HIKMAH disetiap pernikahan nabi

Mutiara wrote:
kalau manusia mulia itu menikah dengan bayi pun akan tetap amanah, ditunda bulan madunya hingga sesuai syarat Quran, yakni setelah sama dewasanya.

Mutiara wrote:setiap pernikahan nabi (muhammad SAW) itu atas perintah Allah, yakni untuk memberi contoh mana-mana perkawinan yg dibolehkan scr Islami dan yg tidak.
justru pernikahan-pernikahan nabi itu dalam rangka ibadah. selalu ada hikmah di setiap pernikahan nabi.

Apa jadinya jika nabi tidak menikahi Aisyah tepat pada waktunya, dan apa jadinya jika nabi masih tak tertarik dg Zainab yg sanggat ingin menjadi istri nabi, wah ini baru bencana moral.

Mengapa nabi yg semula tidak tertarik dg Zainab, bahkan menjodohkannya dg Zaid anak angkatnya, padahal Zainab sangat mencintai nabi & ingin jd istrinya, lantas atas kuasa Tuhan yg berhak membolak-balik hati manusia, nabi jadi berubah hatinya, nabi menjadi tertarik dg Zainab saat pernikahan Zainab dg Zaid dlm keadaan goncang krn pertengkaran terus menerus akibat perbedaan latar belakang sosial msg2, shg Zaid menceraikan Zainab, dan Zainab menjadi janda anak angkat nabi. Itu semua ada maksudnya, sejak nabi menikahi janda anak angkatnya, maka Zaid lantas mengganti nama belakangnya yg semla nama nabi sbg ayah angakatnya dgn nama ayah kandungnya, maka terbukalah mata masyarakat dunia, bahwa benar, bagaimanapun anak angkat itu bukanlah anak kandung, jadi tak boleh menghilangkan nama ayah kandung si anak angkat dg menggantinya dg nama ayah kandungnya (sebagaimana yg lazim berlangsung selama itu di jaman itu), krn ini akan mengaburkan asal usul keturunan manusia, yg dpt menyebabkan tragedi kemanusiaan, dimana dpt terjadi seorang ibu mengawini anak kandungnya, kakak kandung mengawini adik kandungnya, kakek mengawini cucunya, dan perkawinan incest/sedarah lainnya, krn tak jelasnya/kaburnya asal-usul tiap manusia. Inilah hikmah pernikahan nabi dg janda anak kandungnya itu, sehingga perkawinan incest dpt dicegah, dan dengan demikian dpt dicegah pula lahirnya bayi-bayi cacat akibat maraknya perkawinan sedarah yg terjadi akibat kaburnya asal usul tiap manusia, akibat mengaburkan nama ayah kandungnya.
Saat ini hal spt ini byk terjadi didunia kafir, di dunia barat, bahkan kembali ke jaman jahiliyah, akibat kumpul kebo, hanya ibu yg mengakui nama anaknya, bahkan ada pula yg hamil scr donor, dgn mengambil unidentified donor, jadi tak diketahui asal ayah si bayi, yg setelah dilacak bisa sampai ribuan bayi hasil donor sprema spt ini, yg berasal dr ayah yg sama, tapi satu sama lain, sesama saudara seayah tak menetahui bhw mereka bersaudara, krn ibunya pun ribuan jumlahnya, bahkan ada yg anak kandung itu melahirkan bayi dr donor sperma ayahnya tanpa setahu mereka, sungguh suatu tragedi kemanusiaan, manusia sdh spt kucing/hewan saja. Ini baru bencana moral.

Mutiara wrote:Nabi itu lebih lama bermonogami daripada ketika berpoligami, nabi berpoligami itu hanya pada saat terakhir masa usianya saja, itupun karena perintah Allah.

Mutiara wrote:jelas bukti, KORBAN perkosaan korban phedofilia itu akan benci bukannya cinta pada pelakunya. Seperti anak-anak kecil lelaki juga perempuan korban phedofilia pastor pendeta kamu, langsung teriak dan trauma ketika melihat gereja, tempat kejadiannya.

Dan nabi kawin GANTUNG itu karena darurat, bukan untuk manusia biasa. Tak ada perintah untuk diikuti.

Mutiara wrote:
Dan nabi kawin GANTUNG itu karena darurat, bukan untuk manusia biasa. Tak ada perintah untuk diikuti.

isaku wrote:@atas
1. kalo banyak itu bukan 1orang
2. sudah verifikasi blom kalau sekh Puji itu ulama?
3. tau g umur istrinya??? (yg anda maksud anak)
4. kalo fakta harus ada data

Mutiara wrote:sertifikat asli syeckhnya mana? itu cuma orang yang mau duit dia aja yang panggil dia syech... semua orang bisa saj angaku sebagai syech, kyai, dll itu tapi mana bukti kealimannya? Dukun pun ada yang ngaku sebagai kyai...guru spiritual...

Mutiara wrote:seharusnya perlu, supaya tidak sembarang orang ngaku-ngaku.
Nah yg parah itu pastor pendeta, sudah ada lembaga yg kasih sertifikatnya eh malah banyak pendeta homo gay-nya..

Mutiara wrote:dasar korban injil bible cabul...jadi cacad otak, mengira orang lain sebejad agama kamu....

berkhayal sendiri, TANPA BUKTI, tapi sudah koar-koar seolah-olah lihat dengan mata kepala sendiri.

bego banget tak tahu bedanya cinta dengan takut, takut kok cemburu, nabi sampai dimarahi oleh bunda Aisya karena kecemburuannya, jelas bukan ketakutan... begoo kok dipelihara....

mentang-mentang tuhan kamu cabul...lantas semua hal di duni aini kamu pandang secara cabul..

Mutiara wrote:yang ngawur otakmu kafir.
Kalau nabi tak menikahi bunda Aisyah sampai sekarang wanita kafir masih dihinakan ketika haid dilarang masuk rumah, disetubuhi di luar rumah, khitan wanita dilakukan secara brutal untuk memasung harat wanita, wanita kafir masih bersuci menurut imamat, tak tahu cara bersuci yang benar,tuh wanita katolik kristen protestan dll itu sekarang ini bersuci sehabis haid sesuai sunnah nabi, tuntunan rasul, mengikuti hadis Aisya, dan meninggalkan cara imamat kitab suci mereka sendiri... nyadar diri deh...
juga masih akan terjadi itu penguburan bayi-bayi perempuan di kalangan arab jahiliyah, untungnya nabi menikahi bunda Aisya tepat waktu sehingga semua tradisi bodoh kafir yang menghinakan perempuan itu dapat dihentikan.
dll.

Juga kalau nabi tak menikahi bunda Zainab, maka masih marak itu pengkaburan silsilah kandung pada tiap anak, tragedi moral, karena akan terjadi kakek/orang tua kandung yang secara tak sengaja mengawini cucu/anak kandungnya sendiri, karena sudah kaburnya silsilah kandung itu. Untuk saja nabi menikahi bunda Zainab sehingga di kalangan muslim dapat terhindarkan hal semacam itu, incest tak sengaja akibat kaburnya silsilah kandung. dll.