FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

membela hak pengungsi palestina Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

membela hak pengungsi palestina Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

membela hak pengungsi palestina

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

membela hak pengungsi palestina Empty membela hak pengungsi palestina

Post by keroncong Mon May 02, 2016 11:03 pm

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Allah SWT berfirman, yang artinya, "Barang siapa mengerjakan amal yang saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabmu menganiaya hamba-hamba (Nya)." (Fushshilat: 46).
Seorang sahabat agung, Hudzaifah bin Yaman r.a. berkata, "Manusia bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kebaikan, maka saya bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena takut saya akan menjumpainya. Dalam sebuah hadis yang panjang, Hudzaifah bertanya kepada Rasulullah, "Apakah setelah kebaikan itu keburukan?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya, (yaitu) para penyeru (dai) di atas pintu Jahanam. Barang siapa yang memenuhi seruannya, mereka akan melemparkannya ke dalamnya." Saya bertanya, "Sifatilah mereka." Rasulullah saw. bersabda, "Mereka berasal dari kulit kita dan berbicara dengan lesan kita." Saya (Hudzaifah) bertanya, "Apa yang engkau perintahkan bila saya menjumpai mereka." Rasululullah saw. bersabda, "Tetapilah jamaatul muslimin dan imam mereka." Saya bertanya, "Bila di sana tidak ada jamaah dan tidak ada imam." Beliau menjawab, "Tinggalkanlah semua kelompok meskipun engkau memegang teguh dasar pohon sampai kematian itu datang kepadamu dan engkau dalam posisi seperti itu."

Hadis di atas membawa makna bahwa kelak akan keluar dari orang Arab, orang yang menyeru kepada kesesatan, fitnah, kerusakan, dan penyerahan. Kewajiban kita adalah menjauhi mereka dan tidak bekerja sama dengan mereka. Ya Allah, satukanlah kaum muslimin dalam jamaah yang satu dan hendaklah di dalamnya terdapat imam yang satu yang berhukum dengan kitab Allah dan sunah Rasulullah saw.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Dalam sebuah hadis lain dijelaskan bahwa akan keluar dari orang Arab, orang yang memerangi Islam, menyebarkan kefasikan dan fitnah di bumi. Hal itu sebagaimana diriwayatkan Ummul Mukminin Zainab, semoga Allah meridai-Nya, dari hadis yang panjang, bahwa nabi saw. datang kepada Zainab dengan ketakutan dan berkata, "Celaka bagi orang Arab dari kejelekan yang telah dekat." Saya (Zainab) bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita akan hancur, sementara pada diri kita terdapat orang-orang saleh?" Rasulullah menjawab, "Ya, bila 'al-khubtsu telah banyak." Khubtsu adalah kerusakan, fitnah, dan penyerahan. Ya Allah, jauhkanlah kami dari fitnah, baik yang tersembunyi maupun yang nampak.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Ada hadis lain yang menunjukan kepada kerakusan kaum kafir tehadap kaum muslimin. Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, "Hampir kaum itu mengerumuni kalian, sebagaimana makanan itu mengerumuni tempatnya." Seseorang bertanya, "Apakah karena jumlah kita sedikit?" Rasulullah saw. menjawab, "Bahkan jumlah kalian saat itu sangat banyak, tetapi kalian seperti buih. Allah benar-benar akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian dan melemparkan wahn ke dalam hati kalian." Seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu wahn?". Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." Benar, wahai kaum muslimin rahimakumullah, jumlah kaum muslimin di dunia saat ini telah mencapai lebih dari 1,5 milyar jiwa tetapi seperti buih.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Dalam khotbah Jumatnya, Rasulullah saw. menyampaikan peristiwa yang terjadi antara Jumat dengan Jumat. Untuk meniru beliau sebagai teladan, pada kesempatan ini kami mengangkat persoalan yang berkaitan dengan hak kepulangan pengungsi Palestina vs menerima permukiman. Artinya, Israel mempersoalkan permukiman vs pengungsi yang mempersoalkan kepulangannya ke rumah dan tanah mereka. Dengan perkataan yang lebih jelas, Israel tetap berupaya menempatkan para pengungsi di permukiman di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sementara para pengungsi mempersoalkan rumah dan tanah mereka yang mereka tinggalkan sejak tahun 1948.

Allah SWT berfirman, yang artinya, Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan, Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Al-anfal: 30). Allah pun mengawasi mereka, yang artinya, "Sesungguhnya Rabmu benar-benar mengawasi." (Al-Fajr: 14).

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Kami sampaikan kepada kalian fatwa berkaitan dengan hak kepulangan para pengungsi ke rumahnya. Sesungguhnya hak kepulangan mereka adalah hak syar'i yang tidak ada perselisihan, baik dari pihak pengungsi sendiri, maupun dari pihak lainnya. Itu adalah hak yang sudah tetap dan tidak menerima penggantian. Seseorang tidak boleh mengambil ganti atas barang milik atau tanahnya, karena itu dianggap jual beli. Jual beli ini secara syar'i dan sesuai kesepakatan ulama tidak diperbolehkan.

Sementara, Israel mencoba menafsirkan arti pengungsi dengan seseorang yang pergi dengan sendirinya dan Israel tidak mengakui hak anak dan cucunya. Berdasarkan pada penafsiran Israel ini, maka mereka tidak dianggap sebagai pengungsi. Karena, pengungsi yang pindah pada tahun 1948 sebagain besar dari mereka telah meninggal, kecuali hanya sedikit saja yang masih hidup.

Kami katakan, sesungguhnya din Islam telah menetapkan peraturan tentang warisan. Yaitu, seorang anak akan mewarisi ayahnya. Seorang cucu juga akan mewarisi dari ayahnya, begitulah seterusnya. Berdasar pada inilah, maka sejumlah pengungsi, baik yang ada di dalam maupun di luar Palestina yang jumlah mereka lebih dari 5.5 juta adalah para pewaris, di samping generasi yang mengikuti mereka sebagai akibat dari hijrah, pengusiran dan, pendirian kemah-kemah.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Harus ada penegasan bahwa tanah Palestina adalah wakaf Islam. Dan, bahwa orang yang mengungsi, baik yang enggan kembali maupun yang tidak bisa kembali, maka mereka tidak memiliki hak untuk mengambil ganti apa pun dari rumah atau tanahnya. Karena, sesungguhnya kepemilikan mereka telah berpulang kepada seluruh kaum muslimin. Atas dasar inilah, maka tidak ada penyelesaian secara syar'i untuk urusan pengungsi, kecuali dengan kembali ke rumah dan tanah mereka. Hak mereka tidak akan lenyap, meskipun dalam waktu yang panjang.

Adapun persoalan pemukiman, ia didirikan di atas tanah yang direbut dan dikuasi. Ini bertentangan dengan syar'i dan tidak boleh dianggap sebagai ganti untuk menyelesaikan persoalan pengungsi. Sesungguhnya mengaitkan antara persoalan pengungsi dengan pemukiman adalah pengaitan yang buruk yang penuh dengan tipu daya dan berlawanan dengan syariat. Ini adalah penyelesaian yang ditolak, sebagaimana kita menolak seluruh penyelesaian penyerahan yang dilontarkan pada beberapa masa dengan tidak menjaga hak syar'i penduduk Palestina. Tidak ada kebenaran, kecuali yang sesuai dengan Alquran dan sunah Rasulullah saw.

Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, "Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya berada di hadapanmu. Bila kamu meminta, mintalah kepada Allah. Bila kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa meskipun sebuah umat itu telah berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat, kecuali dengan apa yang telah dituliskan Allah untukmu. (Ketahuilah), meskipun mereka telah berkumpul untuk memberikan madarat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan madarat dengan Sesutu, kecuali dengan apa yang telah ditulislan Allah untukmu. Pena itu telah diangkat dan buku itu telah kering.

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw. bersabda, "Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya berada di hadapanmu. Kenallah Allah di waktu lapang, niscaya Ia akan mengenalmu di waktu sempit. Ketahuilah, apa yang luput darimu, ia tidak akan menimpamu dan apa yang menimpamu, ia tidak akan luput darimu. Ketahuilah pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesempitan dan kesulitan itu besama kemudahan."
 Wallahu a'lam bish-shawab.

Sumber: Diterjemahkan dari khotbah di masjid Al-Aqsa yang ditampilkan di alaqsaonline.net.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

membela hak pengungsi palestina Empty Re: membela hak pengungsi palestina

Post by SEGOROWEDI Tue May 03, 2016 6:46 am

kotbah kok mbahas politik
lalu SARA, pulang dari masjid hati dipenuhi amarah, dendam, dan kebencian
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik