Islam, Sains dan Teknologi

by **Admin** Sat Oct 08, 2011 2:35 pm

First topic message reminder :

Islam, Sains dan Teknologi - Page 7 2Q==

Oleh Saeful Rokhman

Di antara hal yang di anggap modern di era ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan dan kemodernan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang.

Kembali ke topik Islam terkait dengan masalah sains dan teknologi. Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk me-research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini Allah anugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5)

Menurut seorang pakar tafsir kontemmporer asal Indonesia, Prof. Dr. Quraisy Syihab, ‘iqra’ terambil dari kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.[1] Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji kepada hambanya yang memikirkan penciptaan langit dan bumi. Bahkan banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk meneliti dan memperhatikan alam semesta.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)

Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)

Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Makanya seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap al-Qur’an dan Bibel dari sudut pandang sains modern. Ia mengatakan:

“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara obyektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang sama (ringkas). Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bahwa Qur’an tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern.”[2]

Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam adalah pionir sains modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika tentara kristen tidak mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang dan merusak bagian-bagian dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu menciptakan seorang Descartes, seorang Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme, elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-instrumen Tycho Brahe dalam karya-karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium margha dan karya-karya Takiyudin.[3]

Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan primer di berbagai universitas Barat.

Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut di sini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.

Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang fiqih dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi gerakan-gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga bisa maju seperti sekarang.

Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan masih banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua itu menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh agama dan kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).

Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan ‘revolusi industri” di Inggris.

Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.

[1] Prof. Dr. Quraisy Syihab, Wawasan al-Qur’an,

[2] Maurice Buccaile, La Bible Le Coran Et Le Science, terj. Bible, Qur’an dan Sains Modern oleh H.M. Rasjidi, Jakarta: Bulan Bintang, hal. 10.

[3] Majalah Islamia, Thn. I, No. 4, Artikel Prof. Dr. Cemil Akdogan.

by **satria bergitar** Sat Jun 29, 2013 11:46 am

Andi Cactusa wrote:@Bung satria bergitar,

...Akan saya tanggapi semua postingan anda, bila laptop saya sudah kembali baik. Banyak draft tanggapan yang sudah saya tulis di laptop itu mungkin akan hilang, sehingga harus saya ulang lagi dari awal.
...Sementara itu, saya ingin melihat kejujuran intelektual dan sportivitas anda dalam berdebat. Siapa di antara anda dan saya yang pertama memulai personal attack di thread ini?
...Bila anda nilai saya yang pertama memulai, tolong tunjukkan buktinya.
...Atas jawaban anda, saya ucapkan terima kasih.

I feel so sorry if you feel being attacked personally…

Sebenarnya saya hanya mengikuti gaya berdiskusi anda thdp rekan rekan muslim disini yg saya kira lumrah bagi anda untuk berdiskusi spt itu…

Saya akui saya memang terbawa emosi diawal post saya melihat anda begitu membabibuta menyerang islam dan cenderung mendiskreditkan lawan diskusi entah itu secara personal maupun pemikiran….

Mungkin salah satu pembelajaran bagi saya untuk lebih dewasa dalam berdiskusi dan memaklumi pemikiran setiap lawan diskusi tanpa harus melihat dan menyebutkan latar belakang pendidikan seperti yg anda lakukan thdp bung jagona…

Entah apa yang ada didalam benak anda mungkin...jika saya katakan saya sedang menempuh pendidikan S2 saya di salah satu universitas ternama di Indonesia ketika anda memaparkan latar belakang kehidupan pendidikan anda…

Sekali lagi saya mohon maaf jika memang diskusi dengan saya melukai sanubari anda…

by **Andi Cactusa** Sun Jun 30, 2013 11:51 am

satria bergitar wrote:I feel so sorry if you feel being attacked personally…

…Saya selalu bersedia memaafkan orang yang minta maaf, tetapi yang lebih penting orang tersebut tidak mengulanginya lagi.
…Ketika saya masih menjadi pemimpin unit kerja perusahaan, setiap kali akan pindah saya selalu meninggalkan pesan, “Mohon saya dimaafkan atas segala kekurangan dan kesalahan saya selama di sini, tetapi jangan dilupakan agar kalian tidak melakukan kekurangan dan kesalahan yang sama.”

satria bergitar wrote:Sebenarnya saya hanya mengikuti gaya berdiskusi anda thdp rekan rekan muslim disini yg saya kira lumrah bagi anda untuk berdiskusi spt itu…

Saya akui saya memang terbawa emosi diawal post saya melihat anda begitu membabibuta menyerang islam dan cenderung mendiskreditkan lawan diskusi entah itu secara personal maupun pemikiran….

…Alasan anda bisa saya fahami dan maklumi. Tetapi, saya duga anda lebih memerhatikan tulisan saya ketimbang tulisan seukuwah anda. Sehingga anda tidak meyadari bahwa gaya saya itu merupakan respons terhadap lawan debat saya.
…Saya tidak pernah menjadi yang pertama melakukan personal attack atau argumentum ad hominem ketika berdebat dengan siapa pun dan di mana pun.
…Di masa awal berdebat dengan muslim di FFI, hampir tiga tahun lalu, saya masih sabar mengingatkan agar jangan melakukan serangan pribadi, karena merupakan suatu pelanggaran kode etik dalam berdebat, dan kesesatan atau fallacy dalam berargumentasi.. Tetapi seringkali tidak diperhatikan, bahkan menjadi-jadi. Akhirnya saya putuskan mengubah sikap: Tidak akan “memberi ampun” lagi bagi muslim yang melakukan ad hominem. Saya “menampar” atau “memukul” kembali dengan lebih keras. Dan ternyata cara itu lebih effektif dari pada meminta dihentikan secara sopan dan baik-baik.
…Crescent Star, yang merupakan debater muslim paling dihormati dan disegani oleh kami para kafirun di FFI, juga “terpeleset” melakukan hal itu kepada saya. Saya membalasnya dengan tidak tanggung-tanggung, sehingga sejak itu menghindar berdebat dengan saya. Beberapa kali saya komentari postingannya, tidak pernah dia balas.

satria bergitar wrote: Mungkin salah satu pembelajaran bagi saya untuk lebih dewasa dalam berdiskusi dan memaklumi pemikiran setiap lawan diskusi tanpa harus melihat dan menyebutkan latar belakang pendidikan seperti yg anda lakukan thdp bung jagona…

…Semua kita tidak luput dari kesalahan. Sayang tidak semuanya menarik pelajaran darinya. Yang dodol akan terus mengulanginya, seperti keledai.

satria bergitar wrote:Entah apa yang ada didalam benak anda mungkin...jika saya katakan saya sedang menempuh pendidikan S2 saya di salah satu universitas ternama di Indonesia ketika anda memaparkan latar belakang kehidupan pendidikan anda…

…Saya jarang memerhatikan berbagai atribut pribadi lawan debat saya, kecuali bila hal itu memang krusial, karena pada umumnya irrelevant dengan isi perdebatan. Lagi pula, kesarjanaan sudah merupakan "barang lumrah" saat ini.

satria bergitar wrote:Sekali lagi saya mohon maaf jika memang diskusi dengan saya melukai sanubari anda…

…Saya sudah memaafkan anda, dan saya tidak punya hard feeling terhadap anda. Lagi pula, nama satria bergitar dan Andi Cactusa itu adalah nama samaran atau palsu.
…Ada hal yang lebih penting yang seharusnya anda lakukan. Yakni mengakui kesalahan yang anda perbuat atau lakukan: Melanggar kode etik perberdebatan, yang merupakan salah satu indikator orang beradab. Tanpa melakukan hal itu, ada kemungkinan akan anda ulang lagi.
…Peraturan LI ini juga jelas melarang serangan pribadi atau ad hominem. Sayang moderator kelihatannya tidak melakukan enforcement yang tegas, sehingga kurang mendapat perhatian dan sering dilanggar oleh para pendebat.
…Seorang sosiolog kita yang sangat terkenal dahulu, Kuntjaraningrat, dalam bukunya mengatakan: Masyarakat atau orang Timur, termasuk kita, digerakkan atau di-drived oleh perasaan malu (shame culture). Sedang masyarakat atau orang Barat, digerakkan oleh pertimbangan salah atau benar (right or wrong or guilt culture). Dengan mengingat itu, sikap anda yang lebih mengedepankan permintaan maaf, tanpa secara eksplisit menyatakan dan merasa bersalah, dapat saya fahami dan maklumi.

by **Andi Cactusa** Tue Jul 02, 2013 1:35 pm

...Setelah menulis postingan di atas, agak iseng saya google dengan kata kunci "shame culture and guilt culture". Ternyata banyak sekali yang mengulasnya.
...Salah satu kesan yang saya dapat adalah bahwa "shame culture" itu sangat dominan di masyarakat muslim, terutama di kalangan Arab.
...Muncul pertanyaan di benak saya: Apa kah kultur itu menjadi salah satu penyebab (utama)tingginya korupsi di negara-negara muslim?

by **Andi Cactusa** Thu Jul 04, 2013 9:32 pm

satria bergitar wrote:Kok jad lari-lari ke kebanggaan gini sih,,,

...Jadi anda menyodorkan ke-20 temuan muslim itu dengan perasaan sedih, malu, tanpa perasaan, dengan rendah hati atau lainnya? Bukan dengan perasaan bangga?

satria bergitar wrote:Bung masing masing jaman memang memiliki peradaban dan kemajuan masing masing…saya tidak menyangkal muslim memang saat ini sedang tertinggal dengan dunia barat…tapi bukan berarti islam tidak pro terhadap ilmu pengetahuan…

...Pohon dikenal dan dinilai dari buahnya.

satria bergitar wrote:Lain halnya dengan umat Kristen yg harus menjadi sekuler dulu agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan...sebab ajarannya yg tidak mendukung ...

...Sekularisme muncul sebagai kritik atau pemberontakan terhadap para rohaniawan yang terlalu berkuasa di segala bidang.

satria bergitar wrote:Saya tidak bermaksud membangga-banggakan tentang kejayaan islam dimasa dulu..Sebenarnya ke duapuluh item yg saya sodorkan tsb substansinya adalah jawaban sederhana atas pertanyaan sederhana pula yg anda tanyakan dengan angkuhnya kepada setiap muslim disini …

Namun kekeraskepalaan anda menjadikan jawaban yg saya sodorkan menjadi bias dan telah keluar dari substansi pertanyaan sederhana yg anda bawa sendiri…

...Jawaban anda tidak relevan alias ngawur! Saya tanya barang disekitar anda yang ciptaan muslim atau hasil inovasi modern, yang anda sodorkan penemuan yang sudah tidak berbekas.
...Entah apa gunanya penemuan kopi perlu anda sebutkan. Mungkin setelah muslim, maka musang perlu diberikan penghargaan juga karena menghasilkan kopi luwak.

satria bergitar wrote:Inilah sebenarnya apa yg anda katakan sendiri sebagai “denial attitude” karna berulangkali saya beri jawaban pun anda akan tetap menyangkal… dan akan mengulang pertanyaan yg sama seperti barusan yg anda tulis diatas…primitif memang diskusi model ini

...Anda sendiri tidak bisa membuktikan ada barang-barang modern ciptaan muslim. Bahkan muslim professor seperti Perves Hoodbhoy sudah mengatakan bahwa dalam 1.000 tahun terakhir tidak ada kontribusi nyata muslim bagi peradaban.

satria bergitar wrote:
andi cactusa wrote:...Muslim suka berkicau, kalau tidak ditemukan oleh muslim angka 0-9 (yang dicontek dari Hindu India), tidak akan ada komputer dan sebagainya ciptaan kafir. Mengapa tidak anda sholati 10 kali sehari kakek-nenek hingga kakek-moyang anda karena tanpa mereka ada, anda pun tidak akan ada? Mereka jauh lebih berjasa kepada anda daripapada yang anda sholati 5 kali sehari itu.
saya tidak akan menanggapi lagi pernyataan dengan pola pikir primitif sperti ini

...Saya bisa memahami, karena musykil dibantah dan terlalu pahit untuk ditelan oleh muslim seperti anda.

satria bergitar wrote:
andi cactusa wrote:...Kiranya pendapat saya tidak bertentangan dengan pendapat ahli fisika nuklir Prof Pervez Hoodbhoy, muslim dari Pakistan yang mengatakan: "Ada sekitar 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia---namun mereka tidak dapat menunjukkan prestasi besar dalam bidang apapun. Tidak di bidang politik, sosial, sains ataupun seni dan sastra. Satu-satunya yang mereka lakukan dengan penuh pengabdian adalah puasa dan sholat." Juga dia katakan: "Saya hanya berpegang pada fakta: Apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern." (Lihat Di situs ini)
Prof Pervez Hoodbhoy memang seorang ilmuwan yg kritis tentang ketertinggalan muslim dengan dunia barat…tapi beliau juga lupa ketika menyinggung nama Indonesia sebagai salah satu Negara muslim pembaharu…disana juga terdapat seorang cendikiawan muslim yg diakui dunia atas pemikiran dan teorinya tentang dunia penerbangan yaitu BJ. Habibie… pernyataan ironis dan paradoks

...Saya juga pengagum B.J. Habibie, tetapi saya masih lebih mengagumi para inovator dan penerima hadih Nobel.
...Bagi saya informasi ini tidak berarti apa-apa, tetapi bagi anda mungkin sangat penting. B.J. Habibie adalah penggemar daging babi. Hal ini saya dengar langsung dari teman-temannya pemakan daging babi semasa kuliah di Jerman.

by **Andi Cactusa** Thu Jul 04, 2013 9:45 pm

satria bergitar wrote:
Andi Cactusa wrote:@Bung satria bergitar yth.,

...Saya bertanya apakah ada barang-barang modern yang diciptakan muslim di sekitar anda. Anda langsung mengatakan saya primitif, karena tidak membaca atau browsing berbagai penemuan muslim kuno, yang kemudian anda suapin ke saya.
...Setelah saya scrutinize ke-20 temuan muslim di jaman “kuda menggigit batu” yang anda anggap hebat-hebat itu, ternyata tidak begitu berarti bagi peradaban modern yang kita nikmati hari ini.
....Sudah saya berikan penilaian dari scientists bahwa dalam kurun waktu ratusan tahun belakangan ini, peran scientists muslim hampir tidak berarti. Seperti dikatakan oleh Prof Taner Edis, sekiranya semua scientists muslim pada modar atau mati, dunia science tidak akan merasa kehilangan. Silahkan ajukan pendapat para ahli lain yang menentagnya, kalau ada.
...Sekarang, siapa di antara anda dan saya yang lebih pantas mendapat cap primitif, gebleg, dodol, retarded, idiot atau dungu ? Saya bertanya mengenai science modern, anda balas dengan penemuan-penemuan kuno yang jejaknya sudah atau hampir hapus. Kelihatannya anda jadi sama dengan “maling teriak maling,” bukan?
...Oh, ya. Anda tidak salah bila membandingkan keadaan muslim dengan orang Kristen di masa kegelapan dahulu. Pernah saya baca pendapat yang menyatakan bahwa muslim di jaman sekarang memang sama dengan kaum Kristen di jaman kegelapan (Dark Ages) dahulu. Sayang tidak saya bookmark sehingga kesulitan mendapatkannya kembali.
...Sekarang, saya mau mengajak anda untuk menyimak pendapat atau pandangan seorang atheis, tentang ulah umat Kristen di masa lalu dan umat Islam yang akan menceburkan atau menjerumuskan dunia ke dalam masa kegelapan ke-dua.

The Muslim Dark Ages

by Luke Muehlhauser on April 29, 2009 in General Atheism,Islam,Video

Dan seterusnya....
Entah kesimpulan apa yg ingin anda ambil dari artikel seorang atheis diatas..

...Kalau di masa lalu, Kristen yang terus-menerus menjadi sasaran kritik kaum atheis, maka di era internet ini, perhatian mereka mulai beralih ke Islam. Mereka mulai menyadari bahwa ancaman yang lebih besar bagi peradaban manusia justru datang dari Islam/muslim.

satria bergitar wrote:Saya kok tidak melihat adanya perbandingan yg signifikan antara christian dark ages dengan ketertinggalan muslim saat ini??

...Apa anda tidak menyadari bahwa Islam/muslim dalam 1.000 tahun terakhir ini berada dalam Dark Ages? Mungkin Prof Perves Hoodbhoy, sebagai seorang muslim, tidak tega atau takut menggunakan frasa itu. Takut mengalami nasib seperti gurunya, Abdus Salam, yang merupakan satu-satunya muslim penerima hadiah Nobel untuk bidang Fisika. Tetapi pada hakekatnya itu lah makna atau esensi dari ucapannya itu.
...Bila muslim berkuasa, karena jumlahnya terus bertambah, maka dunia ini akan diseret ke bawah oleh muslim ke dalam dunianya Dark Ages yang sudah berlangsung hampir 1.000 tahun terakhir.

satria bergitar wrote:Artikel yg dibuat Luke Muehlhauser tersebut lebih kepada pernyataan sikap ketakutan akan tergerusnya penganut atheism dengan melihat perkembangan umat islam yg dinilai oleh standar fertilitas antara Negara muslim dan barat… sungguh sebuah hipotesa konyol dan paranoid

...Lagi-lagi anda membuat statement, “sungguh sebuah hipotesa konyol dan paranoid,” tanpa memberikan alasannya. Justru pernyataan anda yang terlihat konyol.

satria bergitar wrote:Ketakutan tersebutpun sebenarnya tidak berdasar dan masih merupakan sebuah hipotesis yg didasarkan pada persepsi mereka terhadap muslim fundamental (garis keras) yg menurutnya hanya tahu cara mengajarkan anak tentang agama ketimbang pendidikan umum…pemikiran inipun terlihat pragmatis melihat kondisi negara-negara muslim yg mulai berubah dari konservatif menuju moderat seperti negara indonesia kita tercinta ini misalnya…malaysia, mesir dan turkey adalah contoh nyata lainnya

...Apa ada di dunia ini yang sanggup membuat ramalan sosial masa depan yang akurat? Selain membuat hipotesis yang masuk akal? Pembuat hipotesis seperti itu, justru tidak berharap hipotesisnya akan terbukti. Tetapi justru ingin membangunkan masyarakat untuk melakukan sesuatu agar ramalannya itu tidak menjadi kenyataan.

satria bergitar wrote:Sebenarnya jika anda pintar bung andi…Justru menurut saya apa yg dikemukakan oleh atheis ini adalah tamparan keras bagi umat Kristen yang secular...karena ketika agama dan Negara dipisahkan maka yg terjadi adalah suburnya paham atheism yg bahkan bertentangan dengan ajaran yesus sekalipun…sehinggga perkembangan agama Kristen saat ini dianggap sebelah mata oleh atheis ketimbang perkembangan agama lain terutama islam…

...Boleh saja anda berpendapat begitu. Bila disuruh memilih atheis atau muslim yang menguasai dunia ini, tanpa berpikir dua kali akan saya pilih atheis. Mayoritas teman bule saya adalah atheis. Bahkan besan saya (juga bule) dan kerabatnya banyak yang atheis, tetapi hubungan kami sangat akrab, saling menghargai dan menyayangi.
...Mungkin para atheis sudah bosan dan capek menyerang kekristenan. Dan sekarang sudah terbuka peluang untuk menyerang Islam, yang dianggap merupakan ancaman peradaban dunia, tanpa menanggung risiko (bisa risiko nyawa) seperti sebelumnya, melalui media internet.

satria bergitar wrote:Tidak ada yg patut dibanggakan sebenarnya dari artikel tsb ketimbang rasa paranoid yg berlebihan seorang atheis terhadap keadaan dimana jika semua orang didunia ini beragama…konyol

...Saya yakin dia menulis bukan untuk mencari kebanggaan. Tujuan utamanya adalah mengingatkan pembaca untuk menyadari adanya bahaya baru yang bisa menyeret peradaban ke dalam dark ages, dan mengharapkan agar pembaca melakukan sesuatu untuk mencegah ramalannya menjadi kenyataan.

satria bergitar wrote:Dan yg lebih ridiculous lagi justru pernyataan si pembuat artikel sendiri diakhir tulisan…

luke : wrote:Remember, I’m not making a serious argument here. It’s merely a rant, and a possible future. Also, obviously I do not think that all Muslims are poor, ignorant fools who have nothing better to do than pop out kids and brainwash them. But that does describe huge masses of them. And it’s not like it’s their fault that they’re ignorant or that one of their only social freedoms is to raise children. And of course there are also masses of ignorant, uneducated atheists all over the world. And it’s also no great achievement for me to have been born into a life of privledge. That’s just how it happened.

Apa perlu saya terjemahkan bung andi???

...Saya tidak ingat lagi mengapa alinea terakhir itu terlewatkan. Karena bukan kebiasaan saya mengutip suatu artikel secara tidak lengkap. Tetapi karena semuanya sudah terhapus - hard-disk laptop saya terpaksa di-reformat - maka tidak bisa lagi saya telusuri apa yang terjadi.
...Apa anda tidak pernah membaca tulisan bergaya satire?

satria bergitar wrote:saya sebenarnya lebih berharap argument/pemikiran pribadi ketimbang ngebahas artikel - artikel konyol lainnya

...Kenapa? Agar lebih mudah anda patahkan? Kalau sudah ada tulisan yang sejalan dengan pikiran saya, untuk apa saya bersusah-payah mengarang sendiri? Dan lagi, mengambil karangan orang menjadi karangan sendiri adalah plagiat yang pantang dilakukan oleh orang terpelajar.

by **Andi Cactusa** Sun Jul 14, 2013 7:57 am

...Sudah dua minggu bung satria bergitar tidak nongol. Mungkin sedang sibuk menghadapi ujian akhir semester. Semoga sukses, kalau begitu.
...Tapi apa tidak ada muslim lain yang merasa tergugah untuk membela pamor muslim di bidang sains dan teknnology?

by **satria bergitar** Mon Jul 15, 2013 3:08 pm

Andi Cactusa wrote:...Sudah dua minggu bung satria bergitar tidak nongol. Mungkin sedang sibuk menghadapi ujian akhir semester. Semoga sukses, kalau begitu.
...Tapi apa tidak ada muslim lain yang merasa tergugah untuk membela pamor muslim di bidang sains dan teknnology?

hadir bung...sory belum sempat menanggapi tulisan anda satu persatu...

asli ane sibuk pisan euy... piss

cm ada wkt ngenet dikantor...itupun jm istirahat doang...

ntr kita sambung lagi diskusinya oce..

by **SEGOROWEDI** Mon Jul 15, 2013 4:44 pm

Andi Cactusa wrote:
...Saya yakin dia menulis bukan untuk mencari kebanggaan. Tujuan utamanya adalah mengingatkan pembaca untuk menyadari adanya bahaya baru yang bisa menyeret peradaban ke dalam dark ages, dan mengharapkan agar pembaca melakukan sesuatu untuk mencegah ramalannya menjadi kenyataan..

kemarin di tivi ada tayangan islami dalam rangka ramadhan..
dikisahkan sahabat-sahabat si rosul muhammad pada menyebar berhijrah ke segala penjuru dunia untuk berdakwah..
salah satu sahabat tiba dan berdakwah di sebuah wilayah di pakistan..
lalu sukses mengislamkan warga bahkan makamnya disakralkan di atas bukit..
tapi dari tayangan tersebut terlihat jelas, masyarakat tersebut kumuh-kumuh kek kere
jadi islam tidak membawa pencerahan/perbaikan apapun selama berabad-abad

maka ngeri juga kalau dunia ditarik ke jaman kegelapan oleh islam
hanya karena mayoritas

by **Jagona** Tue Jul 16, 2013 10:09 am

Andi Cactusa wrote:...Sudah dua minggu bung satria bergitar tidak nongol. Mungkin sedang sibuk menghadapi ujian akhir semester. Semoga sukses, kalau begitu.
...Tapi apa tidak ada muslim lain yang merasa tergugah untuk membela pamor muslim di bidang sains dan teknnology?

hi hi hi ........... gak ada yang perlu dibela ........... memang nyatanya kebanyakan muslim di indonesia larut dalam ritual-riatual keagamaan yang bukan berasal dari islam ............ padahal quran adalah sumber sains dan teknologi ........... sayang quran-nya tidak dipelajari malah dijadikan pusaka dan dikeramatkan .................................... okey

by **SEGOROWEDI** Tue Jul 16, 2013 10:33 am

negara-negara kafir maju dengan sains, teknologi dan budayanya..
kita malah mau ditarik ke abad 7; kembali menjadi masyarakat berkopiah, berdaster dan berjenggot

by **Andi Cactusa** Tue Jul 16, 2013 11:08 am

Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:...Sudah dua minggu bung satria bergitar tidak nongol. Mungkin sedang sibuk menghadapi ujian akhir semester. Semoga sukses, kalau begitu.
...Tapi apa tidak ada muslim lain yang merasa tergugah untuk membela pamor muslim di bidang sains dan teknnology?

hi hi hi ........... gak ada yang perlu dibela ........... memang nyatanya kebanyakan muslim di indonesia larut dalam ritual-riatual keagamaan yang bukan berasal dari islam ............ padahal quran adalah sumber sains dan teknologi ........... sayang quran-nya tidak dipelajari malah dijadikan pusaka dan dikeramatkan .................................... okey

...Ya, sudah. Berarti anda menerima saja, "bahwa selama hampir semillenium terahir muslim merayap di dasar laut kegelapan."
...Coba berikan contoh ilmiawan muslim hebat yang terinspirasi oleh quran, sebagai bukti bahwa quran adalah sumber sains dan teknologi!

by **Jagona** Tue Jul 16, 2013 1:27 pm

Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:...Sudah dua minggu bung satria bergitar tidak nongol. Mungkin sedang sibuk menghadapi ujian akhir semester. Semoga sukses, kalau begitu.
...Tapi apa tidak ada muslim lain yang merasa tergugah untuk membela pamor muslim di bidang sains dan teknnology?

hi hi hi ........... gak ada yang perlu dibela ........... memang nyatanya kebanyakan muslim di indonesia larut dalam ritual-riatual keagamaan yang bukan berasal dari islam ............ padahal quran adalah sumber sains dan teknologi ........... sayang quran-nya tidak dipelajari malah dijadikan pusaka dan dikeramatkan .................................... okey
...Ya, sudah. Berarti anda menerima saja, "bahwa selama hampir semillenium terahir muslim merayap di dasar laut kegelapan."
...Coba berikan contoh ilmiawan muslim hebat yang terinspirasi oleh quran, sebagai bukti bahwa quran adalah sumber sains dan teknologi!

aku gak bisa kasih contoh muslim yang hebat ................. tapi aku bisa kasih contoh ayat quran yang hebat ;
ayat 16/8 : Dan kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku perhiasan dan menciptakan apa yang tidak kemuketahui ........ silakan anda kaji ayat ini, anda akan menemukan kendaraan apa yang belum kamu ketahui ...... yoke

by **satria bergitar** Tue Jul 16, 2013 4:14 pm

Mohon maaf jika ada pernyataan anda yg dskip…saya hanya akan mengomentari beberapa pernyataan bung andi yg saya anggap perlu…

andi cactusa wrote:…Saya selalu bersedia memaafkan orang yang minta maaf, tetapi yang lebih penting orang tersebut tidak mengulanginya lagi.

yaa…selama saya msh bergelar “ manusia” tidak ada jaminan bahwa saya tidak akan mengulangi hal yang sama…

sebab apa yg saya lakukan adalah konsekuensi dari apa yg anda lakukan sendiri ketika anda menghina islam…sdh menjadi hokum alam jika anda menanam rasa benci maka anda kan mendapatkan kebencian juga…

seperti TEMAN bule ANDA bilang : “You ask for it, so you deserve it!”

andi cactusa wrote:…Ketika saya masih menjadi pemimpin unit kerja perusahaan, setiap kali akan pindah saya selalu meninggalkan pesan, “Mohon saya dimaafkan atas segala kekurangan dan kesalahan saya selama di sini, tetapi jangan dilupakan agar kalian tidak melakukan kekurangan dan kesalahan yang sama.”

Sama halnya ketika saya memarahi staff saya dikantor karena kesalahannya yg elementer dan prinsipil dengan perkataan yg keras dan mungkin menyakitkan kemudian meminta maaf…bukan berarti saya yang bersalah bukan..

andi cactusa wrote:…Alasan anda bisa saya fahami dan maklumi. Tetapi, saya duga anda lebih memerhatikan tulisan saya ketimbang tulisan seukuwah anda. Sehingga anda tidak meyadari bahwa gaya saya itu merupakan respons terhadap lawan debat saya.
…Saya tidak pernah menjadi yang pertama melakukan personal attack atau argumentum ad hominem ketika berdebat dengan siapa pun dan di mana pun.

entah di post berapa ketika awalnya jiwa muda saya terpancing secara emosional ketika membaca pernyataan anda yg mengatakan “muslim Indonesia hanya pengikut arab2 dungu dibidang science”…

perlu anda ketahui saya sebagai seorang muslim yg dilahirkan dari keluarga yg taat dan ketat terhadap norma agama islam tidak segan untuk belajar tetnang ilmu pengetahuan kepada seorang kafir tulen sekalipun.… sebab bagi saya ilmu adalah anugerah tuhan yg jika diberkian kepada binatang sekalipun saya akan belajar daripadanya…

bahkan dosen pembimbing skripsi saya dahulu sekalipun adalah seorang guru besar kafir tulen yg saya tidak segan menimba ilmu banyak2 darinya…

saya mengikuti ajaran nabi Muhammad bukan karena beliau orang arab…tapi karena beliau utusan Allah yg dengan rencana-Nya dilahirkan sebagai seorang arab…

andi cactusa wrote:…Seorang sosiolog kita yang sangat terkenal dahulu, Kuntjaraningrat, dalam bukunya mengatakan: Masyarakat atau orang Timur, termasuk kita, digerakkan atau di-drived oleh perasaan malu (shame culture). Sedang masyarakat atau orang Barat, digerakkan oleh pertimbangan salah atau benar (right or wrong or guilt culture). Dengan mengingat itu, sikap anda yang lebih mengedepankan permintaan maaf, tanpa secara eksplisit menyatakan dan merasa bersalah, dapat saya fahami dan maklumi.

Saya tidak menyangkal sebagai seseorang yang lahir dibenua timur bahwa kita seharusnya punya budaya malu yg kental warisan para leluhur kita yg harus dijaga dan dilestarikan…karena itu adalah identitas bangsa kita…

Juga tidak bertentangan dgn ajaran rasulullah…

Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"(HR.Bukhari)

Bukan menjadi seorang yg kebarat-baratan yg merasa “bermesraan” didepan umum adalah hal yg lumrah karena tidak bertentangan dengan “right or guilt culture” masa bodoh dengan rasa malu…

Mencubit seorang anak hingga menangis karena karena berkata kasar pada teman mainnya kemudian meminta maaf karena mencubit…bukan berarti saya bersalah

by **Andi Cactusa** Tue Jul 16, 2013 5:12 pm

Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
hi hi hi ........... gak ada yang perlu dibela ........... memang nyatanya kebanyakan muslim di indonesia larut dalam ritual-riatual keagamaan yang bukan berasal dari islam ............ padahal quran adalah sumber sains dan teknologi ........... sayang quran-nya tidak dipelajari malah dijadikan pusaka dan dikeramatkan .................................... okey
...Ya, sudah. Berarti anda menerima saja, "bahwa selama hampir semillenium terahir muslim merayap di dasar laut kegelapan."
...Coba berikan contoh ilmiawan muslim hebat yang terinspirasi oleh quran, sebagai bukti bahwa quran adalah sumber sains dan teknologi!

aku gak bisa kasih contoh muslim yang hebat ................. tapi aku bisa kasih contoh ayat quran yang hebat ;
ayat 16/8 : Dan kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku perhiasan dan menciptakan apa yang tidak kemuketahui ........ silakan anda kaji ayat ini, anda akan menemukan kendaraan apa yang belum kamu ketahui ...... yoke

...Lho. Kok nggak bisa kasih contoh? Apa anda mengatakan quran sumber sains dan teknologi itu cuma asal bunyi?
...Ayat 16/8 hebat? Apanya yang hebat? Anak kecil di jaman itu juga tahu kuda dan keledai merupakan alat transportasi, dan sekalian menunjukkan gengsi penunggangnya.
...Sekarang pun, menunggang "Jaguar" jauh lebih bergengsi daripada naik "Kijang" atau "Panther".

by **Jagona** Wed Jul 17, 2013 10:24 am

Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
hi hi hi ........... gak ada yang perlu dibela ........... memang nyatanya kebanyakan muslim di indonesia larut dalam ritual-riatual keagamaan yang bukan berasal dari islam ............ padahal quran adalah sumber sains dan teknologi ........... sayang quran-nya tidak dipelajari malah dijadikan pusaka dan dikeramatkan .................................... okey
...Ya, sudah. Berarti anda menerima saja, "bahwa selama hampir semillenium terahir muslim merayap di dasar laut kegelapan."
...Coba berikan contoh ilmiawan muslim hebat yang terinspirasi oleh quran, sebagai bukti bahwa quran adalah sumber sains dan teknologi!

aku gak bisa kasih contoh muslim yang hebat ................. tapi aku bisa kasih contoh ayat quran yang hebat ;
ayat 16/8 : Dan kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku perhiasan dan menciptakan apa yang tidak kemuketahui ........ silakan anda kaji ayat ini, anda akan menemukan kendaraan apa yang belum kamu ketahui ...... yoke
...Lho. Kok nggak bisa kasih contoh? Apa anda mengatakan quran sumber sains dan teknologi itu cuma asal bunyi?
...Ayat 16/8 hebat? Apanya yang hebat? Anak kecil di jaman itu juga tahu kuda dan keledai merupakan alat transportasi, dan sekalian menunjukkan gengsi penunggangnya.
...Sekarang pun, menunggang "Jaguar" jauh lebih bergengsi daripada naik "Kijang" atau "Panther".

-aku gak mengenal muslim yang hebat, karena di Bumi ini belum ada muslim yang mampu menciptakan UFO sebagai kendaraan yang belum diketahui ...... paham ?
-Hi hi hi hanya sebatas tahu "jaguar" dikatakan lebih bergengsi ..... padahal dalam quran masih tergolong "keledai" yang larinya lambat ................. paham ?
-kan aku mempersilakan anda mengkaji ayat itu ...... bukan cuma baca doang kaya anak PAUD ..................................... okey

by **satria bergitar** Wed Jul 17, 2013 2:03 pm

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:Kok jad lari-lari ke kebanggaan gini sih,,,
...Jadi anda menyodorkan ke-20 temuan muslim itu dengan perasaan sedih, malu, tanpa perasaan, dengan rendah hati atau lainnya? Bukan dengan perasaan bangga?

Hanya jawaban sederhana dari pertanyaan sederhana untuk menyulut nafsu kebencian anda terhadap islam...dan saya berhasil…
Setiap point anda counter dengan “denial attitude” yg bombastis dan hiperbola…sempurna! ( demian mode on)

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:Bung masing masing jaman memang memiliki peradaban dan kemajuan masing masing…saya tidak menyangkal muslim memang saat ini sedang tertinggal dengan dunia barat…tapi bukan berarti islam tidak pro terhadap ilmu pengetahuan…
...Pohon dikenal dan dinilai dari buahnya.

analogical fallacy
gagal panen bukan berarti bibit yg tidak bagus

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:Lain halnya dengan umat Kristen yg harus menjadi sekuler dulu agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan...sebab ajarannya yg tidak mendukung ...
...Sekularisme muncul sebagai kritik atau pemberontakan terhadap para rohaniawan yang terlalu berkuasa di segala bidang.

Juga bukti bahwa ajaran Kristen bukan dari tuhan…sebab bersebrangan dengan ilmu pengetahuan yg seharusnya sejalan dengan ajaran agama karena sama2 berasal dari tuhan…

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:Saya tidak bermaksud membangga-banggakan tentang kejayaan islam dimasa dulu..Sebenarnya ke duapuluh item yg saya sodorkan tsb substansinya adalah jawaban sederhana atas pertanyaan sederhana pula yg anda tanyakan dengan angkuhnya kepada setiap muslim disini …
Namun kekeraskepalaan anda menjadikan jawaban yg saya sodorkan menjadi bias dan telah keluar dari substansi pertanyaan sederhana yg anda bawa sendiri…
...Jawaban anda tidak relevan alias ngawur! Saya tanya barang disekitar anda yang ciptaan muslim atau hasil inovasi modern, yang anda sodorkan penemuan yang sudah tidak berbekas.

Memang tidak relevan jika standarisasinya untuk memenuhi kepuasan anda dalam membenci islam
.

Andi Cactusa wrote:..Entah apa gunanya penemuan kopi perlu anda sebutkan. Mungkin setelah muslim, maka musang perlu diberikan penghargaan juga karena menghasilkan kopi luwak.

Saya takjub sekali dengan hobi anda yg seringkali mengumbar tulisan sarkastik terhadap setiap muslim disini…
Pahit memang untuk mengakui islam pernah berjaya dalam segala bidang…

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:Inilah sebenarnya apa yg anda katakan sendiri sebagai “denial attitude” karna berulangkali saya beri jawaban pun anda akan tetap menyangkal… dan akan mengulang pertanyaan yg sama seperti barusan yg anda tulis diatas…primitif memang diskusi model ini
...Anda sendiri tidak bisa membuktikan ada barang-barang modern ciptaan muslim. Bahkan muslim professor seperti Perves Hoodbhoy sudah mengatakan bahwa dalam 1.000 tahun terakhir tidak ada kontribusi nyata muslim bagi peradaban.

Gimana bisa membuktikan, standarnya saja berubah-ubah sesuai hawa nafsu anda…”mulai dari barang yang berguna sehari-hari” kemudian jadi barang “inovasi modern”…cape deh
Sekali lagi saya katakan pernyataan sinikal perves hoodbhoy sangat ironis dan paradox…kenapa tidak sekalian saja dia ajukan pencabutan thdp semua ilmuwan muslim pemenang hadiah nobel 1000 tahun terakhir termasuk gurunya sendiri prof abdussalam jika memang tidak masuk standar “kontribusi nyata” menurut dirinya…ironis bukan???

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:
andi cactusa wrote:...Muslim suka berkicau, kalau tidak ditemukan oleh muslim angka 0-9 (yang dicontek dari Hindu India), tidak akan ada komputer dan sebagainya ciptaan kafir. Mengapa tidak anda sholati 10 kali sehari kakek-nenek hingga kakek-moyang anda karena tanpa mereka ada, anda pun tidak akan ada? Mereka jauh lebih berjasa kepada anda daripapada yang anda sholati 5 kali sehari itu.
saya tidak akan menanggapi lagi pernyataan dengan pola pikir primitif sperti ini
...Saya bisa memahami, karena musykil dibantah dan terlalu pahit untuk ditelan oleh muslim seperti anda.

tidak musykil untuk dibantah…sangat mudah bagi saya meladeni pernyataan anda hanya akan lebih konyol dan sama bodohnya jika saya menanggapi tulisan sarkastik anda lebih jauh…sebab bukan logika yg bermain tp hawa nafsu…

Andi Cactusa wrote:
satria bergitar wrote:
andi cactusa wrote:...Kiranya pendapat saya tidak bertentangan dengan pendapat ahli fisika nuklir Prof Pervez Hoodbhoy, muslim dari Pakistan yang mengatakan: "Ada sekitar 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia---namun mereka tidak dapat menunjukkan prestasi besar dalam bidang apapun. Tidak di bidang politik, sosial, sains ataupun seni dan sastra. Satu-satunya yang mereka lakukan dengan penuh pengabdian adalah puasa dan sholat." Juga dia katakan: "Saya hanya berpegang pada fakta: Apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern." (Lihat Di situs ini)
Prof Pervez Hoodbhoy memang seorang ilmuwan yg kritis tentang ketertinggalan muslim dengan dunia barat…tapi beliau juga lupa ketika menyinggung nama Indonesia sebagai salah satu Negara muslim pembaharu…disana juga terdapat seorang cendikiawan muslim yg diakui dunia atas pemikiran dan teorinya tentang dunia penerbangan yaitu BJ. Habibie… pernyataan ironis dan paradoks
...Saya juga pengagum B.J. Habibie, tetapi saya masih lebih mengagumi para inovator dan penerima hadih Nobel.

Fakta yg tak tebantahkan bahwa ada ilmuwan muslim yg tidak harus bersikap sekuler untuk membuktikan bahwa islam mendukung ilmu pengetahuan hal itu di implementasikan oleh habibie dengan membentuk ikatan cendikiawan muslim Indonesia (ICMI)…habibie adalah salah sedikit dari orang – orang yg bisa berperan sebagai ilmuwan, kepala Negara, juga rohaniawan.

Andi Cactusa wrote:...Bagi saya informasi ini tidak berarti apa-apa, tetapi bagi anda mungkin sangat penting. B.J. Habibie adalah penggemar daging babi. Hal ini saya dengar langsung dari teman-temannya pemakan daging babi semasa kuliah di Jerman.

Hahahaha…bung..bung..
bagi seseorang yg mengedepankan referensi sungguh diluar dugaan anda memilih mengedepankan hawa nafsu anda untuk memposting tulisan yg tendensius tanpa validitas yg nyata seperti itu...
dan sangat menggelikan sekali ketika anda menanggap rumpi seperti itu penting bagi saya… ketiwi

by **Andi Cactusa** Fri Jul 19, 2013 10:20 am

Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
aku gak bisa kasih contoh muslim yang hebat ................. tapi aku bisa kasih contoh ayat quran yang hebat ;
ayat 16/8 : Dan kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku perhiasan dan menciptakan apa yang tidak kemuketahui ........ silakan anda kaji ayat ini, anda akan menemukan kendaraan apa yang belum kamu ketahui ...... yoke
...Lho. Kok nggak bisa kasih contoh? Apa anda mengatakan quran sumber sains dan teknologi itu cuma asal bunyi?
...Ayat 16/8 hebat? Apanya yang hebat? Anak kecil di jaman itu juga tahu kuda dan keledai merupakan alat transportasi, dan sekalian menunjukkan gengsi penunggangnya.
...Sekarang pun, menunggang "Jaguar" jauh lebih bergengsi daripada naik "Kijang" atau "Panther".
-aku gak mengenal muslim yang hebat, karena di Bumi ini belum ada muslim yang mampu menciptakan UFO sebagai kendaraan yang belum diketahui ...... paham ?

...Nggak paham!

Jagona wrote:-Hi hi hi hanya sebatas tahu "jaguar" dikatakan lebih bergengsi ..... padahal dalam quran masih tergolong "keledai" yang larinya lambat ................. paham ?

...Nggak paham!

Jagona wrote:-kan aku mempersilakan anda mengkaji ayat itu ...... bukan cuma baca doang kaya anak PAUD ..................................... okey

...Nggak okey!
...Saya tidak tahu bagaimana mengkaji ayat itu seperti muslim yang mirip peramal nomor Togel yang akan keluar! Dengan segala cara, metode atau utak-atik, ramalan sebelumnya akan dapat dibuat cocok dengan nomor yang telah keluar. Di awal Orde Baru namanya Hwa-Hwe, yang ramalannya diperjual-belikan.

...Sekitar dua bulan lalu saya iseng menjajagi debat agama di Facebook. Mayoritas gaya tulisannya adalah seperti gaya tulisan bung Jagona. Ada satu debater muslim yang dengan pongahnya menantang siapa saja yang ingin bertanya dan berdebat dengannya mengenai Islam dan Muhammad.
...Maka saya jajal lah kemampuan debater muslim tersebut. Saya mulai dari yang ringan dan secara bertahap saya tingkatkan. Seperti biasa, bila muslim sudah kewalahan akan mulai melakukan red herring (dalam kasus itu menyerang Kristen), mengumbar kata-kata kasar hingga kotor. Jumlah debater muslim yang mengeroyok saya juga semakin banyak dengan segala macam sumpah-serapahnya.
...Suatu saat debater muslim itu, seperti bung Jagona, mengajukan ayat Al Quran, yang katanya sangat indah dan menyentuh. Saya jawab: “Saya nggak tahu di mana letak keindahan ayat Quran itu, dan perasaan saya juga tidak tergugah atau tersentuh membacanya. Kata-kata atau kalimat-kalimat Chairil Anwar, Sanusi Pane, WS Renda atau Taufiq Ismail, bahkan lirik lagu karangan Trio Bimbo atau Ebiet G Ade jauh lebih indah dan lebih menyentuh dari ayat karangan nabi butahurufmu itu!” Jawabannya membuat saya tersenyum: “Tapi semua seniman yang anda sebut itu adalah muslim!”
...Tidak berapa lama kemudian, thread itu menghilang. Mungkin atas permintaan banyak muslim yang menilai perdebatan di situ merugikan Islam. Akibatnya, saya tidak dapat mengutip barang sebagian ke sini.

...Saya selalu heran dan tidak habis pikir, kalau sudah berani berdebat di forum ini, belum tahu cara menulis kalimat yang benar. Padahal sejak SD saja sudah diajarkan bahwa awal kalimat harus dimulai dengan huruf besar dan diakhiri oleh titik. Bila kalimatnya panjang, maka dapat dipotong-potong dengan tanda koma.
...Melihat cara penulisan bung Jagona, sebaiknya kembali saja ke habitat anda di Facebook, yang lebih sesuai dengan kelas anda, daripada mengotor-ngotori forum Laskar Islam ini.

by **gusti_bara** Fri Jul 19, 2013 12:50 pm

nyimak...kayaknya dah jauh....ngomong2 sains& alkitab kristen dah dibahas belum??????

by **aliumar** Fri Jul 19, 2013 1:10 pm

Berkaitan dgn topik Islam, sains dan teknologi, Mau tau niy: Adakah penemuan teknologi yg terinspirasi dari sumber pegangan di dalam agama Islam (Quran dan Hadist)?

by **wildan99Islam** Fri Jul 19, 2013 5:38 pm

Nih tonton video ini

.
.
.

by **wildan99Islam** Fri Jul 19, 2013 5:55 pm

di Al-Qur'an maupun Hadist Nabi banyak sekali yang mengulas berbagai Ilmu, Politik, Militer, dan lainnya. Islam juga menyuruh kaumnya untuk berusaha dan belajar. Makanya orang Islam dulu itu sangat Pintar, dan peradabannya pun maju.
gak kayak Kristen. Orang kristen saat segala politik dan negara di bawah kendali Agamanya (Kristen), eh peradabannya malah nyungsep (Zaman kegelapan eropa) pusing

Saya habis nonton tadi di JakTv : Tokoh barat yang mempelajari Islam. Mereka belajar segala politik, ekonomi dan lainnya ke Islam. Dan mereka membawa paham2 itu ke Eropa dan membawa Eropa bangkit ke zaman Rennaisance.
btw, saya heran, saya udah kasih berbagai Ilmuwan2 Islam dan Video tentang peradaban Islam zaman dulu, eh Kristennya disini malah pada ngeyel dan malah ngomong "Jangan mengunyah sampah masa lalu!" basi

by **aliumar** Sat Jul 20, 2013 8:17 am

yg saya tanya: Adakah penemuan teknologi yg penemunya terinspirasi dari sumber pegangan di dalam agama Islam (Quran dan Hadist)?
silahkan disebutkan secara konkrit teknologi apa itu?

by **wildan99Islam** Sat Jul 20, 2013 8:47 am

aliumar wrote:yg saya tanya: Adakah penemuan teknologi yg penemunya terinspirasi dari sumber pegangan di dalam agama Islam (Quran dan Hadist)?
silahkan disebutkan secara konkrit teknologi apa itu?

satu contoh nih

Surah Ar-Rahman : 33

"Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan."

dari Surah itulah yang membuat seorang Ilmuwan Abbas Ibnu Firnas (Armen Firman) terinspirasi dan konsep dasar pesawat terbang pertama jauh sebelum masa Wright bersaudara

liat dong video saya makanya

by **aliumar** Sat Jul 20, 2013 9:48 am

dari Surah itulah yang membuat seorang Ilmuwan Abbas Ibnu Firnas (Armen Firman) terinspirasi dan konsep dasar pesawat terbang pertama jauh sebelum masa Wright bersaudara

Jika ayat tsb mengenai challenge agar manusia bisa menciptakan alat terbang utk melintasi langit dan bumi, lantas kenapa ayat tsb juga ditujukan kpd "Jin"?

Ayat itu jelas bukan perihal usaha utk bisa terbang. Krn perhatikan deh, ayat tsb juga ditujukan utk jin, makhluk yg dgn izin (authority Allah) memang sudah bisa melintasi penjuru langit dan bumi.

justru surah itu menunjukan ketidakmungkinan manusia dgn segala daya akal budi dan kekuatannya utk bisa terbang melintasi langit dan bumi.
Dgn segala segala daya akal budi dan kekuatannya, manusia tidak bisa melintasi langit dan bumi. Hanya kekuatan/izin dari Allah saja, mereka baru bisa.
Artinya, hanya lewat kuasa mukjizat Allah saja lah manusia baru bisa melintasi langit dan bumi.

Ini nampak jelas dari pernyataan di surah tsb yg berupa tantangan kpd manusia utk coba bisa melintasi langit dan bumi.

Jadi spt begini: "hai manusia dan Jin, coba aja kalo kamu bisa melintasi langit dan bumi. Kalian ga akan pernah bisa tanpa Aku izinkan".

Artinya dgn akal budi dan segala upaya kekuatan manusia, manusia tidak akan bisa melintasi langit dan bumi. Melalui surah itu justru malah mengajarkan kalau jangan mimpi lah utk bisa terbang melintasi langit dan bumi. Itu cuma kalau datang mukjizat / kekuasaan aja dari Allah.

by **Jagona** Sat Jul 20, 2013 10:20 am

Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
Andi Cactusa wrote:
Jagona wrote:
aku gak bisa kasih contoh muslim yang hebat ................. tapi aku bisa kasih contoh ayat quran yang hebat ;
ayat 16/8 : Dan kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku perhiasan dan menciptakan apa yang tidak kemuketahui ........ silakan anda kaji ayat ini, anda akan menemukan kendaraan apa yang belum kamu ketahui ...... yoke
...Lho. Kok nggak bisa kasih contoh? Apa anda mengatakan quran sumber sains dan teknologi itu cuma asal bunyi?
...Ayat 16/8 hebat? Apanya yang hebat? Anak kecil di jaman itu juga tahu kuda dan keledai merupakan alat transportasi, dan sekalian menunjukkan gengsi penunggangnya.
...Sekarang pun, menunggang "Jaguar" jauh lebih bergengsi daripada naik "Kijang" atau "Panther".
-aku gak mengenal muslim yang hebat, karena di Bumi ini belum ada muslim yang mampu menciptakan UFO sebagai kendaraan yang belum diketahui ...... paham ?
...Nggak paham!
Jagona wrote:-Hi hi hi hanya sebatas tahu "jaguar" dikatakan lebih bergengsi ..... padahal dalam quran masih tergolong "keledai" yang larinya lambat ................. paham ?
...Nggak paham!
Jagona wrote:-kan aku mempersilakan anda mengkaji ayat itu ...... bukan cuma baca doang kaya anak PAUD ..................................... okey
...Nggak okey!
...Saya tidak tahu bagaimana mengkaji ayat itu seperti muslim yang mirip peramal nomor Togel yang akan keluar! Dengan segala cara, metode atau utak-atik, ramalan sebelumnya akan dapat dibuat cocok dengan nomor yang telah keluar. Di awal Orde Baru namanya Hwa-Hwe, yang ramalannya diperjual-belikan.

...Sekitar dua bulan lalu saya iseng menjajagi debat agama di Facebook. Mayoritas gaya tulisannya adalah seperti gaya tulisan bung Jagona. Ada satu debater muslim yang dengan pongahnya menantang siapa saja yang ingin bertanya dan berdebat dengannya mengenai Islam dan Muhammad.
...Maka saya jajal lah kemampuan debater muslim tersebut. Saya mulai dari yang ringan dan secara bertahap saya tingkatkan. Seperti biasa, bila muslim sudah kewalahan akan mulai melakukan red herring (dalam kasus itu menyerang Kristen), mengumbar kata-kata kasar hingga kotor. Jumlah debater muslim yang mengeroyok saya juga semakin banyak dengan segala macam sumpah-serapahnya.
...Suatu saat debater muslim itu, seperti bung Jagona, mengajukan ayat Al Quran, yang katanya sangat indah dan menyentuh. Saya jawab: “Saya nggak tahu di mana letak keindahan ayat Quran itu, dan perasaan saya juga tidak tergugah atau tersentuh membacanya. Kata-kata atau kalimat-kalimat Chairil Anwar, Sanusi Pane, WS Renda atau Taufiq Ismail, bahkan lirik lagu karangan Trio Bimbo atau Ebiet G Ade jauh lebih indah dan lebih menyentuh dari ayat karangan nabi butahurufmu itu!” Jawabannya membuat saya tersenyum: “Tapi semua seniman yang anda sebut itu adalah muslim!”
...Tidak berapa lama kemudian, thread itu menghilang. Mungkin atas permintaan banyak muslim yang menilai perdebatan di situ merugikan Islam. Akibatnya, saya tidak dapat mengutip barang sebagian ke sini.

...Saya selalu heran dan tidak habis pikir, kalau sudah berani berdebat di forum ini, belum tahu cara menulis kalimat yang benar. Padahal sejak SD saja sudah diajarkan bahwa awal kalimat harus dimulai dengan huruf besar dan diakhiri oleh titik. Bila kalimatnya panjang, maka dapat dipotong-potong dengan tanda koma.
...Melihat cara penulisan bung Jagona, sebaiknya kembali saja ke habitat anda di Facebook, yang lebih sesuai dengan kelas anda, daripada mengotor-ngotori forum Laskar Islam ini.

hi hi hi .... kok jadi curhat begicuuu ...... sana tidur dulu, jangan lupa cuci kaki .....ngga okey

by Sponsored content

Islam, Sains dan Teknologi

Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi

Re: Islam, Sains dan Teknologi