An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

by **abu hanan** Tue Feb 18, 2014 11:56 pm

First topic message reminder :

berawal dari sonoh..
http://www.laskarislam.com/t6550p275-isra-miraj-sebuah-hayalan-muhammad#127027

Kedunghalang wrote:

Di dalam dunia kasysyaf, wujud Jibril as dan Allah Subhaana wa Ta'ala sangat mungkin dapat dilihat oleh Nabi Muhammad saw, karena mata yang digunakan Rasulullah pun adalah mata hati ruhani (fuaad), bukan kasat mata. Hadits menyatakan bahwa Rasulullah saw melihat (dengan mata hati ruhani/fuaad) Jibril as, dan Al Qur'an (An-Najm) menyatakan bahwa Allah Subhaana wa Ta'ala menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw yang melihat-Nya dengan mata hati ruhani/fuaad.

Tetapi, saya kira hanya grammar/nahwu & shorof saja tidak akan cukup menafsirkan dunia kasysyaf.

by **abu hanan** Sun Mar 02, 2014 11:13 pm

pak kedung wrote:Ketika kata ganti huwa menunjuk kepada Tuhan, maka terjemahan (An-Najm 53:7/8) akan seperti ini:
Dan, Dia (mewahyukan kalam-Nya ketika ia) berada di atas ufuk tertinggi,

tepatnyah dimana HUWA berposisi sbg kata ganti bagi tuhan?

pak kedung wrote:Ketika kata ganti huwa menunjuk kepada Rasulullah saw, maka terjemahan (An-Najm 53:7/8) akan seperti ini:
Dan, (Dia mewahyukan kalam-Nya ketika) ia berada di atas ufuk tertinggi,

tepatnyah dimana HUWA berposisi sbg kata ganti bagi sang nabi?

pertanyaan sayah yang belum terjawab ;
kaidah basa/nahwu yang mana dapat menjelaskan HUWA bisa menjadi 2 kemungkinan untuk kasus diatas?

pertanyaan baru ;
mewahyukan kalam=>itu diperoleh darimana meskipun tafsiri tentu gakmungkin ngawur dan ada dasar dari susunan kalimat pada ayat diatas?

tafsiriyah itu perkara mudah pak..

by **Kedunghalang** Mon Mar 03, 2014 12:22 am

abu hanan wrote:
pak kedung wrote:Ketika kata ganti huwa menunjuk kepada Tuhan, maka terjemahan (An-Najm 53:7/8) akan seperti ini:
Dan, Dia (mewahyukan kalam-Nya ketika ia) berada di atas ufuk tertinggi,
tepatnyah dimana HUWA berposisi sbg kata ganti bagi tuhan?

pak kedung wrote:Ketika kata ganti huwa menunjuk kepada Rasulullah saw, maka terjemahan (An-Najm 53:7/8) akan seperti ini:
Dan, (Dia mewahyukan kalam-Nya ketika) ia berada di atas ufuk tertinggi,
tepatnyah dimana HUWA berposisi sbg kata ganti bagi sang nabi?

Wan Abu paham ga perbedaan antara Dia dan ia dalam An-Najm 53:7/8? Al Khaaliq dan makhluk-Nya, Yaa Sin saw sedang berada di atas ufuk tertinggi.

abu hanan wrote: pertanyaan sayah yang belum terjawab ;
kaidah basa/nahwu yang mana dapat menjelaskan HUWA bisa menjadi 2 kemungkinan untuk kasus diatas?

Kan udah saya bilang bahwa hanya dengan nahwu shorof, menafsirkan ayat-ayat suci Al Qur'an itu tidak cukup, karena ada hal-hal lain (Ilmu Kalam) untuk memahaminya dengan benar.

abu hanan wrote: pertanyaan baru ;
mewahyukan kalam=>itu diperoleh darimana meskipun tafsiri tentu gak mungkin ngawur dan ada dasar dari susunan kalimat pada ayat diatas?

Dasarnya adalah dari Al Qur'an, yaitu Mi'raj ini adalah kasysyaf/ru'ya, yakni salah satu cara Allah Al Mutakallim menyampaikan wahyunya, dari belakang tabir. (Asy-Syura 42:51/52)

abu hanan wrote:
tafsiriyah itu perkara mudah pak..

Tidak semudah menafsirkannya dengan benar sesuai Al Qur'an dan Hadits.

by **abu hanan** Mon Mar 03, 2014 12:31 am

pak kedung..

Wan Abu paham ga perbedaan antara Dia dan it dalam An-Najm 53:7/8? Al Khaaliq dan makhluk-Nya Yaa Sin saw sedang berada di atas ufuk tertinggi.

itu mudah pak..

Kan udah saya bilang bahwa hanya dengan nahwu shorof, menafsirkan ayat-ayat suci Al Qur'an itu tidak cukup, karena ada hal-hal lain (Ilmu Kalam) untuk memahaminya dengan benar.

sayah gak bicara kalam pak..
al quran diturunkan dalam basa arab yang jelas..dan basa arab itu ada nahwu dan shorof..
kalow tidak berdasarkan nahwu dan shorof terlebih dahulu,dan tiba2 bicara atas nama ilmu kalam..ini ibarat orang berdiri diawan..meraih bintang tetapi melupakan kaki di bumi..

kaidah tafsir meliputi segala ilmu tentang basa arab ( nahwu, sharaf, isytiqaq, balaghah,ma’ani, bayan dan badi’), ushul fiqh, dan qiraat..

Dasarnya adalah dari Al Qur'an, yaitu Mi'raj ini adalah kasysyaf/ru'ya, yakni salah satu cara Allah Al Mutakallim menyampaikan wahyunya, dari belakang tabir. (Asy-Syura 42:51/52)

yang sayah tanya itu adalah ;
mewahyukan itu berasal dari bagian mana pada ayat an najm yang sedang kita bahas?
quran bil quran?itu masalah mudah pak..kita selesaikan dulu yang ini..

Tidak semudah menafsirkannya dengan benar sesuai Al Qur'an dan Hadits

baiklah..kita bicarakan al quran dan hadits berarti itu kita bicara basa arab..kaidah tafsir uda sayah sertakan diatas..

by **Kedunghalang** Mon Mar 03, 2014 1:16 am

abu hanan wrote:pak kedung..
Wan Abu paham ga perbedaan antara Dia dan ia dalam An-Najm 53:7/8? Al Khaaliq dan makhluk-Nya Yaa Sin saw sedang berada di atas ufuk tertinggi.

itu mudah pak..

Kan udah saya bilang bahwa hanya dengan nahwu shorof, menafsirkan ayat-ayat suci Al Qur'an itu tidak cukup, karena ada hal-hal lain (Ilmu Kalam) untuk memahaminya dengan benar.

sayah gak bicara kalam pak..
al quran diturunkan dalam basa arab yang jelas..dan basa arab itu ada nahwu dan shorof..
kalow tidak berdasarkan nahwu dan shorof terlebih dahulu,dan tiba2 bicara atas nama ilmu kalam..ini ibarat orang berdiri diawan..meraih bintang tetapi melupakan kaki di bumi..

kaidah tafsir meliputi segala ilmu tentang basa arab ( nahwu, sharaf, isytiqaq, balaghah,ma’ani, bayan dan badi’), ushul fiqh, dan qiraat..

Dasarnya adalah dari Al Qur'an, yaitu Mi'raj ini adalah kasysyaf/ru'ya, yakni salah satu cara Allah Al Mutakallim menyampaikan wahyunya, dari belakang tabir. (Asy-Syura 42:51/52)

yang sayah tanya itu adalah ;
mewahyukan itu berasal dari bagian mana pada ayat an najm yang sedang kita bahas?
quran bil quran? itu masalah mudah pak..kita selesaikan dulu yang ini..

Kan udah saya tulis bahwa koridor wahyu itu adalah Asy-Syura 42:51/52. Mi'raj itu adalah kasysyaf, kasysyaf itu adalah salah satu dari tiga cara Tuhan menyampaikan wahyu-Nya. Ketika Al Khaaliq dan Yaa Sin saw berada diufuk tertinggi, Dia berkomunikasi dengan Rasul-Nya saw dalam kasysyaf Mi'raj ini. Maka, timbullah kalimat tafsiriyah itu yang Jika kita terpaku kepada nahwu shorof-nya, tidak ada, karena ayat ini dalam koridor Asy-Syura 42:51/52.

Tidak semudah menafsirkannya dengan benar sesuai Al Qur'an dan Hadits

baiklah..kita bicarakan al quran dan hadits berarti itu kita bicara basa arab..kaidah tafsir uda sayah sertakan diatas..

Tepatnya Bahasa Arab Al Qur'an yang kandungannya hanya bisa disentuh dan/atau dipahami dengan benar oleh orang-orang yang telah disucikan (Al Waaqi'ah 56:79/80). Imam Mahdi as itu adalah salah-satu yang telah disucikan-Nya, dan telah mendapat petunjuk langsung dari-Nya.

by **abu hanan** Mon Mar 03, 2014 1:31 am

owalah..tobat..tobat..
pak kedung..
nahwu dan shorof itu justru basic menuju ilmu kalam maupun sufi..
sayah gak buang waktu karena untuk ketiga sayah bertanya:
kaidah dhommir yang mana untuk menjelaskan HUWA?

by **Kedunghalang** Mon Mar 03, 2014 11:15 am

abu hanan wrote:owalah..tobat..tobat..
pak kedung..
nahwu dan shorof itu justru basic menuju ilmu kalam maupun sufi..
sayah gak buang waktu karena untuk ketiga sayah bertanya:
kaidah dhommir yang mana untuk menjelaskan HUWA?

Inilah Ilmu Kalam Ilahi dalam Al Qu'ran.

Kata HUWA itu boleh tertuju kepada Dia Al Khaaliq, dan juga dia saw, atau jika boleh dikatakan MEREKA, karena koridornya adalah wahyu Ilahi sebagaimana dimaksud dalam Asy-Syura 42:51/52.

by **abu hanan** Mon Mar 03, 2014 12:11 pm

kesimpulan sayah :
kaidah dan tata krama basa arab adalah tidak berguna untuk ayat an najm diatas..nahwu dan shorof harus dibuang ke selokan untuk ayat diatas dan kalam allah di an najm pun tak lebih dari seonggok sayur di kulkas..

3 x pertanyaan sayah tentang nahwu ternyata gak ada jawaban dari anda..selanjutnyah sayah akan berkhotbah tentang an najm ditinjau dari kaidah basa..

by **abu hanan** Tue Mar 04, 2014 12:46 am

an najm..
ayat 1.....
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

ayat 2....
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ

ayat 5...
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ

keterangan ::

pada ayat 2 kata صَاحِبُكُمْ/shohibukum (sohib,sahabat,teman dekat,karib) dan kata ganti ini tentu uda jelas mengacu kepada sosok yang uda dikenal oleh pendengar/sahabat (saat itu)..dan pasti sosok ini adalah manusia..

di ayat 5 ;
1.untuk kata عَلَّمَهُ /'allamaHU..nah HU ini dhommir/kata ganti dari orang yang diterangkan di ayat 2..sosok ini ada di sohib/sahabat dari para sahabat..sedangkan 'allam itu berarti ada yang melakukan pekerjaan (ada pihak ketiga) untuk objek yang diterangkan (HU)..

2. شَدِيدُ dan الْقُوَىٰ ini merupakan informasi tentang pihak ketiga pada point 1 dan itu juga sosok yang THE..al QUWA..

ayat 6...
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ

مِرَّةٍ ini kata benda feminin yang mengacu pada apa yang melekat pada THE QUWA..seperti cerdas,bentuk yang sempurna,kekuatan..

فَاسْتَوَىٰ FA disitu berarti kemudian (baca:ada proses yang menyertai/menyusul/ada peristiwa yang terjadi kemudian)..kan ayat ini sebuah kisah dan dikisahkan oleh saksi mata..seperti dalam kalimat >> dan dia mendekatinyah atow kemudian dia merayunyah...
astawaa/istawaa ,beralih ke sesuatu untuk mengarahkan perhatian seseorang..

pendeknyah,sosok (the quwa) ini beralih ke bentuk yang sempurna..dalam hal ini,bentuk yang sempurna adalah bentuk aseli..ketika ada ayam yang menyamar menjadi srigala maka bentuk jejadian ini BUKANLAH bentuk yang sempurna karena telah berubah dari bentuk asal..

nah jika kata mirratin fastawa ini bermakna perubahan wujud..maka bila HU itu mengacu ke ALLAH itu berarti allah pernah menyamar..entah jadi batman atow gatot kaca untuk kemudian kembali ke wujud aseli sebagai tuhan..

dan dikarenakan "astawaa" ini adalah upaya mengarahkan perhatian maka sayah sedang bayangkan itu THE QUWA dari jauh tampak kerlap2 seperti bintang lalu wuss meninggalkan jejak cahaya wuzzz mendekat dan tampaklah sosoknyah itu..karena astawaa itu mengandung makna PROSES..bukan the quwa nih ujug2 nongol di depan nabi saw

lanjut..

by **Kedunghalang** Wed Mar 05, 2014 8:52 pm

abu hanan wrote:an najm..
ayat 1.....
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

ayat 2....
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ

ayat 5...
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ

keterangan ::

pada ayat 2 kata صَاحِبُكُمْ/shohibukum (sohib,sahabat,teman dekat,karib) dan kata ganti ini tentu uda jelas mengacu kepada sosok yang uda dikenal oleh pendengar/sahabat (saat itu)..dan pasti sosok ini adalah manusia..

di ayat 5 ;
1.untuk kata عَلَّمَهُ /'allamaHU..nah HU ini dhommir/kata ganti dari orang yang diterangkan di ayat 2..sosok ini ada di sohib/sahabat dari para sahabat..sedangkan 'allam itu berarti ada yang melakukan pekerjaan (ada pihak ketiga) untuk objek yang diterangkan (HU)..

2. شَدِيدُ dan الْقُوَىٰ ini merupakan informasi tentang pihak ketiga pada point 1 dan itu juga sosok yang THE..al QUWA..

ayat 6...
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ

مِرَّةٍ ini kata benda feminin yang mengacu pada apa yang melekat pada THE QUWA..seperti cerdas,bentuk yang sempurna,kekuatan..

فَاسْتَوَىٰ FA disitu berarti kemudian (baca:ada proses yang menyertai/menyusul/ada peristiwa yang terjadi kemudian)..kan ayat ini sebuah kisah dan dikisahkan oleh saksi mata..seperti dalam kalimat >> dan dia mendekatinyah atow kemudian dia merayunyah...
astawaa/istawaa ,beralih ke sesuatu untuk mengarahkan perhatian seseorang..

pendeknyah,sosok (the quwa) ini beralih ke bentuk yang sempurna..dalam hal ini,bentuk yang sempurna adalah bentuk aseli..ketika ada ayam yang menyamar menjadi srigala maka bentuk jejadian ini BUKANLAH bentuk yang sempurna karena telah berubah dari bentuk asal..

nah jika kata mirratin fastawa ini bermakna perubahan wujud..maka bila HU itu mengacu ke ALLAH itu berarti allah pernah menyamar..entah jadi batman atow gatot kaca untuk kemudian kembali ke wujud aseli sebagai tuhan..

dan dikarenakan "astawaa" ini adalah upaya mengarahkan perhatian maka sayah sedang bayangkan itu THE QUWA dari jauh tampak kerlap2 seperti bintang lalu wuss meninggalkan jejak cahaya wuzzz mendekat dan tampaklah sosoknyah itu..karena astawaa itu mengandung makna PROSES..bukan the quwa nih ujug2 nongol di depan nabi saw

lanjut..

Wan Abu,

Kalau Khotbah atau Orasi, nulis ayat-ayat suci Al Qur'an harus berurutan, jangan lompat-lompat kayak yang takut salah. Nanti, kalau Khotbah atau Orasinya sudah selesai, kasih tahu atau tanda/isyarat, nanti pasti aku komentari. Tapi, sebelumnya saya nanya nih, apakah wan Abu berpendapat bahwa Mi'raj itu Kenaikan Rasulullah saw secara fisik atau ruhani? Apakah waktunya bersamaan dengan Israa'?

by **abu hanan** Tue Apr 22, 2014 5:26 pm

mr kedung.
justru kalo sayah bawa utuh malah akan terkesan mengajari anda,sedangkan sayah menempatkan anda dalam posis sejajar..

by **putramentari** Tue Apr 22, 2014 8:04 pm

@wak abu,

gak capek debat dg model argumen kayak si kedung pencakar langit usil

by **abu hanan** Sun May 18, 2014 1:19 pm

tak kunjung mencakar langit.. sedih

by **abu hanan** Fri Jun 06, 2014 7:33 pm

sundul ah..

by **Kedunghalang** Sat Jun 07, 2014 11:59 am

Dari #84

Tapi, sebelumnya saya nanya nih, apakah wan Abu berpendapat bahwa Mi'raj itu Kenaikan Rasulullah saw secara fisik atau ruhani? Apakah waktunya bersamaan dengan Israa'?

by **abu hanan** Sat Jun 07, 2014 6:08 pm

mau fisik atow ruhani,yang sayah tanyakan adalah gimana "melihat" itu?

by **Kedunghalang** Sat Jun 07, 2014 6:16 pm

abu hanan wrote:mau fisik atow ruhani,yang sayah tanyakan adalah gimana "melihat" itu?

Kalau wan Abu gak mau menjawab pertanyaan saya, maka saya pun tidak mau menjawab pertanyaan wan Abu.

ADIL KAN?

by **abu hanan** Sat Jun 07, 2014 6:34 pm

jurus ngeles nan lihai mr kedung..

satement anda..

Di dalam dunia kasysyaf, wujud Jibril as dan Allah Subhaana wa Ta'ala sangat mungkin dapat dilihat

jelaskan itu mr kedung..
quran bil quran..

by **Kedunghalang** Sat Jun 07, 2014 6:52 pm

abu hanan wrote:jurus ngeles nan lihai mr kedung..

satement anda..
Di dalam dunia kasysyaf, wujud Jibril as dan Allah Subhaana wa Ta'ala sangat mungkin dapat dilihat
jelaskan itu mr kedung..
quran bil quran..

Ooooh wan Abu menanyakan tentang dunia kasysyaf, itu berarti wan Abu menanyakan tentang dunia ruhaniah. Betul?

Penglihatan kasat mata manusia tidak akan mampu melihat Allah, Tuhan Yang Maha Halus, tetapi Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui dapat dimengerti/diketahui/dipahami oleh manusia (Al An'Aam 6:103/104), khususnya oleh mata-hati Rasulullah saw (An-Najm 53:11/12) di dalam dunia kasysyaf.

by **abu hanan** Sat Jun 07, 2014 6:55 pm

itu bukan penjelasan mr kedung..
forum ini bermisi "mencerdaskan" berarti wajib ada dalil-sumber-nalar logis-ilmiah..bukan sambung menyambung yang gak mungkin tersambung atow multiple choice..

by **Kedunghalang** Sat Jun 07, 2014 7:14 pm

abu hanan wrote:itu bukan penjelasan mr kedung..
forum ini bermisi "mencerdaskan" berarti wajib ada dalil-sumber-nalar logis-ilmiah..bukan sambung menyambung yang gak mungkin tersambung atow multiple choice..

Pertanyaan wan Abu jelas tuh, qur'an bil qur'an. Jawaban saya juga bahasa tafsiriyah dengan mengutip dua ayat suci Al Qur'an yang mendukung jawaban saya. Namun, secara nalar logis-ilmiah, mungkin saya hanya bisa mengatakan bahwa makhluk ghaib saja tidak bisa dilihat dengan kasat mata manusia, apalagi Allah Al Khaaliq-al-Lathif-al Ghaib. Tetapi, Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui pasti mampu menganugerahkan pengertian/pemahaman tentang wujud dan sifat-sifat-Nya kepada hati manusia yang Dia kehendaki.

by **abu hanan** Sat Jun 07, 2014 9:37 pm

itu bukan penjelasan..ayat yang dikutip?mana?
penafsiran ayat al quran dengan metode apa yang anda gunakan?
disini,ilmiah adalah menggunakan kaidah ilmu,bukan nafsu..dan itulah kamsut dari afalaa ta'qiluun..
akal terkait dengan ilmiah..allah tidak menciptakan segala hal dengan bathil..
logis,itu berarti ada standar/prosedur yang harus dilewati..
jika ujug2 dengan berkata tafsiriah,lalu dimana afalaa ta'qiluun?

by **Kedunghalang** Sat Jun 07, 2014 10:34 pm

abu hanan wrote:itu bukan penjelasan..ayat yang dikutip?mana?
penafsiran ayat al quran dengan metode apa yang anda gunakan?
disini,ilmiah adalah menggunakan kaidah ilmu,bukan nafsu..dan itulah kamsut dari afalaa ta'qiluun..
akal terkait dengan ilmiah..allah tidak menciptakan segala hal dengan bathil..
logis,itu berarti ada standar/prosedur yang harus dilewati..
jika ujug2 dengan berkata tafsiriah,lalu dimana afalaa ta'qiluun?

Sesungguhnya pertanyaan wan Abu itu sangat simpel, yakni:

abu hanan wrote:
mau fisik atow ruhani, yang sayah tanyakan adalah gimana "melihat" itu?

Padahal, jawaban sudah diberikan, yang pada intinya:
1. Secara fisik, kita bisa melihat benda-benda yang nyata dengan mata jasmani.
2. Secara ruhani, kita bisa melihat makhluk-makhluk astral dengan mata hati/ruhani.

Namun, entah apa yang ada dalam pikiran wan Abu, sehingga berharap untuk mendapatkan penjelasan yang lebih kompleks ketimbang simpelnya pertanyaan. Nah, oleh karena itu, jika si SOMBONG & CONGKAK bertanya: APA SIH MAU LU?

by **abu hanan** Sun Jun 08, 2014 5:56 am

keren pak..
sayah gak tau harus gimana menghadapi anda..mengarang bebas itu keahlian anda..berdalih tafsir quran bil quran,ditanya gimana "melihat" secara quran bil quran eh ternyata tong kosong yang kudapat..

by **Kedunghalang** Sun Jun 08, 2014 8:34 am

abu hanan wrote:keren pak..
sayah gak tau harus gimana menghadapi anda..mengarang bebas itu keahlian anda..berdalih tafsir quran bil quran,ditanya gimana "melihat" secara quran bil quran eh ternyata tong kosong yang kudapat..

Nampaknya anda telmi juga ya wan Abu. Kan sudah jelas, mata jasmani hanya bisa untuk melihat benda-benda fisik, sedangkan mata hati/ruhani bisa untuk melihat hal-hal yang ghaib dengan izin Allah. Ayat-ayat suci Al Qur'an yang penjelasan itu, sudah saya berikan yakni: Al An'Aam 6:103/104 dan An-Najm 53:11/12. Jika perlu saya tambah lagi dengan Al Jin 72:26/27-27/28. Sekarang, anda tinggal membaca saja ayat-ayat suci Al Qur'an tersebut.

by **abu hanan** Sun Jun 08, 2014 12:23 pm

wkwkwk..kalo cuman nulis nomor ayat mah gampang..penjelasan pak..anda tau kan "penjelasan"?

by Sponsored content

An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw

Re: An Najm,Allah menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw