Islam, Sains dan Teknologi
Halaman 1 dari 11 • Share
Halaman 1 dari 11 • 1, 2, 3 ... 9, 10, 11
Islam, Sains dan Teknologi
Oleh Saeful Rokhman
Di antara hal yang di anggap modern di era ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan dan kemodernan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang.
Kembali ke topik Islam terkait dengan masalah sains dan teknologi. Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk me-research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini Allah anugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5)
Menurut seorang pakar tafsir kontemmporer asal Indonesia, Prof. Dr. Quraisy Syihab, ‘iqra’ terambil dari kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.[1] Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji kepada hambanya yang memikirkan penciptaan langit dan bumi. Bahkan banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk meneliti dan memperhatikan alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Makanya seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap al-Qur’an dan Bibel dari sudut pandang sains modern. Ia mengatakan:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara obyektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang sama (ringkas). Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bahwa Qur’an tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern.”[2]
Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam adalah pionir sains modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika tentara kristen tidak mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang dan merusak bagian-bagian dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu menciptakan seorang Descartes, seorang Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme, elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-instrumen Tycho Brahe dalam karya-karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium margha dan karya-karya Takiyudin.[3]
Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan primer di berbagai universitas Barat.
Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut di sini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.
Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang fiqih dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi gerakan-gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga bisa maju seperti sekarang.
Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan masih banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua itu menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh agama dan kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).
Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan ‘revolusi industri” di Inggris.
Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.
[1] Prof. Dr. Quraisy Syihab, Wawasan al-Qur’an,
[2] Maurice Buccaile, La Bible Le Coran Et Le Science, terj. Bible, Qur’an dan Sains Modern oleh H.M. Rasjidi, Jakarta: Bulan Bintang, hal. 10.
[3] Majalah Islamia, Thn. I, No. 4, Artikel Prof. Dr. Cemil Akdogan.
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Sungguh menakjubkan. Sebuah agama yang membawa perubahan ..... :study:
agus- SERSAN DUA
- Posts : 79
Join date : 07.10.11
Reputation : 4
Re: Islam, Sains dan Teknologi
dan akan menjadih lebih baik ketikah ilmuwan muslim di masah sekarang dan anak cucuh kitah menjadikan Al Islam sbg basic mengembangkan sains yg robbani..agus wrote:Sungguh menakjubkan. Sebuah agama yang membawa perubahan ..... :study:
eh..adah mas agus lho...
kayaknyah neh ikan bakar mulai jadih menuh utamah disini...
semogah keluargah dan mas aguss di majene selalu dalam lindungan Allah..(majene/mamuju seh???)yg pastih sih sulawesi...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Islam, Sains dan Teknologi
UFO / Alien ada ga pak boz.?Admin wrote :Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Jaman keemasan Islam yang berlangsung selama periode Abbasiyah di Baghdad (750-1258) dan Umaiyah di Spanyol (755-1492), tinggal kenangan belaka.
"Pada jaman orang-orang Eropa masih menyelam dalam kebiadaban yang teramat gelap, Baghdad dan Cordova, dua kota raksasa Islam telah menjadi pusat peradaban yang menerangi seluruh dunia dengan cahaya gilang gemilangnya." demikian kata Dr. Gustave Le Bone.
Dalam permulaan abad pertengahan tak satu bangsapun yang lebih besar sumbangannya untuk proses kemajuan manusia selain dari bangsa Arab. Mahasiswa-mahasiswa Arab sudah asyik mempelajari Aristoteles tatkala Karel Agung bersama pembesar-pembesarnya masih asyik belajar menulis namanya. Disekitar abad X, Cordova adalah kota kebudayaan yang ternama di Eropa dengan Konstantinopel dan Baghdad merupakan kota-kota pusat kebudayaan didunia.
Demikianlah sekilas pandangan bila kita mempercayai sejarah jaman keemasan Islam dimasa lampau. Ataukah sejarah tersebut telah mendustai kita ?
Kepada mereka yang menjadi pekerjaannya silahkan mengadakan penelitian kembali, dan kepada mereka yang mempercayai catatan sejarah itu bangga dan bergembira hatilah. Lalu bertanyalah: Kenapa sedemikian mengagumkannya Islam dimasa itu ? Dan kenapa golongan Islam sekarang ini bisa dipecundangi oleh golongan lain sedemikian hinanya ? Sekian banyak lagi pertanyaan kita ajukan, tetapi kepada siapa ?
Barangkali belum pernah Islam menghadapi bencana yang lebih besar dari apa yang mereka hadapi pada dewasa ini. Begitu besar tantangan yang yang harus dihadapinya sehingga dia dipaksa "menyerah kalah" kepada "Tuhan dunia" yang baru.
*Tuhan dunia yang baru itu tak lain daripada kaum Imperialisme, Materialisme, kelompok Eksistensialis, Orientalis dan Atheis serta Skeptik. Manusia tidak lagi percaya bahwa Tuhan adalah "penyelamat bumi dan langit" yang Maha Sempurna bahkan sebagian besar orang Islam sendiri sudah tidak pula mempercayai-Nya.
Mereka mencari ide-ide baru dalam rangka menyusun sistem kenegaraan yang mereka pikir sangat ideal. Mereka menggali pula "pendapat" baru untuk menata masyarakat. Dan semua golongan itu mereka temukan dalam kepada golongan yang telah disebutkan diatas. Lalu mereka memuja isi kepala (otak) penemu-penemu ide baru itu dan mereka pikir dengan demikian mereka telah menemukan tatanan baru.
Satu pertanyaan:
Jika manusia telah menemukan tatanan baru yang disebut Ideal itu benar adanya, mengapa kejadiannya malah sebaliknya ?
Bukan masyarakat ideal yang mereka temui tetapi malah keadaan masyarakat yang kacau balau !
Diluar kawasan Islam telah terjadi konfrontasi antara ilmu dengan agama. Hal itu terjadi dalam jaman tengah dibarat. Setiap keterangan ilmu yang tidak sepaham dengan gereja segera dibatalkan oleh Kepala Gereja. Itulah yang terjadi pada Astronom Nicholas Copernicus (1507) yang menghidupkan kembali ajaran orang-orang Yunani dijaman purba yang mengatakan bahwa bukan matahari yang berputar mengelilingi bumi sebagaimana ajaran gereja dan tercantum pada Yosua 10:12-13, melainkan bumi yang berputar dan mengedari matahari.
Galileo Gelilei yang membela teori tersebut pada tahun 1633 diancam hukuman bakar seandainya dia tidak mencabut kembali teori tersebut oleh Inkuisisi, yaitu organisasi yang dibentuk oleh gereja Katolik Roma yang menyelidiki ilmu klenik sehingga sikap gereja yang kaku itu telah menimbulkan tuduhan bahwa agama menjadi penghalang bagi kemerdekaan berpikir dan kemajuan ilmu.
Dari keadaan demikian terjadilah berbagai pemberontakan dari dalam.
Pada tahun 1517 terjadi reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther sehingga menimbulkan kelompok Protestan.
Pada tahun 1992, yaitu setelah 359 tahun kecaman kepada Galileo dilontarkan oleh pihak gereja, akhirnya gereja Katolik Roma secara resmi mengakui telah melakukan kesalahan terhadap Galileo Gelilei dan Paus Yohanes Paulus II sendiri telah merehabilitasinya.
Rehabilitasi diberikan setelah Paus Paulus menerima hasil studi komisi Akademis Ilmu Pengetahuan Kepausan yang dia bentuk 13 tahun sebelumnya dengan tugas menyelidiki kasus itu. Komisi ini memberitahukan, anggota Inkuisisi yang mengecam Galileo telah berbuat kesalahan. Mereka menetapkan keputusan secara subjektif dan membebankan banyak perasaan sakit pada ilmuwan yang kini dipandang sebagai bapak Fisika Eksperimental itu.
"Kesalahan ini harus diakui secara jantan sebagaimana yang Bapa Suci minta", demikian kata ketua Komisi Kardinal Paul Poupard pada Paus Paulus dalam suatu upacara.
Paulus Yohanes dan beberapa pendahulunya mengakui bahwa gereja melakukan kesalahan, tapi para ilmuwan mengkritik Vatican karena tidak bergerak cepat untuk meluruskan masalah itu secara resmi.
Jauh sebelum Paus Yohanes Paulus II merehabilitasi Galileo, Napoleon Bonaparte seorang tokoh besar Prancis pernah menyatakan mengenai ketidak seimbangan antara iman dan akal yang telah diterapkan dalam Bible sehingga dia menjadi murtad dari agamanya tersebut dan beralih kepada Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang membuka diri terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi sebagai salah satu sarana dalam pencapaian kepada Tuhan.
Selanjutnya perkembangan berpikir semakin pesat dan ilmu pengetahuan pun semakin berkembang dan melahirkan pendapat bahwa segala sesuatu itu dapat dijangkau oleh daya pikir. Segala sesuatu yang tidak masuk akal adalah nol, tidak ada. Dalam masa itu muncullah Rene Descartes (1598-1650) tampil kepanggung revolusi.
Hanya buah pikiran yang terang benderang yang dapat diterima. Dia berpendapat bahwa alam itu berjalan secara mekanis. Descartes juga berpendapat bahwa hanya akallah yang menjadi sumber pengetahuan.
Begitu juga dalam soal kenegaraan, Machiavelli (1469-1527) tampil mewakili pendapat baru. Dia mengobarkan pemisahan gereja dan agama serta kenegaraan harus dipisahkan.
Ketika Laplace mengantarkan bukunya tentang Astronomi kepada Napoleon sebagai persembahan, Napoleon bertanya: "Mengapa saya tidak mendapatkan nama Tuhan dalam buku anda ?" Laplace menjawab : "Baginda, Dia tidak diperlukan."
Memang Laplace tidak terlalu keliru jika dilihat dari batasan-batasan fisika Matematik atau Astronomi itu sendiri; mencampur adukkan teologi dengan Astronomi boleh jadi justru akan menghancurkan kedua-duanya. Persepsi yang baik dari teori ini mengatakan: "Jangan mengambil nama Tuhan agar Tuhanmu tidak gagal."
Pada akhirnya tampil pula golongan Materialisme, paham mana memperkuat barisan anti agama. Golongan Atheisme kemudian mengatakan bahwa : Tuhan adalah manifestasi dari khayalan manusia, oleh karenanya agama adalah racun bagi rakyat. Demikianlah kelak yang menjadi doktrin Karl Marx.
Manifestasi atau sebab dari revolusi pikiran itu kemudian melahirkan berbagai bentuk filsafat dan tatanan masyarakat "dunia baru" sebagaimana yang nampak dewasa ini. Salah satu yang jelas adalah Imperialisme. Kemudian terpisahnya agama dari gelanggang politik dan ekonomi. Agama yang tersebut diatas dianggap "tidak mampu memberikan interpretasi" atas kemajuan serta pesatnya ilmu manusia bumi, Dan terakhir tibalah jaman Individualisme.
Allah Swt telah menentukan bahwa kesadaran manusia datangnya berangsur, bertahap sesuai dengan perkembangan peradaban yang Dia tetapkan lebih dahulu.
Dalam hal pentafsiran kitabullah, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran atau penterjemahan AlQur'an yang sudah ada saja, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengartian suatu ayat.
Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, penuh khasanah seni, makna serta arti dan sebagainya.
Setiap orang boleh mengungkapkan makna kitab suci AlQur'an. Karenanya penafsiran AlQur'an bukan monopoli para imam dan mudjtahid (pemimpin agama dan pemegang wewenang tertinggi dalam bidang hukum).
Islam bukanlah agama yang penuh misteri, begitupun AlQur'an sebagai kitab sucinya, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelompok jemaah tertentu.
Rasulullah Muhammad Saw tidak meninggalkan dunia yang fana ini kecuali setelah ia menyampaikan amanat dan menunaikan risalahnya. Rasulullah kemudian meminta para keluarganya, pengikutnya dan semua sahabat-sahabatnya untuk menyebarluaskan dan menyampaikan ajaran-ajaran Ilahi yang telah mereka peroleh darinya.
Bahwa AlQur'an seharusnya dipandang sebagai sumber dari segala keilmuan, tidak perlu dipermasalahkan lagi bagi umat Islam. Banyak kaum intelegensia Muslim yang mengungkapkan bagaimana penemuan-penemuan ilmiah yang paling mutakhir sekalipun ada diungkapkan dengan bahasa simbolik atau juga nyata dalam AlQur'an.
Secara apriori mengasosiasikan Qur-an dengan Sains modern adalah mengherankan, apalagi jika asosiasi tersebut berkenaan dengan hubungan harmonis dan bukan perselisihan antara Qur-an dan Sains. Bukankah untuk menghadapkan suatu kitab suci dengan pemikiran-pemikiran yang tidak ada hubungannya seperti ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang paradoks bagi kebanyakan orang pada jaman ini ?
Sesungguhnya orang yang membaca AlQur'an secara teliti dalam upaya memahami bagaimana pendiriannya terhadap Sains, ia akan mendapatkan sekumpulan ayat-ayat yang jelas, terbentang menurut empat bagian yang semua aspeknya mengarah kepada masalah ilmiah.
1. Masalah-masalah yang berkaitan dengan hakikat Sains dan arah serta tujuannya mengenai apa yang dapat diketahui dengan filsafat Sains dan teori makrifat.
2. Metode pengungkapan tentang hakikat-hakikat ilmiah yang bermacam-macam.
3. Menampakkan sekumpulan hukum-hukum dan peraturan-peraturan dilapangan Sains yang bermacam-macam, terutama fisika, geographi dan ilmu hayat.
4. Menghimbau manusia agar mempergunakan hukum-hukum dan peraturan-peraturan tersebut.
Semua ayat AlQur'an itu diturunkan mengandung hal-hal yang logis, dapat dicapai oleh pikiran manusia, dan AlQur'an itu dijadikan mudah agar dapat dijadikan pelajaran atau bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan sebagaimana yang disebut dalam Surah Al-Qamar ayat 17 :
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan AlQur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?"
(QS. 54:17)
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Kitab kepada mereka, Kami jelaskan dia (kitab itu) atas dasar ilmu pengetahuan; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
(QS. 7:52)
Surah 3, Ali Imran ayat 7 menyatakan bahwa AlQur'an terbagi atas dua babak : Muhkamat dan Mutasyabihat.
"Dia-lah yang menurunkan Kitab (AlQur'an) kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi AlQur'an, dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah /perselisihan/ dan untuk mencari-cari pengertiannya, padahal tidak ada yang mengetahui pengertiannya melainkan Allah serta orang-orang yang mendalam ilmunya. Katakanlah:"Kami beriman kepada yang semua ayat-ayatnya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang yang mau memikirkan."
(QS. 3:7)
Yang Muhkamat adalah petunjuk hidup yang mudah dimengerti yang terdapat didalam AlQur'an, termasuk didalamnya masalah halal-haram, perintah dan larangan serta hal-hal lainnya dimana ayat-ayat tersebut dapat dipahami oleh siapa saja secara gamblang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran-pemikiran yang berat.
Sedangkan Mutasyabihat adalah hal-hal yang susah dimengerti karena berupa keterangan tentang petunjuk banyak hal yang mesti diteliti dan merangkaikan satu sama lain hingga dengan begitu terdapat pengertian khusus tentang hal yang dimaksudkan, termasuk didalamnya adalah dapat diungkapkan melalui kemajuan teknologi dan cara berpikir manusia.
Seandainya AlQur'an itu seluruhnya muhkamat, pastilah akan hilang hikmah yang berupa ujian sebagai pembenaran juga sebagai usaha untuk memunculkan maknanya dan tidak adanya tempat untuk merubahnya. Berpegang pada ayat mustasyabih saja dan mengabaikan ayat Muhkamat, hanya akan menimbulkan fitnah dikalangan umat.
Juga seandainya AlQur'an itu seluruhnya mutasyabihat pastilah hilang fungsinya sebagai pemberi keterangan dan petunjuk bagi umat manusia. Dan ayat ini tidak mungkin dapat diamalkan dan dijadikan sandaran bagi bangunan akidah yang benar.
Akan tetapi Allah Swt dengan kebijaksanaanNya telah menjadikan sebagian tasyabuh dan sisanya mustayabihat sebagai batu ujian bagi para hamba agar menjadi jelas siapa yang imannya benar dan siapa pula yang didalam hatinya condong pada kesesatan.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
"(AlQur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 3:138)
Pengertian harakah (gerakan) dalam Islam berbeda dengan apa yang diungkapkan sebagian doktrin dan agama lainnya. Pengertian ini timbul sebagai asas dari keselarasan antara pasangan-pasangan ini : Material dan Immaterial, fisika dan metafisika, bumi dan langit, ilmu dan iman, manusia dan Allah.
Hilangnya salah satu ujung dari ujung-ujung perseimbangan ini akan memisahkan agama Allah dari kemampuan untuk bergerak dan menyebar.
Disini celah-celah pembicaraan mengenai pendirian dari Sains, tampaklah kerapatan hubungan tersebut secara kokoh, yaitu kerapatan hubungan antara AlQur'an dan hakikat Sains serta sumbangsihnya.
Namun ini tidak menghalang-halangi kita untuk memandang bagian-bagian yang sarat akan setiap hakikat Qur'aniah yang bersumber dari Ilahi, dan tidak bisa dinamai -secara metaphoris atau figuratif- hakikat ilmiah yang bersumber dari manusia.
Karena disana ada garis pemisah dilihat dari segi berubah-ubahnya kedua sumber ini, yaitu garis pemisah yang terbentang diantara ilmu Ilahi dan ilmu Basyari (manusia).
Ilmu Ilahi yang memberi kita sebagian pemberiannya dalam AlQur'an itu berisi hakikat-hakikat dan penyerahan-penyerahan yang mutlak. Sesuatu yang batil tidak datang dari depannya dan tidak pula dari belakangnya, yaitu ketika pemberian-pemberian ilmu Basyari menjadi tertahan oleh relativitasnya, kekacauannya dan perubahannya.
Dalam ilmu Basyari tiada hakikat final. Para ilmuwan sendiri -setelah melalui eksperimen dengan segala perlengkapannya- berkesudahan sampai kepada hasil ini bahwa pemberian-pemberian Sains hanyalah kemungkinan-kemungkinan belaka, kadang salah kadang tepat, dan penyingkapan-penyingkapannya adalah penyifatan bagi yang tampak, bukan interpretasi baginya.
Namun ini tidak berarti bahwa pintu ijtihad terhadap penafsiran ilmiah ayat-ayat al-Qur'an menjadi tertutup,dengan segala keterbatasan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada, setidaknya kita mampu membuka pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan ilmiah, walau dipandang sebagai sesuatu yang sempit dan sepihak, ternyata banyak berjasa bagi umat manusia, bukan hanya dalam mengembangkan pengetahuan tentang penguasaan terhadap alam tetapi pengaruhnya terhadap bidang-bidang budaya lain pun sangat besar.
Sejak jaman dahulu ajaran-ajaran pokok agama telah bercampur-aduk dengan keterangan-keterangan tentang mekanisme alam, baik yang bercorak ilmiah rancu [pseudoscientific], mitos maupun yang bersifat legendaris. Intuisi dasar manusia menyatakan bahwa semua kebenaran itu satu dan saling berkaitan satu sama lain karena itu orang mencampur-adukkan semua hal secara sembrono; fakta dicampur-aduk dan dikacaukan begitu saja dengan nilai.
Orang yang meyakini kebenaran suatu agama juga disuruh percaya begitu saja kepada segala macam mitos penciptaan sehingga kebenaran agama tertutup. Sikap menentang para ilmuwan terhadap agama terutama disebabkan oleh adanya perbedaan antara ilmu pengetahuan yang telah teruji mengenai alam dengan mitos-mitos alegorik yang dipaksakan untuk diyakini sebagai [bukti-bukti] kebenaran tertulis mengenai fakta-fakta kosmologis dan historis yang ada.
Jasa yang diberikan oleh Sains kepada umat manusia antara lain terdiri dari pembebasan ajaran-ajaran pokok agama dari mitos-mitos yang berselubung ilmiah. Dengan perkembangan Sains, maka hubungan antara Sains dan agama semakin jelas, sedang masalah-masalahnya juga semakin jelas perbedaannya.
Pada suatu kurun waktu Sains akan mencapai titik puncak tatkala ia berhasil menjadi filsafat sebagai suprastruktur bagi keyakinan-keyakinannya yang tertinggi.
Sains akan berkembang terus tanpa batas dan karena batas batas alam itu tidak ada habisnya maka penemuan tentang rahasianya pun akan bertambah terus. Namun demikian postulat-postulat Sains yang tertinggi itu dicipta sekali untuk seluruhnya, dan karenanya tidak dianggap merendahkan Sains jika teori-teori terdahulu ternyata digantikan oleh penjelasan-penjelasan lain yang lebih memuaskan sejalan dengan perkembangan observasi dan eksperimen.
Allah mengajarkan bahwa isi AlQur'an itu tidak lain dari fitrah manusia, petunjuk bagi manusia untuk mengenal dirinya dan lingkungannya. Sayangnya umat Islam selama ini cenderung lari dan mengingkari kefitrahan yang dimaksudkan oleh AlQur'an itu sendiri. Kaum muslimin tidak lebih mengerti AlQur'an ketimbang orang diluar Islam sendiri. Agama Islam menjadi asing dalam lingkungannya sendiri, tepat seperti yang disabdakan oleh Rasulullah.
AlQur'an mengajarkan bahwa tiada iman yang tidak diuji, karenanya kaum Muslimin harus mempersiapkan diri menghadapai ujian Allah yang sangat berat sekalipun. AlQur'an juga mengajarkan bahwa ia merupakan petunjuk yang sebaik-baiknya untuk membina kehidupan umat, itulah kewajiban kaum Muslimin untuk membuktikan kebenarannya ! Bukan kewajiban Allah untuk membuktikan kebenaran firmanNya ! Sebab firman itu benar dengan sendirinya.
Dengan modal kejujuran, kita bisa membaca sikap kita selama ini: meminta, menuntut agar Allah membuktikan kebenaran firmanNya ! Karena kita tidak mengerti apa makna ajaran Allah !
Coba anda belajar pada orang Jepang tentang ilmu membuat mobil dan orang Jepang akan memberikan buku serta rumus-rumusnya. Tugas anda adalah untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu yang anda terima dari Jepang, dan bukan menagih agar orang Jepang membangun industri mobil di Indonesia dengan ilmu-ilmu mereka itu, serta bukan pula dengan jalan hanya menghapalkan dengan melagukan ilmu-ilmu membuat mobil itu semata dengan harapan anda akan menjadi pintar dengan sendirinya sehingga tiba-tiba anda bisa menciptakan mobil tersebut dengan sim salabim !
Begitulah AlQur'an, sebagai satu sarana untuk menghadapi ujian Allah tentang keimanan, kita harus belajar, belajar, berjuang dan berjuang agar kita bisa merealisasikan kebenaran ayat-ayat itu. Memang tidak mungkin jika ilmu Allah termuat dengan rinci dalam AlQur'an, karena AlQur'an sendiri sudah mengkiaskan bahwa ilmu Allah itu tidak bisa dituliskan dengan tinta sebanyak air dilautan sekalipun.
AlQur'an hanyalah satu petunjuk yang menunjukkan bahwa Ilmu Allah terdapat dimana-mana, diluar dan dalam diri manusia itu sendiri. Suatu petunjuk yang sempurna yang harus dikaji dengan otak, perasaan dan logika pengetahuan. Bukan sekedar menagih kepada Allah untuk merealisasikan janji-Nya !
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu keluar semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama ? dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ?"
(QS. 9:122)
Islam terlahir "TIDAK dengan bermahdzab", Islam adalah satu.
Tidak ada Islam Hanafi, Islam Hambali atau Islam Syafe'i.
Bahkan 'Islam Muhammad' pun tidak pernah ada, apalagi Islam Ahmadiyah, Ahlussunnah serta Syiah !
Islam adalah agama Allah, agama yang berdasarkan fitrah manusia dan agama yang diturunkan kepada semua Nabi dan Rasul sebelum kedatangan Muhammad Saw.
Seluruh umat Islam bertanggung jawab untuk menyampaikan dan menyebarluaskan risalah Islam. Tidak ada perbedaan, kecuali perbedaan kadar dalam memahami Kitabullah dan Sunnah Rasul. Dan tidak ada seorangpun yang memperoleh izin khusus, sekalipun dia memiliki kemampuan dan pengakuan yang tertinggi dalam bertabligh untuk dapat menghalalkan yang diharamkan Allah, atau mengharamkan yang telah dihalalkanNya.
Dan janganlah kamu mengatakan dusta terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu: "ini halal dan itu haram", untuk kamu ada-adakan kebohongan atas nama Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan dusta atas nama Allah tiada akan bahagia. (QS. 16:116)
Kondisi umat Islam secara konvensional sekarang ini telah menunjukkan umat yang terbelakang, cara berpikir yang tidak strategis tetapi taktis, tidak mengambil prakarsa atau defensif, terbawa inisiatif kebudayaan dan apologetis yang menyebabkan umat Islam berada diluar garis perjuangan.
Dalam hal pentafsiran kitabullah, memahami isi kandungannya, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran/penterjemahan serta logika orang-orang terdahulu yang yang sudah pernah ada semata, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengartian suatu ayat, menganalisanya dengan Ilmu pengetahuan sekaligus memahaminya secara baik.
Setiap orang boleh mengungkapkan makna kitab suci AlQur'an. Karenanya penafsiran AlQur'an bukan monopoli para imam dan mudjtahid (pemimpin agama dan pemegang wewenang tertinggi dalam bidang hukum).
Islam bukanlah agama yang penuh misteri, begitupun AlQur'an sebagai kitab sucinya, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelompok jemaah tertentu.
Manusia dianjurkan oleh Allah melalui Islam supaya berpikir dan merenungkan kekuasaan serta memperhatikan alam ciptaan-Nya. Karena berpikir adalah merupakan salah satu dari fungsinya akal yang dimiliki oleh manusia. Jika akal tidak berfungsi, maka manusia telah kehilangan milik satu-satunya yang menjadikannya makhluk terbaik dan tidak dapat lagi berperan dalam kehidupan selaku manusia yang berpredikat Khalifatullah fil ardl.
Para cendikiawan telah sepakat bahwa pikiran yang bebas dan akal yang kreatif adalah pangkal kemajuan umat manusia, sedangkan pikiran yang terbelenggu dan akal yang tidak berinisiatif dan hanya pandai meniru serta bertaqlid buta menjadi penghambat kemajuan individu dan umat.
Oleh sebab itulah Rasulullah Saw mengisyaratkan kepada umatnya tentang fungsi dan kegunaan akal yang sebenarnya agar manusia tidak salah menempatkan derajat kemanusiaannya.
Dalam salah satu Hadistnya, Rasulullah Saw bersabda: Bahwa akal itu terbagi dalam tiga bagian/fungsi. Sebagian untuk Ma'rifatullah, sebagian untuk Tha'tullah dan sebagian lagi untuk Ma'siatillah.
Golongan Materialis dan sejenisnya menyimpulkan karena Tuhan itu tidak rasionil dan tidak bisa pula dibuktikan secara laboratories maka Tuhan itu tidak ada ! Mereka hanya bisa mempercayai sesuatu kalau ada buktinya, ada barangnya.
Manusia dapat mempercayai atom dan pecahannya karena ia dapat dibuktikan lewat laboratorium. Begitu halnya gelombang.
Lalu bagaimanakah Tuhan dapat dibuktikan ?
Kenapa orang beragama dan terlebih lagi Islam percaya pada adanya Allah ?
Emmanuel Kant (1724-1804) seorang filusuf besar Jerman yang masih besar pengaruhnya sampai sekarang dalam berbagai lapangan hidup pada jaman Rasionalisme abad ke-18 semboyannya ialah "Sapere Aude" => Beranikan mengunakan akalmu !
Namun dalam bukunya Kritik der theoritiche vernunft ditandaskan bahwa penyelidikan dengan akal benar dapat memberikan suatu pengetahuan tentang dunia yang nampak itu, akan tetapi akal sendiri tidak sanggup memberikan kepastian-kepastian dan bahwa berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan terdalam tentang Tuhan, manusia, dunia dan akhirat akal manusia tidak mungkin memperoleh kepastian-kepastian melainkan hidup dalam pengandaian-pengandaian beragam postulat.
E. Kant yang raksasa ahli pikir itu insyaf bahwa hakekat itu tidak dapat dicapai dengan akal yang terbatas ini. Baru akan bertemu bila akal dipisahkan dari diri dan dijadikan orang ketiga untuk mempertemukan si aku dan si dia, padahal itu mustahil.
Untuk mengenal Allah, maka jalan satu-satunya ialah memikirkan, merenungkan dan menyelidiki makhluk ciptaan-Nya disamping mengenal sifat-sifatNya yang dapat dijadikan pegangan dan sekaligus akan melahirkan sifat atau sikap yang terpuji bagi seseorang.
Tanyakanlah pada diri anda sendiri "Mengapa bumi dan langit bisa sehebat ini, bagaimana
jaring-jaring kehidupan (ekologi) bisa secermat ini, apa yang membuat semilyar atom bisa berinteraksi dengan harmoni, dan dari mana hukum-hukum alam bisa seteratur ini ?".
Pada masa lalu, keterbatasan pengetahuan manusia sering membuat mereka cepat lari pada "sesembahan" mereka setiap ada fenomena yang tak bisa mereka mengerti (misal petir, gerhana matahari). Kemajuan ilmu pengetahuan alam kemudian mampu mengungkap cara kerja alam, namun tetap tidak mampu memberikan jawaban, mengapa semua bisa terjadi.
Ilmu alam yang pokok penyelidikannya materi, tak mampu mendapatkan jawaban itu pada alam, karena keteraturan tadi tidak melekat pada materi. Contoh yang jelas ada pada peristiwa kematian. Meski beberapa saat setelah kematian, materi pada jasad tersebut praktis belum berubah, tapi keteraturan yang membuat jasad tersebut bertahan, telah punah, sehingga jasad itu mulai membusuk.
Bila di masa lalu, orang mengembalikan setiap fenomena alam pada suatu "sesembahan" (petir pada dewa petir, matahari pada dewa matahari), maka seiring dengan kemajuannya, sampailah manusia pada suatu fikiran, bahwa pasti ada "sesuatu" yang di belakang itu semua, "sesuatu" yang di belakang dewa petir, dewa laut atau dewa matahari, "sesuatu" yang di belakang semua hukum alam.
Kemampuan berfikir manusia tidak mungkin mencapai zat Tuhan. Manusia hanya memiliki waktu hidup yang terhingga. Jumlah materi di alam ini juga terhingga. Dan karena jumlah kemungkinannya juga terhingga, maka manusia hanya memiliki kemampuan berfikir yang terhingga. Sedangkan zat Tuhan adalah tak terhingga (infinity).
Karena itu, manusia hanya mungkin memikirkan sedikit dari "jejak-jejak" eksistensi Tuhan di alam ini. Adalah percuma, memikirkan sesuatu yang di luar "perspektif" kita.
Karena itu, bila tidak Tuhan sendiri yang menyatakan atau "memperkenalkan" diri-Nya pada manusia, mustahil manusia itu bisa mengenal Tuhannya dengan benar. Ada manusia yang "disapa" Tuhan untuk dirinya sendiri, namun ada juga yang untuk dikirim kepada manusia-manusia lain. Hal ini karena kebanyakan manusia memang tidak siap untuk "disapa" oleh Tuhan.
Tuhan mengirim kepada manusia utusan yang dilengkapi dengan tanda-tanda yang cuma bisa berasal dari Tuhan. Dari tanda-tanda itulah manusia bisa tahu bahwa utusan tadi memang bisa dipercaya untuk menyampaikan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin diketahuinya dari sekedar mengamati alam semesta. Karena itu perhatian yang akan kita curahkan adalah menguji, apakah tanda-tanda utusan tadi memang autentik (asli) atau tidak.
Pengujian autentitas inilah yang sangat penting sebelum kita bisa mempercayai hal-hal yang nantinya hanyalah konsekuensi logis saja. Ibarat seorang ahli listrik yang tugas ke lapangan, tentunya ia telah menguji avometernya, dan ia telah yakin, bahwa avometer itu bekerja dengan benar pada laboratorium ujinya, sehingga bila di lapangan ia dapatkan hasil ukur yang sepintas tidak bisa dijelaskanpun, dia harus percaya alat itu.
Karena yakin akan autentitas peralatannya, seorang astronom percaya adanya galaksi, tanpa perlu terbang ke ruang angkasa, seorang geolog percaya adanya minyak di kedalaman 2000 meter, tanpa harus masuk sendiri ke dalam bumi, dan seorang biolog percaya adanya dinosaurus, tanpa harus pergi ke zaman purba.
Keyakinan pada autentitas inilah yang disebut "iman". Sebenarnya tak ada bedanya, antara "iman" pada autentitas tanda-tanda utusan Tuhan, dengan "iman"-nya seorang fisikawan pada instrumennya. Semuanya bisa diuji. Karena bila di dunia fisika ada alat yang bekerjanya tidak stabil sehingga tidak bisa dipercaya, ada pula orang yang mengaku utusan Tuhan tapi tanda-tanda yang dibawanya tidak kuat, sehingga tidak pula bisa dipercaya.
Tanda-tanda dari Tuhan itu hanya autentik bila menunjukkan keunggulan absolut, yang hanya dimungkinkan oleh kehendak penciptanya (yaitu Tuhan sendiri). Sesuai dengan zamannya, keunggulan tadi tidak tertandingi oleh peradaban yang ada. Dan orang pembawa keunggulan itu tidak mengakui hal itu sebagai keahliannya, namun mengatakan bahwa itu dari Tuhan !!!
Pada zaman Nabi Musa, ketika ilmu sihir sedang jaya-jayanya, Nabi Musa yang diberi keunggulan mengalahkan semua ahli sihir, justru mengatakan bahwa ia tidak belajar sihir, namun semuanya itu hanya karena ijin Tuhan semata.
Demikian juga Nabi Isa, seperti yang tercantum dalam kitab Yohanes 7 ayat 16 s/d 18 :
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Nabi Muhammad Saw datang membekal AlQur'an sebagai mukjizat terbesarnya sepanjang sejarah peradaban yang dipenuhi dengan berbagai kandungan ilmu pengetahuan baik agama/KeTuhanan maupun sisi ilmiah yang beberapa diantaranya baru ditemukan kebenarannya oleh para ahli diabad ke-20.
Tapi Rasulullah Saw tidak mengklaim bahwa itu semua hasil karyanya sendiri, melainkan dia mengatakan bahwa itu semua dari Tuhan sesuai dengan pesan Nabi Isa Almasih didalam Bible yang beredar sekarang.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Kitab Injil Yohanes 16:13)
Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang memberi penjelasan". (QS. 46:9)
Inti dari semua penulisan yang baru anda baca diatas hanyalah satu kesepakatan, yaitu harus adanya keseimbangan didalam beragama, iman dan akal merupakan perpaduan yang harmonis didalam Islam, seperti Hadis Nabi yang sering pula diungkapkan oleh K.H.Abdullah Gymnastiar : Jika ingin dunia maka milikilah ilmu, bila ingin akhirat miliki juga ilmu, bila ingin keduanya, maka pelajarilah ilmu.
Wassalam,
Armansyah
"Pada jaman orang-orang Eropa masih menyelam dalam kebiadaban yang teramat gelap, Baghdad dan Cordova, dua kota raksasa Islam telah menjadi pusat peradaban yang menerangi seluruh dunia dengan cahaya gilang gemilangnya." demikian kata Dr. Gustave Le Bone.
Dalam permulaan abad pertengahan tak satu bangsapun yang lebih besar sumbangannya untuk proses kemajuan manusia selain dari bangsa Arab. Mahasiswa-mahasiswa Arab sudah asyik mempelajari Aristoteles tatkala Karel Agung bersama pembesar-pembesarnya masih asyik belajar menulis namanya. Disekitar abad X, Cordova adalah kota kebudayaan yang ternama di Eropa dengan Konstantinopel dan Baghdad merupakan kota-kota pusat kebudayaan didunia.
Demikianlah sekilas pandangan bila kita mempercayai sejarah jaman keemasan Islam dimasa lampau. Ataukah sejarah tersebut telah mendustai kita ?
Kepada mereka yang menjadi pekerjaannya silahkan mengadakan penelitian kembali, dan kepada mereka yang mempercayai catatan sejarah itu bangga dan bergembira hatilah. Lalu bertanyalah: Kenapa sedemikian mengagumkannya Islam dimasa itu ? Dan kenapa golongan Islam sekarang ini bisa dipecundangi oleh golongan lain sedemikian hinanya ? Sekian banyak lagi pertanyaan kita ajukan, tetapi kepada siapa ?
Barangkali belum pernah Islam menghadapi bencana yang lebih besar dari apa yang mereka hadapi pada dewasa ini. Begitu besar tantangan yang yang harus dihadapinya sehingga dia dipaksa "menyerah kalah" kepada "Tuhan dunia" yang baru.
*Tuhan dunia yang baru itu tak lain daripada kaum Imperialisme, Materialisme, kelompok Eksistensialis, Orientalis dan Atheis serta Skeptik. Manusia tidak lagi percaya bahwa Tuhan adalah "penyelamat bumi dan langit" yang Maha Sempurna bahkan sebagian besar orang Islam sendiri sudah tidak pula mempercayai-Nya.
Mereka mencari ide-ide baru dalam rangka menyusun sistem kenegaraan yang mereka pikir sangat ideal. Mereka menggali pula "pendapat" baru untuk menata masyarakat. Dan semua golongan itu mereka temukan dalam kepada golongan yang telah disebutkan diatas. Lalu mereka memuja isi kepala (otak) penemu-penemu ide baru itu dan mereka pikir dengan demikian mereka telah menemukan tatanan baru.
Satu pertanyaan:
Jika manusia telah menemukan tatanan baru yang disebut Ideal itu benar adanya, mengapa kejadiannya malah sebaliknya ?
Bukan masyarakat ideal yang mereka temui tetapi malah keadaan masyarakat yang kacau balau !
Diluar kawasan Islam telah terjadi konfrontasi antara ilmu dengan agama. Hal itu terjadi dalam jaman tengah dibarat. Setiap keterangan ilmu yang tidak sepaham dengan gereja segera dibatalkan oleh Kepala Gereja. Itulah yang terjadi pada Astronom Nicholas Copernicus (1507) yang menghidupkan kembali ajaran orang-orang Yunani dijaman purba yang mengatakan bahwa bukan matahari yang berputar mengelilingi bumi sebagaimana ajaran gereja dan tercantum pada Yosua 10:12-13, melainkan bumi yang berputar dan mengedari matahari.
Galileo Gelilei yang membela teori tersebut pada tahun 1633 diancam hukuman bakar seandainya dia tidak mencabut kembali teori tersebut oleh Inkuisisi, yaitu organisasi yang dibentuk oleh gereja Katolik Roma yang menyelidiki ilmu klenik sehingga sikap gereja yang kaku itu telah menimbulkan tuduhan bahwa agama menjadi penghalang bagi kemerdekaan berpikir dan kemajuan ilmu.
Dari keadaan demikian terjadilah berbagai pemberontakan dari dalam.
Pada tahun 1517 terjadi reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther sehingga menimbulkan kelompok Protestan.
Pada tahun 1992, yaitu setelah 359 tahun kecaman kepada Galileo dilontarkan oleh pihak gereja, akhirnya gereja Katolik Roma secara resmi mengakui telah melakukan kesalahan terhadap Galileo Gelilei dan Paus Yohanes Paulus II sendiri telah merehabilitasinya.
Rehabilitasi diberikan setelah Paus Paulus menerima hasil studi komisi Akademis Ilmu Pengetahuan Kepausan yang dia bentuk 13 tahun sebelumnya dengan tugas menyelidiki kasus itu. Komisi ini memberitahukan, anggota Inkuisisi yang mengecam Galileo telah berbuat kesalahan. Mereka menetapkan keputusan secara subjektif dan membebankan banyak perasaan sakit pada ilmuwan yang kini dipandang sebagai bapak Fisika Eksperimental itu.
"Kesalahan ini harus diakui secara jantan sebagaimana yang Bapa Suci minta", demikian kata ketua Komisi Kardinal Paul Poupard pada Paus Paulus dalam suatu upacara.
Paulus Yohanes dan beberapa pendahulunya mengakui bahwa gereja melakukan kesalahan, tapi para ilmuwan mengkritik Vatican karena tidak bergerak cepat untuk meluruskan masalah itu secara resmi.
Jauh sebelum Paus Yohanes Paulus II merehabilitasi Galileo, Napoleon Bonaparte seorang tokoh besar Prancis pernah menyatakan mengenai ketidak seimbangan antara iman dan akal yang telah diterapkan dalam Bible sehingga dia menjadi murtad dari agamanya tersebut dan beralih kepada Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang membuka diri terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi sebagai salah satu sarana dalam pencapaian kepada Tuhan.
Selanjutnya perkembangan berpikir semakin pesat dan ilmu pengetahuan pun semakin berkembang dan melahirkan pendapat bahwa segala sesuatu itu dapat dijangkau oleh daya pikir. Segala sesuatu yang tidak masuk akal adalah nol, tidak ada. Dalam masa itu muncullah Rene Descartes (1598-1650) tampil kepanggung revolusi.
Hanya buah pikiran yang terang benderang yang dapat diterima. Dia berpendapat bahwa alam itu berjalan secara mekanis. Descartes juga berpendapat bahwa hanya akallah yang menjadi sumber pengetahuan.
Begitu juga dalam soal kenegaraan, Machiavelli (1469-1527) tampil mewakili pendapat baru. Dia mengobarkan pemisahan gereja dan agama serta kenegaraan harus dipisahkan.
Ketika Laplace mengantarkan bukunya tentang Astronomi kepada Napoleon sebagai persembahan, Napoleon bertanya: "Mengapa saya tidak mendapatkan nama Tuhan dalam buku anda ?" Laplace menjawab : "Baginda, Dia tidak diperlukan."
Memang Laplace tidak terlalu keliru jika dilihat dari batasan-batasan fisika Matematik atau Astronomi itu sendiri; mencampur adukkan teologi dengan Astronomi boleh jadi justru akan menghancurkan kedua-duanya. Persepsi yang baik dari teori ini mengatakan: "Jangan mengambil nama Tuhan agar Tuhanmu tidak gagal."
Pada akhirnya tampil pula golongan Materialisme, paham mana memperkuat barisan anti agama. Golongan Atheisme kemudian mengatakan bahwa : Tuhan adalah manifestasi dari khayalan manusia, oleh karenanya agama adalah racun bagi rakyat. Demikianlah kelak yang menjadi doktrin Karl Marx.
Manifestasi atau sebab dari revolusi pikiran itu kemudian melahirkan berbagai bentuk filsafat dan tatanan masyarakat "dunia baru" sebagaimana yang nampak dewasa ini. Salah satu yang jelas adalah Imperialisme. Kemudian terpisahnya agama dari gelanggang politik dan ekonomi. Agama yang tersebut diatas dianggap "tidak mampu memberikan interpretasi" atas kemajuan serta pesatnya ilmu manusia bumi, Dan terakhir tibalah jaman Individualisme.
Allah Swt telah menentukan bahwa kesadaran manusia datangnya berangsur, bertahap sesuai dengan perkembangan peradaban yang Dia tetapkan lebih dahulu.
Dalam hal pentafsiran kitabullah, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran atau penterjemahan AlQur'an yang sudah ada saja, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengartian suatu ayat.
Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, penuh khasanah seni, makna serta arti dan sebagainya.
Setiap orang boleh mengungkapkan makna kitab suci AlQur'an. Karenanya penafsiran AlQur'an bukan monopoli para imam dan mudjtahid (pemimpin agama dan pemegang wewenang tertinggi dalam bidang hukum).
Islam bukanlah agama yang penuh misteri, begitupun AlQur'an sebagai kitab sucinya, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelompok jemaah tertentu.
Rasulullah Muhammad Saw tidak meninggalkan dunia yang fana ini kecuali setelah ia menyampaikan amanat dan menunaikan risalahnya. Rasulullah kemudian meminta para keluarganya, pengikutnya dan semua sahabat-sahabatnya untuk menyebarluaskan dan menyampaikan ajaran-ajaran Ilahi yang telah mereka peroleh darinya.
Bahwa AlQur'an seharusnya dipandang sebagai sumber dari segala keilmuan, tidak perlu dipermasalahkan lagi bagi umat Islam. Banyak kaum intelegensia Muslim yang mengungkapkan bagaimana penemuan-penemuan ilmiah yang paling mutakhir sekalipun ada diungkapkan dengan bahasa simbolik atau juga nyata dalam AlQur'an.
Secara apriori mengasosiasikan Qur-an dengan Sains modern adalah mengherankan, apalagi jika asosiasi tersebut berkenaan dengan hubungan harmonis dan bukan perselisihan antara Qur-an dan Sains. Bukankah untuk menghadapkan suatu kitab suci dengan pemikiran-pemikiran yang tidak ada hubungannya seperti ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang paradoks bagi kebanyakan orang pada jaman ini ?
Sesungguhnya orang yang membaca AlQur'an secara teliti dalam upaya memahami bagaimana pendiriannya terhadap Sains, ia akan mendapatkan sekumpulan ayat-ayat yang jelas, terbentang menurut empat bagian yang semua aspeknya mengarah kepada masalah ilmiah.
1. Masalah-masalah yang berkaitan dengan hakikat Sains dan arah serta tujuannya mengenai apa yang dapat diketahui dengan filsafat Sains dan teori makrifat.
2. Metode pengungkapan tentang hakikat-hakikat ilmiah yang bermacam-macam.
3. Menampakkan sekumpulan hukum-hukum dan peraturan-peraturan dilapangan Sains yang bermacam-macam, terutama fisika, geographi dan ilmu hayat.
4. Menghimbau manusia agar mempergunakan hukum-hukum dan peraturan-peraturan tersebut.
Semua ayat AlQur'an itu diturunkan mengandung hal-hal yang logis, dapat dicapai oleh pikiran manusia, dan AlQur'an itu dijadikan mudah agar dapat dijadikan pelajaran atau bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan sebagaimana yang disebut dalam Surah Al-Qamar ayat 17 :
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan AlQur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?"
(QS. 54:17)
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Kitab kepada mereka, Kami jelaskan dia (kitab itu) atas dasar ilmu pengetahuan; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
(QS. 7:52)
Surah 3, Ali Imran ayat 7 menyatakan bahwa AlQur'an terbagi atas dua babak : Muhkamat dan Mutasyabihat.
"Dia-lah yang menurunkan Kitab (AlQur'an) kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi AlQur'an, dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah /perselisihan/ dan untuk mencari-cari pengertiannya, padahal tidak ada yang mengetahui pengertiannya melainkan Allah serta orang-orang yang mendalam ilmunya. Katakanlah:"Kami beriman kepada yang semua ayat-ayatnya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang yang mau memikirkan."
(QS. 3:7)
Yang Muhkamat adalah petunjuk hidup yang mudah dimengerti yang terdapat didalam AlQur'an, termasuk didalamnya masalah halal-haram, perintah dan larangan serta hal-hal lainnya dimana ayat-ayat tersebut dapat dipahami oleh siapa saja secara gamblang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran-pemikiran yang berat.
Sedangkan Mutasyabihat adalah hal-hal yang susah dimengerti karena berupa keterangan tentang petunjuk banyak hal yang mesti diteliti dan merangkaikan satu sama lain hingga dengan begitu terdapat pengertian khusus tentang hal yang dimaksudkan, termasuk didalamnya adalah dapat diungkapkan melalui kemajuan teknologi dan cara berpikir manusia.
Seandainya AlQur'an itu seluruhnya muhkamat, pastilah akan hilang hikmah yang berupa ujian sebagai pembenaran juga sebagai usaha untuk memunculkan maknanya dan tidak adanya tempat untuk merubahnya. Berpegang pada ayat mustasyabih saja dan mengabaikan ayat Muhkamat, hanya akan menimbulkan fitnah dikalangan umat.
Juga seandainya AlQur'an itu seluruhnya mutasyabihat pastilah hilang fungsinya sebagai pemberi keterangan dan petunjuk bagi umat manusia. Dan ayat ini tidak mungkin dapat diamalkan dan dijadikan sandaran bagi bangunan akidah yang benar.
Akan tetapi Allah Swt dengan kebijaksanaanNya telah menjadikan sebagian tasyabuh dan sisanya mustayabihat sebagai batu ujian bagi para hamba agar menjadi jelas siapa yang imannya benar dan siapa pula yang didalam hatinya condong pada kesesatan.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
"(AlQur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 3:138)
Pengertian harakah (gerakan) dalam Islam berbeda dengan apa yang diungkapkan sebagian doktrin dan agama lainnya. Pengertian ini timbul sebagai asas dari keselarasan antara pasangan-pasangan ini : Material dan Immaterial, fisika dan metafisika, bumi dan langit, ilmu dan iman, manusia dan Allah.
Hilangnya salah satu ujung dari ujung-ujung perseimbangan ini akan memisahkan agama Allah dari kemampuan untuk bergerak dan menyebar.
Disini celah-celah pembicaraan mengenai pendirian dari Sains, tampaklah kerapatan hubungan tersebut secara kokoh, yaitu kerapatan hubungan antara AlQur'an dan hakikat Sains serta sumbangsihnya.
Namun ini tidak menghalang-halangi kita untuk memandang bagian-bagian yang sarat akan setiap hakikat Qur'aniah yang bersumber dari Ilahi, dan tidak bisa dinamai -secara metaphoris atau figuratif- hakikat ilmiah yang bersumber dari manusia.
Karena disana ada garis pemisah dilihat dari segi berubah-ubahnya kedua sumber ini, yaitu garis pemisah yang terbentang diantara ilmu Ilahi dan ilmu Basyari (manusia).
Ilmu Ilahi yang memberi kita sebagian pemberiannya dalam AlQur'an itu berisi hakikat-hakikat dan penyerahan-penyerahan yang mutlak. Sesuatu yang batil tidak datang dari depannya dan tidak pula dari belakangnya, yaitu ketika pemberian-pemberian ilmu Basyari menjadi tertahan oleh relativitasnya, kekacauannya dan perubahannya.
Dalam ilmu Basyari tiada hakikat final. Para ilmuwan sendiri -setelah melalui eksperimen dengan segala perlengkapannya- berkesudahan sampai kepada hasil ini bahwa pemberian-pemberian Sains hanyalah kemungkinan-kemungkinan belaka, kadang salah kadang tepat, dan penyingkapan-penyingkapannya adalah penyifatan bagi yang tampak, bukan interpretasi baginya.
Namun ini tidak berarti bahwa pintu ijtihad terhadap penafsiran ilmiah ayat-ayat al-Qur'an menjadi tertutup,dengan segala keterbatasan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada, setidaknya kita mampu membuka pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan ilmiah, walau dipandang sebagai sesuatu yang sempit dan sepihak, ternyata banyak berjasa bagi umat manusia, bukan hanya dalam mengembangkan pengetahuan tentang penguasaan terhadap alam tetapi pengaruhnya terhadap bidang-bidang budaya lain pun sangat besar.
Sejak jaman dahulu ajaran-ajaran pokok agama telah bercampur-aduk dengan keterangan-keterangan tentang mekanisme alam, baik yang bercorak ilmiah rancu [pseudoscientific], mitos maupun yang bersifat legendaris. Intuisi dasar manusia menyatakan bahwa semua kebenaran itu satu dan saling berkaitan satu sama lain karena itu orang mencampur-adukkan semua hal secara sembrono; fakta dicampur-aduk dan dikacaukan begitu saja dengan nilai.
Orang yang meyakini kebenaran suatu agama juga disuruh percaya begitu saja kepada segala macam mitos penciptaan sehingga kebenaran agama tertutup. Sikap menentang para ilmuwan terhadap agama terutama disebabkan oleh adanya perbedaan antara ilmu pengetahuan yang telah teruji mengenai alam dengan mitos-mitos alegorik yang dipaksakan untuk diyakini sebagai [bukti-bukti] kebenaran tertulis mengenai fakta-fakta kosmologis dan historis yang ada.
Jasa yang diberikan oleh Sains kepada umat manusia antara lain terdiri dari pembebasan ajaran-ajaran pokok agama dari mitos-mitos yang berselubung ilmiah. Dengan perkembangan Sains, maka hubungan antara Sains dan agama semakin jelas, sedang masalah-masalahnya juga semakin jelas perbedaannya.
Pada suatu kurun waktu Sains akan mencapai titik puncak tatkala ia berhasil menjadi filsafat sebagai suprastruktur bagi keyakinan-keyakinannya yang tertinggi.
Sains akan berkembang terus tanpa batas dan karena batas batas alam itu tidak ada habisnya maka penemuan tentang rahasianya pun akan bertambah terus. Namun demikian postulat-postulat Sains yang tertinggi itu dicipta sekali untuk seluruhnya, dan karenanya tidak dianggap merendahkan Sains jika teori-teori terdahulu ternyata digantikan oleh penjelasan-penjelasan lain yang lebih memuaskan sejalan dengan perkembangan observasi dan eksperimen.
Allah mengajarkan bahwa isi AlQur'an itu tidak lain dari fitrah manusia, petunjuk bagi manusia untuk mengenal dirinya dan lingkungannya. Sayangnya umat Islam selama ini cenderung lari dan mengingkari kefitrahan yang dimaksudkan oleh AlQur'an itu sendiri. Kaum muslimin tidak lebih mengerti AlQur'an ketimbang orang diluar Islam sendiri. Agama Islam menjadi asing dalam lingkungannya sendiri, tepat seperti yang disabdakan oleh Rasulullah.
AlQur'an mengajarkan bahwa tiada iman yang tidak diuji, karenanya kaum Muslimin harus mempersiapkan diri menghadapai ujian Allah yang sangat berat sekalipun. AlQur'an juga mengajarkan bahwa ia merupakan petunjuk yang sebaik-baiknya untuk membina kehidupan umat, itulah kewajiban kaum Muslimin untuk membuktikan kebenarannya ! Bukan kewajiban Allah untuk membuktikan kebenaran firmanNya ! Sebab firman itu benar dengan sendirinya.
Dengan modal kejujuran, kita bisa membaca sikap kita selama ini: meminta, menuntut agar Allah membuktikan kebenaran firmanNya ! Karena kita tidak mengerti apa makna ajaran Allah !
Coba anda belajar pada orang Jepang tentang ilmu membuat mobil dan orang Jepang akan memberikan buku serta rumus-rumusnya. Tugas anda adalah untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu yang anda terima dari Jepang, dan bukan menagih agar orang Jepang membangun industri mobil di Indonesia dengan ilmu-ilmu mereka itu, serta bukan pula dengan jalan hanya menghapalkan dengan melagukan ilmu-ilmu membuat mobil itu semata dengan harapan anda akan menjadi pintar dengan sendirinya sehingga tiba-tiba anda bisa menciptakan mobil tersebut dengan sim salabim !
Begitulah AlQur'an, sebagai satu sarana untuk menghadapi ujian Allah tentang keimanan, kita harus belajar, belajar, berjuang dan berjuang agar kita bisa merealisasikan kebenaran ayat-ayat itu. Memang tidak mungkin jika ilmu Allah termuat dengan rinci dalam AlQur'an, karena AlQur'an sendiri sudah mengkiaskan bahwa ilmu Allah itu tidak bisa dituliskan dengan tinta sebanyak air dilautan sekalipun.
AlQur'an hanyalah satu petunjuk yang menunjukkan bahwa Ilmu Allah terdapat dimana-mana, diluar dan dalam diri manusia itu sendiri. Suatu petunjuk yang sempurna yang harus dikaji dengan otak, perasaan dan logika pengetahuan. Bukan sekedar menagih kepada Allah untuk merealisasikan janji-Nya !
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu keluar semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama ? dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ?"
(QS. 9:122)
Islam terlahir "TIDAK dengan bermahdzab", Islam adalah satu.
Tidak ada Islam Hanafi, Islam Hambali atau Islam Syafe'i.
Bahkan 'Islam Muhammad' pun tidak pernah ada, apalagi Islam Ahmadiyah, Ahlussunnah serta Syiah !
Islam adalah agama Allah, agama yang berdasarkan fitrah manusia dan agama yang diturunkan kepada semua Nabi dan Rasul sebelum kedatangan Muhammad Saw.
Seluruh umat Islam bertanggung jawab untuk menyampaikan dan menyebarluaskan risalah Islam. Tidak ada perbedaan, kecuali perbedaan kadar dalam memahami Kitabullah dan Sunnah Rasul. Dan tidak ada seorangpun yang memperoleh izin khusus, sekalipun dia memiliki kemampuan dan pengakuan yang tertinggi dalam bertabligh untuk dapat menghalalkan yang diharamkan Allah, atau mengharamkan yang telah dihalalkanNya.
Dan janganlah kamu mengatakan dusta terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu: "ini halal dan itu haram", untuk kamu ada-adakan kebohongan atas nama Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan dusta atas nama Allah tiada akan bahagia. (QS. 16:116)
Kondisi umat Islam secara konvensional sekarang ini telah menunjukkan umat yang terbelakang, cara berpikir yang tidak strategis tetapi taktis, tidak mengambil prakarsa atau defensif, terbawa inisiatif kebudayaan dan apologetis yang menyebabkan umat Islam berada diluar garis perjuangan.
Dalam hal pentafsiran kitabullah, memahami isi kandungannya, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran/penterjemahan serta logika orang-orang terdahulu yang yang sudah pernah ada semata, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengartian suatu ayat, menganalisanya dengan Ilmu pengetahuan sekaligus memahaminya secara baik.
Setiap orang boleh mengungkapkan makna kitab suci AlQur'an. Karenanya penafsiran AlQur'an bukan monopoli para imam dan mudjtahid (pemimpin agama dan pemegang wewenang tertinggi dalam bidang hukum).
Islam bukanlah agama yang penuh misteri, begitupun AlQur'an sebagai kitab sucinya, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelompok jemaah tertentu.
Manusia dianjurkan oleh Allah melalui Islam supaya berpikir dan merenungkan kekuasaan serta memperhatikan alam ciptaan-Nya. Karena berpikir adalah merupakan salah satu dari fungsinya akal yang dimiliki oleh manusia. Jika akal tidak berfungsi, maka manusia telah kehilangan milik satu-satunya yang menjadikannya makhluk terbaik dan tidak dapat lagi berperan dalam kehidupan selaku manusia yang berpredikat Khalifatullah fil ardl.
Para cendikiawan telah sepakat bahwa pikiran yang bebas dan akal yang kreatif adalah pangkal kemajuan umat manusia, sedangkan pikiran yang terbelenggu dan akal yang tidak berinisiatif dan hanya pandai meniru serta bertaqlid buta menjadi penghambat kemajuan individu dan umat.
Oleh sebab itulah Rasulullah Saw mengisyaratkan kepada umatnya tentang fungsi dan kegunaan akal yang sebenarnya agar manusia tidak salah menempatkan derajat kemanusiaannya.
Dalam salah satu Hadistnya, Rasulullah Saw bersabda: Bahwa akal itu terbagi dalam tiga bagian/fungsi. Sebagian untuk Ma'rifatullah, sebagian untuk Tha'tullah dan sebagian lagi untuk Ma'siatillah.
Golongan Materialis dan sejenisnya menyimpulkan karena Tuhan itu tidak rasionil dan tidak bisa pula dibuktikan secara laboratories maka Tuhan itu tidak ada ! Mereka hanya bisa mempercayai sesuatu kalau ada buktinya, ada barangnya.
Manusia dapat mempercayai atom dan pecahannya karena ia dapat dibuktikan lewat laboratorium. Begitu halnya gelombang.
Lalu bagaimanakah Tuhan dapat dibuktikan ?
Kenapa orang beragama dan terlebih lagi Islam percaya pada adanya Allah ?
Emmanuel Kant (1724-1804) seorang filusuf besar Jerman yang masih besar pengaruhnya sampai sekarang dalam berbagai lapangan hidup pada jaman Rasionalisme abad ke-18 semboyannya ialah "Sapere Aude" => Beranikan mengunakan akalmu !
Namun dalam bukunya Kritik der theoritiche vernunft ditandaskan bahwa penyelidikan dengan akal benar dapat memberikan suatu pengetahuan tentang dunia yang nampak itu, akan tetapi akal sendiri tidak sanggup memberikan kepastian-kepastian dan bahwa berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan terdalam tentang Tuhan, manusia, dunia dan akhirat akal manusia tidak mungkin memperoleh kepastian-kepastian melainkan hidup dalam pengandaian-pengandaian beragam postulat.
E. Kant yang raksasa ahli pikir itu insyaf bahwa hakekat itu tidak dapat dicapai dengan akal yang terbatas ini. Baru akan bertemu bila akal dipisahkan dari diri dan dijadikan orang ketiga untuk mempertemukan si aku dan si dia, padahal itu mustahil.
Untuk mengenal Allah, maka jalan satu-satunya ialah memikirkan, merenungkan dan menyelidiki makhluk ciptaan-Nya disamping mengenal sifat-sifatNya yang dapat dijadikan pegangan dan sekaligus akan melahirkan sifat atau sikap yang terpuji bagi seseorang.
Tanyakanlah pada diri anda sendiri "Mengapa bumi dan langit bisa sehebat ini, bagaimana
jaring-jaring kehidupan (ekologi) bisa secermat ini, apa yang membuat semilyar atom bisa berinteraksi dengan harmoni, dan dari mana hukum-hukum alam bisa seteratur ini ?".
Pada masa lalu, keterbatasan pengetahuan manusia sering membuat mereka cepat lari pada "sesembahan" mereka setiap ada fenomena yang tak bisa mereka mengerti (misal petir, gerhana matahari). Kemajuan ilmu pengetahuan alam kemudian mampu mengungkap cara kerja alam, namun tetap tidak mampu memberikan jawaban, mengapa semua bisa terjadi.
Ilmu alam yang pokok penyelidikannya materi, tak mampu mendapatkan jawaban itu pada alam, karena keteraturan tadi tidak melekat pada materi. Contoh yang jelas ada pada peristiwa kematian. Meski beberapa saat setelah kematian, materi pada jasad tersebut praktis belum berubah, tapi keteraturan yang membuat jasad tersebut bertahan, telah punah, sehingga jasad itu mulai membusuk.
Bila di masa lalu, orang mengembalikan setiap fenomena alam pada suatu "sesembahan" (petir pada dewa petir, matahari pada dewa matahari), maka seiring dengan kemajuannya, sampailah manusia pada suatu fikiran, bahwa pasti ada "sesuatu" yang di belakang itu semua, "sesuatu" yang di belakang dewa petir, dewa laut atau dewa matahari, "sesuatu" yang di belakang semua hukum alam.
Kemampuan berfikir manusia tidak mungkin mencapai zat Tuhan. Manusia hanya memiliki waktu hidup yang terhingga. Jumlah materi di alam ini juga terhingga. Dan karena jumlah kemungkinannya juga terhingga, maka manusia hanya memiliki kemampuan berfikir yang terhingga. Sedangkan zat Tuhan adalah tak terhingga (infinity).
Karena itu, manusia hanya mungkin memikirkan sedikit dari "jejak-jejak" eksistensi Tuhan di alam ini. Adalah percuma, memikirkan sesuatu yang di luar "perspektif" kita.
Karena itu, bila tidak Tuhan sendiri yang menyatakan atau "memperkenalkan" diri-Nya pada manusia, mustahil manusia itu bisa mengenal Tuhannya dengan benar. Ada manusia yang "disapa" Tuhan untuk dirinya sendiri, namun ada juga yang untuk dikirim kepada manusia-manusia lain. Hal ini karena kebanyakan manusia memang tidak siap untuk "disapa" oleh Tuhan.
Tuhan mengirim kepada manusia utusan yang dilengkapi dengan tanda-tanda yang cuma bisa berasal dari Tuhan. Dari tanda-tanda itulah manusia bisa tahu bahwa utusan tadi memang bisa dipercaya untuk menyampaikan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin diketahuinya dari sekedar mengamati alam semesta. Karena itu perhatian yang akan kita curahkan adalah menguji, apakah tanda-tanda utusan tadi memang autentik (asli) atau tidak.
Pengujian autentitas inilah yang sangat penting sebelum kita bisa mempercayai hal-hal yang nantinya hanyalah konsekuensi logis saja. Ibarat seorang ahli listrik yang tugas ke lapangan, tentunya ia telah menguji avometernya, dan ia telah yakin, bahwa avometer itu bekerja dengan benar pada laboratorium ujinya, sehingga bila di lapangan ia dapatkan hasil ukur yang sepintas tidak bisa dijelaskanpun, dia harus percaya alat itu.
Karena yakin akan autentitas peralatannya, seorang astronom percaya adanya galaksi, tanpa perlu terbang ke ruang angkasa, seorang geolog percaya adanya minyak di kedalaman 2000 meter, tanpa harus masuk sendiri ke dalam bumi, dan seorang biolog percaya adanya dinosaurus, tanpa harus pergi ke zaman purba.
Keyakinan pada autentitas inilah yang disebut "iman". Sebenarnya tak ada bedanya, antara "iman" pada autentitas tanda-tanda utusan Tuhan, dengan "iman"-nya seorang fisikawan pada instrumennya. Semuanya bisa diuji. Karena bila di dunia fisika ada alat yang bekerjanya tidak stabil sehingga tidak bisa dipercaya, ada pula orang yang mengaku utusan Tuhan tapi tanda-tanda yang dibawanya tidak kuat, sehingga tidak pula bisa dipercaya.
Tanda-tanda dari Tuhan itu hanya autentik bila menunjukkan keunggulan absolut, yang hanya dimungkinkan oleh kehendak penciptanya (yaitu Tuhan sendiri). Sesuai dengan zamannya, keunggulan tadi tidak tertandingi oleh peradaban yang ada. Dan orang pembawa keunggulan itu tidak mengakui hal itu sebagai keahliannya, namun mengatakan bahwa itu dari Tuhan !!!
Pada zaman Nabi Musa, ketika ilmu sihir sedang jaya-jayanya, Nabi Musa yang diberi keunggulan mengalahkan semua ahli sihir, justru mengatakan bahwa ia tidak belajar sihir, namun semuanya itu hanya karena ijin Tuhan semata.
Demikian juga Nabi Isa, seperti yang tercantum dalam kitab Yohanes 7 ayat 16 s/d 18 :
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Nabi Muhammad Saw datang membekal AlQur'an sebagai mukjizat terbesarnya sepanjang sejarah peradaban yang dipenuhi dengan berbagai kandungan ilmu pengetahuan baik agama/KeTuhanan maupun sisi ilmiah yang beberapa diantaranya baru ditemukan kebenarannya oleh para ahli diabad ke-20.
Tapi Rasulullah Saw tidak mengklaim bahwa itu semua hasil karyanya sendiri, melainkan dia mengatakan bahwa itu semua dari Tuhan sesuai dengan pesan Nabi Isa Almasih didalam Bible yang beredar sekarang.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Kitab Injil Yohanes 16:13)
Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang memberi penjelasan". (QS. 46:9)
Inti dari semua penulisan yang baru anda baca diatas hanyalah satu kesepakatan, yaitu harus adanya keseimbangan didalam beragama, iman dan akal merupakan perpaduan yang harmonis didalam Islam, seperti Hadis Nabi yang sering pula diungkapkan oleh K.H.Abdullah Gymnastiar : Jika ingin dunia maka milikilah ilmu, bila ingin akhirat miliki juga ilmu, bila ingin keduanya, maka pelajarilah ilmu.
Wassalam,
Armansyah
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Islam, Sains dan Teknologi
…Muslim memang paling suka bernostalgia, beronani atau bermasturbasi. Asal-usul sains modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam; peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa; Islam di masa lalu sangat mengagumkan; Baghdad dan Cordova, dua kota raksasa Islam telah menjadi pusat peradaban yang menerangi seluruh dunia dengan cahaya gilang gemilangnya; Islam mendorong muslim untuk melakukan penelitian; atau Quran mengandung science. Dan sebagainya dan seterusnya mengenai kehebaan Islam dan muslim, di masa lalu.
…Sementara itu, seperti sudah mendarah-daging, tidak lupa “mengambing-hitamkan” pihak lain atas ketertinggalan muslim di bidang science sejak awal era science modern hingga sekarang.
…Coba bandingkan dengan Yahudi, yang Islam tanamkan harus selalu dimusuhi, seperti dalam kutipan artikel berikut ini.
…Sementara itu, seperti sudah mendarah-daging, tidak lupa “mengambing-hitamkan” pihak lain atas ketertinggalan muslim di bidang science sejak awal era science modern hingga sekarang.
…Coba bandingkan dengan Yahudi, yang Islam tanamkan harus selalu dimusuhi, seperti dalam kutipan artikel berikut ini.
Mengapa Orang Yahudi Sangat “Powerful”?Pagi tadi saya menerima email dari seorang sahabat ,yang isinya sangat menggelitik saya untuk berbagi kepada banyak orang. Isinya adalah kutipan dari tulisan seorang penulis Pakistan yang cukup tenar namanya yaitu Dr Farrukh Saleem. Beliau dikenal sebagai kolumnis freelance Islamabad, dan juga adalah Direktur Eksekutif dari Pusat Riset dan studi Keamanan. Mungkin tidak ada yang baru dari tulisannya, akan tetapi karena disajikan dalam format yang sangat “merangsang”, jadilah tulisan tersebut sesuatu yang saya pikir cukup inspiring !
Judul tulisan adalah : “Why are Jews so powerful”, yang saya coba padankan dalam bahasa Indonesia menjadi, mengapa orang Yahudi sangat “powerful” ? Khusus kata powerful tidak saya Indonesiakan,dengan tujuan konotasinya menjadi tidak hilang atau berubah. Berikut ini adalah sebagian dari isi keseluruhan tulisannya yang cukup panjang itu.
Dipermukaan bumi ini, katanya hanya ada 14 juta orang Yahudi, 7 juta berdomisili di Amerika, 5 juta bermukim di Asia, sebanyak 2 juta tinggal di Eropa dan kira-kira sebanyak 100.000 orang berada di Afrika. Perbandingannya, kurang lebih menjadi 1 orang Yahudi berbanding 100 orang muslim yang hadir di dunia fana ini. Akan tetapi Orang Yahudi memiliki kekuatan yang 100 kali melebihi seluruh orang Muslim yang ada. Sangat menakjubkan, mengapa ya?
Albert Einstein, ilmuwan beken sepanjang sejarah; Sigmund Freud, bapaknya “psiko-analisis” ; Karl Marx, Paul Samuelson, “jago” nya makro eknomi pemenang hadiah nobel dan Milton Friedman, semua adalah orang Yahudi !
Tidak itu saja, berikut ini adalah beberapa lagi orang Yahudi yang kapasitas pengetahuannya telah menyumbangkan nilai tinggi dibidang kemanusiaan. Mereka antara lain adalah, Benjamin Rubin penemu jarum vaksin; Jonas Salk mengembangkan pertamakali vaksin polio ; Albert Sabin menyempurnakan vaksin polio ; Gertrude Elion menyumbangkan obat penghambat leukemia ; Baruch Blumberg memberikan vaksinasi untuk Hepatitis B; Paul Ehrlich menemukan treatment untuk penyakit sipilis ; Elie Metchnikoff pemenang nobel untuk banyak penyakit yang disebabkan oleh berbagai infeksi ; Bernard Katz, Nobel Prize untuk neuromuscular transmission ; Andrew Schally ahli endokrinologi ; AaronBeck penemu Cognitive Therapy ; Gregory Pincus mengembangkan pertama kali pil kontrasepsi ; George Wald pemenang hadiah nobel, ahli tentang mata manusia ; Stanley Cohen pakar embriologi dan Willem Kolff yang terkenal dengan mesin “kidney dialysis” nya.
Tercatat dalam rentang waktu 105 tahun, dari 14 juta orang Yahudi telah muncul sebanyak 150 orang pemenang hadiah nobel, sementara dari sebanyak 1.4 miliar orang muslim hanya ada 3 orang saja pemenang hadiah nobel, diluar dari hadiah nobel perdamaian.
Kenapa orang yahudi sangat powerful? Orang yang untuk pertama kalinya menemukan mikro prosesing chip adalah Stanley Mezor ; Leo Szilard menemukan dan sekaligus membangun “nuclear chain reactor” untuk pertama kali ; Peter Schultz menemukan kabel fiber optik ; Charles Adler menciptakan “traffic lights” ; Benno Strauss, stainless steel ; Isador Kisee, sound movie ; Emile Berliner, mikrofon telepon ; Charles Ginsburg, video tape recorder. Semua itu orang Yahudi.
Dibidang Niaga ? kita bisa lihat nama-nama Yahudi yang sukses menaklukkan dunia dengan merek-merek terkenalnya seperti Ralph Lauren (Polo) ; Levis Strauss (Levi’s Jeans) ; Howard Schultz (Starbuck’s) Sergey Brin (Google) ; Michael Dell (Dell Computers) ; Larry Allison (Oracle) ; Donna Karan (DKNY) ; Irv Robbins (Baskin & Robbins) dan Bill Rosenberg (Dunkin Donuts).
Di Media, kita mengenal nama-nama seperti Wolf Blitzer (CNN) ; Barbara Walters (ABC News) ; Eugene Meyer (Washington Post) ; Henry Grunwald (pemred Time) ; Katherine Graham (publisher Washington Post) ; Joseph Lelyveld (redaktur eksekutif New York Times) dan juga Max Frankel (NY Times).
Pernah dengar nama George Soros ? Yahudi yang menyumbangkan uangnya , tidak kurang dari 4 miliar US Dollar, hanya untuk membiayai para ilmuwan dan universitas serta lembaga pendidikan diseluruh dunia. Ada seorang lagi Yahudi bernama Walter Annenberg yang telah membangun ratusan perpustakaan dan menyumbangkan lebih kurang 2 miliar dolar untuk bidang pendidikan dan kemanusiaan.
Ini lagi, nama-nama orang terkenal yang mungkin saja kita tidak tahu bahwa mereka adalah semuanya orang Yahudi, seperti : Harrison Ford, George Burns, Tony Curtis, Charles Bronson, Sandra Bullock, Billy Crystal, Woody Allen, Paul Newman, Peter Sellers, Dustin Hoffman, Michael Douglas, Ben Kingsley, Kirk Douglas, Goldie Hawn, Cary Grant, William Shatner, Jerry Lewis dan Peter Falk.
Tidak usah heran, bila para bintang terkenal dari Hollywood itu adalah orang Yahudi, karena bahkan Hollywood sendiri sebenarnya dibangun oleh orang-orang Yahudi. Produser dan Direktur yang sukses di Hollywood antara lain adalah : Steven Spielberg, Mel Brooks, Oliver Stone, Aaron Spelling, Neil Simon, Andrew Vaina, Michael Man, Milos Forman, Douglas Fairbanks dan Ivan Reitman. Mereka itu semua adalah orang Yahudi.
Di dunia politik, kita semua tahu orang-orang Yahudi yang mencuat namanya seperti : Henry Kissinger, Alan Greenspan, Medeleine Albright, Caspar Weinberger, John Deutsch , Barry Gold Water, Maxim Litvinov (Menlu USSR), David Marshal (Chief Minister Singapura), Issac Isaacs (Gubernur Jenderal Australia), Benjamin Disraeli (budayawan/negarawan Inggris), Yevgeny Primakov (PM Rusia), Jorge Sampaio (Presiden Portugal) dan lain lain.
Nah, itu semua menunjukkan bagaimana orang Yahudi yang sangat “powerful”, pertanyaannya menjadi mengapa Orang Yahudi sangat “powerful” ? Banyak jawaban yang dapat diberikan, namun bila kita balik menjadi mengapa kita semua menjadi kurang “powerful”, jawaban sementara yang diberikan oleh Dr Farrukh Saleem adalah karena kita pada umumnya mengalami apa yang disebutnya sebagai “Lack of education” !
Ditambahkan oleh Dr Farrukh, kita ini tidak “producing knowledge”, kita juga tidak “diffusing knowledge” dan kita juga tidak “applying knowledge”, seperti yang dilakukan oleh Orang Yahudi ! Padahal, lanjutnya, masa depan adalah miliknya masyarakat yang berbasis “knowledge” !
Himbauan saya, terutama bagi generasi muda penerus dan harapan bangsa :”Belajar serta berjuanglah dan jangan pernah merasa bosan untuk belajar, karena masa depan adalah milik anda semua !”
Jakarta 10 Juli 2011
Chappy Hakim,
Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/10/mengapa-orang-yahudi-sangat-powerful/
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
muslim mode on.
Albert Einstein, Neil Armstrong, Alfred Nobel, Michael Jackson, Musa, Yesus dll SEMUANYA MUSLIM .. itu HARUS ; HARUS ; HARUS
amrozi, iman samudra, umar patek, ali gufron, sumanto (pemakan mayat) itu KAFIR ... itu PASTI ; PASTI ; PASTI
kalo muslin jadi miskin, bodoh, terbelakang, ITU PASTI ULAH AMERIKA, YAHUDI, CIA, MOSSAD, KAFIR
muslim mode off.....
Albert Einstein, Neil Armstrong, Alfred Nobel, Michael Jackson, Musa, Yesus dll SEMUANYA MUSLIM .. itu HARUS ; HARUS ; HARUS
amrozi, iman samudra, umar patek, ali gufron, sumanto (pemakan mayat) itu KAFIR ... itu PASTI ; PASTI ; PASTI
kalo muslin jadi miskin, bodoh, terbelakang, ITU PASTI ULAH AMERIKA, YAHUDI, CIA, MOSSAD, KAFIR
muslim mode off.....
Majesty- SERSAN MAYOR
-
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Bung Majesty,Majesty wrote:muslim mode on.
Albert Einstein, Neil Armstrong, Alfred Nobel, Michael Jackson, Musa, Yesus dll SEMUANYA MUSLIM .. itu HARUS ; HARUS ; HARUS
amrozi, iman samudra, umar patek, ali gufron, sumanto (pemakan mayat) itu KAFIR ... itu PASTI ; PASTI ; PASTI
kalo muslin jadi miskin, bodoh, terbelakang, ITU PASTI ULAH AMERIKA, YAHUDI, CIA, MOSSAD, KAFIR
muslim mode off.....
...Mari kita tunggu dan lihat reaksi atau respons muslim terhadap postingan kita. Saya duga mereka jadi tertegun, tergagap, ternganga, bengong, atau blingsatan.
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Admin wrote :Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)
Kami perhatikan di langit dan dibumi, Quran nggak ada proses Hujan Salju, yang ada cuman ttg Hujan Air.
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)
nasigoreng- SERSAN SATU
-
Posts : 147
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 27.11.12
Reputation : 1
Re: Islam, Sains dan Teknologi
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)
kok tiba-tiba ada awan da ada hujan itu gimana..
mana evapotranspirasi dan kondensasinya?
imajinasi muhammad hanya cekak
sebatas yang terlihat mata yaitu awan yang bergulung-gulung
dan hujan yang turun berupa tetesan air (seolah keluar lewat celah)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1172922307&1
pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius (temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.
Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antaruap air. Sehingga partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih besar.
Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, kristal es tersebut meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air.
pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Islam, Sains dan Teknologi
abu hanan wrote:http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1172922307&1
pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
setelah kronologi hujan ternyata salah
trus mana penjelasan ilmiah quran soal kronologi salju?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
...Lho, kok saya yang anda tanyain mengenai pembentukan salju? Emangnya ada saya bicara tentang hal itu?abu hanan wrote:pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
...Namun sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan, berikut ini saya terjemahkan kutipan mengenai ciri-ciri atau karakteristik scientist atau ilmuwan.
...Menilik ciri-ciri tersebut di atas, saya ragukan banyak muslim taat yang memenuhi syarat atau karakteristik tersebut, apalagi yang tergolong kaffah.Sepuluh Karakteristik Ilmuwan
Dalam pengertian paling luas, seorang ilmuwan adalah seseorang yang terlibat dalam satu kegiatan sistematis untuk menuntut ilmu. Ilmuwan melakukan penelitian untuk membangun suatu pemahaman yang lebih komprehensif akan alam, termasuk yang bersifat fisik, matematis dan kenyataan sosial. Berbeda dengan para filsuf, yakni mereka yang menggunakan logika ke arah suatu pemahaman yang lebih komprehensif atas realitas aspek-aspek abstrak, yang kurang berhubungan langsung dengan alam, tetapi berfokus pada pemikiran itu sendiri. Untuk menjadi seorang ilmuwan yang sukses, anda harus memiliki 10 karakteristik berikut:
#1. Keingintahuan: Seorang ilmuwan harus mencerminkan sejenis keingintahuan tentang dunia pada umumnya maupun menyangkut bidang spesifik yang menarik bagi mereka. Sebagai contoh, adalah keingintahuan yang mengilhami para ilmuwan terbesar dan paling berbakat dalam sejarah, seperti Galileo, yang keingintahuannya terhadap konsep benda-benda langit mengilhaminya menjadi yang pertama menggunakan penemuan teleskop seorang Jerman, Hans Lipperhey, untuk memelajari pembentukan tata surya kita.
#2. Logika: Seorang ilmuwan harus memiliki tingkat pemikiran logis yang baik dan sistematis dalam pendekatan mereka memecahkan masalah yang bersifat matematis. Lebih lanjut, pendekatan sistematis dalam cara kerja esensial ketika mencatat data dan memroses hasilnya.
#3. Berfikiran terbuka dan bebas dari bias: Sebagai contoh seorang ilmuwan harus cukup berpandangan terbuka untuk menyadari bahwa kadang-kadang hypotesisnya harus diubah atau bahkan perlu dibuang.
#4. Seorang ilmuwan juga harus memiliki kejujuran intelektual dan mengakui jika pekerjaannya telah diilhami atau dibantu oleh ilmuwan lain.
#5. Ketegaran juga merupakan sifat kunci bagi seorang ilmuwan; bisa bertahun-tahun baru dapat membuat suatu penemuan atau terobosan.
#6. Seorang ilmuwan juga harus menunjukkan kreativitas yang mengarahkan pendekatan kritis mereka.
#7. Yang paling penting, seorang ilmuwan tidak boleh buru-buru meloncat ke kesimpulan dan sebelum hipotesis mereka terbangun sepenuhnya dengan bukti yang mendukung teori mereka sebelum mengumumkan temuannya.
#8. Seorang ilmuwan juga harus dan selalu rasional.
#9. Seorang ilmuwan harus selalu bersedia menunda penilainnya sampai mereka sepenuhnya yakin akan hasil yang diperoleh.
#10. Akhirnya, seorang ilmuwan harus bersedia mencoba pendekatan baru dan inovatif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sumber: http://www.blurtit.com/q7171091.html
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
...Lho, kok saya yang anda tanyain mengenai pembentukan salju? Emangnya ada saya bicara tentang hal itu?
KITA?siapakah yang dikamsut?Bung Majesty,
...Mari kita tunggu dan lihat reaksi atau respons muslim terhadap postingan kita. Saya duga mereka jadi tertegun, tergagap, ternganga, bengong, atau blingsatan.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Islam, Sains dan Teknologi
terbentuknya salju menurut quran gimana?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Silahkan klik gambar dibawah ini:
MBA wrote:
DAFTAR PEMENANG HADIAH NOBEL MUSLIM VS YAHUDI
Ada sekitar 1,620,000,000 Muslim di seluruh dunia; 2 orang yang meraih Sastra, 1 orang yang meraih Kimia, 1 orang yang meraih Fisika, 6 orang yang meraih Perdamaian. Jadi total yang menerima nobel adalah 10 orang.
Literature
1988 - Najib Mahfooz 1988.
2006 - Orhan Pamuk
Peace
1978 - Anwar El-Sadat
1994 - Yasser Arafat... (they should revoke this one)
2003 - Shirin Ebadi
2005 - Ahmad El Baradei
2006 - Muhammad Yunus
2011 - Tawakel Karman
Chemistry
1999 - Ahmed Zewail
Physics
1979 - Abdus Salam
Ada sekitar sekitar 13,421,000. Mereka menerima paling tidak 177 Hadiah Nobel.
Literature
1910 - Paul Heyse
1927 - Henri Bergson
1958 - Boris Pasternak
1966 - Shmuel Yosef Agnon
1966 - Nelly Sachs
1976 - Saul Bellow
1978 - Isaac Bashevis Singer
1981 - Elias Canetti
1987 - Joseph Brodsky
1991 - Nadine Gordimer
2001 - Imre Kertesz
2005 - Harold Pinter
World Peace
1911 - Alfred Fried
1911 - Tobias Michael Carel Asser
1968 - Rene Cassin
1973 - Henry Kissinger
1978 - Menachem Begin
1986 - Elie Wiesel
1994 - Shimon Peres
1994 - Yitzhak Rabin
1995 - Joseph Rotblat
Medicine
1908 - Elie Metchnikoff
1908 - Paul Ehrlich
1914 - Robert Barany
1922 - Otto Meyerhof
1930 - Karl Landsteiner
1931 - Otto Warburg
1936 - Otto Loewi
1944 - Herbert Spencer Gasser
1944 - Joseph Erlanger
1945 - Ernst Boris Chain
1946 - Hermann Joseph Muller
1947 - Gerty Cori
1950 - Tadeus Reichstein
1952 - Selman Abraham Waksman
1953 - Hans Krebs
1953 - Fritz Lipmann
1958 - Joshua Lederberg
1959 - Arthur Kornberg
1964 - Konrad Bloch
1965 - Francois Jacob
1965 - Andre Lwoff
1967 - George Wald
1968 - Marshall Nirenberg
1969 - Salvador Luria
1970 - Julius Axelrod
1970 - Bernard Katz
1972 - Gerald Maurice Edelman
1975 - David Baltimore
1975 - Howard Temin
1976 - Baruch Blumberg
1977 - Rosalyn Sussman Yalow
1977 - Andrew V. Schally
1978 - Daniel Nathans
1980 - Baruj Benacerraf
1984 - Cesar Milstein
1985 - Michael Stuart Brown
1985 - Joseph Goldstein
1986 - Stanley Cohen
1986 - Rita Levi-Montalcini
1988 - Gertrude Elion
1989 - Harold Varmus
1994 - Alfred Gilman
1994 - Martin Rodbell
1997 - Stanley B. Prusiner
1998 - Robert Furchgott
2000 - Paul Greengard
2000 - Eric Kandel
2002 - H. Robert Horvitz
2002 - Sydney Brenner
2004 - Richard Axel
2006 - Andrew Fire
2011 - Ralph Marvin Steinman
2011 - Bruce Beutler
Chemistry
1905 - Adolph Von Baeyer
1906 - Henri Moissan
1910 - Otto Wallach
1915 - Richard Willstaetter
1918 - Fritz Haber
1943 - George Charles de Hevesy
1961 - Melvin Calvin
1962 - Max Ferdinand Perutz
1972 - William Howard Stein
1977 - Ilya Prigogine
1979 - Herbert Charles Brown
1980 - Paul Berg
1980 - Walter Gilbert
1981 - Roald Hoffmann
1982 - Aaron Klug
1985 - Herbert Hauptman
1985 - Jerome Karle
1989 - Sidney Altman
1992 - Rudolph Marcus
1998 - Walter Kohn
2004 - Avram Hershko
2004 - Aaron Ciechanover
2004 - Irwin Rose
2006 - Roger Kornberg
2009 - Ada Yonath
2011 - Daniel Schechtman
2012 - Robert Lefkowitz
Economics
1970 - Paul Samuelson
1971 - Simon Kuznets
1972 - Kenneth Arrow
1973 - Wassily Leontief
1975 - Leonid Kantorovich
1976 - Milton Friedman
1978 - Herbert A. Simon
1980 - Lawrence Robert Klein
1985 - Franco Modigliani
1987 - Robert M. Solow
1990 - Harry Markowitz
1990 - Merton Miller
1992 - Gary Becker
1993 - Robert Fogel
1994 - John Harsanyi
1997 - Myron Scholes
2001 - Joseph Stiglitz
2001 - George A. Akerlof
2002 - Daniel Kahneman
2005 - Robert Israel Aumann
2007 - Leonid Hurwicz
2007 - Eric Maskin
2007 - Roger Myerson
2008 - Paul Krugman
2010 - Peter Diamond
2012 - Alvin Roth
Physics
1907 - Albert Abraham Michelson
1908 - Gabriel Lippmann
1921 - Albert Einstein
1922 - Niels Bohr
1925 - James Franck
1925 - Gustav Hertz
1943 - Otto Stern
1944 - Isidor Issac Rabi
1945 - Wolfgang Pauli
1952 - Felix Bloch
1954 - Max Born
1958 - Igor Tamm
1958 - Il'ja Mikhailovich Frank
1959 - Emilio Segrè
1960 - Donald A. Glaser
1961 - Robert Hofstadter
1962 - Lev Davidovich Landau
1963 - Eugene Wigner
1965 - Richard Feynman
1965 - Julian Schwinger
1967 - Hans Bethe
1969 - Murray Gell-Mann
1971 - Dennis Gabor
1972 - Leon Cooper
1973 - Brian David Josephson
1975 - Benjamin Mottleson
1976 - Burton Richter
1978 - Arno Penzias
1978 - Pyotr Kapitsa
1979 - Stephen Weinberg
1979 - Sheldon Glashow
1988 - Leon Lederman
1988 - Melvin Schwartz
1988 - Jack Steinberger
1990 - Jerome Friedman
1992 - Georges Charpak
1995 - Martin Perl
1995 - Fredrick Reines
1996 - Douglas D. Osheroff
1996 - David M. Lee
1997 - Claude Cohen-Tannoudji
2000 - Zhores I. Alferov
2003 - Vitaly Ginzburg
2003 - Alexei A. Abrikosov
2004 - H. David Politzer
2004 - David Gross
2005 - Roy Glauber
2011 - Saul Perlmutter
2011 - Adam Riess
2012 - Serge Haroche
------------------------------
Selebihnya diterima orang2 barat non-yahudi.
Jadi berdasarkan rasio Muslim-Yahudi 120 : 1, seharusnya Muslim mendapatkan setidaknya 20.000 lebih hadiah Nobel. Namun mereka cuma berhasil mendapatkan maksimal 10!
Apakah ini membuktikan jika bangsa KERA (Yahudi) yang muslim hina, yang muslim benci, yang muslim kutuk tersebut memang jauh lebih maju daripada muslim, kaum yang katanya paling disayang Alloh SWT?
Muslim bukan kaum inovator, mereka hanya bisa menghisap prestasi orang lain. Islam adalah anti inovasi. Tidak ada hal istimewa bagi kemajuan zaman yang terjadi di dunia muslim dalam 500 tahun belakangan ini.
Kenapa? karena Islam mengakibatkan masyarakat menjadi terlalu negatif, curiga atas motif orang lain (baca: kafir), restriktif, terbelakang dan picik. Islam menindas setengah jumlah penduduk (wanita) dan menekan selebihnya (pria) dengan membuat mereka semua tawanan Islam.
Kapan Muslim akan berhenti menjadi parasit yang memanfaatkan hasil kerja keras orang lain ?
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Majesty wrote:muslim mode on.
Albert Einstein, Neil Armstrong, Alfred Nobel, Michael Jackson, Musa, Yesus dll SEMUANYA MUSLIM .. itu HARUS ; HARUS ; HARUS
amrozi, iman samudra, umar patek, ali gufron, sumanto (pemakan mayat) itu KAFIR ... itu PASTI ; PASTI ; PASTI
kalo muslin jadi miskin, bodoh, terbelakang, ITU PASTI ULAH AMERIKA, YAHUDI, CIA, MOSSAD, KAFIR
muslim mode off.....
Mirip sigi saya ya bro..
I. Dari Adam-Daud sampe Jesus adalah orang Islam. Bill Gates dan Steve Jobs juga. Lalu Thomas Alfa Edison, Albert Einstein semua ilmuwan dan penemu-penemu penting juga Islam! Pasti!!! Pokoknya pasti!!!
II. Tapi kalau Osama Bin Laden, Amrozy dkk, Abu Bakar Baasyir dan orang-orang yg sudah membuat wajah Islam rusak dimata dunia adalah antek2nya orang bule, agen rahasianya Yahudi, Nasrani & Amerika. Harusss!!! Pokoknya harusss!!!
Re: Islam, Sains dan Teknologi
...Lho, kok saya yang anda tanyain mengenai pembentukan salju? Emangnya ada saya bicara tentang hal itu?
Bung Majesty,
...Mari kita tunggu dan lihat reaksi atau respons muslim terhadap postingan kita. Saya duga mereka jadi tertegun, tergagap, ternganga, bengong, atau blingsatan.
...Anda "ngelindur" lagi. Postingan bung Majesty lain dan terpisah dengan postingan saya. Kami berdua belum/tidak pernah menulis bersama. Artinya, bung Majesty dan saya memertanggung-jawabkan tulisannya masing-masing.abu hanan wrote:KITA?siapakah yang dikamsut?
...Apa jadi berbeda kalau saya tulis: "Bung Majesty. Mari kita tunggu dan lihat reaksi atau respons muslim terhadap postingan anda dan postingan saya?
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
abu hanan wrote:pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
Tentang hujan kenapa Quran langsung memulai dari AWAN ? koq tidak bicara bagaimana proses terjadinya AWAN ?
dr butiran Air sampai dgn terjadinya AWAN, sudah di Naskh-kan ya ?
nasigoreng- SERSAN SATU
-
Posts : 147
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 27.11.12
Reputation : 1
Re: Islam, Sains dan Teknologi
lha kalow semua proses alam dijelaskanm secara rinci lantas apakah pengetahuan akan berkembang?nasigoreng wrote:abu hanan wrote:pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
Tentang hujan kenapa Quran langsung memulai dari AWAN ? koq tidak bicara bagaimana proses terjadinya AWAN ?
dr butiran Air sampai dgn terjadinya AWAN, sudah di Naskh-kan ya ?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Islam, Sains dan Teknologi
abu hanan wrote:lha kalow semua proses alam dijelaskanm secara rinci lantas apakah pengetahuan akan berkembang?nasigoreng wrote:abu hanan wrote:pertanyaan sayah bagi mas andi dan kafir yg masuk ke warung inih;
apakah uda berbentuk SALJU ketika keluar dari awan?
Tentang hujan kenapa Quran langsung memulai dari AWAN ? koq tidak bicara bagaimana proses terjadinya AWAN ?
dr butiran Air sampai dgn terjadinya AWAN, sudah di Naskh-kan ya ?
lalu kenapa dijelaskan cuman sepotong aja ? yang nggak di jelaskan secara rinci di Quran saja bisa berkembang koq, contohnya KLONING,
nasigoreng- SERSAN SATU
-
Posts : 147
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 27.11.12
Reputation : 1
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Mirza Ghalib berkata :
PENGETAHUAN ASTRONOMI ALLAH DAN MUHAMMAD
Inilah bukti yang menolak pernyataan ayat Qur’an di atas bahwa Allah dan Muhammad memiliki pengetahuan akan yang ‘gaib.’
Nabi buru-buru sholat karena takut saat gerhana dan meneruskan sholatnya hingga gerhana berakhir. Allah memperlihatkan padanya yang gaib selama gerhana. (Sahih Al-Bukhari Vol:7/ The Book of Dress/ hadith No:676)
Rasullullah berkata, “Allah mendengar mereka yang memujinya. Gerhana matahari dan bulan diantara tanda-tanda Allah yang dengannya Allah menakutkan hambanya. Maka, saat kalian melihatnya saat gerhana, ingatlah Allah hingga mereka bersinar. (Sahih Muslim 4:1972)
Setiap ada badai, rasul Allah selalu berkata, ‘Ya Allah! Aku berlindung padamu dari kejahatan di dalamnya, kejahatan yang dibawanya, dan kejahatan dari apa yang ditujunya; dan ketika ada guruh dan petir di langit, parasnya berubah, dan ia mondar-mandir, ke belakang ke depan; dan ketika turun hujan, ia merasa lega. ( Sahih Muslim 4:1962)
Berikut yang Qur’an ajarkan dan dikonfirmasi Muhammad ttg ‘posisi’ matahari: Allah berkata dalam Qur’an ‘suci’ bahwa matahari tenggelam di kolam berlumpur. (Quran 18:86: “when he reached the setting of the sun, he found it set in a spring of murky water”) Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam . Muhammad mengkonfirmasi ‘fakta tempat terbenam matahari’ ini dalam koleksi hadist. (Sunan Abu Dawood /Hadith No 3991)
Muhammad memiliki ‘pengetahuan gaib’ namun ia lari ke mesjid karena takut! Kita tidak merasa takut pada gerhana matahari atau bulan, tapi Muhammad ya. Nabi kita ini tidak tahu apa itu gerhana, tapi kita tahu.
Kita bukanlah Allah atau nabinya yang ‘maha tahu.’ Kita hanya manusia biasa yang beruntung hidup di abad pengetahuan ilmiah. Kita tahu pasti gerhana adalah fenomena alam dan matahari tidak pernah tenggelam—pertimbangkan ukurannya—di kolam berlumpur.
Pengetahuan kita akan hal yang ‘gaib’ jauh melebihi Allah dan Muhammad.!
Baik Muhammad maupun Allahnya, tidak satupun yang menepati klaim mereka: “mengetahui hal yang gaib” seperti yang dinyatakan sebelumnya.
*****************************************************
Gerhana tuh berhubungan dengan SCIENCE kan.
PENGETAHUAN ASTRONOMI ALLAH DAN MUHAMMAD
Inilah bukti yang menolak pernyataan ayat Qur’an di atas bahwa Allah dan Muhammad memiliki pengetahuan akan yang ‘gaib.’
Nabi buru-buru sholat karena takut saat gerhana dan meneruskan sholatnya hingga gerhana berakhir. Allah memperlihatkan padanya yang gaib selama gerhana. (Sahih Al-Bukhari Vol:7/ The Book of Dress/ hadith No:676)
Rasullullah berkata, “Allah mendengar mereka yang memujinya. Gerhana matahari dan bulan diantara tanda-tanda Allah yang dengannya Allah menakutkan hambanya. Maka, saat kalian melihatnya saat gerhana, ingatlah Allah hingga mereka bersinar. (Sahih Muslim 4:1972)
Setiap ada badai, rasul Allah selalu berkata, ‘Ya Allah! Aku berlindung padamu dari kejahatan di dalamnya, kejahatan yang dibawanya, dan kejahatan dari apa yang ditujunya; dan ketika ada guruh dan petir di langit, parasnya berubah, dan ia mondar-mandir, ke belakang ke depan; dan ketika turun hujan, ia merasa lega. ( Sahih Muslim 4:1962)
Berikut yang Qur’an ajarkan dan dikonfirmasi Muhammad ttg ‘posisi’ matahari: Allah berkata dalam Qur’an ‘suci’ bahwa matahari tenggelam di kolam berlumpur. (Quran 18:86: “when he reached the setting of the sun, he found it set in a spring of murky water”) Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam . Muhammad mengkonfirmasi ‘fakta tempat terbenam matahari’ ini dalam koleksi hadist. (Sunan Abu Dawood /Hadith No 3991)
Muhammad memiliki ‘pengetahuan gaib’ namun ia lari ke mesjid karena takut! Kita tidak merasa takut pada gerhana matahari atau bulan, tapi Muhammad ya. Nabi kita ini tidak tahu apa itu gerhana, tapi kita tahu.
Kita bukanlah Allah atau nabinya yang ‘maha tahu.’ Kita hanya manusia biasa yang beruntung hidup di abad pengetahuan ilmiah. Kita tahu pasti gerhana adalah fenomena alam dan matahari tidak pernah tenggelam—pertimbangkan ukurannya—di kolam berlumpur.
Pengetahuan kita akan hal yang ‘gaib’ jauh melebihi Allah dan Muhammad.!
Baik Muhammad maupun Allahnya, tidak satupun yang menepati klaim mereka: “mengetahui hal yang gaib” seperti yang dinyatakan sebelumnya.
*****************************************************
Gerhana tuh berhubungan dengan SCIENCE kan.
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Muhammad memiliki ‘pengetahuan gaib’ namun ia lari ke mesjid karena takut! Kita tidak merasa takut pada gerhana matahari atau bulan, tapi Muhammad ya. Nabi kita ini tidak tahu apa itu gerhana, tapi kita tahu.
Kalau kita malah berbondong2 keluar utk menyaksikan gerhana, muhammad malah ngumpet
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Islam, Sains dan Teknologi
quran hanya mengutip pengetahuan umum yg sudah diketahui orang2 pada zaman itu atau zaman sebelum muhammad, gak ada pengetahuan yg baru atau spektakuler (yg belom dimiliki orang2 zaman itu) dari isi quran
contoh:
1. penciptaan langit bumi
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
semua orang zaman itu (dgn agama apapun) sudah membayangkang tentang penciptaan langit bumi beserta dgn teori mereka masing2 menurut agama masing
2. tentang makhluk hidup dan manfaatnya
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)
semua orang di zaman itu pun sudah tau manfaat makhluk hidup
KESIMPULAN : tanpa baca quranpun, tanpa kenal islam pun, orang2 udah tau pengetahuan yg ditulis di quran.
quran hanya mengulangi apa yg orang2 zaman itu sudah tau
bahkan lebih parah, quran mengutip dongeng2, dan pengetahuan konyol yg diketahui orang zaman dulu dan dianggap sbg firman alloh
quran secara membabi buta mengutip semua pengetahuan dari orang2 di zaman itu; secara, orang zaman dulu masih punya pengetahuan minim atau masih percaya dongeng mistis atau bahkan punya pemahaman (pengetahuan) yg salah
apakah pantas quran disebut firman alloh jika terdapat pengetahuan yg terbukti salah di masa modern sekarang?
contoh : matahari nyemplung di kolam lumpur
sperma berasal dari ginjal
bumi datar berupa hamparan
jarak bintang-bumi lebih dekat daripada jarak bulan-bumi
matahari mengelilingi bumi
dst dst dst
itu hanya pengetahuan yg salah tertulis di quran, belom lagee pengetahuan yg salah plus mistis dari hadist, makin parah aja islam ini
contoh:
1. penciptaan langit bumi
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
semua orang zaman itu (dgn agama apapun) sudah membayangkang tentang penciptaan langit bumi beserta dgn teori mereka masing2 menurut agama masing
2. tentang makhluk hidup dan manfaatnya
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)
semua orang di zaman itu pun sudah tau manfaat makhluk hidup
KESIMPULAN : tanpa baca quranpun, tanpa kenal islam pun, orang2 udah tau pengetahuan yg ditulis di quran.
quran hanya mengulangi apa yg orang2 zaman itu sudah tau
bahkan lebih parah, quran mengutip dongeng2, dan pengetahuan konyol yg diketahui orang zaman dulu dan dianggap sbg firman alloh
quran secara membabi buta mengutip semua pengetahuan dari orang2 di zaman itu; secara, orang zaman dulu masih punya pengetahuan minim atau masih percaya dongeng mistis atau bahkan punya pemahaman (pengetahuan) yg salah
apakah pantas quran disebut firman alloh jika terdapat pengetahuan yg terbukti salah di masa modern sekarang?
contoh : matahari nyemplung di kolam lumpur
sperma berasal dari ginjal
bumi datar berupa hamparan
jarak bintang-bumi lebih dekat daripada jarak bulan-bumi
matahari mengelilingi bumi
dst dst dst
itu hanya pengetahuan yg salah tertulis di quran, belom lagee pengetahuan yg salah plus mistis dari hadist, makin parah aja islam ini
Majesty- SERSAN MAYOR
-
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Alkitab gak pernah klaim sbg kitab panduan sains tapi Alkitab gak pernah bertentangan dgn sains
quran ngaku sbg kitab sains tapi parahnya isi quran bertentangan jauh dgn sains
@nasigoreng
Tentang hujan kenapa Quran langsung memulai dari AWAN ? koq tidak bicara bagaimana proses terjadinya AWAN ?
dr butiran Air sampai dgn terjadinya AWAN, sudah di Naskh-kan ya ?
muhammed melihat hanya apa yg bisa dilihat, selebihnya yg gak bisa dilihat dikatakan "ghoib" contohnya peristiwa gerhana matahari
peristiwa air hujan bisa dilihat muhammad, awan gelap pada saat hujan pun bisa dilihat muhammad, makanya wajar muhammad berkesimpulan bahwa air hujan berasal dari awan gelap.
tapi peristiwa air menguap dan membentuk awan gak bisa dilihat muhammad karena uap air gak bisa dilihat, makanya muhammad gak bisa memulai dari proses penguapan dan kondensasi pembentukan awan.
jangan klaim cantik kalo ternyata muka mirip omaswati,
mendingan gak ngaku cantik ganteng tapi orang yg melihat malahan yg bilang cantik ganteng
quran ngaku sbg kitab sains tapi parahnya isi quran bertentangan jauh dgn sains
@nasigoreng
Tentang hujan kenapa Quran langsung memulai dari AWAN ? koq tidak bicara bagaimana proses terjadinya AWAN ?
dr butiran Air sampai dgn terjadinya AWAN, sudah di Naskh-kan ya ?
muhammed melihat hanya apa yg bisa dilihat, selebihnya yg gak bisa dilihat dikatakan "ghoib" contohnya peristiwa gerhana matahari
peristiwa air hujan bisa dilihat muhammad, awan gelap pada saat hujan pun bisa dilihat muhammad, makanya wajar muhammad berkesimpulan bahwa air hujan berasal dari awan gelap.
tapi peristiwa air menguap dan membentuk awan gak bisa dilihat muhammad karena uap air gak bisa dilihat, makanya muhammad gak bisa memulai dari proses penguapan dan kondensasi pembentukan awan.
jangan klaim cantik kalo ternyata muka mirip omaswati,
mendingan gak ngaku cantik ganteng tapi orang yg melihat malahan yg bilang cantik ganteng
Majesty- SERSAN MAYOR
-
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3
Halaman 1 dari 11 • 1, 2, 3 ... 9, 10, 11
Similar topics
» Islam pelopor Sains
» islam vs kristen dalam dunia sains
» Fakta Sains menggugurkan Al Kitab
» [info terkait teknologi] Teknologi Pencakokan Pepaya
» Sains dalam PL
» islam vs kristen dalam dunia sains
» Fakta Sains menggugurkan Al Kitab
» [info terkait teknologi] Teknologi Pencakokan Pepaya
» Sains dalam PL
Halaman 1 dari 11
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik