bersalahkah Rhoma ?
Halaman 2 dari 10 • Share
Halaman 2 dari 10 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
bersalahkah Rhoma ?
First topic message reminder :
gw sangat miris mendengar ketua MUI berkata bahwa Rhoma ceramah SARA tidak bersalah..dari awalnya saja Quran sudah salah..penuh dgn SARA.
tapi krn kaum muslim memang bodoh..doktrin yg salah dianggap benar.
muslim memang konyol..Ariel yg tidak bersalah pada siapa2 kalian penjara..sedang Rhoma biang kerok..tidak kalian bui..
coba kita bertanya dlm hati,"MENGAPA TV ONE MENGANGKAT MASALAH RHOMA
KE TV ONE?"
sebab islam mensakralkan AJARAN SARA DAN KEJAHATAN dlm Quran!!
hal inilah yg menimbulkan kontroversi (debat)
jika islam TIDAK SALAH,maka hal tsb tidak akan dijadikan masalah,sebab
sudah bukan kontroversi namanya.
konyolnya...tidak kurang dari ketua MUI berkata bahwa Rhoma tidak salah
saat mengatakan "muslim jgn memilih pemimpin yg kafir.
dan lucunya lagi tolok ukur muslim dlm hal kesucian yaitu: para pendeta Krinten!!
itu tercermin saat ketua MUI tsb menyatakan bhw pendetapun menganjurkan
memilih pemimpin Kristen.
org cerdas tidak akan memilih pemimpin berdasar agama/RAS melainkan karakter!
org2 terbelakang yg memilih karena alasan agama/RAS.
jika suatu hari presiden RI adalah keturunan Tionghoa berarti saat itu Indonesia sudah maju dlm pemikiran.seperti di USA saat ini.
seseorg tdk menjadi lebih baik krn agama tertentu.melainkan pertobatan org tsb
yg menjadikan dirinya lebih baik.agama cuma sarana tempat dia bertobat.
saat debat TV ONE,Ratna sarumpait berkata "kita tidak harus mengambil
pimpinan muslim sebab justru para koruptor dan NAPI disini mayoritas muslim.
salah seorg pimpinan FPI menyanggah Ratna sarumpait,dgn berkata diChina para koruptornya adalah komunis,dan di America para koruptornya adalah Kristen.
LALU..beberapa penonton bertepuk tangan,seolah
sanggahan pimpinan FPI itu tepat sasaran.
dasar dungu !
Sebab faktanya kita tidak sedang memilih pilkada diChina atau America!
kita memilih pemimpin jakarta.jadi disini yg jadi acuan adalah MUSLIM ATAU KAFIR YG LEBIH BERMORAL? krn muslim tdk lebih bermoral dari kafir,maka sungguh tidak tepat memilih pemimpin berdasarkan kriteria agama.apalagi agama islam !
sungguh bodoh sekali..!! hahahahaha...
kesimpulan : Rhoma bersalah dan memilih pemimpin berdasar kriteria agama/RAS adalah salah besar.
silakan bagi muslim yg mau menyanggah!!
gw sangat miris mendengar ketua MUI berkata bahwa Rhoma ceramah SARA tidak bersalah..dari awalnya saja Quran sudah salah..penuh dgn SARA.
tapi krn kaum muslim memang bodoh..doktrin yg salah dianggap benar.
muslim memang konyol..Ariel yg tidak bersalah pada siapa2 kalian penjara..sedang Rhoma biang kerok..tidak kalian bui..
coba kita bertanya dlm hati,"MENGAPA TV ONE MENGANGKAT MASALAH RHOMA
KE TV ONE?"
sebab islam mensakralkan AJARAN SARA DAN KEJAHATAN dlm Quran!!
hal inilah yg menimbulkan kontroversi (debat)
jika islam TIDAK SALAH,maka hal tsb tidak akan dijadikan masalah,sebab
sudah bukan kontroversi namanya.
konyolnya...tidak kurang dari ketua MUI berkata bahwa Rhoma tidak salah
saat mengatakan "muslim jgn memilih pemimpin yg kafir.
dan lucunya lagi tolok ukur muslim dlm hal kesucian yaitu: para pendeta Krinten!!
itu tercermin saat ketua MUI tsb menyatakan bhw pendetapun menganjurkan
memilih pemimpin Kristen.
org cerdas tidak akan memilih pemimpin berdasar agama/RAS melainkan karakter!
org2 terbelakang yg memilih karena alasan agama/RAS.
jika suatu hari presiden RI adalah keturunan Tionghoa berarti saat itu Indonesia sudah maju dlm pemikiran.seperti di USA saat ini.
seseorg tdk menjadi lebih baik krn agama tertentu.melainkan pertobatan org tsb
yg menjadikan dirinya lebih baik.agama cuma sarana tempat dia bertobat.
saat debat TV ONE,Ratna sarumpait berkata "kita tidak harus mengambil
pimpinan muslim sebab justru para koruptor dan NAPI disini mayoritas muslim.
salah seorg pimpinan FPI menyanggah Ratna sarumpait,dgn berkata diChina para koruptornya adalah komunis,dan di America para koruptornya adalah Kristen.
LALU..beberapa penonton bertepuk tangan,seolah
sanggahan pimpinan FPI itu tepat sasaran.
dasar dungu !
Sebab faktanya kita tidak sedang memilih pilkada diChina atau America!
kita memilih pemimpin jakarta.jadi disini yg jadi acuan adalah MUSLIM ATAU KAFIR YG LEBIH BERMORAL? krn muslim tdk lebih bermoral dari kafir,maka sungguh tidak tepat memilih pemimpin berdasarkan kriteria agama.apalagi agama islam !
sungguh bodoh sekali..!! hahahahaha...
kesimpulan : Rhoma bersalah dan memilih pemimpin berdasar kriteria agama/RAS adalah salah besar.
silakan bagi muslim yg mau menyanggah!!
Terakhir diubah oleh bimasakti tanggal Wed Sep 19, 2012 10:02 am, total 1 kali diubah
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:tapi yang ngajari untuk tidak milih pemimpin kafirun
adalah ilahmu, dini
bahkan juga ngajari untuk tidak milih pemimpin perempuan
Lah ... kalo memang begitu ... kok di putaran pertama ... Jokowi bisa menang ya mas wedi ?? memang mayoritas penduduk Jakarta bukan muslim ya ?? Masa iya mereka tidak mengerti mana yang benar mana yang salah ... atau mungkin menurut mereka memang tidak perlu mencampur adukkan issue agama dengan politik ?? Gimana menurut mas wedi sendiri ??
Mengenai pemimpin perempuan .... sudah dengar berita tentang walikota di Palestina ??
http://internasional.kompas.com/read/2012/09/12/18190753/Remaja.Palestina.Jadi.Walikota.Termuda.di.Dunia
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
dee-nee wrote:
Lah ... kalo memang begitu ... kok di putaran pertama ... Jokowi bisa menang ya mas wedi ?? memang mayoritas penduduk Jakarta bukan muslim ya ?? Masa iya mereka tidak mengerti mana yang benar mana yang salah ... atau mungkin menurut mereka memang tidak perlu mencampur adukkan issue agama dengan politik ?? Gimana menurut mas wedi sendiri ??
Mengenai pemimpin perempuan .... sudah dengar berita tentang walikota di Palestina ??
http://internasional.kompas.com/read/2012/09/12/18190753/Remaja.Palestina.Jadi.Walikota.Termuda.di.Dunia
ya tanya diri kalian sendiri..
kenapa tidak mengikuti ajaran ilahmu
tapi menurutku: kalian punya hati nurani dan hikmat yang dari Tuhan
ajaran ilahmu tak perlu dituruti
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:dee-nee wrote:
Lah ... kalo memang begitu ... kok di putaran pertama ... Jokowi bisa menang ya mas wedi ?? memang mayoritas penduduk Jakarta bukan muslim ya ?? Masa iya mereka tidak mengerti mana yang benar mana yang salah ... atau mungkin menurut mereka memang tidak perlu mencampur adukkan issue agama dengan politik ?? Gimana menurut mas wedi sendiri ??
Mengenai pemimpin perempuan .... sudah dengar berita tentang walikota di Palestina ??
http://internasional.kompas.com/read/2012/09/12/18190753/Remaja.Palestina.Jadi.Walikota.Termuda.di.Dunia
ya tanya diri kalian sendiri..
kenapa tidak mengikuti ajaran ilahmu
tapi menurutku: kalian punya hati nurani dan hikmat yang dari Tuhan
ajaran ilahmu tak perlu dituruti
Ga usah ngelantur ... saya tanya sama mas wedi ... menurut mas wedi apakah mayoritas warga jakarta ketika mencoblos jokowi di putaran pertama tidak mengikuti apa yang diajarkan Allah SWT ?? atau apakah ketika warga palestina memilih Bashaer Othman jadi walikota (magang) itu tidak pakai ajaran Islam ??
Ditanya malah balik nanya and ngelantur kemana2 ... norak
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
dee-nee wrote:
Ga usah ngelantur ... saya tanya sama mas wedi ... menurut mas wedi apakah mayoritas warga jakarta ketika mencoblos jokowi di putaran pertama tidak mengikuti apa yang diajarkan Allah SWT ?? atau apakah ketika warga palestina memilih Bashaer Othman jadi walikota (magang) itu tidak pakai ajaran Islam ??
Ditanya malah balik nanya and ngelantur kemana2 ... norak
tidak
karena ajaran ilahmu jangan milih pemimpin kafir atau perempuan
kalian malah milih
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:pendekar.rajawali wrote:apakah mengimplementasikan kepercayaan salah?
tidak
tapi yang salah ajaran kepercayaannya
milih pemimpin tidak didasarkan pada kualitas, integritas dan mpralitas
tapi atas dasar islam/kafir
nah, ente sendiri bilang tidak
seharusnya tahu apa yg disebut bang rhoma tentang memilih pemimpin yg muslim, karena itu bagian dari implementasi kepercayaannya..
pendekar.rajawali- SERSAN MAYOR
-
Posts : 229
Location : Indonesia Raya
Join date : 18.01.12
Reputation : 0
Re: bersalahkah Rhoma ?
pendekar.rajawali wrote:
nah, ente sendiri bilang tidak
seharusnya tahu apa yg disebut bang rhoma tentang memilih pemimpin yg muslim, karena itu bagian dari implementasi kepercayaannya..
maka yang salah adalah ajaran kepercayaannya
karena milih pemimpin tidak didasarkan pada kualitas, integritas dan moralitas
melainkan hanya atas dasar islam/kafir
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:pendekar.rajawali wrote:
nah, ente sendiri bilang tidak
seharusnya tahu apa yg disebut bang rhoma tentang memilih pemimpin yg muslim, karena itu bagian dari implementasi kepercayaannya..
maka yang salah adalah ajaran kepercayaannya
karena milih pemimpin tidak didasarkan pada kualitas, integritas dan moralitas
melainkan hanya atas dasar islam/kafir
bukan donk, itu adalah syarat pertama dan utama, jika tidak ada kandidat islam yg lain
pendekar.rajawali- SERSAN MAYOR
-
Posts : 229
Location : Indonesia Raya
Join date : 18.01.12
Reputation : 0
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:dee-nee wrote:
Ga usah ngelantur ... saya tanya sama mas wedi ... menurut mas wedi apakah mayoritas warga jakarta ketika mencoblos jokowi di putaran pertama tidak mengikuti apa yang diajarkan Allah SWT ?? atau apakah ketika warga palestina memilih Bashaer Othman jadi walikota (magang) itu tidak pakai ajaran Islam ??
Ditanya malah balik nanya and ngelantur kemana2 ... norak
tidak
karena ajaran ilahmu jangan milih pemimpin kafir atau perempuan
kalian malah milih
Maaf ... tadi internet mati dan saya ketiduran ...
menurut mas wedi tidak (jadi tidak mengikuti apa yang diajarkan Allah SWT) ... begitu kan ?? kalau menurut saya iya (artinya ... ya mereka tetap mengikuti apa yang diajarkan/diperintahkan Allah SWT) karena :
1. Saya tidak mau berburuk sangka ... dan bukan hak saya untuk menentukan apakah seorang muslim sudah benar atau belum imannya.
2. Saya menulis sebelumnya "Memang mayoritas penduduk Jakarta bukan muslim ya ?? Masa iya mereka tidak mengerti mana yang benar mana yang salah ... atau mungkin menurut mereka memang tidak perlu mencampur adukkan issue agama dengan politik ??"
Lalu bila ada muslim yang tidak mau mencampur adukkan issue agama dengan politik apakah artinya mereka sudah pasti salah agamanya?? menurut saya kita tidak bisa berkata begitu ...
Gini deh ... ga usah jauh2 ke palestina ... walikota Surabaya juga perempuan kok dan sudah terpilih dua kali oleh rakyat ... lalu apakah artinya mereka warga surabaya yang memilih si walikota menjadi tidak Islami ??
Saya sebetulnya tidak mampu berdebat soal beginian, Apakah muslim harus dipimpin oleh muslim juga atau tidak, boleh tidak oleh perempuan? ... lalu bagaimana bila kita hidup di NKRI ? dsb dsb ...
tapi berkaitan dengan TS ... saya boleh kasih video lagi yah ... saya yakin pasti sudah banyak yang nonton .... Rhoma Menggoyang SARA - ILC 14 Agustus 2012
Maksud saya memberi video ini ... daripada saya yang harus debat2an ga ada ujungnya sama mas wedi ... kita lihat saja bagaimana perdebatan tentang masalah ini dikemukakan di masyarakat ... dimana disana ada tokoh agama, budayawan dsb ... kan lumayan bisa untuk dokumentasi LI juga ... sekaligus kapan2 kita bisa nonton lagi bila terkait masalah2 yang sama (maaf kalau saya kasih video terus)
Dalam perdebatan di video ini .... saya ga ngurusin apakah bang Rhoma bersalah atau tidak menyangkut issue SARA .... tapi saya lebih suka belajar tentang bagaimana seorang muslim hidup di Indonesia dengan tetap memegang kaidah Islam ... dan di video ini ada banyak tokoh agama yang berpendapat ... silahkan kita menilai sendiri tokoh mana yang kita anggap benar ... atau mungkin non-muslim seperti mas wedi juga bisa menilai bagaimana sebagian tokoh muslim di Indonesia berpendapat berkaitan dengan masalah ini ...
Terkait topik yang sama ... saya sampaikan link berikut
http://politik.kompasiana.com/2012/09/05/petinggi-nu-di-timur-tengah-dukung-jokowi-ahok/
http://www.hidayatullah.com/read/24356/15/08/2012/benarkah-non-muslim-tapi-adil,-masuk-syarat-kepemimpinan?.html
http://www.hidayatullah.com/read/24318/13/08/2012/fauzan:-ahok-belum-bisa-dikatakan-adil.html
begitu saja ya mas wedi ... hehehehe ... soalnya saya perhatikan di lapak lain mas wedi ini kekeuh banget orangnya ... jadi saya langsung aja kasih link banyak2 ... kekekeke
btw ... saya juga ingin menanyakan momod nih .... bagaimana peraturan LI bila kita banyak2 memberi link atau video sebagai bahan refrensi ?? terima kasih ...
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
dee-nee wrote:
Maaf ... tadi internet mati dan saya ketiduran ...
menurut mas wedi tidak (jadi tidak mengikuti apa yang diajarkan Allah SWT) ... begitu kan ?? kalau menurut saya iya (artinya ... ya mereka tetap mengikuti apa yang diajarkan/diperintahkan Allah SWT) karena :
1. Saya tidak mau berburuk sangka ... dan bukan hak saya untuk menentukan apakah seorang muslim sudah benar atau belum imannya.
2. Saya menulis sebelumnya "Memang mayoritas penduduk Jakarta bukan muslim ya ?? Masa iya mereka tidak mengerti mana yang benar mana yang salah ... atau mungkin menurut mereka memang tidak perlu mencampur adukkan issue agama dengan politik ??"
Lalu bila ada muslim yang tidak mau mencampur adukkan issue agama dengan politik apakah artinya mereka sudah pasti salah agamanya?? menurut saya kita tidak bisa berkata begitu ...
Gini deh ... ga usah jauh2 ke palestina ... walikota Surabaya juga perempuan kok dan sudah terpilih dua kali oleh rakyat ... lalu apakah artinya mereka warga surabaya yang memilih si walikota menjadi tidak Islami ??
Saya sebetulnya tidak mampu berdebat soal beginian, Apakah muslim harus dipimpin oleh muslim juga atau tidak, boleh tidak oleh perempuan? ... lalu bagaimana bila kita hidup di NKRI ? dsb dsb ...
tapi berkaitan dengan TS ... saya boleh kasih video lagi yah ... saya yakin pasti sudah banyak yang nonton .... Rhoma Menggoyang SARA - ILC 14 Agustus 2012
Maksud saya memberi video ini ... daripada saya yang harus debat2an ga ada ujungnya sama mas wedi ... kita lihat saja bagaimana perdebatan tentang masalah ini dikemukakan di masyarakat ... dimana disana ada tokoh agama, budayawan dsb ... kan lumayan bisa untuk dokumentasi LI juga ... sekaligus kapan2 kita bisa nonton lagi bila terkait masalah2 yang sama (maaf kalau saya kasih video terus)
Dalam perdebatan di video ini .... saya ga ngurusin apakah bang Rhoma bersalah atau tidak menyangkut issue SARA .... tapi saya lebih suka belajar tentang bagaimana seorang muslim hidup di Indonesia dengan tetap memegang kaidah Islam ... dan di video ini ada banyak tokoh agama yang berpendapat ... silahkan kita menilai sendiri tokoh mana yang kita anggap benar ... atau mungkin non-muslim seperti mas wedi juga bisa menilai bagaimana sebagian tokoh muslim di Indonesia berpendapat berkaitan dengan masalah ini ...
Terkait topik yang sama ... saya sampaikan link berikut
http://politik.kompasiana.com/2012/09/05/petinggi-nu-di-timur-tengah-dukung-jokowi-ahok/
http://www.hidayatullah.com/read/24356/15/08/2012/benarkah-non-muslim-tapi-adil,-masuk-syarat-kepemimpinan?.html
http://www.hidayatullah.com/read/24318/13/08/2012/fauzan:-ahok-belum-bisa-dikatakan-adil.html
begitu saja ya mas wedi ... hehehehe ... soalnya saya perhatikan di lapak lain mas wedi ini kekeuh banget orangnya ... jadi saya langsung aja kasih link banyak2 ... kekekeke
btw ... saya juga ingin menanyakan momod nih .... bagaimana peraturan LI bila kita banyak2 memberi link atau video sebagai bahan refrensi ?? terima kasih ...
maka dari itu..
himkat dari Tuhan dan hati nuranimu bicara ketika memilih pemimpin
tidak kau taati perintah ilahmu untuk tidak memilih pemimpin kafir dan perempuan
suka/tidak suka itulah standard ilahmu tentang sosok pemimpin
ilahmu-lah yang mencampur-aduk urusan politik dengan agama, ternyata itupun tidak kamu setujui
lagi-lagi, hikmat dari uhan dan hati nuranimu yang bicara
bagiku pangkal persoalan bukan di rhoma irama
tetapi di ajaran yang disampaikannya itu
ket:
ILC saya sudah tonton di tivi
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:
maka dari itu..
himkat dari Tuhan dan hati nuranimu bicara ketika memilih pemimpin
tidak kau taati perintah ilahmu untuk tidak memilih pemimpin kafir dan perempuan
suka/tidak suka itulah standard ilahmu tentang sosok pemimpin
ilahmu-lah yang mencampur-aduk urusan politik dengan agama, ternyata itupun tidak kamu setujui
lagi-lagi, hikmat dari uhan dan hati nuranimu yang bicara
bagiku pangkal persoalan bukan di rhoma irama
tetapi di ajaran yang disampaikannya itu
ket:
ILC saya sudah tonton di tivi
politik dan agama bisa dijalankan bersama bila memang negara dan undang2 mengakui hal tersebut ... sama sekali ga ada masalah dengan syariah nya ... yang jadi perdebatan (masalah) adalah apakah bisa agama dan politik dimasukkan dalam ranah yang sama di Indonesia ini ??
Ada yang bilang bisa ada yang bilang tidak bisa ... ada yang lebih melihat dari sisi kemajemukan Indonesia nya ... ada yang melihat dari sisi syariah nya ... lalu apakah artinya bila kedua sisi mempunyai pandangan yang berbeda maka langsung bisa diputuskan mana yang Islami mana yang tidak Islami ?? beda pandangan bukan artinya langsung bisa ditentukan mana yang hitam dan putih ...
Bila Rhoma mengatakan bahwa ia hanya ingin menyampaikan apa yang menjadi kewajiban dia sebagai muslim yang taat .... apakah artinya dia tidak Indonesia ??
Bila Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Musthofa Ya'qub, mengatakan bahwa ada resiko yang harus ditanggung setiap pemeluk agama di Indonesia, demi menjaga kerukunan ... apakah artinya dia tidak Islami ??
Tambahan : sesuai dengan link yang saya berikan ... bila NU dan Kholili Hasib (dalam link hidayatullah) mempunyai pandangan berbeda tentang konsep adil ... apakah bisa ditentukan mana yang benar mana yang salah ...
ket: iya saya masukkan juga hanya sebagai refrensi ...
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Sep 17, 2012 11:32 am, total 1 kali diubah (Reason for editing : ada tambahan)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
ya!dee nee : kalu bila ada muslim yang tidak mau mencampur adukkan issue agama dengan
politik apakah artinya mereka sudah pasti salah agamanya??
muslim umumnya tahu ISLAM berisi SARA.dan SARA adalah keburukan.
maka muslim tdk peduli ajaran islam yg satu ini..kecuali grup FPI cs..
grup teroris cs...FUI..dst
jadi sesungguhnya muslim rame2 sudah MEMBANGKANG QURAN !!
muslim tidak percaya pada ajaran QURAN soal tdk boleh memilih pemimpin KAFIR/wanita.Gini deh ... ga usah jauh2 ke palestina ... walikota Surabaya juga
perempuan kok dan sudah terpilih dua kali oleh rakyat ... lalu apakah
artinya mereka warga surabaya yang memilih si walikota menjadi tidak
Islami ??
wakakakakakkkk...kasihan kau ini.oh manisku.sayangku dini...Saya sebetulnya tidak mampu berdebat soal beginian, Apakah muslim
harus dipimpin oleh muslim juga atau tidak, boleh tidak oleh perempuan?
... lalu bagaimana bila kita hidup di NKRI ?
nuranimu memberitahu islam keliru..soal pilih pemimpin mesti ISLAM./pria.
nuranimu berbenturan dgn ajaran islam.
padahal kau sendirilah yg mempercayai mentah2 dgn memegang prinsip bahwa Islam isinya benar semua...bukan Tuhan..
nah,bukankah Allah ingin manusia bahagia dan sejahtera?
berarti pilih pemimpin yg bisa membawa sejahtera..
ngapain berdasar agama semata? yg diutamakan adalah kejujuran,
kecakapan,dan tanggung jawab.
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
dee-nee wrote:
politik dan agama bisa dijalankan bersama bila memang negara dan undang2 mengakui hal tersebut ... sama sekali ga ada masalah dengan syariah nya ... yang jadi perdebatan (masalah) adalah apakah bisa agama dan politik dimasukkan dalam ranah yang sama di Indonesia ini ??
Ada yang bilang bisa ada yang bilang tidak bisa ... ada yang lebih melihat dari sisi kemajemukan Indonesia nya ... ada yang melihat dari sisi syariah nya ... lalu apakah artinya bila kedua sisi mempunyai pandangan yang berbeda maka langsung bisa diputuskan mana yang Islami mana yang tidak Islami ?? beda pandangan bukan artinya langsung bisa ditentukan mana yang hitam dan putih ...
Bila Rhoma mengatakan bahwa ia hanya ingin menyampaikan apa yang menjadi kewajiban dia sebagai muslim yang taat .... apakah artinya dia tidak Indonesia ??
Bila Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Musthofa Ya'qub, mengatakan bahwa ada resiko yang harus ditanggung setiap pemeluk agama di Indonesia, demi menjaga kerukunan ... apakah artinya dia tidak Islami ??
Tambahan : sesuai dengan link yang saya berikan ... bila NU dan Kholili Hasib (dalam link hidayatullah) mempunyai pandangan berbeda tentang konsep adil ... apakah bisa ditentukan mana yang benar mana yang salah ...
ket: iya saya masukkan juga hanya sebagai refrensi ...
wong standard ilahmu sudah jelas:
- jangan pilih kafrir jadi pemimpin
- jangan pilih perempuan jadi pemimpin
maka kalau mau islami, ya harus menjalankan standard tersebut
kalau mau nasionalis apalagi humanis, maka buanglah standard tersebut jauh-jauh
disitulah fungsi hati nuranimu diuji, bisa menilai sendiri kualitas standard yang seperti itu
yang hanya implementatif kalau semua islam dan semua muslimah setuju
di negara bhineka tidak menyumbang apapun selain benih pengkotak-kotakan berdasar agama
tapi itulah konsekuensi islam yang mencampur-aduk urusan agama dan kekuasaan
karena dari sononya memeng seperti itu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
@dee
kalow link video,gak ada masalah...
kalo link sumber adalah tulisan,copas aja sebagian isi atow kesimpulan...kalow cuman link ntar memberatkan pembaca via hape/lemot koneksibtw ... saya juga ingin menanyakan momod nih .... bagaimana peraturan LI bila kita banyak2 memberi link atau video sebagai bahan refrensi ?? terima kasih ...
kalow link video,gak ada masalah...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:
wong standard ilahmu sudah jelas:
- jangan pilih kafrir jadi pemimpin
- jangan pilih perempuan jadi pemimpin
maka kalau mau islami, ya harus menjalankan standard tersebut
kalau mau nasionalis apalagi humanis, maka buanglah standard tersebut jauh-jauh
disitulah fungsi hati nuranimu diuji, bisa menilai sendiri kualitas standard yang seperti itu
yang hanya implementatif kalau semua islam dan semua muslimah setuju
di negara bhineka tidak menyumbang apapun selain benih pengkotak-kotakan berdasar agama
tapi itulah konsekuensi islam yang mencampur-aduk urusan agama dan kekuasaan
karena dari sononya memeng seperti itu
loh ... NU dan Kholili Hasib (dalam link hidayatullah) saja mempunyai pandangan berbeda tentang konsep adil kok ... kenapa malah mas wedi yang maksa musti begini begitu ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
bimasakti wrote:ya!dee nee : kalu bila ada muslim yang tidak mau mencampur adukkan issue agama dengan
politik apakah artinya mereka sudah pasti salah agamanya??
muslim umumnya tahu ISLAM berisi SARA.dan SARA adalah keburukan.
maka muslim tdk peduli ajaran islam yg satu ini..kecuali grup FPI cs..
grup teroris cs...FUI..dst
jadi sesungguhnya muslim rame2 sudah MEMBANGKANG QURAN !!
Sssttt ... duduk manis aja baca saya ngomong sama mas wedi ... masa musti dibolak balik and diulang ulang lagi ...
muslim tidak percaya pada ajaran QURAN soal tdk boleh memilih pemimpin KAFIR/wanita.Gini deh ... ga usah jauh2 ke palestina ... walikota Surabaya juga
perempuan kok dan sudah terpilih dua kali oleh rakyat ... lalu apakah
artinya mereka warga surabaya yang memilih si walikota menjadi tidak
Islami ??
Pemilihan umum dilakukan berdasarkan undang2 negara .... dan dijalankan menurut undang2nya ...
Apakah kalau menjalankan undang2 artinya tidak percaya pada ajaran Quran ??
Saya sebetulnya tidak mampu berdebat soal beginian, Apakah muslim
harus dipimpin oleh muslim juga atau tidak, boleh tidak oleh perempuan?
... lalu bagaimana bila kita hidup di NKRI ?
wakakakakakkkk...kasihan kau ini.oh manisku.sayangku dini...
nuranimu memberitahu islam keliru..soal pilih pemimpin mesti ISLAM./pria.
nuranimu berbenturan dgn ajaran islam.
padahal kau sendirilah yg mempercayai mentah2 dgn memegang prinsip bahwa Islam isinya benar semua...bukan Tuhan.
yang saya bold ... buktikan !! Kalau saya menyerahkan semua beda pandangan ini pada ulama masa iya saya mau sok2an menentukan mana yang bener mana yang salah ...
nah,bukankah Allah ingin manusia bahagia dan sejahtera?
berarti pilih pemimpin yg bisa membawa sejahtera..
ngapain berdasar agama semata? yg diutamakan adalah kejujuran,
kecakapan,dan tanggung jawab.
(yang saya bold) catat !!! negara ini berdasarkan Pancasila ... tapi kemudian ada yang melihat dari konteks Indonesia sebagai NKRI ada yang melihat dari konteks syariah agama ... apa itu salah ?? ga ada urusannya sama nurani2an atau pembangkangan pada Quran ... beda pandangan kok langsung di hitam putihkan ....
Trus menurut anda ... kalo NU bilang Jokowi Ahok bisa jadi pemimpin ... lalu artinya NU lebih pakai hati nurani dengan resiko membangkang pada Quran ... gitu ??? campur aduk itu namanya ....
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Sep 17, 2012 2:08 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
abu hanan wrote:@deekalo link sumber adalah tulisan,copas aja sebagian isi atow kesimpulan...kalow cuman link ntar memberatkan pembaca via hape/lemot koneksibtw ... saya juga ingin menanyakan momod nih .... bagaimana peraturan LI bila kita banyak2 memberi link atau video sebagai bahan refrensi ?? terima kasih ...
kalow link video,gak ada masalah...
Sip sip mbah ... dilaksanakan
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
bima: muslim tidak percaya pada ajaran QURAN soal tdk boleh memilih pemimpin KAFIR/wanita.
ya!dini: Pemilihan umum dilakukan berdasarkan undang2 negara .... dan dijalankan menurut undang2nya ...
Apa berarti kalau menjalankan undang2 artinya tidak percaya pada ajaran Quran ??
muslim yg jalankan UUD sepenuhnya berarti dia tidak percaya Quran
dengan sepenuhnya. cuma ambil yg baik2 saja..
makanya Roma,baasyir dan FPI menolak UUD yg anti SARA,krn bertentangan dgn ISLAM.
bima : nuranimu memberitahu islam keliru.nuranimu berbenturan dgn islam..
aah,kau tidak jujur..cuma mau menang debat..dini : buktikan...
jika nuranimu sejalan dgn islam soal menolak pemimpin wanita dan pemimpin kafir,pasti kau tdk akan serahkan hal ini pada ulama!
tepat sekaliTrus menurut anda ... kalo NU bilang Jokowi Ahok bisa jadi pemimpin ... lalu artinya NU lebih pakai hati nurani dengan resiko membangkang pada Quran ... gitu ???
apa maksudmu??campur aduk itu namanya
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
ngapain berdasar agama semata?
makanya NII ditolak..
makanya panji gumilang mau ditangkap..
syariah hanya diterima oleh manusia2 biadab..
syariah bertentangan dgn NKRI ! bgm bisa kau sebut keduanya benar?dini : yang saya bold) catat !!! negara ini berdasarkan Pancasila ... tapi kemudian ada yang melihat dari konteks Indonesia sebagai NKRI ada yang melihat dari konteks syariah agama ... apa itu salah ??
faktanya syariah itu hitam dan aturan NKRI itu putih..beda pandangan kok langsung di hitam putihkan ....
makanya NII ditolak..
makanya panji gumilang mau ditangkap..
syariah hanya diterima oleh manusia2 biadab..
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
pertanyaan gak jelas..gak spesifik.apakah bisa agama dan politik dimasukkan dalam ranah yang sama di Indonesia ini ??
apakah nurutmu Arab memasukkan agama dan politik dlm 1 ranah?
jika para pemimpin kita dari islam radikal bisa saja NKRI jadi NII.
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
pada dasarnya setiap muslim bernurani tdk mampu berdebat soal ini..sebab nurut muslimdee nee : Saya sebetulnya tidak mampu berdebat soal beginian, Apakah muslim harus dipimpin oleh muslim juga atau tidak, boleh tidak oleh perempuan?
Quran gak masuk akal..rancu.bias gender..diskriminasi.
ngapain repot..nyatakan aja Quran berisi pesan TUHAN,namun tidak
setiap kata/kalimat dlm Quran adalah pesan TUHAN.
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: bersalahkah Rhoma ?
bimasakti wrote:
aah,kau tidak jujur..cuma mau menang debat..
jika nuranimu sejalan dgn islam soal menolak pemimpin wanita dan pemimpin kafir,pasti kau tdk akan serahkan hal ini pada ulama!
Lah saya muslim ... ya saya serahkan ulama lah ... masa iya saya mau serahkan masalah beginian sama polisi ??? Lagian ulamanya juga ulama Indonesia ... lahir di Indonesia, mengerti masalah2 di Indonesia ... mengerti Islam jauh lebih banyak daripada saya ... bukan saya ambil rujukan ulama yang lahir di arab kan ??
Penjelasan : saya serahkan para ulama di Indonesia untuk mendiskusikan masalah2 yang hanya terjadi di Indonesia
apa maksudmu??campur aduk itu namanyatepat sekaliTrus menurut anda ... kalo NU bilang Jokowi Ahok bisa jadi pemimpin ... lalu artinya NU lebih pakai hati nurani dengan resiko membangkang pada Quran ... gitu ???
NU yang dengan tegas mengatakan untuk selalu mendukung Pancasila dan NKRI pun anda anggap membangkang Quran ??
Trus FPI menurut anda apa ?? tidak membangkang Quran gitu ?? (tambahan : padahal FPI pun mendukung NKRI)
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Tue Sep 18, 2012 1:11 am, total 2 kali diubah (Reason for editing : ada tambahan)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
bimasakti wrote:pertanyaan gak jelas..gak spesifik.apakah bisa agama dan politik dimasukkan dalam ranah yang sama di Indonesia ini ??
apakah nurutmu Arab memasukkan agama dan politik dlm 1 ranah?
jika para pemimpin kita dari islam radikal bisa saja NKRI jadi NII.
Sdr. baba yang saya hormati ... Arab sama Indonesia itu sama ga ??? wadooohhh kenapa ngomongin Indonesia sampe ke Arab2 sih ...
Udah deh bicara fakta aja deh ga usah jika2 ... Sekarang ini Indonesia itu NKRI atau NII ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
dee-nee wrote:SEGOROWEDI wrote:
wong standard ilahmu sudah jelas:
- jangan pilih kafrir jadi pemimpin
- jangan pilih perempuan jadi pemimpin
maka kalau mau islami, ya harus menjalankan standard tersebut
kalau mau nasionalis apalagi humanis, maka buanglah standard tersebut jauh-jauh
disitulah fungsi hati nuranimu diuji, bisa menilai sendiri kualitas standard yang seperti itu
yang hanya implementatif kalau semua islam dan semua muslimah setuju
di negara bhineka tidak menyumbang apapun selain benih pengkotak-kotakan berdasar agama
tapi itulah konsekuensi islam yang mencampur-aduk urusan agama dan kekuasaan
karena dari sononya memeng seperti itu
loh ... NU dan Kholili Hasib (dalam link hidayatullah) saja mempunyai pandangan berbeda tentang konsep adil kok ... kenapa malah mas wedi yang maksa musti begini begitu ??
kan tidak mbahas keadilan
tapi standard ilahmu untuk milih pemimin:
- jangan pilih kafir
- jangan milih perempuan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: bersalahkah Rhoma ?
SEGOROWEDI wrote:dee-nee wrote:SEGOROWEDI wrote:
wong standard ilahmu sudah jelas:
- jangan pilih kafrir jadi pemimpin
- jangan pilih perempuan jadi pemimpin
maka kalau mau islami, ya harus menjalankan standard tersebut
kalau mau nasionalis apalagi humanis, maka buanglah standard tersebut jauh-jauh
disitulah fungsi hati nuranimu diuji, bisa menilai sendiri kualitas standard yang seperti itu
yang hanya implementatif kalau semua islam dan semua muslimah setuju
di negara bhineka tidak menyumbang apapun selain benih pengkotak-kotakan berdasar agama
tapi itulah konsekuensi islam yang mencampur-aduk urusan agama dan kekuasaan
karena dari sononya memeng seperti itu
loh ... NU dan Kholili Hasib (dalam link hidayatullah) saja mempunyai pandangan berbeda tentang konsep adil kok ... kenapa malah mas wedi yang maksa musti begini begitu ??
kan tidak mbahas keadilan
tapi standard ilahmu untuk milih pemimin:
- jangan pilih kafir
- jangan milih perempuan
Kalo NU bilang tidak apa2 milih pemimpin non-muslim asal adil ... sementara penulis hidayatullah bilang bahwa yang dimaksud adil adalah harus muslim ... trus mana yang benar ?? jadinya boleh pilih kafir atau tidak ??
saya ulang link http://www.hidayatullah.com/read/24356/15/08/2012/benarkah-non-muslim-tapi-adil,-masuk-syarat-kepemimpinan?.html
Menyusul pernyataan Ketua PBNU, Dr Said Agil Siradj di beberapa media, yang menyatakan bahwa memilih pemimpin non-Muslim tapi adil itu lebih baik daripada memilih Muslim tapi tidak adil.
bantahannya adalah
Pemimpin yang adil itu syarat utamanya harus beriman dan taat menjalankan ajaran agama. Di luar itu, tidak bisa disebut pemimpin yang ‘adalah (adil). Tanggung jawab tidak hanya kepada rakyat tetapi juga kepada Allah di akhirat.
(sebelum masuk dalam kesimpulan ini penulis juga menjelaskan beberapa hal tentang seorang pemimpin dalam perspektif Islam >>> maaf saya tidak copas di reply ini ... abis panjang banget
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Sep 17, 2012 10:27 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: bersalahkah Rhoma ?
@atas
Benarkah Non-Muslim Tapi Adil, Masuk Syarat Kepemimpinan?
Marilah kita telaah secara jujur dalam pandangan dan prinsip agama Islam.Dalam Islam, adil itu adalah istiqamah dalam menjalankan syariat. al-Jurjani dalam al-Ta’rifat, bahwa ia bermakna menjauhi diri dari dosa-dosa besar; tidak selalu melakukan dosa-dosa kecil; perbuatan yang kebanyakannya benar; meninggalkan perbuatan-perbuatan murahan, seperti kencing dan makan di jalan. Bahkan secara syariat ia merupakan kondisi istiqamah pada yang benar (haq) dengan meninggalkan segala sesuatu yang dibenci agama (syariat).
Kecuali dalam situasi peperangan. Mengutamakan panglima yang kuat daripada yang taat pada agama tapi fisiknya lemah, itu lebih baik. Karena, dalam peperangan yang dibutuhkan adalah kekuatan fisik panglima dan keahlian dalam strategi perang.
Lawan kata adil, seperti dijelaskan oleh Ahmad as-zawi, adalah menyimpang atau dzalim. Menyimpang di sini adalah menyalahi ajaran agama. Para sahabat Nabi disebut adil, karena patuhnya mereka secara tulus terhadap ajaran Nabi. Pertanyaannya sekarang, apakan non-Muslim dapat dimasukkan dalam kategori ini? Berikut ini penulis jelaskan secara singkat.
Dalam Islam, kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting. Wajib hukumnya mengangkat satu orang 'amir (pemimpin) yang adil dalam suatu komunitas masyarakat, agar komunitas sosial tersebut mampu menegakkan kebenaran dan keadilan. Sebab penegakan keadilan tidak mungkin dicapai kecuali dengan kekuasaan/otoritas seorang pemimpin yang taat pada ajaran agamanya.
Ibnu Taimiyah mengatakan, pentingnya mengangkat pemimpin yang adil disebabkan karena tanpa seorang pemimpin tidak akan tercipta ketenangan, ketentraman dan kesejahteraan dalam masyarakat. Dengan terealisasinya maslahah tersebut, selanjutnya masyarakat Islam akan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (al-falah fi al-dunya wal akhirah).
Oleh karena itu, kewajiban seorang penguasa bukan hanya menjaga kebutuhan materi masyarakat, akan tetapi lebih dari itu, memelihara ketentraman sosial dan kebenaran menjalankan agama, agar selalu dalam susana kondusif. Ia melindungi jasmani rakyatnya, juga menguatkan ruhaninya agar sesuai dengan syari’ah.
Karena peran inilah, seorang pemimpin dalam perspektif Islam memegang posisi yang sangat menentukan masa depan rakyat yang dipimpin. Maka, dalam fiqh al-siyasah seorang pemimpin disebut khalifah al-nubuwwah – pengganti Nabi baik dalam urusan dunia, agama atau Negara. Maka sistem yang dipegang seorang pemimpin juga harus kuat. Perpaduan yang ideal antara sistem dan pemimpin akan membawa rakyat pada kehiudupan makmur dan berkualitas.
Dalam kaca mata Islam, kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri. Yaitu keharusan adanya seorang pemimpin dalam seluruh perkara, apalagi perkara besar seperti negara. Sebab tidak akan ada gunanya pelaksanaan suatu sistem apabila tidak ada orang yang memimpin pelaksanaan sistem tersebut. Dalam al-Siyasah al-Syar'iyah Ibnu Taimiyah memberi petunjuk, memilih pemimpin bukan atas dasar golongan dan hubungan kekerabatan. Akan tetapi masyarakat harus mengutamakan profesionalitas dan amanah. Cara yang dipakai pun mesti menggunakan mekanisme benar, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.
Syarat kredibilitas dan amanah seorang pemimpin oleh Imam Al-Ghazaliy dalam al-Tabru al-Masluk fi Nashihati al-Muluk dimaknai sebagai seorang yang berbuat adil di antara masyarakat, melindungi rakyat dari kerusakan dan kriminalitas, dan tidak dzalim (tirani).
Imam Al-Mawardi memberi persyaratan lebih lebih rinci. Dijelaskan, bahwa seorang pemimpin haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut: Pertama, memiliki integritas, kedua, penguasaan dalam bidang ilmu Negara dan agama, agar dalam dalam menentukan kebijakan ia bisa berijtihad dengan benar, ketiga, sehat panca inderanya (mata, pendengaran, lisan tidak terganggu yang dapat menghalangi ia menjalankan tugas), keempat, anggota badannya normal tidak cacat yang dapat mengganggu tugas, kelima, pemberani memiliki keahlian siasat perang, keenam kemampuan intelektual untuk mengatur kemaslahatan rakyat, dan terakhir adalah berasal dari nasab qurays (al-ahkam al-sulthoniyah. hlm 5).
Beberapa Syarat Kepemimpinan dalam ISlam
Beberapa ulama' memberi kelengkapan syarat. Pertama, yaitu seorang pemimpin mesti mewarisi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW seperti jujur, cerdas (memiliki pengaetahuan dan kecakapan dalam memimpin), amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (mampu berkomunikasi baik dengan semua orang dari berbagai strata sosial, termasuk kepada para stafnya).
Ciri kepemimpinan Rasul ini menurut para ulama' harus dimiliki karena, seorang pemimpin dalam perspektif Islam berposisi sebagai Khalifah al-Nubuwwah.
Kedua, selain itu, potret kehidupan para khalifah terdahulu yang penuh kesadaran dan kesederhanaan menjadi kaca bagi para pemimpin saat ini. Khalifah 'Umar bin Khattab r.a misalnya, setiap malam beliau berkeliling kota Madinah untuk memastikan rakyatnya dalam kondisi aman dan terpenuhi kebutuhan makanannya.
Dalam dinasti 'Umayyah, sosok 'Umar bin 'Abdul Aziz, yang masyhur dengan julukan 'Umar ke-dua karena sifat dan karakternya mewarisi 'Umar bin Khattab r.a, terkenal dengan zuhud dan wara'nya. Padahal, kekhilafahannya pada saat itu mencapai zaman keemasan dan puncak kejayaan. Akan tetapi ia tidak larut dan lalai menikmati kekayaan negaranya.
Kesederhanaannya itu dibuktikan dengan kesahajaan memegang harta. Harta pribadi dan keluarganya diserahkan seluruhnya ke Baitul Maal. Suatu hari salah satu kerabatnya memberi hadiah buah apel, namun beliau menolak secara halus – meskipun di hari itu ia betul-betul sangat menginginkan untuk mencicipi buah apel. Beliau menolak hadiah tersebut karena khawatir hal itu menjadi risywah (suap), padahal kerabat beliau tidak bermaksud memberi suap.
Secara umum dapat disimpulkan, sosok figur pemimin ideal menurut perspektif Islam adalah; calon pemimpin haruslah seorang Muslim yang konsisten menjalankan perintah agama (isiqamah) dan tidak tiranik/berbuat dzalim – sebagaiman disyaratkan oleh al-Ghazali. Syarat ini oleh Imam al-Mawardi disebut 'adalah.
Seorang kafir juga tidak sah menjadi kepala Negara, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Nisa': 141. Jika pemimpin itu seorang Muslim yang istiqamah dan bertakwa, maka dalam menjalankan kepemimpinan ia pasti amanah.
Ketiga, persyaratan selanjutnya adalah merdeka, (bukan budak), karena seorang pemimpin tidak boleh di bawah bayang-bayang kekuasaan orang lain. Dalam konteks sekarang, tidak dalam interfensi bangsa lain apalagi menjadi boneka Negara lain. Karena, jika diinterfensi ia tidak bisa sepenuhnya menjalankan kebijakan sesuai aturan agama.
Jadi, syarat yang paling mendasar seorang pemimpin disebut adil adalah dilihat dari keimannya dan komitmennya menjalankan perintah agama.
Keempat, syarat lainnya adalah tafaqquh fi al-din (memiliki pengetahuan dan pemahaman agama yang baik), sebab menurut al-Mawardi, kepala Negara tidak hanya menguasai ilmu politik tapi juga harus menguasai agama layaknya ulama', dalam istilah lain seorang pemimpin Negara itu harus "umara' sekaligus ulama'".
Kolaborasi negarawan dan agamawan merupakan keharusan untuk menciptakan suasan aman, damai, dan sejahtera serta berjalan dalam koridor agama. Jika pengetahuan agamanya belum memadai, maka ia harus memiliki penasihat keagamaan, atau wakilnya adalah yang mengerti agama dan taat menjalankan syariat.
Oleh sebab itu, kepemimpinan dalam perspektif Islam tidak memisahkan secara dikotomis Negara-dan agama, umara dan ulama. Agama dan ulama memberi warna Negara karena pemimpin merupakan sebuah amanat yang diberikan kepada orang yang benar-benar ahli, berkualitas dan memiliki tanggungjawab yang jelas dan benar serta adil, jujur dan bermoral baik, menerima kritik membangun dan ditambah berkolaborasi dengan ulama'.
Pemimpin yang adil itu syarat utamanya harus beriman dan taat menjalankan ajaran agama. Di luar itu, tidak bisa disebut pemimpin yang ‘adalah (adil). Tanggung jawab tidak hanya kepada rakyat tetapi juga kepada Allah di akhirat.*
Penulis adalah alumni Program Kaderisasi Ulama’ ISID Gontor
Benarkah Non-Muslim Tapi Adil, Masuk Syarat Kepemimpinan?
Marilah kita telaah secara jujur dalam pandangan dan prinsip agama Islam.Dalam Islam, adil itu adalah istiqamah dalam menjalankan syariat. al-Jurjani dalam al-Ta’rifat, bahwa ia bermakna menjauhi diri dari dosa-dosa besar; tidak selalu melakukan dosa-dosa kecil; perbuatan yang kebanyakannya benar; meninggalkan perbuatan-perbuatan murahan, seperti kencing dan makan di jalan. Bahkan secara syariat ia merupakan kondisi istiqamah pada yang benar (haq) dengan meninggalkan segala sesuatu yang dibenci agama (syariat).
Kecuali dalam situasi peperangan. Mengutamakan panglima yang kuat daripada yang taat pada agama tapi fisiknya lemah, itu lebih baik. Karena, dalam peperangan yang dibutuhkan adalah kekuatan fisik panglima dan keahlian dalam strategi perang.
Lawan kata adil, seperti dijelaskan oleh Ahmad as-zawi, adalah menyimpang atau dzalim. Menyimpang di sini adalah menyalahi ajaran agama. Para sahabat Nabi disebut adil, karena patuhnya mereka secara tulus terhadap ajaran Nabi. Pertanyaannya sekarang, apakan non-Muslim dapat dimasukkan dalam kategori ini? Berikut ini penulis jelaskan secara singkat.
Dalam Islam, kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting. Wajib hukumnya mengangkat satu orang 'amir (pemimpin) yang adil dalam suatu komunitas masyarakat, agar komunitas sosial tersebut mampu menegakkan kebenaran dan keadilan. Sebab penegakan keadilan tidak mungkin dicapai kecuali dengan kekuasaan/otoritas seorang pemimpin yang taat pada ajaran agamanya.
Ibnu Taimiyah mengatakan, pentingnya mengangkat pemimpin yang adil disebabkan karena tanpa seorang pemimpin tidak akan tercipta ketenangan, ketentraman dan kesejahteraan dalam masyarakat. Dengan terealisasinya maslahah tersebut, selanjutnya masyarakat Islam akan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (al-falah fi al-dunya wal akhirah).
Oleh karena itu, kewajiban seorang penguasa bukan hanya menjaga kebutuhan materi masyarakat, akan tetapi lebih dari itu, memelihara ketentraman sosial dan kebenaran menjalankan agama, agar selalu dalam susana kondusif. Ia melindungi jasmani rakyatnya, juga menguatkan ruhaninya agar sesuai dengan syari’ah.
Karena peran inilah, seorang pemimpin dalam perspektif Islam memegang posisi yang sangat menentukan masa depan rakyat yang dipimpin. Maka, dalam fiqh al-siyasah seorang pemimpin disebut khalifah al-nubuwwah – pengganti Nabi baik dalam urusan dunia, agama atau Negara. Maka sistem yang dipegang seorang pemimpin juga harus kuat. Perpaduan yang ideal antara sistem dan pemimpin akan membawa rakyat pada kehiudupan makmur dan berkualitas.
Dalam kaca mata Islam, kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri. Yaitu keharusan adanya seorang pemimpin dalam seluruh perkara, apalagi perkara besar seperti negara. Sebab tidak akan ada gunanya pelaksanaan suatu sistem apabila tidak ada orang yang memimpin pelaksanaan sistem tersebut. Dalam al-Siyasah al-Syar'iyah Ibnu Taimiyah memberi petunjuk, memilih pemimpin bukan atas dasar golongan dan hubungan kekerabatan. Akan tetapi masyarakat harus mengutamakan profesionalitas dan amanah. Cara yang dipakai pun mesti menggunakan mekanisme benar, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.
Syarat kredibilitas dan amanah seorang pemimpin oleh Imam Al-Ghazaliy dalam al-Tabru al-Masluk fi Nashihati al-Muluk dimaknai sebagai seorang yang berbuat adil di antara masyarakat, melindungi rakyat dari kerusakan dan kriminalitas, dan tidak dzalim (tirani).
Imam Al-Mawardi memberi persyaratan lebih lebih rinci. Dijelaskan, bahwa seorang pemimpin haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut: Pertama, memiliki integritas, kedua, penguasaan dalam bidang ilmu Negara dan agama, agar dalam dalam menentukan kebijakan ia bisa berijtihad dengan benar, ketiga, sehat panca inderanya (mata, pendengaran, lisan tidak terganggu yang dapat menghalangi ia menjalankan tugas), keempat, anggota badannya normal tidak cacat yang dapat mengganggu tugas, kelima, pemberani memiliki keahlian siasat perang, keenam kemampuan intelektual untuk mengatur kemaslahatan rakyat, dan terakhir adalah berasal dari nasab qurays (al-ahkam al-sulthoniyah. hlm 5).
Beberapa Syarat Kepemimpinan dalam ISlam
Beberapa ulama' memberi kelengkapan syarat. Pertama, yaitu seorang pemimpin mesti mewarisi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW seperti jujur, cerdas (memiliki pengaetahuan dan kecakapan dalam memimpin), amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (mampu berkomunikasi baik dengan semua orang dari berbagai strata sosial, termasuk kepada para stafnya).
Ciri kepemimpinan Rasul ini menurut para ulama' harus dimiliki karena, seorang pemimpin dalam perspektif Islam berposisi sebagai Khalifah al-Nubuwwah.
Kedua, selain itu, potret kehidupan para khalifah terdahulu yang penuh kesadaran dan kesederhanaan menjadi kaca bagi para pemimpin saat ini. Khalifah 'Umar bin Khattab r.a misalnya, setiap malam beliau berkeliling kota Madinah untuk memastikan rakyatnya dalam kondisi aman dan terpenuhi kebutuhan makanannya.
Dalam dinasti 'Umayyah, sosok 'Umar bin 'Abdul Aziz, yang masyhur dengan julukan 'Umar ke-dua karena sifat dan karakternya mewarisi 'Umar bin Khattab r.a, terkenal dengan zuhud dan wara'nya. Padahal, kekhilafahannya pada saat itu mencapai zaman keemasan dan puncak kejayaan. Akan tetapi ia tidak larut dan lalai menikmati kekayaan negaranya.
Kesederhanaannya itu dibuktikan dengan kesahajaan memegang harta. Harta pribadi dan keluarganya diserahkan seluruhnya ke Baitul Maal. Suatu hari salah satu kerabatnya memberi hadiah buah apel, namun beliau menolak secara halus – meskipun di hari itu ia betul-betul sangat menginginkan untuk mencicipi buah apel. Beliau menolak hadiah tersebut karena khawatir hal itu menjadi risywah (suap), padahal kerabat beliau tidak bermaksud memberi suap.
Secara umum dapat disimpulkan, sosok figur pemimin ideal menurut perspektif Islam adalah; calon pemimpin haruslah seorang Muslim yang konsisten menjalankan perintah agama (isiqamah) dan tidak tiranik/berbuat dzalim – sebagaiman disyaratkan oleh al-Ghazali. Syarat ini oleh Imam al-Mawardi disebut 'adalah.
Seorang kafir juga tidak sah menjadi kepala Negara, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Nisa': 141. Jika pemimpin itu seorang Muslim yang istiqamah dan bertakwa, maka dalam menjalankan kepemimpinan ia pasti amanah.
Ketiga, persyaratan selanjutnya adalah merdeka, (bukan budak), karena seorang pemimpin tidak boleh di bawah bayang-bayang kekuasaan orang lain. Dalam konteks sekarang, tidak dalam interfensi bangsa lain apalagi menjadi boneka Negara lain. Karena, jika diinterfensi ia tidak bisa sepenuhnya menjalankan kebijakan sesuai aturan agama.
Jadi, syarat yang paling mendasar seorang pemimpin disebut adil adalah dilihat dari keimannya dan komitmennya menjalankan perintah agama.
Keempat, syarat lainnya adalah tafaqquh fi al-din (memiliki pengetahuan dan pemahaman agama yang baik), sebab menurut al-Mawardi, kepala Negara tidak hanya menguasai ilmu politik tapi juga harus menguasai agama layaknya ulama', dalam istilah lain seorang pemimpin Negara itu harus "umara' sekaligus ulama'".
Kolaborasi negarawan dan agamawan merupakan keharusan untuk menciptakan suasan aman, damai, dan sejahtera serta berjalan dalam koridor agama. Jika pengetahuan agamanya belum memadai, maka ia harus memiliki penasihat keagamaan, atau wakilnya adalah yang mengerti agama dan taat menjalankan syariat.
Oleh sebab itu, kepemimpinan dalam perspektif Islam tidak memisahkan secara dikotomis Negara-dan agama, umara dan ulama. Agama dan ulama memberi warna Negara karena pemimpin merupakan sebuah amanat yang diberikan kepada orang yang benar-benar ahli, berkualitas dan memiliki tanggungjawab yang jelas dan benar serta adil, jujur dan bermoral baik, menerima kritik membangun dan ditambah berkolaborasi dengan ulama'.
Pemimpin yang adil itu syarat utamanya harus beriman dan taat menjalankan ajaran agama. Di luar itu, tidak bisa disebut pemimpin yang ‘adalah (adil). Tanggung jawab tidak hanya kepada rakyat tetapi juga kepada Allah di akhirat.*
Penulis adalah alumni Program Kaderisasi Ulama’ ISID Gontor
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Halaman 2 dari 10 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Halaman 2 dari 10
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik