Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Halaman 2 dari 6 • Share
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Tidak Bertuhannya Agama Buddha
First topic message reminder :
Mayoritas agama Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun secara formal seluruh organisasi agama Buddha "terpaksa" mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa karena harus tunduk pada pancasila. Namun setelah Pancasila sudang kurang kesaktiannya setelah lengsernya Suharto, umat Buddha tidak perlu terlalu khawatir lagi untuk berterus terang bahwa mereka memang tidak percaya adanya Tuhan.
Itulah sebabnya negara mayoritas Buddha seperti Laos, Vietnam, Myanmar, dlsb malah membiarkan rezim komunis tumbuh subur disana untuk mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang mayoritasnya adalah beragama Buddha.
Mayoritas agama Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun secara formal seluruh organisasi agama Buddha "terpaksa" mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa karena harus tunduk pada pancasila. Namun setelah Pancasila sudang kurang kesaktiannya setelah lengsernya Suharto, umat Buddha tidak perlu terlalu khawatir lagi untuk berterus terang bahwa mereka memang tidak percaya adanya Tuhan.
Itulah sebabnya negara mayoritas Buddha seperti Laos, Vietnam, Myanmar, dlsb malah membiarkan rezim komunis tumbuh subur disana untuk mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang mayoritasnya adalah beragama Buddha.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
apakah yang dikamsut dengan "murni"?
batinnya murni, tdk ternoda, sgt mendukung utk merasakan Nibbhana.
ini permulaan apa sih yg dimaksud? Awal jagad raya? Gak dibilang bro, ama Buddha, sama muridNya aja dibilang: siapa yg mengharapkan jawaban dari Tathagatha apakah alam itu kekal atau tidak, terkondisi atau tidak, terdiri dari pencerapan, bkn pencerapan, atau bkn bkn pencerapan...dst...sampai mati pun org itu tdk akan dapat jawaban dari Tathagatha..sebab Tathagatha tdk pernah mengatakan dengan menjadi muridnya, semua hal2 tsb akan dijelaskan pd si murid.dengan permisalan kaca dan kejernihan kaca yang emang melekat sejak awalnyah..sedangkan kita mengetahui bahwa buddha tidak mengajarkan konsep permulaan/awal..dan bila dikembalikan ke gunung dan jalan menuju gunung maka kedua hal itu baik gunung dan jalannyah uda ada dengan cara yang tidak diketahui..ujug2 ada atow keduanyah merupakan bagian dari siklus yang gak berawal dan gak berakhir..
sayah tidak berkata jalan menyebabkan gunung itu ada atow sebaliknyah..tetapi untuk menuju gunung diperlukan jalan..untuk mencapai tak terkondisi dibutuhkan kondisi..
Yg ga puas silakan minggir, silakan memilih ajaran lain yg dpt membuatmu bahagia, tp teliti dan analisis terlebih dahulu ajaran tsb.
Kaca jd berdebu adlh terkondisi (memerlukan debu utk mendebukan kaca) tp kaca itu tetaplah kaca dr sononya...oleh karena ada kondisinya, kt pun bs mencari sebab debu itu melekat dan akhirnya menghindari menempelnya debu pd kaca. Tp ketika kita menyingkirkan sebab "menempelnya debu" tsb, kita katakan itu menyebabkan kaca menjadi jernih? Tdk! Karena kaca sdh jernih, penghilangan debu adalah proses meruntuhkan ilusi dari kotornya kaca. Klo kita mau membahas proses awal pembuatan kaca, maka kita sdg berbicara ttg 2 hal yg berlainan...krn seseorg itu hanya memerhatikan kaca dan debu, dan tdk akan bs tahu cara pembuatan kaca kecuali dia pergi ke pabrik kaca.
Gunung itu fenomena alam, tp jalan menuju gunung ialah temuan dan olahan manusia...Klo kita mw naik gunung lewat jalan yg beraspal itu kan, itu olahannya siapa? Jadi gunung itu tdk perlu kt kondisikan, dy sdh ada...sdgkan perjalanan kita melewati jalan ialah terkondisi, kita hrs melewatinya...pertanyaan yg lain, adakah jalan lain ke gunung selain lwt jalan aspal...ya ada dunx...pertanyaannya efisienkah pilihan kt itu? Ada kemungkinan Anda tersesat atau stdknya tiba lbh lama sampai di gunung (ketimbang pake jalur yg sdh ada), atau Anda keasikan dengan tekno2 Anda utk membuka jalan baru, jd Anda ga jadi2 naik gunung...
keduanya terkait erat dan bila satu sisi runtuh maka sisi lain akan menjauh..
Lalu karena perjalanan itu terkondisi, apakah berarti dgn tdk mengalami perjalanan, kt tdk akan sampai di (bukan menghasilkan) gunung? So pasti, ga gerak, ya ga sampai...tp bkn berarti gunung itu hancur klo kt ga berusaha mendakinya...jd dgn pengibaratan spt ini, gunung tdk terkondisi dgn usaha kita. Perhatikan yg dimaksud di sini adalah "gunung" bukan "realisasi mencapai gunung".
u/ memudahkan komunikasi, klo kt bilang gunung itu tdk terkondisi, dlm bahasa pergaulan sehari2 kurang lbh mksdnya "dr awalnya ud gitu" atau "tdk terpengaruh"...klo Anda tdk terima klo gunung itu tdk terkondisi oleh usaha pendakian kita, berarti diskusi intinya balik maneng balik maneng ke "asal mula jagad raya" yg ga dibahas di Buddhisme dan tdk perlu dibahas dlm fokus topik : pendakian gunung...mengafa kita menggunakan "awalnya"?sedangkan kejernihan batin tidak pernah berawal?
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
frontline defender wrote:macam fitrah aja nih nibbhana :
QS. 7:172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
QS. 30:30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
halo bung, ya mungkin terdengar mirip...
setahu saya Nibbhana ini spesial cuman ada di Buddhisme, yg tdk ada suka dlm suka, tdk ada duka dlm suka, tdk ada suka dalam duka, juga tdk ada duka dlm duka...tdk ada kehendak, tdk menjelma, kondisi yg tdk tergambarkan dlm dualistisitas...Fitrah diciptakan, namun Nibbhana tidak...Fitrah dan gabungan keseluruhan roh individu masih berkeinginan u/ hidup bahagia, diterima Allah, masuk surga, atau sekadar cinta pd Allah tdk bertepuk sblh tangan...Fitrah membuatkan seseorg adlh penyembah Allah yg alami...Sdgkan dalam Nibbhana tdk ada kehendak ataupun niat spt itu, sbnrnya tdk ada niat sama sekali, apalagi kewajiban u/ menyembah...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:bila jmb 8 adalah satu2nyah jalan maka apakah bisa sayah katakan bahwa nibbana tergantung pada proses (jmb 8)..?
tidak bisa. sebab, hukum kausalitasnya tidak mengharuskan demikian.
A = JMB8
B = Jalan satu-satunya mencapai Nibbana
C = Nibbana
B1= jalan satu-satunya
hukumnya adalah
Jika A adalah B, tidak berarti C bergantung kepada A.
kita terapkan kepada kasus lain.
A = visa (kartu izin ke luar negeri?)
B = sampai ke Amerika
C = Amerika
jika Visa adalah satu-satunya jalan untuk bisa ke Amerika, tidak berarti Amerika tergantung kepada Visa.
benar tidak?
keduanya terkait erat dan bila satu sisi runtuh maka sisi lain akan menjauh..nibbhana bila tidak tercipta/hasil yang dicapai dari sebuah proses maka adakah ungkapan yang tepat atow logis seperti 1+2 =3?
silahkan simak penjelasan di atas, logis atau tidak logis?
Kang Asep- PRAJURIT
-
Posts : 11
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 26.06.13
Reputation : 0
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
nibbhana tidak pernah tercapai tanpa melalui jmb 8..kang asep wrote:tidak bisa. sebab, hukum kausalitasnya tidak mengharuskan demikian. ..hukumnya adalah
Jika A adalah B, tidak berarti C bergantung kepada A.
nibbhana adalah puncak gunung,tidak akan pernah tercapai tanpa ada jalan menuju puncak..
kamsut sayah,bahwa nibbhana (sebagai tempat yang telah ada) tidak akan dapat dicapai tanpa ada usaha..usaha itu uda ditetapkan prosedurnyah..bila tidak ada jalan bukan berarti tidak ada nibbhana tetapi nibbhana menjadi mustahil dicapai..dalam logika ini,maka nibbhana seperti menjadi hasil akhir dari sebuah perjalanan..
amerika (nibbhana) adalah akhir dari tujuan ketika seseorang mengurus visa (jmb 8).kang asep wrote:A = visa (kartu izin ke luar negeri?)
B = sampai ke Amerika
C = Amerika
jika Visa adalah satu-satunya jalan untuk bisa ke Amerika, tidak berarti Amerika tergantung kepada Visa.
sayah katakan di post #23
keduanya terkait erat dan bila satu sisi runtuh maka sisi lain akan menjauh..
bila tidak melalui jmb 8 maka nibbhana adalah mustahal dicapai..
oleh karena itu pula,sayah juga katakan kekekalan tidak membutuhkan sebab untuk mengakhiri dan tidak butuh sesuatu untuk mengawali..apakah nibbhana memiliki sifat kekal?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
apakah makhluk2 yang tidak ternoda ini akhirnyah lahir kembali?sis emil wrote:batinnya murni, tdk ternoda, sgt mendukung utk merasakan Nibbhana.
bukan sebatas jagad raya..tetapi sayah berpikir bahwa konsep tanpa awal dan tanpa akhir adalah berlaku bagi semua aspek..dan jagad ini menjadi satu dari aspek karena disinilah kita sekarang hidup..ada kaitan antara jagad saat ini dengan kita sekarang..sis emil wrote:ini permulaan apa sih yg dimaksud? Awal jagad raya?
lho kok gak dibahas di buddhism?tapi tak apalah..sayah hormati TS dengan tema "tak bertuhan" dan fokus ke ketuhanan..sedangkan obrolan di sebelah adalah ngalor ngetan ke semua penjuru..termasuk "asal mula jagad semesta"sis emil wrote:klo Anda tdk terima klo gunung itu tdk terkondisi oleh usaha pendakian kita, berarti diskusi intinya balik maneng balik maneng ke "asal mula jagad raya" yg ga dibahas di Buddhisme
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@abu hanan
tentu saja Nibbana mempunyai sifat kekal
tentu saja Nibbana mempunyai sifat kekal
Kang Asep- PRAJURIT
-
Posts : 11
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 26.06.13
Reputation : 0
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
owh..dan bugimanah definisi kekal menurut buddha?Kang Asep wrote:@abu hanan
tentu saja Nibbana mempunyai sifat kekal
karena ada dua macam yang sayah ketahui ;
1.kekal = tidak berawal dan tidak berakhir
2.kekal = ada permulaan dan tidak berakhir
bila kang asep punya nomor 3 dan seterusnyah,mohon berbagi...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
^tidak berawal dan tidak berakhir
Kang Asep- PRAJURIT
-
Posts : 11
Kepercayaan : Islam
Location : Bandung
Join date : 26.06.13
Reputation : 0
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
oleh karena jmb 8 adalah satu2nyah jalan mencapai nibbhana,apakah itu berarti jmb 8 juga bersifat kekal (tidak berawal dan tidak berakhir)?kang asep wrote:tidak berawal dan tidak berakhir
satu2nyah jalan adalah sebuah persyaratan..dan jalan adalah suatu proses..
dan untuk mencapai nibbhana,MUTLAK dibutuhkan sesuatu untuk mengawali..dan untuk mengawali tentulah bersifat terkondisi..
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
dari sisi lain dikatakan;
segala sesuatu yang terbentuk dan bersyarat adalah tidak kekal (sabbe sankhârâ aniccâ)
dan orang bisa ajah mengatakan ; sabbe sankhârâ aniccâ tidak terkait dengan nibbana..
dan sayah pun bertanyah ; mengafa?
kemudian..
Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan,Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak,
maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
(Udana VIII : 3)
sayah ubah ;
Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang tidak berawal dan tidak berakhir,maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
(Udana VIII : 3)
ada kemungkinan,frase ini memberi pengertian pada sayah bahwa jmb 8 tidak memberikan kepastian dan setiap usaha mengandung resiko kegagalan..tentu orang akan mengatakan jangan berhenti berusaha..oleh karena "ada kemungkinan" maka siapa yang berani memastikan jmb 8 adalah pasti berhasil?orang akan menjawab ; sang pelaku sendiri..
kamsut sayah dalam hal ini,nibbana adalah suatu kondisi..dan apabila dikatakan tak berkondisi adalah untuk menggambarkan/menjelaskan dengan perbandingan unsur2 jasmaniah dan yang terkait dengan jasmani.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@bro abu
batin mulanya mendukung realisasi Nibbhana, tp kan kt ga pernah tau dgn pengaruh makhluk2 lain di samping yg tergoda, apakah ia tergoda jug atau tdk, sy kan ga tahu...Hanya saja, klo org itu ud Nibbhana (yg hanya dpt diketahui diri sendiri) dy tdk akan terlahir lg...
Dalam pendakian gunung adalah tdk perlu nanya sampai percis detail gimana gunung bs terbentuk
Dalam menolong diri sendiri yg kena panah adalah tdk perlu nanya sampai siapa yg memanahku, panahnya terbuat dr apa, kayunya dihasilkan dr pohon yg mana. Ia seharusnya melalukan P3K.
Beginilah Buddhisme, tujuannya tdk utk menjawab teka-teki asal muasal dunia...klo Anda berharap mendapatkan jawaban ini dari Buddhisme, sy katakan Anda salah alamat. Klo Anda tidak puas dgn hidup, resah dan gelisah, dan ingin diobati agar hati Anda menjadi damai, tengoklah ke dalam Buddhisme...di situ lengkap dikasih tahu, mengapa tdk perlu sedih/gelisah/dll...bukan cuman dikasih tahu "sebab kita yakin dengan Buddha" tp hakikat intinya mengapa tdk perlu sedih/gelisah/dll...dan pengobatan yg spt ini, adalah pengobatan yg sejati, dan membuang segala keragu-raguan yg mungkin didapati org kalau ia dibilangin "sebab kita yakin dgn Buddha"
batin mulanya mendukung realisasi Nibbhana, tp kan kt ga pernah tau dgn pengaruh makhluk2 lain di samping yg tergoda, apakah ia tergoda jug atau tdk, sy kan ga tahu...Hanya saja, klo org itu ud Nibbhana (yg hanya dpt diketahui diri sendiri) dy tdk akan terlahir lg...
Dalam pendakian gunung adalah tdk perlu nanya sampai percis detail gimana gunung bs terbentuk
Dalam menolong diri sendiri yg kena panah adalah tdk perlu nanya sampai siapa yg memanahku, panahnya terbuat dr apa, kayunya dihasilkan dr pohon yg mana. Ia seharusnya melalukan P3K.
Beginilah Buddhisme, tujuannya tdk utk menjawab teka-teki asal muasal dunia...klo Anda berharap mendapatkan jawaban ini dari Buddhisme, sy katakan Anda salah alamat. Klo Anda tidak puas dgn hidup, resah dan gelisah, dan ingin diobati agar hati Anda menjadi damai, tengoklah ke dalam Buddhisme...di situ lengkap dikasih tahu, mengapa tdk perlu sedih/gelisah/dll...bukan cuman dikasih tahu "sebab kita yakin dengan Buddha" tp hakikat intinya mengapa tdk perlu sedih/gelisah/dll...dan pengobatan yg spt ini, adalah pengobatan yg sejati, dan membuang segala keragu-raguan yg mungkin didapati org kalau ia dibilangin "sebab kita yakin dgn Buddha"
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
dan orang bisa ajah mengatakan ; sabbe sankhârâ aniccâ tidak terkait dengan nibbana..
dan sayah pun bertanyah ; mengafa?
Karena Nibbhana adalah tdk terkondisi, sedangkan terjemahan sabbe sankhara anicca adalah "segala sesuatu yg terkondisi adalah tidak kekal"..jadi Nibbhana tdk termasuk dalam situ.
"Mengapa Nibbhana itu tidak terkondisi" mungkin inilah yg cocok ditanyakan Bung, karena Bung ga bisa nerima bhw Gunung itu uda ada dari sononya, tanpa kita mendaki atau tidak mendaki ke sana. Klo Anda sudah paham, tidak akan ada kalimat ini:
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@sis emil
pernyataan siddharta dianggap logis adalah belum atow tidak melihat bahwa segala sesuatu bersifat kekal..dan tidak ada pencipta..pernyataan siddharta dimulai dari karena ADA SEBAB dan sebab itu personified..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan.."
dan pendekatan yang sayah lakukan adalah terbalik..
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
yah..sayah ubah ..
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi membutuhkan syarat dengan kondisi?
dasar adalah ; alam material bersifat kekal meskipun berkondisi tetapi batin manusia?bukankah di batin manusia uda ada nibbhana?ibarat pertempuran abadi antara baik dan buruk..pencapaian nibbhana adalah kemenangan pendekar baik ditambah memutuskan rantai reinkarnasi..dimana setelahnyah?seperti yang sayah utarakan di sebelah,nihil (ini masih masih kesimpulan sementara)..
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
kondisi saat ini = jasad plus keinginan..dikelilingi berbagai macam hal yang dapat mengundang duka dan suka..
kondisi nibbhana = tiada keinginan dan tidak dikelilingi berbagai macam hal yang dapat mengundang duka dan suka..meskipun masih dikelilingi tetapi si manusia (saat hidup) uda gak berkeinginan..
kondisi saat ini=>jmb 8 => kondisi nibbhana
A => B => C
di dalam penjara =>jmb 8 => keluar penjara
menurut sayah,pada hakekatnyah nibbhana adalah suatu kondisi dan bila dikatakan tak terkondisi yah adalah karena gak ada kalimat yang tepat untuk mengungkapkan..
pertanyaan no 1 dan no 2 tdk dpt dicari logis tidaknya bila dibandingkan dengan sabda Sang Buddha yang dianggap logis.
pernyataan siddharta dianggap logis adalah belum atow tidak melihat bahwa segala sesuatu bersifat kekal..dan tidak ada pencipta..pernyataan siddharta dimulai dari karena ADA SEBAB dan sebab itu personified..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan.."
dan pendekatan yang sayah lakukan adalah terbalik..
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
yah..sayah ubah ..
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi membutuhkan syarat dengan kondisi?
dasar adalah ; alam material bersifat kekal meskipun berkondisi tetapi batin manusia?bukankah di batin manusia uda ada nibbhana?ibarat pertempuran abadi antara baik dan buruk..pencapaian nibbhana adalah kemenangan pendekar baik ditambah memutuskan rantai reinkarnasi..dimana setelahnyah?seperti yang sayah utarakan di sebelah,nihil (ini masih masih kesimpulan sementara)..
owh..kedamaian uda sayah dapatkan..kondisi nibbana sama persis dengan fana..perbedaan hanya di satu titik,muslim gak berpikir bahwa dirinya adalah kekal (tak berawal dan tak berakhir)..untuk itulah sayah tanyakan ;
klo Anda berharap mendapatkan jawaban ini dari Buddhisme, sy katakan Anda salah alamat.
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
gunung uda dari sono itu uda sayah pahami..dan nibbhana yang tidak terkondisi adalah karena tidak ada perasaan yang tepat untuk mengungkapkan..bergerak tetapi diam,kiri tapi kanan,panas tapi dingin dan bermacam ungkapan untuk menggambarkan betapa susahnyah meng-ilustrasikan nibbhana..dan itu bagi sayah adalah kondisi..kondisi yang berbeda dengan kondisi kita saat ini..
"Mengapa Nibbhana itu tidak terkondisi" mungkin inilah yg cocok ditanyakan Bung, karena Bung ga bisa nerima bhw Gunung itu uda ada dari sononya,
kondisi saat ini = jasad plus keinginan..dikelilingi berbagai macam hal yang dapat mengundang duka dan suka..
kondisi nibbhana = tiada keinginan dan tidak dikelilingi berbagai macam hal yang dapat mengundang duka dan suka..meskipun masih dikelilingi tetapi si manusia (saat hidup) uda gak berkeinginan..
kondisi saat ini=>jmb 8 => kondisi nibbhana
A => B => C
di dalam penjara =>jmb 8 => keluar penjara
menurut sayah,pada hakekatnyah nibbhana adalah suatu kondisi dan bila dikatakan tak terkondisi yah adalah karena gak ada kalimat yang tepat untuk mengungkapkan..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
dan pendekatan yang sayah lakukan adalah terbalik..
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
bila tidak ada pencipta, maka kelihatan kamu sendiri yang membuat dirimu bahagia atau menderita...bukan artinya tdk ada pencipta, maka timbul penderitaan atau kebahagiaan...Yg dipersoalkan di sini adalah perbuatan/kehendak Pencipta, bukan Pencipta itu sendiri...
bila ternyata segala sesuatu adalah kekal....? Ini masuk kategori imajinasi thd keruntuhan ajaran Buddha. Karena Sabbe Sankhara Anicca ud dipatenkan dan adalah keyakinan Buddhis...
ud ngomong berkali2, malas ah ngulang lagi...klo JMB 8 itu ibarat jalan ke gunung...dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
yah..sayah ubah ..
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi membutuhkan syarat dengan kondisi?
dasar adalah ; alam material bersifat kekal meskipun berkondisi tetapi batin manusia?
Kekal menurut KBBI dan agama Buddha:adj tetap (tidak berubah, tidak bergeser, dsb) selama-lamanya; abadi; lestari.
Segala sesuatu yg terkondisi ga mungkin kekal...ketika kt pangkas sebabnya, kt tdk dpt menjumpainya lagi...sama halnya dengan derita, derita itu terkondisi, derita itu jg ga kekal, ada kalanya org susah, tp ga mungkin susah terus...
jadi tidak ada istilah di Buddhisme "kekal meskipun berkondisi"
di mana Anda mendapat pengertian klo Buddha berpendapat diri manusia adalah kekal (versi KBBI) maupun kekal (tak terkondisi)? Wah, dikit lagi jadi skandal nih klo kata bung Gravelord...Pertama, gak diakuin adanya "diri" (inti ya kekal)>>>Sabbe Dhamma Anatta. Kedua, bentukan 5 agregat itu saling terkondisi/kebergantungan...perbedaan hanya di satu titik,muslim gak berpikir bahwa dirinya adalah kekal (tak berawal dan tak berakhir)..
maka tdk bisa dijawab ada penderitaan ataupun kebahagiaan, karena pemikiran tsb tdk ada di kami...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Nibbhana itu kondisi bukan tempat, dan kata yg paling pas ketika org merealisasi Nibbhana sy kira ialah damai/tenang, bukan berarti nihil. Org/makhluk yg merealisasi Nibbhana tetap mencerna rangsangan indrawi, tp tidak membiarkan rangsangan tsb mengendalikan dirinya, kehendaknya, betul ia bagaikan pendekar yg telah berhasil mengalahkan musuh. Dalam ombak lautan yg ribut memecah, Nibbhana tetap diam tdk terpengaruh. Buddhis bercita-cita ingin mencapai Nibbhana, sy kira ada kualitas, namun kualitas ini tdk tergambarkan...lain halnya klo kita menanamkan di pikiran kita Nibbhana itu tempat (spt kahyangan) yg tidak ada apa2...pemikiran nihil sy kira hadir dr sini, selain sdh terjerat pemahaman "aku memiliki atman" sehingga nampaknya atman ini harus dibinasakan di Buddhisme,,,pdhal bukan begitu.
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@sis emil
itu mangkahnyah..bila segala sesuatu (baik dan buruk adalah kehendak pencipta dan hukum kausalita adalah kehendak pencipta) itu kan uda paten sebelum siddharta menjadi bodisatva..dan ketika sesuatu yang dipatenkan buddhism menjadi pertanyaan sayah kok anda malah bilang ;
bila tidak ada kehendak pencipta dan ada hukum kausalita,apakah nasib pertapa tergantung hukum sebab akibat?
kekal,dalam trit ini menjadi satu perhatian sayah untuk memahami "kekal" dalam perspektif buddhism..dan itu sayah pikir tepat untuk di bahas di "tak bertuhannya" karena tuhan selalu identik dengan kekal..
karena nibbhana kan memutuskan rantai kausalita/tidak menghasilkan kelahiran lagi,dan bila orang tidak mau memutuskan kausalita apakah orang itu juga berada di dalam kekekalan?dan akhirnyah toh si orang ini hidup-mati berulang2..pat kai mengatakan ; derita tiada akhir cuman si patkai ini betah dengan derita..
lha itulah sayah bertanya dan menghasilkan respon;
lanjut..
nibbhana adalah kekal tak berkondisi..berarti ada kekal yang berkondisi dan sayah pikir kausalita adalah kekal berkondisi..mengafa?karena sayah berangkat dari titik ini =>tanpa nibbhana maka selamanya akan terjadi tumimbal kelahiran (reinkarnasi)..dengan nibbhana maka tidak ada reinkarnasi..
karena nibbhana kan memutuskan rantai kausalita,dan bila orang tidak mau memutuskan kausalita apakah orang itu juga berada di dalam kekekalan (karena dia gak mau memutuskan atow gak mau menjalani jmb 8)?
yang kedua,alam semesta adalah uda ada..dan karena trit ini berfokus pada "tuhan" yah sayah gak bawa itu kemari..
di dalam penjara =>jmb 8 => keluar penjara
orang yang di dalam penjara sejak menjadi janin tidak akan pernah mengetahui "bugimanah rasanya" kalow keluar penjara..
dan bagi sayah ,itu seperti beranjak dari satu keadaan/kondisi menuju kondisi lain..
kondisi yang terikat keinginan indrawi menuju kondisi tidak terikat keinginan indrawi..
contoh ;
orang berpuasa=>menahan diri dari keinginan indrawi..hanya makan bila jasmaninyah butuh makan,hanya tidur bila jasmani butuh tidur..dia tidak dibenarkan dan tidak boleh membenarkan dirinyah menuruti keinginan indrawi lebih dari kebutuhan..
orang yang tidak berpuasa tidak akan mengetahui situasi batin orang yang berpuasa dan ketika orang berpuasa mengisahkan kondisi batinnyah yah orang yang gak berpuasa tetap ajah gak ngerti "bugimanah bisa?" mungkin itu ungkapan tepat mewakili yang gak puasa terhadap situasi orang berpuasa..
orang merasa terikat dan berpikir terikat dan dikatakan terikat berbeda dengan orang yang benar2 bebas dari terikat indrawi..
rasa sedih karena kehilangan TIDAK dialami oleh orang merdeka..rasa menyesal karena gagal meraih cita2 TIDAK dialami oleh orang merdeka..mengafa?karena orang merdeka uda membebaskan diri dari belitan rasa "ke-aku-an"..
inilah yang sayah kamsutkan bahwa nibbhana adalah suatu kondisi..tetapi bukan kondisi yang terikat ruang dan waktu..bukan kondisi yang terikat berbagai peristiwa..
sehingga bila sayah mendengar ; nibbhana adalah tak terkondisi,maka dengan segera di benak sayah adalah nihilism..bila dikatakan "tak ada perasaan" maka keadaan "tak ada perasaan" itulah kondisi karena ada YANG BERUBAH .. peralihan/pergeseran dari ber-perasaan menuju tak ber-perasaan..
dan bila manusia sendiri yang menentukan derita/bahagia bagi dirinyah berarti (menurut sayah) awal mula adalah manusia (batinnyah) dan diakhiri pula oleh manusia (batinnyah)..dan itu seperti manusialah yang menentukan kekal atow tidaknyah..bila tidak ada pencipta, maka kelihatan kamu sendiri yang membuat dirimu bahagia atau menderita...Yg dipersoalkan di sini adalah perbuatan/kehendak Pencipta, bukan Pencipta itu sendiri...
itu mangkahnyah..bila segala sesuatu (baik dan buruk adalah kehendak pencipta dan hukum kausalita adalah kehendak pencipta) itu kan uda paten sebelum siddharta menjadi bodisatva..dan ketika sesuatu yang dipatenkan buddhism menjadi pertanyaan sayah kok anda malah bilang ;
sedangkan teori siddharta sendiri uda meruntuhkan (atow mungkin penentangan terhadap teori yang uda baku saat itu/hindu)..kategori imajinasi thd keruntuhan ajaran Buddha.
bila tidak ada kehendak pencipta dan ada hukum kausalita,apakah nasib pertapa tergantung hukum sebab akibat?
kekal,dalam trit ini menjadi satu perhatian sayah untuk memahami "kekal" dalam perspektif buddhism..dan itu sayah pikir tepat untuk di bahas di "tak bertuhannya" karena tuhan selalu identik dengan kekal..
apakah itu juga berlaku bahwa suka/bahagia itu terkondisi..bahagia itu juga tidak kekal?
sama halnya dengan derita, derita itu terkondisi, derita itu jg ga kekal,
karena nibbhana kan memutuskan rantai kausalita/tidak menghasilkan kelahiran lagi,dan bila orang tidak mau memutuskan kausalita apakah orang itu juga berada di dalam kekekalan?dan akhirnyah toh si orang ini hidup-mati berulang2..pat kai mengatakan ; derita tiada akhir cuman si patkai ini betah dengan derita..
lha itulah sayah bertanya dan menghasilkan respon;
jadi tidak ada istilah di Buddhisme "kekal meskipun berkondisi"
lanjut..
balik lagi ke pertanyaan sayah yang sebenarnyah juga timbul dari sutta2 buddhism..di mana Anda mendapat pengertian klo Buddha berpendapat diri manusia adalah kekal (versi KBBI) maupun kekal (tak terkondisi)?
nibbhana adalah kekal tak berkondisi..berarti ada kekal yang berkondisi dan sayah pikir kausalita adalah kekal berkondisi..mengafa?karena sayah berangkat dari titik ini =>tanpa nibbhana maka selamanya akan terjadi tumimbal kelahiran (reinkarnasi)..dengan nibbhana maka tidak ada reinkarnasi..
karena nibbhana kan memutuskan rantai kausalita,dan bila orang tidak mau memutuskan kausalita apakah orang itu juga berada di dalam kekekalan (karena dia gak mau memutuskan atow gak mau menjalani jmb 8)?
yang kedua,alam semesta adalah uda ada..dan karena trit ini berfokus pada "tuhan" yah sayah gak bawa itu kemari..
di dalam penjara =>jmb 8 => keluar penjara
orang yang di dalam penjara sejak menjadi janin tidak akan pernah mengetahui "bugimanah rasanya" kalow keluar penjara..
dan bagi sayah ,itu seperti beranjak dari satu keadaan/kondisi menuju kondisi lain..
kondisi yang terikat keinginan indrawi menuju kondisi tidak terikat keinginan indrawi..
contoh ;
orang berpuasa=>menahan diri dari keinginan indrawi..hanya makan bila jasmaninyah butuh makan,hanya tidur bila jasmani butuh tidur..dia tidak dibenarkan dan tidak boleh membenarkan dirinyah menuruti keinginan indrawi lebih dari kebutuhan..
orang yang tidak berpuasa tidak akan mengetahui situasi batin orang yang berpuasa dan ketika orang berpuasa mengisahkan kondisi batinnyah yah orang yang gak berpuasa tetap ajah gak ngerti "bugimanah bisa?" mungkin itu ungkapan tepat mewakili yang gak puasa terhadap situasi orang berpuasa..
setujuh..nibbhana adalah kondisi yang abstrak karena terkait rasa..perpindahan rasa terikat menuju rasa tidak terikat..Nibbhana itu kondisi bukan tempat
orang merasa terikat dan berpikir terikat dan dikatakan terikat berbeda dengan orang yang benar2 bebas dari terikat indrawi..
rasa sedih karena kehilangan TIDAK dialami oleh orang merdeka..rasa menyesal karena gagal meraih cita2 TIDAK dialami oleh orang merdeka..mengafa?karena orang merdeka uda membebaskan diri dari belitan rasa "ke-aku-an"..
inilah yang sayah kamsutkan bahwa nibbhana adalah suatu kondisi..tetapi bukan kondisi yang terikat ruang dan waktu..bukan kondisi yang terikat berbagai peristiwa..
sehingga bila sayah mendengar ; nibbhana adalah tak terkondisi,maka dengan segera di benak sayah adalah nihilism..bila dikatakan "tak ada perasaan" maka keadaan "tak ada perasaan" itulah kondisi karena ada YANG BERUBAH .. peralihan/pergeseran dari ber-perasaan menuju tak ber-perasaan..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
dan bila manusia sendiri yang menentukan derita/bahagia bagi dirinyah berarti (menurut sayah) awal mula adalah manusia (batinnyah) dan diakhiri pula oleh manusia (batinnyah)..dan itu seperti manusialah yang menentukan kekal atow tidaknyah..
ngeyel dr mana...? filsafat Buddhism itu sulit dicerna, tp bkn berarti maknanya mengawang2...sy katakan “yg menentukan bahagia atau derita adalah diri sndri” berarti kita yg menentukan nasib sndri, kt yg menentukan kausalita sendiri, sdgnkan hukum kausalita hanya bekerja berdasarkan kausalita yg telah kt perbuat...Sederhananya, aku pintar Matematika karena aku rajin belajar Matematika, bukan org lain, apalagi Tuhan...Spt itu tok, dan tdk ada manusia yg bisa mengekalkan dirinya, SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SEGALA SESUATU YG TERKONDISI ITU KEKAL...tidak ada.
itu mangkahnyah..bila segala sesuatu (baik dan buruk adalah kehendak pencipta dan hukum kausalita adalah kehendak pencipta) itu kan uda paten sebelum siddharta menjadi bodisatva..dan ketika sesuatu yang dipatenkan buddhism menjadi pertanyaan sayah kok anda malah bilang ;
kategori imajinasi thd keruntuhan ajaran Buddha.
PATEN Sang Buddha: Sabbe Sankhara Anicca (Segala sesuatu yg terkondisi adlh tidak kekal), Sabbe Sankhara Dukkha (Segala sesuatu yg terkondisi adalah dukkha), Sabbe Dhamma Anatta (segala sesuatu yg terkondisi dan tidak terkondisi tdk mempunyai inti)
Baik dan buruk, segala hal yg menimpa kita adalah akibat perbuatan kita sendiri, bkn org lain. Yg bs menolong sekaligus menghancurkan diri sendiri, bukan org lain.
So, sy gak pernah ngaku PATEN-nya Sang Buddha itu: baik dan buruk adalah kehendak pencipta dan hukum kausalita adalah kehendak pencipta
Ketika Anda ber-IMAJINASI dgn bertanya: bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
Kenapa sy bilang ini imajinasi atas keruntuhan ajaran Buddha?
Sebab: Buddha sdh dengan lantang mengatakan tidak ada sesuatu yg kekal di bumi ini
Kenapa sy bilang ini tdk bisa dijawab?
Sebab: Karena pemikiran tsb sama sekali ngeyel, ga ada di dlm ajaran Buddha.
bila tidak ada kehendak pencipta dan ada hukum kausalita,apakah nasib pertapa tergantung hukum sebab akibat?
kekal,dalam trit ini menjadi satu perhatian sayah untuk memahami "kekal" dalam perspektif buddhism..dan itu sayah pikir tepat untuk di bahas di "tak bertuhannya" karena tuhan selalu identik dengan kekal..
Nasib pertapa ada di tangan pertapa itu sendiri, bukan hukum sebab-akibat/kausalita/karma..Hukum hanya menindak yg telah kita perbuat, ia non-personified dan tdk punya kuasa utk mengatur2 atau menulis skenario hidup kita.
Sy klarifikasi lagi “kekal” dlm Buddhism itu ga rumit, sama dengan yg dimaksud KBBI, bahkan sama dgn kosa kata sehari2, bahwa kekal itu abadi, ga bisa ancur2...dan sesuatu yg perlu sesuatu utk menyebabkannya, tdk dpt disebut kekal. Tuhan identik dgn kekal? Bolehlah, tapi karakteristik Tuhan tentu bkn cuman itu saja, tapi juga seperti personified atau non-personified-Nya. Telah jelas Buddha menolak Tuhan yg personified. Definisi personified, ialah mirip orang, spt punya rasa keduniawian, dibuktikan dgn adanya Kehendak-Nya, dan bagi yg menerima hukum sebab-akibat tentu ini menjadi pertanyaan besar, karena bila Tuhan personified itu berbuat pengaturan thd manusia2/makhluk2, SESUNGGUHNYA DIA (TUHAN)-LAH YG MEMPUNYAI KARMA TERBAIK DAN SEKALIGUS KARMA TERBURUK. Dan dari dilemma ini, bagi Buddhis gambaran Tuhan personified menjadi jelas tdk dpt diterima.
apakah itu juga berlaku bahwa suka/bahagia itu terkondisi..bahagia itu juga tidak kekal?
karena nibbhana kan memutuskan rantai kausalita/tidak menghasilkan kelahiran lagi,dan bila orang tidak mau memutuskan kausalita apakah orang itu juga berada di dalam kekekalan? dan akhirnyah toh si orang ini hidup-mati berulang2..pat kai mengatakan ; derita tiada akhir cuman si patkai ini betah dengan derita..
Udah jelas, bahagia itu juga tidak kekal, utk jadi bahagia perlu kondisi yg membuat bahagia. Rasa bahagia itu ga ujug2 ada. Dan Nibbhana tdk pernah diartikan dgn suka/bahagia bagi org2 yg telah dapat mendalami ajaran Buddha.
Pertanyaan Bung yg sy bold di atas ANEH TAPI NYATA, nyaris berwujud skandal. Mengapa? SEKALI LAGI, Buddha tdk pernah mematenkan klo org berada dalam situasi kekekalan (kekal versi KBBI ataupun Buddhis adalah sama, klo mksd Anda “kekal” yg lain, silakan pakai kosa kata yg lain, biar saya dan pembaca lain gak bingung). Baca lagi tuh bbrp paten Sang Buddha di atas...
Org yg hidup-mati berulang2>>>>apakah ini bs disebut kekekalan? Tdk dong, tidak ada jaminan bakal jadi manusia, bs tumimbal sbg binatang atau vice versa, Pat Kai juga ga mungkin seumur hidup di setiap tumimbalnya 24 jam seumur hdp merasa derita, tp ada kebahagiaan duniawi yg dirasakannya dari cinta, meski cuman sebentar. Adalah bodoh berpikir hidup-mati berulang2 berarti kekekalan, karena itu akan menjadikan semangat utk tidak usah berupaya mengakhiri dukkha (hidup-mati berulang2 yg penuh ketidakpastian).
lha itulah sayah bertanya dan menghasilkan respon;
jadi tidak ada istilah di Buddhisme "kekal meskipun berkondisi"
jawabannya tetap sama, tidak ada yg kekal meskipun berkondisi.
“Nibbhana adalah yg tak terkondisi” dan adalah jawaban dr masalah derita/perubahan2/ketidakpastian kehidupan “yang terkondisi”. Hanya spt itu, klo dari sini kita berangkat ada yg kekal, berkondisi? Maka ini gak nyambung, dan imajinasi belaka, dari hubungannya sama kalimat awal alinea sy lho ya.
Dan sy bahas lagi soal ‘kekekalan’ org bertumimbal lahir, mungkin itu tampak spt kekal, gak ancur2...tapi ia tetap terkondisi, segala yg terkondisi adalah tdk kekal dan adalah derita. Shg klo Anda menganggapnya sbg ‘kekal’, itu adalah ilusi ‘kekekalan’.
asal muasal, dan teka-teki alam semesta pun tidak dibahas dlm Buddhisme...klo anda pun bertanya pd sy di trit yg lain, sy tdk akan pernah mampu menjwb sesuai Buddhisme.
di dalam penjara =>jmb 8 => keluar penjara
kt sebenarnya tdk terpenjara, hanya ilusi terpenjara..jadi dgn JMB 8 ilusi bahwa kita sdg terpenjara, itu habis sempurna.
setujuh..nibbhana adalah kondisi yang abstrak karena terkait rasa..perpindahan rasa terikat menuju rasa tidak terikat..
orang merasa terikat dan berpikir terikat dan dikatakan terikat berbeda dengan orang yang benar2 bebas dari terikat indrawi..
rasa sedih karena kehilangan TIDAK dialami oleh orang merdeka..rasa menyesal karena gagal meraih cita2 TIDAK dialami oleh orang merdeka..mengafa?karena orang merdeka uda membebaskan diri dari belitan rasa "ke-aku-an"..
inilah yang sayah kamsutkan bahwa nibbhana adalah suatu kondisi..tetapi bukan kondisi yang terikat ruang dan waktu..bukan kondisi yang terikat berbagai peristiwa..
sehingga bila sayah mendengar ; nibbhana adalah tak terkondisi,maka dengan segera di benak sayah adalah nihilism..bila dikatakan "tak ada perasaan" maka keadaan "tak ada perasaan" itulah kondisi karena ada YANG BERUBAH .. peralihan/pergeseran dari ber-perasaan menuju tak ber-perasaan..
yo weis, klo maksud Bung nihilsm Nibbhana spt itu...tdk ada perdebatan yg berarti, krn terbatasnya kosa kata juga.
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Buddha sdh dengan lantang mengatakan tidak ada sesuatu yg kekal di bumi ini
jawabannya tetap sama, tidak ada yg kekal meskipun berkondisi.
ini kamsut sayah ;
Buddhisme memandang alam semesta sebagai entitas hidup yang luas, di mana siklus kehidupan individu dan kematian yang berulang tanpa berhenti.
berulang dan tanpa henti,apakah tidak termasuk kekal?
ketika muslim ditanya ; bila tidak ada sang pencipta lalu gimana nasib manusia?
muslim menjawab ; gak ada kehidupan dan gak ada alam semesta
pertanyaan di ilustrasi sayah kan logika terbalik dari logika muslim..tetapi tidak termasuk kategori meruntuhkan iman..dan pondasi ajaran buddha ketika sayah bertanya secara terbalik kok malah dapat omelan?
hukum menindak berdasarkan/disebabkan perbuatan kita..bukankah itu juga kausalita?ada sebab dari perbuatan yah ada akibat dari perbuatan..seperti makan menyebabkan kenyang..Nasib pertapa ada di tangan pertapa itu sendiri, bukan hukum sebab-akibat/kausalita/karma..Hukum hanya menindak yg telah kita perbuat
nah itu kan karena meletakkan tuhan sebagai sosok yang maha dalam bingkai manusia serba lemah..SESUNGGUHNYA DIA (TUHAN)-LAH YG MEMPUNYAI KARMA TERBAIK DAN SEKALIGUS KARMA TERBURUK.
terus menerus dan berulang-ulang..apa kira2 kosa kata yang mewakili?
Buddha tdk pernah mematenkan klo org berada dalam situasi kekekalan (kekal versi KBBI ataupun Buddhis adalah sama, klo mksd Anda “kekal” yg lain, silakan pakai kosa kata yg lain, biar saya dan pembaca lain gak bingung).
http://www.artikata.com/arti-333637-kekal.html
ke·ke·kal·an n perihal (yg bersifat, berciri) tetap selama-lamanya; keabadian; kelestarian: ~ hakiki tidak terdapat di dunia fana ini
http://www.artikata.com/arti-381555-terus-menerus.html
tidak berkeputusan; tiada hentinya; bersinambung
http://www.artikata.com/arti-338345-lestari.html
tetap spt keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal;
kalow ada orang yang gak mau menempuh jmb 8,bukankah dia berada di keadaan reinkarnasi terus menerus?
reinkarnasi/tumimbal lahir kan kondisi A dengan proses A1..lha kalow bukan kekal,terus kata apa yang sayah pilih?untuk menguraikan kekal definisi sayah terkait = segala sesuatu dalam alam semesta ini tidak lain sebagai sesuatu proses yang selalu dalam keadaan bergerak..dan di dalam alam semesta ini ada kelahiran dan kematian secara berulang selama belum nibbhana..mau bantu?
anicca berarti Tidak kekal, yaitu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terus menerus mengalami perubahan. Terdapatlah dua factor, yaitu pembentukan ( uppada ) dan penghancuran ( nirodha )yang berlangsung terus menerus, yang tidak pernah berhenti walau sekejap pun. Di dalam kitab suci Tipitaka mengatakan, bilamana seorang telah menebus kesunyataan atau Dhamma, ia akan menyadari, segala sesuatu yang terbentuk pasti akan lenyap kembali..
kalow definisi kekal menurut buddhis adalah tetap dan tidak berubah plus langgeng..lha untuk mewakili terus menerus dari suatu proses itu apa?
dalam hal ini sayah kebingungan..Sabbe Dhamma Anatta (segala sesuatu yg terkondisi dan tidak terkondisi tdk mempunyai inti)
segala sesuatu yang terkondisi TIDAK KEKAL..
sedangkan nibbhana kan TIDAK TERKONDISI dan kekal
di sisi lain
segala sesuatu yang terkondisi = tidak punya inti
segala sesuatu yang tidak terkondisi = tidak punya inti
Segala sesuatu yang bersyarat maupun yang tidak bersyarat ( Nibbana ) adalah tanpa inti yang kekal
ada kesamaan diantara 2 keadaan yang berbeda dan 2 keadaan itu juga berbeda sifat..tetapi nibbhana dikatakan bersifat kekal tetapi gak punya inti yang kekal..
a = b = 1 tetapi a bukan b..
binun sayah..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
ya kena omel lah, awalnya Anda blg itu logika terbalik dari sabda Buddha, skrg aja baru ngaku itu dr islam. Dr awal sudah beda, mengapa Anda pakai utk membanding2kan dgn ajaran Buddha, toh Anda jg tahu sesuatu yg beda/bahkan ga ada di kami, ya ga ada jawabannya.ilustrasi sayah kan logika terbalik dari logika muslim..tetapi tidak termasuk kategori meruntuhkan iman..dan pondasi ajaran buddha ketika sayah bertanya secara terbalik kok malah dapat omelan?
Hukum gravitasi menjelaskan mengapa benda2 selalu jatuh vertikal ke bawah, menghadap inti bumi. Apakah hukum gravitasi itu sendiri ialah ‘benda2 yg selalu jatuh vertikal ke bawah, menghandap inti bumi’?hukum menindak berdasarkan/disebabkan perbuatan kita..bukankah itu juga kausalita?ada sebab dari perbuatan yah ada akibat dari perbuatan..seperti makan menyebabkan kenyang..
nah itu kan karena meletakkan tuhan sebagai sosok yang maha dalam bingkai manusia serba lemah..
mengapa kita hrs menyembah sesosok yg tdk mungkin akan pernah bs kt pahami, dgn bingkai lemah kita...? apalah artinya membeli mobil mewah tp kita tdk akan pernah bisa belajar mengemudikan (memahami)nya...
terus menerus dan berulang-ulang..apa kira2 kosa kata yang mewakili?
Sdh sy jawab, namun tdk dicerna..itu hanyalah ilusi kekekalan. Kita hrs melihat tumimbal lahir secara holistik, bhw ada yg menyebabkan, jg ada akibatnya (hidup-mati), dlm kondisi berubah2 yg tdk menentu, apakah ini dpt disebut ‘kekal’? Anda melihat tumimbal-nya kekal, sy katakan itu ilusi, krn klo kt kupas ke dalam, ia terdiri dr ketidakpastian2, perubahan2, spt hidup kemudian mati, mati kemudian hidup, bahagia kemudian derita, sengsara lalu senang, dst...
Nibbhana tdk berkondisi, oleh sbb itu Nibbhana tdk berinti...perlu sy koreksi Sabbe Dhamma Anatta=segala sesuatu yg terkondisi maupun tdk (segala sesuatu) adlh tdk berinti...bila tdk ada inti, apa lagi yg perlu dibahas ia inti yg kekal atau tidak kekal...segala sesuatu yang terkondisi & yg tdk terkondisi= tidak punya inti
Segala sesuatu yang bersyarat maupun yang tidak bersyarat ( Nibbana ) adalah tanpa inti yang kekal
ada kesamaan diantara 2 keadaan yang berbeda dan 2 keadaan itu juga berbeda sifat..tetapi nibbhana dikatakan bersifat kekal tetapi gak punya inti yang kekal..
a = b = 1 tetapi a bukan b..
binun sayah..
Sy pake kata ‘segala sesuatu adalah tidak memp. Inti (yg kekal), dgn maksud pemahaman roh, bknkah ini lbh gampang dicerna?
Dgn demikian tdk ada a=b=c, tp ada di antara satu-nya yg ga ekivalen
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@sis emil
ketika muslim ditanya ; bila tidak ada sang pencipta lalu gimana nasib manusia?
muslim menjawab ; gak ada kehidupan dan gak ada alam semesta
pertanyaan di ilustrasi sayah kan logika terbalik dari logika muslim.
kamsut sayah,logika peniadaan tuhan adalah logika terbalik dari keyakinan muslim yang bilang tuhan itu ada..
jadi yang sayah tanyakan (dengan menggunakan asaz bolak balik);
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
merupakan kebalikan dari perkataan siddharta di uddana Vlll/3..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan.."
atow mungkin juga ;
bila tidak ada pencipta (atow kehendak pencipta),apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
yah anda juga dapat berkata ; itu gak diajarkan..
kalow diajarkan dan sayah paham yah sayah gak tanya kan?
keliru sis..buginih..ya kena omel lah, awalnya Anda blg itu logika terbalik dari sabda Buddha, skrg aja baru ngaku itu dr islam.
ketika muslim ditanya ; bila tidak ada sang pencipta lalu gimana nasib manusia?
muslim menjawab ; gak ada kehidupan dan gak ada alam semesta
pertanyaan di ilustrasi sayah kan logika terbalik dari logika muslim.
kamsut sayah,logika peniadaan tuhan adalah logika terbalik dari keyakinan muslim yang bilang tuhan itu ada..
jadi yang sayah tanyakan (dengan menggunakan asaz bolak balik);
bila tidak ada pencipta dan ternyata segala sesuatu adalah kekal,apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
merupakan kebalikan dari perkataan siddharta di uddana Vlll/3..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan.."
atow mungkin juga ;
bila tidak ada pencipta (atow kehendak pencipta),apakah ada penderitaan atow kebahagiaan?
yah anda juga dapat berkata ; itu gak diajarkan..
kalow diajarkan dan sayah paham yah sayah gak tanya kan?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
@sis emil
x = C + lambda
y = C + beta
sama2 butuh koefesien C..
dengan bugituh,definisi YANG MUTLAK pun secara absolut tidak ada?atow mungkin bila ada definisi YANG MUTLAK maka itu seperti dwinitas?
dalam hal ini,sayah cenderung untuk berpikir bahwa definisi YANG MUTLAK adalah relatif..benarkah?
apakah kurang lebih seperti ;bila tdk ada inti, apa lagi yg perlu dibahas ia inti yg kekal atau tidak kekal...
Sy pake kata ‘segala sesuatu adalah tidak memp. Inti (yg kekal), dgn maksud pemahaman roh, bknkah ini lbh gampang dicerna?
Dgn demikian tdk ada a=b=c, tp ada di antara stua-nya yg ga ekivalen
x = C + lambda
y = C + beta
sama2 butuh koefesien C..
dengan bugituh,definisi YANG MUTLAK pun secara absolut tidak ada?atow mungkin bila ada definisi YANG MUTLAK maka itu seperti dwinitas?
dalam hal ini,sayah cenderung untuk berpikir bahwa definisi YANG MUTLAK adalah relatif..benarkah?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
sy pusing baca omongan yg terlalu complicated...
a=b=c, tiga2nya adalah sama satu sama lain
tidak ada kasus di mana a=b=c, tp ada satu di antaranya yg berbeda, tidak ada...
Knp kt jadi ngomongin ke Yang Mutlak/Absolut...?
klo Anda bertanya: definisi Yang Mutlak pun secara mutlak tdk ada...Dr segi Simbolisme dan batasan Kebenaran Relatif yg dpt dicerna akal manusia, maka benar tdk ada definisi yg sanggup menggambarkan Yang Mutlak atau non-mutlak sekali pun secara absolut...
Azas, logika bolak-balik sana-sini...bikin pusing aja, gini deh biar ga ngeles, sy jabarin mksdnya Anda:
1) Sabda Buddha favoritnya Bung di Majjhima Nikaya:101 itu logika terbalik dari ajaran islam? Yg bener aja...itu kan utk menjelaskan kontradiksi dari ajaran islam sendiri, tanpa membalik2an apapun
2) Pertanyaan Anda sudah Anda akui sendiri, pembalikan dari ajaran islam
3) Pertanyaan Anda bkn azas bolak-balik dari omongan Buddha, karena balik lagi ke poin no.2 di atas, dan poin no.1 di mana sejatinya ga ada pembalikan dr ajaran islam
Kes: Anda bilang wjr Anda bertanya, karena ini hadir dari logika bolak-balik dari logika Buddha yg membalikkan logika islam terlebih dahulu. Alasan anda gugur, dgn penjelasan sy di atas...oleh sbb itu sgt wajar kena omel...
a=b=c, tiga2nya adalah sama satu sama lain
tidak ada kasus di mana a=b=c, tp ada satu di antaranya yg berbeda, tidak ada...
Knp kt jadi ngomongin ke Yang Mutlak/Absolut...?
klo Anda bertanya: definisi Yang Mutlak pun secara mutlak tdk ada...Dr segi Simbolisme dan batasan Kebenaran Relatif yg dpt dicerna akal manusia, maka benar tdk ada definisi yg sanggup menggambarkan Yang Mutlak atau non-mutlak sekali pun secara absolut...
Azas, logika bolak-balik sana-sini...bikin pusing aja, gini deh biar ga ngeles, sy jabarin mksdnya Anda:
1) Sabda Buddha favoritnya Bung di Majjhima Nikaya:101 itu logika terbalik dari ajaran islam? Yg bener aja...itu kan utk menjelaskan kontradiksi dari ajaran islam sendiri, tanpa membalik2an apapun
2) Pertanyaan Anda sudah Anda akui sendiri, pembalikan dari ajaran islam
3) Pertanyaan Anda bkn azas bolak-balik dari omongan Buddha, karena balik lagi ke poin no.2 di atas, dan poin no.1 di mana sejatinya ga ada pembalikan dr ajaran islam
Kes: Anda bilang wjr Anda bertanya, karena ini hadir dari logika bolak-balik dari logika Buddha yg membalikkan logika islam terlebih dahulu. Alasan anda gugur, dgn penjelasan sy di atas...oleh sbb itu sgt wajar kena omel...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
Ketiadaan/Kehampaan Total tapi meliputi segala yang exist itulah TUHAN.
Tak terbayangkan.
Pabila mahu membayangkan dengan rasional, urutannya sbb:
1. Yang Mutlak, Tiada berawal dan Tiada berakhir, Kekal Abadi... Tak terikat oleh (ruang, waktu, dan segala sesuatu) sekaligus meliputi (ruang, waktu, dan segala sesuatu).
2. Yang Awal exist dengan sendirinya, tanpa diciptakan oleh Yang Mutlak... dalam kesadarannya bahwa dirinya exist tanpa ada suatu apapun.. dia menciptakan segala sesuatu.. dialah Tuhan.. dan menyadari bahwa Yang Mutlak meliputi dia juga.
Tak terbayangkan.
Pabila mahu membayangkan dengan rasional, urutannya sbb:
1. Yang Mutlak, Tiada berawal dan Tiada berakhir, Kekal Abadi... Tak terikat oleh (ruang, waktu, dan segala sesuatu) sekaligus meliputi (ruang, waktu, dan segala sesuatu).
2. Yang Awal exist dengan sendirinya, tanpa diciptakan oleh Yang Mutlak... dalam kesadarannya bahwa dirinya exist tanpa ada suatu apapun.. dia menciptakan segala sesuatu.. dialah Tuhan.. dan menyadari bahwa Yang Mutlak meliputi dia juga.
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
abu hanan wrote:oleh karena jmb 8 adalah satu2nyah jalan mencapai nibbhana,apakah itu berarti jmb 8 juga bersifat kekal (tidak berawal dan tidak berakhir)?kang asep wrote:tidak berawal dan tidak berakhir
satu2nyah jalan adalah sebuah persyaratan..dan jalan adalah suatu proses..
dan untuk mencapai nibbhana,MUTLAK dibutuhkan sesuatu untuk mengawali..dan untuk mengawali tentulah bersifat terkondisi..
dan gimana penjelasan logis bahwa sesuatu yang tak terkondisi diawali dengan kondisi?
dari sisi lain dikatakan;
segala sesuatu yang terbentuk dan bersyarat adalah tidak kekal (sabbe sankhârâ aniccâ)
dan orang bisa ajah mengatakan ; sabbe sankhârâ aniccâ tidak terkait dengan nibbana..
dan sayah pun bertanyah ; mengafa?
kemudian..
Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan,Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak,
maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
(Udana VIII : 3)
sayah ubah ;
Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang tidak berawal dan tidak berakhir,maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
(Udana VIII : 3)
ada kemungkinan,frase ini memberi pengertian pada sayah bahwa jmb 8 tidak memberikan kepastian dan setiap usaha mengandung resiko kegagalan..tentu orang akan mengatakan jangan berhenti berusaha..oleh karena "ada kemungkinan" maka siapa yang berani memastikan jmb 8 adalah pasti berhasil?orang akan menjawab ; sang pelaku sendiri..
kamsut sayah dalam hal ini,nibbana adalah suatu kondisi..dan apabila dikatakan tak berkondisi adalah untuk menggambarkan/menjelaskan dengan perbandingan unsur2 jasmaniah dan yang terkait dengan jasmani.
Nibanna adalah (kondisi yang tak terkondisi) sekaligus (tak terkondisi yang terkondisi).
Nibanna bukan suatu tempat (ruang), terikat waktu ataupun suatu makhluk.
Pabila masih 'exist' sebagai dirinya sendiri yang terikat ruang dan waktu..
walau berprobadi dewa/dewi atau malaikat atau jin atau apapun.. maka belum Nibanna.
Pabila telah Non-Exist sekaligus meliputi segala existence.. maka itulah Nibanna.
hubaya- SERSAN DUA
-
Posts : 81
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 13.07.13
Reputation : 13
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
wokeh..sayah ulangi dari awal..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan (Issara-nimmanahetu), maka para Nigantha (petapa telanjang) ini tentu juga diciptakan oleh satu Tuhan yang jahat/nakal (Papakena Issara), karena mereka kini mengalami penderitaan yang sangat mengerikan.”
(Devadaha Sutta, Majjhima Nikaya 101, Tipitaka Pali).
sebab/hasil dari CIPTAAN tuhan..bukan “Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan disebabkan oleh Tuhan
siddharta memandang tuhan yang tertinggi menciptakan sesuatu dan sesuatu itu menciptakan penderitaan dan kebahagiaan..
bener? kamsut sayah,tuhan/brahman sebagai oknum tertinggi di hindu TIDAK bertanggung jawab secara langsung..sayah katakan demikian karena siddharta berkembang di suasana hindu..
“Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan (Issara-nimmanahetu), maka para Nigantha (petapa telanjang) ini tentu juga diciptakan oleh satu Tuhan yang jahat/nakal (Papakena Issara), karena mereka kini mengalami penderitaan yang sangat mengerikan.”
(Devadaha Sutta, Majjhima Nikaya 101, Tipitaka Pali).
sebab/hasil dari CIPTAAN tuhan..bukan “Apabila, O para bhikkhu, para makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan disebabkan oleh Tuhan
siddharta memandang tuhan yang tertinggi menciptakan sesuatu dan sesuatu itu menciptakan penderitaan dan kebahagiaan..
bener? kamsut sayah,tuhan/brahman sebagai oknum tertinggi di hindu TIDAK bertanggung jawab secara langsung..sayah katakan demikian karena siddharta berkembang di suasana hindu..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tidak Bertuhannya Agama Buddha
nibbhana ada di dalam diri manusia,bila manusia telah mampu menjadikan dirinyah dalam situasi nibbhana makaPabila telah Non-Exist sekaligus meliputi segala existence.. maka itulah Nibanna.
dengan istilah lain,manusia adalah tuhan setelah menjalankan metode tertentu..hubaya wrote:Yang Awal exist dengan sendirinya, tanpa diciptakan oleh Yang Mutlak... dalam kesadarannya bahwa dirinya exist tanpa ada suatu apapun.. dia menciptakan segala sesuatu.. dialah Tuhan.. dan menyadari bahwa Yang Mutlak meliputi dia juga.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» 31 alam kehidupan dalam agama buddha
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» Agama yang tidak punya harga diri?
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» Agama yang tidak punya harga diri?
Halaman 2 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik