FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Hikmah Pernikahan Nabi dengan Zainab Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Hikmah Pernikahan Nabi dengan Zainab Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Hikmah Pernikahan Nabi dengan Zainab

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Muslim-Zone Hikmah Pernikahan Nabi dengan Zainab

Post by Mutiaraa Wed May 27, 2015 5:44 am

Hikmah pernikahan nabi
Muhammad dengan ZAYNAB BINTI JAHSH

1. untuk menunjukkan bahwa Allah
mengabulkan doa orang yang dengan tekun
beribadah dan bersedekah.
Zaynab adalah putri Bibinya Nabi Muhammad
SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Wanita ini
sangat terkenal akan keteladannya dalam
ketekunannya dalam beribadah dan sangat
bermurah hati, ringan tangan, membantu
mengurangi penderitaan sesama, rajin dalam
bersedekah dan beribadah. Bahkan nabi pernah
menemukan Zaynab sedang mengikatkan dirinya
pada salah satu tiang di masjid pada saat
beri'tikaf di bulan Ramadhan, pada saat ditanya
rasulullah, ia menjawab agar ia tak jatuh tertidur
saat sedang membaca bacaan qur'an sepanjang
malam di masjid, hingga akhirnya rasul
menuntunkan tidak perlunya berlebihan dalam
beribadah. Namun pada dasarnya hal ini
menunjukkan bahwa Zaynab memiliki ketekunan
dalam beribadah dan keinginan keras untuk
selalu mendekatkan diri kepada Allah, sehingga
Allah pun akhirnya mengabulkan doanya. Sejak
masih gadis Zaynab sudah jatuh cinta dan sangat
ingin menjadi istri nabi Muhammad. Namun
Nabi Muhammad SAW menolaknya, mengingat
perbedaan usia diantara mereka, kedekatan
kekerabatan merekaju dan nabi juga sudah
memiliki istri, bahkan nabi justru
menjodohkannya dengan Zayed Ibn Hereathah
Al Kalby, anak angkat nabi Muhammad. Tapi
perkawinan ini kandas dalam waktu yang tak
terlalu lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa
jika mereka bercerai nabi harus mengawini
Zaynab (surat 33:37). Hal ini disamping karena
akibat perbedaan latar belakang diantara Zaynab
yg berasal dari kalangan ningrat dgn Zaid yg
berasal dari kalangan budak hingga diangkat
menjadi anak tiri kesayangan nabi Muhammad
yg tak memiliki anak laki-laki dewasa, juga
terjadi karena doa Zaynab secara tekun dan tak
kenal putus asa, memohon kepada Allah agar
menjadi istri nabi Muhammad. Karena cintanya
dan doanya kepada Allah itulah maka akhirnya
Allah menundukkan hati nabi Muhammad agar
bersedia menerima cinta tulus yg sangat besar
dari Zaynab, dgn menimbulkan rasa tertarik,
sehingga disebutkan Allah lah yg membolak
balik hati manusia, bahkan akhirnya Allah sendiri
yang mengawinkan Zaynab dengan nabi
Muhammad.
2. untuk menunjukkan bahwa ajaran sesat
nasrani yg mengharamkan perceraian dan
menganggap zina duda/janda yang bercerai lalu
menikah lagi secara sah adalah salah besar,
keliru dan sesat, serta melawan kodrat manusia
itu sendiri.
3. untuk menunjukkan bahwa bagaimanapun
seorang anak angkat adalah bukan anak
kandung, sehingga menikahi mantan istri anak
tiri bukanlah hal yg haram atau aib, melainkan
diperbolehkan.
4. ini jua untuk menyelamatkan silsilah kandung
manusia, agar tidak terjadi tragedi kemanusiaan,
terjadinya pernikahan incest (antara ayah/ibu
kandung dgn anak kandung, dll) tanpa sengaja,
akibat kaburnya identitas silsilah kandung si anak
angkat. Karena dgn terjadinya peceraian antara
Zaid, anak angkat nabi Muhammad, dgn Zaynab
yg lalu dinikahi oleh nabi Muhammad, maka
Zaid lantas mengganti nama belakangnya yg
semula memakai nama ayah angkatnya, nabi
Muhammad, menjadi memakai nama belakang
ayah kandungnya sendiri. Sehingga hal ini lalu
dicontoh, dilarang mengaburkan/
menyembunyikan dan menggunakan nama
belakang ayah angkat, harus sesuai dgn nama
ayah kandungnya sendiri, sehingga
terselamatkanlah dunia ini dari tragedi
terjadinya pernikahan incest antara ayah/ibu
kandung dengan anak kandungnya sendiri, atau
cucu kandungnya sendiri dll tanpa sengaja akibat
kaburnya identitas kandung manusia.
Mutiaraa
Mutiaraa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29

Kembali Ke Atas Go down

Muslim-Zone Re: Hikmah Pernikahan Nabi dengan Zainab

Post by Mutiaraa Fri May 29, 2015 9:15 am

KRONOLOGI PERTAMA:RASULULLAH MENIKAH
KAN ZAID DENGAN ZAINAB BINTI JAHSY
Wajar Rasulullah mencarikan jodoh bagi anak
angkat kesayangan nya itu.sebab menikah
adalah sesuatu yang harus di tempuh pada tiap
manusia normal.maka dari itu,Rasulullah mau
mencari kan jodoh bagi anak angkat kesayangan
nya itu.maka Rasulullah memilih Zainab binti
Jahsy buat menjadi jodoh nya zaid bin
haritsah.jika Rasulullah menyukai zainab binti
Jahsy,tentu sedari awal Rasul tak akan
memberikan Zainab binti Jahsy pada zaid,tetapi
Rasulullah langsung menikahi nya sendiri.ini
menunjuk kan,sedari awal Rasulullah tak
mempunyai niat menikahi dan mencintai dalam
hati Zainab binti jahsy seperti yang di tuduh kan
para penghujat Rasulullah.
KRONOLOGI KEDUA:ZAINAB BINTI JAHSY DAN
KELUARGA NYA KEBERATAN MENIKAH DENGAN
ZAID
Sebab Zainab dan keluarga nya adalah keluarga
terhormat.sedangkan Zaid adalah kedudukan
nya lebih rendah.maka dari itu mereka menolak
ketika Rasulullah meminta Zainab agar menjadi
isteri zaid.nah,jika Rasulullah telah memendam
cinta dan ketertarikan pada Zainab pada saat
ini,maka adalah kesempatan emas buat Rasul
meminang zainab buat diri nya sendiri.ternyata
Rasul tidak melakukan hal itu,dan Rasul malah
menasehati zainab agar mentaati Allah dan
Rasul-Nya,agar tetap menikah dengan Zaid:
Al-Ahzab:36
ﺎَﻣَﻭ َﻥﺎَﻛ ٍۢﻦِﻣْﺆُﻤِﻟ ٍﺔَﻨِﻣْﺆُﻣ ﺎَﻟَﻭ ﻰَﻀَﻗ ﺍَﺫِﺇ ٓۥُﻪُﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ُﻪَّﻠﻟﭐ
ﺍًﺮْﻣَﺃ ﻥَﺃ َﻥﻮُﻜَﻳ ُﺓَﺮَﻴِﺨْﻟﭐ ُﻢُﻬَﻟ ْﻦِﻣ ۗ ْﻢِﻫِﺮْﻣَﺃ ﻦَﻣَﻭ ِﺺْﻌَﻳ َﻪَّﻠﻟﭐ
ۥُﻪَﻟﻮُﺳَﺭَﻭ َّﻞَﺿ ْﺪَﻘَﻓ ﺎًۭﻠَٰﻠَﺿ ﺎًۭﻨﻴِﺒُّﻣ
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu`min
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu`min,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya
maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata.
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan
Abdullah bin Jahsy beserta saudara
perempuannya yang bernama Zainab ; Nabi
saw. melamarnya untuk dikawinkan kepada Zaid
bin Haritsah, lalu keduanya tidak menyukai hal
tersebut ketika keduanya mengetahui bahwa
Nabi melamar saudara perempuannya bukanlah
untuk dirinya sendiri, melainkan untuk anak
angkatnya yaitu Zaid bin Haritsah. Akan tetapi
setelah turun ayat ini keduanya menjadi
rela.Perhatikan,jika saat itu Rasul mencintai dan
asmara dengan zainab,maka Rasul tidak akan
memberi kesempatan Zaid untuk meminang
zainab.malah Rasul memberi Zainab dan
keluarga nya ayat Allah agar zainab bersedia di
nikahi Zaid.maka,akhir nya Zainab dan keluarga
nya rela dengan keputusan Rasul.Maka Zaid pun
menikahi Zainab.
KRONOLOGI KETIGA:RUMAH TANGGA ZAID
DAN ZAINAB TIDAK HARMONIS,ZAID INGIN
CERAI KAN ZAINAB
Karena Zainab merasa tidak Kufu dengan
Zaid,maka Zainab bersikap sombong terhadap
Zaid.sehingga Rumah tangga mereka tidak
harmonis.berikut penjelasan nya:
Sebab turunnya ayat ini ialah karena ada
hubungannya dengan pernikahan Zaid bin
Harisah binti Jahsy anak bibi Rasulullah saw.
Rasulullah saw pernah melamar Siti Zainab binti
Jahsy seorang bangsawan Quraisy untuk
dinikahkan dengan Zaid bin Harisah bekas
seorang hamba sahaya yang sudah
dimerdekakan dan telah dipungut oleh
Rasulullah saw sebagai anak angkat.
Lamaran itu ditolak oleh Zainab dan
saudaranya karena dipandang tidak kufu
dan sederajat di antara keduanya. Yang satu
bekas seorang hamba sahaya dan yang
seorang lagi seorang wanita bangsawan
keturunan Quraisy. Maka turunlah ayat ke 36
dari surat Al Ahzab ini yang menyebabkan
lamaran Rasulullah oleh mereka diterima.
Kemudian Zaid dinikahkan kepada Zainab
dengan maskawin sebanyak 60 (enam puluh)
dirham, kain kudung dan selimut, sebuah perisai,
selendang, 50 mud gandung dan 30 kelah
koma.
Adapun hikmah dari perkawinan ini, walaupun
ada unsur ketidak senangan dari pihak wanita
ialah untuk membatalkan suatu adat kebiasaan
yang berlaku sejak zaman Jahiliah di kalangan
orang-orang Arab yang ada hubungannya
dengan keturunan dan kemuliaan. Kebiasaan itu
ialah bahwa mereka mempersamakan antara
anak angkat dengan anak kandung di dalam segi
keturunan dan hukum pembagian harta pusaka
dan tidak boleh menikahi istri bekas anak angkat
seperti tidak boleh menikahi menantunya dari
anak kandung. OIeh karena itu diturunkan pada
permulaan surat ini bahwa Allah Taala tidak
menjadikan anak-anak angkat sebagai anak
kandung. Yang demikian itu hanyalah perkataan
di mulutmu saja (ayat 4). Allah SWT
memerintahkan Nabi-Nya supaya membatalkan
hukum Jahiliah itu dengan suatu tindakan yang
tegas. Setelah Zainab di nikahi oleh Zaid bin
Harisah atas perintah Nabi. ternyata di
dalam kehidupan rumah tangganya tidak
ada keserasian antara suami-istri, dan Zaid
sering mengeluh dan menyampaikan
keluhannya kepada Rasulullah bahwa
istrinya (Zainab) kadang-kadang
memperlihatkan kesombongannya sebagai
seorang bangsawan. Rasulullah saw sendiri
yang sudah mengetahui hikmah dari Allah
itu memberi nasihat kepada Zaid: “Tahanlah
terus istrimu dan bertakwalah kepada
Allah”. Karena Zaid tidak dapat menahan
penderitaan hatinya lebih lama maka ia
menceraikan istrinya Zainab, dan setelah
selesai `idahnya ia dinikahi oleh Rasulullah
saw, supaya tidak ada keberatan bagi
seorang mukmin untuk mengawini bekas
istri anak angkatnya.
Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada
Nabi-Nya bahwa apa-apa yang terjadi antara
Zaid bin Harisah dengan Zainab binti Jahsy itu
adalah untuk menguatkan keimanan beliau
dengan menegaskan kebenaran dan
menghilangkan keragu-raguan dari hati orang-
orang yang lemah imannya. Allah SWT
menyuruh Rasul-Nya supaya memperhatikan
ucapannya ketika beliau berkata kepada Zaid bin
Harisah yang telah dikaruniai nikmat (oleh Allah)
dan kasih sayang serta berbagai pemberian dari
Nabi “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah
kepada Allah, dan janganlah berpisah dengan
Zainab disebabkan kesombongannya atau
keangkuhannya karena keturunan, karena
perceraian itu akan mengakibatkan noda
kepadanya yang sulit untuk diperbaikinya”. Nabi
sendiri telah mengetahui bahwa Zaid itu pada
akhirnya pasti akan bercerai dengan Zainab, dan
beliau merasa berat pula jika hal tersebut telah
menjadi kenyataan sebab tentu akan
menimbulkan bermacam-macam ocehan di
kalangan masyarakat. Nabi menyembunyikan di
dalam hatinya apa yang Allah nyatakan, karena
Nabi sendiri menyadari bahwa beliau sendiri
harus dijadikan suri teladan oleh sekalian
umatnya untuk melaksanakan perintah Allah
walaupun dengan korban perasaan. Menurut
naluri, kebiasaannya manusia takut kepada
sesama manusia, padahal Allah yang lebih
berhak untuk ditakuti. Oleh beliau dibayangkan
bahwa apabila beliau telah nikah dengan Siti
Zainab bekas istri anak angkatnya. maka hal
demikian pasti akan menjadi buah mulut di
kalangan bangsa Arab, karena sejak zaman
Jahiliah mereka memandang bahwa anak angkat
itu dipersamakan dengan anak kandung.
sehingga mereka diharamkan menikahi bekas
istri anak angkatnya.
Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Allah
Taala supaya jangan menghiraukan ocehan
khalayak ramai sehubungan dengan pernikahan
beliau dengan Siti Zainab. Tatkala Zaid telah
menunaikan hajatnya terhadap istrinya dengan
perceraian, maka Allah menikahkan Nabi saw
kepada Zainab agar tidak ada keberatan bagi
orang mukmin untuk menikahi bekas istri anak
angkatnya, apabila anak angkat itu telah
menceraikan istrinya. Dan ketetapan Allah
tentang pernikahan Zainab dengan Nabi itu
adalah suatu ketetapan yang sudah pasti.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Tirmizi ra bahwa
Siti Zainab sering membangga-banggakan
dirinya terhadap istri-istri Nabi lainnya dengan
ucapan “Kamu, istri-istri Nabi dinikahkan oleh
keluargamu sendiri tetapi saya dinikahkan oleh
Allah SWT. Dan diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari
Sya’bi bahwa Siti Zainab pernah berkata kepada
Nabi saw: “Saya mempunyai kelebihan dengan
tiga perkara yang tidak dimiliki oleh istri-istrimu
yang lain, yaitu:
1. Kakekku dan kakekmu adalah sama yaitu
Abdul Muttalib.
2. Allah menikahkan engkau denganku dengan
perantaraan wahyu dari langit.
3. Pesuruh yang ditugaskannya adalah Malaikat
Jibril.( SUMBER )
KRONOLOGI KE EMPAT:RASULULLAH
MENASEHATI ZAID AGAR MEMPERTAHAN KAN
RUMAH TANGGA NYA
Ketika Zaid sudah tidak tahan hati dengan
perbuatan isteri nya,Zaid mau mencerai kan
Zainab.Tetapi Rasulullah melarang Zaid,dan
menyuruh Zaid mempertahan kan rumah
tangga nya:
Imam Bukhari mengetengahkan sebuah
hadis yang bersumber dari Anas r.a .,
bahwasanya firman Allah swt. berikut ini, yaitu,
“…sedangkan kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan
menyatakannya.” (Q.S. Al Ahzab, 37).
diturunkan berkenaan dengan anak perempuan
Jahsy yaitu Zainab dan Zaid ibnu Haritsah. Ibnu
Hakim mengetengahkan sebuah hadis melalui
Anas r.a. yang menceritakan bahwa Zaid
ibnu Haritsah mengadu kepada Rasulullah
saw. tentang ulah istrinya Zainab binti
Jahsy, maka Nabi saw. bersabda, “Tahanlah
terus istrimu”, maka turunlah firman-Nya, “…
sedangkan kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan
menyatakannya.” (Q.S. Al Ahzab, 37). Imam
Muslim, Imam Ahmad dan Imam Nasai
ketiganya mengetengahkan sebuah hadis,
bahwasanya ketika idah Zainab selesai,
Rasulullah saw. berkata kepada Zaid, “Pergilah
kepadanya kemudian sebutkanlah bahwa aku
melamarnya”. Maka Zaid ibnu Haritsah
berangkat kepadanya dan menceritakan apa
yang telah dipesankan oleh Nabi saw.
kepadanya, maka Zainab menjawab, “Aku tidak
berani mengambil suatu keputusan hingga
terlebih dahulu aku meminta petunjuk dari
Rabbku”. Lalu Zainab pergi ke masjid. Turunlah
ayat ini, kemudian Rasulullah menemuinya
tanpa izinnya terlebih dahulu. Dan sungguh aku
melihat orang-orang diberi makan roti dan
daging (sebagai pesta perkawinan) oleh
Rasulullah saw. sewaktu beliau memasukiku.
Setelah itu orang-orang bubar keluar, yang
tertinggal hanyalah beberapa orang laki-laki
yang masih berbincang-bincang sesudah
menyantap hidangan walimah itu. Lalu
Rasulullah saw. keluar dari rumah dan aku (Zaid)
mengikutinya, maka Nabi saw. menengok
kamar-kamar istrinya. Kemudian aku
memberitahukan kepadanya bahwa orang-
orang semuanya telah bubar. Rasulullah saw.
berangkat menuju ke rumah hingga masuk ke
dalamnya dan aku pun ikut masuk bersamanya.
Lalu Nabi saw. menutup kain penutup rumah
antara aku dan dia dan turunlah ayat Hijab pada
saat itu, lalu Rasulullah saw. menasihati kaum
dengan firman-Nya, “Janganlah kalian
memasuki rumah-rumah nabi kecuali bila kalian
diizinkan…” (Q.S. Al Ahzab, 53).
Rasul tetap menyuruh zaid agar mempertahan
kan rumah tangga nya.nasehat Rasul adalah
cuma anjuran kepada Zaid saja,sedangkan
keputusan nya terserah kepada zaid.dan Rasul
tentu tahu,rumah tangga zaid sudah susah
untuk di pertahan kan karena perbedaan status.
KRONOLOGI KELIMA:WAHYU ALLAH TELAH
DATANG BAHWA ZAINAB BINTI JAHSY AKAN
MENJADI ISTERI RASUL UNTUK BERBAGAI
HIKMAH NYA
Allah telah mengetahui bahwa Zaid pasti nya
akan mencerai kan zainab,maka pada saat
genting itu,wahyu Allah turun,bahwa Zainab
kelak akan menjadi isteri Rasul.tetapi Rasul tidak
menyuruh zaid mencerai kan zainab,zaid
mencerai kan atas kemauan nya sendiri.wahyu
yang turun itu adalah:
Al-Ahzab:37
ْﺫِﺇَﻭ ُﻝﻮُﻘَﺗ ٓﻯِﺬَّﻠِﻟ ُﻪَّﻠﻟﭐ َﻢَﻌْﻧَﺃ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﺖْﻤَﻌْﻧَﺃَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻚِﺴْﻣَﺃ
َﻚْﻴَﻠَﻋ َﻚَﺟْﻭَﺯ َﻪَّﻠﻟﭐ ِﻖَّﺗﭐَﻭ َﻚِﺴْﻔَﻧ ﻰِﻓ ﻰِﻔْﺨُﺗَﻭ ﺎَﻣ ُﻪَّﻠﻟﭐ
ِﻪﻳِﺪْﺒُﻣ َﺱﺎَّﻨﻟﭐ ﻰَﺸْﺨَﺗَﻭ ُﻪَّﻠﻟﭐَﻭ ُّﻖَﺣَﺃ ﻥَﺃ ۖ ُﻪٰﻯَﺸْﺨَﺗ ﺎَّﻤَﻠَﻓ
ٰﻰَﻀَﻗ ٌۭﺪْﻳَﺯ ﺎَﻬْﻨِّﻣ ﺎَﻬَﻜَٰﻨْﺟَّﻭَﺯ ﺍًۭﺮَﻃَﻭ ْﻰَﻜِﻟ ﺎَﻟ َﻥﻮُﻜَﻳ ﻰَﻠَﻋ
َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﭐ ٓﻰِﻓ ٌۭﺝَﺮَﺣ ِﺝَٰﻭْﺯَﺃ ﺍَﺫِﺇ ْﻢِﻬِﺋٓﺎَﻴِﻋْﺩَﺃ ۟ﺍْﻮَﻀَﻗ َّﻦُﻬْﻨِﻣ
ۚ ﺍًۭﺮَﻃَﻭ َﻥﺎَﻛَﻭ ِﻪَّﻠﻟﭐ ُﺮْﻣَﺃ ﺎًۭﻟﻮُﻌْﻔَﻣ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada
orang yang Allah telah melimpahkan ni`mat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi
ni`mat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan
bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu
menyembunyikan di dalam hatimu apa yang
Allah akan menyatakannya, dan kamu takut
kepada manusia, sedang Allah-lah yang
lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala
Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap
istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi
orang mu`min untuk (mengawini) isteri-isteri
anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak
angkat itu telah menyelesaikan keperluannya
daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah
itu pasti terjadi.
Para penghujat islam menafsirkan dengan
sembrono ayat yang saya bold merah:
sedang kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan menyatakannya,
dan kamu takut kepada manusia, sedang
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu
takuti.
Bahwa Rasul menyimpan bara asmara kepada
isteri anak nya.dan Rasul menyuruh zaid
mencerai kan zainab.riwayat yang mengatakan
itu adalah batil.zaid mencerai kan isteri nya atas
kemauan nya sendiri.
Imam Az-Zuhri berkata, “Jibril turun kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberitahukan kepada beliau bahwa Allah
Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkannya
dengan Zainab binti Jahsy radhiallahu ‘anha,
itulah yang disembunyikan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Kesimpulannya
bahwa yang disembunyikan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berita Allah
Subhanahu wa Ta’ala bahwa Zainab binti Jahys
radhiallahu ‘anhu, akan menjadi istrinya.
Sedangkan yang membuat beliau
menyembunyikan hal itu adalah karena beliau
khawatir omongan orang bahwa beliau menikahi
istri anaknya.
Jadi yang di sembunyi kan Rasul bukan lah bara
asmara kepada Zainab,tetapi wahyu Allah
bahwa Rasul akan menjadi suami zainab,agar
menggugur kan tradisi menganggap anak angkat
adalah anak kandung sendiri.
KRONOLOGI KE ENAM:MAKA,ZAID PUN
MENCERAIKAN ISTERI NYA,ZAINAB BINTI JAHSY
Perceraian ini bukan terjadi karena hasutan
Rasul.malah Rasul menyuruh Zaid mempertahan
kan rumah tangga nya dengan Zainab.tetapi
Zaid tak tahan hati agar terus bergaul dengan
Zainab.maka zaid pun mencerai kan
zainab.keputusan mencerai kan ini bukan
karena hasutan siapapun,dari awal,zaid sudah
tidak tahan dengan perlakuan isteri nya yang
sombong,yang merasa kedudukan nya lebih
tinggi dari suami nya.kondisi seperti ini juga kita
temui pada zaman modern ini,di mana ketika
karir isteri lebih tinggi,isteri menjadi berubah
sombong.
KRONOLOGI KE TUJUH:KETIKA ZAID TELAH
MENCERAI KAN ZAINAB,MAKA RASULULLAH
MULAI MEMINANG ZAINAB BINTI JAHSY ATAS
PERINTAH WAHYU ALLAH,AGAR MEMUSNAH
KAN TRADISI MENGANGGAP ANAK ANGKAT
ADALAH ANAK KANDUNG SENDIRI
Al-Ahzab:37
ْﺫِﺇَﻭ ُﻝﻮُﻘَﺗ ٓﻯِﺬَّﻠِﻟ ُﻪَّﻠﻟﭐ َﻢَﻌْﻧَﺃ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﺖْﻤَﻌْﻧَﺃَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻚِﺴْﻣَﺃ
َﻚْﻴَﻠَﻋ َﻚَﺟْﻭَﺯ َﻪَّﻠﻟﭐ ِﻖَّﺗﭐَﻭ َﻚِﺴْﻔَﻧ ﻰِﻓ ﻰِﻔْﺨُﺗَﻭ ﺎَﻣ ُﻪَّﻠﻟﭐ
ِﻪﻳِﺪْﺒُﻣ َﺱﺎَّﻨﻟﭐ ﻰَﺸْﺨَﺗَﻭ ُﻪَّﻠﻟﭐَﻭ ُّﻖَﺣَﺃ ﻥَﺃ ۖ ُﻪٰﻯَﺸْﺨَﺗ ﺎَّﻤَﻠَﻓ
ٰﻰَﻀَﻗ ٌۭﺪْﻳَﺯ ﺎَﻬْﻨِّﻣ ﺎَﻬَﻜَٰﻨْﺟَّﻭَﺯ ﺍًۭﺮَﻃَﻭ ْﻰَﻜِﻟ ﺎَﻟ َﻥﻮُﻜَﻳ ﻰَﻠَﻋ
َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﭐ ٓﻰِﻓ ٌۭﺝَﺮَﺣ ِﺝَٰﻭْﺯَﺃ ﺍَﺫِﺇ ْﻢِﻬِﺋٓﺎَﻴِﻋْﺩَﺃ ۟ﺍْﻮَﻀَﻗ َّﻦُﻬْﻨِﻣ
ۚ ﺍًۭﺮَﻃَﻭ َﻥﺎَﻛَﻭ ِﻪَّﻠﻟﭐ ُﺮْﻣَﺃ ﺎًۭﻟﻮُﻌْﻔَﻣ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada
orang yang Allah telah melimpahkan ni`mat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi
ni`mat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan
bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu
menyembunyikan di dalam hatimu apa yang
Allah akan menyatakannya, dan kamu takut
kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih
berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid
telah mengakhiri keperluan terhadap
istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan
kamu dengan dia supaya tidak ada
keberatan bagi orang mu`min untuk
(mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat
mereka, apabila anak-anak angkat itu telah
menyelesaikan keperluannya daripada
isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu
pasti terjadi .
Jadi,wahyu Allah yang menikah kan Nabi dengan
Zainab adalah untuk memberi hukum
baru,bahwa anak angkat bukan lah anak
kandung.jadi,menikahi isteri bekas anak angkat
adalah tidak haram dan tidak terlarang.itulah
mengapa Allah menurun kan wahyu agar Rasul
menikahi Zainab.untuk meruntuh kan tradisi
lama pada bangsa arab itu.jadi,tuduhan Rasul
mempunyai bara asmara kepada isteri anak nya
sendiri adalah tuduhan batil dan mengada-
ada.jika Rasul menaruh bara asmara kepada
Zainab,tentu sedari awal Rasul tak memberi
kesempatan zaid menikahi Zainab.dan Rasul
langsung saja ambil buat diri nya sendiri.ini
menunjuk kan,pernikahan Rasul dengan zainab
bukan karena kemauan Rasul sendiri,tetapi
merupakan Firman Allah langsung pada
nabi,untuk memberi contoh bahwa anak angkat
bukan berarti anak kandung.
Al-Ahzab:4
َﻞَﻌَﺟ ﺎَّﻣ ٍۢﻞُﺟَﺮِﻟ ُﻪَّﻠﻟﭐ ﻦِّﻣ ﻰِﻓ ِﻦْﻴَﺒْﻠَﻗ ۚ ۦِﻪِﻓْﻮَﺟ َﻞَﻌَﺟ ﺎَﻣَﻭ
ﻰِٔـَّٰٓﻟﭐ ُﻢُﻜَﺟَٰﻭْﺯَﺃ َّﻦُﻬْﻨِﻣ َﻥﻭُﺮِﻬَٰﻈُﺗ ۚ ْﻢُﻜِﺘَٰﻬَّﻣُﺃ َﻞَﻌَﺟ ﺎَﻣَﻭ
ْﻢُﻛَﺀٓﺎَﻴِﻋْﺩَﺃ ۚ ْﻢُﻛَﺀٓﺎَﻨْﺑَﺃ ْﻢُﻜِﻟَٰﺫ ﻢُﻜُﻟْﻮَﻗ ُﻪَّﻠﻟﭐَﻭ ۖ ْﻢُﻜِﻫَٰﻮْﻓَﺄِﺑ ُﻝﻮُﻘَﻳ
َّﻖَﺤْﻟﭐ ﻯِﺪْﻬَﻳ َﻮُﻫَﻭ َﻞﻴِﺒَّﺴﻟﭐ
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang
dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak
menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu
sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan
anak-anak angkatmu sebagai anak
kandungmu (sendiri). Yang demikian itu
hanyalah perkataanmu dimulutmu saja . Dan
Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia
menunjukkan jalan (yang benar).
Al-Ahzab:5
ْﻢُﻫﻮُﻋْﺩﭐ ْﻢِﻬِﺋٓﺎَﺑﺍَﺀِﻝ َﻮُﻫ َﺪﻨِﻋ ُﻂَﺴْﻗَﺃ ۚ ِﻪَّﻠﻟﭐ ﻥِﺈَﻓ ۟ﺍٓﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ ْﻢَّﻟ
ْﻢُﻫَﺀٓﺎَﺑﺍَﺀ ِﻦﻳِّﺪﻟﭐ ﻰِﻓ ْﻢُﻜُﻧَٰﻮْﺧِﺈَﻓ ۚ ْﻢُﻜﻴِﻟَٰﻮَﻣَﻭ َﺲْﻴَﻟَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ
ٌۭﺡﺎَﻨُﺟ ﻢُﺗْﺄَﻄْﺧَﺃ ٓﺎَﻤﻴِﻓ ۦِﻪِﺑ ﻦِﻜَٰﻟَﻭ ﺎَّﻣ ْﺕَﺪَّﻤَﻌَﺗ ۚ ْﻢُﻜُﺑﻮُﻠُﻗ َﻥﺎَﻛَﻭ
ُﻪَّﻠﻟﭐ ﺍًۭﺭﻮُﻔَﻏ ﺎًﻤﻴِﺣَّﺭ
Panggilah mereka (anak-anak angkat itu)
dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka; itulah yang lebih adil pada sisi
Allah, dan jika kamu tidak mengetahui
bapak-bapak mereka, maka (panggilah
mereka sebagai) saudara-saudaramu
seagama dan maula-maulamu . Dan tidak ada
dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf
padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang
disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
CERITA BATIL YANG MENYUSUP PADA KISAH
PERNIKAHAN RASUL DENGAN ZAINAB,BAHWA
RASUL MEMPUNYAI BARA ASMARA PADA
ZAINAB HINGGA MENYURUH ZAID MENCERAI
KAN ZAINAB
Saya copas saja dari blog teman
seperjuangan :
Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada
orang yang Alah telah melimpahkan nikmat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi
nikmat kepadanya: ‘Tahanlah terus istrimu dan
bertakwalah kepada Allah.’ Sedang kamu
menyembunyikan di dalam hatimu apa yang
Allah akan menyatakannya, dan kamu takut
kepada manusia sedang Allah lah yang lebih
berhak untuk kamu takuti.” (QS. Al-Ahzab: 37)
Maka mayoritas ahli tafsir banyak
membicarakan tentang sebab pernikahan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Zainab
radhiallahu ‘anha dan tentang sesuatu yang
disembunyikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hatinya.
Mereka menyebutkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah mendatangi rumah
Zaid bin Haritsah radhiallahu ‘anhu untuk
mencarinya, tetapi ternyata dia sedang
keluar rumah. Tiba-tiba Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melihat Zainab bin Jahsy
radhiallahu ‘anha tengah berdiri mengenakan
kerudung, dan dia adalah termasuk wantia
Quraisy yang paling cantik. Nabi pun tertarik
dan jatuh cinta padanya, kemudian beliau
pergi seraya mengatakan, “Maha suci Allah
Subhanahu wa Ta’ala , Dzat Yang membolak-
balik hati.’
Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya
dari Qotadah bahwa beliau mengatakan:
“Yang disembunyikan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam hatinya adalah
harapan seandainya Zaid radhiallahu ‘anhu
menceraikannya.”
Derajat Kisah
BATHIL. Kisah ini secara sanad adalah bathil
sebagaimana ditegaskan oleh para ulama, di
antaranya:
1. Imam Ibnul Arobi berkata: “Riwayat-
riwayat ini, semua sanadnya jatuh dan
bathil.”
2. Imam Ibnu Katsir berkata, “Ibnu Jarir
dan Ibnu Abi Hatim menyebutkan atsar-
atsar dari salaf tentang hal ini, kami
tidak ingin mencantumkannya di sini
karena semua tidak shahih.”
3. Syaikh Dr. Muhammad Abu Syuhbah
berkata bahwa kisah ini bathil, tidak
memiliki penguat secara dalil maupun
akal dan hanyalah kisah buatan musuh-
musuh agama. Oleh karenanya kisah ini
tidak disebutkan kecuali oleh ahli tafsir
dan ahli sejarah yang hanya
meriwayatkan semua berita baik yang
shahih maupun lemah dan tidak ada
dalam kitab-kitab hadis yang
terpercaya.”
Selanjutnya beliau mengatakan,
“Kesimpulannya, kalau memang kisah ini
keadaannya seperti yang Anda lihat, yakni
tidak memiliki sanad dan bertentangan
dengan kehidupan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam , maka tidak tersisa kecuali
bahwa kisah ini adalah palsu.”
Mengkritisi Matan Kisah
Kisah ini dimanfaatkan dengan baik oleh
orang-orang kafir dan sejawatnya dari
orang-orang yang memiliki penyakit dalam
hatinya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sangat mementingkan kebutuhan
seksual sehingga sampai hati menyuruh
anak angkatnya sendiri menceraikan istrinya
agar dia bisa menikahi istrinya hanya
sekedar untuk kepuasan seksual!
Subhanallah!! alangkah kotornya ucapan yang
keluar dari mulut mereka! Mereka tidak
mengucapkan kecuali kedustaan.
Tahukah mereka, seandainya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menikahi karena kebutuhan
seksual semata niscaya beliau akan memilih
para gadis yang lebih cantik?! Tahukah
mereka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sudah sering melihat Zainab
radhiallahu ‘anhu sejak kecilnya?! Lantas,
apakah masuk akal kalau Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam baru melakukan hal itu
setelah pernikahan Zainab radhiallahu ‘anha
dengan Zaid?
Sesungguhnya akal sehat manusia pasti akan
mengingkari hal ini. Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang Nabi
yang dikenal di tengah-tengah kaumnya memiliki
akhlak yang mulia dan tinggi, amanah, dan jujur
sehingga mendapatkan pujian langsung dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala? Lantas, mungkinkah
setelah itu beliau memiliki hubungan rusak
seperti itu?
Barangsiapa yang mau adil dan mempelajari
sejarah sebab pernikahan dan poligami
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya
dia akan mengetahui secara pasti bahwa
pernikahan dan poligami beliau dibangun di atas
hikmah-hikmah yang mengagumkan. Seperti
penyebaran Islam, membantu wanita janda yang
lemah, menjelaskan sebuah hukum syariat dan
lain sebagainya. Jadi bukan hanya sekadar
kepuasan seksual semata seperti tuduhan orang-
orang yang benci kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu a’lam.
Tafsir yang Benar
Pendapat yang benar bahwa maksud sesuatu
yang disembunyikan dalam hati Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada
beliau bahwa Zainab radhiallahu ‘anha kelak
akan menjadi istrinya.
Imam Az-Zuhri berkata, “Jibril turun kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberitahukan kepada beliau bahwa Allah
Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkannya
dengan Zainab binti Jahsy radhiallahu ‘anha,
itulah yang disembunyikan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Kesimpulannya
bahwa yang disembunyikan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berita Allah
Subhanahu wa Ta’ala bahwa Zainab binti Jahys
radhiallahu ‘anhu, akan menjadi istrinya.
Sedangkan yang membuat beliau
menyembunyikan hal itu adalah karena beliau
khawatir omongan orang bahwa beliau menikahi
istri anaknya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin membatalkan
keyakinan Jahiliyah seputar hukum menikahi
mantan istri anak angkat yang dipraktikkan
sendiri oleh imam kaum muslimin sehingga
lebih mudah diterima oleh mereka.”
.
https://mizanuladyan.wordpress.com/2014/05/19/menjawab-fitnah-pernikahan-rasulullah-dengan-zainab-binti-jahsy/
.
Mutiaraa
Mutiaraa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik