Kejanggalan Teori Reinkarnasi

First topic message reminder :

Teori reinkarnasi memang menjadi “nilai jual” agama Buddha di negara-negara Barat, terutama Amerika. Bab reinkarnasi ini banyak ditentang oleh penganut agama lain, tapi tidak ada teori yang mampu menyangkal teori reinkarnasi ini. Penyangkalan-penyangkalan itu hanya berdasarkan pada kepercayaan bahwa di agama mereka tidak ada ajaran mengenai reinkarnasi.

akhir dari reinkarnasi yang berulang itu adalah pencapaian Nibbana. artinya, kalau orang sudah pencapaian Nibbana, ia tidak bereinkarnasi lagi.

itu kalau berbicara akhir. tapi kalau berbicara awal, sebelum makhluk-makhluk terlahir dalam wujud yang saat ini, awal dari yang paling awal seluruh makhluk ini sebenarnya apa?

jika seluruh makhluk itu merupakan reinkarnasi dari mahluk-makhluk yang sebelumnya berarti tidak ada makhluk-makhluk baru dan itu berarti jumlah makhluk di dunia ini tidak bertambah.

Bagaimana membuktikan kalo ada kehidupan yang dulu?
Secara ilmiah tidak bisa dibuktikan. Sampai saat ini kita belum pernah mendengar Nabi Adam dan keturunan awalnya di zaman dahulu itu hidup kembali di Zaman sekarang ini. Hipnotis hanya mampu membuktikan ketika ia usia kanak-kanak saja. Usia sebelum itu, akal dan fikiran belum diciptakan sempurna. Jadi otomatis pasti jawabannya mengarang-ngarang... lagipula jika seseorang telah meninggal maka ruhnya akan pindah ke alam lain. Jadi ruh ini tidak bisa diwawancarai.

Pun jika ada reinkarnasi, bumi yang manakah yang digunakan oleh orang tersebut ?? Bumi kita ini hanya satu. Apakah reinkarnasi mengkhayalkan adanya dunia paralel di bumi ini ? Dunia paralel itu hanyalah angan-angan saintifik yang tidak bisa diwujudkan.

http://myquran.org/forum/index.php?topic=81916.0;all

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- definisi manusia hidup..
teorimu pancakhanda-mu rontok, orang pingsan = orang mati

- gejala BUNTU

-yg bilang orang pingsan=orang mati siapa?? Orang pingsan pancakhanda masih berfungsi koq dibilang mati
-buktinya ada, suruh lihat sendiri anda yg tdk mau.

- pancakhanda yang mana?
- bukti itu yang bawa kemari!

SEGOROWEDI wrote:

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- definisi manusia hidup..
teorimu pancakhanda-mu rontok, orang pingsan = orang mati

- gejala BUNTU

-yg bilang orang pingsan=orang mati siapa?? Orang pingsan pancakhanda masih berfungsi koq dibilang mati
-buktinya ada, suruh lihat sendiri anda yg tdk mau.

- pancakhanda yang mana?
- bukti itu yang bawa kemari!

-jasmani
-anda yg membutuhkan buktinya maka anda sendiri yg mencari

- jadi hidup/mati tergantung jasmani..? tanpa caturkandha-pun hidup
- buntu.com

SEGOROWEDI wrote:
- jadi hidup/mati tergantung jasmani..? tanpa caturkandha-pun hidup
- buntu.com

-pancakhanda ( kesadaran, pikiran, pencerapan, perasaan, rupa / jasmani ). maaf anda benar2 bodoh sudah berulang kali ditulis
-berikut salah satu kisah dari harian inggris anda buka saja link nya dibawah
http://segenggamdaun.com/2014/12/anak-ini-mampu-mengingat-kehidupan-lampau/

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- jadi hidup/mati tergantung jasmani..? tanpa caturkandha-pun hidup
- buntu.com

-pancakhanda ( kesadaran, pikiran, pencerapan, perasaan, rupa / jasmani ). maaf anda benar2 bodoh sudah berulang kali ditulis
-berikut salah satu kisah dari harian inggris anda buka saja link nya dibawah
http://segenggamdaun.com/2014/12/anak-ini-mampu-mengingat-kehidupan-lampau/

- tanpa yang 4, jasmani doang = hidup?
- kenapa anak itu bisa tapi kamu kagak bisa??

SEGOROWEDI wrote:

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- jadi hidup/mati tergantung jasmani..? tanpa caturkandha-pun hidup
- buntu.com

-pancakhanda ( kesadaran, pikiran, pencerapan, perasaan, rupa / jasmani ). maaf anda benar2 bodoh sudah berulang kali ditulis
-berikut salah satu kisah dari harian inggris anda buka saja link nya dibawah
http://segenggamdaun.com/2014/12/anak-ini-mampu-mengingat-kehidupan-lampau/

- tanpa yang 4, jasmani doang = hidup?
- kenapa anak itu bisa tapi kamu kagak bisa??

-tdk ada yg berdiri sendiri, jasmani pun ditunjang dengan khanda yang lainnya. jika jasmani doank namanya mayat
-anak itu bisa ingat karena ada sebab2 sebelumnya. oleh karena itu untuk mengetahuinya segorowedi belajar saja meditasi, mencapai pencerahan maka anda bisa menemukan sendiri jawabannya. saya tidak bisa ingat karena sy masih dalam proses belajar, meditasi saja ogah2an .. maka itu kebenaran harus ditemukan sendiri

- tuh pada orang pingsan..
yang 4 gak aktif, pingsan = mayat??
- si anak itu bahkan mungkin belum pernah meditasi

SEGOROWEDI wrote:
- tuh pada orang pingsan..
yang 4 gak aktif, pingsan = mayat??
- si anak itu bahkan mungkin belum pernah meditasi

-orang pingsan tdk aktif kesadaran pikiran, sedangkan kesadaran lainnya masih aktif sama seperti ketika tidur tanpa mimpi, tdk ada kesadaran pikiran disitu, tetapi kesadarn pernapasan, landasan jantung masih aktif
-jika si anak itu bisa mengingat kehidupan lampaunya mungkin di kehidupan lampau nya yg sebelumnya lagi dia sdh mencapai meditasi tahap tertentu. dalam kehidupan sehari2 pernah kita dengar istilah anak indigo atau anak yg memiliki indera ke6, tdk mungkin anak tersebut baru lahir bisa memiliki kemampuan indera ke 6 sedangkan tidak semua anak bisa seperti itu, ini dikarenakan ada sebab2 sebelumnya. ada proses yg menyebabkan anak tersebut bisa memiliki indera ke 6,

- gak sadar apa-apa kalu pingsan..
- punya indera ke 1000-pun tak berarti ia pernah hidup sebelumnya

SEGOROWEDI wrote:
- gak sadar apa-apa kalu pingsan..
- punya indera ke 1000-pun tak berarti ia pernah hidup sebelumnya

tak berarti ia pernah hidup sebelumnya dan tak berarti juga ia tdk pernah hidup sebelumnya. maka dari awal sudah saya jelaskan lebih baik anda buktikan sendiri, tapi anda ngeyel minta bukti. dikasih bukti tp anda tdk percaya toh?? karena memang segala sesuatu yg berkondisi di dunia ini adalah relatif, sama seperti keyakinan anda yg anda yakini tp orang lain tdk percaya.

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- gak sadar apa-apa kalu pingsan..
- punya indera ke 1000-pun tak berarti ia pernah hidup sebelumnya

tak berarti ia pernah hidup sebelumnya dan tak berarti juga ia tdk pernah hidup sebelumnya. maka dari awal sudah saya jelaskan lebih baik anda buktikan sendiri, tapi anda ngeyel minta bukti. dikasih bukti tp anda tdk percaya toh?? karena memang segala sesuatu yg berkondisi di dunia ini adalah relatif, sama seperti keyakinan anda yg anda yakini tp orang lain tdk percaya.

metode pembuktiannya (sederhanana saja) ? !?

Syalom aleykhem wrote:

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- gak sadar apa-apa kalu pingsan..
- punya indera ke 1000-pun tak berarti ia pernah hidup sebelumnya

tak berarti ia pernah hidup sebelumnya dan tak berarti juga ia tdk pernah hidup sebelumnya. maka dari awal sudah saya jelaskan lebih baik anda buktikan sendiri, tapi anda ngeyel minta bukti. dikasih bukti tp anda tdk percaya toh?? karena memang segala sesuatu yg berkondisi di dunia ini adalah relatif, sama seperti keyakinan anda yg anda yakini tp orang lain tdk percaya.

metode pembuktiannya  (sederhanana saja) ? !?

Melalui hipnosis atau meditasi mencapai jhana 4

ada perbedaan antara reinkarnasi ala hindu dengan ala budha..reinkarnasi ala hindu mengisyaratkan ada perpindahan roh dari kehidupan ke kehidupan yang berikutnyah..tetapi reinkarnasi budha tidak seperti itu..budha berpegang bahwa kesadaran terakhirlah yang lenyap ketika mati..dan ketika dia lahir kembali maka itu adalah kesadaran baru..

ven s dhemmika on fesbuk wrote:
proses kelahiran kembali, yang disebut punabbhava, secara harfiah berarti 'menjadi lagi'. Sang Buddha berkata, untuk dapat terlahir kembali, tiga syarat harus dipenuhi: sepasang (calon) orang tua yang subur, hubungan seksual dan adanya gandhabba (M, I: 265). Istilah 'gandhabba' berarti datang dari tempat lain', mengacu pada suatu arus energi batin yang terdiri dari kecenderungan-kecenderungan, kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri karakteristik yang meninggalkan badan yang telah mati. Ketika badan mati, 'batin bergerak keatas' (uddhamgami) dan mengembangkan diri lagi pada sel telur (calon) ibu yang baru saja dibuahi. Janin tumbuh, lahir dan berkembang sebagai pribadi baru, dengan diprasyarati, baik oleh karakteristik batin yang terbawa (dari kehidupan lampau) juga oleh lingkungan barunya. Kepribadiannya akan berubah dan bermodifikasi oleh usaha kesadaran, pendidikan, pengaruh orang tua dan lingkungan sosial.

http://dhammacitta.org/dcpedia/Kelahiran_Kembali_dan_Keadaan_Antara_Dalam_Buddhisme_Awal_%28Sujato%29

Para bhikkhu, turunnya makhluk yang akan dilahirkan (gabbhassâvakkanti) terjadi melalui penyatuan tiga hal. Di sini, terdapat penyatuan dari ibu dan ayah; tetapi ibu tidak dalam masa subur, dan makhluk yang akan dilahirkan (gandhabba) tidak ada. Dalam kasus ini, tidak ada turunnya makhluk yang akan dilahirkan yang terjadi. Tetapi ketika ada penyatuan ibu dan ayah; ibu dalam masa subur; dan makhluk yang akan dilahirkan ada, melalui penyatuan ketiga hal ini turunnya makhluk yang akan dilahirkan terjadi.....Mahātaṇhāsaṅkhaya Sutta, MN 38.26.

mengenai ucapan gautama diatas yah no komenlah..siapapun akan paham kalo satu perkawinan juga gak bakal ada keturunan kalo ada yang gak subur..


satu hal yang pasti adalah tidak ada satu pun umat budha yang bisa menjawab ; lahir sebagai apa setelah kematian datang?..

kenapa?
hukum kekekalan energi dan kasualitas..energi berpindah dari satu sisi ke sisi lain..dari air menjadi listrik lalu jadi api..

meski bugituh..gautama berkata ;
“ Segala sesuatu yang terjadi dari paduan unsur dan berkondisi, yang hidup atau mati, adalah tidak kekal “ ( sabbe sankhara anicca ).

sementara ini sayah beranggapan bahwa tumimbal lahir adalah kekekalan..perubahan yang selalu terjadi jika orang tersebut tidak memilih nibbhana..karena nibbhana adalah kondisi yang berbeda dengan segala kondisi/keadaan yang kita ketahui saat ini..bukan surga,bukan neraka,bukan hilang,bukan pula ada,tetapi embuh..

gyojo wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- gak sadar apa-apa kalu pingsan..
- punya indera ke 1000-pun tak berarti ia pernah hidup sebelumnya

tak berarti ia pernah hidup sebelumnya dan tak berarti juga ia tdk pernah hidup sebelumnya. maka dari awal sudah saya jelaskan lebih baik anda buktikan sendiri, tapi anda ngeyel minta bukti. dikasih bukti tp anda tdk percaya toh?? karena memang segala sesuatu yg berkondisi di dunia ini adalah relatif, sama seperti keyakinan anda yg anda yakini tp orang lain tdk percaya.

- apa pingsan = mayat?
- ngaku penah hidup kokm gak ingat kalau pernah hidup

abu hanan wrote:ada perbedaan antara reinkarnasi ala hindu dengan ala budha..reinkarnasi ala hindu mengisyaratkan ada perpindahan roh dari kehidupan ke kehidupan yang berikutnyah..tetapi reinkarnasi budha tidak seperti itu..budha berpegang bahwa kesadaran terakhirlah yang lenyap ketika mati..dan ketika dia lahir kembali maka itu adalah kesadaran baru..

ven s dhemmika on fesbuk wrote:
proses kelahiran kembali, yang disebut punabbhava, secara harfiah berarti 'menjadi lagi'. Sang Buddha berkata, untuk dapat terlahir kembali, tiga syarat harus dipenuhi: sepasang (calon) orang tua yang subur, hubungan seksual dan adanya gandhabba (M, I: 265). Istilah 'gandhabba' berarti datang dari tempat lain', mengacu pada suatu arus energi batin yang terdiri dari kecenderungan-kecenderungan, kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri karakteristik yang meninggalkan badan yang telah mati. Ketika badan mati, 'batin bergerak keatas' (uddhamgami) dan mengembangkan diri lagi pada sel telur (calon) ibu yang baru saja dibuahi. Janin tumbuh, lahir dan berkembang sebagai pribadi baru, dengan diprasyarati, baik oleh karakteristik batin yang terbawa (dari kehidupan lampau) juga oleh lingkungan barunya. Kepribadiannya akan berubah dan bermodifikasi oleh usaha kesadaran, pendidikan, pengaruh orang tua dan lingkungan sosial.

http://dhammacitta.org/dcpedia/Kelahiran_Kembali_dan_Keadaan_Antara_Dalam_Buddhisme_Awal_%28Sujato%29

Para bhikkhu, turunnya makhluk yang akan dilahirkan (gabbhassâvakkanti) terjadi melalui penyatuan tiga hal. Di sini, terdapat penyatuan dari ibu dan ayah; tetapi ibu tidak dalam masa subur, dan makhluk yang akan dilahirkan (gandhabba) tidak ada. Dalam kasus ini, tidak ada turunnya makhluk yang akan dilahirkan yang terjadi. Tetapi ketika ada penyatuan ibu dan ayah; ibu dalam masa subur; dan makhluk yang akan dilahirkan ada, melalui penyatuan ketiga hal ini turunnya makhluk yang akan dilahirkan terjadi.....Mahātaṇhāsaṅkhaya Sutta, MN 38.26.

mengenai ucapan gautama diatas yah no komenlah..siapapun akan paham kalo satu perkawinan juga gak bakal ada keturunan kalo ada yang gak subur..


satu hal yang pasti adalah tidak ada satu pun umat budha yang bisa menjawab ; lahir sebagai apa setelah kematian datang?..

kenapa?
hukum kekekalan energi dan kasualitas..energi berpindah dari satu sisi ke sisi lain..dari air menjadi listrik lalu jadi api..

meski bugituh..gautama berkata ;
“ Segala sesuatu yang terjadi dari paduan unsur dan berkondisi, yang hidup atau mati, adalah tidak kekal “ ( sabbe sankhara anicca ).

sementara ini sayah beranggapan bahwa tumimbal lahir adalah kekekalan..perubahan yang selalu terjadi jika orang tersebut tidak memilih nibbhana..karena nibbhana adalah kondisi yang berbeda dengan segala kondisi/keadaan yang kita ketahui saat ini..bukan surga,bukan neraka,bukan hilang,bukan pula ada,tetapi embuh..

-anda tdk menyimak dalam sutta tsb dikatakan kelahiran bukan hanya subur dan tidak subur tetapi juga ada makhluj yg akan dilahirkan (gandhabba)
-apakah anda bisa menjawab dengan pasti setelah mati anda kemana? Jika cuma jawaban saja anak kecil yg belajar agama pun bisa menjawab, cth orang kristen akan menjawab masuk sorga bersama bapa. Orang islam menjawab tergantung amal pahala bisa masuk sorga bisa masuk neraka bukankah seperti itu?

gyojo..

anda tdk menyimak dalam sutta tsb dikatakan kelahiran bukan hanya subur dan tidak subur tetapi juga ada makhluj yg akan dilahirkan (gandhabba)

gandhabba..sayah baca yang :
turunnya makhluk yang akan dilahirkan (gabbhassâvakkanti) terjadi melalui penyatuan tiga hal. Di sini, terdapat penyatuan dari ibu dan ayah; tetapi ibu tidak dalam masa subur, dan makhluk yang akan dilahirkan (gandhabba) tidak ada.

sayah ulang yah ; penyatuan ibu dan ayah,tetapi ibu tidak dalam masa subur MAKA gandhabba TIDAK ADA..

-apakah anda bisa menjawab dengan pasti setelah mati anda kemana? Jika cuma jawaban saja anak kecil yg belajar agama pun bisa menjawab, cth orang kristen akan menjawab masuk sorga bersama bapa. Orang islam menjawab tergantung amal pahala bisa masuk sorga bisa masuk neraka bukankah seperti itu?

muslim mengenali proses setelah kehidupan ini..
alam dunia
alam barzah..
alam akhir..

anda bertanya tentang ending (alam akhirat) pada sayah?
bila sayah mengenali kehendak tuhan dan sayah jalankan sepenuh hati tanpa harap imbalan maka sayah PASTI di surga..

abu hanan wrote:gyojo..

anda tdk menyimak dalam sutta tsb dikatakan kelahiran bukan hanya subur dan tidak subur tetapi juga ada makhluj yg akan dilahirkan (gandhabba)

gandhabba..sayah baca yang :
turunnya makhluk yang akan dilahirkan (gabbhassâvakkanti) terjadi melalui penyatuan tiga hal. Di sini, terdapat penyatuan dari ibu dan ayah; tetapi ibu tidak dalam masa subur, dan makhluk yang akan dilahirkan (gandhabba) tidak ada.

sayah ulang yah ; penyatuan ibu dan ayah,tetapi ibu tidak dalam masa subur MAKA gandhabba TIDAK ADA..

-apakah anda bisa menjawab dengan pasti setelah mati anda kemana? Jika cuma jawaban saja anak kecil yg belajar agama pun bisa menjawab, cth orang kristen akan menjawab masuk sorga bersama bapa. Orang islam menjawab tergantung amal pahala bisa masuk sorga bisa masuk neraka bukankah seperti itu?

muslim mengenali proses setelah kehidupan ini..
alam dunia
alam barzah..
alam akhir..

anda bertanya tentang ending (alam akhirat) pada sayah?
bila sayah mengenali kehendak tuhan dan sayah jalankan sepenuh hati tanpa harap imbalan maka sayah PASTI di surga..

-maka itu dalan sutta tersebut dikatakan terjadi karena 3 hal bukan hanya subur dan tdk subur
- maka itu pula sy katakan anda bertanya sama anak kecil pun dia bisa menjawab seperti itu berdasarkan pengetahuan yg dia peroleh. Lalu kepastiannya bagaimana? Anda bisa membuktikannya??

gyojo wrote:-maka itu dalan sutta tersebut dikatakan terjadi karena 3 hal bukan hanya subur dan tdk subur

gandhabba hanya ADA bila keduanyah subur..tanpa kesuburan yah gak bakal ada gandhabba..

gyojo wrote:- maka itu pula sy katakan anda bertanya sama anak kecil pun dia bisa menjawab seperti itu berdasarkan pengetahuan yg dia peroleh. Lalu kepastiannya bagaimana? Anda bisa membuktikannya??

kepastian?masalah akhirat adalah masa depan..pasti terjadi..sedangkan reinkarnasi/tumimbal lahir adalah masa depan yang AKAN menjadi masa lalu..kepastian akhir adalah menunggu dan pembuktian membutuhkan masa tunggu..sedangkan tumimbal lahir?kelahiran anda 100 taun lagi akan menjadi masa lalu ketika anda mati 80 taun kemudian..180 taun lagi,gimana bisa membuktikan bahwa anda pernah hidup sejaman dengan sayah?

abu hanan wrote:

gyojo wrote:-maka itu dalan sutta tersebut dikatakan terjadi karena 3 hal bukan hanya subur dan tdk subur

gandhabba hanya ADA bila keduanyah subur..tanpa kesuburan yah gak bakal ada gandhabba..

subur pun belum tentu bisa ada gandhabba, banyak contohnya pasangan yg subur tp belum bisa mendapatkan kehamilan. maka dalam sutta tersebut dikatakan kelahiran terjadi karena 3 hal bukan masalah subur dan tidak subur saja.

abu hanan wrote:

gyojo wrote:- maka itu pula sy katakan anda bertanya sama anak kecil pun dia bisa menjawab seperti itu berdasarkan pengetahuan yg dia peroleh. Lalu kepastiannya bagaimana? Anda bisa membuktikannya??

kepastian?masalah akhirat adalah masa depan..pasti terjadi..sedangkan reinkarnasi/tumimbal lahir adalah masa depan yang AKAN menjadi masa lalu..kepastian akhir adalah menunggu dan pembuktian membutuhkan masa tunggu..sedangkan tumimbal lahir?kelahiran anda 100 taun lagi akan menjadi masa lalu ketika anda mati 80 taun kemudian..180 taun lagi,gimana bisa membuktikan bahwa anda pernah hidup sejaman dengan sayah?

jika tumimbal lahir adalah masa depan yg akan menjadi masa lalu maka akhirat pun masa depan yg akan menjadi masa lalu, karena anda berada dalam konsep waktu, anda pikir di akhirat anda menjadi patung? bahkan patung saja mengalami perubahan bukan? jika kepastian adalah menunggu maka itu adalah ketidakpastian toh? karena utk membuktikannya anda sendiri harus menunggu. memang seperti itu segala sesuatunya karena berkondisi maka kelahiran sekarang akan menjadi masa lalu pada kelahiran yg akan datang dan kelahiran yg akan datang akan menjadi masa lalu bagi kelahiran yg berikutnya lagi. anda pikir di akhirat selesai? jika di akhirat selesai maka tdk ada lagi yg namanya segala bentuk kelahira di dunia ini

gyojo wrote:jika tumimbal lahir adalah masa depan yg akan menjadi masa lalu maka akhirat pun masa depan yg akan menjadi masa lalu, karena anda berada dalam konsep waktu, anda pikir di akhirat anda menjadi patung? bahkan patung saja mengalami perubahan bukan? jika kepastian adalah menunggu maka itu adalah ketidakpastian toh? karena utk membuktikannya anda sendiri harus menunggu. memang seperti itu segala sesuatunya karena berkondisi maka kelahiran sekarang akan menjadi masa lalu pada kelahiran yg akan datang dan kelahiran yg akan datang akan menjadi masa lalu bagi kelahiran yg berikutnya lagi. anda pikir di akhirat selesai? jika di akhirat selesai maka tdk ada lagi yg namanya segala bentuk kelahiran di dunia ini

akhirat adalah kekekalan..anda tentu paham bahwa uda tak ada lagi sesuatu setelah kekekalan..jadi tidak ada lagi alam setelah akhirat..
sehingga tidak akan ada lagi kehidupan di dunia karena alam semesta uda musnah selamanyah..setiap pendosa akan selalu berharap untuk lahir kembali tetapi itu tak mungkin terjadi..

menunggu bukan ketidakpastian tetapi menunggu adalah proses..untuk membuktikan akhirat tentu sayah harus menunggu kematian sayah tiba karena bunuh diri adalah tindakan keliru dalam menjemput kematian..tetapi kematian adalah bersifat pasti..itu hanya masalah waktu..dan ukuran waktu adalah menunggu..

sayah wrote:
karena nibbhana adalah kondisi yang berbeda dengan segala kondisi/keadaan yang kita ketahui saat ini..bukan surga,bukan neraka,bukan hilang,bukan pula ada,tetapi embuh..

kehidupan dunia adalah A..nibbhana adalah B..A dan B adalah kondisi yang berbeda..tetapi mereka yang berada di A bisa ajah berkata jika B bukanlah kondisi..

ngomong2 tentang Reinkarnasi >>> nonton "I Origins" deh
refrensi film aja sih

hehehehehhehe

dee-nee wrote:ngomong2 tentang Reinkarnasi >>> nonton "I Origins" deh
refrensi film aja sih

hehehehehhehe

tidak ada konsep REINKARNASI dalam keimanan orang KRISTEN
so, kenapa di persoalkam
mari kita PERSOALAKAN NYEMBAG patung dalam bentuk VAGUNA
dalam : ...
satu ARAH
satu WAKTU
di daerah yang BERBEDA-BEDA
memang TUHAN MUHAMMAD tidak Maha MENGERTI

silahkan tanggapi

...........................

abu hanan wrote:

gyojo wrote:jika tumimbal lahir adalah masa depan yg akan menjadi masa lalu maka akhirat pun masa depan yg akan menjadi masa lalu, karena anda berada dalam konsep waktu, anda pikir di akhirat anda menjadi patung? bahkan patung saja mengalami perubahan bukan? jika kepastian adalah menunggu maka itu adalah ketidakpastian toh? karena utk membuktikannya anda sendiri harus menunggu. memang seperti itu segala sesuatunya karena berkondisi maka kelahiran sekarang akan menjadi masa lalu pada kelahiran yg akan datang dan kelahiran yg akan datang akan menjadi masa lalu bagi kelahiran yg berikutnya lagi. anda pikir di akhirat selesai? jika di akhirat selesai maka tdk ada lagi yg namanya segala bentuk kelahiran di dunia ini

akhirat adalah kekekalan..anda tentu paham bahwa uda tak ada lagi sesuatu setelah kekekalan..jadi tidak ada lagi alam setelah akhirat..
sehingga tidak akan ada lagi kehidupan di dunia karena alam semesta uda musnah selamanyah..setiap pendosa akan selalu berharap untuk lahir kembali tetapi itu tak mungkin terjadi..

menunggu bukan ketidakpastian tetapi menunggu adalah proses..untuk membuktikan akhirat tentu sayah harus menunggu kematian sayah tiba karena bunuh diri adalah tindakan keliru dalam menjemput kematian..tetapi kematian adalah bersifat pasti..itu hanya masalah waktu..dan ukuran waktu adalah menunggu..

sayah wrote:
karena nibbhana adalah kondisi yang berbeda dengan segala kondisi/keadaan yang kita ketahui saat ini..bukan surga,bukan neraka,bukan hilang,bukan pula ada,tetapi embuh..

kehidupan dunia adalah A..nibbhana adalah B..A dan B adalah kondisi yang berbeda..tetapi mereka yang berada di A bisa ajah berkata jika B bukanlah kondisi..

lalu UJUNG itu bukti KESAKSIAN apa HAJI...HAJAH.. DST ... ada yang bisa memberikan jawab KESELAMATAN di ...
SORGA ?

MUSA ... NO ....
YOSUA .. No ...
dst...
HANYA YESUS KRISTUS ...

Belum terbukti untuk memanggil jiwa yang terhilang

Syalom aleykhem wrote:

dee-nee wrote:ngomong2 tentang Reinkarnasi >>> nonton "I Origins" deh
refrensi film aja sih

hehehehehhehe

tidak ada konsep REINKARNASI dalam keimanan orang KRISTEN
so, kenapa di persoalkam
mari kita PERSOALAKAN NYEMBAG patung dalam bentuk VAGUNA
dalam : ...
satu ARAH
satu WAKTU
di daerah yang BERBEDA-BEDA
memang TUHAN MUHAMMAD tidak Maha MENGERTI

silahkan tanggapi

...........................

siapa yang ngurusin Reinkarnasi
wong cuma kasih refrensi film kok

malah OOT pula

syalom..
sayah kira nulis apa eh gak taunyah melantur aka oot..
tape deh..wkwkwkwk..