Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Halaman 3 dari 6 • Share
Halaman 3 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Tidak Bertuhannya Agama Buddha
First topic message reminder :
Mayoritas agama Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun secara formal seluruh organisasi agama Buddha "terpaksa" mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa karena harus tunduk pada pancasila. Namun setelah Pancasila sudang kurang kesaktiannya setelah lengsernya Suharto, umat Buddha tidak perlu terlalu khawatir lagi untuk berterus terang bahwa mereka memang tidak percaya adanya Tuhan.
Itulah sebabnya negara mayoritas Buddha seperti Laos, Vietnam, Myanmar, dlsb malah membiarkan rezim komunis tumbuh subur disana untuk mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang mayoritasnya adalah beragama Buddha.
Mayoritas agama Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun secara formal seluruh organisasi agama Buddha "terpaksa" mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa karena harus tunduk pada pancasila. Namun setelah Pancasila sudang kurang kesaktiannya setelah lengsernya Suharto, umat Buddha tidak perlu terlalu khawatir lagi untuk berterus terang bahwa mereka memang tidak percaya adanya Tuhan.
Itulah sebabnya negara mayoritas Buddha seperti Laos, Vietnam, Myanmar, dlsb malah membiarkan rezim komunis tumbuh subur disana untuk mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang mayoritasnya adalah beragama Buddha.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Karakteristik Tuhan emank apa aja? Yg jadi inti pemahaman, Tuhan ialah Pencipta...apakah Buddhis ngaku bisa jd Pencipta, mengatur2 hidup org lain kyk skenario gt?
Jwban sy sebagai Buddhis: saya bukan, tidak ngaku sbg, dan tdk akan pernah menjadi tuhan...bahkan tuhan tanpa huruf T gede. i am who i am, human...
Jwban sy sebagai Buddhis: saya bukan, tidak ngaku sbg, dan tdk akan pernah menjadi tuhan...bahkan tuhan tanpa huruf T gede. i am who i am, human...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
sedangkan tuhan berdasarkan konsep islam tidak sebatas pencipta..
tuhan adalah dzat (bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok) yang mutlak wal absolut untuk ditaati,dicintai,ditakuti,disembah..
dalam hal me-tuhan-kan diri sendiri adalah
" Maka pernahkah kamu melihat orangyang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? (qs 45/23)
tuhan adalah dzat (bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok) yang mutlak wal absolut untuk ditaati,dicintai,ditakuti,disembah..
dalam hal me-tuhan-kan diri sendiri adalah
" Maka pernahkah kamu melihat orangyang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? (qs 45/23)
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Pabila kau mengatakan bahwa Dzat atau disebut 'allah' sebagai SOSOK.. maka kau telah 'menciptakan' allah sesuai dengan ilustrasi, khayalan, konsep, made up story in your mind.. dan hal itu merupakan suatu larangan dalam ajaran agamamu.abu hanan wrote:sedangkan tuhan berdasarkan konsep islam tidak sebatas pencipta..
tuhan adalah dzat (bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok) yang mutlak wal absolut untuk ditaati,dicintai,ditakuti,disembah..
Tertulis pada kitabmu:
"Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keragu-raguan tentang pertemuan dengan tuhan mereka. ingatlah bahwa sesungguhnya Dia maha meliputi segala sesuatu. (Qs Fushilat, 41:54)
"Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah maha luas lagi maha mengetahui" (Qs Al baqarah, 2: 115)
Banyak orang mengklaim menyembah Allah yang ESA, Allah itu satu, dsb lalu bertengkar satu sama lain menyatakan bahwa konsepnya paling benar.. padahal kesemuanya hanyalah hasil interpretasi, tafsiran, konsepnya masing2 sesuai tahap spiritual masing2.. tanpa menyadari bahwa dengan bertengkar hingga membenci sesamanya gara2 perbedaan interpretasi sama saja TELAH menjadikan hawa nafsu, EGO, emosinya sebagai tuhannya.abu hanan wrote:
dalam hal me-tuhan-kan diri sendiri adalah
" Maka pernahkah kamu melihat orangyang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? (qs 45/23)
apa bedanya seseorang dengan penuh kebencian menghujat orang lain yang sedang berlutut didepan patung meminta2 kekayaan duniawi.. bukankah hakikatnya dihadapan TUHA, mereka sama2 syirik dan musyrik, yang membedakan hanyalah:
~ yang satu dengan bertopeng 'agama' telah menuhankan hawa nafsu, ego, emosi tanpa disadari.
~ yang lain dengan tarikat dan syariat berlutut didepan patung namun sebenarnya telah menuhankan hawa nafsu, ego, emosi keserakahan duniawi tanpa disadarinya juga.
Pemahaman seorang muslim yang berkutat pada tahap spiritual tarikat dan syariat semata.. berbeda dengan pemahaman seorang muslim yang pada tahap spiritual hakikat dan makrifat.
Pabila seseorang yang mendalami ilmu tasawuf dan mencapai tahap hakikat dan makrifat 'TIADA aku (EGO,EMOSI,ENTITAS diri yang hasil ciptaan sendiri alias ilusi)" melainkan hanya ada 'AKU (TUHAN)' semata... maka mereka telah mengenal dirinya sendiri dan mengenal TUHANnya.
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
dan kata apa yang tepat untuk menjelaskan tentang dia?selain kata "dia/tuhan/allah"?hubaya wrote:Pabila kau mengatakan bahwa Dzat atau disebut 'allah' sebagai SOSOK.. maka kau telah 'menciptakan' allah sesuai dengan ilustrasi, khayalan, konsep, made up story in your mind.. dan hal itu merupakan suatu larangan dalam ajaran agamamu.
masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah..hubaya wrote:Banyak orang mengklaim menyembah Allah yang ESA, Allah itu satu, dsb lalu bertengkar satu sama lain menyatakan bahwa konsepnya paling benar.. padahal kesemuanya hanyalah hasil interpretasi, tafsiran, konsepnya masing2 sesuai tahap spiritual masing2.. tanpa menyadari bahwa dengan bertengkar hingga membenci sesamanya gara2 perbedaan interpretasi sama saja TELAH menjadikan hawa nafsu, EGO, emosinya sebagai tuhannya.
apa yang dikamsud dengan Yang Mutlak meliputi dia?siapa meliputi siapa?hubaya wrote:
dia menciptakan segala sesuatu.. dialah Tuhan.. dan menyadari bahwa Yang Mutlak meliputi dia juga.
makrifat gak bakal ada tanpa syariat..hakekat adalah hikmah/makna..tarikat adalah jalan..hubaya wrote:Pemahaman seorang muslim yang berkutat pada tahap spiritual tarikat dan syariat semata.. berbeda dengan pemahaman seorang muslim yang pada tahap spiritual hakikat dan makrifat.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Tiada kosakata yang pernah terpikir dan terucap oleh manusia yang dapat secara tepat menjelaskan mengenai "[dia/tuhan/allah/nibbana/yhvh/i am/hyang widhi/brahman/kasih agape/dst]'.. sebab jika Allah itu dapat kau jelaskan dengan suatu konsep statis.. maka Allah menjadi 'TERKONDISI' dan kafirlah orang2 yang meng-obyek-kan, meng-kondisi-kan tuhannya.abu hanan wrote:
dan kata apa yang tepat untuk menjelaskan tentang dia?selain kata "dia/tuhan/allah"?
Yang Mutlak meliputi segala sesuatu.abu hanan wrote:
apa yang dikamsud dengan Yang Mutlak meliputi dia?siapa meliputi siapa?
manusia mencari Dia dan berharap untuk menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari manusia masing-masing.
Sebab di dalam Dia manusia hidup, bergerak, ada.
Allah bukan disana, atau disini.. melainkan 'ya inilah'
Jika demikian pemahamanmu, adalah bijak apabila manusia jangan berkutat pada satu fokus periode dan memandang dunia dan agama dan kebenaran hanya seluas tempatnya berada.abu hanan wrote:
makrifat gak bakal ada tanpa syariat..hakekat adalah hikmah/makna..tarikat adalah jalan..
1. SHARIAT = satu jalan zahir yang membentuk suatu peraturan yang telah digariskan oleh Allah dalam Al-Quran dan rasulullah melaluinya hadis.
KARMAMARGA SEMBAH RAGA – ertinya perjalanan ibadatnya hanya bertumpukan diatas kesungguhan dan tertib akan ibadatnya dan berusaha untuk memperbaiki akan ibadatnya sehingga tiada cela lahiriahnya dan mengharapkan diatas kelakuannyanya itu mendapat ganjaran
2. TARIKAT = satu jalan yang diterokai bagi merapatkan diri dengan Allah s.w.t.. Ianya merupakan jalan menyucikan diri dan hati supaya terbentuk jalinan akrab diantara dirinya dengan Allah s.w.t.
BAKTIMARGA SEMBAH SUKMA – ertinya perjalanan ibadatnya yang semakin mantap dikeusiaannya dan kerajinannya menjalankan ibadat dengan sempurna shariatnya membawanya kepada tahap kebaktian yang sejati kepada Tuhannya.
3. HAKIKAT = suatu jalan menyelami dan mengenali diri sendiri yang merupakan satu-satunya jalan ke arah makrifat diri dengan Allah s.w.t.
JANNAMARGA SEMBAH JIWA – ertinya perjalanan ibadatnya disertai akan ilmu yang memberi erti diatas segala hukum shariat itu yang mana dia memahami kenapa dan apa maksud shariat itu.
4. MAKRIFAT = adalah jalan yang dilalui oleh wali Allah yang agung.
YUGAMARGA SEMBAH RAHSIA – ertinya perjalanan ibadatnya sudah mencapai tahap kesempurnaan yang tertinggi dan sudah keluar dari tabiat kebiasaan beribadatnya manusia dimana segala ibadatnya tertumpu diatas kefana’an dirinya sehingga tiada lagi keberadaan dirinya
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
apa yang menjadikan sayah kafir?Tiada kosakata yang pernah terpikir dan terucap oleh manusia yang dapat secara tepat menjelaskan mengenai "[dia/tuhan/allah/nibbana/yhvh/i am/hyang widhi/brahman/kasih agape/dst]'.. sebab jika Allah itu dapat kau jelaskan dengan suatu konsep statis.. maka Allah menjadi 'TERKONDISI' dan kafirlah orang2 yang meng-obyek-kan, meng-kondisi-kan tuhannya.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:
apa yang menjadikan sayah kafir?
Ego, Hawa Nafsu, Ilusi...
Konsepsi Dzat yang hakiki tidak bisa kita fahami.
Karena itu kita tidak bisa berbicara tentang-Nya secara konsep statik.. -->
Allah itu harus 'konsep yang ini', tak boleh 'konsep yang itu'.
Allah itu harus 'konsep yang begini', tak boleh 'konsep yang begitu'.
Sebab kata-kata yang terlontar dari mulut manusia untuk menjelaskan tentang-Nya hanya konsepsi manusia semata.. dan sangat terbatas untuk dapat menjelaskan Dzat yang tak terbatas tak terkondisi.
Kata2 manusia untuk menunjukkan sifat-Nya seperti, Al awwalu wal akhiru (Dia yang Awal dan yang akhir), Dia yang tampak dan yang tersembunyi (Al dhahiru wal bathinu), cahaya-Nya tidak di timur dan tidak di barat (la syarkiya wa la gharbiya), tidak laki-laki dan tidak tidak perempuan, tidak serupa dengan ciptaan-Nya dst ... adalah pujian bagi-Nya saja.. dan bukan untuk meng-obyek-kan, atau meng-kondisi-kan Yang Tak Terkondisi (Allah/Tuhan/YHVH/Nibbana/Hyang Widhi,dst..)
"Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keragu-raguan tentang pertemuan dengan tuhan mereka. ingatlah bahwa sesungguhnya Dia maha meliputi segala sesuatu. (Qs Fushilat, 41:54)
"Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah maha luas lagi maha mengetahui" (Qs Al baqarah, 2: 115)
"Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan kecuali "Aku", maka, sembahlah "Aku" (Qs Thoha, 20: 14)
Dengan tahap spiritual "tiada aku (ego,hawa nafsu, konsep yang kesemuanya hanyalah ilusi semata)" dan mehamami bahwa "hanya ada AKU"... maka kau dapat mengenal "AKU" dan mengenal tuhanmu.
Konon, ketika sidharta ditanya seseorang tentang 'Tuhan', beliau menjawab dengan senyuman saja.
Lebih baik mengajarkan 'jalan praktikal' daripada berkutat pada konsepnya sendiri yang ilusi dan mengakibatkan manusia saling merasa konsepnya yang paling benar lalu saling membenci satu sama lain.
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
anda salah paham dengan kamsut sayah..hubaya wrote:Pabila kau mengatakan bahwa Dzat atau disebut 'allah' sebagai SOSOK.Konsepsi Dzat yang hakiki tidak bisa kita fahami.
perhatikan yang sayah garis bawahi..itu karena uda terjadi salah kaprah dari non muslim tentang pemilihan kata DZAT..selalu berpikir ada definisi kimia dsb,sedangkan muslim gak pernah berpikir seperti itu,untuk itulah sayah kasi keterangan di dalam kurung..sayah wrote:
(bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok)
Aku bukanlah Aku sebagaimana kamsut 20/14..tetapi ;
"Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan kecuali
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Penyaran wrote:Mayoritas agama Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun secara formal seluruh organisasi agama Buddha "terpaksa" mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa karena harus tunduk pada pancasila. Namun setelah Pancasila sudang kurang kesaktiannya setelah lengsernya Suharto, umat Buddha tidak perlu terlalu khawatir lagi untuk berterus terang bahwa mereka memang tidak percaya adanya Tuhan.
Itulah sebabnya negara mayoritas Buddha seperti Laos, Vietnam, Myanmar, dlsb malah membiarkan rezim komunis tumbuh subur disana untuk mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang mayoritasnya adalah beragama Buddha.
Istilah ‘tuhan’ berasal dari Bahasa Kawi. Disebutkan dalam kamus tersebut bahwa ‘tuhan’ berarti penguasa atau tuan.
Sedangkan Tipitaka menggunakan Bahasa Pali yaitu bahasa yang dipergunakan di India pada jaman dahulu.
Maka pada Tipitaka tentu juga tidak akan pernah ditemukan istilah ‘tuhan’.
Namun, tidak adanya istilah ‘tuhan’ dalam kitab Tipitaka tentunya tidak boleh dengan mudah dan sembarangan kemudian orang menyebutkan bahwa ‘Agama Buddha tidak bertuhan’.
Seseorang tidak akan pernah menemukan istilah ‘tuhan’ dalam Tipitaka, melainkan istilah ‘nibbana’.
Nibbana inilah yang sering dibabarkan oleh Sang Buddha di berbagai kesempatan kepada bermacam-macam lapisan masyarakat. Nibbana ini pula yang menjadi tujuan akhir seorang umat Buddha
Sedikit uraian untuk memahami konsep nibbana dalam Agama Buddha,
perlu dimengerti terlebih dahulu bahwa dalam masyarakat pada umumnya terdapat dua cara pendekatan.
1. Tuhan dikenal melalui wujud yang seolah2 sosok manusia.
Dengan mengilustrasikan-Nya seperti contoh: “Tuhan melihat umatNya”, atau “Tuhan mendengar doa umatNya” , dst
2. Tuhan dikenal melalui sifat manusia.
Dengan mengilustrasikan-Nya seperti contoh: “Tuhan marah”, “Tuhan cemburu”, “Tuhan mengasihi”, “Tuhan adil”, serta masih banyak istilah sejenis lainnya.
Berbeda dengan yang telah disampaikan, Ketuhanan dalam Agama Buddha tidak menggunakan kedua cara di atas.
Agama Buddha menggunakan aspek ‘nafi’ atau penolakan atas segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia.
Jadi, pengertian Nibbana dalam Agama Buddha adalah “Yang tidak terlahirkan”, “Yang tidak menjelma”, “Yang tidak bersyarat”, “Yang tidak kondisi”. “Yang tidak terpikirkan”, serta masih banyak kata ‘tidak’ lainnya.
Secara singkat, Nibbana adalah mutlak, tidak ada kondisi apapun juga.
Pendekatan yang berbeda ini sehubungan dengan ketidakmampuan bahasa manusia untuk menceritakan segala sesuatu bahkan hal sederhana yang ada di sekitar hidup manusia.
Misalnya, seseorang tidak akan pernah mampu menceritakan rasa maupun bentuk gajah kepada orang yang sama sekali belum pernah melihat gajah.
Sepandai apapun juga orang itu bercerita, si pendengar tetap mengalami kesulitan untuk membayangkannya, apalagi jika membahas mengenai gajah.
Pasti tidak mungkin terceritakan. Untuk itu, cara yang jauh lebih mudah menjelaskan hal ini adalah dengan membawa contoh gajah asli untuk dikenalkan kepada si pendengar.
Setelah melihat bendanya, mencium aromanya, si pendengar akan menganggukkan kepada penuh pengertian.
Demikian pula dengan konsep nibbana dalam Agama Buddha.
Untuk memahami Nibbana, perlu dijalani sendiri.
Jalan yang ditempuh itu dikenal sebagai Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Jalan Mulia Berunsur Delapan sesungguhnya hanya merupakan satu jalan saja.
Namun, satu jalan ini terdiri dari delapan unsur yaitu Pengertian Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar.
Jalan Mulia inilah yang diajarkan Sang Buddha karena seorang umat Buddha harus melaksanakan dan menjalani sendiri Jalan Mulia Berunsur Delapan agar dapat memahami Nibbana.
Tak berbeda dengan agama lain seperti contoh:
Islam; amal ibadah.
Kristen; menyalibkan keinginan daging.
dst
Pada awalnya adalah memahami serabut luarnya..
Lalu memahami dengan experience sendiri dan melangkah pada tahap spiritual selanjutnya dengan memahami dagingnya..
Kemudian memahami dengan experience sendiri dan melangkah pada tahap spiritual selanjutnya dengan memahami intinya.
Biasanya seseorang yang masih memahami serabut luar atas segala pengetahuan, ilmu, mereka justru merasa sudah mengerti.. merasa bahwa konsepnya yang paling benar, mutlak harus begini...
Sedangkan seseorang yang sudah memahami dagingnya akan mengatakan 'The only thing i know is that i know nothing'
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
tidak sebatas Pencipta, berarti karakteristik Pencipta itu ada, hanya saja +++ yg lainsedangkan tuhan berdasarkan konsep islam tidak sebatas pencipta..
tuhan adalah dzat (bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok) yang mutlak wal absolut untuk ditaati,dicintai,ditakuti,disembah..
Mksd sy dengan fokus pd satu kaedah ‘Pencipta’ ini saja, ud keliatan diri umat Buddhis bukan Tuhan...
Anda bilang Buddhis men-tuhan- dirinya sendiri, mungkinkah maksud Anda Buddhis “menjadikan hawa nafsunya sbg tuhannya? Klo ini yg dimaksud, sy cuman mw bilang terima kasih atas fitnahan Anda...dalam hal me-tuhan-kan diri sendiri adalah
" Maka pernahkah kamu melihat orangyang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? (qs 45/23)
Klo maksudnya “mentuhankan” seperti “menyembah”, “menomorsatukan”....maka hal tsb ga ada di Buddhism, bahkan tdk dikenal adanya Roh/Ego/Atma/Diri.
Atau “mentuhankan” itu mksdnya “berlindung”, saya cuman komentar: kok ya tuhan itu pasaran bgt ya? Bisa dipakai utk sana-sani, kesannya ga ada sesuatu yg wah/mulia gitu dari istilah “tuhan”...
@habuya
Apa ada ajaran di Islam yg tanpa Ego? Setahu saya, ini cuman ada di Buddhism dengan “Sabbe Dhamma Anatta” dan mungkin perkembangan psikoanalisis Lacanian...Islam di lain pihak mengakui entitas dzat, sosok, Pencipta (ada Ego di luar diri kita) serta entitas diri dalam berbagai ungkapan spt fitrah, nyawa, roh (ada Ego di dalam diri sendiri)...Pabila seseorang yang mendalami ilmu tasawuf dan mencapai tahap hakikat dan makrifat 'TIADA aku (EGO,EMOSI,ENTITAS diri yang hasil ciptaan sendiri alias ilusi)" melainkan hanya ada 'AKU (TUHAN)' semata... maka mereka telah mengenal dirinya sendiri dan mengenal TUHANnya.
Entitas atau dzat atau sesosok yg melakukan/yg bersifat spt manusia (dgn kehendakNya) disebut Tuhan personified, dan dgn jelas Buddha menolak Tuhan personified...
kalau emang benar, Tuhan di Islam itu ga personified, dan yg personified adalah ilusi, mengapa jarang atau bahkan ga pernah kita mendengar muslim/muslimah yg mendakwah spt itu, shg akhirnya mengubah pandangan muslim lain di seantero universal ini? Kelihatannya Anda qualified u/ menjelaskan, monggo...
Kasihan bgt tuh Pak Abu dibilang kafir, dia jd bingung kan tuh...
Analisis saya u/ sementara, Pak Abu bukan kafir, karena emang ga ada ilusi Tuhan personified yg hrs diruntuhkan, sebaliknya Tuhan personified itu disembah2 dan diagung2kan...
Betapapun Anda menghargai perbedaan, Anda tdk dapat mengabaikan fakta air adlh air, minyak adlh minyak, dan adlh hal yg berbeda...klo misalkan semuanya sama, ramalan saya agama Buddha akan lenyap terlebih dahulu...mengapa? Karena agama Buddha ga haus “merk” kalau ada dhamma yg sama dgn yg punya Sidharta Gautama, pstinya itu dianut jg, dan lama kelamaan hilanglah ia...Kenyataannya agama Buddha tetap eksisi karena ada perbedaan pandangan thd ini yg benar, itu yg keliru...
Salam
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya adalah orang yang menjadikan sesuatu yang dianggapnya baik dan menurut hawa nafsunya dia pandang sesuatu itu baik maka dia jadikan sesuatu itu sebagai tuhan..emiliana wrote:Anda bilang Buddhis men-tuhan- dirinya sendiri, mungkinkah maksud Anda Buddhis “menjadikan hawa nafsunya sbg tuhannya? Klo ini yg dimaksud, sy cuman mw bilang terima kasih atas fitnahan Anda...
Klo maksudnya “mentuhankan” seperti “menyembah”, “menomorsatukan”....maka hal tsb ga ada di Buddhism, bahkan tdk dikenal adanya Roh/Ego/Atma/Diri.
seperti atma/ego/roh kan di buddha gak dikenal dan buddha punya aturan sendiri dan aturan itu dipandang baik oleh umat buddha..
http://www.artikata.com/arti-355238-tuhan.htmlemiliana wrote:Atau “mentuhankan” itu mksdnya “berlindung”, saya cuman komentar: kok ya tuhan itu pasaran bgt ya? Bisa dipakai utk sana-sani, kesannya ga ada sesuatu yg wah/mulia gitu dari istilah “tuhan”...
sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb:
jadi ketika buddhis mengatakan "ada fitnah" yah itu tergantung penyebab dan cara pandang fitnah..
hawa nafsu?kalow dalam term sempit seperti syahwat yah itu bisa dikatakan fitnah..karena buddha mengajarkan melenyapkan keinginan yang terkait dengan syahwat..
hawa nafsu yang ego/aku?yah anda bisa katakan itu fitnah tetapi penolakan ide pencipta adalah kesombongan (berdasarkan sudut pandang islam) atow dengan kata lain,manusia telah menganggap dirinyah super..yah mungkin buddhis tidak mengajarkan superoritas,tetapi umat buddhis tunduk sepenuh hati pada guru,siddharta..
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah” (QS. At Taubah : 31)
owh..mengenali tuhan tidak semudah mengajari belajar sholat..mengenali tuhan pun tidak dapat secara massal sembarangan disampaikan di depan ratusan jamaah..emiliana wrote:kalau emang benar, Tuhan di Islam itu ga personified, dan yg personified adalah ilusi, mengapa jarang atau bahkan ga pernah kita mendengar muslim/muslimah yg mendakwah spt itu, shg akhirnya mengubah pandangan muslim lain di seantero universal ini?
ma’rifat artinya mengetahui, mengenal atau juga bisa disebut pengetahuan, dan dalam arti umum ialah ilmu atau pengetahuan yang diperoleh melalui akal..dalam lingkup tasawuf telah dijelaskan bahwa “ma’rifat” adalah “mengetahui tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat melihat tuhan”..
lewat jiwa,muslim dapat melihat tuhan..kondisi itu diungkapkan : “kalau mata yang terdapat dalam hati sanubari manusia terbuka, maka kepalanya akan tertutup dan ketika itu yang dilihatnya hanya Allah SWT”.
dan di tempat lain,juga uda sayah singgung sedikit tentang fana "kondisi ketika tidak bisa merasa dan tidak dapat meraba"..
sayah,secara pribadi,menggolongkan mulsim menjadi 2..
1.awam ; orang mengenal dan mengetahui tuhan melalui rukun iman dan rukun islam..
2.ulama ; orang mengenal dan mengetahui tuhan berdasarkan logika dan penalaran akal ditunjang kebersihan hati..
lha jelas bingung lah..kan uda sayah kasi keterangan dalam kurung..cuman lewat ajah..emiliana wrote:Kasihan bgt tuh Pak Abu dibilang kafir, dia jd bingung kan tuh...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Mohon maaf pabila saya salah mengertikan perkataan saudara.abu hanan wrote:anda salah paham dengan kamsut sayah..hubaya wrote:Pabila kau mengatakan bahwa Dzat atau disebut 'allah' sebagai SOSOK.Konsepsi Dzat yang hakiki tidak bisa kita fahami.perhatikan yang sayah garis bawahi..itu karena uda terjadi salah kaprah dari non muslim tentang pemilihan kata DZAT..selalu berpikir ada definisi kimia dsb,sedangkan muslim gak pernah berpikir seperti itu,untuk itulah sayah kasi keterangan di dalam kurung..sayah wrote:
(bukan zat dalam konteks sains tetapi sosok)
Ketika saudara berkata "Dzat Allah merupakan SOSOK dan bukanlah zat dalam kontek sains"..
Interpretasi saya tentu saja berbeda dengan anda dalam memaknai istilah "SOSOK".
Dalil:
“Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy untuk menunjukkan kekuasaan-Nya dan bukan untuk menjadikannya tempat bagi Dzat-Nya”. (Diriwayatkan oleh Abu Manshur al-Baghdadi dalam al-Farq Bain al-Firq)[1]
* Tempat/Ruang berhubungan dengan 'sosok/makhluk'.
” Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-sekali engkau berfikir tentang Dzat Allah ” (Hadits hasan, Silsilah al Ahaadiits ash Shahiihah)
“Dan bagi Allah sifat-sifat yang tidak menyerupai sifat selain-Nya”.(QS. an-Nahl: 6)
” Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia ( Allah ) , dan Dia Maha Mendengar , Maha Melihat ” . ( QS. As Syuuraa : 11 )
---------
Berpikir tentang ciptaan Allah akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada; eksistensi Allah itu nyata.
Maka hendaknya jangan berpikir tentang Dzat Allah atau sosok Allah.. sebab Dia TIDAK menyerupai apapun yang pernah kau lihat ataupun bayangkan.. terlebih apabila kemudian Dzat dikonsepkan secara statis.
Mengapa? Kita tak akan pernah mampu..
Bukankah Dia Mutlak (Absolute). Tak terbatas oleh ruang dan waktu; termasuk tak terbatas oleh alam pikiran manusia.
Sementara mind itu serba relatif.
contoh: bahkan ketika matamu hanya melihat benda mati saja dan menjabarkannya sudah tertipu; tongkat lurus yang tertancap di air jernih kelihatan patah bukan ?
Karenanya jika kau memaksakan diri untuk “mewujudkan”, "men-sosokkan", "menjabarkan" tuhan dalam pikiran dengan konsep statis 'harus begini tak boleh begitu', lalu mengajarkan pada sesamamu, pasti akan salah... dan yang kau katakan adalah 'hasil ilusimu sendiri'
Dan yang ditangkap si pendengar juga 'hasil ilusinya sendiri' dalam meng-interpretasikan pemahamanmu.
Sebab, bukankah selama ini pengetahuanmu selalu menyandar pada persepsi pancaindera atas apa saja yang pernah kau lihat, dengar, rasakan according to your experiences, according to your background, according how you see life. ?
The mind is thought, is memory...
the mind can only understand that which has to experience in the past..
it cannot understand anything that is higher than own experience.
the thought is always changing... it has no stability.. it has no strong fondation.
Bagaimana mata yang relatif ini akan mampu melihat [Dzatullah/Nibbana/YHVH/I AM/dst] yang tak terbatas itu?
Maka pengetahuan tentang Dzat Allah tidak lain sebatas informasi yang diberikan kepada manusia: bagaimana sifatNya, apa namaNya; apa kehendakNya, dan sebagainya.
abu hanan wrote:
Aku bukanlah Aku sebagaimana kamsut 20/14..tetapi ;
"Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan kecuali"Aku"Allah, maka, sembahlah"Aku"Allah(Qs Thoha, 20: 14)
Bila seseorang telah Fana’ atau tidak sadar lagi tentang wujudnya sendiri dan wujud lain disekitarnya pada saat itulah ia sampai kepada Baqa’ dan berlanjut kepada Ittihad. Fana’ dan Baqa’
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:
orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya adalah orang yang menjadikan sesuatu yang dianggapnya baik dan menurut hawa nafsunya dia pandang sesuatu itu baik maka dia jadikan sesuatu itu sebagai tuhan..
Lebih tepat dikatakan bahwa:
~ orang itu tidak menjadikan 'sesuatu yang dianggapnya baik (obyek apapun termasuk materi atau non materi)' itu sebagai tuhannya,
melainkan
~ orang itu menjadikan 'hawa nafsunya' itulah yang sebagai tuhannya.. dan orang itu merelakan dirinya diperbudak oleh hawa nafsunya sendiri.
Buddha mengerti tentang atma/ego/roh.abu hanan wrote:
seperti atma/ego/roh kan di buddha gak dikenal dan buddha punya aturan sendiri dan aturan itu dipandang baik oleh umat buddha..
abu hanan wrote:
http://www.artikata.com/arti-355238-tuhan.html
sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb:
jadi ketika buddhis mengatakan "ada fitnah" yah itu tergantung penyebab dan cara pandang fitnah..
hawa nafsu?kalow dalam term sempit seperti syahwat yah itu bisa dikatakan fitnah..karena buddha mengajarkan melenyapkan keinginan yang terkait dengan syahwat..
hawa nafsu yang ego/aku?yah anda bisa katakan itu fitnah tetapi penolakan ide pencipta adalah kesombongan (berdasarkan sudut pandang islam) atow dengan kata lain,manusia telah menganggap dirinyah super..yah mungkin buddhis tidak mengajarkan superoritas,tetapi umat buddhis tunduk sepenuh hati pada guru,siddharta..
Perkataan anda hanya 'PREMIS' semata atas hasil interpretasimu dalam memahami ajaran Buddha.. dan ajaran Budha tidak sedemikian adanya seperti interpretasimu sendiri.
Seumpamanya; Quran, Torah, Injil, Tipitaka, Vheda, dsb....
Kau pahami serabut luarnya nampak semacam 'tali kekang' mengalahkan diri sendiri dalam kodrat jasmaniah manusia.
Kau pahami serabut dalamnya nampak semacam 'cermin dari wajahmu yang sebenarnya'.
Kau pahami dagingnya, nampak semacam 'kesatuan ~ whole ONENESSS'
dst.
Sungguh, aku tlah merenung panjang agama-agama
Aku temukan satu akar dengan begitu banyak cabang
Jangan kau paksa orang memeluk satu saja
Karena akan memalingkannya dari akar yang menghunjam
Seyogyanya biar dia mencari akar itu sendiri
Akar itu akan menyingkap seluruh keanggunan dan sejuta makna
Lalu dia akan mengerti
(Diwan, 50)
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
perhatikan ;hubaya wrote:Perkataan anda hanya 'PREMIS' semata atas hasil interpretasimu dalam memahami ajaran Buddha.. dan ajaran Budha tidak sedemikian adanya seperti interpretasimu sendiri.
hawa nafsu yang ego/aku?yah anda bisa katakan itu fitnah tetapi penolakan ide pencipta adalah kesombongan (berdasarkan sudut pandang islam)
jelas kan?
buddhis tidak mengajarkan superoritas,tetapi umat buddhis tunduk sepenuh hati pada guru,siddharta..apa ada umat buddha yang ingin nibbhana tetapi mengabaikan perintah/anjuran guru?yup..ada..umat kurang kerjaan..
kemudian,konsep yang dipikirkan siddharta adalah "gak ada tuhan" atow dengan kata lain "ada tuhan tetapi tuhan itu bukanlah dzat/sosok/dia" tetapi "itu"..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
dan mungkin juga bisa juga dari reinkarnasi manusia dari bumi lain..Kenyataannya agama Buddha tetap eksisi karena ada perbedaan pandangan thd ini yg benar, itu yg keliru...
siddharta mengatakan bahwa :
..... ada beberapa pertapa dan brahmana yang disebabkan oleh semangat, tekad, kesungguhan dan kewaspadaan bermeditasi, ia dapat memusatkan pikirannya, batinnya, menjadi tenang, ia dapat mengingat alam - alam kehidupannya yang lampau pada 1, 2, 3, 4, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 100, 1000,beberapa ribu atau puluhan ribu kehidupan yang lampau ..... 1, 2, 3, 4, 5, 10, kali masa bumi berevolusi (bumi terjadi dan bumi hancur, bumi terjadi kembali dan hancur kembali ..... dst.)...... 20, 30, sampai 40 kali masa bumi berevolusi ..... (tetapi) Tathagata telah menyadari dan mengetahui hal - hal lain yang lebih jauh daripada jangkauan pandangan - pandangan mereka tersebut .....
sehingga menurut pandangan buddhis, kehidupan atau kelahiran manusia bukan baru sekali saja tetapi telah berulang2 hidup di bumi ini dan juga hidup di bumi dari galaksi laen..manusia atau mahluk hidup berpindah dari sebuah bumi ke bumi yang lain..dari galaksi ke galaksi..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:
perhatikan ;
hawa nafsu yang ego/aku?yah anda bisa katakan itu fitnah tetapi penolakan ide pencipta adalah kesombongan (berdasarkan sudut pandang islam)
Sudut pandang islam yang mana :
- Berdasar sudut pandang islam yang memahaminya secara keluar (syariat); penolakan ide pencipta adalah kesombongan.
- Berdasar sudut pandang islam yang memahaminya secara kedalam (hakikat); penolakan ide pencipta adalah kebenaran.
Ilustrasi.
Bayangkan bahwa Kau tak menyadari HAKIKAT dirimu sendiri ketika sedang berada dalam ruangan penuh cermin disekelilingmu (kanan kiri atas bawah)..
Lalu kau pandang dalam cermin itu bayangan yang tentu saja berbeda2 jika dilihat dari angle yang berbeda; bayangan dalam cermin dikanan berbeda dengan bayangan dalam cermin di kiri..
dan bayangan itu kau sangka sebagai 'hakikat dirimu yang sebenarnya'
Dengan demikian; kau menciptakan dirimu sendiri.
Sedangkan hakikat dirimu yang sebenarnya yaitu AWARENESS bersifat kekal, mutlak, tak diciptakan.
Dalam kondisi demikian, kau menyadari bahwa TIADA APAPUN SELAIN ALLAH.
So, jika seorang mencapai tahap spiritual sedemikian; siapa menciptakan siapa ?
Semoga dapat dipahami.
apa ada umat islam yang ingin masuk sorga tetapi mengabaikan perintah/anjuran rasulullah ?yup..ada..umat kurang kerjaan..abu hanan wrote:
buddhis tidak mengajarkan superoritas,tetapi umat buddhis tunduk sepenuh hati pada guru,siddharta..apa ada umat buddha yang ingin nibbhana tetapi mengabaikan perintah/anjuran guru?yup..ada..umat kurang kerjaan..
abu hanan wrote:
kemudian,konsep yang dipikirkan siddharta adalah "gak ada tuhan" atow dengan kata lain "ada tuhan tetapi tuhan itu bukanlah dzat/sosok/dia" tetapi "itu"..
"itu bukan Allah" --> sedangkan Allah meliputi segala sesuatu ?
"Segala sesuatu adalah Allah" --> sedangkan Allah tidak menyerupai segala sesuatu ?
semoga dapat dipahami.
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
- Berdasar sudut pandang islam yang memahaminya secara keluar (syariat) DAN kedalam (hakikat); penolakan ide pencipta adalah kesombongan.Sudut pandang islam yang mana :
- Berdasar sudut pandang islam yang memahaminya secara keluar (syariat); penolakan ide pencipta adalah kesombongan.
- Berdasar sudut pandang islam yang memahaminya secara kedalam (hakikat); penolakan ide pencipta adalah kebenaran.
tahap spiritual DIAWALI dengan sesuatu yang bernama jiwa/qalbu..secara spiritual itu bukan bermakna hakiki "aku adalah allah"..
Sedangkan hakikat dirimu yang sebenarnya yaitu AWARENESS bersifat kekal, mutlak, tak diciptakan.
Dalam kondisi demikian, kau menyadari bahwa TIADA APAPUN SELAIN ALLAH.
So, jika seorang mencapai tahap spiritual sedemikian; siapa menciptakan siapa ?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:dan mungkin juga bisa juga dari reinkarnasi manusia dari bumi lain..Kenyataannya agama Buddha tetap eksisi karena ada perbedaan pandangan thd ini yg benar, itu yg keliru...
siddharta mengatakan bahwa :
..... ada beberapa pertapa dan brahmana yang disebabkan oleh semangat, tekad, kesungguhan dan kewaspadaan bermeditasi, ia dapat memusatkan pikirannya, batinnya, menjadi tenang, ia dapat mengingat alam - alam kehidupannya yang lampau pada 1, 2, 3, 4, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 100, 1000,beberapa ribu atau puluhan ribu kehidupan yang lampau ..... 1, 2, 3, 4, 5, 10, kali masa bumi berevolusi (bumi terjadi dan bumi hancur, bumi terjadi kembali dan hancur kembali ..... dst.)...... 20, 30, sampai 40 kali masa bumi berevolusi ..... (tetapi) Tathagata telah menyadari dan mengetahui hal - hal lain yang lebih jauh daripada jangkauan pandangan - pandangan mereka tersebut .....
sehingga menurut pandangan buddhis, kehidupan atau kelahiran manusia bukan baru sekali saja tetapi telah berulang2 hidup di bumi ini dan juga hidup di bumi dari galaksi laen..manusia atau mahluk hidup berpindah dari sebuah bumi ke bumi yang lain..dari galaksi ke galaksi..
"mengapa kamu kafir kepada Allah,
Padahal kamu tadinya mati,
lalu Allah menghidupkan kamu,
kemudian kamu dimatikan
dan dihidupkan-Nya kembali,
kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?"
(al Baqarah 28)
"Padahal kamu tadinya mati" --> bagaimana bisa mati jika tidak ada ke-exist-an sebelum 'mati' dan sebelum diungkapkan dalam kalimat 'padahal tadinya kamu mati' tersebut ?
"Padahal kamu tadinya mati" =/= "Padahal kamu tadinya TIADA SAMA SEKALI"
Dan apabila tertulis "kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan"
Serta tertulis:
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(2.62)
Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,(2.139)
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(2.148)
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(2.213)
So, jika tujuan akhirnya sama yaitu 'kembali kepada-Nya' walau dengan metode yang berbeda, kembangan variasi yang berbeda.. kenapa mempertentangkan ?
Bukankah Allah swt yang mengatur, berkuasa atas segalanya dan menunjukkan jalan lurus pada semua orang yang 'ikhlas dan bertakwa' ?
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
kalow anda membenturkan sutta buddha dengan al quran kepada sayah yah sayah katakan anda salah alamat..karena sutta buddha sayah bawa kemari atas pertanyaan seorang muslim "mengafa tidak ada keterangan reinkarnasi dan korelasi dengan alam semesta di budha?" dan sutta itu pun akan sayah tanyakan sdri.emiliana..hubaya wrote:abu hanan wrote:dan mungkin juga bisa juga dari reinkarnasi manusia dari bumi lain..Kenyataannya agama Buddha tetap eksisi karena ada perbedaan pandangan thd ini yg benar, itu yg keliru...
siddharta mengatakan bahwa :
..... ada beberapa pertapa dan brahmana yang disebabkan oleh semangat, tekad, kesungguhan dan kewaspadaan bermeditasi, ia dapat memusatkan pikirannya, batinnya, menjadi tenang, ia dapat mengingat alam - alam kehidupannya yang lampau pada 1, 2, 3, 4, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 100, 1000,beberapa ribu atau puluhan ribu kehidupan yang lampau ..... 1, 2, 3, 4, 5, 10, kali masa bumi berevolusi (bumi terjadi dan bumi hancur, bumi terjadi kembali dan hancur kembali ..... dst.)...... 20, 30, sampai 40 kali masa bumi berevolusi ..... (tetapi) Tathagata telah menyadari dan mengetahui hal - hal lain yang lebih jauh daripada jangkauan pandangan - pandangan mereka tersebut .....
sehingga menurut pandangan buddhis, kehidupan atau kelahiran manusia bukan baru sekali saja tetapi telah berulang2 hidup di bumi ini dan juga hidup di bumi dari galaksi laen..manusia atau mahluk hidup berpindah dari sebuah bumi ke bumi yang lain..dari galaksi ke galaksi..
"mengapa kamu kafir kepada Allah,Padahal kamu tadinya mati,lalu Allah menghidupkan kamu,
kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?"
(al Baqarah 28)
"Padahal kamu tadinya mati" --> bagaimana bisa mati jika tidak ada ke-exist-an sebelum 'mati' dan sebelum diungkapkan dalam kalimat 'padahal tadinya kamu mati' tersebut ?
"Padahal kamu tadinya mati" =/= "Padahal kamu tadinya TIADA SAMA SEKALI"
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
apakah anda seorang hindu?atow dulu adalah hindu?hubaya wrote:So, jika tujuan akhirnya sama yaitu 'kembali kepada-Nya' walau dengan metode yang berbeda, kembangan variasi yang berbeda.. kenapa mempertentangkan ?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:
tahap spiritual DIAWALI dengan sesuatu yang bernama jiwa/qalbu..secara spiritual itu bukan bermakna hakiki "aku adalah allah"..
jika 'aku' telah tiada namun ada (exist) maka 'aku' bukanlah 'AKU' melainkan HANYA ADA 'AKU' saja.. dan tiada yang disembah selain 'AKU'
dan bukan berarti bahwa 'aku' adalah 'AKU'.
'aku' tetaplah 'hamba dari AKU'
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
jika "aku (hakekat kemanusiaan) telah tiada maka aku bukanlah aku melainkan DIA..dan tiada yang disembah selain DIA yang meliputi aku"hubaya wrote:abu hanan wrote:
tahap spiritual DIAWALI dengan sesuatu yang bernama jiwa/qalbu..secara spiritual itu bukan bermakna hakiki "aku adalah allah"..
jika 'aku' telah tiada namun ada (exist) maka 'aku' bukanlah 'AKU' melainkan HANYA ADA 'AKU' saja.. dan tiada yang disembah selain 'AKU'
dan bukan berarti bahwa 'aku' adalah 'AKU'.
'aku' tetaplah 'hamba dari AKU'
aku bukanlah dia
dia bukanlah aku
tetapi aku tiada..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:
jika "aku (hakekat kemanusiaan) telah tiada maka aku bukanlah aku melainkan DIA..dan tiada yang disembah selain DIA yang meliputi aku"
aku bukanlah dia
dia bukanlah aku
tetapi aku tiada..
Hmm.. saya coba untuk menguraikan dengan pendekatan lain tentang 'awareness' se-rasional mungkin yang mana; apabila makna uraian saya dapat saudara pahami; hal itu semua karena kuasa Allah dan sembahlah Allah saja.. namun apabila interpretasi saudara, terhadap uraian saya adalah 'sesat', maka anggap saja uraian ini adalah omong kosong belaka..
---------
Please ask yourself with sincerity and total honesty, “What am I in this moment?”
When the wave of the ocean (human being) does not recognize its wholeness as the ocean itself (Life) then it contracts to its conditioned belief as the small wave.
You are Life itself but believe you are a personal separate self.
According to this contraction lies the level of awareness of “I.”
For example, since your form at birth was given a name such as abu hanan, then when asked, “Who are you?” chances are you’ll say, “I am abu hanan.”
This may be true on the level of self but the Truth of your being is Self or Life itself.
In other words, in truth you are not just a wave but the ocean itself.
This identification with the felt-sense of “I” as personal is known as the average level of awareness.
As one awakens to his or her life as the Whole itself, then the small “I” simply shifts to clear seeing as the big Whole Cosmic Self “I.”
All growth is an awareness of the small self as the big Self.
Please answer this question, “How do you know you exist;
If you know you exist then you have your first obvious truth.
This ‘knowing’ is not an emotion, not a thought nor memory.
It is your awareness recognizing itself.
Secondly, answer this question, “Is there any other time than now;
It takes very little intelligence to know that ‘now’ is all there is or can ever be.
I have had some intellectuals say to me –
you haven't said is in the future? so where is now;
The egoic mind is always coming up with smart remarks to evade the obvious. ‘NOW’
cannot be measured because it is timeless.
* Anda sedetik lalu TIDAK EXIST LAGI, tidak dapat anda sentuh.. walau terrekam video; yang kau lihat adalah 'gambar' dan bukanlah dirimu real sedetik lalu.
Begitu pula anda sedetik kemudian BELUM EXIST LAGI.
Padahal TIADA 'waktu' selain 'NOW' dan tiada ruang selain 'HERE'
pabila kau telah memahami sepenuhnya hal ini, maka kau mengenal 'kekekalan' dan telah sirna 'the fear of death'.
If someone asked you, “Do you know you exist?”
your reply would be, “Of course I do!” and yet who is it that knows?
It isn’t a thought; it isn’t an emotion; it isn’t a memory; it isn’t the intellect.
This KNOWING does not reside in the mind.
It is the very awareness that you are.
Awareness is like a mirror; it reflects everything in front of it, yet it is itself not a reflection.
A mirror can reflect what is in front of it whether it is an insect or an elephant or a house or just vast open space.
The mirror remains pure in its ability to reflect despite the many things it reflects.
This awareness reflects your thoughts like a mirror does.
However, since you do NOT yet KNOW that you are reflecting thoughts, these thoughts appear real to you.
You see only these thoughts which seem so real instead of the awareness that they
emerged from.
These reflections become your world, your self-image, and since we are unaware of the KNOWER then these reflections become our reality, our world, and comprise all of our thinking, feeling and experiencing.
Yet, all this is just reflection and relative to our essence of KNOWING (pure awareness) but is NOT Reality.
Emotions are the nature of energy motion.
They fluctuate according to different aspets of life’s vibrations.
We are all affected by both negative and positive emotions (contraction and expansion).
Emotion, being the nature of motion of energy, is universal.
The moment we make a motion of energy personal, we suffer
accordingly.
You are NOT the emotions you feel. What you feel normally is a result of your mind’s interpretations according to how personal you have made that motion of energy.
The more we interpret an emotion as personal, the greater the contraction of spirit.
the moment you begin to see a person, not by particular age, nationality, gender, race, religion.. you see the most being, the most existance itself.
because they see the energy, they know what they think, what they feels,
the moment you do, you will feel the certain connection..
and that connection will tell you excatly of what was going on, what is feeling, what is going thru
everyone is 'i am'..
if i hurting you = i hurting myself...
and when you begin to see everyone is the same beyond body...
and that of course bring us closer to the realization that every moment is oneness acting out.
what is the greatest law ?
the greatest law, and every other law is observient to it: unconditional love.
Ordinarily we attempt to understand with the daily intellectual mind.
We do not yet recognize that the mind that asks questions cannot answer those same questions.
We can only find concepts and beliefs based on our past conditioning.
Therefore, we need to go deeper within to uncover questions that the mind asks.
What you believe and think makes up your world of experience.
If, through grace you realize you are pure awareness, then thought will no longer control you and you become "master".
in oneness... existance and non existance are both the same...
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@hubaya
mohon maaf,sayah gak bisa english..post anda akan sayah coba translate dengan mesin dan sayah usahakan untuk paham..
mohon maaf,sayah gak bisa english..post anda akan sayah coba translate dengan mesin dan sayah usahakan untuk paham..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
karena sayah masih susa quote yang english..ini ajah deh..
siapa diri kita di sedetik yang lalu adalah jejak di lumpur dan anda bisa mengikuti perjalanan ke masa lalu dalam koridor "merasa dan berpikir"..
bukan kekal bila masih terikat dengan waktu dan bukan pula menjadikan sirna "rasa takut mati"..hubaya wrote:* Anda sedetik lalu TIDAK EXIST LAGI, tidak dapat anda sentuh.. walau terrekam video; yang kau lihat adalah 'gambar' dan bukanlah dirimu real sedetik lalu.
Begitu pula anda sedetik kemudian BELUM EXIST LAGI.
Padahal TIADA 'waktu' selain 'NOW' dan tiada ruang selain 'HERE' pabila kau telah memahami sepenuhnya hal ini, maka kau mengenal 'kekekalan' dan telah sirna 'the fear of death'
siapa diri kita di sedetik yang lalu adalah jejak di lumpur dan anda bisa mengikuti perjalanan ke masa lalu dalam koridor "merasa dan berpikir"..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 3 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» 31 alam kehidupan dalam agama buddha
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» Agama yang tidak punya harga diri?
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» Agama yang tidak punya harga diri?
Halaman 3 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik