31 alam kehidupan dalam agama buddha
Halaman 1 dari 1 • Share
31 alam kehidupan dalam agama buddha
sambungan dari thread sebelah .. post #12
http://www.laskarislam.com/t1004-budha-maitreya-bagi-segala-bangsa#195509
jadi ... sesuai dengan pertanyaan saya ... (saya ulang lagi ya supaya ga bikin bingung pembaca)
- oke clear ... jadi Buddha Maitreya memang belum datang
- tentang surga Tusita (sesuai dengan pertanyaan saya yang underline) >>> mudah2an anda bisa bedakan antara yang biru vs ungu >>> karena yang biru fokus pada KEADAAN-nya (yaitu keadaan seperti di surga ... tapi secara fisik tetap berada dalam dimensi manusia) ....
sementara yang ungu fokus pada LOKASI-nya (yaitu berada DILUAR DIMENSI manusia ... seperti alam gaib dsb)
sebelumnya saya mau info dulu : karena image yang anda tampilkan tidak terposting .... maka saya tebak2 buah manggis ajah ya ... mudah2an benar bahwa image yang anda kasih seperti ini
so back to underline ... jadi dilihat dari gambar diatas ... maka surga tusita bukan berada di alam manusia (manussa) >>> betul begitu ya ??
ini maksudnya gimana ya ?? >>> terkait pertanyaan saya yang underline (biru vs ungu)
http://www.laskarislam.com/t1004-budha-maitreya-bagi-segala-bangsa#195509
dharma_senapati wrote:@dee-nee
1. Buddha Maitreya ini sebernarnya belum datang, beliau masih berada di surga tusita dan masih menjadi seorang Bodhisattva
2. Surga tusita merupakan salah satu alam surga dengan tingkatan tertentu, ilustrasinya sbb :
jadi ... sesuai dengan pertanyaan saya ... (saya ulang lagi ya supaya ga bikin bingung pembaca)
1. Jadi Bodhisattva Maitreya (Buddha Maitreya) ini sebernarnya sudah datang atau akan datang ?
2. Diatas dijelaskan bahwa Buddha Maitreya sekarang masih bergelar sebagai bodhisattva (calon Buddha) dan bertempat tinggal di surga Tusita
>>> surga Tusita itu maksudnya gimana ya ?? ... apakah ada di bumi tapi dalam keadaan seperti di surga .... atau memang bukan berada di bumi (dunia)
- oke clear ... jadi Buddha Maitreya memang belum datang
- tentang surga Tusita (sesuai dengan pertanyaan saya yang underline) >>> mudah2an anda bisa bedakan antara yang biru vs ungu >>> karena yang biru fokus pada KEADAAN-nya (yaitu keadaan seperti di surga ... tapi secara fisik tetap berada dalam dimensi manusia) ....
sementara yang ungu fokus pada LOKASI-nya (yaitu berada DILUAR DIMENSI manusia ... seperti alam gaib dsb)
sebelumnya saya mau info dulu : karena image yang anda tampilkan tidak terposting .... maka saya tebak2 buah manggis ajah ya ... mudah2an benar bahwa image yang anda kasih seperti ini
so back to underline ... jadi dilihat dari gambar diatas ... maka surga tusita bukan berada di alam manusia (manussa) >>> betul begitu ya ??
ini maksudnya gimana ya ?? >>> terkait pertanyaan saya yang underline (biru vs ungu)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
Balik ke pertanyaan
untuk rujukan tentang 31 alam ... saya bawa link Buddha :
http://dhammatalk777.blogspot.co.id/2013/09/31-alam-kehidupan-menurut-ajaran-agama.html
dan karena artikel ini puanjaaaaaannnngg sekali ... maka saya potong2 supaya lebih memudahkan pembaca ... dan hanya saya ambil penjelasan yang (saya pikir) nyambung ke pertanyaan saya (tolong koreksi kalau saya salah potong)
saya tidak copas penjelasan tentang Arupa Loka dan Rupaloka ... dan hanya mengambil penjelasan Kamaloka
so sesuai tabel ... Kamaloka dibagi menjadi 2 : alam bahagia dan alam menderita
>>> sementara alam bahagia dibagi lagi menjadi 2 : alam (surga) dewa dan alam manusia
gitu ya ...
jadi alam Dugati dibagi menjadi 4 :
- Niraya >>> yaitu alam bagi mahluk untuk "menebus" kamma-kamma nya
- Tiracchana >>> yaitu alam binatang
- Peta >>> alam setan (hantu, mahluk halus, dsb)
- Asura >>> alam iblis
coba baca yang merah : saya tidak tahu bagaimana Buddha menjelaskan tentang Niraya dan Asura terkait pertanyaan saya (biru vs ungu) diatas
tapi untuk alam binatang (Tiracchana) dan setan (Peta) ... bisa dijelaskan bahwa alam ini "sama" dengan alam manusia ... artinya mahluk2 dalam alam ini ada di bumi yang sama dengan manusia >>> ya ga sih ??
dan saya tertarik dengan kalimat merah, bold, underline, italic >>> Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
bisa tolong anda jelaskan yang hijau bold ini ?? >>> apa yang dimaksud "alam kehidupan" dalam kalimat diatas ??
apakah hanya fokus pada alam binatang atau termasuk dalam 31 alam kehidupan
kenapa saya bertanya seperti ini ?? >>> supaya nyambung dengan pertanyaan biru vs ungu saya diatas
karena :
a. kalau maksud "alam kehidupan" di atas adalah HANYA untuk alam binatang (Tiracchana)
>>> maka "kondisi batin" disini maksudnya adalah kondisi batin seseorang YANG WUJUDNYA sebagai manusia ... tapi perilaku dan kehidupannya BAGAIKAN binatang >>> artinya ada pemahaman "rohani" disini (batin, jiwa, dst) ... bukan secara materi (jasmani)
b. kalau maksud "alam kehidupan" di atas TERMASUK SEMUA 31 alam kehidupan ... maka otomatis yang disebut 31 alam kehidupan ini juga adalah “kondisi-batin” ... yang tak perlu menunggu mati (dan seterusnya seperti kalimat diatas)
maka bila disambung dengan Buddha Maitreya .... bisa ga kalau saya "menduga" sebenarnya calon Buddha Maitreya - yang sekarang sedang menjadi bodhisattva - itu hidupnya tetap di dunia ini ... ntah dia sudah lahir atau belum
tapi mungkin secara "rohani" (kondisi batin) ... dia belum menjadi Buddha Maitreya ... dan yang disebut alam Tusita adalah kondisi/keadaan di bumi yang bagaikan surga
so biar clear ... balik ke pertanyaan pink
tentang Sugati lanjut kapan2 ya ... takut kebanyakan ... kekekekeke
surga Tusita itu maksudnya gimana ya ?? ... apakah ada di bumi tapi dalam keadaan seperti di surga .... atau memang bukan berada di bumi (dunia)
yang biru fokus pada KEADAAN-nya (yaitu keadaan seperti di surga ... tapi secara fisik tetap berada dalam dimensi manusia) ....
sementara yang ungu fokus pada LOKASI-nya (yaitu berada DILUAR DIMENSI manusia ... seperti alam gaib dsb)
untuk rujukan tentang 31 alam ... saya bawa link Buddha :
http://dhammatalk777.blogspot.co.id/2013/09/31-alam-kehidupan-menurut-ajaran-agama.html
dan karena artikel ini puanjaaaaaannnngg sekali ... maka saya potong2 supaya lebih memudahkan pembaca ... dan hanya saya ambil penjelasan yang (saya pikir) nyambung ke pertanyaan saya (tolong koreksi kalau saya salah potong)
saya tidak copas penjelasan tentang Arupa Loka dan Rupaloka ... dan hanya mengambil penjelasan Kamaloka
KAMALOKA wrote:Alam Kamaloka : Yakni alam nafsu-keinginan, tempat keberadaan makhluk-makhluk duniawi. Ada sebelas ( 11 ) alam kehidupan yang termasuk didalam Kamaloka ini, yang terbagi dalam dua alam, yaitu :
1).Dugati ( Alam-alam menyedihkan ), dan,
2).Sugati ( Alam Bahagia ).
- Alam manusia, menggunakan ukuran tahun yang telah diciptakan dan disepakati secara bersama-sama oleh manusia sendiri hingga saat ini, dimana satu hari adalah 24 jam, satu minggu adalah tujuh (7) hari, satu bulan adalah 31 ( atau 30 ) hari, satu tahun adalah 12 bulan.
- Alam para hantu (Niraya, Petayoni, dan Asurayoni), umumnya berusia lebih panjang daripada usia manusia dan alam hewan (Tiracchanayoni), bahkan ada yang mencapai jutaan tahun menurut hitungan manusia.
- Untuk alam surgawi, yakni alam para dewa yang hidup pada alam Kamaloka ini, maka dimensi waktu disana adalah sebagai-berikut : (a sampai f)
f). 1600 tahun manusia = 1 hari 1 malam alam Dewa Parinimmitavasavatti
Setelah kita mengetahui dimensi waktu pada masing-masing alam kehidupan pada ketiga-loka tersebut, maka marilah kita membahas masing-masing alam dalam ketiga-loka itu.
so sesuai tabel ... Kamaloka dibagi menjadi 2 : alam bahagia dan alam menderita
>>> sementara alam bahagia dibagi lagi menjadi 2 : alam (surga) dewa dan alam manusia
gitu ya ...
DUGATI wrote: 1.) Dugati (Alam-alam menyedihkan)
Dugati terdiri dari empat (4) alam yang kesemuanya merupakan tempat hidup “yang menyedihkan”.
Yang menyebabkan suatu makhluk terlahir di alam “Dugati” / empat alam
1. Tidak pernah bersedekah
2. Tidak menjaga moral
3. Tidak pernah mempunyai rasa hormat kepada orang-orang lain.
Duggatibhûmi terdiri atas empat alam, yakni:
a). Niraya ( Ni + aya ; tanpa kebahagiaan ) / Neraka ( Sanskerta )
Yaitu alam keberadaan yang menyedihkan, tempat para makhluk menebus Kamma buruk mereka. Manusia yang dalam hidupnya cenderung kearah penganiayaan dan senantiasa terjerembab dalam tindakan-tindakan jahat yang dilakukan baik oleh pikiran, ucapan, dan perbuatan, maka ia akan terlahir dialam Niraya ini.
Setelah habisnya Kamma buruk yang menyebabkan mereka “tercebur” kedalam alam penuh derita ini , makhluk-makkhluk yang hidup di alam ini akan lahir kembali dalam alam-alam lain sesuai timbunan kamma-kamma mereka sendiri, yang telah mereka pupuk selama ribuan tahun rentang pengembaraannya dalam samsara.
b).Tiracchana-yoni ( tiro=melintasi; acchana=pergi )
Ini adalah dunia para hewan. Makhluk-makhluk dilahirkan sebagai binatang-binatang karena Kamma buruk mereka. Setelah masa hidupnya habis, binatang-binatang ini akan lahir di alam-alam lain, misalnya di alam manusia, jika mereka mempunyai Kamma yang cukup untuk itu.
Binatang sesungguhnya tidak mempunyai alam khusus milik mereka sendiri melainkan hidup di alam manusia.
Sebenarnya, Kamma yang mewujudkan dirinya dalam bentuk seorang manusia bisa juga mewujudkan dirinya dalam bentuk seekor binatang, demikian juga sebaliknya, sebagaimana halnya arus listrik yang dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk : sinar, panas, dan gerakan secara berturutan; dalam hal ini, yang satu tidak perlu merupakan perkembangan lebih lanjut dari yang lainnya.
Sebagai contohnya, seorang manusia yang dalam masa hidupnya mengalami masa-masa dimana ia bertingkah laku bagaikan hewan, tidak mempunyai kebajikan, kesadaran / kecerdasan moral, hanya mengumbar hawa nafsu sexual dan nafsu-nafsu biadabnya, maka sesungguhnya ia tak ubahnya sebagai “binatang”, meski wujudnya saat itu adalah manusia. Kemudian karena kamma buruknya ia selama hidup memperoleh makanan dari mencuri, mengais-ngais ditempat sampah, saat itupun ia tak ubahnya bagai binatang
Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana.
c). Peta-yoni ( pa+ita )
Secara harafiah, artinya adalah makhluk-makhluk yang telah meninggal, atau makhluk-makhluk yang sama sekali tanpa kebahagiaan. Mereka bukan arwah atau setan yang tidak berwujud. Mereka memiliki bentuk tubuh yang cacat yang besarnya bermacam-macam, pada umumnya tidak terlihat dengan mata telanjang. Mereka tidak memiliki alam sendiri, tetapi tinggal di hutan-hutan, lingkungan yang kotor, didalam rumah-rumah kosong, dan lain-lain.
Alam setan tidak mempunyai alam khusus milik mereka sendiri. Mereka berada di dunia ini dan bertinggal di tempat-tempat seperti hutan, gunung, tebing, lautan, kuburan, dan sebagainya. Beberapa jenis setan mempunyai kemampuan untuk menyalin rupa dalam wujud seperti dewa, manusia, pertapa, binatang, atau hanya menampakkan diri secara samar-samar seperti bayang-bayang gelap dan lain-lain.
d).Asura-yoni
Ini adalah Alam Iblis ‘Asurakâya‘ penentang Dewa. Mereka senantiasa menebarkan “peperangan” terhadap para Dewa.
jadi alam Dugati dibagi menjadi 4 :
- Niraya >>> yaitu alam bagi mahluk untuk "menebus" kamma-kamma nya
- Tiracchana >>> yaitu alam binatang
- Peta >>> alam setan (hantu, mahluk halus, dsb)
- Asura >>> alam iblis
coba baca yang merah : saya tidak tahu bagaimana Buddha menjelaskan tentang Niraya dan Asura terkait pertanyaan saya (biru vs ungu) diatas
tapi untuk alam binatang (Tiracchana) dan setan (Peta) ... bisa dijelaskan bahwa alam ini "sama" dengan alam manusia ... artinya mahluk2 dalam alam ini ada di bumi yang sama dengan manusia >>> ya ga sih ??
dan saya tertarik dengan kalimat merah, bold, underline, italic >>> Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
bisa tolong anda jelaskan yang hijau bold ini ?? >>> apa yang dimaksud "alam kehidupan" dalam kalimat diatas ??
apakah hanya fokus pada alam binatang atau termasuk dalam 31 alam kehidupan
kenapa saya bertanya seperti ini ?? >>> supaya nyambung dengan pertanyaan biru vs ungu saya diatas
karena :
a. kalau maksud "alam kehidupan" di atas adalah HANYA untuk alam binatang (Tiracchana)
>>> maka "kondisi batin" disini maksudnya adalah kondisi batin seseorang YANG WUJUDNYA sebagai manusia ... tapi perilaku dan kehidupannya BAGAIKAN binatang >>> artinya ada pemahaman "rohani" disini (batin, jiwa, dst) ... bukan secara materi (jasmani)
b. kalau maksud "alam kehidupan" di atas TERMASUK SEMUA 31 alam kehidupan ... maka otomatis yang disebut 31 alam kehidupan ini juga adalah “kondisi-batin” ... yang tak perlu menunggu mati (dan seterusnya seperti kalimat diatas)
maka bila disambung dengan Buddha Maitreya .... bisa ga kalau saya "menduga" sebenarnya calon Buddha Maitreya - yang sekarang sedang menjadi bodhisattva - itu hidupnya tetap di dunia ini ... ntah dia sudah lahir atau belum
tapi mungkin secara "rohani" (kondisi batin) ... dia belum menjadi Buddha Maitreya ... dan yang disebut alam Tusita adalah kondisi/keadaan di bumi yang bagaikan surga
so biar clear ... balik ke pertanyaan pink
tentang Sugati lanjut kapan2 ya ... takut kebanyakan ... kekekekeke
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
dan saya tertarik dengan kalimat merah, bold, underline, italic >>> Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
bisa tolong anda jelaskan yang hijau bold ini ?? >>> apa yang dimaksud "alam kehidupan" dalam kalimat diatas ??
kalimat diatas mksdnya menjelaskan bhw memang ada alam2 dari ke-31 alam tsb yg bisa dicapai tanpa melalui kematian spt alam rupa-loka dan arupa-loka dan bukan dialam binatang spt yg telah dimaksud.
untuk alam rupa-loka dan arupa-loka bisa dicapai dgn meditasi.
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
maka bila disambung dengan Buddha Maitreya .... bisa ga kalau saya "menduga" sebenarnya calon Buddha Maitreya - yang sekarang sedang menjadi bodhisattva - itu hidupnya tetap di dunia ini ... ntah dia sudah lahir atau belum
tapi mungkin secara "rohani" (kondisi batin) ... dia belum menjadi Buddha Maitreya ... dan yang disebut alam Tusita adalah kondisi/keadaan di bumi yang bagaikan surga
secara rohani calon buddha maitreya masih berada di surga tusita bukan di bumi yg bagaikan surga
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
dharma_senapati wrote:
dan saya tertarik dengan kalimat merah, bold, underline, italic >>> Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
bisa tolong anda jelaskan yang hijau bold ini ?? >>> apa yang dimaksud "alam kehidupan" dalam kalimat diatas ??
kalimat diatas mksdnya menjelaskan bhw memang ada alam2 dari ke-31 alam tsb yg bisa dicapai tanpa melalui kematian spt alam rupa-loka dan arupa-loka dan bukan dialam binatang spt yg telah dimaksud.
untuk alam rupa-loka dan arupa-loka bisa dicapai dgn meditasi.
bentar2 .. saya agak bingung disini ... maaf karena saya memang tidak tau apa2 tentang Buddha ... dan sedang menimba ilmu
bila melihat tabel diatas ... 31 alam kehidupan secara garis besar ada 3 macam : Arupa Loka, Rupaloka, dan Kama Loka >>> lalu masing2 terbagi lagi
jadi tentang yang merah >>> yang disebut "alam kehidupan itu adalah kondisi-batin" >>> ini hanya berlaku untuk Arupa Loka dan Rupaloka ... sementara untuk Kamaloka ... memang ada alam2 lain diluar dimensi manusia .... begitu ya ??
gini ... sebagai muslim saya percaya sekali bahwa memang ada alam2 gaib di luar alam manusia ... diluar benar atau salah angka 31 tersebut ... tapi yang pasti alam selain alam manusia memang ada >>> jadi saya pribadi tidak ada masalah dengan konsep 31 alam kehidupan itu sendiri
tapi .... saya agak bingung dengan artikel diatas ... karena disatu pihak si penulis mengatakan :
b).Tiracchana-yoni ( tiro=melintasi; acchana=pergi )
Ini adalah dunia para hewan. Makhluk-makhluk dilahirkan sebagai binatang-binatang karena Kamma buruk mereka. Setelah masa hidupnya habis, binatang-binatang ini akan lahir di alam-alam lain, misalnya di alam manusia, jika mereka mempunyai Kamma yang cukup untuk itu.
Sebenarnya, Kamma yang mewujudkan dirinya dalam bentuk seorang manusia bisa juga mewujudkan dirinya dalam bentuk seekor binatang, demikian juga sebaliknya, sebagaimana halnya arus listrik yang dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk : sinar, panas, dan gerakan secara berturutan; dalam hal ini, yang satu tidak perlu merupakan perkembangan lebih lanjut dari yang lainnya.
Sebagai contohnya, seorang manusia yang dalam masa hidupnya mengalami masa-masa dimana ia bertingkah laku bagaikan hewan, tidak mempunyai kebajikan, kesadaran / kecerdasan moral, hanya mengumbar hawa nafsu sexual dan nafsu-nafsu biadabnya, maka sesungguhnya ia tak ubahnya sebagai “binatang”, meski wujudnya saat itu adalah manusia. Kemudian karena kamma buruknya ia selama hidup memperoleh makanan dari mencuri, mengais-ngais ditempat sampah, saat itupun ia tak ubahnya bagai binatang
Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
dalam kalimat biru ... yang saya tangkap disini adalah : misalnya ada seorang manusia bernama X ... bila kamma X buruk ... maka X akan terlahir kembali menjadi binatang sesuai dengan kamma buruknya (dalam kasus Tiracchana-yoni) ... katakanlan X terlahir kembali menjadi kera
nanti ... bila X yang terlahir kembali sebagai kera mampu melakukan kamma baik ... maka setelah masa hidup X yang sebagai kera ini habis ... dia bisa/akan terlahir kembali sebagai manusia
tolong confirm ... benar ga (secara simple) ... seperti itu pemahaman kalimat biru si penulis blog ??
nah .. yang saya bingung ... kemudian penulis menjelaskan kalimat yang merah ... misalnya kalimat merah underline :
- seorang manusia yang dalam masa hidupnya mengalami masa-masa dimana ia bertingkah laku bagaikan hewan, maka sesungguhnya ia tak ubahnya sebagai “binatang”, meski wujudnya saat itu adalah manusia
- karena kamma buruknya, saat itupun ia tak ubahnya bagai binatang
- Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
maka yang saya tangkap disini adalah :
walaupun X masih dalam wujud manusia ... hidup sebagai manusia di alam manusia .... jika kamma-nya buruk maka X sudah disebut masuk dalam alam lain (coba lihat bold underline) >>> dan dalam kasus Tiracchana-yoni ... X sudah masuk alam binatang tanpa melalui kematian
hmmmm ... atau supaya lebih clear ... tolong anda jelaskan dulu deh yang bold underline ini maksudnya gimana .... hehehehe
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
dharma_senapati wrote:
maka bila disambung dengan Buddha Maitreya .... bisa ga kalau saya "menduga" sebenarnya calon Buddha Maitreya - yang sekarang sedang menjadi bodhisattva - itu hidupnya tetap di dunia ini ... ntah dia sudah lahir atau belum
tapi mungkin secara "rohani" (kondisi batin) ... dia belum menjadi Buddha Maitreya ... dan yang disebut alam Tusita adalah kondisi/keadaan di bumi yang bagaikan surga
secara rohani calon buddha maitreya masih berada di surga tusita bukan di bumi yg bagaikan surga
oke ... dan ketika terlahir kembali ... dia (dalam wujud masih bayi pun) sudah langsung menjadi Buddha Maitreya ?? ... begitu ya maksudnya ??
apakah proses dari kondisi bodhisatwa (calon Buddha) menjadi Buddha Maitreya ... harus melalui kelahiran kembali (hidup dalam beberapa kehidupan) ??
saya baca di wiki
https://id.wikipedia.org/wiki/Bodhisatwa
Dalam ajaran agama Buddha, seorang Bodhisatwa; Bodhisattva (bahasa Sanskerta) atau Bodhisatta (bahasa Pali) atau Photishat (bahasa Thai: โพธิสัตว์) adalah makhluk yang mendedikasikan dirinya demi kebahagiaan makhluk selain dirinya di alam semesta. Dapat juga diartikan "calon Buddha".
Bodhisatwa pada ajaran Theravada
Kata Bodhisatwa bahasa Pali digunakan oleh Buddha di kitab Pali Canon untuk menunjuk kepada dirinya di kehidupan sebelumnya dan di kehidupannya yang sekarang menuju pencerahan dan pada periode ketika ia masih bergerak menuju pembebasan.
Kehidupan Siddharta Gautama sebagai seorang Bodhisatwa dicatat dalam Kitab Jataka. Ketika Siddharta Gautama menceritakan dirinya dahulu, ia menggunakan istilah “ketika saya masih seorang Bodhisatwa”. Seorang Bodhisatwa yang seringkali diceritakan dalam Pali Canon adalah Buddha Maitreya, yang oleh karenanya Ajaran Theravada tidak menceritakan Bodhisatwa lain selainnya.
Siddharta Gautama pun menggambarkan dirinya sebagai Bodhisatwa, sebagai berikut:
“ Para bhikkhu, sebelum mencapai penerangan sempurna, sementara saya masih seorang Bodhisatta yang belum mencapai penerangan sempurna, Saya juga, diriku sendiri mengalami kelahiran, usia tua, sakit, kematian, kesedihan dan kekotoran, mencari apa yang mengalami kelahiran, usia tua, sakit, kematian, kesedihan dan kekotoran.
sekali lagi .... yang saya tangkap dalam penjelasan wiki diatas ... dalam proses dari Bodhisatwa menjadi Buddha Maitreya ... Siddharta Gautama menjalani beberapa kehidupan (artinya mengalami kelahiran kembali - mati lalu lahir kembali)
benar begitu ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
dee-nee wrote:
dalam kalimat biru ... yang saya tangkap disini adalah : misalnya ada seorang manusia bernama X ... bila kamma X buruk ... maka X akan terlahir kembali menjadi binatang sesuai dengan kamma buruknya (dalam kasus Tiracchana-yoni) ... katakanlan X terlahir kembali menjadi kera
nanti ... bila X yang terlahir kembali sebagai kera mampu melakukan kamma baik ... maka setelah masa hidup X yang sebagai kera ini habis ... dia bisa/akan terlahir kembali sebagai manusia
tolong confirm ... benar ga (secara simple) ... seperti itu pemahaman kalimat biru si penulis blog ??
confirmed!
dee-nee wrote:
nah .. yang saya bingung ... kemudian penulis menjelaskan kalimat yang merah ... misalnya kalimat merah underline :
- seorang manusia yang dalam masa hidupnya mengalami masa-masa dimana ia bertingkah laku bagaikan hewan, maka sesungguhnya ia tak ubahnya sebagai “binatang”, meski wujudnya saat itu adalah manusia
- karena kamma buruknya, saat itupun ia tak ubahnya bagai binatang
- Sesungguhnya, alam kehidupan itu adalah “kondisi-batin”. Tak perlu menunggu mati baru bisa tahu ia terlahir dimana, hanya dengan melihat kondisi batinnya, ia akan tahu, saat itu ia hidup dialam mana
maka yang saya tangkap disini adalah :
walaupun X masih dalam wujud manusia ... hidup sebagai manusia di alam manusia .... jika kamma-nya buruk maka X sudah disebut masuk dalam alam lain (coba lihat bold underline) >>> dan dalam kasus Tiracchana-yoni ... X sudah masuk alam binatang tanpa melalui kematian
hmmmm ... atau supaya lebih clear ... tolong anda jelaskan dulu deh yang bold underline ini maksudnya gimana .... hehehehe
menurut pendapat sy, analogi tsb adalah contoh orang gila
krn orang gila memiliki tingkat kesadaran yg rendah shg dia tidah tahu mana yg baik atau tidak
dee-nee wrote:
oke ... dan ketika terlahir kembali ... dia (dalam wujud masih bayi pun) sudah langsung menjadi Buddha Maitreya ?? ... begitu ya maksudnya ??
apakah proses dari kondisi bodhisatwa (calon Buddha) menjadi Buddha Maitreya ... harus melalui kelahiran kembali (hidup dalam beberapa kehidupan) ??
untuk menjadi buddha, boddhisatta harus melalui proses kelahiran sbg manusia
dee-nee wrote:
sekali lagi .... yang saya tangkap dalam penjelasan wiki diatas ... dalam proses dari Bodhisatwa menjadi Buddha Maitreya ... Siddharta Gautama menjalani beberapa kehidupan (artinya mengalami kelahiran kembali - mati lalu lahir kembali)
benar begitu ??
Siddharta adalah kelahiran terakhir sbg manusia, kemudian beliau akan menjadi buddha. Sebelum menjadi pangeran siddharta, beliaupun pada kehidupan lampaunya pernah menjadi seorang pertama sumedha
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
@kangDharma
apakah orang yang meninggal menitis(lahir kembali) setelah sepuluh tahun?
apakah orang yang meninggal menitis(lahir kembali) setelah sepuluh tahun?
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
@njlajahweb
mksdnya lahir kembali menjadi manusia ?
gak mesti 10 tahun, karena untuk terlahir manjadi manusia sungguh sangat sulit, tergantung tumpukan karma baiknya yg mendukung.
sedikit referensi mengenai kenapa sih kita dilahirkan
Mengapa Kita Dilahirkan?
mksdnya lahir kembali menjadi manusia ?
gak mesti 10 tahun, karena untuk terlahir manjadi manusia sungguh sangat sulit, tergantung tumpukan karma baiknya yg mendukung.
sedikit referensi mengenai kenapa sih kita dilahirkan
Mengapa Kita Dilahirkan?
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
kalau dalam Hindu apa ada ya?
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
maaf kl dlm hindu sy gak paham
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
apakah untuk alam dugati masih ada yg blm paham? akan sy coba jawab semampu sydee-nee wrote:
tentang Sugati lanjut kapan2 ya ... takut kebanyakan ... kekekekeke
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
kesimpulanya...
31 alam kehidupan dalam agama Budha adalah alam batin
31 alam kehidupan dalam agama Budha adalah alam batin
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
gak smwnya alam batin, spt alam manusia, binatang kan memiliki jasmani (rupa)
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
karena 31 alam kehidupan dapat menjadi tempat kelahiran (kembali),
karena itu kesimpulanya, 31 alam kehidupan adalah alam batin,
karena sejatinya 31 alam kehidupan itu tercetus dari dalam alam batin atau kondisi batin manusia yang bisa saja termanifestasi dalam bentuk atau dalam bentuk-bentuk :
kecenderungan hati,
kecenderungan pikiran,
kecenderungan perkataan,
kecenderungan perbuatan,
dalam jarak masa yang bisa berbeda, ataupun dalam jarak masa yang berbeda-beda.
karena itu kesimpulanya, 31 alam kehidupan adalah alam batin,
karena sejatinya 31 alam kehidupan itu tercetus dari dalam alam batin atau kondisi batin manusia yang bisa saja termanifestasi dalam bentuk atau dalam bentuk-bentuk :
kecenderungan hati,
kecenderungan pikiran,
kecenderungan perkataan,
kecenderungan perbuatan,
dalam jarak masa yang bisa berbeda, ataupun dalam jarak masa yang berbeda-beda.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: 31 alam kehidupan dalam agama buddha
bisa jadi seperti itu
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Similar topics
» urgensi agama dalam kehidupan sosial
» Tidak Bertuhannya Agama Buddha
» Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
» Standar Ganda dalam Lingkungan Buddha
» Polemik mengenai pandangan merokok dalam Buddha
» Tidak Bertuhannya Agama Buddha
» Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
» Standar Ganda dalam Lingkungan Buddha
» Polemik mengenai pandangan merokok dalam Buddha
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik