Hubungan antara Allah dan Yesus
Halaman 4 dari 5 • Share
Halaman 4 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Hubungan antara Allah dan Yesus
First topic message reminder :
JIKA orang membaca Alkitab dari depan sampai belakang tanpa memiliki gagasan sebelumnya mengenai Tritunggal, apakah mereka dengan sendirinya akan sampai pada konsep tersebut? Sama sekali tidak.
Apa yang dengan sangat jelas akan timbul dalam pikiran seorang pembaca yang netral ialah bahwa Allah saja Yang Mahatinggi, sang Pencipta, terpisah dan berbeda dari pribadi manapun, dan bahwa Yesus, bahkan dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia, juga terpisah dan berbeda, suatu makhluk yang diciptakan, lebih rendah daripada Allah.
Allah Itu Satu, Bukan Tiga
AJARAN Alkitab bahwa Allah itu esa atau satu disebut monoteisme. Dan L. L. Paine, profesor sejarah gereja, menyatakan bahwa monoteisme dalam bentuknya yang paling murni tidak mengizinkan adanya Tritunggal: “Perjanjian Lama secara tegas adalah monoteistis. Allah adalah suatu pribadi tunggal. Gagasan bahwa suatu tritunggal dapat ditemukan di dalamnya... sama sekali tidak berdasar.”
Apakah ada perubahan dari monoteisme setelah Yesus datang ke bumi? Paine menjawab: “Mengenai hal ini tidak ada pemisah antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tradisi monoteistis terus dilanjutkan.
Yesus adalah seorang Yahudi, dilatih oleh orang-tua Yahudi dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Ajarannya sepenuhnya Yahudi: memang suatu injil baru, namun bukan suatu teologi baru... Dan ia menerima sebagai kepercayaannya sendiri ayat agung dari monoteisme Yahudi:
‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah satu Allah’”
Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: “Dengarlah, Israel: Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh.”[1] Dalam tata bahasa dari ayat itu. kata ìesaî tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu pribadi.
Catatan kaki:
[1] Nama Allah dinyatakan “Yahweh” dalam beberapa terjemahan, “Jehovah” dalam terjemahan-terjemahan lain (dalam bahasa Inggris).
Rasul Kristen Paulus tidak menunjukkan adanya perubahan dalam sifat Allah, bahkan setelah Yesus datang ke bumi. Ia menulis: “Allah adalah satu.” -Galatia 3: 20, lihat juga 1 Korintus 8:4-6.
Ribuan kali dalam seluruh Alkitab, Allah disebutkan sebagai satu Pribadi. Bila Ia berfirman, ini adalah sebagai satu Pribadi yang tidak terbagi. Alkitab benar-benar sangat jelas dalam hal ini.
Seperti Allah katakan: “Aku ini [Yehuwa], itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain. “ (Yesaya 42 :8) “Akulah Yahweh Allahmu... Engkau tidak boleh memiliki allah-allah lain kecuali aku.” (Cetak miring red.)-Keluaran 20: 2, 3, JB.
Untuk apa semua penulis Alkitab yang diilhami Allah akan berbicara mengenai Allah sebagai satu Pribadi jika Ia sebenarnya adalah tiga Pribadi? Apa gunanya hal itu, selain dari menyesatkan orang? Tentu, jika Allah terdiri dari tiga Pribadi, la akan menyuruh para penulis Alkitab-Nya untuk membuat hal itu benar-benar jelas sehingga tidak mungkin ada keraguan mengenai hal itu. Sedikitnya para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen yang mempunyai hubungan pribadi dengan Anak Allah sendiri tentu akan berbuat demikian. Ternyata tidak.
Sebaliknya, apa yang dinyatakan dengan sangat jelas oleh para penulis Alkitab ialah bahwa Allah adalah satu Pribadi;
Pribadi yang unik, tidak terbagi-bagi yang tidak setara dengan siapapun juga: “Akulah [Yehuwa] dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. “ (Yesaya 45:5) “Engkau sajalah yang bernama [Yehuwa], Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”-Mazmur 83 :19.
Bukan Allah yang Jamak
YESUS menyebut Allah “satu-satunya Allah yang benar.” (Yohanes 17:3) Ia tidak pernah menyebut Allah sebagai ilahi yang terdiri dari pribadi-pribadi jamak. Itulah sebabnya dalam Alkitab tidak ada satu pribadi pun selain Yehuwa yang disebut Yang Mahakuasa. Jika tidak, arti kata “mahakuasa” tidak berlaku lagi. Yesus maupun roh kudus tidak pernah disebut demikian, karena hanya Yehuwa yang paling tinggi. Dalam Kejadian 17:1 Ia berkata: “Akulah Allah Yang Mahakuasa.” Dan Keluaran 18:11 berbunyi: “[Yehuwa] lebih besar dari segala allah.”
Dalam Kitab-Kitab Ibrani, kata ‘eloh’ah (allah) mempunyai dua bentuk jamak, yaitu, ‘elo-him’ (allah-allah) dan ‘elo-heh’ (allah-allah dari). Bentuk-bentuk jamak ini umumnya memaksudkan Yehuwa, dan dalam hal itu kata-kata tersebut diterjemahkan dalam bentuk tunggal sebagai “Allah.” Apakah bentuk-bentuk jamak tersebut menyatakan suatu Tritunggal? Tidak. Dalam A Dictionary of the Bible, William Smith berkata: “Gagasan khayalan bahwa [’elo-him’] memaksudkan tritunggal dari pribadi-pribadi dalam Keilahian, sekarang hampir tidak mempunyai pendukung lagi di kalangan para sarjana. Hal itu adalah apa yang disebut para ahli tata bahasa bentuk jamak dari keagungan, atau itu menyatakan kepenuhan dari kekuatan ilahi. Kuasa keseluruhan yang diperlihatkan oleh Allah.”
The American Journal of Semitic Languages and Literatures mengatakan tentang ‘elo-him.’ “Ini hampir selalu dijelaskan dengan suatu predikat kata kerja tunggal, dan membutuhkan atribut kata sifat tunggal.” Untuk menggambarkan ini, gelar ‘elo-him’ muncul 35 kali secara tersendiri dalam kisah penciptaan, dan setiap kali kata kerja yang menggambarkan apa yang Allah katakan dan lakukan adalah dalam bentuk tunggal. (Kejadian 1:1-2:4) Jadi, publikasi itu menyimpulkan: “[’Elo-him’] agaknya harus dijelaskan sebagai bentuk jamak yang bersifat intensif, yang menyatakan kebesaran dan keagungan.”
‘Elo-him’ bukan berarti “pribadi-pribadi,” melainkan “allah-allah.” Jadi mereka yang berkukuh bahwa kata ini menyatakan suatu Tritunggal menjadikan diri sendiri politeis, penyembah lebih dari satu Allah. Mengapa? Karena ini berarti ada tiga allah dalam Tritunggal. Namun hampir semua pendukung Tritunggal menolak pandangan bahwa Tritunggal terdiri dari tiga allah yang terpisah.
Alkitab juga menggunakan kata-kata ‘elo-him’ dan ‘elo-heh’ bila menyebutkan sejumlah allah-allah berhala yang palsu.
(Keluaran 12:12; 20:23). Namun pada kesempatan lain hal itu bisa memaksudkan hanya satu allah palsu, seperti ketika orang-orang Filistin menyebutkan “Dagon, allah mereka [’elo-heh’].” (Hakim 16:23, 24) Baal disebut “allah [’elo-him]” (1 Raja 18:27) Selain itu, ungkapan ini digunakan untuk manusia. (Mazmur 82:1, 6) Musa diberi tahu bahwa dia akan menjadi “Allah [’elo-him’]” bagi Harun dan bagi Firaun.-Keluaran 4:16; 7:1.
Jelas, menggunakan gelar-gelar ‘elo-him’ dan ‘elo-heh ‘untuk allah-allah palsu, dan bahkan manusia, tidak menyatakan bahwa masing-masing adalah allah-allah yang jamak; demikian juga menerapkan ‘elo-him’ atau ‘elo-heh’ pada Yehuwa tidak berarti bahwa Ia lebih dari satu Pribadi, terutama bila kita mempertimbangkan bukti dari ayat-ayat lain dalam Alkitab mengenai pokok ini.
Yesus Ciptaan yang Terpisah
KETIKA berada di atas bumi, Yesus adalah seorang manusia, meskipun manusia yang sempurna karena Allah telah memindahkan daya kehidupan dari Yesus ke dalam rahim Maria. (Matius 1: 18-25) Namun itu bukan awal kehidupannya. Ia sendiri menyatakan bahwa ia “telah turun dari sorga.” (Yohanes 3:13) Jadi wajarlah bila ia belakangan berkata kepada para pengikutnya: “Bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia [Yesus] naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?”-Yohanes 6:62.
Jadi. Yesus sudah hidup di surga sebelum datang ke bumi. Tetapi apakah sebagai salah satu pribadi dalam Keilahian tiga serangkai yang mahakuasa dan kekal? Tidak, karena Alkitab dengan jelas menerangkan bahwa sebelum menjadi manusia, Yesus adalah suatu makhluk roh yang diciptakan sama seperti malaikat-malaikat adalah makhluk-makhluk roh yang diciptakan oleh Allah. Para malaikat maupun Yesus tidak hidup sebelum mereka diciptakan.
Yesus, sebelum hidup sebagai manusia, adalah ‘yang sulung dari segala yang diciptakan.’ (Kolose 1:15) Ia adalah “permulaan dari ciptaan Allah.” (Wahyu 3:14) “Permulaan” [bahasa Yunani, ar-khe’] tidak dapat ditafsirkan bahwa Yesus adalah ‘pemula’ dari ciptaan Allah. Dalam tulisan-tulisannya di Alkitab, Yohanes menggunakan berbagai bentuk dari kata Yunani ar-khe’ lebih dari 20 kali, dan ini selalu mempunyai arti umum “permulaan.” Ya, Yesus diciptakan oleh Allah sebagai permulaan dari ciptaan-ciptaan Allah yang tidak kelihatan.
Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh “hikmat” kiasan dalam buku Amsal di Alkitab: “TUHAN [Yahweh, NJB] telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama [”unsur-unsur pertama dari dunia,” NJB].” (Amsal 8: 12, 22, 25, 26)
Meskipun istilah “hikmat” digunakan untuk mempersonifikasi pribadi yang Allah ciptakan, kebanyakan sarjana setuju bahwa ini sebenarnya adalah kata kiasan untuk Yesus sebagai makhluk roh sebelum hidup sebagai manusia.
Sebagai “hikmat” sebelum menjadi manusia, Yesus selanjutnya berkata bahwa ia berada “di sampingNya [Allah], seorang pekerja ahli.” (Amsal 8: 30. JB) Selaras dengan peranan sebagai pekerja ahli ini, Kolose 1:16 (BIS) mengatakan tentang Yesus bahwa “melalui dialah Allah menciptakan segala sesuatu di surga dan di atas bumi.”
Jadi melalui pekerja ahli inilah, seolah-olah mitra kerja-Nya yang lebih muda, Allah Yang Mahakuasa menciptakan semua perkara lain. Alkitab meringkaskan masalahnya sebagai berikut: “Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala sesuatu... dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang melalui dia, segala sesuatu telah dijadikan.” (Cetak miring red.)-1 Korintus 8:6, Revised Standard Version, edisi Katolik; BIS.
Tiada sangsi lagi bahwa kepada pekerja ahli inilah Allah berkata: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” (Kejadian 1: 26) Ada yang mengatakan bahwa “Kita” dalam pernyataan ini menunjukkan suatu Tritunggal. Namun jika anda mengatakan, ‘Baiklah kita membuat sesuatu untuk diri kita,’ tidak seorang pun akan secara wajar memahami bahwa ini menyatakan beberapa orang digabungkan menjadi satu di dalam diri anda. Anda hanya memaksudkan bahwa dua pribadi atau lebih akan bersama-sama mengerjakan sesuatu. Maka, demikian pula, ketika Allah menggunakan “Kita,” Ia hanya menyapa suatu pribadi lain, makhluk roh-Nya yang pertama, sang pekerja ahli, pramanusia Yesus.
Dapatkah Allah Dicobai?
DALAM Matius 4:1, Yesus dikatakan “dicobai Iblis.” Setelah menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,” Setan berkata: “Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Matius 4:8, 9) Setan berupaya untuk membuat Yesus tidak loyal kepada Allah.
Tetapi ujian keloyalan macam apakah itu jika Yesus adalah Allah? Dapatkah Allah memberontak melawan diri-Nya sendiri? Tidak, tetapi malaikat-malaikat dan manusia dapat memberontak melawan Allah dan telah berbuat demikian. Cobaan atas Yesus hanya masuk akal jika ia, bukan Allah, melainkan suatu pribadi yang terpisah yang mempunyai kehendak bebasnya sendiri, pribadi yang bisa saja tidak loyal jika ia memutuskan demikian, seperti halnya malaikat atau manusia.
Sebaliknya, kita tidak dapat membayangkan bahwa Allah dapat berdosa dan tidak loyal kepada diri-Nya sendiri. “PekerjaanNya sempurna... Allah yang setia,... adil dan benar Dia.” (Ulangan 32:4) Jadi jika Yesus adalah Allah, ia tidak mungkin dicobai.-Yakobus 1:13.
Karena bukan Allah, Yesus bisa saja tidak loyal. Namun ia tetap setia, dengan mengatakan: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan [Yehuwa, NW], Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”-Matius 4:10.
Berapa Besar Harga Tebusan Itu?
SALAH satu alasan utama Yesus datang ke bumi juga mempunyai hubungan langsung dengan Tritunggal. Alkitab menyatakan:
“Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan [yang sesuai, NW] bagi semua manusia.”-1 Timotius 2: 5,6.
Yesus, yang tidak lebih dan tidak kurang daripada seorang manusia sempurna, menjadi tebusan yang dengan tepat mengganti rugi apa yang telah dihilangkan Adam -hak untuk hidup sebagai manusia sempurna di bumi. Jadi Yesus dengan tepat dapat disebut “Adam yang akhir” oleh rasul Paulus, yang berkata dalam ikatan kalimat yang sama: “Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1 Korintus 15: 22, 45) Kehidupan manusia yang sempurna dari Yesus adalah “tebusan yang sesuai” yang dituntut oleh keadilan ilahi-tidak lebih, tidak kurang. Suatu prinsip dasar bahkan dari keadilan manusia ialah bahwa harga yang dibayar harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.
Tetapi, jika Yesus adalah bagian dari suatu Keilahian, harga tebusan akan sangat jauh lebih tinggi daripada apa yang dituntut oleh Taurat Allah sendiri. (Keluaran 21:23-25; Imamat 24:19-21) Yang berdosa di Eden hanya seorang manusia sempurna, Adam, bukan Allah. Maka tebusan itu, agar benar-benar selaras dengan keadilan Allah, harus tepat sama nilainya-seorang manusia sempurna, “Adam yang akhir.” Maka, ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai tebusan itu, Ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang akan memenuhi keadilan, bukan suatu inkarnasi, bukan manusia-allah, melainkan manusia sempurna, “lebih rendah daripada malaikat-malaikat.” (Ibrani 2:9; bandingkan Mazmur 8: 6, 7.)
Bagaimana mungkin suatu bagian dari Keilahian yang mahakuasa Bapa, Anak, atau roh kudus-dapat lebih rendah daripada malaikat-malaikat?
Bagaimana “Satu-Satunya yang Diperanakkan”?
ALKITAB menyebut Yesus “Anak Tunggal” atau dalam bahasa Inggris, “only-begotten Son” (“Anak satu-satunya yang diperanakkan”). (Yohanes 1:14; 3:16, 18; 1 Yohanes 4:9) Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya?
Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa dalam hal Yesus, “satu-satunya yang diperanakkan” tidak sama dengan definisi kamus untuk “memperanakkan” yang adalah “memberi kehidupan sebagai bapa.” (Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary) Mereka berkata bahwa dalam hal Yesus ini memaksudkan “sifat dari hubungan tanpa asal usul,” semacam hubungan anak tunggal tetapi tanpa ia diperanakkan. (Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words, karya Vine) Apakah hal itu kedengaran masuk akal bagi anda? Dapatkah seorang pria menjadi ayah seorang anak tanpa memperanakkan dia?
Selain itu, mengapa Alkitab menggunakan kata Yunani yang sama untuk “satu-satunya yang diperanakkan” (seperti diakui oleh Vine tanpa penjelasan apapun) untuk menggambarkan hubungan antara Ishak dengan Abraham? Ibrani 11:17 menyebut Ishak sebagai “anaknya [Abraham] yang tunggal,” atau dalam bahasa Inggris “anak satu-satunya yang diperanakkan.” Tidak mungkin ada keraguan bahwa dalam hal Ishak, ia satu-satunya yang diperanakkan dalam arti yang normal, tidak sama dalam umur atau kedudukkan dengan ayahnya.
Kata dasar bahasa Yunani untuk “satu-satunya yang diperanakkan” yang digunakan untuk Yesus dan Ishak ialah monogenes’, dari mo’nos, yang berarti “satu-satunya,” dan gi’no-mai, sebuah akar kata yang berarti “menghasilkan,” “menjadi (menjadi ada),” kata Exhaustive Concordance oleh Strong. Maka, monogenes’ didefinisikan sebagai : “Satu-satunya yang dilahirkan, satu-satunya yang diperanakkan, artinya satu-satunya anak.”-A Greek and English Lexicon of the New Testament, oleh E. Robinson. Theological Dictionary of the New Testament,, dengan penyunting Gerhard Kittel, berkata: “[Monogenes] berarti ‘keturunan satu-satunya’ yaitu, tanpa saudara laki-laki atau perempuan.” Buku ini juga menyatakan bahwa dalam Yohanes 1:18; 3: 16, 18; dan 1 Yohanes 4:9, “hubungan Yesus tidak hanya disamakan dengan hubungan seorang anak tunggal atau satu-satunya anak dengan ayahnya. Ini memang hubungan antara anak satu-satunya yang diperanakkan oleh sang Bapa.”
Jadi, kehidupan Yesus, Anak satu-satunya yang diperanakkan, mempunyai permulaan. Dan Allah Yang Mahakuasa dengan tepat dapat disebut Yang Memperanakkan dia, atau Bapa-Nya dalam arti yang sama seperti seorang ayah jasmani di bumi, seperti Abraham, memperanakkan seorang anak. (Ibrani 11:17) Maka, bila Alkitab menyebut Allah sebagai “Bapa” dari Yesus, ini memaksudkan tepat seperti yang dikatakannya -bahwa mereka adalah dua pribadi yang terpisah. Allah yang senior. Yesus yang yunior -dalam hal waktu atau umur, kedudukan, kuasa, dan pengetahuan.
Bila seseorang mempertimbangkan bahwa Yesus bukan satu-satunya makhluk roh, anak Allah yang diciptakan di surga, halnya menjadi jelas mengapa istilah “Anak Tunggal” atau “Anak satu-satunya yang diperanakkan” digunakan dalam hal Yesus. Tidak terhitung banyaknya makhluk roh lain yang diciptakan, malaikat-malaikat, juga disebut “anak-anak Allah,” dalam arti yang sama seperti halnya Adam, karena daya kehidupan mereka berasal dari Allah Yehuwa, Sumber Kehidupan. (Ayub 38:7; Mazmur 36:10; Lukas 3:38) Namun mereka semua diciptakan melalui “Anak Tunggal,” yang adalah pribadi satu-satunya yang langsung diperanakkan oleh Allah.-Kolose 1 :15-17.
Apakah Yesus Dianggap Allah?
MESKIPUN Yesus sering disebut Anak Allah dalam Alkitab, tidak seorang pun pada abad pertama pernah menganggap dia sebagai Allah Anak. Bahkan hantu-hantu, yang ‘percaya bahwa hanya ada satu Allah,’ mengetahui dari pengalaman mereka di alam roh bahwa Yesus bukan Allah. Maka, dengan tepat mereka menyapa Yesus sebagai “Anak Allah” yang terpisah. (Yakobus 2:19: Matius 8:29) Dan ketika Yesus mati, para prajurit Roma yang kafir itu yang sedang berjaga cukup mengetahui untuk dapat mengatakan bahwa apa yang mereka dengar dari para pengikut Yesus pasti benar, bukan bahwa Yesus adalah Allah, melainkan bahwa “sungguh, ia ini adalah Anak Allah.”-Matius 27: 54.
Maka, ungkapan “Anak Allah” menunjuk kepada Yesus sebagai makhluk yang terpisah dan diciptakan, bukan bagian dari Tritunggal. Sebagai Anak Allah, ia tidak mungkin Allah sendiri, karena Yohanes 1:18 berkata: “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah.”
Murid-murid memandang Yesus sebagai ‘pengantara yang esa antara Allah dan manusia,’ bukan sebagai Allah sendiri. (1 Timotius 2:5) Karena menurut definisi seorang pengantara adalah seorang yang terpisah dari mereka yang membutuhkan pengantara, suatu kontradiksi jika Yesus adalah satu kesatuan dengan salah satu pihak yang ia coba perdamaikan. Itu berarti ia pura-pura menjadi pengantara, padahal bukan.
Alkitab memang jelas dan konsisten berkenaan hubungan antara Allah dengan Yesus. Allah Yehuwa saja Yang Mahakuasa. Ia secara langsung menciptakan pramanusia Yesus. Jadi, Yesus mempunyai permulaan dan tidak pernah dapat setara dengan Allah dalam kuasa atau kekekalan.
Sumber :
Haruskan Anda Percaya Pada Kepada Tritunggal?
©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
JIKA orang membaca Alkitab dari depan sampai belakang tanpa memiliki gagasan sebelumnya mengenai Tritunggal, apakah mereka dengan sendirinya akan sampai pada konsep tersebut? Sama sekali tidak.
Apa yang dengan sangat jelas akan timbul dalam pikiran seorang pembaca yang netral ialah bahwa Allah saja Yang Mahatinggi, sang Pencipta, terpisah dan berbeda dari pribadi manapun, dan bahwa Yesus, bahkan dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia, juga terpisah dan berbeda, suatu makhluk yang diciptakan, lebih rendah daripada Allah.
Allah Itu Satu, Bukan Tiga
AJARAN Alkitab bahwa Allah itu esa atau satu disebut monoteisme. Dan L. L. Paine, profesor sejarah gereja, menyatakan bahwa monoteisme dalam bentuknya yang paling murni tidak mengizinkan adanya Tritunggal: “Perjanjian Lama secara tegas adalah monoteistis. Allah adalah suatu pribadi tunggal. Gagasan bahwa suatu tritunggal dapat ditemukan di dalamnya... sama sekali tidak berdasar.”
Apakah ada perubahan dari monoteisme setelah Yesus datang ke bumi? Paine menjawab: “Mengenai hal ini tidak ada pemisah antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tradisi monoteistis terus dilanjutkan.
Yesus adalah seorang Yahudi, dilatih oleh orang-tua Yahudi dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Ajarannya sepenuhnya Yahudi: memang suatu injil baru, namun bukan suatu teologi baru... Dan ia menerima sebagai kepercayaannya sendiri ayat agung dari monoteisme Yahudi:
‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah satu Allah’”
Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: “Dengarlah, Israel: Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh.”[1] Dalam tata bahasa dari ayat itu. kata ìesaî tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu pribadi.
Catatan kaki:
[1] Nama Allah dinyatakan “Yahweh” dalam beberapa terjemahan, “Jehovah” dalam terjemahan-terjemahan lain (dalam bahasa Inggris).
Rasul Kristen Paulus tidak menunjukkan adanya perubahan dalam sifat Allah, bahkan setelah Yesus datang ke bumi. Ia menulis: “Allah adalah satu.” -Galatia 3: 20, lihat juga 1 Korintus 8:4-6.
Ribuan kali dalam seluruh Alkitab, Allah disebutkan sebagai satu Pribadi. Bila Ia berfirman, ini adalah sebagai satu Pribadi yang tidak terbagi. Alkitab benar-benar sangat jelas dalam hal ini.
Seperti Allah katakan: “Aku ini [Yehuwa], itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain. “ (Yesaya 42 :8) “Akulah Yahweh Allahmu... Engkau tidak boleh memiliki allah-allah lain kecuali aku.” (Cetak miring red.)-Keluaran 20: 2, 3, JB.
Untuk apa semua penulis Alkitab yang diilhami Allah akan berbicara mengenai Allah sebagai satu Pribadi jika Ia sebenarnya adalah tiga Pribadi? Apa gunanya hal itu, selain dari menyesatkan orang? Tentu, jika Allah terdiri dari tiga Pribadi, la akan menyuruh para penulis Alkitab-Nya untuk membuat hal itu benar-benar jelas sehingga tidak mungkin ada keraguan mengenai hal itu. Sedikitnya para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen yang mempunyai hubungan pribadi dengan Anak Allah sendiri tentu akan berbuat demikian. Ternyata tidak.
Sebaliknya, apa yang dinyatakan dengan sangat jelas oleh para penulis Alkitab ialah bahwa Allah adalah satu Pribadi;
Pribadi yang unik, tidak terbagi-bagi yang tidak setara dengan siapapun juga: “Akulah [Yehuwa] dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. “ (Yesaya 45:5) “Engkau sajalah yang bernama [Yehuwa], Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”-Mazmur 83 :19.
Bukan Allah yang Jamak
YESUS menyebut Allah “satu-satunya Allah yang benar.” (Yohanes 17:3) Ia tidak pernah menyebut Allah sebagai ilahi yang terdiri dari pribadi-pribadi jamak. Itulah sebabnya dalam Alkitab tidak ada satu pribadi pun selain Yehuwa yang disebut Yang Mahakuasa. Jika tidak, arti kata “mahakuasa” tidak berlaku lagi. Yesus maupun roh kudus tidak pernah disebut demikian, karena hanya Yehuwa yang paling tinggi. Dalam Kejadian 17:1 Ia berkata: “Akulah Allah Yang Mahakuasa.” Dan Keluaran 18:11 berbunyi: “[Yehuwa] lebih besar dari segala allah.”
Dalam Kitab-Kitab Ibrani, kata ‘eloh’ah (allah) mempunyai dua bentuk jamak, yaitu, ‘elo-him’ (allah-allah) dan ‘elo-heh’ (allah-allah dari). Bentuk-bentuk jamak ini umumnya memaksudkan Yehuwa, dan dalam hal itu kata-kata tersebut diterjemahkan dalam bentuk tunggal sebagai “Allah.” Apakah bentuk-bentuk jamak tersebut menyatakan suatu Tritunggal? Tidak. Dalam A Dictionary of the Bible, William Smith berkata: “Gagasan khayalan bahwa [’elo-him’] memaksudkan tritunggal dari pribadi-pribadi dalam Keilahian, sekarang hampir tidak mempunyai pendukung lagi di kalangan para sarjana. Hal itu adalah apa yang disebut para ahli tata bahasa bentuk jamak dari keagungan, atau itu menyatakan kepenuhan dari kekuatan ilahi. Kuasa keseluruhan yang diperlihatkan oleh Allah.”
The American Journal of Semitic Languages and Literatures mengatakan tentang ‘elo-him.’ “Ini hampir selalu dijelaskan dengan suatu predikat kata kerja tunggal, dan membutuhkan atribut kata sifat tunggal.” Untuk menggambarkan ini, gelar ‘elo-him’ muncul 35 kali secara tersendiri dalam kisah penciptaan, dan setiap kali kata kerja yang menggambarkan apa yang Allah katakan dan lakukan adalah dalam bentuk tunggal. (Kejadian 1:1-2:4) Jadi, publikasi itu menyimpulkan: “[’Elo-him’] agaknya harus dijelaskan sebagai bentuk jamak yang bersifat intensif, yang menyatakan kebesaran dan keagungan.”
‘Elo-him’ bukan berarti “pribadi-pribadi,” melainkan “allah-allah.” Jadi mereka yang berkukuh bahwa kata ini menyatakan suatu Tritunggal menjadikan diri sendiri politeis, penyembah lebih dari satu Allah. Mengapa? Karena ini berarti ada tiga allah dalam Tritunggal. Namun hampir semua pendukung Tritunggal menolak pandangan bahwa Tritunggal terdiri dari tiga allah yang terpisah.
Alkitab juga menggunakan kata-kata ‘elo-him’ dan ‘elo-heh’ bila menyebutkan sejumlah allah-allah berhala yang palsu.
(Keluaran 12:12; 20:23). Namun pada kesempatan lain hal itu bisa memaksudkan hanya satu allah palsu, seperti ketika orang-orang Filistin menyebutkan “Dagon, allah mereka [’elo-heh’].” (Hakim 16:23, 24) Baal disebut “allah [’elo-him]” (1 Raja 18:27) Selain itu, ungkapan ini digunakan untuk manusia. (Mazmur 82:1, 6) Musa diberi tahu bahwa dia akan menjadi “Allah [’elo-him’]” bagi Harun dan bagi Firaun.-Keluaran 4:16; 7:1.
Jelas, menggunakan gelar-gelar ‘elo-him’ dan ‘elo-heh ‘untuk allah-allah palsu, dan bahkan manusia, tidak menyatakan bahwa masing-masing adalah allah-allah yang jamak; demikian juga menerapkan ‘elo-him’ atau ‘elo-heh’ pada Yehuwa tidak berarti bahwa Ia lebih dari satu Pribadi, terutama bila kita mempertimbangkan bukti dari ayat-ayat lain dalam Alkitab mengenai pokok ini.
Yesus Ciptaan yang Terpisah
KETIKA berada di atas bumi, Yesus adalah seorang manusia, meskipun manusia yang sempurna karena Allah telah memindahkan daya kehidupan dari Yesus ke dalam rahim Maria. (Matius 1: 18-25) Namun itu bukan awal kehidupannya. Ia sendiri menyatakan bahwa ia “telah turun dari sorga.” (Yohanes 3:13) Jadi wajarlah bila ia belakangan berkata kepada para pengikutnya: “Bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia [Yesus] naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?”-Yohanes 6:62.
Jadi. Yesus sudah hidup di surga sebelum datang ke bumi. Tetapi apakah sebagai salah satu pribadi dalam Keilahian tiga serangkai yang mahakuasa dan kekal? Tidak, karena Alkitab dengan jelas menerangkan bahwa sebelum menjadi manusia, Yesus adalah suatu makhluk roh yang diciptakan sama seperti malaikat-malaikat adalah makhluk-makhluk roh yang diciptakan oleh Allah. Para malaikat maupun Yesus tidak hidup sebelum mereka diciptakan.
Yesus, sebelum hidup sebagai manusia, adalah ‘yang sulung dari segala yang diciptakan.’ (Kolose 1:15) Ia adalah “permulaan dari ciptaan Allah.” (Wahyu 3:14) “Permulaan” [bahasa Yunani, ar-khe’] tidak dapat ditafsirkan bahwa Yesus adalah ‘pemula’ dari ciptaan Allah. Dalam tulisan-tulisannya di Alkitab, Yohanes menggunakan berbagai bentuk dari kata Yunani ar-khe’ lebih dari 20 kali, dan ini selalu mempunyai arti umum “permulaan.” Ya, Yesus diciptakan oleh Allah sebagai permulaan dari ciptaan-ciptaan Allah yang tidak kelihatan.
Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh “hikmat” kiasan dalam buku Amsal di Alkitab: “TUHAN [Yahweh, NJB] telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama [”unsur-unsur pertama dari dunia,” NJB].” (Amsal 8: 12, 22, 25, 26)
Meskipun istilah “hikmat” digunakan untuk mempersonifikasi pribadi yang Allah ciptakan, kebanyakan sarjana setuju bahwa ini sebenarnya adalah kata kiasan untuk Yesus sebagai makhluk roh sebelum hidup sebagai manusia.
Sebagai “hikmat” sebelum menjadi manusia, Yesus selanjutnya berkata bahwa ia berada “di sampingNya [Allah], seorang pekerja ahli.” (Amsal 8: 30. JB) Selaras dengan peranan sebagai pekerja ahli ini, Kolose 1:16 (BIS) mengatakan tentang Yesus bahwa “melalui dialah Allah menciptakan segala sesuatu di surga dan di atas bumi.”
Jadi melalui pekerja ahli inilah, seolah-olah mitra kerja-Nya yang lebih muda, Allah Yang Mahakuasa menciptakan semua perkara lain. Alkitab meringkaskan masalahnya sebagai berikut: “Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala sesuatu... dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang melalui dia, segala sesuatu telah dijadikan.” (Cetak miring red.)-1 Korintus 8:6, Revised Standard Version, edisi Katolik; BIS.
Tiada sangsi lagi bahwa kepada pekerja ahli inilah Allah berkata: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” (Kejadian 1: 26) Ada yang mengatakan bahwa “Kita” dalam pernyataan ini menunjukkan suatu Tritunggal. Namun jika anda mengatakan, ‘Baiklah kita membuat sesuatu untuk diri kita,’ tidak seorang pun akan secara wajar memahami bahwa ini menyatakan beberapa orang digabungkan menjadi satu di dalam diri anda. Anda hanya memaksudkan bahwa dua pribadi atau lebih akan bersama-sama mengerjakan sesuatu. Maka, demikian pula, ketika Allah menggunakan “Kita,” Ia hanya menyapa suatu pribadi lain, makhluk roh-Nya yang pertama, sang pekerja ahli, pramanusia Yesus.
Dapatkah Allah Dicobai?
DALAM Matius 4:1, Yesus dikatakan “dicobai Iblis.” Setelah menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,” Setan berkata: “Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Matius 4:8, 9) Setan berupaya untuk membuat Yesus tidak loyal kepada Allah.
Tetapi ujian keloyalan macam apakah itu jika Yesus adalah Allah? Dapatkah Allah memberontak melawan diri-Nya sendiri? Tidak, tetapi malaikat-malaikat dan manusia dapat memberontak melawan Allah dan telah berbuat demikian. Cobaan atas Yesus hanya masuk akal jika ia, bukan Allah, melainkan suatu pribadi yang terpisah yang mempunyai kehendak bebasnya sendiri, pribadi yang bisa saja tidak loyal jika ia memutuskan demikian, seperti halnya malaikat atau manusia.
Sebaliknya, kita tidak dapat membayangkan bahwa Allah dapat berdosa dan tidak loyal kepada diri-Nya sendiri. “PekerjaanNya sempurna... Allah yang setia,... adil dan benar Dia.” (Ulangan 32:4) Jadi jika Yesus adalah Allah, ia tidak mungkin dicobai.-Yakobus 1:13.
Karena bukan Allah, Yesus bisa saja tidak loyal. Namun ia tetap setia, dengan mengatakan: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan [Yehuwa, NW], Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”-Matius 4:10.
Berapa Besar Harga Tebusan Itu?
SALAH satu alasan utama Yesus datang ke bumi juga mempunyai hubungan langsung dengan Tritunggal. Alkitab menyatakan:
“Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan [yang sesuai, NW] bagi semua manusia.”-1 Timotius 2: 5,6.
Yesus, yang tidak lebih dan tidak kurang daripada seorang manusia sempurna, menjadi tebusan yang dengan tepat mengganti rugi apa yang telah dihilangkan Adam -hak untuk hidup sebagai manusia sempurna di bumi. Jadi Yesus dengan tepat dapat disebut “Adam yang akhir” oleh rasul Paulus, yang berkata dalam ikatan kalimat yang sama: “Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1 Korintus 15: 22, 45) Kehidupan manusia yang sempurna dari Yesus adalah “tebusan yang sesuai” yang dituntut oleh keadilan ilahi-tidak lebih, tidak kurang. Suatu prinsip dasar bahkan dari keadilan manusia ialah bahwa harga yang dibayar harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.
Tetapi, jika Yesus adalah bagian dari suatu Keilahian, harga tebusan akan sangat jauh lebih tinggi daripada apa yang dituntut oleh Taurat Allah sendiri. (Keluaran 21:23-25; Imamat 24:19-21) Yang berdosa di Eden hanya seorang manusia sempurna, Adam, bukan Allah. Maka tebusan itu, agar benar-benar selaras dengan keadilan Allah, harus tepat sama nilainya-seorang manusia sempurna, “Adam yang akhir.” Maka, ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai tebusan itu, Ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang akan memenuhi keadilan, bukan suatu inkarnasi, bukan manusia-allah, melainkan manusia sempurna, “lebih rendah daripada malaikat-malaikat.” (Ibrani 2:9; bandingkan Mazmur 8: 6, 7.)
Bagaimana mungkin suatu bagian dari Keilahian yang mahakuasa Bapa, Anak, atau roh kudus-dapat lebih rendah daripada malaikat-malaikat?
Bagaimana “Satu-Satunya yang Diperanakkan”?
ALKITAB menyebut Yesus “Anak Tunggal” atau dalam bahasa Inggris, “only-begotten Son” (“Anak satu-satunya yang diperanakkan”). (Yohanes 1:14; 3:16, 18; 1 Yohanes 4:9) Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya?
Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa dalam hal Yesus, “satu-satunya yang diperanakkan” tidak sama dengan definisi kamus untuk “memperanakkan” yang adalah “memberi kehidupan sebagai bapa.” (Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary) Mereka berkata bahwa dalam hal Yesus ini memaksudkan “sifat dari hubungan tanpa asal usul,” semacam hubungan anak tunggal tetapi tanpa ia diperanakkan. (Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words, karya Vine) Apakah hal itu kedengaran masuk akal bagi anda? Dapatkah seorang pria menjadi ayah seorang anak tanpa memperanakkan dia?
Selain itu, mengapa Alkitab menggunakan kata Yunani yang sama untuk “satu-satunya yang diperanakkan” (seperti diakui oleh Vine tanpa penjelasan apapun) untuk menggambarkan hubungan antara Ishak dengan Abraham? Ibrani 11:17 menyebut Ishak sebagai “anaknya [Abraham] yang tunggal,” atau dalam bahasa Inggris “anak satu-satunya yang diperanakkan.” Tidak mungkin ada keraguan bahwa dalam hal Ishak, ia satu-satunya yang diperanakkan dalam arti yang normal, tidak sama dalam umur atau kedudukkan dengan ayahnya.
Kata dasar bahasa Yunani untuk “satu-satunya yang diperanakkan” yang digunakan untuk Yesus dan Ishak ialah monogenes’, dari mo’nos, yang berarti “satu-satunya,” dan gi’no-mai, sebuah akar kata yang berarti “menghasilkan,” “menjadi (menjadi ada),” kata Exhaustive Concordance oleh Strong. Maka, monogenes’ didefinisikan sebagai : “Satu-satunya yang dilahirkan, satu-satunya yang diperanakkan, artinya satu-satunya anak.”-A Greek and English Lexicon of the New Testament, oleh E. Robinson. Theological Dictionary of the New Testament,, dengan penyunting Gerhard Kittel, berkata: “[Monogenes] berarti ‘keturunan satu-satunya’ yaitu, tanpa saudara laki-laki atau perempuan.” Buku ini juga menyatakan bahwa dalam Yohanes 1:18; 3: 16, 18; dan 1 Yohanes 4:9, “hubungan Yesus tidak hanya disamakan dengan hubungan seorang anak tunggal atau satu-satunya anak dengan ayahnya. Ini memang hubungan antara anak satu-satunya yang diperanakkan oleh sang Bapa.”
Jadi, kehidupan Yesus, Anak satu-satunya yang diperanakkan, mempunyai permulaan. Dan Allah Yang Mahakuasa dengan tepat dapat disebut Yang Memperanakkan dia, atau Bapa-Nya dalam arti yang sama seperti seorang ayah jasmani di bumi, seperti Abraham, memperanakkan seorang anak. (Ibrani 11:17) Maka, bila Alkitab menyebut Allah sebagai “Bapa” dari Yesus, ini memaksudkan tepat seperti yang dikatakannya -bahwa mereka adalah dua pribadi yang terpisah. Allah yang senior. Yesus yang yunior -dalam hal waktu atau umur, kedudukan, kuasa, dan pengetahuan.
Bila seseorang mempertimbangkan bahwa Yesus bukan satu-satunya makhluk roh, anak Allah yang diciptakan di surga, halnya menjadi jelas mengapa istilah “Anak Tunggal” atau “Anak satu-satunya yang diperanakkan” digunakan dalam hal Yesus. Tidak terhitung banyaknya makhluk roh lain yang diciptakan, malaikat-malaikat, juga disebut “anak-anak Allah,” dalam arti yang sama seperti halnya Adam, karena daya kehidupan mereka berasal dari Allah Yehuwa, Sumber Kehidupan. (Ayub 38:7; Mazmur 36:10; Lukas 3:38) Namun mereka semua diciptakan melalui “Anak Tunggal,” yang adalah pribadi satu-satunya yang langsung diperanakkan oleh Allah.-Kolose 1 :15-17.
Apakah Yesus Dianggap Allah?
MESKIPUN Yesus sering disebut Anak Allah dalam Alkitab, tidak seorang pun pada abad pertama pernah menganggap dia sebagai Allah Anak. Bahkan hantu-hantu, yang ‘percaya bahwa hanya ada satu Allah,’ mengetahui dari pengalaman mereka di alam roh bahwa Yesus bukan Allah. Maka, dengan tepat mereka menyapa Yesus sebagai “Anak Allah” yang terpisah. (Yakobus 2:19: Matius 8:29) Dan ketika Yesus mati, para prajurit Roma yang kafir itu yang sedang berjaga cukup mengetahui untuk dapat mengatakan bahwa apa yang mereka dengar dari para pengikut Yesus pasti benar, bukan bahwa Yesus adalah Allah, melainkan bahwa “sungguh, ia ini adalah Anak Allah.”-Matius 27: 54.
Maka, ungkapan “Anak Allah” menunjuk kepada Yesus sebagai makhluk yang terpisah dan diciptakan, bukan bagian dari Tritunggal. Sebagai Anak Allah, ia tidak mungkin Allah sendiri, karena Yohanes 1:18 berkata: “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah.”
Murid-murid memandang Yesus sebagai ‘pengantara yang esa antara Allah dan manusia,’ bukan sebagai Allah sendiri. (1 Timotius 2:5) Karena menurut definisi seorang pengantara adalah seorang yang terpisah dari mereka yang membutuhkan pengantara, suatu kontradiksi jika Yesus adalah satu kesatuan dengan salah satu pihak yang ia coba perdamaikan. Itu berarti ia pura-pura menjadi pengantara, padahal bukan.
Alkitab memang jelas dan konsisten berkenaan hubungan antara Allah dengan Yesus. Allah Yehuwa saja Yang Mahakuasa. Ia secara langsung menciptakan pramanusia Yesus. Jadi, Yesus mempunyai permulaan dan tidak pernah dapat setara dengan Allah dalam kuasa atau kekekalan.
Sumber :
Haruskan Anda Percaya Pada Kepada Tritunggal?
©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
darussalam- Co-Administrator
-
Posts : 411
Kepercayaan : Islam
Location : Brunei Darussalam
Join date : 25.11.11
Reputation : 10
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:
Yang Esther, saya cari belum ketemu dialognya.
Gimana?
dialog dengan siapa wong kitab ester itu kisah tentang keadaan orang yahudi di susan pada masa pemerintahan kerajaan persia
Esther adalah nabi, menurut yahudi dan kristen.
Terus ada lagi, yaitu hagai. Tidak ada dialog dan wahyu.
Yang belum ketemu yang esther.
Gimana wed, udah dua tuh, yang nggak ada dialog maupun wahyu.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:Esther adalah nabi, menurut yahudi dan kristen.
Terus ada lagi, yaitu hagai. Tidak ada dialog dan wahyu.
Yang belum ketemu yang esther.
Gimana wed, udah dua tuh, yang nggak ada dialog maupun wahyu.
sudah dibilang itu (hanya) berisi kisah
apa ester bilang ia utusan?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Saya dapetnya dari siniSEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:Esther adalah nabi, menurut yahudi dan kristen.
Terus ada lagi, yaitu hagai. Tidak ada dialog dan wahyu.
Yang belum ketemu yang esther.
Gimana wed, udah dua tuh, yang nggak ada dialog maupun wahyu.
sudah dibilang itu (hanya) berisi kisah
apa ester bilang ia utusan?
Terus, gimana yang hagai?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
- ya kamu tanyakan mereka (judaism) sono!
- idem
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
poinya:
- ngaku utusan/diutus, kok dialog perutusannya TIDAK PERNAH ADA
- ngaku utusan/diutus, kok dialog perutusannya TIDAK PERNAH ADA
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
to @sw
- yang esther ada dalam kitabmu.
- yang hagai juga ada dalam kitabmu.
pengen takiya?
- yang esther ada dalam kitabmu.
- yang hagai juga ada dalam kitabmu.
pengen takiya?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:to @sw
- yang esther ada dalam kitabmu.
- yang hagai juga ada dalam kitabmu.
pengen takiya?
mereka mengaku diutus kagak?
atau dapat wahyu/penglihatan?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
- Jujur yang esther belum tahu, alias masih misterius.SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:to @sw
- yang esther ada dalam kitabmu.
- yang hagai juga ada dalam kitabmu.
pengen takiya?
mereka mengaku diutus kagak?
atau dapat wahyu/penglihatan?
dialog kagak ada, wahyu kagak ada, tapi tercatat sebagai nabi.
ini kan berarti ada 'sesuatu' kan?
sesuatu banget gitu lhooh.. :3::3:
- Tapi yang hagai ada keterangan sebagai utusan.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:- Jujur yang esther belum tahu, alias masih misterius.SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:to @sw
- yang esther ada dalam kitabmu.
- yang hagai juga ada dalam kitabmu.
pengen takiya?
mereka mengaku diutus kagak?
atau dapat wahyu/penglihatan?
dialog kagak ada, wahyu kagak ada, tapi tercatat sebagai nabi.
ini kan berarti ada 'sesuatu' kan?
sesuatu banget gitu lhooh.. :3::3:
- Tapi yang hagai ada keterangan sebagai utusan.
Jangan salah bro..
kalo menurut Wedi, di Alkitab tidak perlu ada dialog pengutusan. pokoknya kalo Alkitab bilang itu nabi ya berarti bener. ga perlu bukti apa apa.
tapi kalo agama lain, walaupun sangat jelas, tetep aja salah, karena ngga ada di Alkitab.
kan logika om wedi seperti itu
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:
- Jujur yang esther belum tahu, alias masih misterius.
dialog kagak ada, wahyu kagak ada, tapi tercatat sebagai nabi.
ini kan berarti ada 'sesuatu' kan?
sesuatu banget gitu lhooh.. :3::3:
- Tapi yang hagai ada keterangan sebagai utusan.
- jangan sok teu, 'sesuatu'? ........... kek syahrini
- lihat!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Orang_Pinggiran wrote:
Jangan salah bro..
kalo menurut Wedi, di Alkitab tidak perlu ada dialog pengutusan. pokoknya kalo Alkitab bilang itu nabi ya berarti bener. ga perlu bukti apa apa.
tapi kalo agama lain, walaupun sangat jelas, tetep aja salah, karena ngga ada di Alkitab.
kan logika om wedi seperti itu
misalnya..
musa aja yang ada dialognya bahkan suara Tuhan didenger umatnya
penabiannya adalah pengakuan umat atas dirinya
tapi muhammad
yang dialognya kagak ada, umatnya kagak pernah lihat/denger apapun selain dari mulutnya
penabiannya oleh pengakuannya sendiri
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:
- Jujur yang esther belum tahu, alias masih misterius.
dialog kagak ada, wahyu kagak ada, tapi tercatat sebagai nabi.
ini kan berarti ada 'sesuatu' kan?
sesuatu banget gitu lhooh.. :3::3:
- Tapi yang hagai ada keterangan sebagai utusan.
- jangan sok teu, 'sesuatu'? ........... kek syahrini
- lihat!
- yang hagai cari sendiri.
nich, panduan teka-teki dari saya:
"....mentaati kata-kata Hagai, utusan TUHAN itu...."
- yang esther mesterius.
kalo ngikutin nalar hancur2anmu, bisa saja kan, dia adalah penjelmaan Tuhan?
tidak ada dialog,
tidak ada keterangan utusan, (inget, hati2 memaknai kata utusan )
kehadirannya di tengah2 manusia sangat misterius. :takut
setelah selesai menjalankan misi, langsung tidak ada kabarnya. :takut
gimana, sesuatu banget kan?
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Sun May 27, 2012 5:39 pm, total 1 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
SEGOROWEDI wrote:muslim menyangkal keilahian Yesus
hanya mengakui Yesus sebagai 'UTUSAN' seperti utusan-utusan yang lain
yaitu para nabi
tetapi....
KENAPA TIDAK PENAH ADA PERTEMUAN/DIALOG ANTARA ALLAH DENGAN YESUS DALAM SEBUAH PERUTUSAN?
dimana dalam pertemuan/dialog tersebut:
- Yesus diperintah mengajarkan ini-itu oleh Allah
- Yesus diperintah melakukan ini-itu oleh Allah
ANEH KANN?...
Gor.... gor......
Yohanes 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Bukan kah ini sudah jelas.......!!!!! jelaaass.....!!!!!!!
Tidak perlu ada kalimat perintah dari Allah, karena yesus sudah ngomong kayak gitu.....yesus sudah ngomong bhw Allah memberi perintah kpd yesus utk memberi pengajaran kpd manusia......
Apk kamu ga percaya sama omongan yesus itu...???!!!! dan harus minta bukti, mana kalimat perintah dari Allah kpd yesus...??!!!!!
Kok di bilang aneh....... mungkin yg aneh elo kale...... lha wong sudah jelas yesus berkata spt itu, malah ga percaya kalau yesus mendapat perintah dari Allah, malah minta bukti berupa kalimat perintah dari Allah kpd yesus...!!!!
you7tube7com- SERSAN MAYOR
- Posts : 331
Kepercayaan : Islam
Join date : 26.11.11
Reputation : 3
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:
- yang hagai cari sendiri.
nich, panduan teka-teki dari saya:
"....mentaati kata-kata Hagai, utusan TUHAN itu...."
- yang esther mesterius.
kalo ngikutin nalar hancur2anmu, bisa saja kan, dia adalah penjelmaan Tuhan?
tidak ada dialog,
tidak ada keterangan utusan, (inget, hati2 memaknai kata utusan )
kehadirannya di tengah2 manusia sangat misterius. :takut
setelah selesai menjalankan misi, langsung tidak ada kabarnya. :takut
gimana, sesuatu banget kan?
- main petak umpet
- ester berisi kisah, dan ester gak bilang dirinya utusan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
you7tube7com wrote:
Gor.... gor......
Yohanes 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Bukan kah ini sudah jelas.......!!!!! jelaaass.....!!!!!!!
Tidak perlu ada kalimat perintah dari Allah, karena yesus sudah ngomong kayak gitu.....yesus sudah ngomong bhw Allah memberi perintah kpd yesus utk memberi pengajaran kpd manusia......
Apk kamu ga percaya sama omongan yesus itu...???!!!! dan harus minta bukti, mana kalimat perintah dari Allah kpd yesus...??!!!!!
Kok di bilang aneh....... mungkin yg aneh elo kale...... lha wong sudah jelas yesus berkata spt itu, malah ga percaya kalau yesus mendapat perintah dari Allah, malah minta bukti berupa kalimat perintah dari Allah kpd yesus...!!!!
kapan Allah dan Yesus pernah ketemu?
baik langsung (wahyu) maupun via jibril...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Kamu akui nggak, kalo nalarmu ngawur bin nyleneh.SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:
- yang hagai cari sendiri.
nich, panduan teka-teki dari saya:
"....mentaati kata-kata Hagai, utusan TUHAN itu...."
- yang esther mesterius.
kalo ngikutin nalar hancur2anmu, bisa saja kan, dia adalah penjelmaan Tuhan?
tidak ada dialog,
tidak ada keterangan utusan, (inget, hati2 memaknai kata utusan )
kehadirannya di tengah2 manusia sangat misterius. :takut
setelah selesai menjalankan misi, langsung tidak ada kabarnya. :takut
gimana, sesuatu banget kan?
- main petak umpet
Kalo kamu berpikir bahwa harus ada dialog, maka Hagai harusnya kamu akui sebagai Tuhan juga bukan?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
SEGOROWEDI wrote:you7tube7com wrote:
Gor.... gor......
Yohanes 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Bukan kah ini sudah jelas.......!!!!! jelaaass.....!!!!!!!
Tidak perlu ada kalimat perintah dari Allah, karena yesus sudah ngomong kayak gitu.....yesus sudah ngomong bhw Allah memberi perintah kpd yesus utk memberi pengajaran kpd manusia......
Apk kamu ga percaya sama omongan yesus itu...???!!!! dan harus minta bukti, mana kalimat perintah dari Allah kpd yesus...??!!!!!
Kok di bilang aneh....... mungkin yg aneh elo kale...... lha wong sudah jelas yesus berkata spt itu, malah ga percaya kalau yesus mendapat perintah dari Allah, malah minta bukti berupa kalimat perintah dari Allah kpd yesus...!!!!
kapan Allah dan Yesus pernah ketemu?
baik langsung (wahyu) maupun via jibril...
Huaa....huaa....huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa......
Huaa....huaa....huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa......
Huaa....huaa....huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa...huaa......
Tambah sip aja anak kristen satu ini.... hi...hi....hi..hi....hi.... tambah keren deh.... hi...hi...hi..hi..
Katanya Allah berdiam di dalam diri yesus.... kalau posisi spt itu.... ga pernah ketemu yaaa...??!!! hi...hi...hi..hi....
Dan lagipula.... apk Allah harus bertemu langsung dgn yg diberi perintah...??!!!!
Apk pemberi perintah harus bertemu langsung....???!!!!
Kamu tau Pak Halim..... Owner Gudang Garam..... dia memberi perintah kpd bawahannya.... tanpa harus ketemu bawahannya.... via telpon saja sudah cukup.....
Tamh siiiipppp deh.... hi...hi...hi....
Gor..... cep celakep yaaa..??!!!!
https://laskarislam.indonesianforum.net/t1437p105-roh-kudus-yesus-paulus-muhammad#16935
https://laskarislam.indonesianforum.net/t1416p70-segorowedi-a-zal-quran-adalah-produk-muhammad#11521
you7tube7com- SERSAN MAYOR
- Posts : 331
Kepercayaan : Islam
Join date : 26.11.11
Reputation : 3
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Nambah banyak donk Tuhan kresten, Multinitaslah namenye sekarangEbisuSensei wrote:Kamu akui nggak, kalo nalarmu ngawur bin nyleneh.SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:
- yang hagai cari sendiri.
nich, panduan teka-teki dari saya:
"....mentaati kata-kata Hagai, utusan TUHAN itu...."
- yang esther mesterius.
kalo ngikutin nalar hancur2anmu, bisa saja kan, dia adalah penjelmaan Tuhan?
tidak ada dialog,
tidak ada keterangan utusan, (inget, hati2 memaknai kata utusan )
kehadirannya di tengah2 manusia sangat misterius. :takut
setelah selesai menjalankan misi, langsung tidak ada kabarnya. :takut
gimana, sesuatu banget kan?
- main petak umpet
Kalo kamu berpikir bahwa harus ada dialog, maka Hagai harusnya kamu akui sebagai Tuhan juga bukan?
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
EbisuSensei wrote:
Kamu akui nggak, kalo nalarmu ngawur bin nyleneh.
Kalo kamu berpikir bahwa harus ada dialog, maka Hagai harusnya kamu akui sebagai Tuhan juga bukan?
pengakuan mereka diutus/utusan mana?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
kristen rupanya BUTA PEMAHAMAN ya? wong ayat yang gamblang, Jelas, bahkan ceto welo-welo begitu bisa difahami, Yesus adalah Allah itu sendiri?
Yesus itu menerima firman layaknya nabi2, ( yoh 17: 8 ) kok bisa2nya dia itu ngaku2 Firman? wisss...amburadul.
Yesus itu menerima firman layaknya nabi2, ( yoh 17: 8 ) kok bisa2nya dia itu ngaku2 Firman? wisss...amburadul.
Sombrero- SERSAN MAYOR
-
Age : 23
Posts : 535
Location : JAKARTA
Join date : 06.07.12
Reputation : 5
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Gimana kalo ada keterangan bahwa hagai adalah utusan.SEGOROWEDI wrote:EbisuSensei wrote:
Kamu akui nggak, kalo nalarmu ngawur bin nyleneh.
Kalo kamu berpikir bahwa harus ada dialog, maka Hagai harusnya kamu akui sebagai Tuhan juga bukan?
pengakuan mereka diutus/utusan mana?
Apakah kamu mau mengakui kalo konsepmu "tidak ada dialog" adalah kacau?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
Dasar ketuhanan Yesus dalam alkitab menurut SEGOROWED adalah karena alasan alasan :
1. Nabi2 terdahulu ada dialog dengan Allahnya ketika menerima Firman.
2. Yesus tidak pernah dialog dengan Allah karena alasan dirinya adalah FIRMAN itu sendiri, sehingga apa2 yang di ucapakan adalah Firman, (ini menurut pendapat pengarang alkitab, BUKAN ucapan Yesus)
JADI, bagaimanakah hubungan Yesus dengan Allah dalam konteks pemahaman Mang Wed diatas? Maka penjelasan gue sbb :
1. Yesus dikatakan Firman (Yoh 1:1 )
***Semua kristen percaya 100% dengan ayat ciptaan pengarang ini bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi daging, dalam wujud manusia.
2. Yesus menerima Firman (Yoh 17:8)
***Semua kristen berasumsi nyleneh2, karena Yesus dianggab Firman, kok tahu2 menerima firman dari Allah? INI dagelan cap apaan?
3. Yesus harus nurut dalam Firman (Yoh 8:55)
** Laaaadalaaah,............. Yesus kok harus nurut dalam firman itu sendiri, bukankah Yesus adalah Allah? logika Mang Wed udah kagak masuk lagi, karena sosok Yesus hanyalah NABI, karena semua nabi2 adalah menerima Firman dari Allah, bahkan harus menuruti firman itu, jadi Yesus jelas bukan Allah, dia cuma nabi kalau membahas 'hanyal masalah dialog', maka itu adalah cara tuhan menyampaikan firmannya.
nah, ke tiga ayat diatas adalah fakta, ternyata yesus itu juga firman, juga menerima Firman, belakangan Yesus juga harus tunduk pada firman?
Hahahahaha.....hahahahahaha....hahahaha aya aya wae orkris ini.
Mang Ibaratnya neh Yesus itu adalah :
"Yesus sebagai SURAT, merangkap sebagai pengantar SURAT, juga harus patuh pada isi SURAT itu"
kebayang gak kalau kalimat diatas adalah LOGIKA AMBURADUL...???
1. Nabi2 terdahulu ada dialog dengan Allahnya ketika menerima Firman.
2. Yesus tidak pernah dialog dengan Allah karena alasan dirinya adalah FIRMAN itu sendiri, sehingga apa2 yang di ucapakan adalah Firman, (ini menurut pendapat pengarang alkitab, BUKAN ucapan Yesus)
JADI, bagaimanakah hubungan Yesus dengan Allah dalam konteks pemahaman Mang Wed diatas? Maka penjelasan gue sbb :
1. Yesus dikatakan Firman (Yoh 1:1 )
***Semua kristen percaya 100% dengan ayat ciptaan pengarang ini bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi daging, dalam wujud manusia.
2. Yesus menerima Firman (Yoh 17:8)
***Semua kristen berasumsi nyleneh2, karena Yesus dianggab Firman, kok tahu2 menerima firman dari Allah? INI dagelan cap apaan?
3. Yesus harus nurut dalam Firman (Yoh 8:55)
** Laaaadalaaah,............. Yesus kok harus nurut dalam firman itu sendiri, bukankah Yesus adalah Allah? logika Mang Wed udah kagak masuk lagi, karena sosok Yesus hanyalah NABI, karena semua nabi2 adalah menerima Firman dari Allah, bahkan harus menuruti firman itu, jadi Yesus jelas bukan Allah, dia cuma nabi kalau membahas 'hanyal masalah dialog', maka itu adalah cara tuhan menyampaikan firmannya.
nah, ke tiga ayat diatas adalah fakta, ternyata yesus itu juga firman, juga menerima Firman, belakangan Yesus juga harus tunduk pada firman?
Hahahahaha.....hahahahahaha....hahahaha aya aya wae orkris ini.
Mang Ibaratnya neh Yesus itu adalah :
"Yesus sebagai SURAT, merangkap sebagai pengantar SURAT, juga harus patuh pada isi SURAT itu"
kebayang gak kalau kalimat diatas adalah LOGIKA AMBURADUL...???
Sombrero- SERSAN MAYOR
-
Age : 23
Posts : 535
Location : JAKARTA
Join date : 06.07.12
Reputation : 5
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
SEGOROWEDI wrote:you7tube7com wrote:
Gor.... gor......
Yohanes 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Bukan kah ini sudah jelas.......!!!!! jelaaass.....!!!!!!!
Tidak perlu ada kalimat perintah dari Allah, karena yesus sudah ngomong kayak gitu.....yesus sudah ngomong bhw Allah memberi perintah kpd yesus utk memberi pengajaran kpd manusia......
Apk kamu ga percaya sama omongan yesus itu...???!!!! dan harus minta bukti, mana kalimat perintah dari Allah kpd yesus...??!!!!!
Kok di bilang aneh....... mungkin yg aneh elo kale...... lha wong sudah jelas yesus berkata spt itu, malah ga percaya kalau yesus mendapat perintah dari Allah, malah minta bukti berupa kalimat perintah dari Allah kpd yesus...!!!!
kapan Allah dan Yesus pernah ketemu?
baik langsung (wahyu) maupun via jibril...
tolak ukurnya kok pernah ketemu dg Allah atau gak, tambah ngawur aje
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
[quote="putramentari"][quote="SEGOROWEDI"]
JADI, bagaimanakah hubungan Yesus dengan Allah dalam konteks pemahaman Mang Wed diatas? Maka penjelasan gue sbb :
1. Yesus dikatakan Firman (Yoh 1:1 )
***Semua kristen percaya 100% dengan ayat ciptaan pengarang ini bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi daging, dalam wujud manusia.
2. Yesus menerima Firman (Yoh 17:8)
***Semua kristen berasumsi nyleneh2, karena Yesus dianggab Firman, kok tahu2 menerima firman dari Allah? INI dagelan cap apaan?
3. Yesus harus nurut dalam Firman (Yoh 8:55)
** Laaaadalaaah,............. Yesus kok harus nurut dalam firman itu sendiri, bukankah Yesus adalah Allah? logika Mang Wed udah kagak masuk lagi, karena sosok Yesus hanyalah NABI, karena semua nabi2 adalah menerima Firman dari Allah, bahkan harus menuruti firman itu, jadi Yesus jelas bukan Allah, dia cuma nabi kalau membahas 'hanyal masalah dialog', maka itu adalah cara tuhan menyampaikan firmannya.
you7tube7com wrote:
[size=18]
Tidak perlu ada kalimat perintah dari Allah, karena yesus sudah ngomong kayak gitu.....yesus sudah ngomong bhw Allah memberi perintah kpd yesus utk memberi pengajaran kpd manusia......
Apk kamu ga percaya sama omongan yesus itu...???!!!! dan harus minta bukti, mana kalimat perintah dari Allah kpd yesus...??!!!!!
kapan Allah dan Yesus pernah ketemu?
baik langsung (wahyu) maupun via jibril...
JADI, bagaimanakah hubungan Yesus dengan Allah dalam konteks pemahaman Mang Wed diatas? Maka penjelasan gue sbb :
1. Yesus dikatakan Firman (Yoh 1:1 )
***Semua kristen percaya 100% dengan ayat ciptaan pengarang ini bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi daging, dalam wujud manusia.
2. Yesus menerima Firman (Yoh 17:8)
***Semua kristen berasumsi nyleneh2, karena Yesus dianggab Firman, kok tahu2 menerima firman dari Allah? INI dagelan cap apaan?
3. Yesus harus nurut dalam Firman (Yoh 8:55)
** Laaaadalaaah,............. Yesus kok harus nurut dalam firman itu sendiri, bukankah Yesus adalah Allah? logika Mang Wed udah kagak masuk lagi, karena sosok Yesus hanyalah NABI, karena semua nabi2 adalah menerima Firman dari Allah, bahkan harus menuruti firman itu, jadi Yesus jelas bukan Allah, dia cuma nabi kalau membahas 'hanyal masalah dialog', maka itu adalah cara tuhan menyampaikan firmannya.
Sombrero- SERSAN MAYOR
-
Age : 23
Posts : 535
Location : JAKARTA
Join date : 06.07.12
Reputation : 5
Re: Hubungan antara Allah dan Yesus
angkat blehhhhh
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Halaman 4 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» hubungan antara ulama dan umara
» hubungan antara dosa dan bencana
» hubungan antara ismail dengan Muhammad
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
» misal Yesus itu anak Allah,apa berarti Allah beranak?
» hubungan antara dosa dan bencana
» hubungan antara ismail dengan Muhammad
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
» misal Yesus itu anak Allah,apa berarti Allah beranak?
Halaman 4 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik