Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Halaman 1 dari 8 • Share
Halaman 1 dari 8 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya. (QS.43:57)
Penjelasan:
Ayat ini menerangkan sikap orang-orang musyrik Mekah dalam mencari-cari alasan untuk mengingkari Nabi Muhammad saw, yang mengajak mereka agar menyembah Allah saja, tidak menyembah yang lain selain Dia. Yang mencari-cari alasan dan menetapkan Isa sebagai perumpamaan itu ialah Ibnu Zaba’ra. Maksud ayat ini sebagai berikut: Tatkala Ibnu Zaba’ra At Tamimi menjadikan suatu perumpamaan yang dianggapnya menakjubkan dengan menjadikan Isa sebagai perumpamaan untuk membantah Rasulullah, ia menyatakan: “Bukankah orang-orang Nasrani mengakui Isa sebagai putera Allah, karena itu mereka menyembahnya, sedangkan engkau hai Muhammad menyatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul saja, serta seorang hamba Allah yang saleh? Jadi demikian halnya, tentulah Isa as, walaupun ia seorang Nabi, Rasul, dan orang yang saleh bersama orang Nasrani akan masuk ke dalam neraka nantinya. Karena kamu hai Muhammad menyatakan bahwa penyembah-penyembah berhala beserta yang disembahnya akan dibakar api neraka nanti, itu sebabnya kami rela dimasukkan ke dalam neraka bersama Isa as”. Mendengar perumpamaan Ibnu Zaba’ra itu orang-orang Quraisy yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena mereka bergembira dan menganggap perumpamaan itu akan mematahkan hujah Rasulullah saw yang dikemukakan kepada mereka.
Mengenai ayat ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak di dalam kitabnya yang bernama “Sirah” bahwasanya Rasulullah saw pada suatu hari duduk di mesjid bersama Walid bin Mugirah, maka datanglah Nadar bin Haris dan duduk bersama mereka beberapa orang dan pemuka-pemuka orang Quraisy. maka Rasulullah saw membaca ayat yang artina: “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah makanan neraka jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya”. Kemudian Rasulullah saw berdiri. Dan datanglah Ibnu Zaba’ra dan duduk. Maka berkatalah kepada Walid bin Mugirah, “Demi Allah, sesungguhnya Muhammad mengatakan bahwa kita dan sembahan-sembahan yang kita sembah sebagai tuhan adalah makanan neraka jahanam”. Maka berkata Ibnu Zaba’ra: “Demi Allah aku memperoleh bantahannya, tanyakanlah olehmu kepada Muhammad, “Apakah semua yang disembah selain Allah beserta penyembah masuk neraka? maka kita menyembah malaikat, orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang Nasrani menyembah Al Masih Ibnu Maryam”. maka tercenganglah Walid dan orang-orang yang bersamanya di tempat itu karena perkataan Abdullah bin Zaba’ra, dan mereka menganggap bahwa Ibnu Zaba’ra, telah berhasil membantah dan mematahkan dalil Rasulullah. Maka disampaikanlah yang demikian kepada Rasulullah, beliau menjawab: “Barang siapa yang suka disembah selain Allah, maka dia beserta orang yang menyembahnya, hanya menyembah setan dan orang yang menyuruh mereka menyembahnya. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami untuk mereka maka mereka itu dijauhkan dari neraka”. Hal ini berarti bahwa Isa dan ‘Uzair termasuk yang dimaksud oleh ayat ini; sedang mengenai Isa as turunlah ayat ini.
Asbaabun Nuzul:
Imam Ahmad mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih, demikian pula Imam Thabrani mengetengahkan hadis ini juga, kedua-duanya mengetengahkan hadis ini melalui Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berkata kepada orang-orang Quraisy, “Sesungguhnya tidak ada suatu kebaikan pun di dalam menyembah seseorang selain Allah swt.” Orang-orang Quraisy itu menjawab, “Bukankah kamu menduga, bahwasanya Isa adalah seorang nabi dan hamba yang saleh, tetapi ia disembah sebagai tuhan selain Allah.” Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan…” (Q.S. Az Zukhruf, 57).
وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلا جَدَلا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS.43:58)
Penjelasan:
Selanjutnya orang-orang musyrik itu mengatakan kepada Nabi saw: “Hai Muhammad, manakah yang lebih baik menurut pendapatmu, dewa-dewa yang kami sembah ataukah Isa yang kamu anggap Nabi dan Rasul, sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya? Jika Isa yang lebih baik menurut pendapatmu tentulah ia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang memujanya. Jika demikian, biarlah kami masuk ke dalam neraka, bersama-sama sembahan kami dan Isa yang disembah orang Nasrani itu”.
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.
Asbaabun Nuzul:
Ayat 57 dan 58 di atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang Quraisy Surat Al-Anbiya ayat 98 yang artinya Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahannam. Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az Zab’ari menanyakan kepada Rasulullah s.a.w. tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani apakah beliau juga menjadi kayu bakar neraka Jahannam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan merekapun mentertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik antara sembahan-sembahan mereka dengan Isa a.s. Pertanyaan-pertanyan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Isa a.s. bahwa beliau disembah dan tidak pula rela dijadikan sembahan.
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israel.(QS.43:59)
Penjelasan:
Dalam ayat ini Allah SWT menekankan lagi tentang Isa as. Dinyatakan bahwa Isa adalah seorang hamba Allah yang telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada Bani Israel. Ia telah ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di sisi Nya, dijadikan Nya sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Nya, ia diciptakan tanpa bapak dan merupakan penyimpangan dari proses kejadian manusia sebagaimana yang ditetapkan Nya. Kepada Isa telah diberikan beberapa mukjizat, namun semuanya itu tidak dapat dijadikan alasan menjadikan sebagai sembahan di samping Allah. Ia tidak dapat disucikan sebagaimana menyucikan Allah karena ia hanyalah seorang Nabi dan Rasul Nya.
Ada anggapan dari Ahmadiyah qadiani bahwa Ayat Az Zukhruf itu 57 ini menjelaskan kedatangan Matsil Isa atau manusia seperti Isa dan yang bersorak-sorak karena kedatangan Matsil Isa tersebut adalah kaum muslimin. Menurut anggapan kami pendapat Ahmadiyah ini merupakan pendapat yang salah yang bisa kami jelaskan sebagai berikut:
Pertama:
Ayat ini berbunyi demikian:
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya.(QS.Az Zukhruf 43:57)
Dalam ayat tersebut disebutkan ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا yaitu Ibnu Maryam Matsalan dan bukan ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا (Matsalan/Matsil Isa) sesuai kepercayaan Ahmadiyah Qadiani . Inilah salah satu bentuk kedustaan yang dilakukan oleh Ahmadiyah untuk membenarkan keyakinannya. Sehingga ayat ini tidak bisa diartikan, “Dan tatkala perumpamaan dijadikan putra maryam tiba-tiba kaummu bersorak karenanya”.
Kedua:
Bagi kalangan ahmadiyah dalam Surat Az Zukhruf 57 tersebut bisa ditujukan kepada kaum quraisy dan bisa pula ditujukan kepada kaum muslim. Ini kesalahan yang kesekian kalinya dari pihak ahmadiyah dalam menterjemahkan sebuah ayat. Dalam ayat tersebut terdapat kata “Kaummu”. Kata “Kaummu” ini menunjukkan hanya satu kaum dan bukan lebih dari satu kaum. “Kaummu” adalah Tunggal dan bukan Jamak yaitu “Kaum-Kaumu”. Jadi ayat ini tidak bisa ditujukan kepada kaum muslimin umat Islam sekarang ini.
Ketiga:
Jika bin maryam yang dimaksud menurut Ahmadiyah qadiani dalam Surat Az-Zukhruf 57 adalah Manusia seperti Isa/Matsil Isa, bagaimana mungkin Suku Quraisy bersorak-sorak kepada seseorang yang belum datang dan memperbandingkannya dengan berhala-berhala mereka. Mustahil yang bersorak adalah kaum muslim karena ayat tersebut menyebut kata “KAUMMU”(Tunggal) dan bukan “KAUM-KAUMMU”(Jamak).
Keempat:
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya.(QS.Az Zukhruf 43:57)
Melihat bunyi ayat diatas bahwa Isa ini dijadikan perumpaan dengan apa tidak begitu jelas atau masih samar. Contoh: “Si Fulan dijadikan perumpamaan”? Apakah kita bisa tahu Si Fulan diperumpamakan sebagai apa? Tentu bagi orang yang berakal akan mengatakan “tidak tahu” karena perumpaannya belum disebutkan. Maka dari itu kita baru bisa mengetahui perumpamaan Surat Az-Zukhruf 57 tsb pada ayat berikutnya yaitu Surat Az-Zukhruf 58 yang berbunyi:
وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلا جَدَلا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS.Az Zukhruf 43:58)
Dalam ayat ini demikian jelas bahwa tertulis “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” . Dari ayat ini kita bisa mengetahui bahwa Putra Maryam pada ayat sebelumnya (QS.Az Zukhruf 43:58) diperumpamakan sebagai tuhan dan diperbandingkan dengan berhala-berhala kaum tersebut. Jadi mustahil kaum muslimin bersorak “MANAKAH YANG LEBIH BAIK TUHAN-TUHAN KAMI ATAU DIA(ISA)” karena kaum muslimin tidak pernah mempunyai tuhan lebih dari satu dan tidak pernah menganggap Isa sebagai tuhan.
Kelima:
Jika Ahmadiyah bersikeras Ayat ini ditujukan kaum muslimin maka mau tidak mau Ghulam Ahmad diperumpamakan sebagai tuhan dan bukan nabi karena ayat ini menyebut “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?”.
Demikian penjelasan yang cukup jelas dari kami sehingga bisa mengungkap apa yang dimaksud dari Surat Az-zukhruf 57-58. Semoga penjelasan ini bisa pula mengungkap pendustaan-pendustaan makna Al-Qur’an yang dilakukan oleh ahmadiyah qadiani. Mereka berusaha mencari cara untuk membenarkan pendakwaan Ghulam Ahmad tanpa memikirkan dosa yang diterima dgn mendustakan arti ayat-ayat Allah dan mementingkan hawa nafsu mereka semata.
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya. (QS.43:57)
Penjelasan:
Ayat ini menerangkan sikap orang-orang musyrik Mekah dalam mencari-cari alasan untuk mengingkari Nabi Muhammad saw, yang mengajak mereka agar menyembah Allah saja, tidak menyembah yang lain selain Dia. Yang mencari-cari alasan dan menetapkan Isa sebagai perumpamaan itu ialah Ibnu Zaba’ra. Maksud ayat ini sebagai berikut: Tatkala Ibnu Zaba’ra At Tamimi menjadikan suatu perumpamaan yang dianggapnya menakjubkan dengan menjadikan Isa sebagai perumpamaan untuk membantah Rasulullah, ia menyatakan: “Bukankah orang-orang Nasrani mengakui Isa sebagai putera Allah, karena itu mereka menyembahnya, sedangkan engkau hai Muhammad menyatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul saja, serta seorang hamba Allah yang saleh? Jadi demikian halnya, tentulah Isa as, walaupun ia seorang Nabi, Rasul, dan orang yang saleh bersama orang Nasrani akan masuk ke dalam neraka nantinya. Karena kamu hai Muhammad menyatakan bahwa penyembah-penyembah berhala beserta yang disembahnya akan dibakar api neraka nanti, itu sebabnya kami rela dimasukkan ke dalam neraka bersama Isa as”. Mendengar perumpamaan Ibnu Zaba’ra itu orang-orang Quraisy yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena mereka bergembira dan menganggap perumpamaan itu akan mematahkan hujah Rasulullah saw yang dikemukakan kepada mereka.
Mengenai ayat ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak di dalam kitabnya yang bernama “Sirah” bahwasanya Rasulullah saw pada suatu hari duduk di mesjid bersama Walid bin Mugirah, maka datanglah Nadar bin Haris dan duduk bersama mereka beberapa orang dan pemuka-pemuka orang Quraisy. maka Rasulullah saw membaca ayat yang artina: “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah makanan neraka jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya”. Kemudian Rasulullah saw berdiri. Dan datanglah Ibnu Zaba’ra dan duduk. Maka berkatalah kepada Walid bin Mugirah, “Demi Allah, sesungguhnya Muhammad mengatakan bahwa kita dan sembahan-sembahan yang kita sembah sebagai tuhan adalah makanan neraka jahanam”. Maka berkata Ibnu Zaba’ra: “Demi Allah aku memperoleh bantahannya, tanyakanlah olehmu kepada Muhammad, “Apakah semua yang disembah selain Allah beserta penyembah masuk neraka? maka kita menyembah malaikat, orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang Nasrani menyembah Al Masih Ibnu Maryam”. maka tercenganglah Walid dan orang-orang yang bersamanya di tempat itu karena perkataan Abdullah bin Zaba’ra, dan mereka menganggap bahwa Ibnu Zaba’ra, telah berhasil membantah dan mematahkan dalil Rasulullah. Maka disampaikanlah yang demikian kepada Rasulullah, beliau menjawab: “Barang siapa yang suka disembah selain Allah, maka dia beserta orang yang menyembahnya, hanya menyembah setan dan orang yang menyuruh mereka menyembahnya. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami untuk mereka maka mereka itu dijauhkan dari neraka”. Hal ini berarti bahwa Isa dan ‘Uzair termasuk yang dimaksud oleh ayat ini; sedang mengenai Isa as turunlah ayat ini.
Asbaabun Nuzul:
Imam Ahmad mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih, demikian pula Imam Thabrani mengetengahkan hadis ini juga, kedua-duanya mengetengahkan hadis ini melalui Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berkata kepada orang-orang Quraisy, “Sesungguhnya tidak ada suatu kebaikan pun di dalam menyembah seseorang selain Allah swt.” Orang-orang Quraisy itu menjawab, “Bukankah kamu menduga, bahwasanya Isa adalah seorang nabi dan hamba yang saleh, tetapi ia disembah sebagai tuhan selain Allah.” Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan…” (Q.S. Az Zukhruf, 57).
وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلا جَدَلا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS.43:58)
Penjelasan:
Selanjutnya orang-orang musyrik itu mengatakan kepada Nabi saw: “Hai Muhammad, manakah yang lebih baik menurut pendapatmu, dewa-dewa yang kami sembah ataukah Isa yang kamu anggap Nabi dan Rasul, sedangkan orang-orang Nasrani menyembahnya? Jika Isa yang lebih baik menurut pendapatmu tentulah ia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang memujanya. Jika demikian, biarlah kami masuk ke dalam neraka, bersama-sama sembahan kami dan Isa yang disembah orang Nasrani itu”.
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.
Asbaabun Nuzul:
Ayat 57 dan 58 di atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang Quraisy Surat Al-Anbiya ayat 98 yang artinya Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahannam. Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az Zab’ari menanyakan kepada Rasulullah s.a.w. tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani apakah beliau juga menjadi kayu bakar neraka Jahannam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan merekapun mentertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik antara sembahan-sembahan mereka dengan Isa a.s. Pertanyaan-pertanyan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Isa a.s. bahwa beliau disembah dan tidak pula rela dijadikan sembahan.
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israel.(QS.43:59)
Penjelasan:
Dalam ayat ini Allah SWT menekankan lagi tentang Isa as. Dinyatakan bahwa Isa adalah seorang hamba Allah yang telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada Bani Israel. Ia telah ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di sisi Nya, dijadikan Nya sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Nya, ia diciptakan tanpa bapak dan merupakan penyimpangan dari proses kejadian manusia sebagaimana yang ditetapkan Nya. Kepada Isa telah diberikan beberapa mukjizat, namun semuanya itu tidak dapat dijadikan alasan menjadikan sebagai sembahan di samping Allah. Ia tidak dapat disucikan sebagaimana menyucikan Allah karena ia hanyalah seorang Nabi dan Rasul Nya.
Ada anggapan dari Ahmadiyah qadiani bahwa Ayat Az Zukhruf itu 57 ini menjelaskan kedatangan Matsil Isa atau manusia seperti Isa dan yang bersorak-sorak karena kedatangan Matsil Isa tersebut adalah kaum muslimin. Menurut anggapan kami pendapat Ahmadiyah ini merupakan pendapat yang salah yang bisa kami jelaskan sebagai berikut:
Pertama:
Ayat ini berbunyi demikian:
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya.(QS.Az Zukhruf 43:57)
Dalam ayat tersebut disebutkan ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا yaitu Ibnu Maryam Matsalan dan bukan ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا (Matsalan/Matsil Isa) sesuai kepercayaan Ahmadiyah Qadiani . Inilah salah satu bentuk kedustaan yang dilakukan oleh Ahmadiyah untuk membenarkan keyakinannya. Sehingga ayat ini tidak bisa diartikan, “Dan tatkala perumpamaan dijadikan putra maryam tiba-tiba kaummu bersorak karenanya”.
Kedua:
Bagi kalangan ahmadiyah dalam Surat Az Zukhruf 57 tersebut bisa ditujukan kepada kaum quraisy dan bisa pula ditujukan kepada kaum muslim. Ini kesalahan yang kesekian kalinya dari pihak ahmadiyah dalam menterjemahkan sebuah ayat. Dalam ayat tersebut terdapat kata “Kaummu”. Kata “Kaummu” ini menunjukkan hanya satu kaum dan bukan lebih dari satu kaum. “Kaummu” adalah Tunggal dan bukan Jamak yaitu “Kaum-Kaumu”. Jadi ayat ini tidak bisa ditujukan kepada kaum muslimin umat Islam sekarang ini.
Ketiga:
Jika bin maryam yang dimaksud menurut Ahmadiyah qadiani dalam Surat Az-Zukhruf 57 adalah Manusia seperti Isa/Matsil Isa, bagaimana mungkin Suku Quraisy bersorak-sorak kepada seseorang yang belum datang dan memperbandingkannya dengan berhala-berhala mereka. Mustahil yang bersorak adalah kaum muslim karena ayat tersebut menyebut kata “KAUMMU”(Tunggal) dan bukan “KAUM-KAUMMU”(Jamak).
Keempat:
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu bersorak karenanya.(QS.Az Zukhruf 43:57)
Melihat bunyi ayat diatas bahwa Isa ini dijadikan perumpaan dengan apa tidak begitu jelas atau masih samar. Contoh: “Si Fulan dijadikan perumpamaan”? Apakah kita bisa tahu Si Fulan diperumpamakan sebagai apa? Tentu bagi orang yang berakal akan mengatakan “tidak tahu” karena perumpaannya belum disebutkan. Maka dari itu kita baru bisa mengetahui perumpamaan Surat Az-Zukhruf 57 tsb pada ayat berikutnya yaitu Surat Az-Zukhruf 58 yang berbunyi:
وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلا جَدَلا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.(QS.Az Zukhruf 43:58)
Dalam ayat ini demikian jelas bahwa tertulis “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” . Dari ayat ini kita bisa mengetahui bahwa Putra Maryam pada ayat sebelumnya (QS.Az Zukhruf 43:58) diperumpamakan sebagai tuhan dan diperbandingkan dengan berhala-berhala kaum tersebut. Jadi mustahil kaum muslimin bersorak “MANAKAH YANG LEBIH BAIK TUHAN-TUHAN KAMI ATAU DIA(ISA)” karena kaum muslimin tidak pernah mempunyai tuhan lebih dari satu dan tidak pernah menganggap Isa sebagai tuhan.
Kelima:
Jika Ahmadiyah bersikeras Ayat ini ditujukan kaum muslimin maka mau tidak mau Ghulam Ahmad diperumpamakan sebagai tuhan dan bukan nabi karena ayat ini menyebut “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?”.
Demikian penjelasan yang cukup jelas dari kami sehingga bisa mengungkap apa yang dimaksud dari Surat Az-zukhruf 57-58. Semoga penjelasan ini bisa pula mengungkap pendustaan-pendustaan makna Al-Qur’an yang dilakukan oleh ahmadiyah qadiani. Mereka berusaha mencari cara untuk membenarkan pendakwaan Ghulam Ahmad tanpa memikirkan dosa yang diterima dgn mendustakan arti ayat-ayat Allah dan mementingkan hawa nafsu mereka semata.
Terakhir diubah oleh putramentari tanggal Fri Apr 18, 2014 1:59 am, total 1 kali diubah
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
ayo put..
tak bantu menthungi si kedung..
yang bernabikan perumpamaan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
SEGOROWEDI wrote:
ayo put..
tak bantu menthungi si kedung..
yang bernabikan perumpamaan..
jangan dipentungi tapi ditobatkan biar jangan tambah sesat
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"
Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).
Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)
Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
beda tipis dg kaum pendapat kaum musyrik mekah :
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
beda tipis dg kaum pendapat kaum musyrik mekah :
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.
Umat Islam pada umumnya percaya/meyakini bahwa Nabi Isa as akan turun ke dunia. Dasarnya adalah banyaknya hadits yang mengisyaratkan hal itu. Tetapi, ada juga umat Islam yang tidak meyakini hal itu dengan alasan tidak ada dalilnya dalam Al Qur'an. Apalagi di dalam Al Qur'an diisyaratkan bahwa rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw, semuanya termasuk Nabi Isa as telah wafat (Ali Imran 3:144/145). Sebagai penegasan terhadap Ali Imran 3:144/145, Allah memberitahukan kepada HMG Ahmad as melalui wahyu bahwa memang Nabi Isa as sudah wafat secara wajar, dan HMG Ahmad as diutus-Nya sebagai Perumpamaan Ibnu Maryam sebagaimana diisyaratkan dalam Az-Zukhruf 43:57/58.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
beda tipis dg kaum pendapat kaum musyrik mekah :
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.Umat Islam pada umumnya percaya/meyakini bahwa Nabi Isa as akan turun ke dunia. Dasarnya adalah banyaknya hadits yang mengisyaratkan hal itu. Tetapi, ada juga umat Islam yang tidak meyakini hal itu dengan alasan tidak ada dalilnya dalam Al Qur'an. Apalagi di dalam Al Qur'an diisyaratkan bahwa rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw, semuanya termasuk Nabi Isa as telah wafat (Ali Imran 3:144/145). Sebagai penegasan terhadap Ali Imran 3:144/145, Allah memberitahukan kepada HMG Ahmad as melalui wahyu bahwa memang Nabi Isa as sudah wafat secara wajar, dan HMG Ahmad as diutus-Nya sebagai Perumpamaan Ibnu Maryam sebagaimana diisyaratkan dalam Az-Zukhruf 43:57/58.
wahyu udah terputus,
kasian banged ya, ngaku ngaku terima wahyu, makanya difatwa sesat ama MUI
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
beda tipis dg kaum pendapat kaum musyrik mekah :
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.Umat Islam pada umumnya percaya/meyakini bahwa Nabi Isa as akan turun ke dunia. Dasarnya adalah banyaknya hadits yang mengisyaratkan hal itu. Tetapi, ada juga umat Islam yang tidak meyakini hal itu dengan alasan tidak ada dalilnya dalam Al Qur'an. Apalagi di dalam Al Qur'an diisyaratkan bahwa rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw, semuanya termasuk Nabi Isa as telah wafat (Ali Imran 3:144/145). Sebagai penegasan terhadap Ali Imran 3:144/145, Allah memberitahukan kepada HMG Ahmad as melalui wahyu bahwa memang Nabi Isa as sudah wafat secara wajar, dan HMG Ahmad as diutus-Nya sebagai Perumpamaan Ibnu Maryam sebagaimana diisyaratkan dalam Az-Zukhruf 43:57/58.
wahyu udah terputus,
kasian banged ya, ngaku ngaku terima wahyu, makanya difatwa sesat ama MUI
Wahyu udah terputus????????????????
PEMBACA LI YANG CERDAS
Sekarang TERBUKTI, si SOMBONG dan CONGKAK sedang PAMER KEBODOHAN dengan menyatakan wahyu sudah terputus. Apakah Allah Al Mutakallim sudah membisu? Apakah Jibril as sudah pensiun? Untuk memahami bahwa Allah Al Mutakallim masih tetap berbicara kepada manusia dan masih tetap mengirimkan Rasul-Nya kepada manusia, silahkan baca Asy-Syura 42:51/52.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
beda tipis dg kaum pendapat kaum musyrik mekah :
Karena janji Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu telah kehabisan dalil untuk membantah kebenaran yang dikemukakan Muhammad saw karena itu mereka mencoba-coba dengan asal membantah saja. Mereka tidak lagi mengemukakan dalil untuk mempertahankan kebenaran menurut keyakinan mereka, tetapi mereka hanya mencoba-coba berdebat untuk mempertahankan kebatilan yang mereka lakukan. Karena itu, firman Allah SWT menyatakan bahwa mereka dan sembahan yang mereka sembah selain Allah akan menjadi makanan neraka Jahanam. Perkataan ini ditujukan kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah, tidak termasuk di dalamnya ‘Uzair, Isa dan malaikat.Umat Islam pada umumnya percaya/meyakini bahwa Nabi Isa as akan turun ke dunia. Dasarnya adalah banyaknya hadits yang mengisyaratkan hal itu. Tetapi, ada juga umat Islam yang tidak meyakini hal itu dengan alasan tidak ada dalilnya dalam Al Qur'an. Apalagi di dalam Al Qur'an diisyaratkan bahwa rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw, semuanya termasuk Nabi Isa as telah wafat (Ali Imran 3:144/145). Sebagai penegasan terhadap Ali Imran 3:144/145, Allah memberitahukan kepada HMG Ahmad as melalui wahyu bahwa memang Nabi Isa as sudah wafat secara wajar, dan HMG Ahmad as diutus-Nya sebagai Perumpamaan Ibnu Maryam sebagaimana diisyaratkan dalam Az-Zukhruf 43:57/58.
wahyu udah terputus,
kasian banged ya, ngaku ngaku terima wahyu, makanya difatwa sesat ama MUI
Wahyu udah terputus????????????????
PEMBACA LI YANG CERDASSekarang TERBUKTI, si SOMBONG dan CONGKAK sedang PAMER KEBODOHAN dengan menyatakan wahyu sudah terputus. Apakah Allah Al Mutakallim sudah membisu? Apakah Jibril as sudah pensiun? Untuk memahami bahwa Allah Al Mutakallim masih tetap berbicara kepada manusia dan masih tetap mengirimkan Rasul-Nya kepada manusia, silahkan baca Asy-Syura 42:51/52.
kamu gak pernah baca hadis ini ya nak sesat :
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ...
banyak banyak belajar ya nak biar tdk bertambah sesat
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ...
"Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.
Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ..."Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
modal mangap lagi yang dikeluarin, posting dimari ayat yang menyatakan kalimatmu :
kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus
ingat ya, yang saya tanya dasar ayatnya, bukan gotak gatuk wal ceprat ceprot
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ..."Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
modal mangap lagi yang dikeluarin, posting dimari ayat yang menyatakan kalimatmu :
kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus
ingat ya, yang saya tanya dasar ayatnya, bukan gotak gatuk wal ceprat ceprot
Lihat ayat-ayat suci Al Qur'an dalam kurung yang mendukung argumentasi saya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ..."Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
modal mangap lagi yang dikeluarin, posting dimari ayat yang menyatakan kalimatmu :
kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus
ingat ya, yang saya tanya dasar ayatnya, bukan gotak gatuk wal ceprat ceprot
Lihat ayat-ayat suci Al Qur'an dalam kurung yang mendukung argumentasi saya.
MANA, TAPI TERJEMAHAN YANG BENAR BERDASARKAN TAFSIR YA NAK, BUKAN MODAL GOTAK GATUK
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ يَعْنِي ابْنَ زيَادٍ حَدَّثَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنْ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأُمِّ كُرْزٍ وَأَبِي أَسِيدٍ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ
(TIRMIDZI - 2198) : ...Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." ..."Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
modal mangap lagi yang dikeluarin, posting dimari ayat yang menyatakan kalimatmu :
kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus
ingat ya, yang saya tanya dasar ayatnya, bukan gotak gatuk wal ceprat ceprot
Lihat ayat-ayat suci Al Qur'an dalam kurung yang mendukung argumentasi saya.
MANA, TAPI TERJEMAHAN YANG BENAR BERDASARKAN TAFSIR YA NAK, BUKAN MODAL GOTAK GATUK
JANGAN DULU MENJERIT SEBELUM MEMBAHAS DENGAN BENAR.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:"Risalah dan kenabian telah terputus" maksudnya kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus. Kalimat berikutnya "maka tidak ada rasul dan nabi setelahku." maksudnya tidak ada nabi/rasul yang membawa risalah (syari'at baru) setelahku.Tetapi, wahyu non-syari'at atau mubasysyirat yang dibawa oleh Imam Mahdi atau rasul/nabi yang tidak membawa syari'at baru masih mungkin (An-Nisa 4:69/70 & Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).
modal mangap lagi yang dikeluarin, posting dimari ayat yang menyatakan kalimatmu :
kenabian yang membawa risalah (syari'at baru) telah terputus
ingat ya, yang saya tanya dasar ayatnya, bukan gotak gatuk wal ceprat ceprot
Lihat ayat-ayat suci Al Qur'an dalam kurung yang mendukung argumentasi saya.
MANA, TAPI TERJEMAHAN YANG BENAR BERDASARKAN TAFSIR YA NAK, BUKAN MODAL GOTAK GATUK
JANGAN DULU MENJERIT SEBELUM MEMBAHAS DENGAN BENAR.
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
nabimu khan si ghulam ahmad, jangan bawa bawa nabi Muhammad dech, wonk kamu mendustakannya sebagai Nabi terakhir
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
nabimu khan si ghulam ahmad, jangan bawa bawa nabi Muhammad dech, wonk kamu mendustakannya sebagai Nabi terakhir
Nabinya Jemaat Muslimin Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, Khaataman Nabiyyin. Sedangkan kenabian/kerasulan yang disandang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah kenabian/kerasulan Muhammad saw, sehingga tidak melanggar makna Khaataman-Nabiyyin (Al Ahzab 33:40/41), dan tidak mendustakan salah-satu makna Khaataman-Nabiyyin sebagai Nabi Terakhir, karena makna yang lebih tepat adalah Nabi Pembawa Syari'at Terakhir. Silahkan pelajari kaidah IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH supaya LEBIH PINTAR dalam memahami Ilmu Nahwu Sharaf.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
nabimu khan si ghulam ahmad, jangan bawa bawa nabi Muhammad dech, wonk kamu mendustakannya sebagai Nabi terakhirNabinya Jemaat Muslimin Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, Khaataman Nabiyyin. Sedangkan kenabian/kerasulan yang disandang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah kenabian/kerasulan Muhammad saw, sehingga tidak melanggar makna Khaataman-Nabiyyin (Al Ahzab 33:40/41), dan tidak mendustakan salah-satu makna Khaataman-Nabiyyin sebagai Nabi Terakhir, karena makna yang lebih tepat adalah Nabi Pembawa Syari'at Terakhir. Silahkan pelajari kaidah IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH supaya LEBIH PINTAR dalam memahami Ilmu Nahwu Sharaf.
DHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH
ITU MAH GAMPANG NAK SESAT, KENAPA SAYA GAK BAHAS DULU, NTAR HANYA BIKIN KAMU TAMBAH MUNTAH DARAH WAL MENCRET,
WONK KAMU BEDAKAN fI'IL MADHI DAN MUDHORI AJAH NYUNGSEP.
ISIM MA'FUL KAMU BILANG MEMPENGARUHI WAKTU.
APA GAK BIKIN ORANG YANG PAHAM NAHWU SHOROF TERTAWA GULING GULING
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
KIRAIN MAU BAWA AYATNYA, RUPANYA CUMA KENTUT DOANK
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
nabimu khan si ghulam ahmad, jangan bawa bawa nabi Muhammad dech, wonk kamu mendustakannya sebagai Nabi terakhirNabinya Jemaat Muslimin Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, Khaataman Nabiyyin. Sedangkan kenabian/kerasulan yang disandang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah kenabian/kerasulan Muhammad saw, sehingga tidak melanggar makna Khaataman-Nabiyyin (Al Ahzab 33:40/41), dan tidak mendustakan salah-satu makna Khaataman-Nabiyyin sebagai Nabi Terakhir, karena makna yang lebih tepat adalah Nabi Pembawa Syari'at Terakhir. Silahkan pelajari kaidah IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH supaya LEBIH PINTAR dalam memahami Ilmu Nahwu Sharaf.
DHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH
ITU MAH GAMPANG NAK SESAT, KENAPA SAYA GAK BAHAS DULU, NTAR HANYA BIKIN KAMU TAMBAH MUNTAH DARAH WAL MENCRET,
WONK KAMU BEDAKAN fI'IL MADHI DAN MUDHORI AJAH NYUNGSEP.
ISIM MA'FUL KAMU BILANG MEMPENGARUHI WAKTU.
APA GAK BIKIN ORANG YANG PAHAM NAHWU SHOROF TERTAWA GULING GULING
Untuk memahami arti kata Khaataman-Nabiyyin dengan benar, maka lihat Kamus dan gunakan ilmu alatnya yang tepat, yakni KAIDAH IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH.
Untuk memahami bahwa Allah mengutus seorang rasul pada kaum aakhorin dari antara mereka, setelah Dia mengutus seorang rasul pada kaum umiyyin dari antara mereka, gunakan ilmu alatnya yang tepat, yakni KAIDAH FI'IL MADHI LIL MUSTAQBAL.
Kedua kaidah nahwu tersebut digunakan Allah dan Rasul-Nya dalam ayat-ayat lain dalam Al Qur'an dan dalam Hadits, sementara orang SOMBONG dan CONGKAK tidak mau mengakui KETIDAK-TAHUANNYA terhadap kedua kaidah nawhu tersebut, mungkin karena malu.
LET'S GO BACK TO TOPIC
Perumpamaan/Misal Ibnu Maryam itu datangnya dari Allah Yang Maha Kuasa, sehingga tidak ada seorang manusia pun yang akan mampu menghentikannya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Apakah Hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) menggunakan bahasa seperti itu?
nabimu khan si ghulam ahmad, jangan bawa bawa nabi Muhammad dech, wonk kamu mendustakannya sebagai Nabi terakhirNabinya Jemaat Muslimin Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, Khaataman Nabiyyin. Sedangkan kenabian/kerasulan yang disandang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah kenabian/kerasulan Muhammad saw, sehingga tidak melanggar makna Khaataman-Nabiyyin (Al Ahzab 33:40/41), dan tidak mendustakan salah-satu makna Khaataman-Nabiyyin sebagai Nabi Terakhir, karena makna yang lebih tepat adalah Nabi Pembawa Syari'at Terakhir. Silahkan pelajari kaidah IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH supaya LEBIH PINTAR dalam memahami Ilmu Nahwu Sharaf.
DHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH
ITU MAH GAMPANG NAK SESAT, KENAPA SAYA GAK BAHAS DULU, NTAR HANYA BIKIN KAMU TAMBAH MUNTAH DARAH WAL MENCRET,
WONK KAMU BEDAKAN fI'IL MADHI DAN MUDHORI AJAH NYUNGSEP.
ISIM MA'FUL KAMU BILANG MEMPENGARUHI WAKTU.
APA GAK BIKIN ORANG YANG PAHAM NAHWU SHOROF TERTAWA GULING GULINGUntuk memahami arti kata Khaataman-Nabiyyin dengan benar, maka lihat Kamus dan gunakan ilmu alatnya yang tepat, yakni KAIDAH IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH.Untuk memahami bahwa Allah mengutus seorang rasul pada kaum aakhorin dari antara mereka, setelah Dia mengutus seorang rasul pada kaum umiyyin dari antara mereka, gunakan ilmu alatnya yang tepat, yakni KAIDAH FI'IL MADHI LIL MUSTAQBAL.Kedua kaidah nahwu tersebut digunakan Allah dan Rasul-Nya dalam ayat-ayat lain dalam Al Qur'an dan dalam Hadits, sementara orang SOMBONG dan CONGKAK tidak mau mengakui KETIDAK-TAHUANNYA terhadap kedua kaidah nawhu tersebut, mungkin karena malu.
JANGANKAN KAMU, GHULAM AJAH KALO MASIH HIDUP PASTI MENCRET KALO BAHAS NAHWU DG ANE
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
putramentari wrote:
JANGANKAN KAMU, GHULAM AJAH KALO MASIH HIDUP PASTI MENCRET KALO BAHAS NAHWU DG ANE
Beginilah ciri khas umat Islam yang tidak dipimpin oleh seorang Khalifah, jika sudah kehabisan dalil Al Qur'an dan Hadits.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
sama-sekali gak ada imam mahdi..
wkwk
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
Kedunghalang wrote:Nabinya Jemaat Muslimin Ahmadiyah adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, Khaataman Nabiyyin. Sedangkan kenabian/kerasulan yang disandang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah kenabian/kerasulan Muhammad saw, sehingga tidak melanggar makna Khaataman-Nabiyyin (Al Ahzab 33:40/41), dan tidak mendustakan salah-satu makna Khaataman-Nabiyyin sebagai Nabi Terakhir, karena makna yang lebih tepat adalah Nabi Pembawa Syari'at Terakhir. Silahkan pelajari kaidah IDHAFAH atau MUDHAF WAL MUDHOF ILAIH supaya LEBIH PINTAR dalam memahami Ilmu Nahwu Sharaf.
daripada muter-muter nabi/bukan nabi mending sebut aja ustadz MGA kan malah jelas, gimana?
mystery- LETNAN DUA
-
Posts : 1484
Kepercayaan : Islam
Location : yogyakarta
Join date : 22.02.12
Reputation : 28
Re: Menjawab Tafsir ILMIAH Ahmadiyah terhadap Az Zukhruf 57-59
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:Banyak hadits yang menyatakan bahwa Isa Ibnu Maryam akan datang diakhir zaman. Pada umumnya umat Islam memahami bahwa wujud yang dijanjikan akan datang itu adalah Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil. Padahal, menurut Al Qur'an dan Hadits, Nabi Isa as yang diutus Allah kepada Bani Israil itu sudah wafat secara wajar (Ali Imran 3:144/145) dalam usia 120 tahun (Kanzul 'Ummal). Satu-satunya ayat suci Al Qur'an yang mendukung beberapa hadits yang menubuatkan kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah Az-Zukhruf 43:57/58: "Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya;"Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).Dalam ayat selanjutnya: "Dan mereka berkata, 'Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia?' Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah." (Az-Zukhruf 43:58/59)Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan kenabian untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39). Ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw - ialah kaum Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti Nabi Isa as akan dibangkitkan di antara mereka untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka ketimbang bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya, sebagaimana dinubuatkan dalam banyak hadits tentang kedatangan Ibnu Maryam atau Isa Ibnu Maryam di akhir zaman yang menjadi Imam Mahdi.
sama-sekali gak ada imam mahdi..
Dijelaskan dalam Al Qur'an (Ali Imran 3:144/145) dan Hadits bahwa Nabi Isa Al Masih / Yesus Ibnu Maryam as sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun, sehingga Isa Ibnu Maryam yang akan datang itu adalah Perumpamaannya yang akan menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil, yang akan membunuh babi, memecahkan salib, menghapuskan jizyah dan menghentikan perang (Musnad Ahmad bin Hambal).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 1 dari 8 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Similar topics
» Tafsir Ilmiah Qur'an
» menjawab tuduhan miring terhadap syariat islam
» Membantah JIL : Mengusung Tafsir yang Ramah terhadap Homoseksualitas
» EDITIKASI MEMALUKAN TERHADAP HADIS SHAHIH BUKHARI YANG DILAKUKAN KEDUNGHALANG SANG PENGANUT AHMADIYAH
» menjawab komik si sontoloyo adadeh FFI yang berisi hujatan terhadap hadist mengenai setan yang bermalam di hidung dan pembuktian secara medis
» menjawab tuduhan miring terhadap syariat islam
» Membantah JIL : Mengusung Tafsir yang Ramah terhadap Homoseksualitas
» EDITIKASI MEMALUKAN TERHADAP HADIS SHAHIH BUKHARI YANG DILAKUKAN KEDUNGHALANG SANG PENGANUT AHMADIYAH
» menjawab komik si sontoloyo adadeh FFI yang berisi hujatan terhadap hadist mengenai setan yang bermalam di hidung dan pembuktian secara medis
Halaman 1 dari 8
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik