Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

by **salapanbelas maret** Wed Apr 02, 2014 6:06 pm

First topic message reminder :

Dari:
http://www.laskarislam.com/t6579p375-penjelasan-logis-isra-mi-raj

#397

Kedunghalang wrote:
Maaf, dengan sengaja saya tidak mengubah/memperbaiki/menulis ulang kesimpulan anda tentang Mi'raj dan Israa' yang anda pahami berdasarkan tulisan-tulisan saya. Tetapi, saya hanya ingin menyampaikan bahwa berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, peristiwa Mi'raj dan Israa' itu merupakan dua peristiwa ruhaniah, bukan jasmaniah, yang masing-masing terpisah, berlainan waktu dan berdiri sendiri, karena terpaut jarak waktu enam tahun antara peristiwa Mi'raj dan Israa'. Peristiwa Mi'raj adalah perjalanan Nabi saw diwaktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke langit ke-tujuh, bahkan hingga ke Sidratul Muntaha yang, secara jelas dan luas, dibicarakan dalam Surah An-Najm yang diturunkan Allah pada tahun ke-lima kenabian Muhammad Rasulullah saw. Sedangkan, peristiwa Israa' adalah perjalanan Nabi saw diwaktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke Bait Al Maqdis di Yerusalem yang, secara jelas dan luas, dibicarakan dalam Surah Al Israa' yang diturunkan Allah pada tahun ke-sebelas kenabian Muhammad Rasulullah saw. Kedua peristiwa itu, lain tidak adalah salah-satu dari antara tiga cara Allah berfirman kepada manusia yang dikehendaki-Nya.
Di dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Allah Al Mutakallim berfirman kepada manusia dengan tiga cara, yaitu: a) Dia berfirman secara langsung atau tanpa perantara, b) Dia membuat manusia menyaksikan penglihatan ghaib dalam keadaan terjaga (kasysyaf) atau dalam keadaan tertidur (ru'ya), yang dapat atau tidak dapat ditakwilkan, atau kadang-kadang Dia membuat manusia mendengar kata-kata dalam keadaan terjaga dan sadar yang pada waktu itu manusia tidak melihat Wujud Yang Maha Berbicara (Ilham), inilah arti kata 'dari belakang tabir', dan c) Dia mengutus seorang Rasul atau malaikat yang menyampaikan Amanat-Nya, sebagaimana firman Allah Al Mutakallim berikut ini:
"Dan tidaklah mungkin bagi manusia agar Allah berfirman kepadanya, kecuali dengan wahyu langsung, atau dari belakang tabir, atau dengan mengirimkan seorang Rasul guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya, Dia Maha Luhur, Maha Bijaksana." (Asy-Syura 42:51/52).
Dalam prakteknya secara umum, semua cara Allah Ta'ala berfirman kepada manusia, manusia menyebutnya dengan istilah wahyu. Dengan wahyu itu, Allah Al Mutakallim menampakkan Wujud dan/atau Keagungan-Nya kepada manusia yang dikehendaki-Nya. Allah dapat dibuktikan sebagai Tuhan Yang Maha Hidup hanya jika Dia bercakap-cakap dengan manusia atau hamba-hamba-Nya. Dengan demikian, maka tidak masuk akal jika ada orang yang mengatakan bahwa Allah Al Mutakallim tidak lagi berbicara kepada manusia pada masa kini, padahal Dia selalu berbicara kepada manusia atau hamba-hamba pilihan-Nya pada masa-masa yang lalu. Wahyu dari Allah Al Mutakallim masih dapat diterima oleh manusia pada masa kini, bahkan pada masa-masa yang akan datang hingga hari kiamat, sebagaimana telah diterima manusia, hamba-hamba Allah yang dikehendaki-Nya pada masa yang lalu. Wahyu itu diturunkan Allah dengan maksud untuk kesegaran bagi kehidupan ruhani manusia dan untuk memungkinkan manusia ber-taqarrub atau mendekatkan diri kepada Rabb dan Khaaliq-nya. Oleh karena itu di dalam Al Qur'an, wahyu itu diibaratkan bagaikan air, sebagaimana firman-Nya:
"Dan, Dia-lah Yang menurunkan air dari awan dengan kadar tertentu, dan dengan itu Kami menghidupkan negeri yang mati, dengan cara demikian pulalah kamu pun akan dibangkitkan." (Az-Zukhruf 43:11/12).
Kata-kata ini berarti seperti halnya tanah yang kering dan gersangpun akan dapat mulai hidup kembali dengan segar, bila hujan turun dan jatuh di atas tanah itu, demikian pula suatu kaum atau manusia yang secara akhlaq dan ruhani telah mati, akan dapat memperoleh hidup baru dengan perantaraan wahyu Allah Al Mutakallim, Tuhan Yang Maha Berbicara, Maha Suci, Maha Bijaksana.

yg mana sih dijelaskan dgn jelas dan luas ttg mikraj di surah An-Najm? perasaan ayat 13-18 hanya menceritakan ttg muhammad melihat Jibril dalam wujud aslinya di sidratul muntaha aja. kagak ada cerita lain.

dan surah al isra, dibagian mana dijelaskan SECARA jelas dan luas ttg perjalanan dari mekkah ke jerusalem?
cuma ada ayat 1 yg mengatakan perjalanan malam tanpa disebutkan APA dan BAGAIMANA perjalanan itu sendiri, itu kah definisi JELAS DAN LUAS ISLAMI?

```````````````````````````````

Bandingkan dgn ini

MUSLIM NO - 234

Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku pun memilih susu. Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam, ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(Dan kami telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima.
dst....dst...dst....

Baca tuh....

by **Jagona** Thu Apr 10, 2014 9:15 am

Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:Jadi tuh hadis palsu? bilang palsu aja malu2.

cuma ada 2 kemungkinan, kalo gak PALSU, ya SAHIH.

dan muslim tidak akan berlaku jantan utk mengakui itu hadis SAHIH atau PALSU.
Muslim cuma akan berputar2 sampe semua org eneg dgn ocehannya.

Saya tidak kompeten untuk menyatakan satu hadits itu palsu. Jika kamu menyatakan satu hadits palsu, itu kebiasaan orang-orang yang menganut Kepercayaan Lain-lain yang di dalam ajarannya mungkin tidak diajarkan sopan santun. Tetapi, yang jelas di dalam Al Qur'an Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana berfirman bahwa, "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka mereka itu tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." (Surah Ali Imran).

aku berani mengatakan bahwa hadits di atas adalah "PALSU" ............ dan aku muslim bukan kepercayaan lain-lain ..................... okey

by **Jagona** Thu Apr 10, 2014 9:28 am

salapanbelas maret wrote:
Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:

jadi hadis Muslim 234 itu PALSU ya?

Saya sudah menjelaskan bahwa pedoman utama umat Islam adalah Al Qur'an yang di dalamnya dia mensyaratkan agar kita menggunakan akal untuk dapat memahaminya secara logis. Sengkan hadits adalah pedoman umat Islam yang kedua/sekunder, setelah Al Qur'an. Jadi, jika ada hadits yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan tidak masuk akal, atau meragukan, maka yang harus dijadikan pegangan adalah Al Qur'an.

ya, hadis SAHIH YG PALSU,

Sahih Muslim dikatakan PALSU, no komenlah klo gitu.

--------------------------------------------------

btw, bisa gak tunjukkan mana hadis yg benar benar SAHIH ?
http://www.laskarislam.com/t8365-nyang-mana-hadis-yg-benar-benar-sahih

kalo hadits israiliyat itu palsu ........... anda mau bilang apa ............... trus gak ada hadits yang benar-benar shoheh yang bicara "buroq-buroqan" ........................ okey

by **Kedunghalang** Thu Apr 10, 2014 5:27 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:Jadi tuh hadis palsu? bilang palsu aja malu2.

cuma ada 2 kemungkinan, kalo gak PALSU, ya SAHIH.

dan muslim tidak akan berlaku jantan utk mengakui itu hadis SAHIH atau PALSU.
Muslim cuma akan berputar2 sampe semua org eneg dgn ocehannya.

Saya tidak kompeten untuk menyatakan satu hadits itu palsu. Jika kamu menyatakan satu hadits palsu, itu kebiasaan orang-orang yang menganut Kepercayaan Lain-lain yang di dalam ajarannya mungkin tidak diajarkan sopan santun. Tetapi, yang jelas di dalam Al Qur'an Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana berfirman bahwa, "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka mereka itu tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." (Surah Ali Imran).

aku berani mengatakan bahwa hadits di atas adalah "PALSU" ............ dan aku muslim bukan kepercayaan lain-lain ..................... okey

Jika berani menyatakan satu hadits palsu, maka seorang muslim yang baik harus bisa menjelaskan alasannya, misalnya: perawinya atau sanadnya, sesuai dengan ayat suci Al Qur'an, sudah tergenapi atau belum dan banyak lagi.

by **Kedunghalang** Thu Apr 10, 2014 5:30 pm

Jagona wrote:
salapanbelas maret wrote:
Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:

jadi hadis Muslim 234 itu PALSU ya?

Saya sudah menjelaskan bahwa pedoman utama umat Islam adalah Al Qur'an yang di dalamnya dia mensyaratkan agar kita menggunakan akal untuk dapat memahaminya secara logis. Sengkan hadits adalah pedoman umat Islam yang kedua/sekunder, setelah Al Qur'an. Jadi, jika ada hadits yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan tidak masuk akal, atau meragukan, maka yang harus dijadikan pegangan adalah Al Qur'an.

ya, hadis SAHIH YG PALSU,

Sahih Muslim dikatakan PALSU, no komenlah klo gitu.

--------------------------------------------------

btw, bisa gak tunjukkan mana hadis yg benar benar SAHIH ?
http://www.laskarislam.com/t8365-nyang-mana-hadis-yg-benar-benar-sahih

kalo hadits israiliyat itu palsu ........... anda mau bilang apa ............... trus gak ada hadits yang benar-benar shoheh yang bicara "buroq-buroqan" ........................ okey

Seorang muslim yang baik akan menjelaskan mengapa hadits israiliyat itu palsu, dan apa tanda-tanda hadits israiliyat. Mengapa hadits yang membahas tentang buroq itu tidak ada yang shahih?

by **Jagona** Fri Apr 11, 2014 10:07 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:Jadi tuh hadis palsu? bilang palsu aja malu2.

cuma ada 2 kemungkinan, kalo gak PALSU, ya SAHIH.

dan muslim tidak akan berlaku jantan utk mengakui itu hadis SAHIH atau PALSU.
Muslim cuma akan berputar2 sampe semua org eneg dgn ocehannya.

Saya tidak kompeten untuk menyatakan satu hadits itu palsu. Jika kamu menyatakan satu hadits palsu, itu kebiasaan orang-orang yang menganut Kepercayaan Lain-lain yang di dalam ajarannya mungkin tidak diajarkan sopan santun. Tetapi, yang jelas di dalam Al Qur'an Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana berfirman bahwa, "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka mereka itu tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." (Surah Ali Imran).

aku berani mengatakan bahwa hadits di atas adalah "PALSU" ............ dan aku muslim bukan kepercayaan lain-lain ..................... okey

Jika berani menyatakan satu hadits palsu, maka seorang muslim yang baik harus bisa menjelaskan alasannya, misalnya: perawinya atau sanadnya, sesuai dengan ayat suci Al Qur'an, sudah tergenapi atau belum dan banyak lagi.

alasannya cuma satu ............. matannya bertentangan dengan quran ........... okey

by **Kedunghalang** Fri Apr 11, 2014 10:41 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
salapanbelas maret wrote:Jadi tuh hadis palsu? bilang palsu aja malu2.

cuma ada 2 kemungkinan, kalo gak PALSU, ya SAHIH.

dan muslim tidak akan berlaku jantan utk mengakui itu hadis SAHIH atau PALSU.
Muslim cuma akan berputar2 sampe semua org eneg dgn ocehannya.

Saya tidak kompeten untuk menyatakan satu hadits itu palsu. Jika kamu menyatakan satu hadits palsu, itu kebiasaan orang-orang yang menganut Kepercayaan Lain-lain yang di dalam ajarannya mungkin tidak diajarkan sopan santun. Tetapi, yang jelas di dalam Al Qur'an Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana berfirman bahwa, "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka mereka itu tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." (Surah Ali Imran).

aku berani mengatakan bahwa hadits di atas adalah "PALSU" ............ dan aku muslim bukan kepercayaan lain-lain ..................... okey

Jika berani menyatakan satu hadits palsu, maka seorang muslim yang baik harus bisa menjelaskan alasannya, misalnya: perawinya atau sanadnya, sesuai dengan ayat suci Al Qur'an, sudah tergenapi atau belum dan banyak lagi.

alasannya cuma satu ............. matannya bertentangan dengan quran ........... okey

Ya, saya setuju, tetapi saya tidak mau mengatakan itu palsu, hanya meragukan saja.

by **Jagona** Sat Apr 12, 2014 10:14 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Saya tidak kompeten untuk menyatakan satu hadits itu palsu. Jika kamu menyatakan satu hadits palsu, itu kebiasaan orang-orang yang menganut Kepercayaan Lain-lain yang di dalam ajarannya mungkin tidak diajarkan sopan santun. Tetapi, yang jelas di dalam Al Qur'an Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana berfirman bahwa, "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka mereka itu tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." (Surah Ali Imran).

aku berani mengatakan bahwa hadits di atas adalah "PALSU" ............ dan aku muslim bukan kepercayaan lain-lain ..................... okey

Jika berani menyatakan satu hadits palsu, maka seorang muslim yang baik harus bisa menjelaskan alasannya, misalnya: perawinya atau sanadnya, sesuai dengan ayat suci Al Qur'an, sudah tergenapi atau belum dan banyak lagi.

alasannya cuma satu ............. matannya bertentangan dengan quran ........... okey

Ya, saya setuju, tetapi saya tidak mau mengatakan itu palsu, hanya meragukan saja.

itu hak anda untuk tidak berani mengatakan palsunya suatu hadits ........ okey

by **Kedunghalang** Sat Apr 12, 2014 12:31 pm

CASE CLOSED

by **Jagona** Sun Apr 13, 2014 9:31 am

Kedunghalang wrote:CASE CLOSED

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

by **salapanbelas maret** Sun Apr 13, 2014 6:54 pm

Jagona wrote:
salapanbelas maret wrote:
cain wrote:
salapanbelas maret wrote:

ah...omong doang jelas dan luas, entah yg mana yg jelas dan luas.

hadits yg aku posting itu jelas menunjukkan klo isra itu LANGSUNG DI LANJUTKAN dgn mikraj, tanpa ada jeda.. tutup mata aja.

FIR, FIR...dasar kafir...

HADIS ITU PALSU!!!

Ngakak mode on dah

ya moga moga ada muslim yg bilang HADITS SHAHIH MUSLIM itu hadits palsu.

hi hi hi ................. ADA .... aku yang bilang, tidak ada hadits yang shoheh yang bicara masalah israa mi'raj ........................... okey

Jadi imam Bukhari dan Imam Muslim yg MERIWAYATKAN hadis ttg isra dan mikraj itu adalah PENIPU? karena telah meriwayatkan nabi ber isra mikra dlam hadis sahih mereka.

gitu kan?

by **Kedunghalang** Sun Apr 13, 2014 8:55 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:CASE CLOSED

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

Lihat #1

by **Jagona** Mon Apr 14, 2014 9:12 am

salapanbelas maret wrote:
Jagona wrote:
salapanbelas maret wrote:
cain wrote:
salapanbelas maret wrote:

ah...omong doang jelas dan luas, entah yg mana yg jelas dan luas.

hadits yg aku posting itu jelas menunjukkan klo isra itu LANGSUNG DI LANJUTKAN dgn mikraj, tanpa ada jeda.. tutup mata aja.

FIR, FIR...dasar kafir...

HADIS ITU PALSU!!!

Ngakak mode on dah

ya moga moga ada muslim yg bilang HADITS SHAHIH MUSLIM itu hadits palsu.

hi hi hi ................. ADA .... aku yang bilang, tidak ada hadits yang shoheh yang bicara masalah israa mi'raj ........................... okey

Jadi imam Bukhari dan Imam Muslim yg MERIWAYATKAN hadis ttg isra dan mikraj itu adalah PENIPU? karena telah meriwayatkan nabi ber isra mikra dlam hadis sahih mereka.

gitu kan?

hi hi hi ................ Bukhori dan Muslim hanya korban kedengkian bani israil terhadap n.muhammad ............................... okey

by **Jagona** Mon Apr 14, 2014 9:18 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:CASE CLOSED

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

Lihat #1

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu ........ key

by **Kedunghalang** Mon Apr 14, 2014 11:36 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:CASE CLOSED

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

Lihat #1

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu ........ key

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

by **Jagona** Tue Apr 15, 2014 9:17 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:CASE CLOSED

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

Lihat #1

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu .......................... key

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

by **Kedunghalang** Tue Apr 15, 2014 9:38 am

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

hi hi hi ................... kok minta digembok ............... tulis dulu dong endingnya gimana ........................ okey

Lihat #1

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu .......................... key

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

by **Jagona** Tue Apr 15, 2014 10:04 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Lihat #1

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu .......................... key

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

by **Kedunghalang** Tue Apr 15, 2014 12:55 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

hi hi hi .............. gak ada hubungannya tuh dengan peristiwa israa mi'raj n.muhanmmad, perlu anda ketahui bahwa n.muhammad dalam peristiwa tsb tidak menerima wahyu .......................... key

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

by **Jagona** Tue Apr 15, 2014 5:10 pm

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Anda harus mempelajari dan mendalami dulu macam-macam wahyu Allah dalam Asy-Syura 42:51/52, baru bicara secara beradab.

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

by **Kedunghalang** Tue Apr 15, 2014 5:43 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

aku dah tahu ................. makanya aku bilang gak ada hubungannya dengan mi'raj ....... lihat tuh yang aku gedein di atas ............. makanya baca yang teliti ............ okey

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

by **Jagona** Wed Apr 16, 2014 5:00 pm

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Nah disitulah MISUNDERSTANDING anda, menurut Asy-Syura 42:51/52, RU'YA (Al Israa' 17:60/61) yang diperlihatkan dalam Israa' itu adalah salah-satu dari tiga macam wahyu Allah. Apalagi Mi'raj, sudah dijelaskan dalam An-Najm 53:3/4, bahwa itu adalah wahyu yang diwahyukan.

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

by **Kedunghalang** Wed Apr 16, 2014 5:57 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

yeehhh ......... kok jendel sih ......... ayat 42/51 tidak ada hubungannya dengan ayat 17/1, karena n.muhammad dalam mi'rajnya TIDAK MENERIMA WAHYU, sedangkan ayat 42/51 cerita tentang CARA ALLAH MEMBERIKAN WAHYU ........ paham euy ...... okey

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

by **Jagona** Thu Apr 17, 2014 9:37 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Asy-Syura 42:51/52 tantang tiga cara Allah menyampaikan wahyu-Nya, satu diantaranya adalah dari belakang tabir, termasuk RU'YA/KASYSYAF. Israa' itu adalah RU'YA (Al Israa' 17:1/2 & 60/61), sedangkan Mi'raj adalah Kasysyaf: "Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 53:4/5) dan "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12).

Kalau belum paham, silahkan nanya lagi, tapi tidak usah mengeluarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus, seperti "jendel" dlsb.

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

by **Kedunghalang** Mon May 05, 2014 3:32 pm

Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:

anda bisa menjelaskan wahyu yang diwahyukan itu apa ? ........... ingat jangan keluar dari mi'raj ............................ okey

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

by **Jagona** Tue May 06, 2014 10:28 am

Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:
Jagona wrote:
Kedunghalang wrote:

Peristiwa Mi'raj itu adalah wahyu yang diwahyukan dari belakang tabir, yakni melalui penglihatan ruhaniyah (kasysyaf/ru'ya) yang di dalamnya "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat," (An-Najm 53:11/12), Dan, sesungguhnya, dia (Rasulullah) melihat-Nya (Allah Al Mutakallim) kedua kali (An-Najm 53:13/14). Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah saw melihat Allah Al Mutakallim dengan mata ruhaniyah, bukan dengan kedua mata fisik beliau saw.

okey aku pending dulu ...................

anda pernah bilang bahwa ayat 17/1 adalah perjalanan ruh rosulullah ... dst (ma'af aku ambil intinya aja) ............. dan di postingan di atas anda nyatakan bahwa rosulullah melihat dengan mata ruhaniyah (yang dibold) .................. apakah ruh punya mata ? setahu aku yang namanya ruh itu buta - tuli - dan bisu ............ tolong buktikan kebenarannya ................... okey

Simpelnya begini, ketika anda bermimpi, anda melihat suatu pemandangan dalam mimpi, bukan? Apakah anda melihat dengan mata jasmaniah anda? Tentu tidak, karena mata jasmaniah anda sedang tertutup. Jadi yang melihat itu adalah mata ruhaniah atau fuaad (mata hati). Menurut Nabi Muhammad saw, mimpi seorang muslim itu bagian dari wahyu (HR Abu Daud), sedangkan mimpi seorang nabi/rasul itu jauh lebih jelas, ketimbang seorang muslim yang bukan nabi/rasul.

hi hi hi .................. kalo orang mimpi itu yang bekerja adalah OTAK bukan mata ruhaniah ........... jawab aja yang aku tanyakan ............ gak usah pake analogi segala, kecuali kalo anda gak tahu jawabannya .............................. okey

Oooooh rupanya anda belum membaca Al Qur'an yang menjelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf as dan mimpi Nabi Ibrahim as yang telah menjadi kenyataan.

hi hi hi ............. lain lagi masalahnya mas ......... jangan disamakan mimpi kedua nabi itu dengan mimpinya MGA .......... udah lah ............. promo anda gak akan mulus di forum ini ........ cari aja tempat lain yang lebih mudah dibodohi ............... okey

by Sponsored content

Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...

Re: Kedung halang, isra - mikraj BEDA WAKTU.....6 TAHUN...