina. Ia memperingatkan, Asia bisa menjadi wilayah berikutnya yang mencuat berkaitan dengan kasus serupa itu. Tokoh lain adalah Monsignor Charles Scicluna. Petinggi di lingkungan Gereja Vatikan ini bahkan mengecam "budaya bungkam" yang dipegang sejumlah keuskupan dalam menangani skandal-skandal itu. "Kita wajib bekerja sama dengan otoritas sipil dalam perjuangan bersama melawan kejahatan ini," katanya, seperti dikutip VoA. Ia juga memperingatkan para uskup bahwa mereka dapat dipecat dari jabatan jika tidak mematuhi pedoman gereja tentang pelaporan tuduhan-tuduhan pelecehan. Selama ini, banyak organisasi para korban mengecam gereja Katolik dan para uskup karena melindungi para pastor yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Pastor peadofil itu hanya dipindahtugaskan dari gereja ke gereja lain dan tidak diserahkan kepada otoritas sipil. Simposium tersebut boleh jadi digelar sebagai tanggapan atas serangkaian berita miring seputar gereja yang marak pada Desember silam. Sebuah komisi independen di Den Haag, Belanda, pada medio Desember lalu mengumumkan hasil penyelidikan mereka. Menurut hasil penyelidikan itu, puluhan ribu anak jadi korban pelecehan para pastor di Belanda sejak 1945. Ketua komisi itu, Wim Deetman, dalam konferensi persnya menyatakan, setelah memeriksa 1.795 laporan, pihaknya menemukan setidaknya 10.000 hingga 20.000 anak yang dilecehkan secara seksual di lembaga-lembaga Katolik. Kebanyakan kasus melibatkan pelecehan ringan hingga moderat dan diperkirakan ada beberapa ribu kasus pemerkosaan. Dalam laporan penyelidikan setebal 1.200 halaman bertajuk "Seksueel Misbruik van Minderjarigen in de Rooms Katolieke Kerk" itu teridentifikasi setidaknya 800-an pelaku dalam rentang 65 tahun ini. Di antara para pelaku itu, ada 105 orang yang masih hidup. Laporan itu juga menyebutkan, para petinggi Katolik gagal menangani meluasnya kasus pelecehan seksual di sekolah-sekolah, seminari, dan panti-panti asuhan. "Masalah ini sudah lama diketahui, tapi tidak pernah diambil tindakan yang memadai," kata Wim, seperti dikutip Associated Press. Menurut Wim, tim independen itu mulai melakukan penyelidikan pada Agustus 2010, menyusul kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah sekolah Katolik di Belanda Timur. Kasus tersebut mendorong sejumlah korban lainnya untuk melapor. Selain itu, tim ini juga melakukan survei besar-besaran yang melibatkan lebih dari 34.000 orang, guna memperoleh gambaran menyeluruh tentang skala dan bentuk pelecehan yang diderita anak-anak Belanda. Kasus pelecehan seksual di lingkungan gereja bukan hanya masalah yang dihadapi gereja Katolik Belanda. Boleh dibilang, skandal ini sudah menjadi masalah gereja se-Eropa, bahkan di bumi Amerika. Di Eropa, skandal-skandal seperti itu terungkap di banyak negara, mulai Irlandia, Jerman, Swedia, hingga Austria. Di Irlandia, misalnya, Departemen Kehakiman negeri itu pernah melansir laporan tentang ulah para pastor paadofil. Laporan itu menyatakan, dalam rentang 1975 hingga 2004, banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan ratusan pastor. Jumlah korban perilaku menyimpang para pastor itu dikabarkan sekitar 14.500 anak. Tapi, menurut laporan itu, pihak gereja secara sistematis menutupi kasus-kasus tersebut. Laporan itu membuat Uskup Agung Dublin, Limerick Donald Murray, mengundurkan diri. Ia dikabarkan menjadi tokoh petinggi gereja pertama yang minta mundur karena dinilai tak mampu menangani kasus-kasus penyimpangan di kalangan Gereja Dublin itu. Menyusul Murray, sebulan kemudian giliran Uskup Eamonn Walsh dan Uskup Raymond Field mengambil keputusan serupa. Salah satu kasus pelecehan seksual yang amat terkenal di Irlandia adalah menyangkutkan nama Pastor Brendan Smyth. Dengan memanfaatkan posisinya di gereja, ia dituding melecehkan ratusan anak di paroki-paroki tempat ia bertugas selama puluhan tahun di Belfast, Dublin, juga di Rhode Island dan North Dakota, Amerika Serikat. Setelah sempat kabur, Smyth diadili pada 1995, kemudian divonis 40 tahun penjara. Ia tewas di penjara pada 1997 karena serangan jantung. Kasus lain yang mencuat di Eropa merundung Keuskupan Belgia. Tidak tanggung-tanggung, kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak itu melibatkan Uskup Roger Vangheluwe. Uskup Bruges ini mengaku telah melecehkan dua kemenakannya di masa lalu. Walhasil, ia mengundurkan diri dari keuskupan pada 17 Mei 2010. Kasus pelecehan di kalangan gereja di Belgia jadi sangat kontroversial bukan saja karena terkuaknya kasus Vangheluwe, melainkan juga karena ulah puluhan anggota polisi setempat. Mereka menggerebek Keuskupan Mechelen ketika para petinggi gereja di Provinsi Antwerpen sedang menggelar pertemuan dengan Duta Besar Vatikan untuk Belgia pada Juli 2010. Selain menyita dokumen-dokumen yang ada di keuskupan, mereka juga menangkapi beberapa pastor. Pihak kepolisian menyatakan, penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih serius terhadap kasus pelecehan seksual dan paedofilia di lingkup gereja Belgia. Mereka mengaku, keputusan untuk bergerak cepat diambil setelah berbagai aib itu terbongkar dari kesaksian para korban. Kalangan gereja Belgia sendiri tidak menampik adanya kasus-kasus memalukan itu. Tapi mereka menyesalkan aksi penggerebekan itu dilakukan justru ketika keuskupan telah membentuk tim penyelidik independen. Ketua tim investigasi itu, Peter Adriaanssens, mengungkapkan bahwa timnya telah menemukan 500 kasus pelecehan dan 100 di antaranya siap dilimpahkan ke polisi. Hanya berselang tiga bulan setelah kasus Vangheluwe terkuak, kasus serupa terungkap di sebuah gereja di Honduras. Pastor bernama Manuel Serrano itu diseret ke pengadilan karena menggagahi pembantu rumah tangganya. Lelaki berusia 63 tahun itu divonis tujuh tahun penjara dan denda US$ 12.000. Serrano mengajukan banding karena tetap kukuh bahwa dirinya tidak bersalah. Serrano bukan satu-satunya pemuka agama di Benua Amerika yang diseret ke pengadilan. Sebelumnya, pada Februari 2011, Pengadilan Philadelphia menggelar sidang pelecehan seksual anak-anak oleh seorang pastor dan pendeta Kristen. Pastor bernama Charles F. Engelhardt dan Pendeta Edward V. Avery dituding menggagahi dua anak yang masih berusia 10 tahun. Para korbannya mengaku, pelecehan itu berlangsung sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000. Paus Benediktus XVI sendiri menyatakan kesedihannya dan rasa malu atas kasus-kasus pelecehan yang mengguncang gereja sepuluh tahun terakhir. Pemimpin umat Katolik sedunia itu pun mendesak agar para uskup segera menyusun pedoman umum guna mengatasi dan memecahkan masalah pedofilia tersebut selambat-lambatnya Mei tahun ini."[/quote]
Juga kasus bocah dikebiri pastor gereja Katholik Belanda dll itu juga lama sekali baru terbongkar karena selalu berusaha ditutup-tutupi. Aksi pencabulan dan pelecehan marak terjadi antara lain di Belanda dan Irlandia. Sedikitnya 11 anak laki-laki dikebiri saat berada dibawah naungan gereja Katholik Roma Belanda pada tahun 1950an dengan alasan untuk mencegah mereka tumbuh menjadi homoseksual, tulis sebuah koran Belanda dalam investigasinya.
Seorang bocah dikebiri tahun 1956 setelah mengatakan pada polisi bahwa dirinya dilecehkan oleh pastor di gereja itu, lapor koran tersebut.
Saat ini Menteri Kehakiman Belanda tengah menyelidiki apa peran pemerintah saat insiden ini berlangsung. Tahun lalu, dalam sebuah penyelidikan ditemukan empat ribu anak yang dianiaya secara seksual oleh institusi gereja Belanda sejak tahun 1945.
Sejumlah anggota parlemen Belanda menyerukan dilakukan pemeriksaan setelah munculnya laporan terbaru yang dirilis koran NRC Handelsblad ini, yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu.
'Berat dan mengejutkan'
Henk Hethuis, seorang siswa pada sebuah sekolah berasrama Katholik, berusia 18 tahun saat dirinya melapor pada polisi tahun 1956 menjadi korban pelecehan seorang biarawan Belanda. Hethuis kemudian dikebiri dengan perintah dari sejumlah pastor Katholik, tulis koran NRC Handelsblad, dengan alasan untuk "menyembuhkannya" dari kecenderungan homoseksualitas.
Kasus yang sama terjadi pada sedikitnya 10 anak lain di sekolah itu, tulis koran ini.
Wim Deetman
Deetman saat melaporkan hasil penyelidikan kasus pencabulan oleh pastor gereja katolik.
Hethuis akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tahun 1958.
Menteri Kehakiman Belanda Ivo Opstelten menyebut tudingan ini "sangat berat dan mengejutkan" dan menjanjikan akan menyelidiki apa peran pemerintah Belanda saat itu.
Gereja Katholik Belanda telah mengatakan bersedia bekerja sama menguak tabir kasus ini melalui penyelidikan untuk mencari tahu apakah laporan media tersebut benar tulis kantor berita Reuters.
Sebuah komisi pencari fakta pada tahun lalu menyimpulkan bahwa para pejabat dalam insitusi gereja Katholik gagal mengatasi persoalan praktek penganiayaan yang meluas di sekolah-sekolah yang dinaunginya, di seminari serta rumah-rumah panti asuhan.
Aksi berdosa
Komisi ini, diketuai oleh mantan menteri kabinet Wim Deetman, menemukan ada puluhan ribu anak menjadi korban penganiayaan atau pelecehan dari sekedar diraba-raba sampai diperkosa.
Komisi itu mengutuk tindakan gereja yang disebutnya menutup-nutupi dan budaya diam.
Koran NRC Handelsblad mengatakan komisi tersebut juga menerima laporan terkait kasus pengebirian pada tahun 2010.
Para anggota parlemen Belanda akan secara resmi minta diagendakan sidang pemanggilan parlemen terhadap ketua komisi ini, untuk memastikan kenapa justru tidak memasukkan laporan kasus pengebirian itu dalam penyelidikan timnya.
Sementara organisasi tertinggi Katholik Roma di Vatikan baru saja mengeluarkan sebuah laporan Selasa kemarin, tentang kasus pencabulan yang meluas di kalangan gereja Katholik Irlandia.
Tindakan yang disebut Vatikan sebagai aksi 'penuh dosa dan kriminal' itu menunjukkan adanya pelecehan, pencabulan dan penganiayaan terhadap anak-anak yang dipercayakan pendidikan dan pengurusannya pada institusi Katholik Irlandia selama 70 tahun.
Pelaku aksi mengerikan tersebut berasal dari kalangan pastor, frater (calon pastor), biarawati sementara tindakan menutup-nutupi yang dilakukan oleh atasan mereka.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/03/120321_castratedcatholic.shtml
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
Bisa jadi sebnarnya keseluruhan mereka
Qii qii qi qii
Qii qii qi qii
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
bisa jadi
kalau tidak pelecehan seksual, ya kasus keuangan
tinggal menunggu waktu untuk terungkap kejahatan mereka itu.
kalau tidak pelecehan seksual, ya kasus keuangan
tinggal menunggu waktu untuk terungkap kejahatan mereka itu.
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Pope Defrocked 400 Priests Over 'Child Abuse'
untungnya sekarang mata dunia sudah terbuka lebar, PBB pun sudah mulai turun tangan
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Similar topics
» Pope won't be lenient with predator priests: ex-prosecutor
» Why Vatican faces test of attitude to abuse?
» Kenapa di Wikipedia cuman ada "Catholic sex abuse cases" ?
» [CROSS NationS chan+JANGAN-SERAP-dengan-cara-pandang-yang-egosentris-!!!!!!!] Priests Of Beat - Blessed are you [Christian House]
» Why Vatican faces test of attitude to abuse?
» Kenapa di Wikipedia cuman ada "Catholic sex abuse cases" ?
» [CROSS NationS chan+JANGAN-SERAP-dengan-cara-pandang-yang-egosentris-!!!!!!!] Priests Of Beat - Blessed are you [Christian House]
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik