Doktrin Taqiyya ala Perjanjian Lama

Dalam thread lain sudah dibahas doktrin takiyya dalam dunia Kristen yang khusus bersumber dari Perjanjian Baru.

Nah..dalam thread ini akan dibahas doktrin takiyya dalam konteks Perjanjian Lama.
Perlu diingat, yang dimaksud takiyya dlm konteks ini adalah sumpah palsu atau sumpah dusta

Perhatikan ayat-ayat berikut:

P. Lama: Imamat: 6
6:4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu,
6:5 atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya.
6:6 Sebagai korban penebus salahnya haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam.
6:7 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah."

Ayat di atas cukup menjelaskan bhw SUMPAH PALSU sendiri bisa dilakukan dg mudah karena bisa ditebus pula dengan mudah. Dengan demikian bisa disimpulkan bhw Perjanjian Lama mengakomodasi TAQIYA secara terang-terangan.

Bandingkan dengan ayat berikut:
P. Lama: Imamat: 5
5:4 Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu.
5:5 Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,
5:6 dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.

Ayat di atas menerangkan tentang SUMPAH BENERAN namun diucapkan krn teledor. Ini pun tetap bisa dibatalkan dengan korban tebusan. Tetapi ini bukanlah taqiya, krn sumpahnya beneran.

bedanya..
takiya di alkitab dihukum Tuhan dan kehendak manusia
takiya di quran diacungi jempol oleh aloh dan kehendak manusia seijin aloh

aloh beda dengan Tuhan..
aloh bukan Tuhan...

SEGOROWEDI wrote:

bedanya..
takiya di alkitab dihukum Tuhan dan kehendak manusia
takiya di quran diacungi jempol oleh aloh dan kehendak manusia seijin aloh

1. Mana hukumannya? Justru Tuhan dalam alkitab ngasih HARAPAN kpd pelaku taqiya. Cukup dengan korban tebusan taqiya beres....

2. Gak perlu oot ke Qur'an. Sudah ada threadnya sendiri.

metheny wrote:

SEGOROWEDI wrote:

bedanya..
takiya di alkitab dihukum Tuhan dan kehendak manusia
takiya di quran diacungi jempol oleh aloh dan kehendak manusia seijin aloh

1. Mana hukumannya? Justru Tuhan dalam alkitab ngasih HARAPAN kpd pelaku taqiya. Cukup dengan korban tebusan taqiya beres....

2. Gak perlu oot ke Qur'an. Sudah ada threadnya sendiri.

1. itulah sangsinya, untuk mendapat pengampunan (bukan malah diacungin 4 jempol)
2. sekedar perbandingan, biar sedikit melek

SEGOROWEDI wrote:
1. itulah sangsinya, untuk mendapat pengampunan (bukan malah diacungin 4 jempol)
2. sekedar perbandingan, biar sedikit melek

Justru dg adanya korban tebusan spt ini, maka taqiya menjadi semakin mudah.

Dalam konteks yg lebih khusus, Petrus selaku orang Yahudi yg ngerti Taurat juga gak bakal gugur iman. Penyangkalan petrus sudah terampuni dengan bayar korban tebusan.

metheny wrote:
Justru dg adanya korban tebusan spt ini, maka taqiya menjadi semakin mudah.

Dalam konteks yg lebih khusus, Petrus selaku orang Yahudi yg ngerti Taurat juga gak bakal gugur iman. Penyangkalan petrus sudah terampuni dengan bayar korban tebusan.

bukan soal mudah/susah
tetapi jelas bahwa takiya tidak dikehendaki bahkan dilarang Tuhan
mosok Yesus malah menyuruh petrus takiya? gak logis banget..

SEGOROWEDI wrote:
bukan soal mudah/susah
tetapi jelas bahwa takiya tidak dikehendaki bahkan dilarang Tuhan
mosok Yesus malah menyuruh petrus takiya? gak logis banget..

Faktanya kan memang mudah. Bertaqiya tdk akan dihukum mati spt halnya pelanggaran lain. Dan juga tidak berakibat gugur iman, dan mudah ditebus.

Kalau toh pun itu atas inisiatif petrus sendiri, petrus gak gugur iman krn dengan mudah ditebus. Tidak dipungkiri lagi, PL memang memberi peluang utk bertaqiya.

Kalau Bersaksi dusta itu di pernbolehkan, untuk apa ada HUKUMAN?? untuk apa Wajib ada penebusan dosa??

Kalau bersaksi dusta itu diperbolehkan, sudah pasti tidak berdosa.

Jadi buat apa ada penebusan dosa??

Bisakah berpikir dengan benar??

metheny wrote:
Faktanya kan memang mudah. Bertaqiya tdk akan dihukum mati spt halnya pelanggaran lain. Dan juga tidak berakibat gugur iman, dan mudah ditebus.

Kalau toh pun itu atas inisiatif petrus sendiri, petrus gak gugur iman krn dengan mudah ditebus. Tidak dipungkiri lagi, PL memang memberi peluang utk bertaqiya.

sudah sadar bahwa takiya inisiatif petrus?
subanaloh...

SEGOROWEDI wrote:
sudah sadar bahwa takiya inisiatif petrus?
subanaloh...

itu kan pendapat anda....
saya hanya mengakomodasi pendapat anda. Petrus tidak gugur iman walau takiya atas inisiatif sendiri.

Revolt wrote:Kalau Bersaksi dusta itu di pernbolehkan, untuk apa ada HUKUMAN?? untuk apa Wajib ada penebusan dosa??

Kalau bersaksi dusta itu diperbolehkan, sudah pasti tidak berdosa.

Jadi buat apa ada penebusan dosa??

Bisakah berpikir dengan benar??

Saya tidak pernah bilang BOLEH.
Saya hanya bilang PL mengakomodasi praktik taqiya secara terang-terangan.

Perbuatan yg dilarang, tetapi mudah dilanggar dan mudah pula ditebus.

Kan klop jadinya...

metheny wrote:

SEGOROWEDI wrote:
sudah sadar bahwa takiya inisiatif petrus?
subanaloh...

itu kan pendapat anda....
saya hanya mengakomodasi pendapat anda. Petrus tidak gugur iman walau takiya atas inisiatif sendiri.

kalau gak gugur, gak takiya..

metheny wrote:
Saya tidak pernah bilang BOLEH.
Saya hanya bilang PL mengakomodasi praktik taqiya secara terang-terangan.
Perbuatan yg dilarang, tetapi mudah dilanggar dan mudah pula ditebus.
Kan klop jadinya...

takiya DILARANG kan dan itu DOSA?

SEGOROWEDI wrote:
kalau gak gugur, gak takiya..

gak gugur...cukup ditebus pake korban tebusan

takiya DILARANG kan dan itu DOSA?

memang dilarang....saya gak bilang boleh sejak awal.

saya cuman bilang...PL mengakomodasi para pelaku takiya dg tebusan yg ringan.
Gak gugur iman lagi.....

metheny wrote:

SEGOROWEDI wrote:
kalau gak gugur, gak takiya..

gak gugur...cukup ditebus pake korban tebusan

takiya DILARANG kan dan itu DOSA?

memang dilarang....saya gak bilang boleh sejak awal.

saya cuman bilang...PL mengakomodasi para pelaku takiya dg tebusan yg ringan.
Gak gugur iman lagi.....

- kalau gak gugur, gak perlu ditebus
- kalau dilarang dan itu dosa, kok malah diperintahkan? logika warasmu ke mana...

*meilik kualitas dan gayamu diskusi, saya ingat si cecep (sinetronya anjasmara)

SEGOROWEDI wrote:
- kalau gak gugur, gak perlu ditebus

Kalau sudah gugur malah tidak bisa lagi ditebus.
Korban tebusan itu kan bagi orang yg masih beriman. Korban tebusan tidak berlaku bg orang yg tidak beriman/gugur iman.

- kalau dilarang dan itu dosa, kok malah diperintahkan? logika warasmu ke mana...

Yesus bisa saja memerintahkan hal tsb demi kepentingan yg lebih besar.
Toh yesus juga terbukti bohong demi kepentingan yg lebih besar.

*meilik kualitas dan gayamu diskusi, saya ingat si cecep (sinetronya anjasmara)

segorowedi yg jadi cecepnya.

metheny wrote:Kalau sudah gugur malah tidak bisa lagi ditebus.
Korban tebusan itu kan bagi orang yg masih beriman. Korban tebusan tidak berlaku bg orang yg tidak beriman/gugur iman.

kalau imanya masih kokoh dan tidak gugur/tidak jatuh dosa
yang ditebus/diampuni apa?

metheny wrote:Yesus bisa saja memerintahkan hal tsb demi kepentingan yg lebih besar.
Toh yesus juga terbukti bohong demi kepentingan yg lebih besar.

bukti apa? ketidakwarasan-mu?
takiya itu dosa dan dilarang, kok malah disuruh untuk dilakukan..
(bener-bener kek si cecep)

SEGOROWEDI wrote:
kalau imanya masih kokoh dan tidak gugur/tidak jatuh dosa
yang ditebus/diampuni apa?

yang diampuni kan dosanya....bukan imannya.

bukti apa? ketidakwarasan-mu?
takiya itu dosa dan dilarang, kok malah disuruh untuk dilakukan..
(bener-bener kek si cecep)

Yesus berbohong itu tercatat dlm Alkitab.

- lha iya, dan dosa karena iman rontok..
- mulai membabibuta.. (dan gelagat mo OOT)

SEGOROWEDI wrote:- lha iya, dan dosa karena iman rontok..

apakah sebelum dan sesudah penyangkalan petrus tidak pernah berbuat dosa walau sekecil apapun?

berarti segorowedi rontok imannya...kan juga punya dosa.

- mulai membabibuta.. (dan gelagat mo OOT)

jangan salah...saya kan pernah bilang di atas....
Yesus memerintahkan hal tsb demi kepentingan yg lebih besar.
Toh yesus juga terbukti bohong demi kepentingan yg lebih besar.

Jadi itu ada kaitannya...

metheny wrote:apakah sebelum dan sesudah penyangkalan petrus tidak pernah berbuat dosa walau sekecil apapun?
berarti segorowedi rontok imannya...kan juga punya dosa.

bisa saja..
tetapi nubuat Yesus terkait dengan peristiwa yang sebentar lagi akan terjadi
yaitu penangkapan dan penyaliban diri-Nya

metheny wrote:jangan salah...saya kan pernah bilang di atas....
Yesus memerintahkan hal tsb demi kepentingan yg lebih besar.
Toh yesus juga terbukti bohong demi kepentingan yg lebih besar.

Jadi itu ada kaitannya...

'kepentingan lebih besar' kan hanya karangan bebasmu..
kalau mo OOT, OOT aja gak usah malu-malu(in)

SEGOROWEDI wrote:
bisa saja..
tetapi nubuat Yesus terkait dengan peristiwa yang sebentar lagi akan terjadi
yaitu penangkapan dan penyaliban diri-Nya

lha berarti iman petrus sudah rontok sebelum penyangkalan dong...won petrus sudah berdosa sblm penyangkalan.

'kepentingan lebih besar' kan hanya karangan bebasmu..
kalau mo OOT, OOT aja gak usah malu-malu(in)

karangan kok terbukti. Terbukti yang menjadi penerus Yesus adalah Petrus, inilah kepentingan yg lebih besar.

nubuat itu tidak hanya soal perintah penyangkalan, tetapi juga soal misi yang harus diemban petrus yaitu menguatkan saudara-saudara yg lain.

TANPA PENYANGKALAN BAGAIMANA MUNGKIN PETRUS BISA MENGUATKAN SAUDARANYA?
TANPA PENYANGKALAN DAN LARI TERBIRIT-BIRIT, SIAPA YANG AKAN DITEMUI YESUS SETELAH KEBANGKITANNYA?

Taqiya itu kan tmsk dusta. Lha kalau saya bahas Yesus berdusta apakah ini OOT?

metheny wrote:lha berarti iman petrus sudah rontok sebelum penyangkalan dong...won petrus sudah berdosa sblm penyangkalan.

keimanan itu kan bisa pasang-surut, bisa rontok bisa pula kokoh kembali..
ketika ngibrit dan kemudian menyangkal, imannya sedang rontok

metheny wrote:karangan kok terbukti. Terbukti yang menjadi penerus Yesus adalah Petrus, inilah kepentingan yg lebih besar.

nubuat itu tidak hanya soal perintah penyangkalan, tetapi juga soal misi yang harus diemban petrus yaitu menguatkan saudara-saudara yg lain.

kan sudah sadar...

metheny wrote:TANPA PENYANGKALAN BAGAIMANA MUNGKIN PETRUS BISA MENGUATKAN SAUDARANYA?
TANPA PENYANGKALAN DAN LARI TERBIRIT-BIRIT, SIAPA YANG AKAN DITEMUI YESUS SETELAH KEBANGKITANNYA?

- harus menyadari kesalahan dan bertobat dulu..
- berandai-andai, no way!

metheny wrote:Taqiya itu kan tmsk dusta. Lha kalau saya bahas Yesus berdusta apakah ini OOT?

bikin aja tretnya tersendiri..
di sini membahas penyangkalan petrus: perintah Yesus atau kehendaknya sendiri
gak mungkin Yesus yang adalah Tuhan memerinahkan penyangkalan/takiya
karena takiya itu dosa