KENAPA POLIGAMI DIBOLEHKAN TAPI POLIANDRI DILARANG?

gayatri wrote:DIni berdalih POLIANDRI dilarang sebab wanita diciptakan berbeda dgn pria

gayatri wrote:@dini,
kalau alasan islam,poliandri dilarang krn wanita diciptakan berbeda dgn pria.
berarti jika kau konsisten ,islam telah menyangkal adanya HAK AZASI manusia,
kenapa?
sebab yg namanya manusia tidak ada satupun yg diciptakan sama.pasti berbeda !
berarti hak azasi manusia dan kesetaraan HAK2 manusia tidak berlaku,
sebab semua manusia lahir berbeda.baik fisik maupun mental.

sesuai opini si dini,
bahwa karena diciptakan berbeda maka aturan/nasibnya juga berbeda.
kan itu alasanmu kenapa POLIANDRI dilarang tp POLIGAMI dibolehkan!

artinya seorg diktator macam Sadam husein akan
berdalih bhw dia BERHAK menjadi diktator,sebab semua manusia diciptakan berbeda

seorg rampok ,pemerkosa,pembunuh,bisa berdalih ,dia diciptakan berbeda.
kenapa mesti ikut aturan KASIH TUHAN?
seperti kau sudah menyangkal bahwa poligami telah melanggar KASIH TUHAN.

jika dini berdalih bhw perbedaan itu cuma berlaku antara wanita-pria saja,maka
seorg PEJABAT boleh dong melarang WANITA ikut PILKADA dan PEMILU?
bahkan melarang WANITA ikut lomba semua jenis olah raga ,
atau belajar di sekolah!

padahal kaum wanita tidak mau diskriminasi semacam itu
maka gugurlah alasanmu soal perbedaan gender!!

itu artinya ISLAM ajaran yg diskriminasi !!
islam ajaran yg ketinggalan jaman.
sudah kadaluarsa..

mau balik ke jaman Siti nurbaya... atau RA Kartini?
jika muslim baca post ini,tapi bungkam...
berarti kalian mengakui,bahwa ISLAM AGAMA YG  DISKRIMINASI.

cain wrote:
POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??

no.17 dini :perempuan bisa hamil kenapa laki2 ga bisa hamil ??

 Lalu APA HUBUNGANNYA antara KEMAMPUAN WANITA untuk HAMIL dengan KETIDAK MAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUAN PRIA BERPOLIGAMI ATAU KEMAMPUAN WANITA BERPOLIANDRI??

dini :
hubungannya adalah .... karena perempuan dan laki2 memang beda

gayatri wrote:

cain wrote:
POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??

no.17 dini :perempuan bisa hamil kenapa laki2 ga bisa hamil ??

 Lalu APA HUBUNGANNYA antara KEMAMPUAN WANITA untuk HAMIL dengan KETIDAK MAMPUAN PRIA UNTUK HAMIL dengan KEMAMPUAN PRIA BERPOLIGAMI ATAU KEMAMPUAN WANITA BERPOLIANDRI??

dini :
hubungannya adalah .... karena perempuan dan laki2 memang beda

kalo dini merasa ini bukan jawaban sebab POLIANDRI dilarang.silakan anda jawab aja!!
gua selalu bersedia terima perbaikan opinimu.

kamu jgn munafik .bilang itu bukan jawabanmu soal poliandri dilarang.
jika kau merasa yg garis bawah bukan jawabannya,ngapain tanya soal HAMIL?

dee-nee wrote:gini loh ...
ini pertanyaan kedua saya kan ..

dee-nee post #23 wrote:apakah menurut anda perempuan dan laki2 diciptakan berbeda ??

anda sudah bilang iya ....
jadi ... perbedaan paling dasar antara laki2 vs perempuan itu ada pada bentuk biologis nya kan ...

yaitu :
perempuan diciptakan dengan alat2 reproduksi (rahim dsb) untuk melahirkan (bisa hamil)
laki2 diciptakan tanpa alat2 tersebut ... (tidak bisa hamil)

nah dari perbedaan bentuk biologis nya ini ....
- ada hubungannya ga dengan perbedaan dari segi emosional dan hormonalnya ??
- ada hubungannya ga dengan hubungan mereka dalam rumah tangga ??
- ada hubungannya ga dengan tujuan manusia (laki2 dan perempuan) untuk menikah ??

Jadi ... pertanyaan anda "POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??"
ya saya jawab : Poligami boleh ... kenapa Poliandri harus boleh juga ?? kenapa harus sama2 boleh ?? wong jenis kelaminnya aja udah beda kok ...

justru saya yang harus bertanya balik "KENAPA HARUS SAMA2 BOLEH ?" >>> dalil anda apa ??

justru saya yang harus bertanya balik "KENAPA HARUS SAMA2 BOLEH ?" >>> dalil anda apa ??

gayatri wrote:@dini,
kalau alasan islam,poliandri dilarang krn wanita diciptakan berbeda dgn pria.
berarti jika kau konsisten ,islam telah menyangkal adanya HAK AZASI manusia,
kenapa?
sebab yg namanya manusia tidak ada satupun yg diciptakan sama.pasti berbeda !
berarti hak azasi manusia dan kesetaraan HAK2 manusia tidak berlaku,
sebab semua manusia lahir berbeda.baik fisik maupun mental.

gayatri wrote:sesuai opini si dini,
bahwa karena diciptakan berbeda maka aturan/nasibnya juga berbeda.
kan itu alasanmu kenapa POLIANDRI dilarang tp POLIGAMI dibolehkan!

artinya seorg diktator macam Sadam husein akan
berdalih bhw dia BERHAK menjadi diktator,sebab semua manusia diciptakan berbeda

gayatri wrote:seorg rampok ,pemerkosa,pembunuh,bisa berdalih ,dia diciptakan berbeda.
kenapa mesti ikut aturan KASIH TUHAN?
seperti kau sudah menyangkal bahwa poligami telah melanggar KASIH TUHAN.

gayatri wrote:jika dini berdalih bhw perbedaan itu cuma berlaku antara wanita-pria saja,maka
seorg PEJABAT boleh dong melarang WANITA ikut PILKADA dan PEMILU?
bahkan melarang WANITA ikut lomba semua jenis olah raga ,
atau belajar di sekolah!

gayatri wrote:padahal kaum wanita tidak mau diskriminasi semacam itu
maka gugurlah alasanmu soal perbedaan gender!!
itu artinya ISLAM ajaran yg diskriminasi !!
islam ajaran yg ketinggalan jaman.
sudah kadaluarsa..

mau balik ke jaman Siti nurbaya... atau RA Kartini?
jika muslim baca post ini,tapi bungkam...
berarti kalian mengakui,bahwa ISLAM AGAMA YG  DISKRIMINASI.

wiki wrote:Gender (pengucapan bahasa Indonesia: [gènder]) atau sering juga disalahejakan jender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai "seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat."

Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah gender (alternatif lain adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina) dalam sejumlah bahasa. Banyak bahasa yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal kata benda "maskulin" dan "feminin" (beberapa juga mengenal kata benda "netral").

gayatri wrote:

justru saya yang harus bertanya balik "KENAPA HARUS SAMA2 BOLEH ?" >>> dalil anda apa ??

harusnya keduanya dilarang!!
kenapa? kan agama mengajarkan KASIHI SESAMAMU.

masak nikah lagi? menyakiti pasanganmu dong..

sesimple ini non.pakai hatimu dong

cain #28 wrote:Kelamin beda maka sebutannya pun beda, kalau PRIA mempunyai BANYAK ISTRI di sebut POLIGAMI (sebenarnya POLIGINI), kalau WANITA mempunyai BANYAK SUAMI di sebut POLIANDRI.

Apakah menurut aturan HAM >>> laki2 punya HAK AZASI manusia juga untuk melahirkan dan menyusui ??
Apakah menurut aturan HAM >>> perempuan punya HAK AZASI manusia juga untuk mengeluarkan sperma ??  

karena yang disebut HAM tidak bisa dikaitkan dengan perbedaan biologis

gayatri wrote:

Apakah menurut aturan HAM >>> laki2 punya HAK AZASI manusia juga untuk melahirkan dan menyusui ??
Apakah menurut aturan HAM >>> perempuan punya HAK AZASI manusia juga untuk mengeluarkan sperma ??  

pertanyaanmu ini salah!  alias tidak wajar.

sama seperti pertanyaan SALAH seperti ini:
apakah manusia punya HAK azasi utk terbang seperti superman?

(harusnya..apakah manusia punya KEMAMPUAN utk terbang seperti superman?)

kenapa kedua pertanyaan ini salah?
sebabnya gini..
kata "HAK azasi" muncul setelah adanya pelanggaran HAK.
artinya si korban MAMPU melakukan HAK tsb,namun dicegah oleh pihak lain.

namun dimasa depan ,bisa saja pria mampu menjadi wanita yg melahirkan.dan saat itu terjadi,
kita tdk bisa melarang pria melakukan perubahan tsb.mereka punya HAK azasi.

gayatri wrote:mestinya pertanyaan anda :
apakah Tuhan telah melanggar KEBEBASAN MEMILIH pada manusia, karena telah
menciptakan seseorg tanpa punya pilihan gender?

tentu saja Tuhan memberi yg terbaik utk kita ..lebih dari apapun yg mampu kita pikirkan.
bila perlu Dia tdk memberi kita KEBEBASAN demi keselamatan kita.

melahirkan hanyalah konsekwensi dari MEMILIH gender tsb.

gayatri wrote:

karena yang disebut HAM tidak bisa dikaitkan dengan perbedaan biologis

justru karena tidak bisa dihubungkan dgn perbedaan biologis,
maka mestinya POLIANDRI dibolehkan! (jika poligami dibolehkan)

gayatri wrote:seharusnya pernyataan anda yg tebal itu:

HAK azasi seseorg tidak bisa dihubungkan dgn apa yg tidak mampu dilakukan oleh
orang tsb.

Justru tidak dibolehkannya poliandri (sementara poligami boleh) tidak ada hubungannya dengan gender ... tapi ada hubungannya dengan perbedaan biologis

aliumar wrote:

Justru tidak dibolehkannya poliandri (sementara poligami boleh) tidak ada hubungannya dengan gender ... tapi ada hubungannya dengan perbedaan biologis

Perbedaan biologis apakah yg mengakibatkan tidak dibolehkannya poliandri?

dee-nee #36 wrote:

cain wrote:POLIGAMI boleh kenapa POLIANDRI ga boleh??

pernikahan ... baik itu poligami (poligini atau poliandri) atau monogami pasti ada tujuan ...

karena ini bicara tentang Islam ... maka thread ini based on tujuan dan segala hal tentang pernikahan Islam >>> deal ya

1. Awalnya dulu ... tentang tujuan pernikahan dalam Islam ... garis besarnya adalah menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah :

- Sakinah: tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan >>> disini artinya dalam keluarga tersebut harus ada perasaan damai dan tenang (ga ribut2 terus)
- Mawadah: cinta dan kasih sayang >>> disini artinya dalam keluarga tersebut harus ada cinta nya ... ada "spark" nya ... ada "setrum" nya (ga basi2an misalnya)
- Rahmah: ampunan, anugerah, karunia, rahmat >>> disini artinya keluarga tersebut dapat rahmat termasuk rejeki, anak, kebahagiaan dan kemudahan dari Allah

Tidak ada yang khusus dari Sakinah, Mawaddah wa Rahmah (SMR) ini ... karena secara umum semua pernikahan memang seharusnya seperti ini. Tapi dalam Islam lalu diajarkan dan diberi aturan supaya SMR bisa dicapai ... nah aturan itulah yang menjadi aturan2 dalam Islam

point 1 ... disimpan dulu sebagai awal uraian selanjutnya.

2. Islam percaya bahwa derajat perempuan dan laki-laki adalah setara, tapi laki-laki tidak sama dengan perempuan >> kalau bahasa Inggrisnya equal but not identical >>> setara tapi tak sama

sudah dibahas diawal ... bahwa ketidak samaan tersebut dapat dilihat yang paling dasar adalah faktor biologis ...
dari faktor biologis ini kemudian berkembang ke urusan faktor psikologis, emosional, hormonal, dsb

perbedaan biologis disini jelas adalah urusan keturunan ... bahwa sudah menjadi hukum Allah perempuan yang mempunyai sistem reproduksi yang otomatis berkaitan dengan alat2 reproduksi lainnya (contohnya setelah melahirkan si ibu mengeluarkan ASI atau setiap bulan perempuan mengalami mensturasi dsb) ... ini sudah kodrat nya begitu

Karena manusia bukan mesin atau robot ... melahirkan, menyusui, mensturasi, dsb ini juga otomatis berkaitan lagi dengan kondisi psikologis, emosional, dan hormonal >>
ada perempuan yang uring2an kalo lagi "datang bulan" ...
ada ibu hamil yang jadi suka dandan atau malah jorok banget, ada yang jadi males, ada yang jadi ceria banget, macem2 lah ....
setelah melahirkan pun (seorang ibu yang memang niat punya anak) pasti ada bonding (ikatan) antara anak dan ibu >> tentu tergantung dari masing2 sifat perempuan itu sendiri ... tapi ikatan itu pasti ada

>> ini semua kan berkaitan toh dengan kondisi biologis itu sendiri ... Maksud saya ... mau dipaksakan bagaimanapun ... tetap perempuan dan laki2 tidak mungkin sama dilihat dari kodrat-nya.

point saya (1) : kodrat adalah ukuran yang sudah menjadi ketetapan Allah salah satunya berkaitan dengan faktor biologis itu sendiri >>> jadi kalau ada yang bilang perempuan kodrat-nya di dapur dan kasur >> INI SALAH >>> karena walaupun ada kaitannya dengan faktor biologis itu sendiri ... tidak bisa langsung dipastikan seperti itu.

Lalu perbedaan biologis, emosional, psikologis, dan hormonal ini juga tidak hanya berkaitan dengan urusan reproduksi kan .... ada kodrat Allah (hukum alam) lainnya yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

yang paling simple aja dulu adalah dari faktor biologis lainnya ... perempuan sudah kodratnya tercipta dengan kulit yang lebih halus dari laki-laki ... laki-laki sudah kodratnya punya jakun (pecah suara) dan perempuan tidak ... dsb

Ada buku judulnya: "Men Are from Mars, Women Are from Venus" >>> buku yang intinya mengatakan perempuan memang beda dengan laki-laki berkaitan dengan emosional dll.

kenapa saya bawa buku ini kepada anda ?? >>> karena buku ini tidak based on Islam sama sekali ... tapi secara umum sudah mengakui bahwa memang perempuan berbeda dengan laki-laki dilihat dari psikologis, emosional, sifat, dsb

point 2 ... disimpan juga berkaitan dengan uraian selanjutnya.

3. Jadi ... dari uraian point 2 (bahwa antara laki-laki dan perempuan ini setara tapi tak sama) berkaitan dengan banyak faktor. Maka ketika mereka harus bertemu dalam sebuah pernikahan dan dengan tujuan SMR (point 1).
Harus ada pembagian tugas toh >> pembagian tugas disini tujuannya supaya SMR itu tercapai ... lalu pembagian tugas ini yang kemudian ditetapkan menjadi kewajiban utama masing2 individu (laki2 dan perempuan)

contohnya

- keluarga butuh makan >>> lalu siapa yang harus cari makan ??
- keluarga butuh masa depan >>> lalu siapa yang memutuskan ??
- keluarga butuh diurus >>> lalu siapa yang ngurus ??
- keluarga butuh perlindungan >>> lalu siapa yang melindungi ??
- akhirnya keluarga butuh pemimpin >>> lalu siapa yang jadi pemimpin ??

plus ... keluarga butuh keturunan >>> ada peran perempuan disini (kodrat)

Jadi ... karena kodrat perempuan adalah mempunyai alat reproduksi ... otomatis yang namanya anak kaitannya sangat dekat dengan kewajiban seorang perempuan kan ... at least perempuan punya kewajiban menjaga kandungannya ... bertanggung jawab penuh terhadap anak dalam kandungannya ... dsb

nah tanggung jawab ini kan ga gampang ... karena anak urusannya bukan cuma lahir lalu ditinggal ... anak perlu dirawat, dididik, diasuh, dsb
lalu siapa yang harus cari makan ?? ... karena tanggung jawab anak sudah ada di istri ... maka tanggung jawab cari makan diberikan pada suami

itulah kenapa Islam menetapkan >>> suami yang bertanggung jawab mencari nafkah ... istri yang bertanggung jawab mengurus anak.

based nya disitu dulu ... bila kemudian pasangan ini mau berbagi pekerjaan (bapak ikut ngurus anak dan ibu ikut cari makan) ... ini tidak masalah ... tapi pointnya adalah siapa yang bertanggung jawab sudah ditetapkan.

Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

segala urusan ini kan banyak ... termasuk melindungi dari bahaya, menjaga keutuhan, mensejahterakan, dsb ...

Disini Islam menetapkan laki-laki yang menjadi pemimpin ... berkaitan dengan segala kodrat2 yang saya jelaskan dalam point 2 ...

Sebetulnya ... uraian point 1 dan 2 ini pasti sudah umum ... khususnya bagi mereka yang percaya Adam sebagai khalifah (manusia) pertama dan diciptakan pendampingnya yaitu perempuan (Hawa)

lanjut

dee-nee wrote:Sekarang tentang larangan poliandri dalam Quran

Menurut saya, dalam Quran pun tidak ada ayat yang secara langsung melarang poliandri, seperti "diharamkan bagi perempuan untuk mempunyai lebih dari satu suami" (tidak ada ayat2 sejenis dalam Quran)

Tapi ... karena segala aturan pasti terikat satu sama lain, maka praktek poliandri pasti berbenturan dengan ayat lain .. contoh simplenya

a. "Larangan bagi seorang laki2 untuk menikahi perempuan bersuami" >> otomatis poliandri tidak mungkin dilakukan ... kecuali bila pernikahan (akad nikah) dilakukan bersamaan dan itupun saya juga tidak tau bagaimana implementasinya ...

atau  

b. "Aturan bahwa laki-laki yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga" >> pemimpin disini artinya antara lain :

- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya >> ingat: pertanggung jawaban ini juga bagian dari iman mereka sebagai muslim .. urusannya pahala dan dosa (akhirat)

- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga, bagaimana proses terjadinya keputusan tersebut, dalam Quran juga disebutkan bahwa harus ada hubungan timbal balik antara perempuan dan laki2. Jadi bukan laki-laki yang mendominasi setiap keputusan ...

Jadi ... dari dua hal ini saja (pemimpin yaitu melindungi dan memberi keputusan) >>> otomatis poliandri juga tidak bisa dilakukan ... karena pemimpin itu cuma satu ... tidak mungkin ada lebih dari 1 orang memberi "laporan pertanggung jawaban" bersama2 di akhirat nanti ...

Jadi berkaitan juga dengan pertanyaan saya

dee-nee wrote:
Bold : masa ??? kenapa anda bilang sama2 mampu ??
>>> mampu dalam hal apa ??

1. bila dalam hubungan sex >>> berkaitan dengan perempuan yang hamil 9 bulan, mensturasi 10 hari, menyusui anak 2 tahun >> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

2. bila dalam hubungan hak dan kewajiban >>> suami sebagai pemimpin rumah tangga yang memberi keputusan dalam keluarga >>> darimana logika anda bisa bilang perempuan dan laki2 disebut sama2 mampu berbagi pasangan ??

3. bila dalam hubungan anak >>> ketika si istri hamil dulu deh .... siapa yang harus jadi suami siaga ??

1. Sudah diuraikan : ada faktor2 psikologis, dsb yang sudah menjadi kodrat antara perempuan dan laki2.

Artinya: bagaimanapun juga tidak bisa dikatakan baik laki2 dan perempuan sama2 mampu berbagi pasangan ... kemampuan mereka jelas berbeda ... diluar urusan bisa atau tidak ... tapi jelas kemampuan mereka berbeda ...

2. Sudah diuraikan : ada kewajiban dan tanggung jawab yang JUGA BERBEDA antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga >> dan poliandri berbenturan dengan kewajiban dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan tersebut.

3. Seorang bapak wajib menjaga si ibu dan anak .... lalu bapak mana yang harus menjaga si ibu bila tidak diketahui siapa bapaknya ...

tapi point 3 ini okelah .... secara fair bisa saya terima ... artinya siapapun anaknya ... istri dan para suami bertanggung jawab menjaga semua anak mereka. Begitu kan ... tapi bagi saya tidak masuk logika ...

Jadi .... silahkan kasih saya satu kasus poliandri yang tidak harus bertentangan dengan aturan2 yang sudah ditetapkan tersebut.

atau kalau tidak ada ... mungkin anda berpikir aturannya yang salah ... silahkan kalau ada yang ingin anda kritik dari aturan2 yang sudah saya uraikan diatas

mudah2an thread ini bisa benar2 menjadi sebuah diskusi

aliumar wrote:biar fokus tolong beri jawaban to the point atas pertanyaan:

Perbedaan biologis apakah yg mengakibatkan tidak dibolehkannya poliandri?

perbedaan biologis berkaitan dengan reproduksi

tapi kalau jawaban sesimple ini kemudian LANGSUNG anda ambil dan mengabaikan penjelasan saya diatas

perbedaan biologis berkaitan dengan reproduksi

aliumar wrote:

perbedaan biologis berkaitan dengan reproduksi

lantas dimana letak korelasi yg menghalangi poliandri dgn perbedaan biologis reproduksi?

based nya disitu dulu ... bila kemudian pasangan ini mau berbagi pekerjaan (bapak ikut ngurus anak dan ibu ikut cari makan) ... ini tidak masalah ... tapi pointnya adalah siapa yang bertanggung jawab sudah ditetapkan.

aliumar wrote:

tapi kalau jawaban sesimple ini kemudian LANGSUNG anda ambil dan mengabaikan penjelasan saya diatas

tenang aja....saya akan mengupas jawaban anda step by step koq lewat pertanyaan2 selanjutnya....jadi biar tetap terarah, terfokus, dan tidak OOT.

aliumar wrote:

perbedaan biologis berkaitan dengan reproduksi

Apakah perbedaan biologis yg berkaitan dgn reproduksi tsb berkaitan dgn perbedaan gender (dalam artian perbedaan organ reproduksi antara gender pria dan wanita)?
Just Yes or No answer please....

ya makanya saya tulis ... poli2an ini kan hubungannya dengan pernikahan
pernikahan berkaitan dengan membangun keluarga .... keluarga berkaitan dengan keturunan ... keluarga juga berkaitan dengan tanggung jawab

tanggung jawab mengurus anak ada pada ibu
tanggung jawab mencari nafkah ada pada bapak

tanggung jawab sebagai pemimpin ada pada bapak/suami

underline : No

- Ketika manusia tidak punya kemampuan untuk melakukan sesuatu (katakanlah terbang seperti superman) >>> maka dia memang tidak punya hak asasi untuk melakukan itu (terbang)

aliumar wrote:

ya makanya saya tulis ... poli2an ini kan hubungannya dengan pernikahan
pernikahan berkaitan dengan membangun keluarga .... keluarga berkaitan dengan keturunan ... keluarga juga berkaitan dengan tanggung jawab

tanggung jawab mengurus anak ada pada ibu
tanggung jawab mencari nafkah ada pada bapak

tanggung jawab sebagai pemimpin ada pada bapak/suami

Apakah perihal tanggung jawab kepemimpinan ini berkaitan dgn gender (dalam artian krn laki--->maka jadi pemimpin atas yg perempuan)?

Once again, just Yes or No answer please.

Lalu soal kepemimpinan .... pemimpin disini artinya individu tersebut yang SEPENUH nya bertanggung jawab akan semua urusan dalam rumah tangga. Jadi segala urusan untuk mencapai SMR ini ada 1 orang yang ibaratnya kasih "laporan" di akhirat nanti.

"Aturan bahwa laki-laki yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga" >> pemimpin disini artinya antara lain :

- laki-laki yang harus bertanggung jawab dalam menjaga, melindungi, merawat, kelangsungan rumah tangganya >> ingat: pertanggung jawaban ini juga bagian dari iman mereka sebagai muslim .. urusannya pahala dan dosa (akhirat)

- laki-laki yang memberi keputusan final dalam rumah tangga, bagaimana proses terjadinya keputusan tersebut, dalam Quran juga disebutkan bahwa harus ada hubungan timbal balik antara perempuan dan laki2. Jadi bukan laki-laki yang mendominasi setiap keputusan ...

aliumar wrote:

underline : No

jika jawabannya: "No", lantas perbedaan biologis reproduksi apa yg dimaksud ?

wiki wrote:Gender (pengucapan bahasa Indonesia: [gènder]) atau sering juga disalahejakan jender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai "seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat."

Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah gender (alternatif lain adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina) dalam sejumlah bahasa. Banyak bahasa yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal kata benda "maskulin" dan "feminin" (beberapa juga mengenal kata benda "netral").

gayatri wrote:

- Ketika manusia tidak punya kemampuan untuk melakukan sesuatu (katakanlah terbang seperti superman) >>> maka dia memang tidak punya hak asasi untuk melakukan itu (terbang)

tidak.
terbang itu suatu kemampuan.bukan HAK.

pertanyaan yg salah,tidak bisa dijawab dgn benar.

contohnya kayak gini..silakan anda jawab dgn benar..

1.berapa kg kah beratnya, jarak antara bandung dan jakarta?
2.berapa jauhkah berat 1 ton emas?

sudah dibilang HAK azasi seseorg tidak bisa dihubungkan dgn apa yg tdk mampu org tsb lakukan.

- Ketika manusia tidak punya kemampuan untuk melakukan sesuatu (katakanlah terbang seperti superman) >>> maka dia memang tidak punya hak asasi untuk melakukan itu (terbang)
- Tapi BILA (dimasa depan) manusia sudah punya kemampuan untuk itu (terbang) >>> maka dia menjadi punya hak asasi untuk melakukan itu (terbang)

Artinya :
tidak punya kemampuan >>> tidak punya hak asasi
punya kemampuan >>> punya hak asasi

begitu maksudnya ??