Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

by **aliumar** Fri Aug 14, 2015 2:18 pm

First topic message reminder :

Pada surah an-Nahl (16) ayat ke 93, Tuhan berfirman, "Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja dan memaksamu untuk beriman). Tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan."

Pada surah al-Kahf (18) ayat ke 17, berfirman, "Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya."

Sedangkan surah al-A'raf (7) ayat ke 286, berfirman, "Barang siapa yang Allah sesatkan, maka ia tidak memiliki orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kezaliman mereka."

Demikian juga pada surah al-Zumar (35) ayat ke 36-37, Tuhan berfirman, "Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang menjadi pemberi petunjuk baginya. Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?"

Pertanyaannya:

Apakah orang yg kafir itu karena:

a) MENOLAK hidayah (petunjuk) dari Allah,

ataukah karena

b) TIDAK diberi hidayah (petunjuk) dari Allah ?

ataukah karena

c) Disesatkan oleh Allah

by **Syalom aleykhem** Wed Sep 09, 2015 5:54 pm

mana disuruh pilihnya Al-Nahl (16-93), Al-Ra’d (13-27), Ibrahim (14-4) ?
kalau bukan Allah swt sendiri yg menentukan disesatkan

by **frontline defender** Wed Sep 09, 2015 6:49 pm

QS. 16:91. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

QS. 16:92. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

QS. 16:93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

QS. 16:94. Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.

QS. 16:95. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

QS. 16:96. Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

by **Syalom aleykhem** Wed Sep 09, 2015 7:07 pm

tetap saja di sini-sana, di sono-sini banyak berseliweran (TANDA KURUNG)
TIDAK ngena ke ... sesama manusia

by **frontline defender** Thu Sep 10, 2015 8:42 am

kamu tu ngomong apa? yang jelas kalau ngomong!

by **SEGOROWEDI** Thu Sep 10, 2015 2:57 pm

frontline defender wrote:iya, tapi disesatkannya karena orang tsb memilih kesesatan, jadi bukan Allah yang memilihkan tapi orang tsb!

milih apanya? baca:
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya

by **frontline defender** Fri Sep 11, 2015 8:41 pm

makanya baca obyeknya penyesatannya, siapa yang dikehendaki disesatkan!

by **Syalom aleykhem** Sat Sep 12, 2015 8:54 am

obyeknya manusia ...
manusia disesatkan oleh Allah swt atas kehendak Allah swt sendiri (QS. 16:93)

by **frontline defender** Sat Sep 12, 2015 4:15 pm

udah baca QS. 16:92? obyeknya, manusia yang udah dibilangin "janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain", tapi tetep melakukannya! atau dengan kata lain, manusia yang memang berniat memilih kesesatan!

by **Syalom aleykhem** Sat Sep 12, 2015 5:45 pm

lha iya, yg milih (manusia) sendiri, tetep makernya Allah swt sbg penyesat
bukan manusia itu

by **frontline defender** Sun Sep 13, 2015 4:28 pm

kalau Tuhan yang memilihkan manusia pilihan petunjuk atau kesesatan, berarti yang milih bukan manusia, padahal ayatnya bilang, yang milih manusianya!

by **SEGOROWEDI** Mon Sep 14, 2015 8:49 am

kalau sudah seperti ini:
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya
mana bisa manusia itu milih tidak sesat

by **aliumar** Mon Sep 14, 2015 9:31 am

QS. 16:93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Artinya yg menentukan/menjadikan manusia bisa beriman semua (satu umat) atau tidak, ada pada otoritas kehendak Allah, bukan pada pilihan manusia.

by **aliumar** Mon Sep 14, 2015 9:37 am

frontline defender wrote:kalau Tuhan yang memilihkan manusia pilihan petunjuk atau kesesatan, berarti yang milih bukan manusia, padahal ayatnya bilang, yang milih manusianya!

Allah yang nurut sama kehendak maunya manusia, ataukah manusia yg nurut sama kehendaknya Allah?

Manakah yg lebih berdaulat:

a) kehendak manusia

ataukah

b) kehendak Allah ?

by **aliumar** Mon Sep 14, 2015 9:42 am

frontline defender wrote:dalam hal memberi petunjuk atau menyesatkan, Allah berkehendak sesuai dengan maunya manusia ybs!

oh jadi kehendak Allah swt yg harus menuruti kehendaknya manusia.
Allah macam apa itu, tunduk dan patuh sama kemauan manusia, hahaha......
usil

by **RHCP** Mon Sep 14, 2015 3:23 pm

aliumar wrote:QS. 16:93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Artinya yg menentukan/menjadikan manusia bisa beriman semua (satu umat) atau tidak, ada pada otoritas kehendak Allah, bukan pada pilihan manusia.

Baca yang cerdas.... Karena bagian ini yang harusnya loe garis-bawahin
"Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan". Kalo Allah yang MENENTUKAN, ngapain manusia HARUS TANGGUNG JAWAB dan ditanya atas semua perbuatan2nya???

Kalo semuanya sudah dipilihkan dan ditentukan oleh yang menciptakan, itu namanya MESIN atw ROBOT, bukan MANUSIA...!! Mesin kalo udah rusak ya dibuang...., MESIN itu ngga harus tanggung jawab. Karena yang harus tanggung jawab adalah MANUSIANYA (teknisinya).
basi

by **aliumar** Mon Sep 14, 2015 4:40 pm

RHCP wrote:Baca yang cerdas.... Karena bagian ini yang harusnya loe garis-bawahin
"Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan". Kalo Allah yang MENENTUKAN, ngapain manusia HARUS TANGGUNG JAWAB dan ditanya atas semua perbuatan2nya???

Kalo semuanya sudah dipilihkan dan ditentukan oleh yang menciptakan, itu namanya MESIN atw ROBOT, bukan MANUSIA...!! Mesin kalo udah rusak ya dibuang...., MESIN itu ngga harus tanggung jawab. Karena yang harus tanggung jawab adalah MANUSIANYA (teknisinya).

Pertanyaan yg sama sebaliknya:

Kalau manusia yg menentukan, buat apa lagi Allah berkehendak?

Kalau manusia yg menentukan, dimanakah kedaulatan kehendak Allah?

Allah yang nurut sama kehendak maunya manusia, ataukah manusia yg nurut sama kehendaknya Allah?

Kehendak SIAPA yg menentukan bisa tidaknya terwujudnya manusia yg beriman semua (satu umat) ?

a) Kehendak Allah

ataukah

b) Kehendak manusia

by **frontline defender** Mon Sep 14, 2015 4:50 pm

SEGOROWEDI wrote:kalau sudah seperti ini:
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya
mana bisa manusia itu milih tidak sesat

ya bisa saja, karena pengertian dikehendaki disitu itu kan maksudnya diijinkan, mengingat nggak setiap orang yang dinasehati jangan memilih kesesatan, belum memilih kesesatan!

by **frontline defender** Mon Sep 14, 2015 4:56 pm

aliumar wrote:
frontline defender wrote:dalam hal memberi petunjuk atau menyesatkan, Allah berkehendak sesuai dengan maunya manusia ybs!
oh jadi kehendak Allah swt yg harus menuruti kehendaknya manusia.
Allah macam apa itu, tunduk dan patuh sama kemauan manusia, hahaha......

Allah yang mengijinkan manusia untuk memilih petunjuk atau kesesatan!

by **aliumar** Mon Sep 14, 2015 5:02 pm

frontline defender wrote:
aliumar wrote:
frontline defender wrote:dalam hal memberi petunjuk atau menyesatkan, Allah berkehendak sesuai dengan maunya manusia ybs!
oh jadi kehendak Allah swt yg harus menuruti kehendaknya manusia.
Allah macam apa itu, tunduk dan patuh sama kemauan manusia, hahaha......
Allah yang mengijinkan manusia untuk memilih petunjuk atau kesesatan!

Apakah Allah tsb mengijinkan kehendak DiriNya tsb untuk tunduk dan patuh pada maunya manusia?

by **frontline defender** Mon Sep 14, 2015 5:52 pm

dalam hal mengijinkan manusia untuk memilih petunjuk atau kesesatan, sesuai bunyi ayat nya!

by **SEGOROWEDI** Mon Sep 14, 2015 8:32 pm

frontline defender wrote:
SEGOROWEDI wrote:kalau sudah seperti ini:
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya
mana bisa manusia itu milih tidak sesat
ya bisa saja, karena pengertian dikehendaki disitu itu kan maksudnya diijinkan, mengingat nggak setiap orang yang dinasehati jangan memilih kesesatan, belum memilih kesesatan!

jadi kehendak ilahmu bisa gagal?
ia menghendaki si A sesat, ternyata si A gak mau sesat

by **RHCP** Mon Sep 14, 2015 10:46 pm

aliumar wrote:

Pertanyaan yg sama sebaliknya:

Kalau manusia yg menentukan, buat apa lagi Allah berkehendak?

Kalau manusia yg menentukan, dimanakah kedaulatan kehendak Allah?

Allah yang nurut sama kehendak maunya manusia, ataukah manusia yg nurut sama kehendaknya Allah?

Kehendak SIAPA yg menentukan bisa tidaknya terwujudnya manusia yg beriman semua (satu umat) ?

a) Kehendak Allah

ataukah

b) Kehendak manusia

Sebenarnya butuh pemahaman lebih dalam mengenai Qadha, Qadar dan Takdir, yang merupakan rukun iman bagi muslim. Dan terus terang ilmu gw masih jauh dari cukup utk menjelaskannya. Mudah2an nanti teman2 muslim yang ilmunya lebih mendalam bisa menjelaskan atw meluruskan klo uraian gw ada yg kurang tepat.

Qadha adalah DASAR penciptaan (BLUE PRINT) dan ketetapan Allah atas segala sesuatu.

Qadar adalah PERWUJUDAN (SISTEM VOLUME) dari Qadha atas segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya.

Takdir adalah SISTEM APLIKASI yang berkaitan dengan hukum sebab akibat.
TAKDIR sendiri terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Takdir Mubram (HAK PREROGATIF Allah). Allah bisa meniadakan/membatalkannya. Contohnya ; Allah menciptakan; langit , bumi, air, hewan dan tumbuh2an yang telah di takdirkan sebagai sarana atau media bagi manusia, jin dan malaikat. Mereka ngga punya pilihan utk berubah menjadi makhluk lain atau ingin bernasib lain.

2. Takdir Muallaq (TAKDIR dgn jalur PILIHAN). Inilah yang berusaha gw jelaskan sejak awal. Inilah ketentuan Allah yg berhubungan dgn USAHA manusia. Manusia diberi kesempatan untuk merubah dan memilihnya, lalu kemudian Allah-lah yg menentukan hasil USAHAnya.

Contohnya ; Allah mengutus para nabi dan rasul agar umatnya beriman. Ternyata ada yang MEMILIH untuk MENERIMA ajakan BERIMAN dan ada yang MENOLAK ajakan BERIMAN. Inilah yang dimaksud bahwa Allah yang menentukan HASIL AKHIR atas USAHA manusia.

Qadha, Qadar dan Takdir Mubram adalah KEDAULATAN KEHENDAK ALLAH atas segala sesuatu. Mereka bagaikan ROBOT, mereka ngga akan diminta bertanggung jawab dan NGGA akan ditanya USAHANYA. Tapi bagi manusia, LAIN SOAL. Karena manusia diberikan FREE WILL sebagai keistimewaan baginya. Maka kelak dihadapan Allah, manusia akan diminta pertanggung-jawaban atas semua perbuatannya

by **frontline defender** Wed Sep 16, 2015 5:36 am

SEGOROWEDI wrote:
frontline defender wrote:
SEGOROWEDI wrote:kalau sudah seperti ini:
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya
mana bisa manusia itu milih tidak sesat
ya bisa saja, karena pengertian dikehendaki disitu itu kan maksudnya diijinkan, mengingat nggak setiap orang yang dinasehati jangan memilih kesesatan, belum memilih kesesatan!
jadi kehendak ilahmu bisa gagal?
ia menghendaki si A sesat, ternyata si A gak mau sesat

gagal gimana? sebelum berubah pikiran jadi gak mau sesat, si A kan sempet sesat dulu untuk beberapa waktu!

by **aliumar** Wed Sep 16, 2015 5:05 pm

frontline defender wrote:dalam hal mengijinkan manusia untuk memilih petunjuk atau kesesatan, sesuai bunyi ayat nya!

Ga bisa jawab pertanyaannya, malah bertele-tele. Tipikal muslim udah mentok, hahaha.....

Pertanyaannya:

Apakah Allah tsb mengijinkan kehendak DiriNya tsb untuk tunduk dan patuh pada maunya manusia?

Biar ga bertele-tele, Silahkan Jawab to the point: Ya atau Tidak !!

by **aliumar** Wed Sep 16, 2015 5:11 pm

RHCP wrote:Sebenarnya butuh pemahaman lebih dalam mengenai Qadha, Qadar dan Takdir, yang merupakan rukun iman bagi muslim. Dan terus terang ilmu gw masih jauh dari cukup utk menjelaskannya. Mudah2an nanti teman2 muslim yang ilmunya lebih mendalam bisa menjelaskan atw meluruskan klo uraian gw ada yg kurang tepat.

Qadha adalah DASAR penciptaan (BLUE PRINT) dan ketetapan Allah atas segala sesuatu.

Qadar adalah PERWUJUDAN (SISTEM VOLUME) dari Qadha atas segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya.

Takdir adalah SISTEM APLIKASI yang berkaitan dengan hukum sebab akibat.
TAKDIR sendiri terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Takdir Mubram (HAK PREROGATIF Allah). Allah bisa meniadakan/membatalkannya. Contohnya ; Allah menciptakan; langit , bumi, air, hewan dan tumbuh2an yang telah di takdirkan sebagai sarana atau media bagi manusia, jin dan malaikat. Mereka ngga punya pilihan utk berubah menjadi makhluk lain atau ingin bernasib lain.

2. Takdir Muallaq (TAKDIR dgn jalur PILIHAN). Inilah yang berusaha gw jelaskan sejak awal. Inilah ketentuan Allah yg berhubungan dgn USAHA manusia. Manusia diberi kesempatan untuk merubah dan memilihnya, lalu kemudian Allah-lah yg menentukan hasil USAHAnya.

Contohnya ; Allah mengutus para nabi dan rasul agar umatnya beriman. Ternyata ada yang MEMILIH untuk MENERIMA ajakan BERIMAN dan ada yang MENOLAK ajakan BERIMAN. Inilah yang dimaksud bahwa Allah yang menentukan HASIL AKHIR atas USAHA manusia.

Qadha, Qadar dan Takdir Mubram adalah KEDAULATAN KEHENDAK ALLAH atas segala sesuatu. Mereka bagaikan ROBOT, mereka ngga akan diminta bertanggung jawab dan NGGA akan ditanya USAHANYA. Tapi bagi manusia, LAIN SOAL. Karena manusia diberikan FREE WILL sebagai keistimewaan baginya. Maka kelak dihadapan Allah, manusia akan diminta pertanggung-jawaban atas semua perbuatannya

Pertanyaannya:

Apakah :

a) Qadha mendahului takdir Muallaq,

ataukah

b) Takdir Muallaq yg mendahului Qadha ?

by Sponsored content

Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?

Re: Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?