AHMADIYAH QADIAN
Halaman 6 dari 17 • Share
Halaman 6 dari 17 • 1 ... 5, 6, 7 ... 11 ... 17
AHMADIYAH QADIAN
First topic message reminder :
Saya tertarik sekali untuk membahas apa dan bagaimana AHMADIYAH.....kontroversi yang berkepanjangan tanpa ada TITIK TEMU yang jelas...itu kesannya.
Sayangnya...banyak dari Umat Muslim menggannggap bahwa hanya ada satu AHMADIYAH...padahal pada kenyataannya...Ahmadiyah ini terbagi jadi 2 golongan :
1. AHMADIYAH LAHORE (GERAKAN AHMADIYAH)
2. AHMADIYAH QADIAN (JEMAAT AHMADIYAH)
Di tret ini...kita akan mencoba untuk mendiskusikan dan mungkin saya akan undang dari pihak mereka untuk hadir di tret ini...sebagai bahan pencerahan..
Sebagai referensi....silahkan buka situs Ahmadiyah QADIAN yang ini..
www.ahmadiyya.or.id
Wasalam,
Saya tertarik sekali untuk membahas apa dan bagaimana AHMADIYAH.....kontroversi yang berkepanjangan tanpa ada TITIK TEMU yang jelas...itu kesannya.
Sayangnya...banyak dari Umat Muslim menggannggap bahwa hanya ada satu AHMADIYAH...padahal pada kenyataannya...Ahmadiyah ini terbagi jadi 2 golongan :
1. AHMADIYAH LAHORE (GERAKAN AHMADIYAH)
2. AHMADIYAH QADIAN (JEMAAT AHMADIYAH)
Di tret ini...kita akan mencoba untuk mendiskusikan dan mungkin saya akan undang dari pihak mereka untuk hadir di tret ini...sebagai bahan pencerahan..
Sebagai referensi....silahkan buka situs Ahmadiyah QADIAN yang ini..
www.ahmadiyya.or.id
Wasalam,
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: AHMADIYAH QADIAN
@ Musicman
Mang Odoy wrote:
bararade yeuuhhh Nabiii....banyak jenis nabi.....ada Nabi jenis A...jenis B...jeniss C dan sebagainyahhh.... silahkan dipilih...beli 2 dapet satu....wkwkwkwk
FORUM RULES wrote:
*Gunakanlah kata² yang baik dibatas kewajaran.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Kedunghalang wrote:@ MusicmanMang Odoy wrote:
bararade yeuuhhh Nabiii....banyak jenis nabi.....ada Nabi jenis A...jenis B...jeniss C dan sebagainyahhh.... silahkan dipilih...beli 2 dapet satu....wkwkwkwkFORUM RULES wrote:
*Gunakanlah kata² yang baik dibatas kewajaran.
ha ha ha...yeyyyyy...segitu aja maen laporr..
sok atuh ahhh...dilanjut disebelah...jadi cemburu nih sama simbah....giliran dia keknya anda semangat ngobrolnya...lha pas ane muncul kok jadi MLEMPEM..he he he
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: AHMADIYAH QADIAN
kedung halang wrote:Relevansinya terletak pada ketinggian derajat kenabian/kerasulan. Ada nabi/rasul yang membawa syari'at (contohnya: Nabi Musa as untuk Bani Israil, Nabi Muhammad saw untuk semua manusia) dan ada juga nabi/rasul yang tidak membawa syari'at atau pemelihara syari'at sebelumnya (contohnya: Nabi Isa Al Masih as untuk Bani Israil dan Imam Mahdi/Masih Mau'ud as untuk semua manusia).
Itu menurut pendapat kalangan anda,sekali lagi nabi Musa tiada pernah bilang akulah nabi terakhir.itu aja sehingga ada banyak nabi yg diturunkan setelah beliow meskipun tanpa syariat.
Kalow anda mau memaksa yah silahkan….perbedaan penting adalah nabi Muhammad telah bersabda bahwa beliau adalah nabi terakhir dan ditambah pula akulah penutup para nabi.
Sudah jelas baik pintu kenabian dengan syariat maupun tanpa syariat uda dinyatakan tertutup.
Termasuk diantara itu apakah berarti kita menjadi nabi?atau seperti nabi?kedung halang wrote:Yang jelas doa yang ada dalam Al Fatihah 1:6-7 adalah memohon agar kita termasuk diantara (bukan bersama-sama) mereka yang dianugerahi Nikmat Allah yakni nabiyyin, shiddiqiin, syuhada wa shalihin. Mereka itu adalah sahabat (wali-wali Allah) sejati yang kepada mereka Allah menjanjikan surga, yakni khabar suka dalam kehidupan di dunia dan akhirat (Yunus 10:62/63-64/65). Sedangkan, pengakuan sebagai nabi yang diutus Allah, tentu saja harus ada wahyu Allah yang memerintahkan nabi itu diutus-Nya. Contohnya: "Katakan (hai Muhammad), 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua'." Firman Allah seperti ini diterima pula oleh Imam Mahdi/Masih Mau'ud as.
Dan wahyu Allah utk nabi yg diutus sudah berakhir di era nabi Muhammad.
kedung halang wrote:"Dia (Allah) mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadar lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" (As-Sajdah 32:5/6). Rasulullah saw bersabda:"Tiga abad pertama Islam akan merupakan masa yang terbaik, sesudah itu kepalsuan akan tersebar, dan suatu masa kegelapan akan datang dan meluas sampai seribu tahun." (HR Tirmidzi). Kombinasi ayat suci Al Quran dan Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa tiga abad pertama Islam sejak dibawa oleh Rasulullah saw adalah masa yang terbaik. Kemudian, terjadi masa kegelapan yang meluas selama seribu tahun. Maka, setelah lewat periode tiga abad kejayaan Islam dan 10 abad masa kegelapan, Islam akan kembali memasuki kejayaannya pada abad ke-14H yang dipelihara, dilaksanakan dan dipimpin oleh Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as, tepatnya tahun 1305H (An-Nur 24:55/56).
Jika anda ingin memahami hadits ini dengan benar, terlebih dahulu anda harus memahami bahwa ada nabi yang membawa syari'at, dan ada pula nabi yang tidak membawa syari'at. Jika anda memahami hal itu, maka anda pun akan memahami bahwa maksud hadits ini adalah bahwa "Rasulullah saw adalah nabi pertama yang diciptakan Allah sebagai pembawa syari'at yang sempurna (Al Quran), dan beliau as adalah yang terakhir di antara mereka (para nabi pembawa syari'at) yang diutus-Nya".
sedangkan sejarah mencatat bahwa islam berkembang justru mencapai puncak pertama kali adalah di era masa kegelapan yang meluas selama seribu tahun.
kegelapan yg bagemana yg dikamsut Rasulullah saw?bagemana dengan sejarah yg membuktikan peradaban islam justru menerangi 1/3 bumi?
Tafsir hadits tuh kan menurut Qadian dan bertentangan dengan al ahzab 40 plus sejumlah hadits bahwa nabi Muhammad adalah penutup kenabian.Apakah ada keterangan implisit dari hadits2 dan al ahzab 40 ttg kenabian tanpa syariat?
Apakah ada petunjuk dari Muhammad bin Abdullah saw ttg kenabian non syariat?Sayah bertanya ttg kenabian bukan al mahdi atau khalifah.kedung halang wrote:Hadits ini akan dapat anda pahami, jika anda memahami bahwa ada nabi pembawa syari'at dan ada pula nabi yang bukan pembawa syari'at.
anda keliru menilai karena dengan kaidah bahasa sayah banyak mengetahui yang selama ini diyakini benar oleh umat islam mainstream..salah satu adalah nabi isa wafat.kedung halang wrote:Saya kira, anda tidak akan dapat menemukan jawaban yang tepat jika membahas "Khaataman-Nabiyyin" dengan Nahwu Shorof atau pun dengan metode quran bil quran, karena "Khaataman-Nabiyyin" tidak ada dalam Al Quran surah/ayat lain, kecuali hanya dalam Al Ahzab 33:40/41. Tetapi, menggunakan metode quran bil hadits sangat mungkin, karena dalam hadits ada "Khaataman-Nabiyyin", "Khaatam-ul-Ambiya" dan ada juga "Khaatam-ul-Aulia". Sebagai contoh, Rasulullah saw bersabda: "Aku adalah Khaatam-ul-Ambiya dan engkau hai Ali, adalah Khaatamul-Aulia." yang berarti "paling afdhal/sempurna di antara para nabi" dan "paling afdhal/sempurna di antara para wali".
Nabiyyin yang ada di al ahzab 40 bergandengan dengan KHATAM seharusnyah Qadian menggunakan KHATAM pada ayat2 lain untuk mencari pengertian sebenarnya bukan mengambil hadits.
Sayah ingatkan andah bahwa anda telah membandingkan redaksi YANG TAK TERBATAS dengan redaksi seorang anak manusia.
Masa penantian itulah yang akan membuktikan siapa yg terburu dalam mengambil keputusan.Apabila anda masih hidup dan mengalami peristiwa 3 khalifah anda akan mengetahui di posisi mana anda berada…sedangkan sayah jika hari ini harus menghadap Yang Tak Terbatas maka sayah akan dengan suka cita menyambutnyah....seperti kenikmatan yang dilimpahkan bagi para nabi dan shiddiqin.kedung halang wrote:Jika anda menanti peristiwa tiga anak Khalifah itu tergenapi, maka anda akan selalu berada dalam penantian, karena sudah jelas bahwa kedatangan Khalifah Allah, Imam Mahdi telah dinubuatkan pada tahun 1305H atau awal abad ke-14H.
Sebagian tidak berarti semua kan?Khalifah adalah orang yang menegakkan hukum Allah dan Sunnah RasulNya meskipun dia tidak memiliki kekuasaan di wilayah/imamat.kedung halang wrote:Sebagian umat Islam menterjemahkan kata "Khalifah" dengan kata "Penguasa". Tetapi menurut saya itu tidak tepat, karena menurut ayat tersebut syaratnya adalah dari antara orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh, sebagaimana Dia telah menjadikan Khalifah bagi orang sebelum mereka (Sunnatullah). Tentu kita tidak dapat mengatakan Khalifah kepada Fir'aun, Raja Mesir Kuno, karena walaupun dia Penguasa, tetapi dia bukan Khalifah, karena dia tidak beriman bahkan menentang Nabi Musa as dan Allah Yang Maha-kuasa.
Berarti masih ada nabi non syariat setelah mga?kedung halang wrote:Maksud bangunan dalam hadits ini tertuju kepada syari'at yang dibangun oleh para nabi pembawa syari'at dan dipelihara oleh para nabi pelaksana syari'at, termasuk HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'd) as. Allah telah menyempurnakan, meridhoi dan memberi nama bangunan itu agama Islam (Al Maidah 5:3/4), sejalan dengan diutus-Nya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi Pembawa Syari'at Sempurna/Terakhir atau sebagai Penutup para nabi yang membawa syari'at.
Yah…dan apakah berarti doa di AL fatihah tuh untuk menjadi nabi atau seperti nabi?kedung halang wrote:Diturunkan-Nya Al Quran pada bulan Ramadhan dalam Bahasa Arab supaya manusia menjadi orang-orang berakal. Bahasa Arab Al Quran adalah induk dari segala bahasa, karena satu kata bisa terdiri dari tujuh terjemahan harfiah dan bisa memiliki 49 makna batiniah. Oleh karena itu, memahami kata "ma'a" juga tidak berarti hanya "bersama-sama", tetapi ada juga arti lain, yakni "termasuk di antara". Jadi menurut An-Nisa 4:69/70 mereka yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw sangat mungkin untuk termasuk di antara orang-orang yang atas mereka Allah menganugerahkan Nikmat-Nya kepada mereka, yakni nabiyyin, shiddiqiin, syuhada wa shalihin dan mereka itu adalah sahabat (rafiqan=wali-wali Allah) yang sejati.
Anda akan menjawab seperti nabi kecuali mga karena mendapat wahyu sbg nabi.
Seperti namaku yah gak perlu ditafsirkan lebih jauh sama dengan sifatku.sifat nabi Muhammad uda melekat dengan nama beliow.hanya satu kata.Muhammad/Ahmad/Hamid yg berakar dari kata ح م د silahkan anda bandingkan dengan mga.kedung halang wrote:Saya kasih contoh lain:
Si fulan SEPERTI kera. Apakah si fulan SAMA dengan kera?
Lebih spesifik kepada sabda Rasulullah saw:
Kita mengetahui bahwa nama Rasulullah saw yang sering digunakan sehari-hari, bahkan dalam nama satu Surah Al Quran adalah MUHAMMAD. Dan, beliau saw memiliki nama lain yang jarang digunakan sehari-hari, tetapi merupakan nama sifat beliau saw, yakni AHMAD. Jika, Rasulullah saw mengatakan bahwa "nama Imam Mahdi seperti namaku", apakah harus MUHAMMAD? Namun jika anda keukeuh bahwa kata SEPERTI = SAMA, maka kalimat "nama Imam Mahdi SEPERTI namaku" harus dipahami bahwa "nama Imam Mahdi SAMA dengan nama sifatku, yakni AHMAD".
Jika bukan HMG Ahmad as, adakah orang lain, namanya AHMAD yang, pada pada tahun 1305H (awal abad ke-14H), mendakwakan diri diutus sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi, Masih Mau'ud?
Lha itu yang sayah tunggu dari anda…
1305 H yang anda sebutkan berasal dari لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم dimana ada ayat yg serupa di al quran dan berjumlah numerik 1305 atow 1240???
Quran bil quran…versi kalangan anda.
Pada kata itu menggunakan kata ganti هُم yang berarti kata ganti ketiga jamak…sedangkan al mahdi adalah tunggal.
seekedar mengingatkan..anda telah menolak kaidah خ ت م dengan alasan pada al ahzab 40 terdapat huruf ALIF.....berarti anda telah menolak kaidah ilmu shorof dengan berbagai kalimat yg tetap saja berakhir di kesimpulan anda mengartikan al ahzab 40 sesuai keinginan dengan mengabaikan kaidah2 yg berlaku.
kedung halang wrote:Kata "ba'd" mengandung dua arti, yakni "sesudah" atau "menentang".
dan inilah yang akan menjadi kesimpulan Qadian;
” Tidak ada nabi yang akan membawa syariat yang akan memansukhkan syariat nabi Muhammad saw “.
dengan bahan dasar;
1.mga mengatakan:
كل بر كة من محمد صلى الله عليه وسلم فتبارك من علم وتعلم
“Segenap berkat karena Muhammad saw beberkahlah orang yang mengajar dan yang belajar “
2.Aisyah r.a :
قولوا خاتم النبيين ولا تقولوا لا نبى بعده
“Katakanlah bahwa nabi Muhammad saw itu adalah khatamannabiyyin tetapi janganlah kamu mengatakan bahwa tidak ada nabi sesudahnya” ( Addurrul Mantsuur jilid 6 hlm 616)
3.Rasulullah saw. berabda:
و اذا هلك كسرى فلا كسرى بعده واذا هلك قيصر فلا قيصر بعده
Apabila Kaisar Persia wafat maka tidak ada Kaisar Persia sesudahnya dan apabila Kaisar Roma wafat maka tidak ada Kaisar Roma sesudahnya. (Bukhari)
4.Qadian mengartikan kata Lā pada kata Lā Nabiyya Ba'dī sebagai Lā li al-kamāl (Lā untuk menunjukkan kesempurnaan) seperti halnya dalam hadits: "lā hijrota ba'da fathi Makkata" (Tidak ada hijrah setelah penaklukkan Makkah yang menyamai kesempurnaan hijran nabi SAW. dan para shahabat beliau ra.)
5.Musailamah dan Aswad al-Ansi bukan mendakwakan diri sebagai nabi sesudah wafat Rasulullah saw, tetapi keduanya mendakwakan diri sebagai nabi di masa masih hidupnya Rasulullah saw dan beliau saw tidak memerangi mereka.
6.QS.45.Al-Jaatsiyah : 6
Artinya : ” Maka dengan perkataan manakah Ba’da Allah dan ayat-ayat-Nya mereka akan beriman.”
silahkeun pak kedung memberi tanggapan.....
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Relevansinya terletak pada adanya nabi pembawa syari'at dan nabi pelaksana dan pemelihara syari'at, bukan pada pengakuan sebagai nabi terakhir. Musa as ialah nabi pembawa syari'at Taurat, dan Isa Al Masih as adalah nabi terakhir pelaksana dan pemelihara syari'at Taurat di kalangan Bani Israil. Muhammad saw ialah nabi pembawa syari'at Al Quran yang diutus kepada seluruh umat manusia di dunia, dan beliau saw bersabda:"Tidak akan hancur umat ini, karena aku ada pada permulaannya dan Isa pada akhirnya." Yang dimaksud Isa dalam hadits ini adalah Imam Mahdi & Masih Mau'ud as. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah saw:"Sesungguhnya aku diutus sebagai Pembuka dan Penutup (para nabi)." (Kanzul Ummal). Jadi sudah jelas bahwa pintu kenabian sudah tertutup dan juga sudah dibuka sejalan dengan diutusnya yang mulia Nabi Muhammad Mustafa Rasulullah saw.Abu Hanan wrote:
Itu menurut pendapat kalangan anda,sekali lagi nabi Musa tiada pernah bilang akulah nabi terakhir.itu aja sehingga ada banyak nabi yg diturunkan setelah beliow meskipun tanpa syariat.
Kalow anda mau memaksa yah silahkan….perbedaan penting adalah nabi Muhammad telah bersabda bahwa beliau adalah nabi terakhir dan ditambah pula akulah penutup para nabi.
Sudah jelas baik pintu kenabian dengan syariat maupun tanpa syariat uda dinyatakan tertutup.
"Termasuk di antara" dalam An-Nisa 4:69/70 berarti kita berpeluang untuk menjadi orang yang dianugerahi Nikmat Allah, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syuhada dan orang-orang shaleh, jika kita taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Dan, wahyu Allah berupa syari'at baru yang bertentangan dengan Al Quran untuk nabi yang diutus sudah berakhir di era nabi Muhammad saw. Tetapi, wahyu Allah berupa wahyu non-syari'at baru akan terus berlangsung untuk nabi yang diutus Allah sesudah Nabi Muhammad saw hingga hari kiamat.Abu Hanan wrote:
Termasuk diantara itu apakah berarti kita menjadi nabi?atau seperti nabi?
Dan wahyu Allah utk nabi yg diutus sudah berakhir di era nabi Muhammad.
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
@atas
jadii...dah beneran MUNDUR di lapak sebelah..???
gimana kalo Sesepuh Ahmadiyah Qadian Cianjur suruh NGADEPIN saya di tret sebelah....
Pan katanya "elmu agama na sae"...???
jadii...dah beneran MUNDUR di lapak sebelah..???
gimana kalo Sesepuh Ahmadiyah Qadian Cianjur suruh NGADEPIN saya di tret sebelah....
Pan katanya "elmu agama na sae"...???
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!
Sabda Rasulullah saw dalam Kazul Ummal yang menyatakan bahwa selain Penutup, beliau saw juga Pembuka para nabi yang mengisyaratkan secara implisit pada kenabian non-syari'at, sebagaimana dimaksud dalam An-Nisa 4:69/70, Al A'raf 7:35/36. Sabda Rasulullah saw dalam HR Ahmad bin Hambal bahwa "Imam Mahdi adalah utusan/Rasul Allah dari antara umat Islam" juga mengisyaratkan pada kenabian non-syari'at.
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Pada pandangan Allah, Islam berkembang dan mencapai kejayaan pada puncaknya ketika dipimpin oleh seorang Khalifah, karena banyak umat Islam yang bertakwa, beriman dan beramal shaleh sehingga Dia memenuhi janji-Nya (An-Nur-24:55/56). Sedangkan, menurut sabda Rasulullah saw abad terbaik adalah tiga abad awal (HR Tirmidzi), yakni masih ada sisa-sia kejayaan Islam setelah era Khulafa-il-Mahdiyyin ar Rasyiddin (yang berusia 30 tahun), kemudian pemeliharaannya dilanjutkan oleh Mujaddidin Islam, yang menurut Nawab Shiddiq Hasan Khan dalam buku Hujajul Karaman, Umar bin Abdul Azis adalah Mujaddid Islam abad ke-1H, Imam Muhammad bin Ismail Asy-Syafi'i rh adalah Mujaddid Islam abad ke-2H dan Abu Syarah/Abdul Hasan Asy-Syari rh adalah Mujaddid Islam abad ke-3H. Setelah itu memasuki masa kegelapan Islam dimana perpecahan antar umat Islam semakin menjadi-jadi selama seribu tahun (As-Sajdah 32:5/6 & HR Tirmidzi) ketika raja-raja Dinasti Umayyah (sebagian), Dinasti Abbasyiyah dan Dinasti Utsmaniyyah berkuasa. Pada periode itu, umat Islam lebih menyukai perpecahan ketimbang persatuan dan persaudaraan, padahal bercerai-berai itu dilarang Allah (Ali Imran 3:103/104). Allah juga menubuatkan bahwa pada era kegelapan itu umat Islam banyak yang akan meninggalkan Al Quran, hingga Dia berfirman: "Dan Rasul itu akan berkata, 'Ya Tuhan-ku, sesungguhnya kaumku telah memperlakukan Al Quran ini sebagai sesuatu yang ditinggal-kan'." (Al Furqon 25:30/31). Khalifah Ali bin Abu Thalib ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:"Tidak lama lagi akan tiba masanya dimana Islam akan tinggal namanya, Al Quran hanya tinggal tulisannya, masjid-masjid akan ramai, tetapi kosong dari petunjuk. Ulama-ulama mereka merupakan makhluk yang paling buruk di kolong langit ini, dari mereka lah fitnah akan muncul dan kepada mereka fitnah itu akan kembali." (HR Al Baihaqi dalam Misykat).Abu Hanan wrote:
sedangkan sejarah mencatat bahwa islam berkembang justru mencapai puncak pertama kali adalah di era masa kegelapan yang meluas selama seribu tahun.
kegelapan yg bagemana yg dikamsut Rasulullah saw?bagemana dengan sejarah yg membuktikan peradaban islam justru menerangi 1/3 bumi?
Tafsir hadits tuh kan menurut Qadian dan bertentangan dengan al ahzab 40 plus sejumlah hadits bahwa nabi Muhammad adalah penutup kenabian.Apakah ada keterangan implisit dari hadits2 dan al ahzab 40 ttg kenabian tanpa syariat?
Sabda Rasulullah saw dalam Kazul Ummal yang menyatakan bahwa selain Penutup, beliau saw juga Pembuka para nabi yang mengisyaratkan secara implisit pada kenabian non-syari'at, sebagaimana dimaksud dalam An-Nisa 4:69/70, Al A'raf 7:35/36. Sabda Rasulullah saw dalam HR Ahmad bin Hambal bahwa "Imam Mahdi adalah utusan/Rasul Allah dari antara umat Islam" juga mengisyaratkan pada kenabian non-syari'at.
Imam Mahdi (Al Anbiya 21:73/74 & As-Sajdah 32:24/25) dan Khalifah Allah (An-Nur 24:55/56) adalah kata lain atau identik dengan Rasul (Al Jumu'ah 62:3/4) dan nabi, sehingga hadits-hadits kedatangan Khalifah Allah, Imam Mahdi adalah petunjuk dari Muhammad bin Abdullah saw tentang kenabian non-syari'at. Begitu pula dengan firman Allah (An-Nisa 4:69/70, Al A'raf 7:35/36 dan An-Nur 24:55/56) adalah isyarat tentang masih terbukanya kenabian non-syari'at.Abu Hanan wrote:
Apakah ada petunjuk dari Muhammad bin Abdullah saw ttg kenabian non syariat? Sayah bertanya ttg kenabian bukan al mahdi atau khalifah.
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!
Kata Khaataman-Nabiyyiin sudah jelas hanya ada dalam satu ayat saja, yakni Al Ahzab 33:40/41. Jika ingin menggunakan metode quran bil quran atau membandingkan dengan ayat lain dalam Al Quran, bukan kata "KHAATAM" nya, melainkan kata "NABIYYIN" nya. Kata KHAATAM tidak ada dalam ayat lain, sedangkan kata "NAIBYYIN' banyak, sala-satunya dalam An-Nisa 4:69/70. Ingat! Kemampuan manusia itu sangat terbatas, jadi jangan repot-repot membandingkan dengan redaksi yang menurut anda TIDAK TERBATAS, karena tidak akan menemukan apa-apa, kecuali kerugian.
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Syukurlah anda telah mengetahui bahwa Nabi Isa Al Masih as sudah wafat, karena menurut HMG Ahmad as, dalam kematian Nabi Isa as terdapat kemajuan dan kejayaan Islam. Selanjutnya anda tinggal mengeksplorasi penafsiran ayat suci Al Quran dan hadits yang mengisyaratkan tentang kedatangan Nabi Isa Al Masih as untuk yang kedua kali. Siapa nabiullah Isa yang akan datang hingga disabdakan empat kali oleh Rasulullah saw (HR Muslim), karena orang yang sudah wafat tidak mungkin datang lagi ke dunia. Jemaat Ahmadiyah sudah lebih dari seabad membuka tabir itu, karena berdasarkan wahyu Allah, Nabi Isa Al Masih as sudah wafat, dan nabiyullah Isa yang dijanjikan kedatangannya oleh Rasulullah saw itu, HMG Ahmad as lah orangnya.Abu Hanan wrote:
anda keliru menilai karena dengan kaidah bahasa sayah banyak mengetahui yang selama ini diyakini benar oleh umat islam mainstream..salah satu adalah nabi isa wafat.
Nabiyyin yang ada di al ahzab 40 bergandengan dengan KHATAM seharusnyah Qadian menggunakan KHATAM pada ayat2 lain untuk mencari pengertian sebenarnya bukan mengambil hadits.
Sayah ingatkan andah bahwa anda telah membandingkan redaksi YANG TAK TERBATAS dengan redaksi seorang anak manusia.
Kata Khaataman-Nabiyyiin sudah jelas hanya ada dalam satu ayat saja, yakni Al Ahzab 33:40/41. Jika ingin menggunakan metode quran bil quran atau membandingkan dengan ayat lain dalam Al Quran, bukan kata "KHAATAM" nya, melainkan kata "NABIYYIN" nya. Kata KHAATAM tidak ada dalam ayat lain, sedangkan kata "NAIBYYIN' banyak, sala-satunya dalam An-Nisa 4:69/70. Ingat! Kemampuan manusia itu sangat terbatas, jadi jangan repot-repot membandingkan dengan redaksi yang menurut anda TIDAK TERBATAS, karena tidak akan menemukan apa-apa, kecuali kerugian.
Salah satu kerugian yang saya maksud dalam jawaban sebelumnya adalah penantian yang tidak berujung pada waktu. Padahal ruang dan waktu kita ada batasnya, dan Allah sudah mengisyatatkan tentang kedatangan Khalifah Allah, Imam Mahdi itu pada tahun 1305H atau awal abad ke-14 atau akhir abad ke-19M. Jadi, nasihat saya kepada anda, taatlah kepada Allah Yang Mahamengetahui (An-Nisa 4:64/65) dan taatlah kepada Nabi Muhammad saw (HR Ibnu Majah, Abu Daud & Ahmad bin Hambal) agar kita bisa bersatu dan bersaudara dalam Jemaat Islam yang didirikan oleh Khalifah Allah, Imam Mahdi, Masih Mau'ud as atas perintah, bimbingan, pengawasan dan petunjuk wahyu Allah sehingga kita akan termasuk di antara orang-orang yang atas mereka Allah menganugerahkan Nikmat-Nya (An-Nisa 4:69/70).Abu Hanan wrote:
Masa penantian itulah yang akan membuktikan siapa yg terburu dalam mengambil keputusan.Apabila anda masih hidup dan mengalami peristiwa 3 khalifah anda akan mengetahui di posisi mana anda berada…sedangkan sayah jika hari ini harus menghadap Yang Tak Terbatas maka sayah akan dengan suka cita menyambutnyah....seperti kenikmatan yang dilimpahkan bagi para nabi dan shiddiqin.
Khalifah adalah penggenapan janji Allah yang dijadikan-Nya dari antara orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh dengan uraian tugas sebagaimana Dia jelaskan dalam An-Nur 24:55/56.Abu Hanan wrote:
Sebagian tidak berarti semua kan?Khalifah adalah orang yang menegakkan hukum Allah dan Sunnah RasulNya meskipun dia tidak memiliki kekuasaan di wilayah/imamat.
Menurut Al Quran, kedatangan nabi-nabi non syari'at masih terbuka, karena merupakan Sunnah Allah yang tidak pernah berubah.Abu Hanan wrote:
Berarti masih ada nabi non syariat setelah mga?
Bisa kedua-duanya tergantung keputusan Allah Yang Mahamengetahui, Mahakuasa, Mahabijaksana. Dia-lah yang akan memutuskan melalui khabar suka (Yunus 10:62/63-64/65) dan menganugerahkan Nikmat-Nya (nabi, shiddiq, syahid atau shaleh) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kita hanya dianjurkan untuk berdoa saja.Abu Hanan wrote:
Yah…dan apakah berarti doa di AL fatihah tuh untuk menjadi nabi atau seperti nabi?
Anda akan menjawab seperti nabi kecuali mga karena mendapat wahyu sbg nabi.
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!
Ghulam Ahmad SEPERTI nama Muhammad/Ahmad.
SUDAH YAH!
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Nama Imam Mahdi SEPERTI namaku Muhammad/Ahmad.Abu Hanan wrote:
Seperti namaku yah gak perlu ditafsirkan lebih jauh sama dengan sifatku.sifat nabi Muhammad uda melekat dengan nama beliow.hanya satu kata.Muhammad/Ahmad/Hamid yg berakar dari kata ح م د silahkan anda bandingkan dengan mga.
Ghulam Ahmad SEPERTI nama Muhammad/Ahmad.
SUDAH YAH!
Sudah saya jawab ketika menerangkan kombinasi antara As-Sajdah 32:5/6 dengan HR Tirmidzi yang menegaskan bahwa kedatangan Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud sudah diisyaratkan oleh Allah, yakni pada tahun 1305H atau permulaan abad ke-14H atau setelah lewat abad ke-13H. Berkaitan dengan kata ganti هُم, sama dengan menjawab pertanyaan: 'Mengapa umat Islam diperintahkan untuk mengucapkan ASSALAMU'ALAIKUM (jamak), bukan ASSALAMU'ALAIKA (tunggal) walaupun mengucapkannya hanya kepada satu orang?Abu Hanan wrote:
Lha itu yang sayah tunggu dari anda…
1305 H yang anda sebutkan berasal dari لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم dimana ada ayat yg serupa di al quran dan berjumlah numerik 1305 atow 1240???
Quran bil quran…versi kalangan anda.
Pada kata itu menggunakan kata ganti هُم yang berarti kata ganti ketiga jamak…sedangkan al mahdi adalah tunggal.
Kalau mau menggunakan kaidah ilmu shorof, sebaiknya keseluruhan kata "Khaataman-Nabiyyin". Tetapi kalau mau menggunakan metode quran bil quran, sebaiknya kata "Nabiyyin" saja yang ada pada ayat lain dalam Al Quran. Dengan demikian, maka tidak ada yang diabaikan.Abu Hanan wrote:
seekedar mengingatkan..anda telah menolak kaidah خ ت م dengan alasan pada al ahzab 40 terdapat huruf ALIF.....berarti anda telah menolak kaidah ilmu shorof dengan berbagai kalimat yg tetap saja berakhir di kesimpulan anda mengartikan al ahzab 40 sesuai keinginan dengan mengabaikan kaidah2 yg berlaku.
Apa yang harus ditanggapi, jelas sudah bahwa kata "ba'd" mengandung dua arti, yakni "sesudah" dan "menentang".Abu Hanan wrote:
dan inilah yang akan menjadi kesimpulan Qadian;
” Tidak ada nabi yang akan membawa syariat yang akan memansukhkan syariat nabi Muhammad saw “.
dengan bahan dasar;
1.mga mengatakan:
كل بر كة من محمد صلى الله عليه وسلم فتبارك من علم وتعلم
“Segenap berkat karena Muhammad saw beberkahlah orang yang mengajar dan yang belajar “
2.Aisyah r.a :
قولوا خاتم النبيين ولا تقولوا لا نبى بعده
“Katakanlah bahwa nabi Muhammad saw itu adalah khatamannabiyyin tetapi janganlah kamu mengatakan bahwa tidak ada nabi sesudahnya” (Addurrul Mantsuur jilid 6 hlm 616). Umat Islam banyak yang mengabaikan peringatan Siti Aisyah ra dengan menambahkan kata Laa nabiyya ba'da setelah mengucapkan dua kalimah syahadat.
3.Rasulullah saw. berabda:
و اذا هلك كسرى فلا كسرى بعده واذا هلك قيصر فلا قيصر بعده
Apabila Kaisar Persia wafat maka tidak ada Kaisar Persia sesudahnya dan apabila Kaisar Roma wafat maka tidak ada Kaisar Roma sesudahnya. (Bukhari). Maksudnya 'tidak akan ada lagi Kisra dan/atau Kaisar Roma seperti Kisra dan/atau Kaisar Roma itu'
4.Qadian mengartikan kata Lā pada kata Lā Nabiyya Ba'dī sebagai Lā li al-kamāl (Lā untuk menunjukkan kesempurnaan) seperti halnya dalam hadits: "lā hijrota ba'da fathi Makkata" (Tidak ada hijrah setelah penaklukkan Makkah yang menyamai kesempurnaan hijran nabi SAW. dan para shahabat beliau ra.) Tidak ada hijrah seperti Umar bin Khattab ra
5.Musailamah dan Aswad al-Ansi bukan mendakwakan diri sebagai nabi sesudah wafat Rasulullah saw, tetapi keduanya mendakwakan diri sebagai nabi di masa masih hidupnya Rasulullah saw dan beliau saw tidak memerangi mereka. Kata ba'di (sesudahku) dalam HR Bukhari itu bukanlah sesudah beliau saw wafat, melainkan 'menentang aku'.
6.QS.45.Al-Jaatsiyah : 6
Artinya : ” Maka dengan perkataan manakah Ba’da Allah dan ayat-ayat-Nya mereka akan beriman.” Kata ba'da Allah dalam ayat ini berarti yang menentang firman Allah.
silahkeun pak kedung memberi tanggapan.....
Wassalam
Love for All, Hatred for None
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Itu kan menurut anda.beda dengan pemahaman sayah..nabi Musa dan Nabi Muhammad berbeda masalah syariat.Apa yg telah dibawa nabi Musa sebagai syariat dipertegas dan ada yg dimansukh oleh nabi Muhammad.Justru sangat relevan jika membandingkan kenabian bani israil dengan kenabian umat manusia adalah dari KHATAM.kedung halang wrote:Relevansinya terletak pada adanya nabi pembawa syari'at dan nabi pelaksana dan pemelihara syari'at, bukan pada pengakuan sebagai nabi terakhir.
Dan anda telah menutup mata.
kedung halang wrote:"Sesungguhnya aku diutus sebagai Pembuka dan Penutup (para nabi)." (Kanzul Ummal).
Rasulullah saw bersabda: "Aku adalah Khaatamul-ambiya dan engkau hai Ali, adalah Khaatamul-aulia." (Tafsir Safi).
Untuk menanggapi anda,telah sayah lampirkan
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :كنت أول النبيين في الخلق وآخرهم في البعث
yang berarti Dari Abu Hurairah r.a ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw,”Aku adalah nabi pertama yang diciptakan dan yang terakhir diantara yang mereka yang diutus.”
Dan anda bilang berlaku bagi nabi yg membawa syariat.karena anda telah mengimani kenabian mga haqqul yaqin sehingga anda tidak dapat lagi membedakan kebenaran dan kepalsuan.
sang pendiri dan pemelihara serta penguasa bangunan berkata ; akulah tempat batu bata itu dan aku adalah batu terakhir yang menutupi lubang terakhir...kedung halang wrote:Saya pikir, jika Nabi Muhammad saw diumpamakan sebagai batu terakhir yang menutup suatu bangunan terlalu melecehkan beliau saw. Saya lebih memahami hadits itu adalah bahwa Nabi Muhammad saw lah yang mendirikan, memelihara dan menguasai bangunan tersebut, karena yang disebut bangunan dalam hadits ini maksudnya adalah syari'at Islam.
Logika telah dinyatakan mati disini.seorang mengatakan “akulah sang batu terakhir” sambil menunjuk tempat kosong bagi batu yg dikamsut.dan ada pihak yg berpendapat bahwa sang batu dan pemilik bangunan adalah subyek yg sama.kedung halang wrote:Yang dimaksud batu terakhir dalam hadits dimaksud adalah bahwa dengan diutusnya Nabi Muhammad saw kepada seluruh umat manusia
Gak sinyal sedikitpun dari hadits diatas ttg syariat dan non syariat kecuali anggapan qadian.kedung halang wrote:Jika anda memahami hal itu, maka anda pun akan memahami bahwa maksud hadits ini adalah bahwa "Rasulullah saw adalah nabi pertama yang diciptakan Allah sebagai pembawa syari'at yang sempurna (Al Quran), dan beliau as adalah yang terakhir di antara mereka (para nabi pembawa syari'at) yang diutus-Nya".
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda : "perumpamaan aku dan para Nabi sebelumku seperti seorang yang membangun dan membaguskan bangunannya,kecuali satu sudut bangunan tersebut dan menjadikan manusia mengelilinginya dan takjub kepadanya, dan mereka berkata "coba kalau diletakkan batu ini". Rasulullah bersabda : "Akulah sudut bangunan itu, dan aku adalah penutup para nabi" .HR Imam Bukhari.
silahkan para pembaca...
siapakah orang yg membangun?
Allah membangun peradaban melalui agama tauhid.
satu sudut bangunan?
islam.tergenapi melalui al maidah 3.
selebihnya bisa anda kaji secara mandiri.
Hum dan kum adalah kondisi yg berbeda.dia (mereka) dengan kamu (antum/anta).ada orang ketiga dan orang kedua.kok bisa sama?kedung halang wrote:Sudah saya jawab ketika menerangkan kombinasi antara As-Sajdah 32:5/6 dengan HR Tirmidzi yang menegaskan bahwa kedatangan Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud sudah diisyaratkan oleh Allah, yakni pada tahun 1305H atau permulaan abad ke-14H atau setelah lewat abad ke-13H. Berkaitan dengan kata ganti هُم, sama dengan menjawab pertanyaan: 'Mengapa umat Islam diperintahkan untuk mengucapkan ASSALAMU'ALAIKUM (jamak), bukan ASSALAMU'ALAIKA (tunggal) walaupun mengucapkannya hanya kepada satu orang?
Dan manakah ayat yg bernilai 1305 dan memiliki pola yg sama dengan لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم ?
quran bil quran...anda meminta sayah menafsirkan khatam dengan alif dan kata yg sama persis sayah minta anda dapat menunjukkan disini.
Khatam telah sayah bahas dan anda secara nyata mengelak kebenaran ketika khatam di seluruh ayat al quran bernada sama = TUTUP tanpa syarat.kedung halang wrote:Kalau mau menggunakan kaidah ilmu shorof, sebaiknya keseluruhan kata "Khaataman-Nabiyyin". Tetapi kalau mau menggunakan metode quran bil quran, sebaiknya kata "Nabiyyin" saja yang ada pada ayat lain dalam Al Quran. Dengan demikian, maka tidak ada yang diabaikan.
Sedangkan nabiyyin adalah bahasa lain dari anda karena ternyata anda tidak mampu menerangkan mengapa redaksi yg TAK terbatas dibandingkan dengan redaksi yang TERBATAS oleh qadian…
Nabiyyin telah menunjuk dengan jelas siapa dan telah berlalu pula waktunya.khataman nabiyyin TIDAK MENYIRATKAN ada nabi di masa depan.nabiyyin-shalihin dan shiddiqin adalah menunjuk pada orang-orang yang telah berlalu….
Sehingga apabila anda teliti al fatihah ;
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka
Anda simak أَنْعَمْتَ yang merupakan bentuk lampau dari suatu pekerjaan di masa lalu dan sekarang uda gak dilakukan.
عَلَيْهِم kata ganti orang ketiga yang dinyatakan telah berlalu berdasarkan kata أَنْعَمْتَ.
Apabila diterjemahkan secara bebas maka al fatihah menjadi;
Jalan orang-orang (yang telah berlalu) yang telah Engkau anugerahkan nikmat.
Begitu pula an nisa 69;
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang (telah) dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi.....
أَنْعَمَ = juga merupakan kata kerja yg past tenses (di masa lalu) tetapi tidak dapat dibatasi masa akhirnyah.kamsutnyah sayah,buya hamka adalah bagian dari shalihin yg telah berlalu,begitu pula kh Abdullah faqih yang barusan saja berlalu dari kehidupan dunia.
Sehingga النَّبِيِّينَ menunjukkan orang-orang yg telah berlalu dan nabiyyin dapat terjadi di masa sekarang atow masa depan jika خَاتَمَ النَّبِيِّينَ TIDAK PERNAH ADA di dalam al quran.
Berbeda dengan shalihin dan shiddiqin dan syuhada di an nisa 69 وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ yang tidak pernah dirangkai dengan KHATAM di bagian manapun di al quran sehingga shaddiqin syuhada dan shalihin akan tetap dimunculkan di masa sekarang dan masa mendatang dan akan selalu menjadi masa lalu bagi orang yg datang kemudian.
Kata النَّبِيِّينَ sama sekali TIDAK MENGANDUNG unsur pembeda antara syariat dan non syariat.
Yang baca al quran dan bilang seperti itu yah uda terserah aja,nahnu = kami menunjukkan islam adalah paganism.dan untuk orang yg berpendapat seperti itu....sayah bisa lakukan apa?gak ada kecuali menunjukkan yg benar.kedung halang wrote:Menurut Al Quran, kedatangan nabi-nabi non syari'at masih terbuka, karena merupakan Sunnah Allah yang tidak pernah berubah.
Berarti anda dapat menerima klaim baru kenabian yg juga mengaku nabi ummati?kedung halang wrote:Bisa kedua-duanya tergantung keputusan Allah Yang Mahamengetahui, Mahakuasa, Mahabijaksana. Dia-lah yang akan memutuskan melalui khabar suka (Yunus 10:62/63-64/65) dan menganugerahkan Nikmat-Nya (nabi, shiddiq, syahid atau shaleh) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kita hanya dianjurkan untuk berdoa saja.
Terserah anda.apa lagi yg mau dibahas ttg nama.kedung halang wrote:Nama Imam Mahdi SEPERTI namaku Muhammad/Ahmad.
Ghulam Ahmad SEPERTI nama Muhammad/Ahmad.
SUDAH YAH!
Nama imam mahdi seperti namaku MUHAMMAD.
GHULAM AHMAD tidak seperti MUHAMMAD.
Klear.
QS.45.Al-Jaatsiyah : 6kedung halang wrote:Apa yang harus ditanggapi, jelas sudah bahwa kata "ba'd" mengandung dua arti, yakni "sesudah" dan "menentang".
Artinya:”Maka dengan perkataan manakah Ba’da Allah dan ayat-ayat-Nya mereka akan beriman.
Kata ba'da Allah dalam ayat ini berarti yang menentang firman Allah.
Tuh pake kaidah bahasa arab yang dipake allah di dalam al quran atow pake bahasa endonesah?
ttg kedatangan nabi isa yg kedua kali sudah sayah jawab disini ;
https://laskarislam.indonesianforum.net/t1820-qs-4159-tentang-kebangkitan-kedua?highlight=kebangkitan+kedua
tentang ma'a...tulisan dawam raharjo (BUkan sekedar Hitam Putih hal 35) lebih sering menggunakan bahasa endonesah.
Dalam Surah Ali ‘Imran ayat 194, juga dapat ditemukan pemakaian kata ma’a (termasuk) sebagai berikut:
“Dan wafatkanlah kami dalam golongan orang-orang baik.”
padahal 194 gak ada kalimat seperti diatas...
siapa bilang?Sebagai dalil penguat bahwa kata ma’a mempunyai arti termasuk , Al-Qur’an mengemukakan sebagai berikut ;
Sesungguhnya orang-orang munafik berada dilapisan paling bawah dalam Api; dan engkau tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh kepada Allah, serta mereka ikhlas dalam pengabdian mereka kepada Allah. Dan mereka ini termasuk golongan orang-orang mukmin. Dan, kelak Allah akan memberi ganjaran besar kepada orang-orang mukmin.” (4 : 146-147)
dawam raharjo berpendapat kata ma’a diartikan sebagai beserta atau bersama-sama, maka pengertiannya adalah bahwa sekalipun kita memiliki dan melakukan hal-hal mulia tersebut, kita tidak akan menjadi orang mukmin, melainkan hanya ditempatkan beserta atau bersama-sama dengan orang mukmin. Dapatkah kita terima pengertian ini? Jelasnya, kata termasuk mempunyai nilaidan bobot yang lebih dari kata beserta atau bersama-sama yaitu penekanannya pada imbalan atau predikat yang akan diterima jika kita memenuhi dan melaksanakan syarat yang telahditentukan
tuh pendapat dawam raharjo adalah tak lebih dari sebuah pembelaan dengan metode cocokmology dengan baju maksaisme.
Diriwayatkan dari Anas ra.: "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: wahai Rasulullah , kapankah kiamat terjadi ?
Rasulullah berkata: "apa yang telah kau persiapkan untuk akhirat?"
Ia menjawab: "Mencintai Allah dan Rasulnya"
Rasulullah bersabda: "Engkau akan berada bersama orang yang kau cintai".
Anas berkata : "tidak ada kegembiraan yang lebih daripada sabda Rasulullah : "Engkau akanberada bersama orang yang kau cintai" .
aku mencintai Allah dan RasulNya, Abu Bakar,dan Umar RA, maka aku berharap akan bersama mereka kelak, walaupun amalan kutidak seperti mereka. HR Imam Muslim
masihkah memaksa ma'a adalah termasuk?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
apabila ali bin abi thalib adalah KHATAMUL AULIYA baik sbg penutup maupun paling sempurna lha hadits berikut tuh berarti apa bagi anda;
“Wahai ‘Umar, wahai `Ali! Jika kalian berdua menemuinya, mintalah padanya agar memohonkan ampun bagi kalian berdua, niscaya Allah akan mengampuni kalian berdua.” Maka mereka berdua mencarinya selama sepuluh tahun tetapi tidak berhasil. Ketika di akhir tahun sebelum wafatnya, ‘Umar ra berdiri di gunung Abu Qubais, lalu berseru dengan suara lantang: “Wahai penduduk Yaman, adakah di antara kalian yang bernama ‘Uways?”
wali yg paling sempurna kok minta didoakan orang laen?dan hebatnyah yg memerintah adalah nabi Muhammad.
kamsutnyah sayah pak...anda TIADA dihalalkan membandingkan redaksi Allah dengan redaksi nabiNYA.
“Wahai ‘Umar, wahai `Ali! Jika kalian berdua menemuinya, mintalah padanya agar memohonkan ampun bagi kalian berdua, niscaya Allah akan mengampuni kalian berdua.” Maka mereka berdua mencarinya selama sepuluh tahun tetapi tidak berhasil. Ketika di akhir tahun sebelum wafatnya, ‘Umar ra berdiri di gunung Abu Qubais, lalu berseru dengan suara lantang: “Wahai penduduk Yaman, adakah di antara kalian yang bernama ‘Uways?”
wali yg paling sempurna kok minta didoakan orang laen?dan hebatnyah yg memerintah adalah nabi Muhammad.
kamsutnyah sayah pak...anda TIADA dihalalkan membandingkan redaksi Allah dengan redaksi nabiNYA.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
Kayaknya dah PAMITAN mbah....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: AHMADIYAH QADIAN
karena ahmadian uda lama gak kemari..sayah persilahkeun simpatisan ahmadiyan bersuara disinih..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
yah..dari qadian sampe simpatisan belum isi absen..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
wahai pendukung sempalan islam..ada yang rela menggantikan qadianistan?abu hanan wrote:yah..dari qadian sampe simpatisan belum isi absen..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
gak sesuai dengan topik bahasan.. by sayah |
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: AHMADIYAH QADIAN
kembali ke tema.. by sayah |
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
mana berani dia ketemu saya..
saya bawain stauroos pasti ngibrit terbirit-birit
saya tidak pernah menemukan ahmadiyah melakukan kekerasan..
pelakunya pasti para penganut islam yang bener..
kenapa ya?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: AHMADIYAH QADIAN
Stauroos?? Stratosaurus? Dinosaurus??SEGOROWEDI wrote: mana berani dia ketemu saya.. saya bawain stauroos pasti ngibrit terbirit-birit
:
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: AHMADIYAH QADIAN
Bener nih....paling2 bung wedi...lari terbirit-birit sambil terkencing-kencing pula...SEGOROWEDI wrote:
mana berani dia ketemu saya..
saya bawain stauroos pasti ngibrit terbirit-birit
Umumnya penganut islam tidak seperti itu lho...jika ada pelaku yang mengatasnamakan bisa saja dibilang oknum. Dan pastinya yang dikerasin itu tentunya dikarenakan dengan alasan2 yang sifatnya krusial menyangkut syariat misalnya. Apabila jalan diplomasi sudah diabaikan, diingatkan pun sudah. Ya alternatif terakhir itu mau gak mau atau suka gak suka mesti dilaksanakan. Tapi ingat itupun cuma jadi cara terakhir jika memang tidak ada solusi.SEGOROWEDI wrote:saya tidak pernah menemukan ahmadiyah melakukan kekerasan..
pelakunya pasti para penganut islam yang bener..
kenapa ya?
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
wildan99Islam wrote:Stauroos?? Stratosaurus? Dinosaurus??SEGOROWEDI wrote: mana berani dia ketemu saya.. saya bawain stauroos pasti ngibrit terbirit-birit
:
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
diharap untuk tidak keluar dari tema.. |
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: AHMADIYAH QADIAN
cara kekerasan kan?Ibnu Sabil wrote:
Umumnya penganut islam tidak seperti itu lho...jika ada pelaku yang mengatasnamakan bisa saja dibilang oknum. Dan pastinya yang dikerasin itu tentunya dikarenakan dengan alasan2 yang sifatnya krusial menyangkut syariat misalnya. Apabila jalan diplomasi sudah diabaikan, diingatkan pun sudah. Ya alternatif terakhir itu mau gak mau atau suka gak suka mesti dilaksanakan. Tapi ingat itupun cuma jadi cara terakhir jika memang tidak ada solusi.
itulah yang saya bilang, islam yang bener = kekerasan
mending ahmadiyah (baca: islam gak bener), gak pernah melakukan kekerasan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: AHMADIYAH QADIAN
Assalamu'alaikum wa rahmatullah,
Sudah lama sekali saya tidak posting. Namun, untuk memulai kembali diskusi kita, maka saya menyodorkan sebuah tulisan singkat dengan judul:
ALLAH YANG MAHABERKATA-KATA AKAN TETAP BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA DENGAN CARA-CARA SEBAGAIMANA DIISYARATKAN AL QURAN
Allah berfirman: “Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah Berkata-kata kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang RASUL guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Mahaluhur, Mahabijaksana.” (Asy-Syura 42:52). ” ………Allah senantiasa mengutus RASUL-RASUL-Nya dari antara para malaikat dan dari antara MANUSIA (Al Hajj 22:77).
Dua ayat suci Al Qur’an di atas JELAS SEKALI menyatakan bahwa ALLAH BERKATA-KATA kepada manusia dengan cara:
1. Melalui WAHYU.
2. Dari Belakang Tabir (MIMPI/KASYAF).
3. Mengirimkan RASUL-RASUL (MALAIKAT/MANUSIA).
Allah telah menyampaikan Wahyu-Nya kepada manusia sejak zaman Nabi Adam as hingga zaman Nabi Muhammad saw dan akan terus Dia lakukan selama manusia masih ada di bumi hingga hari kiamat. Jadi, mengirimkan Rasul-rasul Allah itu adalah pekerjaan-Nya, bukan pekerjaan manusia. Manusia hanya dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah, dengan mentaati Rasul-Nya dengan izin Allah: "Dan, tidak Kami utus seorang rasul melainkan supaya ia ditaati dengan izin Allah." (An-Nisa 4:65)
Kedua ayat suci Al Qur’an tersebut JELAS SEKALI menegaskan bahwa setelah Nabi Muhammad Rasulullah (Khaataman-Nabiyyin) saw pun, Allah akan senantiasa BERKATA-KATA kepada manusia dengan tiga cara dimaksud.
Kalau kita perhatikan jenis nabi-nabi/rasul-rasul Allah yang disebutkan di dalam Al Qur’an dengan teliti dan seksama, maka kita dapat membedakan bahwa ada dua jenis nabi/rasul Allah:
1. Nabi-nabi/Rasul-rasul yang membawa syariat, contohnya: Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as dan Nabi Muhammad saw.
2. Nabi-nabi/Rasul-rasul yang tidak membawa syariat, contohnya: Nabi Idris as, Nabi Yunus as, Nabi Luth as, Nabi Ishaq as, Nabi Ismail as, Nabi Ya’qub as, Nabi Harun as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as, Nabi Zulkifli as, Nabi Zakaria as, Nabi Isa Al Masih as dan banyak lagi.
HMGA as bukan nabi yang membawa syariat baru, melainkan Ummat Nabi Muhammad saw yang melaksanakan syariat Islam yang telah Dia anugerahi Nikmat Allah. Nikmat Allah tersebut senentiasa dimintakan oleh umat Islam dalam berdoa ketika mereka shalat, paling sedikit 17 kali / hari (Al Fatihah 1:6-7). Menurut Al Quran, Nikmat Allah itu sangat banyak, tetapi para mufassir meyakini bahwa Nikmat Allah yang dimaksud dalam Al Fatihah 1:6-7 adalah Nabiyyin, Shiddiqiin, Syuhada dan Sholihin (An-Nisa 4:70) atau Nabiyyin dan Muluukan (Al Maidah 5:21).
Pada mulanya Allah mengutus HMGA as sebagai Mujaddid, kemudian Allah menjadikan HMGA as sebagai Khalifah Allah (An-Nur 24:56), Imam Mahdi (Al Jumu’ah 62:4) dan Masih Mauud (Az-Zukhruf 43:58). Akhirnya Allah mengutus HMGA as sebagai Ummati wa Nabi, yakni Ummat Nabi Muhammad saw atau Ummat Islam yang telah dianugerahi Nikmat Allah yang tertinggi berkat ketaatannya yang sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya saw (An-Nisa 4:70).
Dengan diutusnya HMGA as sebagai Nabi Ummati tidak akan mengubah status Nabi Muhammad saw sebagai Khaataman-Nabiyyin atau Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir, karena beliau saw adalah Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir yang membawa syariat. Sedangkan kemunculan Nabi/Rasul Allah yang tidak membawa syariat baru dan yang hanya melaksanakan syariat Islam masih TERBUKA bagi Ummat Islam yang setia dan taat sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya saw (An-Nisa 4:70).
Wassalam,
Sudah lama sekali saya tidak posting. Namun, untuk memulai kembali diskusi kita, maka saya menyodorkan sebuah tulisan singkat dengan judul:
ALLAH YANG MAHABERKATA-KATA AKAN TETAP BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA DENGAN CARA-CARA SEBAGAIMANA DIISYARATKAN AL QURAN
Allah berfirman: “Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah Berkata-kata kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang RASUL guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Mahaluhur, Mahabijaksana.” (Asy-Syura 42:52). ” ………Allah senantiasa mengutus RASUL-RASUL-Nya dari antara para malaikat dan dari antara MANUSIA (Al Hajj 22:77).
Dua ayat suci Al Qur’an di atas JELAS SEKALI menyatakan bahwa ALLAH BERKATA-KATA kepada manusia dengan cara:
1. Melalui WAHYU.
2. Dari Belakang Tabir (MIMPI/KASYAF).
3. Mengirimkan RASUL-RASUL (MALAIKAT/MANUSIA).
Allah telah menyampaikan Wahyu-Nya kepada manusia sejak zaman Nabi Adam as hingga zaman Nabi Muhammad saw dan akan terus Dia lakukan selama manusia masih ada di bumi hingga hari kiamat. Jadi, mengirimkan Rasul-rasul Allah itu adalah pekerjaan-Nya, bukan pekerjaan manusia. Manusia hanya dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah, dengan mentaati Rasul-Nya dengan izin Allah: "Dan, tidak Kami utus seorang rasul melainkan supaya ia ditaati dengan izin Allah." (An-Nisa 4:65)
Kedua ayat suci Al Qur’an tersebut JELAS SEKALI menegaskan bahwa setelah Nabi Muhammad Rasulullah (Khaataman-Nabiyyin) saw pun, Allah akan senantiasa BERKATA-KATA kepada manusia dengan tiga cara dimaksud.
Kalau kita perhatikan jenis nabi-nabi/rasul-rasul Allah yang disebutkan di dalam Al Qur’an dengan teliti dan seksama, maka kita dapat membedakan bahwa ada dua jenis nabi/rasul Allah:
1. Nabi-nabi/Rasul-rasul yang membawa syariat, contohnya: Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as dan Nabi Muhammad saw.
2. Nabi-nabi/Rasul-rasul yang tidak membawa syariat, contohnya: Nabi Idris as, Nabi Yunus as, Nabi Luth as, Nabi Ishaq as, Nabi Ismail as, Nabi Ya’qub as, Nabi Harun as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as, Nabi Zulkifli as, Nabi Zakaria as, Nabi Isa Al Masih as dan banyak lagi.
HMGA as bukan nabi yang membawa syariat baru, melainkan Ummat Nabi Muhammad saw yang melaksanakan syariat Islam yang telah Dia anugerahi Nikmat Allah. Nikmat Allah tersebut senentiasa dimintakan oleh umat Islam dalam berdoa ketika mereka shalat, paling sedikit 17 kali / hari (Al Fatihah 1:6-7). Menurut Al Quran, Nikmat Allah itu sangat banyak, tetapi para mufassir meyakini bahwa Nikmat Allah yang dimaksud dalam Al Fatihah 1:6-7 adalah Nabiyyin, Shiddiqiin, Syuhada dan Sholihin (An-Nisa 4:70) atau Nabiyyin dan Muluukan (Al Maidah 5:21).
Pada mulanya Allah mengutus HMGA as sebagai Mujaddid, kemudian Allah menjadikan HMGA as sebagai Khalifah Allah (An-Nur 24:56), Imam Mahdi (Al Jumu’ah 62:4) dan Masih Mauud (Az-Zukhruf 43:58). Akhirnya Allah mengutus HMGA as sebagai Ummati wa Nabi, yakni Ummat Nabi Muhammad saw atau Ummat Islam yang telah dianugerahi Nikmat Allah yang tertinggi berkat ketaatannya yang sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya saw (An-Nisa 4:70).
Dengan diutusnya HMGA as sebagai Nabi Ummati tidak akan mengubah status Nabi Muhammad saw sebagai Khaataman-Nabiyyin atau Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir, karena beliau saw adalah Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir yang membawa syariat. Sedangkan kemunculan Nabi/Rasul Allah yang tidak membawa syariat baru dan yang hanya melaksanakan syariat Islam masih TERBUKA bagi Ummat Islam yang setia dan taat sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya saw (An-Nisa 4:70).
Wassalam,
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: AHMADIYAH QADIAN
Waalaikumsalam bung kedunghalang.
Saya hanya ingin menggarisbawahi pernyataan anda mengenai :
"Bukanlah Muhammad itu ayah seseorang dari kalian, namun ia adalah utusan Allah dan nabi terakhir. Dan sesungguhnya Allah maha tahu akan segala sesuatu.” (QS. Al Ahzab: 40)
Kata “khatamun nabiyyin” di ayat itu menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir yang diutus Allah swt. Jika ada lagi nabi setelah beliau SAW dengan atau tanpa syariat tentunya sudah menyimpang dari ayat tsb diatas.
Saya hanya ingin menggarisbawahi pernyataan anda mengenai :
Membawa syariat baru atau tidak saya rasa sudah berbenturan dengan inikedunghalang wrote: Dengan diutusnya HMGA as sebagai Nabi Ummati tidak akan mengubah status Nabi Muhammad saw sebagai Khaataman-Nabiyyin atau Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir, karena beliau saw adalah Penutup Para Nabi/Nabi Terakhir yang membawa syariat. Sedangkan kemunculan Nabi/Rasul Allah yang tidak membawa syariat baru dan yang hanya melaksanakan syariat Islam masih TERBUKA bagi Ummat Islam yang setia dan taat sempurna kepada Allah dan Rasul-Nya saw (An-Nisa 4:70).
"Bukanlah Muhammad itu ayah seseorang dari kalian, namun ia adalah utusan Allah dan nabi terakhir. Dan sesungguhnya Allah maha tahu akan segala sesuatu.” (QS. Al Ahzab: 40)
Kata “khatamun nabiyyin” di ayat itu menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir yang diutus Allah swt. Jika ada lagi nabi setelah beliau SAW dengan atau tanpa syariat tentunya sudah menyimpang dari ayat tsb diatas.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: AHMADIYAH QADIAN
@ Ibnu Sabil
Menurut Kaidah Bahasa Arab, kata "Khatam" jika disandingkan dengan kata majemuk seperti dalam kalimat "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab 33:40 akan berarti yang paling afdhal / sempurna di antara para nabi, sebagaimana yang dimaksud kalimat "Khaatamul Aulia, Khaatamul Muhajjirin dlsb" dalam beberapa hadits.
Namun, kalimat "Khaataman-Nabiyyin" boleh juga diartikan sebagai Penutup Para Nabi atau Nabi Terakhir. Arti ini tidak akan berbenturan jika kenabian yang dimaksud dipahami sebagai kenabian yang membawa syariat baru, karena Al Quran sudah menegaskan bahwa Allah telah menyempurnakan, meridhoi dan memberi nama Islam sebagai agama untuk sekalian manusia dan Dia telah menyempurnakan Nikmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw (Al Maidah 5:3). Dengan demikian, maka tidak ada lagi nabi yang akan datang dengan membawa syariat baru, kecuali yang hanya melaksanakan syariat Islam.
Al Quran juga mengisyaratkan bahwa barangsiapa yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw, maka Allah akan menganugerahkan Nikmat-Nya, yakni Nabiyyin, Shiddiqiin, Syuhada dan Shalihin (An-Nisa 4:70). Nikmat Allah tertinggi yang dijanjikan Allah kepada mereka yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw adalah Nabiyyin (Nabi yang tidak membawa syariat baru, melainkan hanya melaksanakan syariat Islam). Kenabian seperti inilah yang telah Dia (Allah) anugerahkan kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as.
Menurut Kaidah Bahasa Arab, kata "Khatam" jika disandingkan dengan kata majemuk seperti dalam kalimat "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab 33:40 akan berarti yang paling afdhal / sempurna di antara para nabi, sebagaimana yang dimaksud kalimat "Khaatamul Aulia, Khaatamul Muhajjirin dlsb" dalam beberapa hadits.
Namun, kalimat "Khaataman-Nabiyyin" boleh juga diartikan sebagai Penutup Para Nabi atau Nabi Terakhir. Arti ini tidak akan berbenturan jika kenabian yang dimaksud dipahami sebagai kenabian yang membawa syariat baru, karena Al Quran sudah menegaskan bahwa Allah telah menyempurnakan, meridhoi dan memberi nama Islam sebagai agama untuk sekalian manusia dan Dia telah menyempurnakan Nikmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw (Al Maidah 5:3). Dengan demikian, maka tidak ada lagi nabi yang akan datang dengan membawa syariat baru, kecuali yang hanya melaksanakan syariat Islam.
Al Quran juga mengisyaratkan bahwa barangsiapa yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw, maka Allah akan menganugerahkan Nikmat-Nya, yakni Nabiyyin, Shiddiqiin, Syuhada dan Shalihin (An-Nisa 4:70). Nikmat Allah tertinggi yang dijanjikan Allah kepada mereka yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw adalah Nabiyyin (Nabi yang tidak membawa syariat baru, melainkan hanya melaksanakan syariat Islam). Kenabian seperti inilah yang telah Dia (Allah) anugerahkan kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 6 dari 17 • 1 ... 5, 6, 7 ... 11 ... 17
Similar topics
» Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)
» Kristen Paulus dan Ahmadiyah Qadian MGA..bagaikan Pinang dibelah Kampak..
» islam dan ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» jihad ala ahmadiyah
» Kristen Paulus dan Ahmadiyah Qadian MGA..bagaikan Pinang dibelah Kampak..
» islam dan ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» jihad ala ahmadiyah
Halaman 6 dari 17
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik