Pertanyaan Untuk Kristen

First topic message reminder :

Saya mau menanyakan kepada umat Krsiten semua!! apakah ke-12 Murid Yesus memegang faham Trinitas dan mengajarkan trinitas?

Andi Cactusa wrote:

BiasaSaja wrote:

Andi Cactusa wrote:

isaku wrote:

Tadinya Saya Buta, Sekarang Melek

menurut sy, si kang Isik ini; tadinya belum melek, sekarang buta.

...Saya mau tanya pada semua muslim di LI ini. Apa benar, seseorang yang memeluk Islam, sama dengan orang yang belum melek, seperti dikatakan oleh bung isaku?
...Note: Isik Abla adalah perempuan penyiar TV yang cantik dan cerdas dari Turki.

Kebiasaan muslim untuk "bunuh diri" memang tiada tanding bro

...Juga melakukan bunuh diri tanpa di antara tanda kutip, bung BiasaSaja!

Kalau yang itu mah banyak bener bro, di tv dan koran serta internet banyak bertebaran

BiasaSaja wrote:

Andi Cactusa wrote:

BiasaSaja wrote:
Kebiasaan muslim untuk "bunuh diri" memang tiada tanding bro

...Juga melakukan bunuh diri tanpa di antara tanda kutip, bung BiasaSaja!

Kalau yang itu mah banyak bener bro, di tv dan koran serta internet banyak bertebaran

...Selain bunuh diri, keistimewaan muslim yang lain adalah "melawak" atau "membadut": Memamerkan jalan pikiran yang kacau-balau, jungkir-balik atau melantur. Benar nggak, bung?

sudah, sudah....
gak bakalan mereka mampu menjawab pertanyaan bro-bro sekalian secara logis
ini tret supaya mereka tanya ke kita-kita..
kitanya dah siap dan welcome, merekanya malah mlempem..

SEGOROWEDI wrote:

sudah, sudah....
gak bakalan mereka mampu menjawab pertanyaan bro-bro sekalian secara logis
ini tret supaya mereka tanya ke kita-kita..
kitanya dah siap dan welcome, merekanya malah mlempem..

...Memang saya keterlaluan. Ruang muslim bertanya, kok, malah saya balik jadi muslim menjawab.
...Maaf, tidak sengaja diniatkan. Bung isaku yang membuat gara-gara. Dia mengatakan, "Pemeluk Islam adalah orang-orang yang belum melek." Pernyataannya itu mendesak untuk dikonfirmasi oleh netter muslim lain. Tetapi, mengapa pada mingkem?

@atas
kasihan sekali dirimu Pak.. pertanyaan dgn tingkat intelektual (pake istilahmu)rendah begitu mana ada yg mau mampir...

om wedi said; sudah, sudah....
gak bakalan mereka mampu menjawab pertanyaan bro-bro sekalian secara logis
ini tret supaya mereka tanya ke kita-kita..
kitanya dah siap dan welcome, merekanya malah mlempem..

tergantung yg nungguin....
yg satu udah ngaku g ngerti apa2, yg satu lg udah bosan dan cuma iseng, yg ini tukang muter2... gw sih nunggu masJJG

isaku wrote:@atas
kasihan sekali dirimu Pak.. pertanyaan dgn tingkat intelektual (pake istilahmu)rendah begitu mana ada yg mau mampir...

...Lho. Mengapa kasihan pada saya? Bukannya anda dan muslim lainnya yang pantas dikasihani? Anda "terperosok" mengatakan pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek, mata tertutup atau belum bisa melihat.
...Anda membuat teman seukuwah anda kagok. Membela pernyataan anda, tidak mungkin. Ruang untuk berkelit atau berdalih juga tidak ada. Misalnya seperti biasa kalau menyangkut ayat-ayat AQ atau hadits agar dilihat konteksnya. Menyalahkan anda secara terbuka, tidak tega. Paling-paling mereka menggerutu: "Sialan si isaku ini, asal nyelutuk aja tanpa mikir dahulu!"
...Saya memang sependapat dengan anda. Muslim/ah itu hidup dan berjalan dengan mata tertutup, sehingga sering nubruk sini nubruk sana. Juga jadi mudah diarahkan oleh ulama (terutama para habib) sesuai keinginan dan keperluan mereka.

Andi Cactusa wrote:

isaku wrote:@atas
kasihan sekali dirimu Pak.. pertanyaan dgn tingkat intelektual (pake istilahmu)rendah begitu mana ada yg mau mampir...

...Lho. Mengapa kasihan pada saya? Bukannya anda dan muslim lainnya yang pantas dikasihani? Anda "terperosok" mengatakan pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek, mata tertutup atau belum bisa melihat.
...Anda membuat teman seukuwah anda kagok. Membela pernyataan anda, tidak mungkin. Ruang untuk berkelit atau berdalih juga tidak ada. Misalnya seperti biasa kalau menyangkut ayat-ayat AQ atau hadits agar dilihat konteksnya. Menyalahkan anda secara terbuka, tidak tega. Paling-paling mereka menggerutu: "Sialan si isaku ini, asal nyelutuk aja tanpa mikir dahulu!"
...Saya memang sependapat dengan anda. Muslim/ah itu hidup dan berjalan dengan mata tertutup, sehingga sering nubruk sini nubruk sana. Juga jadi mudah diarahkan oleh ulama (terutama para habib) sesuai keinginan dan keperluan mereka.

rupanya presdir dan penulis besar bisa jadi tukang plintir juga ya.... tape deh..

menurut sy, si kang Isik ini; tadinya belum melek, sekarang buta.

isaku wrote:

Andi Cactusa wrote:

isaku wrote:@atas
kasihan sekali dirimu Pak.. pertanyaan dgn tingkat intelektual (pake istilahmu)rendah begitu mana ada yg mau mampir...

...Lho. Mengapa kasihan pada saya? Bukannya anda dan muslim lainnya yang pantas dikasihani? Anda "terperosok" mengatakan pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek, mata tertutup atau belum bisa melihat.
...Anda membuat teman seukuwah anda kagok. Membela pernyataan anda, tidak mungkin. Ruang untuk berkelit atau berdalih juga tidak ada. Misalnya seperti biasa kalau menyangkut ayat-ayat AQ atau hadits agar dilihat konteksnya. Menyalahkan anda secara terbuka, tidak tega. Paling-paling mereka menggerutu: "Sialan si isaku ini, asal nyelutuk aja tanpa mikir dahulu!"
...Saya memang sependapat dengan anda. Muslim/ah itu hidup dan berjalan dengan mata tertutup, sehingga sering nubruk sini nubruk sana. Juga jadi mudah diarahkan oleh ulama (terutama para habib) sesuai keinginan dan keperluan mereka.

rupanya presdir dan penulis besar bisa jadi tukang plintir juga ya.... tape deh..

menurut sy, si kang Isik ini; tadinya belum melek, sekarang buta.

Berarti ente setuju toh dengan ucapan kang ISIK??

...Maaf, posting rangkap.

isaku wrote:rupanya presdir dan penulis besar bisa jadi tukang plintir juga ya.... tape deh..

isaku wrote:menurut sy, si kang Isik ini; tadinya belum melek, sekarang buta.

...Kembali anda membuat tuduhan baru, bahwa saya tukang plintir, tanpa memberikan alasan yang jelas dan kuat. Mungkin anda mengharapkan dengan menuduh saya sebagai tukang plintir, keteledoran atau kebodohan anda akan tertutup.
...Isik Abla menyimpulkan tulisannya: "Tadinya saya buta, sekarang melek." Artinya: "Tadinya (ketika masih memeluk Islam) saya buta, sekarang (setelah menjadi pengikut Yesus Kristus) melek."
...Apakah memlintir bila kalimat anda disamakan dengan: "Ketika Isik memeluk Islam belum melek, sekarang buta." Apakah salah bila saya katakan dalam kalimat anda itu ada pernyataan: "Pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek."?

slogannya kaya gini, dibilang "melek"?

“Credo ut Intellegam” = "aku percaya supaya aku bisa mengerti" (St. Augustine dalam de Trinitate)

"Credo quia Absurdum" = "aku percaya justru karena tidak masuk akal" (Tertulianus, 160-223 M)

Ga ngerti maksud dari itu tulisan ternyat ni si CP.

CP yang namanya MUKJIZAT itu MASUK AKAL APA TIDAK??

Andi Cactusa wrote:...Apakah memlintir bila kalimat anda disamakan dengan: "Ketika Isik memeluk Islam belum melek, sekarang buta." Apakah salah bila saya katakan dalam kalimat anda itu ada pernyataan: "Pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek."?

jadi menurut anda itu benar? mengherankan sekali penulis besar yg membanggakan kemampuan berbahasa yg tiada duanya dengan mudah menjeneralisir kasus khusus

isaku wrote:

Andi Cactusa wrote:...Apakah memlintir bila kalimat anda disamakan dengan: "Ketika Isik memeluk Islam belum melek, sekarang buta." Apakah salah bila saya katakan dalam kalimat anda itu ada pernyataan: "Pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek."?

jadi menurut anda itu benar? mengherankan sekali penulis besar yg membanggakan kemampuan berbahasa yg tiada duanya dengan mudah menjeneralisir kasus khusus

...Kalau begitu, jelaskan saja dengan gamblang. Bukan hanya mengajukan pertanyaan dan menyangkutkannya dengan predikat saya. Belajar lah berdebat dan berargumentasi tertulis dengan baik, dengan menuliskan buah pikiran anda sejelas mungkin.
...Tekankan dan bantah pemikiran, pernyataan atau pendapat saya, tidak perlu mengaitkannya dengan predikat saya.

Andi Cactusa wrote:

isaku wrote:

Andi Cactusa wrote:...Apakah memlintir bila kalimat anda disamakan dengan: "Ketika Isik memeluk Islam belum melek, sekarang buta." Apakah salah bila saya katakan dalam kalimat anda itu ada pernyataan: "Pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek."?

jadi menurut anda itu benar? mengherankan sekali penulis besar yg membanggakan kemampuan berbahasa yg tiada duanya dengan mudah menjeneralisir kasus khusus

...Kalau begitu, jelaskan saja dengan gamblang. Bukan hanya mengajukan pertanyaan dan menyangkutkannya dengan predikat saya. Belajar lah berdebat dan berargumentasi tertulis dengan baik, dengan menuliskan buah pikiran anda sejelas mungkin.
...Tekankan dan bantah pemikiran, pernyataan atau pendapat saya, tidak perlu mengaitkannya dengan predikat saya.

Bapake...
siapa yang nanya, saya cuma membuat pernyataan kok... bahwa kang isik blablabla...






model gini berdebat di koran2 nasional, ........

isaku wrote:jadi menurut anda itu benar? mengherankan sekali penulis besar yg membanggakan kemampuan berbahasa yg tiada duanya dengan mudah menjeneralisir kasus khusus

Andi Cactusa wrote:...Kalau begitu, jelaskan saja dengan gamblang. Bukan hanya mengajukan pertanyaan dan menyangkutkannya dengan predikat saya. Belajar lah berdebat dan berargumentasi tertulis dengan baik, dengan menuliskan buah pikiran anda sejelas mungkin.
...Tekankan dan bantah pemikiran, pernyataan atau pendapat saya, tidak perlu mengaitkannya dengan predikat saya.

isaku wrote:Bapake...
siapa yang nanya, saya cuma membuat pernyataan kok... bahwa kang isik blablabla...






model gini berdebat di koran2 nasional, ........

...Apakah kalimat anda dalam kutipan paling atas bukan menanya, walau pakai tanda tanya? Atau anda memang tidak punya kemampuan untuk menuliskan apa yang ada di benak anda!
...Anda menuduh saya memlintir pernyataan anda. Saya tunjukkan urutan, analogi dan makna implisit kalimat anda. Respons anda bukan berusaha menunjukkan di mana saya memlintir kalimat anda, melainkan hanya menuliskan kata-kata ejekan atau sinisme.
...Dalam tanggapan anda yang terakhir, hal yang sama anda ulangi lagi. Tetap tidak mau (atau tidak sanggup?) menunjukkan kesalahan saya, tetapi anda akhiri lagi dengan ejekan baru.
...Apakah anda tidak memiliki seupil pun harga diri dan rasa malu kepada para pembaca di LI ini?
...Jesus, help and tell me how to deal with this stupidity!

Andi Cactusa wrote:...Apakah kalimat anda dalam kutipan paling atas bukan menanya, walau pakai tanda tanya? Atau anda memang tidak punya kemampuan untuk menuliskan apa yang ada di benak anda!
...Anda menuduh saya memlintir pernyataan anda. Saya tunjukkan urutan, analogi dan makna implisit kalimat anda. Respons anda bukan berusaha menunjukkan di mana saya memlintir kalimat anda, melainkan hanya menuliskan kata-kata ejekan atau sinisme.
...Dalam tanggapan anda yang terakhir, hal yang sama anda ulangi lagi. Tetap tidak mau (atau tidak sanggup?) menunjukkan kesalahan saya, tetapi anda akhiri lagi dengan ejekan baru.
...Apakah anda tidak memiliki seupil pun harga diri dan rasa malu kepada para pembaca di LI ini?
...Jesus, help and tell me how to deal with this stupidity!

Nah ini baru muncul pertanyaan...

...Jesus, help and tell me how to deal with this stupidity!

mengapa anda memilih Jesus ketika berdoa, mengapa bukan
...Bapa, help and tell me how to deal with this stupidity!
...Roh Kudus, help and tell me how to deal with this stupidity!

Btw, kita santai sikit lah, kan udah maap2an disebelah

isaku wrote:

Andi Cactusa wrote:...Apakah kalimat anda dalam kutipan paling atas bukan menanya, walau pakai tanda tanya? Atau anda memang tidak punya kemampuan untuk menuliskan apa yang ada di benak anda!
...Anda menuduh saya memlintir pernyataan anda. Saya tunjukkan urutan, analogi dan makna implisit kalimat anda. Respons anda bukan berusaha menunjukkan di mana saya memlintir kalimat anda, melainkan hanya menuliskan kata-kata ejekan atau sinisme.
...Dalam tanggapan anda yang terakhir, hal yang sama anda ulangi lagi. Tetap tidak mau (atau tidak sanggup?) menunjukkan kesalahan saya, tetapi anda akhiri lagi dengan ejekan baru.
...Apakah anda tidak memiliki seupil pun harga diri dan rasa malu kepada para pembaca di LI ini?
...Jesus, help and tell me how to deal with this stupidity!

Nah ini baru muncul pertanyaan...

...Jesus, help and tell me how to deal with this stupidity!

mengapa anda memilih Jesus ketika berdoa, mengapa bukan
...Bapa, help and tell me how to deal with this stupidity!
...Roh Kudus, help and tell me how to deal with this stupidity!

Btw, kita santai sikit lah, kan udah maap2an disebelah

kasihan Bapa sama Roh Kudus sering di cuekin....

tidak tega juga saya kepada dirimu... baiklah saya jelaskan

Andi Cactusa wrote:

isaku wrote:

Andi Cactusa wrote:...Apakah memlintir bila kalimat anda disamakan dengan: "Ketika Isik memeluk Islam belum melek, sekarang buta." Apakah salah bila saya katakan dalam kalimat anda itu ada pernyataan: "Pemeluk Islam sama dengan orang yang belum melek."?

jadi menurut anda itu benar? mengherankan sekali penulis besar yg membanggakan kemampuan berbahasa yg tiada duanya dengan mudah menjeneralisir kasus khusus

...Kalau begitu, jelaskan saja dengan gamblang. Bukan hanya mengajukan pertanyaan dan menyangkutkannya dengan predikat saya. Belajar lah berdebat dan berargumentasi tertulis dengan baik, dengan menuliskan buah pikiran anda sejelas mungkin.
...Tekankan dan bantah pemikiran, pernyataan atau pendapat saya, tidak perlu mengaitkannya dengan predikat saya.

===========================================

Andi Cactusa wrote:...Apakah kalimat anda dalam kutipan paling atas bukan menanya, walau pakai tanda tanya? Atau anda memang tidak punya kemampuan untuk menuliskan apa yang ada di benak anda!

maksudnya yang ini kan..

jadi menurut anda itu benar?

walau pakai tanda tanya, saya tidak sedang bertanya Pak, saya lagi heran dgn cara berpikirmu......
Isik adalah pemeluk Islam, tapi pemeluk Islam tidak dapat dikatakan hanya Isik, itu irreversible Pak.
(Padahal blom lama dirimu menjelaskan irreversible ke saya, skarang malah kebalik). Ada apa denganmu Bapak Andi?

...Anda menuduh saya memlintir pernyataan anda. Saya tunjukkan urutan, analogi dan makna implisit kalimat anda. Respons anda bukan berusaha menunjukkan di mana saya memlintir kalimat anda, melainkan hanya menuliskan kata-kata ejekan atau sinisme.
...Dalam tanggapan anda yang terakhir, hal yang sama anda ulangi lagi. Tetap tidak mau (atau tidak sanggup?) menunjukkan kesalahan saya, tetapi anda akhiri lagi dengan ejekan baru.
...Apakah anda tidak memiliki seupil pun harga diri dan rasa malu kepada para pembaca di LI ini?

Karena perbedaan makna yang signifikan antara Isik dan pemeluk Islam, so sy bilang anda tukang plintir,.. boleh diganti kalo anda punya istilah yg lebih halus

bolehkah kita sudahi les bahasa indonesia-nya?

jemuran wrote:kasihan Bapa sama Roh Kudus sering di cuekin....

harusnya yg nangis cuma 2 bro.... yang satu ketawa

isaku wrote:

jemuran wrote:kasihan Bapa sama Roh Kudus sering di cuekin....

harusnya yg nangis cuma 2 bro.... yang satu ketawa

dah ane edit bro...

isaku wrote:mengapa anda memilih Jesus ketika berdoa, mengapa bukan
...Bapa, help and tell me how to deal with this stupidity!
...Roh Kudus, help and tell me how to deal with this stupidity!

jemuran wrote:kasihan Bapa sama Roh Kudus sering di cuekin....

...Hah? Muncul lagi muslim yang asal nimbrung. Pertanyaan bung isaku belum saya jawab, sudah nyelonong dengan ejekan. Apa kepandaian muslim hanya muncul bila ada kesempatan mengejek?
...Berikut ini respons saya terhadap keduanya:
1. Yesus mengatakan bahwa tidak ada yang sampai ke Bapa bila tidak melalui Dia. Jadi berdoa kepada Yesus sama dengan berdoa kepada Bapa. Doa kepada Yesus juga akan didengarkan oleh Roh Kudus karena dipercaya selalu menemani kami.
2. Yesus lebih dekat di hati orang Kristen (paling tidak di hati saya), karena pernah hadir secara nyata di dunia ini. Kami sendiri menjuluki diri Kristen yang berarti pengikut Christ.
3. Setahu saya orang Katholik bila berdoa selalu atas nama ketiganya: Bapa, Anak dan Rohul Kudus.(Saya sendiri adalah Protestan)
4. Sudah menjadi kebiasaan sejak kecil sehingga menjadi spontanitas atau otomatis.
...Itu lah pendapat saya sebagai orang yang awam dalam theologia Kristen.

Itulah hasil didikan pesantren bro

isaku wrote:tidak tega juga saya kepada dirimu... baiklah saya jelaskan

...Saya mau tanya, dan tolong sekali ini saja pun berlaku jujur. Termasuk golongan mana kah kalimat anda di atas: sopan, hormat, egaliter, kurang ajar atau melecehkan? Padahal pukul 18:15 anda menulis, “Btw, kita santai sikit lah, kan udah maap2an disebelah.” Pada pukul 18:55 atau 40 menit kemudian anda menulis kalimat di atas.

isaku wrote:walau pakai tanda tanya, saya tidak sedang bertanya Pak, saya lagi heran dgn cara berpikirmu......

...Ok, saya akui itu adalah kalimat oratoris. Lalu mengapa tidak anda tuliskan maksud anda sebenarnya? Melainkan hanya membubuhinya dengan ejekan?

isaku wrote:Isik adalah pemeluk Islam, tapi pemeluk Islam tidak dapat dikatakan hanya Isik, itu irreversible Pak.
(Padahal blom lama dirimu menjelaskan irreversible ke saya, skarang malah kebalik). Ada apa denganmu Bapak Andi?

...Lalu, mengapa perlu tiga hari untuk mendapatkan argumentasi seperti itu? Mengapa harus memberikan respons dalam bentuk kalimat oratoris, tuduhan, satire atau ejekan? OK, paling tidak anda mengatakan bahwa ketika Isik Abla masih memeluk Islam dia sama dengan orang yang belum melek. Apa ini juga akan anda bantah? Tanggapan atas irrevesible saya berikan di bawah.

isaku wrote:Karena perbedaan makna yang signifikan antara Isik dan pemeluk Islam, so sy bilang anda tukang plintir,.. boleh diganti kalo anda punya istilah yg lebih halus

bolehkah kita sudahi les bahasa indonesia-nya?

...Anda salah menggunakan argumentasi irreversible dalam hal ini. Karena saya tidak melakukan pembalikan seperti yang pernah anda lakukan.
...Yang saya lakukan bukan memlintir, tetapi memerluas dari khusus menjadi umum, yang disebut metode pemikiran induktif. Contohnya: Bila seekor ayam sudah pasti terjangkit flu burung, pantas dicurigai bahwa semua ayam di sekitar tempat itu sudah ketularan juga. Itu sebabnya ayam sekampung dimusnahkan sekaligus.
...Analoginya: Bila seorang mantan muslimah mengatakan seperti yang dikatakan oleh Isik Abla, tidak tertutup kemungkinan para murtadin lainnya juga berpendapat sama. Bila kurang yakin, silahkan kunjungi situs-situs murtadin atau apostasy.
...Emangnya pernah saya katakan sedang memberi les bahasa Indonesia?

ramayana wrote:

Elu Ha Ehad wrote:Saya mau menanyakan kepada umat Krsiten semua!! apakah ke-12 Murid Yesus memegang faham Trinitas dan mengajarkan trinitas?

apa trinitas yg ente maksud? dan ajaran trinitas yg seperti apa yg ente maksud?

Pada mulanya Trinitas belum menjadi konsep Kristiani.
Ane setuju bahwa paham Trinitas berkembang 300-an tahun setelah kematian Yesus.
Trinitas adalah paham/doktrin yang menggambarkan bagaimana bentuk/wujud Tuhan yang tertulis di Alkitab. Jadi kalau Ente cari kata Trinitas di Alkitab nggak bakalan ketemu, tetapi kalau ente mencari kata-kata Bapa Putera dan Roh Kudus pasti ketemu di Alkitab