FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Halaman 1 dari 5 1, 2, 3, 4, 5  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Sat Jun 09, 2012 2:23 pm

Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)

Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah.

Tidak dapat disangkal bahwa bangsa Ibrani, Aram, dan Arab masih berpangkal pada El/Alaha/Allah dari Abraham/Ibrahim yang sama, sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi yang menciptakan Adam, memanggil Nuh dan kemudian memanggil Abraham/Ibrahim yang disebut sebagai Bapa Orang Beriman (atau Bapa Monotheisme) yang dalam jalur Arab secara turun-temurun oleh kaum Hanif dirayakan sebagai Idul Adha. . Sebagai imbas perceraian bahasa di Babel (Kej.11) dan situasi lingkungan yang berbeda, nama Tuhan yang sama disebut dengan dialek berbeda-beda namun masih dalam rumpun semitik (Tuhan Il/El Semitik berbeda dengan sesembahan lain seperti Brahman, Tao, atau Anatta yang dipopulerkan sebagai Yang Satu dalam inklusifisme).

Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.

Pada jalur Ibrani, sebutan El pernah merosot ditujukan kepada berhala Anak Lembu (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18), namun Musa dan para Nabi meluruskan kembali kepada El Israel (El Elohe Yisrael, Kej.33:20;46:3). Orang-orang Arab yang percaya akan Il/El Semitik/Ibrani dan juga yang menganut Kristen menyebutnya Allah dalam dialeknya. Beberapa petunjuk penggunaan pada pra-Islam dapat dilihat bahwa sejak jauh sebelum masa Kristen sudah ada bagian kitab suci Tenakh dalam bahasa Aram (Sebagian kitab Ezra, Daniel, dan Yeremia ditulis dalam bahasa Aram, a.l. Dan.2:47;5:3 mengandung nama Elah ) dan terjemahan Peshitta (Alkitab bahasa Aram) ditulis pada abad-2. Di sini El ditulis Alaha (dibaca dalam berbagai dialek seperti Elah/Eloh/Aloh/Aloho).

Yesus tidak menggunakan bahasa Ibrani melainkan Yunani dan Aram, dan di atas kayu salib Ia memanggil Bapa dengan nama El/Elo yang adalah bahasa Aram (Mat.27:46;Mrk.15:34). Di kalangan bangsa Arab pengikut Yesus, penggunaan nama Allah sudah terjadi sejak awal kekristenan jauh sebelum masa jahiliah Arab dan kelahiran Islam. Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup bernama Abd Allah. Inskripsi Zabad (512) diawali Bism al-Ilah (Dengan nama Allah) lengkap dengan tanda salib diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi Umm al-Jimmal (abad-6) menyebut Allahu ghafran (Allah yang mengampuni). Inskripsi Hurran al-Lajja (568) dan inskripsi lain pra Islam dari lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula.

Pada masa Islam lahir (abad-7), dalam Al-Quran nama Allah diakui oleh Muhammad digunakan bersama baik oleh umat Islam, Yahudi, Nasrani dan Kristen, seperti dalam ayat:
"(Yaitu) orang2 yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja2 pendeta dan gereja2 Nasrani dan gereja2 Yahudi dan mesjid2, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.22:40)
Dari kenyataan ini kita tahu bahwa nama Allah bukanlah kata Islam melainkan kata Arab sebab sudah digunakan sejak keturunan Semitik suku Arab yang menyebut El Semitik dalam dialek mereka, dan juga digunakan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen jauh sebelum kehadiran masa jahiliah dan Islam. Ulil Absar Abdala dalam seminar LAI mengakui bahwa 70% data Al-Quran berasal dari tradisi agama Yahudi dan Kristen, ini berarti Islam menggunakan istilah Allah dari kedua sumber itu dan digabungkan dengan konsep Allah nenek moyang mereka penganut agama Hanif.

Di negara-negara berbahasa Arab, saat ini ada empat Alkitab bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama Allah , dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak pernah menjadi masalah. Di Kairo kota lama, ada gereja Al-Mu alaqqah dimana dipintunya ditulis kaligrafi Arab yang berbunyi Allah Mahabah (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya Ra isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga Ben Ezra dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi Moshe Ben Ma imun menulis buku Al-Mishnah dan Dalilat el-Hairin dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana El/Elohim diterjemahkan Allah.
Dalam jalur Arab yang percaya ajaran Il/El Semitik ini tidak dapat disangkal bahwa mereka menyebut dalam dialek mereka sendiri sebagai Allah terutama untuk menunjuk Allah dari Adam, Sem (semitik), Yoktan (anak Eber, Ibranik), dan Ibrahim (Abrahamik).

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa(tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail . (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50).

Sekalipun pada masa jahiliah pra-Islam dimana banyak berhala asing diimpor dan juga disebut sebagai Ilah/Allah (karena bisa bersifat nama diri/sebutan), sejarah menunjukkan bahwa sudah sejak masa Abraham di kalangan suku Arab ada penganut agama Hanif yang mempercayai Allah Ibrahim (ini dikenang terus menerus melalui tradisi Idul Adha) terutama suku-suku Ibrahimiyah dan Ismaeliyah yang tidak menganut agama Israel maupun Kristen. Iman Ibrahim ini tetap terjaga ditengah kemerosotan agama masa jahiliah dan kemudian diteguhkan kembali oleh Islam.

Agama Islam dibawa ke Indonesia oleh orang Sufi yang berbaur dengan pribumi sejak abad-13, dan baru pada abad-16 agama Kristen masuk. Setelah 4 abad banyak kata Arab terserap ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekarang ada 1495 kata Arab menjadi kosakata bahasa Indonesia termasuk kata Allah). Sejak Kitab Injil pertama dalam bahasa Melayu karya Corneliz van Ruyl (1629) sudah digunakan nama Allah untuk menyebut El PL dan Theos PB. Corneliz tahu bahwa di negara berbahasa Arab nama Allah digunakan baik oleh orang Kristen maupun Islam, dan karena nama Allah sudah diadopsi ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia, maka penggunaan nama itu dalam terjemahan Alkitab justru tepat, karena bukan merupakan terjemahan nama El melainkan hanya dialek yang berbeda dari nama yang sama
.
Robert Morey dalam buku Islamic Invasion, confronting the world s fastest religion (1992) menyebut nama Allah adalah nama dewa bulan bangsa Babil. Bukunya memuat Appendix Moon God dan menyebut bahwa bangsa Arab menyembah dewa bulan ini, sebagai buktinya ditunjukkan gambar bulan sabit diatas kubah mesjid (h.50,51,218).

Ia menyebut Alkitab Arab ditulis pada abad-9 dan umat Kristen dipaksa penguasa Islam menulis nama Allah dalam Alkitab Arab (h.64). Sayang, Morey kurang terbuka wawasannya tentang sejarah penggunaan nama Allah sebelum masa Islam di kalangan orang Siria dan Arab, baik yang beragama Yahudi, maupun Kristen, dan juga penggunaannya dikalangan Arab Hanif pra-Islam, dan mungkin karena fobia akan Islam ia mengabaikan fakta bahwa dalam Al-Quran, Muhammad mengaku bahwa nama Allah dipakai bersama dengan umat Yahudi, Nasrani, dan Kristen (QS.22:40), tentu mereka menggunakannya lebih dahulu.
Mengenai moon god yang banyak gambar inskripsinya dalam buku Morey (h.211-218), tidak jelas apa hubungannya dengan nama Allah karena pada masa kemerosotan jahiliah sebelum hadir Islam, di kawasan Arab (kecuali kaum Hanif) memang terjadi adopsi berhala-berhala asing dimana moon god disembah sebagai hubal. Bukan hanya dewa bulan hubal tetapi pada masa jahiliah berhala lain juga disebut Allah, seperti dewa air, dewa kesuburan, Al-Atta, Al-Uzza, dll.

Menuduh bulan sabit sebagai bukti penyembahan dewa bulan jelas keliru, sebab lambang itu baru muncul di Turki pada abad-15 ol602penguasa Otoman yang mengadopsinya dari Byzantium, karena disana bulan sabit merupakan tanda kemenangan karena kemunculannya yang tiba-tiba menyelamatkan Byzantium dari serangan mendadak musuh di malam gelap. Bagi Islam, bulan sabit (hilal) adalah petunjuk ritme waktu. Muhammad mengatakan:
Wahai bulan sabit yang indah dan bulan sabit petunjuk, keyakinanku teguh kepada Dia yang telah menciptakanmu. (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.64).
Dari para pemuja nama Yahweh juga sering diajukan kutipan yang menyebut bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan/air. Kita perlu mengajak mereka agar membaca dengan benar kutipan tersebut, sebab mereka mencomot kutipan itu dari konteks ceritanya. Bila kita mempelajari konteks bacaan sekitar kutipan tersebut kita akan mengetahui bahwa penulis menyebut bahwa pada masa jahiliah nama Allah merosot ditujukan kepada berhala yang diimpor dari negeri sekeliling, namun dalam konteksnya jelas pula bahwa kemudian Islam mengembalikan kemerosotan itu kembali kepada agama hanif yang tetap mempertahankan iman agama Ibrahim. Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang menyebut nama Allah asalnya nama berhala bulan, air atau lainnya.

Mengkait-kaitkan berhala moon god Babel kuno dengan nama Allah, sama halnya dengan kalau mengkaitkan berhala anak lembu yang banyak dijumpai dalam inskripsi peninggalan Babel, Kanaan, dan Mesir kuno dengan nama Elohim dan Yahweh (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18).

Para pemuja nama Yahweh mengidap Yudaisme mania dan Islam fobia dan menuduh bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan dan baik umat Islam maupun Kristen disebut menghujat Tuhan bila menyebut nama Allah. Beberapa hal sebaiknya direnungkan oleh mereka:

• Di negara-negara berbahasa Arab penggunaan nama Allah selama 15 abad untuk menyebut Tuhan Semitik secara bersama tidak pernah menjadi masalah, dan selama empat abad penggunaan bersama nama itu di Indonesia juga tidak menimbulkan masalah. Adanya fanatisme penggunaan nama Allah di kalangan Islam tertentu dan fanatisme nama Yahweh (yang anti Allah) di kalangan Kristen-Yudaik baru terjadi belakangan ini yang isu-nya justru dikobarkan oleh para pemuja nama Yahweh itu;

• Orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sudah lebih dari 20 abad menyebut El sebagai Allah dalam dialek mereka, selama 4 abad umat Kristen di Indonesia sudah menggunakan nama Allah pula, penerjemahan nama El dan Yahweh sudah terjadi sejak zaman Ezra. Tenakh diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani (Koine), maka adalah sifat bidat (yang sempit) kalau beranggapan bahwa jutaan orang Arab Kristen selama dua milenium dan puluhan juta umat Kristen
Indonesia selama empat abad tidak selamat karena mereka menyebut nama Allah ;

• Dengan menuduh orang Islam dan Kristen yang menggunakan nama Allah sebagai menghujat , bukankah fakta sejarah telah menunjukkan bahwa label tuduhan itu justru seharusnya tertuju pada mereka sendiri karena menganggap Allah sebagai dewa bulan? Menyebut nama Allah dialek Arab sebagai dewa bulan merupakan fitnah karena didasarkan sentimen Yudaisme dan kekurang-tahuan, dan kutipan sepotong yang dicomot di luar konteks. Dapat dimaklumi kalau hal itu mendatangkan amarah kalangan Islam;

• Dengan menekankan semangat ke akar Yahudi, tidakkah mereka sadar bahwa mereka telah terpedaya mengemban misi Yudaisme yang sarat semangat anti Arab, Islam dan Kristen? (Umumnya pemuja nama Yahweh menganut faham Modalisme). Semangat mana meresahkan umat beragama dan memicu kekurang-rukunan beragama di Indonesia;

• Perlu direnungkan roh apa yang berada di dalam diri para pemuja nama Yahweh yang anti nama Allah itu, mengingat bahwa di satu sisi mereka sangat menekankan kekudusan nama Yahweh namun di sisi lain mereka begitu saja membajak karya terjemahan LAI (yang dikritiknya) dan memaksa mengganti nama-nama di dalamnya menjadi nama Ibrani. Bila umat Kristen mengemban misi memberitakan kabar sukacita Injil Kristus yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa, para pemuja nama Yahweh itu menaburkan fanatisme nama Yahweh dan menjalankan misi Yudaisme yang bersifat adu domba.

Akhirnya, umat Kristen perlu mendoakan para pemuja nama Yahweh itu agar mereka mau belajar dan mengerti kebenaran sejarah, dan tidak terjebak fanatisme sempit karena kekurang tahuan, dan agar Roh Kudus sendiri menerangi dan menaungi mereka dengan kebenaran Allah.


http://artikel.sabda.org/nama_allah

silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka......
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Tue Jun 12, 2012 3:34 pm

Alloh SWT adalah NAMA ilah yang disembah Muhammad
padahal di Alkitab El/Elohim/Eloah adalah BUKAN NAMA melainkan term untuk menyebut Tuhan
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by Orang_Pinggiran Tue Jun 12, 2012 5:15 pm

nice info
mantaf bung HT.. kayaknya wawasan sampeyan luas. ijin nyimak
Orang_Pinggiran
Orang_Pinggiran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 13, 2012 2:56 pm

SEGOROWEDI wrote:Alloh SWT adalah NAMA ilah yang disembah Muhammad
padahal di Alkitab El/Elohim/Eloah adalah BUKAN NAMA melainkan term untuk menyebut Tuhan

bung segerowedi.... silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka dl...... sudahkah anda melakukannya???? kalau sudah bawa dimari hasil diskusi anda dgn mereka....

hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 13, 2012 3:01 pm

Orang_Pinggiran wrote: nice info
mantaf bung HT.. kayaknya wawasan sampeyan luas. ijin nyimak

saya gada apa2nya bung OP dibandingkan dgn akhi2 disini... malah saya byk belajar dr temen2 disini....

:surban:
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Wed Jun 13, 2012 9:20 pm

hamba tuhan wrote:
bung segerowedi.... silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka dl...... sudahkah anda melakukannya???? kalau sudah bawa dimari hasil diskusi anda dgn mereka....

gak ada yang perlu dilawan, cukup saya klarifikasi di sini
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Thu Jun 14, 2012 12:30 pm

SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:
bung segerowedi.... silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka dl...... sudahkah anda melakukannya???? kalau sudah bawa dimari hasil diskusi anda dgn mereka....

gak ada yang perlu dilawan, cukup saya klarifikasi di sini

yadah... silakan mulai klarifikasi artikel diatas dmn ada kesalahannya bung wed.... monggo
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty oleh2 buat bung segerowedi tentang nama Tuhan

Post by barabasmurtad Tue Jun 19, 2012 2:37 pm

hamba tuhan wrote:Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)

Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah.

Tidak dapat disangkal bahwa bangsa Ibrani, Aram, dan Arab masih berpangkal pada El/Alaha/Allah dari Abraham/Ibrahim yang sama, sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi yang menciptakan Adam, memanggil Nuh dan kemudian memanggil Abraham/Ibrahim yang disebut sebagai Bapa Orang Beriman (atau Bapa Monotheisme) yang dalam jalur Arab secara turun-temurun oleh kaum Hanif dirayakan sebagai Idul Adha. . Sebagai imbas perceraian bahasa di Babel (Kej.11) dan situasi lingkungan yang berbeda, nama Tuhan yang sama disebut dengan dialek berbeda-beda namun masih dalam rumpun semitik (Tuhan Il/El Semitik berbeda dengan sesembahan lain seperti Brahman, Tao, atau Anatta yang dipopulerkan sebagai Yang Satu dalam inklusifisme).

Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.

Pada jalur Ibrani, sebutan El pernah merosot ditujukan kepada berhala Anak Lembu (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18), namun Musa dan para Nabi meluruskan kembali kepada El Israel (El Elohe Yisrael, Kej.33:20;46:3). Orang-orang Arab yang percaya akan Il/El Semitik/Ibrani dan juga yang menganut Kristen menyebutnya Allah dalam dialeknya. Beberapa petunjuk penggunaan pada pra-Islam dapat dilihat bahwa sejak jauh sebelum masa Kristen sudah ada bagian kitab suci Tenakh dalam bahasa Aram (Sebagian kitab Ezra, Daniel, dan Yeremia ditulis dalam bahasa Aram, a.l. Dan.2:47;5:3 mengandung nama Elah ) dan terjemahan Peshitta (Alkitab bahasa Aram) ditulis pada abad-2. Di sini El ditulis Alaha (dibaca dalam berbagai dialek seperti Elah/Eloh/Aloh/Aloho).

Yesus tidak menggunakan bahasa Ibrani melainkan Yunani dan Aram, dan di atas kayu salib Ia memanggil Bapa dengan nama El/Elo yang adalah bahasa Aram (Mat.27:46;Mrk.15:34). Di kalangan bangsa Arab pengikut Yesus, penggunaan nama Allah sudah terjadi sejak awal kekristenan jauh sebelum masa jahiliah Arab dan kelahiran Islam. Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup bernama Abd Allah. Inskripsi Zabad (512) diawali Bism al-Ilah (Dengan nama Allah) lengkap dengan tanda salib diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi Umm al-Jimmal (abad-6) menyebut Allahu ghafran (Allah yang mengampuni). Inskripsi Hurran al-Lajja (568) dan inskripsi lain pra Islam dari lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula.

Pada masa Islam lahir (abad-7), dalam Al-Quran nama Allah diakui oleh Muhammad digunakan bersama baik oleh umat Islam, Yahudi, Nasrani dan Kristen, seperti dalam ayat:
"(Yaitu) orang2 yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja2 pendeta dan gereja2 Nasrani dan gereja2 Yahudi dan mesjid2, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.22:40)
Dari kenyataan ini kita tahu bahwa nama Allah bukanlah kata Islam melainkan kata Arab sebab sudah digunakan sejak keturunan Semitik suku Arab yang menyebut El Semitik dalam dialek mereka, dan juga digunakan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen jauh sebelum kehadiran masa jahiliah dan Islam. Ulil Absar Abdala dalam seminar LAI mengakui bahwa 70% data Al-Quran berasal dari tradisi agama Yahudi dan Kristen, ini berarti Islam menggunakan istilah Allah dari kedua sumber itu dan digabungkan dengan konsep Allah nenek moyang mereka penganut agama Hanif.

Di negara-negara berbahasa Arab, saat ini ada empat Alkitab bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama Allah , dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak pernah menjadi masalah. Di Kairo kota lama, ada gereja Al-Mu alaqqah dimana dipintunya ditulis kaligrafi Arab yang berbunyi Allah Mahabah (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya Ra isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga Ben Ezra dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi Moshe Ben Ma imun menulis buku Al-Mishnah dan Dalilat el-Hairin dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana El/Elohim diterjemahkan Allah.
Dalam jalur Arab yang percaya ajaran Il/El Semitik ini tidak dapat disangkal bahwa mereka menyebut dalam dialek mereka sendiri sebagai Allah terutama untuk menunjuk Allah dari Adam, Sem (semitik), Yoktan (anak Eber, Ibranik), dan Ibrahim (Abrahamik).

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa(tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail . (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50).

Sekalipun pada masa jahiliah pra-Islam dimana banyak berhala asing diimpor dan juga disebut sebagai Ilah/Allah (karena bisa bersifat nama diri/sebutan), sejarah menunjukkan bahwa sudah sejak masa Abraham di kalangan suku Arab ada penganut agama Hanif yang mempercayai Allah Ibrahim (ini dikenang terus menerus melalui tradisi Idul Adha) terutama suku-suku Ibrahimiyah dan Ismaeliyah yang tidak menganut agama Israel maupun Kristen. Iman Ibrahim ini tetap terjaga ditengah kemerosotan agama masa jahiliah dan kemudian diteguhkan kembali oleh Islam.

Agama Islam dibawa ke Indonesia oleh orang Sufi yang berbaur dengan pribumi sejak abad-13, dan baru pada abad-16 agama Kristen masuk. Setelah 4 abad banyak kata Arab terserap ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekarang ada 1495 kata Arab menjadi kosakata bahasa Indonesia termasuk kata Allah). Sejak Kitab Injil pertama dalam bahasa Melayu karya Corneliz van Ruyl (1629) sudah digunakan nama Allah untuk menyebut El PL dan Theos PB. Corneliz tahu bahwa di negara berbahasa Arab nama Allah digunakan baik oleh orang Kristen maupun Islam, dan karena nama Allah sudah diadopsi ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia, maka penggunaan nama itu dalam terjemahan Alkitab justru tepat, karena bukan merupakan terjemahan nama El melainkan hanya dialek yang berbeda dari nama yang sama
.
Robert Morey dalam buku Islamic Invasion, confronting the world s fastest religion (1992) menyebut nama Allah adalah nama dewa bulan bangsa Babil. Bukunya memuat Appendix Moon God dan menyebut bahwa bangsa Arab menyembah dewa bulan ini, sebagai buktinya ditunjukkan gambar bulan sabit diatas kubah mesjid (h.50,51,218).

Ia menyebut Alkitab Arab ditulis pada abad-9 dan umat Kristen dipaksa penguasa Islam menulis nama Allah dalam Alkitab Arab (h.64). Sayang, Morey kurang terbuka wawasannya tentang sejarah penggunaan nama Allah sebelum masa Islam di kalangan orang Siria dan Arab, baik yang beragama Yahudi, maupun Kristen, dan juga penggunaannya dikalangan Arab Hanif pra-Islam, dan mungkin karena fobia akan Islam ia mengabaikan fakta bahwa dalam Al-Quran, Muhammad mengaku bahwa nama Allah dipakai bersama dengan umat Yahudi, Nasrani, dan Kristen (QS.22:40), tentu mereka menggunakannya lebih dahulu.
Mengenai moon god yang banyak gambar inskripsinya dalam buku Morey (h.211-218), tidak jelas apa hubungannya dengan nama Allah karena pada masa kemerosotan jahiliah sebelum hadir Islam, di kawasan Arab (kecuali kaum Hanif) memang terjadi adopsi berhala-berhala asing dimana moon god disembah sebagai hubal. Bukan hanya dewa bulan hubal tetapi pada masa jahiliah berhala lain juga disebut Allah, seperti dewa air, dewa kesuburan, Al-Atta, Al-Uzza, dll.

Menuduh bulan sabit sebagai bukti penyembahan dewa bulan jelas keliru, sebab lambang itu baru muncul di Turki pada abad-15 ol602penguasa Otoman yang mengadopsinya dari Byzantium, karena disana bulan sabit merupakan tanda kemenangan karena kemunculannya yang tiba-tiba menyelamatkan Byzantium dari serangan mendadak musuh di malam gelap. Bagi Islam, bulan sabit (hilal) adalah petunjuk ritme waktu. Muhammad mengatakan:
Wahai bulan sabit yang indah dan bulan sabit petunjuk, keyakinanku teguh kepada Dia yang telah menciptakanmu. (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.64).
Dari para pemuja nama Yahweh juga sering diajukan kutipan yang menyebut bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan/air. Kita perlu mengajak mereka agar membaca dengan benar kutipan tersebut, sebab mereka mencomot kutipan itu dari konteks ceritanya. Bila kita mempelajari konteks bacaan sekitar kutipan tersebut kita akan mengetahui bahwa penulis menyebut bahwa pada masa jahiliah nama Allah merosot ditujukan kepada berhala yang diimpor dari negeri sekeliling, namun dalam konteksnya jelas pula bahwa kemudian Islam mengembalikan kemerosotan itu kembali kepada agama hanif yang tetap mempertahankan iman agama Ibrahim. Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang menyebut nama Allah asalnya nama berhala bulan, air atau lainnya.

Mengkait-kaitkan berhala moon god Babel kuno dengan nama Allah, sama halnya dengan kalau mengkaitkan berhala anak lembu yang banyak dijumpai dalam inskripsi peninggalan Babel, Kanaan, dan Mesir kuno dengan nama Elohim dan Yahweh (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18).

Para pemuja nama Yahweh mengidap Yudaisme mania dan Islam fobia dan menuduh bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan dan baik umat Islam maupun Kristen disebut menghujat Tuhan bila menyebut nama Allah. Beberapa hal sebaiknya direnungkan oleh mereka:

• Di negara-negara berbahasa Arab penggunaan nama Allah selama 15 abad untuk menyebut Tuhan Semitik secara bersama tidak pernah menjadi masalah, dan selama empat abad penggunaan bersama nama itu di Indonesia juga tidak menimbulkan masalah. Adanya fanatisme penggunaan nama Allah di kalangan Islam tertentu dan fanatisme nama Yahweh (yang anti Allah) di kalangan Kristen-Yudaik baru terjadi belakangan ini yang isu-nya justru dikobarkan oleh para pemuja nama Yahweh itu;

• Orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sudah lebih dari 20 abad menyebut El sebagai Allah dalam dialek mereka, selama 4 abad umat Kristen di Indonesia sudah menggunakan nama Allah pula, penerjemahan nama El dan Yahweh sudah terjadi sejak zaman Ezra. Tenakh diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani (Koine), maka adalah sifat bidat (yang sempit) kalau beranggapan bahwa jutaan orang Arab Kristen selama dua milenium dan puluhan juta umat Kristen
Indonesia selama empat abad tidak selamat karena mereka menyebut nama Allah ;

• Dengan menuduh orang Islam dan Kristen yang menggunakan nama Allah sebagai menghujat , bukankah fakta sejarah telah menunjukkan bahwa label tuduhan itu justru seharusnya tertuju pada mereka sendiri karena menganggap Allah sebagai dewa bulan? Menyebut nama Allah dialek Arab sebagai dewa bulan merupakan fitnah karena didasarkan sentimen Yudaisme dan kekurang-tahuan, dan kutipan sepotong yang dicomot di luar konteks. Dapat dimaklumi kalau hal itu mendatangkan amarah kalangan Islam;

• Dengan menekankan semangat ke akar Yahudi, tidakkah mereka sadar bahwa mereka telah terpedaya mengemban misi Yudaisme yang sarat semangat anti Arab, Islam dan Kristen? (Umumnya pemuja nama Yahweh menganut faham Modalisme). Semangat mana meresahkan umat beragama dan memicu kekurang-rukunan beragama di Indonesia;

• Perlu direnungkan roh apa yang berada di dalam diri para pemuja nama Yahweh yang anti nama Allah itu, mengingat bahwa di satu sisi mereka sangat menekankan kekudusan nama Yahweh namun di sisi lain mereka begitu saja membajak karya terjemahan LAI (yang dikritiknya) dan memaksa mengganti nama-nama di dalamnya menjadi nama Ibrani. Bila umat Kristen mengemban misi memberitakan kabar sukacita Injil Kristus yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa, para pemuja nama Yahweh itu menaburkan fanatisme nama Yahweh dan menjalankan misi Yudaisme yang bersifat adu domba.

Akhirnya, umat Kristen perlu mendoakan para pemuja nama Yahweh itu agar mereka mau belajar dan mengerti kebenaran sejarah, dan tidak terjebak fanatisme sempit karena kekurang tahuan, dan agar Roh Kudus sendiri menerangi dan menaungi mereka dengan kebenaran Allah.


http://artikel.sabda.org/nama_allah

silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka......

SAYA INGIN MENYOROTI PERNYATAAN ANDA YANG MENYATAKAN:
Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.
APAKAH ANDA BERPENDAPAT BAHWA ISLAM MENYEMBAH ALLAH YANG SAMA DENGAN KRISTEN DAN YAHUDI???

SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN ANDA, KARENA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM BUKAN ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB, KARENA BILA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM SAMA DENGAN YANG DISEMBAH KRISTEN DAN YAHUDI, MAKA, MUHAMMAD TIDAKLAH SAH MENJADI NABI ISLAM KARENA PERJANJIAN LAMA TIDAK PERNAH MENUBUATKANNYA DAN KARENA PENDAPAT MUSLIM BAHWA NABI2 DALAM INJIL ADALAH NABI2 YANG DIUTUS UNTUK KAUM YAHUDI, MAKA TIDAKLAH MUNGKIN ADA NUBUATAN TENTANG MUHAMMAD DI DALAMNYA
avatar
barabasmurtad
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Age : 80
Posts : 408
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 26.11.11
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by putramentari Tue Jun 19, 2012 2:47 pm

barabasmurtad wrote:
hamba tuhan wrote:Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)

Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah.

Tidak dapat disangkal bahwa bangsa Ibrani, Aram, dan Arab masih berpangkal pada El/Alaha/Allah dari Abraham/Ibrahim yang sama, sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi yang menciptakan Adam, memanggil Nuh dan kemudian memanggil Abraham/Ibrahim yang disebut sebagai Bapa Orang Beriman (atau Bapa Monotheisme) yang dalam jalur Arab secara turun-temurun oleh kaum Hanif dirayakan sebagai Idul Adha. . Sebagai imbas perceraian bahasa di Babel (Kej.11) dan situasi lingkungan yang berbeda, nama Tuhan yang sama disebut dengan dialek berbeda-beda namun masih dalam rumpun semitik (Tuhan Il/El Semitik berbeda dengan sesembahan lain seperti Brahman, Tao, atau Anatta yang dipopulerkan sebagai Yang Satu dalam inklusifisme).

Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.

Pada jalur Ibrani, sebutan El pernah merosot ditujukan kepada berhala Anak Lembu (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18), namun Musa dan para Nabi meluruskan kembali kepada El Israel (El Elohe Yisrael, Kej.33:20;46:3). Orang-orang Arab yang percaya akan Il/El Semitik/Ibrani dan juga yang menganut Kristen menyebutnya Allah dalam dialeknya. Beberapa petunjuk penggunaan pada pra-Islam dapat dilihat bahwa sejak jauh sebelum masa Kristen sudah ada bagian kitab suci Tenakh dalam bahasa Aram (Sebagian kitab Ezra, Daniel, dan Yeremia ditulis dalam bahasa Aram, a.l. Dan.2:47;5:3 mengandung nama Elah ) dan terjemahan Peshitta (Alkitab bahasa Aram) ditulis pada abad-2. Di sini El ditulis Alaha (dibaca dalam berbagai dialek seperti Elah/Eloh/Aloh/Aloho).

Yesus tidak menggunakan bahasa Ibrani melainkan Yunani dan Aram, dan di atas kayu salib Ia memanggil Bapa dengan nama El/Elo yang adalah bahasa Aram (Mat.27:46;Mrk.15:34). Di kalangan bangsa Arab pengikut Yesus, penggunaan nama Allah sudah terjadi sejak awal kekristenan jauh sebelum masa jahiliah Arab dan kelahiran Islam. Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup bernama Abd Allah. Inskripsi Zabad (512) diawali Bism al-Ilah (Dengan nama Allah) lengkap dengan tanda salib diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi Umm al-Jimmal (abad-6) menyebut Allahu ghafran (Allah yang mengampuni). Inskripsi Hurran al-Lajja (568) dan inskripsi lain pra Islam dari lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula.

Pada masa Islam lahir (abad-7), dalam Al-Quran nama Allah diakui oleh Muhammad digunakan bersama baik oleh umat Islam, Yahudi, Nasrani dan Kristen, seperti dalam ayat:
"(Yaitu) orang2 yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja2 pendeta dan gereja2 Nasrani dan gereja2 Yahudi dan mesjid2, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.22:40)
Dari kenyataan ini kita tahu bahwa nama Allah bukanlah kata Islam melainkan kata Arab sebab sudah digunakan sejak keturunan Semitik suku Arab yang menyebut El Semitik dalam dialek mereka, dan juga digunakan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen jauh sebelum kehadiran masa jahiliah dan Islam. Ulil Absar Abdala dalam seminar LAI mengakui bahwa 70% data Al-Quran berasal dari tradisi agama Yahudi dan Kristen, ini berarti Islam menggunakan istilah Allah dari kedua sumber itu dan digabungkan dengan konsep Allah nenek moyang mereka penganut agama Hanif.

Di negara-negara berbahasa Arab, saat ini ada empat Alkitab bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama Allah , dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak pernah menjadi masalah. Di Kairo kota lama, ada gereja Al-Mu alaqqah dimana dipintunya ditulis kaligrafi Arab yang berbunyi Allah Mahabah (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya Ra isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga Ben Ezra dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi Moshe Ben Ma imun menulis buku Al-Mishnah dan Dalilat el-Hairin dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana El/Elohim diterjemahkan Allah.
Dalam jalur Arab yang percaya ajaran Il/El Semitik ini tidak dapat disangkal bahwa mereka menyebut dalam dialek mereka sendiri sebagai Allah terutama untuk menunjuk Allah dari Adam, Sem (semitik), Yoktan (anak Eber, Ibranik), dan Ibrahim (Abrahamik).

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa(tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail . (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50).

Sekalipun pada masa jahiliah pra-Islam dimana banyak berhala asing diimpor dan juga disebut sebagai Ilah/Allah (karena bisa bersifat nama diri/sebutan), sejarah menunjukkan bahwa sudah sejak masa Abraham di kalangan suku Arab ada penganut agama Hanif yang mempercayai Allah Ibrahim (ini dikenang terus menerus melalui tradisi Idul Adha) terutama suku-suku Ibrahimiyah dan Ismaeliyah yang tidak menganut agama Israel maupun Kristen. Iman Ibrahim ini tetap terjaga ditengah kemerosotan agama masa jahiliah dan kemudian diteguhkan kembali oleh Islam.

Agama Islam dibawa ke Indonesia oleh orang Sufi yang berbaur dengan pribumi sejak abad-13, dan baru pada abad-16 agama Kristen masuk. Setelah 4 abad banyak kata Arab terserap ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekarang ada 1495 kata Arab menjadi kosakata bahasa Indonesia termasuk kata Allah). Sejak Kitab Injil pertama dalam bahasa Melayu karya Corneliz van Ruyl (1629) sudah digunakan nama Allah untuk menyebut El PL dan Theos PB. Corneliz tahu bahwa di negara berbahasa Arab nama Allah digunakan baik oleh orang Kristen maupun Islam, dan karena nama Allah sudah diadopsi ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia, maka penggunaan nama itu dalam terjemahan Alkitab justru tepat, karena bukan merupakan terjemahan nama El melainkan hanya dialek yang berbeda dari nama yang sama
.
Robert Morey dalam buku Islamic Invasion, confronting the world s fastest religion (1992) menyebut nama Allah adalah nama dewa bulan bangsa Babil. Bukunya memuat Appendix Moon God dan menyebut bahwa bangsa Arab menyembah dewa bulan ini, sebagai buktinya ditunjukkan gambar bulan sabit diatas kubah mesjid (h.50,51,218).

Ia menyebut Alkitab Arab ditulis pada abad-9 dan umat Kristen dipaksa penguasa Islam menulis nama Allah dalam Alkitab Arab (h.64). Sayang, Morey kurang terbuka wawasannya tentang sejarah penggunaan nama Allah sebelum masa Islam di kalangan orang Siria dan Arab, baik yang beragama Yahudi, maupun Kristen, dan juga penggunaannya dikalangan Arab Hanif pra-Islam, dan mungkin karena fobia akan Islam ia mengabaikan fakta bahwa dalam Al-Quran, Muhammad mengaku bahwa nama Allah dipakai bersama dengan umat Yahudi, Nasrani, dan Kristen (QS.22:40), tentu mereka menggunakannya lebih dahulu.
Mengenai moon god yang banyak gambar inskripsinya dalam buku Morey (h.211-218), tidak jelas apa hubungannya dengan nama Allah karena pada masa kemerosotan jahiliah sebelum hadir Islam, di kawasan Arab (kecuali kaum Hanif) memang terjadi adopsi berhala-berhala asing dimana moon god disembah sebagai hubal. Bukan hanya dewa bulan hubal tetapi pada masa jahiliah berhala lain juga disebut Allah, seperti dewa air, dewa kesuburan, Al-Atta, Al-Uzza, dll.

Menuduh bulan sabit sebagai bukti penyembahan dewa bulan jelas keliru, sebab lambang itu baru muncul di Turki pada abad-15 ol602penguasa Otoman yang mengadopsinya dari Byzantium, karena disana bulan sabit merupakan tanda kemenangan karena kemunculannya yang tiba-tiba menyelamatkan Byzantium dari serangan mendadak musuh di malam gelap. Bagi Islam, bulan sabit (hilal) adalah petunjuk ritme waktu. Muhammad mengatakan:
Wahai bulan sabit yang indah dan bulan sabit petunjuk, keyakinanku teguh kepada Dia yang telah menciptakanmu. (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.64).
Dari para pemuja nama Yahweh juga sering diajukan kutipan yang menyebut bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan/air. Kita perlu mengajak mereka agar membaca dengan benar kutipan tersebut, sebab mereka mencomot kutipan itu dari konteks ceritanya. Bila kita mempelajari konteks bacaan sekitar kutipan tersebut kita akan mengetahui bahwa penulis menyebut bahwa pada masa jahiliah nama Allah merosot ditujukan kepada berhala yang diimpor dari negeri sekeliling, namun dalam konteksnya jelas pula bahwa kemudian Islam mengembalikan kemerosotan itu kembali kepada agama hanif yang tetap mempertahankan iman agama Ibrahim. Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang menyebut nama Allah asalnya nama berhala bulan, air atau lainnya.

Mengkait-kaitkan berhala moon god Babel kuno dengan nama Allah, sama halnya dengan kalau mengkaitkan berhala anak lembu yang banyak dijumpai dalam inskripsi peninggalan Babel, Kanaan, dan Mesir kuno dengan nama Elohim dan Yahweh (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18).

Para pemuja nama Yahweh mengidap Yudaisme mania dan Islam fobia dan menuduh bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan dan baik umat Islam maupun Kristen disebut menghujat Tuhan bila menyebut nama Allah. Beberapa hal sebaiknya direnungkan oleh mereka:

• Di negara-negara berbahasa Arab penggunaan nama Allah selama 15 abad untuk menyebut Tuhan Semitik secara bersama tidak pernah menjadi masalah, dan selama empat abad penggunaan bersama nama itu di Indonesia juga tidak menimbulkan masalah. Adanya fanatisme penggunaan nama Allah di kalangan Islam tertentu dan fanatisme nama Yahweh (yang anti Allah) di kalangan Kristen-Yudaik baru terjadi belakangan ini yang isu-nya justru dikobarkan oleh para pemuja nama Yahweh itu;

• Orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sudah lebih dari 20 abad menyebut El sebagai Allah dalam dialek mereka, selama 4 abad umat Kristen di Indonesia sudah menggunakan nama Allah pula, penerjemahan nama El dan Yahweh sudah terjadi sejak zaman Ezra. Tenakh diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani (Koine), maka adalah sifat bidat (yang sempit) kalau beranggapan bahwa jutaan orang Arab Kristen selama dua milenium dan puluhan juta umat Kristen
Indonesia selama empat abad tidak selamat karena mereka menyebut nama Allah ;

• Dengan menuduh orang Islam dan Kristen yang menggunakan nama Allah sebagai menghujat , bukankah fakta sejarah telah menunjukkan bahwa label tuduhan itu justru seharusnya tertuju pada mereka sendiri karena menganggap Allah sebagai dewa bulan? Menyebut nama Allah dialek Arab sebagai dewa bulan merupakan fitnah karena didasarkan sentimen Yudaisme dan kekurang-tahuan, dan kutipan sepotong yang dicomot di luar konteks. Dapat dimaklumi kalau hal itu mendatangkan amarah kalangan Islam;

• Dengan menekankan semangat ke akar Yahudi, tidakkah mereka sadar bahwa mereka telah terpedaya mengemban misi Yudaisme yang sarat semangat anti Arab, Islam dan Kristen? (Umumnya pemuja nama Yahweh menganut faham Modalisme). Semangat mana meresahkan umat beragama dan memicu kekurang-rukunan beragama di Indonesia;

• Perlu direnungkan roh apa yang berada di dalam diri para pemuja nama Yahweh yang anti nama Allah itu, mengingat bahwa di satu sisi mereka sangat menekankan kekudusan nama Yahweh namun di sisi lain mereka begitu saja membajak karya terjemahan LAI (yang dikritiknya) dan memaksa mengganti nama-nama di dalamnya menjadi nama Ibrani. Bila umat Kristen mengemban misi memberitakan kabar sukacita Injil Kristus yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa, para pemuja nama Yahweh itu menaburkan fanatisme nama Yahweh dan menjalankan misi Yudaisme yang bersifat adu domba.

Akhirnya, umat Kristen perlu mendoakan para pemuja nama Yahweh itu agar mereka mau belajar dan mengerti kebenaran sejarah, dan tidak terjebak fanatisme sempit karena kekurang tahuan, dan agar Roh Kudus sendiri menerangi dan menaungi mereka dengan kebenaran Allah.


http://artikel.sabda.org/nama_allah

silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka......

SAYA INGIN MENYOROTI PERNYATAAN ANDA YANG MENYATAKAN:
Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.
APAKAH ANDA BERPENDAPAT BAHWA ISLAM MENYEMBAH ALLAH YANG SAMA DENGAN KRISTEN DAN YAHUDI???

SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN ANDA, KARENA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM BUKAN ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB, KARENA BILA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM SAMA DENGAN YANG DISEMBAH KRISTEN DAN YAHUDI, MAKA, MUHAMMAD TIDAKLAH SAH MENJADI NABI ISLAM KARENA PERJANJIAN LAMA TIDAK PERNAH MENUBUATKANNYA DAN KARENA PENDAPAT MUSLIM BAHWA NABI2 DALAM INJIL ADALAH NABI2 YANG DIUTUS UNTUK KAUM YAHUDI, MAKA TIDAKLAH MUNGKIN ADA NUBUATAN TENTANG MUHAMMAD DI DALAMNYA

Nubuwatan Nabi Muhammad mah da dalam injil tapi kresten gak mau ngakuin, namanya pun ada :lkj:
putramentari
putramentari
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by EbisuSensei Tue Jun 19, 2012 2:52 pm

Maaf OOT dikit.
Bung @barabas ini dulu pernah Islam ya?
EbisuSensei
EbisuSensei
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 20, 2012 8:45 pm

barabasmurtad wrote:
hamba tuhan wrote:Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)

Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah.

Tidak dapat disangkal bahwa bangsa Ibrani, Aram, dan Arab masih berpangkal pada El/Alaha/Allah dari Abraham/Ibrahim yang sama, sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi yang menciptakan Adam, memanggil Nuh dan kemudian memanggil Abraham/Ibrahim yang disebut sebagai Bapa Orang Beriman (atau Bapa Monotheisme) yang dalam jalur Arab secara turun-temurun oleh kaum Hanif dirayakan sebagai Idul Adha. . Sebagai imbas perceraian bahasa di Babel (Kej.11) dan situasi lingkungan yang berbeda, nama Tuhan yang sama disebut dengan dialek berbeda-beda namun masih dalam rumpun semitik (Tuhan Il/El Semitik berbeda dengan sesembahan lain seperti Brahman, Tao, atau Anatta yang dipopulerkan sebagai Yang Satu dalam inklusifisme).

Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.

Pada jalur Ibrani, sebutan El pernah merosot ditujukan kepada berhala Anak Lembu (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18), namun Musa dan para Nabi meluruskan kembali kepada El Israel (El Elohe Yisrael, Kej.33:20;46:3). Orang-orang Arab yang percaya akan Il/El Semitik/Ibrani dan juga yang menganut Kristen menyebutnya Allah dalam dialeknya. Beberapa petunjuk penggunaan pada pra-Islam dapat dilihat bahwa sejak jauh sebelum masa Kristen sudah ada bagian kitab suci Tenakh dalam bahasa Aram (Sebagian kitab Ezra, Daniel, dan Yeremia ditulis dalam bahasa Aram, a.l. Dan.2:47;5:3 mengandung nama Elah ) dan terjemahan Peshitta (Alkitab bahasa Aram) ditulis pada abad-2. Di sini El ditulis Alaha (dibaca dalam berbagai dialek seperti Elah/Eloh/Aloh/Aloho).

Yesus tidak menggunakan bahasa Ibrani melainkan Yunani dan Aram, dan di atas kayu salib Ia memanggil Bapa dengan nama El/Elo yang adalah bahasa Aram (Mat.27:46;Mrk.15:34). Di kalangan bangsa Arab pengikut Yesus, penggunaan nama Allah sudah terjadi sejak awal kekristenan jauh sebelum masa jahiliah Arab dan kelahiran Islam. Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup bernama Abd Allah. Inskripsi Zabad (512) diawali Bism al-Ilah (Dengan nama Allah) lengkap dengan tanda salib diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi Umm al-Jimmal (abad-6) menyebut Allahu ghafran (Allah yang mengampuni). Inskripsi Hurran al-Lajja (568) dan inskripsi lain pra Islam dari lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula.

Pada masa Islam lahir (abad-7), dalam Al-Quran nama Allah diakui oleh Muhammad digunakan bersama baik oleh umat Islam, Yahudi, Nasrani dan Kristen, seperti dalam ayat:
"(Yaitu) orang2 yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja2 pendeta dan gereja2 Nasrani dan gereja2 Yahudi dan mesjid2, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.22:40)
Dari kenyataan ini kita tahu bahwa nama Allah bukanlah kata Islam melainkan kata Arab sebab sudah digunakan sejak keturunan Semitik suku Arab yang menyebut El Semitik dalam dialek mereka, dan juga digunakan orang Arab yang beragama Yahudi dan Kristen jauh sebelum kehadiran masa jahiliah dan Islam. Ulil Absar Abdala dalam seminar LAI mengakui bahwa 70% data Al-Quran berasal dari tradisi agama Yahudi dan Kristen, ini berarti Islam menggunakan istilah Allah dari kedua sumber itu dan digabungkan dengan konsep Allah nenek moyang mereka penganut agama Hanif.

Di negara-negara berbahasa Arab, saat ini ada empat Alkitab bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama Allah , dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak pernah menjadi masalah. Di Kairo kota lama, ada gereja Al-Mu alaqqah dimana dipintunya ditulis kaligrafi Arab yang berbunyi Allah Mahabah (Allah itu kasih), dan dipintu lainnya Ra isu al-Hikmata Makhaafatu Ilah (Permulaan Hikmat Adalah Takut kepada Allah), dan dari situ ada sinagoga Ben Ezra dimana disebut bahwa dahulu di situ Rabbi Moshe Ben Ma imun menulis buku Al-Mishnah dan Dalilat el-Hairin dalam bahasa Ibrani dan Arab dimana El/Elohim diterjemahkan Allah.
Dalam jalur Arab yang percaya ajaran Il/El Semitik ini tidak dapat disangkal bahwa mereka menyebut dalam dialek mereka sendiri sebagai Allah terutama untuk menunjuk Allah dari Adam, Sem (semitik), Yoktan (anak Eber, Ibranik), dan Ibrahim (Abrahamik).

"Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa(tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail . (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50).

Sekalipun pada masa jahiliah pra-Islam dimana banyak berhala asing diimpor dan juga disebut sebagai Ilah/Allah (karena bisa bersifat nama diri/sebutan), sejarah menunjukkan bahwa sudah sejak masa Abraham di kalangan suku Arab ada penganut agama Hanif yang mempercayai Allah Ibrahim (ini dikenang terus menerus melalui tradisi Idul Adha) terutama suku-suku Ibrahimiyah dan Ismaeliyah yang tidak menganut agama Israel maupun Kristen. Iman Ibrahim ini tetap terjaga ditengah kemerosotan agama masa jahiliah dan kemudian diteguhkan kembali oleh Islam.

Agama Islam dibawa ke Indonesia oleh orang Sufi yang berbaur dengan pribumi sejak abad-13, dan baru pada abad-16 agama Kristen masuk. Setelah 4 abad banyak kata Arab terserap ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekarang ada 1495 kata Arab menjadi kosakata bahasa Indonesia termasuk kata Allah). Sejak Kitab Injil pertama dalam bahasa Melayu karya Corneliz van Ruyl (1629) sudah digunakan nama Allah untuk menyebut El PL dan Theos PB. Corneliz tahu bahwa di negara berbahasa Arab nama Allah digunakan baik oleh orang Kristen maupun Islam, dan karena nama Allah sudah diadopsi ke dalam bahasa Melayu dan kemudian Indonesia, maka penggunaan nama itu dalam terjemahan Alkitab justru tepat, karena bukan merupakan terjemahan nama El melainkan hanya dialek yang berbeda dari nama yang sama
.
Robert Morey dalam buku Islamic Invasion, confronting the world s fastest religion (1992) menyebut nama Allah adalah nama dewa bulan bangsa Babil. Bukunya memuat Appendix Moon God dan menyebut bahwa bangsa Arab menyembah dewa bulan ini, sebagai buktinya ditunjukkan gambar bulan sabit diatas kubah mesjid (h.50,51,218).

Ia menyebut Alkitab Arab ditulis pada abad-9 dan umat Kristen dipaksa penguasa Islam menulis nama Allah dalam Alkitab Arab (h.64). Sayang, Morey kurang terbuka wawasannya tentang sejarah penggunaan nama Allah sebelum masa Islam di kalangan orang Siria dan Arab, baik yang beragama Yahudi, maupun Kristen, dan juga penggunaannya dikalangan Arab Hanif pra-Islam, dan mungkin karena fobia akan Islam ia mengabaikan fakta bahwa dalam Al-Quran, Muhammad mengaku bahwa nama Allah dipakai bersama dengan umat Yahudi, Nasrani, dan Kristen (QS.22:40), tentu mereka menggunakannya lebih dahulu.
Mengenai moon god yang banyak gambar inskripsinya dalam buku Morey (h.211-218), tidak jelas apa hubungannya dengan nama Allah karena pada masa kemerosotan jahiliah sebelum hadir Islam, di kawasan Arab (kecuali kaum Hanif) memang terjadi adopsi berhala-berhala asing dimana moon god disembah sebagai hubal. Bukan hanya dewa bulan hubal tetapi pada masa jahiliah berhala lain juga disebut Allah, seperti dewa air, dewa kesuburan, Al-Atta, Al-Uzza, dll.

Menuduh bulan sabit sebagai bukti penyembahan dewa bulan jelas keliru, sebab lambang itu baru muncul di Turki pada abad-15 ol602penguasa Otoman yang mengadopsinya dari Byzantium, karena disana bulan sabit merupakan tanda kemenangan karena kemunculannya yang tiba-tiba menyelamatkan Byzantium dari serangan mendadak musuh di malam gelap. Bagi Islam, bulan sabit (hilal) adalah petunjuk ritme waktu. Muhammad mengatakan:
Wahai bulan sabit yang indah dan bulan sabit petunjuk, keyakinanku teguh kepada Dia yang telah menciptakanmu. (Glasse, Ensiklopedia Islam, h.64).
Dari para pemuja nama Yahweh juga sering diajukan kutipan yang menyebut bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan/air. Kita perlu mengajak mereka agar membaca dengan benar kutipan tersebut, sebab mereka mencomot kutipan itu dari konteks ceritanya. Bila kita mempelajari konteks bacaan sekitar kutipan tersebut kita akan mengetahui bahwa penulis menyebut bahwa pada masa jahiliah nama Allah merosot ditujukan kepada berhala yang diimpor dari negeri sekeliling, namun dalam konteksnya jelas pula bahwa kemudian Islam mengembalikan kemerosotan itu kembali kepada agama hanif yang tetap mempertahankan iman agama Ibrahim. Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang menyebut nama Allah asalnya nama berhala bulan, air atau lainnya.

Mengkait-kaitkan berhala moon god Babel kuno dengan nama Allah, sama halnya dengan kalau mengkaitkan berhala anak lembu yang banyak dijumpai dalam inskripsi peninggalan Babel, Kanaan, dan Mesir kuno dengan nama Elohim dan Yahweh (Kel.32:4/1Raj.12:28/Neh.9:18).

Para pemuja nama Yahweh mengidap Yudaisme mania dan Islam fobia dan menuduh bahwa nama Allah adalah nama berhala bulan dan baik umat Islam maupun Kristen disebut menghujat Tuhan bila menyebut nama Allah. Beberapa hal sebaiknya direnungkan oleh mereka:

• Di negara-negara berbahasa Arab penggunaan nama Allah selama 15 abad untuk menyebut Tuhan Semitik secara bersama tidak pernah menjadi masalah, dan selama empat abad penggunaan bersama nama itu di Indonesia juga tidak menimbulkan masalah. Adanya fanatisme penggunaan nama Allah di kalangan Islam tertentu dan fanatisme nama Yahweh (yang anti Allah) di kalangan Kristen-Yudaik baru terjadi belakangan ini yang isu-nya justru dikobarkan oleh para pemuja nama Yahweh itu;

• Orang Arab beragama Yahudi dan Kristen sudah lebih dari 20 abad menyebut El sebagai Allah dalam dialek mereka, selama 4 abad umat Kristen di Indonesia sudah menggunakan nama Allah pula, penerjemahan nama El dan Yahweh sudah terjadi sejak zaman Ezra. Tenakh diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani (Koine), maka adalah sifat bidat (yang sempit) kalau beranggapan bahwa jutaan orang Arab Kristen selama dua milenium dan puluhan juta umat Kristen
Indonesia selama empat abad tidak selamat karena mereka menyebut nama Allah ;

• Dengan menuduh orang Islam dan Kristen yang menggunakan nama Allah sebagai menghujat , bukankah fakta sejarah telah menunjukkan bahwa label tuduhan itu justru seharusnya tertuju pada mereka sendiri karena menganggap Allah sebagai dewa bulan? Menyebut nama Allah dialek Arab sebagai dewa bulan merupakan fitnah karena didasarkan sentimen Yudaisme dan kekurang-tahuan, dan kutipan sepotong yang dicomot di luar konteks. Dapat dimaklumi kalau hal itu mendatangkan amarah kalangan Islam;

• Dengan menekankan semangat ke akar Yahudi, tidakkah mereka sadar bahwa mereka telah terpedaya mengemban misi Yudaisme yang sarat semangat anti Arab, Islam dan Kristen? (Umumnya pemuja nama Yahweh menganut faham Modalisme). Semangat mana meresahkan umat beragama dan memicu kekurang-rukunan beragama di Indonesia;

• Perlu direnungkan roh apa yang berada di dalam diri para pemuja nama Yahweh yang anti nama Allah itu, mengingat bahwa di satu sisi mereka sangat menekankan kekudusan nama Yahweh namun di sisi lain mereka begitu saja membajak karya terjemahan LAI (yang dikritiknya) dan memaksa mengganti nama-nama di dalamnya menjadi nama Ibrani. Bila umat Kristen mengemban misi memberitakan kabar sukacita Injil Kristus yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa, para pemuja nama Yahweh itu menaburkan fanatisme nama Yahweh dan menjalankan misi Yudaisme yang bersifat adu domba.

Akhirnya, umat Kristen perlu mendoakan para pemuja nama Yahweh itu agar mereka mau belajar dan mengerti kebenaran sejarah, dan tidak terjebak fanatisme sempit karena kekurang tahuan, dan agar Roh Kudus sendiri menerangi dan menaungi mereka dengan kebenaran Allah.


http://artikel.sabda.org/nama_allah

silahkan bung wed lawan, diskusi dan bahas dengan mereka......

SAYA INGIN MENYOROTI PERNYATAAN ANDA YANG MENYATAKAN:
Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.
APAKAH ANDA BERPENDAPAT BAHWA ISLAM MENYEMBAH ALLAH YANG SAMA DENGAN KRISTEN DAN YAHUDI???

SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN ANDA, KARENA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM BUKAN ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB, KARENA BILA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM SAMA DENGAN YANG DISEMBAH KRISTEN DAN YAHUDI, MAKA, MUHAMMAD TIDAKLAH SAH MENJADI NABI ISLAM KARENA PERJANJIAN LAMA TIDAK PERNAH MENUBUATKANNYA DAN KARENA PENDAPAT MUSLIM BAHWA NABI2 DALAM INJIL ADALAH NABI2 YANG DIUTUS UNTUK KAUM YAHUDI, MAKA TIDAKLAH MUNGKIN ADA NUBUATAN TENTANG MUHAMMAD DI DALAMNYA

barabas : SAYA INGIN MENYOROTI PERNYATAAN ANDA YANG MENYATAKAN:
Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama, itu tidak berarti bahwa semua pengajaran/aqidah ketiganya sama. Pengajaran/aqidah bisa berbeda karena kepercayaan ketiganya didasarkan tradisi dan kitab suci (yang dianggap masing-masing sebagai wahyu) berbeda mengenai El/Allah yang sama itu.
APAKAH ANDA BERPENDAPAT BAHWA ISLAM MENYEMBAH ALLAH YANG SAMA DENGAN KRISTEN DAN YAHUDI???

HT : coba baca pelan2 diatas lg nak barabas....Namun, sekalipun ketiga agama Semitik Yahudi, Kristen dan Islam menyembah Tuhan El/Allah yang sama,

barabas : SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN ANDA, KARENA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM BUKAN ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB, KARENA BILA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM SAMA DENGAN YANG DISEMBAH KRISTEN DAN YAHUDI, MAKA, MUHAMMAD TIDAKLAH SAH MENJADI NABI ISLAM KARENA PERJANJIAN LAMA TIDAK PERNAH MENUBUATKANNYA DAN KARENA PENDAPAT MUSLIM BAHWA NABI2 DALAM INJIL ADALAH NABI2 YANG DIUTUS UNTUK KAUM YAHUDI, MAKA TIDAKLAH MUNGKIN ADA NUBUATAN TENTANG MUHAMMAD DI DALAMNYA

HT : masalah gak sependapat menurut penjelasan anda diatas mah baru muncul akhir2 ini, yahudi dan nasrani masa Nabi Muhammad tdk pernah buat masalah seperti anda posting tsb yaitu : KARENA ALLAH YANG DISEMBAH ISLAM BUKAN ALLAH ABRAHAM, ISHAK DAN YAKUB, masalah perjanjian lama tidak pernah menubuatkan Muhammad jadi nabi mah itu permasalahan yg timbul dr kalangan yahudi dan nasrani sendiri, sejak zaman Nabi Muhammad sudah ada pro kontra.... malah yahudi sendiri sampe detik ini yang tdk mengakui yesus/ Isa baik sebagai Nabi/ Utusan apalagi sebagai Tuhan.....
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Wed Jun 27, 2012 10:13 am

Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

JELAS TIDAK SAMA
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 27, 2012 10:18 am

SEGOROWEDI wrote:Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

JELAS TIDAK SAMA

ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 27, 2012 11:06 am

hamba tuhan wrote:
SEGOROWEDI wrote:Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

JELAS TIDAK SAMA

ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????

bung wed... dah ketemu blum????

:lkj:
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 27, 2012 11:20 am

nice info dr bung wed......
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Wed Jun 27, 2012 12:50 pm

hamba tuhan wrote:
ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????

yang bilang NAMA, siapa?
justeru Tuhan menyatakan tidak berpropername
AKU ADALAH AKU
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Wed Jun 27, 2012 1:02 pm

SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:
ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????

yang bilang NAMA, siapa?
justeru Tuhan menyatakan tidak berpropername
AKU ADALAH AKU

[quote="SEGOROWEDI"]Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

tuh baca lg nak......

ketiwi
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Thu Jun 28, 2012 9:48 am

[quote="hamba tuhan"]
SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:
ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????

yang bilang NAMA, siapa?
justeru Tuhan menyatakan tidak berpropername
AKU ADALAH AKU

SEGOROWEDI wrote:Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

tuh baca lg nak......

ketiwi

Tuhan tidak menjawab dengan NAMA
melainkan dengan pernyataan: Aku adalah Aku
kalau ilahnya muhammad adalah Tuhan yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub
maka tentunya Tuhan akan menjawab: 'namaku alloh swt' (ketika ditanya namanya oleh Musa)

BEDA mas...!!
tauk tuh ilahnya muhammad itu siapa/dzat apa..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Thu Jun 28, 2012 10:53 am

[quote="SEGOROWEDI"]
hamba tuhan wrote:
SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:
ok saya ikuti aja dl kemauan bung wed.... 'AKU adalah Aku' itu nama Tuhan menurut bung wed.... bahasa ibrani 'AKU adalah Aku' apa bung wed?????

yang bilang NAMA, siapa?
justeru Tuhan menyatakan tidak berpropername
AKU ADALAH AKU

SEGOROWEDI wrote:Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
Tuhan tidak menjawab: 'namaku Alloh SWT'

tuh baca lg nak......

ketiwi

Tuhan tidak menjawab dengan NAMA
melainkan dengan pernyataan: Aku adalah Aku
kalau ilahnya muhammad adalah Tuhan yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub
maka tentunya Tuhan akan menjawab: 'namaku alloh swt' (ketika ditanya namanya oleh Musa)

BEDA mas...!!
tauk tuh ilahnya muhammad itu siapa/dzat apa..

bung wed : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'

baca baik2 bung wed....
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Thu Jun 28, 2012 3:12 pm

hamba tuhan wrote:k]bung wed : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
baca baik2 bung wed....

itu kan kalimat/pernyataan, bukan nama
juga bukan: alloh swt
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by putramentari Fri Jun 29, 2012 4:32 pm

SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:k]bung wed : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
baca baik2 bung wed....

itu kan kalimat/pernyataan, bukan nama
juga bukan: alloh swt

jadi siap donk Nak nama tuhan ente, pemalu kali kayaknye tuhan ente :nono:
putramentari
putramentari
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Mon Jul 02, 2012 10:18 pm

SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:k]bung wed : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku'
baca baik2 bung wed....

itu kan kalimat/pernyataan, bukan nama
juga bukan: alloh swt

kalimat pernyataan gmn nak wedi... baca baik2 jawaban nak wedi sendiri : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku', kalo ditanya berarti itu jawaban tho.....

nam Tuhan menurut nak wedi : 'AKU adalah Aku


ketiwi
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Tue Jul 03, 2012 1:26 pm

putramentari wrote:
jadi siap donk Nak nama tuhan ente, pemalu kali kayaknye tuhan ente :nono:

Tuhan itu ESA, nama buat apaan..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by SEGOROWEDI Tue Jul 03, 2012 1:30 pm

hamba tuhan wrote:
kalimat pernyataan gmn nak wedi... baca baik2 jawaban nak wedi sendiri : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku', kalo ditanya berarti itu jawaban tho.....

nam Tuhan menurut nak wedi : 'AKU adalah Aku

ketiwi

Tuhan tidak mejawab namaku 'Aku adalah Aku'
jadi itu pernyataan, bukan nama
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by hamba tuhan Tue Jul 03, 2012 1:35 pm

SEGOROWEDI wrote:
hamba tuhan wrote:
kalimat pernyataan gmn nak wedi... baca baik2 jawaban nak wedi sendiri : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku', kalo ditanya berarti itu jawaban tho.....

nam Tuhan menurut nak wedi : 'AKU adalah Aku

ketiwi

Tuhan tidak mejawab namaku 'Aku adalah Aku'
jadi itu pernyataan, bukan nama

baca baik2 jawaban nak wedi sendiri : ketika ditanya nama-Nya oleh Musa menjawab: 'AKU adalah Aku
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan Empty Re: hamba tuhan VS bung segerowedi: tentang nama Tuhan

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 1 dari 5 1, 2, 3, 4, 5  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik