Benarkah Quran tidak berubah??

by **ramayana** Tue Jul 02, 2013 11:10 pm

First topic message reminder :

Sebenarnya ane males ngurusi ini. Tapi krn banyak muslim yang bilang kitab Quran pasti terjamin keaslian dan keotentikannya.. ya udahlah ane kasih bahan. Ini juga buat kalian tau sejarah kitab ente ente sekalian..

bukan hanya masalah pembakaran quran versi selain mushaf usman.. tetapi juga krn adanya pembakaran mushaf hafsah yg di jadikan referensi mushaf usman.

ini beberapa link yg perlu di baca.

After that, ‘Uthman returned Hafsa’s copy to her, and she kept it until the days of the rule of Marwan b. al-Hakam.[35] After her death, Marwan asked ‘Abd Allah b. ‘Umar (Hafsa’s brother) to send him the copy.[36] ‘Abd Allah b. ‘Umar sent it to Marwan, who burned it, “fearing something might be different from what ‘Uthman copied.”

http://www.thequran.com/ArticleComments/Details/163

versi mantan muslim (edit) masih sopan ya nulisnya.. “fearing something might be different from what ‘Uthman copied.” di kasih tanda petik!! hehehehehe..

yang lain..

Ibn Hajar says:

"Abu `Ubayd [a tashif for Abu `Ubayda al-Qasim ibn Sallam as proven below] and Ibn Abi Dawud [in Kitab al-Masahif] added: with a chain from Shu`ayb, from Ibn Shihab who said: Salim ibn `Abd Allah ibn `Umar told me:

"'Marwan used to send courier to Hafsa - meaning, when he was governor of al-Madina on behalf of Mu`awiya - asking her for the folios from which the Qur'an had been copied [kutiba minha] but she would refuse to give them to him.' Salim continued: 'When Hafsa died and we returned from her burial, Marwan sent an imperative request to `Abd Allah ibn `Umar for those folios to be sent to him, whereupon `Abd Allah ibn `Umar sent them to him. Then Marwan gave an order so they were ripped up (fashuqqiqat). He said: 'I only did this because I feared that after the passing of time, some doubter might foster doubt with regard to those folios.'

"The wording in Abu `Ubayda's narration has: 'so they were torn up' (famuzziqat). Abu `Ubayd [sic] said: 'It is unheard of that Marwan tore up the folios except in this narration.' I say: Ibn Abi Dawud narrated it with a chain from Yunus ibn Yazid, from Ibn Shihab, in a similar wording which has:

"'When Marwan was governor of Madina he sent courier to Hafsa asking her for the folios but she refused him access to them.' He [Ibn Shihab al-Zuhri] said: 'Salim ibn `Abd Allah [ibn `Umar] narrated to me saying: "When Hafsa died..."' and he narrated it [as above] and said in it: 'So he had them ripped up and burnt' (fashaqqaqaha wa harraqaha).

"And this addition also came up in the narration of `Umara ibn Ghuzayya, also an abridged one, but he, also made it part of the narration of Zayd ibn Thabit who said in it: 'So he had it washed out thoroughly (faghassalaha ghaslan)'.... And all this can be reconciled by saying that this was done with all the folios - renting, them washing out, then burning - and it is possible that the word [harraqaha] be read 'kharraqaha' (he had them rent) so that he has them first torn up then washed out, and Allah knows best."

These Suhuf were of course the Mushaf of Abu Bakr (RA) kept by `Umar, then kept by his daughter Hafsa the Mother of the Believers, wAllahu a`lam.

http://www.livingislam.org/fiqhi/fiqha_e27.html

kalau versi web "sebelah" malah lebih "ganas".

This copy of the Quran, was the only copy made after Muhammad's own copy. It is from that copy that Uthman, the third Khalifa, made other copies to distribute to different regions of the Islamic Empire. Uthman returned Hafsa's copy of the Quran to her. Her copy however was later burned by Marwan b. Hakam (d.65/684). Burning of Hafsa's copy was the last chapter in covering up the addition of two false verses in sura 9 as later discovered.

http://www.ummah.com/forum/showthread.php?66079-Is-the-quran-preserved

jadi.. yang dijadikan referensi di bakar krn "takut" berbeda ama yang hasil salinan.. terus bisakah kalian bilang kitab kalian benar?

silahkan di pikir.

NB!! ini kita belum bicara tentang perbandingan jaman Mohamad hidup dan jaman abu bakar lho ya...

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 11, 2013 11:29 am

Ibnu Sabil wrote:
Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat Al Quran itu, Zaid bekerja dengan amat teliti dan cermat. Walaupun ia hafal Al Quran seluruhnya, tetapi untuk keperluan pengumpulan Al Quran yang sangat penting bagi umat Islam, ia masih memandang perlu untuk mencocokkan hafalannya dengan catatan para sahabat lain dengan dihadiri oleh dua orang saksi.

hafalan si zaid, sama/tidak dengan yang tertulis qoran asli yang dibakar itu??

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 11, 2013 11:33 am

Jagona wrote:
jaya wrote:Kalau demikian, mengapa poligami logis dan poliandri tidak?
untuk poliandri ;
1. tidak ada petunjuk dalam alquran.
2. menganalogikan dengan poligami ...... di dunia ini tidak ada duda yang beranak yatim.
3. gak logis dong "salome"

1. lupa ksih petunjuk ya?
2. ada janda beranakm yatim, pasti ada duda beranak piatu
3. berarti 'sathungme' juga gak logis (satu penthung rame-rame)

by **Ibnu Sabil** Mon Nov 11, 2013 11:37 am

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat Al Quran itu, Zaid bekerja dengan amat teliti dan cermat. Walaupun ia hafal Al Quran seluruhnya, tetapi untuk keperluan pengumpulan Al Quran yang sangat penting bagi umat Islam, ia masih memandang perlu untuk mencocokkan hafalannya dengan catatan para sahabat lain dengan dihadiri oleh dua orang saksi.
hafalan si zaid, sama/tidak dengan yang tertulis qoran asli yang dibakar itu??

Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 11, 2013 11:43 am

Ibnu Sabil wrote:Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.

tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??

by **mystery** Mon Nov 11, 2013 12:25 pm

aliumar wrote:
bukannya sudah cukup menjawab?membenarkan apa yg sebelumnya (kitab" terdahulu)? berarti ada apa dengan kitab" terdahulu kok dibenarkan??
silahkan cek kata yg digunakan dlm bhs aslinya yaitu: "muşaddiqāan", apakah arti "membenarkan" tsb maksudnya:

a) to correct, to repair

ataukah

b) to confirm, to verifying

Confirming dalam terjemahan bhs inggris, terus kenapa? anda mau mlintir arti dari مُصَدِّقًا?

by **mystery** Mon Nov 11, 2013 12:34 pm

SEGOROWEDI wrote:
sekali lagi pertanyaannya:
mampu menjaga/tidak??

sekali lagi ,bukannya sudah ditegaskan dalam surat Al Maidah : 48?

by **Ibnu Sabil** Mon Nov 11, 2013 4:21 pm

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.
tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??

Lha....kan pembakarannya dilakukan setelah mushaf yang dibuat selesai.
Logikanya jika ada penyamaan qira'at, tanda baca diperjelas menjadi mudah untuk membacanya.

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 11, 2013 4:23 pm

mystery wrote:
SEGOROWEDI wrote:
sekali lagi pertanyaannya:
mampu menjaga/tidak??

sekali lagi ,bukannya sudah ditegaskan dalam surat Al Maidah : 48?

yang ditanya: penjagaan atas kitab-kitabnya terdahulu
mampu/tidak?

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 11, 2013 4:26 pm

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.
tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??
Lha....kan pembakarannya dilakukan setelah mushaf yang dibuat selesai.
Logikanya jika ada penyamaan qira'at, tanda baca diperjelas menjadi mudah untuk membacanya.

trus..
untuk menguji sama dengan aslinya yang dibakar gimana??
kalau hanya soal tanda baca aja (katanya tadi beda dialek?), kenapa mesti aslinya dibakar??
tindakan amat sangat bodoh bin ceroboh sekali..

by **Ibnu Sabil** Mon Nov 11, 2013 5:43 pm

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.
tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??
Lha....kan pembakarannya dilakukan setelah mushaf yang dibuat selesai.
Logikanya jika ada penyamaan qira'at, tanda baca diperjelas menjadi mudah untuk membacanya.
trus..
untuk menguji sama dengan aslinya yang dibakar gimana??
kalau hanya soal tanda baca aja (katanya tadi beda dialek?), kenapa mesti aslinya dibakar??
tindakan amat sangat bodoh bin ceroboh sekali..

Saya bicara setelah selesai di rumuskan mushaf, baru ada pembakaran.
Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zamankenapa nggak wed....

by **mystery** Mon Nov 11, 2013 5:46 pm

mana mau wedi mikir sampe segitu?? gak nyampelah, wong isinya cuman kasih fitnah, kasih hujatan, kasih kebencian.

by **jaya** Mon Nov 11, 2013 6:46 pm

Benarkah al quran tidak berubah? Berubah donk.....dimakan kambing, dihapal sampai lupa ayat rajam, dan akhirnya dipermak sana sini. Itulah yg tidak berubah menurut muslim.

by **aliumar** Mon Nov 11, 2013 7:13 pm

Confirming dalam terjemahan bhs inggris, terus kenapa?

nah berarti mksd "membenarkan" bukan "mengkoreksi/memperbaiki". Artinya kitab sblmnya blm ada salahnya dong.
Jadi atas pertanyaan kamu sebelumnya:
ada apa dengan kitab" terdahulu kok dibenarkan?
jawab: tidak ada apa2 yg perlu utk dikoreksi/diperbaiki pada kitab2 sebelumnya.
Yg ada malahan kebenaran yg dikonfirmasi oleh quran.

by **aliumar** Mon Nov 11, 2013 7:29 pm

Walaupun ia hafal Al Quran seluruhnya, tetapi untuk keperluan pengumpulan Al Quran yang sangat penting bagi umat Islam, ia masih memandang perlu untuk mencocokkan hafalannya dengan catatan para sahabat lain dengan dihadiri oleh dua orang saksi.

apa perlunya lagi ?
itu sebenarnya menunjukan kalau ia sendiri masih ga 100% yakin.

Dan ia menyadari bahwa metode hafalan (yg suka dibangga2kan muslim tsb) bukan lah metode yg bisa dijadikan sandaran. Ia menyadari bahwa ternyata metode "hitam di atas putih" (salinan), masih merupakan metode terbaik.

Dan dlm memvalidasi ayat2 quran, metode yg dipake yg mana?pilih:
a) hafalan dinilai oleh salinan,
ataukah
b) salinan dinilai oleh hafalan?

muslim selalu kebingungan menentukannya.

by **mystery** Mon Nov 11, 2013 7:40 pm

aliumar wrote:
Confirming dalam terjemahan bhs inggris, terus kenapa?
nah berarti mksd "membenarkan" bukan "mengkoreksi/memperbaiki". Artinya kitab sblmnya blm ada salahnya dong.
Jadi atas pertanyaan kamu sebelumnya:
ada apa dengan kitab" terdahulu kok dibenarkan?
jawab: tidak ada apa2 yg perlu utk dikoreksi/diperbaiki pada kitab2 sebelumnya.
Yg ada malahan kebenaran yg dikonfirmasi oleh quran.

hebat ya anda dalam menafsirkan.
membenarkan ialah membuat supaya benar, meluruskan, memperbaiki juga bisa
masalah tafsir Al Quran (arab) saya serahkan kepada pendekar" nahwu sharaf
ayat tambahan, (Al Baqarah:79)
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

by **Ibnu Sabil** Mon Nov 11, 2013 9:21 pm

jaya wrote:Benarkah al quran tidak berubah? Berubah donk.....dimakan kambing, dihapal sampai lupa ayat rajam, dan akhirnya dipermak sana sini. Itulah yg tidak berubah menurut muslim.

Bangun mas......tutup mata terus...kemana aja nih cheerleader....wkwkwkwk

by **aliumar** Tue Nov 12, 2013 12:57 am

hebat ya anda dalam menafsirkan.
membenarkan ialah membuat supaya benar, meluruskan, memperbaiki juga bisa

lha kemaren kan saya tanya:
kata yg digunakan dlm bhs aslinya yaitu: "muşaddiqāan", Nah Apakah arti "membenarkan"("muşaddiqāan") tsb :

a) to correct, to repair

ataukah

b) to confirm, to verifying

Kamu telah menjawab sbg : Confirming (to confirm)---option b.

Koq sekarang kamu bisa2 nya bilang: sbg meluruskan/memperbaiki?

Pelajari kembali kata asli Arab yg digunakannya utk kata "membenarkan", yaitu kata: "muşaddiqāan" !!!
Apakah artinya to repair (memperbaiki) ataukah to confirm ?
Jgn terpengaruh adanya ambiguitas pada terjemahan bhs indonesianya utk kata: "membenarkan". Kembali ke bhs asli arabnya!!

Ini spt kasus: Brown.
Diterjemahkan ke bhs Indonesia: cokelat.
kata coklat punya ambguitas.
Nah apakah "brown" tsb artinya: "warna coklat" ataukah "makanan coklat"?
Jgn terpengaruh adanya ambiguitas pada terjemahan bhs indonesianya Kembali ke bhs aslinya utk mengetahui mksd arti sebenarnya, yaitu "brown" artinya warna coklat bukan makanan coklat.

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 12, 2013 7:43 am

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:Ya...isinya sama , yang beda hanya cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda.
tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??
Lha....kan pembakarannya dilakukan setelah mushaf yang dibuat selesai.
Logikanya jika ada penyamaan qira'at, tanda baca diperjelas menjadi mudah untuk membacanya.
trus..
untuk menguji sama dengan aslinya yang dibakar gimana??
kalau hanya soal tanda baca aja (katanya tadi beda dialek?), kenapa mesti aslinya dibakar??
tindakan amat sangat bodoh bin ceroboh sekali..
Saya bicara setelah selesai di rumuskan mushaf, baru ada pembakaran.
Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zamankenapa nggak wed....

mempersatukan apanya, lha wong katanmu cuman ngasih tanda baca???
kalau cuman ngasih tanda baca, kenapa aslinya dibakar???
kita tahu darimana sekarang kalau bikinan usman yang bertanda-baca itu sama dengan aslinya??

perselisihan apanya kalau hanya soal dialek???
kalau hanya tanpa tanda baca????
lebay ah..

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 12, 2013 7:45 am

mystery wrote:mana mau wedi mikir sampe segitu?? gak nyampelah, wong isinya cuman kasih fitnah, kasih hujatan, kasih kebencian.

ayo berpikir!

by **Ibnu Sabil** Tue Nov 12, 2013 7:59 am

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:tahu sama darimana? wong sudah dibakar jadi abu..
lagian kok bodoh banget, hanya beda dialek kok dibakari
emang musaf hafsa dialek apa??
Lha....kan pembakarannya dilakukan setelah mushaf yang dibuat selesai.
Logikanya jika ada penyamaan qira'at, tanda baca diperjelas menjadi mudah untuk membacanya.
trus..
untuk menguji sama dengan aslinya yang dibakar gimana??
kalau hanya soal tanda baca aja (katanya tadi beda dialek?), kenapa mesti aslinya dibakar??
tindakan amat sangat bodoh bin ceroboh sekali..
Saya bicara setelah selesai di rumuskan mushaf, baru ada pembakaran.
Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zamankenapa nggak wed....
mempersatukan apanya, lha wong katanmu cuman ngasih tanda baca???
kalau cuman ngasih tanda baca, kenapa aslinya dibakar???
kita tahu darimana sekarang kalau bikinan usman yang bertanda-baca itu sama dengan aslinya??

perselisihan apanya kalau hanya soal dialek???
kalau hanya tanpa tanda baca????
lebay ah..

Lha kamu sendiri yang minta penjelasan dan minta dikasih tahu...mau percaya atau tidak...masalah buat gua.
Emangnya kamu punya kepentingan untuk tahu gitu...? Apa gak lebih pantas jika kalian pelajari dan cari tahu apakah injil yang kamu pegang asli ape kagak? Gitu aja koq repot
Gak kebalik tuh wed...bukannya kalian kristen yang sering lebay...

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 12, 2013 8:04 am

jadi gimana bil..
alasan usman membakari qoran asli apa:
- tidak/belum ada tanda baca?
- beda dialek?

apakah bukan tindakan lebay bin bodoh kalau..
- hanya karena tak ada tanda baca lalu dibakar?
- dialek kan soal lisan, kenapa teksnya yang dibakar?

dan jangan OOT!

by **Ibnu Sabil** Tue Nov 12, 2013 8:15 am

SEGOROWEDI wrote:

jadi gimana bil..
alasan usman membakari qoran asli apa:
- tidak/belum ada tanda baca?
- beda dialek?

apakah bukan tindakan lebay bin bodoh kalau..
- hanya karena tak ada tanda baca lalu dibakar?
- dialek kan soal lisan, kenapa teksnya yang dibakar?

dan jangan OOT!

Kurang jelas atau gak dibaca ya wed..

[mention][/mention] wrote:Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zaman

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 12, 2013 8:19 am

Ibnu Sabil wrote:Kurang jelas atau gak dibaca ya wed..
Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zaman

apa hubungannya dengan persatuan, fitnah, dan perselisihan?
kalau cuman soal tanda baca? kalau cuman soal dealek? (mana alasan yang bener?)..
padahal malah ditambah-tambahi tanda baca..
apa pula hubungannya dengan penyimpangan??

by **Ibnu Sabil** Tue Nov 12, 2013 9:08 am

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:Kurang jelas atau gak dibaca ya wed..
Jika pembakaran itu ditujukan untuk mempersatukan kaum muslimin dan menghindarkan timbulnya fitnah dan mengikis sumber perselisihan serta menjaga isi Qur'an dari penambahan dan penyimpangan sepanjang zaman
apa hubungannya dengan persatuan, fitnah, dan perselisihan?
kalau cuman soal tanda baca? kalau cuman soal dealek? (mana alasan yang bener?)..
padahal malah ditambah-tambahi tanda baca..
apa pula hubungannya dengan penyimpangan??

Jelaslah orang bodohpun tahu jika itu berhubungan malah sangat erat.
Jika tanda baca, dialek dibuat baku supaya tidak ada lagi yang gontok-gontokan ...owh saya yang terbagus. Jadi dasar dibuat satu jelas dengan alasan kesukuan dan perbedaan bisa diarahkan kesatu arah. Makna dari qiraat dan tanda baca untuk memperjelas. Yah faktanya dari mushaf utsmani hingga sekarang isi qur'an tetap sama tdk ada perubahan apapun.

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 12, 2013 9:21 am

Ibnu Sabil wrote:Jelaslah orang bodohpun tahu jika itu berhubungan malah sangat erat.
Jika tanda baca, dialek dibuat baku supaya tidak ada lagi yang gontok-gontokan ...owh saya yang terbagus. Jadi dasar dibuat satu jelas dengan alasan kesukuan dan perbedaan bisa diarahkan kesatu arah. Makna dari qiraat dan tanda baca untuk memperjelas. Yah faktanya dari mushaf utsmani hingga sekarang isi qur'an tetap sama tdk ada perubahan apapun.

mosok soal dialek aja bikin gontok-gontokan
semakin lebay aja kamu..
silakan aja dari gundul dipoles dengan tanda baca..
tapi kalau lalu aslinya malah dibakar, itu tindakan amat bodoh dan ceroboh..
yang sama musaf usman, tapi masalahnya: samakah musaf usman dengan musaf aslinya???

by Sponsored content

Benarkah Quran tidak berubah??

Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??

Re: Benarkah Quran tidak berubah??