Sunnah muhammad mendirikan NEGARA ISLAM wajib diikuti muslim apa tidak ???

First topic message reminder :

Pertanyaan sesuai judul trit, aku rasa sudah sangat jelas. Silahkan dijawab YA atau TIDAK dg penjelasan seperlunya.

Kalo mnrt aku pribadi, sunnah muhammad mendirikan negara islam adalah SANGAT WAJIB DIIKUTI oleh semua muslim.

Dalil:

QS 33:21 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Muhammad adalah teladan sempurna buat muslim sepanjang jaman, jadi sunnah muhammad mendirikan negara islam adalah SANGAT WAJIB DIIKUTI oleh muslim.

Kalo mnrt muslim2 disini bgmn ???

SEGOROWEDI wrote:
- bukan hukum Tuhan kok dibilang hukum Tuhan..
kenyataannya soal hukum perkawinan saja beda, syarat selain adil gak ada di sariat; belum azasnya: poligami (sariat) vs monogami (UU)

- yang melanggar sila 3 tentu para pengkhianat
yang berambisi mengganti 4 pilar dengan hukum lain, yaitu hukum sariat dari arab

- mana buktinya?

- melanggar gimana? wong kamu yang mlintir..
menyepakati 4 pilar titik. kok diplintir menyepakati juga soal (takiya): sama/sejalan
hadeeh..

- mayoritas bilang sudah sejalan dengan hukum Tuhan kok malah dibilang bukan hukum Tuhan
yang punya agama bilang UU Perkawinan sudah sejalan dengan Al Quran >>> kalau yang ga punya agama mau bikin fitnah ... silahkan .... dan fitnah inilah bukti pelanggaran mas wedi terkait 4 pilar

- baca dong yang biru : demi menutupi pelanggarannya sendiri ... malah orang lain yang dituduh2 dan difitnah2 >>> see ... bani nadhir fans club banget kan ... senengnya memutar balik fakta

- lah ... kalau akhirnya buntu dan terpojok dengan tanya bukti >>> ya tong sampahkan saja semua fitnah mas wedi tentang Muhammad >>> wong semua fitnah itu juga ga ada buktinya kok

- mlintir apa toh ?? >>> kan mas wedi yang bikin fitnah pada mayoritas ... makanya disebut melanggar pancasila .... dan melanggar pancasila is penghianat

yang disebut menyepakati 4 pilar bagi mayoritas is menyepakati bahwa 4 pilar sudah sejalan dengan hukum Tuhan si mayoritas

lah ini mas wedi bisanya cuma sepakat2 aja .... tapi di kepala isinya fitnah semua tentang yang underline
sepakat semu .... ga sungguh2 bersepakat itu namanya

dee-nee wrote:
- mayoritas bilang sudah sejalan dengan hukum Tuhan kok malah dibilang bukan hukum Tuhan
yang punya agama bilang UU Perkawinan sudah sejalan dengan Al Quran >>> kalau yang ga punya agama mau bikin fitnah ... silahkan .... dan fitnah inilah bukti pelanggaran mas wedi terkait 4 pilar

- baca dong yang biru : demi menutupi pelanggarannya sendiri ... malah orang lain yang dituduh2 dan difitnah2 >>> see ... bani nadhir fans club banget kan ... senengnya memutar balik fakta

- lah ... kalau akhirnya buntu dan terpojok dengan tanya bukti >>> ya tong sampahkan saja semua fitnah mas wedi tentang Muhammad >>> wong semua fitnah itu juga ga ada buktinya kok

- mlintir apa toh ?? >>> kan mas wedi yang bikin fitnah pada mayoritas ... makanya disebut melanggar pancasila .... dan melanggar pancasila is penghianat

yang disebut menyepakati 4 pilar bagi mayoritas is menyepakati bahwa 4 pilar sudah sejalan dengan hukum Tuhan si mayoritas

lah ini mas wedi bisanya cuma sepakat2 aja .... tapi di kepala isinya fitnah semua tentang yang underline
sepakat semu .... ga sungguh2 bersepakat itu namanya

- masih banyak yang bilang gak sejalan bahkan beda sama-sekali
makanya mo diganti hukum sariah dari arabiah; kalau seajalan pasti gak akan mengganti..

- lha yang mo mengganti kan seukuwahmu? dah terjadi tuh di aceh..
itulah pengkhianat

- woi
setia 4 pilar harga mati kok malah kamu bilang pengkhianat?
nalar si umi emang aneh..

- eits..
gak bisa kamu takiya di hadapanku, sepakatnya 4 pilar titik
bukan soal sama/selalannya

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
- mayoritas bilang sudah sejalan dengan hukum Tuhan kok malah dibilang bukan hukum Tuhan
yang punya agama bilang UU Perkawinan sudah sejalan dengan Al Quran >>> kalau yang ga punya agama mau bikin fitnah ... silahkan .... dan fitnah inilah bukti pelanggaran mas wedi terkait 4 pilar

- baca dong yang biru : demi menutupi pelanggarannya sendiri ... malah orang lain yang dituduh2 dan difitnah2 >>> see ... bani nadhir fans club banget kan ... senengnya memutar balik fakta

- lah ... kalau akhirnya buntu dan terpojok dengan tanya bukti >>> ya tong sampahkan saja semua fitnah mas wedi tentang Muhammad >>> wong semua fitnah itu juga ga ada buktinya kok

- mlintir apa toh ?? >>> kan mas wedi yang bikin fitnah pada mayoritas ... makanya disebut melanggar pancasila .... dan melanggar pancasila is penghianat

yang disebut menyepakati 4 pilar bagi mayoritas is menyepakati bahwa 4 pilar sudah sejalan dengan hukum Tuhan si mayoritas

lah ini mas wedi bisanya cuma sepakat2 aja .... tapi di kepala isinya fitnah semua tentang yang underline
sepakat semu .... ga sungguh2 bersepakat itu namanya

- masih banyak yang bilang gak sejalan bahkan beda sama-sekali
makanya mo diganti hukum sariah dari arabiah; kalau seajalan pasti gak akan mengganti..

- lha yang mo mengganti kan seukuwahmu? dah terjadi tuh di aceh..
itulah pengkhianat

- woi
setia 4 pilar harga mati kok malah kamu bilang pengkhianat?
nalar si umi emang aneh..

- eits..
gak bisa kamu takiya di hadapanku, sepakatnya 4 pilar titik
bukan soal sama/selalannya

- merah : bawa sini siapa mereka itu >>> dan kalau sudah mas wedi tunjukkan .... artinya mas wedi memang satu gank (model2nya sama) dengan mereka >>> kan sama2 berpikir pancasila ga sejalan dengan Islam

- apanya yang diganti ?? Aceh masih mengakui 4 pilar kok ... masih tetap dibawah NKRI kok >>> see ... fitnah lagi kan >>> melanggar pancasila lagi kan .... menghianati pancasila lagi kan

- selama thread ini .... ga ada bukti mas wedi setia pada pancasila >>> wong pelanggaran terhadap masing2 sila aja buanyak banget
melanggar nilai2 pancasila kok sok gaya bilang dirinya setia pada pancasila
ayam sayur

- orange : yup ... mas wedi sepakat 4 pilar ... dan mayoritas bilang 4 pilar sejalan dengan Islam
kalau mas wedi mau bikin fitnah .... terserah .... mau melanggar kesepakatan terserah ... kan ayam sayur

- ya seukuwah-mulah..
tuh contohnya sudah ada di aceh, diganti hukum sariat arab abad 7

- aceh = negara dalam negara..
akui sajalah..

- yaelah slimah ini..
4 PILAR HARGA MATI malah dituduh anasionalis
pengkhianat malah dibilang nasionalis, capek deh!

- 4 PILAR YES, sejalan? NO

SEGOROWEDI wrote:
- ya seukuwah-mulah..
tuh contohnya sudah ada di aceh, diganti hukum sariat arab abad 7

- aceh = negara dalam negara..
akui sajalah..

- yaelah slimah ini..
4 PILAR HARGA MATI malah dituduh anasionalis
pengkhianat malah dibilang nasionalis, capek deh!

- 4 PILAR YES, sejalan? NO

- lah makanya bawa sini siapa mereka itu ... kan saya bilang : dan kalau sudah mas wedi tunjukkan .... artinya mas wedi memang satu gank (model2nya sama) dengan mereka >>> kan sama2 berpikir pancasila ga sejalan dengan Islam

di aceh kan mayoritas juga ga masalah ... lagipula UU di aceh selama ini ga bertentangan dengan 4 pilar kok

>>> FYI .... perda yang ada di Indonesia itu harus disetujui oleh Mendagri dulu (sebagai pemerintah pusat) ...
kemendagri inilah yang akan menilai apakah UU dalam perda bertentangan dengan 4 pilar atau tidak .... kalau bertentangan ... ya tidak akan disah-kan

Khusus untuk Aceh ... karena mereka MEMANG SUDAH mendapat status sebagai daerah khusus ... mereka diperbolehkan menjalankan aturan mereka sendiri (seperti hukum cambuk misalnya) .... SELAMA TIDAK BERTENTANGAN dengan 4 pilar

PUN ... ketika Aceh (misalnya) atau pemda lain mengajukan perda ke mendagri ... mendagri tentu ga jalan sendiri ... mendagri harus "mengkaji" dulu kan >>> dalam mengkaji inipun mendagri konsultasi dengan banyak pihak ...

ATAU bila ada kasus2 dimana ada perda yang bertentangan dengan 4 pilar ... ada sekian banyak elemen dan tokoh masyarakat (termasuk para ulama itu sendiri) yang menilai apakah perda itu bertentangan dengan nilai2 Islam (termasuk 4 pilar) atau tidak.

so balik ke statement saya PALING AWAL

ketika mayoritas di parlemen plus pemerintahan menjalankan Hukum Tuhan mereka ..... artinya Hukum Tuhan si mayoritas yang berlaku

sejuta fitnah yang kalian tebar terkait yang ungu ..... tetap tidak merubah fakta bahwa minoritas sangat TERGANTUNG oleh mayoritas di parlemen dan pemerintah itu sendiri

- mas wedi kebanyakan fitnah dan dengki nih
akui sajalah

- kok ngulang2 sih ....

selama thread ini .... ga ada bukti mas wedi setia pada pancasila >>> wong pelanggaran terhadap masing2 sila aja buanyak banget
melanggar nilai2 pancasila kok sok gaya bilang dirinya setia pada pancasila
ayam sayur

- itu artinya kesepakatan ayam sayur dengan mayoritas is kesepakatan semu ... cuma pura2 sepakat terkait 4 pilar ... padahal ga

dee-nee wrote:
- lah makanya bawa sini siapa mereka itu ... kan saya bilang : dan kalau sudah mas wedi tunjukkan .... artinya mas wedi memang satu gank (model2nya sama) dengan mereka >>> kan sama2 berpikir pancasila ga sejalan dengan Islam

di aceh kan mayoritas juga ga masalah ... lagipula UU di aceh selama ini ga bertentangan dengan 4 pilar kok

>>> FYI .... perda yang ada di Indonesia itu harus disetujui oleh Mendagri dulu (sebagai pemerintah pusat) ...
kemendagri inilah yang akan menilai apakah UU dalam perda bertentangan dengan 4 pilar atau tidak .... kalau bertentangan ... ya tidak akan disah-kan

Khusus untuk Aceh ... karena mereka MEMANG SUDAH mendapat status sebagai daerah khusus ... mereka diperbolehkan menjalankan aturan mereka sendiri (seperti hukum cambuk misalnya) .... SELAMA TIDAK BERTENTANGAN dengan 4 pilar

PUN ... ketika Aceh (misalnya) atau pemda lain mengajukan perda ke mendagri ... mendagri tentu ga jalan sendiri ... mendagri harus "mengkaji" dulu kan >>> dalam mengkaji inipun mendagri konsultasi dengan banyak pihak ...

ATAU bila ada kasus2 dimana ada perda yang bertentangan dengan 4 pilar ... ada sekian banyak elemen dan tokoh masyarakat (termasuk para ulama itu sendiri) yang menilai apakah perda itu bertentangan dengan nilai2 Islam (termasuk 4 pilar) atau tidak.

kalau sama, ngapain diganti sariat?

dee-nee wrote:
- itu artinya kesepakatan ayam sayur dengan mayoritas is kesepakatan semu ... cuma pura2 sepakat terkait 4 pilar ... padahal ga

itu artinya kamu takiyawati..
sepakat 4 pilar doang, diplintir jadi sepakat 4 pilar plus
(plus: sama/sejalan)

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
- lah makanya bawa sini siapa mereka itu ... kan saya bilang : dan kalau sudah mas wedi tunjukkan .... artinya mas wedi memang satu gank (model2nya sama) dengan mereka >>> kan sama2 berpikir pancasila ga sejalan dengan Islam

di aceh kan mayoritas juga ga masalah ... lagipula UU di aceh selama ini ga bertentangan dengan 4 pilar kok

>>> FYI .... perda yang ada di Indonesia itu harus disetujui oleh Mendagri dulu (sebagai pemerintah pusat) ...
kemendagri inilah yang akan menilai apakah UU dalam perda bertentangan dengan 4 pilar atau tidak .... kalau bertentangan ... ya tidak akan disah-kan

Khusus untuk Aceh ... karena mereka MEMANG SUDAH mendapat status sebagai daerah khusus ... mereka diperbolehkan menjalankan aturan mereka sendiri (seperti hukum cambuk misalnya) .... SELAMA TIDAK BERTENTANGAN dengan 4 pilar

PUN ... ketika Aceh (misalnya) atau pemda lain mengajukan perda ke mendagri ... mendagri tentu ga jalan sendiri ... mendagri harus "mengkaji" dulu kan >>> dalam mengkaji inipun mendagri konsultasi dengan banyak pihak ...

ATAU bila ada kasus2 dimana ada perda yang bertentangan dengan 4 pilar ... ada sekian banyak elemen dan tokoh masyarakat (termasuk para ulama itu sendiri) yang menilai apakah perda itu bertentangan dengan nilai2 Islam (termasuk 4 pilar) atau tidak.

kalau sama, ngapain diganti sariat?

ini bahas yang mana ?? yang di Aceh atau luar Aceh ?? >>> ngomongnya kok ga jelas gitu semua dicampur aduk

----------------------------------------

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
- itu artinya kesepakatan ayam sayur dengan mayoritas is kesepakatan semu ... cuma pura2 sepakat terkait 4 pilar ... padahal ga

itu artinya kamu takiyawati..
sepakat 4 pilar doang, diplintir jadi sepakat 4 pilar plus
(plus: sama/sejalan)

apakah 4 pilar disebut SEJALAN atau TIDAK SEJALAN dengan syariah >>> itu adalah HAK UMAT MUSLIM dalam memahami ajarannya >>> BUKAN HAK non muslim untuk memutuskan mana2 yang sejalan atau tidak dengan islam

memang non-muslim punya urusan apa ngatur2 bagaimana umat Islam memahami syariah Islam ??

tugas non-muslim di NKRI itu CUMA SATU .... kalian mau SEPAKAT ATAU TIDAK dengan 4 pilar seperti yang sudah ditawarkan  

dan nyatanya ... sepakat-nya mas wedi itu ayam sayur .... alias semu ... diawal teriak sepakat dengan mayoritas ... diujung bikin fitnah tentang mayoritas

- di aceh maupun dimanapun..
kalau 4 pilar sama/sejalan sariat, ngapain ngotot diganti??

- lha yang saya sepakati kan 4 pilarnya
bukan soal sama-nya

SEGOROWEDI wrote:
- di aceh maupun dimanapun..
kalau 4 pilar sama/sejalan sariat, ngapain ngotot diganti??

- lha yang saya sepakati kan 4 pilarnya
bukan soal sama-nya

- sapa yang mau ganti ... wong udah sejalan ...
baca dong penjelasan saya .... bisanya cuma modal fitnah aja nih

- lah ya udah ... trus ngapain bikin fitnah tentang mayoritas ?? >>> katanya sepakat 4 pilar
justru fitnah terhadap mayoritas itu membuktikan MAS WEDI MELANGGAR 4 PILAR

kalau MELANGGAR artinya sepakat mas wedi is sepakat semu

- tuh seukuwahmu, contohnya sudah terjadi di aceh..
gak usah pura2 deh
- fitnah yang mana? wong kamu yang takiya aku sepakat soal sama/sejalan
- wong kamu yang takiya, kok aku yang dituduh melanggar

SEGOROWEDI wrote:
- tuh seukuwahmu, contohnya sudah terjadi di aceh..
gak usah pura2 deh
- fitnah yang mana? wong kamu yang takiya aku sepakat soal sama/sejalan
- wong kamu yang takiya, kok aku yang dituduh melanggar

- yeee fitnah aja ... sapa yang mau ganti 4 pilar ... wong UU di aceh sudah dapat persetujuan Mendagri kok ...
baca lagi dong uraian saya diatas .... ga usah pura2 deh

- mengatakan saya takiya pun sudah fitnah ...
mengatakan Hukum Tuhan Islam (yang sejalan dengan 4 pilar) = hukum setan >>> ini apalagi ... sudah fitnah plus melanggar kesepakatan pula

- apa coba urusan-nya mas wedi nuduh2 saya (muslim) takiya ?? ... memangnya mas wedi muslim ?? >>> padahal sudah ada kesepakatan dalam sila 1 dan 3
mas wedi tau ga pengamalan sila 1 dan 3 itu apa aja ?? >>> pasti ga tau ... wong kesepakatan ttg 4 pilar-nya palsu begitu

melanggar kesepakatan 4 pilar = penghianat 4 pilar

ga usah pura2 deh

- lha iya..
pergantian disetujui, dan maunya seluruh nkri diganti
masih pura2 gak tahu?

- fitnah apanya?
yang saya sepakati 4 pilar, kamu bilang sepakat juga soal sama/sejalan

- takiyamu itu..
mengklaim aku sepakat 4 pilar plus, padahal hanya 4 pilar

SEGOROWEDI wrote:
- lha iya..
pergantian disetujui, dan maunya seluruh nkri diganti
masih pura2 gak tahu?

- fitnah apanya?
yang saya sepakati 4 pilar, kamu bilang sepakat juga soal sama/sejalan

- takiyamu itu..
mengklaim aku sepakat 4 pilar plus, padahal hanya 4 pilar

- wong mendagri yang menyetujui juga ga bilang Aceh mengganti 4 pilar sih
kok ini penghianat 4 pilar malah nuduh2 Mendagri mengganti 4 pilar
masih pura2 bukan penghianat ??

- lah mas wedi sendiri bikin kesepakatan tentang 4 pilar sama siapa ?? sama tembok ??
bikin kesepakatannya sama mayoritas ga ?? >>> dari awal sejarah 4 pilar pun mayoritas juga udah bilang 4 pilar sejalan dengan syariah Islam
mas wedi aja yang malah ingkar kesepakatan

- 4 pilar plus apaan ?? ga da plus2an ... saya ga pernah ngomong gitu .... fitnah aja
4 pilar is 4 pilar ... dan seluruh 4 pilar sudah sejalan dengan syariah Islam
udah ingkar kesepakatan ... fitnah2 agama lain ... mlintir2 kalimat orang pula
penghianat 4 pilar
-

- faktanya sudah diganti kok dengan sariat
masih mending kalau hanya untuk muslim, non muslim-pun dikenakan..

- sejalannya itu takiyam maka saya tolak..

- plus sepakat soal sejalan, padahal sejalan saya tolak

SEGOROWEDI wrote:
- faktanya sudah diganti kok dengan sariat
masih mending kalau hanya untuk muslim, non muslim-pun dikenakan..

- syariat yang diberlakukan di Aceh berawal dari JANJI SUKARNO yang memang mengijinkan Aceh untuk menerapkan syariat  
tapi karena pada masa itu ibu kota masih sibuk ngurusin politik cakar2an antara nasakom .... plus adanya tarik menarik kepentingan antara Amerika vs Soviet dalam perang dingin ... makanya Janji Sukarno ga jadi2 dilaksanakan .....

merasa dibohongi lalu Aceh ingin memisahkan diri ... ... lalu berganti rezim jadi orba dan masuk lah ke urusan DOM (baik di Aceh, Papua, dan Timtim) DOM terjadi karena GAM, OPM, dan Fretilin ingin memisahkan diri dari NKRI .... maka setelah reformasi dilakukan rekonsiliasi ... dan sesuai dengan JANJI SUKARNO itu sendiri (yang merah) ... maka jadilah Aceh tetap berada dalam wilayah NKRI ... dengan hak untuk menerapkan syariat asalkan tidak melanggar asas dan konstitusi dalam 4 pilar itu sendiri ...

yang saya maksud dengan biru : tentang syariat yang dijalankan di Aceh ... batasannya adalah perda (peraturan daerah) ... jadi syariat yang ditetapkan hanya sebatas perda .....

hal ini sesuai dengan kebijakan tentang otonomi daerah ... dimana masing2 pemda MEMANG DIBERIKAN HAK UNTUK MEMBUAT ATURAN MEREKA SENDIRI (perda) sesuai dengan nilai2 dan tradisi yang disepakati masyarakat di wilayah itu - atas persetujuan dan perundingan DPRD dan pemda >>>>> Bila di Aceh perda ini disebut qanun ... di Papua pun mereka menerapkan perda mereka sendiri yang disebut perdasus (Peraturan Daerah Khusus)

perda yang diusulkan akan diberikan ke Mendagri untuk dinilai apakah sesuai dengan 4 pilar atau tidak ... untuk dinilai apakah bertentangan dengan hukum diatasnya atau tidak (dalam hal ini hukum Negara NKRI)

jadi syarat perda : 1. harus sesuai dengan asas 4 pilar itu sendiri ...
2. kalaupun dalam perda ada ketentuan tentang tindak pidana ... sifat-nya hanya tindak pidana ringan dimana hukuman tidak boleh lebih dari 6 bulan
3. perda itu tidak boleh bertentangan dengan UU diatasnya yaitu Hukum Negara

Materi muatan peraturan daerah dapat mengatur adanya ketentuan pidana. Namun, berdasarkan pasal 15, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, ketentuan pidana yang menjadi materi muatan peraturan daerah dibatasi, yakni hanya dapat mengatur ketentuan pidana berupa ancaman pidana paling lama 6 bulan kurungan penjara dan denda maksimal Rp. 50.000.000,00.

artinya ... Pemda Aceh pun ga bisa "asal-asal"an membuat qanun karena harus mewakili keinginan masyarakat aceh (satu) ... dan tidak boleh bertolak belakang dengan Hukum Negara diatasnya ...

toh sampai sejauh ini hukum yang diberlakukan hanya sebatas hukum cambuk atas muslim .... dimana hukum cambuk itu bahkan sudah sangat ringan dibanding dengan hukum cambuk di malaysia (misalnya) ... karena ada organisasi2 HAM yang mengawasi pelaksanaan hukum cambuk itu sendiri

mending mas wedi baca ini deh ... daripada sibuk bikin gosip

http://atjehliterature.blogspot.co.id/2014/01/problematika-proses-penerapan-syariat-di-aceh.html
http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13182

plus ... bicara tentang syariah pun .... kata siapa pemda dan DPRD Aceh sudah benar menjalankan syariah ?? ...

wong selain bikin perda (qanun) ... mereka juga masih harus membuktikan diri mereka sendiri kok >>> apakah sudah bersih dari korupsi ... apakah sudah punya kepedulian pada rakyat miskin ... atau bahkan peduli dengan mantan tentara GAM

ingat kasus Din Minimi

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/08/150816_indonesia_ekskombatan_saksi

point saya disini : Jadi pemimpin itu ga gampang ... bahkan bikin UU itu juga ga gampang ... ga bisa asal bikin dan asal men-sah-kan suka2 isi kepala satu dua kelompok .... tetap harus ada kesepakatan DARI BANYAK ELEMEN ... BAHKAN DALAM MASYARAKAT ITU SENDIRI

contoh-nya : pemda Aceh sendiri juga masih terus melakukan kesepakatan ... melakukan pembahasan tentang hukum qanun (perda) yang perlu ditetapkan di wilayah mereka ... sekaligus mereka harus bisa membuktikan sebagai pemimpin yang benar

SEGOROWEDI wrote:
- sejalannya itu takiyam maka saya tolak..

- plus sepakat soal sejalan, padahal sejalan saya tolak

- makanya mas wedi kalau ga tau ... jangan sok tau .... apalagi kalau sudah ketauan sok tau ditambah dengan fitnah dan tuduhan2 tanpa fakta ...

kan saya sudah bilang

apakah 4 pilar disebut SEJALAN atau TIDAK SEJALAN dengan syariah >>> itu adalah HAK UMAT MUSLIM dalam memahami ajarannya >>> BUKAN HAK non muslim untuk memutuskan mana2 yang sejalan atau tidak dengan islam

memang non-muslim punya urusan apa ngatur2 bagaimana umat Islam memahami syariah Islam ??

tugas non-muslim di NKRI itu CUMA SATU .... kalian mau SEPAKAT ATAU TIDAK dengan 4 pilar seperti yang sudah ditawarkan  

dan nyatanya ... sepakat-nya mas wedi itu ayam sayur .... alias semu ... diawal teriak sepakat dengan mayoritas ... diujung bikin fitnah tentang mayoritas

tuduhan dan fitnah mas wedi yang mengatakan saya takiya ... sikap mas wedi yang sok tau dan bikin gosip sana sini .... adalah bukti perlanggaran sila ke 3 yang dilakukan mas wedi >>> padahal janji-nya mas wedi sudah sepakat dengan 4 pilar

deenee:
menurut anda ... sekarang ini semua non-Islam di Indonesia seperti anda atau ga ??

kalau anda memusuhi ISIS,maka seharusnya andapun memusuhi ideologi ISIS,yaitu ISLAM !

sebab dasar semua pemikiran teroris islam bersumber dari ISLAM. (QURAN DAN HADIS SAHIH)

gayatri wrote:

deenee:
menurut anda ... sekarang ini semua non-Islam di Indonesia seperti anda atau ga ??

kalau anda memusuhi ISIS,maka seharusnya andapun memusuhi ideologi ISIS,yaitu ISLAM !

sebab dasar semua pemikiran teroris islam bersumber dari ISLAM. (QURAN DAN HADIS SAHIH)

yang bilang ideologi ISIS = ISLAM ... itu sama dengan tukang gosip yang bilang ideologi Lia Eden = ideologi kristen

pemikiran Lia Eden juga bersumber dari pemahaman kedatangan Messiah

so ... baca lagi yang merah

kembali ke TS >>> masalahnya kan selalu seperti itu ... untuk manusia2 yang tidak suka berpikir ... yang mudah dibohongin ... dan ayo aja dianggap cuma numpang hidup di NKRI asal bayaran dari warung tegal lancar >>> mereka2 ini memang ujung-nya selalu bikin dusta bahwa ISS = Islam

padahal ilmu mereka tentang Islam juga ga jauh beda dengan ilmu agama-nya Lia Eden

gitu say

lia eden?? ada brp pengikutnya?????
jgn disamakan dgn islam radikal yg ada ratusan atau ribuan? cabangnya !!!! diseluruh dunia!!

termasuk ideologi ini
http://internasional.kompas.com/read/2016/02/01/06335081/Seorang.WNI.Ditangkap.di.Arab.Saudi.karena.Dugaan.Terlibat.Aksi.Teror

gayatri wrote:lia eden?? ada brp pengikutnya?????
jgn disamakan dgn islam radikal yg ada ratusan atau ribuan? cabangnya !!!! diseluruh dunia!!

termasuk ideologi ini
http://internasional.kompas.com/read/2016/02/01/06335081/Seorang.WNI.Ditangkap.di.Arab.Saudi.karena.Dugaan.Terlibat.Aksi.Teror

Kok anda makin keliatan gitu toh ya ga jelas-nya

saya ulang kalimat saya

yang bilang ideologi ISIS = ISLAM ... itu sama dengan tukang gosip yang bilang ideologi Lia Eden = ideologi kristen

dari bikin dusta tentang Islam .... sekarang anda bicara tentang jumlah pengikut ??? >>> jaka sembung say

mau zombie-nya ISIS lebih banyak daripada zombie-nya Lia Eden ... zombie-nya Zionist ... zombie-nya ali sina ... atau zombie-nya nazi sekalipun

pointya >>> zombie will always be zombie ... sekali zombie tetap zombie ... yaitu manusia2 yang sudah kena brainwashed dan tertipu oleh ideologi bohong yang ga ada hubungannya dengan ajaran nabi2 samawi manapun >>> dan semua itu ga ada urusannya dengan seberapa besar jumlah pengikutnya

sekali lagi ya gayatri ... saya ulang

kembali ke TS >>> masalahnya kan selalu seperti itu ... untuk manusia2 yang tidak suka berpikir ... yang mudah dibohongin ... dan ayo aja dianggap cuma numpang hidup di NKRI asal bayaran dari warung tegal lancar >>> mereka2 ini memang ujung-nya selalu bikin dusta bahwa ISS = Islam

baca yang biru ....

saya baru nonton film "Surat dari Praha" ... yang main Julie Estelle dan Tio Pakusadewo

cerita tentang para nasionalis era orde lama yang pada era itu dapat beasiswa ke LN (contohnya ke Praha) .... lalu dicabut kewarganegaraan-nya oleh Suharto karena mereka pendukung Sukarno >>> point-nya mereka ga bisa pulang ke Indonesia ... tidak bisa kembali ke tanah air mereka sendiri (padahal mereka jelas orang2 pilihan yang tujuan awal mereka disekolahkan untuk nanti-nya membangun Indonesia)

kasus mereka memang tidak ada hubungannya dengan diskusi kita .... tapi yang bikin miris .... apa yang mereka alami terjadi BUKAN karena mereka penuh dengki dan kebencian seperti anda .... BUKAN karena mereka suka bikin rusuh seperti anda .... BUKAN karena mereka tukang fitnah seperti anda ... BUKAN karena mereka melanggar 4 pilar seperti anda

jadi terkait yang biru >>> saya cuma berharap .. kenapa anda ga tukeran aja sih dengan mereka ??

kok saya lihat keberadaan mereka jauh lebih ada manfaat-nya buat negara daripada keberadaan para anggota warung tegal di forum ini

sekilas info,
dalam ISIS itu ada orang-orang Kristen, ada orang-orang Islam, dan tidak menutup kemungkinan ada juga orang-orang beragama lain bahkan orang-orang yang tidak beragama.

jadi sebenarnya yang paling dipertanyakan adalah sumberdaya manusianya bukan agamanya.

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- faktanya sudah diganti kok dengan sariat
masih mending kalau hanya untuk muslim, non muslim-pun dikenakan..

- syariat yang diberlakukan di Aceh berawal dari JANJI SUKARNO yang memang mengijinkan Aceh untuk menerapkan syariat  
tapi karena pada masa itu ibu kota masih sibuk ngurusin politik cakar2an antara nasakom .... plus adanya tarik menarik kepentingan antara Amerika vs Soviet dalam perang dingin ... makanya Janji Sukarno ga jadi2 dilaksanakan .....

merasa dibohongi lalu Aceh ingin memisahkan diri ... ... lalu berganti rezim jadi orba dan masuk lah ke urusan DOM (baik di Aceh, Papua, dan Timtim) DOM terjadi karena GAM, OPM, dan Fretilin ingin memisahkan diri dari NKRI .... maka setelah reformasi dilakukan rekonsiliasi ... dan sesuai dengan JANJI SUKARNO itu sendiri (yang merah) ... maka jadilah Aceh tetap berada dalam wilayah NKRI ... dengan hak untuk menerapkan syariat asalkan tidak melanggar asas dan konstitusi dalam 4 pilar itu sendiri ...

yang saya maksud dengan biru : tentang syariat yang dijalankan di Aceh ... batasannya adalah perda (peraturan daerah) ... jadi syariat yang ditetapkan hanya sebatas perda .....

hal ini sesuai dengan kebijakan tentang otonomi daerah ... dimana masing2 pemda MEMANG DIBERIKAN HAK UNTUK MEMBUAT ATURAN MEREKA SENDIRI (perda) sesuai dengan nilai2 dan tradisi yang disepakati masyarakat di wilayah itu - atas persetujuan dan perundingan DPRD dan pemda >>>>> Bila di Aceh perda ini disebut qanun ... di Papua pun mereka menerapkan perda mereka sendiri yang disebut perdasus (Peraturan Daerah Khusus)

perda yang diusulkan akan diberikan ke Mendagri untuk dinilai apakah sesuai dengan 4 pilar atau tidak ... untuk dinilai apakah bertentangan dengan hukum diatasnya atau tidak (dalam hal ini hukum Negara NKRI)

jadi syarat perda : 1. harus sesuai dengan asas 4 pilar itu sendiri ...
2. kalaupun dalam perda ada ketentuan tentang tindak pidana ... sifat-nya hanya tindak pidana ringan dimana hukuman tidak boleh lebih dari 6 bulan
3. perda itu tidak boleh bertentangan dengan UU diatasnya yaitu Hukum Negara

Materi muatan peraturan daerah dapat mengatur adanya ketentuan pidana. Namun, berdasarkan pasal 15, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, ketentuan pidana yang menjadi materi muatan peraturan daerah dibatasi, yakni hanya dapat mengatur ketentuan pidana berupa ancaman pidana paling lama 6 bulan kurungan penjara dan denda maksimal Rp. 50.000.000,00.

artinya ... Pemda Aceh pun ga bisa "asal-asal"an membuat qanun karena harus mewakili keinginan masyarakat aceh (satu) ... dan tidak boleh bertolak belakang dengan Hukum Negara diatasnya ...

toh sampai sejauh ini hukum yang diberlakukan hanya sebatas hukum cambuk atas muslim .... dimana hukum cambuk itu bahkan sudah sangat ringan dibanding dengan hukum cambuk di malaysia (misalnya) ... karena ada organisasi2 HAM yang mengawasi pelaksanaan hukum cambuk itu sendiri

mending mas wedi baca ini deh ... daripada sibuk bikin gosip

http://atjehliterature.blogspot.co.id/2014/01/problematika-proses-penerapan-syariat-di-aceh.html
http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13182

plus ... bicara tentang syariah pun .... kata siapa pemda dan DPRD Aceh sudah benar menjalankan syariah ?? ...

wong selain bikin perda (qanun) ... mereka juga masih harus membuktikan diri mereka sendiri kok >>> apakah sudah bersih dari korupsi ... apakah sudah punya kepedulian pada rakyat miskin ... atau bahkan peduli dengan mantan tentara GAM

ingat kasus Din Minimi

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/08/150816_indonesia_ekskombatan_saksi

point saya disini : Jadi pemimpin itu ga gampang ... bahkan bikin UU itu juga ga gampang ... ga bisa asal bikin dan asal men-sah-kan suka2 isi kepala satu dua kelompok .... tetap harus ada kesepakatan DARI BANYAK ELEMEN ... BAHKAN DALAM MASYARAKAT ITU SENDIRI

contoh-nya : pemda Aceh sendiri juga masih terus melakukan kesepakatan ... melakukan pembahasan tentang hukum qanun (perda) yang perlu ditetapkan di wilayah mereka ... sekaligus mereka harus bisa membuktikan sebagai pemimpin yang benar

kalau sama/sejalan gak usah repot2 diganti..
gitu aja kok muter2

dee-nee wrote:

kan saya sudah bilang

apakah 4 pilar disebut SEJALAN atau TIDAK SEJALAN dengan syariah >>> itu adalah HAK UMAT MUSLIM dalam memahami ajarannya >>> BUKAN HAK non muslim untuk memutuskan mana2 yang sejalan atau tidak dengan islam

memang non-muslim punya urusan apa ngatur2 bagaimana umat Islam memahami syariah Islam ??

tugas non-muslim di NKRI itu CUMA SATU .... kalian mau SEPAKAT ATAU TIDAK dengan 4 pilar seperti yang sudah ditawarkan  

dan nyatanya ... sepakat-nya mas wedi itu ayam sayur .... alias semu ... diawal teriak sepakat dengan mayoritas ... diujung bikin fitnah tentang mayoritas

tuduhan dan fitnah mas wedi yang mengatakan saya takiya ... sikap mas wedi yang sok tau dan bikin gosip sana sini .... adalah bukti perlanggaran sila ke 3 yang dilakukan mas wedi >>> padahal janji-nya mas wedi sudah sepakat dengan 4 pilar

sepakat 4 pilar
gak sepakat 4 pilar = sariat
masih mo nipu?

njlajahweb wrote:sekilas info,
dalam ISIS itu ada orang-orang Kristen, ada orang-orang Islam, dan tidak menutup kemungkinan ada juga orang-orang beragama lain bahkan orang-orang yang tidak beragama.

jadi sebenarnya yang paling dipertanyakan adalah sumberdaya manusianya bukan agamanya.

kilafah itu berakar dari perintah alquran..

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- faktanya sudah diganti kok dengan sariat
masih mending kalau hanya untuk muslim, non muslim-pun dikenakan..

- syariat yang diberlakukan di Aceh berawal dari JANJI SUKARNO yang memang mengijinkan Aceh untuk menerapkan syariat  
tapi karena pada masa itu ibu kota masih sibuk ngurusin politik cakar2an antara nasakom .... plus adanya tarik menarik kepentingan antara Amerika vs Soviet dalam perang dingin ... makanya Janji Sukarno ga jadi2 dilaksanakan .....

merasa dibohongi lalu Aceh ingin memisahkan diri ... ... lalu berganti rezim jadi orba dan masuk lah ke urusan DOM (baik di Aceh, Papua, dan Timtim) DOM terjadi karena GAM, OPM, dan Fretilin ingin memisahkan diri dari NKRI .... maka setelah reformasi dilakukan rekonsiliasi ... dan sesuai dengan JANJI SUKARNO itu sendiri (yang merah) ... maka jadilah Aceh tetap berada dalam wilayah NKRI ... dengan hak untuk menerapkan syariat asalkan tidak melanggar asas dan konstitusi dalam 4 pilar itu sendiri ...

yang saya maksud dengan biru : tentang syariat yang dijalankan di Aceh ... batasannya adalah perda (peraturan daerah) ... jadi syariat yang ditetapkan hanya sebatas perda .....

hal ini sesuai dengan kebijakan tentang otonomi daerah ... dimana masing2 pemda MEMANG DIBERIKAN HAK UNTUK MEMBUAT ATURAN MEREKA SENDIRI (perda) sesuai dengan nilai2 dan tradisi yang disepakati masyarakat di wilayah itu - atas persetujuan dan perundingan DPRD dan pemda >>>>> Bila di Aceh perda ini disebut qanun ... di Papua pun mereka menerapkan perda mereka sendiri yang disebut perdasus (Peraturan Daerah Khusus)

perda yang diusulkan akan diberikan ke Mendagri untuk dinilai apakah sesuai dengan 4 pilar atau tidak ... untuk dinilai apakah bertentangan dengan hukum diatasnya atau tidak (dalam hal ini hukum Negara NKRI)

jadi syarat perda : 1. harus sesuai dengan asas 4 pilar itu sendiri ...
2. kalaupun dalam perda ada ketentuan tentang tindak pidana ... sifat-nya hanya tindak pidana ringan dimana hukuman tidak boleh lebih dari 6 bulan
3. perda itu tidak boleh bertentangan dengan UU diatasnya yaitu Hukum Negara

Materi muatan peraturan daerah dapat mengatur adanya ketentuan pidana. Namun, berdasarkan pasal 15, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, ketentuan pidana yang menjadi materi muatan peraturan daerah dibatasi, yakni hanya dapat mengatur ketentuan pidana berupa ancaman pidana paling lama 6 bulan kurungan penjara dan denda maksimal Rp. 50.000.000,00.

artinya ... Pemda Aceh pun ga bisa "asal-asal"an membuat qanun karena harus mewakili keinginan masyarakat aceh (satu) ... dan tidak boleh bertolak belakang dengan Hukum Negara diatasnya ...

toh sampai sejauh ini hukum yang diberlakukan hanya sebatas hukum cambuk atas muslim .... dimana hukum cambuk itu bahkan sudah sangat ringan dibanding dengan hukum cambuk di malaysia (misalnya) ... karena ada organisasi2 HAM yang mengawasi pelaksanaan hukum cambuk itu sendiri

mending mas wedi baca ini deh ... daripada sibuk bikin gosip

http://atjehliterature.blogspot.co.id/2014/01/problematika-proses-penerapan-syariat-di-aceh.html
http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13182

plus ... bicara tentang syariah pun .... kata siapa pemda dan DPRD Aceh sudah benar menjalankan syariah ?? ...

wong selain bikin perda (qanun) ... mereka juga masih harus membuktikan diri mereka sendiri kok >>> apakah sudah bersih dari korupsi ... apakah sudah punya kepedulian pada rakyat miskin ... atau bahkan peduli dengan mantan tentara GAM

ingat kasus Din Minimi

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/08/150816_indonesia_ekskombatan_saksi

point saya disini : Jadi pemimpin itu ga gampang ... bahkan bikin UU itu juga ga gampang ... ga bisa asal bikin dan asal men-sah-kan suka2 isi kepala satu dua kelompok .... tetap harus ada kesepakatan DARI BANYAK ELEMEN ... BAHKAN DALAM MASYARAKAT ITU SENDIRI

contoh-nya : pemda Aceh sendiri juga masih terus melakukan kesepakatan ... melakukan pembahasan tentang hukum qanun (perda) yang perlu ditetapkan di wilayah mereka ... sekaligus mereka harus bisa membuktikan sebagai pemimpin yang benar

kalau sama/sejalan gak usah repot2 diganti..
gitu aja kok muter2

apa yang diganti ?? mana coba 4 pilar yang diganti Aceh ??
fitnah aja nih ... padahal terbukti dia yang ingkar kesepakatan 4 pilar

--------------------------------------------------------

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

kan saya sudah bilang

apakah 4 pilar disebut SEJALAN atau TIDAK SEJALAN dengan syariah >>> itu adalah HAK UMAT MUSLIM dalam memahami ajarannya >>> BUKAN HAK non muslim untuk memutuskan mana2 yang sejalan atau tidak dengan islam

memang non-muslim punya urusan apa ngatur2 bagaimana umat Islam memahami syariah Islam ??

tugas non-muslim di NKRI itu CUMA SATU .... kalian mau SEPAKAT ATAU TIDAK dengan 4 pilar seperti yang sudah ditawarkan  

dan nyatanya ... sepakat-nya mas wedi itu ayam sayur .... alias semu ... diawal teriak sepakat dengan mayoritas ... diujung bikin fitnah tentang mayoritas

tuduhan dan fitnah mas wedi yang mengatakan saya takiya ... sikap mas wedi yang sok tau dan bikin gosip sana sini .... adalah bukti perlanggaran sila ke 3 yang dilakukan mas wedi >>> padahal janji-nya mas wedi sudah sepakat dengan 4 pilar

sepakat 4 pilar
gak sepakat 4 pilar = sariat
masih mo nipu?

dari awal 4 pilar (NKRI dan Pancasila) = sariat
masih mau melanggar kesepakatan ??

biasanya memang orang yang melanggar kesepakatan akan berujung fitnah sih mas