Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

by **childs north** Sun May 10, 2015 10:04 pm

First topic message reminder :

Quran menyatakan bahwa masa tunggu (idah) bagi janda adalah EMPAT BULAN SEPULUH HARI:

[2.234] Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis idahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
[2.235] Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang makruf. Dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk berakad nikah, sebelum habis idahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Pada dasarnya ini berarti bahwa seorang janda HARUS menunggu lewatnya masa 'iddah, terlepas apakah ia perawan atau tidak, terlepas dari ia hamil atau tidak.

Disinilah masalahnya. Muhammad dengan jelas melanggar perintah ini ketika dia menikahi wanita Yahudi, Safiyah, yang ayah dan suaminya dibunuh oleh Muhammad, karena dia tidak menunggu sampai masa 'Iddah Safiyah habis sebelum menikahinya

Safiyah adalah anak dari pemimpin Suku Yahudi dan istri dari pemegang harta suku yang dibunuh oleh pengikut Muhammad atas perintahnya. kita tahu bahwa hanya dalam beberapa hari setelah semua kekejian brutal ini[ dilakukan terhadap keluarga Safiyah, Safiyah jatuh cinta dengan orang yang melakukan pembantaian itu semua, membunuh ayahnya, suaminya disiksa lalu dibunuh, kerabatnya dibunuh, sukunya dibantai ????! Dalam cerita ini, apakah orang akan sungguh2 percaya bahwa seorang wanita waras akan mau menikahi pembunuh biadab ini ?

Terlebih lagi, ada pelanggaran isu hukum yg serius disini. Muhammad LANGSUNG menikahi Safiyah, hanya beberapa hari setelah dia dijadikan janda oleh Muhammad sendiri, dg demikian melanggar perintah yang Tuhannya turunkan bahwa seorang janda harus menunggu selama EMPAT BULAN SEPULUH HARI sebelum menikah kembali.

DENGAN DEMIKIAN INI SECARA MEYAKINKAN MENUNJUKKAN BAHWA MUHAMMAD JELAS-JELAS TIDAK MELAKUKAN APA YANG DIPERINTAHKAN ALLAH & Qurannya, DAN GAGAL UTK MENGIKUTI PERINTAHNYA SENDIRI YANG DIA PAKSAKAN PADA ORANG LAIN.

by Guest Sat May 23, 2015 3:01 am

dee-nee wrote:
gEN deNG wrote:
dee-nee wrote:
childs north wrote:
bias ....topik
Muslimin-mah... jika pihak kafir yang melakukan hal itu terhadap ANDA. Mau gak ANDA, jika ANDA diserang kafir, dibunuhi kaum SLIMINNYA, dan kaum SLIMAH dan anak2nya lalu diperbudak dan beberapa diperistri? Mau gak Neng Nong ?

dee-nee wrote: makanya .... lihat masalah itu yang fair

merah : dengan alasan apa kafir menyerang saya ??
kalau saya ga ngapa2in tapi langsung diserang kafir >>> siapa yang salah pertama kali ?? ... saya atau kafir ??
tapi kalau awal penyerangan dimulai karena saya yang ngajak perang duluan >>> siapa yang salah pertama kali ?? ... saya atau kafir ??

point-nya adalah kata PERANG >>> dan siapa yang duluan memulai perang itu
yang duluan si perampok juga bergelar si nabi

penyerangan Kaybar memang lebih bernuansa "perampokan" karena "kelaparan", ketimbang ingin merebut Shafiyah dari Kinanah.

Saya mengutip LITERATUR USANG ini untukmu:

[Tabari, vol.viii, p.117]:
Di masa kemarau besar di Medina saat itu, sekelompok orang B. Aslam yang baru saja memeluk Islam menghadap Muhammad untuk minta bantuan. Tapi Muhammad tidak punya apa2 untuk membantu mereka. Jadi dia berdoa pada Allah agar mereka bisa menjarah perbentengan kaum Yahudi Khaybar yang banyak harta, termasuk pertanian mereka yang hijau subur. Dia berkata, “O Tuhan, Kau tahu keadaan mereka – bahwa mereka tidak punya kekuatan dan aku tidak punya apapun untuk kuberikan pada mereka. Bukalah bagi mereka (kesempatan menyerang) bagian terbesar perbentengan Khaybar, yang paling kaya akan makanan dan daging berlemak.”

Bahkan Sahih Bukhari menulis tujuan utama untuk menyerang Khaybar adalah makanan:

Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 547:
Dikisahkan oleh 'Aisha:
Ketika Khaibar ditaklukkan, kami berkata, “Sekarang kita bisa makan kurma2 kami!”

Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 548:
Dikisahkan oleh Ibn Umar:
Kami tidak lagi kelaparan setelah kami menaklukkan Khaibar.

Sirah Nabawiyah Mubarakfury halaman 438
Banyaknya harta rampasan dari Khaibar ini telah diriwayatkan Al-Bukhari, dari Umar, dia berkata, "Sebelumnya kami tidak pernah merasa kenyang hingga kami bisa menaklukkan Khaibar."

Begitu pula yang diriwayatkan Aisyah, dia berkata, "Saat Khaibar ditaklukkan, kami berkata, `Sekarang kami bisa kenyang karena makan korma."'
Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kembali ke Madinah, orang-orang Muhajirin menyerahkan apa yang dulu pemah diberikan orang-orang Anshar kepada mereka, berupa pohon dan buah korma, karena mereka kini sudah mempunyai banyak pohon korma di Khaibar.'

wass wrb

ya silahkan uplek pada satu kasus ... dan membutakan diri pada kejadian sebelumnya

Perang kaybar kan balasan perang khandaq >>> yang mulai duluan si bani nadhir lah ...

kok topiknya balik lagi sih .... membosankan sekali

udah ... masuk sini aja

http://www.laskarislam.com/t9137-safiyah-sebuah-kisah-memilukan-perempuan-yahudi-yang-jatuh-ke-tangan-muhammad

thread ini bahas masa iddah dan pernikahan safiyah
thread di link atas bahas asal muasal perang khaybar

silahkan lihat thread itu ... kalian ga bisa bantah apa2 toh .... cuma berakhir dengan sumpah serapah kalian aja
ga jauh beda kok dengan sikap anda di thread ini ....

kalau istilah gaulnya .... sikap kalian itu ga beda dengan anak emo (check google seperti apa anak emo itu)
ga jauh2 dari kelakuan manusia labil yang cari perhatian cuma demi eksistensi

[justify]alasan seorang, dua orang nadir atau sekampung bani nadir ?
belum menjawab apa2 sdh dengan kesimpulan

by **dee-nee** Sat May 23, 2015 3:03 am

gEN deNG wrote:
alasan seorang, dua orang nadir atau sekampung bani nadir ?

maksudnya ??

by Guest Sat May 23, 2015 3:06 am

berarti memang anda "tidak tahu" ...

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 3:09 am

gak ada yg emosi, kafir - deleted - elo yg ngayal sendiri..

tak ada kekangan Safiyah dg bebas bs kembali ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya, tak ada sindrom.

golden rules itu tindakan Nabi yg mau memperistri wanita yg mau mualaf,tp dpt ancaman dibunuh oleh sukunya sendiri dan bahkan ayah kandungnya sendiri yg kejam.

jika bapakmu spt ayah Safiyah, yg kejam dan bodoh, jelas lebih rela membiarkan ibumu kawin dg lelaki lain yg lebih menyayangi ibumu, itu lbh baik bagimu

Mutiaraa wrote:kafir cacat otak,korban kidung agung! ngayal sendiri.

Safiyah tidak punya anak,bahkan tidak tersentuh oleh suami kafirnya. Ia sbg anak kepala suku sangat dihormati. memangnya tuhanmu apa, anak haram
lahir diluar perkawinan.

dan nabi tak pernah mengekang Safiyah,ia bisa dan bebas tiap saat mengunjungi sukunya,para kerabatnya,berdakwah malah, dan banyak orang sesukunya yg ikut mualaf.

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 3:09 am

gak ada yg emosi, kafir - deleted - elo yg ngayal sendiri..

tak ada kekangan Safiyah dg bebas bs kembali ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya, tak ada sindrom.

golden rules itu tindakan Nabi yg mau memperistri wanita yg mau mualaf,tp dpt ancaman dibunuh oleh sukunya sendiri dan bahkan ayah kandungnya sendiri yg kejam.

jika bapakmu spt ayah Safiyah, yg kejam dan bodoh, jelas lebih rela membiarkan ibumu kawin dg lelaki lain yg lebih menyayangi ibumu, itu lbh baik bagimu

Mutiaraa wrote:kafir cacat otak,korban kidung agung! ngayal sendiri.

Safiyah tidak punya anak,bahkan tidak tersentuh oleh suami kafirnya. Ia sbg anak kepala suku sangat dihormati. memangnya tuhanmu apa, anak haram
lahir diluar perkawinan.

dan nabi tak pernah mengekang Safiyah,ia bisa dan bebas tiap saat mengunjungi sukunya,para kerabatnya,berdakwah malah, dan banyak orang sesukunya yg ikut mualaf.

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 3:09 am

gak ada yg emosi, kafir - deleted - elo yg ngayal sendiri..

tak ada kekangan Safiyah dg bebas bs kembali ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya, tak ada sindrom.

golden rules itu tindakan Nabi yg mau memperistri wanita yg mau mualaf,tp dpt ancaman dibunuh oleh sukunya sendiri dan bahkan ayah kandungnya sendiri yg kejam.

jika bapakmu spt ayah Safiyah, yg kejam dan bodoh, jelas lebih rela membiarkan ibumu kawin dg lelaki lain yg lebih menyayangi ibumu, itu lbh baik bagimu

Mutiaraa wrote:kafir cacat otak,korban kidung agung! ngayal sendiri.

Safiyah tidak punya anak,bahkan tidak tersentuh oleh suami kafirnya. Ia sbg anak kepala suku sangat dihormati. memangnya tuhanmu apa, anak haram
lahir diluar perkawinan.

dan nabi tak pernah mengekang Safiyah,ia bisa dan bebas tiap saat mengunjungi sukunya,para kerabatnya,berdakwah malah, dan banyak orang sesukunya yg ikut mualaf.

by Guest Sat May 23, 2015 3:24 am

Mutiaraa wrote:gak ada yg emosi, kafir - deleted - elo yg ngayal sendiri..

tak ada kekangan Safiyah dg bebas bs kembali ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya, tak ada sindrom.

golden rules itu tindakan Nabi yg mau memperistri wanita yg mau mualaf,tp dpt ancaman dibunuh oleh sukunya sendiri dan bahkan ayah kandungnya sendiri yg kejam.

jika bapakmu spt ayah Safiyah, yg kejam dan bodoh, jelas lebih rela membiarkan ibumu kawin dg lelaki lain yg lebih menyayangi ibumu, itu lbh baik bagimu

Mutiaraa wrote:kafir cacat otak,korban kidung agung! ngayal sendiri.

Safiyah tidak punya anak,bahkan tidak tersentuh oleh suami kafirnya. Ia sbg anak kepala suku sangat dihormati. memangnya tuhanmu apa, anak haram
lahir diluar perkawinan.

dan nabi tak pernah mengekang Safiyah,ia bisa dan bebas tiap saat mengunjungi sukunya,para kerabatnya,berdakwah malah, dan banyak orang sesukunya yg ikut mualaf.

semakin tidak terkontrol emosi & jawabannya tidak ada satupun yang nyambung dari apa yang diharapkan

by **dee-nee** Sat May 23, 2015 3:28 am

gEN deNG wrote:berarti memang anda "tidak tahu" ...

contoh :
ada orang gila ngomong ga jelas
lalu orang waras tanya "maksudnya"
dan orang gila cuma sanggup jawab "berarti memang anda "tidak tahu"

ada pembaca disini .... jangan bikin malu diri sendiri ah

ditanya baik2 maksudnya apa ... kok endingnya cuma jadi tim hore2

lol

by Guest Sat May 23, 2015 3:31 am

ini argumenmu :

... Perang kaybar kan balasan perang khandaq >>> yang mulai duluan si bani nadhir lah ...

ternyata mulut besar otak kecil menanggapi jalan fikiran kaum kafirun

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 3:35 am

yg gak nyambung itu otak - deleted - mu, jelas TAK ADA sindrom, bebas pulang pergi ke sukunya, kok dibilang di kekang.

dll

ngaco otak kafir, korban kidung agung

by **dee-nee** Sat May 23, 2015 3:37 am

gEN deNG wrote:ini argumenmu :
... Perang kaybar kan balasan perang khandaq >>> yang mulai duluan si bani nadhir lah ...
ternyata mulut besar otak kecil menanggapi jalan fikiran kaum kafirun

dan ini jawaban mu

gEN deNG wrote:alasan seorang, dua orang nadir atau sekampung bani nadir ?

saya tanya ... maksudnya apa ??
faktanya bani nadhir memang ikut perang kandhaq toh ...

ternyata mulut besar otak kecil ... cuma jadi tim hore2 .... menanggapi jalan fikiran kaum muslim

by Guest Sat May 23, 2015 4:04 am

dee-nee wrote:
gEN deNG wrote:ini argumenmu :
... Perang kaybar kan balasan perang khandaq >>> yang mulai duluan si bani nadhir lah ...
ternyata mulut besar otak kecil menanggapi jalan fikiran kaum kafirun

dan ini jawaban mu

gEN deNG wrote:alasan seorang, dua orang nadir atau sekampung bani nadir ?

saya tanya ... maksudnya apa ??
faktanya bani nadhir memang ikut perang kandhaq toh ...

ternyata mulut besar otak kecil ... cuma jadi tim hore2 .... menanggapi jalan fikiran kaum muslim

alasannya kenape mereka nyangkut perang dengan muhammad
apakah perbuatan satu, dua orang bani nadir atau satu kampung bani nadir ? menjadi alasan pembenaran untuk membunuh sekampung pria bani nadir di khaibar, alasan dendam ?, rampok ?, , melanggar perjanjian ? dst ... dst .....
biar diskusinya berkembang gitu lho ....

OOT - pindah ke http://www.laskarislam.com/t9137p100-safiyah-sebuah-kisah-memilukan-perempuan-yahudi-yang-jatuh-ke-tangan-muhammad

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 4:08 am

PERANG dodol,jadi mlibatkan seluruuh pasukan/penduduk.

gak usah OOT

by Guest Sat May 23, 2015 4:16 am

ternyata sadar dgn OOT ... trims sdh mengingatkan

maka setelah perang, situasi yang terjadi adalah (reposting) :

1. safiyah mengalami sindrom stockholm
2. tinggal milih black rule or golden rule ??
3. anda mampu menjawab pertanyaan ini : misalnya anda, apakah anda rela dirudal sama tukang garong yang membunuh suamimu ? (jawabnya sederhana Ya atau Tidak dalam pengertian setuju vs tidak setuju)

baiknya 3 tanggapan yang lugas/tegas, jgn seperti jawabanmu yg sebelumnya tidak nyambung sama sekali, apalagi penjelasanmu yg poin 2 hanya bikin orang tertawa. dgn menjawab poin 3 berarti pilihan br & gr pada poin 2 akan terjawab dgn sendirinya walaupun anda "mungkin" tidak paham poin 2 dimaksud

wss wrb

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 4:31 am

Mod.hrp delete pertanyaan OOT di atas.

jelas 1) tidak ada sindrom, lha bebas pulang ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya kok msh nanya.
2) golden rules itu tindakan nabi,sudi memperistri janda lawan,spy si wanita itu bs mulaf dg selamat, tak diburu pasukan kejam ayah kandungnya,padahal masih banyaaak.gadis yg tak pernah terikat perkawinan dg siapapun sebelumnya.
3) drpd ibu tersiksa menjalani perkawinan dg ayah yg tk pukul,keji suka mengancam membunuh spt suami kafir Safiyah,ya jelas suka ibu menikahi lelaki penyelamat sang ibu dr kekejaman ayah kandung.

gak usah OOT lg.

by **Moderator 9** Sat May 23, 2015 4:37 am

@gEN deNG

3 pertanyaan anda sudah dijawab @Mutiaraa

Silahkan lanjutkan diskusi
Jangan mengulang pertanyaan !!!

by Guest Sat May 23, 2015 10:50 am

Mutiaraa wrote:Mod.hrp delete pertanyaan OOT di atas.

jelas 1) tidak ada sindrom, lha bebas pulang ke sukunya,bahkan memualafkan sukunya kok msh nanya.
2) golden rules itu tindakan nabi,sudi memperistri janda lawan,spy si wanita itu bs mulaf dg selamat, tak diburu pasukan kejam ayah kandungnya,padahal masih banyaaak.gadis yg tak pernah terikat perkawinan dg siapapun sebelumnya.
3) drpd ibu tersiksa menjalani perkawinan dg ayah yg tk pukul,keji suka mengancam membunuh spt suami kafir Safiyah,ya jelas suka ibu menikahi lelaki penyelamat sang ibu dr kekejaman ayah kandung.

gak usah OOT lg.

saya melihat dari perspektif yang sedikit berbeda :
1. saat setelah perang safiyah dalam satatus tahanan perang berada pada pilihan :
a. menolak kawin dengan muhammad = mati atau dijadikan budak sex oleh para prajurit
b. menerima kawin dgn muhammad = konsekuensi mati atau dijadikan budak sex oleh para prajurit tidak akan terjadi
c. safiyah memilih opsi b, Kebutuhan safiyah untuk tetap hidup lebih kuat daripada keinginannya untuk membenci orang yang telah membunuh ayah & suaminya.’...safiyah akhirnya melihat penawannya sebagai ‘seorang yang baik’, bahkan seorang juruselamat”
2. golden rule, yaitu perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan, bagaimana jika kaum kafirun membantai muhammad saw & memperlakukan istri2 muhammad seperti safiyah, setujukah anda ?
3, belum menjawab apa yg saya maksudkan hubungannya dgn poin 2

by Guest Sat May 23, 2015 11:04 am

alasan demdam perlakuan oleh seseorang atau banyak orang ?

http://www.laskarislam.com/t9137p100-safiyah-sebuah-kisah-memilukan-perempuan-yahudi-yang-jatuh-ke-tangan-muhammad

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 11:59 am

kafir ngarang sendiri!

Safiyah itu ditawari Nabi:
1) dimerdekakan lalu kembali ke sukunya,atau
2) mnjadi mualaf, dan spy tidak dibunuh anakbuah ayahnya yg keji,maka Nabi bersedia kasih status ISTRI

nah dg tegas Safiyah memilih opsi kedua tanoa ragu!

jadi bullshit itu sindrom, TAK ADA, kafir cacat otak ngarang2 ngayal sendiri,nekad memfitnah!

ttg golden rules, kl kafir melakukan ajaran intoleran kristenisasi, maka muslim gak sudi mengikuti ajaran bar-bar kafir, di Islam ada ayat toleransi Bagimu Agamamu,Bagiku Agamaku.

caramu kafir setan, tidak berlaku bagi muslim.

patah sudah teori ngaco golden rulesmu itu.

by **Mutiaraa** Sat May 23, 2015 11:59 am

kafir ngarang sendiri!

Safiyah itu ditawari Nabi:
1) dimerdekakan lalu kembali ke sukunya,atau
2) mnjadi mualaf, dan spy tidak dibunuh anakbuah ayahnya yg keji,maka Nabi bersedia kasih status ISTRI

nah dg tegas Safiyah memilih opsi kedua tanoa ragu!

jadi bullshit itu sindrom, TAK ADA, kafir cacat otak ngarang2 ngayal sendiri,nekad memfitnah!

ttg golden rules, kl kafir melakukan ajaran intoleran kristenisasi, maka muslim gak sudi mengikuti ajaran bar-bar kafir, di Islam ada ayat toleransi Bagimu Agamamu,Bagiku Agamaku.

caramu kafir setan, tidak berlaku bagi muslim.

patah sudah teori ngaco golden rulesmu itu.

by **musicman** Sat May 23, 2015 3:16 pm

childs north wrote:
hadis sendiri mengatakan bahwa TAWANAN SEKALIPUN harus menunggu masa 'iddah:

Abu Said al-Khudri mengatakan: Rasulallah mengirim ekspedisi militer ke Awta ketika Perang Hunain. Mereka bertemu musuh dan bertempur. Mereka mengalahkan dan menawan musuh. Beberapa sahabat Rasul ragu utk berhubungan seks dengan tawanan wanita dihadapan suami2 mereka yang kafir. Jadi Allah, yang Mulia, menurunkan ayat Quran, “[4.24] dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki ...” Artinya, mereka itu sah bagimu JIKA MEREKA TELAH MELEWATI MASA IDDAH. (Sunan Abu Dawud Buku 11, Volume 2, nomor 2150, halaman 577, terjemahan inggris dengan catatan penjelasan oleh Prof. Ahmad Hasan [Sh. Muhammad Ashraf Publishers, Booksellers & Exporters; Lahore, Pakistan, 1984)

lagi-lagi muhammad saw sendiri MEMBOKONGI Qs 2 : 234

Saya kira saya sudah lampirkan bagaimana nabi menunggu proses iddah safiyah berakhir. anda sendiri saya pikir yg terlihat tidak tenang sehingga yg anda lampirkan DIATAS tidak sama sekali tertulis 40 hari untuk tawanan perang wanita agar bisa sah dinikahi.. ya kan?

Kalau anda tenang saya yakin anda lebih bisa tidak gerabak gerubuk begini, membokongi pendapat sendiri namanya

by Guest Sat May 23, 2015 6:49 pm

Mutiaraa wrote:kafir ngarang sendiri!

Safiyah itu ditawari Nabi:
1) dimerdekakan lalu kembali ke sukunya,atau
2) mnjadi mualaf, dan spy tidak dibunuh anakbuah ayahnya yg keji,maka Nabi bersedia kasih status ISTRI

nah dg tegas Safiyah memilih opsi kedua tanoa ragu!

jadi bullshit itu sindrom, TAK ADA, kafir cacat otak ngarang2 ngayal sendiri,nekad memfitnah!

ttg golden rules, kl kafir melakukan ajaran intoleran kristenisasi, maka muslim gak sudi mengikuti ajaran bar-bar kafir, di Islam ada ayat toleransi Bagimu Agamamu,Bagiku Agamaku.

caramu kafir setan, tidak berlaku bagi muslim.

patah sudah teori ngaco golden rulesmu itu.

1) & 2) boleh sertakan dalilnya ?
dari hasil baca2 setahu saya situasi yg dialami safiyah adalah sbb :
situasi safiyah saat itu sebagai tawanan perang dengan pilihan : hidup atau mati, karena safiyah ingin hidup 1000 thn lagi pilihan jatuh pada "menerima" muhammad saw sbg suami. karena keinginan safiyah tetap hidup 1000 thn lagi lebih kuat daripada keinginannya untuk membenci orang yang telah membunuh ayah & suaminya.’...safiyah akhirnya melihat penawannya sebagai ‘seorang yang baik’, bahkan seorang juruselamat” itulah sindroma stockholm yg dialami oleh tawanan perang safiyah, sebab status safiyah masih tawanan perang & belum jadi istri muhammad saw
2) bgmana mungkin dibunuh anak buah ayahnya jika menolak menikah dgn muhammad saw, pasti tidak, so semua pria dewasa khaibar sudah mayat semua

golden rule, yaitu perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan. dalam konteks kasus safiyah bagaimana jika kaum kafirun membantai muhammad saw & memperlakukan istri2 muhammad seperti safiyah, setujukah anda ?

by Guest Sat May 23, 2015 8:02 pm

musicman wrote:
childs north wrote:
hadis sendiri mengatakan bahwa TAWANAN SEKALIPUN harus menunggu masa 'iddah:

Abu Said al-Khudri mengatakan: Rasulallah mengirim ekspedisi militer ke Awta ketika Perang Hunain. Mereka bertemu musuh dan bertempur. Mereka mengalahkan dan menawan musuh. Beberapa sahabat Rasul ragu utk berhubungan seks dengan tawanan wanita dihadapan suami2 mereka yang kafir. Jadi Allah, yang Mulia, menurunkan ayat Quran, “[4.24] dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki ...” Artinya, mereka itu sah bagimu JIKA MEREKA TELAH MELEWATI MASA IDDAH. (Sunan Abu Dawud Buku 11, Volume 2, nomor 2150, halaman 577, terjemahan inggris dengan catatan penjelasan oleh Prof. Ahmad Hasan [Sh. Muhammad Ashraf Publishers, Booksellers & Exporters; Lahore, Pakistan, 1984)

lagi-lagi muhammad saw sendiri MEMBOKONGI Qs 2 : 234

Saya kira saya sudah lampirkan bagaimana nabi menunggu proses iddah safiyah berakhir. anda sendiri saya pikir yg terlihat tidak tenang sehingga yg anda lampirkan DIATAS tidak sama sekali tertulis 40 hari untuk tawanan perang wanita agar bisa sah dinikahi.. ya kan?

Kalau anda tenang saya yakin anda lebih bisa tidak gerabak gerubuk begini, membokongi pendapat sendiri namanya

1. pengecualian budak safiyah untuk massa iddahnya berapa lama, & ada dalilnya ?
2. apakah safiyah telah memenuhi massa ketentuan poin 1, & ada dalilnya ?

wass wrb

by **isaku** Sat May 23, 2015 8:14 pm

gEN deNG wrote:[justify]Resepsi Pernikahan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan Shafiyah binti Huyai Radhiyallahu Anha

siang membunuh sang suami, malam bermadu dgn si janda

Ibnu Ishaq berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyelenggarakan pesta pernikahan dengan Shafiyah binti Huyai di Khaibar atau di salah satu jalan. Wanita yang merias Shafiyah binti Huyai untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menyisir rambutnya, dan merapikannya adalah Ummu Sulaim binti Milhan, ibu Anas bin Malik. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bermalam dengan Shafiyah binti Huyai di kemah beliau, sedang Abu Ayyub Khalid bin Zaid saudara Bani An-Najjar semalam suntuk menghunus pedang menjaga dan mengelilingi kemah beliau.

Keesokan harinya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melihat Abu Ayyub di sekitar kemah, kemudian bersabda, `Ada apa denganmu wahai Abu Ayyub?'

Abu Ayyub menjawab, 'Wahai Rasulullah, aku khawatir wanita ini (Shafiyah) mencelakakanmu, karena kita telah membunuh ayah, suami, dan kaumnya. Ia baru saja masuk Islam, jadi, aku khawatir ia mencelakakanmu.'

Para ulama meyakini bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, `Ya Allah, jagalah Abu Ayyub, sebagaimana ia semalam suntuk menjagaku'."

/justiify]

Biar kamu tidak saya cap tukang fitnah, tolong dikonfirmasi dulu yg di bold tuh.

by Guest Sat May 23, 2015 8:49 pm

menurut terawang saya berdasarkan yg di bawah bold itu

by Sponsored content

Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah

Re: Masa Iddah dalam Perkawinan Muhammad dan Safiyah