Apa yg disempurnakan oleh agama Islam?

First topic message reminder :

Mohon pencerahan untuk saya yang sedang tertarik untuk mengetahui Islam lebih dalam.

”..pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-Maaidah :3)


Dari ayat Alquran diatas saya ingin bertanya kepada umat muslim, apa yang disempurnakan oleh agama Islam?

Moderator21 wrote:@jackruben

Gunakan fasilitas Quote dengan benar.
Pelajari di http://www.laskarislam.com/t959-peraturan-dan-panduan-umum.

Perbaiki postingan Anda yang tumpang tindih antara tulisan Anda dan lawan debat Anda.

Sudah diperbaiki silakan di check, terimakasih infonya   

jackruben wrote:

isaku wrote:
Seharusnya yang anda lakukan adalah memberikan pertanyaan atau bantahan dari jawaban atas pertanyaan anda, bukan menggondol atau membuat sebuah kesimpulan yang entah berasal darimana.

Kalau cuma untuk memajang kesimpulan yang bertolak belakang dengan penjelasan ga perlu repot2 pake nanya lah. Betul tidak?

Tidak bisa mendebat balik, akhirnya main tuduh  

Saya sudah bosan dengan jawaban yang diplomatis, apakah kalian malu untuk mengakui hak khusus tersebut ? Atau terlalu banyak didoktrin oleh para kaum ulama ? Saya tidak menuduh memang begitulah ajaran Muhammad melalui Alquran, bila saya seorang muslim dan saya mengimani ajaran agama saya maka saya pun tidak akan ragu-ragu untuk mengakui hal tersebut, karena memang begitulah yang diajarkan.

Kok diplomatis, saya kan juga lampirkan ayat2 untuk menjawab tuduhan kalap boleh ini boleh itu (maksiat) yang anda tulis. Banyak orang yang takut pada Islam karena aturannya yang ketat untuk melarang maksiat, hukuman fisik untuk pelaku bunuh, zina, mencuri dll. Bagaimana mungkin anda dengan naifnya malah menuduh Islam sebaliknya?

jack wrote:

isaku wrote:
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
(QS: Al-A'raf Ayat: 143)

Musa As tidak sanggup melihatNya kecuali nanti di sorga atas ijinNya dan Musa AS sudah bertobat untuk itu.

Nabi Muhammad SAW hanya mengabarkan apa yang disampaikan kepadanya, tidak berarti melihat langsung. Semua dalil yang anda bawa tidak mengisyaratkan bahwa Allah SWT terlihat.

Untuk iblis2annya anda simpan saja untuk diri sendiri, karena fitnah datang dari godaan iblis.

Di Sunan El Turmuzi, Hadis 3157
Menuturkan Ibn Abbas bahwa rasul Allah berkata, ‘Allah-ku datang kepadaku, semoga Ia (Allah atau Iblis) diberkati dan ditinggikan, dalam rupa (Wajah/Bentuk)yang terbaik. Ia (Alah atau Iblis) menaruh tangan Nya (Allah atau Iblis) diantara pundakku, dan aku (Muhammad) merasakan rasa dingin diantara dadaku.

Gimana mau pake tirai kalau begini kesaksiannya Muhammad ? Jadi siapa lagi kalau bukan Iblis yang ditemui Muhammad  

Anda dapat hadits itu darimana? Kalau mengutip jangan dipotong2lah   


Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib dan Abdu bin Humaid keduanya berkata:  Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah bersabda:

Rabbku Tabaraka wa Ta'ala mendatangiku tadi malam dalam wujud yg paling indah -Ibnu Abbas berkata:
Menurutku beliau bersabda:
Dalam mimpi- lalu berfirman: 'Hai Muhammad, tahukah kamu apa yg diperdebatkan malaikat tertinggi. Beliau bersabda:
Aku menjawab: Tidak. lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku -atau beliau bersabda:
dileherku- lalu aku mengetahui yg ada dilangit & dibumi. Ia bertanya: 'hai Muhammad, tahukah kamu apa yg diperdebatkan malaikat tertinggi?
' Aku menjawab: Ya, tentang penebus (dosa) & penebus (dosa) adl berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan dgn kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tak disukai. Barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dgn baik, mati dalam kebaikan & ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, bila kau berdoa, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA FI'LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN.' (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin & bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tak terkena fitnah) & beliau bersabda; 'Dan ketinggian derajat diperoleh dgn cara menyebarkan salam, memberi makan, & shalat malam ketika orang-orang tidur. Abu Isa berkata:
Mereka menyebut seseorang dalam hadits ini antara Abu Qilabah & Ibnu Abbas. Dan Qatadah meriwayatkan hadits ini dari Abu Qilabah dari Khalid bin Al Lajlaj dari Ibnu Abbas. [HR. Tirmidzi No.3157].

1. warna merah: Tabaraka wa Ta'ala itu artinya Penuh Berkah dan Maha Tinggi, itu disematkan setelah menyebut Allah/Tuhan, sama halnya dengan SWT (Subhanahu wa Ta'ala) yang artinya Maha Suci dan Maha Tinggi.

Jadi terjemahan yang benar bukan seperti terjemahan anda yang asal2an:

jack wrote:semoga Ia (Allah atau Iblis) diberkati dan ditinggikan

2. Itu cerita tentang mimpi.
http://www.lidwa.com/app/?k=tirmidzi&n=3157

isaku wrote:
Kok diplomatis, saya kan juga lampirkan ayat2 untuk menjawab tuduhan kalap boleh ini boleh itu (maksiat) yang anda tulis. Banyak orang yang takut pada Islam karena aturannya yang ketat untuk melarang maksiat, hukuman fisik untuk pelaku bunuh, zina, mencuri dll. Bagaimana mungkin anda dengan naifnya malah menuduh Islam sebaliknya?

Saya tidak menuduh tetapi Muhammad melalui Alquran yang mengajarkan seperti itu. Dalilnya ini :
Almaida :3 Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

isaku wrote:
Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib dan Abdu bin Humaid keduanya berkata:  Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah bersabda:

Rabbku Tabaraka wa Ta'ala mendatangiku tadi malam dalam wujud yg paling indah -Ibnu Abbas berkata:
Menurutku beliau bersabda:
Dalam mimpi- lalu berfirman: 'Hai Muhammad, tahukah kamu apa yg diperdebatkan malaikat tertinggi. Beliau bersabda:
Aku menjawab: Tidak. lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku -atau beliau bersabda:
dileherku- lalu aku mengetahui yg ada dilangit & dibumi. Ia bertanya: 'hai Muhammad, tahukah kamu apa yg diperdebatkan malaikat tertinggi?
' Aku menjawab: Ya, tentang penebus (dosa) & penebus (dosa) adl berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan dgn kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tak disukai. Barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dgn baik, mati dalam kebaikan & ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, bila kau berdoa, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA FI'LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN.' (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin & bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tak terkena fitnah) & beliau bersabda; 'Dan ketinggian derajat diperoleh dgn cara menyebarkan salam, memberi makan, & shalat malam ketika orang-orang tidur. Abu Isa berkata:
Mereka menyebut seseorang dalam hadits ini antara Abu Qilabah & Ibnu Abbas. Dan Qatadah meriwayatkan hadits ini dari Abu Qilabah dari Khalid bin Al Lajlaj dari Ibnu Abbas. [HR. Tirmidzi No.3157].

1. warna merah: Tabaraka wa Ta'ala itu artinya Penuh Berkah dan Maha Tinggi, itu disematkan setelah menyebut Allah/Tuhan, sama halnya dengan SWT (Subhanahu wa Ta'ala) yang artinya Maha Suci dan Maha Tinggi.

Jadi terjemahan yang benar bukan seperti terjemahan anda yang asal2an:

jack wrote:semoga Ia (Allah atau Iblis) diberkati dan ditinggikan

2. Itu cerita tentang mimpi.
http://www.lidwa.com/app/?k=tirmidzi&n=3157

Jadi didalam mimpi Muhammad melihat rupa/wajah/wujud Allah begitukah maksud Anda ?

isaku wrote:Kalau mau diterapin kan harus ada system om, om wedi udah siap kan?

ye..
itu kan hukum ilah-mu
gak ada yang nglarang kamu menerapkan buatmu dan buat seukuwahmu
kok gak berani nerapin??

gak ada urusan dengan saya..

@TS (jackruben)

saya ga terusin ya diskusi disini ....

karena buat apa ??? percuma kalau tujuan anda bertanya hanya untuk menolak jawaban itu dengan segala OOT anda

intinya cara anda debat di thread ini memang ga jauh2 beda dengan analogi saya yang ini :

Apa maksudnya IP mengatakan bumi mengitari matahari ??? >>> setelah dijelaskan menurut IP ... lalu anda bilang lagi
Itu kan menurut IP ... padahal sejak jaman dulu semua orang juga tau bahwa matahari yang mengitari bumi

sebelumnya anda begitu bangga dan sombong karena anda pikir muslim tidak bisa jawab pertanyaan sederhana anda ... padahal kesombongan anda yang jadi boomerang ... karena pada dasarnya toh intinya cuma ini :

Ini adalah jawaban yang sangat sederhana ... bagaimana mungkin kalian begitu repot mendustai jawaban sesederhana seperti ini ??

begitu repotnya anda ngeyel kemana2 ... OOT ke ayat2 lain ... mengklaim sudah mempelajari Quran yang jatuhnya tetep OOT dan penuh dengan fitnah .... saya pun cuma bisa bilang yang ini kan

biasanya orang OOT memang identik dengan kebodohan ... jadi saya maklum

maklum pun ... saya ingat ada satu quote yang bilang

Mark Twain — 'Never argue with stupid people, they will drag you down to their level and then beat you with experience.'

Saya hanya mengulang2 kalimat saya sebelumnya .... karena inti thread ini kan memang cuma itu saja .... dijelaskan pun anda cuma bisa ngeyel dan OOT ... ntah mempertahankan kesombongan anda ... atau karena memang ga bisa fair

 

dee-nee wrote:@TS (jackruben)

saya ga terusin ya diskusi disini ....

karena buat apa ??? percuma kalau tujuan anda bertanya hanya untuk menolak jawaban itu dengan segala OOT anda

intinya cara anda debat di thread ini memang ga jauh2 beda dengan analogi saya yang ini :

Apa maksudnya IP mengatakan bumi mengitari matahari ??? >>> setelah dijelaskan menurut IP ... lalu anda bilang lagi
Itu kan menurut IP ... padahal sejak jaman dulu semua orang juga tau bahwa matahari yang mengitari bumi

sebelumnya anda begitu bangga dan sombong karena anda pikir muslim tidak bisa jawab pertanyaan sederhana anda ... padahal kesombongan anda yang jadi boomerang ... karena pada dasarnya toh intinya cuma ini :

Ini adalah jawaban yang sangat sederhana ... bagaimana mungkin kalian begitu repot mendustai jawaban sesederhana seperti ini ??

begitu repotnya anda ngeyel kemana2 ... OOT ke ayat2 lain ... mengklaim sudah mempelajari Quran yang jatuhnya tetep OOT dan penuh dengan fitnah .... saya pun cuma bisa bilang yang ini kan

biasanya orang OOT memang identik dengan kebodohan ... jadi saya maklum

maklum pun ... saya ingat ada satu quote yang bilang

Mark Twain — 'Never argue with stupid people, they will drag you down to their level and then beat you with experience.'

Saya hanya mengulang2 kalimat saya sebelumnya .... karena inti thread ini kan memang cuma itu saja .... dijelaskan pun anda cuma bisa ngeyel dan OOT ... ntah mempertahankan kesombongan anda ... atau karena memang ga bisa fair

 

Silahkan   

om jack wrote:Saya tidak menuduh tetapi Muhammad melalui Alquran yang mengajarkan seperti itu. Dalilnya ini :
Almaida :3 Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Perasaaan sudah dijelaskan Pak FD deh :)
Itu kan berhubungan dengan bunyi ayat diatasnya:

QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.................

Dan bunyi ayat yang mengijinkan ada kata2:terpaksa dan tanpa sengaja

Yang namanya terpaksa karena kelaparan ya sebatas isi perut saat lapar, dan tanpa sengaja, sedikit saja unsur kesengajaan maka dispensasi yang diberikan menjadi haram.

om jack wrote:Jadi didalam mimpi Muhammad melihat rupa/wajah/wujud Allah begitukah maksud Anda ?

Namanya mimpi, menurut saya sulit menjelaskan kata melihat, setidaknya sesuai bunyi haditsnya sajalah, tidak ditambah tidak dikurangi.

isaku wrote:QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.................

apa ceplosan seperti itu lebih sempurna dari ini misalnya...

BINATANG YANG HARAM DAN YANG TIDAK HARAM

1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:
2 ''Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan.
10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.
11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
12 Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.
13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;
14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;
15 setiap burung gagak menurut jenisnya;
16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;
17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;
18 burung hantu putih, burung undan, burung ering;
19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.
20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.
21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah.
22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya.
23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam,
25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --,
26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.
29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya
30 dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon.
31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.
32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.
33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu;
36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis.
37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.
38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam.
40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan.
42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan.
43 Janganlah kamu membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya.
44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
46 Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi,
47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan.''

Aturan panjang2 kalau ga dipake apa gunanya om

poinnya di 'penyempurnaan' oleh islam/muhammad..
apanya yang disempurnakan, mas???
hanya ceplosan kek gitu

isaku wrote:

om jack wrote:Saya tidak menuduh tetapi Muhammad melalui Alquran yang mengajarkan seperti itu. Dalilnya ini :
Almaida :3 Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Perasaaan sudah dijelaskan Pak FD deh :)
Itu kan berhubungan dengan bunyi ayat diatasnya:

QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.................

Dan bunyi ayat yang mengijinkan ada kata2:terpaksa dan tanpa sengaja

Yang namanya terpaksa karena kelaparan ya sebatas isi perut saat lapar, dan tanpa sengaja, sedikit saja unsur kesengajaan maka dispensasi yang diberikan menjadi haram.

Iya paham karena terpaksa maka boleh berbuat dosa bgt kan maksudnya

isaku wrote:
Namanya mimpi, menurut saya sulit menjelaskan kata melihat, setidaknya sesuai bunyi haditsnya sajalah, tidak ditambah tidak dikurangi.

Menurut ayat alquran yg keluar dr mulut Muhammad Allah kan tdk bisa kelihatan jadi siapa lagi yang datang ke mimpi Muhammad kalau bukan Iblis

jackruben wrote:Iya paham karena terpaksa maka boleh berbuat dosa bgt kan maksudnya

Ya, makanya kondisi terpaksa jangan dipelintir menjadi dibolehkan, jika kondisi terpaksa sudah dilewati, maka kembali ke hukum asal, haram.

jack wrote:

isaku wrote:
Namanya mimpi, menurut saya sulit menjelaskan kata melihat, setidaknya sesuai bunyi haditsnya sajalah, tidak ditambah tidak dikurangi.

Menurut ayat alquran yg keluar dr mulut Muhammad Allah kan tdk bisa kelihatan jadi siapa lagi yang datang ke mimpi Muhammad kalau bukan Iblis

Dibaca lagi saja apa yang dimaksud ayat, jangan keluar dari maknanya. :)

SEGOROWEDI wrote:
poinnya di 'penyempurnaan' oleh islam/muhammad..
apanya yang disempurnakan, mas???
hanya ceplosan kek gitu

Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

isaku wrote:
Ya, makanya kondisi terpaksa jangan dipelintir menjadi dibolehkan, jika kondisi terpaksa sudah dilewati, maka kembali ke hukum asal, haram.
Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

Ya iya paham siapa juga yang memelintir, liat saja praktek dan akhlak Muhammad sesuai tidak dengan apa yang saya tulis, di post #135 inikan ajaran di islam yang beda dengan ajaran yang lainnya

isaku wrote:
Namanya mimpi, menurut saya sulit menjelaskan kata melihat, setidaknya sesuai bunyi haditsnya sajalah, tidak ditambah tidak dikurangi.
Dibaca lagi saja apa yang dimaksud ayat, jangan keluar dari maknanya. :)

Katanya Alquran sempurna tidak kontradiksi oleh karena itu saya sudah baca dan saya menemukan kontradiksi dan oleh karena itu saya bertanya kepada muslimer disini kok malah disuruh baca lagi? Ini baru sedikit kontradiksi yang saya temukan di Alquran dan hadist masih banyak lagi lho tetapi biar tidak panjang saya keluarkan sedikit dahulu ini kontradiksinya :  

Katanya Allah tidak kelihatan meskipun pakai tirai (sekalipun mimpi kita anggap tirai Allah tetap tidak kelihatan bukan?) tetap tidak akan kelihatan kemudian Allah tidak boleh diserupakan dengan bentuk dan wujud apapun, kok Muhammad tahu Allah punya wajah serupa dengan Adam? Kok Muhammad tahu kalau ALlah punya mata, telinga, tangan, kaki selayaknya manusia. Jadi siapa itu yang dijumpai Muhammad keitka peristiwa Miraj? Siapa itu yang mendatangi Muhammad didalam mimpi dan tampak wajahnya/rupanya pake dipegang-pegang pula si Muhammadnya, siapa itu kalau bukan Iblis !

up dulu aja deh

jackruben wrote:

isaku wrote:
Ya, makanya kondisi terpaksa jangan dipelintir menjadi dibolehkan, jika kondisi terpaksa sudah dilewati, maka kembali ke hukum asal, haram.
Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

Ya iya paham siapa juga yang memelintir, liat saja praktek dan akhlak Muhammad sesuai tidak dengan apa yang saya tulis, di post #135 inikan ajaran di islam yang beda dengan ajaran yang lainnya

Yang sudah dijawab masa ditanya lagi, kutip lagi saja bagian mana yang belum paham

isaku wrote:
Namanya mimpi, menurut saya sulit menjelaskan kata melihat, setidaknya sesuai bunyi haditsnya sajalah, tidak ditambah tidak dikurangi.
Dibaca lagi saja apa yang dimaksud ayat, jangan keluar dari maknanya. :)

Katanya Alquran sempurna tidak kontradiksi oleh karena itu saya sudah baca dan saya menemukan kontradiksi dan oleh karena itu saya bertanya kepada muslimer disini kok malah disuruh baca lagi? Ini baru sedikit kontradiksi yang saya temukan di Alquran dan hadist masih banyak lagi lho tetapi biar tidak panjang saya keluarkan sedikit dahulu ini kontradiksinya :  

Katanya Allah tidak kelihatan meskipun pakai tirai (sekalipun mimpi kita anggap tirai Allah tetap tidak kelihatan bukan?) tetap tidak akan kelihatan kemudian Allah tidak boleh diserupakan dengan bentuk dan wujud apapun, kok Muhammad tahu Allah punya wajah serupa dengan Adam? Kok Muhammad tahu kalau ALlah punya mata, telinga, tangan, kaki selayaknya manusia. Jadi siapa itu yang dijumpai Muhammad keitka peristiwa Miraj? Siapa itu yang mendatangi Muhammad didalam mimpi dan tampak wajahnya/rupanya pake dipegang-pegang pula si Muhammadnya, siapa itu kalau bukan Iblis !

Dalil yang anda bawa kan tidk menegaskan begini lo tangan Allah dll... hanya info missal: Allah akan...... blablabla.... dengan tanganNya, jadi tetap saja tidak terbayangkan bagaimana bentuknya, mimpi ga usah dibawa2 lah, apalagi dianggap2, toh cerita mimpi pun tidak menggambarkan bagaimana bentuknya, bahkan boleh jadi yang terlihat justru tabirnya, dan sekali lagi, cuma mimpi.

Yang jelas telah terang pernyataan dalam AlQuran
AlIkhlas:4 "Dan tak ada bagiNya yang menyerupai satupun"
Al-An’am: 103: "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,"

isaku wrote:

jackruben wrote:

isaku wrote:
Ya, makanya kondisi terpaksa jangan dipelintir menjadi dibolehkan, jika kondisi terpaksa sudah dilewati, maka kembali ke hukum asal, haram.
Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

Ya iya paham siapa juga yang memelintir, liat saja praktek dan akhlak Muhammad sesuai tidak dengan apa yang saya tulis, di post #135 inikan ajaran di islam yang beda dengan ajaran yang lainnya

Yang sudah dijawab masa ditanya lagi, kutip lagi saja bagian mana yang belum paham

Udah paham kok itu sudah saya tulis di post #135 itu yang disempurnakan.

isaku wrote:
Dalil yang anda bawa kan tidk menegaskan begini lo tangan Allah dll... hanya info missal: Allah akan...... blablabla.... dengan tanganNya, jadi tetap saja tidak terbayangkan bagaimana bentuknya, mimpi ga usah dibawa2 lah, apalagi dianggap2, toh cerita mimpi pun tidak menggambarkan bagaimana bentuknya, bahkan boleh jadi yang terlihat justru tabirnya, dan sekali lagi, cuma mimpi.

Bukan hanya sebatas atau sekedar hadist tentang mimpi yang saya bahas tapi dari banyak hadist dan ayat-ayat Alquran yang di agul-agulkan sempurna itu lho maksudnya yang saya bahas. Diagul-agulkan sempurna dan tidak ada kontradiksi ternyata saya menemukan banyak sekali kontradiksi dan ketidak konsistenan pernyataan-pernyataan dari Muhammad yang tercatata dalam Quran dan Hadist itu di post #135 sudah saya tuliskan beberapa ayat dan hadist yang saling bertentangan. Nih contohnya :

isaku wrote:
Yang jelas telah terang pernyataan dalam AlQuran
AlIkhlas:4 "Dan tak ada bagiNya yang menyerupai satupun"
Al-An’am: 103: "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,"

Sahih Muslim book 40 Number 6809, Buku 32 Nomor 6325:
 Diriwayatkan Abu Huraira
Nabi (Muhammad) mengatakan : Allah menciptakan Adam menurut gambar-Nya dengan tinggi 60 kubik dan sesaat setelah adam tercipta Ia menyuruh Adam menyalami para Malaikat yang duduk di sekitar itu..tinggi badan orang-orang makin berkurang hingga saat ini”

Katanya Allah tidak menyerupai satupun itu pernyataan Muhammad mengatakan Allah segambar dengan Adam ?

Di Sunan El Turmuzi, Hadis 3157
Menuturkan Ibn Abbas bahwa rasul Allah berkata, ‘Allah-ku datang kepadaku, semoga Ia diberkati dan ditinggikan, dalam rupa yang terbaik. Ia menaruh tanganNya diantara pundakku, dan aku merasakan rasa dingin diantara dadaku.

Meskipun ini didalam mimpi tidak sulit untuk mengerti hadist tersebut, karena bagaimana mungkin Muhammad bisa memimpikan rupa / wajah Allah bila Muhammad tidak pernah bertemu dengan Allah langsung, sedangkan Allah kan tidak bisa dijangkau oleh penglihatan mata, jadi siapa itu yang datang didalam mimpi Muhammad kalau bukan Iblis?

Jadi dimana sempurnanya ? Bikin Thread baru juga nih mau ?

isaku wrote:

SEGOROWEDI wrote:
poinnya di 'penyempurnaan' oleh islam/muhammad..
apanya yang disempurnakan, mas???
hanya ceplosan kek gitu

Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

lebih sempurnanya dimanaaaaaaaaaaaaaa?
tuh hanya ceplosan

SEGOROWEDI wrote:

isaku wrote:

SEGOROWEDI wrote:
poinnya di 'penyempurnaan' oleh islam/muhammad..
apanya yang disempurnakan, mas???
hanya ceplosan kek gitu

Cari dong apa yang haram menurut Islam, bandingkan, begitu terlihat perbedaan, nah itulah penyempurnaan, gampang kan :)

lebih sempurnanya dimanaaaaaaaaaaaaaa?
tuh hanya ceplosan

Allah Ar-Rabbul Aalamin (Tuhan Yang Menciptakan dan Memelihara Sekalian Alam dan Segala Isinya) sendiri yang menyatakan di dalam Al Qur'an: Hari ini telah kusempurnakan agamamu bagimu dan telah Ku-lengkapkan  nikmat-Ku atasmu, dan telah Ku-sukai bagimu Islam sebagai agama. (Al Maidah 5:3/4).

Dari ayat suci Al Qur'an tersebut kita dapat menguraikan firman Allah bahwa:
1. Agama telah Dia sempurnakan
2. Agama telah Dia sukai
3. Agama telah Dia berinama Islam
4. Nikmat Allah (Kenabian/An-Nisa 4:69/70/Al Maidah 5:20/21) telah Dia lengkapkan atas Nabi Muhammad saw yang Dia utus kepada sekalian manusia.

Jika kita bandingkan Al Qur'an dengan Bible, maka:
1. Belum ada firman Tuhan yang menyatakan bahwa agama telah Dia sempurnakan.
2. Belum ada firman Tuhan yang menyatakan bahwa agama telah Dia sukai.
3. Belum ada firman Tuhan yang memberi nama agama-Nya.
4. Nikmat Allah (Kenabian/An-Nisa 4:69/70/Al Maidah 5:20/21) belum Dia lengkapkan atas Nabi Isa as yang Dia utus hanya kepada Bani Israil saja, belum sampai Dia utus kepada sekalian manusia.