Yahudi/wolfie vs Islam/abu hanan,sebuah ujian bagi ke-esa-an Allah

menguji ke-esa-an allah adalah sesuatu yg mustahil jika menggunakan PANCA INDERA....

menguji ke-esa-an allah yg manunggal dg yesus adalah mustahil jika menggunakan akal sehat tetapi dapat dijangkau dengan panca indra..

menguji ke-esa-an allah dengan taurat???mari kita cobah.....

segala sampah deleted tanpa pemberitahuan...


atas PM dan saran rekan momod,om MM,sayah revisi judul tret...

Muslim cuman ngayal kesiangan berisik teriak2 Paling Tauhid..
dibanding dengan Yahudi?

Jauhhhhhh...


berani menerima tantangan anak muda ini hai Pak Tua?

wolfie wrote:Muslim cuman ngayal kesiangan berisik teriak2 Paling Tauhid..
dibanding dengan Yahudi?

Jauhhhhhh...


berani menerima tantangan anak muda ini hai Pak Tua?

tumben ada yg ajak sayah duet...

wokeh dah...lanjot..

@ALL

diluar abu hanan wal wolfie HARAM nge-post disinih

by sayah

Pak Tua, agar Bahasan nanti tidak memiliki peresepsi berbeda antara anda dan saya dalam melihat makna Ke esaan antara Yahudi dan Islam ini, saya ingin yg pertama kita samakan cara pandang kita terlebih dahulu.

Apa makna bagi Islam itu sendiri dalam melihat Esa?

Cukup 2 hal yg ingin saya samakan disini:


1. Apakah Maksudnya Tuhan itu benar-benar 1?

2. Terkait dengan Point no.1, apakah Artinya tidak dibenarkan dalam Interaksi dengan Tuhan (dalam hal ini adalah ibadah dan segala ketebelecenya) kita sebagai yg mengaku Tuhan itu Esa untuk melakukan Perantara dalam Ibadah kepada Tuhan, sehingga makna Tauhid atau keesaan itu menjadi cacat?

wolfie wrote:Pak Tua, agar Bahasan nanti tidak memiliki peresepsi berbeda antara anda dan saya dalam melihat makna Ke esaan antara Yahudi dan Islam ini, saya ingin yg pertama kita samakan cara pandang kita terlebih dahulu.

Apa makna bagi Islam itu sendiri dalam melihat Esa?

Al-Quran

“Allah ialah yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Ia tak berputera, dan tak diputerakan” (QS 112:2-3).

“Tak ada satupun yang menyerupai Dia” (QS 112:4).

“Penglihatan tak dapat menjangkau Dia, dan Dia menjangkau (semua) penglihatan, dan Dia itu Yang Maha Tahu, Yang Maha Waspada (QS 6:104)

“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16).

wolfie wrote:Cukup 2 hal yg ingin saya samakan disini:


1. Apakah Maksudnya Tuhan itu benar-benar 1?

1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.

Sifat dan keadaan yang wajib dimiliki Tuhan pada dasarnya adalah kesatuan yang utuh dan sempurna.Akan menjadi batal jika sosok yang dinamakan Tuhan tidak memiliki salah satu dari 13 poin diatas.Kesempurnaan Zat Tuhan menjadikanNya suci dari segala yang dilekatkan padanya seperti beranak,bertangan empat,membutuhkan sekutu sebagai manifestasiNya, duduk di kursi,kalah bertarung dengan manusia dan sebagainya.

Tuhan adalah yang tak terdefinisi,tak terjamah,gaib,yang mutlak,tak terbantahkan.

Tuhan adalah tempat makhluk bergantung.

wolfie wrote:2. Terkait dengan Point no.1, apakah Artinya tidak dibenarkan dalam Interaksi dengan Tuhan (dalam hal ini adalah ibadah dan segala ketebelecenya) kita sebagai yg mengaku Tuhan itu Esa untuk melakukan Perantara dalam Ibadah kepada Tuhan, sehingga makna Tauhid atau keesaan itu menjadi cacat?

makna PERANTARA nyah bisa gak disamakan dulu?
kalow perantara itu ibarat berhala/arca/manusia yg disembah maka itu sayah tolak.kalow PERANTARA itu adalah utusan maka hal itu adalah wajar....

Makna Esa:

Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.

Mengenai perantara dalam ibadah:

makna PERANTARA nyah bisa gak disamakan dulu?
kalow perantara itu ibarat berhala/arca/manusia yg disembah maka itu sayah tolak.kalow PERANTARA itu adalah utusan maka hal itu adalah wajar....

wkwkwkwkwkwk..


mantaf juga kau Pak Tua, blm apa2 penyakit Pikunmu sudah kumat.
Ngaku deket, gk perlu intervensi, tapi kalau perantara doa dan dsb bisa dibenarkan. Blm apa2 sudah nelanjangi Islam yang Ngakunya paling Tauhid dibanding agama lain.


VS yahudi?
Jauhhhhhhhhhhhh

ayo..yg benar donk ah, sebelum saya Lanjut lebih jauh nih.

wolfie wrote:Makna Esa:

Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.

Mengenai perantara dalam ibadah:

makna PERANTARA nyah bisa gak disamakan dulu?
kalow perantara itu ibarat berhala/arca/manusia yg disembah maka itu sayah tolak.kalow PERANTARA itu adalah utusan maka hal itu adalah wajar....

wkwkwkwkwkwk..


mantaf juga kau Pak Tua, blm apa2 penyakit Pikunmu sudah kumat.
Ngaku deket, gk perlu intervensi, tapi kalau perantara doa dan dsb bisa dibenarkan. Blm apa2 sudah nelanjangi Islam yang Ngakunya paling Tauhid dibanding agama lain.


VS yahudi?
Jauhhhhhhhhhhhh

ayo..yg benar donk ah, sebelum saya Lanjut lebih jauh nih.

lha itu...PERANTARA yg anda kamsutkeun tuh apah?
mending telanjangi islam dululah..ntar ketahuan kalow uda telanjang..bagaimana ISI islam....

........muslim kalau sudah bicara mengenai Islam gk ada bedanya sama sekali. Sampai Kalimat yg begitu Simplenya (perantara), sampai berlagak harus disamakan dulu, biar terlihat Islam itu seakan2 masuk akal.


udah pak tua, kau cari saja di google sana, lalu bawa kesini..deh.Saya ikut aja!

Saya udah eneg kalau hal2 mudah diputar puter biar jadi ruwet untuk menutupi kesemerawutan Agama Barbar ini.

wolfie wrote:........muslim kalau sudah bicara mengenai Islam gk ada bedanya sama sekali. Sampai Kalimat yg begitu Simplenya (perantara), sampai berlagak harus disamakan dulu, biar terlihat Islam itu seakan2 masuk akal.


udah pak tua, kau cari saja di google sana, lalu bawa kesini..deh.Saya ikut aja!

Saya udah eneg kalau hal2 mudah diputar puter biar jadi ruwet untuk menutupi kesemerawutan Agama Barbar ini.

lha bilang aja gak mampu JELASIN PERANTARA dari sisi yahudi kok uda lempar handuk..

gimana ini?
kok malah nuduh saya gk bisa jelaskan Perantara dr sisi Yahudi?

bingung saya..



ini kita kan bicara secara umum..Pak tua..?!?..
hihi

...udahlah, saya udah kebal sama muslim mlintar mlintir hal2 simple begini.
Sudah jelas2, saya meminta arti perantara secara Umum, ini malah blm apa2 nuduh saya gk bisa jelaskan dan bicara perntara menurut definisi Keyahudian.

Daripada saya ikut ilmu KOmedi Putar khas muslim, perhatikan:
http://artikata.com/arti-385305-perantara.html
Indonesian to Indonesian
noun
1. orang (negara dsb) yg menjadi penengah (dl perselisihan, perbantahan, dsb) atau penghubung
source: kbbi3

2. pialang; makelar; calo (dl jual beli dsb);

anda sepakat atau ngga ?

wolfie wrote:gimana ini?
kok malah nuduh saya gk bisa jelaskan Perantara dr sisi Yahudi?

bingung saya..



ini kita kan bicara secara umum..Pak tua..?!?..
hihi

...udahlah, saya udah kebal sama muslim mlintar mlintir hal2 simple begini.
Sudah jelas2, saya meminta arti perantara secara Umum, ini malah blm apa2 nuduh saya gk bisa jelaskan dan bicara perntara menurut definisi Keyahudian.

Daripada saya ikut ilmu KOmedi Putar khas muslim, perhatikan:
http://artikata.com/arti-385305-perantara.html
Indonesian to Indonesian
noun
1. orang (negara dsb) yg menjadi penengah (dl perselisihan, perbantahan, dsb) atau penghubung
source: kbbi3

2. pialang; makelar; calo (dl jual beli dsb);

anda sepakat atau ngga ?

judulnyah YAHUDI vs ISLAM tapi pake ini kita kan bicara secara umum....gak konsisten ala FFI...


wokeh dah....setelah ada PERANTARA sesuai kamus endonesah...kan sayah uda bilang GAK ada masyalah...terus apa yg anda permasalahkan??

mau ngeles PERANTARA?lha namanyah TUHAN tentu ada proses pengenalan..dan itu HARUS DIA lakukan TANPA INTERVENSI dari pihak manapun..

wolf wrote: Makna Esa:

Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.

jika tiap orang MENGAKU DEKAT dan KENAL tuhan tanpa ada KESATUAN yg seragam tuh tiap orang akan memaknai ketuhanan menurut versi masing2.

judulnyah YAHUDI vs ISLAM tapi pake ini kita kan bicara secara umum....gak konsisten ala FFI...


wokeh dah....setelah ada PERANTARA sesuai kamus endonesah...kan sayah uda bilang GAK ada masyalah...terus apa yg anda permasalahkan??

mau ngeles PERANTARA?lha namanyah TUHAN tentu ada proses pengenalan..dan itu HARUS DIA lakukan TANPA INTERVENSI dari pihak manapun..

nah lho, saya dibilang mau ngeles?
gk kebulak pak Tua?
hihihihi



waduh pak Tua, kalau kita masing2 memakai makna "perantara" dari masing2 antara Yahudi dan Islam, yah lalu sisi mana yg menjadi acuan kebenaran?


Justru makna "perantara" yg berlaku secara standart yg menjadi takaran dalam melihat Ketauhid-tan dalam perbandingannya antara Islam dan Yahudi, maka akan terlihat sejauh mana antara yahudi dan Islam dalam menerapkan Ketauhid-annya.

Connect?Mudeng?nyetrum atau ngga?


makin lama makin "sakit" aja nih Aki-aki pola pikirnya..?

jika tiap orang MENGAKU DEKAT dan KENAL tuhan tanpa ada KESATUAN yg seragam tuh tiap orang akan memaknai ketuhanan menurut versi masing2.

Udah tau!!!

nah makanya, pakai satu ukuran saja.
Standart yg berlaku dalam makna "perantara"

gimana sih!




http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.




Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.


benarkah Ketauhidan Islam ini seperti itu?
coba perhatikan:



Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
“Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه


“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219)

Adanya doktrin tawassul (perantara) menunjukkan Ketauhidan Islam CACAT. Belum Lagi bicara Shalawat dsb...



Bagaimana dengan Yahudi?
no...


Shalawat Musa?Noooo......mana ada???
Perantara Doa?No......mana ada???


silahkan Pakai Kemidi Puter untuk bermain2 membela Tauhid Islam, tapi silahkan Mampus2an untuk membuktikan Islam Lebih Tauhid dari Yahudi.

Mampukah menunjukkan Cacat Ketauhidan Yahudi?

Coba..saya tunggu...

wolfie wrote:

judulnyah YAHUDI vs ISLAM tapi pake ini kita kan bicara secara umum....gak konsisten ala FFI...


wokeh dah....setelah ada PERANTARA sesuai kamus endonesah...kan sayah uda bilang GAK ada masyalah...terus apa yg anda permasalahkan??

mau ngeles PERANTARA?lha namanyah TUHAN tentu ada proses pengenalan..dan itu HARUS DIA lakukan TANPA INTERVENSI dari pihak manapun..

nah lho, saya dibilang mau ngeles?
gk kebulak pak Tua?
hihihihi



waduh pak Tua, kalau kita masing2 memakai makna "perantara" dari masing2 antara Yahudi dan Islam, yah lalu sisi mana yg menjadi acuan kebenaran?


Justru makna "perantara" yg berlaku secara standart yg menjadi takaran dalam melihat Ketauhid-tan dalam perbandingannya antara Islam dan Yahudi, maka akan terlihat sejauh mana antara yahudi dan Islam dalam menerapkan Ketauhid-annya.

Connect?Mudeng?nyetrum atau ngga?


makin lama makin "sakit" aja nih Aki-aki pola pikirnya..?

jika tiap orang MENGAKU DEKAT dan KENAL tuhan tanpa ada KESATUAN yg seragam tuh tiap orang akan memaknai ketuhanan menurut versi masing2.

Udah tau!!!

nah makanya, pakai satu ukuran saja.
Standart yg berlaku dalam makna "perantara"

gimana sih!

kler

wolf wrote:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.




Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.


benarkah Ketauhidan Islam ini seperti itu?
coba perhatikan:



Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
“Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه


“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219)

Adanya doktrin tawassul (perantara) menunjukkan Ketauhidan Islam CACAT. Belum Lagi bicara Shalawat dsb...

dasar semuwah yg anda sebut diatas ;
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS. Ghofir: 60)

wolf wrote:
Bagaimana dengan Yahudi?
no...


Shalawat Musa?Noooo......mana ada???
Perantara Doa?No......mana ada???

sholawat musa?gak ada?ah yang bener....
lha gimana ada sholawat musa???? yahudi aja gak ada yg bilang musa utusan allah...so,yahudi dan musa adalah terpisah dari segi ketuhanan.

perantara doa gak ada?ah yang bener....
Bilangan 11;37 = Kamu akan diberkati kalau taat kepada perintah-perintah TUHAN Allahmu, yang hari ini saya sampaikan kepadamu.

tuh KETAATAN menjadi perantara doa...

wolf wrote:
silahkan Pakai Kemidi Puter untuk bermain2 membela Tauhid Islam, tapi silahkan Mampus2an untuk membuktikan Islam Lebih Tauhid dari Yahudi.

Mampukah menunjukkan Cacat Ketauhidan Yahudi?

Coba..saya tunggu...

Kej 2/4= Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

bisa dijelaskan alasan tuhan menjadi loyo?kalow tuhan LOYO dan berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah..

tes case ringan bagi TAUHIDNYAH YAHUDI...

abu hanan wrote:

wolfie wrote:

judulnyah YAHUDI vs ISLAM tapi pake ini kita kan bicara secara umum....gak konsisten ala FFI...


wokeh dah....setelah ada PERANTARA sesuai kamus endonesah...kan sayah uda bilang GAK ada masyalah...terus apa yg anda permasalahkan??

mau ngeles PERANTARA?lha namanyah TUHAN tentu ada proses pengenalan..dan itu HARUS DIA lakukan TANPA INTERVENSI dari pihak manapun..

nah lho, saya dibilang mau ngeles?
gk kebulak pak Tua?
hihihihi



waduh pak Tua, kalau kita masing2 memakai makna "perantara" dari masing2 antara Yahudi dan Islam, yah lalu sisi mana yg menjadi acuan kebenaran?


Justru makna "perantara" yg berlaku secara standart yg menjadi takaran dalam melihat Ketauhid-tan dalam perbandingannya antara Islam dan Yahudi, maka akan terlihat sejauh mana antara yahudi dan Islam dalam menerapkan Ketauhid-annya.

Connect?Mudeng?nyetrum atau ngga?


makin lama makin "sakit" aja nih Aki-aki pola pikirnya..?

jika tiap orang MENGAKU DEKAT dan KENAL tuhan tanpa ada KESATUAN yg seragam tuh tiap orang akan memaknai ketuhanan menurut versi masing2.

Udah tau!!!

nah makanya, pakai satu ukuran saja.
Standart yg berlaku dalam makna "perantara"

gimana sih!

kler

wolf wrote:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.




Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.


benarkah Ketauhidan Islam ini seperti itu?
coba perhatikan:



Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
“Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه


“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219)

Adanya doktrin tawassul (perantara) menunjukkan Ketauhidan Islam CACAT. Belum Lagi bicara Shalawat dsb...

dasar semuwah yg anda sebut diatas ;
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS. Ghofir: 60)

wolf wrote:
Bagaimana dengan Yahudi?
no...


Shalawat Musa?Noooo......mana ada???
Perantara Doa?No......mana ada???

sholawat musa?gak ada?ah yang bener....
lha gimana ada sholawat musa???? yahudi aja gak ada yg bilang musa utusan allah...so,yahudi dan musa adalah terpisah dari segi ketuhanan.

perantara doa gak ada?ah yang bener....
Bilangan 11;37 = Kamu akan diberkati kalau taat kepada perintah-perintah TUHAN Allahmu, yang hari ini saya sampaikan kepadamu.

tuh KETAATAN menjadi perantara doa...

wolf wrote:
silahkan Pakai Kemidi Puter untuk bermain2 membela Tauhid Islam, tapi silahkan Mampus2an untuk membuktikan Islam Lebih Tauhid dari Yahudi.

Mampukah menunjukkan Cacat Ketauhidan Yahudi?

Coba..saya tunggu...

Kej 2/4= Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

bisa dijelaskan alasan tuhan menjadi loyo?kalow tuhan LOYO dan berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah..

tes case ringan bagi TAUHIDNYAH YAHUDI...

ckckckck
Pak Tua, ini benar jawaban anda?
anda menjawab ini saat sadar, ngantuk, atau gula darah lagi naik?

Mengingat Umur anda yg udzur, saya kasih kesempatan anda untuk berfikir lagi deh..gk tega saya kelewat "kencang" gebukin dikau pak tua...


ok?

jgn lama2 pak Tua..


hihihi

@atas
ngetik sambil tidur ddengan kesadaran penuh...

Ok pak tua, karena kau sudah jujur kalau kau menjawab dengan posisi sadar, kita lanjut..

abu hanan wrote:

wolfie wrote:

judulnyah YAHUDI vs ISLAM tapi pake ini kita kan bicara secara umum....gak konsisten ala FFI...


wokeh dah....setelah ada PERANTARA sesuai kamus endonesah...kan sayah uda bilang GAK ada masyalah...terus apa yg anda permasalahkan??

mau ngeles PERANTARA?lha namanyah TUHAN tentu ada proses pengenalan..dan itu HARUS DIA lakukan TANPA INTERVENSI dari pihak manapun..

nah lho, saya dibilang mau ngeles?
gk kebulak pak Tua?
hihihihi



waduh pak Tua, kalau kita masing2 memakai makna "perantara" dari masing2 antara Yahudi dan Islam, yah lalu sisi mana yg menjadi acuan kebenaran?


Justru makna "perantara" yg berlaku secara standart yg menjadi takaran dalam melihat Ketauhid-tan dalam perbandingannya antara Islam dan Yahudi, maka akan terlihat sejauh mana antara yahudi dan Islam dalam menerapkan Ketauhid-annya.

Connect?Mudeng?nyetrum atau ngga?


makin lama makin "sakit" aja nih Aki-aki pola pikirnya..?

jika tiap orang MENGAKU DEKAT dan KENAL tuhan tanpa ada KESATUAN yg seragam tuh tiap orang akan memaknai ketuhanan menurut versi masing2.

Udah tau!!!

nah makanya, pakai satu ukuran saja.
Standart yg berlaku dalam makna "perantara"

gimana sih!

kler

OK Pak Tua..akhirnya sadar juga omongan Kau nyasar

wolf wrote:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
Uluhiyah/Ibadah

Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Imran: 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.




Pak Tua wrote;
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS 50:16)
1 dalam kesendirian,tanpa intervensi dan segala macam.


benarkah Ketauhidan Islam ini seperti itu?
coba perhatikan:



Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
“Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه


“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219)

Adanya doktrin tawassul (perantara) menunjukkan Ketauhidan Islam CACAT. Belum Lagi bicara Shalawat dsb...

dasar semuwah yg anda sebut diatas ;
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS. Ghofir: 60)

wolf wrote:
Bagaimana dengan Yahudi?
no...


Shalawat Musa?Noooo......mana ada???
Perantara Doa?No......mana ada???

sholawat musa?gak ada?ah yang bener....
lha gimana ada sholawat musa???? yahudi aja gak ada yg bilang musa utusan allah...so,yahudi dan musa adalah terpisah dari segi ketuhanan.

perantara doa gak ada?ah yang bener....
Bilangan 11;37 = Kamu akan diberkati kalau taat kepada perintah-perintah TUHAN Allahmu, yang hari ini saya sampaikan kepadamu.

tuh KETAATAN menjadi perantara doa...

Ngaco!
yahudi terkait erat dengan segi ketuhanan Yahudi

http://en.wikipedia.org/wiki/Moses
Also called Moshe Rabbenu in Hebrew ( מֹשֶׁה רַבֵּנוּ , Lit. "Moses our Teacher/Rabbi"), he is the most important prophet in Judaism , and is also considered an important prophet in Christianity and Islam , as well as a number of other faiths .


Pengakuan Yahudi bahwa Musa sebagai Nabi dan tokoh Penting
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/biography/moses.html
Along with God, it is the figure of Moses (Moshe) who dominates the Torah .Acting at God's behest, it is he who leads the Jews out of slavery, unleashes the Ten Plagues against Egypt, guides the freed slaves for forty years in the wilderness, carries down the law from Mount Sinai, and prepares the Jews to enter the land of Canaan. Without Moses, there would be little apart from laws to write about in the last four books of the Torah.

-----------------------------------------------------------------------

HAH?Taat sebagai perantara doa Yahudi?


Pak Tua, coba jelaskan kesaya...Taat itu Objek benda, sifat, output atau apa?
kalau Muhammad?gk usah kau jelaskan deh...

wolf wrote:
silahkan Pakai Kemidi Puter untuk bermain2 membela Tauhid Islam, tapi silahkan Mampus2an untuk membuktikan Islam Lebih Tauhid dari Yahudi.

Mampukah menunjukkan Cacat Ketauhidan Yahudi?

Coba..saya tunggu...

Kej 2/4= Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

bisa dijelaskan alasan tuhan menjadi loyo?kalow tuhan LOYO dan berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah..

tes case ringan bagi TAUHIDNYAH YAHUDI...

[/quote]
Test ringan bagi Otak Tua anda..

kalau anda berhenti menulis tanggapan ini, apakah artinya anda Loyo, dan letih?
kalau Tuhan menciptakan sampai 7 masa, apakah artinya anda Loyo, dan letih?

Tauhid tidak cacat dengan perspektif kronologi penciptaan-NYA, tapi jelas cacat kalau berhubungan dengan DIA akan melalui yg namanya perantara, apalagi perantaranya adalah ciptaannya.

Masak Muhammad sebagai Perantara Tuhan, anda versus dengan kronologi penciptaan?

Jangan maksa pak Tua....

bagian mana di taurat yg berisi pengakuan yhwh atas kenabian musa?

wolf wrote:HAH?Taat sebagai perantara doa Yahudi?


Pak Tua, coba jelaskan kesaya...Taat itu Objek benda, sifat, output atau apa?
kalau Muhammad?gk usah kau jelaskan deh...

Eh kirain pinter?yg nyuruh Yahudi taat tuhan siapa?
Yg ajarin tata cara berdoa Yahudi siapa?
Gak salah dunk kalo TAAT jadi perantara karena Yahudi gak jadiin musa sbg perantara tetapi musa mengajarkan TAAT sbg perantara atow media….
Apa ada jaminan doa dikabulkan tuhan tanpa disertai taat lebih dahulu?

wolf wrote:Test ringan bagi Otak Tua anda..

kalau anda berhenti menulis tanggapan ini, apakah artinya anda Loyo, dan letih?
kalau Tuhan menciptakan sampai 7 masa, apakah artinya anda Loyo, dan letih?

Tauhid tidak cacat dengan perspektif kronologi penciptaan-NYA, tapi jelas cacat kalau berhubungan dengan DIA akan melalui yg namanya perantara, apalagi perantaranya adalah ciptaannya.

Masak Muhammad sebagai Perantara Tuhan, anda versus dengan kronologi penciptaan?

Jangan maksa pak Tua....

hahaha...yhwh adalah terjamah dan terbantahkan.pantes aja ngeles kalow bicara hari lha diintervensi ciptaan yg bernama waktu aja uda SITIRAHAT.

Lha terserah sayah dunk mau test tauhidnya Yahudi dari sisi mana…islam dites dari perantara,Yahudi dites dari LOYO…
Beristirahat tuh maknanyah apa she?

terlewat..

ahl wrote:sholawat musa?gak ada?ah yang bener....
lha gimana ada sholawat musa???? yahudi aja gak ada yg bilang musa utusan allah...so,yahudi dan musa adalah terpisah dari segi ketuhanan.

yg sayah tebelin tuh mana SYAHADATNYAH yahudi yg menggandengkan yhwh dg musa???

"Shema israel adonai eloheinu ehad".
Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu.

ikutin aja tuhan,omongan musa BUANG aja...

to : Wolfie


nah lu yahudi apa **** guk ?

noh liat di tret tong sampah..
baca noh soal yahudi bicara jeshoes

http://www.laskarislam.com/f3-tong-sampah

abu hanan wrote:bagian mana di taurat yg berisi pengakuan yhwh atas kenabian musa?

wolf wrote:HAH?Taat sebagai perantara doa Yahudi?


Pak Tua, coba jelaskan kesaya...Taat itu Objek benda, sifat, output atau apa?
kalau Muhammad?gk usah kau jelaskan deh...

Eh kirain pinter?yg nyuruh Yahudi taat tuhan siapa?
Yg ajarin tata cara berdoa Yahudi siapa?
Gak salah dunk kalo TAAT jadi perantara karena Yahudi gak jadiin musa sbg perantara tetapi musa mengajarkan TAAT sbg perantara atow media….
Apa ada jaminan doa dikabulkan tuhan tanpa disertai taat lebih dahulu?

Ketika berbicara versi anda (versi suka2) memang bisa saja kalau taat, nangis, sujud, kodok, semur jengkol sekalipun bisa ditafsirkan sebagai perantara..

kalau kita berbicara "perantara" secara makna Global..apa bisa di"kalungkan" kepada yg namanya "Taat" sebagai perantara?

gw buktiin Muhammad sebagai perantara doa, di versus taat sebagai doa?

wolf wrote:Test ringan bagi Otak Tua anda..

kalau anda berhenti menulis tanggapan ini, apakah artinya anda Loyo, dan letih?
kalau Tuhan menciptakan sampai 7 masa, apakah artinya anda Loyo, dan letih?

Tauhid tidak cacat dengan perspektif kronologi penciptaan-NYA, tapi jelas cacat kalau berhubungan dengan DIA akan melalui yg namanya perantara, apalagi perantaranya adalah ciptaannya.

Masak Muhammad sebagai Perantara Tuhan, anda versus dengan kronologi penciptaan?

Jangan maksa pak Tua....

hahaha...yhwh adalah terjamah dan terbantahkan.pantes aja ngeles kalow bicara hari lha diintervensi ciptaan yg bernama waktu aja uda SITIRAHAT.

Lha terserah sayah dunk mau test tauhidnya Yahudi dari sisi mana…islam dites dari perantara,Yahudi dites dari LOYO…

Lha, dia pikun..bukankah kita sudah sepakat berdasar sisi umum dan global?
terserah anda disitu menunjukkan kalau anda sudah menghalalkan cara dalam membela agama barbar anda, walau dengan cara menjilat ludah sendiri

Beristirahat tuh maknanyah apa she?

halah ..pertanyaan konyol lah...
tanya cucumu sana...arti istirahat.
gw dah eneg sama Skill Muslim ilmu mengulur-ulur dengan pertanyaan karbitan kayak gini...

udah..jelaskan bagaimana bisa kalau berhenti itu PASTI istirahat..itu yg perlu kau buktikan pak tua...

abu hanan wrote:terlewat..

ahl wrote:sholawat musa?gak ada?ah yang bener....
lha gimana ada sholawat musa???? yahudi aja gak ada yg bilang musa utusan allah...so,yahudi dan musa adalah terpisah dari segi ketuhanan.

yg sayah tebelin tuh mana SYAHADATNYAH yahudi yg menggandengkan yhwh dg musa???

"Shema israel adonai eloheinu ehad".
Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu.

ikutin aja tuhan,omongan musa BUANG aja...

Oh..makasih..yahudi memang lebih tauhid kan?

wolf wrote:Ketika berbicara versi anda (versi suka2) memang bisa saja kalau taat, nangis, sujud, kodok, semur jengkol sekalipun bisa ditafsirkan sebagai perantara..

kalau kita berbicara "perantara" secara makna Global..apa bisa di"kalungkan" kepada yg namanya "Taat" sebagai perantara?

lha pake nanya lagi…duh tape deh…

wolf wrote:
gw buktiin Muhammad sebagai perantara doa, di versus taat sebagai doa?

yg sayah tebelin tuh mana SYAHADATNYAH yahudi yg menggandengkan yhwh dg musa???

"Shema israel adonai eloheinu ehad".
Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu.

eh dibantuin supayah gak telanjang di warung kok malah nantang minta telanjang........

masih gak ngerti kamsutnyah sayah?

Islam mengajarkan hanya ada satu nabi yg wajib bagi umat islam.yahudi gak mengajarkan HANYA SATU nabi yg diikutin karena nabinyah banyak..tetapi gak berarti TAWASUL/PERANTARA gak mereka butuhkan..

Makna Tawassul
Tawassul menurut etimologi bahasa Arab artinya: “Sesuatu yang bisa mendekatkan kepada yang lain.” (Mukhtar Ash-Shihah, hal. 721)

Ibnu Atsir di dalam An-Nihayah (5/184) mengatakan: “(Tawassul adalah) sesuatu yang akan menyampaikan kepada yang lain dan mendekatkan diri dengannya.”

Adapun menurut terminologi syariat, tawassul adalah: “Mendekatkan diri kepada Allah dengan segala bentuk ketaatan dan peribadatan, dengan cara mengikuti sunnah Rasulullah n dan segala bentuk amalan yang dicintai Allah I dan diridhai-Nya.” (At-Tawassul Ila Haqiqati Tawassul hal. 20)

dalil tentang Tawassul

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya supaya kalian mendapatkan keberuntungan.” (Al-Maidah: 35)

Uda melek?
Ketaatan Yahudi bisa diartikan sbg tawassul.perantara gak harus ORANG...

Lantas……….
gimana praktek tawasul/perantara di dalam Yahudi?

The Kaddish is characterized by an abundance of praise and glorification of God and an expression of hope for the speedy establishment of His kingdom on earth. The brief reference to the latter ("May He establish His kingdom") in the usual Ashkenazi version is expanded by the Sephardim with ve-Yaẓmaḥ purkaneih ve-karev meshiḥeih ("May He make His salvation closer and bring His Messiah near"). The congregational response "May His great name be blessed for ever and to all eternity" is the kernel of the prayer (Sifre to Deut. 32:3). The verse is akin to Daniel 2:20 (in Aramaic), to Job 1:21, and to Psalm 113:2 (in Hebrew), and to the eulogy "Blessed be the name of His glorious kingdom for ever and ever," which was recited in the Temple (Yoma 3:8). According to R. Joshua b. Levi, "joining loudly and in unison in [this] congregational response …" has the power of influencing the heavenly decree in one's favor (Shab. 119b; cf. Mid. Prov. 10).

Tanggapan jemaat "Semoga nama-Nya yang besar diberkati untuk selama-lamanya dan untuk segala kekekalan" adalah kernel dari doa (Sifre pada Ul. 32:3). Ayat ini mirip dengan Daniel 2:20 (dalam bahasa Aram), ke 1:21 Ayub, Mazmur 113:2 dan (dalam bahasa Ibrani), dan untuk pidato "Terpujilah nama kerajaan-Nya yang mulia selama-lamanya," yang dibacakan di Bait Allah (Yoma 3:8). Menurut R. Joshua b. Levi, "bergabung dengan keras dan serempak dalam [ini] respon jemaat ..." memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan surgawi mendukung seseorang (Shab. 119b,... Cf Mid Amsal 10).

Yhwh pun bisa diintervensi….apakah kekuatan surgawi bukan yhwh??jawab dunk..

Musa sebagai perantara….tapi antek2 FFI gak mau akuin dan anda juga harus bersembunyi di ketiak ali sina..

Bilangan 12
10)Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

(11) Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.

(12) Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."

(13) Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."

--->>Demi kesembuhan MIRYAM maka HARUN meminta MUSA berdoa pada tuhan…

Kenafa bukan harun langsung yang berdoa yah???katanyah tauhid MURNI….

Akhirnyah praktek “tawasul” yg “perantara” dalam praktek Yahudi moderen/masa kini..

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Judaism/praytoc.html

A benediction for the healing of the sick was incorporated as the eighth blessing in the daily Amidah. Those who visit the sick pray for their recovery (Rema to Sh. Ar., YD 335:4). In the Middle Ages the custom arose of invoking a blessing for the sick, known as the *Mi she-Berakh, during the reading of the Torah. The person requesting the recitation of the prayer for a relative or friend usually pledges charity. On the Sabbath the prayer concludes as follows: "It is the Sabbath, when one must not cry out, and recovery will soon come" (Shab. 12a). The name of a gravely ill person is often changed during this prayer in accordance with the statement of the rabbis that a change of name cancels one's doom (RH 16b; Sefer Ḥasidim, ed. by R. Margalioth (1957), 213, nos. 244, 245, ed. by Wistinetzki, par. 365; see *Name, Change of).

Mereka yang mengunjungi orang sakit berdoa untuk pemulihan mereka (Rema ke Sh Ar.., YD 335:4). Pada Abad Pertengahan muncul dari kebiasaan memohon berkat untuk orang sakit, yang dikenal sebagai * Mi dia-Berakh , Selama pembacaan Taurat. Orang yang meminta pembacaan doa bagi keluarga atau teman biasanya menjanjikan amal. Pada hari Sabat doa menyimpulkan sebagai berikut: "Ini adalah hari Sabat, ketika salah satu tidak boleh menangis, dan pemulihan akan segera datang" (Shab. 12a). Nama orang yang sakit parah sering berubah selama doa ini sesuai dengan pernyataan dari para rabi bahwa perubahan nama membatalkan azab seseorang (RH 16b, Sefer Hasidim, ed oleh R. Margalioth (1957), 213, no.. 244, 245, ed oleh Wistinetzki, par 365,.. lihat * Nama , Perubahan).

masih ngeyel yahudi GAK KENAL PERANTARA??

wolf wrote:Lha, dia pikun..bukankah kita sudah sepakat berdasar sisi umum dan global?
terserah anda disitu menunjukkan kalau anda sudah menghalalkan cara dalam membela agama barbar anda, walau dengan cara menjilat ludah sendiri

Lha kan sayah belum ajukan apapun ttg standar uji sayah bagi yhwh….emang uda sayah tawarkan?baru dikasi TAAT aja uda kalang kabut....tuh musa jadi perantara juga.....

wolf wrote:udah..jelaskan bagaimana bisa kalau berhenti itu PASTI istirahat..itu yg perlu kau buktikan pak tua...

uda sono ke FFI...berguru sama ali sina atow duladi..gak perlu bawa foxhound kemari..terlalu rendah level dia ngelawan sayah..........


lha yg punya kitab siafa kok malah sayah yg ngejelasin….

wolf wrote:Oh..makasih..yahudi memang lebih tauhid kan?

Swory…gak tauhid bangets.

abu hanan wrote:

wolf wrote:Ketika berbicara versi anda (versi suka2) memang bisa saja kalau taat, nangis, sujud, kodok, semur jengkol sekalipun bisa ditafsirkan sebagai perantara..

kalau kita berbicara "perantara" secara makna Global..apa bisa di"kalungkan" kepada yg namanya "Taat" sebagai perantara?

lha pake nanya lagi…duh tape deh…

saya bukan bertanya, tapi konteksnya adalah menyindir anda pak Tua, kalau anda sudah lupa dengan kesepakatan kita..


apa perlu gw copas lagi kesepakatan kita diatas?
enak aja, liat lagi sana..!

wolf wrote:
gw buktiin Muhammad sebagai perantara doa, di versus taat sebagai doa?

yg sayah tebelin tuh mana SYAHADATNYAH yahudi yg menggandengkan yhwh dg musa???

"Shema israel adonai eloheinu ehad".
Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu.

eh dibantuin supayah gak telanjang di warung kok malah nantang minta telanjang........

masih gak ngerti kamsutnyah sayah?

bagaimana saya mau ngerti, kalau "pijakan" kita selalu anda ubah2?
sebentar bilang Musa bukan nabi Yahudi, sebentar lagi bilang Musa adalah nabi yahudi...sebentar Pijakan secara Global, sebentar pijakan secara Islam..

Konsisten.... maka bukan hanya saya yg faham dan ngerti..tp juga pembaca yg udah mulai geleng2 kepala pastinya sudah mulai bosan dengan anda yg suka main lompat galah kesana kemari...

Islam mengajarkan hanya ada satu nabi yg wajib bagi umat islam.yahudi gak mengajarkan HANYA SATU nabi yg diikutin karena nabinyah banyak..tetapi gak berarti TAWASUL/PERANTARA gak mereka butuhkan..

kata siapa Pak Tua?
jangan berlagak Minus matamu..
bukankah gw udah kasih link dr Yahudi sendiri bahwa mereka mengakui nabinya hanya musa?
lha kok ini tau2 selonong Boy bilang nabi yg harus diikuti yahudi itu banyak, yahudi mana yg bilang pak Tua?
coba kasih sini

Makna Tawassul
Tawassul menurut etimologi bahasa Arab artinya: “Sesuatu yang bisa mendekatkan kepada yang lain.” (Mukhtar Ash-Shihah, hal. 721)

Ibnu Atsir di dalam An-Nihayah (5/184) mengatakan: “(Tawassul adalah) sesuatu yang akan menyampaikan kepada yang lain dan mendekatkan diri dengannya.”

Adapun menurut terminologi syariat, tawassul adalah: “Mendekatkan diri kepada Allah dengan segala bentuk ketaatan dan peribadatan, dengan cara mengikuti sunnah Rasulullah n dan segala bentuk amalan yang dicintai Allah I dan diridhai-Nya.” (At-Tawassul Ila Haqiqati Tawassul hal. 20)

dalil tentang Tawassul

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya supaya kalian mendapatkan keberuntungan.” (Al-Maidah: 35)

Uda melek?

katanya Tuhan lebih dekat dr Urat leher.....




melek apanya?
kok berpijak dr pijakan Islam lagi?

Kita bicara perantara secara Umum..kan anda sendiri yg bilang, bahwa semua agama punya cara sendiri dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, dan itu berbeda2...NAH!kalau cara pandangnya dari agama masing2, ngapain kita debat disini?
krn itu bukankah kita sudah sepakat ambil pijakan "perantara" dari sisi umum?


yah...ampun pak Tua..otak Tuamu sudah mulai pikun..Ayoh..balik lagi ke konteks!

Ketaatan Yahudi bisa diartikan sbg tawassul.perantara gak harus ORANG...

Lantas……….
gimana praktek tawasul/perantara di dalam Yahudi?

The Kaddish is characterized by an abundance of praise and glorification of God and an expression of hope for the speedy establishment of His kingdom on earth. The brief reference to the latter ("May He establish His kingdom") in the usual Ashkenazi version is expanded by the Sephardim with ve-Yaẓmaḥ purkaneih ve-karev meshiḥeih ("May He make His salvation closer and bring His Messiah near"). The congregational response "May His great name be blessed for ever and to all eternity" is the kernel of the prayer (Sifre to Deut. 32:3). The verse is akin to Daniel 2:20 (in Aramaic), to Job 1:21, and to Psalm 113:2 (in Hebrew), and to the eulogy "Blessed be the name of His glorious kingdom for ever and ever," which was recited in the Temple (Yoma 3:8). According to R. Joshua b. Levi, "joining loudly and in unison in [this] congregational response …" has the power of influencing the heavenly decree in one's favor (Shab. 119b; cf. Mid. Prov. 10).

Tanggapan jemaat "Semoga nama-Nya yang besar diberkati untuk selama-lamanya dan untuk segala kekekalan" adalah kernel dari doa (Sifre pada Ul. 32:3). Ayat ini mirip dengan Daniel 2:20 (dalam bahasa Aram), ke 1:21 Ayub, Mazmur 113:2 dan (dalam bahasa Ibrani), dan untuk pidato "Terpujilah nama kerajaan-Nya yang mulia selama-lamanya," yang dibacakan di Bait Allah (Yoma 3:8). Menurut R. Joshua b. Levi, "bergabung dengan keras dan serempak dalam [ini] respon jemaat ..." memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan surgawi mendukung seseorang (Shab. 119b,... Cf Mid Amsal 10).

Yhwh pun bisa diintervensi….apakah kekuatan surgawi bukan yhwh??jawab dunk..

Musa sebagai perantara….tapi antek2 FFI gak mau akuin dan anda juga harus bersembunyi di ketiak ali sina..

pak tua, gw gk mau comment dulu...coba baca ampa habis dulu tuh link loooooo...

kl udah, baru lo posting lagi...

ok?drpd langsung gw telanjangi...
[quote]

Bilangan 12
10)Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

(11) Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.

(12) Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."

(13) Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."

--->>Demi kesembuhan MIRYAM maka HARUN meminta MUSA berdoa pada tuhan…

Kenafa bukan harun langsung yang berdoa yah???katanyah tauhid MURNI….

Akhirnyah praktek “tawasul” yg “perantara” dalam praktek Yahudi moderen/masa kini..

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Judaism/praytoc.html

A benediction for the healing of the sick was incorporated as the eighth blessing in the daily Amidah. Those who visit the sick pray for their recovery (Rema to Sh. Ar., YD 335:4). In the Middle Ages the custom arose of invoking a blessing for the sick, known as the *Mi she-Berakh, during the reading of the Torah. The person requesting the recitation of the prayer for a relative or friend usually pledges charity. On the Sabbath the prayer concludes as follows: "It is the Sabbath, when one must not cry out, and recovery will soon come" (Shab. 12a). The name of a gravely ill person is often changed during this prayer in accordance with the statement of the rabbis that a change of name cancels one's doom (RH 16b; Sefer Ḥasidim, ed. by R. Margalioth (1957), 213, nos. 244, 245, ed. by Wistinetzki, par. 365; see *Name, Change of).

Mereka yang mengunjungi orang sakit berdoa untuk pemulihan mereka (Rema ke Sh Ar.., YD 335:4). Pada Abad Pertengahan muncul dari kebiasaan memohon berkat untuk orang sakit, yang dikenal sebagai * Mi dia-Berakh , Selama pembacaan Taurat. Orang yang meminta pembacaan doa bagi keluarga atau teman biasanya menjanjikan amal. Pada hari Sabat doa menyimpulkan sebagai berikut: "Ini adalah hari Sabat, ketika salah satu tidak boleh menangis, dan pemulihan akan segera datang" (Shab. 12a). Nama orang yang sakit parah sering berubah selama doa ini sesuai dengan pernyataan dari para rabi bahwa perubahan nama membatalkan azab seseorang (RH 16b, Sefer Hasidim, ed oleh R. Margalioth (1957), 213, no.. 244, 245, ed oleh Wistinetzki, par 365,.. lihat * Nama , Perubahan).

masih ngeyel yahudi GAK KENAL PERANTARA??

dalam Islam...
Perantara terjadi krn suruhan muhammad ..agar berdoa melalui dirinya alias atas nama Muhammad..

kalau Yahudi..atass keinginan harun atau Musa?
baca donk yg bener

hmmmm..??

hihihi

wolf wrote:Lha, dia pikun..bukankah kita sudah sepakat berdasar sisi umum dan global?
terserah anda disitu menunjukkan kalau anda sudah menghalalkan cara dalam membela agama barbar anda, walau dengan cara menjilat ludah sendiri

Lha kan sayah belum ajukan apapun ttg standar uji sayah bagi yhwh….emang uda sayah tawarkan?baru dikasi TAAT aja uda kalang kabut....tuh musa jadi perantara juga.....

kalang kabut?
coba..yg mana?

wolf wrote:udah..jelaskan bagaimana bisa kalau berhenti itu PASTI istirahat..itu yg perlu kau buktikan pak tua...

uda sono ke FFI...berguru sama ali sina atow duladi..gak perlu bawa foxhound kemari..terlalu rendah level dia ngelawan sayah..........


lha yg punya kitab siafa kok malah sayah yg ngejelasin….

kok bisa2nya nuduh Tuhan Istirahat di Taurat, tp penjelasannya suruh saya tanya orang lain?
kalau setiap pemilik kitab yg berhak menjelaskan, lha...lo muslim ngapain bawa2 taurat?

ayo, jelaskan...bagaimana bisa kalau berhenti itu PASTI istirahat.?

wolf wrote:Oh..makasih..yahudi memang lebih tauhid kan?

Swory…gak tauhid bangets.

ye iye lah gk tauhid.
orang ukuran tauhidnya lo rubah2...

kalow PERANTARA itu adalah utusan maka hal itu adalah wajar....

kalow sayah bilang TAAT pun dapat menjadi PERANTARA uda jelas bangets apa fungsinyah.
Apalagih judulnyah aja ; YAHUDI v ISLAM yah semestinyah jelasin dulu apa itu perantara menurut Yahudi,begitupun sayah…baru setelah itu ambil jalan tengah…ya wes lah..toh modal ngeles dan retorika berbusa……….

Kel 33/17
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
Memiliki makna ; yhwh menjawab doa musa karena menghormatinya, memandangnya sebagai sahabat dan berkenan kepadanya. musa diperkenan yhwh karena, sekalipun harun dan seluruh bangsa tidak taat kepada yhwh, musa tetap setia kepada Tuhan dan menjadi perantara di antara Tuhan dengan Israel.musa yang TAAT dan karena masih TAAT dia menjadi PERANTARA…status perantara antara yhwh dengan Israel gak bakal didapat musa kalow musa gak TAAT.

wolf wrote:Konsisten.... maka bukan hanya saya yg faham dan ngerti..tp juga pembaca yg udah mulai geleng2 kepala pastinya sudah mulai bosan dengan anda yg suka main lompat galah kesana kemari...

Rruarr biayasa ngeyel…PERANTARA..ditinjau dari basa endonesah maka kata itu tersusun dari kata ANTARA..
http://artikata.com/arti-319182-antara.html

1. jarak (ruang, jauh) di sela-sela dua benda: tiang yg satu dng yg lain -- nya 4 m; 2 n waktu yg menyelang dua saat atau peristiwa; selang: tidak berapa lama -- nya, berangkatlah ia; 3 n di tengah dua benda (orang, tempat, batas, dsb): ia berjalan di -- dua orang pengawal; 4 n di tengah-tengah dua waktu (peristiwa, bilangan, bobot): kerajaan itu ditaklukkan -- tahun 1774 dan 1778; 5 n dl kelompok (himpunan, golongan): ada beberapa orang di -- mereka yg terlibat dl peristiwa pembunuhan itu; hal itu sebaiknya dibicarakan -- kita saja; 6 p sementara; dl pada itu: ingat -- belum kena; -- itu insaflah ia; 7 n tengah-tengah atau pertengahan dua waktu (peristiwa); 8 a tidak jauh dr; dekat dng: ia pun sampailah pd -- pasar; 9 p cak lebih kurang; kira-kira: -- seratus orang residivis telah diamankan;
dekat tak tercapai, jauh tak -- , pb sesuatu yg dekat dng kita, tetapi tidak dapat kita ambil krn tiada upaya;

mau belajar endonesah???

wolf wrote:bukankah gw udah kasih link dr Yahudi sendiri bahwa mereka mengakui nabinya hanya musa?
lha kok ini tau2 selonong Boy bilang nabi yg harus diikuti yahudi itu banyak, yahudi mana yg bilang pak Tua?

yahudi yang nulis di http://www.jewfaq.org/prophet.htm (terjemahan by gugel)

The Talmud teaches that there were hundreds of thousands of prophets: twice as many as the number of people who left Egypt, which was 600,000. But most of the prophets conveyed messages that were intended solely for their own generation and were not reported in scripture . Scripture identifies only 55 prophets of Israel.

The Talmud mengajarkan bahwa ada ratusan ribu nabi: dua kali sebanyak jumlah orang yang meninggalkan Mesir, yang 600.000. Tetapi sebagian besar para nabi menyampaikan pesan yang ditujukan semata-mata untuk generasi mereka sendiri dan tidak dilaporkan dalam Kitab Suci . Alkitab mengidentifikasi hanya 55 nabi Israel

A prophet is not necessarily a Jew. The Talmud reports that there were prophets among the gentiles (most notably Balaam, whose story is told in Numbers 22), although they were not as elevated as the prophets of Israel (as the story of Balaam demonstrates). And some of the prophets, such as Jonah, were sent on missions to speak to the gentiles.

Seorang nabi belum tentu seorang Yahudi. Talmud melaporkan bahwa ada nabi di antara orang kafir (terutama Bileam, yang ceritanya diceritakan dalam Bilangan 22), meskipun mereka tidak diangkat sebagai nabi-nabi Israel (sebagai kisah Bileam menunjukkan). Dan beberapa dari para nabi, seperti Yunus, yang dikirim pada misi untuk berbicara dengan orang kafir.

The greatest of the prophets was Moses . It is said that Moses saw all that all of the other prophets combined saw, and more. Moses saw the whole of the Torah , including the Prophets and the Writings that were written hundreds of years later. All subsequent prophecy was merely an expression of what Moses had already seen. Thus, it is taught that nothing in the Prophets or the Writings can be in conflict with Moses' writings, because Moses saw it all in advance.

Yang terbesar dari para nabi adalah Musa . Dikatakan bahwa Musa melihat semua bahwa semua nabi lainnya digabungkan melihat, dan banyak lagi. Musa melihat seluruh Taurat , termasuk nabi dan Tulisan-tulisan yang ditulis ratusan tahun kemudian. Semua nubuat berikutnya hanyalah sebuah ekspresi dari apa yang Musa sudah melihat. Oleh karena itu, diajarkan bahwa tidak ada dalam para nabi atau Tulisan bisa bertentangan dengan tulisan-tulisan Musa, karena Musa melihat itu semua di muka.

jadi bisa maklum kan?kalow yahudi gak punya syahadat macam islam...lha nabinyah banyaaaakk......tiap generasi ada nabi dan beda nabi tentu membawa implikasi beda syahadat (kalow pake ukuran islam) sehingga acuan utama adalah MUSA...

Walah….kirain pinter..

W wrote:melek apanya?
kok berpijak dr pijakan Islam lagi?

Baca sono kamus basa endonesah..

W wrote:NAH!kalau cara pandangnya dari agama masing2, ngapain kita debat disini?
krn itu bukankah kita sudah sepakat ambil pijakan "perantara" dari sisi umum?
yah...ampun pak Tua..otak Tuamu sudah mulai pikun..Ayoh..balik lagi ke konteks!

Lha dari awal uda dibilangin TAAT adalah sebab yg dapat menjadikan seseorang berfungsi sebagai PERANTARA...

W wrote:dalam Islam...
Perantara terjadi krn suruhan muhammad ..agar berdoa melalui dirinya alias atas nama Muhammad..

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya supaya kalian mendapatkan keberuntungan.” (Al-Maidah: 35)

yg tebel tuh cari PADANAN berdasarkan kamus basa endonesah andalan ffi...

W wrote:kalau Yahudi..atass keinginan harun atau Musa?
baca donk yg bener

yah..gak ngerti juga…kenafa harun gak langsung berdoa?tauhid murni lho…
mau bilang harun lagi gak mood???

Bil 21/7
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.

-->>mau bilang lagi "bangsa itu" juga gak mood??

Kel 32/13
Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."

Kel 32/14
Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

-->>keinginan orang laen atow keinginan musa?lha sebabnyah aja MALAPETAKA yg DIRANCANG tuhan yg menyesal...

dari keluaran tuh musa uda kasi contoh menggunakan orang mati sebagai perantara…eh malah pake bilang

dalam Islam...
Perantara terjadi krn suruhan muhammad ..agar berdoa melalui dirinya alias atas nama Muhammad..

sedangkan praktek Yahudi modern…
http://www.hebrew-streams.org/works/hebrew/mediator.html
Today, in the Old Jewish Cemetery in Prague, Jews write paper prayers and insert them in cracks of the tombstone of Rabbi Yehudah ben Bezalel (aka the Maharal of Prague ), who was a famous mystic in the 1500s.
Hari ini, di Old Jewish Cemetery di Praha, Yahudi menulis doa kertas dan memasukkan mereka dalam celah-celah batu nisan Rabbi Yehudah ben Bezalel (alias Maharal Praha), yang adalah seorang mistik yang terkenal di tahun 1500-an.

Atow emang antar Yahudi PUN DILARANG saling mendoakan???-->>BANTAH YANG INI

W wrote:kok bisa2nya nuduh Tuhan Istirahat di Taurat, tp penjelasannya suruh saya tanya orang lain?
kalau setiap pemilik kitab yg berhak menjelaskan, lha...lo muslim ngapain bawa2 taurat?


ayo, jelaskan...bagaimana bisa kalau berhenti itu PASTI istirahat.?

Duh..ngeles terus…

Kej 2/3
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Lha kalow BERHENTI DARI PEKERJAAN mencipta terus definisi HARI itu apa yah???berhenti di hari ketujuh..terus hari ke delapan ngapain???

Ada penjelasan???


tauhid ooo tauhid bangets......

gembok by sayah


@wolfie


ntar kalow mau balas,pm ke sayah atow rekan moderator laennyah.....



@momod-mimin..
sayah titip warung dolo yah.....biyasa lagi kejar setoran neh..