Pilih Mana? TUHAN yang Sanggup Menjadi Manusia atau "tuhan" yang Hanya Mampu Berdusta?

Saya membuat topik ini karena terinspirasi dari tulisan-tulisan netter muslim tukang nyampah jemuran di trid Rowan Atkinson ANTI ISLAM

Mari kita saksikan:

jemuran wrote:
Orang Kristen orang yang paling bodoh. sesuatu yang butuh makan, eeq dan ngompol di anggap tuhan

jemuran wrote:
Logika loh jeblok yah, katanya Yesus tuhan masa mau disamain kekuasaannya sama manusia.

kalo mau disamain sama Tuhan kami jauhlah. Tuhan kami gak butuh makan ikan goreng, gak butuh modol, gak pernah ngompol, gak pernah nenen sama manusia.

1.) Siapapun yang melakukannya... makan, minum, tidur, berak, kencing, mati, dan hidup lagi BUKANLAH sesuatu yang hina, BUKANLAH perbuatan yang jahat, BUKANLAH sebuah dosa .. INGAT! Siapapun yang melakukannya...

Didalam Al-Qur'an,
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih dan penyayang.

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
(Qs Al-i 'Imran 3:54)
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Quran 40:28: "Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yang melanggar dan membohong."

* "Allah tidak akan mempertanyakanmu ttg apa yg tidak dapat kau penuhi dalam sumpahmu. … " Surah 5:89

* "Allah tidak akan mempertanyakanmu kalau kau tidak memikirkan matang2 sumpahmu, tetapi bagi kemauan dalam hatimu; dan Ia Maha pengampun …" Surah 2:225

2.) Siapapun yang melakukannya... BERDUSTA adalah SESUATU YANG HINA! BERDUSTA adalah PERBUATAN YANG JAHAT! BERDUSTA adalah SEBUAH DOSA! INGAT! Siapapun yang melakukannya...

TUHAN yang SESUNGGUHNYA, TUHAN yang MAHA SEGALANYA, TUHAN yang SANGGUP MELAKUKAN APA SAJA, tentu saja mampu melakukan perbuatan yang nomor 1.) .. Tapi TUHAN yang SESUNGGUHNYA adalah TUHAN yang MAHA BAIK, SUNGGUH BAIK, dan SANGAT BAIK, makanya BELIAU tidak melakukan perbuatan yang nomor 2.)

allah swt yang muslim sembah, yang muslim puja nggak sanggup melakukan perbuatan yang nomor 1.), tapi si allah swt itu terbukti pernah melakukan perbuatan yang nomor 2.), dan bahkan allah swt bukannya mendidik malah membiarkan umatnya untuk berdusta! seperti yang kita ketahui, iblis/si jahat adalah raja dusta!

Kepada netter-netter muslim LI, silahkan saja engkau katakan jika TUHANNYA agama sebelah adalah TUHAN yang buruk, hina dan jelek karena mampu menjadi manusia ..

Tetapi ingat, sebelum kau mengatakan itu, kau harus ingat jika sembahan kalian si allah swt itu jauh lebih buruk, jauh lebih hina, dan jauh lebih jelek karena si allah swt bukan menunjukkan kemahaannya, malah BERDUSTA dan mengajarkan BERDUSTA!

Atau jangan2 allah swt kalian itu adalah si raja dusta?

MBA wrote:Saya membuat topik ini karena terinspirasi dari tulisan-tulisan netter muslim tukang nyampah jemuran di trid Rowan Atkinson ANTI ISLAM

Mari kita saksikan:

jemuran wrote:
Orang Kristen orang yang paling bodoh. sesuatu yang butuh makan, eeq dan ngompol di anggap tuhan

jemuran wrote:
Logika loh jeblok yah, katanya Yesus tuhan masa mau disamain kekuasaannya sama manusia.

kalo mau disamain sama Tuhan kami jauhlah. Tuhan kami gak butuh makan ikan goreng, gak butuh modol, gak pernah ngompol, gak pernah nenen sama manusia.

1.) Siapapun yang melakukannya... makan, minum, tidur, berak, kencing, mati, dan hidup lagi BUKANLAH sesuatu yang hina, BUKANLAH perbuatan yang jahat, BUKANLAH sebuah dosa .. INGAT! Siapapun yang melakukannya...

yup, kalo hanya manusia biasa bukanlah hal yang hina. tapi kalo tuhan sampe makan,berak/buang kotoran, kencing/ ngompol dan lain-lain yang dilakukan manusia, apalagi sampai menggambar/membuat patung dalam keadaan 1/2 bugil, itu adalah hal yang hina dan melecehkan tuhan.

Didalam Al-Qur'an,
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih dan penyayang.

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
(Qs Al-i 'Imran 3:54)
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas [color=redtipu daya mereka itu[/color]. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Yup, Allah akan membalas setiap orang yang berbuat jahat, termasuk tipu daya.

balasannya adalah: QS 3:56 "Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong."

Quran 40:28: "Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yang melanggar dan membohong."

QS 40:28.........Sesungguhnya Allah tidak menuntun/menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.

memang bukan Allah yang menuntun orang-orang pendusta untuk berdusta, berdusta adalah pilihan mereka sendiri.

Allah menuntun/menunjuki ke jalan yang benar

QS 40:29. .............dan aku tiada menuntun/menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.

kalo tuhanmu menuntun orang-orang pendusta untuk berdusta yah

* "Allah tidak akan mempertanyakanmu ttg apa yg tidak dapat kau penuhi dalam sumpahmu. … " Surah 5:89

kok ayatnya diplintir sih

Surah 5:89. "Allah tidak menghukum kamu, disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu, disebabkan sumpah-sumpah yang disengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu...........................Dan jagalah sumpahmu. Demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya, agar kamu bersyukur (kepada-Nya)."

* "Allah tidak akan mempertanyakanmu kalau kau tidak memikirkan matang2 sumpahmu, tetapi bagi kemauan dalam hatimu; dan Ia Maha pengampun …" Surah 2:225

di pelintir lagi, kebiasaan merubah-rubah bible sih.

QS Surah 2:225. "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." –

2.) Siapapun yang melakukannya... BERDUSTA adalah SESUATU YANG HINA! BERDUSTA adalah PERBUATAN YANG JAHAT! BERDUSTA adalah SEBUAH DOSA! INGAT! Siapapun yang melakukannya...

setuju

TUHAN yang SESUNGGUHNYA, TUHAN yang MAHA SEGALANYA, TUHAN yang SANGGUP MELAKUKAN APA SAJA, tentu saja mampu melakukan perbuatan yang nomor 1.) ..

kalo butuh berak, ngompol, nenen, itu bukan tuhan.

Tapi TUHAN yang SESUNGGUHNYA adalah TUHAN yang MAHA BAIK, SUNGGUH BAIK, dan SANGAT BAIK, makanya BELIAU tidak melakukan perbuatan yang nomor 2.)

Sudah dijelaskan diatas manusia lah yang berdusta, dan Allah tidak menuntun jalan untuk berdusta

allah swt yang muslim sembah, yang muslim puja nggak sanggup melakukan perbuatan yang nomor 1.), tapi si allah swt itu terbukti pernah melakukan perbuatan yang nomor 2.), dan bahkan allah swt bukannya mendidik malah membiarkan umatnya untuk berdusta! seperti yang kita ketahui, iblis/si jahat adalah raja dusta!

1. Allah tidak membutuhkan apa yang dibutuhkan manusia
2. Allah tidak menuntun/menunjuki jalan untuk berdusta.

Kepada netter-netter muslim LI, silahkan saja engkau katakan jika TUHANNYA agama sebelah adalah TUHAN yang buruk, hina dan jelek karena mampu menjadi manusia ..

Tetapi ingat, sebelum kau mengatakan itu, kau harus ingat jika sembahan kalian si allah swt itu jauh lebih buruk, jauh lebih hina, dan jauh lebih jelek karena si allah swt bukan menunjukkan kemahaannya, malah BERDUSTA dan mengajarkan BERDUSTA!

Atau jangan2 allah swt kalian itu adalah si raja dusta?

yang Raja dusta ini

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

nonton ah....

jemuran wrote:yang Raja dusta ini

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

...Dari kalimat tanya, kok bisa diartikan jadi raja dusta? Siapa yang jadi raja dusta, bung jemuran?

Andi Cactusa wrote:

jemuran wrote:yang Raja dusta ini

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

...Dari kalimat tanya, kok bisa diartikan jadi raja dusta? Siapa yang jadi raja dusta, bung jemuran?

sudah dijawab diatas, dan tidak terbukti tuduhannya. malah yang terbukti ini:

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

jemuran wrote:
sudah dijawab diatas, dan tidak terbukti tuduhannya. malah yang terbukti ini:

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

bahasa indonesia-mu dapet berapa sih?
justeru paulus menyatakan dirinya tidak berdusta

SEGOROWEDI wrote:

jemuran wrote:
sudah dijawab diatas, dan tidak terbukti tuduhannya. malah yang terbukti ini:

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

bahasa indonesia-mu dapet berapa sih?
justeru paulus menyatakan dirinya tidak berdusta

harusnya gini wed:
Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh kebenaranku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

kek aloh aja..
suka nggonta-ngganti ayat

sekalai lagi saya tegaskan:
justeru paulus menyatakan dirinya tidak berdusta
kalau masih bungung, cari guru les bahasa insonesia

membela pendusta.

yang penting kebenaran Allah semakin melimpah bagi kemuliaannya, jadi gak usah dihakimi lagi sebagai pendosa wed.
kemuliaan Allah semakin melimpah, tergantung dustanya Paulus.

ada 'jika' -nya lho...
sudahlah, saya tak punya waktu ngursus bahasa indonesia padamu
cari guru lain sonoh!

jemuran wrote:sudah dijawab diatas, dan tidak terbukti tuduhannya. malah yang terbukti ini:

Roma 3 (7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

...Pertanyaan saya belum anda jawab, bung jemuran! Ada orang Yahudi bertanya, "Kalau saya berdusta untuk memuliakan Allah, mengapa saya tetap dinilai sebagai orang berdosa?"
...Anda mengatakan sebelumnya bahwa ayat di atas lah Raja Pendusta. Apa anda kira pernyataan itu adalah kalimat oratoris? Saya tidak memahami jalan pikiran anda, sehingga saya minta anda menjelaskannya.
...Apa sudah anda baca ayat-ayat selanjutnya? Apa jawab Paulus terhadap pertanyaan yang bernada protes tersebut?
...Oh, ya. Kalau tidak salah, dalam ajaran Islam memang dibolehkan berbuat apa pun (termasuk yang buruk) asal untuk memuliakan Alllah SWT dan Muhammad. Harap buang jauh-jauh pemikiran seperti itu, karena Yesus Kristus tidak pernah mengajarkan atau memerintahkan hal seperti itu.
...Kalau kami mengutip dan mengartikan suatu ayat dari ajaran Islam, dari segi negatif, biasanya respons muslim yang paling sering dan spontan adalah: Harap lihat konteks ayat tersebut atau baca ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Mengapa cara itu tidak anda gunakan dalam memahami ayat Roma 3 (7) itu?

SEGOROWEDI wrote:
ada 'jika' -nya lho...
sudahlah, saya tak punya waktu ngursus bahasa indonesia padamu
cari guru lain sonoh!

yee ke GRan, siapa yang mau belajar bahasa indonesia sama lo.
cari gurunya digereja sih, jadi kayak gini

segala babi jadi babi hutan doang
tuan yang butuh modol, ngompol, nenen jadi tuhanyang butuh modol, ngompol dan nenen.

tapi jika dustanya paulus, kebenaran Allah semakin melimpah kemuliaannya/menonjol sehingga dipuji. kenapa orang jahat itu masih disalahkan sebagai orang berdosa?

eeeh.. si paulus semakin petantang-petenteng ngomong:

BIS 3:8. Dan mengapa kita tidak boleh mengatakan,“Baiklah kita berbuat jahat supaya timbul kebaikan?” Memang ada orang-orang yang menghina saya dengan mengatakan bahwa saya sudah berkata begitu (“Baiklah kita berbuat jahat supaya timbul kebaikan?”). Orang-orang semacam itu sewajarnya dihukum oleh Allah.

jadi kalo orang menghina Paulus yang ngomong "Baiklah kita berbuat jahat supaya timbul kebaikan?” wajar dihukum oleh Allah

malah ngalor-ngidul..
mari kita lihat perikopnya secara utuh..

Kelebihan orang Yahudi dan kesetiaan Allah

1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
4 Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: ''Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi.''
5 Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah -- aku berkata sebagai manusia -- jika Ia menampakkan murka-Nya?
6 Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?
7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
8 Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: ''Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya.'' Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.

coba dicerna...
bahwa paulus mengajarkan tidak boleh dusta/berbuat jahat dalam menunjukkan kebenaran Allah..