Apakah Allah mau mengatakan kalau Dia bukan Tuhan?

Om mod,
makasih jaya udah didaftar di sini.  

Jaya mau nanya, boleh kan? Jaya pengen ngerti kalimat di bawa ini:

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan seperti itu)." (Al Imran 18 )

Apakah Allah mau mengatakan kalau Dia bukan Tuhan?


Makasih!

http://www.laskarislam.com/t5008-foxhound-abu-hanan-siapakah-dia#55219

bang fox wrote:16:51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut."

iltifat adalah perpindahan atau pengalihan dhamir (kata ganti) dan gaya bahasa sebagai variasi bahasa dalam struktur kalimat dengan tujuan menarik perhatian atau menekankan poin-poin penting.

iltifat dhamir (pengalihan dhamir) dalam al-Qur’an..
singkatnyah dari beberapa model iftilat ;
Iltifat dari mutakallim (persona 1) kepada mukhathab (persona 2)

Contoh dalam surat Yasin, 36: 22
وَمَا لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?

Dalam ayat tersebut, terdapat iltifat/pengalihan dhamir dari persona I (ana/aku) ke persona 2 (antum/kalian) dan ternyata dhamir baru (kalian) itu kembali pada dhamir yang sudah ada sebelumnya yaitu dhamir aku..

TS wrote:Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan seperti itu)." (Al Imran 18 )

ayat ini adalah untuk PEMBACA..sehingga bila diterapkan dengan AKU sebagai kata ganti allah maka tujuan kalimat tidak akan tercapai..

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan DiaAKU, Yang menegakkan keadilan. para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan seperti itu)." (Al Imran 18 )

sedangkan bagi pembaca,pengalihan "allah" menjadi "dia" adalah situasi pembaca sebagai pihak ketiga..penggunaan iftilat/pengalihan kata ganti dalam al-Qur’an memiliki tujuan-tujuan khusus selain dari keindahan sastra..

Makasih om mod.

Jika demikian, maka yg berikut ini pasti bukan firman Allah swt, tetapi berasal dari pihak yg menerima pesan Allah swt. Dgn kata lain, firman Allah swt ternyata bisa diubah, paling sedikit diubah dari kata "Aku" menjadi "Dia." Dgn tujuan agar maksud Allah swt tercapai. Benarkah seperti itu?

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan seperti itu)." (Al Imran 18 )

Yang lainnya:

"Tidak ada Tuhan melainkan Dia (boleh juga Aku, Allah swt)"

Bukankah di sini, si pembawa firman Allah swt, (dimana dia telah mengubah firman Allah swt dgn maksud supaya tujuan tercapai) menyangkal bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia (Allah swt). Jika si pembawa pesan bermaksud menegaskan bahwa Allah swt adalah Tuhan, maka kalimatnya menjadi:

"tidak ada Tuhan melainkan Tuhan". Kedengarannya agak aneh.

Mohon pencerahan!!

Dgn kata lain, firman Allah swt ternyata bisa diubah, paling sedikit diubah dari kata "Aku" menjadi
"Dia." Dgn tujuan agar maksud Allah swt tercapai. Benarkah seperti itu?

kok mudah banget ditebak yah arah pembicaraan? itu uda sayah kasi kata kunci "iftilat"..dan itu gak cuma sebatas "allah-aku-dia"..pengalihan kata ganti dapat berlaku ke kata ganti mana aja..
tiada tuhan melainkan allah kemudian diganti tiada tuhan selain aku..yup baca ayatnyah lebih lengkap..

Makasih om mod
Sesuai uraian om mod, maka ini

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia,

Pasti bukan perkataan Allah swt kan om mod?

"iftilat"..dan itu gak cuma sebatas "allah-aku-dia"..pengalihan kata ganti dapat berlaku ke kata ganti mana aja..

Itu artinya, ternyata firman Allah swt itu bisa berubah2 kan om mod? Bener gak?
Belum jelas,

tiada tuhan melainkan allah

Entah bagaimana aja pergeserannya, orang 1 atau 2 atau 3 atau berapa ajalah, gak masalah, lha arti kalimat itu apa? Artinya Allah swt bukan Tuhan, kan?
Atau dgn bentuk lain: Apa sebenarnya maksud Allah swt, atau sosok yg mengubah firman Allah swt?
Mohon pencerahan!!

sayah kasi contoh penggunaan iltifat di forum..

kalow emang melenceng jalur yah mending dibukain trit ajah,kalow gak keluar jalur yah coba deh sayah dibantu usul ke ts,kalow ts gak keberatan dengan dialog sunni-syiah yah mungkin ts kasi ijin..

di trit itu,lawan debat sayah gak bingung dengan pengalihan kata ganti..
di trit itu sayah adalah ts dan sayah pilih menggunakan iltifat agar pembaca mengerti bahwa ada pertanyaan yang berpotensi membawa trit melenceng dari jalur dan untuk mengingatkan secara halus maka sayah pilih iltifat.

iltifat adalah: “Beralihnya pembicara dari menggunakan bentuk mukhatabah (dialogis) kepada tutur ikhbar (informatif) dan dari ikhbar kepada mukhatabah dan sebagainya.”

az zumar
53. Katakanlah: "Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang.

dari kata "allah" kemudian berbelok ke "dia"..mengafa?dia adalah tunggal..dan pesan yang disampaikan ayat melalui iftilat adalah yang mengampuni dan menyayangi hanya bisa dilakukan oleh dia,siapa dia?allah..

Artinya Allah swt bukan Tuhan, kan?

lha contoh yang sayah pake diatas,apakah ts bukan abu hanan?

sebenarnyah sayah heran kalow ada kristen tanya iftilat karena bibel ajah juga pake..
yesaya 1..

(3 ) Lembu mengenal pemiliknya, tetapi
Israel tidak ; keledai mengenal
palungan yang disediakan tuannya ,
tetapi umat - Ku tidak memahaminya ."

(4 ) Celakalah bangsa yang berdosa,
kaum yang sarat dengan kesalahan,
keturunan yang jahat- jahat, anak-
anak yang berlaku buruk! Mereka
meninggalkan TUHAN , menista Yang
Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling
membelakangi Dia .

perhatikan..
ada kata ganti pertama,ku..
kata ganti ketiga,dia
dan ada sebutan,allah israel..

sayah gak bingung waktu baca yesaya dan juga gak bakal tanya "kok bugituh yah?"..lha mau gimana wong itu termasuk komunikasi dan dalam komunikasi pasti ada penekanan2 untuk tujuan..

Om mod

di trit itu,lawan debat sayah gak bingung dengan pengalihan kata ganti..
di trit itu sayah adalah ts dan sayah pilih menggunakan iltifat agar pembaca mengerti bahwa ada pertanyaan yang berpotensi membawa trit melenceng dari jalur dan untuk mengingatkan secara halus maka sayah pilih iltifat.

Jaya gak ngerti maksud om mod. Jaya gak baca koq trit yg om mod beri.

iltifat adalah: “Beralihnya pembicara dari menggunakan bentuk mukhatabah (dialogis) kepada tutur ikhbar (informatif) dan dari ikhbar kepada mukhatabah dan sebagainya.”

Ini berarti sabda Allah swt berubah kan?

az zumar
53. Katakanlah: "Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang.

Yang digarisbawahi itu, perkataan siapa, "Allah swt atau orang yg mengubah pesan Allah swt?

dari kata "allah" kemudian berbelok ke "dia"..mengafa?dia adalah tunggal..dan pesan yang disampaikan ayat melalui iftilat adalah yang mengampuni dan menyayangi hanya bisa dilakukan oleh dia,siapa dia?allah..

Oklah om mod, berbelok dgn banyak alasannya, nah itu berarti bisa donk firman Allah swt dibelokkan karena alasan ini dan itu. Ya kan? Intinya, firman Allah swt bisa dibelokkan.

Artinya Allah swt bukan Tuhan, kan?

lha contoh yang sayah pake diatas,apakah ts bukan abu hanan?

Koq jawabnya gitu ya om mod? Koq musti pakai penyangkalan?

Entah bagaimana aja pergeserannya, orang 1 atau 2 atau 3 atau berapa ajalah, gak masalah, lha arti kalimat itu apa? Artinya Allah swt bukan Tuhan, kan?
Atau dgn bentuk lain: Apa sebenarnya maksud Allah swt, atau sosok yg mengubah firman Allah swt?
Mohon pencerahan!!

Ya kan? Intinya,
firman Allah swt bisa dibelokkan.

dibelokkan gimana?pengertian?ini gaya sastra mas..
sayah uda kasi contoh baik dari sayah pake pribadi maupun bibel dan anda gak mau ngerti atow gak ngerti tentu aneh bagi sayah..

kemudian..
katakanlah..itu redaksi dari allah bahwa yang membaca al quran (dari nabi sendiri hingga muslim yang tadarusan) WAJIB untuk mengatakan seperti itu..
KATAKANLAH adalah perintah untuk menegaskan..seperti ;
katakanlah ; dia adalah allah yang esa
=>allah memerintahkan muslim untukl berkata allah adalah tuhan yang esa..

apa lagi?

yesaya 13/6
Merataplah , sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa .

dengan logika anda,apakah tuhan bukan yang maha kuasa?

Al Imran 18 . Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Yang di atas ini gak di dahului dgn: "katakanlah". seperti yg di bawah ini:

az zumar
53. Katakanlah: "Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang.

Dari dua contoh ini, boleh2 saja dua2 dari Allah, tetapi paling sedikit Allah swt gak konsisten dalam menyampaikan pesannya. Kalimat di Qs Al Imran 18, memberi kesan bahwa  yang ngomong adalah orang kedua ......>pendengar (3), sedang ayat yg lain itu, orang pertama ke orang kedua.

Jadi, Allah kadang bicara sebagai orang pertama, kadang sebagai orang kedua. Gak konsisten sebagai orang pertama saja, atau orang kedua saja. Betulkah begitu om mod?

Sekarang, kalimat ini:

az zumar
53. Katakanlah: "Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang.[/....

Bayangkan kata,
"az zumar
53. Katakanlah: "Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,

KELUAR DARI MULUT NABI, menurut jaya rancu.....baru enak  didengar kalau kata "katakanlah" itu gak diucapkan. Kalau diucapkan oleh nabi akan cocok sebagai berikut:

kATAKANLAH Hai hamba- hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri KALIAN mereka sendiri

NAMUN om mod, yg ingin jaya tahu adalah koq

tidak ada Tuhan melainkan Dia

Bagaimana bisa dijelaskan bahwa

allah memerintahkan muslim untukl berkata allah adalah tuhan yang esa.

TETAPI DGN MENYANGKAL: TIDAK ADA TUHAN,  MELAINKAN  DIA. Kalau tidak ada Tuhan, ya berarti gak ada Tuhan.  Apalagi kalau Allah swt yg mengatakannya.

Bukankah firman Allah swt terjadi seperti yg dikatakanNya?.

Kesimpulannya, menurut Allah swt, ya TIDAK ADA TUHAN, itu juga berarti Allah swt bukan Tuhan. Itu lebih masuk akal.

Om mod, map aje ye, yg lain jaya gak tanggap, menurut jaya gak terlalu penting, bau2 OOT gitu.

Silahkah beri pencerahan!!!

jaya wrote:Kesimpulannya, menurut Allah swt, ya TIDAK ADA TUHAN, itu juga berarti Allah swt bukan Tuhan. Itu lebih masuk akal.

nanyanya blom selesai, kesimpulan udah dapat  

Om mod, map aje ye, yg lain jaya gak tanggap, menurut jaya gak terlalu penting, bau2 OOT gitu.

kalow yang dari bibel gak mau ditanggapin yah gpp,dan kalow kaidah basa juga gak ditanggapin pun gpp..
bahkan anda mau retorika pun juga gak masalah..sayah cuman menjelaskan dari kaidah basa arab plus contoh dari bibel..

Jadi, Allah kadang bicara sebagai orang pertama, kadang sebagai orang kedua. Gak konsisten sebagai orang pertama saja, atau orang kedua saja. Betulkah begitu om mod?

lha terus redaksi al quran apa harus disesuaikan dengan kemampuan anda?gitu?





@ pembaca yang budiman..(gak khusus TS)

dalam ilmu balagah, iltifat dikenali sebagai gaya untuk mengalihkan uslub (gaya bicara) dari satu arah ke arah yang lain..
contoh..
1.uslub ghaib kepada uslub mengajak bicara (gaya bicara dari orang pertama pada kata ganti orang kedua)..
=> yasiin ayat 22
mengapa aku tidak menyembah (tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?

2.kata ganti orang pertama kepada orang ketiga,
=>Al-Kautsar ayat 1-2

itu sederhanya..dan bila kita beralih ke prosa arab,maka akan ada contoh lain seperti dalam tiga bait syair Umru al-Qais di atas, terjadi tiga macam iltifat . Dia memulai dengan khithab (pembicara/pihak 1), kemudian ber-iltifat ke ghaib (pihak 3), lalu ber-iltifat  kepada mutakallim (pihak 2/pendengar)..

Anda mengangkat tangan di malam hari, yang tenang tidur sedang anda tidak tidur
Ia bermalam, malam pun menidurkannya, ia lemah karena sedang sakit mata
Itulah berita yang sampai kepadaku, berita yang aku terima dari Abu al-Aswad

3 kata ganti/dhamir ini hanya ada satu objek,yah si empunya puisi..

dalam keseharian kita,misalnyah,sering pula kita gunakan ;
nih anak dinasehati orang tua kok gak ngefek yah?

sedangkan pengucap/yang ngomel adalah yang menasehati

selain itu..
iltifat juga merupakan bagian dari deviasi/turunan kalimat
seperti  menempatkan kata mufrad di tempat mutsanna
contohnyah al mu'minun 23
Dan mereka berkata: Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga)

Om mod ngomong apa seh di atas?

=>allah memerintahkan muslim untukl berkata allah adalah tuhan yang esa..

Dgn cara:

menyangkal Tuhan......! "Tiada Tuhan melainkan Dia".


Jika ini HANYA gaya BAHASA MANUSIA, ok ajalah, coman gaya sastra, pasti gak ngefek. Lalu dicari macam2 penjelasan. Tetapi bukankah Qoran kitab yg jelas.?

Jelasnya yg mana?

Ya itu "Tiada Tuhan, melainkan Dia". Dia bukan Tuhan. Allah swt sendiri kan yg menyangkal?

Bukankah jika Allah swt, yg coman kun fayakun, jadilah maka jadi?, lha apa yg terjadi atas perkataan itu?
TIADA TUHAN!! Artinya: ALLAH BUKAN TUHAN!!
bener gak om mod?

jaya wrote:Ya itu "Tiada Tuhan, melainkan Dia". Dia bukan Tuhan. Allah swt sendiri kan yg menyangkal?

TIADA TUHAN!! Artinya: ALLAH BUKAN TUHAN!!
bener gak om mod?

"tidak ada juruselamat selain daripada Ku"

berarti "Aku" bukan juruselamat ya (karena disitu dikatakan "tidak ada juruselamat")?

"tidak ada juruselamat selain daripada Ku"

Yang ngomong ini Allah swt apa gak? Ada beda antara Allah swt yg ngomong dan yang bukan Allah swt.

kamsut Ts nih apa seh?tanya,dijawab sastra..masih gak terima..sekarang dari sastra (katanya bisa terima) eh masih ndagel kalow ada beda antara allah dan bukan allah..

owh..apafun penjelasan muslim tetap ajah ditolak..
uslub/iftilat yang ada di dalam komunikasi manusia secara umum ternyata juga gak diterima ts dengan alasan yang gak masyuk akal..
ajibun bin ajaib..

tiada tuhan selain allah pun sebenarnyah uda jelas..bahwa yang pantas dan layak disebut tuhan cuman allah..jadi kalow ada yang bilang penyangkalan karena al quran berasal dari satu lisan yah karena penyangkalnyah ajah berangkat dari rasa gak percaya..
lalu apa yang akan diuji dan apa yang menjadi batu uji yah gak jelas kecuali pake ngeyelmology atow ototmology yah terserah..

djah.......om mod
bukannya menjawab malah melenguh

lha moso sayah harus ikutin anda pake kaidah "bertanya gak jelas untuk jawaban gak jelas dengan kaidah gak jelas untuk menghasilkan kesimpulan gak jelas atas pertanyaan orang gak jelas"..aneh toh?

jaya wrote:

Makasih om mod, udah berusaha ngejelasin buat jaya, walau gak menjawab pertanyaan2 jaya. Maaf, bukannya mencerahkan, malah bikin gelap.

"Tidak ada Tuhan, melainkan Dia".....

kalau yg ngomong ini bukan Allah swt.....>, gak bulat2 dari Allah swt, gak turun langsung dari mulut Allah swt ke mulut nabi, maka maknanya dicari dlm gaya bahasa, sastra dan macam2nya. Ya gak masalah kan?

Ulasan2 macam itu kan utk tulisan2 atau omongan2 manusia yg kadang terbatas dan kadang2 gak jelas. Lha manknya Allah swt, seperti manusia,  makai bahasa yg kadang gak jelas, sehingga sulit dipahami, dan butuh penjelasan, sehingga om mod musti ngulas banya hal?

Dgn itu sebenarnya om mod juga secara gak langsung bilang "Allah swt ngomongnya gak jelas".

Bukankah Allah swt yg ngomong dlam dua surat yg diambil?

Nah, kalau Allah swt yg ngomong, maka dia berkata jadi maka jadi, bukankah demikian?

Jika Allah swt ngomong:

"Tidak ada Tuhan......>ya, TIDAK ADA TUHAN. itu artinya, Dia juga BUKAN TUHAN.
Yang ada ya, coman Dia, Allah swt, yang BUKAN TUHAN.
Bukankah demikian om mod?

.

Om mod, yg ini gak jelas ya?

@atas
gak jelas bangets..lha apa ada kaidah ilmiah yang dipake?

abu hanan wrote:@atas
gak jelas bangets..lha apa ada kaidah ilmiah yang dipake?

Lha kalau gak jelas bagi om mod,
tdk lalu om mod boleh bilang cocokmology dan ototmoloygi. Bahwa tdk jelas bagi om mod, itu ya masalah om mod.

Harus dibuktikan, bagian mananya cocokmolgy, bagian mananya ototmology. Bukankah begitu om mod?
Lha tanya kaidah ilmiah seperti apa? Apakah hal2 yg jaya tanyakan gak masuk akal? Kaidah jaya ya masuk akal apa gak? Jelas?

Allah swt katakan:

Tidak ada Tuhan.....>lha kalau Allah swt yg mengatakan demikian, Dia yg penuh kuasa dlm kata2Nya, maka apa yg terjadi? Ya, gak ada Tuhan. Kalau omongan manusia ya, gak berubah. Mau pakai kriteria ilmiah mana coba utk mengerti hal sederhana itu?