Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

by **salapanbelas maret** Wed Apr 02, 2014 6:06 pm

First topic message reminder :

Dari:
http://www.laskarislam.com/t6579p375-penjelasan-logis-isra-mi-raj

#397

Kedunghalang wrote:
Maaf, dengan sengaja saya tidak mengubah/memperbaiki/menulis ulang kesimpulan anda tentang Mi'raj dan Israa' yang anda pahami berdasarkan tulisan-tulisan saya. Tetapi, saya hanya ingin menyampaikan bahwa berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, peristiwa Mi'raj dan Israa' itu merupakan dua peristiwa ruhaniah, bukan jasmaniah, yang masing-masing terpisah, berlainan waktu dan berdiri sendiri, karena terpaut jarak waktu enam tahun antara peristiwa Mi'raj dan Israa'. Peristiwa Mi'raj adalah perjalanan Nabi saw diwaktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke langit ke-tujuh, bahkan hingga ke Sidratul Muntaha yang, secara jelas dan luas, dibicarakan dalam Surah An-Najm yang diturunkan Allah pada tahun ke-lima kenabian Muhammad Rasulullah saw. Sedangkan, peristiwa Israa' adalah perjalanan Nabi saw diwaktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke Bait Al Maqdis di Yerusalem yang, secara jelas dan luas, dibicarakan dalam Surah Al Israa' yang diturunkan Allah pada tahun ke-sebelas kenabian Muhammad Rasulullah saw. Kedua peristiwa itu, lain tidak adalah salah-satu dari antara tiga cara Allah berfirman kepada manusia yang dikehendaki-Nya.
Di dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Allah Al Mutakallim berfirman kepada manusia dengan tiga cara, yaitu: a) Dia berfirman secara langsung atau tanpa perantara, b) Dia membuat manusia menyaksikan penglihatan ghaib dalam keadaan terjaga (kasysyaf) atau dalam keadaan tertidur (ru'ya), yang dapat atau tidak dapat ditakwilkan, atau kadang-kadang Dia membuat manusia mendengar kata-kata dalam keadaan terjaga dan sadar yang pada waktu itu manusia tidak melihat Wujud Yang Maha Berbicara (Ilham), inilah arti kata 'dari belakang tabir', dan c) Dia mengutus seorang Rasul atau malaikat yang menyampaikan Amanat-Nya, sebagaimana firman Allah Al Mutakallim berikut ini:
"Dan tidaklah mungkin bagi manusia agar Allah berfirman kepadanya, kecuali dengan wahyu langsung, atau dari belakang tabir, atau dengan mengirimkan seorang Rasul guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya, Dia Maha Luhur, Maha Bijaksana." (Asy-Syura 42:51/52).
Dalam prakteknya secara umum, semua cara Allah Ta'ala berfirman kepada manusia, manusia menyebutnya dengan istilah wahyu. Dengan wahyu itu, Allah Al Mutakallim menampakkan Wujud dan/atau Keagungan-Nya kepada manusia yang dikehendaki-Nya. Allah dapat dibuktikan sebagai Tuhan Yang Maha Hidup hanya jika Dia bercakap-cakap dengan manusia atau hamba-hamba-Nya. Dengan demikian, maka tidak masuk akal jika ada orang yang mengatakan bahwa Allah Al Mutakallim tidak lagi berbicara kepada manusia pada masa kini, padahal Dia selalu berbicara kepada manusia atau hamba-hamba pilihan-Nya pada masa-masa yang lalu. Wahyu dari Allah Al Mutakallim masih dapat diterima oleh manusia pada masa kini, bahkan pada masa-masa yang akan datang hingga hari kiamat, sebagaimana telah diterima manusia, hamba-hamba Allah yang dikehendaki-Nya pada masa yang lalu. Wahyu itu diturunkan Allah dengan maksud untuk kesegaran bagi kehidupan ruhani manusia dan untuk memungkinkan manusia ber-taqarrub atau mendekatkan diri kepada Rabb dan Khaaliq-nya. Oleh karena itu di dalam Al Qur'an, wahyu itu diibaratkan bagaikan air, sebagaimana firman-Nya:
"Dan, Dia-lah Yang menurunkan air dari awan dengan kadar tertentu, dan dengan itu Kami menghidupkan negeri yang mati, dengan cara demikian pulalah kamu pun akan dibangkitkan." (Az-Zukhruf 43:11/12).
Kata-kata ini berarti seperti halnya tanah yang kering dan gersangpun akan dapat mulai hidup kembali dengan segar, bila hujan turun dan jatuh di atas tanah itu, demikian pula suatu kaum atau manusia yang secara akhlaq dan ruhani telah mati, akan dapat memperoleh hidup baru dengan perantaraan wahyu Allah Al Mutakallim, Tuhan Yang Maha Berbicara, Maha Suci, Maha Bijaksana.

yg mana sih dijelaskan dgn jelas dan luas ttg mikraj di surah An-Najm? perasaan ayat 13-18 hanya menceritakan ttg muhammad melihat Jibril dalam wujud aslinya di sidratul muntaha aja. kagak ada cerita lain.

dan surah al isra, dibagian mana dijelaskan SECARA jelas dan luas ttg perjalanan dari mekkah ke jerusalem?
cuma ada ayat 1 yg mengatakan perjalanan malam tanpa disebutkan APA dan BAGAIMANA perjalanan itu sendiri, itu kah definisi JELAS DAN LUAS ISLAMI?

```````````````````````````````

Bandingkan dgn ini

MUSLIM NO - 234

Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku pun memilih susu. Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam, ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(Dan kami telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima.
dst....dst...dst....

Baca tuh....

by **Kedunghalang** Sun May 11, 2014 12:16 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

hi hi hi ............. lain lagi masalahnya mas ......... jangan disamakan mimpi kedua nabi itu dengan mimpinya MGA .......... udah lah ............. promo anda gak akan mulus di forum ini ........ cari aja tempat lain yang lebih mudah dibodohi ............... okey

Saya tidak membicarakan mimpi HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dalam thread ini, melainkan mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang menjadi kenyataan. Mimpi kedua nabi/rasul itu adalah salah-satu bentuk wahyu Allah yang Dia sampaikan dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya.

by **Jagona** Sun May 11, 2014 11:12 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

hi hi hi ............. lain lagi masalahnya mas ......... jangan disamakan mimpi kedua nabi itu dengan mimpinya MGA .......... udah lah ............. promo anda gak akan mulus di forum ini ........ cari aja tempat lain yang lebih mudah dibodohi ............... okey

Saya tidak membicarakan mimpi HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dalam thread ini, melainkan mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang menjadi kenyataan. Mimpi kedua nabi/rasul itu adalah salah-satu bentuk wahyu Allah yang Dia sampaikan dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya.

yang sedang dibicarakan adalah perjalanan roh n.muhammad dalam mi'rajnya, gak ada hubungannya dengan mimpi n.Ibrahim maupun n.Yusuf, apalagi dengan cara ALAH menyampaikan wahyu ............. ingatlah bahwa mi'raj bukan merupakan wahyu yang dibnerikan kepada n.muhammad ........................... okey

by **Kedunghalang** Thu May 22, 2014 1:45 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

hi hi hi ............. lain lagi masalahnya mas ......... jangan disamakan mimpi kedua nabi itu dengan mimpinya MGA .......... udah lah ............. promo anda gak akan mulus di forum ini ........ cari aja tempat lain yang lebih mudah dibodohi ............... okey

Saya tidak membicarakan mimpi HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dalam thread ini, melainkan mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang menjadi kenyataan. Mimpi kedua nabi/rasul itu adalah salah-satu bentuk wahyu Allah yang Dia sampaikan dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya.

yang sedang dibicarakan adalah perjalanan roh n.muhammad dalam mi'rajnya, gak ada hubungannya dengan mimpi n.Ibrahim maupun n.Yusuf, apalagi dengan cara ALAH menyampaikan wahyu ............. ingatlah bahwa mi'raj bukan merupakan wahyu yang dibnerikan kepada n.muhammad ........................... okey

Justru Israa dan Mi'raj itu adalah wahyu Allah yang Dia sampaikan kepada Nabi Muhammad saw dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya sebagaimana wahyu yang diterima oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Yusuf as.

by **Jagona** Tue May 27, 2014 11:20 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

hi hi hi ............. lain lagi masalahnya mas ......... jangan disamakan mimpi kedua nabi itu dengan mimpinya MGA .......... udah lah ............. promo anda gak akan mulus di forum ini ........ cari aja tempat lain yang lebih mudah dibodohi ............... okey

Saya tidak membicarakan mimpi HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dalam thread ini, melainkan mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang menjadi kenyataan. Mimpi kedua nabi/rasul itu adalah salah-satu bentuk wahyu Allah yang Dia sampaikan dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya.

yang sedang dibicarakan adalah perjalanan roh n.muhammad dalam mi'rajnya, gak ada hubungannya dengan mimpi n.Ibrahim maupun n.Yusuf, apalagi dengan cara ALAH menyampaikan wahyu ............. ingatlah bahwa mi'raj bukan merupakan wahyu yang dibnerikan kepada n.muhammad ........................... okey

Justru Israa dan Mi'raj itu adalah wahyu Allah yang Dia sampaikan kepada Nabi Muhammad saw dari belakang tabir (Asy-Syura 42:51/52) yang bisa ditakwilkan dan/atau tidak bisa ditakwilkan oleh penerimanya sebagaimana wahyu yang diterima oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Yusuf as.

hi hi hi .............. israa mi'raj adalah wahyu ALLAH dalam bentuk perjalan n.muhammad dari masjidil Haraan ke Masjidil Aqsha ............ gak usah lari kemana-mana ......... fokus aja pada judul tret .............. nyemplung

by **Kedunghalang** Wed May 28, 2014 12:01 am

Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

by **Jagona** Wed May 28, 2014 1:03 pm

Kedunghalang wrote:
Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

by **Kedunghalang** Wed May 28, 2014 4:47 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

by **Jagona** Thu May 29, 2014 10:33 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

hi hi hi ............ bukan dalam ayat 17/60 .... tetapi dalam CATATAN KAKI yang tidak tepat ........ (menurut mufasir jaman doeloe) ............... okey

by **Kedunghalang** Thu May 29, 2014 2:32 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

hi hi hi ............ bukan dalam ayat 17/60 .... tetapi dalam CATATAN KAKI yang tidak tepat ........ (menurut mufasir jaman doeloe) ............... okey

Ooooooh anda lebih percaya kepada catatan kaki (menurut mufasir jaman doeloe) daripada firman Allah yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri? PANTAS KACAU BALAU.

by **Jagona** Sat May 31, 2014 10:28 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Menurut Al Qur'an, firman Allah itu ada tiga macam: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia wahyukan dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia). (Asy-Syura 42:51/52).

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

hi hi hi ............ bukan dalam ayat 17/60 .... tetapi dalam CATATAN KAKI yang tidak tepat ........ (menurut mufasir jaman doeloe) ............... okey

Ooooooh anda lebih percaya kepada catatan kaki (menurut mufasir jaman doeloe) daripada firman Allah yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri? PANTAS KACAU BALAU.

hi hi hi ............. salah sasaran cungng ......... bukan aku yang lebih percaya "catatan kaki" tetapi anda yang mempertahankan keyakinan bahwa mi'raj n.muhammad adalah mimpi dengan berbagai argumen yang tidak tepat ....................... key

by **Kedunghalang** Sat May 31, 2014 7:38 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

hi hi hi .............. gak nyekrup cuuungngng dengan ayat 17/1 ................ plung

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

hi hi hi ............ bukan dalam ayat 17/60 .... tetapi dalam CATATAN KAKI yang tidak tepat ........ (menurut mufasir jaman doeloe) ............... okey

Ooooooh anda lebih percaya kepada catatan kaki (menurut mufasir jaman doeloe) daripada firman Allah yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri? PANTAS KACAU BALAU.

hi hi hi ............. salah sasaran cungng ......... bukan aku yang lebih percaya "catatan kaki" tetapi anda yang mempertahankan keyakinan bahwa mi'raj n.muhammad adalah mimpi dengan berbagai argumen yang tidak tepat ....................... key

Argumentasi saya berdasarkan firman Allah dalam Al Qur'an, bahwa Allah Al Mutakallim berbicara kepada manusia dengan tiga cara, yakni: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia mewahyukan kepada manusia dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf/mimpi dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia) (Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).

Begitupula dengan sabda Nabi Muhammad saw bahwa firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

Apakah anda tidak percaya kepada firman Allah Al Mutakallim dalam Al Qur'an dan sabda Nabi Muhammad saw dalam Hadits tersebut diatas?

by **Jagona** Sun Jun 01, 2014 2:32 pm

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Kan ditegaskan dalam Al Israa 17:60/61.

hi hi hi ............ bukan dalam ayat 17/60 .... tetapi dalam CATATAN KAKI yang tidak tepat ........ (menurut mufasir jaman doeloe) ............... okey

Ooooooh anda lebih percaya kepada catatan kaki (menurut mufasir jaman doeloe) daripada firman Allah yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw sendiri? PANTAS KACAU BALAU.

hi hi hi ............. salah sasaran cungng ......... bukan aku yang lebih percaya "catatan kaki" tetapi anda yang mempertahankan keyakinan bahwa mi'raj n.muhammad adalah mimpi dengan berbagai argumen yang tidak tepat ....................... key

Argumentasi saya berdasarkan firman Allah dalam Al Qur'an, bahwa Allah Al Mutakallim berbicara kepada manusia dengan tiga cara, yakni: 1. Dia wahyukan secara langsung kepada manusia, 2. Dia mewahyukan kepada manusia dari belakang tabir (seperti ru'ya/kasysyaf/mimpi dalam peristiwa Mi'raj dan Israa), dan 3. Dia mengirimkan seorang rasul (malaikat dan/atau manusia) (Asy-Syura 42:51/52 & Al Hajj 22:75/76).

Begitupula dengan sabda Nabi Muhammad saw bahwa firman Allah yang Dia wahyukan dari belakang tabir itu adalah: "Semua pengalaman dan pemandangan-pemandangan ruhaniah itu di dalam Israa dan Mi'raj, ketika aku berada dekat Ka'bah dalam keadaan antara tidur dan jaga." (Shahih Bukhari 2, hal 137, Bab Dzikir Al Malaikah).

Apakah anda tidak percaya kepada firman Allah Al Mutakallim dalam Al Qur'an dan sabda Nabi Muhammad saw dalam Hadits tersebut diatas?

ya memang berdasarkan alquraan ..... tetapi keliru dalam mengambil dalil yang sesuai dengan ayat 17/1 ............. apalagi menggunakan hadits israiliyat ............ udah laah ini masalah beda waktu antara israa dan mi'raj ............. okeylah, mungkin anda masih belum memahami secara serius mengenai ayat 17/1 ini ......... ada satu pertanyaan yang aku harap anda bisa menjawabnya : adakah istilah ISRAA dalam ayat 17/1, dan apa artinya istilah itu ..... silakan anda jawab, aku tunggu ................... okey

by **Kedunghalang** Sun Jun 01, 2014 2:41 pm

Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

by **Jagona** Tue Jun 03, 2014 10:13 am

Kedunghalang wrote:
Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

kalo memang hadits yang anda tampilkan itu bertenmtangan dengan ayat alquraan,apakah masih mau dijadikan dalil.
trus ........... aaku tidak menanyakan arti darri Israa, tetapi aku tanyakan apakah ada istilah ISRAA dalam ayat 17/1 ........... baca baik-baik cung tulisan orang, jangan sampai salah menduga ........................ hi hi hi, nyemplung cungngngng

by **Kedunghalang** Tue Jun 03, 2014 10:28 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

kalo memang hadits yang anda tampilkan itu bertenmtangan dengan ayat alquraan,apakah masih mau dijadikan dalil.
trus ........... aaku tidak menanyakan arti darri Israa, tetapi aku tanyakan apakah ada istilah ISRAA dalam ayat 17/1 ........... baca baik-baik cung tulisan orang, jangan sampai salah menduga ........................ hi hi hi, nyemplung cungngngng

Hadits itu malah mendukung firman Allah dalam Al Qur'an, tetapi anda menuduhnya ISRAILIAT tanpa alasan berbasis Al Qur'an dan Hadits. Sedangkan istilah Israa dan Asraa bermakna sama, yakni PERJALANAN dan MEMPERJALANKAN.

by **Jagona** Thu Jun 05, 2014 10:44 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

kalo memang hadits yang anda tampilkan itu bertenmtangan dengan ayat alquraan,apakah masih mau dijadikan dalil.
trus ........... aaku tidak menanyakan arti darri Israa, tetapi aku tanyakan apakah ada istilah ISRAA dalam ayat 17/1 ........... baca baik-baik cung tulisan orang, jangan sampai salah menduga ........................ hi hi hi, nyemplung cungngngng

Hadits itu malah mendukung firman Allah dalam Al Qur'an, tetapi anda menuduhnya ISRAILIAT tanpa alasan berbasis Al Qur'an dan Hadits. Sedangkan istilah Israa dan Asraa bermakna sama, yakni PERJALANAN dan MEMPERJALANKAN.

hi hi hi ........... bukannya mendukung, malah bertentangan .............. yang aku tanyakan bukan arti istilah ISRAA, tetapi " ADAKAH ISTILAH ISRAA DI AYAT 17/1 ......... paham cungngng ............. trus istilah ASRAA tidak sama dengan ISRAA, lihat tuh di ayat 8/67 dan ayat 8/70 ............... plung

by **Kedunghalang** Thu Jun 05, 2014 11:01 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

kalo memang hadits yang anda tampilkan itu bertenmtangan dengan ayat alquraan,apakah masih mau dijadikan dalil.
trus ........... aaku tidak menanyakan arti darri Israa, tetapi aku tanyakan apakah ada istilah ISRAA dalam ayat 17/1 ........... baca baik-baik cung tulisan orang, jangan sampai salah menduga ........................ hi hi hi, nyemplung cungngngng

Hadits itu malah mendukung firman Allah dalam Al Qur'an, tetapi anda menuduhnya ISRAILIAT tanpa alasan berbasis Al Qur'an dan Hadits. Sedangkan istilah Israa dan Asraa bermakna sama, yakni PERJALANAN dan MEMPERJALANKAN.

hi hi hi ........... bukannya mendukung, malah bertentangan .............. yang aku tanyakan bukan arti istilah ISRAA, tetapi " ADAKAH ISTILAH ISRAA DI AYAT 17/1 ......... paham cungngng ............. trus istilah ASRAA tidak sama dengan ISRAA, lihat tuh di ayat 8/67 dan ayat 8/70 ............... plung

Jelas mendukung dong. Al Qur'an menyatakan Israa itu Ru'ya/Kasysyaf Pemandangan Ruhaniah), hadits menjelaskan bahwa Israa itu Pemandangan Ruhaniah juga. KLOP.

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asraa (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan". Sedangkan dalam Al Anfal 8/66/67 & 70/71 artinya tawanan-tawanan.

by **Jagona** Thu Jun 05, 2014 11:54 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Anda tidak berwenang untuk memvonis HADITS ISRAILIAT terhadap sabda Rasulullah saw dalam Shahih Bukhari yang didukung oleh firman Allah dalam Al Qur'an (Al Israa 17:60/61, Asy-Syura 42:51/52).

Kata Israa saja anda tidak tahu?

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asroo (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan".

kalo memang hadits yang anda tampilkan itu bertenmtangan dengan ayat alquraan,apakah masih mau dijadikan dalil.
trus ........... aaku tidak menanyakan arti darri Israa, tetapi aku tanyakan apakah ada istilah ISRAA dalam ayat 17/1 ........... baca baik-baik cung tulisan orang, jangan sampai salah menduga ........................ hi hi hi, nyemplung cungngngng

Hadits itu malah mendukung firman Allah dalam Al Qur'an, tetapi anda menuduhnya ISRAILIAT tanpa alasan berbasis Al Qur'an dan Hadits. Sedangkan istilah Israa dan Asraa bermakna sama, yakni PERJALANAN dan MEMPERJALANKAN.

hi hi hi ........... bukannya mendukung, malah bertentangan .............. yang aku tanyakan bukan arti istilah ISRAA, tetapi " ADAKAH ISTILAH ISRAA DI AYAT 17/1 ......... paham cungngng ............. trus istilah ASRAA tidak sama dengan ISRAA, lihat tuh di ayat 8/67 dan ayat 8/70 ............... plung

Jelas mendukung dong. Al Qur'an menyatakan Israa itu Ru'ya/Kasysyaf Pemandangan Ruhaniah), hadits menjelaskan bahwa Israa itu Pemandangan Ruhaniah juga. KLOP.

Israa itu artinya "Perjalanan Ruhaniah di waktu malam", sedangkan asraa (Al Israa 17:1/2) itu kata kerjanya, yakni "memperjalankan". Sedangkan dalam Al Anfal 8/66/67 & 70/71 artinya tawanan-tawanan.

hi hi hi .......... anda ini kayanya lagi mimpi ........ sekali lagi yang aku tanyakan adalah : ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 ............. gak usah lari kemana-mana, itu aja jawab yang BENAR ........................ okey plung

by **Kedunghalang** Thu Jun 05, 2014 12:01 pm

SUDAH DIJAWAB.

by **Jagona** Sun Jun 08, 2014 9:00 am

Kedunghalang wrote:SUDAH DIJAWAB.

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung

by **Kedunghalang** Sun Jun 08, 2014 3:06 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:SUDAH DIJAWAB.

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung

TIDAK ADA ISTILAH ISRAA, MELAINKAN KATA KERJA ASRAA DALAM AYAT 17:1/2.

by **Jagona** Tue Jun 10, 2014 9:41 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:SUDAH DIJAWAB.

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung
TIDAK ADA ISTILAH ISRAA, MELAINKAN KATA KERJA ASRAA DALAM AYAT 17:1/2.

naahhh .......... itu baru jawaban yang diminta ........ aku kira istilah "ASRAA" bukan kata kerja, tetapi kata benda .......... kalo "ASRAA-BI" baru itu kata kerja.
trus kalo dalam ayat 17/1 tidak ada istilah ISRAA, berarti ayat 17/1 hanya mengisaratkan terjadinya peristiwa "MI'RAJ", yaitu perjalanan n.muhammad dari masjidil Haraam di Mekkah ke masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha (bukan di Palestina) ............. karenanya. judul tret ini tidak sesuai dengan kandungan ayat 17/1 ............................ okey

by **Kedunghalang** Tue Jun 10, 2014 9:50 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:SUDAH DIJAWAB.

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung
TIDAK ADA ISTILAH ISRAA, MELAINKAN KATA KERJA ASRAA DALAM AYAT 17:1/2.

naahhh .......... itu baru jawaban yang diminta ........ aku kira istilah "ASRAA" bukan kata kerja, tetapi kata benda .......... kalo "ASRAA-BI" baru itu kata kerja.
trus kalo dalam ayat 17/1 tidak ada istilah ISRAA, berarti ayat 17/1 hanya mengisaratkan terjadinya peristiwa "MI'RAJ", yaitu perjalanan n.muhammad dari masjidil Haraam di Mekkah ke masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha (bukan di Palestina) ............. karenanya. judul tret ini tidak sesuai dengan kandungan ayat 17/1 ............................ okey

Adakah kata istilah MI'RAJ dalam Al Israa 17:1/2?

by **Jagona** Tue Jun 10, 2014 10:09 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:SUDAH DIJAWAB.

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung
TIDAK ADA ISTILAH ISRAA, MELAINKAN KATA KERJA ASRAA DALAM AYAT 17:1/2.

naahhh .......... itu baru jawaban yang diminta ........ aku kira istilah "ASRAA" bukan kata kerja, tetapi kata benda .......... kalo "ASRAA-BI" baru itu kata kerja.
trus kalo dalam ayat 17/1 tidak ada istilah ISRAA, berarti ayat 17/1 hanya mengisaratkan terjadinya peristiwa "MI'RAJ", yaitu perjalanan n.muhammad dari masjidil Haraam di Mekkah ke masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha (bukan di Palestina) ............. karenanya. judul tret ini tidak sesuai dengan kandungan ayat 17/1 ............................ okey

Adakah kata istilah MI'RAJ dalam Al Israa 17:1/2?

hi hi hi ............... sinonim dari ASRAA-BI (memperjalankan dengan penjagaan) dari Masjidil Haraam di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Sidratul muntaha dan kembali ke Mekkah ........... keyy

by **Kedunghalang** Tue Jun 10, 2014 10:53 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

hi hi hi ............... yang anda jawab adalah ARTI DARI ISRAA sedang yang aku tanyakan ADAKAH ISTILAH ISRAA DALAM AYAT 17/1 .......... bilang aja GAK TAHU kalo gak bisa jawab ................................. keyplung
TIDAK ADA ISTILAH ISRAA, MELAINKAN KATA KERJA ASRAA DALAM AYAT 17:1/2.

naahhh .......... itu baru jawaban yang diminta ........ aku kira istilah "ASRAA" bukan kata kerja, tetapi kata benda .......... kalo "ASRAA-BI" baru itu kata kerja.
trus kalo dalam ayat 17/1 tidak ada istilah ISRAA, berarti ayat 17/1 hanya mengisaratkan terjadinya peristiwa "MI'RAJ", yaitu perjalanan n.muhammad dari masjidil Haraam di Mekkah ke masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha (bukan di Palestina) ............. karenanya. judul tret ini tidak sesuai dengan kandungan ayat 17/1 ............................ okey

Adakah kata istilah MI'RAJ dalam Al Israa 17:1/2?

hi hi hi ............... sinonim dari ASRAA-BI (memperjalankan dengan penjagaan) dari Masjidil Haraam di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Sidratul muntaha dan kembali ke Mekkah ........... keyy

Adakah istilah MI'RAJ dalam Al Israa 17:1/2?
Kenapa nama Surahnya Al Israa, bukan Al Mi'raj?
Adakah istilah Sidratul Muntaha dalam Al Israa 17:1/2?

by Sponsored content

Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...