Yesus bukan Tuhan !

by **SEGOROWEDI** Sun May 11, 2014 9:48 pm

First topic message reminder :

metheny wrote:
Firman (perkataan Tuhan) bukanlah Tuhan.
Perkataan manusia bukanlah manusia.

firman Tuhan kok bukan Tuhan, trus (omngan) siapa?

by **frontline defender** Fri May 29, 2015 9:07 pm

bukajalan wrote:SATU=EKAD kehendak, bukan DUA

omong kosong! ada kehendak yang diikuti, ada kehendak yang tidak diikuti, artinya ada dua kehendak (yang berbeda)!

by **bukajalan** Fri May 29, 2015 9:09 pm

frontline defender wrote:
bukajalan wrote:SATU=EKAD kehendak, bukan DUA
omong kosong! ada kehendak yang diikuti, ada kehendak yang tidak diikuti, artinya ada dua kehendak (yang berbeda)!

apa yang dikerjakan Bapa itupula yang dikerjakan Anak
SATU kehendak kan ?, bukan dua kehendak = BEDA

by **frontline defender** Fri May 29, 2015 9:36 pm

sama2 mengerjakan hal yang sama, tidak menunjukkan sama kehendaknya!

by **bukajalan** Fri May 29, 2015 9:38 pm

frontline defender wrote:sama2 mengerjakan hal yang sama, tidak menunjukkan sama kehendaknya!

padahal tidak ada dua oknum yang mengerjakan hal yang sama

by **frontline defender** Fri May 29, 2015 9:50 pm

ada! ada 2 kehendak yang berbeda, berarti ada 2 oknum yang berbeda pula!

by **aliumar** Fri May 29, 2015 10:14 pm

"Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri" -> lha terus apa yang dikerjakan Anak? -> diterangkan dalam kalimat selanjutnya, yaitu "apa yang Anak lihat Bapa kerjakan"!

jadi "apa yang Anak lihat Bapa kerjakan" itu merupakan keterangan dari apa yang dikerjakan Anak, mengingat "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri"!

udah dibilang, ayatnya JANGAN DISUNAT !!!

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

si budi tidak bisa membeli rumah jikalau ia tidak punya uang---->artinya kalau budi punya uang, budi bisa beli rumah.

Anak tidak bisa mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;----> artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri.

Siapa sih guru bahasa mu dulu di sekolah? Parah banget, sampe ga bisa memahami kalimat sederhana begitu, malah berbelit2 kemana-mana.

by **bukajalan** Fri May 29, 2015 10:34 pm

frontline defender wrote:ada! ada 2 kehendak yang berbeda, berarti ada 2 oknum yang berbeda pula!

mana pernyataan Yesus Kristus bahwa Dia BERBEDA kehendak dengan Bapa ?

by **frontline defender** Sat May 30, 2015 10:36 am

Yohanes 5:30, Matius 26:39!

by **frontline defender** Sat May 30, 2015 10:51 am

aliumar wrote:
"Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri" -> lha terus apa yang dikerjakan Anak? -> diterangkan dalam kalimat selanjutnya, yaitu "apa yang Anak lihat Bapa kerjakan"!

jadi "apa yang Anak lihat Bapa kerjakan" itu merupakan keterangan dari apa yang dikerjakan Anak, mengingat "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri"!
udah dibilang, ayatnya JANGAN DISUNAT !!!

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

si budi tidak bisa membeli rumah jikalau ia tidak punya uang---->artinya kalau budi punya uang, budi bisa beli rumah.

Anak tidak bisa mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;----> artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri.

Siapa sih guru bahasa mu dulu di sekolah? Parah banget, sampe ga bisa memahami kalimat sederhana begitu, malah berbelit2 kemana-mana.

tidak ada yang nyunat disini, adanya orang yang bersikeras menggunakan terjemahan yang kurang tepat demi membenarkan argumennya, ingat "jikalau Anak tidak melihat Bapa mengerjakannya" itu sebenarnya terjemahan dari "tapi apa yang Anak lihat Bapa kerjakan"!

"sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, tapi apa yang Anak lihat Bapa kerjakan" => berarti Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri, bisanya mengerjakan sesuatu yang Anak lihat Bapa kerjakan!

lagipula kalau menuruti kamu, mana ada Tuhan yang perlu ditunjukkan caranya/dikasihtahu/diajari terlebih dahulu, sebelum dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri?

by **aliumar** Sat May 30, 2015 3:17 pm

tidak ada yang nyunat disini, adanya orang yang bersikeras menggunakan terjemahan yang kurang tepat demi membenarkan argumennya, ingat "jikalau Anak tidak melihat Bapa mengerjakannya" itu sebenarnya terjemahan dari "tapi apa yang Anak lihat Bapa kerjakan"!

apanya yg kurang tepat?
sudah tepat koq.

kata asli yg digunakan adalah: ean mh ean me.
Pengucapan: eh-an' may

Definisi:

1) if not, unless, whoever ... not.

Jadi Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak (if not / unless) Ia melihat Bapa mengerjakannya;--->artinya jika Anak sudah melihat Bapa, maka Anak BISA melakukan pekerjaan dari diriNya sendiri.

lagipula kalau menuruti kamu, mana ada Tuhan yang perlu ditunjukkan caranya/dikasihtahu/diajari terlebih dahulu, sebelum dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri?

karena Yesus mengenakan natur manusiawi, maka wajar saja Ia mengalami keterbatasan manusiawi sehingga perlu dikasihtau dulu oleh Bapa. Tapi itu tidak mengingkari keMahakuasaanNya.

Seorang Presiden AS yg berkuasa pun dgn keterbatasan manusiawi nya perlu dikasihtau cara mengendarai mobil bahkan dikasihtau oleh bawahannya (andaikata jika ia belum bisa mengendarai mobil), namun hal tsb tidak meniadakan kekuasaan yg dimilikinya sbg seorang presiden AS, yang berkuasa atas seluruh negara AS.

Demikian juga Anak (Yesus), keterbatasan manusiawiNya, tidak menghilangkan ke-IlahianNya, sehingga Ia (Anak/Yesus) TETAP BERKUASA untuk membangkitkan orang mati berdasarkan kehendakNya sendiri.

by **frontline defender** Sat May 30, 2015 4:23 pm

aliumar wrote:apanya yg kurang tepat?
sudah tepat koq.

kata asli yg digunakan adaah: ean mh ean me.
Pengucapan: eh-an' may

Definisi:

1) if not, unless, whoever ... not.

Jadi Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak (if not / unless) Ia melihat Bapa mengerjakannya;--->artinya jika Anak sudah melihat Bapa, maka Anak BISA melakukan pekerjaan dari diriNya sendiri.

ok, kalau tafsirnya memang begitu, lalu kalimat selanjutnya "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" itu untuk menjelaskan apa? soalnya, kalau Anak bisa mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri (setelah melihat Bapa), berarti kan Anak bisa melakukan pekerjaan secara independen tanpa bantuan Bapa/tanpa Bapa ikut melakukannya?

aliumar wrote:
lagipula kalau menuruti kamu, mana ada Tuhan yang perlu ditunjukkan caranya/dikasihtahu/diajari terlebih dahulu, sebelum dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri?
karena Yesus mengenakan natur manusiawi, maka wajar saja Ia mengalami keterbatasan manusiawi sehingga perlu dikasihtau dulu oleh Bapa. Tapi itu tidak mengingkari keMahakuasaanNya.

Seorang Presiden AS yg berkuasa pun dgn keterbatasan manusiawi nya perlu dikasihtau cara mengendarai mobil bahkan dikasihtau oleh bawahannya (andaikata jika ia belum bisa mengendarai mobil), namun hal tsb tidak meniadakan kekuasaan yg dimilikinya sbg seorang presiden AS, yang berkuasa atas seluruh negara AS.

Demikian juga Anak (Yesus), keterbatasan manusiawiNya, tidak menghilangkan ke-IlahianNya, sehingga Ia (Anak/Yesus) TETAP BERKUASA untuk membangkitkan orang mati berdasarkan kehendakNya sendiri.

mana ada Tuhan menjelma terus bisa menjadi terbatas kek gitu? mau menjelma menjadi apapun, seharusnya kan Tuhan tidaklah kehilangan kekuasanNya, sehingga kalaulah Tuhan menampakkan kelemahan manusiawi, maka kelemahan tsb kan seharusnya hanyalah/tidaklah lebih dari sekedar samaran/tampilan saja! jadi jangan dianalogikan dengan Presiden yang sedari awal memang tidak punya kuasa menyetir mobil, analogi yang tepat seharusnya adalah manager pemasaran nyamar jadi tenaga pemasaran/seles!

by **aliumar** Sat May 30, 2015 5:17 pm

lalu kalimat selanjutnya "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" itu untuk menjelaskan apa?

itu untuk menjelaskan bahwa Anak sehakekat sama Bapa, yaitu sama2 Allah, sama2 melakukan pekerjaan Allah (pekerjaan Ilahi).

soalnya, kalau Anak bisa mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri (setelah melihat Bapa), berarti kan Anak bisa melakukan pekerjaan secara independen tanpa bantuan Bapa/tanpa Bapa ikut melakukannya?

ikutnya Bapa dalam arti ikut berperan dalam apa2 yg dikerjakan oleh Anak. Bapa menunjukan pekerjaan kpd Anak, dan Anak melihat. Peran Bapa yg memberi "pertunjukan" kpd Anak inilah yg menjadi dasar pekerjaan yg Anak lakukan.

mana ada Tuhan menjelma terus bisa menjadi terbatas kek gitu?

itu kan penyangkalan Islam terhadap wahyu Allah yg menyatakan bahwa Allah telah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

mau menjelma menjadi apapun, seharusnya kan Tuhan tidaklah kehilangan kekuasanNya, sehingga kalaulah Tuhan menampakkan kelemahan manusiawi, maka kelemahan tsb kan seharusnya hanyalah/tidaklah lebih dari sekedar samaran/tampilan saja! jadi jangan dianalogikan dengan Presiden yang sedari awal memang tidak punya kuasa menyetir mobil, analogi yang tepat seharusnya adalah manager pemasaran nyamar jadi tenaga

mau berjuta2 analogi yg kyk gimanapun, kalau sudah ditutup mata hati nya, ya tetap aja ga akan menerima Wahyu Allah yg menyatakan Allah telah berinkarnasi menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

by **frontline defender** Sat May 30, 2015 11:00 pm

aliumar wrote:
lalu kalimat selanjutnya "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" itu untuk menjelaskan apa?
itu untuk menjelaskan bahwa Anak sehakekat sama Bapa, yaitu sama2 Allah, sama2 melakukan pekerjaan Allah (pekerjaan Ilahi).

soalnya, kalau Anak bisa mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri (setelah melihat Bapa), berarti kan Anak bisa melakukan pekerjaan secara independen tanpa bantuan Bapa/tanpa Bapa ikut melakukannya?
ikutnya Bapa dalam arti ikut berperan dalam apa2 yg dikerjakan oleh Anak. Bapa menunjukan pekerjaan kpd Anak, dan Anak melihat. Peran Bapa yg memberi "pertunjukan" kpd Anak inilah yg menjadi dasar pekerjaan yg Anak lakukan.

berarti Anak tidak pernah melakukan pekerjaan dari dirinya sendiri/tidak pernah melakukan pekerjaan selain dari diri Bapa, kan?

aliumar wrote:
mana ada Tuhan menjelma terus bisa menjadi terbatas kek gitu?
itu kan penyangkalan Islam terhadap wahyu Allah yg menyatakan bahwa Allah telah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

kamu lupa di Al-Quran tidak kemungkinan Allah menjelma menjadi manusia, jadi kalaulah penyangkalan tsb didasarkan atas sesuatu, maka itu tentunya adalah PL Kejadian 18, disitu Tuhan yang menjelma menjadi manusia tidak perlu diajari dulu kuasa mengazab Sodom & Gomora!

aliumar wrote:mau berjuta2 analogi yg kyk gimanapun, kalau sudah ditutup mata hati nya, ya tetap aja ga akan menerima Wahyu Allah yg menyatakan Allah telah berinkarnasi menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

lha mau gimana lagi, mau pake analogi apapun, tetap nggak akan bisa menjadikan tafsirmu benar! masak manager pemasaran yang nyamar menjadi tenaga pemasaran, menjadi kehilangan skill pemasaran nya yang lebih mumpuni daripada skill pemasaran nya tenaga pemasaran?

by **aliumar** Sun May 31, 2015 3:20 pm

berarti Anak tidak pernah melakukan pekerjaan dari dirinya sendiri/tidak pernah melakukan pekerjaan ~~selain dari diri~~ Bapa, kan?

kalimat nya jgn diplintir !!!

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakannya sendiri.

kamu lupa di Al-Quran tidak kemungkinan Allah menjelma menjadi manusia

Al-Quran itu BUKAN Firman Allah !!!

lha mau gimana lagi, mau pake analogi apapun, tetap nggak akan bisa menjadikan tafsirmu benar! masak manager pemasaran yang nyamar menjadi tenaga pemasaran, menjadi kehilangan skill pemasaran nya yang lebih mumpuni daripada skill pemasaran nya tenaga pemasaran?

keterbatasan tubuh manusiawi bisa mempengaruhi.

seorang dokter bedah pun, jika kemudian lumpuh tangannya---->maka sekalipun dia masih mengerti cara nya membedah (krn memorinya tidak hilang), TAPI karena adanya keterbatasan fisik dari tubuh yg cacat /lumpuh tsb, mengakibatkan dokter bedah tsb tidak mampu lagi melakukan tindakan bedah.

Jadi intinya, kondisi tubuh fisik jasmani ini bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan seseorang.
Demikian juga natur manusiawi Yesus, juga bisa mempengaruhi dan membatasi sebagian kemampuan/kuasa ke-IlahianNya.

by **frontline defender** Sun May 31, 2015 8:12 pm

aliumar wrote:
berarti Anak tidak pernah melakukan pekerjaan dari dirinya sendiri/tidak pernah melakukan pekerjaan ~~selain dari diri~~ Bapa, kan?
kalimat nya jgn diplintir !!!

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakannya sendiri.

bukan mlintir tapi menyesuaiannya dengan bagian "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" yang tidak beda dengan bagian "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." yang ada pada ayat sebelumnya, yang mana menunjukkan bahwa Anak hanya bekerja ketika Bapa bekerja!

aliumar wrote:
kamu lupa di Al-Quran tidak kemungkinan Allah menjelma menjadi manusia
Al-Quran itu BUKAN Firman Allah !!!

saya memang tidak mempermasalahkan tafsir Yesus adalah Tuhan berdasarkan Al-Quran, tapi berdasarkan pandangan PB & PL!

aliumar wrote:
lha mau gimana lagi, mau pake analogi apapun, tetap nggak akan bisa menjadikan tafsirmu benar! masak manager pemasaran yang nyamar menjadi tenaga pemasaran, menjadi kehilangan skill pemasaran nya yang lebih mumpuni daripada skill pemasaran nya tenaga pemasaran?
keterbatasan tubuh manusiawi bisa mempengaruhi.

seorang dokter bedah pun, jika kemudian lumpuh tangannya---->maka sekalipun dia masih mengerti cara nya membedah (krn memorinya tidak hilang), TAPI karena adanya keterbatasan fisik dari tubuh yg cacat /lumpuh tsb, mengakibatkan dokter bedah tsb tidak mampu lagi melakukan tindakan bedah.

Jadi intinya, kondisi tubuh fisik jasmani ini bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan seseorang.
Demikian juga natur manusiawi Yesus, juga bisa mempengaruhi dan membatasi sebagian kemampuan/kuasa ke-IlahianNya.

yang kita bicarakan/analogikan ini Tuhan, jadi tidak tepat itu analogi dokter bedah nya lumpuh, yang tepat itu dokter bedah nya nyamar jadi calon dokter! masak ya Tuhan tidak sanggup/kuasa mengatasi/menghilangkan batasan natur manusia atau batasan apapun?

by **njlajahweb** Sun May 31, 2015 11:09 pm

to buka jalan

33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

NB: kalau AllahBapa=Kristus, pasti setiap orang yang memandang Kristus pada mati semua.

by **aliumar** Mon Jun 01, 2015 8:40 am

bukan mlintir tapi menyesuaiannya dengan bagian "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" yang tidak beda dengan bagian "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." yang ada pada ayat sebelumnya, yang mana menunjukkan bahwa Anak hanya bekerja ketika Bapa bekerja!

Ya, memang demikian, karena saat bekerja, masing2 Pribadi dalam Allah Tritunggal, secara kesatuan Ilahi, bekerja secara bersama-sama.

Tapi Anak waktu sudah bekerja, Anak BISA mengerjakan pekerjaan tsb dari diriNya sendiri dan dengan kehendakNya sendiri. Jadi bukan seperti robot.

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakannya sendiri.

yang kita bicarakan/analogikan ini Tuhan, jadi tidak tepat itu analogi dokter bedah nya lumpuh, yang tepat itu dokter bedah nya nyamar jadi calon dokter! masak ya Tuhan tidak sanggup/kuasa mengatasi/menghilangkan batasan natur manusia atau batasan apapun?

yg jadi masalah kan kamu tidak bisa memahami adanya keterbatasan tubuh manusiawi yg bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan. Makanya saya kasih contoh bagaimana adanya keterbatasan tubuh manusiawi bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan seseorang.

by **frontline defender** Mon Jun 01, 2015 8:59 am

aliumar wrote:
bukan mlintir tapi menyesuaiannya dengan bagian "sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak" yang tidak beda dengan bagian "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." yang ada pada ayat sebelumnya, yang mana menunjukkan bahwa Anak hanya bekerja ketika Bapa bekerja!
Ya, memang demikian, karena saat bekerja, masing2 Pribadi dalam Allah Tritunggal, secara kesatuan Ilahi, bekerja secara bersama-sama.

Tapi Anak waktu sudah bekerja, Anak BISA mengerjakan pekerjaan tsb dari diriNya sendiri dan dengan kehendakNya sendiri. Jadi bukan seperti robot.

Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;

artinya jika Anak sudah melihat Bapa mengerjakannya, maka Anak bisa mengerjakannya sendiri.

kalau mengerjakan sendiri nya Anak itu musti nunggu dulu Bapa mengerjakannya, berarti mengerjakan sendiri nya Anak itu berasal dari dirinya sendiri atau dari diri Bapa?

aliumar wrote:
yang kita bicarakan/analogikan ini Tuhan, jadi tidak tepat itu analogi dokter bedah nya lumpuh, yang tepat itu dokter bedah nya nyamar jadi calon dokter! masak ya Tuhan tidak sanggup/kuasa mengatasi/menghilangkan batasan natur manusia atau batasan apapun?
yg jadi masalah kan kamu tidak bisa memahami adanya keterbatasan tubuh manusiawi yg bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan. Makanya saya kasih contoh bagaimana adanya keterbatasan tubuh manusiawi bisa mempengaruhi dan membatasi kemampuan seseorang.

manusia harimau pas jadi harimau memang jadi nggak bisa ngomong, tapi beda ceritanya kalau Tuhan yang menjelma, Tuhan tentunya bisa menjelma menjadi harimau yang bisa ngomong!

by **bukajalan** Mon Jun 01, 2015 7:02 pm

frontline defender wrote:Yohanes 5:30, Matius 26:39!

Yesus TIDAK PERNAH memanggil Bapa dengan sebutan ALLAH
Yohanes 5:30, Matius 26:39 pernyataan SATU KEHENDAK antara Bapa dan Aku (Yesus), bukan beda kehendak

by **bukajalan** Mon Jun 01, 2015 9:37 pm

njlajahweb wrote:to buka jalan

33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

NB: kalau AllahBapa=Kristus, pasti setiap orang yang memandang Kristus pada mati semua.

sebaiknya tidak usah malu ngakuin dirimu SSY!! atau serigala berbulu domba

tidak satupun yang betul-betul melihat sebagaimana hakekat diriNya yang sesungguhnya. Sebab tidak ada orang yang tahan memandang wajah Allah (dalam hakekatNya) dan tetap hidup, kecuali Yesus (Keluaran 33: 20, Yohanes 6:46). Kini Yesus sendiri telah menyatakan "rupa" Allah kepada setiap manusia. Walau demikian, banyak orang tetap tidak mampu melihat "rupa" yang satu ini!. "Yang ada dipangkuan Bapa", dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan " in the bosom of the Father" maksudnya yang ada bersama-sama Bapa, ini merupakan penggambaran/ ilustrasi untuk menyatakan kedekatan, keintiman pribadi yang tak terpisahkan dalam kesamaan hakekat Bapa, seperti yang dinyatakan dalam Injil Yohanes 1:1.

by **ian rush** Mon Jun 01, 2015 10:50 pm

njlajahweb wrote:to buka jalan

33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

NB: kalau AllahBapa=Kristus, pasti setiap orang yang memandang Kristus pada mati semua.

Muslim harus ngerti bahwa Yesus adalah 100% Manusia dan 100% Tuhan. Muslim harus setuju karena secara tidak sengaja pendapat pendapat ngaco muslim pun sebenarnya sudah membenarkan itu.

Lihat Pola pikir muslim muslim tentang YESUS :
- Kalo ngomongin KETUHANAN Yesus, muslim akan membelokkan otaknya ke KEMANUSIAN Yesus.
contoh : pendapat muslim? seperti di atas. Tuhan berinkarnasi jadi manusia, ya Tuhan harus bisa berkomunikasi dengan manusia seperti biasa. Lah utk apa jadi manusia kalo manusia yg dijumpainya jadi terbakar misalnya.

- Kalo ngomongin KEMANUSIAN Yesus, muslim akan membelokkan otaknya ke KETUHANAN Yesus
contoh : kok tuhan punya penis, kok tuhan makan, minum, beol, kok tuhan lemah tak berdaya. padahal sebagai manusia ya Yesus harus makan, beol dll. Dalam halam hal seperti ini akan muncul kesinisan muslim.

Semua dibalik balik utk membenarkan doktrin ngaco dr nabi palsunya.

by **aliumar** Tue Jun 02, 2015 12:33 am

kalau mengerjakan sendiri nya Anak itu musti nunggu dulu Bapa mengerjakannya, berarti mengerjakan sendiri nya Anak itu berasal dari dirinya sendiri atau dari diri Bapa?

Kalau Allah menjatuhkan azab setelah manusia melakukan perbuatan jahat, Pertanyaannya:
Perbuatan Allah yg menurunkan azab itu berasal dari diriNya sendiri atau dari diri manusia yg berbuat kejahatan tsb?

manusia harimau pas jadi harimau memang jadi nggak bisa ngomong, tapi beda ceritanya kalau Tuhan yang menjelma, Tuhan tentunya bisa menjelma menjadi harimau yang bisa ngomong!

yg bilang: "beda" kan itu pemikiran kamu.

Kitab Suci menyatakan bahwa waktu inkarnasi, Allah menjadi SAMA seperti manusia. Jadi bukan "beda". Jadi sekalipun bisa, tapi tidak ingin mempertahankan ke-bisa annya tsb sbg sesuatu yg harus dipertahankan (Filipi 2:5-7).

by **aliumar** Tue Jun 02, 2015 12:43 am

Muslim harus ngerti bahwa Yesus adalah 100% Manusia dan 100% Tuhan. Muslim harus setuju karena secara tidak sengaja pendapat pendapat ngaco muslim pun sebenarnya sudah membenarkan itu.

Lihat Pola pikir muslim muslim tentang YESUS :
- Kalo ngomongin KETUHANAN Yesus, muslim akan membelokkan otaknya ke KEMANUSIAN Yesus.
contoh : pendapat muslim? seperti di atas. Tuhan berinkarnasi jadi manusia, ya Tuhan harus bisa berkomunikasi dengan manusia seperti biasa. Lah utk apa jadi manusia kalo manusia yg dijumpainya jadi terbakar misalnya.

- Kalo ngomongin KEMANUSIAN Yesus, muslim akan membelokkan otaknya ke KETUHANAN Yesus
contoh : kok tuhan punya penis, kok tuhan makan, minum, beol, kok tuhan lemah tak berdaya. padahal sebagai manusia ya Yesus harus makan, beol dll. Dalam halam hal seperti ini akan muncul kesinisan muslim.

Semua dibalik balik utk membenarkan doktrin ngaco dr nabi palsunya.

yup...setuju sekali sama tulisan di atas.

Muslim sering pake pola pikir yg sengaja dibalik.
Ke-Ilahian Yesus dinilai pake kemanusiaanNya.
Kemanusiaan Yesus dinilai pake keIlahianNya.

Selama muslim sengaja pake pola pikir yg dibalik tsb, maka selamanya akan tersesat.

by **frontline defender** Tue Jun 02, 2015 5:39 am

aliumar wrote:
kalau mengerjakan sendiri nya Anak itu musti nunggu dulu Bapa mengerjakannya, berarti mengerjakan sendiri nya Anak itu berasal dari dirinya sendiri atau dari diri Bapa?
Kalau Allah menjatuhkan azab setelah manusia melakukan perbuatan jahat, Pertanyaannya:
Perbuatan Allah yg menurunkan azab itu berasal dari diriNya sendiri atau dari diri manusia yg berbuat kejahatan tsb?

dari diri manusia pembuat kejahatan! berarti jawabanmu adalah pekerjaannya berasal dari diri Bapa?

aliumar wrote:
manusia harimau pas jadi harimau memang jadi nggak bisa ngomong, tapi beda ceritanya kalau Tuhan yang menjelma, Tuhan tentunya bisa menjelma menjadi harimau yang bisa ngomong!
yg bilang: "beda" kan itu pemikiran kamu.

Kitab Suci menyatakan bahwa waktu inkarnasi, Allah menjadi SAMA seperti manusia. Jadi bukan "beda". Jadi sekalipun bisa, tapi tidak ingin mempertahankan ke-bisa annya tsb sbg sesuatu yg harus dipertahankan (Filipi 2:5-7).

kalau sama seperti manusia yang diberikan kuasa bermukjizat, lha terus bisa tahunya manusia2 yang lain kalau itu Tuhan gimana? soalnya kan :

1. tidak ada manusia lain yang lihat Tuhan menjelma menjadi manusia!
2. sabda manusia jelmaan Tuhan di ayat yang kita bahas ini tidak dapat dipastikan tafsirannya/multi tafsir (bisa ditafsirkan menceritakan manusia jelmaan Tuhan, tapi bisa juga ditafsirkan menceritakan manusia yang diberikan/dipinjami kuasa Tuhan)!
3. Filipi tidak disabdakan oleh manusia jelmaan Tuhan!
4. Tuhan tentunya menjaga/menjamin kemurnian/kepastian firmanNya, setidak2nya ketika pertama kali difirmankan! ya nggak?

by **frontline defender** Tue Jun 02, 2015 6:02 am

bukajalan wrote:
frontline defender wrote:Yohanes 5:30, Matius 26:39!
Yesus TIDAK PERNAH memanggil Bapa dengan sebutan ALLAH
Yohanes 5:30, Matius 26:39 pernyataan SATU KEHENDAK antara Bapa dan Aku (Yesus), bukan beda kehendak

ada 2 kehendak yang berbeda kok satu kehendak? indoktrinasi/maksa!

by Sponsored content

Yesus bukan Tuhan !

Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !

Re: Yesus bukan Tuhan !