Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
Halaman 9 dari 9 • Share
Halaman 9 dari 9 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
First topic message reminder :
Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
Hartono Ahmad jaiz pernah bertanya kepada Dr. Hasan bin Mahmud Audah, mantan orang kepercayaan Khalifah Ahmadiyah ke-4 Thahir Ahmad, yang sudah kembali ke Islam. “Apakah benar, nabinya orang Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab yang lahir di India 15 Februari 1835 dan mati pada 26 Mei 1906, itu matinya di kakus (WC)?”
Kemudian Dr. Hasan bin Mahmud Audah pun menjawab,“Ha…, ha…, haa… itu tidak benar. Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab tidak bisa ke WC. Dia meninggal di tempat tidur. Tetapi berminggu-minggu sebelum matinya dia berak dan kencing di situ. Jadi tempat tidurnya sangat kotor seperti WC. Karena sakitnya itu, sampai-sampai dalam sehari dia kencing seratus kali. Makanya, tanyakanlah kepada orang Ahmadiyah, maukah kamu mati seperti nabimu?”
Dr Hasan bin Mahmud Audah adalah mantan Muballigh Ahmadiyah dulunya dekat dengan Thahir Ahmad (Khalifah Ahmadiyah) yang mukim di London. Pertanyaan di atas diajukan Hartono Ahmad Jaiz seusai berlangsungnya Seminar Nasional tentang Kesesatan Ahmadiyah dan Bahayanya yang diselenggarakan LPPI di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad 11 Agustus 2002.
Selain masalah kematiannya yang menjijikkan, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab menurut Audah punya dua penyakit: jasmani dan akal. Sakit jasmaninya sudah jelas, berminggu-minggu menjelang matinya tak bisa beranjak dari tempat tidur, hingga kencing dan berak di tempat tidurnya.
Adapun sakit akalnya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab mengaku menjadi Maryam, lalu karena Allah meniupkan ruh kepadanya, maka lahirlah Nabi Isa. Dan yang dimaksud dengan Nabi Isa itu tak lain adalah diri Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab itu sendiri. “Apakah tidak sakit akal itu namanya,” ujar Dr Hasan Audah yang dulunya mempercayai Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, sehingga sempat membeli sertifikat kuburan surga di Rabwa.
Ahmadiyah Jago Berbohong
Tentang propaganda bohong, Ahmadiyah adalah jagonya. Hartono Ahmad Jaiz menyampaikan pengalamannya: “Propagandis Ahmadiyah di depan saya dan 1200 hadirin di Masjid Al-Irsyad Purwokerto, April 2002, masih bisa ngibul (berbohong) dengan mengatakan bahwa banyak raja-raja di Afrika yang masuk ‘Islam’, yaitu masuk Jemaat Ahmadiyah. Hingga seakan-akan orang Ahmadiyah bangga dan berjasa kepada Islam karena bisa ‘mengislamkan’ raja-raja di Afrika.”
Ketika hal itu dikemukakan Hartono kepada Dr Hasan Audah, kontan mantan petinggi Ahmadiyah ini kembali tertawa dan berkata: “Itu bohong besar. Di Afrika, kepala-kepala dusun (desa) memang disebut raja. Jadi hanya tingkat kepala dusun, bukan berarti raja yang sebenarnya. Nah itulah yang dijadikan propaganda. Ahmadiyah memang penuh kebohongan dan propaganda,” tegasnya.
Kalau disimak, keterangan Dr Hasan Audah itu bisa dicocokkan dengan aneka ajaran Ahmadiyah, bahkan slogan-slogannya. Kebohongan memang ada di mana-mana. Di kitab sucinya, Tadzkirah, di sertifikat kuburan surga, bahkan di spanduk-spanduknya pun penuh kebohongan.
Satu contoh kecil, spanduk yang dipasang di berbagai tempat dalam lingkungan Al-Mubarok, sarang Ahmadiyah di Parung Bogor Jawa Barat, waktu kedatangan Khalifah Ahmadiyah Thahir Ahmad, Juni-Juli 2000, masa pemerintahan Gus Dur, adalah slogan Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci. Tetapi itu slogan bohong. Buktinya, ketika Ahmad Haryadi mantan propagandis Ahmadiyah bersama Hartono Ahmad Jaiz, Farid Okbah da’i Al-Irsyad, dan Abu Yazid pemuda Persis (Persatuan Islam) dari Bekasi Jawa Barat masuk ke sarang Ahmadiyah di Parung saat ada upacara besar-besaran mendatangkan Khalifah Ahmadiyah IV Thahir Ahmad dari London itu, tiba-tiba seorang tua bekas teman Haryadi membentaknya, “Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?!”
Ahmad Haryadi menjawab, “Itu kan ada spanduk, Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci.”
“Tidak bisa! Dicintai itu kalau kamu cinta kami. Kamu kan tidak cinta kami!” Ujar lelaki Ahmadiyah keras-keras.
Belum berlanjut perdebatan antara mantan dan aktivis Ahmadiyah itu tahu-tahu Ahmad Haryadi dan kawan-kawan ditangkap oleh kepala keamanan Ahmadiyahyang membawa 25 pemuda keamanan Ahmadiyah malam itu.
Slogan Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci itu menurut Dr Hasan Audah, pertama kali diucapkan oleh khalifah sebelum Thahir Ahmad.
Kata-kata itu adalah perkataan yang bertentangan dengan Islam. Karena Islam bersikap Asyidaau ‘alal kuffar ruhamaau bainahum (bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan saling berkasih sayang sesama Muslim).
Bohong dan bertentangan dengan Islam itulah inti ajaran Ahmadiyah. Karenanabinya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, adalah seorang pembohong dan pembuat ajaran yang bertentangan dengan Islam.
Pengakuan Palsu Bertahap
Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab menyampaikan beberapa pengakuan palsu secara bertahap.
1. Pertama, ia mengaku sebagai mujaddid (pembaru).
2. Kemudian ia mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syari’at.
3. Kemudian ia mengaku sebagai nabi dan rasul membawa syari’at, menerima wahyu seperti Al-Qur’an dan menerapkannya kepada dirinya.
4. Setelah itu ia mengikuti cara-cara kebatinan dan zindiq (kufur) dalam ungkapan-ungkapannya. Ia mengikuti cara-cara Baha’i dalam mengaburkan ucapannya.
5. Kemudian ia mulai meniru mu’jizat penutup para nabi, Nabi Muhammad saw.
6. Lalu menjadikan masjidnya sebagai Masjid Al-Aqsha, dan desanya sebagai Makkah Al-Masih.
7. Ia jadikan Lahore sebagai Madinah, dan menara masjidnya diberi nama menara Al-Masih.
8. Ia membangun pemakaman yang diberi nama pemakaman al-jannah, semua yang dimakamkan di sana adalah ahli syurga. (Syaikh Muhammad Yusuf Al-Banuri, ahli Hadits di Karachi Pakistan, dalam kata pengantar buku Manzhur Ahmad Chinioti Pakistani, Keyakinan Al-Qadiani, LPPI, 2002, hal xxii).
Cukuplah jelas apa yang ditegaskan Nabi Muhammad:
“Kiamat tidak akan tiba sebelum dibangkikannyat para Dajjal pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh orang. Setiap mereka mendakwakan bahwa dirinya adalah Rasul Allah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ahmadiyah Mengkafirkan Muslimin
Seorang Muslim yang tidak percaya akan da’wah pengakuan Ghulam Ahmad Al-Kadzab sebagai “nabi” dan “rasul”, maka orang Muslim itu dikafirkan oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab dengan aneka ucapannya dan ucapan pengikutnya. Bahkan ucapan yang dinisbatkan kepada Allah dalam Kitab Tadzkirah Wahyu Muqoddas, wahyu suci yang dianggap dari Allah kepada Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab:
1. 1.Sayaquulul ‘aduwwulasta mursalan. Musuh akan berkata, kamu bukanlah (orang yang) diutus (oleh Allah). (Tadzkirah, halaman 402). Lalu perkataan Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab:
Seseorang yang tidak beriman kepadaku, ia tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (Haqiqat ul-Wahyi, hal. 163).
2. “Sikap orang yang sampai da’wahku kepadanya tapi ia tak mau beriman kepadaku, maka ia kafir. (S.k. al-Fazal, 15 Januari 1935).
3. Basyiruddin, adik Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab berkisah: “Di Lucknow, seseorang menemuiku dan bertanya: “Seperti tersiar di kalangan orang ramai, betulkah anda mengafirkan kaum Muslimin yang tidak menganut agama Ahmadiyah?” Kujawab: “Tak syak lagi, kami memang telah mengafirkan kalian!” Mendengar jawabanku, orang tadi terkejut dan tercengang keheranan.” (Anwar Khilafat, h. 92).
4. Ucapannya lagi: “Barangsiapa mengingkari Ghulam Ahmad Al-Kadzab sebagai ‘nabi’ dan ‘rasul’ Allah, sesungguhnya ia telah kufur kepada nash Quran. Kami mengafirkan kaum Muslimin karena mereka membeda-bedakan para rasul, mempercayai sebagian dan mengingkari sebagian lainnya. Jadi, mereka itu kuffar!” (S.k. al-Fazal, 26 Juni 1922).
5. Katanya lagi: “Setiap orang yang tidak beriman kepada Ghulam Ahmad Al-Kadzab maka dia kafir, keluar dari agama walaupun dia Muslim, walaupun ia sama sekali belum mendengar nama Ghulam Ahmad Al-Kadzab”. (Ainah Shadaqat, h. 35).
6. Dan Basyir Ahmad meningkahi ucapan abang kandungnya: “….. Setiap orang yang beriman kepada Muhammad tapi tidak beriman kepada Ghulam Ahmad Al-Kadzab, dia kafir, kafir, tak diragukan lagi kekafirannya”. (Review of Religions,No. 35; Vol. XIV, h. 110).
Lebih Berbahaya dari Bandar Narkoba
Mirza Ghulan Ahmad Al-Kadzab, selain mengaku nabi, di samping bohong, ia menulis buku dan selebaran untuk mendukung Penjajah Inggris, dan menghapus jihad sampai sebanyak 50 lemari.
Pantaslah kalau Rabithah Alam Islami (Liga Dunia Islam) yang berpusat di Makkah tahun 1394 H menghukumi aliran Ahmadiyah itu kafir, bukan Islam, dan tak boleh berhaji ke Makkah. Karena memang syarat-syarat sebagai dajjal pendusta dalam diri Mirza pendiri Ahmadiyah ini telah nyata. Tinggal penguasa di negeri-negeri Islam menghadapinya, dengan mencontoh Abu Bakar ra yang telah mengerahkan 10.000 tentara untuk memerangi nabi palsu, Musailamah Al-Kadzdzab, hingga tewas.
Karena nabi palsunya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, telah mati dengan dihinakan oleh Allah , maka penguasa kini tinggal melarang ajarannya, membekukan asset-asset pendukungnya, dan membubarkan aktivitasnya. Penguasa adalah pelindung, sebagaimana berkewajiban melindungi masyarakat dari perusakan jasmani misalnya narkoba, perusakan mental misalnya judi, maka perusakan aqidah, penodaan, dan pemalsuan yang dilakukan Ahmadiyah mesti dihentikan, dilarang dan diberantas tuntas.
Membiarkannya, berarti membiarkan kriminalitas meruyak di masyarakat, bahkan bisa diartikan mendukung rusaknya masyarakat. Padahal sudah ada contohnya, negeri jiran, Malaysia telah melarang Ahmadiyah sejak 1975. Sedang MUI (Majelis Ulama Indonesai) pun telah memfatwakan sesatnya Ahmadiyah sejak 1980. Forum Ukhuwah Islamiyah terdiri dari sejumlah Ormas Islam telah mengajukan suratke kejaksaan Agung untuk dilarangnya aliran sesat Ahmadiyah, September 1994.Permohonan yang sama juga dilakukan oleh LPPI pada tahun 1994. Larangan Ahmadiyah oleh beberapa Kejaksaan Negeri (Subang 1976, Selong Lombok Timur 1983, Sungai Penuh 1989, dan Tarakan 1989) serta larangan Ahmadiyah oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara 1984. Jaksa Agung masih menunggu apa lagi? (Abu Qori)
Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
Hartono Ahmad jaiz pernah bertanya kepada Dr. Hasan bin Mahmud Audah, mantan orang kepercayaan Khalifah Ahmadiyah ke-4 Thahir Ahmad, yang sudah kembali ke Islam. “Apakah benar, nabinya orang Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab yang lahir di India 15 Februari 1835 dan mati pada 26 Mei 1906, itu matinya di kakus (WC)?”
Kemudian Dr. Hasan bin Mahmud Audah pun menjawab,“Ha…, ha…, haa… itu tidak benar. Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab tidak bisa ke WC. Dia meninggal di tempat tidur. Tetapi berminggu-minggu sebelum matinya dia berak dan kencing di situ. Jadi tempat tidurnya sangat kotor seperti WC. Karena sakitnya itu, sampai-sampai dalam sehari dia kencing seratus kali. Makanya, tanyakanlah kepada orang Ahmadiyah, maukah kamu mati seperti nabimu?”
Dr Hasan bin Mahmud Audah adalah mantan Muballigh Ahmadiyah dulunya dekat dengan Thahir Ahmad (Khalifah Ahmadiyah) yang mukim di London. Pertanyaan di atas diajukan Hartono Ahmad Jaiz seusai berlangsungnya Seminar Nasional tentang Kesesatan Ahmadiyah dan Bahayanya yang diselenggarakan LPPI di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad 11 Agustus 2002.
Selain masalah kematiannya yang menjijikkan, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab menurut Audah punya dua penyakit: jasmani dan akal. Sakit jasmaninya sudah jelas, berminggu-minggu menjelang matinya tak bisa beranjak dari tempat tidur, hingga kencing dan berak di tempat tidurnya.
Adapun sakit akalnya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab mengaku menjadi Maryam, lalu karena Allah meniupkan ruh kepadanya, maka lahirlah Nabi Isa. Dan yang dimaksud dengan Nabi Isa itu tak lain adalah diri Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab itu sendiri. “Apakah tidak sakit akal itu namanya,” ujar Dr Hasan Audah yang dulunya mempercayai Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, sehingga sempat membeli sertifikat kuburan surga di Rabwa.
Ahmadiyah Jago Berbohong
Tentang propaganda bohong, Ahmadiyah adalah jagonya. Hartono Ahmad Jaiz menyampaikan pengalamannya: “Propagandis Ahmadiyah di depan saya dan 1200 hadirin di Masjid Al-Irsyad Purwokerto, April 2002, masih bisa ngibul (berbohong) dengan mengatakan bahwa banyak raja-raja di Afrika yang masuk ‘Islam’, yaitu masuk Jemaat Ahmadiyah. Hingga seakan-akan orang Ahmadiyah bangga dan berjasa kepada Islam karena bisa ‘mengislamkan’ raja-raja di Afrika.”
Ketika hal itu dikemukakan Hartono kepada Dr Hasan Audah, kontan mantan petinggi Ahmadiyah ini kembali tertawa dan berkata: “Itu bohong besar. Di Afrika, kepala-kepala dusun (desa) memang disebut raja. Jadi hanya tingkat kepala dusun, bukan berarti raja yang sebenarnya. Nah itulah yang dijadikan propaganda. Ahmadiyah memang penuh kebohongan dan propaganda,” tegasnya.
Kalau disimak, keterangan Dr Hasan Audah itu bisa dicocokkan dengan aneka ajaran Ahmadiyah, bahkan slogan-slogannya. Kebohongan memang ada di mana-mana. Di kitab sucinya, Tadzkirah, di sertifikat kuburan surga, bahkan di spanduk-spanduknya pun penuh kebohongan.
Satu contoh kecil, spanduk yang dipasang di berbagai tempat dalam lingkungan Al-Mubarok, sarang Ahmadiyah di Parung Bogor Jawa Barat, waktu kedatangan Khalifah Ahmadiyah Thahir Ahmad, Juni-Juli 2000, masa pemerintahan Gus Dur, adalah slogan Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci. Tetapi itu slogan bohong. Buktinya, ketika Ahmad Haryadi mantan propagandis Ahmadiyah bersama Hartono Ahmad Jaiz, Farid Okbah da’i Al-Irsyad, dan Abu Yazid pemuda Persis (Persatuan Islam) dari Bekasi Jawa Barat masuk ke sarang Ahmadiyah di Parung saat ada upacara besar-besaran mendatangkan Khalifah Ahmadiyah IV Thahir Ahmad dari London itu, tiba-tiba seorang tua bekas teman Haryadi membentaknya, “Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?!”
Ahmad Haryadi menjawab, “Itu kan ada spanduk, Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci.”
“Tidak bisa! Dicintai itu kalau kamu cinta kami. Kamu kan tidak cinta kami!” Ujar lelaki Ahmadiyah keras-keras.
Belum berlanjut perdebatan antara mantan dan aktivis Ahmadiyah itu tahu-tahu Ahmad Haryadi dan kawan-kawan ditangkap oleh kepala keamanan Ahmadiyahyang membawa 25 pemuda keamanan Ahmadiyah malam itu.
Slogan Semua Dicintai, Tiada yang Dibenci itu menurut Dr Hasan Audah, pertama kali diucapkan oleh khalifah sebelum Thahir Ahmad.
Kata-kata itu adalah perkataan yang bertentangan dengan Islam. Karena Islam bersikap Asyidaau ‘alal kuffar ruhamaau bainahum (bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan saling berkasih sayang sesama Muslim).
Bohong dan bertentangan dengan Islam itulah inti ajaran Ahmadiyah. Karenanabinya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, adalah seorang pembohong dan pembuat ajaran yang bertentangan dengan Islam.
Pengakuan Palsu Bertahap
Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab menyampaikan beberapa pengakuan palsu secara bertahap.
1. Pertama, ia mengaku sebagai mujaddid (pembaru).
2. Kemudian ia mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syari’at.
3. Kemudian ia mengaku sebagai nabi dan rasul membawa syari’at, menerima wahyu seperti Al-Qur’an dan menerapkannya kepada dirinya.
4. Setelah itu ia mengikuti cara-cara kebatinan dan zindiq (kufur) dalam ungkapan-ungkapannya. Ia mengikuti cara-cara Baha’i dalam mengaburkan ucapannya.
5. Kemudian ia mulai meniru mu’jizat penutup para nabi, Nabi Muhammad saw.
6. Lalu menjadikan masjidnya sebagai Masjid Al-Aqsha, dan desanya sebagai Makkah Al-Masih.
7. Ia jadikan Lahore sebagai Madinah, dan menara masjidnya diberi nama menara Al-Masih.
8. Ia membangun pemakaman yang diberi nama pemakaman al-jannah, semua yang dimakamkan di sana adalah ahli syurga. (Syaikh Muhammad Yusuf Al-Banuri, ahli Hadits di Karachi Pakistan, dalam kata pengantar buku Manzhur Ahmad Chinioti Pakistani, Keyakinan Al-Qadiani, LPPI, 2002, hal xxii).
Cukuplah jelas apa yang ditegaskan Nabi Muhammad:
“Kiamat tidak akan tiba sebelum dibangkikannyat para Dajjal pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh orang. Setiap mereka mendakwakan bahwa dirinya adalah Rasul Allah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ahmadiyah Mengkafirkan Muslimin
Seorang Muslim yang tidak percaya akan da’wah pengakuan Ghulam Ahmad Al-Kadzab sebagai “nabi” dan “rasul”, maka orang Muslim itu dikafirkan oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab dengan aneka ucapannya dan ucapan pengikutnya. Bahkan ucapan yang dinisbatkan kepada Allah dalam Kitab Tadzkirah Wahyu Muqoddas, wahyu suci yang dianggap dari Allah kepada Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab:
1. 1.Sayaquulul ‘aduwwulasta mursalan. Musuh akan berkata, kamu bukanlah (orang yang) diutus (oleh Allah). (Tadzkirah, halaman 402). Lalu perkataan Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab:
Seseorang yang tidak beriman kepadaku, ia tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (Haqiqat ul-Wahyi, hal. 163).
2. “Sikap orang yang sampai da’wahku kepadanya tapi ia tak mau beriman kepadaku, maka ia kafir. (S.k. al-Fazal, 15 Januari 1935).
3. Basyiruddin, adik Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab berkisah: “Di Lucknow, seseorang menemuiku dan bertanya: “Seperti tersiar di kalangan orang ramai, betulkah anda mengafirkan kaum Muslimin yang tidak menganut agama Ahmadiyah?” Kujawab: “Tak syak lagi, kami memang telah mengafirkan kalian!” Mendengar jawabanku, orang tadi terkejut dan tercengang keheranan.” (Anwar Khilafat, h. 92).
4. Ucapannya lagi: “Barangsiapa mengingkari Ghulam Ahmad Al-Kadzab sebagai ‘nabi’ dan ‘rasul’ Allah, sesungguhnya ia telah kufur kepada nash Quran. Kami mengafirkan kaum Muslimin karena mereka membeda-bedakan para rasul, mempercayai sebagian dan mengingkari sebagian lainnya. Jadi, mereka itu kuffar!” (S.k. al-Fazal, 26 Juni 1922).
5. Katanya lagi: “Setiap orang yang tidak beriman kepada Ghulam Ahmad Al-Kadzab maka dia kafir, keluar dari agama walaupun dia Muslim, walaupun ia sama sekali belum mendengar nama Ghulam Ahmad Al-Kadzab”. (Ainah Shadaqat, h. 35).
6. Dan Basyir Ahmad meningkahi ucapan abang kandungnya: “….. Setiap orang yang beriman kepada Muhammad tapi tidak beriman kepada Ghulam Ahmad Al-Kadzab, dia kafir, kafir, tak diragukan lagi kekafirannya”. (Review of Religions,No. 35; Vol. XIV, h. 110).
Lebih Berbahaya dari Bandar Narkoba
Mirza Ghulan Ahmad Al-Kadzab, selain mengaku nabi, di samping bohong, ia menulis buku dan selebaran untuk mendukung Penjajah Inggris, dan menghapus jihad sampai sebanyak 50 lemari.
Pantaslah kalau Rabithah Alam Islami (Liga Dunia Islam) yang berpusat di Makkah tahun 1394 H menghukumi aliran Ahmadiyah itu kafir, bukan Islam, dan tak boleh berhaji ke Makkah. Karena memang syarat-syarat sebagai dajjal pendusta dalam diri Mirza pendiri Ahmadiyah ini telah nyata. Tinggal penguasa di negeri-negeri Islam menghadapinya, dengan mencontoh Abu Bakar ra yang telah mengerahkan 10.000 tentara untuk memerangi nabi palsu, Musailamah Al-Kadzdzab, hingga tewas.
Karena nabi palsunya, Mirza Ghulam Ahmad Al-Kadzab, telah mati dengan dihinakan oleh Allah , maka penguasa kini tinggal melarang ajarannya, membekukan asset-asset pendukungnya, dan membubarkan aktivitasnya. Penguasa adalah pelindung, sebagaimana berkewajiban melindungi masyarakat dari perusakan jasmani misalnya narkoba, perusakan mental misalnya judi, maka perusakan aqidah, penodaan, dan pemalsuan yang dilakukan Ahmadiyah mesti dihentikan, dilarang dan diberantas tuntas.
Membiarkannya, berarti membiarkan kriminalitas meruyak di masyarakat, bahkan bisa diartikan mendukung rusaknya masyarakat. Padahal sudah ada contohnya, negeri jiran, Malaysia telah melarang Ahmadiyah sejak 1975. Sedang MUI (Majelis Ulama Indonesai) pun telah memfatwakan sesatnya Ahmadiyah sejak 1980. Forum Ukhuwah Islamiyah terdiri dari sejumlah Ormas Islam telah mengajukan suratke kejaksaan Agung untuk dilarangnya aliran sesat Ahmadiyah, September 1994.Permohonan yang sama juga dilakukan oleh LPPI pada tahun 1994. Larangan Ahmadiyah oleh beberapa Kejaksaan Negeri (Subang 1976, Selong Lombok Timur 1983, Sungai Penuh 1989, dan Tarakan 1989) serta larangan Ahmadiyah oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara 1984. Jaksa Agung masih menunggu apa lagi? (Abu Qori)
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
ini yang bilang muhammad lho:
YAITU ISA IBNU MARYAM yang akan dibangkitkan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Shahih Bukhari)
siapa yang akan dibangkitkan -> ISA IBNU MARYAM
dimana dibangkitkannya -> dari antara umat islam keturunan bangsanya salman
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
SEGOROWEDI wrote:
ini yang bilang muhammad lho:
YAITU ISA IBNU MARYAM yang akan dibangkitkan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Shahih Bukhari)
siapa yang akan dibangkitkan -> ISA IBNU MARYAM
dimana dibangkitkannya -> dari antara umat islam keturunan bangsanya salman
HMG Ahmad as itu adalah Isa Ibnu Maryam yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil, yang telah dibangkiktan Allah dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
baca ini siapa imam mahdi yang akan dibangkitkan:
YAITU ISA IBNU MARYAM yang akan dibangkitkan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Shahih Bukhari)
dimana dibangkitkannya?
dari antara umat islam keturunan bangsanya salman
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
SEGOROWEDI wrote:
baca ini siapa imam mahdi yang akan dibangkitkan:
YAITU ISA IBNU MARYAM yang akan dibangkitkan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Shahih Bukhari)
dimana dibangkitkannya?
dari antara umat islam keturunan bangsanya salman
HMG Ahmad as adalah Isa Ibnu Maryam yang dijanjikan akan datang sebagai Imam Mahdi dan Hakim yang adil (Musnad Ahmad bin Hambal) yang dibangkitkan Allah pada dan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Al Jumu'ah 62:3/4 & Shahih Bukhari).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
muhammad gak bilang HMG
tapi...
YAITU ISA IBNU MARYAM yang akan dibangkitkan dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Shahih Bukhari)
dimana nanti bangkitnya?
dari antara umat Islam keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
Isa Ibnu Maryam dijadikan perumpamaan bagi umat Islam (Az-Zukhruf 43:57/58) yang dinubuatkan kedatangannya menjadi IMAM MAHDI (Musnad Ahmad bin Hambal) sebagai seorang Nabi/Rasul sesudah wafatnya Isa Ibnu Maryam as, yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7) dan dibangkitkan Allah dari antara umat Islam bangsanya Salman Al Farisi ra (Al Jumu'ah 62:3/4 & Shahih Bukhari), dan orangnya hanya HMG Ahmad as (keturunan Salman ra & Fatimah ra)
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
azzhukruff gak bicara imam mahdi DUNG#
perumpamaannya juga bukan perumpamaan tentang IMAM MAHDI
gak nyambung dengan musnad
imam mahdi di misnad yaitu isa ibnu maryam
juga bukan perumpamaan
jadi semakin gak nyambung dasar keimanan ahmadimu
soal ahmad..
nabi (palsu) sesudah isa itu muhammad
kalaupun mirza ngaku juga sebagai nabi (palsu), ia nabi (palsu) sesudah muhammad
ditambah ketidak-becusan memahami bacaaan....
dari antara umat Islam bangsanya Salman
yang adalah lokasi/tempat dari mana nanti isa ibnu maryam dibangkitkan
lengkap sudah kerapuhan dasar keimanan ahmadi..
perumpamaannya juga bukan perumpamaan tentang IMAM MAHDI
gak nyambung dengan musnad
imam mahdi di misnad yaitu isa ibnu maryam
juga bukan perumpamaan
jadi semakin gak nyambung dasar keimanan ahmadimu
soal ahmad..
nabi (palsu) sesudah isa itu muhammad
kalaupun mirza ngaku juga sebagai nabi (palsu), ia nabi (palsu) sesudah muhammad
ditambah ketidak-becusan memahami bacaaan....
dari antara umat Islam bangsanya Salman
yang adalah lokasi/tempat dari mana nanti isa ibnu maryam dibangkitkan
lengkap sudah kerapuhan dasar keimanan ahmadi..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 9 dari 9 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Similar topics
» Sejarah Keramat Mirza Ghulam Ahmad (Nabi Palsu Dari India)
» Benarkah Mirza Ghulam Ahmad adalah sosok penggenapan Nubuat datangnya Isa Al Masih Mau’ud Yesus Kristus?
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
» persamaan mirza ghulam ahmad dengan yesus
» Benarkah Mirza Ghulam Ahmad adalah sosok penggenapan Nubuat datangnya Isa Al Masih Mau’ud Yesus Kristus?
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
» persamaan mirza ghulam ahmad dengan yesus
Halaman 9 dari 9
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik