Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Halaman 1 dari 3 • Share
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Terdapat pertentangan di antara WALUBI (Buddha) dan MAKIN (Konghucu) dimana kelenteng dijadikan rebutan. Umat Konghucu bilang kelenteng milik Konghucu sementara orang Buddha mengatakan bahwa kelenteng itu lebih berpihak pada agama Buddha.
Ketika budaya Tionghoa masih dilarang, semua kelenteng berlindung dibawah naungan agama Buddha. Namun setelah Konghucu diakui pemerintah, agama Buddha dikeluarkan dari kelenteng. Hal ini dapat dilihat bahwa notabene kelenteng banyak yang berunsur Buddha namun kegiatan yang menonjol berunsur Khonghucu.
Namun, pihak Taois menyatakan bahwa kelenteng adalah tempat ibadah umat Tao karena memang sebagian besar kelenteng di Indonesia adalah Kuil Agama Tao. Tapi anehnya beberapa tempat ibadah mereka malah dijadikan pusat agama Khonghucu.
Bhiksu Daoyuan (Dogen Zenji) pada zaman dahulu mengatakan bahwa sinkretisme Tridharma adalah hal yang sangat t*l*l. Sinkretisme seperti itu menunjukkan ketidakhormatan pada ajaran Buddha, Laozi, dan Khonghucu sendiri.
kalo Kristen rebutan orangnya, maka Buddha rebutan bangunannya
Ketika budaya Tionghoa masih dilarang, semua kelenteng berlindung dibawah naungan agama Buddha. Namun setelah Konghucu diakui pemerintah, agama Buddha dikeluarkan dari kelenteng. Hal ini dapat dilihat bahwa notabene kelenteng banyak yang berunsur Buddha namun kegiatan yang menonjol berunsur Khonghucu.
Namun, pihak Taois menyatakan bahwa kelenteng adalah tempat ibadah umat Tao karena memang sebagian besar kelenteng di Indonesia adalah Kuil Agama Tao. Tapi anehnya beberapa tempat ibadah mereka malah dijadikan pusat agama Khonghucu.
Bhiksu Daoyuan (Dogen Zenji) pada zaman dahulu mengatakan bahwa sinkretisme Tridharma adalah hal yang sangat t*l*l. Sinkretisme seperti itu menunjukkan ketidakhormatan pada ajaran Buddha, Laozi, dan Khonghucu sendiri.
kalo Kristen rebutan orangnya, maka Buddha rebutan bangunannya
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
oh cuman rebutan gedung doang toh, gue kira sampe bunuh2an kek yang di ajaran lain. .
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
ucapan dari bung Sombrero mengenai hal seperti demikian : http://www.laskarislam.com/t3228-katolik-ngeluh-ama-protestan
Sombrero wrote:
Damai tapi gersang....
walau ditutupi oleh teman seukhuwahnya, ternyata kerukunannya adalah gersang, bak api dalam sekam....sewaktu2 bisa meledug...
Sombrero wrote:
kagak nyambung blass, belon aja, ntar kalo sudah meledug, waaah pasti seru....hahahah....liat aja.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Kapan meleduknya ya??
yang ada sering banget di TV meleduk tuh karena beda dikit ae
yang ada sering banget di TV meleduk tuh karena beda dikit ae
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
beda dengan Islam, kagak ada yang rebutan masjid
semua masjid milik bersama
semua masjid milik bersama
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Penyaran wrote:beda dengan Islam, kagak ada yang rebutan masjid
semua masjid milik bersama
ah masa?? Yakin??
Gue kasih deh
Terakhir diubah oleh BiasaSaja tanggal Sun Dec 16, 2012 5:12 pm, total 1 kali diubah
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain
Mengenai sikut-sikutan di antara umat Islam yang disinggung Hasyim Muzadi dalam Workshop Pengkaderan Nasional yang diadakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) memang bukan hal yang asing. Di antara yang cukup meresahkan adalah perebutan masjid oleh beberapa organisasi berbeda.
Hasyim sendiri punya cerita. “Kemarin saya ketemu Pak Din Syamsudin (Ketua Umum Muhammadiyah). Dia bilang, ‘Bagaimana nih masjid saya kok banyak diambil organisasi lain’. Saya bilang, ‘NU lebih dulu’,” ujar Hasyim.
Berdasarkan informasi dari salah seorang pengurus LDNU perebutan masjid ini terjadi di banyak wilayah, terutama di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Di Jatinegara (Jakarta Timur) itu ada masjid namanya al-Bahri. Masjid ini didirikan guru Marzuki, pendiri pesantren pertama di Betawi. Masjid itu sekarang sudah dikuasai oleh kelompok lain,” tandasnya.
Imbasnya, kalau ada orang main qasidahan di masjid langsung direspon dengan memasang pamflet yang isinya, “Maaf Masjid Bukan Tempat Main Ondel-Ondel.”
Lain lagi kasus yang terjadi di luar Jawa, di antaranya di daerah Sumatra Barat. Menurut salah seorang peserta workshop perebutan itu bukan dilakukan oleh organisasi, tapi perseorangan yang memegang kekuasaan politik. “Ada oknum yang tidak pernah ke masjid tapi dengan seenaknya mengganti pengurus masjid, ” tandasnya. [].
yang nyata perbandingan loe ga pas juga sih
Coba lo bandingin : Islam vs ahmadiah, sunny vs syiah, atau dengan Wahabi gitu
Mengenai sikut-sikutan di antara umat Islam yang disinggung Hasyim Muzadi dalam Workshop Pengkaderan Nasional yang diadakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) memang bukan hal yang asing. Di antara yang cukup meresahkan adalah perebutan masjid oleh beberapa organisasi berbeda.
Hasyim sendiri punya cerita. “Kemarin saya ketemu Pak Din Syamsudin (Ketua Umum Muhammadiyah). Dia bilang, ‘Bagaimana nih masjid saya kok banyak diambil organisasi lain’. Saya bilang, ‘NU lebih dulu’,” ujar Hasyim.
Berdasarkan informasi dari salah seorang pengurus LDNU perebutan masjid ini terjadi di banyak wilayah, terutama di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Di Jatinegara (Jakarta Timur) itu ada masjid namanya al-Bahri. Masjid ini didirikan guru Marzuki, pendiri pesantren pertama di Betawi. Masjid itu sekarang sudah dikuasai oleh kelompok lain,” tandasnya.
Imbasnya, kalau ada orang main qasidahan di masjid langsung direspon dengan memasang pamflet yang isinya, “Maaf Masjid Bukan Tempat Main Ondel-Ondel.”
Lain lagi kasus yang terjadi di luar Jawa, di antaranya di daerah Sumatra Barat. Menurut salah seorang peserta workshop perebutan itu bukan dilakukan oleh organisasi, tapi perseorangan yang memegang kekuasaan politik. “Ada oknum yang tidak pernah ke masjid tapi dengan seenaknya mengganti pengurus masjid, ” tandasnya. [].
yang nyata perbandingan loe ga pas juga sih
Coba lo bandingin : Islam vs ahmadiah, sunny vs syiah, atau dengan Wahabi gitu
Terakhir diubah oleh BiasaSaja tanggal Sun Dec 16, 2012 5:10 pm, total 1 kali diubah
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Nyaris Bentrok Rebutan Masjid
Oleh : Ahmad Tohari
Itu judul sebuah berita di harian Suara Merdeka Semarang akhir pekan lalu. Isinya, di masjid Ukhuwah Islamiyah desa Klareyan Kecamatan Petarukan, Pemalang, pada hari Jumat nyaris terjadi bentrok antara dua kelompok umat. Diberitakan, di masjid yang namanya bagus itu pada saat yang sama dilakukan dua shalat Jumat, tentu dengan dua imam dan khatib pula.
Masih menurut berita itu, bila tidak dilerai oleh Camat dan aparat keamanan dua kelompok umat itu pasti akan berkelahi: rebutan masjid. Di daerah saya, Banyumas, hal semacam ini pernah beberapa kali terjadi. Meskipun begitu soal umat rebutan masjid selalu menggelisahkan saya.
Dulu di daerah saya rebutan masjid hanya disebabkan masalah adzan. Satu kelompok merasa benar bila adzan shalat Jumat dilakukan dua kali. Sebaliknya, kelompok lain meyakini adzan shalat Jumat yang benar adalah satu kali. Kedua pihak berkukuh dengan kebenaran (k kecil) yang mereka pegang karena keduanya merasa telah sampai kepada Kebenaran (K besar). Islah di antara kedua kelompok tidak bisa dicapai. Maka pihak yang kalah memisahkan diri dan kemudian secara emosional membangun masjid baru tidak jauh dari masjid lama.
Pihak yang menang tentu yakin mereka membela agama. Maka mereka mengira Kanjeng Nabi tersenyum gembira, dan penjaga surga dengan takzim siap membukakan pintu buat mereka. Sebaliknya, yang kalah merasa sedang berjihad membela kemuliaan agama yang ganjarannya adalah ridha Allah dan tentu saja surga.
Sementara pada saat yang sama dalam telinga saya terngiang kata-kata Kanjeng Nabi pada detik-detik terakhir hidup beliau: "Umatku..., umatku..." Ya, (K)ebenaran dan (k)ebenaran; dua hal amat berbeda namun hampir selalu disamakan. (K)ebenaran berada dalam wilayah ilahi yang merupakan dimensi Al Haq, sifatnya mutlak dan tunggal. Karena itu makhluk manapun tidak akan sampai kepadanya. Manusia sealim apapun, paling jauh hanya mampu mencapai (k)ebenaran. Dan (k)ebenaran manusiawi ini tidak mungkin tunggal dan mutlak. Maka sesungguhnya bila ada orang yang merasa atau mengaku mampu mencapai tingkat (K)ebenaran, samalah artinya dia mengaku memasuki wilayah ilahi.
Dulu, andaikata orang-orang di daerah saya mampu memahami bahwa capaian paling jauh yang bisa mereka raih adalah (k)ebenaran, bukan (K)ebenaran, tentu mereka bisa didamaikan. Mereka tidak akan ribut soal adzan sekali atau dua kali karena (k)ebenaran yang mereka pegang tidak memenuhi seluruh ruang keyakinan. Dan (k)ebenaran itu cuma soal pilihan, bukan keharusan yang bersifat mutlak. Malah mereka mungkin bisa bergurau, "Lha wong tanpa adzan pun shalat Jumat sah saja. Gitu aja kok..."
Dekonstruksi atas kecenderungan memutlakan (k)ebenaran ini bisa diperpanjang. Bila berhasil maka banyak sekali PR umat yang diakibatkan oleh sikap merasa paling benar bisa diselesaikan. Paradigma kejamakan dalam beragama pun bisa hidup dengan indah karena setiap orang atau kelompok menyediakan ruang untuk mengakui hak orang lain merasa benar dengan pilihan mereka. Beragama menjadi sikap budaya yang membumi dan tentu saja manusiawi.
Sayangnya upaya mengubah sikap merasa paling benar dalam penafsiran dan penghayatan agama memang tidak mudah. Karena umumnya orang sulit membedakan antara (K)ebenaran dan (k)ebenaran. (K)ebenaran wahyu Islam harus diyakini bersifat tunggal dan mutlak, tapi hanya Kanjeng Nabi seorang yang mampu sampai ke sana karena sifat maksumnya. Selain oleh Kanjeng Nabi, penafsiran dan pemahaman terhadap wahyu bahkan juga terhadap hadis Nabi-- hanya mungkin sampai kepada tingkat (k)ebenaran nisbi karena terbukungkus oleh kodrat kerelatifan manusia sendiri.
Ketika setiap orang atau kelompok merasa hanya bisa mencapai (k)ebenaran maka tidak akan ada pihak yang berani menjadi hakim atas pihak lain. Sang Hakim sejati adalah pemilik (K)ebenaran mutlak yang punya sebutan Al Haq. Dan hanya dalam kondisi seperti inilah ukhuwah bisa hadir. Selanjutnya, dalam cinta atau rahmat, semua persoalan umat bisa diselesaikan dengan bermartabat.
Sebaliknya, bila para pihak merasa punya (K)ebenaran, maka dalam sebuah masjid yang bernama Ukhuwah Islamiyah pun bisa terjadi permusuhan. Bukan hanya itu, takbir pun bisa diserukan untuk mengiringi tindakan kekerasan sosial atas nama agama. Jadi, di manakah ruh rahmatan lil alamin itu?
Seperti sudah saya katakan di depan, kecenderungan merasa paling benar sudah menjadi gejala yang akut di tengah kehidupan umat. Umumnya orang meyakini (k)ebenaran adalah (K)ebenaran. Situasi ini bisa diperbaiki bila para ustadz, kiai, atau tokoh kelompok Islam manapun berani mendakwahkan kepada diri sendiri dan para pengikut bahwa singgasana (K)ebenaran tidak pantas diduduki oleh mahluk manapun.
Karena selain melanggar makna syahadat, sikap demikian bisa membuat orang merasa berhak menghakimi keyakinan orang lain. Akibatnya perilaku keagamaan menjadi kaku dan keras, jauh dari citra Islam sejati yang seharusnya penuh damai dan cinta kasih. Contohnya ya, apa yang terjadi di masjid Ukhuwah Islamiyah, Pemalang, Jumat lalu itu. Wallahu a'lam.
Coba klo ga di lerai tuh
Oleh : Ahmad Tohari
Itu judul sebuah berita di harian Suara Merdeka Semarang akhir pekan lalu. Isinya, di masjid Ukhuwah Islamiyah desa Klareyan Kecamatan Petarukan, Pemalang, pada hari Jumat nyaris terjadi bentrok antara dua kelompok umat. Diberitakan, di masjid yang namanya bagus itu pada saat yang sama dilakukan dua shalat Jumat, tentu dengan dua imam dan khatib pula.
Masih menurut berita itu, bila tidak dilerai oleh Camat dan aparat keamanan dua kelompok umat itu pasti akan berkelahi: rebutan masjid. Di daerah saya, Banyumas, hal semacam ini pernah beberapa kali terjadi. Meskipun begitu soal umat rebutan masjid selalu menggelisahkan saya.
Dulu di daerah saya rebutan masjid hanya disebabkan masalah adzan. Satu kelompok merasa benar bila adzan shalat Jumat dilakukan dua kali. Sebaliknya, kelompok lain meyakini adzan shalat Jumat yang benar adalah satu kali. Kedua pihak berkukuh dengan kebenaran (k kecil) yang mereka pegang karena keduanya merasa telah sampai kepada Kebenaran (K besar). Islah di antara kedua kelompok tidak bisa dicapai. Maka pihak yang kalah memisahkan diri dan kemudian secara emosional membangun masjid baru tidak jauh dari masjid lama.
Pihak yang menang tentu yakin mereka membela agama. Maka mereka mengira Kanjeng Nabi tersenyum gembira, dan penjaga surga dengan takzim siap membukakan pintu buat mereka. Sebaliknya, yang kalah merasa sedang berjihad membela kemuliaan agama yang ganjarannya adalah ridha Allah dan tentu saja surga.
Sementara pada saat yang sama dalam telinga saya terngiang kata-kata Kanjeng Nabi pada detik-detik terakhir hidup beliau: "Umatku..., umatku..." Ya, (K)ebenaran dan (k)ebenaran; dua hal amat berbeda namun hampir selalu disamakan. (K)ebenaran berada dalam wilayah ilahi yang merupakan dimensi Al Haq, sifatnya mutlak dan tunggal. Karena itu makhluk manapun tidak akan sampai kepadanya. Manusia sealim apapun, paling jauh hanya mampu mencapai (k)ebenaran. Dan (k)ebenaran manusiawi ini tidak mungkin tunggal dan mutlak. Maka sesungguhnya bila ada orang yang merasa atau mengaku mampu mencapai tingkat (K)ebenaran, samalah artinya dia mengaku memasuki wilayah ilahi.
Dulu, andaikata orang-orang di daerah saya mampu memahami bahwa capaian paling jauh yang bisa mereka raih adalah (k)ebenaran, bukan (K)ebenaran, tentu mereka bisa didamaikan. Mereka tidak akan ribut soal adzan sekali atau dua kali karena (k)ebenaran yang mereka pegang tidak memenuhi seluruh ruang keyakinan. Dan (k)ebenaran itu cuma soal pilihan, bukan keharusan yang bersifat mutlak. Malah mereka mungkin bisa bergurau, "Lha wong tanpa adzan pun shalat Jumat sah saja. Gitu aja kok..."
Dekonstruksi atas kecenderungan memutlakan (k)ebenaran ini bisa diperpanjang. Bila berhasil maka banyak sekali PR umat yang diakibatkan oleh sikap merasa paling benar bisa diselesaikan. Paradigma kejamakan dalam beragama pun bisa hidup dengan indah karena setiap orang atau kelompok menyediakan ruang untuk mengakui hak orang lain merasa benar dengan pilihan mereka. Beragama menjadi sikap budaya yang membumi dan tentu saja manusiawi.
Sayangnya upaya mengubah sikap merasa paling benar dalam penafsiran dan penghayatan agama memang tidak mudah. Karena umumnya orang sulit membedakan antara (K)ebenaran dan (k)ebenaran. (K)ebenaran wahyu Islam harus diyakini bersifat tunggal dan mutlak, tapi hanya Kanjeng Nabi seorang yang mampu sampai ke sana karena sifat maksumnya. Selain oleh Kanjeng Nabi, penafsiran dan pemahaman terhadap wahyu bahkan juga terhadap hadis Nabi-- hanya mungkin sampai kepada tingkat (k)ebenaran nisbi karena terbukungkus oleh kodrat kerelatifan manusia sendiri.
Ketika setiap orang atau kelompok merasa hanya bisa mencapai (k)ebenaran maka tidak akan ada pihak yang berani menjadi hakim atas pihak lain. Sang Hakim sejati adalah pemilik (K)ebenaran mutlak yang punya sebutan Al Haq. Dan hanya dalam kondisi seperti inilah ukhuwah bisa hadir. Selanjutnya, dalam cinta atau rahmat, semua persoalan umat bisa diselesaikan dengan bermartabat.
Sebaliknya, bila para pihak merasa punya (K)ebenaran, maka dalam sebuah masjid yang bernama Ukhuwah Islamiyah pun bisa terjadi permusuhan. Bukan hanya itu, takbir pun bisa diserukan untuk mengiringi tindakan kekerasan sosial atas nama agama. Jadi, di manakah ruh rahmatan lil alamin itu?
Seperti sudah saya katakan di depan, kecenderungan merasa paling benar sudah menjadi gejala yang akut di tengah kehidupan umat. Umumnya orang meyakini (k)ebenaran adalah (K)ebenaran. Situasi ini bisa diperbaiki bila para ustadz, kiai, atau tokoh kelompok Islam manapun berani mendakwahkan kepada diri sendiri dan para pengikut bahwa singgasana (K)ebenaran tidak pantas diduduki oleh mahluk manapun.
Karena selain melanggar makna syahadat, sikap demikian bisa membuat orang merasa berhak menghakimi keyakinan orang lain. Akibatnya perilaku keagamaan menjadi kaku dan keras, jauh dari citra Islam sejati yang seharusnya penuh damai dan cinta kasih. Contohnya ya, apa yang terjadi di masjid Ukhuwah Islamiyah, Pemalang, Jumat lalu itu. Wallahu a'lam.
Coba klo ga di lerai tuh
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
mau tak tambahin??
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
BiasaSaja wrote:Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain
ye, itu kan cuman masalah hak milik doank. fungsinya ya tetep sama buat ibadah umat Islam.
sementara kelenteng dibuat rebutan antara ibadah umat Buddha ama ibadah umat Konghucu.
BiasaSaja wrote:Dulu di daerah saya rebutan masjid hanya disebabkan masalah adzan. Satu kelompok merasa benar bila adzan shalat Jumat dilakukan dua kali. Sebaliknya, kelompok lain meyakini adzan shalat Jumat yang benar adalah satu kali. Kedua pihak berkukuh dengan kebenaran (k kecil) yang mereka pegang karena keduanya merasa telah sampai kepada Kebenaran (K besar). Islah di antara kedua kelompok tidak bisa dicapai. Maka pihak yang kalah memisahkan diri dan kemudian secara emosional membangun masjid baru tidak jauh dari masjid lama.
ini apalagi, ini mah masalahnya cuman persoalan teknisi adzan, bukan masjidnya.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Nih tak tambahin :
Bangladesh: Sunni Dengan Salafi Bentrok Rebutan Masjid
Minggu, 09 Januari 2011 09:13 Harnes Yudha
E-mail Cetak PDF
bangladesh
Cyber Sabili-Bangladesh. Dhakka, bentrokan terjadi antara kelompok Sunni dan Salafi, yang disebabkan perebutan pengurusan satu masjid yang terletak di timur laut kota Chittagong. Bentrokan menyebabkan 20 orang terluka dan 20 toko di sekitar masjid rusak terbakar.
Menurut keterangan saksi mata dan petugas keamanan setempat, bentrokan terjadi ketika selesai solat jumat. Seorang juru bicara kepolisian mengatakan kepada wartawan setempat,"bentrokan antara dua kelompok terjadi karena perebutan pengurusan satu Masjid dan bentrokan terjadi selesai solat jumat."
Beberapa saksi mata dan wartawan mengatakan dalam bentrokan kedua kelompok menggunakan tongkat, bata dan kayu balok untuk menyerang satu sama lain dan mereka juga menyerang polisi anti huru hara, ketika datang untuk membubarkan mereka.
Polisi anti huru hara membubarkan masa dengan pentungan dan gas air mata."Polisi dan pasukan anti huru hara berhasil menguasai kembali area kerusuhan dan memanggil kedua pemimpin dari kedua kelompok tersebut untuk mengadakan perundingan", kata Juru bicara polisi.
Menurut keterangan saksi mata lainnya, keteganggan mulai nampak ketika sedang solat Jumat, dimana kelompok Sunni dan Salafi berkumpul di satu masjid yang terletak di daerah Suburban Patia. Padahal sebelumnya pejabat pemerintahan setempat sudah meminta pada kedua belah pihak untuk tidak berkumpul di masjid, yang mereka sedang permasalahkan, akan tetapi kedua kelompok tersebut justru berkumpul sama-sama untuk saling menantang satu sama lainnya.(Munsif/Yd)
Bangladesh: Sunni Dengan Salafi Bentrok Rebutan Masjid
Minggu, 09 Januari 2011 09:13 Harnes Yudha
E-mail Cetak PDF
bangladesh
Cyber Sabili-Bangladesh. Dhakka, bentrokan terjadi antara kelompok Sunni dan Salafi, yang disebabkan perebutan pengurusan satu masjid yang terletak di timur laut kota Chittagong. Bentrokan menyebabkan 20 orang terluka dan 20 toko di sekitar masjid rusak terbakar.
Menurut keterangan saksi mata dan petugas keamanan setempat, bentrokan terjadi ketika selesai solat jumat. Seorang juru bicara kepolisian mengatakan kepada wartawan setempat,"bentrokan antara dua kelompok terjadi karena perebutan pengurusan satu Masjid dan bentrokan terjadi selesai solat jumat."
Beberapa saksi mata dan wartawan mengatakan dalam bentrokan kedua kelompok menggunakan tongkat, bata dan kayu balok untuk menyerang satu sama lain dan mereka juga menyerang polisi anti huru hara, ketika datang untuk membubarkan mereka.
Polisi anti huru hara membubarkan masa dengan pentungan dan gas air mata."Polisi dan pasukan anti huru hara berhasil menguasai kembali area kerusuhan dan memanggil kedua pemimpin dari kedua kelompok tersebut untuk mengadakan perundingan", kata Juru bicara polisi.
Menurut keterangan saksi mata lainnya, keteganggan mulai nampak ketika sedang solat Jumat, dimana kelompok Sunni dan Salafi berkumpul di satu masjid yang terletak di daerah Suburban Patia. Padahal sebelumnya pejabat pemerintahan setempat sudah meminta pada kedua belah pihak untuk tidak berkumpul di masjid, yang mereka sedang permasalahkan, akan tetapi kedua kelompok tersebut justru berkumpul sama-sama untuk saling menantang satu sama lainnya.(Munsif/Yd)
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Penyaran wrote:BiasaSaja wrote:Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain
ye, itu kan cuman masalah hak milik doank. fungsinya ya tetep sama buat ibadah umat Islam.
sementara kelenteng dibuat rebutan antara ibadah umat Buddha ama ibadah umat Konghucu.BiasaSaja wrote:Dulu di daerah saya rebutan masjid hanya disebabkan masalah adzan. Satu kelompok merasa benar bila adzan shalat Jumat dilakukan dua kali. Sebaliknya, kelompok lain meyakini adzan shalat Jumat yang benar adalah satu kali. Kedua pihak berkukuh dengan kebenaran (k kecil) yang mereka pegang karena keduanya merasa telah sampai kepada Kebenaran (K besar). Islah di antara kedua kelompok tidak bisa dicapai. Maka pihak yang kalah memisahkan diri dan kemudian secara emosional membangun masjid baru tidak jauh dari masjid lama.
ini apalagi, ini mah masalahnya cuman persoalan teknisi adzan, bukan masjidnya.
Baca yang bener deh itu DULU
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Klo yang sunni dan salafi apaan coba??
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
masih ada lagi loh, mau tak tambahin?? ampe 2000 korban jiwa nih.
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
tetap ae namanya rebutan mesjid kan??
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
ganti pengurus dan aliran otomatis ganti umatnya tuh. Logika loe dimana??
Mau liat yang ahmadiyah?? ampe mesjidnya yang dibakar
Mau liat yang ahmadiyah?? ampe mesjidnya yang dibakar
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Penghancuran masjid masih berlangsung?
Sejumlah situs telah menyebutkan, masjid Abu Hanifah dan madrasah Qur`an yang dikelolanya di kota Zabil -di mana penduduknya adalah mayoritas SUNNI- telah dihancurkan akhir bulan Agustus lalu. Sementara tidak satu pun media-media massa resmi pemerintah menyoroti kejadian tersebut. Pun, belum ada satu informasi dikeluarkan terkait sebab-sebab dihancurkannya masjid dan madrasah tersebut, demikian pula dengan para pelaku aksi pengrusakan itu. Penghancuran Masjid SUNNI di Iran, nahimunkar.com, 31 Januari 2012 .
Sebegitu ganasnya kebengisan Syi’ah di Iran terhadap para Ulama Sunni, Masjid-masjid Sunni; bahkan maraji’ (buku-buku rujukan/ referensi) Sunni pun dibersihkan alias dimusnahkan.
Daftar nama-nama ulama sunni di Iran yang dibunuhi dan masjid-masjid sunni yang dihancurkan serta madrasah sunni yang ditutup ada di buku LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta. Sebelum tahun 2000 telah diterbitkan buku tentang ratusan ulama yang dibantai di Iran zaman kekuasaan Khumeini, dan masjid-masjid Ahlis Sunnah yang dihancurkan di Iran. Daftar nama para Ulama Sunni yang dibantai dan masjid-masjid Sunni yang dihancurkan itupun dicantumkan dengan jelas disertai riwayat singkatnya. Daftar kekejaman syiah di Iran itu ditulis dalam buku Kedholiman Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah di Iran (Ma’satu Ahlis Sunnah fi Iran) oleh Abu Sulaiman Abdul Mun’im bin Mahmud al-Balusy, diterjemahkan dan diterbitkan LPPI Jakarta, 1420H/ 1999.
Bukan di rebut sih, HANYA di hancurkan saja.
Sudah masuk logika ente belum??
Sejumlah situs telah menyebutkan, masjid Abu Hanifah dan madrasah Qur`an yang dikelolanya di kota Zabil -di mana penduduknya adalah mayoritas SUNNI- telah dihancurkan akhir bulan Agustus lalu. Sementara tidak satu pun media-media massa resmi pemerintah menyoroti kejadian tersebut. Pun, belum ada satu informasi dikeluarkan terkait sebab-sebab dihancurkannya masjid dan madrasah tersebut, demikian pula dengan para pelaku aksi pengrusakan itu. Penghancuran Masjid SUNNI di Iran, nahimunkar.com, 31 Januari 2012 .
Sebegitu ganasnya kebengisan Syi’ah di Iran terhadap para Ulama Sunni, Masjid-masjid Sunni; bahkan maraji’ (buku-buku rujukan/ referensi) Sunni pun dibersihkan alias dimusnahkan.
Daftar nama-nama ulama sunni di Iran yang dibunuhi dan masjid-masjid sunni yang dihancurkan serta madrasah sunni yang ditutup ada di buku LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta. Sebelum tahun 2000 telah diterbitkan buku tentang ratusan ulama yang dibantai di Iran zaman kekuasaan Khumeini, dan masjid-masjid Ahlis Sunnah yang dihancurkan di Iran. Daftar nama para Ulama Sunni yang dibantai dan masjid-masjid Sunni yang dihancurkan itupun dicantumkan dengan jelas disertai riwayat singkatnya. Daftar kekejaman syiah di Iran itu ditulis dalam buku Kedholiman Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah di Iran (Ma’satu Ahlis Sunnah fi Iran) oleh Abu Sulaiman Abdul Mun’im bin Mahmud al-Balusy, diterjemahkan dan diterbitkan LPPI Jakarta, 1420H/ 1999.
Bukan di rebut sih, HANYA di hancurkan saja.
Sudah masuk logika ente belum??
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
bah, yang pasti ibadahnya gak sampe tabrakan sama ibadah yang lain. sementara masalah rebutan kelentengnya ibadah buddha sama ibadah konghucu saling tabrakan gak karuan.
selain itu, kelenteng yang direbutin seluruh Indonesia, sementara copasan yang elo kasih masih berjumlah satuan doank. jadi, kasus kelentengnya masih lebih parah.
selain itu, kelenteng yang direbutin seluruh Indonesia, sementara copasan yang elo kasih masih berjumlah satuan doank. jadi, kasus kelentengnya masih lebih parah.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Loe nyoal kondisi di Indonesia, gue ngasih kejadian di Iran. Lebih parah mana antara Indonesia dgn Iran?
Yang di Iran sampai ancur2an dan bunuh2an, apa di Indonesia sampai segitunya?
Pemahaman/logika loe tentang parah tidaknya kejadian perlu di upgrade dulu keknya.
Yang di Iran sampai ancur2an dan bunuh2an, apa di Indonesia sampai segitunya?
Pemahaman/logika loe tentang parah tidaknya kejadian perlu di upgrade dulu keknya.
Terakhir diubah oleh BiasaSaja tanggal Wed Dec 19, 2012 4:25 pm, total 1 kali diubah
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
yang pasti ibadahnya gak sampe tabrakan. sholat ya sama2 sholat.
beda dgn masalah kelenteng. ibadah Buddha tabrakan sama ibadah Konghucu. ibarat berbaju jas tapi bawahnya koloran doank.
beda dgn masalah kelenteng. ibadah Buddha tabrakan sama ibadah Konghucu. ibarat berbaju jas tapi bawahnya koloran doank.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Kalau yg di iran kagak tabrakan sih, cuman ga bisa shalat di mesjid ae.
Coba loe search dimana sunni iran shalat jum'at.
Menurut loe rebutan administratif dgn ancur2an dan bunuh2an itu lebih parah yang mana?
Sampe ancur2an dan bunuh2an kagak konghucu dgn budha?
Ntar gue edit dikit ne post. Susah make hp.(udah gue edit dikit )
Coba loe search dimana sunni iran shalat jum'at.
Menurut loe rebutan administratif dgn ancur2an dan bunuh2an itu lebih parah yang mana?
Sampe ancur2an dan bunuh2an kagak konghucu dgn budha?
Ntar gue edit dikit ne post. Susah make hp.(udah gue edit dikit )
Terakhir diubah oleh BiasaSaja tanggal Sat Dec 22, 2012 1:00 pm, total 2 kali diubah
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Sengketa saling klaim antarpengurus pusat Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI) di Kota Medan, Sumatra Utara, Sabtu (2/7/2011), berujung ricuh.
Kedua kubu yang mengaku sebagai pengurus sah, terlibat kericuhan ketika salah satu kubu menurunkan spanduk musyawarah besar GTDI.
Kericuhan dipicu ketika kubu Bishop memperingatkan kubu Zebua masuk ke dalam areal GTDI di Jalan Bambu Runcing, Medan. Kubu Zebua bermaksud menurunkan spanduk musyawarah besar GTDI milik kubu Bishop Sorta Boru Sihombing.
Aksi kubu Zebua itu dibalas kubu Bishop dengan menurunkan spanduk musyawarah besar ke-22 versi kubu Zebua.
Kericuhan tersebut memaksa aparat kepolisian turun tangan, untuk meredakan ketegangan masing-masing kelompok, serta mengantisipasi tindak kekerasan yang tak diinginkan.
Musyawarah Besar GTDI versi kubu Bishop sedianya akan berlangsung Ahad (3/7/2011) hari ini. Sementara versi kubu Zebua dijadualkan akan berlangsung pada 6 Juli hingga 9 Juli 2011.
Kedua kubu sama-sama mengklaim sebagai pengurus GTDI yang sah. Kedua kubu juga sama-sama mengantongi keabsahan surat legalitas otentik kepengurusan mereka.
Sengketa antar-kubu pengurus pusat GTDI telah memasuki ranah hukum. Saat ini GTDI memiliki 11 cabang di Indonesia, dengan jumlah pengikutnya di Kota Medan mencapai 250 jemaat. Sejauh ini polisi hanya bisa mendesak pihak-pihak yang bersengketa, untuk menunggu proses dan menaati keputusan hukum.
Kedua kubu yang mengaku sebagai pengurus sah, terlibat kericuhan ketika salah satu kubu menurunkan spanduk musyawarah besar GTDI.
Kericuhan dipicu ketika kubu Bishop memperingatkan kubu Zebua masuk ke dalam areal GTDI di Jalan Bambu Runcing, Medan. Kubu Zebua bermaksud menurunkan spanduk musyawarah besar GTDI milik kubu Bishop Sorta Boru Sihombing.
Aksi kubu Zebua itu dibalas kubu Bishop dengan menurunkan spanduk musyawarah besar ke-22 versi kubu Zebua.
Kericuhan tersebut memaksa aparat kepolisian turun tangan, untuk meredakan ketegangan masing-masing kelompok, serta mengantisipasi tindak kekerasan yang tak diinginkan.
Musyawarah Besar GTDI versi kubu Bishop sedianya akan berlangsung Ahad (3/7/2011) hari ini. Sementara versi kubu Zebua dijadualkan akan berlangsung pada 6 Juli hingga 9 Juli 2011.
Kedua kubu sama-sama mengklaim sebagai pengurus GTDI yang sah. Kedua kubu juga sama-sama mengantongi keabsahan surat legalitas otentik kepengurusan mereka.
Sengketa antar-kubu pengurus pusat GTDI telah memasuki ranah hukum. Saat ini GTDI memiliki 11 cabang di Indonesia, dengan jumlah pengikutnya di Kota Medan mencapai 250 jemaat. Sejauh ini polisi hanya bisa mendesak pihak-pihak yang bersengketa, untuk menunggu proses dan menaati keputusan hukum.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
BiasaSaja wrote:Kalau yg di iran kagak tabrakan sih, cuman ga bisa shalat di mesjid ae.
Coba loe search dimana sunni iran shalat jum'at.
Menurut loe rebutan administratif dgn ancur2an dan bunuh2an itu lebih parah yang mana?
Sampe ancur2an dan bunuh2an kagak konghucu dgn budha?
Ntar gue edit dikit ne post. Susah make hp.(udah gue edit dikit )
Lebih parah mana hayo??
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
halah, bukan masalah rebutan. kagak ada hubungannya
mau separah apa kek tetep aja gak bisa jadi perbandingan, wong bukan masalah rebutan kok
tetep aja yg parah dalam masalah rebutan cuman Buddha VS Konghucu
udah ibadahnya tabrakan, di seluruh Indonesia lagi
kalo perbandingannya parah2an, mendingan bandingin aja ama Perang Dunia II
mau separah apa kek tetep aja gak bisa jadi perbandingan, wong bukan masalah rebutan kok
tetep aja yg parah dalam masalah rebutan cuman Buddha VS Konghucu
udah ibadahnya tabrakan, di seluruh Indonesia lagi
kalo perbandingannya parah2an, mendingan bandingin aja ama Perang Dunia II
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Buddha VS Konghucu Rebutan Kelenteng
Parah mana dengan yang membuat sunni kagak bisa shalat di Mesjid (karena udah dihancurkan tuh)
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» lagu konghucu bagi yang konghucu
» Inti Ajaran Buddha
» israel - palestina rebutan tanah
» Simbol Iluminati masuk Kelenteng
» Dilemma Umat Buddha
» Inti Ajaran Buddha
» israel - palestina rebutan tanah
» Simbol Iluminati masuk Kelenteng
» Dilemma Umat Buddha
Halaman 1 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik