Dampak Demokrasi, Maka Umat Terpecah, Kecil, Lemah, Berkelompok dan Rapuh

First topic message reminder :

http://www.eramuslim.com/editorial/dampak-demokrasi-maka-umat-terpecah-kecil-lemah-berkelompok-dan-rapuh.htm#.UabacdgrPFw

Segala sesuatu ada pusatnya, manusia ada pusatnya yang disebut pusar, begitupun dunia inipun ada pusatnya, dunia ini bila ditinjau dari sisi geografis dan dan konflik dunia hingga kini , terlihat jelas dunia ini berpusat di timur tengah, disanapun banyak para nabi lahir , berjuang disana dan wafatpun di sana , sebutlah sejumlah nabi dan termasuk Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad…lahir disana…

Perjalanan dunia, banyak tahapannya dan sejarah mencatat didunia ini pernah ada kekuatan imperium Persia dari wilayah timur, sebuah kekuatan yang mencakup wilayah sepanjang wilayah lebih dari 7 juta KM, dan dibagian barat ada imperium romawi yang menguasai 5 juta KM lebih…pada saat itu apalah artinya wilayah Arab? Wilayah yang terjajah sebagian oleh Romawi dan sebagian oleh Persia, dan pertempuran Persia dan Romawi pun berada di wilayah pusat dunia, yaitu wilayah Arab.

Bayangkan pada saat dua kekuatan itu sangat berkuasa, Muhammad Rasulullullah saat itu tidaklah bisa dikatakan sebagai kekuatan apa pun…tapi beliau SAW sudah mampu untuk mengirimkan surat kepada para adikuasa tersebut untuk diajak kepada Islam, bila mereka menganut Islam maka akan selamat. Surat yang inti sebenarnya sebenarnya bukanlah surat sekedar ajakan tetapi cenderung surat itu adalah surat ancaman …surat yang dilakukan oleh sebuah daulah yang belum bisa dibilang apa tapi sudah memberikan ancaman kepada adikuasa ,

Apa rahasianya?
Rahasianya adalah, Islam itu harus ada 3 pilar pembangunan karakter, pilar tersebut adalah Kekuatan Pribadi, Kekuatan Masyarakat dan Kekuatan Daulah!

Pilar pertama , Kekuatan pribadi, umat muslim harus menjadikan islam hadir secara penuh di jiwanya, setiap melakukan apapun sejak dari masuk ke kamar kecil, makan, dan apapun aplikasi kehidupan dilakukan dengan cara Islam.

Kumpulan pribadi pribadi ini berkumpul dalam masyarakat yang berjamaah, maka kekuatan jamaah itu pun muncul , jamaah ataupun bermasyarakat ini menjadi Pilar Kedua, karena Allah bersama dengan jamaah. Maka Allah berikan karunia , dan dimunculkanlah orang orang hebat dari Islam yang tentunya berasal juga dari jamaah yang kuat. Dengan jamaah dan masyarakat yang kuat maka akan terdorong keinginan jamaah tersebut untuk lebih tampil dan membentuk kekuatan daulah yang berdasarkan aturan syariah Islam, meninggikan kalimat Allah dan Islam, kekuatan daulah inilah yang menjadi Pilar Ketiga yang akan menjaga kepentingan Islam, dan sebaliknya Islam juga akan menjaga daulah. Beliau mensitir ucapan Usman Bin Affan bahwa kekuasaan dan Islam adalah dua sisi yang saling melengkapi, maka dengan kekuasaanlah dakwah Islam akan terjaga, dan dengan Islam juga Daulah terpelihara.

Islam butuh kekuasaan, tapi untuk meraih kekuasaan , bukanlah seperti cara politik yang terjadi saat ini, arena politik saat ini adalah berkiblat dari politik Machiavelli, politik sebagai alat untuk meraih kekuasaan dengan segala cara, yang diterapkan seperti yang kita kenal sekarang yaitu Demokrasi , asal demokrasi bukanlah dari Islam, dan bukan cara Islam , bagaimana demokrasi memutuskan dan menentukan yang benar kalau kebenaran itu berdasarkan suara terbanyak? , Demokrasi hanya bisa memecah belahkan umat dengan berbagai kelompok yang tidak jelas dasar utamanya, karena mereka hanya memikirkan kebenaran atas apa yang jadi pendapatnya atau golongannya.

Ketahuilah yang benar itu berasal dari Allah, dan bukan suara makhluk terbanyak. walau kita sepakat harus menerapkan ukhuwah bagi para kelompok yang mengambil jalan itu, bila ijtihad mereka itu sepanjang ada Nash yang jelas yang mendasari, kita harus bertoleransi, dan tetap membina ukhuwah dengan mereka, karena perpecahan umat jauh lebih buruk daripada persoalan penyimpangan syariah saat ini.

Yang perlu disadari, setiap akar akan membentuk batang dan ranting, kemudian akan mengeluarkan bentuk hasil buahnya…, Allahu berikan Islam sebagai akar gerakan kepada umatnya , maka akan timbul harmonisasi akan gerakan ibadah dan membentuk akhlak Islam yang luar biasa bagi penganutnya, maka hasilnya pun akan luar biasa, gerakan harmoni itu akan memproduksi banyak karakter individu ‘hebat’ dan masyarakat yang ‘hebat’ pula yang tampil di muka bumi ini, dan Allah buktikan untuk berikan amanatNya untuk kekuasaan dimuka bumi. Ciri gerakan ini, berawal dari umat yang kecil dan lemah , terus berkembang dan terus membesar dan menyebar semakin besar dan semakin kuat.

Sedangkan bila hamba Allah menggunakan sistem yang lain (buatan manusia) sebagai pegangan gerakan hidupnya, maka ia juga menawarkan akar atau landasan bergerak dengan segala aturannya, dan bila umat Islam memakai sistem buatan manusia itu menjadi panduannya, maka lihatlah apa yang kita saksikan saat ini…kekuatan umat Islam yang tadinya besar, semakin turun, semakin kecil, semakin terpecah, semakin ribut satu sama lainnya, akhirnya terpecah menjadi beberapa kelompok yang ukhuwahnya semakin rusak dan rapuh… akhirnya gerakan umat Islam yang ada tidak mampu lagi menjadi panutan bagi umatnya sendiri. Wallahu Alam

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
wong gak disuruh musyawarah untuk milih gubernur/walikota/bupati kok
tapi untuk mengawasi kinerja
itu musyawarah kebablasen

Lah Sukarno dipilih MPR ... Soeharto dipilih DPR ... ga ada waktu itu rakyat pemilu milih presiden ... yang ada rakyat milih wakil

cat: ini artinya bukan saya berpihak pada pilkada DPR nya KMP loh ya

justeru itu..
sudah direformasi

kenapa harus direformasi ??

rakyat menghendakinya

SEGOROWEDI wrote:rakyat menghendakinya

ya makanya ... rakyat jaman reformasi menghendaki untuk milih presidennya sendiri
rakyat jaman orla masih oke2 aja bila presidennya dipilih MPR
rakyat jaman orba tanpa daya >>> makanya dibilang bodo n mata duitan sama arb

apapun itu ... tergantung rakyatnya kan ... tapi mau langsung atau DPRD tetep sesuai sila 4 toh ... asal moralnya beres
ARB kan ngomong gitu karena yang dia tau orang2 yang milih dia memang mental orba semua >>> ya bener2 aja kan dia bilang gitu ... wong faktanya golkar menang no 2 kok

lha atret ke pilkada dprd kan kemauan elite sakit hati karena pilpres..
bukan kemauan rakyat

SEGOROWEDI wrote:
lha atret ke pilkada dprd kan kemauan elite sakit hati karena pilpres..
bukan kemauan rakyat

lah nyatanya ada yang hooh2 aja kok sama UU pilkada dprd
tuh ada artikel yang saya tulis di "prahara pilkada langsung"

blum tentu KMP ga punya pendukung

mulainya kan dari elitenya, bukan dari pendukungnya..
namanya juga pendukung modalnya ya hooh

dan jangan dikira 47% tanpa kecurangan..
dan dari jumlah itu masih HOOH ketika haknya milih pemimpin dirampok

lah makanya .... kalau arb bilang :

"pilkada DPRD adalah yang terbaik bagi bangsa ini ... karena pilkada langsung adalah hasil dari liberalisasi barat ... masyarakat kita masih bodoh dan mudah tegiur uang, mereka tidak bisa dilepas begitu saja oleh karena itu aspirasi mereka masih perlu diwakilkan"

ya benar2 saja ...

1. pilkada DPRD juga akan baik2 aja kalau dprd nya ga korup
2. pilkada langsung memang dari liberalisasi barat
3. rakyat masih bodoh
4. rakyat perlu diwakilkan

point 1 dan 2 benar (tapi dengan catatan ........)
point 3 dan 4 benar (karena faktanya yang milih dia ya yang 3 dan 4 itu)

dee-nee wrote:lah makanya .... kalau arb bilang :

"pilkada DPRD adalah yang terbaik bagi bangsa ini ... karena pilkada langsung adalah hasil dari liberalisasi barat ... masyarakat kita masih bodoh dan mudah tegiur uang, mereka tidak bisa dilepas begitu saja oleh karena itu aspirasi mereka masih perlu diwakilkan"

ya benar2 saja ...

1. pilkada DPRD juga akan baik2 aja kalau dprd nya ga korup
2. pilkada langsung memang dari liberalisasi barat
3. rakyat masih bodoh
4. rakyat perlu diwakilkan

point 1 dan 2 benar (tapi dengan catatan ........)
point 3 dan 4 benar (karena faktanya yang milih dia ya yang 3 dan 4 itu)

jadi..
amu mengamini tuduhan si cakil itu?
bahwa kamu memang bodoh dan mudah tergiur uang..
karena kamu bodoh dan mudah tergiur uang maka dia berhak merampas hak-mu memilih pemimpin
gitu??

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:lah makanya .... kalau arb bilang :

"pilkada DPRD adalah yang terbaik bagi bangsa ini ... karena pilkada langsung adalah hasil dari liberalisasi barat ... masyarakat kita masih bodoh dan mudah tegiur uang, mereka tidak bisa dilepas begitu saja oleh karena itu aspirasi mereka masih perlu diwakilkan"

ya benar2 saja ...

1. pilkada DPRD juga akan baik2 aja kalau dprd nya ga korup
2. pilkada langsung memang dari liberalisasi barat
3. rakyat masih bodoh
4. rakyat perlu diwakilkan

point 1 dan 2 benar (tapi dengan catatan ........)
point 3 dan 4 benar (karena faktanya yang milih dia ya yang 3 dan 4 itu)

jadi..
amu mengamini tuduhan si cakil itu?
bahwa kamu memang bodoh dan mudah tergiur uang..
karena kamu bodoh dan mudah tergiur uang maka dia berhak merampas hak-mu memilih pemimpin
gitu??

bukan ....
saya bilang apa yang disebut arb benar karena faktanya memang ada rakyat yang begitu
emang rakyat cara berpikirnya sama semua ??

makanya saya bilang ....

Dengan masuknya golkar sebagai pemenang kedua dalam pileg (misalnya) ... mungkin karena para pemilih memang lebih fokus pada hal2 seperti bold merah dan terlalu gengsi untuk mengakui bahwa yang bold biru juga benar

maksudnya ... yang milih dia mungkin cuma fokus ngurusin kalimat2 tentang liberalisme nya ini ... "Ohhh menurut arb pilsung itu hasil liberalisme, ga cocok dengan budaya kita, say no to liberalisme, say no to antek asing ... kita pancasila bukan liberal .... ayo dukung arb, dst dst"

sementara kalimat arb tentang rakyat yang masih bodoh .... mereka gengsi bahwa sebetulnya mereka bagian dari yang disebut arb ini .... mereka ga sadar bahwa mungkin mereka memang sudah dibodoh2i arb ... sudah dibeli suaranya ... sudah dimanfaatkan buat ngambil kekuasaan ... dsb

jadi ... balik ke apa yang terjadi di sidang kemaren .... kalau liat faktanya bahwa arb memang berhasil menguasai parlemen ... ya mau gimana ... kalimat dia memang benar

coba kalau kalimat dia salah (terutama tentang rakyat yang bs dibeli dsb) ... mungkin arb atau golkar ga akan no 2 di pileg

gitu looohhh

benar disini maksudnya benar dilihat dari faktanya ....
bukan benar karena saya setuju dengan pendapat dia ....

si cakil jelas nuduh sembarangan..
'bodoh' diukur dari parameter apa? sebab ini soal memilih pemimpin bagi dirinya..
soal tergiur uang juga belum tentu..
justeru mereka pintar, uang diterima tapi belum tentu dipilih..

liberal?
trus mereka milih langsung dpr/d berarti liberal gitu???
kenapa milih langsung dpr/d tidak dianggap liberal tapi milih langsung gubernur/bupati jadi dituduh liberal???

antek asing??
GAK NYAMBUNG

SEGOROWEDI wrote:si cakil jelas nuduh sembarangan..
'bodoh' diukur dari parameter apa? sebab ini soal memilih pemimpin bagi dirinya..
soal tergiur uang juga belum tentu..
justeru mereka pintar, uang diterima tapi belum tentu dipilih..

dari parameter adanya fakta manusia2 yang bisa dibayar ... makanya golkar no 2
ya mungkin dia tau ... kalau dia jual dirinya sebagai presiden ga akan laku
tapi kalau jual pake nama golkar masih laku ....
faktanya golkar bisa bayar dan akhirnya dipilih

SEGOROWEDI wrote:liberal?
trus mereka milih langsung dpr/d berarti liberal gitu???
kenapa milih langsung dpr/d tidak dianggap liberal tapi milih langsung gubernur/bupati jadi dituduh liberal???

maksudnya ... sistem pemilihan presiden secara langsung ini loh .... itu memang awalnya dari Eropa
dari yang sistem dengan perwakilan (melalui parlemen) lalu menjadi presidensial (langsung) >> awalnya muncul di Eropa

SEGOROWEDI wrote:
antek asing??
GAK NYAMBUNG

buktinya ada yang percaya tuh

- berapa ekor yang bisa dibayar?
kalau bayaran diterima tapi pilih yang lain, siapa yang bodo??
kenapa si pembayar malah kamu beri hak merampas hakmu memilih pemimpinmu????

- dari dulu pilih lurah desa sudah langsung kok..
gak usah bawa-bawa liberal dah..

- percaya apa???
antek asing dengan pilkada itu apa hubungannya..

Gampang banget kalo mau ngompor2in rakyat pake kata sakti “antek asing” …. Nih uraian lain yang pernah disebut pendukung KMP

Sistem presidensial disahkan mega karena waktu itu mega dapat tekanan dari IMF. Begitu tergantungnya mega dengan dana IMF maka dia langsung menyetujui system tersebut yang pada dasarnya sangat tidak sesuai dengan adab dan budaya bangsa kita serta pancasila dan UUD 45

Justru orang2 yang mendukung pilkada langsung adalah mereka yang sudah dipengaruhi budaya liberal tanpa mempedulikan karakter bangsa yang lebih mengutamakan musyawarah mufakat

Maka jelaslah siapa yang antek asing disini … bla bla bla …. KIH lagi kan ujung2nya

yang ngesahkan kan dpr juga..

dee-nee wrote:Justru orang2 yang mendukung pilkada langsung adalah mereka yang sudah dipengaruhi budaya liberal tanpa mempedulikan karakter bangsa yang lebih mengutamakan musyawarah mufakat

Maka jelaslah siapa yang antek asing disini … bla bla bla …. KIH lagi kan ujung2nya  

kan justeru idolmu si cakil dan anteknya..
yang hobi votang-voting kemarin
karena merasa menang jumlah

SEGOROWEDI wrote:
- berapa ekor yang bisa dibayar?
kalau bayaran diterima tapi pilih yang lain, siapa yang bodo??
kenapa si pembayar malah kamu beri hak merampas hakmu memilih pemimpinmu????

kok jadi marah2nya ke saya sih ??
sapa yang ngasih hak ... kan saya udah bilang saya ga setujuuuuuuuuuuuuu
tapi FAKTANYA .... ada rakyat yang setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

artinya kalimat arb benar .... alias terbukti

SEGOROWEDI wrote:- dari dulu pilih lurah desa sudah langsung kok..
gak usah bawa-bawa liberal dah..

ngomongin sistem pemilihan pejabat publik kok jadi larinya ke lurah
faktanya kan dari Sukarno smp Suharto memang pake perwakilan
memang pake sistem parlementer

trus direformasi kan ...
ya sudah saya juga setuju dengan pilkada langsung

SEGOROWEDI wrote:- percaya apa???
antek asing dengan pilkada itu apa hubungannya..

kalo urusan antek asing dsb ... itu kan bisa2an mereka aja
tapi faktanya BANYAK YANG PERCAYA

dohhh .... ribet amat sih ga ngerti2

SEGOROWEDI wrote:
kan justeru idolmu si cakil dan anteknya..
yang hobi votang-voting kemarin
karena merasa menang jumlah

ih si bahlul ...

sapa yang dukung arb n the gank siiiiiiiiiiiiiii

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- berapa ekor yang bisa dibayar?
kalau bayaran diterima tapi pilih yang lain, siapa yang bodo??
kenapa si pembayar malah kamu beri hak merampas hakmu memilih pemimpinmu????

kok jadi marah2nya ke saya sih ??
sapa yang ngasih hak ... kan saya udah bilang saya ga setujuuuuuuuuuuuuu
tapi FAKTANYA .... ada rakyat yang setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

artinya kalimat arb benar .... alias terbukti

SEGOROWEDI wrote:- dari dulu pilih lurah desa sudah langsung kok..
gak usah bawa-bawa liberal dah..

ngomongin sistem pemilihan pejabat publik kok jadi larinya ke lurah
faktanya kan dari Sukarno smp Suharto memang pake perwakilan
memang pake sistem parlementer

trus direformasi kan ...
ya sudah saya juga setuju dengan pilkada langsung

SEGOROWEDI wrote:- percaya apa???
antek asing dengan pilkada itu apa hubungannya..

kalo urusan antek asing dsb ... itu kan bisa2an mereka aja
tapi faktanya BANYAK YANG PERCAYA

dohhh .... ribet amat sih ga ngerti2

- terbukti apanya?
asal mangap nuduh rakyat bodoh dan gampang disuap
terbukti emang kamu bodoh gitu? padahal sebodoh apapun kamu..
(menurutku) tak ada orang yang berhak merampas hak-mu milih pemimpin..

- ya udah..
gak usah bawa-bawa liberal eropa..

- lha semua tuduhan dan ocehan si cakil
kan kamu benerin semua, piye to..

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
kan justeru idolmu si cakil dan anteknya..
yang hobi votang-voting kemarin
karena merasa menang jumlah

ih si bahlul ...

sapa yang dukung arb n the gank siiiiiiiiiiiiiii

kan omongan si cakil kamu benerin semua
dasar bahlulwati..

SEGOROWEDI wrote:
- terbukti apanya?
asal mangap nuduh rakyat bodoh dan gampang disuap
terbukti emang kamu bodoh gitu? padahal sebodoh apapun kamu..
(menurutku) tak ada orang yang berhak merampas hak-mu milih pemimpin..

jiah ... masih jaka sembung

Gini loh mas ....

ARB bilang ... rakyat masih bodoh ... mereka bisa dibayar
faktanya ... waktu pemilu ... golkar memang pake money politik ... golkar memang bayar rakyat dan golkar menang no 2
artinya si rakyat yang milih golkar ini bisa dibeli

jadi rakyat bayaran ini bodoh ga ??

SEGOROWEDI wrote:
- ya udah..
gak usah bawa-bawa liberal eropa..

dari eropa pun ga masalah mas .... saya pribadi juga ga masalah
saya sendiri juga ga bilang pilsung mencederai nilai pancasila bla bla bla

tapi memang nyatanya ... sistem seperti itu diadobsi dari eropa
trus apa masalahnya ??

misalnya .... kalau di jerman mereka mau nerapin siskamling
ya ga masalah juga kan ....

katakanlah ada yang sentimen trus bilang siskamling berasal dari Indonesia ga sesuai dengan nilai2 jerman
ya bener2 aja kan kalimat bahwa siskamling dari Indonesia ....
urusan sesuai ga sesuai ... ya itu lah kompornya .... diawali dari urusan sentimennya dulu

SEGOROWEDI wrote:- lha semua tuduhan dan ocehan si cakil
kan kamu benerin semua, piye to.

arb bilang : "pilkada DPRD adalah yang terbaik bagi bangsa ini ... karena pilkada langsung adalah hasil dari liberalisasi barat ... masyarakat kita masih bodoh dan mudah tegiur uang, mereka tidak bisa dilepas begitu saja oleh karena itu aspirasi mereka masih perlu diwakilkan"

1. pilkada DPRD adalah yang terbaik bagi bangsa ini >>> ya benar2 saja
mau pilkada langsung atau pilkada DPRD .... kalau MORAL dan AKHLAK nya beres.... semua juga jadinya terbaik ... dua2nya juga yang terbaik

2. karena pilkada langsung adalah hasil dari liberalisasi barat >>> ya benar2 saja
karena memang sistem itu asalnya dari Eropa >>> dan saya ga bilang sistem itu jelek
mau dari eropa atau planet mars .... kalau memang baik trus apa masalahnya ??

tapi .... (simpen dulu)

3. masyarakat kita masih bodoh dan mudah tegiur uang >>> ya benar2 saja
karena faktanya memang masih ada orang bodoh yang bisa dibayar hingga akhirnya golkar bisa menang no 2

4. mereka tidak bisa dilepas begitu saja oleh karena itu aspirasi mereka masih perlu diwakilkan >>> ya benar2 saja
karena faktanya mereka2 yang no 3 ini mau2 aja diwakilkan ....

Lalu ... argumen saya ...

1-4 benar2 saja .... masalahnya si rakyat yang no 3 dan 4 ini lebih ngurusin no 2

no 2 ... yang walaupun benar dan ga masalah .... tapiiiiiii .... buat mereka tetap antek asing ... tidak sesuai dengan adab pancasila dsb itu tadi

gitu looohhhhh

Maka jadilah mereka selalu mendukung arb >>> kenapa mendukung ??? karena mereka lebih fokus pada sentimen yang no 2 ini ... tapi ga sadar bahwa mereka no 3 dan 4

dooohhh panjang yeeee

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
kan justeru idolmu si cakil dan anteknya..
yang hobi votang-voting kemarin
karena merasa menang jumlah

ih si bahlul ...

sapa yang dukung arb n the gank siiiiiiiiiiiiiii

kan omongan si cakil kamu benerin semua
dasar bahlulwati..

Yah...melihat judulnya saja memang demokrasi banyak negatif dibandingkan positifnya. Salah duanya ya masyarakat jadi terkotak-kotak, persaingan antar kelompok jadi  makin kentara ditambah iming-iming uang atowpun janji makin memperhebat dan semakin ketatnya kompetisi. Memang virus demokrasi belum begitu kentara atow bahkan tersamarkan pada masa sukarno (dengan demokrasi terpimpinnya) namun pada saat ini sudah sangat kentara sekali ditambah dominasi meminjam istilah mba dee "ANTEK ASING" makin jelas jika demokrasi di indonesia khususnya menjadi terlalu bebas dan kebablasan(liberal).
Pemilihan langsung atow penunjukan langsung sama" ada kekurangan dan keminusannya...jika sebagian masyarakat masih bisa dibodohi dan mudah diiming-imingi. Posisi rakyat yang dibodohi....sementara yang pintar seperti segorowedi mencari celah disisi mana bisa masuk dan bermain didalamnya...ya minimal jika seorang pengusaha menjadi penyumbang dananya...

Ibnu Sabil wrote:demokrasi banyak negatif dibandingkan positifnya

Ga lah ... demokrasi banyak positif nya juga kok
tergantung gimana ngejalaninnya aja

abu hanan wrote:pilkada langsung ato tidak,hanya heran ajah karena bugimana mungkin sebuah partai bisa keluar sidang tapi mengakomodir 10 syarat via perppu dan dapat jatah kursi pimpinan dpr..terlebih lagi yang jadi pimpinan didominasi para cacat mental dan hukum..

bila wajah uda tercoreng najis,lantas gimana nasib wudlu?jika pimpinan gak penuhi syarat secara moral lantas gmn produk hukumnyah?

dalih arb (aku rada bencong) tentang sila 4,ini sayah katakan bahwa statement itu keluar karena kegagalan meraih simpati rakyat..dan dengan pilkada dprd maka rakyat akan makin mudah dibelah dan akan makin rapuh..
tentu calon tersangka koruptor terutama dari kubu kmp (koalisi mumet putar) akan girang bila abraham samad plus kpk dapat diamputasi via produk hukum..

setuju dengan mbah abu ...

tapi mungkin terkait TS ... saya hanya berharap jangan kejadian sidang kemarin dijadikan dasar untuk menolak sistem demokrasi yang sudah ada .... karena semua tetap baliknya ke akhlak dan moral (seperti kalimat mbah abu yang biru)

ini bila dikaitkan dengan TS ya

esensi dari demokrasi adalah memilih pemimpin sesuai apa yang diinginkan rakyat
bagaimanapun proses dan implementasinya ... apakah dengan voting (pemilihan langsung) atau melalui perwakilan atau bagaimanapun
semua harus ditujukan untuk kepentingan rakyat

yang menjadi masalah adalah ... diantara sekian banyak manusia yang mengatasnamakan para rakyat (350 juta manusia)
sama dengan sekian banyak (mungkin setengah dari 350 juta ini) yang punya calon pemimpinnya sendiri
artinya akan ada banyak calon2 pemimpin itu sendiri ... jadi gimana milihnya ?? siapa yang menentukan ?? >>> disini diharapkan rakyat yang milih
apakah rakyat memilih langsung atau rakyat menunjuk orang untuk mewakilkan mereka prinsipnya sama saja

sistem pemilu (coblos celup atau apapun itu namanya) adalah sistem yang dipakai agar pemindahan kekuasaan terjadi tanpa bentrok ... kalau mau dipanjangin ... agar pemindahan kekuasaan ini terjadi tanpa pertumpahan darah

maka ... apabila pemilihan pemimpin ini terjadi dengan perlawanan (senjata) seperti yang terjadi di India jaman Gandhi misalnya .... artinya cara itu tidak demokratis ....

Bila faktanya banyak terjadi konflik kepentingan dalam sistem ini (sistem pemilu) seperti terjadi di negara2 lain juga .... jangan menyalahkan sistem nya ... karena semua kembali ke bold biru mbah abu diatas
mau menggunakan sistem apapun dalam memilih pemimpin .... kalau bold biru tidak ada ... ya sama saja

sampai disini dulu ... sekedar pancingan