Benarkah Nabi Muhammad seorang "BUTA HURUF"..??

First topic message reminder :

Dari dulu saya menerima informasi kalow Muhammad bin Abdullah adallah seorang yang BUTA HURUF...

Disini saya minta BUKTI...terutama dari rekan rekan MUSLIM...bahwa Nabi Muhammad adalah seorang yang BUTA HURUF...gak bisa baca Tulis.

Silahkan...






Seperti permintaan TS, thread ini hanya diperuntukan kepada muslim. Mohon kepada Rekan2 Non muslim untuk menahan diri.

Terima kasih

By: Moderator

Maaf ... saya hanya ingin menambahkan tentang apa yang saya baca tentang perintah IQRA pada saat Wahyu pertama turun

Dapur Magma wrote:
Mengenai riwayat Nabi tidak bisa membaca, dapat dilihat dari hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Pada saat malaikat Jibril berkata pada Nabi, “Bacalah!” Nabi menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Malaikat Jibril kembali berkata, “Bacalah!”. Nabi menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai yang ketiga kalinya malaikat Jibril membacakan surat al-Alaq ayat 1-5. Pada peristiwa ini, ayat Al-Qur’an pertama kali muncul dan Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Peristiwa ini mutawatir! Yang diriwayatkan oleh banyak riwayat dan telah menjadi masyhur!

Seandainya Nabi bisa membaca, maka jawabannya ketika diperintahkan membaca oleh malaikat Jibril adalah, “Tulisan yang mana yang mesti aku baca!”. Tapi beliau langsung menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Ini artinya, jawaban itu keluar secara spontan karena sehari-harinya Nabi memang “Tidak bisa membaca!”. Bukankah Nabi orang yang jujur (al-amin)?

Pertama saya juga sebetulnya mau tanya dengan teman2 muslim mengenai jawaban Nabi (tulisan merah) diatas ... yang benar adalah “Aku tidak bisa membaca” atau "Apa yang harus kubaca?" >> ini saya benar2 tidak tau karena dari banyak link masing2 mengartikan beda2

hanya tambahan pendapat saja tentang peristiwa tersebut ...

Wahyu yang pertama kali turun kepada nabi Muhammad SAW adalah surat Al Alaq. Surat yang memerintahkan kepada nabi untuk IQRA. Waktu itu Nabi sendiri bingung .... berapa kali Nabi bilang pada malaikat bahwa dirinya tidak dapat IQRA. Tetapi malaikat Jibril meyakinkan Muhammad untuk terus IQRA.

Lalu apa arti IQRA ?? ... sepanjang yang saya tau ... secara harfiah Iqra artinya memang membaca, tetapi membaca disini memiliki arti bahwa yang dibaca bukan hanya apa yang tertulis tetapi yang lebih utama adalah membaca apa yang terkandung di balik tulisan tersebut.

Melalui bimbingan malaikat Jibril nabi Muhammad akhirnya menerima wahyu Allah. Kata IQRA mengajarkan Nabi Muhammad untuk tidak sekedar membaca dan menyampaikan wahyu Allah melalui ayat Alqur’an tetapi membaca keadaan lingkungannya, kaumnya dan apa yang terjadi disekitarnya. Nabi Muhammad selalu mencari solusi yang bijak untuk setiap permasalahan yang terjadi.

Maksudnya perintah IQRA kepada Nabi bukan hanya sekedar bisa membaca apa yang tertulis tapi juga harus membaca apa yang tersirat dibalik tulisan tersebut. >>> dan inilah yang juga dituntut bagi semua muslim untuk dapat memahami ayat Quran bukan hanya sekedar baca ... tapi juga memahami benar2 apa pesan dan kandungan ayat tersebut >> begitu bukan ??

dan ketika malaikat Jibril memerintahkan Nabi untuk IQRA :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[QS Al Alaq (96): Ayat 1-5]

Menurut saya ... disinilah Nabi mengatakan bahwa beliau tidak bisa membaca apa yang tersirat dibalik ayat tersebut ...
Kenapa ?? karena beliau masih berada dalam keadaan ummi ... keadaan dimana beliau belum ada pengetahuan tentang Islam

bagaimana .... ???

Btw ini cuma masukan loh ya ... untuk bahan pertimbangan saja



bagi saya pribadi sebagai muslim ... apakah Nabi buta huruf atau tidak bukan sebuah penghinaan ... saya tidak pernah malu bila Nabi memang buta huruf .... di forum ini ... tujuan kita hanya untuk berdiskusi kan

dee nee wrote:Menurut saya ... disinilah Nabi
mengatakan bahwa beliau tidak
bisa membaca apa yang tersirat
dibalik ayat tersebut ...
Kenapa ?? karena beliau masih
berada dalam keadaan ummi ...
keadaan dimana beliau belum ada
pengetahuan tentang Islam

Pemahaman yang keluar dari jalur tafsir hadits.Malaikat Jibril hanya menyampaikan "Iqra" dan tiada disambung dengan kalimat lain ketika Nabi Muhammad menjawab tidak.5 ayat tidaklah dipotong oleh Nabi Muhammad sama sekali.Pernyataan negatif tentang ketidaksanggupan membaca selalu ditafsirkan membaca arti kehidupan.Bacalah alam semesta dan kehidupan bukanlah tujuan Malaikat Jibril atau Allah dalam hal ini.Para pemerhati hadits terlalu dini pada kesimpulan ini.

Kalimat negasi Nabi Muhammad SAW tidak dapat diartikan Nabi Muhammad gagal membaca arti kehidupan.Sangatlah terburu karena setiap orang dalam perenungan dan pencarian jati diri akan selalu berada di kesimpulan tertentu sesuai dengan pencapaian.Bilamana Nabi Muhammad SAW mengatakan tidak lantas gelar al Amin dapat dikatakan mengada-ada karena Nabi Muhammad tidak jujur menjawab perintah Malaikat Jibril.

Musicman wrote: kata
ﻓﻜﺘﺐ = He wrote atau
diterjemahkan menulis??

Pada dasarnya kemampuan Shorof dan Nahwu tidaklah mumpuni menjawab pertanyaan anda.
Fa merupakan kata sambung seperti waw.Dan juga mengandung perintah dari Nabi Muhammad kepada objek terdekat yaitu Ali sebagai masdar.
Penerjemahan,menurut saya,adalah diperintahkan olehnya untuk menulis.

Musicman wrote: kata
ﻓﻜﺘﺐ = He wrote atau
diterjemahkan menulis??

Pada dasarnya kemampuan Shorof dan Nahwu tidaklah mumpuni menjawab pertanyaan anda.
Fa merupakan kata sambung seperti waw.Dan juga mengandung perintah dari Nabi Muhammad kepada objek terdekat yaitu Ali sebagai masdar.
Penerjemahan,menurut saya,adalah diperintahkan olehnya untuk menulis.

frontline defender wrote:bukti Rasulullah bisa membaca & bukti Rasulullah tidak bisa membaca, semuanya berasal dari sumber riwayat (sementara semua sumber dari ayat2 Al-Qur'an selalu dapat diartikan secara luas : QS. 96 bisa berarti membaca atau bisa berarti mempelajari & QS. 29:48-49 bisa berarti menulis tulisan atau bisa berarti menulis buku), jadi thread ini nantinya hanya akan berujung pada riwayat vs. riwayat!

QS 29;48-49 akan menutup kemungkinan Nabi Muhammad SAW mampu baca tulis.Tetapi pada kata asli tidaklah dijumpai "seandainya (kamu bisa membaca dan menulis)" dan kata asli ayat itu menguatkan tanda Nabi Muhammad SAW adalah buta huruf.

@Moderator
Mohon bersedia menghapus dobel post yang telah saya lakukan.
Terima kasih.

Dapur Magma wrote:QS 29;48-49 akan menutup kemungkinan Nabi Muhammad SAW mampu baca tulis.Tetapi pada kata asli tidaklah dijumpai "seandainya (kamu bisa membaca dan menulis)" dan kata asli ayat itu menguatkan tanda Nabi Muhammad SAW adalah buta huruf.

belum tentu, mengingat pada ayat tsb terdapat kata "Kitab" (bukan hanya sekedar tulisan, atau lembaran kertas), disamping itu terdapat juga kata "tangan kananmu" yang bisa berarti lebih dari sekedar literal, seperti yang terdapat pada QS. 4:24-25 (milik tangan kananmu = milikmu secara resmi/diketahui & diakui publik sebagai milikmu), jadi "Kitab dengan tangan kananmu" bisa berarti "buku/buah pemikiran yang sudah diketahui/dikenal secara publik sebagai hasil karyamu" :

QS. 29:48. Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).

dan jika dikorelasikan dengan ayat selanjutnya :

QS. 29:49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.

maka kesan yang akan timbul dari situ adalah, ada orang tidak terpelajar yang secara mukjizat bisa menyampaikan ayat2 berisi kebenaran, yang normalnya tidak akan dapat terpikirkan oleh seseorang yang tidak terpelajar seperti itu!

jadi "Kitab dengan tangan kananmu" bisa berarti "buku/buah pemikiran yang sudah diketahui/dikenal secara publik sebagai hasil karyamu" :

Berlebihan!Taruh kata,Nabi Muhammad SAW menulis lalu tidak dipublikasikan seharusnya ada dalam narasi sejumlah hadits tetapi nyata dan jelas bila Beliau tidak pernah menulis.Ungkapan "menulis dengan tangan kanan" berarti salah menempatkan suatu ungkapan.Karena istilah tangan kanan berarti melakukan sendiri.Selain itu sebuah riwayat dari Imam Bukhari yang menyebutkan bahwa, “Rasulullah bersabda: Malaikat itu mendekapku sampai aku sulit bernafas. Kemudian ia melepaskanku dan berkata, ‘Bacalah!’Kujawab, Aku tidak dapat membaca. Ia mendekapku lagi hingga akupun merasa tersesak. Ia melepaskanku dan berkata, ‘Bacalah!’ Dan kembali kujawab, aku tidak dapat membaca! Lalu, ketiga kalinya ia mendekapku dan seperti sebelumnya, kemudian melepaskanku dan berkata………………” Ini menunjukkan bahwa nabi memang seorang yang ummi dalam artian tidak bisa membaca dan menulis.

maka kesan yang akan timbul dari situ adalah, ada orang tidak terpelajar yang secara mukjizat bisa menyampaikan ayat2 berisi kebenaran, yang normalnya tidak akan dapat terpikirkan oleh seseorang yang tidak terpelajar seperti itu!

Berlebihan!
Kakek Nabi Muhammad adalah orang cerdas dan berilmu.
http://tablighpp.blogspot.com/2011/02/kabah-di-tahun-gajah.html

Lalu Abrahah berkata: “Katakanlah kepadaku, apa keperluan tuan?”. Abdul Muthalib mejawab: “Keperluanku hanya agar kamu mengembalikan kepadaku 200 unta yang kau rampas dariku”. Mendengar permintaan itu, Abrahah menjadi heran dan berkata: “Kami datang untuk mehancurkan Ka’bah, sekarang kenapa tuan hanya membicarakan tentang 200 ekor unta yang kami rampas, dan tuan lupakan agama dan Ka’bah yang tuan puja?”. Dengan tangkas Abdul Muthalib menjawab: “Saya ini hanya pemilik unta, sedangkan Ka’bah itu ada Pemiliknya dan Dia sendiri yang akan menjaga dan memeliharanya.”. Lalu Abrahah berkata: “Kalau begitu tuan tidak akan menghalangi niat kami?”. Abdul Muthalib menjawab: “Itu adalah urusan kamu dengan Pemilik Ka’bah”. Maka untuk menyenangkan hati Abdul Muthalib, semua unta yang dirampasnya dikembalikan kepadanya.

Jelas sekali Abdul Muthalib telah mengenali kekuasaan dan kebesaran Allah bahkan lebih baik daripada orang Quraisy pada umumnya.Pengenalan terhadap kekuasaan dan kebesaran Allah tentu hanya dimiliki oleh orang yang terpelajar.

lalu bagaimana anda menjelaskan pemakaian kata "kitab"?

wuihhhh...tambah seru aja nih...xi xi xi..nonton dulu ahhh...masih asyik sama si Ramayana Jawara jago mewek..

silahkan dilanjut dolo...

ini nih yg ane kangen dari si popeye
sundul dah, ane jadi pembaca setia aja mangggg

empunya tret kamana yach?

Saat perjanjian hudaibiyah, Suhail bin Amr tidak setuju dengan kalimat 'Rasul Allah'

Karena sudah kadung ditulis Ali, Muhammad memintanya untuk menunjuk bagian mana kalimat tsb, lalu beliau merobeknya. (ibnu ishaq, sirah 747, The Life of Muhammad)

Itu saya kutip dr buku biografi muhammad karangan karen armstrong. jd buktilah, Rasullulah memang tidak bisa membaca dan menulis. Saat mengirim surat ke raja Heraclius pun, beliau memakai stempel 'Rasullulah'.

Ayat al-qur'an selain dicatat di atas kulit binatang atau tumbuhan, jg dihafal oleh para sahabat. Tidak akan ada yg dikurangi atau ditambah..

frontline defender wrote:lalu bagaimana anda menjelaskan pemakaian kata "kitab"?

QS. 29:48. Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu;

Nabi Muhammad tidak melakukan pekerjaan apapun terkait dengan tulis menulis.Allah swt menyatakan dengan tegas bahwa "kamu (wahai Muhammad) tidak pernah membaca dan menulis kitab".

Penyertaan dengan tangan kananmu adalah Nabi Muhammad tidak melakukan pekerjaan itui sendiri tetapi dengan bantuan orang lain.

duren swt wrote:Kesimpulan

Muhammad  adalah manusia TIDAK BERPENDIDIKAN yang SEPAROH BUTA HURUF ...
Maklum lah karena latar belakang nya cuma TUKANG ANGON KAMBING

Mungkin saja kemampuan baca tulisnya  amat terbatas KARENA  dia belajar  cuma SAMA KAMBING KAMBING

Tidak berpendidikan ya?? di 1 sisi kresten blg Muhammad tidak berpendidikan, separoh buta huruf. Di sisi lain kresten blg Muhammad ngarang Al Quran. Jd kesimpulannya kresten kresten berusaha menuduh 2 hal.
1. Muhamamad tidak berpendidikan, bodoh
2. Muhammad mengarang Al Quran

Dari kedua poin itu alangkah munafiknya kresten-kresten di dunia ini. Blg Muhammad bodoh tp mempelajari habis-habisan isi Al Quran untuk diambil ilmunya. Kalo kitab itu karangan manusia yg bodoh kenapa dipelajari,kenapa dilakukan penelitian??
Dengan begitu semua tuduhan kresten buat 2 poin diatas gugur dengan sendirinya karena kalian bingung untuk memastikan alias dilema
1. Muhammad tidak berpendidikan, bodoh
2. Kalo begitu Muhammad tdk mungkin mengarang Al Quran
ato
1. Muhammad amat sangat jenius
2. Karena Muhammad bisa mengarang sebuah kitab yg dipelajari&diteliti ilmuwan-ilmuwan kresten

Tidak bisa baca tulis di arab pd jaman itu bukanlah hal yang besar, justru sebaliknya mereka yang bisa baca tulis hanyalah para penyair dan dianggap masyarakat kelas 2, karena orang arab lebih suka menggunakan daya ingatnya.

Setelah Muhammad menjadi Nabi dan menerima ayat al-alaq beliau bermetamorfosis menjadi seorang ulama (scientist) yang ulul-albab dan sangat sulit dicari tandingannya.

Sepertinya berasal dari kata Ummi.
Ummyyun jamak untuk Ummi.
saya cenderung mamaknainya tidak buta huruf, tetapi "orang yang tidak pernah menulis dan yang tidak tahu Kitab" sebagaimana pada cuplikan 2:78
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ

sebagaimana pula 29:48
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَـبٍ وَلاَ تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذاً لاَّرْتَـبَ الْمُبْطِلُونَ
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur’an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu).

aajawas25 wrote:Sepertinya berasal dari kata Ummi.
Ummyyun jamak untuk Ummi.
saya cenderung mamaknainya tidak buta huruf, tetapi "orang yang tidak pernah menulis dan yang tidak tahu Kitab" sebagaimana pada cuplikan 2:78
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ
sebagaimana pula 29:48
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَـبٍ وَلاَ تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذاً لاَّرْتَـبَ الْمُبْطِلُونَ
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur’an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu).

SAAATUUUJJJUUUUUUU...!!!

       

kalau berdasarkan ini :

QS. 2:75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

QS. 2:76. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"

QS. 2:77. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?

QS. 2:78. Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.

QS. 2:79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

yang dimaksud ummi disini itu, bisa membaca (tapi tidak mau tahu), atau tidak (bisa membaca samasekali)?

 

mang odoy wrote:

aajawas25 wrote:Sepertinya berasal dari kata Ummi.
Ummyyun  jamak untuk Ummi.
saya cenderung mamaknainya  tidak buta huruf, tetapi "orang yang tidak pernah menulis dan  yang tidak tahu Kitab" sebagaimana pada cuplikan 2:78
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ
sebagaimana pula 29:48
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَـبٍ وَلاَ تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذاً لاَّرْتَـبَ الْمُبْطِلُونَ
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur’an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari (mu).

SAAATUUUJJJUUUUUUU...!!!