AHMADIYAH QADIAN
Halaman 7 dari 17 • Share
Halaman 7 dari 17 • 1 ... 6, 7, 8 ... 12 ... 17
AHMADIYAH QADIAN
First topic message reminder :
Saya tertarik sekali untuk membahas apa dan bagaimana AHMADIYAH.....kontroversi yang berkepanjangan tanpa ada TITIK TEMU yang jelas...itu kesannya.
Sayangnya...banyak dari Umat Muslim menggannggap bahwa hanya ada satu AHMADIYAH...padahal pada kenyataannya...Ahmadiyah ini terbagi jadi 2 golongan :
1. AHMADIYAH LAHORE (GERAKAN AHMADIYAH)
2. AHMADIYAH QADIAN (JEMAAT AHMADIYAH)
Di tret ini...kita akan mencoba untuk mendiskusikan dan mungkin saya akan undang dari pihak mereka untuk hadir di tret ini...sebagai bahan pencerahan..
Sebagai referensi....silahkan buka situs Ahmadiyah QADIAN yang ini..
www.ahmadiyya.or.id
Wasalam,
Saya tertarik sekali untuk membahas apa dan bagaimana AHMADIYAH.....kontroversi yang berkepanjangan tanpa ada TITIK TEMU yang jelas...itu kesannya.
Sayangnya...banyak dari Umat Muslim menggannggap bahwa hanya ada satu AHMADIYAH...padahal pada kenyataannya...Ahmadiyah ini terbagi jadi 2 golongan :
1. AHMADIYAH LAHORE (GERAKAN AHMADIYAH)
2. AHMADIYAH QADIAN (JEMAAT AHMADIYAH)
Di tret ini...kita akan mencoba untuk mendiskusikan dan mungkin saya akan undang dari pihak mereka untuk hadir di tret ini...sebagai bahan pencerahan..
Sebagai referensi....silahkan buka situs Ahmadiyah QADIAN yang ini..
www.ahmadiyya.or.id
Wasalam,
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: AHMADIYAH QADIAN
bukankah menurut Islam, nabi Isa masih akan datang kembali / diutus kembali ke dunia menjelang kiamat?Ibnu sabil wrote:Kata “khatamun nabiyyin” di ayat itu menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir yang diutus Allah swt. Jika ada lagi nabi setelah beliau SAW dengan atau tanpa syariat tentunya sudah menyimpang dari ayat tsb diatas.
Bukankah Isa yg akan datang menjelang kiamat tsb adalah seorang nabi yg hadir diutus ke dunia ini, setelah muhammad?
Jadi itu artinya ada yg salah dgn pemahaman mu ttg "penutup nabi" yg telah kamu artikan secara mutlak tsb.
Krn jika ngikutin pemahaman kamu secara mutlak ttg "penutup nabi", tsb yakni bahwa tidak akan ada lagi nabi siapapun dia, yg akan datang / diutus ke dunia, maka nabi Isa tidak akan datang / tidak akan diutus ke bumi lagi nanti menjelang kiamat. Dan ini akan berbenturan dgn sejumlah hadist shahih.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: AHMADIYAH QADIAN
Mari kita lihat Terjemahan,Tafsir,Asbabun NuzulnyaKedunghalang wrote:@ Ibnu Sabil
Menurut Kaidah Bahasa Arab, kata "Khatam" jika disandingkan dengan kata majemuk seperti dalam kalimat "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab 33:40 akan berarti yang paling afdhal / sempurna di antara para nabi, sebagaimana yang dimaksud kalimat "Khaatamul Aulia, Khaatamul Muhajjirin dlsb" dalam beberapa hadits.
Namun, kalimat "Khaataman-Nabiyyin" boleh juga diartikan sebagai Penutup Para Nabi atau Nabi Terakhir. Arti ini tidak akan berbenturan jika kenabian yang dimaksud dipahami sebagai kenabian yang membawa syariat baru, karena Al Quran sudah menegaskan bahwa Allah telah menyempurnakan, meridhoi dan memberi nama Islam sebagai agama untuk sekalian manusia dan Dia telah menyempurnakan Nikmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw (Al Maidah 5:3). Dengan demikian, maka tidak ada lagi nabi yang akan datang dengan membawa syariat baru, kecuali yang hanya melaksanakan syariat Islam.
Al Quran juga mengisyaratkan bahwa barangsiapa yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw, maka Allah akan menganugerahkan Nikmat-Nya, yakni Nabiyyin, Shiddiqiin, Syuhada dan Shalihin (An-Nisa 4:70). Nikmat Allah tertinggi yang dijanjikan Allah kepada mereka yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw adalah Nabiyyin (Nabi yang tidak membawa syariat baru, melainkan hanya melaksanakan syariat Islam). Kenabian seperti inilah yang telah Dia (Allah) anugerahkan kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as.
Surah An Nisaa' 69
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (69)
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari 'Aisyah ra. "Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: "Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini".
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besarnya membagi orang-orang yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga kepada empat macam yaitu:
1. Para Rasul dan Nabi-nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Para siddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul.
3. Para syuhada dibagi pula urutannya sebagai berikut:
a. Orang-orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh di dalam peperangan melawan orang-oang kafir
b. Orang-orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta; dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya.
c. Orang-orang beriman yang mati ditimpa musibah yang mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam di lautan, terbunuh dengan aniaya. Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat. Dan ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
4. Orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah.
Orang-orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan dapat masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.
Lanjut...
"Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui".(QS. 4:70)
Analogi dari penyampaian dan barometer jawaban saya tentu didasarkan Al Ahzab 33:40 dan ini tidak boleh ditelan mentah2 sehingga tidak menimbulkan salah persepsi.
......................selanjutnya
Mari kita lihat, pasca wafatnya Rosul SAW orang2 saleh disekeliling beliow hanya mendapatkan gelar khalifah. Padahal Allah sudah menempatkan beliow2 tsb diderajat tertinggi didasarkan atas ketaatan mereka dan loyalitasnya kepada islam, toh tidak serta merta mendapatkan peringkat nabi. Ingat hanya sebagai khalifah(imam/pemimpin). Alasannya ya tentunya didasarkan dari QS 33:40 tsb. Jikalow ada manusia yang ditinggikan derajat atau dimuliakan Allah SWT tentunya hanya Allahlah yang mengetahuinya.
Kemudian mari simak kata2 MGA dibawah ini:
“Aku bukan nabi, tetapi Allah menjadikannku orang yang diajak bicara (kalim), untuk memperbaharui agama Al-Musthafa (Muhammad)” (Mir-atu Kamalati Al-Islam, hal. 383)
Jelas dari situ sudah ada sesuatu yang bertentangan, apa yang dimaksud memperbaharui disana? Bukanlah sudah jelas jika Muhammad SAW sebagai nabi pembawa risalah terakhir yang sempurna dengan al quran dan haditsnya dan itu sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Kita sebagai umat hanya diperkenankan untuk menggali dan melaksanakannya.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
katakanlah ahmadiyah itu islam sesat..
ternyata lebih aman dan nyaman bertetangga dengan islam sesat (ahmadiyah)
dari pada bertetangga dengan islam kafah (fpi, hti, dll.)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: AHMADIYAH QADIAN
Apakah dengan menampilkan Asbabun Nuzul An-Nisa 4:70, anda ingin mengemukakan bahwa Nikmat Allah (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin) kepada mereka yang mentaati Allah dan Rasul-Nya saw hanya akan Dia (Allah) anugerahkan di akhirat saja?Ibnu Sabil wrote:
Mari kita lihat Terjemahan,Tafsir,Asbabun Nuzulnya
Surah An Nisaa' 69
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (69)
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari 'Aisyah ra. "Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: "Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini".
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besarnya membagi orang-orang yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga kepada empat macam yaitu:
1. Para Rasul dan Nabi-nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Para siddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul.
3. Para syuhada dibagi pula urutannya sebagai berikut:
a. Orang-orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh di dalam peperangan melawan orang-oang kafir
b. Orang-orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta; dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya.
c. Orang-orang beriman yang mati ditimpa musibah yang mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam di lautan, terbunuh dengan aniaya. Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat. Dan ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
4. Orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah.
Orang-orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan dapat masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.
Lanjut...
"Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui".(QS. 4:70)
Analogi dari penyampaian dan barometer jawaban saya tentu didasarkan Al Ahzab 33:40 dan ini tidak boleh ditelan mentah2 sehingga tidak menimbulkan salah persepsi.
......................selanjutnya
Mari kita lihat, pasca wafatnya Rosul SAW orang2 saleh disekeliling beliow hanya mendapatkan gelar khalifah. Padahal Allah sudah menempatkan beliow2 tsb diderajat tertinggi didasarkan atas ketaatan mereka dan loyalitasnya kepada islam, toh tidak serta merta mendapatkan peringkat nabi. Ingat hanya sebagai khalifah(imam/pemimpin). Alasannya ya tentunya didasarkan dari QS 33:40 tsb. Jikalow ada manusia yang ditinggikan derajat atau dimuliakan Allah SWT tentunya hanya Allahlah yang mengetahuinya.
Yang jelas, kalimat terakhir ayat tersebut adalah:
"Dan, mereka (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada & Shalihin) itulah sahabat (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:70). Kata Rofiqan (sahabat Allah yang sejati) itu identik dengan wali-wali (Aulia) Allah. Di dalam Al Quran Allah menegaskan:
"Ingatlah! Sesungguhnya wali-wali (Aulia) Allah itu tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak pula mereka bersedih, yaitu orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi mereka ada khabar suka dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan pada firman-firman Allah. Itulah kemenangan yang besar." (Yunus 10:63-65). Ayat ini JELAS SEKALI menegaskan bahwa bagi wali-wali (Aulia) Allah (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada & Shalihin) ada khabar suka (lewat wahyu/kasyaf) dalam kehidupan mereka di dunia ini dan di akhirat kelak.
Kalimat "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab 33:41 jangan ditelan mentah-mentah dan diartikan hanya Penutup Para Nabi / Nabi Terakhir saja, tetapi harus dikaji dengan cara:
1. Melihat kaidah dan Kamus Bahasa Arab.
2. Membandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Al Quran (Asy-Syura 42:52, Al Hajj 22:77, An-Nisa 4:70 dlsb.)
3. Membandingkan dengan hadits-hadits tentang kedatangan Nabi Isa as untuk yang kedua kali, setelah Nabi Muhammad saw wafat, yang juga akan berpangkat nabi dan rasul.
Memang tidak ada nubuatan bahwa dalam waktu dekat setelah Nabi Muhammad saw akan digantikan oleh seorang nabi/rasul, melainkan oleh Khalifah (Khulafa-ur-Rasyidin), tetapi ada nubuatan bahwa pada awal abad ke-14H, Allah akan mengutus Khalifah Allah, Al Mahdi & Masih Mauud (HR Sunan Ibnu Majah, Abu Daud & Musnad Ahmad).
Setahu saya, tidak ada buku HMGA yang berjudul "Mir-atu Kamalati Al-Islam", please check it out di:Ibnu Sabil wrote:
Kemudian mari simak kata2 MGA dibawah ini:
“Aku bukan nabi, tetapi Allah menjadikannku orang yang diajak bicara (kalim), untuk memperbaharui agama Al-Musthafa (Muhammad)” (Mir-atu Kamalati Al-Islam, hal. 383)
Jelas dari situ sudah ada sesuatu yang bertentangan, apa yang dimaksud memperbaharui disana? Bukanlah sudah jelas jika Muhammad SAW sebagai nabi pembawa risalah terakhir yang sempurna dengan al quran dan haditsnya dan itu sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Kita sebagai umat hanya diperkenankan untuk menggali dan melaksanakannya.
http://www.alislam.org/urdu/rk/
Maaf, saya tidak akan mengomentari judul buku yang tidak jelas sumbernya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Saya akan coba menanggapi point 3, maaf untuk point 1 & 2 saya rasa sudah cukup gamblang.kedung wrote: Apakah dengan menampilkan Asbabun Nuzul An-Nisa 4:70, anda ingin mengemukakan bahwa Nikmat Allah (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin) kepada mereka yang mentaati Allah dan Rasul-Nya saw hanya akan Dia (Allah) anugerahkan di akhirat saja?
Yang jelas, kalimat terakhir ayat tersebut adalah:
"Dan, mereka (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada & Shalihin) itulah sahabat (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:70). Kata Rofiqan (sahabat Allah yang sejati) itu identik dengan wali-wali (Aulia) Allah. Di dalam Al Quran Allah menegaskan:
"Ingatlah! Sesungguhnya wali-wali (Aulia) Allah itu tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak pula mereka bersedih, yaitu orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi mereka ada khabar suka dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan pada firman-firman Allah. Itulah kemenangan yang besar." (Yunus 10:63-65). Ayat ini JELAS SEKALI menegaskan bahwa bagi wali-wali (Aulia) Allah (Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhada & Shalihin) ada khabar suka (lewat wahyu/kasyaf) dalam kehidupan mereka di dunia ini dan di akhirat kelak.
Kalimat "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab 33:41 jangan ditelan mentah-mentah dan diartikan hanya Penutup Para Nabi / Nabi Terakhir saja, tetapi harus dikaji dengan cara:
1. Melihat kaidah dan Kamus Bahasa Arab.
2. Membandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Al Quran (Asy-Syura 42:52, Al Hajj 22:77, An-Nisa 4:70 dlsb.)
3. Membandingkan dengan hadits-hadits tentang kedatangan Nabi Isa as untuk yang kedua kali, setelah Nabi Muhammad saw wafat, yang juga akan berpangkat nabi dan rasul.
Memang tidak ada nubuatan bahwa dalam waktu dekat setelah Nabi Muhammad saw akan digantikan oleh seorang nabi/rasul, melainkan oleh Khalifah (Khulafa-ur-Rasyidin), tetapi ada nubuatan bahwa pada awal abad ke-14H, Allah akan mengutus Khalifah Allah, Al Mahdi & Masih Mauud (HR Sunan Ibnu Majah, Abu Daud & Musnad Ahmad).
Mari kita lihat kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya. Status nabi Isa as disana sudah jelas jika beliow adalah nabi yang diutus sebelum Muhammad SAW sebagai khataman nabiyyin. Posisi Isa as diturunkan kembali tetap akan berada di belakang nabi Muhammad SAW bukan?
Dan pernyataan anda mengenai diutusnya al mahdi & Masih Mau'ud.
Diutus dan turunnya al mahdi beberapa keterangan antara lain:
"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut2 2 gerhana pada bulan Ramadhan.." (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al mahdi Al Muntazar)
"Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi." (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
"Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym dalam al-Fitan)
"Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Jika memang MGA anda kategorikan atau dianggap al mahdi tentunya harus lihat dimasa kelahiran beliow yaitu 13 February 1839 sampai 1879(40) ada kejadian tentang tanda2 diatas. Jadi MGA diposisikan al mahdi saja sudah gugur.
Pengertian Masih Mau'ud setelah kemunculan al mahdi saya definisikan sebagai Isa as yang diturunkan kali kedua, dan tugasnya adalah membantu al Mahdi membantu membunuh dajjal laknatullah.
Ibnu Sabil wrote:
Kemudian mari simak kata2 MGA dibawah ini:
“Aku bukan nabi, tetapi Allah menjadikannku orang yang diajak bicara (kalim), untuk memperbaharui agama Al-Musthafa (Muhammad)” (Mir-atu Kamalati Al-Islam, hal. 383)
Jelas dari situ sudah ada sesuatu yang bertentangan, apa yang dimaksud memperbaharui disana? Bukanlah sudah jelas jika Muhammad SAW sebagai nabi pembawa risalah terakhir yang sempurna dengan al quran dan haditsnya dan itu sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Kita sebagai umat hanya diperkenankan untuk menggali dan melaksanakannya.
Saya mohon maaf, mungkin saya keliru dalam mengutip referensi yang diambil. Tapi kiranya anda bisa telaah lagi maksud dari semua pernyataan MGA seperti pernyataan dibawah ini.kedung wrote: Setahu saya, tidak ada buku HMGA yang berjudul "Mir-atu Kamalati Al-Islam", please check it out di:
http://www.alislam.org/urdu/rk/
Maaf, saya tidak akan mengomentari judul buku yang tidak jelas sumbernya.
" Dia mengklaim sebagai nabi dan rasul-Nya, seperti yang dilakukan oleh Musailamah dan Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya, ia mengaku sebagai orang yang paling utama dari dari seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana ia menyatakan dirinya telah dianugerahi segala yang telah diberikan kepada seluruh para nabi (Durr Tsamin, hal. 287-288, karya Ghulam Ahmad). Dalam pernyataan yang lain, ia mengatakan, sesungguhnya Nabi (Muhammad) mempunyai tiga ribu mukjizat saja. “Sedangkan aku memiliki mukzijat lebih dari satu juta jenis”, kata Ghulam Ahmad (Tadzkirah Asy-Syahadatain, hal. 72, karya Ghulam Ahmad)".
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
Beberapa ayat suci Al Qur'an mengisyaratkan bahwa Nabi Isa Al Masih as yang pernah diutus (Rasul) Allah kepada Bani Israil sudah wafat, satu ayat suci di antaranya adalah:Ibnu Sabil wrote:
Mari kita lihat kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya. Status nabi Isa as disana sudah jelas jika beliow adalah nabi yang diutus sebelum Muhammad SAW sebagai khataman nabiyyin. Posisi Isa as diturunkan kembali tetap akan berada di belakang nabi Muhammad SAW bukan?
"Dan, tidaklah Muhammad itu, melainkan seorang rasul. Sesungguhnya telah berlalu (meninggal) rasul-rasul sebelumnya." (Ali Imran 3:145). Satu dari antara rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw yang juga telah wafat (meninggal) adalah Nabi Isa Al Masih as.
Jika anda menemukan beberapa hadits yang mengisyaratkan tentang kedatangan Nabi Isa Al Masih as untuk yang kedua kali, maka sesungguhnya Al Quran mengisyaratkan bahwa yang akan datang itu bukanlah Nabi Isa Al Masih as yang diutus (Rasul) Allah kepada Bani Israil, melainkan hanyalah perumpamaan Ibnu Maryam dalam firman Allah:
"Dan, apabila Ibnu Maryam dijelaskan sebagai Perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (Umat Islam) menentang / memprotesnya." (Az-Zukhruf 43:58).
Perumpamaan Ibnu Maryam (Nabi Isa Al Masih as) inilah yang dimaksud Masih Mau'ud atau Al Masih yang dijanjikan kedatangannya oleh Nabi Muhammad saw dalam beberapa hadits mutawatir, dan orangnya adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dari Qadian, Hindustan (sekarang India).
Imam Mahdi dan Masih Mau'ud itu ada dalam satu wujud sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Hampir dekat saatnya orang yang hidup di antara kamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam, yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil." (HR Musnad Ahmad bin Hambal, Jilid II, hal.411) dan wujudnya adalah Hadhrat Mirza Ghulam as dari Qadian, Hindustan (sekarang India) yang lahir pada 13 Februari 1835 (bukan 1839).Ibnu Sabil wrote:
Dan pernyataan anda mengenai diutusnya al mahdi & Masih Mau'ud.
Diutus dan turunnya al mahdi beberapa keterangan antara lain:
"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut2 2 gerhana pada bulan Ramadhan.." (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al mahdi Al Muntazar)
"Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi." (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
"Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym dalam al-Fitan)
"Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Jika memang MGA anda kategorikan atau dianggap al mahdi tentunya harus lihat dimasa kelahiran beliow yaitu 13 February 1839 sampai 1879(40) ada kejadian tentang tanda2 diatas. Jadi MGA diposisikan al mahdi saja sudah gugur.
Pengertian Masih Mau'ud setelah kemunculan al mahdi saya definisikan sebagai Isa as yang diturunkan kali kedua, dan tugasnya adalah membantu al Mahdi membantu membunuh dajjal laknatullah.
Berkenaan dengan Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di bulan Ramadhan , tanda kedatangan Imam Mahdi, klik:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Sebaiknya anda berhati-hati dalam mengutip dan mengemukakan buku-buku referensi, karena telah banyak beredar yang diatasnamakan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, padahal tidak. Akibatnya, banyak orang yang keliru memahami Jemaat Ahmadiyah.Ibnu Sabil wrote:
Saya mohon maaf, mungkin saya keliru dalam mengutip referensi yang diambil. Tapi kiranya anda bisa telaah lagi maksud dari semua pernyataan MGA seperti pernyataan dibawah ini.
" Dia mengklaim sebagai nabi dan rasul-Nya, seperti yang dilakukan oleh Musailamah dan Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya, ia mengaku sebagai orang yang paling utama dari dari seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana ia menyatakan dirinya telah dianugerahi segala yang telah diberikan kepada seluruh para nabi (Durr Tsamin, hal. 287-288, karya Ghulam Ahmad). Dalam pernyataan yang lain, ia mengatakan, sesungguhnya Nabi (Muhammad) mempunyai tiga ribu mukjizat saja. “Sedangkan aku memiliki mukzijat lebih dari satu juta jenis”, kata Ghulam Ahmad (Tadzkirah Asy-Syahadatain, hal. 72, karya Ghulam Ahmad)".
Untuk memeriksa kebenaran dari buku-buku yang anda referensikan sebagai karya tulis Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, maka anda harus checkidot dengan mengklik:
http://www.alislam.org/urdu/rk/
dan
http://www.alislam.org/library/browse/book/Tadhkirah/
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
@ Ibnu Sabil
Tadhkiratush Shahadatain boleh di check di:
http://www.alislam.org/books/tadhkiratush%20shahadatain/index.html
Tadhkiratush Shahadatain boleh di check di:
http://www.alislam.org/books/tadhkiratush%20shahadatain/index.html
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bung kedung
Coba anda baca lagi artikel untuk kemunculan isa as kali kedua ini berikut ayat2 pendukungnya.
Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an
Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Kedua, firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan ada¬lah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 157-159).
Ayat-ayat dalam surat An-Nisa’ di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah Ta’ala ke langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka salib sebagaimana firman Allah Ta’ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur itu, kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula, pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.
Dalil-Dalil dari As-Sunnah
Terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa diangkat oleh Allah ke langit —sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di atas— dan kelak di akhir zaman akan turun kembali ke dunia untuk memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan akhirnya wafat dan dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain. Di antara hadits-hadits tersebut adalah,
1. Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta.”[2]
2. Rasulullah bersabda: “Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian sendiri?”[3]
3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “Akan senantiasa ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka senantiasa menang hingga hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini.”[4]
Lanjut.............
Coba anda baca lagi artikel untuk kemunculan isa as kali kedua ini berikut ayat2 pendukungnya.
Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an
Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Kedua, firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan ada¬lah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 157-159).
Ayat-ayat dalam surat An-Nisa’ di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah Ta’ala ke langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka salib sebagaimana firman Allah Ta’ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur itu, kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula, pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.
Dalil-Dalil dari As-Sunnah
Terdapat banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa diangkat oleh Allah ke langit —sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di atas— dan kelak di akhir zaman akan turun kembali ke dunia untuk memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan akhirnya wafat dan dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain. Di antara hadits-hadits tersebut adalah,
1. Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta.”[2]
2. Rasulullah bersabda: “Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian sendiri?”[3]
3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “Akan senantiasa ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka senantiasa menang hingga hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini.”[4]
Lanjut.............
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bagaimana dan kapan Nabi Isa turun ke Bumi ?
Setelah Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.
Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga. “[5]
Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]
Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada Zaman Isa ‘Alaihis-salam
Betapa menyenangkan seandainya kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as. Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada binatang. Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan kebencian hilang sirna.
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan, Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….” [7]
Rasulullah saw bersabda :
“Demi Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.[8]
Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Kiamat di Ambang Pintu
Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah se¬lama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.
________________________________________
[1]. Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qurthubi.
[2]. HR. Bukhari: no. 2296.
[3]. HR. Bukhari: Kitabu ahaditsil anbiya’ no. 3193 dan Muslim: Kitabul iman no. 222, 223, 224.
[4]. HR. Muslim: Kitabul iman no. 225
[5] (Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa ‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal 18: 67-68).
[6] Shahih Muslim
[7] Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70
[8] Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alai¬hissalam 2:192
Jadi silahkan anda tafsirkan apakah HMGA yang anda percayai sebagai al mahdi, Almasih mau'ud atau hanya sebagai mujaddid?
Jika anda membuka mata hati dengan menyingkirkan segala prasangka buruk insyaallah akan bisa membuka sedikit nalar anda.
Setelah Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.
Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga. “[5]
Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]
Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada Zaman Isa ‘Alaihis-salam
Betapa menyenangkan seandainya kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as. Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada binatang. Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan kebencian hilang sirna.
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan, Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….” [7]
Rasulullah saw bersabda :
“Demi Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.[8]
Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Kiamat di Ambang Pintu
Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah se¬lama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.
________________________________________
[1]. Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qurthubi.
[2]. HR. Bukhari: no. 2296.
[3]. HR. Bukhari: Kitabu ahaditsil anbiya’ no. 3193 dan Muslim: Kitabul iman no. 222, 223, 224.
[4]. HR. Muslim: Kitabul iman no. 225
[5] (Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa ‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal 18: 67-68).
[6] Shahih Muslim
[7] Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70
[8] Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alai¬hissalam 2:192
Jadi silahkan anda tafsirkan apakah HMGA yang anda percayai sebagai al mahdi, Almasih mau'ud atau hanya sebagai mujaddid?
Jika anda membuka mata hati dengan menyingkirkan segala prasangka buruk insyaallah akan bisa membuka sedikit nalar anda.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
Saya setuju dengan pernyataan anda bahwa turunnya Nabi Isa as di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir. Tetapi kewafatan Nabi Isa Al Masih as juga merupakan akidah yang penting dan telah tetap berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang juga sama telah mencapai derajat mutawatir.Ibnu Sabil wrote:
Bung kedung
Coba anda baca lagi artikel untuk kemunculan isa as kali kedua ini berikut ayat2 pendukungnya.
Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.
Tentang kewafatan Nabi Isa Al Masih as menurut Al Qur'an, selain dalam Ali Imran 3:145 yang pernah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, ayat lain yang mendukungnya adalah:
"Kami tidak memperkenankan seorang manusia (nabi/rasul) pun sebelum engkau (Muhammad) untuk hidup kekal. Maka, Jika engkau mati, apakah mereka (para nabi/rasul sebelum engkau) akan hidup untuk selama-lamanya?" (Al Anbiya 21:35). Ayat ini diperkuat pula oleh sabda Rasulullah saw: "Jika Musa dan Isa masih hidup, maka mereka harus mengikuti aku." (Alyawaaqit wal Jawaahir, Abdul Wahab Sya'rani, Alharamain, Bab. 32, hal.22). Jadi, berdasarkan Al Quran dan hadits mutawatir tersebut, sudah sangat jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih as sudah wafat.
Mohon maaf, saya akan membahas artikel yang anda ajukan secara bertahap agar anda mudah memahaminya / membantahnya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Memang luar biasa jawaban anda akan menjadi perdebatan yang tidak ada akhirnya. Semua ini akibat AL QURAN banyak mengandung ayat yang bertentangan satu dengan ayat lainnya.Kedunghalang wrote:
Saya setuju dengan pernyataan anda bahwa turunnya Nabi Isa as di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir. Tetapi kewafatan Nabi Isa Al Masih as juga merupakan akidah yang penting dan telah tetap berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang juga sama telah mencapai derajat mutawatir.
Tentang kewafatan Nabi Isa Al Masih as menurut Al Qur'an, selain dalam Ali Imran 3:145 yang pernah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, ayat lain yang mendukungnya adalah:
"Kami tidak memperkenankan seorang manusia (nabi/rasul) pun sebelum engkau (Muhammad) untuk hidup kekal. Maka, Jika engkau mati, apakah mereka (para nabi/rasul sebelum engkau) akan hidup untuk selama-lamanya?" (Al Anbiya 21:35). Ayat ini diperkuat pula oleh sabda Rasulullah saw: "Jika Musa dan Isa masih hidup, maka mereka harus mengikuti aku." (Alyawaaqit wal Jawaahir, Abdul Wahab Sya'rani, Alharamain, Bab. 32, hal.22). Jadi, berdasarkan Al Quran dan hadits mutawatir tersebut, sudah sangat jelas sekali bahwa Nabi Isa Al Masih as sudah wafat.
Untuk Surah Al Anbiya 21:35 jelas bertentangan dengan Surah An-Nisaa 4:157 yang mengatakan bahwa Isa tidak meninggal tetapi diserupakan.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Sesungguhnya tidak ada ayat suci yang bertentangan dengan ayat suci lain di dalam Al Qur'an, melainkan pemahaman manusia biasa saja yang berbeda atau bertentangan. Oleh karena itu diperlukan seorang Rasulullah saw atau Imam Mahdi (Imam yang mendapat petunjuk Allah) as untuk menjelaskan ayat-ayat suci Al Qur'an kepada manusia biasa seperti kita. Contohnya: menurut Imam Mahdi as, An-Nisaa 4:157 mengisyaratkan bahwa Nabi Isa as tidak meninggal di atas salib, melainkan diserupakan seolah-olah Nabi Isa as mati di atas tiang salib, karena sesungguhnya Allah menyelamatkannya dari kematian di atas tiang salib. Setelah itu Nabi Isa as pergi ke Timur untuk berdakwah kepada 10 suku Bani Israil lainnya (karena di Yerusalem hanya ada dua suku Bani Israil, yakni Farisi dan Saduki) hingga wafat secara wajar dalam usia 120 tahun, dan dikuburkan di Kashmir. Jika anda ingin memahami lebih detail, silahkan klik: http://www.alislam.org/topics/jesus/onglikom wrote:
Memang luar biasa jawaban anda akan menjadi perdebatan yang tidak ada akhirnya. Semua ini akibat AL QURAN banyak mengandung ayat yang bertentangan satu dengan ayat lainnya.
Untuk Surah Al Anbiya 21:35 jelas bertentangan dengan Surah An-Nisaa 4:157 yang mengatakan bahwa Isa tidak meninggal tetapi diserupakan.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Aduh aduh mohon maaf, anda sedang menghujat kitab yang kononnya paling SEMPURNA tetapi masih memerlukan "Penjelasan" dan "Tafsir" dari Imam Mahdi.Kedunghalang wrote:Sesungguhnya tidak ada ayat suci yang bertentangan dengan ayat suci lain di dalam Al Qur'an, melainkan pemahaman manusia biasa saja yang berbeda atau bertentangan. Oleh karena itu diperlukan seorang Rasulullah saw atau Imam Mahdi (Imam yang mendapat petunjuk Allah) as untuk menjelaskan ayat-ayat suci Al Qur'an kepada manusia biasa seperti kita. Contohnya: menurut Imam Mahdi as, An-Nisaa 4:157 mengisyaratkan bahwa Nabi Isa as tidak meninggal di atas salib, melainkan diserupakan seolah-olah Nabi Isa as mati di atas tiang salib, karena sesungguhnya Allah menyelamatkannya dari kematian di atas tiang salib. Setelah itu Nabi Isa as pergi ke Timur untuk berdakwah kepada 10 suku Bani Israil lainnya (karena di Yerusalem hanya ada dua suku Bani Israil, yakni Farisi dan Saduki) hingga wafat secara wajar dalam usia 120 tahun, dan dikuburkan di Kashmir. Jika anda ingin memahami lebih detail, silahkan klik: http://www.alislam.org/topics/jesus/onglikom wrote:
Memang luar biasa jawaban anda akan menjadi perdebatan yang tidak ada akhirnya. Semua ini akibat AL QURAN banyak mengandung ayat yang bertentangan satu dengan ayat lainnya.
Untuk Surah Al Anbiya 21:35 jelas bertentangan dengan Surah An-Nisaa 4:157 yang mengatakan bahwa Isa tidak meninggal tetapi diserupakan.
Terus anda bisa menjelaskan bila mana Isa meninggal di Khasmir dan pada akhir jaman Isa datang lagi sebagai mayat hidup, maksud anda!!?
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Allah berfirman:Ibnu Sabil wrote:
Dalil-dalil dari Al-Qur’an
Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Artinya: "Tetapi, sesungguhnya ia, Al Qur'an, memberi ilmu tentang SAAT. Maka janganlah ragu-ragu tentang itu, melainkan ikutilah aku. Inilah jalan lurus." (Az-Zukhruf 43:62).
SAAT dapat menyatakan waktu berakhirnya syariat Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as dan kata ganti hu dalam innahu dapat mengisyaratkan kepada Nabi Isa as atau kepada Al Qur'an dan ayat ini dapat berarti bahwa sesudah Nabi Isa as, kaum Bani Israil akan kehilangan Nikmat Allah (Kenabian), atau bahwa syariat baru, yakni syariat Al Qur'an yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, akan menggantikan syariat Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as. Nampaknya, ayat ini tidak ada kaitannya dengan kehadiran Nabi Isa as untuk yang kedua kali.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Melihat latar belakang anda yang memiliki kepercayaan LAIN-LAIN, saya tidak dapat memaksa anda untuk percaya kepada Al Qur'an atau Kitab Allah sebelumnya seperti Bible (Taurat, Zabur dan Injil) dlsb. Tetapi, yang jelas berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa Al Masih as yang Dia (Allah) utus kepada Bani Israil, SUDAH WAFAT pada usia 120 tahun dan dikuburkan di Kashmir. Kewafatan Nabi Isa Al Masih as ini pun didukung pula oleh Bible. Jika anda berniat mencari kebenaran, silahkan klik dan pelajari dengan seksama: http://www.alislam.org/topics/jesus/onglikom wrote:
Aduh aduh mohon maaf, anda sedang menghujat kitab yang kononnya paling SEMPURNA tetapi masih memerlukan "Penjelasan" dan "Tafsir" dari Imam Mahdi.
Terus anda bisa menjelaskan bila mana Isa meninggal di Khasmir dan pada akhir jaman Isa datang lagi sebagai mayat hidup, maksud anda!!?
Sedangkan Nabi Isa Al Masih as yang akan dan bahkan sudah datang di akhir jaman ini, menurut Al Qur'an, bukan Nabi Isa Al Masih as yang Dia (Allah) utus kepada Bani Israil, melainkan umat Islam (pengikut setia dan sangat taat kepada Nabi Muhammad saw) yang akan merupakan Perumpamaan Ibnu Maryam yang diutus kepada sekalian manusia, sebagaimana firman Allah:
"Dan, ketika dijelaskan IBNU MARYAM sebagai PERUMPAMAAN, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar-bingar memprotesnya." (Az-Zukhruf 43:58).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Ayat yang anda bawa sangat jauh pengertiannya bila kita mau membaca asbabun nuzul ayat tersebut ketika diturunkan.Kedunghalang wrote:Melihat latar belakang anda yang memiliki kepercayaan LAIN-LAIN, saya tidak dapat memaksa anda untuk percaya kepada Al Qur'an atau Kitab Allah sebelumnya seperti Bible (Taurat, Zabur dan Injil) dlsb. Tetapi, yang jelas berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa Al Masih as yang Dia (Allah) utus kepada Bani Israil, SUDAH WAFAT pada usia 120 tahun dan dikuburkan di Kashmir. Kewafatan Nabi Isa Al Masih as ini pun didukung pula oleh Bible. Jika anda berniat mencari kebenaran, silahkan klik dan pelajari dengan seksama: http://www.alislam.org/topics/jesus/onglikom wrote:
Aduh aduh mohon maaf, anda sedang menghujat kitab yang kononnya paling SEMPURNA tetapi masih memerlukan "Penjelasan" dan "Tafsir" dari Imam Mahdi.
Terus anda bisa menjelaskan bila mana Isa meninggal di Khasmir dan pada akhir jaman Isa datang lagi sebagai mayat hidup, maksud anda!!?
Sedangkan Nabi Isa Al Masih as yang akan dan bahkan sudah datang di akhir jaman ini, menurut Al Qur'an, bukan Nabi Isa Al Masih as yang Dia (Allah) utus kepada Bani Israil, melainkan umat Islam (pengikut setia dan sangat taat kepada Nabi Muhammad saw) yang akan merupakan Perumpamaan Ibnu Maryam yang diutus kepada sekalian manusia, sebagaimana firman Allah:
"Dan, ketika dijelaskan IBNU MARYAM sebagai PERUMPAMAAN, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar-bingar memprotesnya." (Az-Zukhruf 43:58).
Ini menceritakan ketika Muhammad memberikan perumpamaan kisah penganiayaan Isa tepatnya ayat 57.
Saya masih menunggu penjelasan anda tentang Isa yang anda katakan sudah meninggal tetapi akan datang lagi pada akhir zaman, berupa apa manusia atau mayat hidup?
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Dalam menafsirkan ayat suci Al Qur'an, selain berdasarkan Asbabun Nuzul, kita juga harus, melihat kaidah dan Kamus Bahasa Arab, membandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Al Quran atau membandingkan dengan hadits-hadits tentang kedatangan Nabi Isa as untuk yang kedua kali, setelah Nabi Muhammad saw wafat, yang juga akan berpangkat nabi dan rasul. Di dalam hadits yang sangat panjang pada HR Sahih Muslim, sebanyak empat kali, Rasulullah saw bersabda bahwa Nabiyullah Isa akan datang di akhir jaman, padahal dalam Alyawaaqit wal Jawaahir, disabdakan bahwa Nabi Isa as sudah wafat. Dalam Musnad Ahmad bin Hambal, Jilid II, hal.411, Rasulullah saw bersabda: "Hampir dekat saatnya orang yang hidup di antara kamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam, yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil." Dan, dalam HR Sunan Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa melihatnya, maka baiatlah kepadanya walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifatullah, Al Mahdi.".onglikom wrote:
Ayat yang anda bawa sangat jauh pengertiannya bila kita mau membaca asbabun nuzul ayat tersebut ketika diturunkan.
Ini menceritakan ketika Muhammad memberikan perumpamaan kisah penganiayaan Isa tepatnya ayat 57.
Saya masih menunggu penjelasan anda tentang Isa yang anda katakan sudah meninggal tetapi akan datang lagi pada akhir zaman, berupa apa manusia atau mayat hidup?
Dengan demikian, maka Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as yang dijanjikan akan datang itu juga adalah Khalifah Allah dan juga Imam Mahdi.
Sesungguhnya Allah tidak segan mengemukakan suatu perumpamaan walaupun sekecil nyamuk atau lebih kecil dari itu (Al Baqarah 2:27). Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang beriman, seperti istri Firaun dan seperti Maryam putri Imran (At-Tahrim 66:12-13). Tetapi, ketika Allah menjadikan Ibnu Maryam sebagai perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar-bingar memprotesnya. (Az-Zukhruf 43:58). Padahal, ini maksudnya adalah orang lain yang merupakan perumpamaan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as yang diutus Allah dari antara umat Islam yang menjadi Imam Mahdi (Musnad Ahmad bin Hambal, HR Sahih Bukhari & Al Jumu'ah 62:3-4) dan Khalifah Allah (HR Sunan Ibnu Majah & An-Nur 24:56).
@ onglikom
Jika anda masih penasaran dan masih berminat untuk mencari kebenaran, saya bersedia untuk melanjutkan penjelasan saya sampai anda mengerti. SETUJU?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Di dalam Alyawaaqit wal Jawaahir mengatakan bahwa Isa meninggal dan Isa dijanjikan akan datang lagi berupa manusia hidup atau mayat hidup?Kedunghalang wrote:Dalam menafsirkan ayat suci Al Qur'an, selain berdasarkan Asbabun Nuzul, kita juga harus, melihat kaidah dan Kamus Bahasa Arab, membandingkan dengan ayat-ayat lain dalam Al Quran atau membandingkan dengan hadits-hadits tentang kedatangan Nabi Isa as untuk yang kedua kali, setelah Nabi Muhammad saw wafat, yang juga akan berpangkat nabi dan rasul. Di dalam hadits yang sangat panjang pada HR Sahih Muslim, sebanyak empat kali, Rasulullah saw bersabda bahwa Nabiyullah Isa akan datang di akhir jaman, padahal dalam Alyawaaqit wal Jawaahir, disabdakan bahwa Nabi Isa as sudah wafat. Dalam Musnad Ahmad bin Hambal, Jilid II, hal.411, Rasulullah saw bersabda: "Hampir dekat saatnya orang yang hidup di antara kamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam, yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil." Dan, dalam HR Sunan Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa melihatnya, maka baiatlah kepadanya walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifatullah, Al Mahdi.".onglikom wrote:
Ayat yang anda bawa sangat jauh pengertiannya bila kita mau membaca asbabun nuzul ayat tersebut ketika diturunkan.
Ini menceritakan ketika Muhammad memberikan perumpamaan kisah penganiayaan Isa tepatnya ayat 57.
Saya masih menunggu penjelasan anda tentang Isa yang anda katakan sudah meninggal tetapi akan datang lagi pada akhir zaman, berupa apa manusia atau mayat hidup?
Dengan demikian, maka Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as yang dijanjikan akan datang itu juga adalah Khalifah Allah dan juga Imam Mahdi.
Coba anda periksa lagi tentang perumpamaan Isa tepatnya pada surah Az-Zukhruf.57 bukan ayat 58, sedangkan pada ayat 58 menceritakan kaum Musyrikin membandingkan tuhan-tuhan yang mereka sembah dengan Isa AS. Bukan ditujuhkan pada orang Islam tetapi kaum MUSYRIKIN ARAB.
Sesungguhnya Allah tidak segan mengemukakan suatu perumpamaan walaupun sekecil nyamuk atau lebih kecil dari itu (Al Baqarah 2:27). Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang beriman, seperti istri Firaun dan seperti Maryam putri Imran (At-Tahrim 66:12-13). Tetapi, ketika Allah menjadikan Ibnu Maryam sebagai perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar-bingar memprotesnya. (Az-Zukhruf 43:58). Padahal, ini maksudnya adalah orang lain yang merupakan perumpamaan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as yang diutus Allah dari antara umat Islam yang menjadi Imam Mahdi (Musnad Ahmad bin Hambal, HR Sahih Bukhari & Al Jumu'ah 62:3-4) dan Khalifah Allah (HR Sunan Ibnu Majah & An-Nur 24:56).
@ onglikom
Jika anda masih penasaran dan masih berminat untuk mencari kebenaran, saya bersedia untuk melanjutkan penjelasan saya sampai anda mengerti. SETUJU?
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
1. Penomoran ayat suci Al Qur'an yang saya tampilkan mengikuti sistim sebagaimana HR Bukhari, Abu Daud & Dar-ul-Quthni yang menghitung Basmalah sebagai ayat pertama dalam setiap Surah (seperti dalam Surah Al Fatihah, kecuali Surah At-Taubah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surah Al Anfal). Jadi, kalau saya menulis Az-Zukhruf 43:58, itu artinya sama dengan Az-Zukhruf 43:57 dalam Al Qur'an terbitan Departemen Agama RI.onglikom wrote: Coba anda periksa lagi tentang perumpamaan Isa tepatnya pada surah Az-Zukhruf.57 bukan ayat 58, sedangkan pada ayat 58 menceritakan kaum Musyrikin membandingkan tuhan-tuhan yang mereka sembah dengan Isa AS. Bukan ditujuhkan pada orang Islam tetapi kaum MUSYRIKIN ARAB.
2. Perumpamaan Ibnu Maryam dalam Az-Zukhruf 43:58 JELAS SEKALI ditujukan kepada Umat Islam sebagaimana dapat anda baca "tiba-tiba kaum engkau (Umat Islam), hingar-bingar memprotesnya." Lagipula, ditegaskan dalam ayat sebelumnya: "Dan, Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan Perumpamaan (Misal) bagi yang akan datang." (Az-Zukhruf 43:58). Jadi, Nabi Isa Al Masih ibnu Maryam as adalah seorang Nabi yang diutus Allah kepada Bani Israil yang dikisahkan telah dianggap anak tuhan atau tuhan oleh kaum Nasrani. Kemudian, Allah menjelaskan bahwa Ibnu Maryam dijadikan Perumpamaan (Misal) bagi umat yang akan datang. Bukankah umat yang akan datang setelah kaum Nasrani itu adalah umat Islam?
Ada referensi lain yang layak anda pertimbangkan, yakni di:
http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2373®ion=E1
dan
http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2374®ion=E1
Silahkan anda membahasnya dengan seksama.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Versi DEPAG:Kedunghalang wrote:1. Penomoran ayat suci Al Qur'an yang saya tampilkan mengikuti sistim sebagaimana HR Bukhari, Abu Daud & Dar-ul-Quthni yang menghitung Basmalah sebagai ayat pertama dalam setiap Surah (seperti dalam Surah Al Fatihah, kecuali Surah At-Taubah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surah Al Anfal). Jadi, kalau saya menulis Az-Zukhruf 43:58, itu artinya sama dengan Az-Zukhruf 43:57 dalam Al Qur'an terbitan Departemen Agama RI.onglikom wrote: Coba anda periksa lagi tentang perumpamaan Isa tepatnya pada surah Az-Zukhruf.57 bukan ayat 58, sedangkan pada ayat 58 menceritakan kaum Musyrikin membandingkan tuhan-tuhan yang mereka sembah dengan Isa AS. Bukan ditujuhkan pada orang Islam tetapi kaum MUSYRIKIN ARAB.
2. Perumpamaan Ibnu Maryam dalam Az-Zukhruf 43:58 JELAS SEKALI ditujukan kepada Umat Islam sebagaimana dapat anda baca "tiba-tiba kaum engkau (Umat Islam), hingar-bingar memprotesnya." Lagipula, ditegaskan dalam ayat sebelumnya: "Dan, Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan Perumpamaan (Misal) bagi yang akan datang." (Az-Zukhruf 43:58). Jadi, Nabi Isa Al Masih ibnu Maryam as adalah seorang Nabi yang diutus Allah kepada Bani Israil yang dikisahkan telah dianggap anak tuhan atau tuhan oleh kaum Nasrani. Kemudian, Allah menjelaskan bahwa Ibnu Maryam dijadikan Perumpamaan (Misal) bagi umat yang akan datang. Bukankah umat yang akan datang setelah kaum Nasrani itu adalah umat Islam?
Ada referensi lain yang layak anda pertimbangkan, yakni di:
http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2373®ion=E1
dan
http://www.alislam.org/quran/tafseer/?page=2374®ion=E1
Silahkan anda membahasnya dengan seksama.
QS 43.57
Dan tatkala putera Maryam dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya
QS 43.58
Dan mereka berkata:"Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa) ? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu (Muhammad) melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.
Jika menurut anda kaum/umat Islam yang di maksud berarti umat Islam adalah umat yang suka bertengkar dan menyembah tuhan-tuhan lain selain Alloh swt.
Memang benar-benar akan terjadi perdebatan yang tidak ada akhir soal kitab quran ini dari sisi terjemahan dan tafsir.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Mari kita lihat firman Allah (Surah Az-Zukhruf 43:57-59) dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia:onglikom wrote:
Versi DEPAG:
QS 43.57
Dan tatkala putera Maryam dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya
QS 43.58
Dan mereka berkata:"Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa) ? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu (Muhammad) melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.
Artinya: "Dan, Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan Perumpamaan (Misal) bagi yang akan datang." (Az-Zukhruf 43:56).
Artinya: "Dan, tatkala Ibnu Maryam dijadikan sebagai Perumpamaan (Misal), tiba-tiba kaum engkau (Umat Islam) hingar-bingar (bersorak) memprotes/karenanya. (Az-Zukhruf 43:58)
Artinya: "Dan, mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau, melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:59).
Silahkan anda teliti, Huruf Arab dalam tiga ayat suci Al Quran Surah Az-Zukhruf! Ayat awal dan pertengahan mengandung kata matsal yang berarti Perumpamaan, sedangkan di dalam ayat yang terakhir tidak ada. Jadi, anda bisa menentukan sendiri, terjemahan mana yang lebih akurat.
Kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi (Bani Israil) akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (Kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsal berarti juga sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain, ayat ini - disamping arti yang diberikan dalam ayat ini - dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw (Umat Islam) diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui pemahaman mereka terhadap agama Islam dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka daripada bergembira mendengar khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar / bersorak memprotes/karenanya. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as untuk kedua kalinya.
Dan, anda dapat melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana sikap mereka yang mengaku Umat Islam membantah, memprotes, memperolok-olokkan, menolak, menghujat, memfitnah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dan para pengikutnya yang tergabung dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Bahkan para ulama Arab yang tergabung dalam Rabithah Alam Islami, para ulama OKI termasuk Pakistan, Bangladesh, Malaysia dan Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah di luar Islam, Sesat dan Menyesatkan.
Tetapi, karena Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as adalah Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang diutus (Rasul) Allah, maka Allah di dalam Al Qur'an menjamin:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina." (Al Mujaadalah 58:21)
Artinya: "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujaadalah 58:22).
Anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana Jemaat Muslimin Ahmadiyah - yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as di sebuah desa kecil yang bernama Qadian di Hindustan, dan bahkan di dalam Peta Dunia pun tidak kelihatan - serta perkembangannya dari waktu ke waktu. Ratusan juta orang dari berbagai suku bangsa di seluruh dunia, dari lima benua di 204 negara berbondong-bondong memasuki agama Allah (Islam) dan bergabung ke dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Itulah Pertolongan Allah dan Kemenangan Islam sebagaimana Dia janjikan dalam Al Qur'an (An-Nashr 110:1-4).
Anda bisa melihat sendiri keadaan negara-negara Arab atau Timur Tengah saat ini. Mereka semua mengaku Umat Islam atau Umat Nabi Muhammad saw, tetapi mereka senantiasa bertengkar karena urusan duniawi (khususnya politik dan ekonomi) hingga saling bunuh satu dengan yang lain. Hawa nafsu mereka adalah tuhan-tuhan lain selain Allah SWT yang mereka sembah / junjung tinggi. Semua itu tidak terlepas dari penolakan dan penentangan mereka terhadap Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dan Jemaat Muslimin Ahmadiyah.onglikom wrote:
Jika menurut anda kaum/umat Islam yang di maksud berarti umat Islam adalah umat yang suka bertengkar dan menyembah tuhan-tuhan lain selain Alloh swt.
Memang benar-benar akan terjadi perdebatan yang tidak ada akhir soal kitab quran ini dari sisi terjemahan dan tafsir.
Anda mungkin TIDAK SETUJU, tetapi cobalah anda renungkan dengan seksama.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Kata MATHALAN ITHA bisa diartikan;JIKA DICONTOHKAN, JIKA DICERITAKAN/MISAL.Kedunghalang wrote:Mari kita lihat firman Allah (Surah Az-Zukhruf 43:57-59) dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia:onglikom wrote:
Versi DEPAG:
QS 43.57
Dan tatkala putera Maryam dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya
QS 43.58
Dan mereka berkata:"Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa) ? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu (Muhammad) melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.
Artinya: "Dan, Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan Perumpamaan (Misal) bagi yang akan datang." (Az-Zukhruf 43:56).
Artinya: "Dan, tatkala Ibnu Maryam dijadikan sebagai Perumpamaan (Misal), tiba-tiba kaum engkau (Umat Islam) hingar-bingar (bersorak) memprotes/karenanya. (Az-Zukhruf 43:58)
Artinya: "Dan, mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau, melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:59).
Silahkan anda teliti, Huruf Arab dalam tiga ayat suci Al Quran Surah Az-Zukhruf! Ayat awal dan pertengahan mengandung kata matsal yang berarti Perumpamaan, sedangkan di dalam ayat yang terakhir tidak ada. Jadi, anda bisa menentukan sendiri, terjemahan mana yang lebih akurat.
Kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi (Bani Israil) akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (Kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsal berarti juga sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain, ayat ini - disamping arti yang diberikan dalam ayat ini - dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw (Umat Islam) diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui pemahaman mereka terhadap agama Islam dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka daripada bergembira mendengar khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar / bersorak memprotes/karenanya. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as untuk kedua kalinya.
Untuk keakuratan terjemahan versi DEPAG atau versi link yang anda bawa masih perlu dipertanyakan karena kata DURIBA dalam versi kedua terjemahan tidak diterjemahkan.....ada apa!!?
Dan ketiga ayat ini merupakan KISAH Isa yang dipermisalkan, dipercontohkan, diceritakan kepada kaumnya Muhammad (MUSYRIKIN) pada waktu itu. Jadi sama sekali tidak mengatakan tentang kedatangan Isa AS yang kedua kali.
Maaf, soal tafsir "orang lain seperti atau sesama nabi Isa" itu adalah pemahaman "PRIBADI" kalian Islam Ahmadiyyah, saya hanya bisa mengatakan sesuai terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut.
Saya bukannya setuju atau tidak setuju soal Imam Mahdi yang kalian percaya berbeda satu dengan lainnya tetapi saya melihat kepada sumber permasalahannya, yaitu: Al Quran dan Islam. Yang selama ini menjadi penyakitnya atau pertentangan kalian Islam satu dengan lainnya.Kedung Halang wrote:
Dan, anda dapat melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana sikap mereka yang mengaku Umat Islam membantah, memprotes, memperolok-olokkan, menolak, menghujat, memfitnah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dan para pengikutnya yang tergabung dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Bahkan para ulama Arab yang tergabung dalam Rabithah Alam Islami, para ulama OKI termasuk Pakistan, Bangladesh, Malaysia dan Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah di luar Islam, Sesat dan Menyesatkan.
Tetapi, karena Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as adalah Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang diutus (Rasul) Allah, maka Allah di dalam Al Qur'an menjamin:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina." (Al Mujaadalah 58:21)
Artinya: "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti akan menang.' Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa." (Al Mujaadalah 58:22).
Anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana Jemaat Muslimin Ahmadiyah - yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as di sebuah desa kecil yang bernama Qadian di Hindustan, dan bahkan di dalam Peta Dunia pun tidak kelihatan - serta perkembangannya dari waktu ke waktu. Ratusan juta orang dari berbagai suku bangsa di seluruh dunia, dari lima benua di 204 negara berbondong-bondong memasuki agama Allah (Islam) dan bergabung ke dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Itulah Pertolongan Allah dan Kemenangan Islam sebagaimana Dia janjikan dalam Al Qur'an (An-Nashr 110:1-4).Anda bisa melihat sendiri keadaan negara-negara Arab atau Timur Tengah saat ini. Mereka semua mengaku Umat Islam atau Umat Nabi Muhammad saw, tetapi mereka senantiasa bertengkar karena urusan duniawi (khususnya politik dan ekonomi) hingga saling bunuh satu dengan yang lain. Hawa nafsu mereka adalah tuhan-tuhan lain selain Allah SWT yang mereka sembah / junjung tinggi. Semua itu tidak terlepas dari penolakan dan penentangan mereka terhadap Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dan Jemaat Muslimin Ahmadiyah.onglikom wrote:
Jika menurut anda kaum/umat Islam yang di maksud berarti umat Islam adalah umat yang suka bertengkar dan menyembah tuhan-tuhan lain selain Alloh swt.
Memang benar-benar akan terjadi perdebatan yang tidak ada akhir soal kitab quran ini dari sisi terjemahan dan tafsir.
Anda mungkin TIDAK SETUJU, tetapi cobalah anda renungkan dengan seksama.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Yang ada dalam Surah Az-Zukhruf 43:57-58 adalah kata matsalan yang berarti perumpamaan. Kata matsalan berasal dari kata amtsal yang berarti seperti (Surah Al An'am 6:39).onglikom wrote:
Kata MATHALAN ITHA bisa diartikan;JIKA DICONTOHKAN, JIKA DICERITAKAN/MISAL.
Untuk keakuratan terjemahan versi DEPAG atau versi link yang anda bawa masih perlu dipertanyakan karena kata DURIBA dalam versi kedua terjemahan tidak diterjemahkan.....ada apa!!?
Kata duriba dalam Surah Az-Zukhruf 43:58 berarti disebutkan/dijadikan, sedangkan kata dorobu dalam Surah Az-Zukhruf 43:59 berarti menyebutkan, kedua kata itu sudah diterjemahkan dalam kedua ayat tersebut. Jadi, tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan.
Tafsir Surah Az-Zukhruf 43:57-59 ini bukan pendapat PRIBADI, melainkan bersumber dari Imam Mahdi as yang kami yakini sebagai Utusan Allah kepada sekalian manusia. Imam Mahdi as artinya Imam/Pemimpin yang mendapat petunjuk Allah. Jadi, dalam menafsirkan Al Qur'an, baik Nabi Muhammad Rasulullah saw maupun Imam Mahdi as senantiasa dalam bimbingan dan petunjuk Allah. Imam Mahdi as sendiri yang menyatakan bahwa ayat ini mengisyaratkan tentang kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as untuk yang kedua kali dalam wujud perumpamaannya (matsalan). Buktinya adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sendiri yang mendakwakan diri sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud (Perumpamaan Ibnu Maryam, Nabi Isa Al Masih yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah & Rasul-Nya saw) as.onglikom wrote:
Dan ketiga ayat ini merupakan KISAH Isa yang dipermisalkan, dipercontohkan, diceritakan kepada kaumnya Muhammad (MUSYRIKIN) pada waktu itu. Jadi sama sekali tidak mengatakan tentang kedatangan Isa AS yang kedua kali.
Maaf, soal tafsir "orang lain seperti atau sesama nabi Isa" itu adalah pemahaman "PRIBADI" kalian Islam Ahmadiyyah, saya hanya bisa mengatakan sesuai terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut.
Tetapi, jika anda tidak meyakininya, saya tidak akan memaksakan keyakinan kami, karena anda sendiri menyatakan bahwa anda hanya bisa mengatakan sesuai terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut pada pandangan anda. Artinya, tidak ada perspektif lain yang mendukung pernyataan anda, kecuali hanya terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut pada pandangan anda saja.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Diterjemahkan dengan arti yang berbeda, karena kata DURIBA pada ayat 57 versi depag bisa diartikan TELAH DI PUKUL, TELAH DI ANIAYA karena yang dikisahkan adalah ibnu Maryam oelh Muhammad kepada kaumnya.Kedunghalang wrote:Yang ada dalam Surah Az-Zukhruf 43:57-58 adalah kata matsalan yang berarti perumpamaan. Kata matsalan berasal dari kata amtsal yang berarti seperti (Surah Al An'am 6:39).onglikom wrote:
Kata MATHALAN ITHA bisa diartikan;JIKA DICONTOHKAN, JIKA DICERITAKAN/MISAL.
Untuk keakuratan terjemahan versi DEPAG atau versi link yang anda bawa masih perlu dipertanyakan karena kata DURIBA dalam versi kedua terjemahan tidak diterjemahkan.....ada apa!!?
Kata duriba dalam Surah Az-Zukhruf 43:58 berarti disebutkan/dijadikan, sedangkan kata dorobu dalam Surah Az-Zukhruf 43:59 berarti menyebutkan, kedua kata itu sudah diterjemahkan dalam kedua ayat tersebut. Jadi, tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan.
Seharusnya pendapat anda ditujuhkan pada pandangan "Imam Mahdi" yang anda yakini.Kedunghalang wrote:Tafsir Surah Az-Zukhruf 43:57-59 ini bukan pendapat PRIBADI, melainkan bersumber dari Imam Mahdi as yang kami yakini sebagai Utusan Allah kepada sekalian manusia. Imam Mahdi as artinya Imam/Pemimpin yang mendapat petunjuk Allah. Jadi, dalam menafsirkan Al Qur'an, baik Nabi Muhammad Rasulullah saw maupun Imam Mahdi as senantiasa dalam bimbingan dan petunjuk Allah. Imam Mahdi as sendiri yang menyatakan bahwa ayat ini mengisyaratkan tentang kedatangan Nabi Isa Al Masih Ibnu Maryam as untuk yang kedua kali dalam wujud perumpamaannya (matsalan). Buktinya adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sendiri yang mendakwakan diri sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud (Perumpamaan Ibnu Maryam, Nabi Isa Al Masih yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah & Rasul-Nya saw) as.onglikom wrote:
Dan ketiga ayat ini merupakan KISAH Isa yang dipermisalkan, dipercontohkan, diceritakan kepada kaumnya Muhammad (MUSYRIKIN) pada waktu itu. Jadi sama sekali tidak mengatakan tentang kedatangan Isa AS yang kedua kali.
Maaf, soal tafsir "orang lain seperti atau sesama nabi Isa" itu adalah pemahaman "PRIBADI" kalian Islam Ahmadiyyah, saya hanya bisa mengatakan sesuai terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut.
Tetapi, jika anda tidak meyakininya, saya tidak akan memaksakan keyakinan kami, karena anda sendiri menyatakan bahwa anda hanya bisa mengatakan sesuai terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut pada pandangan anda. Artinya, tidak ada perspektif lain yang mendukung pernyataan anda, kecuali hanya terjemahan asli dari ayat-ayat tersebut pada pandangan anda saja.
Karena QS 43.57-58 jelas mengatakan tentang dialog Muhammad dengan kaumnya (musyrikin Quraisy) dan dalam dialog tersebut mereka membandingkan Isa AS dengan tuhan-tuhan mereka setelah kisah ibnu Maryam diceritakan atau dicontohkan Muhammad.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: AHMADIYAH QADIAN
Al Qur'an dan Islam bukan sumber permasalahan, melainkan suatu solusi jika dilaksanakan sesuai sunnah Rasulullah saw dan sunnah para sahabat ra yang akan menjadi sumber utama agar tetap berada di jalan lurus (istiqamah) untuk mendapatkan Ridho Allah. Walaupun perbedaan pendapat dalam Umat Islam itu adalah Rahmat, tetapi cerai-berai di antara Umat Islam itulah yang dilarang dalam Al Qur'an (Ali Imran 3:103).onglikom wrote:
Saya bukannya setuju atau tidak setuju soal Imam Mahdi yang kalian percaya berbeda satu dengan lainnya tetapi saya melihat kepada sumber permasalahannya, yaitu: Al Quran dan Islam. Yang selama ini menjadi penyakitnya atau pertentangan kalian Islam satu dengan lainnya.
Penyakitnya bukanlah Al Qur'an, melainkan Umat Islam itu sendiri yang saat ini lebih suka bercerai-berai ketimbang bersatu-padu. Padahal bercerai-berai itu dilarang dalam Al Qur'an (Ali Imran 3:103). Hal ini, berarti bahwa Umat Islam sudah meninggalkan Al Qur'an sebagaimana diisyaratkan didalamnya: "Dan berkata Rasul itu, "Ya Tuhan-ku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Qur'an ini sesuatu yang telah ditinggalkan." (Al Furqan 25:31). Dan, yang dimaksud Rasul dalam ayat ini adalah Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang diutus Allah untuk menyeru orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh dari seluruh penjuru dunia agar bersatu dan bersaudara dalam Jemaan Muslimin Ahmadiyah.
Jadi, jika anda yang saat ini memiliki keyakinan LAIN-LAIN dan tidak mau beragama Islam dengan alasan bahwa Al Qur'an itu sebagai penyakit, adalah SALAH BESAR. Karena, Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, jika dipegang teguh dan diamalkan dengan istiqamah, maka tidak akan membuat kita tersesat (HR Bukhari/Muslim).
Assalamu'alaa manitabaa al hudaa.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 7 dari 17 • 1 ... 6, 7, 8 ... 12 ... 17
Similar topics
» Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)
» Kristen Paulus dan Ahmadiyah Qadian MGA..bagaikan Pinang dibelah Kampak..
» islam dan ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» jihad ala ahmadiyah
» Kristen Paulus dan Ahmadiyah Qadian MGA..bagaikan Pinang dibelah Kampak..
» islam dan ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» jihad ala ahmadiyah
Halaman 7 dari 17
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik