Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Halaman 19 dari 34 • Share
Halaman 19 dari 34 • 1 ... 11 ... 18, 19, 20 ... 26 ... 34
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
First topic message reminder :
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
1. Fenomena & Siapa Yang disalib
Secara jelas Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa Isa Al Masih tidak mati dibunuh pada kayu salib.
"Dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al Masih anak Maryam rasul Allah itu. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka ... ". (An-Nisa' / 4 : 157).
Frase "Ma qotaluhu wama sholabuhu" yang berarti: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya" haruslah diartikan kesinambungan satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa secara umum. Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan cara khusus yakni dengan penyaliban ( Tiang lurus versi Mang Odoy )
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lsa Al Masih tidak disalib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas Iskariot Pendapat seperti ini sulit dipertanggungjawabkan sebab Al-Qur'an sama sekali tidak pernah menyebut atau mengkisahkan nama tersebut.
dinukilkan Ibnu Jarir menyatakan bahwa rupa Isa disamakan kepada Yahuda (Yudas) itu sendiri, sehingga dialah yang ditangkap dan dialah yang disalib."
Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang ahlul kitab yang masuk Islam, diantaranya Wahab bin Munabbih.
Jadi, jelas bahwa umat Islam mengenal Yudas dari ahlul kitab, bukan dari Al-Quran.
Kelanjutan kehidupan Isa Al Masih berlanjut sampai usia lanjut dapat kita baca dari keterangan Al-Qur'an
surat Ali Imran/3:46.
"Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan ketika sesudah dewasa."
Kamus Bahasa Arab "Munjid fil Lughati wal Adabi" mengartikan "kahlan" sebagai "man kaanat sinnu 'umrihi bainal tsalatsina wal khamsina taqriban" (seorang yang berusia kurang 30-50 tahun).
Al Imam Raghib, seperti dikutib Saleh A. Nahdi (Bibel dalam Timbangan, PT Arista Brahmatyasa, 1994, h. 20) mengatakan bahwa "kahlan" sebagai "man wakhatahu syaib" (orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut).
Adapun bukti-bukti sejarah bahwa Isa Al Masih hidup sampai usia lanjut, diantaranya:
1. Dalam usia lanjut yang dimulai antara 40-50 tahun, Yesus masih memberikan pengajaran. Masa hidup tadi disaksikan bukan saja oleh para penginjil melainkan juga oleh semua pemimpin-pemimpin gereja yang datang ke Asia bersama Yahya yang menyampaikan riwayat itu kepada pemimpin-pemimpin gereja adalah Yahya sendiri (C.R. Gregory, Canon and the New Testament).
2. James Moffat: Pemuda-pemuda gereja di Asia percaya kematian Yesus itu terjadi di zaman Kladius tahun 41-50. Papias sendiri mengatakan bahwa pada usia tersebut Yesus masih mengajar.
Selanjutnya Nabi Isa As menjalani masa-masa kehidupannya sampai meninggal dan dimakamkan yang kita dapatkan dari penjelasan Al-Qur'an
surat Al Mu'minun/23:50:
"Dan kami telah jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata hagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir ".
Dimanakah tempat yang oleh ayat ini disebut "suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir"?
Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.
"Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."
Satu jenazah yang mempunyai keis¬timewaan dengan keranda dan satu je¬nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.
2. kenaikan Isa AS
surat Ali Imran/3:55:menjelaskan :
"(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepadaKu, dan membersihkan engkau dari pada orang¬orang kafir, dan akan menjadikan orang¬orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir itu sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu."
Al Alusi, dalam Tafsirnya yang terkenal Ruhul Ma'ani (Darul Kutub Al Ilmiyah, Beirut, 1994), jilid III, ha1.179 memberikan pendapat tentang Mutawaffika, yang artinya telah mematikan engkau, yaitu menyempurnakan ajal engkau (mustaufi ajalaka) dan mematikan engkau menurut jalan biasa, tidak sampai dapat dikuasai oleh musuh yang hendak membunuh engkau.
Beliau menjelaskan lagi bahwa arti warafi'uka ilayya (dan mengangkat engkau kepadaKu), telah mengangkat derajat beliau, memuliakan beliau, mendudukkan beliau ditempat yang tinggi, yaitu ruh beliau sesudah mati. Bukan mengangkat badannya. Lalu Al Alusi mengemukakan beberapa kata rafa'a yang berarti "mengangkat" dari beberapa ayat Al Qur'an yang tiada lain artinya adalah mengangkat kemuliaan ruhani sesudah meninggal.
Sayid Rasyid Ridha menguraikan jawabannya:
"Tidak ada nash yang sharih (tegas) di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup disana seperti di dunia ini, sehingga perlu menurut sunnatullah tentang makan dan minum, sehingga menimhulkan pertanyaan tentang makanan beliau sehari-hari. Dan tidak pula ada nash yang sharih menyatakan beliau akan turun dari langit. Itu hanyalah aqidah dari kebanyakan orang Nasrani, sedang mereka itu telah berusaha sejak lahirnya Islam menyebarkan kepercayaan ini di dalam kalangan muslimin.
Beliau menegaskan:
"Ini adalah masalah khilafiyah.
Dr. Quraish Shihab, dalam harian Republika, hal 10 tanggal 18 Nopember 1994:
"Bahwa Isa a.s kini masih hidup di langit, bukanlah satu kewajiban untuk mempercayainya, serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al Masih dan akan turunnya kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut walaupun banyak kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih. Tidak sedikit ulama yang menilai bahwa informasi mereka pada hakekatnya bersandar dari sisa kepercayaan kedua perowi hadits¬hadits itu."
Dari beberapa pendapat ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Isa Al Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun, akan terkena sunnatullah kematian "Setiap nafs (yang berjiwa), akan menghadapi kematian" (Ali Imran/3:185).
Bahwa Isa Al Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata rafa'a seperti ini bisa juga kita temui dalam surat Al Mujadilah/58:11 "....Allah akan mengangkat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (Maryam/19:57).
Bahwa hadits-hadits Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode dimana Isa akan mengoreksi keislaman bani Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa, atau menyebut Isa Al Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini, tidak bisa dijadikan pedoman yang kokoh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta dibawah ini: Pertama, Hadits-hadits tersebut termasuk hadits ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal aqidah. Kedua, walaupun menurut Bukhari sanadnya shahih tetapi karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Qur'an yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al Masih telah wafat maka untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi ada jama'ah Ahmadiyah Qodian, hadits tersebut lebih baik ditinggalkan saja. Ketiga, hadits-hadits tersebut, bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya).
Semoga Mencerahkan
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
1. Fenomena & Siapa Yang disalib
Secara jelas Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa Isa Al Masih tidak mati dibunuh pada kayu salib.
"Dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al Masih anak Maryam rasul Allah itu. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka ... ". (An-Nisa' / 4 : 157).
Frase "Ma qotaluhu wama sholabuhu" yang berarti: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya" haruslah diartikan kesinambungan satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa secara umum. Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan cara khusus yakni dengan penyaliban ( Tiang lurus versi Mang Odoy )
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lsa Al Masih tidak disalib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas Iskariot Pendapat seperti ini sulit dipertanggungjawabkan sebab Al-Qur'an sama sekali tidak pernah menyebut atau mengkisahkan nama tersebut.
dinukilkan Ibnu Jarir menyatakan bahwa rupa Isa disamakan kepada Yahuda (Yudas) itu sendiri, sehingga dialah yang ditangkap dan dialah yang disalib."
Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang ahlul kitab yang masuk Islam, diantaranya Wahab bin Munabbih.
Jadi, jelas bahwa umat Islam mengenal Yudas dari ahlul kitab, bukan dari Al-Quran.
Kelanjutan kehidupan Isa Al Masih berlanjut sampai usia lanjut dapat kita baca dari keterangan Al-Qur'an
surat Ali Imran/3:46.
"Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan ketika sesudah dewasa."
Kamus Bahasa Arab "Munjid fil Lughati wal Adabi" mengartikan "kahlan" sebagai "man kaanat sinnu 'umrihi bainal tsalatsina wal khamsina taqriban" (seorang yang berusia kurang 30-50 tahun).
Al Imam Raghib, seperti dikutib Saleh A. Nahdi (Bibel dalam Timbangan, PT Arista Brahmatyasa, 1994, h. 20) mengatakan bahwa "kahlan" sebagai "man wakhatahu syaib" (orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut).
Adapun bukti-bukti sejarah bahwa Isa Al Masih hidup sampai usia lanjut, diantaranya:
1. Dalam usia lanjut yang dimulai antara 40-50 tahun, Yesus masih memberikan pengajaran. Masa hidup tadi disaksikan bukan saja oleh para penginjil melainkan juga oleh semua pemimpin-pemimpin gereja yang datang ke Asia bersama Yahya yang menyampaikan riwayat itu kepada pemimpin-pemimpin gereja adalah Yahya sendiri (C.R. Gregory, Canon and the New Testament).
2. James Moffat: Pemuda-pemuda gereja di Asia percaya kematian Yesus itu terjadi di zaman Kladius tahun 41-50. Papias sendiri mengatakan bahwa pada usia tersebut Yesus masih mengajar.
Selanjutnya Nabi Isa As menjalani masa-masa kehidupannya sampai meninggal dan dimakamkan yang kita dapatkan dari penjelasan Al-Qur'an
surat Al Mu'minun/23:50:
"Dan kami telah jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata hagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir ".
Dimanakah tempat yang oleh ayat ini disebut "suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir"?
Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.
"Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."
Satu jenazah yang mempunyai keis¬timewaan dengan keranda dan satu je¬nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.
2. kenaikan Isa AS
surat Ali Imran/3:55:menjelaskan :
"(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepadaKu, dan membersihkan engkau dari pada orang¬orang kafir, dan akan menjadikan orang¬orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir itu sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu."
Al Alusi, dalam Tafsirnya yang terkenal Ruhul Ma'ani (Darul Kutub Al Ilmiyah, Beirut, 1994), jilid III, ha1.179 memberikan pendapat tentang Mutawaffika, yang artinya telah mematikan engkau, yaitu menyempurnakan ajal engkau (mustaufi ajalaka) dan mematikan engkau menurut jalan biasa, tidak sampai dapat dikuasai oleh musuh yang hendak membunuh engkau.
Beliau menjelaskan lagi bahwa arti warafi'uka ilayya (dan mengangkat engkau kepadaKu), telah mengangkat derajat beliau, memuliakan beliau, mendudukkan beliau ditempat yang tinggi, yaitu ruh beliau sesudah mati. Bukan mengangkat badannya. Lalu Al Alusi mengemukakan beberapa kata rafa'a yang berarti "mengangkat" dari beberapa ayat Al Qur'an yang tiada lain artinya adalah mengangkat kemuliaan ruhani sesudah meninggal.
Sayid Rasyid Ridha menguraikan jawabannya:
"Tidak ada nash yang sharih (tegas) di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup disana seperti di dunia ini, sehingga perlu menurut sunnatullah tentang makan dan minum, sehingga menimhulkan pertanyaan tentang makanan beliau sehari-hari. Dan tidak pula ada nash yang sharih menyatakan beliau akan turun dari langit. Itu hanyalah aqidah dari kebanyakan orang Nasrani, sedang mereka itu telah berusaha sejak lahirnya Islam menyebarkan kepercayaan ini di dalam kalangan muslimin.
Beliau menegaskan:
"Ini adalah masalah khilafiyah.
Dr. Quraish Shihab, dalam harian Republika, hal 10 tanggal 18 Nopember 1994:
"Bahwa Isa a.s kini masih hidup di langit, bukanlah satu kewajiban untuk mempercayainya, serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al Masih dan akan turunnya kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut walaupun banyak kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih. Tidak sedikit ulama yang menilai bahwa informasi mereka pada hakekatnya bersandar dari sisa kepercayaan kedua perowi hadits¬hadits itu."
Dari beberapa pendapat ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Isa Al Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun, akan terkena sunnatullah kematian "Setiap nafs (yang berjiwa), akan menghadapi kematian" (Ali Imran/3:185).
Bahwa Isa Al Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata rafa'a seperti ini bisa juga kita temui dalam surat Al Mujadilah/58:11 "....Allah akan mengangkat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (Maryam/19:57).
Bahwa hadits-hadits Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode dimana Isa akan mengoreksi keislaman bani Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa, atau menyebut Isa Al Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini, tidak bisa dijadikan pedoman yang kokoh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta dibawah ini: Pertama, Hadits-hadits tersebut termasuk hadits ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal aqidah. Kedua, walaupun menurut Bukhari sanadnya shahih tetapi karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Qur'an yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al Masih telah wafat maka untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi ada jama'ah Ahmadiyah Qodian, hadits tersebut lebih baik ditinggalkan saja. Ketiga, hadits-hadits tersebut, bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya).
Semoga Mencerahkan
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@atas
Silahkan cek di DEBAT VERSUS ...kita lanjut ngobrolnya disana..
Silahkan cek di DEBAT VERSUS ...kita lanjut ngobrolnya disana..
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
mang odoy wrote:@atas
Silahkan cek di DEBAT VERSUS ...kita lanjut ngobrolnya disana..
sekalian si puput tuh dijamu..
dia bilang: isa disalabu tapi tidak sampai mati
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:mang odoy wrote:@atas
Silahkan cek di DEBAT VERSUS ...kita lanjut ngobrolnya disana..
sekalian si puput tuh dijamu..
dia bilang: isa disalabu tapi tidak sampai mati
Dugaan sayah, Puteramentari itu satu guru dengan sayah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
[color:29f5=#ff6633i]sa disalabu tapi tidak sampai mati
bisa minta kisahnya?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:mang odoy wrote:@atas
Silahkan cek di DEBAT VERSUS ...kita lanjut ngobrolnya disana..
sekalian si puput tuh dijamu..
dia bilang: isa disalabu tapi tidak sampai mati
tentu saja benar, karena menurut kitab kanonik yesus disalib tapi tidak mati.
ingat ya nak, menurut injil bukan menurut Al Qur'an
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
yang saya pertanyakan isa, put
betapa antar seukuwah pada beda-beda semua pemahamannya
- ada yang bilang tidak disalabu (odong, abu)
- ada yang bilang disalabu (puput, kedung)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:
yang saya pertanyakan isa, put
betapa antar seukuwah pada beda-beda semua pemahamannya
- ada yang bilang tidak disalabu (odong, abu)
- ada yang bilang disalabu (puput, kedung)
kalo menurut Al Qur'an, Isa tidak di salabu.
kalo menurut kitab kanon, yesus disalabu tapi tidak mati.
kok ngeyel terus sich
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
ada muslim bilang: isa tidak disalaba
ada muslim bilang: isa disalaba
mana yang bener?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
@ Ibnu Sabil
Maaf, saya berbeda pendapat dengan anda tentang Penyaliban Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berdasarkan firman Allah dalam Al Qur'an berikut ini:
"Dan ucapan mereka, 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah,' padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mempunyai pengetahuan yang pasti tentang ini, melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin;" (An-Nisa 4:158)
Ma shalabuu-hu artinya, mereka tidak menyebabkan kematian dia pada tiang salib, sebab shalab itu cara membunuh yang terkenal. Orang berkata shalaba al lishsha, yakni ia membunuh pencuri itu dengan memakunya pada tiang salib. Ayat itu tidak mengingkari kenyataan bahwa Nabi Isa as dipakukan ke tiang salib, tetapi menyangkal beliau mati di atas salib itu.
Syubbiha lahum artinya Nabi Isa as ditampakkan kepada orang-orang Yahudi seperti orang yang mati disalib; atau hal kematian Nabi Isa as menjadi samar atau menjadi teka-teki kepada mereka. Syubbiha 'alaihi al-amru artinya hal itu dibuat kalang-kabut, samar atau teka-teki kepadanya (Kamus Arabic-English Lexicon oleh E.W. Lane).
Maa qataluu-hu yaqinan artinya, (1) mereka tidak membunuh dia dengan nyata, (2) mereka tidak mengubah (dugaan mereka) jadi keyakinan yakni, pengetahuan mereka tentang kematian Nabi Isa as pada tiang salib tidak demikian pastinya sampai tidak ada suatu celah keraguan pun dalam pikiran mereka bahwa mereka benar-benar telah membunuh beliau as. Dalam hal ini kata ganti hu dalam qataluu-hu menunjuk kepada kata benda dzhann (dugaan). Orang-orang Arab berkata qatala asy-syai'a khubran, yakni ia memperoleh pengetahuan sepenuhnya dan pasti mengenai hal itu supaya meniadakan segala kemungkinan untuk meragukan hal itu. (Kamus Arabic-English Lexicon oleh E.W. Lane, Lisanul 'Arab oleh Imam Abu'l Fadhl-Jama'l-ud-Din Muhammad ibn Mukarram dan Al Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an oleh Syaikh Abu'l Qasim Husain ibnu Muhammad ar-Raghib).
Sesungguhnya di dalam Al Qur'an jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak wafat pada tiang salib. Sedangkan - menurut Hadits - beliau as wafat secara wajar pada usia 120 tahun. Fakta-fakta berikut ini - sebagaimana dikisahkan dalam Injil - mendukung sangat kuat terhadap keterangan Al Qur'an itu:
1. Karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as itu seorang Rasul Allah, tidak mungkin mati pada kayu salib, karena:
a. menurut Bible, "orang yang tergantung itu terkutuklah bagi Tuhan Allah" (Ulangan 12:23), dan
b. menurut Al Qur'an: "Allah telah menetapkan 'Aku dan Rasul-rasulku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujadalah 58:22). Jadi, tidak mungkin seorang Nabi/Utusan Allah dibiarkan mati terkutuk, bahkan Allah telah menetapkan bahwa Nabi/Utusan Allah itu pasti akan menang.
2. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah berdoa kepada Tuhan dalam kesakitan yang amat sangat, "biarkanlah kiranya cawan (ujian kematian di atas salib) ini lepas dariku" (Markus 14:36; Matius 26:29; Lukas 22:42); dan doa beliau as telah terkabul (Iberani 5:7).
3. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebelumnya, telah mengabarkan bahwa seperti Nabi Yunus as yang telah masuk ke dalam perut ikan dan telah keluar lagi hidup-hidup (Matius 12:40), beliau as pun akan tinggal dalam perut bumi selama tiga hari, dan akan keluar lagi hidup-hidup.
4. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah menubuatkan pula bahwa beliau as akan pergi mencari 10 dari 12 suku Bani Israil yang hilang / sesat (Yohanes 10:16). Bahkan orang-orang Yahudi (suku Farisi & Saduki) di masa beliau as pun percaya bahwa suku-suku bangsa Israil yang hilang itu telah terpencar ke berbagai negeri (Yohanes 7:34-35).
5. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah terpancang pada tiang salib hanya selama kira-kira tiga jam (Yohanes 19:14) dan sebagai orang yang memiliki kesehatan jasmani yang normal, beliau as tidak mungkin wafat dalam waktu yang sependek itu.
6. Segera setelah Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diturunkan dari tiang salib, pinggang beliau as ditusuk, kemudian darah serta air keluar darinya. Hal demikian merupakan tanda yang pasti bahwa beliau as pada waktu itu masih hidup (Yohanes 19:34).
7. Orang-orang Yahudi merasa tidak yakin tentang kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebab mereka telah meminta kepada Pilatus untuk menempatkan penjaga di kuburannya: "supaya jangan murid-muridnya datang mencuri dia, serta mengatakan kepada kaum, bahwa ia sudah bangkit dari antara orang mati" (Matius 27:64).
8. Dalam kitab Injil manapun, tidak ada satupun pernyataan tertulis dari seorang sakti yang menegaskan bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah wafat ketika beliau as diturunkan dari tiang salib atau ketika beliau as berada dalam kuburan khas orang-orang Yahudi. Lagi pula, tak seorang pun dari antara murid-murid beliau as hadir di tempat kejadian, semuanya melarikan diri tatkala beliau as dibawa ke tempat penyaliban. Rupanya, kejadian sesungguhnya adalah, karena impian istri Pilatus yang mengingatkannya "Jangan berbuat barang apa pun ke atas orang yang benar itu" (Matius 27:19), maka Pilatus, penguasa yang mewakili pemerintahan Romawi pada waktu itu, percaya bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak bersalah. Kemudian, Pilatus bersekongkol dengan Yusuf Arimatea - seorang tokoh dari Ikatan Persaudaraan Essenes, tempat Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as pernah menjadi anggotanya, sebelum beliau as diutus Allah sebagai Nabi - untuk menolong jiwa beliau as. Sidang pemeriksaan perkara Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berlangsung pada hari Jum'at, karena Pilatus dengan sengaja mengulur-ulur waktu, dengan maksud bahwa esok harinya jatuh pada hari Sabat, saat orang-orang terhukum salib tidak boleh dibiarkan tetap di atas tiang salib sesudah matahari terbenam. Ketika pada akhirnya Pilatus merasa terpaksa menghukum Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as karena desakan para pendeta Yahudi, ia memberikan keputusannya hanya tiga jam sebelum terbenamnya matahari, dengan demikian keadaan pada waktu itu meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang yang normal kesehatannya tinggal di atas tiang salib dalam waktu sesingkat itu dapat mati. Selain itu, Pilatus telah sudi mengusahakan aga Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diberi anggur atau cuka dicampur dengan rempah-rempah mur (myrrh) untuk mengurangi rasa sakit beliau as. Setelah tiga jam tergantung, beliau as diturunkan dari tiang salib dalam keadaan pingsan karena pengaruh mur (myrrh) yang diminumkan kepada beliau as, Pilatus dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf Arimatea, dan menyerahkan badan beliau as kepadanya. Lain halnya dengan kedua penjahat yang disalibkan bersamaan dengan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, tulang-tulang beliau as tidak dipatahkan, dan Yusuf Arimatea telah meletakkan badan beliau as di suatu rongga (dalam kuburan khas orang-orang Yahudi) yang ruangnya luas, digali di bagian samping bukit padas. Ketika itu tidak ada ilmu pemeriksaan mayat (medical autopsy), tidak ada percobaan stethoscopis, tidak diadakan pemeriksaan dari segi hukum dengan pertolongan kesaksian dari mereka yang terakhir bersama beliau as (Lihat buku "Mystical life of Yesus" oleh H. Spencer Lewis).
9. Marham Isa (salep Isa) yang terkenal itu dibuat dan dipakai untuk mengobati luka-luka Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, dan beliau as diurus serta dirawat oleh Yusuf Arimatea dan Nicodemus yang juga seorang yang sangat terpelajar dan anggota yang amat terhormat dari Ikatan Persaudaraan Essenes.
10. Setelah luka-luka beliau cukup sembuh, Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as meninggalkan kuburan khas orang-orang Yahudi itu dan menemua beberapa murid beliau as dan bersantap bersama mereka, lalu menempuh perjalanan jauh dari Yerusalem ke Galilea dengan berjalan kaki (Lukas 24:50).
Dua pendapat yang berbeda tersebar di tengah-tengah orang-orang Yahudi mengenai dugaan kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as. Beberapa di antara mereka berpendapat bahwa beliau as pertama-tama dibunuh, kemudian badan beliau as digantung pada tiang salib, sedang yang lainnya berpendapat bahwa beliau as dibunuh dengan cara dipakukan pada tiang salib. Pendapat pertama tercermin dalam Kisah Rasul-rasul 5:50, kita baca, "Yang sudah kamu ini bunuh dan menggantungkan dia pada kayu itu." Al Qur'an membantah kedua pendapat itu dengan manyatakan, "mereka tidak membunuhnya, dan tidak pula mematikannya di atas salib." Pertama, Al Qur'an menolak pembunuhan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as dalam bentuk apapun, dan selanjutnya menyangkal cara pembunuhan yang khas dengan menggantungkan beliau as pada tiang salib. Tetapi, Al Qur'an tidak menolak bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as digantung pada tiang salib; Al Qur'an hanya menyangkal kewafatannya di atas tiang salib.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
jadi..
isa tak diapa-apain sama yhudi?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
jadi..
isa tak diapa-apain sama yhudi?
Salah-satu tugas Imam Mahdi yang anda tanyakan adalah MEMECAHKAN SALIB. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as telah melaksanakan tugasnya, yakni MEMECAHKAN RAHASIA PENYALIBAN NABI ISA AL MASIH (YESUS KRISTUS) AS, sehingga:
1. Orang-orang Yahudi kecewa karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak termasuk orang yang terkutuk pada pandangan Allah berdasarkan Bible, dan beliau as diselamatkan dari kematian di tiang salib.
2. Orang-orang Nasrani kecewa karena ajaran Penebusan Dosa menjadi porak-poranda, karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak ditinggalkan oleh Allah, melainkan diselamatkan dari kematian di atas tiang salib.
3. Orang-orang Islam yang masih menunggu-nunggu turunnya Nabi Isa Ibnu Maryam as frustasi karena sudah lebih dari 2000 tahun tidak juga turun.
4. Al Qur'an BENAR bahwa "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'" (Al Mujadalah 58:22), karena Allah telah menolong dan menyelamatkan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as dari kematian di atas tiang salib, lalu pergi ke arah Timur, menyelesaikan tugas-nya dalam mencari 10 domba-domba Israel yang sesat, hingga berhasil menang/sukses. Beliau as wafat pada usia 120 tahun, dan kuburannya ada di Kashmir.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
lha iyaaaaaaaaaa...
isa tidak diapa-apain sama yahudi
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:
lha iyaaaaaaaaaa...
isa tidak diapa-apain sama yahudi
SALAH KAPRAH
Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil telah dicemoohkan, difitnah, dituduh nabi palsu dan dianiaya oleh para ulama dan orang-orang Yahudi (Bani Israil), persis seperti Perumpamaan Isa Ibnu Maryam / Imam Mahdi as yang diutus Allah kepada sekalian manusia, telah dicemoohkan, difitnah, dituduh nabi palsu dan dianiaya oleh para ulama dan orang-orang Islam (Az-Zukhruf 43:58).
Cemoohan Bani Israil kepada Nabi Isa Al Masih as dan cemoohan umat Islam kepada Perumpamaan Isa Ibnu Maryam / Imam Mahdi as merupakan bukti kebenaran keduanya sebagai Nabi atau Utusan/Rasul Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an: "Tidak pernah datang kepada mereka seorang Nabi/Rasul, melainkan mereka senantiasa mencemoohkannya." (Az-Zukhruf 43:58 & Yaasin 36:31). Dan, keduanya diselamatkan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an: "Allah telah menetapkan bahwa, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'." (Al Mujadallah 58:22)
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Kedunghalang wrote:
Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil telah dicemoohkan, difitnah, dituduh nabi palsu dan dianiaya oleh para ulama dan orang-orang Yahudi (Bani Israil),
mana ceritanya menurut qoran?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:
Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil telah dicemoohkan, difitnah, dituduh nabi palsu dan dianiaya oleh para ulama dan orang-orang Yahudi (Bani Israil),
mana ceritanya menurut qoran?
Tidak diceriterakan di dalam Al Qur'an secara detail, tetapi hanya berupa isyarat secara umum (Yaasin 36:31 & Az-Zukhruf 43:58), karena Al Qur'an adalah Kitab Suci yang sudah disempurnakan Allah, yang tidak ada keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk bagi ORANG-ORANG BERTAKWA.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
gak ada cerita/kisahnya..
jadi kamu hanya ngarang lalu berbusa-busa soal qoran
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:
gak ada cerita/kisahnya..
jadi kamu hanya ngarang lalu berbusa-busa soal qoran
Tidak diceritakan secara detail/khusus, tetapi Al Qur'an secara umum menjelaskan bahwa Nabi-nabi/Rasul-rasul yang BENAR DIUTUS ALLAH itu senantiasa DICEMOOHKAN (Yaasin 36:31 & Az-Zukhruf 43:8) termasuk Nabi Isa Al Masih as dan Perumpamaan Ibnu Maryam / Imam Mahdi as. JELAS?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
asal cuap
tapi gak bisa mempertanggung-jawabkan cuapannya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
SEGOROWEDI wrote:
asal cuap
tapi gak bisa mempertanggung-jawabkan cuapannya
Dengan mengutip ayat suci Al Qur'an yang terkait, saya sudah mempertanggung-jawabkan kebenaran kisah Nabi Isa Al Masih as, karena Al Qur'an adalah kumpulan firman-firman Allah Yang Maha Suci, dan saya berserah diri kepada kehendak-Nya. Itulah makna ISLAM dan MUSLIM.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Gak apa2 pak kedung, berbeda pendapat adalah hak masing2 individu. Tapi keyakinan saya merujuk pada apa kata al qur'an yang anda bawa juga.Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
@ Ibnu Sabil
Maaf, saya berbeda pendapat dengan anda tentang Penyaliban Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berdasarkan firman Allah dalam Al Qur'an berikut ini:
"Dan ucapan mereka, 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah,' padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mempunyai pengetahuan yang pasti tentang ini, melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin;" (An-Nisa 4:158)
Ma shalabuu-hu artinya, mereka tidak menyebabkan kematian dia pada tiang salib, sebab shalab itu cara membunuh yang terkenal. Orang berkata shalaba al lishsha, yakni ia membunuh pencuri itu dengan memakunya pada tiang salib. Ayat itu tidak mengingkari kenyataan bahwa Nabi Isa as dipakukan ke tiang salib, tetapi menyangkal beliau mati di atas salib itu.
Syubbiha lahum artinya Nabi Isa as ditampakkan kepada orang-orang Yahudi seperti orang yang mati disalib; atau hal kematian Nabi Isa as menjadi samar atau menjadi teka-teki kepada mereka. Syubbiha 'alaihi al-amru artinya hal itu dibuat kalang-kabut, samar atau teka-teki kepadanya (Kamus Arabic-English Lexicon oleh E.W. Lane).
Maa qataluu-hu yaqinan artinya, (1) mereka tidak membunuh dia dengan nyata, (2) mereka tidak mengubah (dugaan mereka) jadi keyakinan yakni, pengetahuan mereka tentang kematian Nabi Isa as pada tiang salib tidak demikian pastinya sampai tidak ada suatu celah keraguan pun dalam pikiran mereka bahwa mereka benar-benar telah membunuh beliau as. Dalam hal ini kata ganti hu dalam qataluu-hu menunjuk kepada kata benda dzhann (dugaan). Orang-orang Arab berkata qatala asy-syai'a khubran, yakni ia memperoleh pengetahuan sepenuhnya dan pasti mengenai hal itu supaya meniadakan segala kemungkinan untuk meragukan hal itu. (Kamus Arabic-English Lexicon oleh E.W. Lane, Lisanul 'Arab oleh Imam Abu'l Fadhl-Jama'l-ud-Din Muhammad ibn Mukarram dan Al Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an oleh Syaikh Abu'l Qasim Husain ibnu Muhammad ar-Raghib).
Sesungguhnya di dalam Al Qur'an jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak wafat pada tiang salib. Sedangkan - menurut Hadits - beliau as wafat secara wajar pada usia 120 tahun. Fakta-fakta berikut ini - sebagaimana dikisahkan dalam Injil - mendukung sangat kuat terhadap keterangan Al Qur'an itu:
1. Karena Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as itu seorang Rasul Allah, tidak mungkin mati pada kayu salib, karena:
a. menurut Bible, "orang yang tergantung itu terkutuklah bagi Tuhan Allah" (Ulangan 12:23), dan
b. menurut Al Qur'an: "Allah telah menetapkan 'Aku dan Rasul-rasulku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujadalah 58:22). Jadi, tidak mungkin seorang Nabi/Utusan Allah dibiarkan mati terkutuk, bahkan Allah telah menetapkan bahwa Nabi/Utusan Allah itu pasti akan menang.
2. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah berdoa kepada Tuhan dalam kesakitan yang amat sangat, "biarkanlah kiranya cawan (ujian kematian di atas salib) ini lepas dariku" (Markus 14:36; Matius 26:29; Lukas 22:42); dan doa beliau as telah terkabul (Iberani 5:7).
3. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebelumnya, telah mengabarkan bahwa seperti Nabi Yunus as yang telah masuk ke dalam perut ikan dan telah keluar lagi hidup-hidup (Matius 12:40), beliau as pun akan tinggal dalam perut bumi selama tiga hari, dan akan keluar lagi hidup-hidup.
4. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah menubuatkan pula bahwa beliau as akan pergi mencari 10 dari 12 suku Bani Israil yang hilang / sesat (Yohanes 10:16). Bahkan orang-orang Yahudi (suku Farisi & Saduki) di masa beliau as pun percaya bahwa suku-suku bangsa Israil yang hilang itu telah terpencar ke berbagai negeri (Yohanes 7:34-35).
5. Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah terpancang pada tiang salib hanya selama kira-kira tiga jam (Yohanes 19:14) dan sebagai orang yang memiliki kesehatan jasmani yang normal, beliau as tidak mungkin wafat dalam waktu yang sependek itu.
6. Segera setelah Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diturunkan dari tiang salib, pinggang beliau as ditusuk, kemudian darah serta air keluar darinya. Hal demikian merupakan tanda yang pasti bahwa beliau as pada waktu itu masih hidup (Yohanes 19:34).
7. Orang-orang Yahudi merasa tidak yakin tentang kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, sebab mereka telah meminta kepada Pilatus untuk menempatkan penjaga di kuburannya: "supaya jangan murid-muridnya datang mencuri dia, serta mengatakan kepada kaum, bahwa ia sudah bangkit dari antara orang mati" (Matius 27:64).
8. Dalam kitab Injil manapun, tidak ada satupun pernyataan tertulis dari seorang sakti yang menegaskan bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as telah wafat ketika beliau as diturunkan dari tiang salib atau ketika beliau as berada dalam kuburan khas orang-orang Yahudi. Lagi pula, tak seorang pun dari antara murid-murid beliau as hadir di tempat kejadian, semuanya melarikan diri tatkala beliau as dibawa ke tempat penyaliban. Rupanya, kejadian sesungguhnya adalah, karena impian istri Pilatus yang mengingatkannya "Jangan berbuat barang apa pun ke atas orang yang benar itu" (Matius 27:19), maka Pilatus, penguasa yang mewakili pemerintahan Romawi pada waktu itu, percaya bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak bersalah. Kemudian, Pilatus bersekongkol dengan Yusuf Arimatea - seorang tokoh dari Ikatan Persaudaraan Essenes, tempat Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as pernah menjadi anggotanya, sebelum beliau as diutus Allah sebagai Nabi - untuk menolong jiwa beliau as. Sidang pemeriksaan perkara Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as berlangsung pada hari Jum'at, karena Pilatus dengan sengaja mengulur-ulur waktu, dengan maksud bahwa esok harinya jatuh pada hari Sabat, saat orang-orang terhukum salib tidak boleh dibiarkan tetap di atas tiang salib sesudah matahari terbenam. Ketika pada akhirnya Pilatus merasa terpaksa menghukum Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as karena desakan para pendeta Yahudi, ia memberikan keputusannya hanya tiga jam sebelum terbenamnya matahari, dengan demikian keadaan pada waktu itu meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang yang normal kesehatannya tinggal di atas tiang salib dalam waktu sesingkat itu dapat mati. Selain itu, Pilatus telah sudi mengusahakan aga Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as diberi anggur atau cuka dicampur dengan rempah-rempah mur (myrrh) untuk mengurangi rasa sakit beliau as. Setelah tiga jam tergantung, beliau as diturunkan dari tiang salib dalam keadaan pingsan karena pengaruh mur (myrrh) yang diminumkan kepada beliau as, Pilatus dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf Arimatea, dan menyerahkan badan beliau as kepadanya. Lain halnya dengan kedua penjahat yang disalibkan bersamaan dengan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, tulang-tulang beliau as tidak dipatahkan, dan Yusuf Arimatea telah meletakkan badan beliau as di suatu rongga (dalam kuburan khas orang-orang Yahudi) yang ruangnya luas, digali di bagian samping bukit padas. Ketika itu tidak ada ilmu pemeriksaan mayat (medical autopsy), tidak ada percobaan stethoscopis, tidak diadakan pemeriksaan dari segi hukum dengan pertolongan kesaksian dari mereka yang terakhir bersama beliau as (Lihat buku "Mystical life of Yesus" oleh H. Spencer Lewis).
9. Marham Isa (salep Isa) yang terkenal itu dibuat dan dipakai untuk mengobati luka-luka Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as, dan beliau as diurus serta dirawat oleh Yusuf Arimatea dan Nicodemus yang juga seorang yang sangat terpelajar dan anggota yang amat terhormat dari Ikatan Persaudaraan Essenes.
10. Setelah luka-luka beliau cukup sembuh, Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as meninggalkan kuburan khas orang-orang Yahudi itu dan menemua beberapa murid beliau as dan bersantap bersama mereka, lalu menempuh perjalanan jauh dari Yerusalem ke Galilea dengan berjalan kaki (Lukas 24:50).
Dua pendapat yang berbeda tersebar di tengah-tengah orang-orang Yahudi mengenai dugaan kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as. Beberapa di antara mereka berpendapat bahwa beliau as pertama-tama dibunuh, kemudian badan beliau as digantung pada tiang salib, sedang yang lainnya berpendapat bahwa beliau as dibunuh dengan cara dipakukan pada tiang salib. Pendapat pertama tercermin dalam Kisah Rasul-rasul 5:50, kita baca, "Yang sudah kamu ini bunuh dan menggantungkan dia pada kayu itu." Al Qur'an membantah kedua pendapat itu dengan manyatakan, "mereka tidak membunuhnya, dan tidak pula mematikannya di atas salib." Pertama, Al Qur'an menolak pembunuhan Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as dalam bentuk apapun, dan selanjutnya menyangkal cara pembunuhan yang khas dengan menggantungkan beliau as pada tiang salib. Tetapi, Al Qur'an tidak menolak bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as digantung pada tiang salib; Al Qur'an hanya menyangkal kewafatannya di atas tiang salib.
"Dan ucapan mereka, 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah,' padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mempunyai pengetahuan yang pasti tentang ini, melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin;" (An-Nisa 4:158)
Itu yang saya biruin yang menjadi landasan pendapat saya. Dan anda harus mafhum jika saya masuk ke faham STUNTMAN.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
asal cuap
tapi gak bisa mempertanggung-jawabkan cuapannya
Dengan mengutip ayat suci Al Qur'an yang terkait, saya sudah mempertanggung-jawabkan kebenaran kisah Nabi Isa Al Masih as, karena Al Qur'an adalah kumpulan firman-firman Allah Yang Maha Suci, dan saya berserah diri kepada kehendak-Nya. Itulah makna ISLAM dan MUSLIM.
muhammad/quran-mu itu yang asal cuap
asal bikin statement
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Yup...yang ditangkap dan dipancang di tiang salib adalah orang yang diserupakan (disamarkan).SEGOROWEDI wrote:Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
jadi..
isa tak diapa-apain sama yhudi?
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Ibnu Sabil wrote:Yup...yang ditangkap dan dipancang di tiang salib adalah orang yang diserupakan (disamarkan).SEGOROWEDI wrote:Ibnu Sabil wrote:Perbedaan pendapat diatas tergantung dari apa yang dijadikan rujukan (Kanon apa qur'an). Jika berbicara qur'an memang tidak ada penyaliban Isa tuh.
jadi..
isa tak diapa-apain sama yhudi?
Yang diserupakan/disamarkan adalah kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as di atas salib, tetapi Allah telah menolong Nabi/Utusan-Nya, karena kata SALIB / SHALAB itu satu hukuman yang harus dieksekusi sampai MATI. Karena eksekusi Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak sampai mati, maka Al Qur'an menjelaskan wa maa shalabuuhu yang artinya DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
salaman dulu....Kedunghalang wrote:
Yang diserupakan/disamarkan adalah kematian Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as di atas salib, tetapi Allah telah menolong Nabi/Utusan-Nya, karena kata SALIB / SHALAB itu satu hukuman yang harus dieksekusi sampai MATI. Karena eksekusi Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as tidak sampai mati, maka Al Qur'an menjelaskan wa maa shalabuuhu yang artinya DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA.
Pemahaman gw tentang ayat ini, sama rupanya dengan bang @kedunghalang.
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Halaman 19 dari 34 • 1 ... 11 ... 18, 19, 20 ... 26 ... 34
Similar topics
» Daging siapa yang disalib? Daging Tuhan ataukah daging manusia?
» Petunjuk bible: bukan Yesus yang disalib
» Bukan Jesus yang DiSalib Tapi Judas Iscariot
» Dokumen Kuno: Bukan Yesus yang Disalib Tapi Elang
» QS 18:86, SIAPA YANG MENCERITAKAN HAL ITU?
» Petunjuk bible: bukan Yesus yang disalib
» Bukan Jesus yang DiSalib Tapi Judas Iscariot
» Dokumen Kuno: Bukan Yesus yang Disalib Tapi Elang
» QS 18:86, SIAPA YANG MENCERITAKAN HAL ITU?
Halaman 19 dari 34
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik