Inti Ajaran Buddha
Halaman 1 dari 2 • Share
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Inti Ajaran Buddha
'Jangan' berbuat jahat
Tambahlah kebajikan
Sucikan hati dan Pikiran
1. 'Jangan' berbuat jahat
Kata 'Jangan' disini dimaksudkan bahwa semua makhluk pada dasarnya adalah baik, jadi 'jangan' berbuat jahat. Buddha tidak pernah me'larang' dalam segala hal, Beliau hanya menyarankan untuk 'jangan'. karena semuanya kembali pada individu masing-masing. Jahat disini bisa juga diartikan dengan tidak benar / buruk.
2. Tambahlah Kebajikan
seperti diatas, kita semua pada dasarnya sudah Baik, jadi tambahlah kebajikan. kebajikan diasumsikan sebagai pikiran, ucapan dan perbuatan yang BENAR. Benar dalam arti sesungguhnya, bukan yang dibenar-benarkan.
3. Sucikan hati dan pikiran
hati dan pikiran semua makhluk pasti masih terdapat 'Tanha' yang artinya nafsu keinginan/kemelekatan, dan 'avijja' yang artinya kegelapan batin/sifat buruk (lobha (keserakahan), dosa(kebencian), Moha(kebodohan) dan irsia(iri hari)). jadi usahakanlah untuk menghilangkan tanha dan avijja itu dengan 8 jalan Utama dan mengembangkan sifat2 brahma (metta(cinta kasih), karuna(belas kasihan), mudita(simpati) dan upekkha (keseimbangan batin)).
itulah inti dari ajaran semua Buddha.
Baca juga artikel-artikel berikut :
- Tiga Akar Kejahatan
- Empat Kebenaran Arya
- Punarbhava
Tambahlah kebajikan
Sucikan hati dan Pikiran
1. 'Jangan' berbuat jahat
Kata 'Jangan' disini dimaksudkan bahwa semua makhluk pada dasarnya adalah baik, jadi 'jangan' berbuat jahat. Buddha tidak pernah me'larang' dalam segala hal, Beliau hanya menyarankan untuk 'jangan'. karena semuanya kembali pada individu masing-masing. Jahat disini bisa juga diartikan dengan tidak benar / buruk.
2. Tambahlah Kebajikan
seperti diatas, kita semua pada dasarnya sudah Baik, jadi tambahlah kebajikan. kebajikan diasumsikan sebagai pikiran, ucapan dan perbuatan yang BENAR. Benar dalam arti sesungguhnya, bukan yang dibenar-benarkan.
3. Sucikan hati dan pikiran
hati dan pikiran semua makhluk pasti masih terdapat 'Tanha' yang artinya nafsu keinginan/kemelekatan, dan 'avijja' yang artinya kegelapan batin/sifat buruk (lobha (keserakahan), dosa(kebencian), Moha(kebodohan) dan irsia(iri hari)). jadi usahakanlah untuk menghilangkan tanha dan avijja itu dengan 8 jalan Utama dan mengembangkan sifat2 brahma (metta(cinta kasih), karuna(belas kasihan), mudita(simpati) dan upekkha (keseimbangan batin)).
itulah inti dari ajaran semua Buddha.
Baca juga artikel-artikel berikut :
- Tiga Akar Kejahatan
- Empat Kebenaran Arya
- Punarbhava
Gravelord- SERSAN DUA
-
Age : 40
Posts : 95
Location : Sungai Guntung
Join date : 24.12.11
Reputation : 6
Re: Inti Ajaran Buddha
brow,dengan begituh jikah sayah melakukan JMB 8 dan tambahan 3 point diatas makah sayah bisah disebut sbg Budha?Gravelord wrote:'Jangan' berbuat jahat
Tambahlah kebajikan
Sucikan hati dan Pikiran
1. 'Jangan' berbuat jahat
Kata 'Jangan' disini dimaksudkan bahwa semua makhluk pada dasarnya adalah baik, jadi 'jangan' berbuat jahat. Buddha tidak pernah me'larang' dalam segala hal, Beliau hanya menyarankan untuk 'jangan'. karena semuanya kembali pada individu masing-masing. Jahat disini bisa juga diartikan dengan tidak benar / buruk.
2. Tambahlah Kebajikan
seperti diatas, kita semua pada dasarnya sudah Baik, jadi tambahlah kebajikan. kebajikan diasumsikan sebagai pikiran, ucapan dan perbuatan yang BENAR. Benar dalam arti sesungguhnya, bukan yang dibenar-benarkan.
3. Sucikan hati dan pikiran
hati dan pikiran semua makhluk pasti masih terdapat 'Tanha' yang artinya nafsu keinginan/kemelekatan, dan 'avijja' yang artinya kegelapan batin/sifat buruk (lobha (keserakahan), dosa(kebencian), Moha(kebodohan) dan irsia(iri hari)). jadi usahakanlah untuk menghilangkan tanha dan avijja itu dengan 8 jalan Utama dan mengembangkan sifat2 brahma (metta(cinta kasih), karuna(belas kasihan), mudita(simpati) dan upekkha (keseimbangan batin)).
itulah inti dari ajaran semua Buddha.
Perbedaan mendasar antara Budha dan Islam [refer point 1 darih JMB 8] adalah pandangan benar.
Tentulah andah paham jikah pandangan benar samah artinyah dengan tujuan akhir.
*teh ama kuweh uda habis?
sayah lagih ditemenin ketela goreng amah kupih...mauh?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Inti Ajaran Buddha
ga begitu bro, 3 poin diatas, yang poin 1 dan 2 itu merupakan ajaran dasar yang perlu dijalankan JMB8 adalah jabaran dari 3 poin diatas. sedangkan keBudhaan dicapai melalui poin ke 3 atau JMB8 yang ke 7 dan 8.
jikalau anda bisa mencapainya, itu merupakan prestasi anda. semua makhluk bisa mencapai Buddha, tanpa kecuali.
pencapaian pikiranlah yang disebut Buddha.
disinilah letak perbedaan agama Buddha dan agama lain.
Tujuan akhir dari umat Buddha adalah Nirvana/Nibbana yang terbebas dari segalanya, tidak terkondisikan dan tidak dapat didefinisikan, kebahagiaan yang absolut, tanpa cela, yang sempurna. berbeda dengan tujuan akhir ke surga yang masih terikat dengan sifat2 duniawi, yang masih memiliki keinginan. dalam Buddhisme, surga dan neraka masihlah bersifat anicca (tidak kekal). jadi keadaannya masih berkondisi dan dapat didefinisikan.
Nirvana/Nibbana disini bukan berarti kemudian lenyap/musnah/hilang sama sekali. tetapi telah terbebas dari proses lahir dan mati
aduh cukup susah menjelaskan Nirvana/Nibbana ini, soalnya memang Nirvana itu tidak dapat dilukiskan dengan apapun. ibaratnya perasaan cinta yang tidak dapat dijelaskan dengan bentuk kata2 apapun yang tepat. bukan saya ngeles lho, jujur, saya juga sedang berusaha.
demikian bro
makasih dah tawarannya, barusan saya disuguhi teh susu ama roti Breadtalk.
jikalau anda bisa mencapainya, itu merupakan prestasi anda. semua makhluk bisa mencapai Buddha, tanpa kecuali.
pencapaian pikiranlah yang disebut Buddha.
disinilah letak perbedaan agama Buddha dan agama lain.
Tujuan akhir dari umat Buddha adalah Nirvana/Nibbana yang terbebas dari segalanya, tidak terkondisikan dan tidak dapat didefinisikan, kebahagiaan yang absolut, tanpa cela, yang sempurna. berbeda dengan tujuan akhir ke surga yang masih terikat dengan sifat2 duniawi, yang masih memiliki keinginan. dalam Buddhisme, surga dan neraka masihlah bersifat anicca (tidak kekal). jadi keadaannya masih berkondisi dan dapat didefinisikan.
Nirvana/Nibbana disini bukan berarti kemudian lenyap/musnah/hilang sama sekali. tetapi telah terbebas dari proses lahir dan mati
aduh cukup susah menjelaskan Nirvana/Nibbana ini, soalnya memang Nirvana itu tidak dapat dilukiskan dengan apapun. ibaratnya perasaan cinta yang tidak dapat dijelaskan dengan bentuk kata2 apapun yang tepat. bukan saya ngeles lho, jujur, saya juga sedang berusaha.
demikian bro
makasih dah tawarannya, barusan saya disuguhi teh susu ama roti Breadtalk.
Gravelord- SERSAN DUA
-
Age : 40
Posts : 95
Location : Sungai Guntung
Join date : 24.12.11
Reputation : 6
Re: Inti Ajaran Buddha
ya lah...tetapih sayah lagih nikmatin breath talk hahahaha....Gravelord wrote:ga begitu bro, 3 poin diatas, yang poin 1 dan 2 itu merupakan ajaran dasar yang perlu dijalankan JMB8 adalah jabaran dari 3 poin diatas. sedangkan keBudhaan dicapai melalui poin ke 3 atau JMB8 yang ke 7 dan 8.
jikalau anda bisa mencapainya, itu merupakan prestasi anda. semua makhluk bisa mencapai Buddha, tanpa kecuali.
pencapaian pikiranlah yang disebut Buddha.
disinilah letak perbedaan agama Buddha dan agama lain.
Tujuan akhir dari umat Buddha adalah Nirvana/Nibbana yang terbebas dari segalanya, tidak terkondisikan dan tidak dapat didefinisikan, kebahagiaan yang absolut, tanpa cela, yang sempurna. berbeda dengan tujuan akhir ke surga yang masih terikat dengan sifat2 duniawi, yang masih memiliki keinginan. dalam Buddhisme, surga dan neraka masihlah bersifat anicca (tidak kekal). jadi keadaannya masih berkondisi dan dapat didefinisikan.
Nirvana/Nibbana disini bukan berarti kemudian lenyap/musnah/hilang sama sekali. tetapi telah terbebas dari proses lahir dan mati
aduh cukup susah menjelaskan Nirvana/Nibbana ini, soalnya memang Nirvana itu tidak dapat dilukiskan dengan apapun. ibaratnya perasaan cinta yang tidak dapat dijelaskan dengan bentuk kata2 apapun yang tepat. bukan saya ngeles lho, jujur, saya juga sedang berusaha.
demikian bro
makasih dah tawarannya, barusan saya disuguhi teh susu ama roti Breadtalk.
itulah yg sayah kamsudkan,salah ketik ataow keburuh ?? bahwah JMB 8 adalah penjabaran darih 1 dan 2.
Padah poin 1-2,ituh adalah syariat dalam agamah kamih.Istilah laennya >> tatah carah yg mengatur hubungan antar makhluk dan hubungan makhluk dengan tuhan.
Sedangkan poin 3,sucikan hati dan pikiran,dalam agamah kamih adah di sisih tasawuf/tazkiyatun nafs.
Memilikih artih dan kamsud yg kurang lebih samah dengan penjabaran andah.
Contoh yang dapat sayah sajikan disinih adalah puasa.
Puasah,andah tentuh udah paham,terbagih menjadih 3 keadaan,yaknih;
1.puasah orang awam >> sekedar gak makan dan minum
2.puasah orang khusus >> poin 1 ditambah tidak berbuat yang sia-sia (mhn bedain dgn berbuat dosah yah) macam melamun-nonton film-bergurau dan hal-hal yang sayah yakin andah paham.
3.puasah orang VIP >> poin 1 + 2 ditambah pikiran dan rasah jauh darih angan2 negatif apalagih yg siah2.
Dan yg sepertih itulah yg tidak dimengertih oleh kalangan non muslim tetapih kamih jugah memaklumih ke-tidak tahu-an tersebut.
Kemudian,tujuan akhir darih hidup kamih ada terbagih menurut pemahaman masing2 muslim.Kamsud sayah,jikah kitah andah bicarah/diskusih dengan orang yg -maaf- terendah imannyah/islamnyah makah tujuan akhir adalah surgah dalam konteks yg bersifat hampir samah dengan keinginan badaniah.Lebih tinggih darih ituh adah yg memandang bahwah tujuan akhir hidupnyah adalah kedamaian,dan kedamaian tersebut hanyah bisah dirasakan/dialamih jikah beradah di surgah.
Dalam kedamaian,yg sayah kamsudkan,tentunyah udah lepas darih keinginan2 yg sepertih bersifat duniawih.Tentunyah kedamaian tersebut tidak dapat dijabarkan dengan kata2.
Lebih tinggih lagih darih keduwah keadaan tersebut adalah bertemuh dengan tuhan."bertatap muka" inilah puncak darih segalah puncak.
Yup,andah gak usah repot2 menggambarkan nibbana karenah sayah udah bayangkan bahwah nibbana adalah tahap/kondisih damaih di surgah.
Harapan sayah darih sedikit uraian diatas,makah andah dapat gambaran/informasih baruh bahwah kenikmatan surgah sepertih 72 bidadari dsb HANYA berlakuh padah pemahaman sebagian muslim.
**sayah baruh belih Bakso Kepala Sapi,mauh?Tanduknya ya?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Inti Ajaran Buddha
lanjut mbah...ane dimari 'nyimak' aje...
pan ane dah punya tret sendiri...buat "mojok" sama gravelord
tapi ngemeng ngemeng...GRAVELORD ini ce atow co...??? he he he..
pan ane dah punya tret sendiri...buat "mojok" sama gravelord
tapi ngemeng ngemeng...GRAVELORD ini ce atow co...??? he he he..
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Inti Ajaran Buddha
@ Abu Hanan
Betul bung, selama ini telah terjadi begitu buanyak kesalah pahaman terhadap berbagai ajaran. masalahnya mereka yang cuma pake iman dalam mendengar sebuah ajaran, akan mendatangkan keprcayaan buta terhadap apa yang didengarnya. maka dari itulah Buddha sendiri mengajarkan Ehipassiko, anda sekalian mungkin sudah tahu. bahkan di pilar Asoka ada disebutkan, bahwa orang yang menjelek2kan ajaran yang orang lain anut dan memuji ajaran yang dianut sendiri, bukanlah orang yang menjalankan Dharma. Bahkan Buddha tidak pernah menganjurkan untuk menjadi umatnya, asalkan dia menjalankan kebenaran, disitulah Dharma berada.
Bro, tanduknya untuk pajangan aja, ahahahaahaha
@mang odoy
Saya cowok la, haiya hahahaahha
emang kenapa mang? naksir yah, haahahahahaahaha
Betul bung, selama ini telah terjadi begitu buanyak kesalah pahaman terhadap berbagai ajaran. masalahnya mereka yang cuma pake iman dalam mendengar sebuah ajaran, akan mendatangkan keprcayaan buta terhadap apa yang didengarnya. maka dari itulah Buddha sendiri mengajarkan Ehipassiko, anda sekalian mungkin sudah tahu. bahkan di pilar Asoka ada disebutkan, bahwa orang yang menjelek2kan ajaran yang orang lain anut dan memuji ajaran yang dianut sendiri, bukanlah orang yang menjalankan Dharma. Bahkan Buddha tidak pernah menganjurkan untuk menjadi umatnya, asalkan dia menjalankan kebenaran, disitulah Dharma berada.
Bro, tanduknya untuk pajangan aja, ahahahaahaha
@mang odoy
Saya cowok la, haiya hahahaahha
emang kenapa mang? naksir yah, haahahahahaahaha
Gravelord- SERSAN DUA
-
Age : 40
Posts : 95
Location : Sungai Guntung
Join date : 24.12.11
Reputation : 6
Re: Inti Ajaran Buddha
@brow GLGravelord wrote:@ Abu Hanan
Betul bung, selama ini telah terjadi begitu buanyak kesalah pahaman terhadap berbagai ajaran. masalahnya mereka yang cuma pake iman dalam mendengar sebuah ajaran, akan mendatangkan keprcayaan buta terhadap apa yang didengarnya. maka dari itulah Buddha sendiri mengajarkan Ehipassiko, anda sekalian mungkin sudah tahu. bahkan di pilar Asoka ada disebutkan, bahwa orang yang menjelek2kan ajaran yang orang lain anut dan memuji ajaran yang dianut sendiri, bukanlah orang yang menjalankan Dharma. Bahkan Buddha tidak pernah menganjurkan untuk menjadi umatnya, asalkan dia menjalankan kebenaran, disitulah Dharma berada.
Bro, tanduknya untuk pajangan aja, ahahahaahaha
@mang odoy
Saya cowok la, haiya hahahaahha
emang kenapa mang? naksir yah, haahahahahaahaha
bisah disajikan sutta yg terkait (BOLD) ???
Ke-tahu-an sayah pun masih membutuhkan pencerahan darih sumbernyah.
Dan sayah yakin andah tak keberatan karenah darih JMB 8 sayah dan andah "sama2" di poin 2-8.
Ketikah sayah berbuat kebajikan disitulah dharma berada.
>>Islam = fastabiqul khoirot (berlomba-lombalah dalam kebajikan).
ehmm....kalow sutta gak adah???
:awas :awas :mabuk
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Inti Ajaran Buddha
EHIPASSIKO
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.
Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:
"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)
Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.
Ajaran ehipassiko yang diajarkan oleh Guru Buddha juga harus diterapkan secara bijaksana. Meskipun ehipassiko berarti ”datang dan buktikan” bukanlah berarti selamanya seseorang menjadikan dirinya objek percobaan. Sebagai contoh, ketika seseorang ingin membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, bukan berarti orang tersebut harus terlebih dulu menggunakan narkoba tersebut. Sikap ini adalah sikap yang salah dalam menerapkan ajaran ehipassiko. Untuk membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, seseorang cukup melihat orang lain yang menjadi korban karena menggunakan narkoba. Melihat dan menyaksikan sendiri orang lain mengalami penderitaan karena penggunaan narkoba, itu pun suatu pengalaman, suatu pembuktian.
PILAR ASOKA
Asoka adalah seorang penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM, dan seorang penganut agama Buddha. Asoka menerapkan prinsip-prinsip dasar dharma (dhamma) sebagai tindakan anti-kekerasan, toleransi terhadap semua sekte atau aliran agama, dan segala pendapat, mematuhii orang tua, menghormati para Brahmana, guru-guru agama dan pandita, baik hati terhadap kawan, perlakuan manusiawi terhadap para pembantu, dan murah hati terhadap semua orang.
Di bawah setiap pilar, ada sebuah tulisan yang sangat bagus untuk direnungkan:
Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaliknya agama orang lain hendaknya dihormat atas dasar tertentu. Dengan berbuat begini kita membantu agama kita sendiri untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama lain. Dengan berbuat sebaliknya kita akan merugikan agama kita sendiri di samping merugikan agama orang lain.
Oleh karena itu, barang siapa menghormat agamanya sendiri dengan mencela agama lain, semata-mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya dengan berpikir bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri, maka dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu toleransi dan kerukunan beragamalah yang dianjurkan dengan pengertian, bahwa semua orang selain mendengarkan ajaran agamanya sendiri juga bersedia untuk mendengarkan ajaran agama yang dianut orang lain.
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.
Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.
Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.
Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:
"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)
Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran. Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.
Ajaran ehipassiko yang diajarkan oleh Guru Buddha juga harus diterapkan secara bijaksana. Meskipun ehipassiko berarti ”datang dan buktikan” bukanlah berarti selamanya seseorang menjadikan dirinya objek percobaan. Sebagai contoh, ketika seseorang ingin membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, bukan berarti orang tersebut harus terlebih dulu menggunakan narkoba tersebut. Sikap ini adalah sikap yang salah dalam menerapkan ajaran ehipassiko. Untuk membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, seseorang cukup melihat orang lain yang menjadi korban karena menggunakan narkoba. Melihat dan menyaksikan sendiri orang lain mengalami penderitaan karena penggunaan narkoba, itu pun suatu pengalaman, suatu pembuktian.
PILAR ASOKA
Asoka adalah seorang penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM, dan seorang penganut agama Buddha. Asoka menerapkan prinsip-prinsip dasar dharma (dhamma) sebagai tindakan anti-kekerasan, toleransi terhadap semua sekte atau aliran agama, dan segala pendapat, mematuhii orang tua, menghormati para Brahmana, guru-guru agama dan pandita, baik hati terhadap kawan, perlakuan manusiawi terhadap para pembantu, dan murah hati terhadap semua orang.
Di bawah setiap pilar, ada sebuah tulisan yang sangat bagus untuk direnungkan:
Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaliknya agama orang lain hendaknya dihormat atas dasar tertentu. Dengan berbuat begini kita membantu agama kita sendiri untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama lain. Dengan berbuat sebaliknya kita akan merugikan agama kita sendiri di samping merugikan agama orang lain.
Oleh karena itu, barang siapa menghormat agamanya sendiri dengan mencela agama lain, semata-mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya dengan berpikir bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri, maka dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu toleransi dan kerukunan beragamalah yang dianjurkan dengan pengertian, bahwa semua orang selain mendengarkan ajaran agamanya sendiri juga bersedia untuk mendengarkan ajaran agama yang dianut orang lain.
Gravelord- SERSAN DUA
-
Age : 40
Posts : 95
Location : Sungai Guntung
Join date : 24.12.11
Reputation : 6
Re: Inti Ajaran Buddha
*Dilarang nge-post hujatan, menyampah, atau kata² yang tidak baik.
Mod 3
Mod 3
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Inti Ajaran Buddha
menurut saya agama Buddha bagus
tapi sepertinya Buddha itu bukan agama ya? semacam Pengajaran dari Sidharta Gautama.
Buddha mengajarkan welas asih, kasih sayang satu sama lain dengan tidak memandang derajatnya, sampai tidak boleh memakan daging karena Hewan juga sama-sama makhluk hidup, saya menilainya ini bagus. Orang tua saya selalu melihat DAAI TV dari jam 8 malam sampai 9 malam setiap hari, kami hanya mengambil nilai2 Positif dari Drama Kisah nyatanya, daripada sinetron-sinetron Indonesia
Buddha ajaran yang bagus menurut saya. Tapi itu bukan berarti saya memandang Islam lebih rendah dari Buddha
hanya pendapat
tapi sepertinya Buddha itu bukan agama ya? semacam Pengajaran dari Sidharta Gautama.
Buddha mengajarkan welas asih, kasih sayang satu sama lain dengan tidak memandang derajatnya, sampai tidak boleh memakan daging karena Hewan juga sama-sama makhluk hidup, saya menilainya ini bagus. Orang tua saya selalu melihat DAAI TV dari jam 8 malam sampai 9 malam setiap hari, kami hanya mengambil nilai2 Positif dari Drama Kisah nyatanya, daripada sinetron-sinetron Indonesia
Buddha ajaran yang bagus menurut saya. Tapi itu bukan berarti saya memandang Islam lebih rendah dari Buddha
hanya pendapat
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Inti Ajaran Buddha
Kalau pun islam lebih rendah, ya gak apa2, boleh jadi faktanya begitu. Kan hanya pendapat.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
TS saya kutip
Jadi tidak mesti mencari kesalahan ajaran yang dianut orang lain?
Atow celingak celinguk cari kesalahan diagama lain, kesalahan diagama sendiri ditutup-tutupi. Kayak kaum sebelah
Artikel wrote:barang siapa menghormat agamanya sendiri dengan mencela agama lain, semata-mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya dengan berpikir bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri, maka dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu toleransi dan kerukunan beragamalah yang dianjurkan dengan pengertian, bahwa semua orang selain mendengarkan ajaran agamanya sendiri juga bersedia untuk mendengarkan ajaran agama yang dianut orang lain.
Jadi tidak mesti mencari kesalahan ajaran yang dianut orang lain?
Atow celingak celinguk cari kesalahan diagama lain, kesalahan diagama sendiri ditutup-tutupi. Kayak kaum sebelah
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Inti Ajaran Buddha
Kutipanmu, pas sekali utkmu.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
Manusia bisa berbuat baik itu karena Allah telah tanamkan hati nurani kepada manusa sehingga tak akan bisa sejahat iblis setan, tapi Allah juga kasih manusia nafsu sehingga manusia tak akan jadi sebaik malaikat. Itu yang budha keliru dan tak tahu
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Inti Ajaran Buddha
manusia itu berbuat baik atw jahat krn niatnya, niat melalui pikiran, ucapan dan perbuatan. ==> gak ada peran tuhan/allah disini
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
apakah itu berarti ada tuhan personal dan Tuhan impersonal?
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Inti Ajaran Buddha
tuhan itu bukan ada dan juga bukan tidak ada
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
tuhan personal adalah manusia dan tuhan impersonal adalah malaikat(bukan Sang Supreme)
(tuhan personal dan tuhan impersonal adalah satu pribadi)
dan yang disebut (tuhan yang tidak terlibat peranya) adalah TUHAN Sang Supreme
(tuhan yang tidak terlibat peranya) tidak sama dengan tuhan personal maupun tuhan impersonal
(tuhan personal dan tuhan impersonal adalah satu pribadi)
dan yang disebut (tuhan yang tidak terlibat peranya) adalah TUHAN Sang Supreme
(tuhan yang tidak terlibat peranya) tidak sama dengan tuhan personal maupun tuhan impersonal
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Inti Ajaran Buddha
tuhan itu non-personal kenapa ?
karena konsep tuhan adalah:
tuhan pemarah
tuhan membenci
tuhan menyesal
tuhan cemburu
tuhan penyayang
dll
itu sifat2 personal, sedangkan dlm buddhisme adl non-personal
karena konsep tuhan adalah:
tuhan pemarah
tuhan membenci
tuhan menyesal
tuhan cemburu
tuhan penyayang
dll
itu sifat2 personal, sedangkan dlm buddhisme adl non-personal
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
walaupun seandainya punya 1000 alasan bahkan 1 juta alasan untuk menyalahkan Tuhan Yang Supreme dalam logika kita, tapi biarlah iman kita tidak boleh mempercayai bahwa Tuhan Supreme berniat jahat. inilah alasan tersirat dari Sang Budha yang secara tersirat sengaja tidak menceritakan Tuhan Supreme
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Inti Ajaran Buddha
krn dgn menceritakan tuhan supreme tidak akan membawa manusia kpd kesucian
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
sekalipun dalam logika pikiran saya saat menilai perbuatan TUHAN, TUHAN bisa tampak Maha Jahat, Maha kejam, Maha tidak perduli, dll
namun hati saya tetap akan beriman untuk selamanya tetap mempercayai DIA bahwa pada hakikatnya TUHAN tidak pernah berniat jahat, sekalipun seandainya aku telah ditakdirkan dineraka selamanya dan semua kebaikanku tidak DIA hitung aku akan beryukur dalam setiap siksaan neraka, namun didunia aku tetap akan setia sampai mati tetap bersyukur dalam suka duka, tetap melakukan bagianku yang bisa kulakukan dengan dengan cara terbaik yang bisa kulakukan baik terhadap sesama juga terhadap TUHAN dan sekalipun DIA mengizinkan aku dianiaya biarlah aku tetap tersenyum dan mengagumi-NYA, sekalipun DIA tidak menolong aku. karena aku hanya ingin menjadi pengagum abadi-Nya bukan karena ke Mahaan-NYA juga bukan karena apa yang DIA miliki.sorry aku jadi cengeng
namun hati saya tetap akan beriman untuk selamanya tetap mempercayai DIA bahwa pada hakikatnya TUHAN tidak pernah berniat jahat, sekalipun seandainya aku telah ditakdirkan dineraka selamanya dan semua kebaikanku tidak DIA hitung aku akan beryukur dalam setiap siksaan neraka, namun didunia aku tetap akan setia sampai mati tetap bersyukur dalam suka duka, tetap melakukan bagianku yang bisa kulakukan dengan dengan cara terbaik yang bisa kulakukan baik terhadap sesama juga terhadap TUHAN dan sekalipun DIA mengizinkan aku dianiaya biarlah aku tetap tersenyum dan mengagumi-NYA, sekalipun DIA tidak menolong aku. karena aku hanya ingin menjadi pengagum abadi-Nya bukan karena ke Mahaan-NYA juga bukan karena apa yang DIA miliki.sorry aku jadi cengeng
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Inti Ajaran Buddha
waah sptnya bro @njlajahweb memiliki kerinduan yang sangat mendalam kpd tuhan.
kl menurut saya sih segala kerinduan & cinta akan menimbulkan kemelekatan dan rasa ingin memiliki yg kuat
kl menurut saya sih segala kerinduan & cinta akan menimbulkan kemelekatan dan rasa ingin memiliki yg kuat
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Inti Ajaran Buddha
quote
kl menurut saya sih segala kerinduan & cinta akan menimbulkan kemelekatan dan rasa ingin memiliki yg kuat
tanggapan
anda salah karena saya sudah siap kehilangan
kl menurut saya sih segala kerinduan & cinta akan menimbulkan kemelekatan dan rasa ingin memiliki yg kuat
tanggapan
anda salah karena saya sudah siap kehilangan
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Inti Ajaran Buddha
dharma_senapati wrote:krn dgn menceritakan tuhan supreme tidak akan membawa manusia kpd kesucian
tergantung
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» inti ajaran islam
» Inti Ajaran Paulus dari Tarsus
» Kristen Menjiplak Ajaran Buddha
» Ajaran Buddha Tidaklah Menolong
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» Inti Ajaran Paulus dari Tarsus
» Kristen Menjiplak Ajaran Buddha
» Ajaran Buddha Tidaklah Menolong
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik