Novel Difitnah, Ibu-Ibu Tetangganya Membela

Novel Difitnah, Ibu-Ibu Tetangganya Membela

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompol Novel Baswedan, ternyata dikenang sebagai sosok yang baik oleh warga Kampung Sumur Umbul, RT 05/05, Kelurahan Melati Baru, Kecamatan Semarang Timur. Kampung Sumur Umbul merupakan kampung halaman tempat Novel dibesarkan hingga menjadi seorang perwira polisi.

Saat wartawan mengunjungi kampung itu dan menanyakan tentang keseharian Novel Baswedan, para ibu-ibu malah menangis. Mereka sangat sedih dan tidak percaya dengan apa yang dituduhkan kepada Novel.

Tuduhan bahwa Novel menganiaya seorang pencuri burung pada tahun 2004 silam di Bengkulu, dinilai oleh warga Kampung Sumur Umbul sebagai hal mustahil yang jauh dari karakter Novel yang lemah lembut dan santun.

Hartini (53), seorang warga, menuturkan bahwa Novel dididik di tengah keluarga yang menjunjung tinggi kejujuran. Hingga dewasa, Novel bersama saudara-saudara kandungnya jauh dari perbuatan negatif.

“Novel sangat baik, dia tidak mungkin melakukan apa yang dituduhkan. Tidak mungkin orang seperti dia menganiaya, apalagi sampai tewas,” ujar Hartini sambil menangis.

Mantan tetangga Novel lainnya, Wa Wa Nie, menjamin 100 persen tuduhan tersebut sama sekali tidak benar. “Novel itu halus sekali orangnya, jadi tidak mungkin seperti itu,” tutur perempuan tua berusia 72 tahun itu.

Seperti yang sudah ramai diberitakan, pihak Kepolisian, Jumat (5/10/2012) malam lalu, berusaha menciduk Novel dengan menggeruduk gedung KPK, tempat Novel bertugas. Namun usaha ini akhirnya dapat digagalkan.

Novel dituduh melakukan penganiayaan terhadap enam pencuri walet sehingga menyebabkan salah seorang dari mereka meninggal dunia pada 2004. Kala itu, Novel menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal pada Polres di Polda Bengkulu dengan pangkat Iptu.

Pimpinan KPK menduga tuduhan tersebut sebagai bentuk kriminalisasi terhadap penyidiknya. Sebab, Novel adalah seorang penyidik handal yang sudah sering menangani (dan juga sedang menangani) berbagai kasus korupsi besar, seperti kasus korupsi simulator kemudi. Jumat (5/10/2012) lalu, Novel juga yang memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi simulator kemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

Waspada Untuk Muslim,,lebih bersosialisasi lagi dengan tetangga,,,aktif kegiatan RT,,sebentar lagi akan datang Fitnah dahsat,,untuk pengalihan Isu.

jurnalis indonesia sudah mulai cerdas....tahu siapa yang zalim, siapa yang dizolimi.......

mau pengalihan isu, politik pencitraan, atau menutup keslahan dengan mencari-cari kesalahan orang lain itu bagi polisi adalah tindakan yang dihalalkan......

ichreza wrote:jurnalis indonesia sudah mulai cerdas....tahu siapa yang zalim, siapa yang dizolimi.......

mau pengalihan isu, politik pencitraan, atau menutup keslahan dengan mencari-cari kesalahan orang lain itu bagi polisi adalah tindakan yang dihalalkan......

Yang dahsyat, kalo sampe mengorbankan umat Islam,,Om,,Penangkapan dalih terorisme, Ledakan Bom,,

The.Barnabas wrote:
Yang dahsyat, kalo sampe mengorbankan umat Islam,,Om,,Penangkapan dalih terorisme, Ledakan Bom,,

Weleh dasar elo victim mentality ... yang nangkap juga muslim


Rule nya Islam itu sederhana aja kok :

Yang DIBACOK meneriakkan Allahuakbar
Yang MEMBACOK juga meneriakkan Allahuakbar

kpk harusnya intropeksi diri juga, jika mereka domainnya pada pidana korupsi yachh konsistenlah dgn tupoksinya... jika salah satu penyidiknya diduga tersandung pidana umum yachh mereka juga harus mengikuti ketentuan hukum yg berlaku bukan malah kon-pers lalu menyampaikan info ke publik bahwa novel tidak bersalah dan kemudian mengatakan ada upaya kriminalisasi pada penyidik kpk biarlah nanti badan peradilan yg menentukan...... saya tidak membela polri tapi baik polri dan kpk dua-duanya juga harus berbenah diri dan tidak saling arogan....

KPK didukung rakyat, pulkis didukung SBY.....
anak kesayangan SBY itu yah si pulkis......
terus terang, pulkis itu kan dendam dengan KPK, karena banyak sekali pulkis yg dijadikan tersangka oleh KPK, salah satunya si susno. dendamnya pulkis ini akhirnya mengerucut jadi tragedi cicak-buaya.

KPK tak pernah tebang pilih....sayang sekali para ketuanya dikriminilisasikan mulai dari Om antashari azhar, bibit candra, nah sekarang giliran penyidik kpk......

terang saja pulkis mencak-mencak, penyidik yang titelnya cuman ompol.......eh, kalo ompol baunya pesing...... . si kompol koq berani-beraninya menyidik irjen, yg menjadi atasannya. si irjen merasa si kompol ini ngelamak..... sehingga si irjen memerintahkan jajaran bawahannya selevel propinsi untuk menelusuri kesalahan si kompol tadi.....

Ane paling anti Kepolusian Indonesia,,,

1. kehilangan Kambing lapor polisi jadi ilang Sapi,
2. Dapet tindakan perpesif dari Oknum lapor, malah di teror satu corps
3. Liat anak - anak bintang 3, kalo di jalan,,walahhhh serasa punya negara

masih banyak +- 3000 laporan tindak pemerasan dan kriminal yang dilakukan, berbentuk laporan, dari masayarakat sipil menggugat, dari era suharto sampai sby,,tapi sopo yang bisa tindak...

masyarakat sipil cuma bisa minta tolong Allah SWT kalo udah berurusan sama pa Polusi,,

Ini saatnya Keinginan rakyat terpenuhi, rakyat yang tiap harinya dengan keringat membayar pajak negri ini, untuk membayar mereka, mempersenjatai mereka,...

duren swt wrote:

The.Barnabas wrote:
Yang dahsyat, kalo sampe mengorbankan umat Islam,,Om,,Penangkapan dalih terorisme, Ledakan Bom,,

Weleh dasar elo victim mentality ... yang nangkap juga muslim


Rule nya Islam itu sederhana aja kok :

Yang DIBACOK meneriakkan Allahuakbar
Yang MEMBACOK juga meneriakkan Allahuakbar

Muslim KTP Om,,sama kaya om,,belum tentu Om di akui kresten sama orang kresten sendiri, belum tentu om dianggap pengikut Yesus sama orang khatrolik,,,