kenapa Sholat menghadap Ka'bah?

First topic message reminder :

Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Mendirikan Shalat
Shalat adalah cara sembahyang agama bangsa Arab yang pada waktu
melakukannya yaitu ruku' dan sujud harus menghadap ke Ka'bah di Mekkah. (hal.
33)

Orang-orang yang bodoh di antara manusia akan berkata: "Apakah
gerangan (sebabnya) mereka (orang Islam) beralih dan kiblat mereka semula (dari
Baitul Maqdis ke Masjidil Haram?) Katakanlah Timur dan Barat kepunyaan Allah.
Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
(Surat 2 Al Baqarah ayat 142). (hal. 34).

Mengapa shalat agama bangsa
Arab harus mengahadap ke arah Ka'bah di Mekkah? Karena Ka'bah adalah tempat
tinggal Allah yaitu rumah Allah sebagaimana yang disebut dalam Surat 22 Al Hajj
ayat 26.

"Dan (ingatlah) ketika Kami tempatkan Ibrahim pada tempat
Baitullah (dengan firman): janganlah engkau menyekutukan Aku dengan sesuatu, dan
sucikanlah rumahKu (Ka'bah) untuk orang-orang yang tinggal (itikaf) dan
orang-orang yang ruku dan sujud (shalat)". (Surat 22 Al Hajj ayat 26). (hal.
35).

Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Dengan
mengatakan bahwa shalat adalah ruku' dan sujud menghadap Ka'bah, membuktikan
bahwa Himar Amos belum pernah belajar Islam dengan baik. Mungkin pengakuannya
bahwa dia adalah mantan muslim yang pernah menunaikan ibadah haji tahun 1983
adalah kebohongan yang besar, untuk mengelabuhi umat Islam. Tujuannya, agar kaum
muslimin mudah dipengaruhinya sehingga mengikuti jejaknya murtad ke
Kristen.

Ibadah shalat itu bukan hanya ruku' dan sujud saja, seperti
anggapan Himar Amos. Shalat adalah ibadah umat Islam kepada Allah yang terdiri
dari bacaan-bacaan dan amalan-amatan tertentu sesuai dengan tuntunan Al Qur'an
dan Hadits, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Inilah
definisi shalat yang benar. Sekali lagi, shalat bukan hanya ruku' dan sujud
saja.

Selanjutnya, dengan disebutkannya kata 'Ka'bah Baitullah (rumah
Allah)', Himar Amos menuding bahwa umat Islam shalat menghadap Ka'bah karena
Ka'bah adalah rumah tinggal Allah. Ini membuktikan bahwa dia tidak mengerti
'gaya bahasa'.

Kata Baitullah (bait Allah/rumah Allah) dipahami oleh Amos
bahwa kalau begitu, Allah itu punya rumah tempat tinggal. Karena disebutkan
dalam Al Qur'an bahwa Ka'bah adalah Baitullah, maka Amos memahamkan bahwa kalau
begitu, Allah itu bertempat tinggal, makan, minum dan tidur dalam Ka'bah di
Mekkah. Inilah pemahaman orang yang sangat tidak cerdas. Mungkin Legion (roh-roh
jahat) sedang merasuki Himar Amos.

Dalam Al Qur'an ada istilah abdullah
(hamba Allah), aduwwullah (musuh Allah), ansharullah (penolong Allah), dan
tain-lain. Kalau sistem berpikir Himar Amos dipakai untuk memahami
Istilah-istllah tersebut, pastilah akan negatif jadinya.

a. Abdullah
(hamba Allah)

Adanya istilah hamba, berarti ada pula istilah tuan atau
juragan. Tapi, adanya Istilah hamba Allah bukan berarti bahwa Allah itu
juragan/boss yang memperkerjakan makhluk-Nya karena tenaga dan kemampuan Allah
sangat terbatas. Hamba Allah berarti para nabi dan orang-orang saleh yang
berbuat kebajikan dengan ikhlas (Qs. 4:172, 19:30, 37:40,74,128 dan
72:19).

b. Aduwwullah (musuh Allah)

Adanya istilah 'musuh Allah'
bukan berarti bahwa Allah itu sumber keonaran yang selalu membuat permusuhan,
bukan! Sebab istilah 'musuh Allah' berarti orang-orang musrik, kafir dan
pengkhianat yang mempersekutukan Allah dengan yang lain (Qs. 8:60 dan
9:114).

c. Ansharullah (penolong Allah)

Istilah ini juga bukan
bearti bahwa Allah itu serba kekurangan sehingga perlu bantuan dari regu
penolong dari manusia. Sebab Istilah 'penolong Allah' berarti orang-orang
beriman yang memperjuangkan agama Allah (jihad fii sabiilillah) (Qs. 3:10 dan
61:14).

Kembali kepada istilah Baitullah (rumah Allah). Istilah ini
terbatas kepada satu pengertian 'rumah ibadah kepunyaan Allah' saja, bukan rumah
tempat tinggal Allah.

Istilah Baitullah (rumah Allah) dipakai untuk
membedakan rumah ibadah dengan rumah-rumah lain milik manusia, seperti: rumah
sakit, rumah bersalin, rumah makan, rumah kontrakan dan
lain-lain.

Baitullah (rumah Allah) adalah rumah suci untuk beribadah
kepada Allah. Karena rumah yang suci ini digunakan untuk beribadah kepada Allah,
maka tidak boleh dikontrakkan, diperjual-belikan dan dibisniskan.

Beda
Islam dan Kristen

Dalam Islam, ditegaskan ajaran Tauhid kepada Allah,
bahwa Allah itu Maha Esa, tidak dipengaruhi dan tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Ajaran tauhid inilah yang membedakan Islam dengan Kristen.

Dalam
Bibel, Tuhan masih dibatasi oleh ruang dan waktu, bisa dilihat, diajak ngobrol,
makan-makan, bisa disiksa dan dibunuh sampai mati teler di tiang
salib.

Dijelaskan dalam Bibel (Alkitab), kilab suci Kristen, bahwa Tuhan
adalah Roh (Yohanes 4:24) yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1: 14). Dalam
penjelmaan (inkarnasi) ini, Tuhan berubah ujud menjadi janin yang dikandung oleh
Maria (Siti Maryam), lalu dilahirkan melalui liang kemaluan
Maria.

Kemudian Tuhan Yesus dilahirkan, lalu dibesarkan oleh
lingkungannya. Setelah dewasa, Tuhan (Yesus) dicobai oleh iblis (Matius 4:1 dan
Lukas 4:2). Setelah lulus dari permainan iblis, Tuhan Yesus ditangkap oleh
penguasa Romawi lalu dianiaya tiada berdaya. Akhirnya, Tuhan Yesus menghembuskan
nafasnya yang terakhir di atas gantungan tiang salib dengan memakai secarik kain
yang menutupi auratnya dengan ditonton oleh massa yang sangat banyak.Tragis
sekali!!

Itulah konsep Bibel tentang ketuhanan.TuhanYesus Juru Selamat
mereka masih dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga mati disalib

oglikom wrote:
Sepertinya bukan tiada guna, tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa yang menyampaikan arah kiblat sebelumnya adalah penyinta berhala di komplek Masjidil Haram.

Gimana maksudmu ini?
Apakah maksudmu Nabi Muhammad SAW adalah pecinta berhala?

EbisuSensei wrote:

oglikom wrote:
Sepertinya bukan tiada guna, tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa yang menyampaikan arah kiblat sebelumnya adalah penyinta berhala di komplek Masjidil Haram.

Gimana maksudmu ini?
Apakah maksudmu Nabi Muhammad SAW adalah pecinta berhala?

Sangat jelas tulisan saya.
Karena sewaktu diturunkannya Qs 2.144 , berhala masih pada ngumpul di komplek Masjidil Haram.

@atas

Bukankah akhirnya dibersihkan juga kan?

Sajak bebas:
"Dengan kulit putih kemerah-merahan, memimpin diantara 10.000 orang, memasuki kota untuk menghancurkan berhala"

EbisuSensei wrote:@atas

Bukankah akhirnya dibersihkan juga kan?

Sajak bebas:
"Dengan kulit putih kemerah-merahan, memimpin diantara 10.000 orang, memasuki kota untuk menghancurkan berhala"

Wah, indah juga tuh sajak.

Tapi sampai sekarang masih ada "SATU" yang belum di bersihkan, di cium2....muaakh.

jakajayagiri-2 wrote:Ada banyak argumen yg bilang Quran selalu sejalan dgn iptek. Bagaimana penjelasan ilmiah dr langit ke-7 dan bumi ke-7?

karena Al-Qur'an menyebut bahwa Allah hanya menciptakan 7 langit, dan ke-7 langit tsb digambarkan bertingkat2/berlapis2 dari bumi kita, maka logikanya 7 adalah skala jarak maksimal, dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa bumi ke-7 adalah bumi lain yang letaknya paling jauh dari bumi kita ini!

oglikom wrote:
Wah, indah juga tuh sajak.

Tapi sampai sekarang masih ada "SATU" yang belum di bersihkan, di cium2....muaakh.

yee.. itu kan bukan berhala, silahken cari informasi lagi sana..

Coba berikan ayat di dalam Qur'an yang mengatakkan batu item yang di cium itu bukan berhala......monggo.

@atas

saya kira kok nggak ada hubungannya.
maka dari itu, baca2 lagi.... okeey....

EbisuSensei wrote:@atas

saya kira kok nggak ada hubungannya.
maka dari itu, baca2 lagi.... okeey....

Ciah, ngeles lagi....memangnya kiblat Islam tidak ada batu hitamnya. ????

menurut dari pandangan saya..
kita harus memahami tujuan shalat dulu,,
para sahabat nabi mengatakan " shalat itu mi'rajnya orang mukmin "
seperti yang saya atau anda2 ketahui nabi Muhammad melakukan isra mi'raj. tidak langsung menuju Sidratil Muntaha, melainkan ke arah Masjidil Aqsa,, anda tahu masjidil aqsa merupakan kiblat, sebelum ka'bah..

shalat ialah cara seorang mukmin berbicara pada Tuhan,, tentu untuk berbicara pada Tuhan yang jaraknya tak terjangkau oleh pikiran manusia, di butuhkan sesuatu yang penting.. apa itu?

jika kita hendak berkomunikasi jarak dekat, kita cukup berbicara dan frekwensi suara kita dapat menjangkau, lain halnya komunikasi jarak jauh, maka di butuhkan teknologi dan masih menggunakan frekwensi..

1. radio panggill ---> menara radio ---> radio penerima
2. handphone( cellphone) --> BTS ---> handphone
3. telpon satelit --> satelit ---> telpon penerima

maka dapat saya simpulkan
shalat ( berbicaranya muslim pada Tuhan ) di butuhkan kiblat yang kebetulan bernama Ka'bah yang berfungsi seperti menara radio/ BTS / satelit, agar frekwensi kita dapat tersambung pada Tuhan..

oglikom wrote:

EbisuSensei wrote:@atas

saya kira kok nggak ada hubungannya.
maka dari itu, baca2 lagi.... okeey....

Ciah, ngeles lagi....memangnya kiblat Islam tidak ada batu hitamnya. ????

Lagi-lagi batu Hitam..apa nggak ada bahan lain..ya

EHAN wrote:menurut dari pandangan saya..
kita harus memahami tujuan shalat dulu,,
para sahabat nabi mengatakan " shalat itu mi'rajnya orang mukmin "
seperti yang saya atau anda2 ketahui nabi Muhammad melakukan isra mi'raj. tidak langsung menuju Sidratil Muntaha, melainkan ke arah Masjidil Aqsa,, anda tahu masjidil aqsa merupakan kiblat, sebelum ka'bah..

shalat ialah cara seorang mukmin berbicara pada Tuhan,, tentu untuk berbicara pada Tuhan yang jaraknya tak terjangkau oleh pikiran manusia, di butuhkan sesuatu yang penting.. apa itu?

jika kita hendak berkomunikasi jarak dekat, kita cukup berbicara dan frekwensi suara kita dapat menjangkau, lain halnya komunikasi jarak jauh, maka di butuhkan teknologi dan masih menggunakan frekwensi..

1. radio panggill ---> menara radio ---> radio penerima
2. handphone( cellphone) --> BTS ---> handphone
3. telpon satelit --> satelit ---> telpon penerima

maka dapat saya simpulkan
shalat ( berbicaranya muslim pada Tuhan ) di butuhkan kiblat yang kebetulan bernama Ka'bah yang berfungsi seperti menara radio/ BTS / satelit, agar frekwensi kita dapat tersambung pada Tuhan..

Taah...makin ngaco dah. Anda justru merndahkan Tuhan mas.
Bukankah Quran sndiri bilang kalo Tuhan sangat dkat, lbh dekat dr urat leher??
Makin kntradiktif.

jakajayagiri-2 wrote:

EHAN wrote:menurut dari pandangan saya..
kita harus memahami tujuan shalat dulu,,
para sahabat nabi mengatakan " shalat itu mi'rajnya orang mukmin "
seperti yang saya atau anda2 ketahui nabi Muhammad melakukan isra mi'raj. tidak langsung menuju Sidratil Muntaha, melainkan ke arah Masjidil Aqsa,, anda tahu masjidil aqsa merupakan kiblat, sebelum ka'bah..

shalat ialah cara seorang mukmin berbicara pada Tuhan,, tentu untuk berbicara pada Tuhan yang jaraknya tak terjangkau oleh pikiran manusia, di butuhkan sesuatu yang penting.. apa itu?

jika kita hendak berkomunikasi jarak dekat, kita cukup berbicara dan frekwensi suara kita dapat menjangkau, lain halnya komunikasi jarak jauh, maka di butuhkan teknologi dan masih menggunakan frekwensi..

1. radio panggill ---> menara radio ---> radio penerima
2. handphone( cellphone) --> BTS ---> handphone
3. telpon satelit --> satelit ---> telpon penerima

maka dapat saya simpulkan
shalat ( berbicaranya muslim pada Tuhan ) di butuhkan kiblat yang kebetulan bernama Ka'bah yang berfungsi seperti menara radio/ BTS / satelit, agar frekwensi kita dapat tersambung pada Tuhan..

Taah...makin ngaco dah. Anda justru merndahkan Tuhan mas.
Bukankah Quran sndiri bilang kalo Tuhan sangat dkat, lbh dekat dr urat leher??
Makin kntradiktif.

,, ya sangat dekat jika frekwensinya tersambung,, bahkan lebih dekat dari urat leher,, contoh handphone, anda bisa berbicara langsung seperti di sebelah anda, padahal jarak antara keduanya bisa beda benua.. ayat diatas hanya perumpamaan mas.. tapi sosok Tuhan sesungguhnya nga didunia ini,, paham???

Bajing Ireng wrote:

oglikom wrote:

EbisuSensei wrote:@atas

saya kira kok nggak ada hubungannya.
maka dari itu, baca2 lagi.... okeey....

Ciah, ngeles lagi....memangnya kiblat Islam tidak ada batu hitamnya. ????

Lagi-lagi batu Hitam..apa nggak ada bahan lain..ya

Coba selain batu hitam ada apa lagi di ka'bah?

Kristen anti-Islam nggak bisa/nggak mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

frontline defender wrote:Kristen nggak bisa/mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

batu bata (batu penyusun ka'bah) = patung, ntu logika dari mana?

oglikom wrote:

frontline defender wrote:Kristen nggak bisa/mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

EHAN wrote:

oglikom wrote:

frontline defender wrote:Kristen nggak bisa/mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

frontline defender wrote:Kristen nggak bisa/mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

frontline defender wrote:Kristen nggak bisa/mau terima kenyataan kalau Islam nggak punya berhala, makanya dibikinin dulu berhalanya, nah karena adanya cuman batu, maka dibikinlah batu tsb menjadi berhalanya Islam!

Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

Masalah adalah pada Qs 22.26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

Tapi karena Muhammad begithu mencintai Hajar Aswad maka tidak di hancurkan, padahal begithu jelas Alloh menyuruh membersihkan dan menyucikan rumahnya dari sesuatupun. TITIK....

Teori anda itu namanya otak atik gathuk, ghok.

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:
Kenyataan yang tidak bisa di bantah oleh para Muslim adalah Hajar Aswad satu-satunya bekas berhala Quraisy yang tidak di hancurkan oleh Muhammad.

kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

Masalah adalah pada Qs 22.26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

Tapi karena Muhammad begithu mencintai Hajar Aswad maka tidak di hancurkan, padahal begithu jelas Alloh menyuruh membersihkan dan menyucikan rumahnya dari sesuatupun. TITIK....

Teori anda itu namanya otak atik gathuk, ghok.

nga perlu bawa ayat bos, nga ada hubunganya sama hajar aswad,, HAJAR ASWAD ITU DI SEBUT BERHALA APA, DEWA ATAU TUHAN APA? sampai anda claim itu berhala,, bisa jawab pa nga?

kalau anda sudah baca buku manasik haji,, anda pasti baca tentang batu tersebut,, asalnya saja ilmuwan tidak mengetahui... kenapa di cium, pasti anda juga sudah baca..

saya pikir anda akan bertanya yang lebih mantap,, misalnya emang lu tahu frekwensi Tuhan berapa?? eh rupanya, nga paham teori dasar yang di berikan kenapa perlu kiblat... yo wes...

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:
kalau boleh tahu,, menurut anda batu hajar aswad di sebut berhala apa? maksud saya, dewa apa, atau tuhan apa??? sampai anda menyatakan itu berhala.
karena menurut islam itu hanya batu,, bukan tuhan atau dewa yang di sembah... bagaimana menurut anda dengan teori saya tentang kiblat..##post 285

Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

Masalah adalah pada Qs 22.26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

Tapi karena Muhammad begithu mencintai Hajar Aswad maka tidak di hancurkan, padahal begithu jelas Alloh menyuruh membersihkan dan menyucikan rumahnya dari sesuatupun. TITIK....

Teori anda itu namanya otak atik gathuk, ghok.

nga perlu bawa ayat bos, nga ada hubunganya sama hajar aswad,, HAJAR ASWAD ITU DI SEBUT BERHALA APA, DEWA ATAU TUHAN APA? sampai anda claim itu berhala,, bisa jawab pa nga?

kalau anda sudah baca buku manasik haji,, anda pasti baca tentang batu tersebut,, asalnya saja ilmuwan tidak mengetahui... kenapa di cium, pasti anda juga sudah baca..

saya pikir anda akan bertanya yang lebih mantap,, misalnya emang lu tahu frekwensi Tuhan berapa?? eh rupanya, nga paham teori dasar yang di berikan kenapa perlu kiblat... yo wes...

Kenapa begithu putus asa, bukankah sudah terjawab dengan ayat dari Allohmu sendiri bahwa rumahnya yang di jadikan kiblat tidak boleh ada apapun.
Mau ngeyel bahwa bukan Muhammad yang begithu mencintai Hajar Aswad sehingga tidak menghancurkannya?
Soal itu berhala batu hitam atau dewa kah tanya orang Arab yang keturunan langsung Musyrikin Quraisy.

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:
Sepertinya anda belum pernah berhaji, tapikan bisa membaca buku panduan manasik haji tentang seruan Talbiyah sebelum mencium batu item.
Talbiyah adalah doa yang kurang lebih begini artinya "Ya, Allah atas panggilanmu aku datang kepadamu", jika tidak bisa mencium lambaian tangan kearah batu hitam juga dianggap sah.

Kalau Islam hanya menganggap hanya batu hitam yang disamping patokkan kiblat itu batu biasa, tidaklah mungkin susah-susah mengeluarkan duit untuk mencium batu ke Arab sono.

Soal teori anda itu mah cuma terkaan belaka tidak berdasarkan dalil.

apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

Masalah adalah pada Qs 22.26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

Tapi karena Muhammad begithu mencintai Hajar Aswad maka tidak di hancurkan, padahal begithu jelas Alloh menyuruh membersihkan dan menyucikan rumahnya dari sesuatupun. TITIK....

Teori anda itu namanya otak atik gathuk, ghok.

nga perlu bawa ayat bos, nga ada hubunganya sama hajar aswad,, HAJAR ASWAD ITU DI SEBUT BERHALA APA, DEWA ATAU TUHAN APA? sampai anda claim itu berhala,, bisa jawab pa nga?

kalau anda sudah baca buku manasik haji,, anda pasti baca tentang batu tersebut,, asalnya saja ilmuwan tidak mengetahui... kenapa di cium, pasti anda juga sudah baca..

saya pikir anda akan bertanya yang lebih mantap,, misalnya emang lu tahu frekwensi Tuhan berapa?? eh rupanya, nga paham teori dasar yang di berikan kenapa perlu kiblat... yo wes...

Kenapa begithu putus asa, bukankah sudah terjawab dengan ayat dari Allohmu sendiri bahwa rumahnya yang di jadikan kiblat tidak boleh ada apapun.
Mau ngeyel bahwa bukan Muhammad yang begithu mencintai Hajar Aswad sehingga tidak menghancurkannya?
Soal itu berhala batu hitam atau dewa kah tanya orang Arab yang keturunan langsung Musyrikin Quraisy.

ckckckck,, ayat yang lu sampaikan coba telaah dulu,, yang tidak boleh kan ada berhala ( sesembahan/ dewa / Tuhan buatan manusia ),, sedangkan hajar aswad apakah berhala? kan anda yang claim itu berhala,, lu jangan menampik asal batu hajar aswad tidak di ketahui oleh ilmuwan,,,

ko jadi anda yang putus asa dalam menjawab. hajar aswad itu dewa apa? cuma segini aja...
orang yang meng claim hajar aswad sebuah berhala...

lu buntu kan nga bisa jawab?

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:

oglikom wrote:

EHAN wrote:apa hubungannya pertanyaan saya,, HASJAR ASWAD DI SEBUT BERHALA APA? hingga anda menyebut berhala,, sama saja anda cuma menclaim "itu batu berhala" titik....

masalah cium mencium batu nanti dulu,, berhaji bukan untuk mencium batu mas bro,,, kalau anda cuma berdasarkan buku manasik,, wah dangkal sekali anda,,,apabila muslim berhaji berdasarkan pemikiran anda itu,, maka muslim itu hanya dapat lelah saja...

walau itu terkaan saja.. tapi saya menarik kesimpulan berdasarkan perjalanan nabi,, kenapa mau naik kelangit saja harus kemasjidil aqsa ( kiblat awal ) dulu.?

Masalah adalah pada Qs 22.26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.

Tapi karena Muhammad begithu mencintai Hajar Aswad maka tidak di hancurkan, padahal begithu jelas Alloh menyuruh membersihkan dan menyucikan rumahnya dari sesuatupun. TITIK....

Teori anda itu namanya otak atik gathuk, ghok.

nga perlu bawa ayat bos, nga ada hubunganya sama hajar aswad,, HAJAR ASWAD ITU DI SEBUT BERHALA APA, DEWA ATAU TUHAN APA? sampai anda claim itu berhala,, bisa jawab pa nga?

kalau anda sudah baca buku manasik haji,, anda pasti baca tentang batu tersebut,, asalnya saja ilmuwan tidak mengetahui... kenapa di cium, pasti anda juga sudah baca..

saya pikir anda akan bertanya yang lebih mantap,, misalnya emang lu tahu frekwensi Tuhan berapa?? eh rupanya, nga paham teori dasar yang di berikan kenapa perlu kiblat... yo wes...

Kenapa begithu putus asa, bukankah sudah terjawab dengan ayat dari Allohmu sendiri bahwa rumahnya yang di jadikan kiblat tidak boleh ada apapun.
Mau ngeyel bahwa bukan Muhammad yang begithu mencintai Hajar Aswad sehingga tidak menghancurkannya?
Soal itu berhala batu hitam atau dewa kah tanya orang Arab yang keturunan langsung Musyrikin Quraisy.

ckckckck,, ayat yang lu sampaikan coba telaah dulu,, yang tidak boleh kan ada berhala ( sesembahan/ dewa / Tuhan buatan manusia ),, sedangkan hajar aswad apakah berhala? kan anda yang claim itu berhala,, lu jangan menampik asal batu hajar aswad tidak di ketahui oleh ilmuwan,,,

ko jadi anda yang putus asa dalam menjawab. hajar aswad itu dewa apa? cuma segini aja...
orang yang meng claim hajar aswad sebuah berhala...

lu buntu kan nga bisa jawab?

Ayat itu jelas mengatakan jangan memperserikatkan rumahku dengan sesuatupun, kalau ada yang lain di luar rumah Alloh berarti berhala, sangat sederhana ini konsep Tauhid yang Islam usung sendiri.
Tetapi
Saya lihat karena kalian mengikuti Muhammad yang mendapat didikan dari pamannya yang bernama Abu Thalib seorang Musyrikun, jadilah rumah Alloh di perserikatkan dengan Hajar Aswad.