deenee vs cain ; Poligami dan Poliandri, antara Islam, Keadilan dan Kesetaraan Terhadap Perempuan

First topic message reminder :

terkait

http://www.laskarislam.com/t7485p25-lurah-susan-masuk-kantor-sabtu-dan-minggu

cain wrote:

dee-nee wrote:

cain wrote:

dee-nee wrote:

cain wrote:Kemudian si teh ninih turun pangkat pula jadi istri ke 2

Relakah si dini sudah di madu kemudian turun pangkat lagi jadi istri ke 2??

Itu aja deh bung wedi tambahan dari gue.

ish ish ish ... manusia flaming ...
tapi buka thread aja masih tak bernyali ...
kumpul2 aja disini ngerumpi rame2 ...

Flaming?? kasian deh loe s****t

Jawab saja neng

eits si kain ... kristener ecek2 berani ngelawan muslim disini ...
hihihihihihi

anda tanya pandangan muslimah tentang poligami kan
saya bikinin debat versus tentang poligami ... berani ga ??

Boleh, jangan teriak2 MINTA TOLONG ke MOMOD entar ya

POLIGAMI DAN POLIANDRI kalo berani deh

Dini : ... sok mulai ... ada masalah apa dengan poligami atau poliandri ??

saya sudah minta argumentasi anda >>> ga dijawab
saya sudah minta dalil anda >>> ga dikasi

 

@Ibnu Sabil & All:
Apabila masih ada yg nekat Post disini, akan saya warning!
Segala uneg2 bisa disampaikan di thread terpisah.

Thread dalam pengawasan Mod. Utamakan Mutu dalam diskusi di SF ini. Apabila dirasa tidak layak akan kami Buang.

dee-nee wrote:

cain wrote:

dee-nee wrote:gini loh ...
ini pertanyaan kedua saya kan ..

dee-nee wrote:apakah menurut anda perempuan dan laki2 diciptakan berbeda ??

anda sudah bilang iya ....
jadi ... perbedaan paling dasar antara laki2 vs perempuan itu ada pada bentuk biologis nya kan ...

yaitu :
perempuan diciptakan dengan alat2 reproduksi (rahim dsb) untuk melahirkan (bisa hamil)
laki2 diciptakan tanpa alat2 tersebut ... (tidak bisa hamil)

nah dari perbedaan bentuk biologis nya ini ....
- ada hubungannya ga dengan perbedaan dari segi emosional dan hormonalnya ??
- ada hubungannya ga dengan hubungan mereka dalam rumah tangga ??
- ada hubungannya ga dengan tujuan manusia (laki2 dan perempuan) untuk menikah ??

Jadi ... pertanyaan anda "POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??"
ya saya jawab : Poligami boleh ... kenapa Poliandri harus boleh juga ?? kenapa harus sama2 boleh ?? wong jenis kelaminnya aja udah beda kok ...

justru saya yang harus bertanya balik "KENAPA HARUS SAMA2 BOLEH ?" >>> dalil anda apa ??

Dari tadi gue nanya dan mintanya .......

TOLONG JELASKAN SEJELAS-JELASNYA, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

paham kan apa yang gue minta dan apa yang dimaksud dengan SEJELAS-JELASNYA??

ya elah ... bolak balik bolak

Dari perbedaan bentuk biologis nya ini ....
- ada hubungannya ga dengan perbedaan dari segi emosional dan hormonalnya ?? >>> ADA atau TIDAK ???
- ada hubungannya ga dengan hubungan mereka dalam rumah tangga ?? >>> ADA atau TIDAK ???
- ada hubungannya ga dengan tujuan manusia (laki2 dan perempuan) untuk menikah ?? >>> ADA atau TIDAK ???


jawab saya ... YA ADA hubunganya ... oleh karena itu SANGAT BENAR bila POLIGAMI boleh sementara POLIANDRI tidak boleh

apa lagi masalahnya ???

Kelamin beda maka sebutannya pun beda, kalau PRIA mempunyai BANYAK ISTRI di sebut POLIGAMI (sebenarnya POLIGINI), kalau WANITA mempunyai BANYAK SUAMI di sebut POLIANDRI.


Ngerti?? Perempuan MAMPU berpoliandri sebagaimana Pria MAMPU berpoligini. Perbedaan kelamin menyebabkan PERBEDAAN SEBUTAN TETAPI TIDAK MEMBEDAKAN KEMAMPUAN untuk berpoligami / berpoligini PRIA dan kemampuan untuk berpoliandri WANITA. (Sama2 mampu kok punya pasangan banyak).


Dari tadi yang gue tanya, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI ??
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI ??

Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, OK??

cain wrote:Kelamin beda maka sebutannya pun beda, kalau PRIA mempunyai BANYAK ISTRI di sebut POLIGAMI (sebenarnya POLIGINI), kalau WANITA mempunyai BANYAK SUAMI di sebut POLIANDRI.
Ngerti??

ya poligami = poligini ... kita ga masuk urusan tata bahasa kan disini

cain wrote:Perempuan MAMPU berpoliandri sebagaimana Pria MAMPU berpoligini. Perbedaan kelamin menyebabkan PERBEDAAN SEBUTAN TETAPI TIDAK MEMBEDAKAN KEMAMPUAN untuk berpoligami / berpoligini PRIA dan kemamampuan untuk berpoliandri WANITA. (Sama2 mampu kok punya pasangan banyak).

Dari tadi yang gue tanya, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI ??
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI ??

Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, OK??  

Bold : masa ??? kenapa anda bilang sama2 mampu ??
>>> mampu dalam hal apa ??

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun >> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga >>> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

itu dulu deh ... saya tunggu penjelasan anda yang bold

cain wrote:Kelamin beda maka sebutannya pun beda, kalau PRIA mempunyai BANYAK ISTRI di sebut POLIGAMI (sebenarnya POLIGINI), kalau WANITA mempunyai BANYAK SUAMI di sebut POLIANDRI.
Ngerti??

cain wrote:Perempuan MAMPU berpoliandri sebagaimana Pria MAMPU berpoligini. Perbedaan kelamin menyebabkan PERBEDAAN SEBUTAN TETAPI TIDAK MEMBEDAKAN KEMAMPUAN untuk berpoligami / berpoligini PRIA dan kemamampuan untuk berpoliandri WANITA. (Sama2 mampu kok punya pasangan banyak).

Dari tadi yang gue tanya, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI ??
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI ??

Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, OK??  

Bold :

dee-nee wrote: masa ??? kenapa anda bilang sama2 mampu ??
>>> mampu dalam hal apa ??

MAMPU MEMILIKI PASANGAN LEBIH DARI SATU   loe kira darimana ISTILAH POLIANDRI MUNCUL KLO GA ADA YANG NGELAKUIN??   

dee-nee wrote:
1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun >> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

Loe itu sudah punya suami dan pernah hamil belum?? loe kira SEKS itu cuman ada 1 jalan doang??  

dee-nee wrote:
2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga >>> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

Tergantung dari sudut mana sang suami mengambil keputusan, untuk kepentingan/kenyamanan sang suami / pria ataukah kepentingan/kenyamanan WANITA.

dee-nee wrote:3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

Kalau suaminya banyak, bisa bergantian  

dee-nee wrote:itu dulu deh ... saya tunggu penjelasan anda yang bold

Dari kemaren yang gue bertanya-tanya, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI ??
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI ??

Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, OK??

Oi slemot, permintaan gue belum pernah loe jawab, malah ditanya balik melulu, loe manusia tahu etika kagak slemot?? JELASIN SEJELASNYA-JELASNYA DISINI.


Ingat, yang wajib menjawab disini adalah loe neng, gue yang bertanya dan membantah penjelasan di room ini beradasarkan :

dee-nee wrote:
Dini : ... sok mulai ... ada masalah apa dengan poligami atau poliandri ??

cain wrote:

dee-nee wrote: masa ??? kenapa anda bilang sama2 mampu ??
>>> mampu dalam hal apa ??

MAMPU MEMILIKI PASANGAN LEBIH DARI SATU   loe kira darimana ISTILAH POLIANDRI MUNCUL KLO GA ADA YANG NGELAKUIN??   

iya saya tau ... tapi keliatan banget dari jawaban anda dibawah ini ... bahwa anda masih belum bisa ngilangin ego anda sebagai laki2 ...
bisa jatuh harga diri anda disini ...

poliandri = perempuan punya banyak suami kan >>> artinya perempuan yang MAU punya suami banyak ... jadi perempuan yang ngatur ...

cain wrote:

dee-nee wrote:
1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun >> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

Loe itu sudah punya suami dan pernah hamil belum?? loe kira SEKS itu cuman ada 1 jalan doang??  

inget dong .... si Tuti adalah perempuan dengan banyak pilihan (A, B, C, D) ... ketika dia males melakukan hubungan seks karena kondisinya yang diatas .... apa yang bisa dilakukan A, B, C, D ?? mau maksa2 si Tuti ??

logikanya si Tuti MAU ga dipaksa2 dalam poliandri ??

anda tuh suka munafik deh ... justru statement anda diatas artinya :
1. anda oke berbagi istri dengan laki2 lain
2. anda lupa kalau Tuti yang punya rules disini ....

cain wrote:

dee-nee wrote:
2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga >>> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

Tergantung dari sudut mana sang suami mengambil keputusan, untuk kepentingan/kenyamanan sang suami / pria ataukah kepentingan/kenyamanan WANITA.

jadi suami masih jadi pemimpin rumah tangga disini ??
pemimpin rumah tangga nya ada 4 (kasus Tuti)
si Tuti harus ikut yang mana ??
kalau A mau tinggal di bogor, B mau kerja di bandung, C tinggal di Jogja, D tinggal di bali

trus si Tuti harus kemana ??
MAU ga si Tuti dibikin bingung dengan poliandri ??

cain wrote:

dee-nee wrote:3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

Kalau suaminya banyak, bisa bergantian  

LOL .... pasti anda blum pernah jadi suami siaga ya ...
blum punya anak aja kok sok2an ngomongin poligami vs poliandri (soal pernikahan)

ya udah ... kalo bisa gantian ... coba dulu deh anda jadi suami siaga tetangga anda yang lagi hamil (bukan anak anda ... bapak si anak juga masih ada ... trus anda yang jadi suami siaga) >>> yang ada anda yang di gebukin  

cain wrote:

dee-nee wrote:itu dulu deh ... saya tunggu penjelasan anda yang bold

Dari kemaren yang gue bertanya-tanya, apa HUBUNGANNYA :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI ??
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI ??

Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, OK??

Oi slemot, permintaan gue belum pernah loe jawab, malah ditanya balik melulu, loe manusia tahu etika kagak slemot?? JELASIN SEJELASNYA-JELASNYA DISINI.

sudahlah cain .... pertanyaan anda sudah saya jelaskan panjang lebar ...
kalau anda yang ga ngerti esensi pernikahan (bahwa urusannya bukan cuma di ranjang doang) .... mending tanya sama kristener lain ... maksud saya apa

cain wrote:
Ingat, yang wajib menjawab disini adalah loe neng, gue yang bertanya dan membantah penjelasan di room ini beradasarkan :

dee-nee wrote:
Dini : ... sok mulai ... ada masalah apa dengan poligami atau poliandri ??

ya itu udah dijelaskan .... ada masalah apa dengan poligami vs poliandri ...
kan anda tanya kenapa poligami boleh tapi poliandri ga boleh

cain wrote:Gene ya slemot, loe baca lagi yang bener dari pertama deh koment2 loe itu. Koment2 loe itu ga ngejawab pertanyaan gue :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

paham kan apa yang gue minta dan apa yang dimaksud dengan SEJELAS-JELASNYA??

Tulis SEJELAS-JELASNYA, bukannya malah nanya balik slemot.

NGERTI KAGAK SIH ARTI MEMBERIKAN PENJELASAN??  

1. kalau saya sudah jelaskan .... DAN ANDA YANG GA NGERTI >>> ini yang salah siapa ??
2. kalau ada yang ngerti ... lebih baik tanya ga ngertinya dimana >>> tau kan bedanya orang yang ga ngerti tapi ada follow up nya ... daripada orang yang ga ngerti tapi bolak balik tanya dengan pertanyaan yang sama

3. point nya adalah ... anda tanya : KENAPA POLIGAMI BOLEH ... POLIANDRI GA BOLEH
saya jawab ... apa masalahnya dengan kondisi seperti itu .... bila FAKTANYA antara laki2 dan perempuan biologisnya sudah beda

mana argumennya ???
masalah kemampuan ?? >>> kan sudah saya jawab ... apa TUTI MAU berpoliandri ?? >>> mau aja ga ... kok bisa2nya anda bilang mampu ...

jadi maksudnya mampu ini gimana ???

maaf ye, loe bilang gue ngegunain EGO gue untuk menilai POLIANDRI?? Salah besar neng  

Gue malah salut tuh sama yang perempuan dan para prianya (terutama yang rumah tangganya rukun loh).
1. Luar biasa sekali tuh wanita bisa bersuami lebih dari satu pria.
2. Para prianya berarti sungguh mencintai,menghargai, menghormati, si wanita sehingga mampu menekan ego mereka dan hidup rukun demi memuja wanita yang sama.
3. WANITA ini adalah MAHLUK LUAR BIASA BERHARGA, DIMULIAKAN, DIHORMATI, DICINTAI, sehingga para pria yang menjadi suaminya rela berbagi.



Kembali ke pertanyaan diatas

Hmmmm ... gini2
Okeh kalau begitu ..

saya uraikan sejelas2nya ...
sepanjang apapun penjelasan saya ... deal nya anda minta dijelaskan ...

DAN SAYA MINTA ANDA MENANGGAPI

ga menanggapi ... artinya anda memang tidak niat diskusi

kita mulai lagi dari awal ...

cain wrote:POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??

pernikahan ... baik itu poligami (poligini atau poliandri) atau monogami pasti ada tujuan ...

karena ini bicara tentang Islam ... maka thread ini based on tujuan dan segala hal tentang pernikahan Islam >>> deal ya

1. Awalnya dulu ... tentang tujuan pernikahan dalam Islam ... garis besarnya adalah menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah :

- Sakinah: tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan >>> disini artinya dalam keluarga tersebut harus ada perasaan damai dan tenang (ga ribut2 terus)
- Mawadah: cinta dan kasih sayang >>> disini artinya dalam keluarga tersebut harus ada cinta nya ... ada "spark" nya ... ada "setrum" nya (ga basi2an misalnya)
- Rahmah: ampunan, anugerah, karunia, rahmat >>> disini artinya keluarga tersebut dapat rahmat termasuk rejeki, anak, kebahagiaan dan kemudahan dari Allah

Tidak ada yang khusus dari Sakinah, Mawaddah wa Rahmah (SMR) ini ... karena secara umum semua pernikahan memang seharusnya seperti ini. Tapi dalam Islam lalu diajarkan dan diberi aturan supaya SMR bisa dicapai ... nah aturan itulah yang menjadi aturan2 dalam Islam

point 1 ... disimpan dulu sebagai awal uraian selanjutnya.

2. Islam percaya bahwa derajat perempuan dan laki-laki adalah setara (sama), tapi laki-laki tidak sama dengan perempuan >> kalau bahasa Inggrisnya equal but not identical >>> setara tapi tak sama

sudah dibahas diawal ... bahwa ketidak samaan tersebut dapat dilihat yang paling dasar adalah faktor biologis ...
dari faktor biologis ini kemudian berkembang ke urusan faktor psikologis, emosional, hormonal, dsb

perbedaan biologis disini jelas adalah urusan keturunan ... bahwa sudah menjadi hukum Allah perempuan yang mempunyai sistem reproduksi yang otomatis berkaitan dengan alat2 reproduksi lainnya (contohnya setelah melahirkan si ibu mengeluarkan ASI atau setiap bulan perempuan mengalami mensturasi dsb) ... ini sudah kodrat nya begitu

Karena manusia bukan mesin atau robot ... melahirkan, menyusui, mensturasi, dsb ini juga otomatis berkaitan lagi dengan kondisi psikologis, emosional, dan hormonal >>
ada perempuan yang uring2an kalo lagi "datang bulan" ...
ada ibu hamil yang jadi suka dandan atau malah jorok banget, ada yang jadi males, ada yang jadi ceria banget, macem2 lah ....
setelah melahirkan pun (seorang ibu yang memang niat punya anak) pasti ada bonding (ikatan) antara anak dan ibu >> tentu tergantung dari masing2 sifat perempuan itu sendiri ... tapi ikatan itu pasti ada

>> ini semua kan berkaitan toh dengan kondisi biologis itu sendiri ... Maksud saya ... mau dipaksakan bagaimanapun ... tetap perempuan dan laki2 tidak mungkin sama dilihat dari kodrat nya.

point saya (1) : kodrat adalah ukuran yang sudah menjadi ketetapan Allah salah satunya berkaitan dengan faktor biologis itu sendiri >>> jadi kalau ada yang bilang perempuan kodrat nya di dapur dan kasur >> INI SALAH >>> karena walaupun ada kaitannya dengan faktor biologis itu sendiri ... tidak bisa langsung dipastikan seperti itu.

Lalu perbedaan biologis, emosional, psikologis, dan hormonal ini juga tidak hanya berkaitan dengan urusan reproduksi kan .... ada kodrat Allah (hukum alam) lainnya yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

yang paling simple aja dulu adalah dari faktor biologis lainnya ... perempuan sudah kodratnya tercipta dengan kulit yang lebih halus dari laki-laki ... laki-laki sudah kodratnya punya jakun (pecah suara) dan perempuan tidak ... dsb

Ada buku judulnya: "Men Are from Mars, Women Are from Venus" >>> buku yang intinya mengatakan perempuan memang beda dengan laki-laki berkaitan dengan emosional dll.

kenapa saya bawa buku ini kepada anda ?? >>> karena buku ini tidak based on Islam sama sekali ... tapi secara umum sudah mengakui bahwa memang perempuan berbeda dengan laki-laki dilihat dari psikologis, emosional, sifat, dsb

point 2 ... disimpan juga berkaitan dengan uraian selanjutnya.

3. Jadi ... dari uraian point 2 (bahwa antara laki-laki dan perempuan ini setara tapi tak sama) berkaitan dengan banyak faktor. Maka ketika mereka harus bertemu dalam sebuah pernikahan dan dengan tujuan SMR (point 1).
Harus ada pembagian tugas toh >> pembagian tugas disini tujuannya supaya SMR itu tercapai ... lalu pembagian tugas ini yang kemudian ditetapkan menjadi kewajiban utama masing2 individu (laki2 dan perempuan)

contohnya

- keluarga butuh makan >>> lalu siapa yang harus cari makan ??
- keluarga butuh masa depan >>> lalu siapa yang memutuskan ??
- keluarga butuh diurus >>> lalu siapa yang ngurus ??
- keluarga butuh perlindungan >>> lalu siapa yang melindungi ??
- akhirnya keluarga butuh pemimpin >>> lalu siapa yang jadi pemimpin ??

plus ... keluarga butuh keturunan >>> ada peran perempuan disini (kodrat)

Jadi ... karena kodrat perempuan adalah mempunyai alat reproduksi ... otomatis yang namanya anak kaitannya sangat dekat dengan kewajiban seorang perempuan kan ... at least perempuan punya kewajiban menjaga kandungannya ... bertanggung jawab penuh terhadap anak dalam kandungannya ... dsb

nah tanggung jawab ini kan ga gampang ... karena anak urusannya bukan cuma lahir lalu ditinggal ... anak perlu dirawat, dididik, diasuh, dsb
lalu siapa yang harus cari makan ?? ... karena tanggung jawab anak sudah ada di istri ... maka tanggung jawab cari makan diberikan pada suami

itulah kenapa Islam menetapkan >>> suami yang bertanggung jawab mencari nafkah ... istri yang bertanggung jawab mengurus anak.

based nya disitu dulu ... bila kemudian pasangan ini mau berbagi pekerjaan (bapak ikut ngurus anak dan ibu ikut cari makan) ... ini tidak masalah ... tapi pointnya adalah siapa yang bertanggung jawab sudah ditetapkan.

Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

segala urusan ini kan banyak ... termasuk melindungi dari bahaya, menjaga keutuhan, mensejahterakan, dsb ...

Disini Islam menetapkan laki-laki yang menjadi pemimpin ... berkaitan dengan segala kodrat2 yang saya jelaskan dalam point 2 ...

Sebetulnya ... uraian point 1 dan 2 ini pasti sudah umum ... khususnya bagi mereka yang percaya Adam sebagai khalifah (manusia) pertama dan diciptakan pendampingnya yaitu perempuan (Hawa)

Tapi ... kenapa saya harus uraikan diatas ... supaya anda mengerti hubungan antara poligami/monogami dengan perbedaan biologis itu tadi.

cain wrote:Apa hubungannya antara KEMAMPUAN WANITA ATAUPUN PRIA BISA HAMIL ATAU TIDAK dengan KEMAMPUAN UNTUK POLIGAMI/POLIANDRI??

lanjut

Sekarang tentang larangan poliandri dalam Quran

Menurut saya, dalam Quran pun tidak ada ayat yang secara langsung melarang poliandri, seperti "diharamkan bagi perempuan untuk mempunyai lebih dari satu suami" (tidak ada ayat2 sejenis dalam Quran)

Tapi ... karena segala aturan pasti terikat satu sama lain, maka praktek poliandri pasti berbenturan dengan ayat lain .. contoh simplenya

a. "Larangan bagi seorang laki2 untuk menikahi perempuan bersuami" >> otomatis poliandri tidak mungkin dilakukan ... kecuali bila pernikahan (akad nikah) dilakukan bersamaan dan itupun saya juga tidak tau bagaimana implementasinya ...

atau  

b. "Aturan bahwa laki-laki yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga" >> pemimpin disini artinya antara lain :

- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya >> ingat: pertanggung jawaban ini juga bagian dari iman mereka sebagai muslim .. urusannya pahala dan dosa (akhirat)

- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga, bagaimana proses terjadinya keputusan tersebut, dalam Quran juga disebutkan bahwa harus ada hubungan timbal balik antara perempuan dan laki2. Jadi bukan laki-laki yang mendominasi setiap keputusan ...

Jadi ... dari dua hal ini saja (pemimpin yaitu melindungi dan memberi keputusan) >>> otomatis poliandri juga tidak bisa dilakukan ... karena pemimpin itu cuma satu ... tidak mungkin ada lebih dari 1 orang memberi "laporan pertanggung jawaban" bersama2 di akhirat nanti ...

Jadi berkaitan juga dengan pertanyaan saya

dee-nee wrote:
Bold : masa ??? kenapa anda bilang sama2 mampu ??
>>> mampu dalam hal apa ??

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun >> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga >>> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

1. Sudah diuraikan : ada faktor2 psikologis, dsb yang sudah menjadi kodrat antara perempuan dan laki2.

Artinya: bagaimanapun juga tidak bisa dikatakan baik laki2 dan perempuan sama2 mampu berbagi pasangan ... kemampuan mereka jelas berbeda ... diluar urusan bisa atau tidak ... tapi jelas kemampuan mereka berbeda ...

2. Sudah diuraikan : ada kewajiban dan tanggung jawab yang JUGA BERBEDA antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga >> dan poliandri berbenturan dengan kewajiban dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan tersebut.

3. Seorang bapak wajib menjaga si ibu dan anak .... lalu bapak mana yang harus menjaga si ibu bila tidak diketahui siapa bapaknya ...

tapi point 3 ini okelah .... secara fair bisa saya terima ... artinya siapapun anaknya ... istri dan para suami bertanggung jawab menjaga semua anak mereka. Begitu kan ... tapi bagi saya tidak masuk logika ...

Jadi .... silahkan kasih saya satu kasus poliandri yang tidak harus bertentangan dengan aturan2 yang sudah ditetapkan tersebut.

atau kalau tidak ada ... mungkin anda berpikir aturannya yang salah ... silahkan kalau ada yang ingin anda kritik dari aturan2 yang sudah saya uraikan diatas

mudah2an thread ini bisa benar2 menjadi sebuah diskusi

Satu hal yang pasti ya neng, penjelasan loe diatas kagak menjawab pertanyaan gue yang di bawah  

cain wrote:Mana penjelasan loe tentang nomor 1 dan 2??

yang ada loe hanya ngomong ngalor ngidul hanya berdasarkan PERBEDAAN KELAMIN, semua orang di dunia tahu makanya ada sebutan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN, SUAMI dan ISTRI, POLIGAMI dan POLIANDRI, dan itu tidak menjawab pertanyaan gue.

Apa hubungannya antara :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.

2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

Loe itu ngerti maksud dari BERIKAN PENJELASAN SEJELAS-JELASNYA tidak?? KALAU JAWABNYA CUMAN KARENA BEDA dari awal semua orang di dunia sudah tau, tetapi apakah itu MENJELASKAN 2 hal diatas???

dee-nee wrote:

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun

Terangkan lebih rinci tentang point 1 dengan bolehnya laki-laki berpoligami.

dee-nee wrote:
2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga

Jelaskan lebih rinci, hak dan kewajiban apa saja??

dee-nee wrote:
3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

sudah gue bilang sebelumnya :

Bisa bergantian alias semua suami dapat menjadi suami siaga apa yang perlu dibingungkan?? Wanita ini mampu membuat para pria ini menjadi suaminya dan hidup rukun, apa anehnya/susahnya kemudian para suami tersebut demi sang ISTRI TERCINTA menjadi siaga semua?? Dalam hal POLIANDRI, EGO para pria sangat jauh berkurang demi SANG ISTRI, makanya mereka mau berbagi ISTRI dengan pria lain.

dee-nee wrote:


- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya

Apakah loe bernggapan para laki-laki yang menjadi suami dari SEORANG ISTRI tidak akan bisa melakukan diatas??  

dee-nee wrote:
- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga.

Gue kagak pernah menyiratkan sedikitpun bahwa dalam POLIANDRI, sang ISTRILAH yang menjadi kepala rumah tangga ataupun sebaliknya. (Deal deh laki-laki mengambil keputusan dalam rumah tangga).

Hanya saja sudah gue katakan sebelumnya, EGO para suami itu sudah jauh berkurang demi mencintai seorang wanita yang sama dan membentuk keluarga yang rukun. Maka tentunya para suami tersebut LEBIH MEMENTINGKAN KENYAMANAN SANG ISTRI untuk mengambil keputusan dalam rumah tangga, bukan kepentingan salah satu dari mereka (suami) sebab sudah pasti akan terjadi keributan bukan kerukunan.
 

dee-nee wrote:

3. Seorang bapak wajib menjaga si ibu dan anak .... lalu bapak mana yang harus menjaga si ibu bila tidak diketahui siapa bapaknya ...

tapi point 3 ini okelah .... secara fair bisa saya terima ... artinya siapapun anaknya ... istri dan para suami bertanggung jawab menjaga semua anak mereka. Begitu kan ... tapi bagi saya tidak masuk logika ...

Logika loe yang ga masuk jadi jangan nyalahin orang lain yang paham dan juga para pria dan wanita yang bisa melakukan Poliandri

cain wrote:Satu hal yang pasti ya neng, penjelasan loe diatas kagak menjawab pertanyaan gue yang di bawah  

cain wrote:Mana penjelasan loe tentang nomor 1 dan 2??

yang ada loe hanya ngomong ngalor ngidul hanya berdasarkan PERBEDAAN KELAMIN, semua orang di dunia tahu makanya ada sebutan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN, SUAMI dan ISTRI, POLIGAMI dan POLIANDRI, dan itu tidak menjawab pertanyaan gue.

Apa hubungannya antara :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.

2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

Loe itu ngerti maksud dari BERIKAN PENJELASAN SEJELAS-JELASNYA tidak?? KALAU JAWABNYA CUMAN KARENA BEDA dari awal semua orang di dunia sudah tau, tetapi apakah itu MENJELASKAN 2 hal diatas???

sepertinya saya cuma harus copy paste dari jawaban sebelumnya ....

dee-nee wrote:1. kalau saya sudah jelaskan .... DAN ANDA YANG GA NGERTI >>> ini yang salah siapa ??
2. kalau ada yang ga ngerti ... lebih baik tanya ga ngertinya dimana >>> tau kan bedanya orang yang ga ngerti tapi ada follow up nya ... daripada orang yang ga ngerti tapi bolak balik tanya dengan pertanyaan yang sama

cain wrote:

dee-nee wrote:

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun

Terangkan lebih rinci tentang point 1 dengan bolehnya laki-laki berpoligami.

kan perempuannya lebih dari satu .... tidak menggangu hubungan itu sendiri toh ....
poligami pun juga harus dengan persetujuan semua istri ....

cain wrote:

dee-nee wrote:
2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga

Jelaskan lebih rinci, hak dan kewajiban apa saja??

dee-nee wrote:

Jadi ... karena kodrat perempuan adalah mempunyai alat reproduksi ... otomatis yang namanya anak kaitannya sangat dekat dengan kewajiban seorang perempuan kan ... at least perempuan punya kewajiban menjaga kandungannya ... bertanggung jawab penuh terhadap anak dalam kandungannya ... dsb

nah tanggung jawab ini kan ga gampang ... karena anak urusannya bukan cuma lahir lalu ditinggal ... anak perlu dirawat, dididik, diasuh, dsb
lalu siapa yang harus cari makan ?? ... karena tanggung jawab anak sudah ada di istri ... maka tanggung jawab cari makan diberikan pada suami

itulah kenapa Islam menetapkan >>> suami yang bertanggung jawab mencari nafkah ... istri yang bertanggung jawab mengurus anak.

based nya disitu dulu ... bila kemudian pasangan ini mau berbagi pekerjaan (bapak ikut ngurus anak dan ibu ikut cari makan) ... ini tidak masalah ... tapi pointnya adalah siapa yang bertanggung jawab sudah ditetapkan.

Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

segala urusan ini kan banyak ... termasuk melindungi dari bahaya, menjaga keutuhan, mensejahterakan, dsb ...

Disini Islam menetapkan laki-laki yang menjadi pemimpin ... berkaitan dengan segala kodrat2 yang saya jelaskan dalam point 2 ...

Sebetulnya ... uraian point 1 dan 2 ini pasti sudah umum ... khususnya bagi mereka yang percaya Adam sebagai khalifah (manusia) pertama dan diciptakan pendampingnya yaitu perempuan (Hawa)

cain wrote:

cain wrote:3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

sudah gue bilang sebelumnya :

Bisa bergantian alias semua suami dapat menjadi suami siaga apa yang perlu dibingungkan?? Wanita ini mampu membuat para pria ini menjadi suaminya dan hidup rukun, apa anehnya/susahnya kemudian para suami tersebut demi sang ISTRI TERCINTA menjadi siaga semua?? Dalam hal POLIANDRI, EGO para pria sangat jauh berkurang demi SANG ISTRI, makanya mereka mau berbagi ISTRI dengan pria lain.

gabung saja ya ...

cain wrote:

dee-nee wrote:

3. Seorang bapak wajib menjaga si ibu dan anak .... lalu bapak mana yang harus menjaga si ibu bila tidak diketahui siapa bapaknya ...

tapi point 3 ini okelah .... secara fair bisa saya terima ... artinya siapapun anaknya ... istri dan para suami bertanggung jawab menjaga semua anak mereka. Begitu kan ... tapi bagi saya tidak masuk logika ...

Logika loe yang ga masuk jadi jangan nyalahin orang lain yang paham dan juga para pria dan wanita yang bisa melakukan Poliandri

yang bold dulu deh : ... makanya jangan banyak teori kalau anda sendiri tidak bisa memberi fakta ....

bawa sini sebuah kasus dimana ada bapak yang mau jadi bapak siaga sementara dia sendiri ga tau ini anak siapa ini anak siapa ??

kalo cuma ngomong .... ya memang gampang .... makanya banyak orang NATO (no action talk only) di Indonesia
segala macam teori dikeluarkan ... tapi faktanya ga ada juga yang bisa ngerjain ...

bawa sini lah kasusnya ada bapak yang mau siaga tanpa tau ini anak siapa ini anak siapa ...

cain wrote:

dee-nee wrote:


- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya

Apakah loe bernggapan para laki-laki yang menjadi suami dari SEORANG ISTRI tidak akan bisa melakukan diatas??  

ya bisa aja .... tapi tidak bisa dalam poliandri ... karena tidak mungkin ada lebih dari satu pemimpin sekaligus dalam satu rumah tangga ...

hmmmm kayanya anda mulai bingung

cain wrote:

dee-nee wrote:
- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga.

Gue kagak pernah menyiratkan sedikitpun bahwa dalam POLIANDRI, sang ISTRILAH yang menjadi kepala rumah tangga ataupun sebaliknya. (Deal deh laki-laki mengambil keputusan dalam rumah tangga).

Hanya saja sudah gue katakan sebelumnya, EGO para suami itu sudah jauh berkurang demi mencintai seorang wanita yang sama dan membentuk keluarga yang rukun. Maka tentunya para suami tersebut LEBIH MEMENTINGKAN KENYAMANAN SANG ISTRI untuk mengambil keputusan dalam rumah tangga, bukan kepentingan salah satu dari mereka (suami) sebab sudah pasti akan terjadi keributan bukan kerukunan.
 

dee-nee wrote:Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

dee-nee wrote:Jadi ... dari dua hal ini saja (pemimpin yaitu melindungi dan memberi keputusan) >>> otomatis poliandri juga tidak bisa dilakukan ... karena pemimpin itu cuma satu ... tidak mungkin ada lebih dari 1 orang memberi "laporan pertanggung jawaban" bersama2 di akhirat nanti ...

urusannya bukan hanya duniawi >>> lalu masalah yang bold gimana ?? ... ada bantahan ga ???

dan kalaupun anda ga ngurusin akhirat ... di dunia ini pun, dalam poliandri siapa (suami mana) yang kemudian ditunjuk sebagai pempimpin ?? semua sama2 jadi pemimpin begitu ??? apakah pernah ada yang namanya pemimpin 2 orang atau lebih ??

sekali lagi .... kalau cuma teori ... manusia bisa berteori macam2 tentang segala hal ...
faktanya .... anda bisa buktikan atau tidak bahwa segala teori anda itu bisa diterapkan ???

dee-nee wrote:Jadi .... silahkan kasih saya satu kasus poliandri yang tidak harus bertentangan dengan aturan2 yang sudah ditetapkan tersebut.

buktikan semua teori anda itu masuk akal ...

dee-nee wrote:

cain wrote:Satu hal yang pasti ya neng, penjelasan loe diatas kagak menjawab pertanyaan gue yang di bawah

cain wrote:Mana penjelasan loe tentang nomor 1 dan 2??

yang ada loe hanya ngomong ngalor ngidul hanya berdasarkan PERBEDAAN KELAMIN, semua orang di dunia tahu makanya ada sebutan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN, SUAMI dan ISTRI, POLIGAMI dan POLIANDRI, dan itu tidak menjawab pertanyaan gue.

Apa hubungannya antara :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.

2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

Loe itu ngerti maksud dari BERIKAN PENJELASAN SEJELAS-JELASNYA tidak?? KALAU JAWABNYA CUMAN KARENA BEDA dari awal semua orang di dunia sudah tau, tetapi apakah itu MENJELASKAN 2 hal diatas???

sepertinya saya cuma harus copy paste dari jawaban sebelumnya ....

dee-nee wrote:1. kalau saya sudah jelaskan .... DAN ANDA YANG GA NGERTI >>> ini yang salah siapa ??
2. kalau ada yang ga ngerti ... lebih baik tanya ga ngertinya dimana >>> tau kan bedanya orang yang ga ngerti tapi ada follow up nya ... daripada orang yang ga ngerti tapi bolak balik tanya dengan pertanyaan yang sama

Keknya yang tidak mengerti itu loe deh,

Apa hubungannya antara :

1. KEMAMPUAN WANITA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI.

2. KETIDAKMAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI.

GUE NANYA DARI AWAL ngomong KEMAMPUAN BERPOLIGAMI/BERPOLIANDRI, bukan masalah KEMAUAN/KEHENDAK BERPOLIGAMI/BERPOLIANDRI.

Bisa loe bedakan kagak neng antara KEMAMPUAN dengan KEMAUAN/KEHENDAK ??

Dari sini saja sudah keliatan yang kagak paham-paham dan tidak bisa membedakan sesuatu itu siapa

dee-nee wrote:

cain wrote:

dee-nee wrote:

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun

Terangkan lebih rinci tentang point 1 dengan bolehnya laki-laki berpoligami.

kan perempuannya lebih dari satu .... tidak menggangu hubungan itu sendiri toh ....
poligami pun juga harus dengan persetujuan semua istri ....

cain wrote:

dee-nee wrote:
2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga

Jelaskan lebih rinci, hak dan kewajiban apa saja??

dee-nee wrote:

Jadi ... karena kodrat perempuan adalah mempunyai alat reproduksi ... otomatis yang namanya anak kaitannya sangat dekat dengan kewajiban seorang perempuan kan ... at least perempuan punya kewajiban menjaga kandungannya ... bertanggung jawab penuh terhadap anak dalam kandungannya ... dsb

nah tanggung jawab ini kan ga gampang ... karena anak urusannya bukan cuma lahir lalu ditinggal ... anak perlu dirawat, dididik, diasuh, dsb
lalu siapa yang harus cari makan ?? ... karena tanggung jawab anak sudah ada di istri ... maka tanggung jawab cari makan diberikan pada suami

itulah kenapa Islam menetapkan >>> suami yang bertanggung jawab mencari nafkah ... istri yang bertanggung jawab mengurus anak.

based nya disitu dulu ... bila kemudian pasangan ini mau berbagi pekerjaan (bapak ikut ngurus anak dan ibu ikut cari makan) ... ini tidak masalah ... tapi pointnya adalah siapa yang bertanggung jawab sudah ditetapkan.

Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

segala urusan ini kan banyak ... termasuk melindungi dari bahaya, menjaga keutuhan, mensejahterakan, dsb ...

Disini Islam menetapkan laki-laki yang menjadi pemimpin ... berkaitan dengan segala kodrat2 yang saya jelaskan dalam point 2 ...

Sebetulnya ... uraian point 1 dan 2 ini pasti sudah umum ... khususnya bagi mereka yang percaya Adam sebagai khalifah (manusia) pertama dan diciptakan pendampingnya yaitu perempuan (Hawa)

cain wrote:

cain wrote:3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

sudah gue bilang sebelumnya :

Bisa bergantian alias semua suami dapat menjadi suami siaga apa yang perlu dibingungkan?? Wanita ini mampu membuat para pria ini menjadi suaminya dan hidup rukun, apa anehnya/susahnya kemudian para suami tersebut demi sang ISTRI TERCINTA menjadi siaga semua?? Dalam hal POLIANDRI, EGO para pria sangat jauh berkurang demi SANG ISTRI, makanya mereka mau berbagi ISTRI dengan pria lain.

gabung saja ya ...

cain wrote:

dee-nee wrote:

3. Seorang bapak wajib menjaga si ibu dan anak .... lalu bapak mana yang harus menjaga si ibu bila tidak diketahui siapa bapaknya ...

tapi point 3 ini okelah .... secara fair bisa saya terima ... artinya siapapun anaknya ... istri dan para suami bertanggung jawab menjaga semua anak mereka. Begitu kan ... tapi bagi saya tidak masuk logika ...

Logika loe yang ga masuk jadi jangan nyalahin orang lain yang paham dan juga para pria dan wanita yang bisa melakukan Poliandri

yang bold dulu deh : ... makanya jangan banyak teori kalau anda sendiri tidak bisa memberi fakta ....

bawa sini sebuah kasus dimana ada bapak yang mau jadi bapak siaga sementara dia sendiri ga tau ini anak siapa ini anak siapa ??

kalo cuma ngomong .... ya memang gampang .... makanya banyak orang NATO (no action talk only) di Indonesia
segala macam teori dikeluarkan ... tapi faktanya ga ada juga yang bisa ngerjain ...

bawa sini lah kasusnya ada bapak yang mau siaga tanpa tau ini anak siapa ini anak siapa ...

1. bila dalam hubungan sex >> Tolong di jelaskan dengan lebih rinci neng.
2. Ok, gue ambil dulu ya poinnya >> Suami tanggung jawabnya mencari nafkah dan istri mengurus anak.
3. nanti gue kasih contohnya, masih awal-awal ene. Linknya contoh sudah ada gue simpan.

Ingat loe musti jelasin dulu lengkap2, baru kita bahas dengan teliti ya.

dee-nee wrote:

cain wrote:

dee-nee wrote:


- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya

Apakah loe bernggapan para laki-laki yang menjadi suami dari SEORANG ISTRI tidak akan bisa melakukan diatas??

ya bisa aja .... tapi tidak bisa dalam poliandri ... karena tidak mungkin ada lebih dari satu pemimpin sekaligus dalam satu rumah tangga ...

hmmmm kayanya anda mulai bingung

cain wrote:

dee-nee wrote:
- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga.

Gue kagak pernah menyiratkan sedikitpun bahwa dalam POLIANDRI, sang ISTRILAH yang menjadi kepala rumah tangga ataupun sebaliknya. (Deal deh laki-laki mengambil keputusan dalam rumah tangga).

Hanya saja sudah gue katakan sebelumnya, EGO para suami itu sudah jauh berkurang demi mencintai seorang wanita yang sama dan membentuk keluarga yang rukun. Maka tentunya para suami tersebut LEBIH MEMENTINGKAN KENYAMANAN SANG ISTRI untuk mengambil keputusan dalam rumah tangga, bukan kepentingan salah satu dari mereka (suami) sebab sudah pasti akan terjadi keributan bukan kerukunan.

dee-nee wrote:Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

dee-nee wrote:Jadi ... dari dua hal ini saja (pemimpin yaitu melindungi dan memberi keputusan) >>> otomatis poliandri juga tidak bisa dilakukan ... karena pemimpin itu cuma satu ... tidak mungkin ada lebih dari 1 orang memberi "laporan pertanggung jawaban" bersama2 di akhirat nanti ...

urusannya bukan hanya duniawi >>> lalu masalah yang bold gimana ?? ... ada bantahan ga ???

dan kalaupun anda ga ngurusin akhirat ... di dunia ini pun, dalam poliandri siapa (suami mana) yang kemudian ditunjuk sebagai pempimpin ?? semua sama2 jadi pemimpin begitu ??? apakah pernah ada yang namanya pemimpin 2 orang atau lebih ??

sekali lagi .... kalau cuma teori ... manusia bisa berteori macam2 tentang segala hal ...
faktanya .... anda bisa buktikan atau tidak bahwa segala teori anda itu bisa diterapkan ???

dee-nee wrote:Jadi .... silahkan kasih saya satu kasus poliandri yang tidak harus bertentangan dengan aturan2 yang sudah ditetapkan tersebut.

buktikan semua teori anda itu masuk akal ...

1. - laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya.
    Gue loe bilang mulai bingung, jangan keburu nafsu neng  

2. urusan akhirat >> Sudah mati apa masih hidup loe neng?? Ngapain ngasih laporan lagi?? Emangnya KAGAK MAHA TAHU?? disini aja loe bingung neng

3. poliandri siapa (suami mana) yang kemudian ditunjuk sebagai pempimpin ?? semua sama2 jadi pemimpin begitu ??? apakah pernah ada yang namanya pemimpin 2 orang atau lebih ??  

Loe coba cerna lagi balasan singkat gue tentang pengambilan keputusan di POLIANDRI, logika loe masih bisa jalan atau tidak itu penyakit loe

@cain
Cek PM anda, tolong ganti avatar anda.
Saya tidak ijinkan anda post sebelum anda ubah avatar anda.

Mohon Diperhatikan

Begini ya neng.....

Gue pengennya loe itu memberikan Penjelasan :
1. Kelebihan Poligami itu begini begitu...
2. Karena si Pria atau wanita itu bla bla bla maka begini begitu....

Ingat gue yang nanya di sini tentang POLIGAMI, jelasin sejelas-jelasnya dung

Pertanyaan gue :

Apa HUBUNGANNYA antara :
1. KEMAMPUAN Wanita untuk HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIANDRI?
2. KETIDAKMAMPUAN PRIA untuk HAMIL dengan KEMAMPUANNYA BERPOLIGAMI??

belum terjawab neng  Bisa bedakan antara KEMAMPUAN dengan KEINGINAN/KEMAUAN/KEHENDAK bukan??

Avatar anda ditolak
Ubah!