Tuhan yang membiarkan kesalahan

First topic message reminder :

Masih seputar Abraham. Abraham oleh Sara diminta mengusir Hagar dan anaknya sehubungan dengan waris.

Kej 21:10
Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."



Padahal Tuhan sendiri sudah bikin aturan:


Ulangan 21:15
"Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,

21:16
maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.

21:17
Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan."



Bagaimana reaksi Tuhan kepada Abraham:

Kej 21:12
Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.



Yup, Tuhan membiarkan terjadinya sebuah kesalahan.

sarai juga bukan Tuhan yang ngawinin..
tapi disebut isteri oleh Tuhan

Ya emang beda, tergantung asal usul, kaya' istrinya Daud jg kan beda2, ada istri yg disebut gundik dst, tapi tetap tidak disebut zina.

lha ini kan soal janji Tuhan..
yang disebut isteri oleh Tuhan itu Sarai
hagar disebut gundik, padahal soal harta waris kan soal isteri

yang dipersoalkan waris untuk anak, bukan istri

anak dari isteri, bukan dari budak..

Gundik itu istri, cuma asalnya dari budak

hagar emang budak..

Dengerin pak BP nih:

GUNDIK

Di kalangan orang Ibrani, gundik mempunyai kedudukan seperti istri kedua dan kadang-kadang disebut sebagai istri. Tampaknya, gundik adalah budak, salah satu dari tiga kategori ini: (1) gadis Ibrani yang dijual oleh ayahnya (Kel 21:7-9), (2) budak asing yang dibeli, atau (3) gadis asing yang ditawan dalam perang (Ul 21:10-14). Beberapa gundik adalah budak atau pelayan dari istri yang merdeka, seperti wanita-wanita yang melayani Sara, Lea, dan Rakhel.—Kej 16:3, 4; 30:3-13; Hak 8:31; 9:18.

Pergundikan sudah ada sebelum perjanjian Hukum dan diakui serta diatur oleh Hukum, yang melindungi hak-hak istri maupun gundik. (Kel 21:7-11; Ul 21:14-17) Gundik tidak memiliki hak yang sama dalam rumah tangga seperti istri resmi, dan seorang pria mungkin mempunyai beberapa istri selain gundik-gundik. (1Raj 11:3; 2Taw 11:21) Adakalanya istri yang mandul memberikan pelayannya kepada sang suami sebagai gundik, dan anak yang dilahirkan gundik itu selanjutnya akan dianggap sebagai anak dari istri yang merdeka itu, yaitu majikannya. (Kej 16:2; 30:3) Putra-putra gundik dianggap sah dan bisa mendapat warisan.—Kej 49:16-21; bdk. Kej 30:3-12.

Menyetujui usulan menyingkirkan Ismail karena hak waris artinya membiarkan sebuah kesalahan terjadi

faktanya gak disebut isteri
jangankan oleh Tuhan, oleh abraham dan sarai-pun tidak
mosok Tuhan kamu salahin?

SEGOROWEDI wrote:
faktanya gak disebut isteri
jangankan oleh Tuhan, oleh abraham dan sarai-pun tidak
mosok Tuhan kamu salahin?

itu argumen yg lemah, baca kej 49, kej 30 dan kej 16:2.

Khusus kej 16:2 menurut aturan maka Ismail adalah anak Sarai juga.

Menyetujui membuang 1 anak demi anak yg lain karena waris tentunya adalah kesalahan, kalau tuhan dipastikan tidak salah, maka yg pasti salah adalah bukunya.

isterinya hanya sarai..
kok anak budak minta jatah warisan

Pantes kamu pembela penjajah om... emang ajarannya. Anak sendiri g diaku.

yang dapat waris kan anak dari isteri..
lha kapan Tuhan bilang hagar isteri abraham?
kok kamu salahkan Tuhan soal warisan

SEGOROWEDI wrote:
yang dapat waris kan anak dari isteri..
lha kapan Tuhan bilang hagar isteri abraham?
kok kamu salahkan Tuhan soal warisan

kej 16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

kej 16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Tujuan Sara memberikan Hagar untuk diperistri agar dia (Sara) memperoleh anak walau bukan anak kandung.

Dan tidak akan pernah ada permintaan Sara untuk mengusir Ismail demi hak waris jika Ismail benar2 tidak punya hak untuk itu.

artinya: Ismail punya hak untuk itu, dan kesalahan Tuhan adalah mengabulkan sebuah permintaan yang melanggar aturannya sendiri.

sudah dibilang itu sebatas ide sarai..
ide jadi isteri itu tak terjadi, buktinya sarai sendiri tak pernah menyebutnya istari tapi tetep budak, demikian juga abraham, demikian juga malaikat, dan demikian juga Tuhan

Kalo g terjadi Hagar tidak akan beranak

yang gak terjadi itu JADI ISTERI..
anaknya sih jadi

sekilas info,

hukum Tuhan diturunkan didunia adalah untuk manusia bukan untuk Tuhan,

itulah mengapa Tuhan punya Kedaulatan sendiri yang kedudukannya berada diatas segala kebenaran,

juga bahwa Kedaulatan Perbuatan-Tuhan kedudukanya diatas kebenaran Firman juga diatas kebenaran hatinurani manusia.

tapi jika Tuhan sedang melakukan Kedaultan Perbuatan-Nya maka saya percaya Dia pasti bertanggung jawab, dan kalau pertanggungjawaban Tuhan tidak terlihat dibumi pastilah akan Dia nyatakan didunia yang akan datang.Amin.

isaku wrote:Masih seputar Abraham. Abraham oleh Sara diminta mengusir Hagar dan anaknya sehubungan dengan waris.

Kej 21:10
Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."



Padahal Tuhan sendiri sudah bikin aturan:


Ulangan 21:15
"Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,

21:16
maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.

21:17
Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan."



Bagaimana reaksi Tuhan kepada Abraham:

Kej 21:12
Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.



Yup, Tuhan membiarkan terjadinya sebuah kesalahan.  

Yang perlu diluruskan dari tuduhan muslim:

1. Pada zaman Abraham masih belum ada HUKUM TAURAT yang mengatur soal warisan
2. Sara-lah yang mengambil dan menjadikan Hagar sebagai isteri Abraham....Bukan Tuhan yang mengambil dan menjadikan Hagar sebagai isteri Abraham

Yang mendapat warisan dan juga menerima perjanjian Allah adalah Ishak [Sebagai anak perjanjian]...

Yang terlewatkan oleh muslim adalah:
Sebelum Ishak lahir [Sebagai anak perjanjian], Abraham sudah mengusulkan kepada Allah supaya ismael saja yang akan dianggap sebagai anak perjanjian itu, namun Allah menolak ismael dan tetap pada janjiNya yaitu akan memberikan anak perjanjian bernama Ishak

Kitab Kejadian:

17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."

Sorry Sha, yang ini terlewat

Sha-Sha wrote:Yang perlu diluruskan dari tuduhan muslim:

1. Pada zaman Abraham masih belum ada HUKUM TAURAT yang mengatur soal warisan
2. Sara-lah yang mengambil dan menjadikan Hagar sebagai isteri Abraham....Bukan Tuhan yang mengambil dan menjadikan Hagar sebagai isteri Abraham

1. Kalau belum ada, Sara tidak akan mengkhawatirkan warisan, mngkin bukan Taurat tapi mesti ada aturan, dan hampir bisa dipastikan aturannya sama, karena Tuhannya itu2 juga.
2. Status istri tidak ditentukan apakah Tuhan yang suruh atau bukan, tidak mungkin Tuhan harus turun untuk memastikan Bapaknya Shasha menikahi Ibu ShaSha, bukan tetangga.

Yang terlewatkan oleh muslim adalah:
Sebelum Ishak lahir [Sebagai anak perjanjian], Abraham sudah mengusulkan kepada Allah supaya ismael saja yang akan dianggap sebagai anak perjanjian itu, namun Allah menolak ismael dan tetap pada janjiNya yaitu akan memberikan anak perjanjian bernama Ishak

\
Abraham mengira Ismail tidak akan hidup lama atau tidak memberikan keturunan sehingga bertanya seperti itu, Tapi Tuhan memilih akan membuat perjanjian dengan anak yang belum dilahirkan, sayangnya tidak ditemui ayat yang menyatakan perjanjian antara Tuhan dan Ishak http://www.laskarislam.com/t9618-apa-isi-perjanjian-tuhan-dengan-ishak

abraham manggil hagar isteri/budak?

sekilas info,
saya percaya Tuhan(BAPA) tidak terjangkau oleh hukum apapun, karena itu saya percaya bahwa Perbuatan Tuhan tidak pernah bersalah dan tidak pernah berdosa, walaupun dalam pandangan manusia demikian.

njlajahweb wrote:sekilas info,
saya percaya Tuhan(BAPA) tidak terjangkau oleh hukum apapun, karena itu saya percaya bahwa Perbuatan Tuhan tidak pernah bersalah dan tidak pernah berdosa, walaupun dalam pandangan manusia demikian.

Mohon jangan salah sangka, saya tidak sedang menggugat Tuhannya tapi memperlihat kesalahan informasi dari penulis kitabnya, makanya trit ini masuk subbab "pendalaman alkitab".

salahnya dimana?
waris kan untuk anak dari isteri
lha kapan abraham pernah menyebut/mengajkui hagar sebagai isteri?
bahkan Tuhan juga kagak pernah, mosok Tuhan disalahkan?

SEGOROWEDI wrote:
salahnya dimana?
waris kan untuk anak dari isteri
lha kapan abraham pernah menyebut/mengajkui hagar sebagai isteri?
bahkan Tuhan juga kagak pernah, mosok Tuhan disalahkan?

Kalo om Wedi ngotot dua2nya Tuhan dan Abraham tidak salah, maka yang pasti salah adalah penulis kitabnya:

kej 16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Masalahnya bisa terima g si om mengakui kesalahan penulis kitabnya??? Biasanya kan g mau...