Islam, Sains dan Teknologi
Halaman 2 dari 11 • Share
Halaman 2 dari 11 • 1, 2, 3, ... 9, 10, 11
Islam, Sains dan Teknologi
First topic message reminder :
Oleh Saeful Rokhman
Di antara hal yang di anggap modern di era ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan dan kemodernan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang.
Kembali ke topik Islam terkait dengan masalah sains dan teknologi. Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk me-research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini Allah anugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5)
Menurut seorang pakar tafsir kontemmporer asal Indonesia, Prof. Dr. Quraisy Syihab, ‘iqra’ terambil dari kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.[1] Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji kepada hambanya yang memikirkan penciptaan langit dan bumi. Bahkan banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk meneliti dan memperhatikan alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Makanya seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap al-Qur’an dan Bibel dari sudut pandang sains modern. Ia mengatakan:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara obyektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang sama (ringkas). Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bahwa Qur’an tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern.”[2]
Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam adalah pionir sains modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika tentara kristen tidak mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang dan merusak bagian-bagian dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu menciptakan seorang Descartes, seorang Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme, elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-instrumen Tycho Brahe dalam karya-karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium margha dan karya-karya Takiyudin.[3]
Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan primer di berbagai universitas Barat.
Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut di sini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.
Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang fiqih dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi gerakan-gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga bisa maju seperti sekarang.
Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan masih banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua itu menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh agama dan kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).
Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan ‘revolusi industri” di Inggris.
Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.
[1] Prof. Dr. Quraisy Syihab, Wawasan al-Qur’an,
[2] Maurice Buccaile, La Bible Le Coran Et Le Science, terj. Bible, Qur’an dan Sains Modern oleh H.M. Rasjidi, Jakarta: Bulan Bintang, hal. 10.
[3] Majalah Islamia, Thn. I, No. 4, Artikel Prof. Dr. Cemil Akdogan.
Oleh Saeful Rokhman
Di antara hal yang di anggap modern di era ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan dan kemodernan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang.
Kembali ke topik Islam terkait dengan masalah sains dan teknologi. Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk me-research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini Allah anugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5)
Menurut seorang pakar tafsir kontemmporer asal Indonesia, Prof. Dr. Quraisy Syihab, ‘iqra’ terambil dari kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.[1] Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji kepada hambanya yang memikirkan penciptaan langit dan bumi. Bahkan banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk meneliti dan memperhatikan alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. Asy-Syu’ara: 7)
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus: 101)
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Makanya seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap al-Qur’an dan Bibel dari sudut pandang sains modern. Ia mengatakan:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara obyektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang sama (ringkas). Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bahwa Qur’an tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern.”[2]
Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam adalah pionir sains modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika tentara kristen tidak mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang dan merusak bagian-bagian dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu menciptakan seorang Descartes, seorang Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme, elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-instrumen Tycho Brahe dalam karya-karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium margha dan karya-karya Takiyudin.[3]
Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan primer di berbagai universitas Barat.
Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut di sini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.
Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang fiqih dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi gerakan-gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga bisa maju seperti sekarang.
Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan masih banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua itu menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh agama dan kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).
Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan ‘revolusi industri” di Inggris.
Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.
[1] Prof. Dr. Quraisy Syihab, Wawasan al-Qur’an,
[2] Maurice Buccaile, La Bible Le Coran Et Le Science, terj. Bible, Qur’an dan Sains Modern oleh H.M. Rasjidi, Jakarta: Bulan Bintang, hal. 10.
[3] Majalah Islamia, Thn. I, No. 4, Artikel Prof. Dr. Cemil Akdogan.
Re: Islam, Sains dan Teknologi
muslim selalu membanggakan tentang masa "kejayaan" islam padahal yg disebut "kejayaan" hanyalah dalam hal penjajahan dan perang (militer) tidak dalam hal pengetahuan dan teknologi.
"kejayaan" islam sama seperti kejayaan bangsa mongol = kejayaan bangsa barbar penjajah, gak punya kelebihan spektakuler dalam hal pengetahuan dan teknologi
justru bangsa kafir saat itu punya pengetahuan dan teknologi spektakuler melebihi bangsa penjajah muslim contoh : mesir kafir dengan teknologi piramid dan mummy yg bahkan rahasia teknologinya belom terpecahkan di zaman modern.
di saat muslim sedang nafsu berperang dan menaklukkan dan menjajah, firaun (yg dihujat islam) bahkan udah bisa bikin piramid tinggi dan besar, bahkan bisa mengawetkan mayat seawet-awetnya, hal mana yg gak bisa dan gak diketahui muslim
"kejayaan" islam sama seperti kejayaan bangsa mongol = kejayaan bangsa barbar penjajah, gak punya kelebihan spektakuler dalam hal pengetahuan dan teknologi
justru bangsa kafir saat itu punya pengetahuan dan teknologi spektakuler melebihi bangsa penjajah muslim contoh : mesir kafir dengan teknologi piramid dan mummy yg bahkan rahasia teknologinya belom terpecahkan di zaman modern.
di saat muslim sedang nafsu berperang dan menaklukkan dan menjajah, firaun (yg dihujat islam) bahkan udah bisa bikin piramid tinggi dan besar, bahkan bisa mengawetkan mayat seawet-awetnya, hal mana yg gak bisa dan gak diketahui muslim
Majesty- SERSAN MAYOR
-
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3
Re: Islam, Sains dan Teknologi
majapahit bahkan lebih hebat dalam hal sains dibandingkan islam
walaupun majapahit berjaya melalui militer, tapi majapahit memiliki teknologi dalam hal alutsista.
majapahit memiliki teknologi pembuatan meriam perunggu, pengetahuan ini mengejutkan orang eropa yg tidak menduga bahwa teknologi meriam perunggu sudah dimiliki bangsa melayu.
http://wilwatiktamuseum.wordpress.com/2012/01/02/pusaka-nusantara-meriam-armada-laut-majapahit/
"kejayaan" islam hanyalah dalam hal militer, tidak dalam hal sains
kalopun ada sains, itupun sains dari bangsa yg dijajah, seperti sains dari persia, tapi sayangnya banyak catatan scientific penting dari bangsa yg dijajah dihapus, dibakar, dimusnahkan oleh penjajah islam dgn alasan budaya kafir
walaupun majapahit berjaya melalui militer, tapi majapahit memiliki teknologi dalam hal alutsista.
majapahit memiliki teknologi pembuatan meriam perunggu, pengetahuan ini mengejutkan orang eropa yg tidak menduga bahwa teknologi meriam perunggu sudah dimiliki bangsa melayu.
http://wilwatiktamuseum.wordpress.com/2012/01/02/pusaka-nusantara-meriam-armada-laut-majapahit/
"kejayaan" islam hanyalah dalam hal militer, tidak dalam hal sains
kalopun ada sains, itupun sains dari bangsa yg dijajah, seperti sains dari persia, tapi sayangnya banyak catatan scientific penting dari bangsa yg dijajah dihapus, dibakar, dimusnahkan oleh penjajah islam dgn alasan budaya kafir
Majesty- SERSAN MAYOR
-
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Pervez Hoodbhoy: Secara Kolektif Islam Telah Gagal
« on: 16 May 2013, 06:05:38 PM »
“Jauh di Lubuk Hati, Muslim Merasakan Bahwa Mereka Telah Gagal”
Dalam wawancara dengan Der Spiegel berikut ini, ahli fisika nuklir Pakistan, Pervez Hoodbhoy, memberikan gambaran jelas mengenai negara-negara Islam di abad ke-21..
"Ahli Fisika Nuklir Pakistan: "Masyarakat Islam Secara Kolektif Telah Gagal”
http://www.spiegel.de/politik/ausland/interview-mit-dem-pakistanischen-atomphysiker-pervez-hoodbhoy-a-879319.html
Kerusuhan meningkat di negara-negara Islam, dan kekuatan agama menancapkan kuku setelah revolusi Arab. Ahli Fisika Nuklir Pakistan, Pervez Hoodbhoy melihat adanya “kegagalan kolektif” masyarakat Islam. Ia menjelaskan hal tsb selama wawancara dengan SPIEGEL ONLINE.
Para siswa tampak bergembira di sekitar Pervez Hoodbhoy. Mereka mengenakan topi dan toga wisuda tingkat doctoral. Para wanita muda meletakkan tutup kepala di atas jilbabnya. Mereka baru mengetahui kalau mereka telah lulus ujian. Sekarang mereka ingin foto bersama dengan Hoodbhoy, dosen mereka yang terkenal.
Pervez Hoodbhoy, 62, adalah seorang fisikawan nuklir di Quaid-e-Azam University di Islamabad, ibukota Pakistan. Dia telah mengajar disini sejak tahun 70-an. Dia juga telah belajar dan mengajar di berbagai universitas ternama di Amerika dan Eropa, dan telah menerima berbagai penghargaan terkait berbagai kegiatan ilmiah, dan ia telah terlibat dalam isu-isu politik melalui fisika.
Misalnya, ia mengkritik proyek nuklir Pakistan dan merasuknya peran agama di sektor-sektor ilmiah, budaya dan politik. Dengan bersikap seperti ini, ia menjadikan dirinya musuh bagi Pakistan, negara yang begitu bangga karena memiliki bom atom. Sebuah universitas swasta di Lahore telah memecatnya, dan selama berbulan-bulan ia menanti gaji, hasil kerjanya di Islamabad yang seharusnya telah ia terima.
Walau demikian, tak pernah terpikirkan olehnya untuk meninggalkan Pakistan. Hoodbhoy terlahir sebagai Muslim, dalam sebuah keluarga Ishmaelite. Ia dibenci banyak orang, namun diam-diam dikagumi oleh banyak lainnya. Dan yg jelas ia tidak mau disuruh bungkam. “Aku mengatakan apa yang kupikirkan, dan aku memiliki dasar yang kuat untuk itu,” ujarnya di ruang kerja yg masih ia miliki di universitas dimana ia belum memperoleh gajinya. Foto-foto Jepang setelah kejatuhan bom atom tegantung di dinding, sementara buku-buku mengenai fisika dan politik bertumpuk di mejanya.
Dalam wawancara berikut terungkap mengapa Pervez Hoodbhoy bersikap kritis terhadap agama, serta pandangannya mengenai masa depan masyarakat Islam:
SPIEGEL : Tn. Hoodbhoy, Anda senantiasa memperingatkan mengenai radikalisasi Muslim. Bagaimana persisnya sehingga Anda berpendapat demikian?
HOODBHOY: Ketika saya mulai mengajar disini, di Quaid-e-Azam University, Islamabad, awal tahun 70-an, hanya ada satu pelajar di seluruh kampus yang mengenakan burqa. Saat ini, sekitar 70 persen perempuan disini benar-benar tertutup. Hanya 30 persen yang berbusana dengan normal.
SPIEGEL: Apakah siswa-siswa Anda memberikan alasan? Ataukah itu bukan masalah?
HOODBHOY: Kadangkala saya bertanya pada mereka, dan banyak diantaranya berkata Islam menuntut hal itu dari mereka. Lainnya mengatakan mereka mengenakan burqa atau jilbab karena sebagian besar perempuan mengenakannya. Lainnya lagi berkata mereka merasa aman seperti itu, karena saat mereka berdiri menunggu bis tidak ada yang mengganggunya.
SPIEGEL: So, bukan berarti berpaling ke jalan Allahi atau penafsiran yang lebih kaku atas agama kan?
HOODBHOY: Ya, tentu saja. Kita telah mengalami revolusi budaya teramat besar di dunia Islam, bukan hanya Pakistan, namun sedikit banyak di semua negara Islam. Pakistan dalam proses perubahan, Afghanistan telah menjadi radikal, Iran, Iraq, berbagai negara di Afrika dan dunia Arab, Mesir, Aljazair, sekarang di Mali. Cepat atau lambat, di Syria hanya akan terlihat perempuan terbungkus. Tapi, mari lihat komunitas-komunitas Islam di Eropa atau Amerika--mereka terinfeksi virus yang sama. Mengapa? Saya berpikir mereka menyampaikan pesan mereka berbeda dari yang lain. Jilbab pada dasarnya hanya label yang memberi jarak antara engkau dan orang lain. Disampaikan dengan jelas: identitas saya adalah Islam. Identitas ini berkaitan erat dengan perasaan sebagai korban sejarah. Jauh di lubuk hati, Muslim merasakan bahwa mereka telah gagal. Ini campuran sensitivitas yang membuat saya khawatir, karena mengarah ke perilaku yang sangat tidak sehat.
SPIEGEL: Anda melihat masyarakat Muslim gagal secara keseluruhan. Apakah yang Anda maksud?
HOODBHOY: Ada sekitar 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia---namun mereka tidak dapat menunjukkan prestasi besar dalam bidang apapun. Tidak di bidang politik, sosial, sains ataupun seni dan sastra. Satu-satunya yang mereka lakukan dengan penuh pengabdian adalah puasa dan sholat. Namun tidak ada usaha-usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan dalam masyarakat Islam. Tanpa disadari, orang-orang secara alami merasakan ini sebagai kegagalan kolektif.
SPIEGEL: Belakangan, ada yang disebut Arab Spring, dimana orang-orang---Muslim---berjuang untuk kondisi hidup yang lebih layak.
HOODBHOY: Arab Spring hanyalah reaksi terhadap system yang otokratis dan despotism, yang memungkinkan dunia Arab tenggelam dalam kegelapan. Namun, protes-protes tidak ditujukan untuk menuntut kebangkitan budaya atau pengetahuan. Itulah sebabnya tidak banyak perubahan yang diharapkan. Pembebasan sesungguhnya hanya akan terjadi disaat perubahan politik diikuti dengan perubahan budaya, juga perubahan sikap. Muslim-muslim Arab harus menyingkirkan kepercayaan yang salah namun telah tersebar luas, bahwa sains mengandung unsur-unsur agama apapun. Mental Insh’allah, dimana Allah dikatakan bertanggungjawab atas segalanya, bertentangan dengan cara berpikir ilmiah. Selain itu, etika kerja Arab yang buruk. Selalu berhenti untuk mematuhi kewajiban agama. Untuk tetap kompetitif di dunia modern, hal-hal seperti ketepatan waktu dan mematuhi aturan-aturan bersama oleh manusia, bukan Allah, harus diperbaiki secara dramatis.
SPIEGEL: Apakah Anda benar-benar menerima ancaman karena pernyataan seperti ini?
HOODBHOY: Bukan ancaman, tapi mereka mempersulit hidup saya. Saya baru saja dipecat dari Lahore University of Management Sciences, dimana saya mengajar fisika. Ini adalah universitas swasta yang sangat progressive, namun dalam masyarakat ada batasan-batasan ttg apa yang boleh diucapkan. Bahkan disini, di Islamabad, hidup tidak mudah bagi saya. Karena saya professor tetap, mereka tidak bisa memecat saya. Namun saya belum dibayar selama berbulan-bulan. Saya hanya berpegang pada fakta: apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern. Dan sama saja sekarang. Dan menurut mereka yang fanatik hal tersebut bukan masalah. Cara berpikir mereka masih dari abad ke-12
SPIEGEL: Ada Muslim yang benar-benar progressive, seperti mereka yang sekuler dan menghargai dunia modern. Dan mayoritas mereka juga lebih moderat dari sudut pandang agama. Anda bersikap tidak fair thp mereka sekarang.
HOODBHOY: Tentu saja ada usaha-usaha oleh sebagian masyarakat Islam untuk menjadi lebih modern di pertengahan abad ke-20. Pakistan adalah gagasan yang sangat modern ketika lahir di tahun 1947. Mesir, Indonesia, Iran, semuanya adalah masyarakat yang melihat pendidikan dan kemajuan sebagai sesuatu yang baik. (Namun) semuanya berakhir. Dan ini memiliki banyak alasan. Nasionalisme Arab gagal. Orang-orang Palestina semakin mundur. Sementara Barat memiliki kepentingan tersendiri thp perkembangan positif di negara-negara Islam, misalnya terkait minyak. Jika ada yang salah, orang-orang berpaling ke Tuhan.
SPIEGEL: Anda katakan ini sudah cukup untuk memicu radikalisasi?
HOODBHOY: Bagi banyak Muslim, satu pertanyaan belum terjawab: mengapa keagungan kita memudar? Dan jawaban yang diberikan para mullah adalah: “Karena kalian bukan Muslim yang baik! Sholat! Puasa! Tutupi perempuan kalian! Renungkan lagi penafsiran kalian thp Quran!”
Tidak ada cara untuk maju, dan kita mengalami akibatnya. Di Pakistan, kaum Sunni radikal membunuh Shiah setiap waktu hanya karena mereka dianggap kafir.
SPIEGEL : Dan cara apa yang Anda pandang benar untuk menghentikan perkembangan ini?
HOODBHOY : Masyarakat harus mengalami pengalaman berdarahnya sendiri. Dengan cara inilah Eropa menjadi sekuler. Sebelumnya terjadi pertempuran terus menerus antara Katholik dan Protestan, dan orang-orang kembali ke akal sehat mereka hanya setelah pertumpahan darah berlangsung cukup lama. Yang saya takutkan kita baru memasuki pengalaman mengerikan ini.
SPIEGEL : Terlepas dari itu, sekarang kita harus berurusan dengan kaum radikal. Bagaimana pendapat Anda mengenai pembicaraan dengan Taliban?
HOODBHOY : Mereka yang tidak siap berunding, namun berpegang pada kekerasan harus dieliminasi. Mari kita lihat Taliban di Pakistan: mereka memiliki dua tuntutan, yaitu: Pakistan memutuskan hubungan dengan Amerika, dan syariah ditetapkan sebagai satu-satunya hukum yang berlaku. Mereka tidak menghendaki jalan-jalan, sekolah, dan pekerjaan. Mereka tidak mengenal kompromi. Jelas tidak ada yang bisa berunding dengan mereka. Kita lihat ini di tahun 2009, di Lembah Swat: semakin banyak konsesi yang dibuat pemerintah Pakistan, semakin mereka mendesak maju. Harus ada yang dengan tegas berkata pada mereka: kami hanya akan bernegosiasi dengan kalian jika kalian meletakkan senjata. Dan karena mereka tidak mungkin akan melakukan ini, kita harus melawan mereka. Jika ada perundingan dengan Taliban, ini hanya bisa terjadi dalam posisi yang kuat.
SPIEGEL : So, akankah pemerintah mendapat dukungan rakyat jika melawan Taliban?
HOODBHOY : Ketika pertanyaan tersebut diajukan tahun 2009, apakah pasukan seharusnya terlibat perang dengan Taliban di Lembah Swat, ada oposisi kuat dari sebagian masyarakat. Namun demikian, pasukan tetap bergerak maju. Situasi di Lembah Swat dengan keberadaan Taliban sekarang terlihat lebih baik dari sebelumnya. Saya percaya banyak yang tidak menyukai pasukan, namun mereka lebih tidak menyukai ekstrimis. Saya yakin aksi militer masih berpeluang.
SPIEGEL : Seberapa kuat tingkat radikalisasi dalam tubuh angkatan bersenjata Pakistan, yang memiliki senjata nuklir yg siap digunakan?
HOODBHOY : Terkait komposisinya, angkatan bersenjata tidak jauh berbeda dari masyarakat dimana anggotanya berasal. Masyarakat Pakistan telah mengatur tempat bagi agenda Islam, dan ini juga berlaku pada angkatan bersenjata. Itulah sebabnya mengapa militer menghadapi masalah teramat besar. Ada perwira yang menganggap dirinya bagian dari angkatan bersenjata Pakistan, dan ada perwira yang menganggap dirinya bagian dari pasukan jihad Islam. Bagian sipil dalam tubuh angkatan bersenjata melihat hal ini dengan keprihatinan, namun mereka tidak punya pemecahan atas masalah ini.
Sumber: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24190.0
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
@atas
Kenapa tidak diceritakan, apa hubungannya antara agama Islam dengan fakta pencapaian Islam terhadap teknologi yang buruk?
Kenapa tidak diceritakan, apa hubungannya antara agama Islam dengan fakta pencapaian Islam terhadap teknologi yang buruk?
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Fri May 31, 2013 4:25 pm, total 1 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Islam, Sains dan Teknologi
emang ada?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
@atas
Emang tidak ada, Pervez Hoodbhoy mungkin hanya berhalusinasi.
Dan orang gila tidak harus sebagai orang b3g0.
Emang tidak ada, Pervez Hoodbhoy mungkin hanya berhalusinasi.
Dan orang gila tidak harus sebagai orang b3g0.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Islam, Sains dan Teknologi
bantah aja pernyataan pervez..
mampu?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Kalau dia org Indonesia dan bersedia jalan2 ke LI, mungkin.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Islam, Sains dan Teknologi
silakan pernyataan ini dibantah:
Saya hanya berpegang pada fakta: apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
...Mungkin yang anda harapkan adalah hubungan ayat-ayat AQ, hadist atau sira terhadap umat Islam dalam bidang-bidang itu. Keterangan seperti itu memang tidak diberikan. Namun perlu anda sadari bahwa sikap dan perilaku muslim itu sendiri dipengaruhi atau disetir oleh agama Islam.EbisuSensei wrote:@atas
Kenapa tidak diceritakan, apa hubungannya antara agama Islam dengan fakta pencapaian Islam terhadap teknologi yang buruk?
...Baiklah saya kutipkan beberapa statement Pervez.
Kerusuhan meningkat di negara-negara Islam, dan kekuatan agama menancapkan kuku setelah revolusi Arab. (AC: Kaum alim ulama semakin berkuasa)
Ketika saya mulai mengajar disini, di Quaid-e-Azam University, Islamabad, awal tahun 70-an, hanya ada satu pelajar di seluruh kampus yang mengenakan burqa. Saat ini, sekitar 70 persen perempuan disini benar-benar tertutup. Hanya 30 persen yang berbusana dengan normal.
Jilbab pada dasarnya hanya label yang memberi jarak antara engkau dan orang lain. Disampaikan dengan jelas: identitas saya adalah Islam. (AC: Muslim cenderung memisahkan diri dari yang lain. Artinya juga tidak mau belajar dari non-muslim yang lebih pintar)
Ada sekitar 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia---namun mereka tidak dapat menunjukkan prestasi besar dalam bidang apapun. Tidak di bidang politik, sosial, sains ataupun seni dan sastra. Satu-satunya yang mereka lakukan dengan penuh pengabdian adalah puasa dan sholat. Namun tidak ada usaha-usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan dalam masyarakat Islam
Muslim-muslim Arab harus menyingkirkan kepercayaan yang salah namun telah tersebar luas, bahwa sains mengandung unsur-unsur agama apapun. Mental Insh’allah, dimana Allah dikatakan bertanggungjawab atas segalanya, bertentangan dengan cara berpikir ilmiah. Selain itu, etika kerja Arab yang buruk. Selalu berhenti untuk mematuhi kewajiban agama. Untuk tetap kompetitif di dunia modern, hal-hal seperti ketepatan waktu dan mematuhi aturan-aturan bersama oleh manusia, bukan Allah, harus diperbaiki secara dramatis.
Bagi banyak Muslim, satu pertanyaan belum terjawab: mengapa keagungan kita memudar? Dan jawaban yang diberikan para mullah adalah: “Karena kalian bukan Muslim yang baik! Sholat! Puasa! Tutupi perempuan kalian! Renungkan lagi penafsiran kalian thp Quran!”(AC: Jawaban ngawur alias tidak rasional)
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Memang setiap perlaku orang Islam, harus menunjukkan ketaatan kepada agama.Andi Cactusa wrote:
...Mungkin yang anda harapkan adalah hubungan ayat-ayat AQ, hadist atau sira terhadap umat Islam dalam bidang-bidang itu. Keterangan seperti itu memang tidak diberikan. Namun perlu anda sadari bahwa sikap dan perilaku muslim itu sendiri dipengaruhi atau disetir oleh agama Islam.
Saya lihat tidak ada yang salah.
Ini agak panjang, jadi saya ambil yang terakhir.
....
Bagi banyak Muslim, satu pertanyaan belum terjawab: mengapa keagungan kita memudar? Dan jawaban yang diberikan para mullah adalah: “Karena kalian bukan Muslim yang baik! Sholat! Puasa! Tutupi perempuan kalian! Renungkan lagi penafsiran kalian thp Quran!”(AC: Jawaban ngawur alias tidak rasional)
Begini, menurut saya, memudar atau tidak itu masih kabur.
Jelas menjadi nggak nyambung kalau dijawab "sholat! puasa!" dan sebagainya.
Intinya, pintar atau bodoh, nggak ada kaitannya dengan agama.
Islam juga tidak melarang bergaul secara baek2 dengan agama lain.
Misalkan menempuh pendidikan di negara non-muslim, atau berinteraksi dengan non-muslim.
Nggak ada masalah.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Islam, Sains dan Teknologi
...Kalau berita baik mengenai Islam, walau hoax karangan entah siapa akan anda telan dengan sukacita. Tetapi karena apa yang dikatakan oleh Prof Pervez, yang berkaliber dunia itu bersifat negatif dan seharusnya dipandang sebagai introspeksi diri, akan selalu anda sangkal.EbisuSensei wrote:Begini, menurut saya, memudar atau tidak itu masih kabur.
Jelas menjadi nggak nyambung kalau dijawab "sholat! puasa!" dan sebagainya.
Intinya, pintar atau bodoh, nggak ada kaitannya dengan agama.
...Apanya tidak nyambung? Sudah pernahkah anda perkirakan berapa banyak waktu terbuang percuma untuk sholat saja? Katakan rata-rata IQ muslim sama dengan non muslim. Apa akan tetap sama kepintarannya bila waktu untuk belajar bagi non muslim lebih banyak? (karena tidak perlu sholat 5 kali sehari).
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Biasa saja.Andi Cactusa wrote:...Kalau berita baik mengenai Islam, walau hoax karangan entah siapa akan anda telan dengan sukacita. Tetapi karena apa yang dikatakan oleh Prof Pervez, yang berkaliber dunia itu bersifat negatif dan seharusnya dipandang sebagai introspeksi diri, akan selalu anda sangkal.
Baik ataupun buruk saya ambil hikmahnya saja.
Kalau ada yang belum jelas saya tanya.
Sebagaimana berita yang anda muat.
Waktunya sholat ya sholat.
...Apanya tidak nyambung? Sudah pernahkah anda perkirakan berapa banyak waktu terbuang percuma untuk sholat saja? Katakan rata-rata IQ muslim sama dengan non muslim. Apa akan tetap sama kepintarannya bila waktu untuk belajar bagi non muslim lebih banyak? (karena tidak perlu sholat 5 kali sehari).
Waktunya belajar ya belajar.
Waktunya bekerja ya bekerja.
Waktunya bermain ya bermain.
Kok bingung........................?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Islam, Sains dan Teknologi
waktu belajar, waktu bekerja, waktu bermain, waktu istirahat
diskors solat
di sinetron hidayah tadi malam..
CEO perusahaan lagi meeting lalu tiba-tiba melihat ke jam dinding..
langsung bilang 'astagfirullah' lalu tanpa babibubebo langsung menghentikan dan
meninggalkan meeting, ternyata untuk............................ solat.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Majesty wrote:
justru bangsa kafir saat itu punya pengetahuan dan teknologi spektakuler melebihi bangsa penjajah muslim contoh : mesir kafir dengan teknologi piramid dan mummy yg bahkan rahasia teknologinya belom terpecahkan di zaman modern.
di saat muslim sedang nafsu berperang dan menaklukkan dan menjajah, firaun (yg dihujat islam) bahkan udah bisa bikin piramid tinggi dan besar, bahkan bisa mengawetkan mayat seawet-awetnya, hal mana yg gak bisa dan gak diketahui muslim
wwwaahhhh ........ keliru cung ............ firaun hanya mewarisi bukan membuat piramid, spinx dlsb............ hi hi hi yang membuatnya adalah umatnya Nabi Nuh. Piramid, spinx dlsb itu sengaja diselamatkan dari tofan/banjir sebagai tanda/bukti peradaban yang telah dicapai manusia awalun
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
SEGOROWEDI wrote:
silakan pernyataan ini dibantah:
Saya hanya berpegang pada fakta: apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern.
anda sudah kenal dengan "non-partikel" ?
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
Jagona wrote:Majesty wrote:
justru bangsa kafir saat itu punya pengetahuan dan teknologi spektakuler melebihi bangsa penjajah muslim contoh : mesir kafir dengan teknologi piramid dan mummy yg bahkan rahasia teknologinya belom terpecahkan di zaman modern.
di saat muslim sedang nafsu berperang dan menaklukkan dan menjajah, firaun (yg dihujat islam) bahkan udah bisa bikin piramid tinggi dan besar, bahkan bisa mengawetkan mayat seawet-awetnya, hal mana yg gak bisa dan gak diketahui muslim
wwwaahhhh ........ keliru cung ............ firaun hanya mewarisi bukan membuat piramid, spinx dlsb............ hi hi hi yang membuatnya adalah umatnya Nabi Nuh. Piramid, spinx dlsb itu sengaja diselamatkan dari tofan/banjir sebagai tanda/bukti peradaban yang telah dicapai manusia awalun
trus muhammad dan umatnya bisa bikin apa?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
SEGOROWEDI wrote:Jagona wrote:Majesty wrote:
justru bangsa kafir saat itu punya pengetahuan dan teknologi spektakuler melebihi bangsa penjajah muslim contoh : mesir kafir dengan teknologi piramid dan mummy yg bahkan rahasia teknologinya belom terpecahkan di zaman modern.
di saat muslim sedang nafsu berperang dan menaklukkan dan menjajah, firaun (yg dihujat islam) bahkan udah bisa bikin piramid tinggi dan besar, bahkan bisa mengawetkan mayat seawet-awetnya, hal mana yg gak bisa dan gak diketahui muslim
wwwaahhhh ........ keliru cung ............ firaun hanya mewarisi bukan membuat piramid, spinx dlsb............ hi hi hi yang membuatnya adalah umatnya Nabi Nuh. Piramid, spinx dlsb itu sengaja diselamatkan dari tofan/banjir sebagai tanda/bukti peradaban yang telah dicapai manusia awalun
trus muhammad dan umatnya bisa bikin apa?
jawab aja yang aku tanyakan pada tempatnya ...................... okewey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
disinialh tempatnya...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
SEGOROWEDI wrote:
disinialh tempatnya...
hi hi hi ............. mana jawabannya ............. anak tk
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
anda yang harus jawab ini:
trus muhammad dan umatnya bisa bikin apa?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
SEGOROWEDI wrote:
anda yang harus jawab ini:
trus muhammad dan umatnya bisa bikin apa?
orang yang bijak itu kalo ditanya jawab dulu baru nanya .......... jangan ditanya malah nanya .......... itu namanya picik
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
suruh membantah ini:
Saya hanya berpegang pada fakta: apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern.
malah tanya...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Islam, Sains dan Teknologi
SEGOROWEDI wrote:
suruh membantah ini:
Saya hanya berpegang pada fakta: apa penemuan atau pencapaian signifikan yang telah dibuat Muslim dalam seribu tahun terakhir? Listrik? Gelombang elektromagnetic? Antibiotik? Mesin pembakaran? Komputer? Tidak ada, nol besar, bahkan tidak ada sumbangan apapun bagi peradaban modern.
malah tanya...
aku nanya (postingan 1 juni 2013) anda kenal "non-partikel" ? ............ jawab dulu baru aku jawab pertanyaan anda ......................... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: Islam, Sains dan Teknologi
langsung aja gunakan pengertian non partikelmu untuk membantah
malah nanyak
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 2 dari 11 • 1, 2, 3, ... 9, 10, 11
Similar topics
» Islam pelopor Sains
» islam vs kristen dalam dunia sains
» Fakta Sains menggugurkan Al Kitab
» [info terkait teknologi] Teknologi Pencakokan Pepaya
» Sains dalam PL
» islam vs kristen dalam dunia sains
» Fakta Sains menggugurkan Al Kitab
» [info terkait teknologi] Teknologi Pencakokan Pepaya
» Sains dalam PL
Halaman 2 dari 11
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik