Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Halaman 16 dari 34 • Share
Halaman 16 dari 34 • 1 ... 9 ... 15, 16, 17 ... 25 ... 34
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
First topic message reminder :
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
1. Fenomena & Siapa Yang disalib
Secara jelas Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa Isa Al Masih tidak mati dibunuh pada kayu salib.
"Dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al Masih anak Maryam rasul Allah itu. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka ... ". (An-Nisa' / 4 : 157).
Frase "Ma qotaluhu wama sholabuhu" yang berarti: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya" haruslah diartikan kesinambungan satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa secara umum. Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan cara khusus yakni dengan penyaliban ( Tiang lurus versi Mang Odoy )
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lsa Al Masih tidak disalib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas Iskariot Pendapat seperti ini sulit dipertanggungjawabkan sebab Al-Qur'an sama sekali tidak pernah menyebut atau mengkisahkan nama tersebut.
dinukilkan Ibnu Jarir menyatakan bahwa rupa Isa disamakan kepada Yahuda (Yudas) itu sendiri, sehingga dialah yang ditangkap dan dialah yang disalib."
Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang ahlul kitab yang masuk Islam, diantaranya Wahab bin Munabbih.
Jadi, jelas bahwa umat Islam mengenal Yudas dari ahlul kitab, bukan dari Al-Quran.
Kelanjutan kehidupan Isa Al Masih berlanjut sampai usia lanjut dapat kita baca dari keterangan Al-Qur'an
surat Ali Imran/3:46.
"Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan ketika sesudah dewasa."
Kamus Bahasa Arab "Munjid fil Lughati wal Adabi" mengartikan "kahlan" sebagai "man kaanat sinnu 'umrihi bainal tsalatsina wal khamsina taqriban" (seorang yang berusia kurang 30-50 tahun).
Al Imam Raghib, seperti dikutib Saleh A. Nahdi (Bibel dalam Timbangan, PT Arista Brahmatyasa, 1994, h. 20) mengatakan bahwa "kahlan" sebagai "man wakhatahu syaib" (orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut).
Adapun bukti-bukti sejarah bahwa Isa Al Masih hidup sampai usia lanjut, diantaranya:
1. Dalam usia lanjut yang dimulai antara 40-50 tahun, Yesus masih memberikan pengajaran. Masa hidup tadi disaksikan bukan saja oleh para penginjil melainkan juga oleh semua pemimpin-pemimpin gereja yang datang ke Asia bersama Yahya yang menyampaikan riwayat itu kepada pemimpin-pemimpin gereja adalah Yahya sendiri (C.R. Gregory, Canon and the New Testament).
2. James Moffat: Pemuda-pemuda gereja di Asia percaya kematian Yesus itu terjadi di zaman Kladius tahun 41-50. Papias sendiri mengatakan bahwa pada usia tersebut Yesus masih mengajar.
Selanjutnya Nabi Isa As menjalani masa-masa kehidupannya sampai meninggal dan dimakamkan yang kita dapatkan dari penjelasan Al-Qur'an
surat Al Mu'minun/23:50:
"Dan kami telah jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata hagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir ".
Dimanakah tempat yang oleh ayat ini disebut "suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir"?
Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.
"Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."
Satu jenazah yang mempunyai keis¬timewaan dengan keranda dan satu je¬nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.
2. kenaikan Isa AS
surat Ali Imran/3:55:menjelaskan :
"(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepadaKu, dan membersihkan engkau dari pada orang¬orang kafir, dan akan menjadikan orang¬orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir itu sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu."
Al Alusi, dalam Tafsirnya yang terkenal Ruhul Ma'ani (Darul Kutub Al Ilmiyah, Beirut, 1994), jilid III, ha1.179 memberikan pendapat tentang Mutawaffika, yang artinya telah mematikan engkau, yaitu menyempurnakan ajal engkau (mustaufi ajalaka) dan mematikan engkau menurut jalan biasa, tidak sampai dapat dikuasai oleh musuh yang hendak membunuh engkau.
Beliau menjelaskan lagi bahwa arti warafi'uka ilayya (dan mengangkat engkau kepadaKu), telah mengangkat derajat beliau, memuliakan beliau, mendudukkan beliau ditempat yang tinggi, yaitu ruh beliau sesudah mati. Bukan mengangkat badannya. Lalu Al Alusi mengemukakan beberapa kata rafa'a yang berarti "mengangkat" dari beberapa ayat Al Qur'an yang tiada lain artinya adalah mengangkat kemuliaan ruhani sesudah meninggal.
Sayid Rasyid Ridha menguraikan jawabannya:
"Tidak ada nash yang sharih (tegas) di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup disana seperti di dunia ini, sehingga perlu menurut sunnatullah tentang makan dan minum, sehingga menimhulkan pertanyaan tentang makanan beliau sehari-hari. Dan tidak pula ada nash yang sharih menyatakan beliau akan turun dari langit. Itu hanyalah aqidah dari kebanyakan orang Nasrani, sedang mereka itu telah berusaha sejak lahirnya Islam menyebarkan kepercayaan ini di dalam kalangan muslimin.
Beliau menegaskan:
"Ini adalah masalah khilafiyah.
Dr. Quraish Shihab, dalam harian Republika, hal 10 tanggal 18 Nopember 1994:
"Bahwa Isa a.s kini masih hidup di langit, bukanlah satu kewajiban untuk mempercayainya, serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al Masih dan akan turunnya kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut walaupun banyak kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih. Tidak sedikit ulama yang menilai bahwa informasi mereka pada hakekatnya bersandar dari sisa kepercayaan kedua perowi hadits¬hadits itu."
Dari beberapa pendapat ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Isa Al Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun, akan terkena sunnatullah kematian "Setiap nafs (yang berjiwa), akan menghadapi kematian" (Ali Imran/3:185).
Bahwa Isa Al Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata rafa'a seperti ini bisa juga kita temui dalam surat Al Mujadilah/58:11 "....Allah akan mengangkat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (Maryam/19:57).
Bahwa hadits-hadits Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode dimana Isa akan mengoreksi keislaman bani Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa, atau menyebut Isa Al Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini, tidak bisa dijadikan pedoman yang kokoh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta dibawah ini: Pertama, Hadits-hadits tersebut termasuk hadits ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal aqidah. Kedua, walaupun menurut Bukhari sanadnya shahih tetapi karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Qur'an yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al Masih telah wafat maka untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi ada jama'ah Ahmadiyah Qodian, hadits tersebut lebih baik ditinggalkan saja. Ketiga, hadits-hadits tersebut, bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya).
Semoga Mencerahkan
Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
1. Fenomena & Siapa Yang disalib
Secara jelas Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa Isa Al Masih tidak mati dibunuh pada kayu salib.
"Dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al Masih anak Maryam rasul Allah itu. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka ... ". (An-Nisa' / 4 : 157).
Frase "Ma qotaluhu wama sholabuhu" yang berarti: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya" haruslah diartikan kesinambungan satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa secara umum. Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan cara khusus yakni dengan penyaliban ( Tiang lurus versi Mang Odoy )
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lsa Al Masih tidak disalib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas Iskariot Pendapat seperti ini sulit dipertanggungjawabkan sebab Al-Qur'an sama sekali tidak pernah menyebut atau mengkisahkan nama tersebut.
dinukilkan Ibnu Jarir menyatakan bahwa rupa Isa disamakan kepada Yahuda (Yudas) itu sendiri, sehingga dialah yang ditangkap dan dialah yang disalib."
Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang ahlul kitab yang masuk Islam, diantaranya Wahab bin Munabbih.
Jadi, jelas bahwa umat Islam mengenal Yudas dari ahlul kitab, bukan dari Al-Quran.
Kelanjutan kehidupan Isa Al Masih berlanjut sampai usia lanjut dapat kita baca dari keterangan Al-Qur'an
surat Ali Imran/3:46.
"Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan ketika sesudah dewasa."
Kamus Bahasa Arab "Munjid fil Lughati wal Adabi" mengartikan "kahlan" sebagai "man kaanat sinnu 'umrihi bainal tsalatsina wal khamsina taqriban" (seorang yang berusia kurang 30-50 tahun).
Al Imam Raghib, seperti dikutib Saleh A. Nahdi (Bibel dalam Timbangan, PT Arista Brahmatyasa, 1994, h. 20) mengatakan bahwa "kahlan" sebagai "man wakhatahu syaib" (orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut).
Adapun bukti-bukti sejarah bahwa Isa Al Masih hidup sampai usia lanjut, diantaranya:
1. Dalam usia lanjut yang dimulai antara 40-50 tahun, Yesus masih memberikan pengajaran. Masa hidup tadi disaksikan bukan saja oleh para penginjil melainkan juga oleh semua pemimpin-pemimpin gereja yang datang ke Asia bersama Yahya yang menyampaikan riwayat itu kepada pemimpin-pemimpin gereja adalah Yahya sendiri (C.R. Gregory, Canon and the New Testament).
2. James Moffat: Pemuda-pemuda gereja di Asia percaya kematian Yesus itu terjadi di zaman Kladius tahun 41-50. Papias sendiri mengatakan bahwa pada usia tersebut Yesus masih mengajar.
Selanjutnya Nabi Isa As menjalani masa-masa kehidupannya sampai meninggal dan dimakamkan yang kita dapatkan dari penjelasan Al-Qur'an
surat Al Mu'minun/23:50:
"Dan kami telah jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata hagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir ".
Dimanakah tempat yang oleh ayat ini disebut "suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir"?
Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.
"Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."
Satu jenazah yang mempunyai keis¬timewaan dengan keranda dan satu je¬nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.
2. kenaikan Isa AS
surat Ali Imran/3:55:menjelaskan :
"(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepadaKu, dan membersihkan engkau dari pada orang¬orang kafir, dan akan menjadikan orang¬orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir itu sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu."
Al Alusi, dalam Tafsirnya yang terkenal Ruhul Ma'ani (Darul Kutub Al Ilmiyah, Beirut, 1994), jilid III, ha1.179 memberikan pendapat tentang Mutawaffika, yang artinya telah mematikan engkau, yaitu menyempurnakan ajal engkau (mustaufi ajalaka) dan mematikan engkau menurut jalan biasa, tidak sampai dapat dikuasai oleh musuh yang hendak membunuh engkau.
Beliau menjelaskan lagi bahwa arti warafi'uka ilayya (dan mengangkat engkau kepadaKu), telah mengangkat derajat beliau, memuliakan beliau, mendudukkan beliau ditempat yang tinggi, yaitu ruh beliau sesudah mati. Bukan mengangkat badannya. Lalu Al Alusi mengemukakan beberapa kata rafa'a yang berarti "mengangkat" dari beberapa ayat Al Qur'an yang tiada lain artinya adalah mengangkat kemuliaan ruhani sesudah meninggal.
Sayid Rasyid Ridha menguraikan jawabannya:
"Tidak ada nash yang sharih (tegas) di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup disana seperti di dunia ini, sehingga perlu menurut sunnatullah tentang makan dan minum, sehingga menimhulkan pertanyaan tentang makanan beliau sehari-hari. Dan tidak pula ada nash yang sharih menyatakan beliau akan turun dari langit. Itu hanyalah aqidah dari kebanyakan orang Nasrani, sedang mereka itu telah berusaha sejak lahirnya Islam menyebarkan kepercayaan ini di dalam kalangan muslimin.
Beliau menegaskan:
"Ini adalah masalah khilafiyah.
Dr. Quraish Shihab, dalam harian Republika, hal 10 tanggal 18 Nopember 1994:
"Bahwa Isa a.s kini masih hidup di langit, bukanlah satu kewajiban untuk mempercayainya, serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al Masih dan akan turunnya kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut walaupun banyak kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih. Tidak sedikit ulama yang menilai bahwa informasi mereka pada hakekatnya bersandar dari sisa kepercayaan kedua perowi hadits¬hadits itu."
Dari beberapa pendapat ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Isa Al Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun, akan terkena sunnatullah kematian "Setiap nafs (yang berjiwa), akan menghadapi kematian" (Ali Imran/3:185).
Bahwa Isa Al Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata rafa'a seperti ini bisa juga kita temui dalam surat Al Mujadilah/58:11 "....Allah akan mengangkat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (Maryam/19:57).
Bahwa hadits-hadits Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode dimana Isa akan mengoreksi keislaman bani Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa, atau menyebut Isa Al Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini, tidak bisa dijadikan pedoman yang kokoh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta dibawah ini: Pertama, Hadits-hadits tersebut termasuk hadits ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal aqidah. Kedua, walaupun menurut Bukhari sanadnya shahih tetapi karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Qur'an yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al Masih telah wafat maka untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi ada jama'ah Ahmadiyah Qodian, hadits tersebut lebih baik ditinggalkan saja. Ketiga, hadits-hadits tersebut, bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya).
Semoga Mencerahkan
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
mereka hanya mengikuti persangkaan belaka".. mereka itu termasuk umat islam dunk bung BYBA.....Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
jangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamihehehe....terbukti yg ngekor keyakinan kapir itu anda sendiri....mang odoy wrote:@YAyang ngekor kresten mengenai si terhukum nabi Isa sendiri adalah paham anda pak...
yang ngekor ahmadiyah mengenai tafsiran kitab yohanes kalo nabi Isa si terhukum sendiri dan tidaklah dinyatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan kan paham anda jg pak....
yang ngekor kresten saksi yehova mengenai gambaran prosesi hukuman yg dijalani nabi Isa yg berupa kayu lurus lalu sandaran doang dengan tangan keatas kan paham anda jg pak....
anda itu banyak ngekor sana sini,,,,bukti kebingungan dengan hujjah sendiri....
Jadi....menurut PANJENENGAN "YA".... kata WA MA SHALABUU HU....MEREKA TIDAK MENYALIBNYA.... artinya apa...???? maknanya apa...???
Mereka TIDAK ............................... Nabi ISa as...
Silahkan isi tuh TITIK TITIK diatas....jangan cuman cengar cengir mulu.
Dari dulu ampe sekarang...anda malah belum MENYUMBANGKAN buah pikiran mengenai kata WA MA SHALABUU HU ini..
Yang sudah jelas keliatan....anda masih NGEKOR KRISTEN dalam memaknai kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157 ini...seakan akan kalimat tersebut adalah KALIMAT NEGATIF dari pernyatan Lukas 23:33 ...dengan kalimat.."MEREKA MENYALIB YESUS"....
Silahkan...JABARKAN dengan JELAS dan DETAILS.
Buktikan dong KE SANGGUPAN NYA untuk MEMBENDUNG hujjah hujjah saya....
aye jabarkan dengan sangat sederhana sekali pak....
WA MA SHALABUU HU
Mereka tidak menyalibnya (baca : menghukumnya)....
WA MA SHALABUU HU.....
Kata SHALABUU berakar kata pada SHAD LAM BA.... bawa keterangan dari Ibn Manzur .... bahwa akar kata SHAD LAM BA ..... ada kaitannya dengan HUKUM MENGHUKUM...
Kalow anda mengartikan SHALABUU-MENYALIB adalah proses HUKUMAN...tentunya ada 'kata benda' PENYALIBAN...baik itu di Quran atow di PL maupun di PB..
Bawa kesini ayatnya...
Pantesan cengar cengir aja bisanya....ternyata anda menganggap kata kerja MENYALIB=SHALABUU ini adalah BENTUK HUKUMAN.
Silahkan..pertanggung jawabkan pendapat anda itu...disini.
Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
bagian mana yg mengartikan kalo wa ma shalabuu hu adalah :mang odoy wrote:nah coba menurut anda,,,,,apakah nanti akan klop dengan keyakinan anda berupa :
Mereka menyalibnya tapi tidak mati.......atau...
Mereka tidaklah menyalibnya karena kaki tidak dipatahkan....
monggo pak....
nyengir lagi akhhh...
Kan sudah jelas...dilapak sebelah dah dibeberkan....pura pura pilon kagak baca lagi... nihh baca lagi..https://laskarislam.indonesianforum.net/t2696p250-kupas-tuntas-an-nisa-156-157-158?highlight=kupas+tuntasYishmael Avrahami wrote:jadi kesemuanya gak ngerti sama sekali yak....abu hanan wrote:langsung aja deh mas dipaparin disinih....kalow sekedar tunjuk link maka akan ada yg keberatan karena basa enggreshnyah..dan gak semuwah orang mampu mencerna isi link tersebut...termasuknyah sayah...Yishmael Avrahami wrote:biar aye coba sederhanakan penjelasan dari saudara HT....
an Nisaa 157 menceritakan tentang peristiwa pembunuhan dengan prosesi yg berupa s-l-b...lalu dimana stuntman-nya? stuntman-nya adalah sosok yg mengalami prosesi s-l-b itu (SYUBBIHA)...selanjutnya kejadian tsb mereka kabarkan/ucapkan/koar-koarkan (WAQAWLIHIM) sampai sekarang dan ditujukan kepada diri nabi Isa tanpa pengetahuan yg pasti dan berdasar prasangka saja...
apa itu cara s-l-b? penjelasan bisa dilihat pada link yg mang odoy gendong, islamic-awareness, kalo ada yg tdk dimengerti harap ditanyakan bagian mananya yg tidak dimengerti, Insya Allah ntar ane jelasin maksud tuh link....
katanya mang odoy udah dipaparin di resource center???
yg dipaparin oleh link itu adalah pembahasan istilah S-L-B yg ada di Al Qur'an yg menurut misionaris kresten istilah hukuman S-L-B baru ada di zaman yesus,,,,menurut misionaris itu Al Qur'an error menampilkan cerita S-L-B di zaman nabi Yusuf dan nabi Musa, sebab zaman ini lebih tua dibanding zaman yesus sedang hukuman S-L-B baru ada di zaman yesus....nah link itu membantah misionaris tsb...dan saya malah gak nemu di link tsb kalo di zaman yesus si yesus ini tidak dikatakan di S-L-B jika kakinya tidak dipatahkan
Halahhh...jadi gatell nih tangan...
POINT nya ada disini..
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts.
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
Liat yang saya MERAHIN semuah.... terus korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU dalam An-Nisa 157...nahhh itu POINT nya....YA wrote : atau si yesus ini cuma bersandar doang di tiang lurus seperti apa kata odoy....Al Qur'an menyatakan kalo istilah S-L-B pada ketiga zaman nabi tsb adalah sama...ini yg saya dapatkan infonya....
Tuhh kannn.....sudah ngeyel...sok tau lagiii..
Kata MENYALIB dalam Al-Quran ada 3 :
1. YUSLABU pada Jaman Nabi Yusuf
2. USALLIB pada Jaman Nabi Musa
3. SHALABUU pada jaman Nabi Isa
Untuk USALLIB dan SHALABUU mempunyai KESAMAAN arti..seperti yang dijelaskan oleh link tersebut..http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html
"......4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.
Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut...."
Bagaimana dengan YUSLABU pada jaman Nabi Yusuf...baca aja dah di RC....
Coba yaaa.....dibaca pelan pelan....jangan sok tau...
"Silahkan untuk Mbah Abu dan bro HT...dilanjutkan lagi pembahasan SYUBIHA nya..ane masuk kalo Mr.YA belagu SOK TAU lagi tentang link di Islamic Awareness" seperti kasus diatas.."
Wasalam,
Kalow emang postingan diatas KAGAK KEBACA...kita lanjut disinih...
tu diatas adalah DASAR HUJAH saya..
Sekarang...mana DASAR HUJAH PANJENENGAN YESMAEL AVRAHAMI...kalo anda mengartikan kata WA MA SHALABUU HU berarti MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA.....
Benarkah kata SHALABUU=MENYALIB ini adalah suatu BENTUK HUKUMAN....????
Di Quran-PL-PB....tidak akan pernah ditemukan kata PENYALIBAN.
Saya tunggu....jawaban yang bermutu tentunya..dan bukan cengar cengir kuda, plus muter muter kaya gasing..
Mereka menyalibnya tapi tidak mati.......atau...Mereka tidaklah menyalibnya karena kaki tidak dipatahkan....
anda gak menjelaskan apa-apa disono....
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
hehehehe,,,,,mereka disini artinya, kata ganti untuk orang-orang yg menyangka kalo nabi Isa si terdakwa yg diganjar dengan hukuman itu....nabi Isa sendiri yg mengalami peristiwa itu....termasuk muslim nyeleneh dan non muslim....hamba tuhan wrote:mereka hanya mengikuti persangkaan belaka".. mereka itu termasuk umat islam dunk bung BYBA.....Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
ente yang ngajuin pilihan ganda, ne ngeles dengan sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa, dimane letak cocoknye brader
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@Yesmael Avrahami
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
jangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
pilihan ganda itu adalah anggapan atau sangkaan orang kalo nabi Isa yg mengalami prosesi hukuman itu sendiri....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
ente yang ngajuin pilihan ganda, ne ngeles dengan sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa, dimane letak cocoknye brader
masak kagak paham dengan pernyataan ane? atau kura-kura gak tau lagi nih???
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu, pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....mang odoy wrote:@Yesmael Avrahamijangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....mang odoy wrote:Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
mang odoy wrote:SEGOROWEDI wrote:PR buat si Odong:
menurut quran-hadismu:
- isa dipantek di kayu lurus dan dirapatkan atau tidak?
- isa dihukum atau tidak?
KRISTEN FRUSTASI lagi ngigow.....
gak bisa njawab ya?
- poin 1 seukuwahmu njawab: TIDAK ADA DI QURAN/HADIS
- poin 2 belum ada muslim yang njawab
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Yishmael Avrahami wrote:pilihan ganda itu adalah anggapan atau sangkaan orang kalo nabi Isa yg mengalami prosesi hukuman itu sendiri....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:putramentari wrote:
gua tentu gak pilihlah karena Al Qur'an gak ade merefer ke pilihan ente, masih mudengkah ente[/b]
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
ente yang ngajuin pilihan ganda, ne ngeles dengan sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa, dimane letak cocoknye brader
masak kagak paham dengan pernyataan ane? atau kura-kura gak tau lagi nih???
kayaknya pemikiran anda masih terdoktrin bahwa menyalib dengan alat salib, makanya ane tanya kalo mencipok apakah alatnya cipok, masih mudeng juga rupanya padahal debat sudah panjang begini
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@Yishmael Avrahami
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
mang odoy wrote:@Yesmael Avrahamijangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu,
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....
mang odoy wrote:Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....
penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???
Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:@Yesmael Avrahamijangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu,
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....mang odoy wrote:Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
percuma, mulut amang pegel, orang ngarati kagak
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
kayaknya malah ente yg terdoktrin sama mereka...disalib tapi tidak mati....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:pilihan ganda itu adalah anggapan atau sangkaan orang kalo nabi Isa yg mengalami prosesi hukuman itu sendiri....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....putramentari wrote:
makenye brader kalo nanye jangan terkesan menggurui makenye ane esmosi, ane tau kok ente udah hig level, tapi kalo pilihan ganda ente memang ade tercantum di Al Qur'an. ane berguru pada ente
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
ente yang ngajuin pilihan ganda, ne ngeles dengan sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa, dimane letak cocoknye brader
masak kagak paham dengan pernyataan ane? atau kura-kura gak tau lagi nih???
kayaknya pemikiran anda masih terdoktrin bahwa menyalib dengan alat salib, makanya ane tanya kalo mencipok apakah alatnya cipok, masih mudeng juga rupanya padahal debat sudah panjang begini
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
bener kan apa yg dikata tuh link pak? Bentuk hukuman S-L-B diindikasikan oleh Al Qur'an sebagai bentuk prosesi penyulaan....indikasi ini diketahui dari kebiasaan si Fir'aun.....mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:@Yesmael Avrahamijangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu,
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
Salib ngangkang atau salib sandaran doang mang????mang odoy wrote:pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....
yang ada didapat setelah mengkaji Al Qur'an malahan bentuk prosesi penyulaan.....yg ngekor kresten kan anda pak, nabi Isa sendiri yg mengalami prosesi hukuman itu.....yg ngekor kresten saksi yehova jg anda pak, nabi Isa sandaran di tiang lurus.....
hahaha,,,,Jeki Cen yg disula.....sama saja menganggap nabi Isa sendiri yg disula....mang odoy wrote:mang odoy wrote:Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....
Tetep saja Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan" mo ngomgong apa lagi pak???mang odoy wrote:penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???
Jelas apanya pak???? Aye ambil kesimpulan ente yg ini yak :mang odoy wrote:Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
terlalu memaksa, Ibnu Manzur cuma menyatakan sumsum tulang bukannya pematahan kaki....dan Al Qur'an sudah menyatakan kalo prosesi S-L-B adalah prosesi penyulaan merefer kepada peristiwa di zaman Fir'aun....dan bukannya sandaran doang di tiang lurus....
jadi, WA MA SHALABUU HU menurut terjemahan anda gimana pak??? Mereka tidak mematahkan kaki nabi Isa.....gitu yak....
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
jadi menurut ente, WA MA SHALABUU HU artinya disalib tapi tidak mati.....putramentari wrote:
percuma, mulut amang pegel, orang ngarati kagak
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Yishmael Avrahami wrote:jadi menurut ente, WA MA SHALABUU HU artinya disalib tapi tidak mati.....putramentari wrote:
percuma, mulut amang pegel, orang ngarati kagak
kok jadi kayak debat dengan SEGOROWDI yak
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
Yishmael Avrahami wrote:kayaknya malah ente yg terdoktrin sama mereka...disalib tapi tidak mati....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:pilihan ganda itu adalah anggapan atau sangkaan orang kalo nabi Isa yg mengalami prosesi hukuman itu sendiri....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:
aye mah bukan menggurui,,,,,aye kan cuma nanya tentang statement ente "disalib tapi tidak mati".....itu doank kuk....
Itu bukan pilihan berganda yg ada di Al Qur'an pak, itu adalah sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa.....Al Qur'an menyatakan "mereka hanya mengikuti persangkaan belaka"......cocok kan?
ente yang ngajuin pilihan ganda, ne ngeles dengan sangkaan-sangkaan orang terhadap nabi Isa, dimane letak cocoknye brader
masak kagak paham dengan pernyataan ane? atau kura-kura gak tau lagi nih???
kayaknya pemikiran anda masih terdoktrin bahwa menyalib dengan alat salib, makanya ane tanya kalo mencipok apakah alatnya cipok, masih mudeng juga rupanya padahal debat sudah panjang begini
disalib yang bagaimana, kalo dg tiang palang atau lurus atau tree kagak ade di Al Qur'an ntah Di Al Qur'an ente mungkin ada.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
putramentari wrote:Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
1. Fenomena & Siapa Yang disalib
Secara jelas Al-Qur'an sendiri menjelaskan bahwa Isa Al Masih tidak mati dibunuh pada kayu salib.
"Dan lantaran perkataan mereka yang mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al Masih anak Maryam rasul Allah itu. Padahal sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya (hingga mati), melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka ... ". (An-Nisa' / 4 : 157).
Frase "Ma qotaluhu wama sholabuhu" yang berarti: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya" haruslah diartikan kesinambungan satu dengan yang lain. Ma qotaluhu artinya mereka tidak membunuh Isa secara umum. Ma sholabuhu mereka juga tidak membunuhnya dengan cara khusus yakni dengan penyaliban ( Tiang lurus versi Mang Odoy )
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lsa Al Masih tidak disalib, tetapi yang disalib sampai mati adalah Yudas Iskariot Pendapat seperti ini sulit dipertanggungjawabkan sebab Al-Qur'an sama sekali tidak pernah menyebut atau mengkisahkan nama tersebut.
dinukilkan Ibnu Jarir menyatakan bahwa rupa Isa disamakan kepada Yahuda (Yudas) itu sendiri, sehingga dialah yang ditangkap dan dialah yang disalib."
Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang ahlul kitab yang masuk Islam, diantaranya Wahab bin Munabbih.
Jadi, jelas bahwa umat Islam mengenal Yudas dari ahlul kitab, bukan dari Al-Quran.
Kelanjutan kehidupan Isa Al Masih berlanjut sampai usia lanjut dapat kita baca dari keterangan Al-Qur'an
surat Ali Imran/3:46.
"Dia dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan ketika sesudah dewasa."
Kamus Bahasa Arab "Munjid fil Lughati wal Adabi" mengartikan "kahlan" sebagai "man kaanat sinnu 'umrihi bainal tsalatsina wal khamsina taqriban" (seorang yang berusia kurang 30-50 tahun).
Al Imam Raghib, seperti dikutib Saleh A. Nahdi (Bibel dalam Timbangan, PT Arista Brahmatyasa, 1994, h. 20) mengatakan bahwa "kahlan" sebagai "man wakhatahu syaib" (orang yang rambutnya bercampur dengan yang putih karena usianya yang lanjut).
Adapun bukti-bukti sejarah bahwa Isa Al Masih hidup sampai usia lanjut, diantaranya:
1. Dalam usia lanjut yang dimulai antara 40-50 tahun, Yesus masih memberikan pengajaran. Masa hidup tadi disaksikan bukan saja oleh para penginjil melainkan juga oleh semua pemimpin-pemimpin gereja yang datang ke Asia bersama Yahya yang menyampaikan riwayat itu kepada pemimpin-pemimpin gereja adalah Yahya sendiri (C.R. Gregory, Canon and the New Testament).
2. James Moffat: Pemuda-pemuda gereja di Asia percaya kematian Yesus itu terjadi di zaman Kladius tahun 41-50. Papias sendiri mengatakan bahwa pada usia tersebut Yesus masih mengajar.
Selanjutnya Nabi Isa As menjalani masa-masa kehidupannya sampai meninggal dan dimakamkan yang kita dapatkan dari penjelasan Al-Qur'an
surat Al Mu'minun/23:50:
"Dan kami telah jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata hagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir ".
Dimanakah tempat yang oleh ayat ini disebut "suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir"?
Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.
"Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."
Satu jenazah yang mempunyai keis¬timewaan dengan keranda dan satu je¬nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.
2. kenaikan Isa AS
surat Ali Imran/3:55:menjelaskan :
"(Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepadaKu, dan membersihkan engkau dari pada orang¬orang kafir, dan akan menjadikan orang¬orang yang mengikuti engkau lebih tinggi dari orang-orang kafir itu sampai hari kiamat. Maka kepada Akulah tempat kembali, maka akan Aku putuskan nanti di antara kamu dari hal yang telah kamu perselisihkan padanya itu."
Al Alusi, dalam Tafsirnya yang terkenal Ruhul Ma'ani (Darul Kutub Al Ilmiyah, Beirut, 1994), jilid III, ha1.179 memberikan pendapat tentang Mutawaffika, yang artinya telah mematikan engkau, yaitu menyempurnakan ajal engkau (mustaufi ajalaka) dan mematikan engkau menurut jalan biasa, tidak sampai dapat dikuasai oleh musuh yang hendak membunuh engkau.
Beliau menjelaskan lagi bahwa arti warafi'uka ilayya (dan mengangkat engkau kepadaKu), telah mengangkat derajat beliau, memuliakan beliau, mendudukkan beliau ditempat yang tinggi, yaitu ruh beliau sesudah mati. Bukan mengangkat badannya. Lalu Al Alusi mengemukakan beberapa kata rafa'a yang berarti "mengangkat" dari beberapa ayat Al Qur'an yang tiada lain artinya adalah mengangkat kemuliaan ruhani sesudah meninggal.
Sayid Rasyid Ridha menguraikan jawabannya:
"Tidak ada nash yang sharih (tegas) di dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup disana seperti di dunia ini, sehingga perlu menurut sunnatullah tentang makan dan minum, sehingga menimhulkan pertanyaan tentang makanan beliau sehari-hari. Dan tidak pula ada nash yang sharih menyatakan beliau akan turun dari langit. Itu hanyalah aqidah dari kebanyakan orang Nasrani, sedang mereka itu telah berusaha sejak lahirnya Islam menyebarkan kepercayaan ini di dalam kalangan muslimin.
Beliau menegaskan:
"Ini adalah masalah khilafiyah.
Dr. Quraish Shihab, dalam harian Republika, hal 10 tanggal 18 Nopember 1994:
"Bahwa Isa a.s kini masih hidup di langit, bukanlah satu kewajiban untuk mempercayainya, serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al Masih dan akan turunnya kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut walaupun banyak kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih. Tidak sedikit ulama yang menilai bahwa informasi mereka pada hakekatnya bersandar dari sisa kepercayaan kedua perowi hadits¬hadits itu."
Dari beberapa pendapat ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Isa Al Masih telah diwafatkan oleh Allah. Seperti manusia lain, beliau pun, akan terkena sunnatullah kematian "Setiap nafs (yang berjiwa), akan menghadapi kematian" (Ali Imran/3:185).
Bahwa Isa Al Masih akan diangkat Allah bukan dalam arti diangkat secara fisik, melainkan derajatnya. Penggunaan kata rafa'a seperti ini bisa juga kita temui dalam surat Al Mujadilah/58:11 "....Allah akan mengangkat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Makna pengangkatan yang sama juga diberikan kepada Nabi Idris (Maryam/19:57).
Bahwa hadits-hadits Nabi saw yang melukiskan akan tibanya suatu periode dimana Isa akan mengoreksi keislaman bani Israil yang menyeleweng dari syariat Nabi Musa, atau menyebut Isa Al Masih berada di langit atau masih hidup hingga kini, tidak bisa dijadikan pedoman yang kokoh. Kesimpulan tersebut diambil dari beberapa fakta dibawah ini: Pertama, Hadits-hadits tersebut termasuk hadits ahad, sehingga tidak bisa dijadikan pedoman dalam soal aqidah. Kedua, walaupun menurut Bukhari sanadnya shahih tetapi karena matannya mungkin bersinggung balik dengan Al-Qur'an yang dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al Masih telah wafat maka untuk menghindari kesalahpahaman seperti yang terjadi ada jama'ah Ahmadiyah Qodian, hadits tersebut lebih baik ditinggalkan saja. Ketiga, hadits-hadits tersebut, bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka'ab Al Akhbar dan Wahab bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya).
Semoga Mencerahkan
Inilah bukti rekayasa rekayasa Al-Quran yang ngarang, ngawur. Bagaimana Quran bisa mengoreksi peristiwa sejarah yang telah ada. Peristiwa penyaliban terjadi 600 tahun seblum Quran ada. Pakai data apakah Quran mengoreksinya.Peristiwa penyaliban disaksikan nbanyak orang, termasuk tentara Romawi, ditulis peristiwanya oleh Matius, Markus, Lukas, Yohanes. tiba tiba diralat oleh Quran 600 tahun kemudian. Sungguh aneh dan tak berdasar., kecuali sumber wahyu Alkitab dan Al-Quran memang beda Oknum TUHAN . mengenai kesalahan Quran dalam sejarah sekuler dapat anda baca selengkapnya di http://yhwhtuhansejati.blogspot.com/
Kembali Ke Alkitab- KOPRAL
-
Posts : 39
Location : Firdaus
Join date : 24.07.12
Reputation : 0
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@Yishmael Avrahami
Masya Allahhh....NGIDAM apa ibumu nakkk....sehingga dirimu ini susah nyampe alias telat...
Pan dah dijelasin dengan kata kata ini ...
Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas,
AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
Kalo boleh saya nebak...kayaknya ibumu waktu ngidam dirimu...pengen ngejitakin pala orang botak tapi gak kesampean..
turut prihatin amang odoy nih....
mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:@Yesmael Avrahamijangan maksa pak,,,gak ada kata benda "PENYALIBAN" dalam Qur'an, entahlah kalo di bible rujukan ente ada gak???
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu,
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
bener kan apa yg dikata tuh link pak? Bentuk hukuman S-L-B diindikasikan oleh Al Qur'an sebagai bentuk prosesi penyulaan....indikasi ini diketahui dari kebiasaan si Fir'aun.....
Masya Allahhh....NGIDAM apa ibumu nakkk....sehingga dirimu ini susah nyampe alias telat...
Pan dah dijelasin dengan kata kata ini ...
Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas,
AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
Kalo boleh saya nebak...kayaknya ibumu waktu ngidam dirimu...pengen ngejitakin pala orang botak tapi gak kesampean..
turut prihatin amang odoy nih....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@Yishmael Avrahami
Ampunnn...bener bener KUAT SEKALI pengaruh Kristen dalam jiwa anda....sehingga anda masih nekad menyebut alat eksekusi Yesus/Nabi Isa dengan kata SALIB. Pan dah dijelasin....SALIB itu berakar kata pada 'shad lam ba'...dan itu SAMA SEKALI tidak berarti KAYU..... baik itu dalam bentuk "X" ... "t" .... "+" ..... atow kayu ngaceng sekalipun "I".....
PENYULAAN yaitu dengan cara DISATE...adalah kegemaran Firaun menghukum tawanannya dengan cara begitu...mangkanya Al-Quran menyebutnya THE LORD OF STAKES...walo Depag RI secara NGACO nerjemahin Al-Fajr :10 tersebut.
Tapi akar kata SHAD LAM BA...tidak ada hubungannya dengan SULA/KAYU LURUS....
Masih mau nekad...??? silahkan aja...mungkin urat malu anda sudah mulai kendor...kalo emang gak mau dibilang 'sudah putus'...
Ini bukan masalah ngekor ngekoran.....saya dan anda....ngomong pake BUKTI ILMIAH gak...????? pembaca bisa menilai...
Tuhh kannn..... skill cuman segini sih....dah dijabarin panjang lebar apa itu SHALABUU dalam An-Nisa 157 yang berakar kata pada 'shad lam ba" yang diterjemahin kedalam bahasa endonesa jadi kata "MENYALIB"....
Pun begitu juga dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...yang oleh kampret kampret LAI juga diterjemahin kedalam bahasa indonesa jadi kata "MENYALIB"...
Masih aja menganggap.... kedua kata tersebut (shalabuu vs stauroo/estaurosan) mempunyai pengertian yang sama.... ya susah kalo gini.
Niat hati mau nyiramin aer satu ember...ehhhh dibawahnya ternyata cuman cangkir kopi.... walhasil....KAGAK ADA YANG NYANGSANG....
bener bener dah gak bisa ngomong apa lagi dah...
Iya sayang...ntu SUM-SUM TULANG....bisa dikeluarin dengan cara apa...???
wahhhh...lebih parah dari si SEGOROWEDI ternyata........
S-L-B (shad lam ba) itu adalah AKAR KATA yaaa....!!! jangan DIPLINTIR jadi PROSESI.....!!!
Kebiasan kresten kok dipake sihh...herann duuuehhh....
Sudah dijepalakin bahwasannya...AKAR KATA 'SHAD LAM BA' tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah KAYU baik itu dalam bentuk .. "X".."t" .... "+"...atow ngaceng sekalipun "I"....
Masih aja NEKAD....
Emang kayaknya skill modal NEKAD doang negh anak....
Ahhhhhhh.... beneran nih anak......
Bener bener ane dah tobatt dahhh....gak bisa ngomong apa apa lagi.....
mang odoy wrote:pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....
Salib ngangkang atau salib sandaran doang mang????
Ampunnn...bener bener KUAT SEKALI pengaruh Kristen dalam jiwa anda....sehingga anda masih nekad menyebut alat eksekusi Yesus/Nabi Isa dengan kata SALIB. Pan dah dijelasin....SALIB itu berakar kata pada 'shad lam ba'...dan itu SAMA SEKALI tidak berarti KAYU..... baik itu dalam bentuk "X" ... "t" .... "+" ..... atow kayu ngaceng sekalipun "I".....
Yesmael Avrahami wrote:
yang ada didapat setelah mengkaji Al Qur'an malahan bentuk prosesi penyulaan.....yg ngekor kresten kan anda pak, nabi Isa sendiri yg mengalami prosesi hukuman itu.....yg ngekor kresten saksi yehova jg anda pak, nabi Isa sandaran di tiang lurus.....
PENYULAAN yaitu dengan cara DISATE...adalah kegemaran Firaun menghukum tawanannya dengan cara begitu...mangkanya Al-Quran menyebutnya THE LORD OF STAKES...walo Depag RI secara NGACO nerjemahin Al-Fajr :10 tersebut.
Tapi akar kata SHAD LAM BA...tidak ada hubungannya dengan SULA/KAYU LURUS....
Masih mau nekad...??? silahkan aja...mungkin urat malu anda sudah mulai kendor...kalo emang gak mau dibilang 'sudah putus'...
Ini bukan masalah ngekor ngekoran.....saya dan anda....ngomong pake BUKTI ILMIAH gak...????? pembaca bisa menilai...
mang odoy wrote:mang odoy wrote:Al Qur'an menyatakan mereka tidak menyalibnya, nah silahkan giliran anda untuk mengartikan wa ma shalabuhu sebagai "mereka menyalibnya tapi tidak mati" atau "mereka tidaklah menyalibnya dikarenakan kaki tidak dipatahkan"....
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....
hahaha,,,,Jeki Cen yg disula.....sama saja menganggap nabi Isa sendiri yg disula....
Tuhh kannn..... skill cuman segini sih....dah dijabarin panjang lebar apa itu SHALABUU dalam An-Nisa 157 yang berakar kata pada 'shad lam ba" yang diterjemahin kedalam bahasa endonesa jadi kata "MENYALIB"....
Pun begitu juga dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...yang oleh kampret kampret LAI juga diterjemahin kedalam bahasa indonesa jadi kata "MENYALIB"...
Masih aja menganggap.... kedua kata tersebut (shalabuu vs stauroo/estaurosan) mempunyai pengertian yang sama.... ya susah kalo gini.
Niat hati mau nyiramin aer satu ember...ehhhh dibawahnya ternyata cuman cangkir kopi.... walhasil....KAGAK ADA YANG NYANGSANG....
mang odoy wrote:penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???
Tetep saja Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan" mo ngomgong apa lagi pak???
bener bener dah gak bisa ngomong apa lagi dah...
mang odoy wrote:Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:Ibnu Manzur cuma menjelaskan salah satu makna dari S-L-B......nah sekarang giliran anda, dibagian mana Ibnu Manzur menyatakan disalib artinya kaki dipatahkan.....
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
Jelas apanya pak???? Aye ambil kesimpulan ente yg ini yak :
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
terlalu memaksa, Ibnu Manzur cuma menyatakan sumsum tulang bukannya pematahan kaki....
Iya sayang...ntu SUM-SUM TULANG....bisa dikeluarin dengan cara apa...???
wahhhh...lebih parah dari si SEGOROWEDI ternyata........
Yesmael Avrahami wrote:
dan Al Qur'an sudah menyatakan kalo prosesi S-L-B adalah prosesi penyulaan merefer kepada peristiwa di zaman Fir'aun....dan bukannya sandaran doang di tiang lurus....
S-L-B (shad lam ba) itu adalah AKAR KATA yaaa....!!! jangan DIPLINTIR jadi PROSESI.....!!!
Kebiasan kresten kok dipake sihh...herann duuuehhh....
Sudah dijepalakin bahwasannya...AKAR KATA 'SHAD LAM BA' tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah KAYU baik itu dalam bentuk .. "X".."t" .... "+"...atow ngaceng sekalipun "I"....
Masih aja NEKAD....
Emang kayaknya skill modal NEKAD doang negh anak....
Yesmael Avrahami wrote:
jadi, WA MA SHALABUU HU menurut terjemahan anda gimana pak???
Mereka tidak mematahkan kaki nabi Isa.....gitu yak....
Ahhhhhhh.... beneran nih anak......
Bener bener ane dah tobatt dahhh....gak bisa ngomong apa apa lagi.....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
@KKA
saya tanya dulu nih....
Mau LANJUT..??? atow cuman NUMPANG LEWAT doang..???
Inilah bukti rekayasa rekayasa Al-Quran yang ngarang, ngawur. Bagaimana Quran bisa mengoreksi peristiwa sejarah yang telah ada. Peristiwa penyaliban terjadi 600 tahun seblum Quran ada. Pakai data apakah Quran mengoreksinya.Peristiwa penyaliban disaksikan nbanyak orang, termasuk tentara Romawi, ditulis peristiwanya oleh Matius, Markus, Lukas, Yohanes. tiba tiba diralat oleh Quran 600 tahun kemudian. Sungguh aneh dan tak berdasar., kecuali sumber wahyu Alkitab dan Al-Quran memang beda Oknum TUHAN . mengenai kesalahan Quran dalam sejarah sekuler dapat anda baca selengkapnya di http://yhwhtuhansejati.blogspot.com/.#393
saya tanya dulu nih....
Mau LANJUT..??? atow cuman NUMPANG LEWAT doang..???
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
kalau saya pribadi,,saya tidak percaya isa=yesusmang odoy wrote:Uriel wrote:@mang odoy
thread ini sudah begitu panjang
saya cuma bertanya singkat aja,,menurut anda isa tidak disalib(salib=pematahan tulang)
jadi isa dihukum bagaimana/dgn cara apa berdasarkan quran??
Kata kerja SHALABUU=MENYALIB adlaah kata kerja biasa..dan bukan suatu BENTUK HUKUMAN.
Kata kerja yang artinya MENYALIB dalam Quran ada 3 :
1. YUSLABU pada jaman Nabi Yusuf
2. USALLIB pada jaman Nabi Musa
3. SHALABUU pada jaman Nabi Isa
Jadi anda jangan salah pengertian dan emang kesalah pengertian ini pun sudah MERASUK kedalam pemahaman Umat Islam sendiri..terbukti banyak umat Islam yang MENGIYAKAN kalo SALIB adalah Tiang Jemuran/Kayu Palang.
Padahal dalam Quran ...kata yang mirip dengan itu adalah USALLIB seperti telah disebut diatas...dan itupun bukan kata benda yang berarti instrumen yang berbentuk TIANG JEMURAN....tapi USALLIB adalah KATA KERJA.
An-Nisa 157 tidak menceritakan suatu bentuk HUKUMAN...pun begitu juga kata kerja MENYALIB yang lainnnya (usallib-yuslabu).
MEREKA TIDAK MENYALIBNYA (wa ma shalabuu hu).....adalah PENGGALAN KISAH dalam eksekusi Yesus yang digambarkan dalam kitab Yohanes...terutama Yohanes 19:33...dengan kalimat...MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS. Karena arti dari SHALABUU itu sendiri..adalah "mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang'.... sum sum atow wadak..bisa dikeluarkan dari tulang, setelah si tulang dipotong atow dipatahkan terlebih dahulu. Ini yang saya maksud bahwa WA MA SHALABUU HU...."mereka tidak menyalibnya"..artinya "Meraka tidak/gagal mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa".....klop dengan pernyataan Yohanes 19:33...MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS.
Itupun kalo anda TIDAK MUNAFIK seperti rekan seiman anda si SEGOROWEDI. Dan anda percaya kalo Nabi Isa dalam An-Nisa 157 adalah Yesus dalam Yohanes 19:33.
Wasalam,
saya tidak percaya ibrahim=abraham
saya tidak percaya abraham pernah ke mekahh
kita pake alkitab doang,,clear
lagian alkitab itu sudah dipalsu lo,,itu kan buatan manusia
masa islam cari pembenaran dari kitab palsu
allahswt kan nurunin injil bukan alkitab
lagian permasalahan ini cuma ke terjemahan bahasa indonesia,,kata salib cuma ada indonesia
lha,,orang selain di indonesia ttp percaya yesus di "crufix"/kayu palang
lagian kan bahasa itu berkembang..kata "staurosss" bisa saja melebar
contohnya,,saya beli ke warung minta aqua dikasi indodes
belum lagi fakta2 lain seperti rasul petrus yang di "crufix" terbalik
qs 12:41 : Hai kedua temanku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua, (akan keluar) lalu memberi minum tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah diputuskan urusan yang kamu berdua menanyakannya kepadaku"..1. YUSLABU pada jaman Nabi Yusuf
ini maksdnya pematahan tulang juga??ato di pantek di kayu palang??
lalu gimana bisa ke kalimat "...lalu burung memakan sebagaian kepalanya..."??
silahkan dilanjut mang
Uriel- SERSAN MAYOR
-
Posts : 415
Location : bandung
Join date : 01.07.12
Reputation : 9
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
sorry bro, yg persis kek segorowedi malahan anda sendiri....sebab anda gak memberikan penjelasan lanjutan mengenai disalib tapi tidak mati....anda cuma ngajakin muter-muter saja....putramentari wrote:Yishmael Avrahami wrote:jadi menurut ente, WA MA SHALABUU HU artinya disalib tapi tidak mati.....putramentari wrote:
percuma, mulut amang pegel, orang ngarati kagak
kok jadi kayak debat dengan SEGOROWDI yak
bagaimana penjelasan keyakinan anda mengenai WA MA SHALABUU HU artinya disalib tapi tidak mati itu????
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
kebiasaan nih si odoy kagak membaca tulisan teman diskusinya....mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:@Yesmael Avrahami
Itu dia...kalo emang gak ada kata benda PENYALIBAN..baik itu di Quran-PL-PB....
Terus...atas dasar apa anda mengartikan bahwa WA MA SHALABUU HU...MEREKA TIDAK MENYALIB NYA...bahwa MEREKA TIDAK MENGHUKUMNYA...???
Pan sudah saya jelaskan..bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (yuslabu-usallib-shalabuu)...hanyalah KATA KERJA BIASA...yang artinya bisa multimakna sesuai dengan arti dan makna dari AKAR KATA 'shad-lam-ba'.
yaa ampun pak,,,,,itu makna yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat yg ada di Al Qur'an mengenai S-L-B....coba anda sendiri baca dan pahami penjelasan di link islamic-awareness.....si Fir'aun dikenal sebagai raja sula atau raja pasak dan dia hobi nya menghukum orang dgn cara begitu,
Masalah SULA atow PASAK yang dipake Firaun itu sudah dijelaskan oleh Al-Quran sendiri bahwa FIRAUN IS THE LORD OF STAKE....
Seperti dalam terjemahan berikut..
http://www.muslimaccess.com/quraan/translations/yusufali/089.htm
6. Seest thou not how thy Lord dealt with the 'Ad (people),-
7. Of the (city of) Iram, with lofty pillars,
8. The like of which were not produced in (all) the land?
9. And with the Thamud (people), who cut out (huge) rocks in the valley?-
10. And with Pharaoh, lord of stakes?
Beda dengan terjemahan Depag RI.... he he he...
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/89
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],
wafir'awna dzii al-awtaadi
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Ada apa ini...??? sejak kapan ada disebut KAUM FIRAUN...dan kenapa kata AL-AWTAD diterjemahkan jadi TENTARA YANG BANYAK....
Sepertinya ada unsur MENUTUP NUTUPI negh....
Masalah PASAK/SULA yang dipake Firaun pada jamannya...SAMASEKALI TIDAK ADA URUSAN dengan kata kerja yang dipake waktu itu yaitu USALLIB yang berakar kata pada SHAD LAM BA.... pan di link itu sudah dijelaskan kaya begono..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
bener kan apa yg dikata tuh link pak? Bentuk hukuman S-L-B diindikasikan oleh Al Qur'an sebagai bentuk prosesi penyulaan....indikasi ini diketahui dari kebiasaan si Fir'aun.....
Masya Allahhh....NGIDAM apa ibumu nakkk....sehingga dirimu ini susah nyampe alias telat...
Pan dah dijelasin dengan kata kata ini ...
Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas,
AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
Kalo boleh saya nebak...kayaknya ibumu waktu ngidam dirimu...pengen ngejitakin pala orang botak tapi gak kesampean..
turut prihatin amang odoy nih....
coba dibaca ulang, aye sebut indikasi....artinya, Al Qur'an memberikan informasi tersirat mengenai bentuk dari prosesi hukuman S-L-B....ngarti kagak????
yang anda copas dan terjemahkan itu adalah salah tanggap dari misionaris mengenai S-L-B yg katanya merujuk ke trademarknya kresten mengenai hukuman S-L-B baru ada di jaman yesus dan Al Qur'an error menyatut penyebutan hukuman S-L-B, misionaris pikir kok penggunaan istilah S-L-B sudah dipake di jamannya Yusuf dan Musa padahal prosesi ini baru dipake di jaman yesus,,,,,begitu pikiran mereka....nah, salah tanggap inilah yg dibantah oleh islamic-awareness itu.....ngarti kagak maksud link itu???
eeee....seorang odoy rupanya meneruskan kesalahtanggapan misionaris itu dengan menyatakan nabi Isa sendiri yg mengalami prosesi hukuman S-L-B itu....aneh kan paham ente?
Re: Seputar Fenomena Penyaliban, Siapa yang disalib dan kenaikan Isa AS
ini jg sepertinya gak diperhatikan oleh anda, aye meneruskan tuduhan anda yg katanya aye terpengaruh kresten mengenai bentuk hukuman itu....lihat postingan anda sebelum aye kasih tanggapan....baru deh aye kasih komentar yang ini yg intinya bertanya kepada anda mengenai pemikiran anda terhadap aye: Salib ngangkang atau salib sandaran doang mang???? kalo memang aye terpengaruh kresten.....nyatanya kan anda sendiri yg mengajukan prosesi salib sandaran doang nya.....mang odoy wrote:@Yishmael Avrahamimang odoy wrote:pun di zaman yesus penjelasan yg didapat mengarah ke bentuk hukuman ini....paham gak, sudah seabreg bukti-bukti prasasti ditampilin di link tsb....dan anda sendiri yg gendong itu link....
Bentuk HUKUMAN YANG MANA cuyyy...??? MENYALIB berarti MEMASANG SI TERHUKUM DI SEBUAH 'SALIB'.... ???
Yahhh...masih pengikut setia KRESETAN ternyata.....gak sembuh sembuh walo penjelasan dah seabreg....
Salib ngangkang atau salib sandaran doang mang????
Ampunnn...bener bener KUAT SEKALI pengaruh Kristen dalam jiwa anda....sehingga anda masih nekad menyebut alat eksekusi Yesus/Nabi Isa dengan kata SALIB. Pan dah dijelasin....SALIB itu berakar kata pada 'shad lam ba'...dan itu SAMA SEKALI tidak berarti KAYU..... baik itu dalam bentuk "X" ... "t" .... "+" ..... atow kayu ngaceng sekalipun "I".....
Postingan orang harap dimengerti dan dipahami dulu baru komentar,,,,jagan keburu napsu ye doy....?
hukuman dengan prosesi penyulaan adalah indikasi yg didapat setelah mengkaji ayat-ayat Al Qur'an mengenai istilah S-L-B....inilah metode penafsiran Al Qur'an melalui penafsiran ayat dengan ayat buat memahami makna yg tersembunyi itumang odoy wrote:Yesmael Avrahami wrote:
yang ada didapat setelah mengkaji Al Qur'an malahan bentuk prosesi penyulaan.....yg ngekor kresten kan anda pak, nabi Isa sendiri yg mengalami prosesi hukuman itu.....yg ngekor kresten saksi yehova jg anda pak, nabi Isa sandaran di tiang lurus.....
PENYULAAN yaitu dengan cara DISATE...adalah kegemaran Firaun menghukum tawanannya dengan cara begitu...mangkanya Al-Quran menyebutnya THE LORD OF STAKES...walo Depag RI secara NGACO nerjemahin Al-Fajr :10 tersebut.
Tapi akar kata SHAD LAM BA...tidak ada hubungannya dengan SULA/KAYU LURUS....
Masih mau nekad...??? silahkan aja...mungkin urat malu anda sudah mulai kendor...kalo emang gak mau dibilang 'sudah putus'...
Ini bukan masalah ngekor ngekoran.....saya dan anda....ngomong pake BUKTI ILMIAH gak...????? pembaca bisa menilai...
penjelasan mengenai S-L-B itu sendiri silakan anda baca di link islamic-awareness, merefer ke bagian-bagian tubuh mana saja hukuman itu terkait....ilmiah lho penjelasan link tsb....
masak aye musti jelasin satu-satu mengenai link gendongan anda yg katanya mendukung paham disalibnya nabi Isa tanpa stuntman.....rupanya malah gak mendukung paham anda sama sekali pak....
nah, nyatanya kan begitu.....jika memang nabi Isa sendiri yg menjalani prosesi hukuman itu yg merupakan harapan kosong anda, tentunya mengenaskan sekali pak....mang odoy wrote:mang odoy wrote:mang odoy wrote:
posting asal jeplak aja.....kapan saya mengemukanan PENDAPAT seperti yang dilontarkan oleh anda diatas...??? tukang fitnah juga ternyata aki aki yang satu ini...
SHALABUU/MENYALIB = mengeluarkan sum-sum/wadak dari tulang....dan itu bisa dikeluarkan kalo si tulang dipotong/dipatahkan...
Liat pejelasan Ibn Manzur yang saya posting...kagak dibaca atow emang daya tampung anda ini TERBATAS...??
nih simak lagi...moso diposting dah beberapa kali kagak ada yang nyangsang...???
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.
halah pak jangan ngeles.....ente kan yg berpaham jeki cen....ente jg yg berhujjah dengan yohanes....artinya ente sendiri yg menyatakan kalo nabi Isa yg mengalami prosesi itu.....masak lupa dengan paham sendiri....
Masalah faham...gak usah dibahas...semua sudah tau siapa dan bagaimana saya dalam menyikapi masalah ini. Stuntmen is chicken shit... JACKY CHEN is GREAATTT.....
hahaha,,,,Jeki Cen yg disula.....sama saja menganggap nabi Isa sendiri yg disula....
Tuhh kannn..... skill cuman segini sih....dah dijabarin panjang lebar apa itu SHALABUU dalam An-Nisa 157 yang berakar kata pada 'shad lam ba" yang diterjemahin kedalam bahasa endonesa jadi kata "MENYALIB"....
Pun begitu juga dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...yang oleh kampret kampret LAI juga diterjemahin kedalam bahasa indonesa jadi kata "MENYALIB"...
Masih aja menganggap.... kedua kata tersebut (shalabuu vs stauroo/estaurosan) mempunyai pengertian yang sama.... ya susah kalo gini.
Niat hati mau nyiramin aer satu ember...ehhhh dibawahnya ternyata cuman cangkir kopi.... walhasil....KAGAK ADA YANG NYANGSANG....
masih mau pake bible buat mendukung harapan kosong anda ya pak? yg sama-sama dari bible saja anda gak sanggup menyatakan mana yg paling tepat buat menggambarkan harapan kosong anda mengenai nabi Isa sendiri yg menjalani hukuman itu.....harap diingat : surat paulus dan kitab peter serta yohanes anda adalah sama-sama dari bible....
lha iya, Ibnu Manzur tidak ada membahasa pematahan kaki yg merupakan ide dari yohanes anda.....yah mo gimana lagi....hehe....mang odoy wrote:mang odoy wrote:penjelasan Ibnu Manzur yg anda kutip itu untuk apa???? Jelas-jelas untuk mendukung teori pematahan kaki yesus kan???? sayangnya ndak pada tempatnya, Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan".....salah alamat ente kalo begini......lagi-lagi pahami link yg anda gendong itu sendiri yak baru komentar....
Lhaa emang Ibn Manzur kagak ngomongin masalah PEMATAHAN KAKI...cuman menjelaskan kalo kata SALABA itu erat kaitannya dengan KEGIATAN MENGELUARKAN SUM/SUM DARI TULANG..... lhaaa kalow sum sum dikeluarkan dari tulang emang digimanain....????? DISEDOT...???
Tentunya si tulang harus DIPOTONG atow DIPATAHKAN terlebih dahulu supaya si sumsum/wadak bisa dikeluarkan....kan gituuu...???
Logis kalow saya mengkorelasikan dengan Yohanes 19:33 karena disana dinyatakan bahwa ..MEREKA TIDAK MEMATAHKAN KAKI YESUS..... ini sesuai dengan makna dari kata WA MA SHALABUU HU...yang artinya...MEREKA TIDAK/GAGAL MENGELUARKAN SUM-SUM/WADAK NYA NABI ISA....
Nahh...sekarang....mau NGOMONG apa lagii...???
Tetep saja Ibnu Manzur kagak ngomongi sedikitpun tentang "tidak dikatakan disalib kalo kaki tidak dipatahkan" mo ngomgong apa lagi pak???
bener bener dah gak bisa ngomong apa lagi dah...
sumsum tulang bagian mananya pak? Ibnu Manzur berbicara secara umum sementara anda maksa dan pokoknya berkaitan dengan pematahan kaki.....mang odoy wrote:mang odoy wrote:Lha....yang bercermin dengan kitab yohanes kan anda pak.....aneh.....kelupaan sama hujjah sendiri.....awalnya menyorot patah-mematah kaki pd cerita yohanes, lalu anda menjelaskan kalo yesus sandaran doang di tiang lurus, sekarang ngeles dengan telaahan yg telah didapat sendiri....gimana jadinya nasib paham anda yg menyatakan kalo nabi Isa mengalami prosesi hukuman itu sendiri tanpa peran pengganti pak?????mang odoy wrote:
Liat pernyataan Ibn Manzur diatas....dan korelasikan dengan kata WA MA SHALABUU HU dalam An-Nisa 157.
Anda salah kalow mengartikan DISALIB ARTINYA KAKI DIPATAHKAN....kapan saya menulis pernyataan seperti itu..??? ngaranga aja akiii akiiii....
MENYALIB/shalabuu dalam An-Nisa 157 artinya 'mengeluarkan sumsum/wadak dari tulang Nabi Isa.... WA MA SHALABUU HU = mereka tidak MENYALIB nya artinya....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum sum/wadak nya Nabi Isa.
Keknya dah bolak balik ane nulis peryataan ini...tapi emang pada dasarnya anda ini bebal dan TIDAK MAU TAU bisanya cuman SOK TAU.
Kaya begini jadinya.
Kitab Yohanes adalah sebagai BUKTI KEBENARAN dari MAKNA AKAR KATA "shad lam ba" yang dijelaskan oleh Ibn Manzur... korelasinya dengan kata 'wa ma shalabuu hu' dalam An-Nisa 157.
Karena saya berkeyakinan bahwa Yesus di Kitab Yohanes adalah Nabi Isa di An-Nisa 157...maka logis pula kalo saya katakan bahwa Nabi Isa/Yesus...dihukum dengan cara dirapatkan ke STAUROS/KAYU LURUS...dengan posisi kedua tangan ke atas. Makna kata STAUROS adalah BENAR SEKALI secara tata bahasa yaitu KAYU LURUS...dan benar sekali secara Ilmiah. Karena dengan posisi si terhukum seperti itu....si terhukum akan kesusahan bernafas.....karena paru paru terjepit. Ketika kaki dipatahkan...maka akan hilanglah tumpuan yang menyangga badan...yang pada akhirnya paru paru akan semakin terjepit. Maka dengan kondisi seperti itu, selain si terhukum kesusahan bernafas ditambah sakit yang bukan kepalang karena kaki dipatahkan...si terhukum langsung MATI DITEMPAT. Ini terbukti dengan 2 preman yang dieksekusi bareng Yesus...mereka langsung MENEMUI AJAL ketika kaki mereka dipatahkan.
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
FONDASI KEIMANAN Kristen cuman dan hanya bersandarkan akan KEMATIAN dan KEBANGKITAN YESUS....
Kitab Yohanes 19:33 dan An-Nisa 157...mengindikasikan kalo YESUS SELAMAT DARI MAUT....maka....KEIMANAN KRISTEN hanyalah kain kotor yang tidak berguna sama sekali.
Mangkanya....Pihak Gereja sekuat mungkin untuk menutup nutupi hal yang SANGAT MENYENGAT KEIMANAN KRISTEN ini....maka mereka menyusupkan pemahaman bahwa kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 adalah sama dengan kata STAUROO/ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33...dan kedua kata tersebut diterjemahkan jadi TO CRUCIFY/MENYALIB.....
Semua sudah saya BONGKAR....tapi tohhh anda masih NGOTOT NGEKOR faham Kristen bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan kata MENYALIB berarti nangkringin si terhukum di Tiang Jemuran/kayu Palang...itu 100% hak anda....... EGP.
Jelas...????
Jelas apanya pak???? Aye ambil kesimpulan ente yg ini yak :
Lain halnya dengan Yesus/Nabi Isa...GAGALNYA PEMATAHAN KAKI pada diri beliow...menyebabkan beliow SELAMAT DARI MAUT.
Ini yang DITANDASKAN oleh An-Nisa 157.... wa ma shalabuu hu .....mereka tidak/gagal mengeluarkan sum-sum/wadak nya Nabi Isa...didukung dengan penjelasan di Yohanes 19:33...mereka tidak mematahkan kaki Yesus/Nabi Isa... klimaksnya...YESUS/NABI ISA SELAMAT DARI MAUT..
terlalu memaksa, Ibnu Manzur cuma menyatakan sumsum tulang bukannya pematahan kaki....
Iya sayang...ntu SUM-SUM TULANG....bisa dikeluarin dengan cara apa...???
wahhhh...lebih parah dari si SEGOROWEDI ternyata........
yg persis segorowedi kan ente pak, sama-sama berkeyakinan kepada yohanes dan make jurus pokoknya....hehe.....sorry tuduhan berbalik arah....
S-L-B adalah akar kata, untuk mengetahui indikasi bentuk prosesi hukuman, ingat, aye sebut indikasi, maka ditafsirlah ayat dengan ayat dalam Al Qur'an, dan nyatanya ketemu yakni merujuk kepada kegemaran firaun dalam melakukan sula.....lihat gambar-gambar prasasti yg ada di link islamic-awareness hasil gendongan anda yg nyata-nyata bunuh diri membungkam keyakinan anda kalo nabi Isa yg menjalani hukuman itu sendiri.....Islamic-awareness sama sekali tidak mendukung klaim anda selama ini....anda salah alamat memakai rujukan...mang odoy wrote:Yesmael Avrahami wrote:
dan Al Qur'an sudah menyatakan kalo prosesi S-L-B adalah prosesi penyulaan merefer kepada peristiwa di zaman Fir'aun....dan bukannya sandaran doang di tiang lurus....
S-L-B (shad lam ba) itu adalah AKAR KATA yaaa....!!! jangan DIPLINTIR jadi PROSESI.....!!!
Kebiasan kresten kok dipake sihh...herann duuuehhh....
Sudah dijepalakin bahwasannya...AKAR KATA 'SHAD LAM BA' tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah KAYU baik itu dalam bentuk .. "X".."t" .... "+"...atow ngaceng sekalipun "I"....
Masih aja NEKAD....
Emang kayaknya skill modal NEKAD doang negh anak....
terbukti yg modal nekad adalah anda, jurus pokoknya harus yohanes yg bercerita tentang pematahan kaki dan sandaran doang....eeeee....malah mendukung keyakinan saksi yehova lagi....hehehe...
apa artinya anda kagak bisa menjelaskannya??mang odoy wrote:Yesmael Avrahami wrote:
jadi, WA MA SHALABUU HU menurut terjemahan anda gimana pak???
Mereka tidak mematahkan kaki nabi Isa.....gitu yak....
Ahhhhhhh.... beneran nih anak......
Bener bener ane dah tobatt dahhh....gak bisa ngomong apa apa lagi.....
gimana cara menterjemahkan WA MA SHALABUU HU agar cocok dengan harapan kosong anda itu pak????
Halaman 16 dari 34 • 1 ... 9 ... 15, 16, 17 ... 25 ... 34
Similar topics
» Daging siapa yang disalib? Daging Tuhan ataukah daging manusia?
» Petunjuk bible: bukan Yesus yang disalib
» Bukan Jesus yang DiSalib Tapi Judas Iscariot
» Dokumen Kuno: Bukan Yesus yang Disalib Tapi Elang
» QS 18:86, SIAPA YANG MENCERITAKAN HAL ITU?
» Petunjuk bible: bukan Yesus yang disalib
» Bukan Jesus yang DiSalib Tapi Judas Iscariot
» Dokumen Kuno: Bukan Yesus yang Disalib Tapi Elang
» QS 18:86, SIAPA YANG MENCERITAKAN HAL ITU?
Halaman 16 dari 34
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik